//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: AN 8:54 Dighajanu Sutta  (Read 18535 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
AN 8:54 Dighajanu Sutta
« on: 09 August 2013, 09:30:44 PM »
Sutta yang indah untuk para perumah tangga

Anggutara Nikaya 8:54 Dīghajāṇu Sutta

Pada suatu ketika Sang Bhagavā sedang menetap di antara penduduk Koliya di dekan pemukiman Koliya bernama Kakkarapatta. Di sana pemuda Koliya Dīghajāṇu mendatangi Sang Bhagavā, bersujud kepada Beliau, duduk di satu sisi, dan berkata kepada Beliau:

“Bhante, kami adalah para umat awam yang menikmati kenikmatan-kenikmatan indria, menetap di rumah yang penuh dengan anak-anak. Kami menggunakan kayu cendana dari Kāsi; kami memakai kalung bunga, wewangian, dan salep; kami menerima emas dan perak. Sudilah Sang Bhagavā mengajarkan Dhamma kepada kami dalam suatu cara yang dapat mengarah pada kesejahteraan dan kebahagiaan kami dalam kehidupan ini dan kehidupan mendatang.”

“Ada, Byagghapajja,  empat hal ini yang mengarah pada kesejahteraan dan kebahagiaan seorang anggota keluarga dalam kehidupan ini. Apakah empat ini? Kesempurnaan dalam inisiatif, kesempurnaan dalam perlindungan, pertemanan yang baik, dan kehidupan yang seimbang.

(1) “Dan apakah kesempurnaan dalam inisiatif? Di sini, cara apa pun yang dengannya seorang anggota keluarga mencari penghidupannya – apakah dengan bertani, berdagang, beternak, keterampilan memanah, pelayanan pemerintahan, atau keterampilan-keterampilan lainnya – ia terampil dan rajin; ia memiliki penilaian yang baik atasnya agar dapat melaksanakan dan mengaturnya dengan benar. Ini disebut kesempurnaan dalam inisiatif.

(2) “Dan apakah kesempurnaan dalam perlindungan? Di sini, seorang anggota keluarga mendirikan perlindungan dan penjagaan atas kekayaan yang telah ia [282] peroleh, diusahakan dengan keringat di dahinya, kekayaan yang benar yang diperoleh dengan benar, dengan berpikir: ‘Bagaimanakah aku dapat mencegah raja-raja dan para pencuri merampasnya, api membakarnya, banjir menghanyutkannya, dan para pewaris yang tidak disukai mengambilnya?’ ini disebut kesempurnaan dalam perlindungan.

(3) “Dan apakah pertemanan yang baik? Di sini, di desa atau pemukiman mana pun seorang anggota keluarga menetap, ia bergaul dengan para perumah tangga atau para putra mereka – apakah yang masih muda dengan moralitas yang matang, atau yang sudah tua dengan moralitas yang matang – yang sempurna dalam keyakinan, perilaku bermoral, kedermawan, dan kebijaksanaan; ia berbincang-bincang dengan mereka dan terlibat dalam diskusi dengan mereka. Sejauh mereka sempurna dalam keyakinan, ia meniru mereka dalam hal kesempurnaan daam keyakinan; sejauh mereka sempurna dalam perilaku bermoral, ia meniru mereka dalam hal kesempurnaan dalam perilaku bermoral; sejauh mereka sempurna dalam kedermawanan, ia meniru mereka dalam hal kesempurnaan dalam kedermawanan; sejauh mereka sempurna dalam kebijaksanaan, ia meniru mereka dalam hal kesempurnaan dalam kebijaksanaan. Ini disebut pertemanan yang baik.

(4) “Dan apakah kehidupan yang seimbang? Di sini, seorang anggota keluarga mengetahui pendapatan dan pengeluarannya dan menjalani kehidupan seimbang, tidak terlalu boros juga tidak terlalu berhemat, [dengan memahami]: ‘Dengan cara ini pendapatanku akan melebihi pengeluaranku dan bukan sebaliknya.’ Bagaikan seorang petugas penimbang atau pembantunya, dengan memegang timbangan, mengetahui: ‘Dengan sebanyak ini timbangan akan turun, dengan sebanyak ini timbangan akan naik,’ demikian pula seorang anggota keluarga mengetahui pendapatan dan pengeluarannya dan menjalani hidup seimang, tidak terlalu boros juga tidak terlalu hemat, [dengan memahami]: ‘Dengan cara ini pendapatanku akan melebihi pengeluaranku [283] dan bukan sebaliknya.’

“Jika anggota keluarga ini memiliki pendapatan yang kecil namun hidup mewah, orang lain akan berkata tentangnya: ‘Anggota keluarga ini memakan hartanya bagaikan pemakan buah ara.’  Tetapi jika ia memiliki pendapatan besar namun hidup hemat.’ Orang lain akan berkata tentangnya: ‘Anggota keluarga ini bahkan bisa kelaparan.’  Tetapi ini disebut kehidupan seimbang ketika seorang anggota keluarga mengetahui pendapatan dan pengeluarannya dan menjalani hidup seimbang, tidak terlalu boros juga tidak terlalu hemat, [dengan memahami]: ‘Dengan cara ini pendapatanku akan melebihi pengeluaranku dan bukan sebaliknya.’

“Kekayaan yang dikumpulkan demikian memiliki empat sumber pemborosan: bermain perempuan, bermabuk-mabukan, berjudi, dan pertemanan yang buruk. Seperti halnya ada sebuah waduk besar dengan empat saluran masuk dan empat saluran keluar, dan seseorang menutup saluran-saluran masuk dan membuka saluran-saluran keluar, dan tidak ada turun hujan, maka seseorang dapat berharap air dalam waduk tersebut menjadi berkurang dan bukan bertambah; demikian pula, kekayaan  yang dikumpulkan demikian memiliki empat sumber pemborosan: bermain perempuan … pertemanan yang buruk.

“Kekayaan yang dikumpulkan demikian memiliki empat sumber pertambahan: ia menghindari bermain perempuan, menghindari bermabuk-mabukan, dan [284] menghindari berjudi, dan mengembangkan pertemanan yang baik. Seperti halnya ada sebuah waduk besar dengan empat saluran masuk dan empat saluran keluar, dan seseorang membuka saluran-saluran masuk dan menutup saluran-saluran keluar, dan hujan turun dengan cukup, maka seseorang dapat berharap air dalam waduk tersebut menjadi bertambah dan bukan berkurang; demikian pula, kekayaan  yang dikumpulkan demikian memiliki empat sumber pertambahan: ia menghindari bermain perempuan … dan mengembangkan pertemanan yang baik.

“Ini adalah keempat hal itu yang mengarah pada kesejahteraan dan kebahagiaan seorang anggota keluarga dalam kehidupan ini.

“Ada, Byagghapajja, empat hal [lainnya] yang mengarah pada kesejahteraan dan kebahagiaan seorang anggota keluarga dalam kehidupan mendatang. Apakah empat ini? Kesempurnaan dalam keyakinan, kesempurnaan dalam perilaku bermoral, kesempurnaan dalam kedermawanan, dan kesempurnaan dalam kebijaksanaan.

(5) “Dan apakah kesempurnaan dalam keyakinan? Di sini, seorang anggota keluarga memiliki keyakinan. Ia berkeyakinan pada pencerahan Sang Tathāgata sebagai berikut: ‘Sang Bhagavā adalah seorang Arahant … guru para deva dan manusia, Yang Tercerahkan, Yang Suci.’ Ini disebut kesempurnaan dalam keyakinan.

(6) “Dan apakah kesempurnaan dalam perilaku bermoral? Di sini, seorang anggota keluarga menghindari pembunuhan, menghindari mengambil apa yang tidak diberikan, menghindari hubungan seksual yang salah, menghindari berbohong, dan menghindari meminum minuman keras, anggur, dan minuman memabukkan, yang menjadi landasan bagi kelengahan. Ini disebut kesempurnaan dalam perilaku bermoral.

(7) “Dan apakah kesempurnaan dalam kedermawanan? Di sini, seorang anggota keluarga berdiam di rumah dengan pikiran yang hampa dari noda kekikiran, dermawan dengan bebas, bertangan terbuka, bersenang dalam melepaskan, menekuni derma, bersenang dalam memberi dan berbagi. Ini disebut kesempurnaan kedermawanan.

(8 ) “Dan apakah kesempurnaan dalam kebijaksanaan? [285] Di sini, seorang anggota keluarga bijaksana, ia memiliki kebijaksanaan yang melihat muncul dan lenyapnya, yang mulia dan menembus dan mengarah menuju kehancuran penderitaan sepenuhnya. Ini disebut kesempurnaan dalam kebijaksanaan.

“Ini adalah keempat hal [lainnya] yang mengarah kesejahteraan dan kebahagiaan seorang anggota keluarga dalam kehidupan mendatang.”

   Berusaha dalam pekerjaannya,
   cermat dalam pengaturannya,
   seimbang dalam gaya hidupnya,
   ia menjaga kekayaan yang ia peroleh.

   Dengan memiliki keyakinan, sempurna dalam moralitas,
   Dermawan dan hampa dari kekikiran,
   Ia terus-menerus memurnikan sang jalan
   Yang mengrah pada keamanan dalam kehidupan mendatang.

   Demikianlah kedelapan kualitas ini
   Dari seorang pencari kehidupan rumah tangga yang berkeyakinan
   Dikatakan oleh Ia yang dinamai dengan benar
   Mengarah pada kebahagiaan di kedua keadaan:
   Kebaikan dan kesejahteraan dalam kehidupan ini,
   Dan kebahagiaan dalam kehidupan mendatang.
   Demikian bagi mereka yang berdiam di rumah,
   Kedermawanan dan jasa mereka bertambah.
« Last Edit: 11 August 2013, 06:00:46 PM by ariyakumara »

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: AN 8:54 Dighajanu Sutta
« Reply #1 on: 09 August 2013, 09:41:13 PM »
Bukannya udah ada di KKSB?
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: AN 8:54 Dighajanu Sutta
« Reply #2 on: 09 August 2013, 09:51:09 PM »
Bukannya udah ada di KKSB?

benar, tapi orang lebih suka baca 1 post daripada 1 buku

Offline Xan To

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 481
  • Reputasi: 16
  • Gender: Male
Re: AN 8:54 Dighajanu Sutta
« Reply #3 on: 10 August 2013, 01:40:37 AM »
KKSB itu maksudnya Kumpulan Khotbah Sang Buddha?

Bisa dibeli dimana ya? thx

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: AN 8:54 Dighajanu Sutta
« Reply #4 on: 10 August 2013, 04:52:19 AM »
KKSB itu maksudnya Kumpulan Khotbah Sang Buddha?

Bisa dibeli dimana ya? thx

gratis, ambil di perpustakaan DC

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: AN 8:54 Dighajanu Sutta
« Reply #5 on: 10 August 2013, 05:58:30 AM »
KKSB itu maksudnya Kumpulan Khotbah Sang Buddha?

Bisa dibeli dimana ya? thx

lokasi santo ada dimana ? supaya 'kuli DC' bisa kirim sesuai lokasi
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline sanjiva

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.091
  • Reputasi: 101
  • Gender: Male
Re: AN 8:54 Dighajanu Sutta
« Reply #6 on: 10 August 2013, 07:01:37 AM »
Isinya masih paralel dengan Sigalovada sutta kayaknya, antara lain yg soal teman di atas. :-?
«   Ignorance is bliss, but the truth will set you free   »

Offline Shasika

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.152
  • Reputasi: 101
  • Gender: Female
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: AN 8:54 Dighajanu Sutta
« Reply #7 on: 11 August 2013, 12:48:22 AM »
benar, tapi orang lebih suka baca 1 post daripada 1 buku
SETUJU.
Saya juga jadi lebih bisa mengerti, membaca 1 per 1.
I'm an ordinary human only

Offline Xan To

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 481
  • Reputasi: 16
  • Gender: Male
Re: AN 8:54 Dighajanu Sutta
« Reply #8 on: 11 August 2013, 01:31:23 AM »
gratis, ambil di perpustakaan DC

Mau buat babe saya di Kalimantan hehe...

lokasi santo ada dimana ? supaya 'kuli DC' bisa kirim sesuai lokasi

Cek PM

Offline Xan To

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 481
  • Reputasi: 16
  • Gender: Male
Re: AN 8:54 Dighajanu Sutta
« Reply #9 on: 11 August 2013, 03:14:10 PM »
‘Dengan cara ini pendapatanku tidak akan melebihi pengeluaranku [283] dan bukan sebaliknya.’

Kata-kata itu kok kesannya lebih besar pengeluaran dari pada pendapatan ya?

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: AN 8:54 Dighajanu Sutta
« Reply #10 on: 11 August 2013, 03:36:16 PM »
‘Dengan cara ini pendapatanku tidak akan melebihi pengeluaranku [283] dan bukan sebaliknya.’

Kata-kata itu kok kesannya lebih besar pengeluaran dari pada pendapatan ya?

"Tidak melebihi" berarti "kurang dari" atau "sama dengan"
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: AN 8:54 Dighajanu Sutta
« Reply #11 on: 11 August 2013, 05:44:58 PM »
"Tidak melebihi" berarti "kurang dari" atau "sama dengan"

sorry, tolong diedit jadi Dengan cara ini pendapatanku tidak akan melebihi pengeluaranku [283] dan bukan sebaliknya.

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: AN 8:54 Dighajanu Sutta
« Reply #12 on: 11 August 2013, 06:01:04 PM »
sorry, tolong diedit jadi Dengan cara ini pendapatanku tidak akan melebihi pengeluaranku [283] dan bukan sebaliknya.

Done
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline suli

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 715
  • Reputasi: 32
  • Gender: Female
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitattha
Re: AN 8:54 Dighajanu Sutta
« Reply #13 on: 11 August 2013, 08:31:21 PM »
Wah bnr2 Sutta yg indah, memberikan panduan & harapan bagi permh tangga awam sprt sy.....ajaran Buddha memang sangat indah & berimbang, thanks Bro Indra atas postingannya  ;)
🙏

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: AN 8:54 Dighajanu Sutta
« Reply #14 on: 11 August 2013, 08:56:16 PM »
Untuk pedoman umat awam, baca juga DN 31 Sigalovada/Sigalaka Sutta: http://dhammacitta.org/dcpedia/DN_31:_Sig%C4%81laka_Sutta

Untuk secara ringkas kehidupan umat awam secara Buddhis baca juga http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,22273.0.html
« Last Edit: 11 August 2013, 08:58:01 PM by ariyakumara »
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline suli

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 715
  • Reputasi: 32
  • Gender: Female
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitattha
Re: AN 8:54 Dighajanu Sutta
« Reply #15 on: 11 August 2013, 09:26:56 PM »
Untuk pedoman umat awam, baca juga DN 31 Sigalovada/Sigalaka Sutta: http://dhammacitta.org/dcpedia/DN_31:_Sig%C4%81laka_Sutta

Untuk secara ringkas kehidupan umat awam secara Buddhis baca juga http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,22273.0.html

Thanks Bro Ariya, nanti kubaca  ;D
🙏

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: AN 8:54 Dighajanu Sutta
« Reply #16 on: 12 August 2013, 04:16:59 AM »
Wah bnr2 Sutta yg indah, memberikan panduan & harapan bagi permh tangga awam sprt sy.....ajaran Buddha memang sangat indah & berimbang, thanks Bro Indra atas postingannya  ;)

wong perumah tangga juga punya kemampuan kapasitas batin yang sama dengan anggota Sangha, artinya perumah tangga juga bisa menjadi mahluk Ariya, andai Dhamma yang dibabarkan, dilatih dan dipraktekkan dengan serius dan benar.
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline suli

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 715
  • Reputasi: 32
  • Gender: Female
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitattha
Re: AN 8:54 Dighajanu Sutta
« Reply #17 on: 12 August 2013, 11:09:53 AM »
wong perumah tangga juga punya kemampuan kapasitas batin yang sama dengan anggota Sangha, artinya perumah tangga juga bisa menjadi mahluk Ariya, andai Dhamma yang dibabarkan, dilatih dan dipraktekkan dengan serius dan benar.
[/quot

*two thumbs up* 4 Bro Adi  ;D
🙏

Offline Shasika

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.152
  • Reputasi: 101
  • Gender: Female
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: AN 8:54 Dighajanu Sutta
« Reply #18 on: 12 August 2013, 05:13:09 PM »
wong perumah tangga juga punya kemampuan kapasitas batin yang sama dengan anggota Sangha, artinya perumah tangga juga bisa menjadi mahluk Ariya, andai Dhamma yang dibabarkan, dilatih dan dipraktekkan dengan serius dan benar.
Visakha aja jadi Sotapanna usia 8 thn.
Ratu Samavati Anagami, 500 dayang nya sakadagami (termasuk dayang Kujjhuttara)
Ayahanda sang Buddha sendiri juga ariyapuggala, raja Suddhodhana arahat.
I'm an ordinary human only