//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Messages - Yumi

Pages: 1 ... 75 76 77 78 79 80 81 [82] 83 84 85 86 87 88 89
1216
Ulasan Buku, Majalah, Musik atau Film / Kisah Uggasena
« on: 10 August 2008, 05:29:20 PM »
        Suatu saat rombongan pemain drama keliling yang terdiri atas lima ratus penari dan beberapa pemain akrobat datang ke Rajagaha. Mereka mengadakan pertunjukan di dalam lingkungan istana Raja Bimbisara selama tujuh hari. Di sana seorang penari muda yang merupakan putri seorang pemain akrobat bernyanyi dan menari di atas sebuah galah bambu yang panjang.

        Uggasena, putra yang masih muda dari seorang hartawan, jatuh cinta dengan penari itu. Orang tuanya tidak dapat mencegah keinginan putranya untuk menikah dengan gadis tersebut. Ia menikahi penari muda itu dan mengikuti rombongan tersebut. Karena Uggasena bukan seorang penari juga bukan pemain akrobat maka ia benar-benar tidak berguna bagi rombongan tersebut. Sehingga saat rombongan itu pindah dari satu tempat ke tempat lain, ia hanya membantu mengangkut kotak-kotak, mengemudikan kereta, dan lain-lainnya.

        Pada suatu saat seorang anak laki-laki lahir dari pasangan Uggasena dan istrinya, sang penari. Kepada anak laki-lakinya, penari tersebut sering menyanyikan sebuah lagu seperti ini: "O kamu, putera seorang lelaki yang menjaga kereta-kereta; lelaki yang mengangkut kotak-kotak dan buntelan-buntelan! O kamu, putera seorang yang bodoh, yang tidak dapat melakukan apapun!"

        Uggasena mendengar lagu itu. Ia mengetahui bahwa istrinya menujukan hal itu kepadanya dan hal ini membuat ia sangat terluka dan tertekan. Maka ia pergi menemui ayah mertuanya, seorang pemain akrobat, dan meminta agar diajari bermain akrobat. Setelah setahun berlatih, Uggasena menjadi pemain akrobat yang trampil.

        Suatu ketika, Uggasena kembali ke Rajagaha, dan diumumkan bahwa Uggasena akan memperlihatkan ketrampilannya di muka umum selama tujuh hari. Pada hari ke tujuh, sebatang galah yang panjang digunakan dan Uggasena berdiri di atasnya. Dengan tanda-tanda yang diberikan dari bawah, ia berjungkir balik tujuh kali di atas galah itu. Saat itu Sang Buddha melihat Uggasena dalam batin Beliau dan mengetahui bahwa telah tiba saatnya bagi Uggasena untuk mencapai tingkat kesucian arahat.

        Kemudian Sang Buddha memasuki Kota Rajagaha, berusaha agar orang-orang (penonton) mengalihkan perhatiannya kepada Beliau, dan bukan bertepuk tangan untuk Uggasena atas prestasi akrobatiknya. Ketika Uggasena melihat bahwa ia sedang diabaikan dan tidak diacuhkan, ia hanya duduk di atas galah, merasa sangat tidak puas dan tertekan.

        Sang Buddha menyapa Uggasena, "Uggasena, orang bijaksana seharusnya melepaskan semua kemelekatan pada kelompok-kelompok kehidupan (khandha), dan berjuang untuk mencapai kebebasan dari lingkaran tumimbal lahir".

        Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 348 berikut:

Tinggalkan apa yang telah lalu, yang akan datang, maupun yang sekarang (kemelekatan terhadap lima kelompok kehidupan) dan capailah 'Pantai Seberang' (nibbana).
Dengan pikiran yang telah bebas dari segala sesuatu, maka engkau tak akan mengalami kelahiran dan kelapukan lagi.


        Pada saat khotbah Dhamma itu berakhir, Uggasena yang masih berada di atas galah, mencapai tingkat kesucian arahat. Ia turun dan segera diterima dalam pasamuan bhikkhu oleh Sang Buddha.***


[Dhammapada Atthakatha XXIV, 15]

1217
        Subhadda, si pertapa pengembara sedang menetap di Kusinara ketika mendengar bahwa Buddha Gotama akan mangkat, mencapai parinibbana pada waktu jaga terakhir malam itu. Subhadda mempunyai tiga pertanyaan yang telah lama membingungkannya. Ia telah menanyakan pertanyaan tersebut kepada guru-guru agama yang lain, misalnya Purana Kassapa, Makkhali Gosala, Ajita Kesakambala, Pakudha Kaccayana, Sancaya Belatthaputta, dan Nigantha Nataputta, tetapi jawaban mereka tidak memuaskan baginya. Ia belum bertanya kepada Buddha Gotama, dan ia merasa bahwa Sang Buddha-lah yang mampu menjawab pertanyaan-pertanyaannya.

        Maka, ia bergegas pergi ke hutan pohon Sala, tetapi Y.A. Ananda tidak mengizinkannya bertemu dengan Sang Buddha, karena saat itu kondisi kesehatan Sang Buddha sangat lemah. Sang Buddha mendengar percakapan mereka dan Beliau berkenan untuk menemui Subhadda. Subhadda menanyakan tiga pertanyaan, yaitu:
1.   Apakah ada jalan di langit?
2.   Apakah ada bhikkhu-bhikkhu suci (samana) di luar ajaran Sang Buddha? dan
3.   Apakah ada suatu hal berkondisi (sankhara) yang abadi?

        Jawaban Sang Buddha terhadap semua pertanyaan tersebut adalah "tidak ada".

        Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 254 dan 255 berikut ini:

Tidak ada jejak di angkasa, tidak ada orang suci di luar Dhamma.
Umat manusia bergembira di dalam belenggu, tetapi Para Tathagata telah bebas dari semua itu.

Tidak ada jejak di angkasa, tidak ada orang suci di luar Dhamma.
Tidak ada hal-hal berkondisi yang abadi.
Tidak ada lagi keragu-raguan bagi Para Buddha.


        Pada saat khotbah Dhamma itu berakhir, Subhadda mencapai tingkat kesucian anagami, dan atas permohonannya, Sang Buddha menerima Subbhadda sebagai anggota Pasamuan Bhikkhu (Sangha).

        Subhadda adalah orang terakhir yang menjadi bhikkhu pada masa kehidupan Sang Buddha Gotama. Akhirnya, Subhadda mencapai tingkat kesucian arahat.***

[Dhammapada Atthakatha XVIII, 20-21]

1218
Ulasan Buku, Majalah, Musik atau Film / Kisah Mara
« on: 10 August 2008, 05:20:10 PM »
        Pada satu kesempatan, Sang Buddha dengan kemampuan batin luar biasa Beliau, melihat lima ratus gadis dari Desa Pancasala yang akan mencapai tingkat kesucian sotapatti. Oleh karena itu Sang Buddha pergi dan tinggal di dekat desa tersebut. Kelima ratus gadis pergi mandi ke sungai; setelah selesai mandi mereka pergi ke desa dengan berpakaian lengkap, karena hari itu hari festival.

        Pada waktu yang bersamaan, Sang Buddha memasuki Desa Pancasala untuk berpindapatta, tetapi tidak seorang pun penduduk desa memberi dana kepada Sang Buddha karena mereka telah dipengaruhi oleh Mara.

        Pada saat perjalanan pulang Sang Buddha bertemu dengan Mara, yang dengan cepat bertanya pada Sang Buddha apakah Sang Buddha sudah menerima dana makanan cukup?

        Sang Buddha melihat kedatangan Mara bersamaan dengan kegagalan Beliau untuk mendapatkan dana makanan pada hari itu dan berkata, "Kamu Mara jahat, adalah kamu yang menyuruh penduduk desa untuk menolak saya. Karena kamu telah mempengaruhi mereka untuk tidak memberi dana makanan pada saya. Apakah Saya bersalah?"

        Mara tidak menjawab pertanyaan itu, tetapi dia berpikir akan memperolok Sang Buddha dengan membujuk-Nya kembali ke desa, sehingga penduduk desa akan menghina Sang Buddha dengan memperolok-olokNya.

        Maka Mara menyarankan, "O Buddha, mengapa Kamu tidak kembali ke desa lagi? Kali ini Kamu pasti akan mendapatkan makanan".

        Sejenak kemudian, kelima ratus gadis desa tiba di tempat itu dan menghormat kepada Sang Buddha.

        Di tengah kehadiran mereka, Mara mengejek Sang Buddha, "O Buddha, kamu tidak menerima dana makanan pagi ini, kamu pasti merasa sakit karena kelaparan!"

        Kepada Mara, Sang Buddha menjawab, "O Mara jahat, meskipun kami tidak mendapatkan makanan, seperti brahma Abhassara yang hidup dengan kepuasan yang sangat menyenangkan (piti) dan kebahagiaan (suka) pemusatan pikiran (jhana), kami hidup dengan kepuasan yang menyenangkan dan kebahagiaan dalam Dhamma".

        Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 200 berikut:

Sungguh bahagia hidup kita ini apabila sudah tidak terikat lagi oleh rasa ingin memiliki.
Kita akan hidup dengan bahagia bagaikan dewa-dewa di alam yang cemerlang.


        Lima ratus gadis mencapai tingkat kesucian sotapatti setelah khotbah Dhamma itu berakhir.***

[Dhammapada Atthakatha XV, 4]

1219
Ulasan Buku, Majalah, Musik atau Film / Kisah Tiga Pertapa
« on: 10 August 2008, 05:17:01 PM »
        Suatu ketika terjadi di Savatthi, satu-satunya putra dari sebuah keluarga, pertama kali menjadi seorang bhikkhu, kemudian sang ayah mengikuti menjadi bhikkhu, dan akhirnya sang ibu menjadi seorang bhikkhuni. Mereka sangat dekat satu sama lainnya sehingga mereka jarang tinggal terpisah. Keluarga itu tinggal di vihara seperti tinggal di rumah sendiri, berbicara dan makan bersama, membuat bhikkhu-bhikkhu lain merasa terganggu. Bhikkhu lain melaporkan kelakuan mereka kepada Sang Buddha, dan Sang Buddha memanggil mereka.

        Sang Buddha berkata, "Sekali kamu telah bergabung dalam pasamuan Sangha, kamu seharusnya tidak lagi tinggal bersama seperti sebuah keluarga. Jangan melihat mereka yang kaucinta dan melihat mereka yang tidak kaucinta, kedua hal itu merupakan penderitaan, maka kamu seharusnya tidak tergantung kepada seseorang atau sesuatu yang kamu cintai".

        Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 209, 210, dan 211 berikut ini:

Orang yang memperjuangkan apa yang seharusnya dihindari, dan tidak memperjuangkan apa yang seharusnya diperjuangkan; melepaskan apa yang baik dan melekat pada apa yang tidak menyenangkan, akan merasa iri terhadap mereka yang tekun dalam latihan.

Janganlah melekat pada apa yang dicintai atau yang tidak dicintai.
Tidak bertemu dengan mereka yang dicintai dan bertemu dengan mereka yang tidak dicintai, keduanya merupakan penderitaan.

Oleh sebab itu janganlah mencintai apapun, karena berpisah dengan apa yang dicintai adalah menyedihkan. Tiada lagi ikatan bagi mereka yang telah bebas dari mencintai dan tidak mencintai.

***

[Dhammapada Atthakatha XVI, 1-3]

1220
        Suatu saat seorang perumah tangga merasa sangat sedih atas kematian putranya. Dia sering pergi ke makam dan menangis di sana. Suatu pagi, Sang Buddha melihat perumah tangga kaya tersebut dalam penglihatan Beliau. Oleh karena itu, Sang Buddha bersama seorang bhikkhu pergi menuju ke rumah perumah tangga kaya tersebut.

        Di sana, Sang Buddha bertanya kepada lelaki tersebut mengapa dia merasa sangat tidak bahagia. Lelaki tersebut menjelaskan kepada Sang Buddha tentang kematian putranya, dan tentang kesedihan serta duka cita penderitaannya.

        Kepadanya Sang Buddha berkata, Murid-Ku, kematian tidak hanya terjadi di satu tempat. Semua makhluk yang dilahirkan pasti akan mengalami kematian pada suatu hari, sesungguhnya kehidupan berakhir dengan kematian. Kamu harus menyadari kenyataan bahwa kehidupan berakhir dengan kematian. Janganlah kau anggap hanya terlalu sedih ataupun terlalu goncang. Duka cita dan ketakutan timbul dari kesayangan".

        Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 212 berikut:

Dari yang disayangi timbul kesedihan, dari yang disayangi timbul ketakutan;
bagi orang yang telah bebas dari yang disayangi, tiada lagi kesedihan maupun ketakutan.


        Perumah tangga kaya mencapai tingkat kesucian sotapatti setelah khotbah Dhamma itu berakhir.***

[Dhammapada Atthakatha XVI, 4]

1221

         Suatu ketika seorang bhikkhu muda menerima dana makanan pada salah satu tempat berteduh yang khusus dibuat untuk para bhikkhu di dalam kota. Setelah makan ia merasa ingin minum. Ia pergi ke suatu rumah dan meminta air minum, seorang gadis keluar untuk memberinya air minum. Begitu melihat bhikkhu muda tersebut, gadis itu jatuh cinta kepadanya. Ia mengundang bhikkhu muda itu untuk datang ke rumahnya bila merasa haus dengan harapan agar dapat membujuk bhikkhu muda tersebut.
       
         Setelah beberapa waktu, ia mengundang bhikkhu muda tersebut ke rumahnya untuk menerima dana makanan. Pada hari itu, ia berkata kepada bhikkhu muda itu bahwa ia mempunyai segala sesuatu yang ia inginkan dalam rumah, tetapi tidak ada lelaki yang merawatnya, dan sebagainya. Mendengar kata-kata ini, bhikkhu muda menangkap isyarat tersebut dan ia segera merasa makin terikat pada gadis yang menarik itu. Ia menjadi sangat tidak puas dengan kehidupannya sebagai seorang bhikkhu dan menjadi kurus. Para bhikkhu lain melaporkan hal itu kepada Sang Buddha.

        Sang Buddha mengundang bhikkhu muda tersebut, dan berkata padanya, "Anak-Ku, dengarkan Aku. Gadis muda ini akan menyebabkan keruntuhanmu seperti yang telah dia lakukan padamu dalam kehidupanmu yang lampau.

        Dalam salah satu kehidupanmu yang lampau kamu adalah seorang pemanah yang sangat trampil dan ia adalah istrimu. Pada suatu kesempatan, ketika kamu berdua sedang dalam perjalanan, kamu bertemu dengan sekelompok orang jalanan. Istrimu jatuh cinta dengan pemimpin kelompok itu. Ketika kamu dan pemimpin kelompok itu sedang terlibat dalam satu perkelahian, kamu berteriak pada istrimu agar memberikan pedangmu. Tetapi istrimu memberikan pedang itu pada pemimpin kelompok yang segera membunuhmu. Jadi, ia adalah penyebab kematianmu. Sekarang juga, ia akan menjadi penyebab kehancuranmu jika kamu mengikutinya dan meninggalkan pasamuan bhikkhu demi kepentingannya".

        Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 349 dan 350 berikut:

Orang yang pikirannya kacau, penuh dengan nafsu, dan hanya melihat pada hal-hal yang menyenangkan saja, maka nafsu keinginannya akan terus bertambah. Sesungguhnya orang seperti itu hanya akan memperkuat ikatan belenggunya sendiri.

Orang yang bergembira dalam menenangkan pikiran, tekun merenungkan hal-hal yang menjijikkan (sebagai obyek perenungan dalam semadi) dan selalu sadar, maka ia akan mengakhiri nafsu-nafsu keinginannya dan menghancurkan belenggu Mara.


        Bhikkhu muda mencapai tingkat kesucian sotapatti setelah khotbah Dhamma itu berakhir.***

[Dhammapada Atthakatha XXIV, 16-17]


1222
Kafe Jongkok / Re: Karakter Diri menurut Zodiak
« on: 08 August 2008, 05:13:28 PM »
SCORPIO

Batu Kelahiran: Topaz.

Yang Anda sukai

Novel misteri, makan malam ditengah cahaya lilin, dan mengetahui urusan orang lain.
Yang tidak Anda sukai

Orang yang menyaingi anda, mengungkap rahasia Anda terdalam, dan ditanyai pertanyaan yang memalukan.

Kemampuan terbaik Anda

Mencari tahu apa yang mengganggu orang lain, mengangkat diri Anda sendiri ketika anda jatuh, dan menantang diri Anda sendiri untuk mencoba hal baru.

Diri Anda yang dalam

Anda menikmati menemukan rahasia dunia sekitar Anda dan Anda akan berusaha keras untuk mensukseskan hidup Anda. Anda ingin sekali mencapai puncak dan biasanya Anda berhasil

Karir Anda

Keluarkanlah kepribadian ‘ratu drama’ Anda dengan menjadi aktor, manajer hotel, PR atau pemilik restoran.

Busana

Dibawah pengaruh Pluto, planet transformasi, Anda suka mengubah citra diri anda sesering mungkin. Anda cenderung menyukai pakaian kasual yang nyaman, tetapi Anda lebih tertarik ke varietas yang ketat dan sedikit mulur daripada penampilan baggy. Citra Anda secara keseluruhan adalah smart, dan elegan, dan Anda cenderung pintar untuk membuat semua yang anda pakai nampak orisinil

Sebagai teman

Anda benar-benar hidup, teman yang menyenangkan yang menikmati percakapan mendalam dan gosip. Rekan Anda akan segera tahu bahwa membicarakan Anda di belakang anda adalah sangat terlarang. Anda berharap teman Anda untuk setia dan Anda akan mencambuk mereka dengan lidah anda jika mereka membuat Anda kecewa.

Sebagai pacar (cewek)

Anda adalah penggoda seksi, memancarkan pesona dan kecerdasan. Cowok Anda terpikat oleh magnet Anda, tetapi mereka akan merasa bahwa anda tertutup  ;D  dan posesif. Anda akan cemburu luar biasa jika ia melihat orang lain, dan akan tanpa ragu memutuskan dia jika dia tidak setia.  ;)


1223
Kafe Jongkok / Re: Termasuk kategori pohon apakah Anda ?
« on: 08 August 2008, 05:07:08 PM »
 _/\_
CHESTNUST TREE, Si Jujur
Kecantikan yang sukar ditemui, mempunyai rasa keadilan yang cukup baik, menarik, diplomatis, sensitif dalam kelompok, kadang-kadang bersikap layaknya pemimpin, merasa tidak mengerti akan cinta, susah menemukan pasangan

1224
berarti benar kan :)) ^-^

Saya klarifikasikan yaa. Kemaren bukan kencan, cuma pergi cari kado buat rina dan dtg ke rumah ginny hny utk tanya pendapatnya. Kita semua cuma teman, ga ada jadian2.
Maen2 ada batasnya.. jgn bikin gosip ampe keterlaluan gini.. bisa nimbulin kesalahpahaman. PLEASE.  ^:)^

1225

Di bioskop udah tidak ada, Pinjem DOnk yang punya DVD Nya
pinjem sama yummi aja .........  :))
kalo gak ada .... dah sama2 cari di mana gichu ......
coba cari di toko Hp .... gak ada khan?  :P
sengaja biar lamaan berdua-an .....  :x


(gosiip sudah mulai ilang nih, sengaja komporin lagi, abis sogokannya kurang  ;D)
virya uhhhh....


coba aja sama yumi berdua cari di rumah susun. kalo gak dapat makan cah mie dulu ato ke rose garden nyanyi berdua dulu. besok baru lanjut cari lagi. kalo dah dapat jgn lupa pinjam gw. :)) :))
seharusnya elu yang cari and pinjemin ke gue donk



  #-o #-o #-o #-o #-o #-o #-o
>:D >:D >:D >:D >:D >:D

1226
^atas daripada sendiri mending ajak yumi sambil pedekate. kmrn kan dah kencan pertama. lanjut kencan kedua dong. btw kmrn dah jadian blom?

Ternyata siput bisa membuat lothar ter-siput-siput malu :))


Sekedar Info 2 hari yang lalu kencan pertama lothar dengan yumi... jam 7 malam mereka ke toko gw... mesra bok... * gosip mode on :)) :)) cayo lothar... kamu bisa

Film baru.. : Dendam Penyihir.. Ayo lothar.. ajak Yumi nonton lagi.. Dendam Penyihir, pemerannya Ginny :))

Sinopsis :
Setelah Ginny ditolak Lothar, maka Ginny pun berang. Setelah mengetahui Lothar menyukai Yumi.. maka Ginny pun mengutuk Yumi menjadi seekor siput.. Kelanjutannya silakan saksikan di Dendam Penyihir di bioskop kesayangan Anda..

Pesan moral : Cinta ditolak.. dukun penyihir bertindak..


:o :o :o :o :o :o :o :o :o :o :o :o :o :o :o :o :o :o :o :o :o :o :o :o :o :o :o :o :o :o
ASTAGAAAAAAAAAAAA!!!!!!!!!!!!!!!!!!!:o :o  :o :o :o :o :o :o :o :o :o :o :o :o :o :o :o :o :o :o :o :o :o :o :o :o :o :o :o :o

 :ngomel: :ngomel: :ngomel: :ngomel: :ngomel: :ngomel: :ngomel: :ngomel: :ngomel: :ngomel: :ngomel: :ngomel: :ngomel: :ngomel: :ngomel: :ngomel: :ngomel: :ngomel: :ngomel: :ngomel: :ngomel: :ngomel: :ngomel: :ngomel: :ngomel: :ngomel: :ngomel: :ngomel:

WHAT HAVE YOU DONE, HUH?!!!

GINNY  :hammer:
OM FOX  :hammer:

1227
Kafe Jongkok / Re: Help!!!! Saya udah mau jatuh sakit :(
« on: 06 August 2008, 05:10:02 PM »
Saya sekarang lagi kurang bertenaga tapi masih sanggup ngejunk  ^:)^
Tenggorokan saya kering, Pilek, mulai batuk.....
Helppppp!!!! cemana biar cepat sembuh.....
Kerjaan masih menumpuk nih

Helpppp!!!! Malam masih mau pergi vihara doa, Hikzzzz..... Saya benci sakit :(

iya loth.. kalo uda tau mau gejala sakit.. lim cui ce ce.. ai ko ciak.. ibadah boleh.. tp kan ga usa paksain ke vhr trs.. baca keng di rumah aja kan sama.. aplg kan skrg musim hujan, tar pas di jalan kehujanan lg gmn coba.. hayoo.. take care ya loth..  :)

1228
Seremonial / Re: Happy Birthday Hikoza
« on: 03 August 2008, 11:41:02 PM »
happy birthday..  :)

1230
Film / Re: BatMan " The Dark Night's "
« on: 03 August 2008, 11:31:27 PM »
^atas: u ntn di bioskop aje ... Ntar janjian ma yumi ... Ok .

ciaaa youuu .... Malam minggu nih, cepet pesen tiket ntar keburu abis...

iya nonton di bioskop lebih enak lebih kerasa pertarungannya apalagi di temanin yumi :)) :)) ayo lanjut kencan kedua


Ginny :hammer: jgn yumi melulu zzzzz......

  ... 

Pages: 1 ... 75 76 77 78 79 80 81 [82] 83 84 85 86 87 88 89
anything