ya.. sejujurnya dari diriku ini juga ada keinginan u/ malas2an dan jarang ke Vihara juga. Thanks 4 reminder bro Hendra
Namun saya menjawab bukan demi tujuan pembenaran itu tapi lebih menekankan bahwa sifat Dhamma yang universal Intinya IMO, Dhamma itu dirasakan manfaatnya jika dipraktekkan
Dan jika ditarik kesimpulan :
Salah satu cara praktek Dhamma adalah pergi ke Vihara (mengikis kemalasan
) dan mendengarkan Dhammadesana
Namun bukan berarti jika kita sudah ke Vihara, kita sudah melakukan semua praktek Dhamma, karena masih banyak praktek2 lainnya dan sifat Dhamma itu Universal. Ambil contoh, bisa kita temui, seseorang yang sering ke Vihara, berdana dan membaca paritta, namun masih sering emosional, memendam rasa benci, marah, dsb..
Jika dibawa ke matematika..
A bagian dari B, tapi bukan berarti B bagian dari A..
Statement di atas yang ingin saya tekankan.. Semoga dapat dipahami..