//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Science bagian dari Dhamma ?  (Read 38966 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: Science bagian dari Dhamma ?
« Reply #45 on: 30 July 2007, 04:12:06 PM »
"untuk belajar Budhism tidak diperlukan adanya suatu iman" saya rasa tidak mungkin !! bagaimana caranya membuktikan adanya nibbana? bagaimana caranya membuktikan adanya hukum karma? (beberapa buku yang saya baca malah membuktikan hukum karma secara tebak-tebakan. tidak ada proses logisnya). bagaimana caranya membuktikan adanya 31 alam? bagaimana cara melogiskan semuanya??? sama sekali tidak mungkin kalau seseorang belum mencapai tingkat arahat untuk membuktikan semua itu....

kalau semua itu tidak di-iman-i. maka yang terjadi adalah suatu pemikiran: "karena tidak ada hukum karma, karena tidak ada nibbana, karena tidak ada alam neraka dan alam dewa, maka berbuat jahat tidak apa-apa, merampok , membunuh, memperkosa, demi memuaskan diri sendiri tidak apa-apa"
apakah  kondisi seperti ini tidak perlu iman?

yg bilang rasanya siapa ? anda bukan ? itu pendapat pribadi toh ? so kenapa memaksakan pendapat pribadi yg belum tentu benar sebagai kebenaran ? ehm...  :-?

 :)) anda belum bisa buktikan Nibbana ? belum bisa buktikan Hukum Kamma/Karma ? seperti yg saya katakan "SKIP" aja, ga ada tuntutan koq, kalo anda baca buku Kamma/Karma memang terkesan tebak menebak, tapi tebak menebak itu tentu ada alasan ato latar belakang, nah cari tau dulu donk, kenapa bisa begitu...

31 alam siapa bilang ga bisa dibuktikan ? byk tuh alam" yg diuraikan diteori itu yg bisa dibuktikan, alam manusia ada toh ? alam binatang ada toh ? alam setan/hantu kelaparan/gentayangan ada toh ? walau ga semua kita bisa buktikan, karena terbatasnya kemampuan kita, kalo masih susah lagi "SKIP" aja lagi...

ga perlu nunggu kita menjadi arahat, untuk mengetahui hal tersebut tidak perlu tunggu jadi arahat, manusia biasa pun bisa mengetahuinya bahkan lintas agama, itu didalam Buddhism disebut sebagai Abiñña. gw ada kenal 1 orang, belum arahat tuh, tapi bisa melihat dan berkomunikasi dengan mahluk halus alam rendah dan alam deva... emang kesannya konyol/bo'ong-an karena yg berinteraksi adalah dia, bukan kita... ga jd masalah, toh tidak merugikan kita, juga tidak memberikan keuntungan bagi kita bukan ? kalo masih susah lagi "SKIP" aja lagi...

haha  :)) bung apakah suatu perbuatan baik itu bisa dilakukan jika kita meng-iman-ni Nibbana, Kamma/Karma, adanya alam Neraka dan alam Dewa ? itu malah menjadikan manusia Munafik, kenapa ? ia melakukan perbuatan baik karena takut akan ancaman yg akan diberikan kepada dia, tapi ia mengharapkan imbalan yg diberikan atas perbuatannya... singkatnya, ga tulus banget, tapi dipaksa...

perbuatan baik dilakukan [didalam Buddhism] karena memang manfaat dari perbuatan itu bagi orang lain dan diri kita sendiri, bukan dilakukan karena takut akan ancaman dan dilakukan untuk memperoleh imbalan... so di dalam Buddhism tidak dituntut untuk percaya Nibbana, Kamma/Karma, 31 Alam Kehidupan bahkan boleh di "SKIP" ga bakal masuk api neraka, ga ada kutukan dan ancaman...

Offline Muten Roshi

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 366
  • Reputasi: 2
  • http://en.wikipedia.org/wiki/Muten-R%C3%B4shi
Re: Science bagian dari Dhamma ?
« Reply #46 on: 30 July 2007, 04:20:10 PM »
iya secara teoritis memang tidak dituntut percaya adanya nibbana, hukum karma, 31 alam kehidupan... tapi kalau sudah memasuki ajaran Buddha.. mau tidak mau dituntut untuk ber-iman...  memang tidak ada ancaman dan hukuman. tapi tetap saja harus di-iman-i.. sebab kalau seseorang tidak takut akan hukum karma, tentu dia akan bertindak sewenang-wenang...


"untuk belajar Budhism tidak diperlukan adanya suatu iman" saya rasa tidak mungkin !! bagaimana caranya membuktikan adanya nibbana? bagaimana caranya membuktikan adanya hukum karma? (beberapa buku yang saya baca malah membuktikan hukum karma secara tebak-tebakan. tidak ada proses logisnya). bagaimana caranya membuktikan adanya 31 alam? bagaimana cara melogiskan semuanya??? sama sekali tidak mungkin kalau seseorang belum mencapai tingkat arahat untuk membuktikan semua itu....

kalau semua itu tidak di-iman-i. maka yang terjadi adalah suatu pemikiran: "karena tidak ada hukum karma, karena tidak ada nibbana, karena tidak ada alam neraka dan alam dewa, maka berbuat jahat tidak apa-apa, merampok , membunuh, memperkosa, demi memuaskan diri sendiri tidak apa-apa"
apakah  kondisi seperti ini tidak perlu iman?

yg bilang rasanya siapa ? anda bukan ? itu pendapat pribadi toh ? so kenapa memaksakan pendapat pribadi yg belum tentu benar sebagai kebenaran ? ehm...  :-?

 :)) anda belum bisa buktikan Nibbana ? belum bisa buktikan Hukum Kamma/Karma ? seperti yg saya katakan "SKIP" aja, ga ada tuntutan koq, kalo anda baca buku Kamma/Karma memang terkesan tebak menebak, tapi tebak menebak itu tentu ada alasan ato latar belakang, nah cari tau dulu donk, kenapa bisa begitu...

31 alam siapa bilang ga bisa dibuktikan ? byk tuh alam" yg diuraikan diteori itu yg bisa dibuktikan, alam manusia ada toh ? alam binatang ada toh ? alam setan/hantu kelaparan/gentayangan ada toh ? walau ga semua kita bisa buktikan, karena terbatasnya kemampuan kita, kalo masih susah lagi "SKIP" aja lagi...

ga perlu nunggu kita menjadi arahat, untuk mengetahui hal tersebut tidak perlu tunggu jadi arahat, manusia biasa pun bisa mengetahuinya bahkan lintas agama, itu didalam Buddhism disebut sebagai Abiñña. gw ada kenal 1 orang, belum arahat tuh, tapi bisa melihat dan berkomunikasi dengan mahluk halus alam rendah dan alam deva... emang kesannya konyol/bo'ong-an karena yg berinteraksi adalah dia, bukan kita... ga jd masalah, toh tidak merugikan kita, juga tidak memberikan keuntungan bagi kita bukan ? kalo masih susah lagi "SKIP" aja lagi...

haha  :)) bung apakah suatu perbuatan baik itu bisa dilakukan jika kita meng-iman-ni Nibbana, Kamma/Karma, adanya alam Neraka dan alam Dewa ? itu malah menjadikan manusia Munafik, kenapa ? ia melakukan perbuatan baik karena takut akan ancaman yg akan diberikan kepada dia, tapi ia mengharapkan imbalan yg diberikan atas perbuatannya... singkatnya, ga tulus banget, tapi dipaksa...

perbuatan baik dilakukan [didalam Buddhism] karena memang manfaat dari perbuatan itu bagi orang lain dan diri kita sendiri, bukan dilakukan karena takut akan ancaman dan dilakukan untuk memperoleh imbalan... so di dalam Buddhism tidak dituntut untuk percaya Nibbana, Kamma/Karma, 31 Alam Kehidupan bahkan boleh di "SKIP" ga bakal masuk api neraka, ga ada kutukan dan ancaman...

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: Science bagian dari Dhamma ?
« Reply #47 on: 30 July 2007, 04:20:58 PM »
haha  :)) bung apakah suatu perbuatan baik itu bisa dilakukan jika kita meng-iman-ni Nibbana, Kamma/Karma, adanya alam Neraka dan alam Dewa ? itu malah menjadikan manusia Munafik, kenapa ? ia melakukan perbuatan baik karena takut akan ancaman yg akan diberikan kepada dia, tapi ia mengharapkan imbalan yg diberikan atas perbuatannya... singkatnya, ga tulus banget, tapi dipaksa...

Yes.. Ini yang saya tunggu2..
Mengapa harus diperlakukan seperti (maaf kata) hewan
Semua2-nya harus ditakut2i dulu.

Kuda supaya cepat berlari harus dicambuk dulu..
Jadi apakah manusia harus diperlakukan sama..
Mau manusia dianggap sama dengan hewan ?
Ditakut2i dulu akan dijebloskan ke neraka jahanam
baru mau berbuat baik ?





Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline Muten Roshi

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 366
  • Reputasi: 2
  • http://en.wikipedia.org/wiki/Muten-R%C3%B4shi
Re: Science bagian dari Dhamma ?
« Reply #48 on: 30 July 2007, 04:28:38 PM »
begitulah memang bagi sebagian orang harus dipaksa dengan ancaman...
haha  :)) bung apakah suatu perbuatan baik itu bisa dilakukan jika kita meng-iman-ni Nibbana, Kamma/Karma, adanya alam Neraka dan alam Dewa ? itu malah menjadikan manusia Munafik, kenapa ? ia melakukan perbuatan baik karena takut akan ancaman yg akan diberikan kepada dia, tapi ia mengharapkan imbalan yg diberikan atas perbuatannya... singkatnya, ga tulus banget, tapi dipaksa...

Yes.. Ini yang saya tunggu2..
Mengapa harus diperlakukan seperti (maaf kata) hewan
Semua2-nya harus ditakut2i dulu.

Kuda supaya cepat berlari harus dicambuk dulu..
Jadi apakah manusia harus diperlakukan sama..
Mau manusia dianggap sama dengan hewan ?
Ditakut2i dulu akan dijebloskan ke neraka jahanam
baru mau berbuat baik ?







Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: Science bagian dari Dhamma ?
« Reply #49 on: 30 July 2007, 04:29:28 PM »
Karma itu sifatnya universal.. Anda tidak bisa mengatakan dengan bisa meloloskan diri berarti gak ada hukum karma. Bisa saja Anda akan mendapatkan akibatnya pada kehidupan mendatang..
Bila Anda tanyakan buktinya ada juga. Yaitu ada bayi yang lahir cacat padahal katanya tanpa dosa, dsb. Tapi bila ditinjau dari segi Buddhism, maka itu adalah karma yang sedang berbuah..

Bila Anda bersikeras tidak percaya. Ya tidak ada cara lain, silakan saja memperkosa, membunuh, dan merampok. Anda jangan hanya bisa berbicara tidak percaya tapi tidak mau mencoba..
Jadi cobalah membunuh, merampok, dll. Apakah Anda berani ?

Sudah banyak penelitian yang menyatakan bahwa tumimbal lahir itu ada dan terbukti ilmiah.
Silakan baca di internet. Dan ada penulis Indonesia yang sudah mempraktekannya.

http://www.nathaliasunaidi.com

Bila Anda tidak percaya. Sekali lagi. Anda coba dulu.

Ibarat Anda anak TK yang tidak percaya 1+1 =2. Saya sudah tunjukkan bukti dengan mencontohkan 1 batang korek api yang ditambahkan 1 batang korek api, sehingga bila dihitung jumlahnya 2. Tapi bila Anda tidak mau membuka mata Anda untuk melihat hasilnya dan tetap bersikeras bilang tidak percaya. Salahkah saya karena Anda yang tidak mau membuka mata ?
Saya sudah laksanakan tugas saya yaitu menunjukkan Anda. Bila Anda tidak mau percaya ya urusan Anda. Silakan praktekan sendiri.  Jadi mohon Anda lebih dewasa..

nah tapibagaimana kalau tidak dipenjara alias bisa meloloskan diri?? mana buktinya ada hukum karma??
Begini saja, jika Anda tidak percaya. Silakan Anda membunuh, memperkosa, dan merampok.
Maka Anda akan dipenjara. Hukuman penjara adalah salah satu bentuk perwujudan karma buruk Anda telah berbuah.. Simpel kan ?

Logikanya : Ada sebab ada akibat. Anda merampok maka Anda dipenjara.

iya2.. tidak percaya adanya nibbana, tidak percaya adanya hukum karma, tidak percaya adanya neraka, tidak percaya adanya alam dewa.. lalu buat apa berbuat baik? buat apa menolong orang lain? buat apa?  lebih baik merampok, membunuh, dan memperkosa  orang lain saja, cepat kaya raya. dan enak..

Dalam Buddhism, tidak ada paksaan harus percaya Nibbana. Jika tidak percaya.
Silakan saja.. Tidak ada ancaman akan dijebloskan ke neraka. Karena Dhamma itu sifatnya universal.
Andai kata, Anda bukan Buddhism, sejauh Anda berbuat baik, sebenarnya Anda telah mengikuti ajaran Dhamma, karena seperti yang B.Upaseno katakan Dhamma itu lingkaran besar dengan science, logic, dll di dalamnya. Anda percaya atau tidak, tetap akan berjalan seperti itu.


 [at] Sdr. Dharmakara..

Tanggapi juga yang ini.. Banyak yang masih harus Anda jawab secara tuntas..
 
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: Science bagian dari Dhamma ?
« Reply #50 on: 30 July 2007, 04:31:54 PM »
iya secara teoritis memang tidak dituntut percaya adanya nibbana, hukum karma, 31 alam kehidupan... tapi kalau sudah memasuki ajaran Buddha.. mau tidak mau dituntut untuk ber-iman...  memang tidak ada ancaman dan hukuman. tapi tetap saja harus di-iman-i.. sebab kalau seseorang tidak takut akan hukum karma, tentu dia akan bertindak sewenang-wenang...

bung... anda dr td ga ngerti tulisan saya ya  ??? ato memang tulisan saya yg kurang jelas ? :-? kita vote aja yuks... siapa yg ga jelas/ngerti angkat kaki, kalo yg ngerti duduk diem...  ^-^

"tapi kalau sudah memasuki ajaran Buddha.. mau tidak mau dituntut untuk ber-iman..." ini dapat dari mana ? kan udah saya katakan, kalo susah untuk memahami "SKIP" aje... ga susah koq, inti dari ajaran Buddhism adalah PRAKTEK bukan IMAN/HAPAL/PERCAYA ato apa lah kata yg sama dengan IMAN, trus anda jg menulis "iya secara teoritis memang tidak dituntut percaya adanya nibbana, hukum karma, 31 alam kehidupan..." tapi anda dikalimat yg lain menyatakan hal yg bertentangan dan anda memaksakan pandangan anda...

"tapi tetap saja harus di-iman-i.. sebab kalau seseorang tidak takut akan hukum karma, tentu dia akan bertindak sewenang-wenang... " ngapain takut ? kenapa jg tidak takut ? tindakan/perbuatanjangan dijadikan BEBAN, jika hal itu bukan beban kenapa musti masih berkutat antara takut atau tidak ? itu malah menjadikan manusia Munafik dalam bertindak ! karena adanya ancaman [kalo berbuat jahat] dan imbalan [kalo berbuat baik] yg diberikan

disini yg dibutuhkan adalah kesadaran dan kebijaksanaan/wisdom, SKIP Hukum Kamma, koq susah... suatu perbuatan baik dilakukan bukan karena takut atas Hukum Kamma, tapi dilakukan atas dasar manfaat kebaikan yg akan diperoleh orang lain dan diri kita sendiri, dimana tidak ada orang yg dirugikan atas perbuatan itu...

Offline Muten Roshi

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 366
  • Reputasi: 2
  • http://en.wikipedia.org/wiki/Muten-R%C3%B4shi
Re: Science bagian dari Dhamma ?
« Reply #51 on: 30 July 2007, 04:32:43 PM »
 [at] hedi
oh iya.. anda juga belum menjawab hukum karma apa yang diperbuat oleh hugh hefner sehingga dia bisa bersenang2 dengan puluhan wanita??? .. buat apa saya menjawap pertanyaan anda???

Offline Muten Roshi

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 366
  • Reputasi: 2
  • http://en.wikipedia.org/wiki/Muten-R%C3%B4shi
Re: Science bagian dari Dhamma ?
« Reply #52 on: 30 July 2007, 04:33:34 PM »
coba saja anda praktekan hukum karma, tanpa menggunakan iman.. bisa tidak??

iya secara teoritis memang tidak dituntut percaya adanya nibbana, hukum karma, 31 alam kehidupan... tapi kalau sudah memasuki ajaran Buddha.. mau tidak mau dituntut untuk ber-iman...  memang tidak ada ancaman dan hukuman. tapi tetap saja harus di-iman-i.. sebab kalau seseorang tidak takut akan hukum karma, tentu dia akan bertindak sewenang-wenang...

bung... anda dr td ga ngerti tulisan saya ya  ??? ato memang tulisan saya yg kurang jelas ? :-? kita vote aja yuks... siapa yg ga jelas/ngerti angkat kaki, kalo yg ngerti duduk diem...  ^-^

"tapi kalau sudah memasuki ajaran Buddha.. mau tidak mau dituntut untuk ber-iman..." ini dapat dari mana ? kan udah saya katakan, kalo susah untuk memahami "SKIP" aje... ga susah koq, inti dari ajaran Buddhism adalah PRAKTEK bukan IMAN/HAPAL/PERCAYA ato apa lah kata yg sama dengan IMAN, trus anda jg menulis "iya secara teoritis memang tidak dituntut percaya adanya nibbana, hukum karma, 31 alam kehidupan..." tapi anda dikalimat yg lain menyatakan hal yg bertentangan dan anda memaksakan pandangan anda...

"tapi tetap saja harus di-iman-i.. sebab kalau seseorang tidak takut akan hukum karma, tentu dia akan bertindak sewenang-wenang... " ngapain takut ? kenapa jg tidak takut ? tindakan/perbuatanjangan dijadikan BEBAN, jika hal itu bukan beban kenapa musti masih berkutat antara takut atau tidak ? itu malah menjadikan manusia Munafik dalam bertindak ! karena adanya ancaman [kalo berbuat jahat] dan imbalan [kalo berbuat baik] yg diberikan

disini yg dibutuhkan adalah kesadaran dan kebijaksanaan/wisdom, SKIP Hukum Kamma, koq susah... suatu perbuatan baik dilakukan bukan karena takut atas Hukum Kamma, tapi dilakukan atas dasar manfaat kebaikan yg akan diperoleh orang lain dan diri kita sendiri, dimana tidak ada orang yg dirugikan atas perbuatan itu...


Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: Science bagian dari Dhamma ?
« Reply #53 on: 30 July 2007, 04:36:49 PM »
Sudah saya jawab. Akan diterima beliau pada kehidupan berikutnya..
Jika Anda tidak percaya. BUKTIKAN SENDIRI.
Anda anak kecil yang menutup matanya ketika saya menunjukan 1+1=2.
Apakah saya harus berulang2 menunjukkan pada Anda ?
Padahal Anda yang malas membuka mata..
 
[at] hedi
oh iya.. anda juga belum menjawab hukum karma apa yang diperbuat oleh hugh hefner sehingga dia bisa bersenang2 dengan puluhan wanita??? .. buat apa saya menjawap pertanyaan anda???

Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: Science bagian dari Dhamma ?
« Reply #54 on: 30 July 2007, 04:37:18 PM »
coba saja anda praktekan hukum karma, tanpa menggunakan iman.. bisa tidak??


bisa !

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: Science bagian dari Dhamma ?
« Reply #55 on: 30 July 2007, 04:38:45 PM »
Kenapa tidak ?

Kami tidak berbuat jahat di sini bukan karena IMAN.
Bukankah itu sudah salah satu praktek Hukum Karma

coba saja anda praktekan hukum karma, tanpa menggunakan iman.. bisa tidak??

Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: Science bagian dari Dhamma ?
« Reply #56 on: 30 July 2007, 04:39:42 PM »
[at] hedi
oh iya.. anda juga belum menjawab hukum karma apa yang diperbuat oleh hugh hefner sehingga dia bisa bersenang2 dengan puluhan wanita??? .. buat apa saya menjawap pertanyaan anda???


sudah saya jawab, masa belum dibaca sih...  :-w

Quote
wait perlu dipertegas disini, hukum Kamma/Karma cuma 1 yaitu hukum sebab-akibat, so tidak ada jenis hukum Kamma/karma lainnya dan Kamma/Karma bukan kutukan/balasan/ancaman atas sesuatu, karena pandangan umum orang Kamma/Karma itu sebagai balasan/kutukan/ancaman dari suatu perbuatan buruk.

Kamma/Karma berarti perbuatan, Kamma/Karma bisa baik atau buruk, tergantung jenis perbuatan yg dilakukan, Kamma/Karma yg terjadi bukan cuma dari 1 atau 2 sebab, tapi dari beberapa sebab yg saling berhubungan. Kamma/Karma berlaku untuk setiap mahluk apa pun tanpa kecuali, tidak ada batasan kecuali terhadap orang yg telah memotong alur kehidupan.

hugh hefner memiliki kekayaan yg begitu banyak adalah buah dari perbuatan bajik dia, sama hal nya dengan orang2 kaya lainnya dan itu bukan berkah/rejeki dari Mr. T... kenapa dia dikelilingi oleh wanita2 cantik ? itu adalah perbuatan dia sendiri, kemana ia mau mengarahkan perbuatan dia, karena ia merasa mampu berfoya2 dengan kekayaan yg ia miliki, ia memilih untuk bersenang2 dengan wanita.

sama hal nya dengan orang yg kaya, karena ia mampu berfoya2 dengan kekayaan yg ia miliki, ia memilih untuk bermain judi, itu adalah pilihan dia sendiri, tidak ada Kamma/Karma yg mengatur apa yg akan dilakukan oleh seseorang ! apa yg akan dilakukan seseorang adalah bersumber dari niat dan pikiran dia sendiri, semua keputusan tergantung pada diri dia sendiri.

perbuatan buruk/amoral yg dilakukan seseorang dalam hidupnya berdasarkan keputusan dia sendiri, tidak ada yg mengatur/mengkondisikan dia untuk masuk kedalam pilihannya dia, Kamma/Karma tidak mengatur seseorang untuk masuk kedalam pilihan dia, sehingga ia menggunakan kekayaannya dengan salah yaitu menikmati nafsu indra-nya dengan para wanita bukan disebabkan karena Kamma/Karma tapi murni pillihan dia sendiri, bandingkan dengan konsep agama Nasrani, bahwa kekayaan berasal dari Mr. T dan Mr. T telah mengatur hidup hugh hefner, so berarti Mr. T lah yg mengkondisikan terjadinya perbuatan nista yg dilakukan oleh hugh hefner, betul ? jangan sangkut pautkan dengan Kamma/Karma dunk, silakan anda tanya lah pada Mr. T

setiap perbuatan buruk/amoral yg ia lakukan yg jg merupakan pilihan dia sendiri, baik yg ia sadari penuh atau tidak sadari, memiliki konsekuensi sendiri yg akan ia tanggung, ibarat ia menanam bibit dengan kualitas yg buruk, setelah ia menikmati hasil panen sebelumnya...


selingan : entah ada yg pernah dengar ini atau tidak (CMIIW)
saya jadi teringat satu cerita yg diceritakan oleh seorang guru bahasa inggris sekolah Katholik, yg pernah kuliah di jkt pada awal tahun 80'an, pada awal tahun 80'an ada sebuah gereja kr****n dimana memiliki pandangan yg berbeda dari yg lain, pendetanya mengajarkan Kasih yg luar biasa spektakuler, yaitu menebar kasih dengan cara hubungan intim, jadi si pendeta cukup puas, mengingat umat wanita byk, ya bayangi aja sendiri...

yg parahnya lagi ia jg mengajarkan ke keluarga umat", sehingga terjadi p*n*staan yg biadab, dimana anak laki bisa berhubungan dengan ibu dan saudara perempuannya, ayah bisa dengan anak perempuannya, umat laki2 bisa melakukan hubungan dengan istri orang [tentunya yg seumat digereja donk, kalo ga begitu, bisa kacau digebuki orang] semua itu adalah bentuk per-wujud-tan ajaran Kasih dari Mr. Y

pilihan yg diambil oleh umat dan pendeta tersebut apakah udah diatur oleh Mr. T ? kalo "ya" bisa kacau tuh   kalo sesuai uraian saya diatas, Kamma/Karma tidak ada hubungan dengan pilihan yg diambil seseorang yg dilandasi oleh niat dan pikiran pribadi yg dituangkan dalam bentuk perbuatan... karena murni pilihan pribadi seseorang !

Offline Kokuzo

  • Sebelumnya 7th
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.090
  • Reputasi: 30
  • Gender: Male
  • ... running in karma ...
Re: Science bagian dari Dhamma ?
« Reply #57 on: 30 July 2007, 04:43:56 PM »
Quote
coba saja anda praktekan hukum karma, tanpa menggunakan iman.. bisa tidak??

banting monitor komputer lo sekarang juga ke lantai!!!
liat sendiri akibatnya....
perlu iman?

cape deeeeeeeeeee.....  #:-S

Offline Muten Roshi

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 366
  • Reputasi: 2
  • http://en.wikipedia.org/wiki/Muten-R%C3%B4shi
Re: Science bagian dari Dhamma ?
« Reply #58 on: 30 July 2007, 04:45:36 PM »
okay..tolong beri saya contoh ... hukum karma tanpa menggunakan iman, dan pertimbangkan juga apakah contoh yang anda berikan itu juga mewakili semua hukum karma yang lain?? misalnya: hugh hefner, paris hilton, kolonel sanders, mao tze dong, dll....

coba saja anda praktekan hukum karma, tanpa menggunakan iman.. bisa tidak??


bisa !

Offline Kokuzo

  • Sebelumnya 7th
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.090
  • Reputasi: 30
  • Gender: Male
  • ... running in karma ...
Re: Science bagian dari Dhamma ?
« Reply #59 on: 30 July 2007, 04:49:21 PM »
Quote
okay..tolong beri saya contoh ... hukum karma tanpa menggunakan iman, dan pertimbangkan juga apakah contoh yang anda berikan itu juga mewakili semua hukum karma yang lain?? misalnya: hugh hefner, paris hilton, kolonel sanders, mao tze dong, dll....

googling ajalah... ngemengin yang jauh" amat seh...

gimana kalo dari kehidupan lo sendiri aja dulu?
ceritain dari kecil ampe seakrang...

 

anything