Show Posts
This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.
Pages: [1]
1
Meditasi / Pendapat dan Dugaan Seputar Jhana
« on: 06 July 2011, 10:05:53 AM »
[mod]Split dari topik "Merespon Pertanyaan Rekan-rekan" di Jurnal Pribadi.[/mod]
Kalo sambil beraktivitas keknya gak bisa jhana, kalo dibilang di sela-sela aktivitas kemungkinan bisa (bagi yang sudah mahir).
Alasannya, kalo kita perhatikan samatha, walau dalam posisi duduk diam apabila obyeknya tidak mendukung maka tidak mungkin bisa masuk ke dalam jhana, dari sekian obyek tidak semua obyek dapat mengantarkan ke Jhana, apalagi pada saat beraktivitas karena obyeknya berpindah2.
Memang ada penulis yang berpendapat bahwa dalam aktivitas dapat dibarengi keadaaan Jhana bahkan termasuk Jhana 4. Dalam hal ini saya tidak sependapat. Dalam beraktivitas tetap saja tidak dapat di dalam keadaan Jhana, tetapi harus tingkat konsentrasi di bawahnya. Saya tidak pernah mendengar ada orang yang mampu masuk keadaan Jhana sewaktu meditasi jalan, tetapi dalam meditasi jalan tetap dapat dicapai konsentrasi yang tinggi hanya saja tidak sampe Jhana, lagipula meditasi jalan keknya emang lebih cenderung pada pengamatan fenomena daripada Jhana.
Tapi yang jelas apabila seseorang sudah mampu/mahir dalam jhana, maka tingkat konsentrasinya pada saat beraktivitas lebih tinggi daripada yang tidak. Kemampuan konsentrasi ini apabila tidak dibarengi dengan panna tetap saja dapat terjerumus ke dalam kilesa, di lain pihak dengan bekal konsentrasi ini proses pengamatan batin dapat dilakukan dengan baik, jadi konsentrasi mendukung pengamatan yang diharapkan akan menimbulkan panna sehingga dengan panna inilah kilesa dapat dikikis.
Kalo merujuk pada kisah Bhante Moggallana dan Naga, apabila dalam beraktivitas bisa Jhana, saya pikir tidak menunggu sampe Naga menyemburkan api untuk masuk ke dalam Jhana guna menahan serangan.
jhana 1 dengan 5 faktor, jhana2 lainnya dengan faktor2nya masing2. yg ingin saya sampaikan adalah bahwa dengan memiliki faktor2 (sesuai jhananya) maka ia dikatakan berdiam dalam jhana. saya berpendapat bahwa mungkin saja seseorang berdiam dalam jhana sambil makan
Kalo sambil beraktivitas keknya gak bisa jhana, kalo dibilang di sela-sela aktivitas kemungkinan bisa (bagi yang sudah mahir).
Alasannya, kalo kita perhatikan samatha, walau dalam posisi duduk diam apabila obyeknya tidak mendukung maka tidak mungkin bisa masuk ke dalam jhana, dari sekian obyek tidak semua obyek dapat mengantarkan ke Jhana, apalagi pada saat beraktivitas karena obyeknya berpindah2.
Memang ada penulis yang berpendapat bahwa dalam aktivitas dapat dibarengi keadaaan Jhana bahkan termasuk Jhana 4. Dalam hal ini saya tidak sependapat. Dalam beraktivitas tetap saja tidak dapat di dalam keadaan Jhana, tetapi harus tingkat konsentrasi di bawahnya. Saya tidak pernah mendengar ada orang yang mampu masuk keadaan Jhana sewaktu meditasi jalan, tetapi dalam meditasi jalan tetap dapat dicapai konsentrasi yang tinggi hanya saja tidak sampe Jhana, lagipula meditasi jalan keknya emang lebih cenderung pada pengamatan fenomena daripada Jhana.
Tapi yang jelas apabila seseorang sudah mampu/mahir dalam jhana, maka tingkat konsentrasinya pada saat beraktivitas lebih tinggi daripada yang tidak. Kemampuan konsentrasi ini apabila tidak dibarengi dengan panna tetap saja dapat terjerumus ke dalam kilesa, di lain pihak dengan bekal konsentrasi ini proses pengamatan batin dapat dilakukan dengan baik, jadi konsentrasi mendukung pengamatan yang diharapkan akan menimbulkan panna sehingga dengan panna inilah kilesa dapat dikikis.
Kalo merujuk pada kisah Bhante Moggallana dan Naga, apabila dalam beraktivitas bisa Jhana, saya pikir tidak menunggu sampe Naga menyemburkan api untuk masuk ke dalam Jhana guna menahan serangan.
3
Buddhisme untuk Pemula / Apa beda Buddha dan Buddho ?
« on: 07 October 2010, 01:08:42 PM »
Apakah perbedaan antara Buddha dan Buddho dalam tatabahasa Pali ?
4
Bantuan Teknis, kritik dan saran. / Kolom (baik) dan (buruk) kok ilang?
« on: 23 August 2010, 11:18:51 PM »
Beberapa waktu belakangan ini saya tidak melihat kolom yang digunakan untuk pemberian reputasi?
Apakah ada format baru yang terlewatkan oleh saya?
Apakah ada format baru yang terlewatkan oleh saya?
5
Diskusi Umum / Tanya tentang kemungkinan Sotapana menuju Arahat.
« on: 08 July 2010, 11:40:48 AM »
Apakah mungkin apabila seorang Sotapana di jaman Buddha Gotama misalnya, mencapai ke-Arahat-an di jaman Buddha Metteya? Mengingat Sotapana masih mungkin mengalami 7 kelahiran, dengan asumsi selalu terlahir di alam deva yang notabene berumur sangat panjang.
Apakah ada di dalam Tipitaka bahwa ada sekha dari jaman Buddha sebelum Buddha Gotama, yang telah mencapai Sotapana melalui ajaran Buddha sebelumnya, menjadi Arahat pada jaman Buddha Gotama setelah mendapatkan ajaran dari Buddha Gotama?
Apakah ada di dalam Tipitaka bahwa ada sekha dari jaman Buddha sebelum Buddha Gotama, yang telah mencapai Sotapana melalui ajaran Buddha sebelumnya, menjadi Arahat pada jaman Buddha Gotama setelah mendapatkan ajaran dari Buddha Gotama?
6
Diskusi Umum / Kecantikan setipis kulit
« on: 05 October 2009, 08:34:18 PM »
Sori kalo repost:
Warning: bukan pemandangan yg biasa diliat sehari-hari.
Maaf sebelumnya apabila ada yg terganggu dengan pemandangan yg tidak biasa ini .
Cocok untuk obyek asubha nih:
Warning: bukan pemandangan yg biasa diliat sehari-hari.
Maaf sebelumnya apabila ada yg terganggu dengan pemandangan yg tidak biasa ini .
Cocok untuk obyek asubha nih:
7
Diskusi Umum / APA YG AKAN ANDA LAKUKAN?
« on: 24 June 2009, 10:15:12 AM »
Apa yg akan anda lakukan bila 24 jam dari sekarang, ANDA PASTI MATI?
8
Arsitektur Buddhis / Komyo-ji Temple by Tadao Ando
« on: 27 September 2008, 03:36:09 PM »
Karya lain dari arsitek ternama dari jepang Tadao Ando, (untuk profil arsitek lihat di http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=4627.0)
"The process of building the Komyo-ji Temple was a chance to rediscover and become conscious of the origins of my own architectural methods: water and wood, history and landscape. I hope that it becomes a place where a variety of elements come together and speak to the visitor." Tadao Ando. http://www.faithnform.com/features/39_2_ando/index.php
Bangunan terbagi menjadi 2 bagian yang masing2 menggunakan material yang berbeda, bangunan utama yang merupakan tempat "pertemuan" (Dhammasala ??) berbentuk segi empat dengan konstruksi kayu seakan-akan "melayang di tengah kolam pantul
(reflecting pool). Bangunan yang lain yang terbuat dari beton ekspos adalah kuti, kantor dan ruang penunjang lainnya.
Berdasarkan hanya dari photo, saya menangkap beberapa simbol yang entah disengaja atau tidak dari sang arsitek.
Material di sajikan apa adanya tanpa ditutup-tutupi. Beton ekspos, kayu, batu, metal, dan lain-lain, suatu simbol kejujuran / apa adanya.
Kolam refleksi di sekitar bangunan utama menampilkan bayangan bangunan, suatu simbol dari yang "nyata" dan "ilusi" (bayangan).
Barisan tiang kayu pada bangunan menyebabkan suasana ruang di dalamnya berubah setiap waktu karena pergerakan matahari menyebabkan bayangan dan cahaya yang berbeda setiap saat. simbol dari "kekinian" / "saat ini" sekaligus "ketidak kekalan" / mengalir.
Hal lain yang mengesankan adalah walaupun bentuk dan tampilan bangunan sangat modern dengan penggunaan bentuk geometry murni, tampil "bersih" dan "bebas" dari ornamen, bangunan ini tetap mampu menyiratkan hubungannya dengan tradisi.
"The process of building the Komyo-ji Temple was a chance to rediscover and become conscious of the origins of my own architectural methods: water and wood, history and landscape. I hope that it becomes a place where a variety of elements come together and speak to the visitor." Tadao Ando. http://www.faithnform.com/features/39_2_ando/index.php
Bangunan terbagi menjadi 2 bagian yang masing2 menggunakan material yang berbeda, bangunan utama yang merupakan tempat "pertemuan" (Dhammasala ??) berbentuk segi empat dengan konstruksi kayu seakan-akan "melayang di tengah kolam pantul
(reflecting pool). Bangunan yang lain yang terbuat dari beton ekspos adalah kuti, kantor dan ruang penunjang lainnya.Berdasarkan hanya dari photo, saya menangkap beberapa simbol yang entah disengaja atau tidak dari sang arsitek.
Material di sajikan apa adanya tanpa ditutup-tutupi. Beton ekspos, kayu, batu, metal, dan lain-lain, suatu simbol kejujuran / apa adanya.
Kolam refleksi di sekitar bangunan utama menampilkan bayangan bangunan, suatu simbol dari yang "nyata" dan "ilusi" (bayangan).
Barisan tiang kayu pada bangunan menyebabkan suasana ruang di dalamnya berubah setiap waktu karena pergerakan matahari menyebabkan bayangan dan cahaya yang berbeda setiap saat. simbol dari "kekinian" / "saat ini" sekaligus "ketidak kekalan" / mengalir.
Hal lain yang mengesankan adalah walaupun bentuk dan tampilan bangunan sangat modern dengan penggunaan bentuk geometry murni, tampil "bersih" dan "bebas" dari ornamen, bangunan ini tetap mampu menyiratkan hubungannya dengan tradisi.
9
Buddhisme untuk Pemula / (tanya) mendengarkan Dhamma pada waktu yang sesuai
« on: 22 September 2008, 10:39:26 PM »
Apa yang dimaksud dengan mendengarkan Dhamma pada waktu yang sesuai (salah satu bait dari Sutta tentang Berkah).
Mohon petunjuknya,
Mohon petunjuknya,
10
Perkenalan / Salam kenal
« on: 22 September 2008, 10:17:33 PM »
Hi all,
Salam kenal, saya hendrako dari belahan selatan pulau kalimantan, baru bergabung di forum dan pemula dalam Buddha Dhamma.
Mohon petunjuknya.
hendrako
Salam kenal, saya hendrako dari belahan selatan pulau kalimantan, baru bergabung di forum dan pemula dalam Buddha Dhamma.
Mohon petunjuknya.
hendrako
Pages: [1]