//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Topics - Hikoza83

Pages: 1 2 3 [4] 5
46
Lingkungan / Pengaruh Pemanasan Global di Candi Borobudur
« on: 17 April 2008, 11:51:15 PM »
Kamis, 10 April 2008 | 19:44 WIB

MAGELANG, KAMIS - Tahun ini, Balai Konservasi Peninggalan Candi Borobudur akan mulai meneliti pengaruh pemanasan global terhadap batuan Candi Borobudur. Saat ini, upaya tersebut sudah diawali dengan mengumpulkan berbagai data diantaranya menyangkut kelembapan, suhu, dan cur ah hujan, selama 20 tahun terakhir.

"Namun, untuk melakukan analisis terhadap batuan candi, kami nantinya akan menggandeng ahli atau pakar dari pihak luar," ujar Kepala Balai Konservasi Peninggalan Borobudur, Marsis Sutopo, Kamis (10/4). Pihak luar yang akan dilibatkan adalah dosen, pakar klimatologi dari Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta.

Penelitian ini dimungkinkan akan berlangsung lama, lebih dari setahun. Dari kegiatan ini, nantinya akan diketahui seberapa besar pengaruh perubahan iklim dan cuaca terhadap sifat-sifat dan kondisi batuan candi.

EGI

Sumber : http://www.kompas.com/index.php/read/xml/2008/04/10/19441486/pengaruh.pemanasan.global.di.candi.borobudur.

47
Saatnya Lihat Aborsi sebagai Isu Kesehatan Reproduksi

Selasa, 8 April 2008 | 11:19 WIB

JAKARTA, SELASA - Banyaknya perempuan yang melakukan praktek aborsi yang tidak aman karena masyarakat masih memandang persoalan aborsi sebagai peroalan moralitas dan kriminalitas semata. Kematian seorang ibu yang melakukan aborsi di Indonesia cukup tinggi. Data menunjukkan sebanyak 307 ibu meninggal dari 100.000 angka kelahiran. Sebanyak 50 persen diakibatkan karena praktek aborsi yang tidak aman.

Demikian juga dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004, ketentuan mengenai aborsi belum sepenuhnya ditempatkan sebagai isu kesehatan. Koordinator Jaringan Kerja Prolegras Pro Perempuan (JKP3) Ratna Batar Munti mengatakan selama ini, hak-hak kaum perempuan dan marginal masih terpinggirkan. Pengaturan UU Kesehatan belum merespon tingginya angka kematian ibu saat melakukan aborsi.

KUHP dan UU Kesehatan saat ini membuat perempuan yang melakukan aborsi rentan dianggap sebagai pelaku kejahatan. "Padahal mereka hanya menginginkan hak-hak kesehatan mereka. Itu harus diakomodir karena merupakan bagian dari hak asasi manusia," ujar Ratna sebelum membuka acara lokakarya Mendorong Segera Disahkannya RUU Kesehatan Dengan Perspektif HAM di Hotel Ibis, Jakarta, pada Selasa (8/4).

Untuk itu, JKP3 berusaha memperjuangkan diakomodasikannya aborsi sebagai bagian dari persoalan kesehatan reproduksi. Aborsi harus dilihat sebagai isu kesehatan yang harus dapat diakses dan dipenuhi oleh negara."Harus ada kepastian hukum yang mengatur hal itu guna menghundari makin banyaknya ibu yang meninggal akibat melakukan aborsi yang tidak sehat," ujarnya.

Sumber : http://www.kompas.com/index.php/read/xml/2008/04/08/11191869/saatnya.lihat.aborsi.sebagai.isu.kesehatan.reproduksi

48
Kesehatan / [INFO] Pastikan Ginjal Sehat Sebelum Pemeriksaan Scan
« on: 26 December 2007, 02:35:32 AM »
Pastikan Ginjal Sehat Sebelum Pemeriksaan Scan

JAKARTA, KCM - Pemeriksaan dengan menggunakan CT Scan khususnya yang membutuhkan penyuntikan bahan kontras mensyaratkan fungsi ginjal pasien dalam keadaan baik.

Seperti pada pemeriksaan radiologi lainnya, dokter terkadang membutuhkan penyuntikan kontras media intra vena untuk memperjelas kelainan yang ada di dalam tubuh. Pada pemeriksaan dengan menggunakan alat DSCT (Dual Source CT scan) pun, opsi penyuntikan kontras terkadang diperlukan untuk mempermudah diagnosa.

Namun demikian, untuk menghindari kemungkinan risiko penyuntikan kontras, fungsi ginjal pasien yang baik menjadi syarat penting. Oleh sebab itu, dokter biasanya melakukan penilaian fungsi ginjal sebelum pemeriksaan misalnya dengan mengecek ureum dan creatinine darah.
 
"Untuk pemeriksaan Dual Source CT Scanners menggunakan bahan kontras melalui intra vena, ada syarat utama yang harus dipenuh pasien yakni fungsi ginjalnya harus baik. Hal ini penting untuk menekan risiko kerusakan pada ginjal.  Kecuali pada kasus yang emergency," ungkap Dr Nina Supit Sp. Rad, Radiology Manager, Siloam Hospital Kebon Jeruk, di sela-sela acara pengenalan DSCT kepada media di Jakarta, Selasa (18/12) kemarin.

Penggunaan kontras media pada pemeriksaan dengan CT Scan, lanjut Nina, memang dapat membantu membedakan struktur pembuluh darah dan jaringan, serta mendeteksi kelainan misalnya tumor atau benjolan yang ukurannya sangat kecil. Namun jika penggunaannya tidak sesuai prosedur dapat menimbulkan efek merugikan bagi penderita gangguan ginjal.

DSCT atau juga dikenal dengan Somatom Definiton merupakan alat tercanggih saat ini untuk jenis CT Scan. Alat ini dapat mempersingkat waktu pemeriksaan menjadi setengahnya sehingga efek radiasi pun berkurang hingga 50 persen. DSCT menghasilkan gambar bermutu tinggi untuk membuat diagnosa dalam 83 mili detik atau setengah dari waktu yang diperlukan single scanner tercanggih CT Scan 64 slice.

Penulis: ac
sumber : www.kompas.com.
tgl akses : 26-12-2007.

49
Lingkungan / Detektor Hantu !!!!!
« on: 25 December 2007, 11:55:25 PM »
Detektor Hantu Digital Laris Manis di Surabaya


Laporan Wartawan Persda Network, Muhammad Ismunadi

INGIN tahu apakah di rumah Anda ada hantu? Tak perlu repot-repot memanggil dukun atau paranormal. Kini di Surabaya, Jawa Timur, muncul fenomena baru yang cukup diminati masyarakat. Beberapa warga sekitar ramai-ramai memburu alat digital pendeteksi hantu.
Nama alatnya Baketan Ghost Detector  (BGD) atau Baketan Pendeteksi Hantu. Pedagangnya adalah Jimmy, warga Surabaya tinggal di Kutisari Selatan VII/12.

Sejak  enam bulan lalu, Jimmy telah menjual alat pendeteksi hantu asal Jepang itu ke sejumlah daerah di Indonesia. "Rata-rata peminatnya dari kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Bali, Palembang, serta Medan. Paling banyak sih dari Jakarta. Di Surabaya juga banyak. Mereka biasanya datang langsung ke rumah, karena saya memang tidak memiliki toko," katanya kepada Persda Network, Selasa (25/12).

Jimmy sendiri baru mengetahui alat pendeteksi hantu digital, setelah ia melakukan penachrian di dunia internet. Dari penelusuran itu, ia mendapati bahwa Baketan tidak saja terkenal di negara asalnya yaitu Jepang, tetapi juga sudah mendunia. Alat pendeteksi hantu ini juga mendapat respon cukup bagus  di Amerika.

Walhasil, Jimmy mencoba memasarkan Baketan di Indonesia. Setelah menghubungi produsen alat tersebut, ia lalu memulai usahanya sekitar enam bulan yang lalu. Sayangnya, dia enggan menyebutkan berapa jumlah Baketan yang telah laku dijual.

"Saya enggak enak....  Saya jualan ini cuma untuk meramaikan saja. Saya juga tidak pasang iklan yang besar-besar, cuma lewat internet saja," kata pria yang menjual satu Baketan seharga Rp 195.000  dan sudah termasuk ongkos kirim.

Alat itu diproduksi Solid Alliance and GRX, sebuah organisasi virtual dan paranormal di Jepang yang meneliti medan energi. Bentuknya yang simple membuat Baketan cukup mudah untuk dibawa. Satu Baketan terdiri dari sebuah alat berbentuk gantungan kunci biasa, gantungan kunci dengan bentuk bayi, dan hiasan gantungan handphone.

Baketan dibuat dengan menggunakan bahan algoritma yang komplek untuk menganalisa data penyensor, menambah respon biometrik dari kulit, dan pencocokan pola penyebaran energi secara nyata. Jika alat ini menemukan hantu atau arwah, maka sensornya akan bekerja dan mendeteksi dengan menggabungkan beberapa perubahan yang berarti pada turbulensi (medan) electro-magnetic, panas, cahaya, dan biometrik. Ketika alat itu bekerja, maka dapat  dipercaya bahwa ada hantu di sekitar tempat Baketan.

"Sebelum menjual alat pendeteksi ini, kami telah datang ke sebuah kuil yang sangat terkenal di kalangan masyarakat Jepang sebagai tempat berhantu! Ini bukan cerita komersil, tetapi kenyataan! Karena Anda mungkin tidak percaya, kami merasakan dingin yang luar biasa, dan setelah itu, Baketan mendeteksi sesuatu yang tidak wajar... lalu mengeluarkan cahaya merah!!!," jamin Solid Alliance and GRX seperti tertuang di  www.primbon.com.

Jimmy sendiri mengakui bahwa Baketan benar-benar ampuh untuk mendeteksi makhluk ghaib.  Selain telah melakukan uji coba di rumahnya, pria yang memasarkan baketan lewat iklan di www.primbon.com itu juga mendapat kabar dari seorang pembeli di Bandung, Jawa Barat, yang menyebutkan alat tersebut berfungsi dengan baik.

"Pembeli dari Bandung itu adalah teman dekat seorang paranormal. Dia bilang ke saya kalau alat ini berfungsi dengan baik," kata Jimmy yang merasa tidak takut walau sensor Baketan yang tersimpan di rumahnya kadang ’menyala’ --berfungsi dengan sempurna.

"Kan enggak kelihatan syetannya..... Cuma ada lampu tanda saja," tambahnya. Jika Anda memiliki alat itu, lalu lampu di Baketan tiba-tiba berwarna hijau, biru, ungu, oranye, dan merah... itu artinya ada energi lain yang sedang melintas atau bekerja.  Wow... mengerikan... 

Sumber: www.kompas.com
tanggal akses : 25-12-2007.

[attachment deleted by admin]

50
Buddhisme untuk Pemula / Manusia dan Seks
« on: 11 December 2007, 10:47:22 AM »
saya membaca topik yang ditulis sdr. Harkingko di majalah Dharma Prabha, edisi 48, Februari 2006, dan menurut saya isinya menarik. Mungkin ada anggota forum DC yang belum sempat membacanya, sehingga saya bermaksud men-sharing hal ini disini.

artikel lengkap di link ini :
http://www.dhammacitta.org/pustaka/ebook/dharma-prabha/dharma-prabha-48.pdf

Semoga Semua Mahkluk memperoleh Kebahagiaan dan sebab-sebabnya!


By : Zen

51
Buddhisme untuk Pemula / Ibu, Maafkan Saya
« on: 08 December 2007, 01:22:34 AM »
ini adalah artikel dari Dharma Prabha edisi ke-47 yang menarik untuk dibaca.
mungkin beberapa dari kita tidak sempat membacanya,
maka saya bermaksud men-share kepada anggota forum DC.
mengingat tgl 22 Desember nanti adalah hari ibu,
mungkin ada baiknya jika kita mengingat kembali jasa-jasa ibu kita selama ini.

Hal-hal yang terbaik yang pernah mereka lakukan untuk kita.
sejak kita dalam kandungan, dilahirkan, masa kecil, remaja, dewasa,
hingga saat ini, kita masih menerima kebaikan-kebaikan dari ibu kita.

Kasih ibu kepada beta
Tak terhingga sepanjang masa
Hanya memberi
Tak harap kembali
Bagai sang surya menyinari dunia


hari ini, sebelum tgl 22 Desember, hari ibu.
saya mengingat jasa-jasa besar Ibuku, dan kebaikan dari semua makhluk,
yang telah melakukan berbagai hal demi kebaikanku,
yang menjagaku dengan penuh kasih sayang,
merenungkan hal ini, aku berdoa,
semoga aku dapat membebaskan makhluk-makhluk yang tanpa perlindungan ini. 

Salam bahagia bagi semua makhluk!
 _/\_


By : Zen

52
Buddhisme untuk Pemula / Bolehkah Umat Buddha Menjadi Tentara?
« on: 07 December 2007, 01:23:20 PM »
Suatu hari, Sinha, seorang tentara, mengunjungi Guru Buddha dan mengatakan, “O Bhagava, saya adalah seorang tentara yang ditunjuk oleh raja untuk menegakkan hukum dan berperang. Guru Buddha mengajarkan cinta kasih yang universal, kebaikan, dan kasih sayang untuk makhluk yang menderita. Apakah Buddha mengizinkan pemberian hukuman untuk para penjahat? Dan juga, apakah Buddha menyatakan bahwa berperang demi melindungi rumah, istri, anak-anak, dan harta kita adalah salah? Apakah Buddha mengajarkan agar kita menyerahkan diri sepenuhnya? Apakah saya harus menderita dengan melakukan apa yang disenangi oleh para pelaku kejahatan dan memberikan secara patuh kepadanya yang mengancam akan mengambil secara paksa apa yang menjadi milik saya? Apakah Buddha menetapkan bahwa semua perselisihan termasuk berperang demi alas an-alasan yang pantas seharusnya dilarang?”

Buddha menjawab, “Mereka yang pantas dihukum harus dihukum. Dan mereka yang pantas ditolong wajib ditolong. Tidak melukai makhluk hidup apapun, tetapi harus adil, penuh dengan cinta dan kebaikan.”  Keputusan ini tidaklah bertentangan karena orang yang dihukum atas kejahatannya akan menderita atas lukanya bukan karena niat jahat sang hakim namun dikarenakan oleh tindakan jahatnya itu sendiri. Tindakan jahat itu sendiri yang telah mengakibatkan luka yang diberikan oleh sang penegak hukum. Jika seorang hakim memberikan hukuman, dia seharusnya tidak menyimpan rasa benci di hatinya. Jika seorang pembunuh dieksekusi mati, dia seharusnya menyadari bahwa hukumannya itu adalah akibat perbuatannya sendiri.

Dengan pemahaman ini, dia tidak perlu lagi meratapi nasibnya tetapi dapat menenangkan pikirannya. Guru Buddha melanjutkan, “Buddha mengajarkan bahwa segala perang di mana terjadi pembantaian terhadap saudara-saudara sendiri adalah sangat disayangkan sekali. Akan tetapi, Buddha tidak mengajarkan bahwa mereka yang terlibat perang untuk memelihara perdamaian dan ketentraman, setelah menggunakan berbagai cara untuk menghindari konflik, adalah pantas disalahkan.”

53
Buddhisme untuk Pemula / Siapakah Guru?
« on: 07 December 2007, 12:27:58 AM »
saya baru sempat membaca artikel dari majalah Dharma Prabha edisi ke-47 dan tertarik dengan ulasan seorang penulis, Joly, yang mengangkat topik ini dalam pembahasannya di majalah itu. Mungkin beberapa dari kita yang belum sempat membacanya, sehingga saya bermaksud men-sharing hal ini kepada anggota forum DC.

bagi yang ingin mendowload versi aslinya, silahkan klik di bawah ini:
http://www.dhammacitta.org/category/perpustakaan/ebook/dharma-prabha

Semoga bermanfaat bagi semua makhluk!
 _/\_


By : Zen

54
Lingkungan / Pemanasan Global
« on: 03 December 2007, 12:32:23 AM »
Pemanasan Global
Sembilan Planet untuk Menampung Seisi Bumi

Pembicaraan tentang perubahan iklim membelah keyakinan para ilmuwan ke dalam dua kubu; pro dan kontra. Yang pro sepakat, bumi sedang menuju kehancuran dan kepunahan dalam seratus tahun, sedangkan kubu kontra yakin tak separah itu.  Akan tetapi, semua sepakat bahwa dunia perlu beraksi untuk mencegah ketidaknyamanan hidup di bumi. Untuk aksi, menyambut Konferensi Perubahan Iklim di Bali, 3-14 Desember 2007, pemerintah Indonesia menggalakkan penanaman serentak jutaan pohon. 

Pada tataran global, dunia mendesak negara-negara dengan hutan alam luas seperti Indonesia dan Brasil agar menjaga keutuhan hutannya. Hutan menjadi pengikat karbon dioksida (CO2), salah satu unsur utama pembentuk gas rumah kaca (GRK) penyebab pemanasan global dan perubahan iklim.

Untuk kehidupan, siklus fotosintesis tanaman menghasilkan oksigen. Oksigen dilepas daun sebagai hasil samping dari reaksi pembentukan energi yang dibutuhkan pohon untuk hidup.   

Meminjam model penghitungan ahli dari Belanda, ahli fisiologi tanaman yang juga peneliti bidang silvikultur Institut Pertanian Bogor (IPB) Supriyanto mengungkapkan, bahwa setiap orang dalam sehari membutuhkan lima meter kubik oksigen.  Atau, setara dengan oksigen yang dihasilkan setiap sepuluh meter kubik daun.
Setiap satu pohon dewasa diperkirakan menghasilkan 0,5 meter kubik daun. Dari hitungan itu, untuk menghasilkan 10 meter kubik oksigen, setidaknya dibutuhkan tegakkan 20 pohon dewasa. Hitungan ini berlaku bagi setiap orang di seluruh dunia, tak peduli asal negara, ras, atau gaya hidupnya. Faktanya, emisi yang membentuk GRK terkait erat dengan kebutuhan manusia yang rakus kenyamanan, termasuk untuk mendukung gaya hidup boros energi di negara maju.

55
Waroeng English / Buddhism Story
« on: 21 November 2007, 03:14:46 AM »
THE WORM
Ajahn Brahmavamso


There is a wonderful little story about two monks who lived together in a monastery for many years; they were great friends. Then they died within a few months of one another. One of them got reborn in the heaven realms, the other monk got reborn as a worm in a dung pile. The one up in the heaven realms was having a wonderful time, enjoying all the heavenly pleasures. But he started thinking about his friend, "I wonder where my old mate has gone?" So he scanned all of the heaven realms, but could not find a trace of his friend. Then he scanned the realm of human beings, but he could not see any trace of his friend there, so he looked in the realm of animals and then of insects. Finally he found him, reborn as a worm in a dung pile... Wow! He thought: "I am going to help my friend. I am going to go down there to that dung pile and take him up to the heavenly realm so he too can enjoy the heavenly pleasures and bliss of living in these wonderful realms."
So he went down to the dung pile and called his mate. And the little worm wriggled out and said: "Who are you?", "I am your friend. We used to be monks together in a past life, and I have come up to take you to the heaven realms where life is wonderful and blissful." But the worm said: "Go away, get lost!" "But I am your friend, and I live in the heaven realms," and he described the heaven realms to him. But the worm said: "No thank you, I am quite happy here in my dung pile. Please go away." Then the heavenly being thought: "Well if I could only just grab hold of him and take him up to the heaven realms, he could see for himself." So he grabbed hold of the worm and started tugging at him; and the harder he tugged, the harder that worm clung to his pile of dung.

Do you get the moral of the story?
How many of us are attached to our pile of dung?

Sumber : http://www.what-buddha-taught.net/Books3/Ajahn_Brahm_On_Making_a_Mistake.htm

56
Buddhisme untuk Pemula / Renungan hari ini ^^
« on: 19 November 2007, 09:15:14 AM »
1. Latihan yang baik adalah bertanya kepada diri anda sendiri dengan sungguh-sungguh, “Mengapa saya dilahirkan?”
Tanyakan diri Anda sendiri dengan pertanyaan ini pada pagi hari, siang hari dan malam hari... setiap hari.

2. Kelahiran dan kematian kita adalah satu hal. Anda tidak bisa mendapatkan yang satu tanpa yang lainnya. Terlihat agak lucu; bagaimana pada saat ada kematian, orang-orang menangis dan sedih; sedangkan pada saat ada kelahiran orang-orang gembira dan senang.

Itu hanyalah khayalan. Saya rasa jika anda benar-benar ingin menangis, lebih baik melakukannya pada saat seseorang dilahirkan. Menangislah pada awalnya, karena bila tidak ada kelahiran, maka tidak akan ada kematian. Apakah anda bisa mengerti hal ini?

3. Anda akan berpikir bahwa orang mengerti apa yang akan terjadi jika hidup dalam kandungan seseorang. Betapa tidak nyaman! Bayangkan saja bila diam di dalam gubuk hanya sehari saja rasanya sudah sulit. Kunci semua pintu dan jendela, Anda sudah merasa tertekan.

Jadi bagaimana rasanya tinggal di dalam kandungan seseorang selama sembilan bulan?
Tapi Anda tetap mau dilahirkan kembali! Anda tahu ketidaknyamanan dalam kandungan, dan Anda masih mau menempelkan kepala di sana, untuk menaruh leher Anda di dalam jerat itu sekali lagi.

Sumber : Tidak Ada Ajahn Chah
Judul Asli : No Ajahn Chah - Reflections
Alih bahasa : Christine Setiawan Jacob
Editor : Dhana Putra

57
Buddhisme untuk Pemula / Kisah PEMBUNGKUS PERMEN DAN ISINYA
« on: 06 November 2007, 03:12:39 PM »
ini adalah artikel lama dari seorang teman, yang saya peroleh dari milis...
karena isinya menarik, saya bermaksud men-share untuk anak-anak forum DC. ;D
semoga bermanfaat.


By : Zen


58
Diskusi Umum / Perbuatan tak disengaja
« on: 31 October 2007, 12:34:36 PM »
boleh tanya, Suhu Kelana, gimana cara kita terbebas??? ???
[banyak2 bikin perbuatan tak disengaja?? kan ga ada hasilnya, menurut anda :P]


By : Zen

59
Diskusi Umum / Milinda Panha
« on: 27 October 2007, 01:13:15 PM »
Hari ini saya baru berkesempatan membaca sebuah Naskah Buddhist penting, yaitu percakapan Raja Milinda dari Yunani dan seorang monk Terpelajar, Yang Arya Nagasena. Diceritakan bahwa Sang raja melakukan ekspansi militer dari Yunani menuju ke arah barat, menaklukkan Persia, dan tiba di India. Namun ekspedisi militer ini tertahan karena perlawanan yang kuat dari Kerajaan Magadha. Akhirnya sang raja melakukan debat filosofis tentang Buddhisme kepada para monk yang ada India, namun tak ada satu pun yang mampu menjawab pertanyaan-pertanyaannya. Akhirnya muncul seorang monk terpelajar dari Maha Vihara Nalanda, Yang Arya Nagasena, menerima tantangan sang raja dan menjawab semua keragu-raguan sang raja. Dan akhirnya Sang Raja memutuskan meninggalkan keduniawian dan menjadi seorang Bhikkhu.

Sumber : http://www.samaggi-phala.or.id/naskahdamma_lst.php?kat_id=232&endlev=Y&hmid=208

Saya bermaksud membagi sedikit cerita percakapan ini, agar bisa direnungkan oleh kita semua.
Semoga berbahagia! :)


By : Zen

60
Diskusi Umum / Perbuatan dan Kematian kita
« on: 25 October 2007, 12:50:59 PM »
Orang-orang berpikir bahwa selagi mereka dalam perjalanan spiritual, dan mereka di alam manusia, segala sesuatunya akan menjadi lebih baik. sebenarnya tidaklah demikian menurut Buddha. Apa yang membuat kita terlahir sebagai manusia sebagaimana saat ini? apa yang membuat saya dapat terlahir kembali sebagai seekor babi di pedalaman kalkuta? tidak lain karena karma negatif dan positif yang dihasilkan oleh kebiasaan pikiran maupun tindakan. Siapa yang menghasilkan karma negatif saya? saya. Siapa yang menghasilkan karma positif saya? saya. Mengapa saya melakukan karma negatif walaupun saya tahu ia akan membuat saya menderita? Saya tidak dapat mengatasinya karena saya dalam kontrol kebiasaan emosional saya. Inti permasalahan adalah kebiasaan marah, kemelekatan, kebencian -- semua emosi negatif.
Hal-hal yang harus dilakukan adalah mengkoreksi kebiasaan emosi negatif dan mengubahnya menjadi emosi positif. jika melakukannya, setiap tindakan, setiap kejadian yang kecil, setiap usaha, setiap gerakan dalam kehidupan kita sehari-hari akan menjadi positif. Kita tidak akan menghasilkan karma negatif baru. Dan jika kita memurnikan karma lama, kita tidak akan menderita karena akibatnya. Ini adalah sesuatu yang dapat kita lakukan dan manfaat yang diperoleh akan luar biasa. Saya percaya ini dapat berlaku untuk semua manusia, baik penganut Yahudi, kr****n, Muslim, maupun atheis. Kita hendaknya melakukannya dengan segera saat ini sehingga kematian di masa yang akan datang, atau sejam dari sekarang, tidak akan ada penyesalan. [Gehlek Rinpoche, 'Good Life, Good Death', 2005]

Latihan yang baik adalah bertanya pada diri Anda dengan sungguh-sungguh, "Mengapa saya dilahirkan?". Ketika seseorang tidak mengerti tentang kematian, hidup akan menjadi sangat membingungkan.
[Ajahn Chah]

Pages: 1 2 3 [4] 5
anything