Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Topik Buddhisme => Buddhisme dengan Agama, Kepercayaan, Tradisi dan Filsafat Lain => Topic started by: Jerry on 04 July 2012, 09:25:16 PM

Title: Kerusuhan di Burma antara penganut Buddhisme & Mooslim
Post by: Jerry on 04 July 2012, 09:25:16 PM
Demikian berita yg beredar di Indo dari sumber lslam:

http://arrahmah.com/read/2012/06/18/21044-sejumlah-foto-bukti-kekerasan-di-arakan-para-korban-dan-pengungsi-muslim-rohingya.html (http://arrahmah.com/read/2012/06/18/21044-sejumlah-foto-bukti-kekerasan-di-arakan-para-korban-dan-pengungsi-muslim-rohingya.html)

Dan demikian berita dari sumber yg netral:

http://ireport.cnn.com/docs/DOC-801990 (http://ireport.cnn.com/docs/DOC-801990)

Ayo jangan ketinggalan berita biar bisa memberi klarifikasi dan tau mana benar-salah.


 _/\_
Title: Re: Kerusuhan di Burma antara penganut Buddhisme & Mooslim
Post by: Wolvie on 04 July 2012, 09:56:54 PM
hehehe, betul juga.
kadang suka lupa di mana di sini negara mayoritas apa, beritanya belum tentu netral.

soal foto juga jangan langsung dipercaya, soalnya kaya dulu rusuh di ambon, gw sempat liat foto2 dan ditulis "Korban kekejaman kr****n Ambon". Lantas ada orang yang ingetin gw agar jangan langsung percaya, sebab bisa aja justru yang korban itu dari pihak lain/kr****n tapi ditulis begitu..

Demikian jg dengan hal ini jangan langsung percaya klo itu korbannya dari pihak yang sama agamanya dengan situs agamis itu.
jadi kasarnya difitnah gitu lah, udah dibunuh tambah difitnah (pemutarbalikan fakta)
Title: Re: Kerusuhan di Burma antara penganut Buddhisme & Mooslim
Post by: Jerry on 04 July 2012, 09:59:56 PM
Masa dibilang buddhis nyamar jadi orang Rohingya dan merusak? Ckckckck.. Ngelesnya ga tanggung2..
Title: Re: Kerusuhan di Burma antara penganut Buddhisme & Mooslim
Post by: Wolvie on 04 July 2012, 10:01:58 PM
Masa dibilang buddhis nyamar jadi orang Rohingya dan merusak? Ckckckck.. Ngelesnya ga tanggung2..
oknum mereka terbiasa bgitu kali, jadi menganggap orang lain bgitu jga, hehehe
Title: Re: Kerusuhan di Burma antara penganut Buddhisme & Mooslim
Post by: Jerry on 04 July 2012, 10:09:05 PM
Yg paling konyol sepanjang sejarah sih yg mereka ngeles kalo yg ngebom WTC itu bukan orang lslam tapi Amrik sendiri biar dapet alasan perang dan nguasai minyak. Wong Al Qaeda sendiri udah ngaku gitu lhoo..
Title: Re: Kerusuhan di Burma antara penganut Buddhisme & Mooslim
Post by: Wolvie on 04 July 2012, 10:23:30 PM
yang lucu tapi sekaligus miris adalah belakangan ini ada berita klo sebuah situs arkeologi bersejarah dirusak.
Gw sempat berpikir jangan2 itu situs Buddha seperti patung bersejarah di situs kuno, Buddha Bamiyan dihancurkan oleh taliban yang adalah fundamentalis muslim.

Ga taunya itu situs kuno muslim..

Hahahah, antara geli sama miris, sekarang ibaratnya temennya sendiri juga dimakan.

Memang gw dulu sempat ada kepikir ato memiliki teori sendiri klo orang ekstrimist gitu seperti sebuah sel2 yang terus membelah diri, andaikata satu golongan (misalnya yang beda agama/ras/ideologi/kesebelasan favorit) betul2 berhasil mereka hancurkan/basmi (which is impossible klo kata gw sih), akhirnya mereka akan terus membelah diri (memisahkan diri) dengan pihak2 yang kemudian sedikit saja diketemukan perbedaan, alih2 mencoba untuk akur/memahami. Jadi klo menurut mereka musuhnya udah habis, dengan sekutunya mereka akan menemukan lagi hal yang bisa menjadikan sekutu mereka itu musuh baru.
Title: Re: Kerusuhan di Burma antara penganut Buddhisme & Mooslim
Post by: indra_ihong on 04 July 2012, 11:08:21 PM
yang lucu tapi sekaligus miris adalah belakangan ini ada berita klo sebuah situs arkeologi bersejarah dirusak.
Gw sempat berpikir jangan2 itu situs Buddha seperti patung bersejarah di situs kuno, Buddha Bamiyan dihancurkan oleh taliban yang adalah fundamentalis muslim.
Ga taunya itu situs kuno muslim..

Jangan-jangan situs Buddha yang dirusak, kemudian memutarbalik fakta dan menyampaikan situs kuno muslim-lah yang di rusak. ( turut memberi opini )

Memberi aku teringat tentang tulisan Ali Sina.
Title: Re: Kerusuhan di Burma antara penganut Buddhisme & Mooslim
Post by: yanfei on 04 July 2012, 11:41:09 PM
sumbernya arrahmah.com mah gak usah di percaya, media provokator, dulu waktu pengusiran fpi oleh masyarakat dayak di kalimantan aja arrahmah memprovokasi, bilangnya kafir2 dayak, padahal kan di masyarakat dayak yg mengusir fpi juga terdapat dayak muslim
Title: Re: Kerusuhan di Burma antara penganut Buddhisme & Mooslim
Post by: Wolvie on 05 July 2012, 12:15:07 AM
Jangan-jangan situs Buddha yang dirusak, kemudian memutarbalik fakta dan menyampaikan situs kuno muslim-lah yang di rusak. ( turut memberi opini )

Memberi aku teringat tentang tulisan Ali Sina.

klo yang kali ini sih kayanya ngga, bro.
gw baca di sumber terpercaya, situs kuno itu makamnya semacam kyai ato apa yang dianggap suci.

ini linknya http://www.perthnow.com.au/news/world-old/islamists-destroy-cultural-sites-in-timbuktu-mali/story-e6frg1p3-1226414215668

isi :
Islamists destroy cultural sites in Timbuktu, Mali

(http://resources2.news.com.au/images/2012/07/01/1226413/360430-mali-politics-unrest-religion-unesco.jpg)

ISLAMIST rebels say they will continue to destroy historic sites in Mali's northern city of Timbuktu before they implement strict Shariah law, as Mali's government compared the destruction to "war crimes".

Ansar Dine spokesman Sanda Abu Mohamed said on Sunday that Islamists will continue the destruction they started on Saturday. "We're going to destroy everything before we apply Shariah in this city," he said.

Resident Moussa Maiga said the Islamists have expressed disapproval of what they think is worship of the tombs of the Muslim saints. "They say that the population loves the saints like God," he said.

But resident Bouya Ould Sidi Mohamed said the historic city has long had Muslim roots.

"Timbuktu was an Islamic city since the 12th century, and we know what the religion says about the saints' tombs," he said.

"Contrary to what the Islamists or the Wahabis of Ansar Dine say, here in Timbuktu, the people don't love the saints like God, but just seek the saints' blessings because they are our spiritual guides."

Mali's government condemned the destruction, which they say is akin to "war crimes".

"The council of ministers has just approved, in principle, the referral to the International Criminal Court and a working group is working to this end," the government said in a statement.

The UN cultural agency on Saturday called for an immediate halt to the destruction of three sacred Muslim tombs. Irina Bokova, who heads the UN Educational, Scientific and Cultural Organisation, cited in a statement Saturday reports the centuries-old mausoleums of Sidi Mahmoud, Sidi, Moctar and Alpha Moya had been destroyed.

On Thursday, UNESCO's World Heritage Committee, meeting in St Petersburg, Russia, placed the mausoleums of Muslim saints on its list of sites in danger at the request of Mali's government.

Islamist fighters from the Ansar Dine group have declared that they now control the northern half of Mali after driving out an ethnic Tuareg separatist group. The rebel groups took advantage of a power vacuum created by a March coup in the capital to seize ground in the north.

The Islamists' growing reach is more worrying news for the landlocked West African nation.

UN Secretary-General Ban Ki-moon called the attacks on the mausoleums "totally unjustified" and urged all sides to preserve Mali's cultural heritage, according to a statement.

The recent coup and fighting in Mali is also hampering efforts by aid groups, including World Vision, to deal with a food crisis that has gripped West Africa.

Some 18 million people across several countries - including Mali - are affected, with more than four million children facing malnutrition, including one million battling acute, severe forms.
Title: Re: Kerusuhan di Burma antara penganut Buddhisme & Mooslim
Post by: indra_ihong on 05 July 2012, 12:28:15 AM
Oh gitu. Berarti opini aku tidak benar  ;D

Berarti rangkaian perisitiwa dalam pikiran aku salah. Harus saya akui.

Kalo tulisan Ali Sina bagaimana ? ( menunggu pendapat anda )
Title: Re: Kerusuhan di Burma antara penganut Buddhisme & Mooslim
Post by: Wolvie on 05 July 2012, 12:51:35 AM
Oh gitu. Berarti opini aku tidak benar  ;D

Berarti rangkaian perisitiwa dalam pikiran aku salah. Harus saya akui.

Kalo tulisan Ali Sina bagaimana ? ( menunggu pendapat anda )
tulisan Ali Sina ga pernah baca, jadi ga bisa komen, hehehe
Title: Re: Kerusuhan di Burma antara penganut Buddhisme & Mooslim
Post by: Forte on 05 July 2012, 06:35:49 AM
web ar***mah itu emang gak netral koq.. udah berulang kali baca di sana hasil link facebook dari teman2 gw yang I..
kadang sedih juga.. tamatan mahasiswa/i namun gampang banget terprovokasi tanpa mengecek ulang keabsahan situs itu..
Title: Re: Kerusuhan di Burma antara penganut Buddhisme & Mooslim
Post by: Che Yong on 05 July 2012, 02:36:22 PM
provokator banget. Orang2 di Indonesia juga daridulu gampang banget diadu domba.
Sebenarnya pengucapan kata kafir itu terlalu kasar.
Title: Re: Kerusuhan di Burma antara penganut Buddhisme & Mooslim
Post by: siswahardy on 06 July 2012, 01:14:11 AM
Yang jadi perntanyaan saya, apakah ini tidak bertentangan dengan Ajaran Buddha?  :-?

Terus terang saja saya tidak tahu apa akar permasalahannya. (kalau ada yang tahu boleh dibagi nih, tapi yang valid ya)
Tapi apapun itu, apakah penyelesaiannya harus dengan cara seperti ini? (kok rasa2nya saya ngak setuju banget ya)

Bukankah ini hanya menambah daftar tradegi kekerasan kemanusiaan di muka bumi ini.

Sabbe satta bhavantu sukhittata.  _/\_  _/\_  _/\_
Title: Re: Kerusuhan di Burma antara penganut Buddhisme & Mooslim
Post by: sanjiva on 06 July 2012, 09:49:26 AM
Yang jadi perntanyaan saya, apakah ini tidak bertentangan dengan Ajaran Buddha?  :-?

Terus terang saja saya tidak tahu apa akar permasalahannya. (kalau ada yang tahu boleh dibagi nih, tapi yang valid ya)
Tapi apapun itu, apakah penyelesaiannya harus dengan cara seperti ini? (kok rasa2nya saya ngak setuju banget ya)

Bukankah ini hanya menambah daftar tradegi kekerasan kemanusiaan di muka bumi ini.
Tinggal sejauh mana manusianya melaksanakan.  Apa memilih tidak melawan dan dizholimi terus2an (tetapi praktik ajaran Buddha  :whistle: )  atau memilih membela diri demi mempertahankan diri dan keluarga, dan sasana.

Kalau ditanya, pilih mana misalnya kasus tempo doeloe: antara Nalanda dibumihanguskan dan bhiksu2 dibantai, atau melawan dan mempertahankan diri meski harus pakai kekerasan, bgm?  Apa Burma mau dijadikan daerah bergolak 'Burma Utara' seperti halnya Thailand selatan dan Filipina selatan ?
Title: Re: Kerusuhan di Burma antara penganut Buddhisme & Mooslim
Post by: Forte on 06 July 2012, 10:42:24 AM
Yang jadi perntanyaan saya, apakah ini tidak bertentangan dengan Ajaran Buddha?  :-?

Terus terang saja saya tidak tahu apa akar permasalahannya. (kalau ada yang tahu boleh dibagi nih, tapi yang valid ya)
Tapi apapun itu, apakah penyelesaiannya harus dengan cara seperti ini? (kok rasa2nya saya ngak setuju banget ya)

Bukankah ini hanya menambah daftar tradegi kekerasan kemanusiaan di muka bumi ini.

Sabbe satta bhavantu sukhittata.  _/\_  _/\_  _/\_
senada dengan sanjiva..
mungkin bro hardy bisa mikir lagi,
jika ada case perampokan, oh saya buddhist, silakan rampok, gw gak melawan deh..
jika ada case pemerkosaan, oh saya buddhist, silakan perkosa, gw pasrah deh..

begitukah yang dimaksud dengan bro hardy ? jika iya, gak heran kalau buddhisme cepat punah.. terlalu baik sih :whistle: :P
Title: Re: Kerusuhan di Burma antara penganut Buddhisme & Mooslim
Post by: siswahardy on 06 July 2012, 11:19:58 PM
senada dengan sanjiva..
mungkin bro hardy bisa mikir lagi,
jika ada case perampokan, oh saya buddhist, silakan rampok, gw gak melawan deh..
jika ada case pemerkosaan, oh saya buddhist, silakan perkosa, gw pasrah deh..

begitukah yang dimaksud dengan bro hardy ? jika iya, gak heran kalau buddhisme cepat punah.. terlalu baik sih :whistle: :P

Ngak begitu sih Bro, maksud saya apa tidak ada cara lain yang lebih sesuai dengan cara Buddhis.
Anggaplah cara-cara damai sudah ditempuh, maka tidak ada pilihan lain selain tindakan represif, apakah boleh anarkis?

Coba saya balikkan ada 3 orang beragama Buddha memperkosa 1 gadis I5l4m, boleh ngak semua orang Buddhis dibunuh/dihajar oleh orang I5l4m tanpa pandang bulu. Bagaimana?
Title: Re: Kerusuhan di Burma antara penganut Buddhisme & Mooslim
Post by: Forte on 07 July 2012, 08:59:03 AM
Ngak begitu sih Bro, maksud saya apa tidak ada cara lain yang lebih sesuai dengan cara Buddhis.
Anggaplah cara-cara damai sudah ditempuh, maka tidak ada pilihan lain selain tindakan represif, apakah boleh anarkis?

Coba saya balikkan ada 3 orang beragama Buddha memperkosa 1 gadis I5l4m, boleh ngak semua orang Buddhis dibunuh/dihajar oleh orang I5l4m tanpa pandang bulu. Bagaimana?

Yang terjadi kan bukan 3 Buddhist memperkosa gadis I bukan ? kenapa harus bertanya seperti itu ?
dan jelas kerusuhan ini terjadi lebih karena etnis yang dipicu oleh kasus pemerkosaan tersebut..
Sebelum kasus itu terjadi, tidak ada pergolakan  bukan ?

Anda lucu, anda tidak tahu beritanya.. tapi bersikeras men-setting ini bentrok agama.. Baca lagi deh beritanya yang dikasih om jerry di atas, coba anda klik, lalu baca berita2 lain yang terkait, maka anda akan mengerti..

Dan saya ingat, di beritanya pun tertulis, pemerkosaan terhadap wanita setempat, tidak ditulis pemerkosaan terhadap wanita buddhist. Makanya jelas ini bentrok antar-etnis dan oknum tertentu yang tetap ngotot ini bentrok antar-agama.

Tapi jika anda tetap "memaksa" ingin mengatakan bentrok agama dan ingin case ini diselesaikan sesuai dengan cara2 agama.. Sekarang coba anda jawab sendiri deh, misal ada perampokan terhadap sekeluarga anda. Perampok udah gelap mata, gak bisa negosiasi. Apa yang akan anda lakukan.. ? Apakah anda boleh melawan ? Dan melawan bagaimana yang tidak anarkis ?

Dan bagaimana kalau hal2 ini terjadi, jika orang yang anda cintai diperkosa, dibunuh ? Masihkah anda ingat dengan prinsip Buddhisme pada saat keadaan seperti itu ? Anda kecewa, sakit hati, segala macam.. Yang terjadi bisa jadi dendam, nafsu membunuh untuk membalas yang setimpal.. Jika anda sendiri kira2 bisa bertindak seperti itu, itu adalah hal yang realistis (ingat saya tidak membenarkan) . Dan cukup konyol jika anda yang masih manusia bisa berbuat salah.. yang juga bisa dendam..  ingin penduduk Arakan memiliki kesabaran yang tinggi.

Semoga anda bisa menangkap esensi dari postingan saya.. 
Title: Re: Kerusuhan di Burma antara penganut Buddhisme & Mooslim
Post by: wiithink on 07 July 2012, 10:12:31 AM
ah, jangan terpancing aja lah..

nih website jelas jelas memprovokasi.. kata katanya ckckckck
Title: Re: Kerusuhan di Burma antara penganut Buddhisme & Mooslim
Post by: senbudha on 07 July 2012, 01:51:35 PM
Berita terbaru,OKI minta bantuan Aung San Suu Kyi untuk membantu eknis rohingya. Pertanyaan,Kalau ada umat Buddhist yang ditindas,siapa yang minta bantuan agar umat buddhist bisa ditolong? Contoh,umat buddhist di bangladesh? Umat buddhist tibet yang ditekan terus oleh China?Umat buddhist yang dibunuh di thailand selatan? Dimana organisasi buddhist sedunianya,yang malah takut sama pemerintah china dengan mengusir delegasi tibet waktu pertemuan di korea selatan? Berita terbaru yang mungkin ada kaitannya dengan Pengambilan kebijakan Hukum dan Undang-undang adalah dari belanda.Pemerintah belanda akan mengeluarkan peraturan baru yang mengharuskan para imigran harus bisa berbahasa belanda,mencintai budaya belanda,menghormati segala etika di belanda,dan tahun depan dilarang pakai jibab di belanda. Semua ini dipicu dari pembunuhan 2 orang belanda yang menkritik i5l4m dan pemimpin mesjid yang tidak mau menyalami ratu belanda.Burma dalam hal ini harus mengambil keputusan yang tepat dengan membuat undang-undang yang tepat agar kemudian hari tidak ada masalah lagi.Ingat,pelan tapi pasti.dimulai dengan minta otonomi khusus,minta jatah di parlemen,minta jatah menteri khusus dan terlahir minta syariah,kalau tidak dipenuhi,jadilah philipina selatan,thailand selatan.Sekedar info saja,australia tidak menloloskan undang-undang imigrasi,karena rakyat australia sudah mulai sadar dan takut akan seperti negara eropa lainnnya.
Title: Re: Kerusuhan di Burma antara penganut Buddhisme & Mooslim
Post by: siswahardy on 07 July 2012, 04:03:53 PM
Anda lucu, anda tidak tahu beritanya.. tapi bersikeras men-setting ini bentrok agama.. Baca lagi deh beritanya yang dikasih om jerry di atas, coba anda klik, lalu baca berita2 lain yang terkait, maka anda akan mengerti..

Dan saya ingat, di beritanya pun tertulis, pemerkosaan terhadap wanita setempat, tidak ditulis pemerkosaan terhadap wanita buddhist. Makanya jelas ini bentrok antar-etnis dan oknum tertentu yang tetap ngotot ini bentrok antar-agama.
Memang waktu posting itu saya tidak tahu beritanya, coba deh Anda baca postingan saya sebelumnya.
Coba deh baca ini biar kita sama-sama tahu.
http://internasional.kompas.com/read/2012/06/18/19042111/Sentimen.Sektarian.Mengancam.Demokrasi (http://internasional.kompas.com/read/2012/06/18/19042111/Sentimen.Sektarian.Mengancam.Demokrasi)
http://internasional.kompas.com/read/2012/06/22/02210928/Kerusuhan.Sisakan.Masyarakat.Terbelah (http://internasional.kompas.com/read/2012/06/22/02210928/Kerusuhan.Sisakan.Masyarakat.Terbelah)

Sejujurnya saya tidak berpikir kalau ini konflik agama, memang saya akui perumpamaan saya kurang tepat.
Mungkin tepatnya seperti ini: 3 orang etnis Anda memperkosa 1 gadis etnis lain, lalu kaum etnis lain membantai secara membabi-buta etnis Anda. Apakah boleh?

Tapi jika anda tetap "memaksa" ingin mengatakan bentrok agama dan ingin case ini diselesaikan sesuai dengan cara2 agama.. Sekarang coba anda jawab sendiri deh, misal ada perampokan terhadap sekeluarga anda. Perampok udah gelap mata, gak bisa negosiasi. Apa yang akan anda lakukan.. ? Apakah anda boleh melawan ? Dan melawan bagaimana yang tidak anarkis ?
Menurut saya perumpamaan Anda di atas terlalu memaksa, sedikitpun tidak relevan dengan kasus yang kita bicarakan.

Maaf ya sama sekali saya tidak ingin memojokkan anda. Terus saya juga bukan sok moralis.
Saya cuma berpikir apakah ketika melihat orang lain dianiaya, pantaskah saya membenarkan penganiayaan terhadapnya?
Kalau saya tidak bisa berempati kepadanya, setidaknya saya tidak pernah berkata dia pantas menerima itu semua.

Kalau anda sebaliknya, ya silakan saja itu kan hak anda (sedikitpun saya tidak pernah memaksa anda).
Begitu pula halnya dengan saya, biarkanlah saya dengan pendapat saya sendiri.
Bukankah kita siap dengan konsekwensinya masing-masing.
Title: Re: Kerusuhan di Burma antara penganut Buddhisme & Mooslim
Post by: siswahardy on 07 July 2012, 04:14:25 PM
Tinggal sejauh mana manusianya melaksanakan.  Apa memilih tidak melawan dan dizholimi terus2an (tetapi praktik ajaran Buddha  :whistle: )  atau memilih membela diri demi mempertahankan diri dan keluarga, dan sasana.

Kalau ditanya, pilih mana misalnya kasus tempo doeloe: antara Nalanda dibumihanguskan dan bhiksu2 dibantai, atau melawan dan mempertahankan diri meski harus pakai kekerasan, bgm?  Apa Burma mau dijadikan daerah bergolak 'Burma Utara' seperti halnya Thailand selatan dan Filipina selatan ?
Ini juga tidak relevan, sama sekali mentah.
Coba deh baca postingan saya buat Forte, termasuk link2nya.
Biar jelas ngak usah membesar2kan masalah.
Coba lihat secara proporsional.

Maaf ya, ini bukan masalah pribadi. Sedikitpun saya tidak ingin memojokkan anda.
Title: Re: Kerusuhan di Burma antara penganut Buddhisme & Mooslim
Post by: sanjiva on 07 July 2012, 04:27:36 PM
Maaf ya sama sekali saya tidak ingin memojokkan anda. Terus saya juga bukan sok moralis.
Saya cuma berpikir apakah ketika melihat orang lain dianiaya, pantaskah saya membenarkan penganiayaan terhadapnya?
Kalau saya tidak bisa berempati kepadanya, setidaknya saya tidak pernah berkata dia pantas menerima itu semua.

Bro, sebelum berempati keluar (eksternal lingkup Buddhis) apalagi yg di luar ini sudah terkenal di seluruh dunia sebagai 'biang onar', cobalah juga berempati ke dalam lingkup Buddhis sendiri.

Kaum Buddhis sudah begitu teraniaya di mana2, ada yg sudah dibasmi habis sampai ke akar2nya seperti di Pakistan dan Afganistan, bahkan peninggalan orang matinya juga masih dibasmi (contoh: penghancuran patung Buddha di Bamiyan), nah mereka ini siapa yg membela?

Yang bisa membela, bersuara dan menyuarakan penderitaan umat Buddha hanyalah umat Buddha sendiri.  Kalau mereka2 dari 'yg nakal itu', sudah banyak koq pendukungnya.  Mulai dari sekedar dukungan moral, dukungan suara, sampai dukungan uang dan senjata.

Sama juga kadang2 saya prihatin ada pengumpulan sumbangan utk membantu kaum yg lain yg miskin / kesusahan, sementara umat Buddha sendiri ada yg begitu miskin hingga mati kelaparan tak ada yg mau bantu.  Contoh umat2 kita di Tangerang (cina benteng), atau di singkawang.  Padahal dengan kemiskinan mereka yg tidak kita bantu, mereka sangat potensial digaet masuk ke agama lain.  Di daerah saya, sumbangan uang dari vihara bahkan diserahkan langsung oleh bhantenya ke.......... madrasah korban kebakaran :hammer:

Bukan berarti tidak boleh bantu agama lain, tapi seperti kata pepatah :  sebelum membantu mengurusi anak orang lain, urusi dulu lah (dengan baik) anak sendiri.  8->   Jangan malah anak sendiri mati kelaparan sementara kita sibuk membantu anak tetangga.
Title: Re: Kerusuhan di Burma antara penganut Buddhisme & Mooslim
Post by: sanjiva on 07 July 2012, 04:33:34 PM
Maaf ya, ini bukan masalah pribadi. Sedikitpun saya tidak ingin memojokkan anda.

Tak apa bro, ini diskusi bukan untuk kita bergontok2an.

Gw mau dipojokkan pun sebenarnya tak apa sepanjang bermain di konteks diskusi, bukan ke pribadi.  Takkan ada BRP melayang dari saya hanya karena dipojokkan dalam diskusi.  :))

 _/\_ _/\_ _/\_
Title: Re: Kerusuhan di Burma antara penganut Buddhisme & Mooslim
Post by: Forte on 07 July 2012, 04:55:31 PM
Memang waktu posting itu saya tidak tahu beritanya, coba deh Anda baca postingan saya sebelumnya.
Coba deh baca ini biar kita sama-sama tahu.
http://internasional.kompas.com/read/2012/06/18/19042111/Sentimen.Sektarian.Mengancam.Demokrasi (http://internasional.kompas.com/read/2012/06/18/19042111/Sentimen.Sektarian.Mengancam.Demokrasi)
http://internasional.kompas.com/read/2012/06/22/02210928/Kerusuhan.Sisakan.Masyarakat.Terbelah (http://internasional.kompas.com/read/2012/06/22/02210928/Kerusuhan.Sisakan.Masyarakat.Terbelah)

Sejujurnya saya tidak berpikir kalau ini konflik agama, memang saya akui perumpamaan saya kurang tepat.
Mungkin tepatnya seperti ini: 3 orang etnis Anda memperkosa 1 gadis etnis lain, lalu kaum etnis lain membantai secara membabi-buta etnis Anda. Apakah boleh?

Memang tidak boleh.

Menurut saya perumpamaan Anda di atas terlalu memaksa, sedikitpun tidak relevan dengan kasus yang kita bicarakan.

Maaf ya sama sekali saya tidak ingin memojokkan anda. Terus saya juga bukan sok moralis.
Saya cuma berpikir apakah ketika melihat orang lain dianiaya, pantaskah saya membenarkan penganiayaan terhadapnya?
Kalau saya tidak bisa berempati kepadanya, setidaknya saya tidak pernah berkata dia pantas menerima itu semua.

Kalau anda sebaliknya, ya silakan saja itu kan hak anda (sedikitpun saya tidak pernah memaksa anda).
Begitu pula halnya dengan saya, biarkanlah saya dengan pendapat saya sendiri.
Bukankah kita siap dengan konsekwensinya masing-masing.
Memangnya siapa yang mengatakan pantas menerimanya ?

Anda terlalu memaksa "imajinasi" anda terhadap statement saya. Dan saya coba untuk menjelaskan kembali maksud dari essensi postingan saya sebelumnya, yaitu adanya realitis dan idealis dalam kehidupan.

Idealis nya : tentu tidak boleh ada perang, pemerkosaan, harus ada pemaafan segala macam.. segala cara yang baik2 seperti yang anda inginkan.

Realistis-nya : walau dia Buddhist, dan diajarkan untuk perbanyak kebajikan, kurangi kejahatan, dan sucikan pikiran. Namun pada kondisi tertentu, adanya luapan emosi sehingga mengaburkan itu semua.. Dan apakah kita bisa mengatakan : eh u buddhist, jangan emosi donk.. kita tidak tahu siapa gadis yang malang yang diperkosa itu. Apakah dia sanak saudara dari orang yang luapan emosi dll ? Dan namanya orang lagi emosi alias gelap mata.. yang ada di otaknya hanyalah dendam..

Itulah kenapa saya menanyakan kepada anda, bagaimana perasaan anda apakah anda bisa bertahan tidak emosi ketika kejadian buruk menimpa sanak saudara anda ? Masihkah anda memikirkan nilai2 buddhisme jika anda buddhist tentunya..

Di sisi lain, tidak bisa dipungkiri, kasus SARA memang kasus yang paling gampang untuk meledak. Dan makanya saya di sini pun hanya berusaha menjelaskan bahwa itu konflik etnis, bukan konflik agama. Dan ANDALAH yang pertama kali memposting membawa nama-nama agama.. dan menginginkan perdamaian ala Buddhist

Dan seorang manusia bisa berkonflik dari level kekejaman katankanlah dari skala 0 - 10, bukan ditinjau dari segi apakah dia beragama Buddha / bukan. Banyak segi yang perlu diperhitungkan, seperti segi pengetahuan, budi pekerti dan juga yang paling penting segi kebijaksanaan (panna) yang ada pada manusia itu sendiri.. Dan adanya manusia yang bijaksana dan tidak bijaksana itulah realita kehidupan

Semoga anda bisa mengerti ;D
Title: Re: Kerusuhan di Burma antara penganut Buddhisme & Mooslim
Post by: Forte on 07 July 2012, 05:05:40 PM
Quote from: Kompas
Data resmi terakhir pemerintah menyebutkan, kerusuhan memakan korban   jiwa. Sebanyak  29 orang, 16 orang dari mereka berasal dari kelompok   minoritas warga Muslim Rohingya, tewas dan sisanya berasal dari kubu   warga mayoritas Buddhis.

Ada yang lupa saya tambahkan, saya juga tidak merujuk ke KOMPAS, karena   terkesan KOMPAS sepertinya juga menjadi oknum media yang membawa2   agama.. Jadi ada baiknya juga bro hardy merujuk ke postingan bro Jerry   yang cukup "netral"
 
Tak apa bro, ini diskusi bukan untuk kita bergontok2an.

Gw mau dipojokkan pun sebenarnya tak apa sepanjang bermain di konteks diskusi, bukan ke pribadi.  Takkan ada BRP melayang dari saya hanya karena dipojokkan dalam diskusi.  :))

 _/\_ _/\_ _/\_
senada dengan bro sanjiva..
coba kita lihat manfaatnya dari diskusi.. terkadang berargumentasi itu menyenangkan karena melatih otak untuk berpikir dan melatih menyusun kata2 menjadi kalimat yang lebih bagus dan bisa dimengerti orang ;D

jadi selamat berargumen ;D

Bro, sebelum berempati keluar (eksternal lingkup Buddhis) apalagi yg di luar ini sudah terkenal di seluruh dunia sebagai 'biang onar', cobalah juga berempati ke dalam lingkup Buddhis sendiri.

Kaum Buddhis sudah begitu teraniaya di mana2, ada yg sudah dibasmi habis sampai ke akar2nya seperti di Pakistan dan Afganistan, bahkan peninggalan orang matinya juga masih dibasmi (contoh: penghancuran patung Buddha di Bamiyan), nah mereka ini siapa yg membela?

Yang bisa membela, bersuara dan menyuarakan penderitaan umat Buddha hanyalah umat Buddha sendiri.  Kalau mereka2 dari 'yg nakal itu', sudah banyak koq pendukungnya.  Mulai dari sekedar dukungan moral, dukungan suara, sampai dukungan uang dan senjata.

Sama juga kadang2 saya prihatin ada pengumpulan sumbangan utk membantu kaum yg lain yg miskin / kesusahan, sementara umat Buddha sendiri ada yg begitu miskin hingga mati kelaparan tak ada yg mau bantu.  Contoh umat2 kita di Tangerang (cina benteng), atau di singkawang.  Padahal dengan kemiskinan mereka yg tidak kita bantu, mereka sangat potensial digaet masuk ke agama lain.  Di daerah saya, sumbangan uang dari vihara bahkan diserahkan langsung oleh bhantenya ke.......... madrasah korban kebakaran :hammer:

Bukan berarti tidak boleh bantu agama lain, tapi seperti kata pepatah :  sebelum membantu mengurusi anak orang lain, urusi dulu lah (dengan baik) anak sendiri.  8->   Jangan malah anak sendiri mati kelaparan sementara kita sibuk membantu anak tetangga.
Ini juga postingan yang menarik untuk melengkapi maksud dari realita kehidupan yang saya maksudkan juga. Gak bisa dipungkiri bahwa postingan sanjiva itu juga salah satu realita yang sifatnya "bom waktu" yang siap meledak. Kebencian yang mendalam karena dari dulu kaum buddhisme yang tertindas, kaum minoritas pun ikut memberi andil. Dan banyak tindak kekerasan yang dilakukan oleh "oknum agama I" sehingga tidak bisa dipungkiri muncul anggapan bahwa agama I adalah agama perang dan menyisakan banyaknya kebencian juga pada agama ini.  Dan bisa jadi case ini juga mendarah daging di daerah konflik sana, dan ketika ada masalah "kecil" terjadi, bom waktu ini meledak dan terjadilah konflik besar.

Lalu salah siapakah ini ? terlalu complicated bukan untuk ditelusuri karena menyangkut sejarah dari berbagai generasi
Title: Re: Kerusuhan di Burma antara penganut Buddhisme & Mooslim
Post by: siswahardy on 08 July 2012, 10:47:33 AM
Bro, sebelum berempati keluar (eksternal lingkup Buddhis) apalagi yg di luar ini sudah terkenal di seluruh dunia sebagai 'biang onar', cobalah juga berempati ke dalam lingkup Buddhis sendiri.

Kaum Buddhis sudah begitu teraniaya di mana2, ada yg sudah dibasmi habis sampai ke akar2nya seperti di Pakistan dan Afganistan, bahkan peninggalan orang matinya juga masih dibasmi (contoh: penghancuran patung Buddha di Bamiyan), nah mereka ini siapa yg membela?

Yang bisa membela, bersuara dan menyuarakan penderitaan umat Buddha hanyalah umat Buddha sendiri.  Kalau mereka2 dari 'yg nakal itu', sudah banyak koq pendukungnya.  Mulai dari sekedar dukungan moral, dukungan suara, sampai dukungan uang dan senjata.

Sama juga kadang2 saya prihatin ada pengumpulan sumbangan utk membantu kaum yg lain yg miskin / kesusahan, sementara umat Buddha sendiri ada yg begitu miskin hingga mati kelaparan tak ada yg mau bantu.  Contoh umat2 kita di Tangerang (cina benteng), atau di singkawang.  Padahal dengan kemiskinan mereka yg tidak kita bantu, mereka sangat potensial digaet masuk ke agama lain.  Di daerah saya, sumbangan uang dari vihara bahkan diserahkan langsung oleh bhantenya ke.......... madrasah korban kebakaran :hammer:

Bukan berarti tidak boleh bantu agama lain, tapi seperti kata pepatah :  sebelum membantu mengurusi anak orang lain, urusi dulu lah (dengan baik) anak sendiri.  8->   Jangan malah anak sendiri mati kelaparan sementara kita sibuk membantu anak tetangga.

Mengingat anda orang yang mau berdiskusi dengan kepala dingin. Yang menurut saya dapat menciptakan diskusi yang membangun, yang bisa memberikan faedah bagi kita bersama. Saya memutuskan untuk menanggapi postingan anda untuk saya.

Bro Sanjiva yang baik, perkenankanlah saya yang tidak pintar dan tidaklah lebih pintar dari anda ini memberikan opini saya atas postingan anda.
Sejujurnya saya sangat setuju dan peduli dengan apa yang anda sampaikan. Dan bahkan saya merasa Buddhis sangat membutuhkan orang-orang yang peduli seperti anda, seorang Pembela Buddhis (Patriarch).
Tapi apakah dalam membela Buddhis. kita boleh menggunakan kaidah-kaidah yang sesungguhnya bukan dan bahkan bertentangan dengan Buddhis.

Memang betul banyak musuh di luar diri kita, tapi bukankah menurut Buddha musuh terbesar kita adalah diri kita sendiri.
Contohnya: diantara kita saja gontok-gontokkan (tradisi/aliran) ngak habis-habisnya, ada inisiatif baik dari aliran berbeda tidak disambut baik.
Kalau postingan terdahulu ada yang bahas soal sel yang membelah, itu sama saja membicarakan diri kita sendiri.
Contohnya: di Theravada saja ada STI & STT, jangan2 nanti muncul STM (Myanmar) atau STS (Srilanka).
Begitu juga untuk yang lainnya. Bukalah mata kita lebar-lebar, mau jadi apa kita ke depan.
Sudahkah kita memerangi musuh itu (di dalam diri kita masing-masing). Kalau yang di luar mah musuh cecereh.

Kalau saya amati postingan terakhir anda hanya melanjuti apa yang anda posting sebelumnya.
Inilah yang saya maksud membesar-besarkan masalah dan OOT.
Mengkait-kaitkannya dengan masa lalu yang tidak ada relevansinya dengan masa kini.
Apakah kita dapat melangkah ke depan kalau kita selalu dibayang-bayangi masa lalu.

Lalu bahkan melebarkannya ke regional yang berbeda, ke Thailand, Filipina, dsb.
Kenapa ngak kita kaji saja dahulu yang di Myanmar ini sampai tuntas.

Bahkan yang terakhir ke Indonesia, yang menurut saya semakin bias.
Memang kita akui masih banyak kebijakan yang diskriminatif terhadap kita, tapi kalau kita kaji lebih jauh dengan di Myanmar sangat berbeda.
Coba deh googling "Rohingya", cari berita yang tahun2 sebelumnya, mungkin bisa membuat pemahaman kita lebih jelas.

Mengingat temperamental mayoritas kaum mereka (I5l4m), terpikir ngak kalau komentar2 kita di sini (bukan cuma komentar anda ya) bisa memprovokasi mereka.
Saya tidak bisa bayangkan kalau di antara mereka ada yang memprovokasi untuk bikin kacau di Indonesia.
Saudara kita yang tidak tahu menahu (tahu beritanya saja ngak) menjadi korban kemarahan mereka.
Untung saja, saat ini kita kan adem ayem saja.

Inilah opini saya yang kiranya bisa memberi manfaat buat kita bersama.
Kalau sekiranya tidak, buang saja opini saya ini ke tong sampah, saya ngak keberatan kok.
Title: Re: Kerusuhan di Burma antara penganut Buddhisme & Mooslim
Post by: sanjiva on 09 July 2012, 07:47:39 AM
Mengingat anda orang yang mau berdiskusi dengan kepala dingin. Yang menurut saya dapat menciptakan diskusi yang membangun, yang bisa memberikan faedah bagi kita bersama. Saya memutuskan untuk menanggapi postingan anda untuk saya.
setuju bro, mari kita berdiskusi dengan kepala dingin  >:)<

Quote
Sejujurnya saya sangat setuju dan peduli dengan apa yang anda sampaikan. Dan bahkan saya merasa Buddhis sangat membutuhkan orang-orang yang peduli seperti anda, seorang Pembela Buddhis (Patriarch).
Tapi apakah dalam membela Buddhis. kita boleh menggunakan kaidah-kaidah yang sesungguhnya bukan dan bahkan bertentangan dengan Buddhis.
kondisi yg memaksa demikian, dan kita juga belajar dari sejarah masa lalu.  Siapa yang mau sejarah yg kelam terulang kembali?

Quote
Memang betul banyak musuh di luar diri kita, tapi bukankah menurut Buddha musuh terbesar kita adalah diri kita sendiri.
Contohnya: diantara kita saja gontok-gontokkan (tradisi/aliran) ngak habis-habisnya, ada inisiatif baik dari aliran berbeda tidak disambut baik.
Kalau postingan terdahulu ada yang bahas soal sel yang membelah, itu sama saja membicarakan diri kita sendiri.
Contohnya: di Theravada saja ada STI & STT, jangan2 nanti muncul STM (Myanmar) atau STS (Srilanka).
Begitu juga untuk yang lainnya. Bukalah mata kita lebar-lebar, mau jadi apa kita ke depan.
Sudahkah kita memerangi musuh itu (di dalam diri kita masing-masing). Kalau yang di luar mah musuh cecereh.
Hal2 di atas tidak akan membacok kita, menghancurkan patung Buddha dan vihara, memenggal bhikkhu dan memperkosa bhiksuni...

Mengenai perbedaan intern Buddhis, biarlah kita selesaikan dalam forum yg berbeda, dan perselisihan intern Buddhis belum pernah diselesaikan dengan kekerasan dan menumpahkan darah.

Quote
Kalau saya amati postingan terakhir anda hanya melanjuti apa yang anda posting sebelumnya.
Inilah yang saya maksud membesar-besarkan masalah dan OOT.
Mengkait-kaitkannya dengan masa lalu yang tidak ada relevansinya dengan masa kini.
Apakah kita dapat melangkah ke depan kalau kita selalu dibayang-bayangi masa lalu.

Lalu bahkan melebarkannya ke regional yang berbeda, ke Thailand, Filipina, dsb.
Kenapa ngak kita kaji saja dahulu yang di Myanmar ini sampai tuntas.
Kita belajar dari sejarah.

Bahkan kasus di Thailand dan Filipina adalah kasus yg aktual saat ini, benar2 terjadi dan masih terus terjadi.  Apa kita mau tutup mata saja dan tidak mengambil pelajaran ?

Quote
Bahkan yang terakhir ke Indonesia, yang menurut saya semakin bias.
Memang kita akui masih banyak kebijakan yang diskriminatif terhadap kita, tapi kalau kita kaji lebih jauh dengan di Myanmar sangat berbeda.
Coba deh googling "Rohingya", cari berita yang tahun2 sebelumnya, mungkin bisa membuat pemahaman kita lebih jelas.

Mengingat temperamental mayoritas kaum mereka (I5l4m), terpikir ngak kalau komentar2 kita di sini (bukan cuma komentar anda ya) bisa memprovokasi mereka.
Saya tidak bisa bayangkan kalau di antara mereka ada yang memprovokasi untuk bikin kacau di Indonesia.
Saudara kita yang tidak tahu menahu (tahu beritanya saja ngak) menjadi korban kemarahan mereka.

Gw berpendapat, inilah kesalahan berpikir dan kesalahan cara pandang sebagai minoritas (agama, etnis, dll).

Coba tengok ke belakang tidak terlalu lama, di masa orba kaum tionghoa menghindari politik, takut berpolitik, apolitik, phobia politik, tidak mau tahu politik, dll (kecuali bagi segelintir orang seperti Arif Budiman, Cristianto Wibisono, dll).  Lalu apakah dengan bersikap dan mengambil tindakan demikian lantas Tionghoa aman ?

Lihat peristiwa Mei '98 dan berbagai kerusuhan SARA lainnya.  Anda menghindar pun tetap anda kena, malah lebih fatal karena anda nggak tahu apa2.  Apa korban2 perkosaan, penjarahan, pembakaran, pembunuhan itu ngerti politik?  Ikut berpolitik?  Tetap aja mereka kena kan?

Saya setuju dengan keadaan sekarang, setelah reformasi kaum Tionghoa juga terjun ke politik, tidak antipati dan apatis lagi.  Kita adalah juga komponen bangsa Indonesia ini.

Kebali ke pembicaraan, saya dan rekan yg bersuara keras (apa adanya) di sini berbicara kenyataan, bukan mengada2 atau memfitnah.  Kita mengambil bahan bahkan dari catatan pelakunya sendiri, seperti kesaksian pembumihangusan Nalanda, runtuhnya Majapahit, dll.

Dan gw sendiri merasa sebagian besar umat isl*m di Indonesia juga sudah bersikap dewasa seperti kalangan NU dan muhammadiah yang menghargai perbedaan dan toleransi.  Terhadap mereka, gw merasa tenang, damai, dan memang gw juga bergaul bersama mereka di masyarakat.  Justru kelompok2 kecil ekstrim yg sering bikin onar dan terdengar keras di masyarakat karena mainstreamnya masyarakat diam saja tidak menyuarakan seperti pembuat onar ini.

So, bicara tidak bicara, terlibat tidak terlibat, mau tahu tidak mau tahu, tetap indentitas yg melekat pada kitalah yg akan kita hadapi.  Pikiran idealis boleh2 saja, tapi apa bisa mempertahankan eksistensi atau malah annihilasi ?   ;D :whistle:
Title: Re: Kerusuhan di Burma antara penganut Buddhisme & Mooslim
Post by: siswahardy on 09 July 2012, 10:37:17 AM
Pokok-pokok pemikiran yang anda sampaikan telah saya pahami.
Walaupun saya tidak 100% sependapat, namun saya pikir kita sudah sejalan.

Senang berdiskusi dengan anda.  _/\_

Oh iya, saya manu menambahkan satu hal.
Pada dasarnya saya (secara pribadi) tidak khawatir kalau kesusahan itu datang, walaupun saya tidak menginginkannya.
Yang saya khawatirkan bila kesusahan itu datang akibat kelalaian diri sendiri, yang seharusnya dapat dihindari.

Metta Cittena.
Title: Re: Kerusuhan di Burma antara penganut Buddhisme & Mooslim
Post by: sanjiva on 09 July 2012, 11:13:02 AM
Pokok-pokok pemikiran yang anda sampaikan telah saya pahami.
Walaupun saya tidak 100% sependapat, namun saya pikir kita sudah sejalan.

Senang berdiskusi dengan anda.  _/\_

Oh iya, saya manu menambahkan satu hal.
Pada dasarnya saya (secara pribadi) tidak khawatir kalau kesusahan itu datang, walaupun saya tidak menginginkannya.
Yang saya khawatirkan bila kesusahan itu datang akibat kelalaian diri sendiri, yang seharusnya dapat dihindari.

Metta Cittena.
Ya, senang berdiskusi dengan anda bro   _/\_

Tambahan anda di paragraf terakhir juga menunjukkan bahwa cara berpikir anda sejalan dengan pola pikir buddhis,  tak ada akibat yg bukan karena disebabkan oleh perbuatan kita sendiri di masa lalu.   ^:)^
Title: Re: Kerusuhan di Burma antara penganut Buddhisme & Mooslim
Post by: rooney on 09 July 2012, 11:27:42 AM
Ini kalo masih jaman Junta pasti uda dibabat habis
Title: Re: Kerusuhan di Burma antara penganut Buddhisme & Mooslim
Post by: siswahardy on 09 July 2012, 11:53:30 AM
Ini kalo masih jaman Junta pasti uda dibabat habis

Maksudnya? Bukankah di Myanmar masih dikuasai rezim militer (CMIIW).
Title: Re: Kerusuhan di Burma antara penganut Buddhisme & Mooslim
Post by: adi lim on 09 July 2012, 02:09:39 PM
Maksudnya? Bukankah di Myanmar masih dikuasai rezim militer (CMIIW).

tunas demokrasi sudah mulai tumbuh bertahap, sudah punya parlemen
Title: Re: Kerusuhan di Burma antara penganut Buddhisme & Mooslim
Post by: siswahardy on 09 July 2012, 08:08:33 PM
oh gitu  :)
Title: Re: Kerusuhan di Burma antara penganut Buddhisme & Mooslim
Post by: Mas Tidar on 14 July 2012, 10:10:21 PM
klik here Muslims Killing in Burma and our Social Media / Islamic Parties (http://farazahmed.com/muslims-killing-in-burma-and-our-social-media-islamic-parties-1010.aspx)

Title: Re: Kerusuhan di Burma antara penganut Buddhisme & Mooslim
Post by: mascatur on 29 July 2012, 09:06:48 AM
klik here Muslims Killing in Burma and our Social Media / Islamic Parties (http://farazahmed.com/muslims-killing-in-burma-and-our-social-media-islamic-parties-1010.aspx)

melengkapi link Mas Tidar di atas, yg ini bahasa indonesia http://grevada.com/islam/kumpulan-foto-hoax-pembantaian-muslim-di-burma-myanmar/
Title: Re: Kerusuhan di Burma antara penganut Buddhisme & Mooslim
Post by: Menander on 29 July 2012, 04:45:01 PM
klik here Muslims Killing in Burma and our Social Media / Islamic Parties (http://farazahmed.com/muslims-killing-in-burma-and-our-social-media-islamic-parties-1010.aspx)
melengkapi link Mas Tidar di atas, yg ini bahasa indonesia http://grevada.com/islam/kumpulan-foto-hoax-pembantaian-muslim-di-burma-myanmar/


oknum provokator penyebar gambar Hoax tsb benar2 pandai memanfaatkan situasi

celakanya gambar2 tersebut sudah tersebar luas di media sosial, dari konflik antar etnis berkembang menjadi isu genocide agama, yang kini bermuculan para jihaders beramai2 mengancam ingin membalas kepada para buddhis & bhikhu karena termakan propaganda gambar hoax tsb

contoh:
http://www.facebook.com/pages/Burma/33334038716?ref=ts
 (http://www.facebook.com/pages/Burma/33334038716?ref=ts)
http://www.facebook.com/pages/The-Buddha/204444522871?ref=ts
 (http://www.facebook.com/pages/The-Buddha/204444522871?ref=ts)

(http://m.ak.fbcdn.net/a4.sphotos.ak/hphotos-ak-snc6/181150_128111023997230_1713476830_n.jpg)
(http://m.ak.fbcdn.net/a1.sphotos.ak/hphotos-ak-ash3/564628_128110250663974_1692493419_n.jpg)




btw saya kagum dengan muslim seperti faraz ahmed dan sejenisnya yg mau berjihad meluruskan berita2 provokasi palsu tsb. semoga saja konflik ini tidak menyebar kemana2, dan dapat diselesaikan dengan damai

Title: Re: Kerusuhan di Burma antara penganut Buddhisme & Mooslim
Post by: Wolvie on 29 July 2012, 05:24:13 PM
melengkapi link Mas Tidar di atas, yg ini bahasa indonesia http://grevada.com/islam/kumpulan-foto-hoax-pembantaian-muslim-di-burma-myanmar/

link itu kemaren (2 hari lalu) di laptop sy nampak: account suspended, setelah sy cek ke FBnya, ownernya bilang udah dihack berapa kali ditambah banyaknya pengunjung jadi bgitu..

Jadi ada baiknya klo mau di save page, kali2 entar diblokir semua..
Title: Re: Kerusuhan di Burma antara penganut Buddhisme & Mooslim
Post by: Mas Tidar on 29 July 2012, 07:25:33 PM
kami bandingkan 1 tulisan dengan menggunakan photo yang digunakan terlampir dibawah ini beserta lokasi kejadian sebagai perbandingan.


berikut ini photo berasal dari arakaninfo.net (http://www.arakaninfo.net/2011/02/two-people-killed-in-myawaddy-town.html)
(http://i1085.photobucket.com/albums/j424/sn_lorun/two-people-killed-in-myawaddy-town.png)

letak kota Myawaddy di google map berada di wilayah timur



ini dari website lokal bertemakan mus**m (http://salam-online.com/2012/06/pembantaian-atas-muslim-myanmar-kian-menggila-mereka-butuh-bantuan-mari-bergerak-serempak.html):
(http://i1085.photobucket.com/albums/j424/sn_lorun/ScreenShot2012-07-29at63501PM.png)






sekarang kita lihat peta dari google map posisi kota antara Rakhine & Myawaddy

Rakhine - Big Picture: ShowHide
(http://i1085.photobucket.com/albums/j424/sn_lorun/LokasiRakhinepng.png)
Rkahine




Myawaddy - Big Picture: ShowHide
(http://i1085.photobucket.com/albums/j424/sn_lorun/LokasiMyawaddy.png)
Myawaddy



berita dari situs arakaninfo kota Myawaddy berada disebelah TIMUR berbatasan dengan Thailand
sedangkan photo yang dimuat oleh SO dikondisikan kota "Myawaddy" berada disebelah barat, sebagai bagian dari Rakhine.
Title: Re: Photos Victim of Rohingya (versi Rakhine/Arakan)
Post by: Menander on 29 July 2012, 10:45:35 PM
note: bukan bermaksud saya memprovokasi dsb. agar berita berimbang, dimana selama ini selalu terdengar kubu Rohingya sebagai korban

http://www.wontharnu.com/index.php/news/109-victims-of-rohingya-terroists-photo-news
 (http://www.wontharnu.com/index.php/news/109-victims-of-rohingya-terroists-photo-news)
http://www.facebook.com/thupaba.daiwee?sk=photos
 (http://www.facebook.com/thupaba.daiwee?sk=photos)

foto2 diatas bila anda ragu bisa crosscheck kebenarannya


berita selengkapnya versi Rakhine/Arakan:
http://www.arakanland.com/blank_3.html
 (http://www.arakanland.com/blank_3.html)

disebut sebagai pemicu konflik yg baru saja terjadi
http://www.arakanland.com/blog/781753/All_Arakanese_People_Demand_Death_Penalty_for_accused_After_Ma_Thidar_Htwe_was_Killed
 (http://www.arakanland.com/blog/781753/All_Arakanese_People_Demand_Death_Penalty_for_accused_After_Ma_Thidar_Htwe_was_Killed)


Quote
Hatred does not cease by hatred, but only by love; this is the eternal rule. Buddha

Title: Re: Kerusuhan di Burma antara penganut Buddhisme & Mooslim
Post by: hoaxslayer on 27 August 2012, 08:13:04 AM
Ini kalo masih jaman Junta pasti uda dibabat habis

nah ini dia anehnya,
kalo militer ngabisin rakyat, pemerintahnya bisa dituduh melanggar HAM, dan sangsinya secara internasional berat.

jadi, daripada mengerahkan militer, rakyatnya dimanipulasi aja. diadu. begitulah ide gilanya.

junta nggak junta sama aja. ganti metode doang.

kasian rakyat sana... udah sengsara, diadu domba, menderita karena konflik, sekarang difitnah pula.

nggak pandang kubu saya mah.  semuanya jadi sengsara di sono.
Title: Re: Kerusuhan di Burma antara penganut Buddhisme & Mooslim
Post by: hoaxslayer on 27 August 2012, 08:40:27 AM
saya dapet berita soal pemerko***n seorang "gadis setempat" itu dari orang Birma sendiri. Saya gabung di salah satu page ASEAN di FB, satu hari ada orang Birma dengan basa Inggris patah2 mencoba menginformasikan  tindakan kriminal ini.

Saya shock liat foto korban. Tanpa diblur, begitu tereksposnya jasad korban, dan ternyata satu seri foto korban ini udah tersebar di media2 sana. Waktu itu, konflik belum terjadi.

Orang2 di page itu sudah menegur si penyebar foto, karena foto2 ini terasa tidak etis dan mengekspos korban. Lagi pula, berita itu tidak cocok dengan page ASEAN tersebut yang mengkhususkan diri untuk kegiatan anak muda ASEAN. 

saya nggak sangka, beberapa waktu kemudian konflik pun terjadi. Kalau dari kesimpulan saya yang kurang baca berita ini, peristiwa perko***n ini adalah salah satu pemicu konflik.

Setelah saya pikir2, apakah media di sana tidak ngerti etika jurnalisme hingga korban terekspos sedemikian rupa? Rasanya nggak mungkin media mereka tidak punya etika.  Lantas ini kerjaan siapa?

Denger2 sih, ini adalah "junta" punya gawe.

Saya ngerasa ngenes, nes, nes. idup orang banyak, rakyat yg idupnya udah pada minim begitu kok dipermainkan oleh yg berkuasa...

Sekali lagi, saya nggak pandang kubu. saya kesal kok idup rakyat dibuat mainan penguasa.

kalo takut sama radikalisme satu agama, bukankah ada obatnya yaitu deradikalisasi. bisa kok.
ide radikal itu hanya subur di suatu keadaan yg dirasa kurang adil.
ide radikal tidak bakal laku pada kondisi yang dirasa adil dan mengayomi. mana ada orang yang jiwanya bahagia mau diajak radikal?
Title: Re: Kerusuhan di Burma antara penganut Buddhisme & Mooslim
Post by: sanjiva on 27 August 2012, 02:51:33 PM
kalo takut sama radikalisme satu agama, bukankah ada obatnya yaitu deradikalisasi. bisa kok.

Tidak semudah itu menjalankan deradikalisasi.  Jauh lebih mudah dan cepat menjalankan radikalisasi ketimbang sebaliknya.

Quote
ide radikal itu hanya subur di suatu keadaan yg dirasa kurang adil.
ide radikal tidak bakal laku pada kondisi yang dirasa adil dan mengayomi. mana ada orang yang jiwanya bahagia mau diajak radikal?

Gw tidak setuju dengan pendapat ini.

Kalau benar seperti di atas, tentunya umat kr15ten di Indonesia ini pastilah jadi teroris semua. Lah mau ibadah dihalang2i, mau mendirikan gereja dihalangi, gereja sudah ada izin masih diberangus.  Mereka dizalimi dan diperlakukan tidak adil, nyatanya tidak ada teroris kr15ten karena perlakukan tidak adil ini.

Coba segala penghalangan beribadah, pendirian tempat ibadah dsb dihalang2i bagi mereka yang beragama 'satu'nya, pastilah sudah ada kumandang perang suci di seantero negeri ini.  Halallah darahnya itu pejabat pemerintah yang menghalangi keputusan MA dalam perkara Jasmin misalnya.

Kaum pendatang timteng di Eropa dan Amerika kurang apa diayomi dan dilindunginya oleh pemerintah.  Bahkan mereka dapat tunjangan hidup, dikasih tanah untuk membangun tempat ibadah mereka, dll.  Tapi nyatanya toh tetap jadi teroris kan?  Makanya keamanan di bandara Eropa dan Amerika ketatnya seperti sekarang ini.   Sementara minoritas di negara m0slem bagaimana diperlakukannya?  Boro2 dikasih tanah buat bangun gereja,  sudah beli pake uang sendiri masih tidak bisa dibangun tempat ibadah.  Sudah jadi tempat ibadahnya masih tidak boleh dipakai untuk ibadah.

Satu lagi, mungkin kebanyakan orang tidak tahu atau tidak sadar:  mbahnya teroris Osama bin laden itu bukan orang miskin, dia dari keluarga kaya raya di arab saudi.  Jadi bukan kemiskinan atau ketidakadilan sebagai sumber terorisme, melainkan faham (isme) atau ideologi tertentu yang mendasarinya.
Title: Re: Kerusuhan di Burma antara penganut Buddhisme & Mooslim
Post by: Indra on 28 August 2012, 08:23:04 AM
Wawancara ini diterbitkan dalam edisi “Jamhooria Islamia” Februari 1999, sebuah majalah Baluchi bulanan yang diterbitkan dalam bahasa Panj-gar. Ini diterjemahkan hanya untuk tujuan informasi. Poster tidak berarti mendukung gagasan-gagasan dalam wawancara ini.
 
Terima kasih kepada Jamil Baloch dan Omar Nasr-Ullah yang telah menerjemahkan.
 
Wawancara dengan Nawabzaada Nabiullah Khan di-wawancara oleh Jalil Amir.
---------------
 
Q: Mohon ceritakan tentang kebersamaan anda dengan Qazi Hussain Ahmed
 
A: Qazi memiliki dua bungalow di Peshawar. Kami menghabiskan sebagian besar waktu di kedua rumah itu. Rumah pertama adalah tempat tinggal bagi keluarganya dan rumah kedua adalah kantor dan rumah peristirahatannya. Tetapi ia biasanya menjumpai teman-teman dan kerabatnya dan para pekerja politik hanya di rumah keluarganya. Ia memastika bahwa sedikitnya 3 hari dalam seminggu, Qazi dan sahabat-sahabatnya biasanya melewatkan waktu di rumah peristirahatannya. Tidak seperti rumah keluarga, rumah peristirahatan itu dilengkapi dengan segala fasilitas yang dapat dibayangkan, televi 36-inch. 2 piringan satelit untuk menerima segala siaran dari seluruh penjuru dunia. Ia membuat banyak catatan tentang semua siaran itu. Kami biasanya mendiskusikan segala sesuatu di bawah cahaya matahari di dalam rumah peristirahatannya. Saya memiliki kebiasaan meminum sedikit anggur. Qazi tidak minum ataupun merokok. Qazi mengetahui kelemahan saya terhadap anggur. Ia menasihati saya agar berhenti minum dan meminta saya agar mengikuti jejak kaki Nabi Mohammad (SAW). Walaupun saya memiliki kebiasaan meminum hanya sedikit anggur sebelum makan malam, karena desakan Qazi, saya meninggalkan kebiasaan itu. Ketika saya sedang duduk di bangku kuliah, saya telah memulai kebiasaan merokok. Saya meninggalkan kebiasaan itu setelah Qazi menasihati agar berhenti merokok.
 
Saya tinggal dengan Qazi selama hampir 6 tahun di Peshawar. Saya tidak menyetujui beberapa startegi yang digunakan oleh JI selama setelah tahun-tahun Zia. Qazi adalah seorang yang praktis sedangkan saya adalah seorang yang lebih idealis pada masa itu. Saya mendesak bahwa JI seharusnya tidak mengandalkan kartu suara sebagai satu-satunya jalan menuju kekuasaan. Qazi memaksakan bahwa kartu suara adalah satu-satunya cara bagi JI untuk berkuasa di Pakistan. Hal ini memicu suatu perselisihan antara Qazi dan saya. Oleh sebab itu ketika saya pergi ke Baluchistan untuk menemui orang tua saya, saya menetap di sana dan tidak kembali ke Peshawar. Walaupun hampir setiap minggu kami berbicara melalui telepon, Qazi tidak pernah meminta saya untuk menetap dengannya dan saya mendapatkan pekerjaan sebagai guru Jemaat di Quetta di mana saya menetap bersama orang tua dan keluarga saya. Akan tetapi, tahun-tahun bersama Qazi di Peshawar dan di seluruh dunia adalah tahun-tahun yang peling memuaskan hidup saya secara intelektual
 
 
Q: Bagaimanakah pandangan Qazi atas Islam dan Nabi Mohammad (SAW)
 
A: Qazi adalah seorang pemuja dan murid Nabi Mohammad (SAW), IA MENIRU SELURUH PIKIRAN dan KEHIDUPANNYA dari  KEHIDUPAN DAN AJARAN-AJARAN NABI MUHAMMAD (SAW). Saya sering kali terkejut oleh Qazi ketika ia melakukan suatu hal kecil, ia akan segera membandingkan insiden tersebut dengan insiden yang terdapat dalam Al-Hadith dan menjelaskan bahwa ia melakukan apa yang dilakukan Nabi Mohammad (SAW) 10 abad lalu. SAYA BELUM PERNAH BERTEMU DENGAN ORANG YANG MENIRU SELURUH KEHIDUPANNYA DARI UCAPAN DAN AJARAN NABI MUHAMMAD (SAW) seperti Qazi.
 
 
Q: Isu perempuan sangat kontroversial dewasa ini. Taliban dan beberapa organisasi fundamentalis membatasi kebebasan para perempuan. Sementara beberapa intelektual progresif Muslim berpendapat bahwa perempuan adalah setara dengan laki-laki dalam segala bidang. Bagaimanakah pandangan Qazi terhadap perempuan?
 
A: Seperti yang saya katakana sebelumnya, Pandangan Qazi terhadap perempuan adalah persis sama dengan Pandangan Nabi Mohammad (SAW). KESETARAAN LAKI-LAKI dan PEREMPUAN ADALAH KEBODOHAN. Apa yang dapat dilakukan oleh laki-laki, perempuan tidak dapat melakukannya dan apa yang dapat dilakukan oleh perempuan, laki-laki tidak dapat melakukannya. Para perempuan lemah secara fisik dan batin dibandingkan dengan laki-laki. Untuk hal ini kita tidak memerlukan bukti apa pun selain hanya dengan melihat laki-laki dan perempyan. Laki-laki harus menjaga perempuan sepanjang waktu. Jika perempuan tidak memiliki saudara laki-laki, maka mereka harus mencari seorang laki-laki dan menikahinya agar ia dapat menjaganya. PEREMPUAN TIDAK BOLEH MEMILIKI KEHIDUPAN DILUAR KELUARGA. Pendidikan boleh diberikan kepada mereka tetapi TIDAK BOLEH MENYAINGI LAKI-LAKI DI DEPAN PUBLIK. Mereka juga TIDAK BOLEH TURUT BERTEMPUR dalam peperangan juga TIDAK BOLEH DIGUNAKAN DALAM POLITIK PADA MASA DAMAI.
 
QAZI PERNAH BERKATA BAHWA BEGITU JI BERKUASA DI PAKISTAN, IA AKAN MENGHAPUSKAN HAK PILIH PARA PEREMPUAN dan KAUM MINORITAS. HANYA MUSLILIM YANG BOLEH BERPARTISIPASI DALAM PEMILIHAN UMUM atau DIPILIH.
 
Ketika saya meminta bukti dari Hadiths. Ia mengutip banyak Hadith untuk mendukung hal tersebut. Saya bertanya kenapa hal tersebut tidak pernah dibicarakan secara terbuka di depan publik oleh Jamaat. Qazi mengatakan bahwa petunjuk ini terdapat di segala tempat. Tetapi JI tidak mempersoalkan hal ini karena para perempuan yang saat itu memiliki hak pilih akan memilih melawan JI dalam pemilihan jika hal demikian diungkapkan secara terbuka. Dalam hal ini saya tidak sependapat. Saya berpendapat, karena semua pemimpin utama Jamaat meyakini bahwa para perempuan tidak akan memiliki hak pilih setelah mereka berkuasa, maka mereka seharusnya mengatakan hal itu secara terbuka. Jika engkau tidak mengatakannya sekarang dan kelak engkau menghapuskan hal pilih mereka ketika engkau berkuasa, maka hal itu akan menciptakan kemarahan orang banyak. Tetapi Qazi tetap pada pendapat bahwa JI tidak boleh mengatakannya sekarang.
 
 
Q: Hal itu membawa kita pada pertanyaan tentang kaum minoritas. Apakah mereka harus membayar pajak Jizya?
 
A: Ya. Mereka harus membayar pajak. Seperti dijelaskan oleh Qazi, gagasan JIZYA BUKALAH MELINDUNGI UANG. MELAINKAN SUATU DORONGAN KEUANGAN PADA NON-MUSLIM UNTUK BERALIH PADA ISLAM. BEGITU JAMAAT BERKUASA, KAUM MINORITAS AKAN DI DORONG (DIPAKSA) UNTUK MENJADI MUSLIM APAKAH MELALUI KEUANGAN ATAUPUN FAKTOR-FAKTOR PSIKOLOGIS.
 
JI TELAH MENYAMAKAN INDIA DENGAN HINDU SEHINGGA KAUM HINDU PAKISTAN AKAN DIPAKSA MENJADI MUSLIM. INI ADALAH STRATEGI YANG SANGAT BERHASIL SELAMA KERUSUHAN MASJID BABRI. JI SECARA AKTIF TERLIBAT DALAM MENGHANCURKAN KUIL-KUIL HINDU di PUNJAB dan SINDH. KAMI MEMERINTAHKAN PENGHANCURAN RUMAH-RUMAH MILIK KELUARGA HINDU JUGA.
 
TUJUAN UTAMA KAMI ADALAH MENGHANCURKAN KUIL-KUIL HINDU. KAMI MENULISKAN SELEBARAN BAHWA MENGHANCURKAN SETIAP KUIL BERHALA AKAN MEMBUAT SEORANG MUSLIM LEBIH DEKAT PADA SURGA ALLAH. Kami menggunakan Hadith dalam semua selebaran. Babar menghancurkan Kuil Ram di Ayodhya. Karena ia adalah seorang pengikut sejati. CARA YANG SAMA HARUS DILAKUKAN OLEH SETIAP MUSLIM UNTUK MENGHANCURKAN KUIL-KUIL HINDU DI PAKISTAN. GAGASAN KAMU ADALAH UNTUK MENDORONG MUSLIM INDIA AGAR JUGA MENGHANCURKAN KUIL-KUIL HINDU DI INDIA. Tetapi hal ini tidak berhasil karena polisi India mulai menyerang kaum Muslim yang sedang melakukan pekerjaan Allah.
 
 
Q: Pemerintahan seperti apakah yang direncanakan oleh JI untuk Pakistan?
 
A: Pemerintahan Sharia. Sharia akan menjadi undang-undang kami sehingga para terpelajar Muslim yang unggul yang telah menyelesaikan pendidikannya di Madrassa akan diangkat menjadi Hakim di setiap persidangan. Qazi ingin membentuk presidium dengan model yang sama seperti Khalifa. Saat ini gagasan kami adalah bahwa keseluruhan pemimpin tinggi JI serta seluruh tiga jenderal militer akan menjadi bagian dari presidium yang mana Qazi akan menjadi Sang Khalifa. Kami menyaksikan kemajuan Taliban dengan seksama dan belajar darinya. Kami terkesan dengan Taliban pada persoalan perempuan, kaum minoritas dan hukum dan persoalan lainnya. Mullah Omar adalah sahabat Qazi. Omar sering mengunjungi rumahnya. Dalam beberapa pembicaraan, kami telah memutuskan untuk membentuk Persatuan Pakistan dan Afghanistan begitu kondisi yang sesuai tercipta di Pakistan (yaitu pemerintahan JI di Pakistan). SEMBOYAN KAMI ADALAH JIHAD TANPA HENTI. GAGASANNYA ADALAH UNTUK MEMPERTAHANKAN PAKISTAN DALAM KONDISI JIHAD TERUS MENERUS SEPANJANG WAKTU.
 
Visi Qazi adalah bahwa Pakistan akan menjadi pusat Kerajaan Islam yang baru YANG MERENTANG DARI BURMA HINGGA AFGANISTAN DAN DARI SRILANKA HINGGA TAJIKISTAN TERMASUK KASHMIR. PADA AKHIRNYA,  JAMAAT AKAN MENGGUNAKAN SEMUA TAKTIK TERORISME DI WILAYAH-WILAYAH YANG DIKUASAI KAFIR untuk bernegosiasi di wilayah-wilayah yang dikuasai oleh Muslim.  PARA PIMPINAN JAMAAT DARI BANGLADESH DAN INDIA TELAH MENERIMA KEPEMIMPINAN PAKISTAN DALAM HAL INI.
 
 
Q: Apakah mereka datang ke Pakistan?
 
A: Ya. Kami telah membuat kesepakatan di Peshawar dan pada waktu lainnya di Multan pada masa Zia. Tetapi pemahamannya masih ada bahkan hingga hari ini.
 
 
Q: BAGAIMANA DENGAN SRILANKA dan BURMA?
 
A: Keduanya adalah Negara Buddhis. Untuk urusan ini bahkan Baluchistan dan Afghanistan adalah Buddhis pada zaman dulu sementara Sindh dan Punjab adalah Hindu. Kaum Buddhis umumnya lebih lemah dalam hal keyakinan. OLEH SEBAB ITU, KAMI HARAP MEREKA AKAN MENJADI MUSLIM DENGAN SEDIKIT TEKANAN. Tetapi hal itu akan terjadi hanya setelah Jamaat pertama-tama menaklukkan Pakistan dan kemudian India.
 
 
Q: Bagaimana rencana untuk India? Tampaknya keseluruhan kebijakan Jamaat di India berpusat di sekitar Kashmir.
 
A: Ya itu benar. Tetapi untuk alasan yang sangat bagus. Kashmir adalah bagaikan batu landasan yang terletak di puncak lengkungan. Benar bahwa lengkungan itu menahan keseluruhan beban batu landasan itu. Tetapi jika batu landasan itu dipindahkan, maka keseluruhan lengkungan itu akan runtuh. Itulah sebabnya maka disebut batu landasan. Kashir adalah batu landasan bagi India. Begitu engkau memindahkannya, maka India tidak dapat lagi menjadi sekuler dan juga tidak akan menjadi Negara yang bersatu. Bagaikan batu-batu pada lengkungan, semua bata akan runtuh. Qazi mengingatkan gagasan ini pada Zia. Oleh sebab itu Zia memulai operasi Topac. Operasi Topac adalah lebih jauh lagi. Tujuan utama Operasi Topac adalah untuk memecah India menjadi satu juga bagian sehingga memudahkan bagi Pakistan untuk menelan India bagian demi bagian. Itulah sebabnya mengapa Pakistan mendorong gerakan pertempuran di seluruh India. Begitu Kashmir dikuasai, gerakan pertempuran ini akan memecah India dengan menuntut kebebasan yang sama bagi Nagaland, Kerala, Mizoram, Meghalaya, Manipur, Assam, Jharkand, Tamil Nadu, Bengali Barat, dan Khalistan. Tetapi Benazir merusak seluruh rencana kami dengan menyerahkan rincian operasi Topac kepada pemerintahan India yang dipimpin oleh Rajiv Gandhi. Itu adalah kemunduran besar pada visi kami. Akan tetapi kami terus maju.
 
 
Q:  Saya mendengar bahwa ia hanya menyerahkan rincian tentang gerakan Khalistan.
 
A: Itu benar. Pendapat saya, itulah sebabnya maka saya berpikir bahwa kerusakannya terbatas. India memikirkan dan sibuk dengan gerakan-gerakan separatis di berbagai bagian India seolah-oleh semua itu adalah gerakan sebenarnya bahkan hingga saat ini. Dengan demikian, saya katakan, kerusakannya terbatas.
 
 
Q: Apakah anda berpendapat jika Negara-negara bagian di India menjadi Negara-negara merdeka, maka tidak ada gerakan serupa yang akan timbul di Pakistan sendiri?
 
A: Tidak, gerakan Jiye Sindh dan gerakan separatis kecil di Baluchistan dan Peshawar dapat dikendalikan. Kami tidak akan memperlakukan gerakan separatis di Pakistan seperti India memperlakukan kaum separatis. Hal ini akan menjadi gaya Taliban. Sebenarnya kami tidak meramalkan posisi apa pun yang akan menentang kekuasaan JI di Pakistan. Oleh sebab itu para pemimpin BNP dan Pakhtoonkwa akan menjadi tidak relevan.
 
 
Q: Kembali pada titik yang sama. Jika India menjadi banyak Negara bagaimana engkau memperlakukan masing-masing Negara-negara Hindu? Mereka bahkan bisa menjadi musuh besar Pakistan. Atau mungkin mereka akan bersatu kembali untuk melawan Pakistan.
 
A: Qazi dan banyak orang lain telah mendiskusikan kemungkinan ini. Kami berpendapat, hal demikian tidak mungkin terjadi karena perbedaan bahasa dan budaya antara Negara-negara di India sangatlah besar. Tidak ada bahasa seperti Urdu yang menyatukan seluruh India. Bahasa Inggris dan bukan Bahasa Hindi adalah bahasa yang umum antara Negara-negara di India.
 
Oleh sebab itu kami telah merencanakan untuk memulai kerusuhan di setiap Negara bagian terhadap Negara tetangganya sehingga Negara-negara bagian akan selalu dalam keadaan perang. Misalnya ada banyak kaum Kannadiga di TamilNadu dan kaum Telugu di Madras. Kami akan memulai kerusuhan anti Telugu di Madras, yang akan mempertahankan keadaan perang antara Andhrapradesh dan TamilNadu.
 
JIKA KAMI MENEMPATKAN SEBUAH BOM DI BIOSKOP DI TELUGU DI MADRAS DAN SEBUAH BOM DI BIOSKOP TAMIL DI ANDHRA, MAKA PEPERANGAN ANTARA TAMILNADU DAN ANDHRA, MAKA PEPERANGAN ANTARA TAMIL NADU DAN ANDHRA AKAN BERLANGSUNG SELAMANYA.
 
Hal-hal serupa dapat dilakukan di pusat budaya Assam di Bengali dan Hindi Prachar Sabha di Orissa. Dengan perbedaan antara kewarganegaraan di India, maka pilihan-pilihan bagi Pakistan tidak terbatas.
 
VISI QAZI ADALAH UNTUK MENJADIKAN SELURUH INDIA 100% NEGARA MUSLIM. Suatu India Bersatu, di mana kaum Hindu adalah mayoritas adalah suatu rintangan untuk hal itu. SEPERTI HALNYA NABI MUHAMMAD (SAW) MENGUBAH KAUM BERHALA ARAB MENJADI MUSLIM, QAZI JUGA INGIN MENGUBAH KAUM BERHALA INDIA MENJADI MUSLIM.
 
 
Q: Ini adalah visi besar karena hal ini bahkan tidak mungkin bagi dinasti Muslim dan Mogul yang memerintah India selama 700 tahun terakhir.
 
A: Benar. Hal ini karena mereka tidak pernah benar-benar membentuk Kerajaan Muslim. Walaupun raja-raja adalah Muslim, namun mereka memberikan posisi kekuasaan pada kaum Hindu. Jika engkau membuat suatu pernyataan jelas bahwa hanya kaum Muslim yang berhak memilih dan menyatakan bahwa India adalah Republik Islam, maka secara otomatis orang-orang akan menjadi Muslim. Sedikit teror harus dilakukan pada jantung Hindu dan kr****n.
 
Saya akan memberikan contoh terbaik. PORSI SEKARANG YANG MEMBENTUK PAKISTAN TERDIRI DARI 25% populasi Hindu sebelum kemerdekaan. SETELAH KEMERDEKAAN BANYAK KAUM HINDU YANG PINDAH KE INDIA. NAMUN SETELAH PINDAH, POPULASI HINDU PAKISTAN MENJADI 15%.
 
TAHUKAH ENGKAU BERAPA PERSEN SEKARANG? KURANG DARI 1%.
 
Bagaimana hal ini mungkin terjadi? Bagaimana kaum Hindu beralih ke Islam dalam waktu sesingkat 20 tahun sementara selama 700 tahun mereka tidak beralih ke Islam? HAL ITU MURNI KARENA TERROR PERBATASAN. TERROR ITU MEMAKSA KAUM HINDU YANG MENETAP DI PAKISTAN UNTUK MENJADI MUSLIM. Murni dan sederhana. JI menggunakan teknik serupa di Punjab dan Sindh setiap kali kerusuhan terjadi di India, kami menggunakan dalih untuk melancarkan teror di antara kaum Hindu, kr****n, dan Ahmadiah. Teror serupa akan teringat oleh semua kaum non-Muslim, baik Hindu, maupun kr****n, pada tahun-tahun mendatang di seluruh India.
 
Qazi adalah seorang analis jenius yang mengetahui setiap strategi yang akan dan seharusnya digunakan Nabi Muhammad (SAW) di India untuk mencapai kepatuhan total pada Allah.
 
 
Q: Apakah engkau melihat kemungkinan bahwa ketika Kashmir menjadi bagian dari Pakistan, maka akan terjadi kerusuhan skala besar di India melawan Muslim India? Oleh sebab itu, Kashmir dapat mengarah pada lebih banyak kematian Muslim India dan kerusakan Umat Islam.
 
A: Ya, itu adalah suatu kemungkinan. TETAPI IDEOLOGI KAMI ADALAH BERDASARKAN QUR'AN DAN HADIS. NABI MUHAMMAD (SAW) DALAM BANYAK HADIS DAN ALLAH DALAM QUR'AN MENGATAKAN BAHWA SETIAP MUSLIM YANG BERGAUL DENGAN SEORANG POLYTHEIS ADALAH SEORANG POLYTHEIS. KAUM MUSLIM TIDAK BOLEH BERGAUL DENGAN NON-MUSLIM. INI TERMASUK kr****n, YAHUDI dan HINDU.
 
Juga Muhammad (SAW) mengatakan bahwa bahkan jika penguasa Muslim tidak baik, kaum Muslim harus tetap pada penguasanya daripada pergi ke negeri non-Muslim. Hadith dan Qur’an sangat eksplisit sehubungan dengan hal ini.
 
SEMUA MUSLIM YANG TIDAK PINDAH KE PAKISTAN SELAMA PEMISAHAN, PADA INTINYA ADALAH ORANG HINDU. Mereka boleh menganggap bahwa mereka adalah Muslim. Tetapi tidak di hadapan Allah. Mereka sama khilafnya seperti kaum Ahmadiah yang menganggap mereka adalah Muslim padahal semua orang tahu bahwa mereka bukan Muslim. Oleh sebab itu kaum Muslim India yang telah memutuskan menetap di India selama masa pemisahan adalah bukan Muslim, dan keturunan mereka juga bukan Muslim (karena mereka tidak pindah ke tanah Muslim).
 
Hal lain yang saya perhatikan dalam perjalanan saya di India adalah bahwa para petani Hindu umumnya mempersembahkan seluruh panen mereka kepada dewa-dewa mereka di akhir musim panen. Hal ini membuat keseluruhan panen ini haram bagi kaum Muslim. Namun kaum yang mengaku Muslim di India dipaksa untuk memakan makanan ini yang telah dipersembahkan kepada Tuhan lain selain Allah thallah. Hal ini secara eksplisit dilarang dalam Qur’an. Dan ini adalah salah satu persoalan serius hidup dalam Negara-negara non-Muslim. Nabi Muhammad (SAW) mengetahui hal-hal demikian; itulah sebabnya ia memerintahkan kepada Muslim agar tidak menetap di wilayah-wilayah non-Muslim. Walaupun mengetahui hal ini, kaum yang mengaku Muslim ini, tetap tinggal di India. Kemudian semua Muslim yang pindah ke Negara lain dan Amerika adalah non-Muslim. Hanya Muslim yang berkeinginan untuk kembali adalah Muslim, bukan mereka yang memutuskan untuk tinggal di Negara-negara demikian.
 
OLEH SEBAB ITU KITA TIDAK PEDULI JIKA KAUM MUSLIM INDIA DEMIKIAN TEWAS DALAM KERUSUHAN.
 
TETAPI KARENA ALASAN STRATEGI, kami memiliki hubungan baik dengan kaum Muslim ini. SEMUA MUSLIM YANG BEKERJA DEMI PAKISTAN dan DEMI KEMENANGAN UMAT ADALAH MUSLIM SEJATI. MEREKA ADALAH PRAJURIT GARIS DEPAN DI NEGARA-NEGARA NON-MUSLIM. OLEH SEBAB ITU KAMI HARUS MENGIRIMKAN SENJATA dan AMUNISI KEPADA MUSLIM-MUSLIM SEJATI INI SEANDAINYA KERUSUHAN MENDATANGI MEREKA.
 
Sedangkan Muslim Kashmir adalah Muslim sejati yang berjuang di bawah kekuasaan Hindu. Mereka adalah korban konspirasi internasional untuk mempertahankan mereka di bawah kekuasaan Hindu. Persoalan itu adalah bagian dari pemisahan yang tidak lengkap. Sedangkan kaum Muslim India telah menerima pemisahan dan dengan sadar menetap di India.
 
 
Q: Namun pergolakan yang terkenal di Kashmir adalah kegagalan di tahun 1965 dan 1948.
 
A: Itu benar. Hal itu mungkin karena keteguhan Sheik Abdullagh dari Kashmir selama perang 1948. Sebenarnya populasi Muslim di Jammu Kashmir hanya sedikit lebih banyak dari Hindu. 58% Muslim dan 42% non-Muslim. Oleh sebab itu operasi Topac ditujukan untuk menghapuskan kaum Pandit Kashmir dari lembah. Kami berpikir bahwa mereka semua akan pergi ke India. Sebaliknya banyak yang pergi ke Jammu dan hanya sangat sedikit yang pergi ke India. Oleh sebab itu kami terpaksa meminta Harkatul untuk mulai meneror kaum Hindu di Jammu. Kami juga mengharapkan perang skala besar melawan di Muslim di Jammu serta di seluruh bagian India karena pembunuhan-pembunuhan itu. Pemerintah India menahan informasi ini. Hal lain yang belum dilakukan adalah pemusnahan total kaum Buddhis dan Hindu dari Jammu dan Kashmir. Kami hanya dapat melakukannya di Lembah dan bukan di Jammu dan Ladakh. Oleh sebab itu populasi Muslim di Kashmir dan Jammu adalah hanya sekitar 65% menurut Harkatul.
 
 
Title: Re: Kerusuhan di Burma antara penganut Buddhisme & Mooslim
Post by: Indra on 28 August 2012, 08:24:21 AM
Q: Ceritakan tentang kunjunganmu ke Saudi Arabia.
 
A: Kami berangkat dari Umra sebagai sebuah tim pemimpin JI. Tentu saja, Zia telah mengatur segala kenyamanan bagi kami. Kami menetap di Rumah seorang Sheik. Ia adalah seorang kontraktor paling kaya di Saudi Arabia. Ia juga memiliki beberapa toko emas di Qatar. Sheik adalah seorang sahabat Zia Ul Haq. Selama masa Zia, kami tidak aktif secara politis. Karena Zia telah melakukan segala yang diinginkan Qazi, juga kekuatan politis tidak diperlukan. Oleh sebab itu kami memiliki banyak waktu. Itu adalah alasan utama mengapa kami menetap selama tiga bulan penuh di istana Sheik.
 
SHEIK INI BERASAL DARI KELUARGA BADUI DI BARAT DAYA ARAB. IA MEMILIKI KEBIASAAN MEMINUM AIR KENCING ONTA dan SUSU ONTA DI PAGI HARI. Saya bertanya kepadanya mengapa ia melakukan hal itu? IA MENJAWAB BAHWA ITU ADALAH TRADISI KELUARGA SERTA PRAKTIK ISLAM YANG DI DUKUNG OLEH NABI MUHAMMAD (SAW). Saya terkejut. Tetapi Qazi menjelaskan bahwa hal itu benar. Ia memberitahukan tiga atau empat Hadith yang mana meminum air kencing onta dan susu Onta disarankan. Maka Qazi ingin meminum air kencing onta dan susu onta bersama Sheik. Karena saya tidak mampu meminum air kencing onta, maka saya hanya meminum susu onta segar, yang pekat dan berbusa. Tetapi Qazi meminum air kencing onta dan susu onta dalam jumlah yang sama seperti yang diminum oleh Sheik. Qazi mengejutkan saya dalam insiden ini. Saya terheran dengan fakta bahwa Qazi siap melakukan apa saja untuk menyesuaikan hidupnya dalam ajaran-ajaran sang nabi.
 
 
Q: Apakah ia terus melakukan hal itu bahkan sampai hari ini?
 
A: Tidak. Ia memberli seekor onta setelah kembali ke Pakistan. Tiga tahun kemudian ia memiliki masalah batu ginjal. Atas nasihat dokter ia harus berhenti meminum air kencing itu sementara ia terus meminum susu onta. Dokter menasihatinya untuk berhenti meminum susu onta juga karena susu onta mengandung lebih banyak kalsium daripada susu sapi. Saya pikir ia berhenti meminum segala susu atau produk-produk dari susu. Tetapi ia pernah berkata bahwa begitu JI berkuasa di Pakistan, ia akan mempopulerkan kebiasaan meminum susu onta dan air kencing onta di Pakistan. Tetapi saya ragu ia dapat melakukan hal itu. Saya berpendapat, hanya susu onta yang dapat dipopulerkan.
 
 
Q: Itu baru berita bagi saya. Kalau begitu bagaimanakah kunjunganmu ke Arab?
 
A: Pertama-tama saya harus mengatakan bahwa Saudi Arabia, sebagai nama Negara, adalah kesalahan. Seharusnya hanya Arab. Hanya saja keluarga Saudi memerintah beberapa bagian Arab. Anda tidak menempatkan namamu di depan sebuah tanah suci seolah-olah anda memiliki tanah itu. Jika Nawaz memerintah Pakistan, akankah Pakistan disebut Sheriff Pakistan dan besok Bhutto memerintah dan akankah Pakistan disebut Bhutto Pakistan?
 
Namun demikian, satu hal yang kami perhatikan adalah bahwa kaum Arab memiliki budak-budak. WALAUPUN ALLAH MENGATAKAN BAHWA PARA BUDAK HARUS DIPERLAKUKAN DENGAN BAIK, NAMUN IA TIDAK MENYARANKAN PENGHAPUSAN PERBUDAKAN. JIKA PERBUDAKAN ADALAH BURUK MENURUT PANDANGAN DUNIA MASA KINI, ALLAH TENTU AKAN MENGATAKAN BAHWA PERBUDAKAN ADALAH SALAH. Nabi Mohammad (SAW) juga mengatakan bahwa para budak harus diperlakukan dengan baik dan para budak harus sering diberi kebebasan. Tetapi jika tidak ada perbudakan bagaimana mungkin seseorang dapat membebaskan para budak? OLEH SEBAB ITU MENGHIDUPKAN KEMBALI PERBUDAKAN DI PAKSITAN ADALAH SALASAH SATU RENCANA MASA DEPAN JEMAAT.
 
SEMUA KAUM HINDU INDIA DAN SRILANKA YANG DITANGKAP AKAN DIJADIKAN BUDAK YANG BEKERJA UNTUK KAUM MUSLIM PAKISTAN. Setiap Muslim Pakistan yang kokoh dalam Tuhan akan mendapatkan budak-budak begitu kami menaklukkan India. Semua Budak yang merangkul Islam akan dibebaskan. PERBUDAKAN ADALAH SIFAT ISLAMI. Jamaat hanyalah partai politik, yang tidak menyuarakan pertentangan atas perbudakan Keledai (yang kalah) di Pakistan.
 
Kami berkeliling di seluruh Arab. Kami heran mengetahui bahwa ada beberapa kaum Hindu di Yaman. Kaum Hindu Yaman ini bukanlah orang India. Saya berpendapat, orang-orang Hindu ini adalah para pedagang dari India di masa lalu. Saya juga heran mengetahui bahwa mereka memiliki sebuah kuil Siwa di Yaman. Qazi tidak senang akan hal ini. Ketika ia berbicara dengan para pemimpin Yaman, ia mengungkapkan persoalan ini. Tetapi para pemimpin Yaman menolak saran Qazi untuk mengalihkan secara paksa orang-orang ini menjadi Islam. Saya tidak tahu mengapa mereka menolak. Saya pikir mungkin karena populasi Hindu India yang cukup besar yang bekerja di Yaman dan Arab. Ia tidak menyukai kepemimpinan sekarang di Arab karena alasan ini. Ia berpendapat, Arab seharusnya tidak memperbolehkan non-Muslim memasuki tanah suci Arab. Arab seharusnya 100% murni.
 
Banyaknya kaum Hindu di Arab merusak Arab. Walaupun mereka hidup sebagai kontraktor, mereka berpotensi merusak pikiran orang-orang Arab. Salah satunya adalah kehadiran orang Arab dalam kuil Hindu Qatar. Pertama-tama raja memperbolehkan kaum Hindu membangun sebuah kuil dan gereja di tanah suci di sana dengan mengotori Tanah Suci. Ke dua adalah bahwa anggota keluarga kerajaan mengunjungi kuil itu untuk meresmikan kuil tersebut. Qazi ketakutan ketika ia mengetahui bahwa salah satu anggota penting keluarga kerajaan Qatar adalah seorang pengikut dewa yang disebut Aavanppan. Berita ini membuat Qazi memutuskan untuk seribu kali memerangi kekuatan jahat.
 
Q: Hal demikian terjadi di Pakistan masa kini. Maksud saya seorang teman saya mengunjungi Kuil Hindu. Teman lainnya mengunjungi pertemuan-pertemuan gereja.
 
A: Ya. Salah satu kerabat Qazi ingin menjadi seorang Hindu. Ia tidak memiliki anak selama bertahun-tahun dan tampaknya ia telah berdoa pada Dewa Hindu dan memiliki anak. Oleh sebab itu ia bersyukur pada dewa itu dan ingin menjadi seorang Hindu. Qazi mengetahui hal ini dan memanggilnya dan mengancamnya dengan akibat yang mengerikan. Kerabat itu tidak menjadi seorang Hindu. Tetapi insiden itu membuat Qazi membaca lagi tentang kemurtadan. QURAN dan HADIS JELAS MENGATAKAN BAHWA HUKUMAN BAGI MENINGGALKAN ISLAM ADALAH KEMATIAN. Karena Sharia bukanlah hukum di Pakistan, dan undang-undang Pakistan yang sekarang memberi hak untuk mengubah agama, adalah benar secara hukum untuk menyatakan diri sebagai Hindu atau kr****n. Tetapi begitu JI mengambil alih pemerintahan, JI akan menjadikan Sharia sebagai undang-undang. Maka Pakistan juga sah secara hukum untuk mengeksekusi setiap orang yang meninggalkan Islam dan bergabung dengan Ahamddiah, kr****n atau Hindu dengan cara yang sama seperti Iran dan Taliban memperlakukan orang-orang murtad-nya. IA JUGA BERPENDAPAT BAHWA KEHADIRAN KUIL-KUIL HINDU DIPAKISTAN ADALAH SUMBER MASALAH dan OLEH SEBAB ITU KAMI INGIN MENGHANCURKAN SEMUA KUIL HINDU dan GEREJA DI PAKISTAN.
 
 
Q: Hal ini membawa kita ke wilayah lain. Saat ini internet telah menyebar luas. Bahkan Saudi Arabia terhubung dengan dunia luar. Menghancurkan kuil-kuil mungkin baik tetapi bagaimana kita dapat sepenuhnya melindungi Pakistan dan orang-orang Muslim dari pengetahuan yang merusak?
 
A: JI mengambil posisi prinsipil atas persoalan ilmu pengetahuan dan agama. Agama adalah jauh lebih tinggi daripada ilmu pengetahuan. Apa pun yang perlu diketahui ada dalam Quran dan Hadis. Mengetahui lebih banyak akan menciptakan masalah seperti bom atom dan televisi. Quran dan Hadis jelas mencela gambar. Namun godaan Setan dalam bentuk fotografi dan televisi memakan kehidupan kita. Sebelumnya musik hanya terdapat dalam bentuk nyanyian vokal. Sekarang ilmu pengetahuan dan teknologi membuat musik menyebar dengan harga yang murah. Ini adalah godaan Setan. Kita harus waspada terhadap hal-hal haram ini. Oleh sebab itu lebih banyak ilmu pengetahuan dan teknologi adalah buruk bagi peradaban. Saya telah menyelesaikan kuliah teknik sipil. Oleh sebab itu saya menguasai pengetahuan ilmiah. Saya dapat memberitahu anda betapa merusaknya hal itu. Hal itu bahkan membuat anda mempertanyakan keagungan Quran.
 
ADA BANYAK HADIS, YANG MENYATAKAN BAHWA BUMI DATAR. Tetapi  semua ilmu pengetahuan akan mengatakan bahwa bumi adalah bulat. Tetapi anda tidak dapat menggunakan ilmu pengetahuan yang sama seperti teori relativitas untuk membuktikan bahwa bumi adalah datar. Kasus serupa berlaku pada evolusi. Tetapi intinya adalah bahwa keragu-raguan ditanamkan dalam pikiran orang-orang atas kebenaran Quran sebagai kata-kata Tuhan.
 
Semakin banyak kita bekerja keras dalam membuktikan kebenaran ilmiah Quran, maka semakin banyak orang yang akan memahami kebenaran Quran. Ini adalah hal yang tidak disukai. Itulah sebabnya maka ketika kita membicarakan tentang pendidikan, yang kita maksudkan adalah pendidikan agama dan bukan pendidikan ilmiah. Benar bahwa ilmu pengetahuan berkembang setelah revolusi Nabi di Arab. Itu adalah dimulainya ilmu pengetahuan. Sekarang setiap ilmu pengetahuan diisi dengan hal anti-tuhan. Jika anda ingin menjadi dokter, anda harus membaca tentang evolusi. Jika anda harus membaca tentang teknik apa pun maka anda harus mempercayai teori alam semesta yang berusia jutaan tahun yang secara efektif mengatakan bahwa manusia muncul di dunia dalam satu atau dua juta tahun yang lalu.
 
 
Q: Tetapi kita masih memerlukan senjata dan pengetahuan dunia barat, yang mempercayai ilmu pengetahuan. Dan sekali lagi anda merujuk televisi sebagai kejahatan. Jika kita menghapuskan fotografi bagaimana kita dapat memiliki pasport sebagai kartu identitas?
 
A: Benar. Itu adalah strategi. Dengan bantuan Allah, kita akan memberikan minyak kepada mereka untuk menjalankan mobil dan kita memperoleh senjata dengan itu. Kita akan menggunakan senjata mereka untuk menghancurkan mereka pada waktunya. Sehubungan dengan foto, hal itu akan dilarang seperti yang dilakukan di Afghanistan. Jika tidak ada keperluan bagi orang-orang untuk keluar dari Pakistan, untuk apa ada pasport? Bagi mereka yang harus melakukan perjalanan ke Negara-negara lain seperti para pemimpin revolusi, maka mereka akan diberikan pasport dengan foto. Untuk itu, kami akan memperbolehkan izin fotografi terbatas hanya kepada pemerintah. Dan kerusakan terbesar dalam Pakistan masa kini adalah TV Satelit India dan film-film India dan lagu-lagu India. Kami akan menghapuskan ini juga.
 
 
Q: Saat ini kita menghadapi banyak pertentangan dari kaum Mohajir sehubungan dengan persyaratan. Kebijakan persyaratan apakah yang diberlakukan JI di Pakistan?
 
A: Kami melihat persoalan itu sebagai persoalan bahasa. Kaum Muslim berbahasa Urdu dan Muslim berbahasa Sindhi sedang berperang sekarang. Kami berencana untuk menghapuskan semua bahasa-bahasa daerah seperti Pashto, Sindhi, Baluchi, Urdu, Punjabi dan Brahvi. Kami ingin semua orang Pakistan berbicara dalam Bahasa Arab yang merupakan bahasa surgawi kita. Hal ini akan membuat semua orang setara di hadapan semua orang lainnya dan dengan demikian tidak diperlukan persyaratan bahasa atau kedaerahan. Kami juga berharap bahwa hal ini akan membuat Quran dan Hadith menjadi lebih mudah dimengerti dan akan membuat orang-orang mengikuti Quran dan Hadith hingga ke huruf-hurufnya.
 
 
Q: Akan ada kerusuhan bahasa. Seperti kerusuhan bahasa yang terjadi di Bangladesh.
 
A: Bangladesh bukan kerusuhan bahasa. Gagasan bahwa mereka adalah Muslim akan mengubah Bahasa Bangladesh menjadi Bahasa Arab. Kami telah menyediakan anggaran besar untuk memberikan kursus-kursus Bahasa Arab di seluruh India, Bangladesh dan Pakistan. Dari Maroko hingga Irak berbahasa Arab, saya tidak melihat ada alasan mengapa dari Maroko hingga Burma kita tidak dapat membawa Bahasa Arab kepada orang-orangnya. Bahkan Bangladesh akan mulai berbicara dalam Bahasa Arab. Pada saat itu tidak akan ada Bangladesh yang mana nama Negara itu sendiri adalah nama bahasa. Ya. Saat ini tujuan kami hanyalah menyatukan tanpa menyentuh persoalan bahasa Bengali. JI Bangladesh sedang mengupayakan tujuan ini.
 
 
Q: Para jurnalis sekuler Pakistan menentang JI. Misalnya Dawn and News sangat kritis terhadap JI. Bagaimanakah anda melihat peran mereka di masa depan?
 
A: Ardheshir cowasjee dapat bekerja hanya karena undang-undang Pakistan sekarang. Ketika Sharia menjadi undang-undang, ia bahkan tidak dapat mendekati pengadilan, karena ia adalah seorang kafir. Kami melihat para jurnalis sekuler adalah musuh utama kami dalam usaha kami memperoleh kekuasaan. Para jurnalis sekuler ini menggali pernyataan-pernyataan kami yang kami nyatakan selama hari-hari sebelum kemerdekaan dan berusaha untuk menyerang kami. Tentu saja kami menentang pembentukan Pakistan pada masa jajahan Inggris. Tetapi itu adalah Jamaat yang berbeda. Sejarah kami dimulai sejak kemerdekaan. Para Jurnalis bukanlah Muslim walaupun beberapa di antara mereka menggunakan nama Muslim. Biarlah mereka mendatangi kami dan bertanya tentang Quran dan Hadith. Kami akan membuktikan bahwa segala yang kami nyatakan adalah bersumber dari Quran dan Hadith. Biarlah mereka membuktikan bahwa apa yang kami nyatakan adalah salah dari sudut pandang Quran. Maka kami akan menerima mereka. Tetapi mereka tidak mampu melakukannya. Mereka tidak dapat menandingi kami dalam setiap debat sehubungan dengan Quran dan Hadith. Kami dapat secara komprehensif membuktikan bahwa mereka sebenarnya bukanlah Muslim. Mereka seperti kaum Quadian yang mengatakan bahwa Muslim tidak perlu melakukan Jihad sebagai suatu kewajiban. Itu sama sekali omong kosong.
 
 
Q: Bagaimana rencanamu di Quetta?
 
A: Saya memiliki keluarga di Panj-gur. Saya bekerja di Quetta. Oleh sebab itu saya selalu bepergian. Walaupun saya adalah seorang sahabat Qazi, dan walaupun ia meninta saya untuk melakukan tugas-tugas organisasi, saya menolaknya karena saya tidak mahir dalam pekerjaan organisasi. Ada orang-orang baik yang terampil dalam pekerjaan organisasi di Quetta. Saya puas dengan kedekatan saya dengan Qazi dan dengan menjadi seorang Ideolog JI. Kadang-kadang saya berbicara dalam pertemuan Jamaat. Selebihnya saya menghabiskan waktu saya dengan membaca dan mengirim catatan kepada Qazi.
 
 
Q: Terima kasih atas waktu anda
 
A: Semoga Berkat Allah bersama anda.
---------------

dikutip dari http://www.facebook.com/notes/wirajhana-eka/jamaat-islamiyah-pakistan-teror-merupakan-alat-terbaik-untuk-me-mualaf-kan-peren/10151035856547361 (http://www.facebook.com/notes/wirajhana-eka/jamaat-islamiyah-pakistan-teror-merupakan-alat-terbaik-untuk-me-mualaf-kan-peren/10151035856547361)
Title: Re: Kerusuhan di Burma antara penganut Buddhisme & Mooslim
Post by: sanjiva on 28 August 2012, 03:07:18 PM
^^ Mantafff   ::)
Title: Re: Kerusuhan di Burma antara penganut Buddhisme & Mooslim
Post by: hoaxslayer on 29 August 2012, 01:52:15 AM
Tidak semudah itu menjalankan deradikalisasi.  Jauh lebih mudah dan cepat menjalankan radikalisasi ketimbang sebaliknya.

Gw tidak setuju dengan pendapat ini.

Kalau benar seperti di atas, tentunya umat kr15ten di Indonesia ini pastilah jadi teroris semua. Lah mau ibadah dihalang2i, mau mendirikan gereja dihalangi, gereja sudah ada izin masih diberangus.  Mereka dizalimi dan diperlakukan tidak adil, nyatanya tidak ada teroris kr15ten karena perlakukan tidak adil ini.

1. saya bilang deradikalisasi bisa dilakukan, bukan masalah mudah atau susah. Mudah atau susah tergantung metode dan kemampuan pihak yang menjalankan deradikalisasi.
2. Apakah menjadi radikal itu harus jadi teroris? (kalau yang anda maksud teroris adalah orang2 yang meledakkan bom dan menggunakan senjata tajam dalam menebar teror)
3. Apa anda tidak tau kalau setidaknya ada kelompok2 yang memiliki basis dari 2 agama di Indonesia ini? Sejauh yang saya tau, ada 2 agama yg punya kelompok2 radikal. Di kabupaten saya tinggal ada 2 kelompok dari 2 agama yang berbeda yang mengusung  radikalisme.

Dua-duanya tidak pakai bom dan tidak pakai senjata api, tapi sudah bikin saya dan anggota masyarakat lain resah, karena basis agamanya berseberangan. Untuk diketahui aja: 1 satu anak SMA pernah jadi korban kelompok ini, masuk bui, entah sekarang sudah bebas atau belum.


Kaum pendatang timteng di Eropa dan Amerika kurang apa diayomi dan dilindunginya oleh pemerintah.  Bahkan mereka dapat tunjangan hidup, dikasih tanah untuk membangun tempat ibadah mereka, dll.  Tapi nyatanya toh tetap jadi teroris kan? 

Sekali lagi, orang yang kena paham radikal tidak harus berubah menjadi teroris.

Coba anda periksa lagi semua terdakwa 911, apakah warga negara US atau orang-orang kiriman Alkoidah? Siapa yang jadi perancangnya, siapa yang jadi eksekutornya, bisa diperiksa apakah warga negara setempat atau bukan. Kalau pun warga negara, apakah jadi warga negara sebagai batu loncatan untuk melakukan serangan teror ?


Makanya keamanan di bandara Eropa dan Amerika ketatnya seperti sekarang ini.   Sementara minoritas di negara m0slem bagaimana diperlakukannya?  Boro2 dikasih tanah buat bangun gereja,  sudah beli pake uang sendiri masih tidak bisa dibangun tempat ibadah.  Sudah jadi tempat ibadahnya masih tidak boleh dipakai untuk ibadah.

Yakin nih cuma bandara? Kenapa cuma bandara? Nggak sekalian stasiun kereta?
Madrid 11M (2004) kejadiannya di kereta.  ;)


Satu lagi, mungkin kebanyakan orang tidak tahu atau tidak sadar:  mbahnya teroris Osama bin laden itu bukan orang miskin, dia dari keluarga kaya raya di arab saudi.  Jadi bukan kemiskinan atau ketidakadilan sebagai sumber terorisme, melainkan faham (isme) atau ideologi tertentu yang mendasarinya.

Kenapa harus dibuhungkan dengan kemiskinan?

Saya tidak ngetik orang jadi radikal karena miskin. Saya ngetiknya: orang yang jiwanya bahagia mana ada yang mau diajak radikal.

Faham atau ide radikal itu  masuk ke otak orang-orang karena ada alasannya. Masuknya ide radikal ini juga kan ada pihak  yang masukin ke otaknya orang-orang.

Catatan:
saya juga termasuk orang yang males kutak-katik kitab suci agamanya orang lain untuk memaparkan bagian mana yang mendorong orang ke arah radikalisme relijius. Tapi, saya punya catatanya, dan mudah diperoleh di internet (dari sumber yang kredibel, bukan situs/forum tempat fitnah memfitnah).

saya pahamlah maksud Sanjiva. jadi, sebetulnya saya nggak berseberangan kok dengan anda.

tapi, sebagai bahan berkaca diri, ada baiknya iseng-iseng baca ini (semoga linknya bisa dibuka)
http://www.loonwatch.com/2012/07/warrior-monks-the-untold-story-of-buddhist-violence-i/



Title: Re: Kerusuhan di Burma antara penganut Buddhisme & Mooslim
Post by: hoaxslayer on 29 August 2012, 02:08:19 AM
Okelah karena ini lagi bahas Burma, di bawah ini adalah beberapa etnis yang berseteru dengan pemerintah Myanmar:

1. etnis karen
bahasa: tibeto-burman
agama mayoritas: Kr (inisial)
organisasi perlawanan: KNUF (karen national united front), KNLA (karen national liberation army).


2. etnis kachin

bahasa: tibeto-burman
agama mayoritas: Kr (inisial)
organisasi perlawanan: PNDF (pawngyawng national defence force), KIO/KIA (kachin indepence organisation/army)
alasan melawan: historis, karena Inggris pernah mengalahkan kerajaan Birma, maka ia pun menuntut untuk memiliki otonomi sendiri.

menandatangani perjajian damai dengan pemerintah di tahun 1991

3. etnis shan
bahasa: thai
agama mayoritas: Bu (inisial)
jumlah: 7% dari penduduk Myanmar.
organisasi perlawanan: SSIA (shan state independence army) SNUF (shan national united front), SURA (shan united revolution army)
alasan melawan: menuntut status otonomi atau kemerdekaan


4. etnis mon
bahasa: mon, dan burma
agama mayoritas: Bu (inisial)
jumlah: 1,3 juta orang
organisasi perlawanan: MNDO (mon national defence organisation, MPO (mon people front), MOF (mon united front).
alasan melawan: mereka melawan sejak pemerintah Birma membolehkan nelayan Thailand beroperasi di wilayah nelayan mon biasa mencari nafkah, sehingga penghidupan mereka terganggu.

menyerahkan diri di tahun 1958 pada pemerintah.

sumber:

https://docs.google.com/viewer?a=v&q=cache:O-IsrBolv18J:lontar.ui.ac.id/file%3Ffile%3Ddigital/135556-T%252027978-Peran%2520UNHCR-Tinjauan%2520literatur.pdf+&hl=id&gl=id&pid=bl&srcid=ADGEESg33UZlVIZoPpr-eJQSzFRphLqaeRPb0miHQGvo8wFdZArAs7UUpg-4UQK1WNUq5WKFGm4tk_BpsEa5xOzVP_FsLhWBrS1bvAAXfMHCpKc0W6235Yqx5NHK7jp8s_cPZ31q4hPE&sig=AHIEtbQjix2H4KOZmlGJhN3zfohZZ63w7w

5. etnis rohingya
bahasa: rohingya
agama mayoritas: Is (inisial)
jumlah: 1,4 juta orang
organisasi perlawanan: arakan rohingya islamic front (ARIF), arakan rohingya national organization (ARNO)

soal rohingya di wikileaks
http://www.wikileaks.org/cable/2002/10/02RANGOON1310.html



Title: Re: Kerusuhan di Burma antara penganut Buddhisme & Mooslim
Post by: sanjiva on 30 August 2012, 11:41:16 PM
1. saya bilang deradikalisasi bisa dilakukan, bukan masalah mudah atau susah. Mudah atau susah tergantung metode dan kemampuan pihak yang menjalankan deradikalisasi.
2. Apakah menjadi radikal itu harus jadi teroris? (kalau yang anda maksud teroris adalah orang2 yang meledakkan bom dan menggunakan senjata tajam dalam menebar teror)
3. Apa anda tidak tau kalau setidaknya ada kelompok2 yang memiliki basis dari 2 agama di Indonesia ini? Sejauh yang saya tau, ada 2 agama yg punya kelompok2 radikal. Di kabupaten saya tinggal ada 2 kelompok dari 2 agama yang berbeda yang mengusung  radikalisme.

Dua-duanya tidak pakai bom dan tidak pakai senjata api, tapi sudah bikin saya dan anggota masyarakat lain resah, karena basis agamanya berseberangan. Untuk diketahui aja: 1 satu anak SMA pernah jadi korban kelompok ini, masuk bui, entah sekarang sudah bebas atau belum.

Radikal 2 kelompok beda agama ini seperti apa?  Apakah ultra fanatik ke dalam ataukah ingin menghancurkan pihak lawan?  Apakah kedua-duanya bertujuan seperti itu ataukah salah satu saja dan pihak yang satunya justru untuk mengantisipasi?  :-?

Quote
Sekali lagi, orang yang kena paham radikal tidak harus berubah menjadi teroris.

Coba anda periksa lagi semua terdakwa 911, apakah warga negara US atau orang-orang kiriman Alkoidah? Siapa yang jadi perancangnya, siapa yang jadi eksekutornya, bisa diperiksa apakah warga negara setempat atau bukan. Kalau pun warga negara, apakah jadi warga negara sebagai batu loncatan untuk melakukan serangan teror ?

Eskekutornya M.Atta, cs bukan WN USA. Otaknya Osama juga bukan WN USA.  Tapi jangan dilupakan kelanjutan2nya, seperti rencana bom sepatu di pesawat yang terbang dari Eropa ke USA, penembakan2 dari dalam mobil yang menewaskan beberapa orang di kota Amerika (sorry lupa kotanya). Dan beberapa kasus lain termasuk Taliban American yang juga WN USA yang juga beragama 'itu'.

Quote
Yakin nih cuma bandara? Kenapa cuma bandara? Nggak sekalian stasiun kereta?
Madrid 11M (2004) kejadiannya di kereta.  ;)
Ya, seperti di KA India juga

Quote
Kenapa harus dibuhungkan dengan kemiskinan?

Saya tidak ngetik orang jadi radikal karena miskin. Saya ngetiknya: orang yang jiwanya bahagia mana ada yang mau diajak radikal.

Faham atau ide radikal itu  masuk ke otak orang-orang karena ada alasannya. Masuknya ide radikal ini juga kan ada pihak  yang masukin ke otaknya orang-orang.

Justru itulah, semua agama punya orang2 yg anda katakan tidak bahagia.  Nah mengapa tidak semua agama produknya seperti yang satu itu?  Karena di agama mereka tidak diajarkan seperti itu.

Quote
Catatan:
saya juga termasuk orang yang males kutak-katik kitab suci agamanya orang lain untuk memaparkan bagian mana yang mendorong orang ke arah radikalisme relijius. Tapi, saya punya catatanya, dan mudah diperoleh di internet (dari sumber yang kredibel, bukan situs/forum tempat fitnah memfitnah).
Ngapain nyari di forum, mending langsung ke yg paling kredibel:  dari orang yg (dulu) agamanya itu, bahasa ibunya bahasa timteng (jadi tidak bisa difitnah bahwa dia nggak ngerti maksud sebenarnya dari yg terutlis di kitab, bahwa dia salah mengartikan, dll), dan (ini yang plaing penting) dengan referensi isi ayat2 kitabnya sendiri, jadi bukan kibulan, bukan karangan, bukan opini pribadi, bukan penelitan ahli, dll.

Tinggal google "ali sina" dan anda pasti ketemu situsnya, tapi situs ini diblokir di banyak negara 15lam termasuk indonesia.  Apakah sumber anda dari sini atau dari sumber para sarjana bule termasuk mereka yang PC (politically correct), berbicara yang baik2 saja tanpa berani mengungkapkan kenyataan yang sebenarnya.

Quote
saya pahamlah maksud Sanjiva. jadi, sebetulnya saya nggak berseberangan kok dengan anda.

tapi, sebagai bahan berkaca diri, ada baiknya iseng-iseng baca ini (semoga linknya bisa dibuka)
http://www.loonwatch.com/2012/07/warrior-monks-the-untold-story-of-buddhist-violence-i/

Gw sudah baca link anda. 

Pendapat gw adalah :
1.  Tidak semua opini bule otomatis benar.  Dengan argumen penelitan profesor ini itu.  Sarjana Asia juga banyak meneliti dan bukan hanya bule yang bisa.

2.  Tulisannya tendensius dan bernada apriori, lihat saja tulisan berikut :
This remark reveals a profound ignorance of history.  Stereotypes notwithstanding, the Buddhist tradition is no stranger to violence.  This little known story is retold by Professors Michael Jerryson and Mark Juergensmeyer in the book Buddhist Warfare.  Jerryson writes:

    Violence is found in all religious traditions, and Buddhism is no exception.  This may surprise those who think of Buddhism as a religion based solely on peace.  Indeed, one of the principal reasons for producing this book was to address such a misconception.  Within the various Buddhist traditions (which Trevor Ling describes as “Buddhisms”), there is a long history of violence.  Since the inception of Buddhist traditions 2,500 years ago, there have been numerous individual and structural cases of prolonged Buddhist violence. [1]

Prof. Jerryson writes in Monks With Guns: Discovering Buddhist Violence of armed Buddhist monks in Thailand.  He notes that the West’s romantic view of Buddhism

    shield an extensive and historical dimension to Buddhist traditions: violence. Armed Buddhist monks in Thailand are not an exception to the rule; they are contemporary examples of a long historical precedence. For centuries monks have been at the helm, or armed in the ranks, of wars. How could this be the case? But more importantly, why did I (and many others) hold the belief that Buddhism=Peace (and that other religions, such as Islam, are more prone to violence)?

He then answers his own question:

    Buddhist Propaganda

    It was then that I realized that I was a consumer of a very successful form of propaganda. Since the early 1900s, Buddhist monastic intellectuals such as Walpola Rahula, D. T. Suzuki, and Tenzin Gyatso, the Fourteenth Dalai Lama, have labored to raise Western awareness of their cultures and traditions. In doing so, they presented specific aspects of their Buddhist traditions while leaving out others.


Apakah tulisan Dr Walpola Rahula, Dalai Lama itu propaganda, dan menutup2i buddhism violence?
Lucu sekali.  Dan nampaknya para 'scholar' ini tidak bisa membedakan antara agama dengan kebijakan pemerintah seperti di Srilangka vs Tamil misalnya.
 
Sebagai penutup:
Gw tidak memungkiri bahwa di taurat yahudi dan perjanjian lama kr15ten terdapat ayat2 violence, tapi perlu anda ingat dan ketahui:
-  Ruang lingkup yahudi hanya di 'tanah perjanjian' yang menjadi sengketa di timteng sekarang, tidak ada cita2 di torah untuk menguasai dunia.
-  Kr15ten (barat) juga sudah meninggalkan ayat2 violence di PL, malah seperti kasus perang Bosnia, mereka malah menghantam sesama negara kr15ten serbia dan malah membela bosnia 15lam.
-  Nah yang 'satu' itu menjadi cita2 mereka untuk menguasai dunia, menundukkan semua kafir (yg tidak beragama mereka), memurtadkan mereka atau kalau tidak mau, harus bayar pajak khusus dan mengaku takluk sepenuhnya.  Ini tertulis di kitabnya, menjadi perintah bagi seluruh umat untuk melaksanakan perintah tuhan ini.  Inilah sumber kekerasan yang diyakini menjalankan perintah tuhan, termasuk yang terbaru kasus di madura.