//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Cara Yang Sesuai Untuk Penyebaran Dhamma  (Read 97538 times)

0 Members and 2 Guests are viewing this topic.

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: Cara Yang Sesuai Untuk Penyebaran Dhamma
« Reply #210 on: 28 February 2010, 12:20:56 PM »
[Bagian Panjang Tentang Moralitas],Digha Nikaya :
1.25. "'Sementara beberapa pertapa dan Brahmana berpenghidupan dengan keterampilan seperti meramalkan hujan yang baik atau buruk; panen yang baik atau buruk; keamanan, bahaya; penyakit, kesehatan, atau mencatat, menentukan, menghitung, komposisi syair, menjelaskan alasan-alasan, Pertapa Gotama menjauhi keterampilan dan penghidupan salah demikian.'"
1.27. "'Sementara beberapa pertapa dan Brahmana, memakan makanan pemberian mereka yang berkeyakinan, berpenghidupan dengan keterampilan demikian, penghidupan salah seperti menenangkan para dewa dan menepati janji terhadap para dewa, membuat jimat tanah-rumah, memberikan kekuatan dan kelemahan, mempersiapkan dan mensucikan bangunan, memberikan upacara pembersihan dan pemandian, memberikan korban, memberikan obat pencahar, obat penawar, obat batuk dan pilek, memberikan obat-telinga, -mata, -hidung, salep dan salep-penawar, pembedahan-mata, pembedahan, pengobatan bayi, menggunakan balsem untuk melawan efek samping dari pengobatan sebelumnya, Pertapa Gotama menjauhi keterampilan dan penghidupan salah demikian.'33 Ini para bhikkhu, untuk hal-hal mendasar, persoalan kecil inilah maka orang-orang biasa memuji Sang Tathagata."

dan beberapa menjurus ke arah yang dijauhi oleh Petapa Gotama,bukan dengan cara seperti itu memperoleh "dana" ,sekali lagi mungkin saya bisa salah,makanya dari awal tulisan saya,saya mengatakan perlu mengundang "Ahli Vinaya" untuk membahasnya disini...

Dan saya kurang tahu apakah Saudara Kusalaputto yang salah menerjemahkan atau memang begitulah tindakan Bhikkhu yang bersangkutan..

Anumodana _/\_
bro riki klo dapat saya katakan bhikkhu  dhamma vijayo tidak mencari penghasilan dari menolong namun mereka yg telah di tolong memangnya ga boleh dana untuk vihara maupun dhamma tvnya? lalu apakah ia memakai sendiri dana itu

Namastase bro Kusalaputto,
saya tidak berkata bahwa Bhikkhu tersebut mencari dana melalui cara2 seperti itu,entah didasari oleh cinta kasih atau apapun itu,seorang Bhikkhu yang bertindak sesuatu harus sesuai dengan Vinaya yang telah ditetapkan oleh Bhagava,saya rasa permasalahn ini pun simpang siur...apakah diperolehkan seorang Bhikkhu menolong orang dari "kekuatan jahat"?padahal sangat disayangkan bahwa Buddha sendiri memberikan peraturan bahwa para Bhikkhu "dilarang" mempertunjukan "kemampuannya"...bagaimana jika umat disana hanya menghormati "kemampuannya" tersebut?tanpa mengetahui "Dhamma" yang dibawa oleh Bhante tersebut?bukankah sungguh sangat disayangkan bahwa umat disana mempercayai Buddha Dhamma hanya karena "kemampuan2" seperti itu?apa bedanya kita dengan kr****n yang dengan dalih penyembuhan massal,roh kudus dan sebagainya?

Buddha Dhamma terlalu Agung untuk manusia2 yang berdebu banyak,saya juga tidak mau mengomentari sikap Bhante itu,karena Sangha memiliki kebijakannya sendiri,begitu pula Bhante tersebut memiliki kebijaksanaanya sendiri..

Jikalau ada kata2 saya yang kurang sopan,terlalu kasar,atau menyakiti hati,saya mohon maaf,saya tidak bermaksud untuk mencap Sangha,atau apapun..Saya hanya ingin melestarikan Buddha Dhamma,dan berjalan diatas Buddha Dhamma..

Jikalau saya khilaf,itu adalah wajar,karena saya masih diliputi oleh kebodohan,saya masih dungu,jadi mohon bimbingannya dan sharing Dhammanya..sehingga dengan proses belajar ini,saya bisa lebih bijak,walau hanya secara duniawi..

Anumodana _/\_
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline Tekkss Katsuo

  • Sebelumnya wangsapala
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.611
  • Reputasi: 34
  • Gender: Male
Re: Cara Yang Sesuai Untuk Penyebaran Dhamma
« Reply #211 on: 28 February 2010, 12:44:40 PM »
td baru melihat videonya Monk Bar, rap gt, rasanya sedih bgt gw liat gt. haizzzzzzz. ntah kenapa. kecewa deh  :(

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: Cara Yang Sesuai Untuk Penyebaran Dhamma
« Reply #212 on: 28 February 2010, 12:52:41 PM »
td baru melihat videonya Monk Bar, rap gt, rasanya sedih bgt gw liat gt. haizzzzzzz. ntah kenapa. kecewa deh  :(
dimana??yang dipost oleh Saudara Johan?
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline Tekkss Katsuo

  • Sebelumnya wangsapala
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.611
  • Reputasi: 34
  • Gender: Male
Re: Cara Yang Sesuai Untuk Penyebaran Dhamma
« Reply #213 on: 28 February 2010, 12:55:07 PM »
yaaa. tp video disana nga bisa dibuka, so gw liat di youtube

Offline sukuhong

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 279
  • Reputasi: 8
Re: Cara Yang Sesuai Untuk Penyebaran Dhamma
« Reply #214 on: 28 February 2010, 06:19:35 PM »
td baru melihat videonya Monk Bar, rap gt, rasanya sedih bgt gw liat gt. haizzzzzzz. ntah kenapa. kecewa deh  :(
dimana??yang dipost oleh Saudara Johan?

Mengapa harus sedih & kecewa ?
Pelanggaran Vinaya sudah ada dari jaman Buddha, apalagi sudah hampir 2600 tahun dari sesudah Beliau Parinibbana.
Dari jaman Sang Buddha sudah ada yang begituan, dimana mengaku anggota Sangha tapi prilaku tidak sesuai dengan Vinaya
LDM masih tebal bang ! :))
Sedih dan kecewa juga tidak bisa mengubah prilaku mereka, malah batin kita jadi melakukan Akusala Kamma.
kamsia.

Offline sukuhong

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 279
  • Reputasi: 8
Re: Cara Yang Sesuai Untuk Penyebaran Dhamma
« Reply #215 on: 28 February 2010, 06:22:10 PM »
bro riki klo dapat saya katakan bhikkhu  dhamma vijayo tidak mencari penghasilan dari menolong namun mereka yg telah di tolong memangnya ga boleh dana untuk vihara maupun dhamma tvnya? lalu apakah ia memakai sendiri dana itu

pendapat saya : alangkah baiknya dalam forum tidak menyebut nama Bhikkhu ! tidak etis dan bukan urusan umat untuk menilai kinerja seorang Bhikkhu.
kamsia
« Last Edit: 28 February 2010, 06:26:37 PM by sukuhong »

Offline Tekkss Katsuo

  • Sebelumnya wangsapala
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.611
  • Reputasi: 34
  • Gender: Male
Re: Cara Yang Sesuai Untuk Penyebaran Dhamma
« Reply #216 on: 28 February 2010, 07:20:25 PM »
TQ.. bro suku,,, ya sich, tp mao gmana lagi, saya jg umat manusia biasa, masih bisa bersedih  :)) ... yaaa cuma nga tao lagi mao blg apa,, sepertinya tdk pantas lah monk melakukan hal demikian adanyaaa

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: Cara Yang Sesuai Untuk Penyebaran Dhamma
« Reply #217 on: 28 February 2010, 07:48:31 PM »
bro riki klo dapat saya katakan bhikkhu  dhamma vijayo tidak mencari penghasilan dari menolong namun mereka yg telah di tolong memangnya ga boleh dana untuk vihara maupun dhamma tvnya? lalu apakah ia memakai sendiri dana itu

pendapat saya : alangkah baiknya dalam forum tidak menyebut nama Bhikkhu ! tidak etis dan bukan urusan umat untuk menilai kinerja seorang Bhikkhu.
kamsia

Bro,penyebutan nama atau tidak,itu adalah HAK dari setiap orang,saya rasa tidak ada kaitannya disini,dan saya dan bro kusalaputto hanya sekedar diskusi tanpa "menghakimi"..

Anumodana _/\_
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: Cara Yang Sesuai Untuk Penyebaran Dhamma
« Reply #218 on: 28 February 2010, 07:53:38 PM »
td baru melihat videonya Monk Bar, rap gt, rasanya sedih bgt gw liat gt. haizzzzzzz. ntah kenapa. kecewa deh  :(
dimana??yang dipost oleh Saudara Johan?

Mengapa harus sedih & kecewa ?
Pelanggaran Vinaya sudah ada dari jaman Buddha, apalagi sudah hampir 2600 tahun dari sesudah Beliau Parinibbana.
Dari jaman Sang Buddha sudah ada yang begituan, dimana mengaku anggota Sangha tapi prilaku tidak sesuai dengan Vinaya
LDM masih tebal bang ! :))
Sedih dan kecewa juga tidak bisa mengubah prilaku mereka, malah batin kita jadi melakukan Akusala Kamma.
kamsia.

IMHO, Kwalitas seorang pengajar antara lain :

1. Enthusiastic/semangat
2. Minat yg mendalam
3. penguasaan materi
4. komunikasi yg baik
       terstruktur, jelas, segar, menarik, dst, dst
       vocal variety...volume, rate, pitch, quality
....

dimana??yang dipost oleh Saudara Johan?
http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,14946.new.html#new
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline Mr.Jhonz

  • Sebelumnya: Chikennn
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.164
  • Reputasi: 148
  • Gender: Male
  • simple life
Re: Cara Yang Sesuai Untuk Penyebaran Dhamma
« Reply #219 on: 28 February 2010, 08:12:30 PM »
td baru melihat videonya Monk Bar, rap gt, rasanya sedih bgt gw liat gt. haizzzzzzz. ntah kenapa. kecewa deh  :(
Ternyata menjadi umat buddha tetap membuat kita terpenjara(baca; menderita)
Seperti yg dikatakan om kainyt "keluar dari satu penjara,masuk kepenjara lainnya" *kira2 begitu ;D
buddha; "berjuanglah dengan tekun dan perhatian murni"

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: Cara Yang Sesuai Untuk Penyebaran Dhamma
« Reply #220 on: 28 February 2010, 08:14:33 PM »
Tapi realiata di lapangan,
*pada saat kelas meditasi jumlah umat yang hadir dapat di hitung dengan jari,tapi
*pada saat kelas dhammadesana yg dibawakan oleh sosok yg humoris jumlahnya umat yg hadir bisa ratusan bahkan ribuan
Pertanyaannya; fenomena apa ini?

Begitu ada ratusan dan ribuan umat,...
tutuplah dgn meditasi 5 s/d 10 menit

Pertanyaannya; fenomena apa ini?
Manusia sekarang gak tahan sakit (duduk bersila), mau gampangnya aja...


mungkin begitu bro Jhonz  :x :x :x
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline Tekkss Katsuo

  • Sebelumnya wangsapala
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.611
  • Reputasi: 34
  • Gender: Male
Re: Cara Yang Sesuai Untuk Penyebaran Dhamma
« Reply #221 on: 28 February 2010, 08:28:35 PM »
td baru melihat videonya Monk Bar, rap gt, rasanya sedih bgt gw liat gt. haizzzzzzz. ntah kenapa. kecewa deh  :(
Ternyata menjadi umat buddha tetap membuat kita terpenjara(baca; menderita)
Seperti yg dikatakan om kainyt "keluar dari satu penjara,masuk kepenjara lainnya" *kira2 begitu ;D

kalo jd umat Buddha saja, lgsg bebas dr segala penderitaan, mah semua org berbondong bondong masuk jd Buddhism aja. :))

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Cara Yang Sesuai Untuk Penyebaran Dhamma
« Reply #222 on: 01 March 2010, 09:47:49 AM »
Nah,sekarang permasalahnya muncul dengan dalih sebagai transportasi,di dana in umat dan sebagainya,,..katanya sih untuk kepentingan umat..bagaimana itu?


Jaman Buddha dulu juga bhikkhu ga ada yang naek kuda atau "nyetir" kereta (kuda) dengan alasan "gampang menyebar dhamma". Bagi yang punya kekuatan bathin juga tidak menggunakannya sebagai sarana transportasi dengan alasan "gampang menyebar dhamma".




Penyebaran Dhamma dgn menggunakan Slide (Ms PowerPoint) dan video Clip
apakah lebih banyak segi positipnya dari pada negatipnya. Udah tentu ada yg
bantu membuat atau mengoperasikan kalau Biksunya perlu bantuan.

bagaimana menurut anda?
Alat bantu seperti itu sepertinya tidak bertentangan dengan vinaya. Sama saja seperti menggunakan Microphone. Penggunaan alat bantu seperti itu sifatnya netral.

Offline CHANGE

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 598
  • Reputasi: 63
Re: Cara Yang Sesuai Untuk Penyebaran Dhamma
« Reply #223 on: 01 March 2010, 10:25:53 AM »
Saya harap jawaban saya ini tidak dinilai OOT, jikalau dinilai OOT, maka saya juga minta maaf  karena berbuat kesalahan.

Kita semua ( saya ) pernah melakukan kesalahan, saling memaafkan adalah kewajiban. Sepengetahuan saya, kita semakin DEWASA karena BELAJAR dari kesalahan diri sendiri atau orang lain. Sebelum menjawab pertanyaan Bro Riky, pertanyaannya adalah inti dari tujuan kita belajar Dhamma sebenarnya apa ?

Jika kita “MENCARI” “KELUAR” ( outside-in), maka yang selalu menjadi  PERHATIAN KITA adalah Yang Lain harus berubah untuk kita, dan inilah Penderitaan, karena kita tidak  pernah puas dengan konsep dari pengetahuan yang kita pelajari, dan tidak pernah mendapat MANFAAT dari Dhamma yang kita pelajari. Kita semua selalu mencari celah negative untuk semua masalah dalam memuaskan dan menutupi keegoan kita.

Jika kita “MENCARI” “KEDALAM” ( inside-out ), maka yang selalu menjadi  PERHATIAN KITA adalah DIRI SENDIRI YANG HARUS BERUBAH sebelum mengubah orang lain. Maka MANFAAT DHAMMA yang kita pelajari dapat kita petik.

“MENCARI” berarti mendapatkan “GURU pembimbing yang baik ”
Guru yang terbaik adalah orang yang paling kita benci. Karena dia membantu kita mengikis KEBENCIAN dan KESERAKAHAN ( ekstrim tidak suka  dan ekstrim suka ) dan ini dapat kita temukan dilingkungan kita.

Guru paling terbaik ( Best of the Best ) adalah JALAN TENGAH, yang mengajarkan kita untuk tidak menjadi ekstrim suka ( serakah ) dan ekstrim tidak suka ( benci ) atas semua situasi dan kondisi yang kita terima SAAT INI.

Mungkin artikel dibawah ini cukup membantu untuk memahani lebih jauh.

KUNCI HATI ( PIKIRAN )

Pada zaman dulu, ada seorang pesulap bernama Houdini yang sangat ternama dan memiliki ketrampilan yang istimewa, dia bisa membuka kunci serumit apapun juga dalam waktu yang sangat singkat, dan selama ini tidak pernah gagal.

Dia pernah menetapkan sebuah target yang penuh dengan tantangan bagi dirinya sendiri: harus bisa meloloskan diri dari kunci yang berbentuk apapun juga, dalam kurun waktu yang tidak lebih dari 60 menit, dengan syarat membiarkan dia mengenakan baju khusus untuk masuk ke dalam, serta tidak boleh ada orang yang mengawasinya di samping.

Ada penduduk sebuah kota kecil di Inggris, memutuskan untuk menantang Houdini yang agung, mereka  bermaksud mempermalukan pesulap agung ini. Mereka membuat satu kurungan besi yang khusus dan sangat kokoh, dilengkapi dengan sebuah kunci yang kelihatannya sangat rumit, lalu mereka mempersilahkan Houdini datang untuk melihat apakah dia bisa keluar dari kurungan besi itu.

Houdini menerima tantangan mereka. Dengan mengenakan baju khususnya, dia berjalan masuk ke dalam kurungan besi, setelah pintu besi ditutup dengan mengeluarkan suara ‘brang’, semua orang menaati peraturan dengan membalik tubuh mereka.

30 menit telah berlalu, Houdini  bekerja dengan konsentrasi penuh. Satu jam telah berlalu, kening kepala Houdini mulai berkeringat. Dua jam sudah berlalu pula, dari awal hingga akhir Houdini tidak mendengar suara pir membuka kunci yang dia nanti-nantikan itu.

Pada akhirnya ketika tenaganya sudah terkuras habis dia duduk dengan menempelkan tubuhnya di pintu, alhasil pintu besinya terbuka seiring dengan posisi badan dia duduk…
Ternyata, pintu itu sama sekali tidak dikunci, kunci yang kelihatannya sangat hebat itu hanya bentuknya saja.

Pintu tidak terkunci, tentunya kunci tidak perlu dibuka, tetapi sebaliknya pintu hati Houdini  telah terkunci.

Kegagalan pesulap agung ini terletak pada, dia terlalu memusatkan perhatian dia pada kunci yang hanya bermakna simbolis itu, tanpa dia sadari tujuan dia telah berubah dari ‘meloloskan diri’ (“Ayam dhammo-vinayo ekaraso vimuttiraso. Ajaranku ini mempunyai rasa yang satu, yang dangkal maupun yang dalam, ekaraso vimuttiraso, rasa kebebasan.”) menjadi ‘membuka kunci’ ( hanya terpaku pada “KONSEP” rasa kebebasan ). Selain itu, konsep kesan pertamanya telah memberitahukan dia: Asalkan Kunci, Pasti Terkunci. Inilah penderitaan.

Kesimpulan :

Memikirkan Apa yang Seharusnya Dipikirkan
Melakukan Apa yang Seharusnya Dilakukan

Tidak Memikirkan Apa yang Seharusnya Tidak Dipikirkan
Tidak Melakukan Apa yang Seharusnya Tidak Dilakukan.

Inilah salah satu bentuk Pengendalian Diri atau Perhatian.

Memikirkan Apa yang Seharusnya Tidak Dipikirkan.
Melakukan Apa yang Seharusnya Tidak Dilakukan

Tidak Memikirkan Apa yang Seharusnya Dipikirkan
Tidak Melakukan Apa yang Seharusnya Dilakukan.

Inilah salah satu bentuk Bukan Pengendalian Diri atau Perhatian melainkan Kelalaian.


[at] Change

Untuk ceramah yang anda sajikan,sungguh bagus untuk dilihat dan didengar..Pertanyaan saya simple,"Apakah ceramah dari Bhante Sri Pannavaro itu "keluar" dari Topicnya?Apakah "selingaan joke" yang disisipkan itu keluar dari jalur "isi" Dhamma yang akan disampaikan?Apakah Bhantenya membabarkan Dhamma sambil "ngakak"?apakah Bhantenya membabarkan Dhamma sambil "ketawa ketiwi" dan jalan sana jalan sini?

Anumodana _/\_

Jadi pertanyaan saya, apakah pertanyaan ini masih harus dijawab ?

 

« Last Edit: 01 March 2010, 10:41:42 AM by CHANGE »

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: Cara Yang Sesuai Untuk Penyebaran Dhamma
« Reply #224 on: 01 March 2010, 02:34:12 PM »
Quote
Jadi pertanyaan saya, apakah pertanyaan ini masih harus dijawab ?
:)
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...