//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Bodhisatva-yana?  (Read 2244 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Sukma Kemenyan

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.840
  • Reputasi: 109
Bodhisatva-yana?
« on: 29 October 2014, 06:44:53 PM »
Bodhisatva-vow yang menyelamatkan "semua" mahluk...

Siapa yang mempopulerkan ?
Apa sutta yang mendasari?

Mengingat,
Sumedha sendiri juga ngga mencetuskan komitmen aneh2
Metteya juga tidak di-predict yang ajaib2x


So,
Sejak kapan teaching/metode ini berkembang?

Offline bajera

  • Teman
  • **
  • Posts: 92
  • Reputasi: -11
  • Gender: Male
Re: Bodhisatva-yana?
« Reply #1 on: 29 October 2014, 08:07:09 PM »
Masa ada sutta yang mendasari.
Kalau sutra mungkin ada.
Ini ada di ajaran mxxxyxxx.
Masa dicari di sutta.
Kapan nemunya.

Disana tidak metteya
Yg ada maitriya.
Bukan memihak
Tapi ini adaLah serupa
Tapi tidak sama .
Karena dasar ajaran yg beda.

Silahkan yg lainnya mengisi.

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Bodhisatva-yana?
« Reply #2 on: 05 November 2014, 08:28:40 AM »
Cikal bakal konsep Bodhisatta sudah ada sejak masa Buddhisme awal dari beberapa sutta awal seperti Ariyapariyesana Sutta yg menyebut Pertapa Gotama pd masa pencarian pencerahannya sbg Bodhisatta yg belum tercerahkan.

Sumber tertua yg kita miliki saat ini di mana konsep Bodhisatta yg lebih berkembang dpt ditemukan berasal dari teks Sanskrit Mahavastu (abad ke-2 s/d pertama SM) dari aliran Mahasanghika Lokottaravadin. Di sana dikisahkan perjalanan karir Bodhisattva Gotama sejak masa Buddha-Buddha sebelum Dipankara s/d masa Buddha Kassapa. Dikatakan sebelum ikrar pertamanya di hadapan Buddha Sakyamuni masa lampau (jauh sebelum Dipankara), Bodhisattva telah membuat ikrar untuk mencapai Kebuddhaan di hadapan tak terhitung para Buddha, tetapi tidak satu pun para Buddha tersebut memberikan pernyataan tentang pencapaian Kebuddhaan-nya. Baru pada masa Dipankara, ia mendapatkan pernyataan tentang pencapaian Kebuddhaan-nya di masa mendatang.
« Last Edit: 05 November 2014, 08:40:54 AM by Shinichi »
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline Sukma Kemenyan

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.840
  • Reputasi: 109
Re: Bodhisatva-yana?
« Reply #3 on: 05 November 2014, 10:29:16 AM »
Ngga kelihatan awal bodhisatta-vow aneh2'nya
http://www.accesstoinsight.org/tipitaka/mn/mn.026.than.html

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Bodhisatva-yana?
« Reply #4 on: 05 November 2014, 12:28:00 PM »
Ngga kelihatan awal bodhisatta-vow aneh2'nya
http://www.accesstoinsight.org/tipitaka/mn/mn.026.than.html

Kalo di sutta-sutta awal ya gak ada ikrar, oleh sebabnya BA tidak mengenal ikrar Bodhisattva. Tetapi ikrar Bodhisattva itu berasal dari teks yang belakangan spt Mahavastu:

“O Maha-Maudgalyayana, dari waktu Aku membuat ikrar untuk memperoleh pencerahan telah berkalpa-kalpa yang tidak terbatas, tidak terhitung lamanya. Tidak terhitung para Tathagata, Arhat, dan Buddha yang sempurna telah Ku-puja, tetapi tidak ada seorang pun dari mereka yang menyatakan pencerahan-Ku. Aku memuja tiga ratus orang Buddha bernama Puspa, tetapi aku tidak memperoleh pernyataan dari mereka. Berkalpa-kalpa yang tidak terbatas, tidak terhitung telah Ku-jalankan dan lewati, serta tak terhitung Buddha telah Ku-puja, tetapi mereka tidak membuat pernyataan tentang Aku.”
[...]
“Ketika (para Bodhisattva) telah mengumpulkan banyak sekali timbunan jasa kebajikan, dan telah memiliki tubuh dan pikiran yang berkembang dengan baik[4], mereka mendekati para Buddha yang mengagumkan dan mengubah pikiran mereka pada pencerahan, (masing-masing berikrar : )

‘Dengan jasa kebajikan yang telah kutimbun sebelumnya, semoga aku memiliki pengetahuan yang mendalam atas semua makhluk. Semoga ikrarku tidak menjadi sia-sia, tetapi semoga apa yang kuikrarkan terpenuhi.’

‘Semoga timbunan akar kebajikan cukup besar untuk semua makhluk hidup. Apa pun perbuatan jahat yang telah kulakukan, semoga aku sendiri yang menuai buah pahitnya.’

‘Demikianlah semoga aku berjalan melalui dunia ini seperti halnya Ia yang pikirannya bebas dari kemelekatan. Semoga aku memutar roda Dharma yang tidak ada yang menyamainya, dan yang dihormati dan dimuliakan oleh para dewa dan manusia’.”


Sumber: Mahavastu vol.1 - Bab tentang Banyak Buddha (Bahubuddha Sutra) http://tinyurl.com/pdbzkpa
« Last Edit: 05 November 2014, 12:31:45 PM by Shinichi »
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline Sukma Kemenyan

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.840
  • Reputasi: 109
Re: Bodhisatva-yana?
« Reply #5 on: 05 November 2014, 09:11:48 PM »
Semoga aku memutar roda Dharma yang tidak ada yang menyamainya, dan yang dihormati dan dimuliakan oleh para dewa dan manusia

Ngga ada ikrar-super (semua mahluk),
Hanya ikrar memutar (menemukan+mengajar) dhamma

Offline Shasika

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.152
  • Reputasi: 101
  • Gender: Female
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Bodhisatva-yana?
« Reply #6 on: 05 November 2014, 09:55:31 PM »
Nyoba ikutan jawab ya Mbah...

Dalam bk "Buddhist Sects", N.Dutt, hal 22-23 dijelaskan bahwa adanya Konsili2 karena 10 points Un-Vinayics, dan bersamaan 5 points Mahadeva (#bukan mahadeva yg di film sekarang diputar), dimana 5 points Mahadeva ini dia merendahkan Arahat, menurut dia Arahat itu lebih rendah dibandingkan Bodhisattva. Kisah ini ada dalam buku vinaya Mahavastu. Mungkin ada baiknya kita periksa juga dalam buku Vinaya kita Theravada (mungkin ada di Cullavagga).

Selanjutnya Sarvastivada yang sudah mulai berkembang melalui bukunya Prajnapti (lupa nama lengkapnya, coba nanti bongkar2 buku lagi) mulai memperkenalkan istilah Bodhisattva, dimana kemudian berkembang ke China dan Tibet, disitulah istilah Bodhisattva populer, padahal Sang Buddha hanya mengajarkan bagaimana mengakhiri dukkha bukan menyuruh umat mencapai Buddhahood melalui Bodhicitta.
I'm an ordinary human only