Semua orang tidak sama baiknya
Kadang-kadang ada keluhan dari sementara orang, yang menjalani kehidupan yang baik dan penuh damai, yang tak pernah menyebabkan atau memberi kesulitan pada orang lain. Namun mereka menjadi korban tak bersalah dari celaan dan fitnahan orang lain. Karenanya mereka merasa frustasi, bahwa dengan kehidupan baik yang mereka jalani, mereka masih disakiti tanpa kesalahan yang berasal dari mereka. Dengan kondisi seperti ini, si korban yang tak bersalah harus menyadari dan menganggap bahwa dunia terdiri dari bermacam-macam orang yang baik dan tak begitu baik, yang jahat dan tak begitu jahat, dan segala macam sifat-sifat aneh. Si korban yang tak bersalah dapat menghibur dirinya bahwa ia termasuk golongan yang baik; sementara yang mengganggu kedamaian termasuk golongan yang jahat, bahwa pada saat-saat tertentu ia harus tetap menerima tindakan tidak baik dari mereka yang berasal dari golongan jahat!.
Demikian pula, kita ambil contoh tentang seseorang pengendara yang baik dan hati-hati, waspada dalam mengemudi secara hati-hati untuk menghindari kecelakaan. Namun demikian, pengendara yang baik dan hati-hati mengalami kecelakan, bukan karena kesalahannya tetapi karena kesalahan pengendara yang buruk dan ceroboh.
Karenanya kadang-kadang yang baik harus menderita, tanpa melihat kebaikannya, karena ada orang yang jahat dan ceroboh seperti pengendara tersebut.