Sang Buddha pernah menanyakan ke Ananda, dan tidak ditanya oleh Ananda dan Mahakassapa tidak mengubah karena situasinya memang tidak terlalu jauh dari kondisi saat itu. Dan yang lucu kalau dibilang sangha bhikuni habis, ini dikarenakan tidak bijaksananya melihat vinaya, dimana bhikuni tidak boleh masuk hutan akhirnya bhikhuni habis dibantai oleh raja di srilanka yang kontra Buddhist. Ini pelajaran.
kesepakatan konsili pertama dibuat karena ada bhikkhu yang menyatakan tidak harus mengikuti vinaya lagi. jika dibandingkan dengan vinaya mahasanghika, mungkin terlihat sama bagi yang tidak hati-hati. misalnya masalah menemukan barang, di vinaya yang dipegang para tetua, jika ada satu kata tambahan harus mencari pemiliknya. di vinaya yang dipegang mahasanghka, kata tersebut hilang. berarti bisa saja seorang bhikkhu mengambil barang, tapi tidak harus mencari pemiliknya dan memberikan kepada kakaknya.
Bahaya disini intrepertasi siapa? Bedakan kasus parajika dan vinaya teknis.
Kalau diakui secara aklamasi apakah nanti anda juga menentang sangha?
Apa sih isi culavagga yg dintrepertasikan Ajahn Brahm seakan-akan menjadi momok menakutkan…?
ini preseden. dari agga savaka sampai sekarang tidak ada yang menyatakan vinaya bisa diinterpretasikan dengan peraturan sebelum revisi. kenapa alasannya? karena teguh memegang peraturan. jelas ada hubungannya. vinaya yang di cullavagga adalah revisi sebelumnya. demikian juga dengan parajika. ada revisinya. jika seorang bhikkhu mengatakan bisa pakai revisi sebelumnya, apakah ini juga berlaku untuk parajika? revisi sebelumnya tidak ada larangan menyuruh aborsi.
Kenapa Buddha merevisi? Alasannya? Tentu ada situasi dan kondisinya..
tepat. karena ada alasan maka dilarang. tetapi tidak pernah tercatat seorang arahat menggunakan revisi sebelumnya, bahkan menyarankan demikian tidak pernah tercatat. yang terjadi sekarang adalah ajahn brahm menyarankan revisi sebelumnya.
--
Sarvastivada yg mana? Liat keterangan saya sebelumnya pada reply #211
STI memiliki aturan kalau bhikkhu asing dari Theravada juga ingin bergabung maka harus ditahbiskan ulang, saya mengerti maksud baik STI atau Sangha Negara lainnya tetapi jika kita mengacu pada konsili I tidak ada penambahan dan pengurangan vinaya, maka bukankah aturan diatas juga tambahan hanya dalam kemasan lain?
yang saya maksud di atas adalah mereka tidak secara formil mengakui sangha lain sebagai sangha, karena sanghakamma tidak dijalankan apabila ada bhikkhu dari mahayana misalnya.
Kasus Ajahn brahm tidak ada sangkut paut dengan sanghakamma bersama, dia tidak dikeluarkan dari Sangharaja Thailand. Jadi tidak relevan.
ajahn brahm memang tidak dikeluarkan. dalam hal ini saya tidak membicarakan ajahn brahm, melainkan bhikkhuni yang ditahbiskan dan diakui sebagai theravada.
tetapi dalam hal ini bhikkhuni yang ditahbiskan berasal dari dharmagupta. keabsahan dharmagupta
ditentukan dari sanghakamma yang dilakukan para bhikkhu. sekali lagi, untuk melihat apakah seorang bhikkhu diakui lihatlah pada kegiatan sanghakamma. ini bukti resmi.
Mau atau tidak, tidak ada urusan dengan pelanggaran, saya melihat hanya masalah tradisi. Yang penting hubungan mereka baik. Apakah anda juga beranggapan Mahanikay atau Ajahn Chah ngaco? Jika dihubungkan dengan sanghakamma?
saya ingin menunjukan bahwa sedemikian hormat seseorang pada apa yang diyakini sebagai apa yang berasal dari Sang Buddha, untuk kegiatan formil resmi (sanghakamma) apabila ada yang diragukan maka lebih baik tidak diikutkan.
sekali lagi, ini bukti resmi para bhikkhu menyatakan suatu aliran sebagai aliran resmi atau tidak.
Seorang wanita walaupun secara informal dan ingin menjalankan vinaya bhikkhuni dan menjalankan dhamma dengan baik dia adalah bhikkhuni sama seperti perumpamaan tentang brahmana sesungguhnya.
jangan mencampurkan antara yang mutlak dengan yang formil resmi.
seorang suciwan bisa saja bukan anggota sangha. dia tetap dianggap brahmana.
ingat Sang Buddha mengatakan sesuatu pada konteksnya. dalam hal ini dikatakan seseorang yang bertindak tanpa cela adalah brahmana. tetapi di kesempatan lain dikatakan bahwa seorang yang mengaku-aku sebagai bhikkhu tanpa melalui penahbisan yang sang adalah salah satu pencuri terbesar.
----------------------------------------------------------------------
Apakah nanti kalau paauk mengakui lalu anda bilang Paauk melanggar? Ha..ha. Saya tau pasti sebagian kontra bilang tidak mengakui berdasarkan dugaan.
tidak ada bukti resmi, dan dugaan-dugaan yang tidak perlu. misalnya apakah anda menduga seorang arahat bisa membunuh? bagaimana pendapat anda nanti?
Kan baru nampaknya, masalah ini bukan untuk dugaan, yang pasti2 saja.
dalam diskusi dugaan bisa dijadikan pendukung. kalau anda ingin kepastian, dalam komentar disebutkan selain theravada, aliran yang lain adalah aliran yang merupakan perpecahan. silahkan cari dan buktikan yang pasti.[/quote]
Itu uda pasti dan sebaliknya…
tidak benar sebaliknya. ini dugaan anda.
dalam kasus santini, bhikkhu sti yang tidak setuju pun mengundang santini secara resmi.
saya pernah berbicara dengan seorang bhikkhu yang kontra yang menawarkan diskusi untuk kedua pihak, tetapi apa kenyataannya?
Makanya anda juga melakukan pembenaran yang kontra, dan itu semua tidak mencerminkan Dhamma yang sesungguhnya.
Dhamma menurut siapa? Saya bukan Ariyawan. Saya mengikuti apa yang tertulis, selama hal itu baik. Demikian pula, saya tidak mendukung seseorang mencuri demi kebaikan, karena hal itu tidak bertentangan dengan keyakinan saya. Apakah anda mengikuti pernyataan seorang bhikkhu yang menerima uang, demi kemajuan Dhamma sebagai bukan pelanggaran vinaya? Tentu saja harus kembali ke peraturan itu sendiri.
--------------------------------------------
Saya tau anda sectarian….makanya pandai menilai bhikkhu ini dan itu…tanpa melihat masalah secara holistic.
Sarvastivada saja terpecah ada vibajavadin, dan yang berkembang vibajavadin, lalu saravastivada mana yang anda maksud?
Nanti sarvastivada, nanti theravada...mana yang bener, kalau theravada aliran akui sajalah juga. jangan berlindung pada induk.
Disini jelas bahwa pandangan beberapa kontra tidak objektif dan fanatisme sectarian. Yang pro malah diam
Bedakan antara menilai batin dengan menilai apa yang tertulis. Ini forum diskusi, bukan forum menilai batin. Dalam argumentasi, seseorang mengemukakan fakta yang tertulis, bukan kualitas batin.
Dalam argumentasi anda, anda menilai saya tidak melihat secara holistic.
Dari mana anda tahu saya tidak merenungkan ini sepatutnya tidak dilakukan, ini sepatutnya dilakukan, mencari bukti-bukti? Kalau favoritnya adalah ad hominem.
Sikap saya netral….non sectarian…kalau benar sesuai dhamma why not…
Di sini ada kerancuan dari anda. Yang saya tulis di atas adalah jika membedakan yang benar dan salah adalah sektarian, maka biarlah saya disebut sektarian.
Sikap saya netral….non sectarian… benar atau salah tetap tidak memihak
kalau benar sesuai dhamma why not… bertentangan dengan pernyataan sebelumnya
lihat yang dibold, itu point paling penting setelah Sang Buddha parinibanna..
Yang terjadi sekarang vinaya dikedepankan dhamma diabaikan. Seharusnya keduanya...Dhamma tidak hanya mencakup doktrin. Seluruh aspek kehidupan yang mendukung kemajuan batin adalah yang terpenting. Jika vinaya dijalankan dan melupakan aspek kemanusiaan maka orang yang menjalankan hanya robot. TOP LEADER sudah kasi guidance...jadi kalau dipakai guidancenya ya, juga menghargai kan
Kita sekarang masih tahap interpertasi. Tidak baik menyalahkan orang diluar wewenang dan wilayah yuridiksi hukum yg seharusnya. Vinaya harus mengikuti dhamma, bukan dhamma mengikuti vinaya. Vinaya untuk bhikkhu bukan bhikkhu untuk vinaya. Tetapi bhikkhu hidup untuk dhamma ada...silakan direnungkan bro.
Apakah anda menyatakan mereka yang teguh memegang vinaya, peraturan yang ditentukan oleh Sang Buddha, sebagai mereka yang tidak memegang Dhamma?
Sebaliknya sejarah membuktikan Theravada bukan hanya teguh memegang vinaya, tetapi juga dhamma.
Ada suatu aliran yang paling ketat memegang vinaya, tetapi mereka memegang pandangan salah.
Aliran ini untungnya sudah punah.
Seharusnya keduanya...Dhamma tidak hanya mencakup doktrin.
Jadi ada yang diajarkan Sang Buddha yang ditulis yang merupakan kebalikan dari Dhamma?
Seluruh aspek kehidupan yang mendukung kemajuan batin adalah yang terpenting. Jika vinaya dijalankan dan melupakan aspek kemanusiaan maka orang yang menjalankan hanya robot.
Dan tidak baik menuduh seseorang yang menjalankan vinaya = melupakan aspek kemanusiaan.
Tetapi bahkan mereka yang tidak melupakan aspek kemanusiaan, jika melanggar tetap akan mengakui. Bukan pembenaran.
TOP LEADER sudah kasi guidance...jadi kalau dipakai guidancenya ya, juga menghargai kan
Bagaimana jika guidance tersebut tidak dipakai? Apakah ini disebut menghargai juga?
Vinaya harus mengikuti dhamma, bukan dhamma mengikuti vinaya. Vinaya untuk bhikkhu bukan bhikkhu untuk vinaya.
Jadi ada yang diatur oleh Sang Buddha yang bertentangan dengan Dhamma?
Saya melihat keduanya berjalan bersama.