//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Messages - fabian c

Pages: 1 2 3 4 5 6 7 [8] 9 10 11 12 13 14 15 ... 134
106
Meditasi / Re: 10 kekotoran Vipassana ada di Kitab Komentar saja!
« on: 05 April 2011, 10:12:36 AM »
apa mungkin ini agar mempermudah?

sama seperti 31 alam di stta khan ga ada?

(Tolong dikoreksi bila salah), kalau tidak salah menggolongkan Jalan Ariya Berunsur Delapan menjadi kelompok Sila, Samadhi, Panna juga tidak ada di Sutta. Pertanyaan bagi teman-teman... Apakah dengan demikian kita harus berkesimpulan penggolongan itu salah karena tak terdapat di Sutta...?

Mettacittena,

107
Meditasi / Re: 10 kekotoran Vipassana ada di Kitab Komentar saja!
« on: 05 April 2011, 10:09:16 AM »
Kita tidak bisa mengatakan bahwa strukturisasi vipassana dibuat oleh Mahasi Sayadaw, karena dalam Visuddhimagga, buku yang disusun oleh Bhikkhu Buddhaghosa pada abad 5 Setelah Masehi, struktur ini sudah ditulis. Mahasi Sayadaw justru mengutip apa yang terlulis dalam Visuddhimagga.

Samanera yang saya hormati,  ^:)^  Banyak yang menjelek-jelekkan "tradisi tehnik yang diteruskan oleh Mahasi Sayadaw" Mengatakan ini, itu dsbnya. Yang parah kadang-kadang orang yang berkomentar hanya mendengar "katanya" dari Bhikkhu, atau dari penceramah Dhamma atau dari guru meditasi metode lainnya, yang belum pernah ikut retret intensif sekalipun ikut-ikutan komentar seolah-olah mereka mengerti meditasi.

Satu kesimpulan yang pasti: Mereka yang berkomentar negatif terhadap metode Mahasi Sayadaw belum mendalami metode Mahasi, atau merasa tidak cocok dengan metode Mahasi, atau sudah memiliki "prasangka" terhadap metode Mahasi karena mempercayai kata-kata orang lain tanpa membuktikan sendiri.

Quote
Saya rasa pengalaman tersebut tetap ada, hanya saja seseorang tidak tahu namanya. :)
Mirip dengan seseorang diberikan makanan kudapan terbuat dari ketan dicampur dengan saus duren. Ia hanya merasakan makanan tersebut tapi tak tahu namanya. Setelah diberitahu beberapa lama kemudian baru ia menyadari, "Ooh itu toh yang namanya kincak duren...?" Selama ini ia merasakan kincak duren tanpa mengetahui namanya.

Quote
Untuk pengetahuan dan memudahkan pencatatan dalam praktik vipassana, terkadang gangguan ini harus dideskripsikan dan dilabeli. Tentu jika pikiran sudah terampil, label tersebut pun tidak akan begitu diperlukan karena pada dasarnya apa yang dilihat seseorang hanya coming and going of phenomena.
Label akan membantu "sati" lebih kuat mengamati objek dan mengurangi kesempatan pikiran berkelana.

Mettacittena,  _/\_

108
Theravada / Re: Pandangan Buddha terhadap Nigantha Nataputta
« on: 05 April 2011, 09:28:15 AM »
Kalau tidak salah menurut Samyutta Nikaya, pernah Nigantha Nataputta berdiskusi dengan Y.A. Citta, ia mengatakan bahwa tak ada jhana yang lebih tinggi, hanya ada satu Jhana. lalu Y.A. Citta membantah, beliau katakan bahwa ada Jhana yang lebih tinggi, dan beliau dengan mudah masuk ke Jhana-Jhana yang lebih tinggi bila beliau menginginkan.

Oleh sebab itu saya berkesimpulan Nigantha Nataputta hanya memiliki Jhana pertama.

Mettacittena,

109
di vihara kelenteng juga suka ada kek gitu, bakar perahu kertas gede, trus biksunya pimpin upacara.

trus kalo mandiin rupang itu emang buat apa ya? itu tradisi juga atau bagaimana?

Teman-teman sekalian harap jangan mengutak-utik bisnis orang....   ;D

110
wah..seorang ko fabian bisa menulis postingan spt ini..saya br pertama kali loh baca postingan ko fabian yang spt ini ...

Kebohongan sekali-sekali perlu diungkapkan juga bro....  Menurut hukum bila kita menutupi suatu pelanggaran hukum yang sedang terjadi, maka kita juga ikut melanggar hukum....   ;D

Mettacittena,

111
Sy bingung kenapa mengharapkan pemuka agama terus, kita kan ga bisa trus memaksakan kehendak pemuka agama harus selalu benar. Memang benar byk aliran yg uda menyimpang, trus kita sebaiknya gimana? Apakah berpangku tangan aja tunggu pemuka agama yg benar menjelaskan? Tentu hrs dr diri sendiri menjelaskan ke org terdekat dulu dong, jgn hanya menyalahkan kenapa ga ad pemuka agama yg benar..

Sis Miaka yang baik, saya setuju kita tak perlu terlalu menggantungkan diri terhadap pemuka agama, karena jumlah pemuka agama terbatas, mereka tak mungkin ada dimana-mana atau hadir setiap saat, selain itu kita perlu bertanya, apakah seorang pemuka agama pasti benar...?

Menurut saya merupakan kewajiban umat Buddha untuk meluruskan, bila ada yang mengajarkan sesuatu yang bukan Dhamma Ajaran Sang Buddha lalu di klaim sebagai Ajaran Buddha.

Mettacittena,

112
Tolong ! / Re: [Tolong] Kanker Rahim
« on: 03 April 2011, 10:35:50 AM »
Kayaknya jaman sekarang jual obat direklamekan sebagai anti kanker manjur ya...? Seperti Kesaksian agama Keris, bila sembuh nanti akan bantu promosi.... Bila tidak sembuh Tuhan punya rencana lain, kalau obat kanker tidak sembuh jawabannya toh memang belum ada obat kanker yang memang benar-benar manjur....

Jadi ada kesamaan antara kesaksian Keris dan obat kanker:

- Sembuh itu luar biasa.....
- Tidak sembuh itu biasa....

Kita hanya coba berusaha.

113
contoh2 bro benar kok, tapi apakah selalu "harus dari diri sendiri" ?
seperti dalam salekha sutta, ada pernyataan tidak mungkin seorang guru yang masih berenang dalam lumpur ingin mengeluarkan orang lain dalam lumpur, dari atas sudah rapuh, maka semakin kebawah ya semakin kacau la.

bro lihat wajah budisme saat ini? ada ajaran seperti maitreya mengaku2 ajaran budis, ada aliran LSY mengaku budis, ada aliran suma ching hai mengaku budis, belum lagi ajaran tao dan kong hu cu ikut membaur, kalau dari atasnya tidak ada ketegasan, tidak ada pernyataan ini budis atau bukan umat biasa akan tahu?

sama seperti bakar2 kertas, ada biku yang memimpin upacara, apa biku itu tahu ini ajaran budis atau bukan? seperti saya pernah lihat ada acara bakar perahu dari kertas, yang memimpin seorang biksu, seperti itulah, kalau dari atas "misalnya yang punya vihara" mengetahui ini ajaran dan bukan ajaran maka dia tidak akan khan mengadakan upacara2 seperti itu, yah memang pastinya ada kepentingan2 untuk vihara tersebut ya seperti yang pernah di post oleh om kumis, untuk melayani kepentingan umat juga kelangsungan hidup vihara itu  biksu pun bisa di perintah untuk melakukan hal2 yang ya bukan ajaran ;D

Saya setuju dengan bro Ryu, bagai perumpamaan permata, ada intan, mutiara, ruby, sapphire, intan sintetik, intan imitasi, intan alami, ruby sintetik, ruby imitasi, ruby alami, sapphire sintetik, imitasi, alami, dsbnya....

Demikian juga dengan ajaran Sang Buddha, kita harus membedakan apakah ajaran ini ajaran Sang Buddha atau bukan, apakah ini ajaran Keris yang bercampur dengan Buddhis, ajaran Tahu yang bercampur dengan Buddhis dsbnya, sehingga umat tidak bingung.

Bila mereka telah tahu, tetapi tetap Ingin belajar faham Keris, faham Tahu, faham wayang dsbnya tidak apa-apa, intinya jangan sampai umat disimpangkan dengan ajaran yang non-Buddhis, kasihan mereka karena kehidupan sebagai manusia demikian berharga, demikian susah didapatkan.

Alangkah baiknya, alangkah beruntungnya, bila mereka dapat belajar Ajaran Sang Buddha yang benar, yang demikian indah, yang demikian luhur.

Banyak ajaran sempalan yang sampai sekarang mendompleng pada organisasi Buddhis disebabkan kesalahan pemimpin Buddhis yang ada di pemerintahan di masa lampau. Keserakahan dan kegelapan batin pemimpin di masa lampau menyebabkan Ajaran campuran dengan Taoism, Shintoism dan Hinduism, bisa mendapatkan pijakan di Indonesia.

Sulit menerangkan hal ini kepada generasi belakangan, terutama mereka yang telah menutup batinnya dengan doktrin-doktrin sinkretik demikian. Kita bukan meng"kafir"kan ajaran sinkretik, tapi mereka juga berhak tahu mana ajaran Sang Buddha yang sesungguhnya dan mana ajaran yang telah tercampur dengan faham non-Buddhis.

Mettacittena,


114
Tibetan / Re: tantra sex nyontek dari taoist sex?
« on: 03 April 2011, 09:47:33 AM »
kalau LSY mengajarkan tantra sex kaga ya? kalau gak salah ada ajaran tao juga LSY ini.

Lho...? Bukannya LSY beristeri...?

115
uda biasa toh, orang kanesten klo ga buat sensasi bukan "obat saleb anti jamur nomor satu" walau mereka harus berdusta atau jika perlu memutarbalikkan kenyataan demi kejayaan ajaran kanesten dan tuhan nya...

bkn cm 1 kali ini aja mereka demikian, dilain kesempatan hal serupa beberapa kali terjadi... trutama di kanesten garis keras... kanesten aliran bethel dan turunan nya, berthani, mawar sharon...

giliran agama kanesten kita ulas sesuai kitab tuhan nya, tanpa di ubah2, eh malah ngatain orang menghina/mengolok/mengejek agama nya... dodol n egois abis... merasa terlalu diberkati si gusti brewok, sehingga beranggapan yg lain selalu salah/buruk kecuali yg ia imani tanpa berani mengkritisi...

tipikal orang yg tidak mengetahui kebenaran, namun hanya mendengar dari seseorang atau hanya membaca sekilas, kemudian berani berstatment, pasti muncul jawaban ini "ada deh coba cari aja" tp klo orang benar2 menguasai apa yg ia pelajari/temukan sendiri di suatu sumber yg akurat, tidak mungkin ia akan mengatakan demikian, tp dengan bangga n senang hati menunjukan referensi/sumber yg menyebutkan seperti yg ia katakan...

klo aa mau berpikir n bertindak dodol seperti kelompok kanesten pasti aa akan tulis : "ya gusti buddha, buka lah pintu hati mereka, buka lah pikiran mereka, agar mereka dapat berpikir jernih dan dapat melihat apa adanya, kebenaran sebagai kebenaran, ampuni karma buruk mereka karena mereka tidak tau apa yg mereka katakan dikarena kebodohan mereka... sadhu... sadhu... sadhu..."

kesan nya wah ya, seakan kita adalah pihak yg tertindas, terkasihani namun benar... ya lip service yg luar biasa hanya terjadi dikalangan kanesten dan konco2 nya semata...

Demikianlah sifatnya ajaran-ajaran yang akarnya berasal dari timur tengah, ajarannya dibangun dari kebohongan. Bodohnya umat yang dibohongi, mereka merasa nyaman dibohongi, bahkan lalu ikut-ikutan juga membohongi umat yang lain dstnya.

Fakta-fakta yang kira-kira mengungkapkan kebobrokan berusaha ditutupi. Bila fakta kebobrokan diungkapkan mereka akan membantah atau mengatakan kita menghina.

Kita tahu belaka contoh kebohongan yang nyata adalah kesaksian penyembuhan. Ini sudah dipraktekkan berabad abad lamanya, sejak awal perkembangan "agama Keris" itu sendiri.

Lumpuh bisa berjalan...? Itu adalah konconya sendiri, rekayasa murahan yang cocok untuk domba-domba bodoh...... Wong Pendeta yang memberi kesaksian bila sakit pergi ke dokter kok, bukan sembuh dengan doa....

Mettacittena,

116
apa isinya Tipitaka Theravada bro...maaf saya tidak bgt tau...spt yg diatas bukan ? bila di ajaran Mahayana buddha2 banyak sekali...bukan cuma Shakyamuni Buddha....contoh nya dalam kalpa ini saja ada 1000 buddha....belum lagi kalpa2 yg telah lampau...

disebutkan dalam kalpa ini : 1. Buddha Krakuchanda, 2. Buddha Kanakamuni, 3. Buddha Kasyapa, 4.Buddha Sakyamuni dst...


Menurut Tipitaka Theravada ada 4 Buddha yang telah muncul pada kalpa ini, yaitu Buddha-Buddha yang disebutkan terakhir, pertama Buddha Kakussanda, kedua Buddha Konagamana, ketiga Buddha Kassapa dan jaman sekarang Buddha Gotama (Mahayana menyebutnya Buddha Sakyamuni).

Dalam satu kalpa maksimum hanya 5 Buddha muncul. Buddha kita (Buddha Goptama) adalah Buddha ke-empat. Ada satu lagi Buddha yang akan muncul dan sekaligus sebagai Buddha penutup kalpa ini, yaitu Buddha Metteya (Maitreya). Jadi berbeda dengan Tripitaka.

Mettacittena,

117
menurut saya hanya beda pengejaan saja...Tripitaka (Vinaya, Abhidharma, Sutra) ini yg saya maksudkan...

terus terang saya lebih percaya pada Guru Asanga, Buddha Sakyamuni, Buddha Manjushri, Buddha Avalokitesvara, Buddha Maitreya, Buddha2 lainnya dan Tripitaka daripada diri saya sendiri... ^:)^

Tripitaka dan Tipitaka arti harfiahnya sama bro... Tapi isinya berbeda, Manjushri dan Avalokitesvara tak ada dalam kitab suci Tipitaka Theravada bro....

Mettacittena,

118
;D jelas saya lebih mempercayai Buddha Sakyamuni dan Tripitaka, daripada pandangan saya sendiri ...
Tipitaka berbeda dengan Tripitaka, Tipitaka dianggap lebih otentik. Mana yang lebih anda percayai pandangan guru Asanga atau ajaran Buddha Sakyamuni seperti yang termaktub dalam Tipitaka...?

119
Meditasi / Re: Wrong liberation (Kebebasan Palsu)
« on: 02 April 2011, 10:22:59 PM »
   ^:)^ bagaimana tolok ukur kesucian ?
Kesucian tolok ukurnya adalah hancurnya semua jenis belenggu batin.
Quote
dari mana tau nya mahluk tsb suci atau tidak suci ?
dari lenyapnya ikatan/belenggu (ada 10).
Quote
apakah dari kemajuan meditasi konsentrasi belaka ?

Bukan dari konsentrasi tapi dari pengembangan batin (Bhavana) yang tentu harus dilandasi moralitas (sila). Konsentrasi adalah bagian dari Bhavana.
Quote
atau dari pengumpulan kebajikan ?
Bhavana adalah bagian dari pengumpulan kebajikan (parami).

Mettacittena,

120
Guru Asanga tidak pernah memaksa siapapun untuk harus percaya pada "Boddhisattvabhumi"...tetapi bagi saya pribadi, saya lebih mempercayai pandangan Guru Asanga daripada pandangan saya sendiri...

sekedar masukan silahkan teman2 Google sendiri atau mencari referensi dari buku2 ttg Guru Asanga... ^:)^

Bagaimana bila dibandingkan dengan ajaran Buddha Sakyamuni seperti yang termaktub dalam Tipitaka...? Mana yang lebih anda percayai...?

Pages: 1 2 3 4 5 6 7 [8] 9 10 11 12 13 14 15 ... 134
anything