//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Bagaimana cara konversi ke agama buddha secara sah di Indonesia?  (Read 6161 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline golden

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 4
  • Reputasi: 0
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Halo  _/\_

Saya mau tanya, gimana cara konversi ke agama buddha dengan sah (secara negara) di Indonesia?

Cerita singkatnya saya lahir dengan agama lain. Saya selama setahun kemarin sudah mempraktekan meditasi, dan dengan proses itu saya cukup bangga dengan pencapaian meditasi yang saya lakukan. Nilai-nilai spiritual yang muncul dari mengosongkan "diri" menjadi panduan hidup saya yang paling saya percayai, yang membuat saya meniggalkan kepercayaan dan nilai-nilai agama saya yang sebelumnya, karena saya sudah tersadari itu salah.

Saya belum pernah belajar yang bener-bener sebelumnya tentang agama buddha dan bahkan cuman tau sedikit tentang konsep-konsepnya. Tapi nilai spiritual yang saya dapat dari meditasi itu kalau dilihat ternyata sangat cocok dengan nilai-nilai ajaran buddha (sejauh yang saya ketahui). Menurut saya pribadi, untuk mempelajari nilai-nilai buddha tidak perlu terikat dengan status "agama" buddha. Oleh karena itu saya selama satu tahun tetap mempertahankan status agama saya yang sebelumnya, karena saya berfikir "apalah arti agama dalam KTP?"

Tapi sekarang saya berniat untuk mengubah status legal saya menjadi agama buddha. Karena saya mulai merasakan hal-hal kecil yang bermanfaat dari mengubah "status" di KTP saya. Nah dari pihak yang membuat KTP itu, katanya saya perlu untuk mengkonversi agama dengan sah ke vihara dan menyerahkan buktinya. Yang saya pengen tau adalah bagaimana proses perubahan agama ke agama buddha itu? Apa saya tinggal datang ke vihara lalu minta di konversikan? Apa yang harus saya persiapkan? Apakah dengan pengetahuan minim saya dibolehkan untuk mendapat status agama buddha?

Offline Jual Sapi

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 27
  • Reputasi: 0
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Bagaimana cara konversi ke agama buddha secara sah di Indonesia?
« Reply #1 on: 19 March 2016, 03:09:34 PM »
Selamat kepada saudara golden telah memilih agama Buddha.

Mempelajari Buddha dharma identik dengan kesempatan mengembangkan kebijaksanaan, kedamaian, dan toleransi, semoga jalan golden selalu berkembang juga membawa orang-orang terdekat untuk mengembangkan dalam 3 hal ini.

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: Bagaimana cara konversi ke agama buddha secara sah di Indonesia?
« Reply #2 on: 19 March 2016, 08:25:08 PM »
Ke vihara ikut Visudhi, terus ke kecamatan bawa surat keterangan visudhi, surat keterangan rt rw, kk dan ktp
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline xenocross

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.189
  • Reputasi: 61
  • Gender: Male
Re: Bagaimana cara konversi ke agama buddha secara sah di Indonesia?
« Reply #3 on: 20 March 2016, 12:02:26 AM »
katanya bisa hubungi vihara terdekat, harus bikin surat apa gitu
Satu saat dari pikiran yang dikuasai amarah membakar kebaikan yang telah dikumpulkan selama berkalpa-kalpa.
~ Mahavairocana Sutra

Offline golden

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 4
  • Reputasi: 0
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Bagaimana cara konversi ke agama buddha secara sah di Indonesia?
« Reply #4 on: 20 March 2016, 02:16:25 PM »
Ke vihara ikut Visudhi, terus ke kecamatan bawa surat keterangan visudhi, surat keterangan rt rw, kk dan ktp

Nah visudhi itu prosesnya gimana ya? Takutnya saya ntar ga siap

Offline Mas Tidar

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.262
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
Re: Bagaimana cara konversi ke agama buddha secara sah di Indonesia?
« Reply #5 on: 20 March 2016, 02:30:14 PM »
dari pengalaman, pakai sertifikat pabajja samanera yg disahkan oleh STI.
leap ahead
Saccena me samo natthi, Esa me saccaparamiti

"One who sees the Dhamma sees me. One who sees me sees the Dhamma." Buddha

Offline xenocross

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.189
  • Reputasi: 61
  • Gender: Male
Re: Bagaimana cara konversi ke agama buddha secara sah di Indonesia?
« Reply #6 on: 20 March 2016, 06:25:46 PM »
Nah visudhi itu prosesnya gimana ya? Takutnya saya ntar ga siap

gak mungkin ga siap, hanya ritual sebentar. Biasanya sih pasti diadakan wisudhi massal waktu waisak, atau asadha, kathina
Satu saat dari pikiran yang dikuasai amarah membakar kebaikan yang telah dikumpulkan selama berkalpa-kalpa.
~ Mahavairocana Sutra

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Bagaimana cara konversi ke agama buddha secara sah di Indonesia?
« Reply #7 on: 21 March 2016, 06:50:55 PM »
Nah visudhi itu prosesnya gimana ya? Takutnya saya ntar ga siap

Intinya, visuddhi itu istilahnya sama seperti membaca kalimat syahadat dlm agama Buddha, yaitu menyatakan berlindung kepada Buddha, Dhamma, dan Sangha...
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline golden

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 4
  • Reputasi: 0
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Bagaimana cara konversi ke agama buddha secara sah di Indonesia?
« Reply #8 on: 22 March 2016, 11:35:14 PM »
Intinya, visuddhi itu istilahnya sama seperti membaca kalimat syahadat dlm agama Buddha, yaitu menyatakan berlindung kepada Buddha, Dhamma, dan Sangha...

Saya tau kalau mau belajar buddha dan dateng ke vihara ga usah punya status agama buddha, tapi kalo boleh tau, bedanya orang yang udah visudhi sama yang belom apa?

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: Bagaimana cara konversi ke agama buddha secara sah di Indonesia?
« Reply #9 on: 23 March 2016, 12:31:36 PM »
Untuk kepentingan catatan sipil aja kan? Kalau sudah kawin dll mungkin perlu karena berhubungan dengan hukum waris dll. Kalo urusan jalan mulia ga ada masalah.
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline Lex Chan

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.437
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
  • Love everybody, not every body...
Re: Bagaimana cara konversi ke agama buddha secara sah di Indonesia?
« Reply #10 on: 24 March 2016, 01:27:25 PM »
Saya tau kalau mau belajar buddha dan dateng ke vihara ga usah punya status agama buddha, tapi kalo boleh tau, bedanya orang yang udah visudhi sama yang belom apa?

Visudhi itu pernyataan ikrar bahwa berlindung kepada Buddha, Dhamma, dan Sangha. Sifatnya seremonial saja.
Kalau di agama ka****k / kr****n, seperti sakramen permandian / baptis.

Kalau menurut saya, seremonial tidak terlalu penting.
Yang lebih penting adalah di niat...  ;)

Jadi Buddhis tidak ada jaminan apa2... tidak dijamin masuk surga atau menjadi suci...
Semua kembali lagi ke perilaku diri sendiri.. hehehe... :P

Tapi barangkali penting kalau untuk urusan administratif kenegaraan, yang mewajibkan WNI untuk beragama.
“Give the world the best you have and you may get hurt. Give the world your best anyway”
-Mother Teresa-

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Bagaimana cara konversi ke agama buddha secara sah di Indonesia?
« Reply #11 on: 24 March 2016, 07:37:43 PM »
Saya tau kalau mau belajar buddha dan dateng ke vihara ga usah punya status agama buddha, tapi kalo boleh tau, bedanya orang yang udah visudhi sama yang belom apa?

Seperti yg telah dijawab di atas, visuddhi sebenarnya itu cuma formalitas saja bahwa seseorang telah menyatakan berlindung kepada Buddha, Dhamma dan Sangha.

Tentang bagaimana menjadi seorang umat Buddha yang bukan sekedar formalitas, Sang Buddha telah mengatakannya dlm AN 7.25 sbb:

Pada suatu ketika Sang Bhagavā sedang menetap di antara penduduk Sakya di Kapilavatthu di Taman Pohon Banyan. Kemudian Mahānāma orang Sakya mendatangi Sang Bhagavā, bersujud kepada Beliau, duduk di satu sisi, dan berkata kepada Beliau:

  “Dengan cara bagaimanakah, Bhante, seseorang adalah seorang umat awam?”

  “Ketika, Mahānāma, ia telah berlindung pada Sang Buddha, Dhamma, dan Saṅgha, dengan cara demikian seseorang adalah seorang umat awam.”

  “Dengan cara bagaimanakah, Bhante, seorang umat awam adalah bermoral?”

  “Ketika, Mahānāma, seorang umat awam menghindari membunuh, menghindari mengambil apa yang tidak diberikan, menghindari hubungan seksual yang salah, menghindari berbohong, dan menghindari minuman keras, anggur, dan minuman memabukkan, yang menjadi landasan bagi kelengahan, dengan cara demikian seorang umat awam adalah bermoral.”

  “Dengan cara bagaimanakah, Bhante, seorang umat awam berlatih demi kesejahteraannya sendiri tetapi tidak demi kesejahteraan orang lain?” [221]

  (1) “Ketika, Mahānāma, seorang umat awam sempurna dalam keyakinan tetapi tidak mendorong orang lain agar sempurna dalam keyakinan; (2) ketika ia sendiri sempurna dalam perilaku bermoral tetapi tidak mendorong orang lain agar sempurna dalam perilaku bermoral; (3) ketika ia sendiri sempurna dalam kedermawanan tetapi tidak mendorong orang lain agar sempurna dalam kedermawanan; (4) ketika ia sendiri ingin menemui para bhikkhu tetapi tidak mendorong orang lain untuk menemui para bhikkhu; (5) ketika ia sendiri ingin mendengarkan Dhamma sejati tetapi tidak mendorong orang lain untuk mendengar Dhamma sejati; (6) ketika ia sendiri mengingat ajaran yang telah ia dengar tetapi tidak mendorong orang lain untuk mengingat ajaran; (7) ketika ia sendiri memeriksa makna dari ajaran-ajaran yang ia ingat tetapi tidak mendorong orang lain untuk memeriksa makna-maknanya; (8 ) ketika ia sendiri telah memahami makna dan Dhamma dan berlatih sesuai Dhamma, tetapi tidak mendorong orang lain agar melakukan hal serupa: dengan cara inilah, Mahānāma, umat awam itu berlatih demi kesejahteraannya sendiri tetapi tidak demi kesejahteraan orang lain.”

  “Dengan cara bagaimanakah, Bhante, seorang umat awam berlatih demi kesejahteraannya sendiri dan juga demi kesejahteraan orang lain?”

  (1) “Ketika, Mahānāma, seorang umat awam sempurna dalam keyakinan dan juga mendorong orang lain agar sempurna dalam keyakinan; (2) ketika ia sendiri sempurna dalam perilaku bermoral dan juga mendorong orang lain agar sempurna dalam perilaku bermoral; (3) ketika ia sendiri sempurna dalam kedermawanan dan juga mendorong orang lain agar sempurna dalam kedermawanan; (4) ketika ia sendiri ingin menemui para bhikkhu dan juga mendorong orang lain untuk menemui para bhikkhu; (5) ketika ia sendiri ingin mendengarkan Dhamma sejati dan juga mendorong orang lain untuk mendengar Dhamma sejati; (6) ketika ia sendiri mengingat ajaran yang telah ia dengar dan juga mendorong orang lain untuk mengingat ajaran; (7) ketika ia sendiri memeriksa makna dari ajaran-ajaran yang ia ingat dan juga mendorong orang lain untuk memeriksa makna-maknanya; (8 ) ketika ia sendiri telah memahami makna [222]  dan Dhamma dan berlatih sesuai Dhamma dan juga mendorong orang lain agar melakukan hal serupa: dengan cara inilah, Mahānāma, umat awam itu berlatih demi kesejahteraannya sendiri dan juga demi kesejahteraan orang lain.”
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa