//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Messages - Jerry

Pages: 1 ... 200 201 202 203 204 205 206 [207] 208 209 210 211 212 213 214
3091
Jurnal Meditasi / Re: Diary Meditasi Reenzia
« on: 04 December 2008, 11:42:06 AM »
kalo merujuk ke pengertian bhavana 'mengembangkan batin' ya selama denger lagunya batin berkembang gpp toh. tp seperti yg diingetin ko bond jg, jgn jadikan kebiasaan, itu cm sekedar alat bantu, ga lebih. hm.. pengalaman dr bbrp teman saya yg memulai utk lebih menyenangi/belajar meditasi --krn byk org awam yg menganggap meditasi sbg hal/rutinitas membosankan-- yaitu dg cara mendengar lagu2 atau chanting (e.g chant of metta) :)
kalo ga bs berenang lsg, jgn dipaksain terjun. lewati tahapan2 yg memudahkan dl ;)

mettacittena
_/\_

3092
Quote from: markos
logikanya seharusnya :
- mahluk hidup mempunyai batin
- pohon tidak mempunyai batin
- pohon bukan mahluk hidup

kalo logika ini baru saya mengerti. jadi, saya baru mengerti sekarang kalau dalam doktrin budhist pepohonan tidak digolongkan kepada makluk hidup. beda ya dengan ilmu biologi?
saya rasa yg dimaksud om markos bukan secara buddhist tapi jika menurut penalaran logika biasa. :)
dan makhluk hidup yg dimaksud om markos adlh makhluk hidup dgn kesadaran (satta/sattva/satwa), bkn makhluk hidup yg bernafas (pana/prana)

Kalo menurut buddhist, saya kutipin dikit yah..
Quote
Dalam Vasettha Sutta, Sang Buddha mengelompokkan tumbuhan sebagai spesies makhluk
hidup [living beings]. Namun dalam Vasettha Sutta juga, Sang Buddha menambahkannya
dengan mengatakan bahwa tumbuhan tidak memiliki kesadaran.
Dalam Vasettha Sutta, Sutta Nipata, tumbuhan digolongkan dalam "pana" (living things/beings).
"(Vasetthati Bhagava) jativibhangam pananam; annamanna hi jatiyo"
Sedangkan "sentient beings" adalah satta (Sattva)
Apa beda Satta dan Pana?
satta – all beings (sentient beings with feelings) – makhluk hidup yang memiliki perasaan
pana – all living things (beings that breathe and live) – yang hidup dan bernapas


sudah ada postingannya di perpustakaan DC "Uraian Mengenai Tumbuhan" bisa didonlot gratis ;D promosi mode [on] :P

mettacittena
_/\_

3093
Pengalaman Pribadi / Re: Meditasi Itu Tidak Berguna
« on: 04 December 2008, 11:19:46 AM »
.....

jadi, seharusnya saya mengarahkan orang-orang itu untuk memiliki sampajana dulu ya? ok! ok! tanks!
setelah Anda mengembangkan sati(awareness). hal yg berikutnya mengiringi yang perlu ditumbuh-kembangkan ya sampajanna diatas.
dan poin ke4 sampajanna adlh: pengertian lengkap yg menuntun ke berakhirnya kegelapan batin.
tentu hal2 tsb paling baeknya dimulai dikembangkan dr diri sendiri dulu sebelum ke orang lain, atau 3M, seperti katanya Aa Gym ;D

jika saya membimbing seseorang dalam keadaan batin yang memiliki kematangan meditatif, saya merasakan kemudahan. pikiran selalu waspada, jernih, cerdas dan peka tentang apa masalah batin orang lain dan bagaimana cara mengatasinya. tapi, ketika batin saya menurun, saya kesulitan membimbing dan membantu batin orang lain untuk berkembang. walaupun saya hafal betul tahap-tahap meditasi yang harus dilakukan oleh orang lain dan dapat menjelaskannya, sepertinya orang lain sulit mengerti. saya pikir ini aneh sekali. kelancaran saya dalam membibing orang lain tidak tergandung kepada berapa banyak metodology meditasi yang saya hafalkan, tapi bergantung kepada berapa tinggi tingkat meditasi yang saya capai. benarkah ini?
yap, mengetahui banyak metodology utk apa? memberi ke-aku-an tempat lebih banyak lagi utk melekatkan identitas ego? yg terpenting mendalami sungguh2 1 metode yang benar.
kalo pribahasa inggrisnya, "jack of all trades is the king of none" punya 4 kartu Jack di tangan tp ga ada kartu King, buat apa..  :|

saya rasa, mungkin 1 hal yg membuat bro candra agak stuck dlm kalimat bold ungu, adlh terkondisinya bro candra utk mencapai tahap tertentu dlm samatha terlebih dahulu baru kondisi batin tsb bisa diaplikasikan ke permasalahan orang. sementara kenyataannya masalah yg ada sedemikian mendesak utk diselesaikan pada saat itu di tempat itu juga. tidak memungkinkan utk duduk bermeditasi dulu. mungkin sudah waktunya utk mendalami vipassana. bukan saran baru kali ya. teman2 udah sering menyarankan kan? ;)

semoga membantu

mettacittena
_/\_

3094
Pengalaman Pribadi / Re: Meditasi Itu Tidak Berguna
« on: 03 December 2008, 09:17:06 PM »
Seharusnya, efek meditasi yg telah dikembangkan bro candra itu akan sangat membantu dalam penanganan kasus mereka.
Tentu jika bro candra bisa memanfaatkan efek meditasi, yaitu kejernihan berpikir, bro candra bisa mencari dan memberikan jalan lain (bila tdk mampu memberi solusi praktikal yg dibutuhkan), dan bukannya dengan memberi meditasi yg memerlukan waktu, kondisi dan usaha utk menumbuhkannya.
Alih-alih, mungkin mereka malah menganggap aneh bro candra setelahnya, dan menjadi tidak simpatik.

Seperti yg telah dikatakan ko bond, meditasi bukan solusi praktikal yg dicari oleh mereka yg sedang dlm kesulitan. Dan seperti orang membutuhkan A, yg bro candra berikan malah B. Nda nyambung banget kan?

Dlm hal ini, menurut Guru Buddha adalah sampajanna yg harus dikembangkan.
Sampajanna adlh pengertian lengkap ttg ssuatu hal, dan dari 4 poin yg ada, adalah 3 sampajanna yg bs diterapkan dlm permasalahan yg dihadapi bro candra itu:
- pengertian lengkap mengenai tujuan, benar atau tidak, dr beberapa segi tentunya.
- pengertian lengkap mengenai manfaat, layak atau tidak.
- pengertian lengkap mengenai ruang lingkup, akses utk mencapai tujuan tsb.

semoga membantu dlm mengkaji kembali niat dan perbuatan baik yg akan dilakukan :)

mettacittena
_/\_

3095
... makanya menurut dia orang yang sudah tidak ada nafas terkadang masih bisa menitikkan air mata....


kalo menurut saya sih, masalah ini krn unsur2 rupa kita (cair, padat, panas dan gerak) tidak lagi seimbang, konsekuensinya air mata keluar. gitu aja koq repot? ;D

mettacittena
_/\_

3096
Diskusi Umum / Re: Adakah Agama Buddha Yang Murni?
« on: 29 November 2008, 12:46:16 AM »
Karena dlm perkembangannya, Buddhisme sendiri berkembang melalui tafsir2 subjektif dari tiap2 buddhist (termasuk Sangha) jelas ngga ada yg murni. Misalnya kita ngga tau apa maksud Sang Buddha waktu mengatakan Jambudipa, apakah itu India? Atau merujuk ke Bumi? Gimana dgn gunung Sineru? Semua kan tafsir belaka dlm upaya mengartikan maksud Sang Buddha utk kondisi sekarang ini.

So, andai murni juga ngga menjamin bakal mencapai nibbana. Demikian juga ngga murni.
Otentik atau tidak, yg terpentig stelah diselidiki sendiri, hal tsb berguna, tidak tercela, dipuji oleh para Ariya, jika dilakukan membawa keberuntungan dan kebahagiaan, pembebasan dari LDM. why not?
Inget Kalama Sutta aja lagi deh.. ;)

Btw, ada e-booknya ngga? kalo ada mayan juga lah utk referensi tambahan.. ^^

mettacittena
_/\_

3097
jadi mana debat na ??? thera dan maha ?

sorri jgn ada yg tersingungg, menurut ge :
maha itu lebih berhasil meraih umat krn masih melakukan tradisi2, krn orang2 tua taat/ takut pd tradisi.
dan thera yg tadi na simple mulai agak2 rbet (alias mulai mecampurkan tradisi2 itu masuk dlm upacara2) krn takut kehilangan umat.

klu cara mengajar na :
maha itu senang membuat umat na senang,
thera senang membuat umat na down
 
maaf, tergelitik sedikit utk mengomentari, itu krn anda melihat dr sisi tertentu sperti yg komentar pertama, teknik menjaring umat mana yg lebih berhasil kan? :)
kalo gitu agama K pasti lebih berhasil dong? liat sekeliling anda deh ;D

kenyataannya kebenaran tdk dpt dimasukkan dlm bentuk sbuah kubus bersisi delapan,
sisi2 tsb tdk mewakili kebenaran itu sendiri. demikian pula perbedaan antara theravada dan mahayana. kalo mau simple sih dari hate_do dah ckp cocok lah.. lojik, piling, mejik ;D

mettacittena
_/\_

3098
Begini,arah pembicaraan ini adalah mengenai ada tidaknya sebuah jiwa. nah di Hindu mengatakan Atta,namun dalam pemikiran Buddhist,ini adalah Citta,apakah sebenarnya kedua frasa itu sama hanya mungkin Buddha memberi nama Atta itu sebagai Citta.

Sebelumnya, boleh bertanya sumber alasan dan pengertian om nyanadhana mengatakan Atta(hindu)=Citta(buddhist)? Agar tentunya diskusi yg ada ngga simpang siur atau bukan sekedar menyama-nyamakan. :)

Thanx..

mettacittena
_/\_

3099
Buddhisme untuk Pemula / Re: Theravada atau Mahayana ?
« on: 19 November 2008, 08:04:57 PM »
Utk bro Petruk,
kalo masih dirasa illfeel utk belajar buddhism dan tidak bs masuk.. Ga perlu susah2..
Coba belajar teori dekonstruksinya Derrida ok? Ntar bakal ngerti ama yg namanya anatta dan paticca samuppada.

mettacittena
_/\_

3100
Buddhisme untuk Pemula / Re: KITA ATHEISSS ????
« on: 19 November 2008, 07:50:25 PM »
halo semua...salam kenal dari dewi
saya ikut berpendapat ya..

menurut saya Theis atau Atheis bukanlah masalah
Yang jadi masalah adalah

jika kita Theis, merasa Tuhan Ada, menganggap yang tidak percaya "Tuhan ada" adalah salah ---> sombong akan ke-tahu-annya akan Tuhan, sehingga seringkali bertindak layaknya Tuhan

jika kita Atheis, merasa Tuhan Tak Ada, menganggap yang tidak percaya "Tuhan tidak ada" adalah salah ---> sombong akan logikanya sendiri sehingga seringkali menganggap bodoh manusia lain yang logikanya tidak sama dengan mereka.

bagaimana dengan saya?
karena saya sejak lahir dididik untuk percaya Tuhan, maka saya telah terbiasa untuk percaya (Theis)
tapi saya juga sadar bahwa kepercayaan tersebut bukanlah kebenaran melainkan sesuatu yang sengaja saya ciptakan untuk saya percaya sekedar untuk memuaskan diri saya sendiri agar tidak bingung tentang siapa pencipta semesta.

sekarang, setelah saya belajar buddha, saya tidak tau apakah saya percaya adanya Tuhan atau tidak, jujur saya tidak peduli
seberapa keras pun usaha kita mencari Tuhan, pada akhirnya tetap saja "hanya Tuhan itu sendirilah yang tau akan keberadaannya"
jadi daripada buang-buang waktu dan tenaga untuk mencari Tuhan, lebih baik saya gunakan waktu dan tenaga saya untuk belajar dan mengamalkan dhamma
jika sudah sampai nibbana, kebenaran ada/tidaknya Tuhan pasti akan terungkap dengan sendirinya


-semoga semua makhluk berbahagia-  _/\_


Inilah pernyataan yg keluar dr yg telah mengalami. tentu saja mengena di hati ;)
nice dan pattanumodana sis dewi :)
Sang Buddha sendiri pernah mengatakan pd ssorg, "Apakah Tuhan ada atau tidak ada, kenyataannya penderitaan tetap ada. Karenanya inilah yg saya ajarkan jalan mengenai penderitaan dan cara mengakhirinya."
Sejalan banget jawaban dr sis dg pernyataan Sang Buddha. ^^

mettacittena
_/\_

3101
semoga sis dewi berbahagia juga ;)

mettacittena
_/\_

3102
Jelas bro Petruk tampaknya lebih hebat dr Tuhan, krn bukan lg Tuhan menggunakan dia, tp sebaliknya dia menggunakan Tuhan bahkan tau standar Tuhan itu pula,  :P tanpa mengetahui standar diri sendiri tentunya.  ^-^ Salut.. Kapan promosi jabatannya? makan2 ya :D

Sementara di sudut lain, ring yg sama, koq bisa ada partai pertandingan yg laen? salah ring?  :-?

mettacittena
_/\_

3103
Kesimpulannya sih kita2 jg pada welcome pada sis dewi, tp teman2 hanya mengingatkan kalau berpindah keyakinan itu belum tentu satu hal yg bagus jika tanpa pengamatan yg jelas. Dan akan lebih menggembirakan tentunya jika sis dewi berhasil mengubah orang disekitar utk menjadi lebih baik lg dgn nilai2 buddhisme tanpa perlu menjadi buddhist. Tapi tentu jika sis dewi merasa mantap, kita jg welcome koq..
Jadi teringat yg dikatakan oleh mbak Dewi Lestari, pengarang Supernova (soalnya nicknya sama, 'dewi') saat menyatakan keinginannya utk menjadi buddhist pd Bhante Wong Shin di Vipassana Graha. Jawaban Beliau, "agama buddha itu bagus. kalo diambil yah bagus.. kalo nda diambil ya tetep bagus juga.."

So make ur decision wisely yah.. :)

mettacittena
_/\_

3104
sikap membedakan ini justru akan menimbulkan dukka, om
mencari perbedaan hanya akan membuat kita terjebak dalam roda samsara
pencarian perbedaan adalah pencarian tiada akhir yang malah membuat kita makin terjebak didalamnya

saya hanya berusaha untuk mengerti mengapa seperti itu adanya
menghilangkan pikiran ini yang benar, itu yang salah
semua terjadi karena karma dan kehendak bebas
_/\_

aku tambah Dukkha kalo lihat mereka berkeliaran deket2 gw..

-_-"

nah justru itu, dulu saia juga begitu, adanya cuma keinginan mencari tau mengapa ada perbedaan seperti itu
semakin mencari semakin tersesat, semakin terjebak oleh Dukkha

mencari perbedaan itu menimbulkan pandangan sepihak, menganggap pemikiran sendiri lebih benar, mudah terbawa emosi, berusaha mencari pembenaran

yang artinya kita belum mengerti mengapa itu terjadi, kalo lihat mereka ya pahami saja _/\_

nice.. bersikap terbuka thdp realita, sama atau beda, hanya begitulah adanya. tdk mencoba memilih dan membuang, dan btw, dah oot loh  ;)

mengenai sunat, no komen ah.. dah keren2 jawabannya ;D

mettacittena
_/\_

3105
Saya setuju dgn kalimat yg dibold o/ Andry di page 1.
Jika anda lari hanya karena melihat ketidaksesuaian ajaran dgn tindakan oknumnya, akankah satu saat anda berpindah lagi krn menemukan hal demikian di sini?

Saran saya, ngga tahu dah ada yg blg blum ya.. ga sempat baca lg mpe page trakhir.. dah ngantuk bgt ;D
Sis Dewi bisa mencoba menjalankan buddhisme dalam jubah agama anda.
Dgn anda berpindah agama, tentu saja anda merasa damai, tetapi tidak dgn org2 yg anda sayangi disekeliling anda yg msh mungkin gelisah dgn konflik2 batin mereka. Mengapa tdk mencoba menerapkan buddhisme dalam konteks agama anda sendiri? Buddhisme hakikatnya adlh kebenaran, dharma itu sendiri.
Karenanya, menurutku, dgn begitu sis bisa menciptakan nilai2 positif dan menyebarkannya ke sekeliling anda, yg akan berdampak positif pula memengaruhi mereka utk lebih menjadi positif.
Dgn mengubah diri anda terlebih dulu, dan baru ke orang2 di sekeliling anda. Dgn begitu pula akan membantu mencipta kerukunan dan toleransi antar umat beragama pula. Think far ahead  :D

So met praktek yah.. ;)
smoga membahagiakan mahluk disekeliling anda :)

mettacitena
_/\_

Pages: 1 ... 200 201 202 203 204 205 206 [207] 208 209 210 211 212 213 214