//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Milinda Panha  (Read 17282 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Hikoza83

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.295
  • Reputasi: 60
  • Gender: Male
  • panda is so cute... ^-^
Milinda Panha
« on: 27 October 2007, 01:13:15 PM »
Hari ini saya baru berkesempatan membaca sebuah Naskah Buddhist penting, yaitu percakapan Raja Milinda dari Yunani dan seorang monk Terpelajar, Yang Arya Nagasena. Diceritakan bahwa Sang raja melakukan ekspansi militer dari Yunani menuju ke arah barat, menaklukkan Persia, dan tiba di India. Namun ekspedisi militer ini tertahan karena perlawanan yang kuat dari Kerajaan Magadha. Akhirnya sang raja melakukan debat filosofis tentang Buddhisme kepada para monk yang ada India, namun tak ada satu pun yang mampu menjawab pertanyaan-pertanyaannya. Akhirnya muncul seorang monk terpelajar dari Maha Vihara Nalanda, Yang Arya Nagasena, menerima tantangan sang raja dan menjawab semua keragu-raguan sang raja. Dan akhirnya Sang Raja memutuskan meninggalkan keduniawian dan menjadi seorang Bhikkhu.

Sumber : http://www.samaggi-phala.or.id/naskahdamma_lst.php?kat_id=232&endlev=Y&hmid=208

Saya bermaksud membagi sedikit cerita percakapan ini, agar bisa direnungkan oleh kita semua.
Semoga berbahagia! :)


By : Zen
« Last Edit: 21 November 2007, 02:08:56 AM by Hikoza83 »
Aku akan melaksanakannya dengan tubuhku,
Karena apa gunanya hanya membaca kata-kata belaka?
Apakah mempelajari obat-obatan saja
Dapat menyembuhkan yang sakit?
[Bodhicaryavatara, Bodhisattva Shantideva]

Offline Hikoza83

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.295
  • Reputasi: 60
  • Gender: Male
  • panda is so cute... ^-^
Re: Milinda Panha
« Reply #1 on: 27 October 2007, 01:16:50 PM »
3. Kemudian raja berkata, "Yang Mulia, maukah Anda berdiskusi denganku lagi?"
"Jika baginda ingin berdiskusi sebagai orang terpelajar, ya; tetapi jika baginda ingin berdiskusi sebagai raja, tidak."
"Bagaimana orang terpelajar berdiskusi?"
"Bila orang terpelajar berdiskusi akan ada kesimpulan, dan ada penyelesaian kekusutan; yang salah ditunjukkan kesalahannya dan dia mengakui kesalahannya tanpa marah."
"Dan bagaimana raja berdiskusi?"
"Bila raja mendiskusikan suatu masalah dan beliau mengemukakan suatu pandangan, jika ada yang berbeda pendapat dengan raja maka raja akan menghukum orang itu."
"Baik, kalau begitu sebagai orang terpelajarlah aku akan berdiskusi. Silakan Yang Mulia berbicara tanpa takut."
"Dengan senang hati, baginda."
"Nagasena, aku akan bertanya", kata raja.
"Bertanyalah, baginda."
"Aku telah bertanya, Yang Mulia."
"Kalau demikian saya telah menjawab."
"Apa yang telah Anda jawab?"
"Apa yang telah baginda tanyakan?"
Raja berpikir, "Bhikkhu ini benar-benar seorang terpelajar yang hebat, dia cukup mampu mendiskusikan apa pun juga denganku." Maka sang raja menyuruh Devamantiya, menterinya, untuk mengundang Nagasena ke istana bersama dengan banyak bhikkhu lain. Raja lalu pergi dengan bergumam: "Nagasena, Nagasena."

Sumber : http://www.samaggi-phala.or.id/naskahdamma_dtl.php?id=751&multi=T&hal=0
Aku akan melaksanakannya dengan tubuhku,
Karena apa gunanya hanya membaca kata-kata belaka?
Apakah mempelajari obat-obatan saja
Dapat menyembuhkan yang sakit?
[Bodhicaryavatara, Bodhisattva Shantideva]

Offline Hikoza83

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.295
  • Reputasi: 60
  • Gender: Male
  • panda is so cute... ^-^
Re: Milinda Panha
« Reply #2 on: 10 November 2007, 08:50:39 AM »
5. Setelah para bhikkhu tiba di istana dan selesai makan, sang raja duduk di tempat rendah dan bertanya, "Apa yang akan kita diskusikan?"
"Marilah kita mendiskusikan Dhamma."
Dan raja berkata, "Apa tujuan Yang Mulia meninggalkan kehidupan duniawi, dan apa tujuan akhir yang ingin dicapai?"
"Kami meninggalkan kehidupan duniawi dengan tujuan melenyapkan penderitaan dan tidak ada penderitaan lain yang muncul. Lenyapnya nafsu secara total tanpa sisa adalah tujuan akhir kami."
"Yang Mulia, apakah setiap orang masuk Sangha untuk tujuan yang sangat mulia tersebut?"
'Tidak. Ada yang masuk untuk menghindar dari kekejaman raja, ada yang untuk menghindar dari perampok, ada yang untuk menghindar dari hutangnya, dan ada yang untuk mencari nafkah. Tetapi mereka yang masuk dengan tujuan yang benar melakukannya agar nafsu dapat sepenuhnya padam."

Sumber : http://www.samaggi-phala.or.id/naskahdamma_dtl.php?id=751&multi=T&hal=0
Aku akan melaksanakannya dengan tubuhku,
Karena apa gunanya hanya membaca kata-kata belaka?
Apakah mempelajari obat-obatan saja
Dapat menyembuhkan yang sakit?
[Bodhicaryavatara, Bodhisattva Shantideva]

Offline Hikoza83

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.295
  • Reputasi: 60
  • Gender: Male
  • panda is so cute... ^-^
Re: Milinda Panha
« Reply #3 on: 10 November 2007, 08:51:40 AM »
6. Sang raja berkata, "Adakah orang yang tidak terlahir kembali setelah mati?"
"Ya, ada. Orang yang tidak lagi mempunyai kekotoran batin tidak akan terlahir kembali setelah mati; yang masih mempunyai kekotoran batin akan terlahir kembali."
"Apakah Anda akan terlahir kembali?"
"Jika saya mati dengan nafsu keinginan di dalam pikiran, ya; tetapi jika tidak, tidak."

Sumber : http://www.samaggi-phala.or.id/naskahdamma_dtl.php?id=751&multi=T&hal=0
Aku akan melaksanakannya dengan tubuhku,
Karena apa gunanya hanya membaca kata-kata belaka?
Apakah mempelajari obat-obatan saja
Dapat menyembuhkan yang sakit?
[Bodhicaryavatara, Bodhisattva Shantideva]

Offline Hikoza83

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.295
  • Reputasi: 60
  • Gender: Male
  • panda is so cute... ^-^
Re: Milinda Panha
« Reply #4 on: 10 November 2007, 08:55:33 AM »
6. "Apa yang terlahir kembali itu, Nagasena?'
"Batin dan jasmani."
"Apakah batin dan jasmani yang ini juga yang terlahir kembali?"
"Bukan, tetapi oleh batin dan jasmani inilah maka perbuatan-perbuatan dilakukan, dan oleh karena perbuatan-perbuatan itulah maka batin dan jasmani yang lain terlahir kembali. Walaupun demikian, batin dan jasmani itu tidak begitu saja terlepas dari hasil perbuatan sebelumnya."
"Berikanlah ilustrasi."
"Seperti halnya api yang dinyalakan seseorang. Setelah merasa hangat, mungkin orang itu pergi meninggalkan dalam keadaan menyala. Andaikan saja api tersebut kemudian menjalar dan membakar ladang orang lain, lalu pemilik ladang itu menyeretnya ke hadapan raja serta menuntut orang yang menyalakan api tersebut. Bila dia berkata, 'Baginda yang mulia, saya tidak membakar ladang orang ini. Api yang saya tinggalkan itu berbeda dengan api yang membakar ladang orang ini. Saya tidak bersalah', apakah dia patut dihukum?"
"Tentu saja, karena tak peduli apa pun yang dia katakan, api itu berasal dari api sebelumnya."
"Demikian juga, O baginda, oleh batin dan jasmani ini perbuatan-perbuatan dilakukan, dan oleh karena perbuatan-perbuatan itu maka batin dan jasmani baru akan terlahir kembali; tetapi batin dan jasmani tersebut tidak begitu saja terlepas dari hasil perbuatan sebelumnya."

Sumber : http://www.samaggi-phala.or.id/naskahdamma_dtl.php?id=751&multi=T&hal=0
Aku akan melaksanakannya dengan tubuhku,
Karena apa gunanya hanya membaca kata-kata belaka?
Apakah mempelajari obat-obatan saja
Dapat menyembuhkan yang sakit?
[Bodhicaryavatara, Bodhisattva Shantideva]

Offline Hikoza83

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.295
  • Reputasi: 60
  • Gender: Male
  • panda is so cute... ^-^
Re: Milinda Panha
« Reply #5 on: 10 November 2007, 08:57:13 AM »
1. "Nagasena, apakah akar dari masa lalu, masa kini, dan masa mendatang itu?"
"Kebodohan batin. Kebodohan batin mengkondisikan bentuk-bentuk pikiran; bentuk-bentuk pikiran mengkondisikan kesadaran yang menghubungkan kembali; kesadaran mengkondisikan batin dan jasmani; batin dan jasmani mengkondisikan enam landasan indera; enam landasan indera mengkondisikan kontak; kontak mengkondisikan perasaan; perasaan mengkondisikan nafsu keinginan; nafsu keinginan mengkondisikan kemelekatan; kemelekatan mengkondisikan dumadi; dumadi mengkondisikan kelahiran; kelahiran mengkondisikan usia tua, kematian, kesedihan, ratap tangis, kepedihan, kesengsaraan, dan keputusasaan."

Sumber : http://www.samaggi-phala.or.id/naskahdamma_dtl.php?id=753&multi=T&hal=0
Aku akan melaksanakannya dengan tubuhku,
Karena apa gunanya hanya membaca kata-kata belaka?
Apakah mempelajari obat-obatan saja
Dapat menyembuhkan yang sakit?
[Bodhicaryavatara, Bodhisattva Shantideva]

Offline Hikoza83

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.295
  • Reputasi: 60
  • Gender: Male
  • panda is so cute... ^-^
Re: Milinda Panha
« Reply #6 on: 10 November 2007, 09:01:34 AM »
1, Pernahkan Anda atau guru-guru Anda melihat Sang Buddha?"
"Belum, baginda."
"Kalau begitu, Nagasena, tidak ada Buddha!"
"Tetapi apakah baginda dan ayah baginda sudah pernah melihat sungai Uha[hulu sungai gangga] di Himalaya?"
"Belum, Yang Mulia."
"Kalau begitu, tepatkah kalau dikatakan bahwa sungai Uha itu tidak ada?"
"Nagasena, Anda sangat cerdik menjawab."

2. "Apakah Sang Buddha tidak ada bandingnya?"
"Betul, Beliau tidak terbandingkan."
"Tetapi bagaimana Anda dapat berkata demikian, jika Anda belum pernah bertemu Beliau?"
"Sama seperti orang yang belum pernah melihat samudera dapat mengetahui betapa luasnya samudera itu karena lima sungai besar mengalir ke dalamnya tetapi permukaan airnya tidak naik; demikian juga saya tahu betapa tidak terbandingkannya Sang Buddha bila saya memikirkan guru-guru besar yang telah saya temui, yang hanya merupakan siswa Sang Buddha."

Sumber : http://www.samaggi-phala.or.id/naskahdamma_dtl.php?id=755&multi=T&hal=0
Aku akan melaksanakannya dengan tubuhku,
Karena apa gunanya hanya membaca kata-kata belaka?
Apakah mempelajari obat-obatan saja
Dapat menyembuhkan yang sakit?
[Bodhicaryavatara, Bodhisattva Shantideva]

Offline Hikoza83

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.295
  • Reputasi: 60
  • Gender: Male
  • panda is so cute... ^-^
Re: Milinda Panha
« Reply #7 on: 14 November 2007, 12:50:13 AM »
7. "Manakah yang lebih hebat, perbuatan bajik ataukah perbuatan tercela?"
"Perbuatan bajik, O baginda. Bila seseorang melakukan kesalahan namun kemudian merasa menyesal dan menyadari kesalahannya, maka perbuatan tercelanya tidak akan bertambah. Tetapi seseorang yang melakukan perbuatan bajik tidak akan merasakan penyesalan; maka timbullah kegembiraan serta suka cita. Karena gembira dia akan merasa tenang, karena tenang dia akan merasa puas, karena puas lalu pikirannya mudah terkonsentrasi, karena terkonsentrasi dia dapat melihat segala sesuatu sebagaimana adanya. Dengan demikian jasa kebajikannya akan bertambah. Jadi perbuatan bajik selalu lebih hebat. Secara relatif, perbuatan tercela tidak bermakna."

8. "Mana yang lebih jelek, perbuatan tercela yang disadari ataukah yang tidak disadari?"
"Perbuatan tercela yang tidak disadari, baginda."
"Kalau begitu, orang-orang yang melakukan perbuatan tercela tanpa menyadarinya harus dihukum dua kali lebih berat."
"Bagaimana menurut baginda, apakah seseorang akan terbakar lebih parah jika dia menggenggam besi yang merah membara tanpa mengetahui bahwa itu panas, dibandingkan dengan orang yang mengetahuinya?"
"Dia akan terbakar lebih parah jika tidak mengetahui bahwa besi itu panas."
"Demikian juga, O baginda, sama seperti orang yang melakukan perbuatan tercela tanpa menyadarinya."

Sumber : http://www.samaggi-phala.or.id/naskahdamma_dtl.php?id=757&multi=T&hal=0
Aku akan melaksanakannya dengan tubuhku,
Karena apa gunanya hanya membaca kata-kata belaka?
Apakah mempelajari obat-obatan saja
Dapat menyembuhkan yang sakit?
[Bodhicaryavatara, Bodhisattva Shantideva]

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: Milinda Panha
« Reply #8 on: 14 November 2007, 07:12:28 AM »
yaitu percakapan Raja Alexander Agung [Raja Milinda dari Yunani] ...

 :-? Sdr. Hikoza83, anda yakin Raja Milinda adalah Alexander Agung (Alexander The Great) ? Saya baru dengar dalam sejarahnya ATG bertemu dengan Nagasena.
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline Hikoza83

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.295
  • Reputasi: 60
  • Gender: Male
  • panda is so cute... ^-^
Re: Milinda Panha
« Reply #9 on: 14 November 2007, 11:55:31 AM »
yaitu percakapan Raja Alexander Agung [Raja Milinda dari Yunani] ...

 :-? Sdr. Hikoza83, anda yakin Raja Milinda adalah Alexander Agung (Alexander The Great) ? Saya baru dengar dalam sejarahnya ATG bertemu dengan Nagasena.
infonya dpt dr bhante di palembang, emang kalo yg dibaca di webnya beda.
kalo menurut bro kelana gmn? :)


By : Zen
« Last Edit: 14 November 2007, 11:57:12 AM by Hikoza83 »
Aku akan melaksanakannya dengan tubuhku,
Karena apa gunanya hanya membaca kata-kata belaka?
Apakah mempelajari obat-obatan saja
Dapat menyembuhkan yang sakit?
[Bodhicaryavatara, Bodhisattva Shantideva]

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Milinda Panha
« Reply #10 on: 14 November 2007, 12:31:14 PM »
bukan alexander, yg bener menander:
http://en.wikipedia.org/wiki/Menander_I
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline El Sol

  • Sebelumnya: El Sol
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.752
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: Milinda Panha
« Reply #11 on: 14 November 2007, 03:50:22 PM »
NAGASENA BUKAN NAGARJUNA!!! Please deh..jangan samakan Yang Ariya Nagasena ama Nagarjuna yg buat kitab2 palsu... ;D
« Last Edit: 14 November 2007, 04:21:21 PM by El Sol »

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Milinda Panha
« Reply #12 on: 14 November 2007, 04:06:33 PM »
jangan suka asal ngomong tanpa menyebutkan reasoning dan fakta2nya. buka thread tersendiri, bahas tulisan2nya nagarjuna dan terangkan kenapa itu anda anggap palsu...

buddhis suka diolok2 dengan one liner sejenis: penyembah berhala, nihilistik, tak bisa masuk surga, dll, tanpa bisa menerangkan kenapa dan riset dari sumber2 aslinya. jangan sampai buddhis justru mengadopsi pola2 asal ngomong kayak gini juga...
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline El Sol

  • Sebelumnya: El Sol
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.752
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: Milinda Panha
« Reply #13 on: 14 November 2007, 04:07:33 PM »
gw bilank dia buat Kitab2 palsu...bukan dianya yg palsu...

and anyway...

I'm too selfish to share my knowledge with stranger...
« Last Edit: 14 November 2007, 04:11:53 PM by El Sol »

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Milinda Panha
« Reply #14 on: 14 November 2007, 04:11:33 PM »
iya, terangkan isi kitab2nya yg anda anggap palsu. kasih kutipannya. bahas sampai tuntas. jangan cuman 1 baris dan gantung sampai di sini aja. buka thread tersendiri... kalo penganut ajaran nagarjuna bohwat dan gak bisa jawab atau menerangkan sanggahannya, baru anda bisa ngasih kesimpulan...

jangan kesimpulannya doang, pembahasannya nol...

* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

 

anything