Login with username, password and session length
0 Members and 1 Guest are viewing this topic.
memang tidak, apakah pernah terjadi sebaliknya?
tidak. jadi siapa umat buddhis yang berpendapat bahwa menjadi buddhis perlu pake KTP buddhis?
jika di masa sang Buddha tidak ada KTP, berarti untuk menjadi buddhis itu gak perlu KTP sama sekali donk?
tidak ada, hanya umat non-buddhis yg berpendapat demikian
siapa nama umat non buddhis itu?
si non-buddhis itu tidak melampirkan KTPnya di sini, jadi bagaimana bisa tahu namanya?
dia tidak melampirkan KTP nya di sini, bagaimana anda tau, kalau dia non buddhis?
karena selain KTP, volume otak juga bisa dijadikan petunjuk
tapi volume otak itu ternyata tidak bisa menunjukan, siapa nama orang itu. setuju?
yg bisa mengetahui nama dari orang berotak sedikit tentu saja hanya orang yg berotak lebih banyak.
jadi, yang berotak sedikit itu pasti non buddhis ya?sedangkan semua buddhis pasti berotak banyak. gitu ya?
saya tidak mengatakan demikian, dan saya juga tidak membantah statement anda. tapi itu itu adalah asumsi anda sendiri.
apa asumsi = pertanyaan?
dalam kasus ini YES, anda sudah berasumsi dan mengharapkan penegasan untuk mendukung asumsi anda. Dan dari kasus ini teori volume otak sudah terbukti