Hehehe....saya jadi geli.
Menurut saya, orang yang berjalan dalam path sutrayana pasti tidak bisa memahami tantra.
Daripada menjadikan orang salah mengerti, lebih baik saya tidak usah jelaskan disini.
Karena :
- ajaran tantra terlalu dalam, dan butuh direct experiences untuk batu pijakan penjelasannya.
- paradigma sutra (apalagi hinayana) terlalu sempit utk memahami tantra, apalagi atiyogayana.
- penjelasan dalam ruang diskusi yg sempit spt ini tidak memungkinkan.
- keterbatasan dalam komunikasi dengan tulisan.
- atmosfir forum yg tidak kondusif utk memberi penjelasan.
Bagi mereka yg benar2 berminat mengetahui ajaran tantra (tapi yg mainstream yah), silakan bikin forum diskusi diluar Dhammacitta ini, yang sifatnya closed.
Silakan undang saya utk bergabung, barangkali saya bisa membantu menjelaskan asalkan membernya memiliki guru silsilah yang jelas.
Gw pernah bersentuhan dengan tibetan budhisme, ada satu hal yang membuat bingung: dalam tibetan budhisme umat ditanya :
"siap atau tidak untuk mengambil silsilah, kalau tidak siap namun mengambil silsilah maka neraka adalah balasannya". nah dalam kondisi seperti ini tentu saja tidak ada seorangpun yang berani mengambil silsilah.
sedangkan kalau belum mengambil silsilah, ada macam-macam alasan disini untuk tidak membuka ajaran. lantas kapan seorang umat bisa mendapatkan ajaran ?
Sekarang gw tanya balik , loe udah ambil siilsilah bukan? siap tidak masuk neraka?
Apabila guru silsilah anda mentransmisikan dorje shugden, sebagai salah satu sila samaya, anda menuruti sila samaya anda atau tidak?
tolong pertanyaan saya sederhana ini dijawab:
Lantas apabila guru anda mentransmisikan
Dorje Sandal sebagai sila samaya, anda berani melawan sila samaya anda atau tidak?
kalau dulu dorje shugden dianggap manifestasi Buddha lalu tiba-tiba sekarang dianggap sebagai setan jahat. bagaimanakah dengan dorje-dorje yang lain?. Siapa tau anda suatu hari di-inisiasi pakai
dorje Sandal, sebagai sila samaya, lalu tiba-tiba beberapa tahun kemudian
Dorje Sandal di bann... .
... wong
dorje sandal ini cuma akal-akalan dari partai politik dari tibet sono koq.. loe percaya aja sih..