//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...  (Read 663678 times)

0 Members and 3 Guests are viewing this topic.

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...
« Reply #2040 on: 04 October 2010, 05:00:26 AM »
Sengit sekali pembahasannya. menurut saya, daripada asik memperdebatkan mana yang benar, mengapa tidak melatih diri supaya mencapai pencerahan. kalau sudah mencapai pencerahan, anda kan bisa tahu sendiri mana yang benar ? di dhammapada kan ada ditulis, daripada seratus tahun membaca paritta dan belajar, lebih baik melatih diri...beigutlah intinya kira-kira. daripada berdebat 100 halaman, mengapa tidak melatih diri saja ? kalau berdebat seperti ini, buntut-buntutnya saling menuding, lalu timbul perasaan benci dan lain-lain, ini bukan menambah kamma baik, malah menambah kamma buruk.
untuk gampangnya, pakai aja inti ajaran buddha: kurangi berbuat jahat, perbanyak perbuatan baik, sucikan hati dan pikiran. mana ada theravada dan mahayana pada masa sang Buddha hidup...

membahas Dhamma dan memberi tahu mana yang benar dan mana salah ! atau kata lain meluruskan pandangan sesuai dengan ajaran Buddha Gotama, hal tersebut dilakukan termasuk perbuatan Baik, setuju ?

 _/\_
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline Edward

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.968
  • Reputasi: 85
  • Gender: Male
  • Akulah yang memulai penderitaan ini.....
Re: Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...
« Reply #2041 on: 14 October 2010, 04:47:30 AM »
Sengit sekali pembahasannya. menurut saya, daripada asik memperdebatkan mana yang benar, mengapa tidak melatih diri supaya mencapai pencerahan. kalau sudah mencapai pencerahan, anda kan bisa tahu sendiri mana yang benar ? di dhammapada kan ada ditulis, daripada seratus tahun membaca paritta dan belajar, lebih baik melatih diri...beigutlah intinya kira-kira. daripada berdebat 100 halaman, mengapa tidak melatih diri saja ? kalau berdebat seperti ini, buntut-buntutnya saling menuding, lalu timbul perasaan benci dan lain-lain, ini bukan menambah kamma baik, malah menambah kamma buruk.
untuk gampangnya, pakai aja inti ajaran buddha: kurangi berbuat jahat, perbanyak perbuatan baik, sucikan hati dan pikiran. mana ada theravada dan mahayana pada masa sang Buddha hidup...

Mungkin pertanyaan yang tepat adalah: "Mana ada Sang Buddha mengajarkan vegetarian, baca mantra, melakukan mudra, mengajarkan sadhana, serta memberikan ajaran rahasia (esoterik) semasa Beliau hidup?"
::)
“Hanya dengan kesabaran aku dapat menyelamatkan mereka....."

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...
« Reply #2043 on: 14 October 2010, 11:56:55 AM »
Sengit sekali pembahasannya. menurut saya, daripada asik memperdebatkan mana yang benar, mengapa tidak melatih diri supaya mencapai pencerahan. kalau sudah mencapai pencerahan, anda kan bisa tahu sendiri mana yang benar ? di dhammapada kan ada ditulis, daripada seratus tahun membaca paritta dan belajar, lebih baik melatih diri...beigutlah intinya kira-kira. daripada berdebat 100 halaman, mengapa tidak melatih diri saja ? kalau berdebat seperti ini, buntut-buntutnya saling menuding, lalu timbul perasaan benci dan lain-lain, ini bukan menambah kamma baik, malah menambah kamma buruk.
untuk gampangnya, pakai aja inti ajaran buddha: kurangi berbuat jahat, perbanyak perbuatan baik, sucikan hati dan pikiran. mana ada theravada dan mahayana pada masa sang Buddha hidup...

Mungkin pertanyaan yang tepat adalah: "Mana ada Sang Buddha mengajarkan vegetarian, baca mantra, melakukan mudra, mengajarkan sadhana, serta memberikan ajaran rahasia (esoterik) semasa Beliau hidup?"

di Kitab Mahayana, Vajrayana ada tuh...
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline arook

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 7
  • Reputasi: 0
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...
« Reply #2044 on: 16 December 2010, 04:07:06 PM »
Apakah benar Mahayana mengajarkan tentang proses setelah manusia mati? jika dlm khasanah Jawa disebut SANGKAN PARANING DUMADI..terima kasih

Offline Mahadeva

  • Sebelumnya: raynoism
  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 602
  • Reputasi: 10
  • Gender: Male
Re: Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...
« Reply #2045 on: 22 December 2010, 12:29:11 PM »
Apakah benar Mahayana mengajarkan tentang proses setelah manusia mati? jika dlm khasanah Jawa disebut SANGKAN PARANING DUMADI..terima kasih

tidak..itukan kejawen...

di buddhism tujuannya bukan untuk dumadi kok.....tapi kebangunan

Offline Thema

  • Teman
  • **
  • Posts: 64
  • Reputasi: 2
  • Gender: Male
  • Think Most Talk More
Re: Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...
« Reply #2046 on: 22 December 2010, 03:40:57 PM »
Dari perdebatan yang demikian panjang dan melelahkan, kesimpulan saya adalah:


Theravada cenderung menuduh Mahayana ETERNALISTIK :ngomel:
Mahayana cenderung menuduh Theravada  NIHILISTIK :ngomel:


Referensi mengenai Eternalistik dan Nihilistik adalah sbb:
Quote
http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=2604.0

NIHILISME
3. Ajita Kesakambala
Pandangannya adalah uccheda-vada, kemusnahan/annihilation. Lebih lanjut bisa dikategorikan sebagai materialisme, yang menyangkal kehidupan lampau, kehidupan yang akan datang, kelahiran kembali, surga, neraka, buah dari perbuatan, baik ataupun buruk. Ia juga menyangkal semua pengetahuan yang timbul dari pencerahan. Pandangannya bisa juga disebut natthika-vada (nihilisme).

ETERNALISME
4. Pakudha Kaccayana, [….], alirannya bisa digolongkan sebagai akiriya-vada, yaitu menyangkal perbuatan berkehendak. Tetapi aliran tersebut juga bisa digolongkan sassata-vada (kekekalan), karena ia percaya ada suatu atta dalam setiap makhluk.

In my opinion, semua itu berpangkal dari ajaran Buddha yang paling eksentrik yaitu AN-ATTA .  Anatta adalah ajaran yang jelas-jelas BERLAWANAN dengan ajaran  SEMUA AGAMA di dunia yang mengajarkan adanya ATTA (apapun istilahnya, Jiva, Jiwa, Soul, Spirit, Roh, etc.) yang ETERNAL. :D

BRAHMANISME memberikan kepastian bagi pengikutnya bahwa ATTA/ATMAN bila MOKSHA akan menyatu dengan BRAHMAN. Bagai TETES AIR menyatu dengan SAMUDRA. Manunggaling Kawula Gusti. Kekal Abadi selama-lamanya. ETERNALISTIK. :D

Jainisme walau NON-THEIS (tidak mempercayai BRAHMA sebagai Pencipta Semesta) namun juga memberikan kepastian bagi pengikutnya bahwa bila JIVA  MOKSHA maka jiva akan mencapai NIRVANA (Jainisme menganggap Nirvana/Nibbana adalah alam tertinggi , lebih tinggi dari Alam Maha Brahma). Kekal Abadi selama-lamanya. ETERNALISTIK. :D

Menurut logika sederhana, Buddha seharusnya menerima paham NIHILISTIK sebagai pasangan ideal dari AN-ATTA. Namun ternyata Buddha dengan tegas menolak NIHILSIME. Mengapa? Di satu sisi, bila Buddha menerimanya maka berarti dia menyetujui Ajita Kesakambala sang guru NIHILISME. :))

Di sisi lain, cara Buddha menolak NIHILISME adalah sedikit banyak meniru DENIAL METHOD-nya JAINISME. Bukan ini bukan itu. Bukan eternalis bukan nihilis. :??


Tidak ada kepastian yang dapat dijangkau dengan logika (nihil? eternal?)  dalam hal (PARI)NIBBANA ini yang kemudian menjadi DEBAT ABADI antara Theravada dan Mahayana masa kini. ~X( ~X(


ETERNALISME & NIHILISME yang walaupun secara TEORITIS sama-sama  DITOLAK THERAVADA & MAHAYANA namun dalam PRAKTEK itulah yang sesungguhnya menjadi PERDEBATAN yang sangat ABHI (HALUS-TINGGI-LUAS) yang tak kunjung usai (dapat dibandingkan dengan perdebatan antara THEISME  dan ATHEISME  yang juga tak akan pernah berakhir).

Dan perdebatan (Pari)nibbana ini kemudian merembet ke perdebatan Arahat versus Bodhisattva & Dhammakaya versus Trikaya.

Mungkin yang paling happy ^-^  dalam benang kusut ETERNALISME (ala Pakudha Kaccayana) dan NIHILISME (ala Ajita Kesakambala ) ini adalah Sanjaya Belatthaputta yang mengajarkan AGNOSTIK-ISME (don’t know)  alias SKEPTIK-ISME (ragu pangkal cerah – pinjem morpheus punya istilah).

Karena itu konon Sanjaya Belatthaputta yang jeli melihat ‘titik lemah’ ajaran Buddha ini pernah bercanda (lebih kurang demikian): “Yang merasa pandai silahkan jadi pengikut Buddha, yang merasa kurang pandai silahkan jadi pengikut saya saja.”  =))

Think most :?? Talk more ;D

Offline Mahadeva

  • Sebelumnya: raynoism
  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 602
  • Reputasi: 10
  • Gender: Male
Re: Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...
« Reply #2047 on: 22 December 2010, 08:03:18 PM »
'Menurut logika sederhana, Buddha seharusnya menerima paham NIHILISTIK sebagai pasangan ideal dari AN-ATTA. Namun ternyata Buddha dengan tegas menolak NIHILSIME. Mengapa? Di satu sisi, bila Buddha menerimanya maka berarti dia menyetujui Ajita Kesakambala sang guru NIHILISME. :))'

hmm..anatta kalau menurut saya bukan nihilistik kok....bukan juga eternalis....

yah sama seperti kolong meja.....apakah bisa ada tanpa meja?

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...
« Reply #2048 on: 23 December 2010, 05:59:10 AM »
Karena itu konon Sanjaya Belatthaputta yang jeli melihat ‘titik lemah’ ajaran Buddha ini pernah bercanda (lebih kurang demikian): “Yang merasa pandai silahkan jadi pengikut Buddha, yang merasa kurang pandai silahkan jadi pengikut saya saja.”) [/b]

saya pilih yang bold hitam  :)) :))
 _/\_
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...
« Reply #2049 on: 23 December 2010, 10:00:11 AM »
Saya lebih setuju terjemahan AN-ATTA = NOT SELF daripada NO SELF...
NOT SELF = tidak sendiri (tidak berdiri sendiri, berkondisi)
NO SELF = tidak ada (NO) diri
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline Thema

  • Teman
  • **
  • Posts: 64
  • Reputasi: 2
  • Gender: Male
  • Think Most Talk More
Re: Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...
« Reply #2050 on: 23 December 2010, 04:03:40 PM »
Saya lebih setuju terjemahan AN-ATTA = NOT SELF daripada NO SELF...
NOT SELF = tidak sendiri (tidak berdiri sendiri, berkondisi)
NO SELF = tidak ada (NO) diri

Berdasarkan definisi you, koq rasanya agak janggal.

NOT SELF / BUKAN DIRI  maksudnya adalah masih 'ada diri yang lain' yang mungkin lebih 'sejati' dan bukan 'palsu' misalnya Diri Sejati / Aku sejati / Roh Kudus dalam Karesten.

'Tidak berdiri sendiri, berkondisi' lebih cocok istilahnya ' NO SELF / TIDAK ADA DIRI / TIADA DIRI' karena yang disebut diri ini terdiri dari beberapa unsur yang mendukungnya, alias diri ini berkondisi, tergantung pada unsur-unsur penyusunnya, dan kalo unsur-unsur itu berantakan atau terceraiberai atau nggak ada lagi maka tak ada lagi yang disebut diri.



Atau gimana menurut you?

Atau....

Pilih satu, beberapa, atau semua di antara pilihan-pilihan di bawah ini, mana yang you anggap benar

AN-ATTA =
1) Bukan Diri?
2) Tiada Diri?
3) Bukan Ego?
4) Tiada Ego?
5) Bukan Aku?
6) Tiada Aku?
7) Bukan Atman?
8 ) Tiada Atman?
9) Bukan Jiwa?
10 ) Tiada Jiwa?
11) Bukan Roh?
12) Tiada Roh?
13) Bukan keakuan?
14) Tiada keakuan?

15) ada yang mau nambahin definisi lain?



Kadang ada orang (Buddha?) yang bedain Ego dengan Diri
Kadang ada orang (Hindu?) yang bedain Atman dengan Jiwa.
Kadang ada orang (Karesten?) yang bedain Roh dan Jiwa.
 
Kayaknya rame nih kalau dibikin pooling yak. =))


Moderator: Lha... koq OOT jadi bahas Anatta. Bikin thread baru dong kalau mau pooling! :ngomel:


BACK TO TOPIC!
Think most :?? Talk more ;D

Offline Thema

  • Teman
  • **
  • Posts: 64
  • Reputasi: 2
  • Gender: Male
  • Think Most Talk More
Re: Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...
« Reply #2051 on: 23 December 2010, 04:14:37 PM »

hmm..anatta kalau menurut saya bukan nihilistik kok....bukan juga eternalis....

yah sama seperti kolong meja.....apakah bisa ada tanpa meja?

Haaa...
Definisi ANATTA you mirip definisi SUNYATA nya Mahayana dong! Ada tapi tiada. Tiada tapi ada. Bukan ada juga bukan tiada.
Atau gimana?
Think most :?? Talk more ;D

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...
« Reply #2052 on: 23 December 2010, 04:22:46 PM »
Sebenarnya Theravada sendiri pengertian nibbana dan anatta sudah jelas dan banyak disutta. Hanya kebanyakan ketika terjadi perdebatan mereka mencoba mengkonsepkan dan terjebak pada nihilisme(lihat perdebatan dengan bro Tan dan theravadin pada jaman dahulu kala  ^-^). Tetapi tidak mau mengakuinya   alias bingung sendiri. Kalau di pihak mahayana memang lebih terkesan eternalis tapi lebih baik tidak terburu-buru menyimpulkan karena banyak esensi mahayana yang belum tergali (mungkin) .

Metta.
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline Mokau Kaucu

  • Sebelumnya: dtgvajra
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.293
  • Reputasi: 81
Re: Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...
« Reply #2053 on: 24 December 2010, 12:29:29 AM »
saya pilih yang bold hitam  :)) :))
 _/\_

Yang merasa sangat pandai, silahkan ikut Buddha Idup
~Life is suffering, why should we make it more?~

Offline Mahadeva

  • Sebelumnya: raynoism
  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 602
  • Reputasi: 10
  • Gender: Male
Re: Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...
« Reply #2054 on: 24 December 2010, 07:03:41 AM »
Haaa...
Definisi ANATTA you mirip definisi SUNYATA nya Mahayana dong! Ada tapi tiada. Tiada tapi ada. Bukan ada juga bukan tiada.
Atau gimana?

dulu Ajahn Chah pernah liat ada muridnya yang membaca Prajna Paramita Hrdaya Sutra dan beliau juga membolehkan. Malah beliau cuma bilang, "Kalau semua itu kosong, siapa yang baca sekarang?"

jadi kalau menurut saya, perbedaan mahayana dan theravada bukan pada anatta atau sunyata....
anatta dan sunyata kan bener2 sudah ultimate truth..sudah ga bisa didefinisikan.....

dan pengertian anatta itu boleh macem2.. bisa tanpa aku, tanpa diri...tanpa inti....

dan yang bener tu sabbe dhamma anatta ti......jadi bukan hanya yang berkondisi, yang tidak berkondisi pun anatta...
jadi ini juga menjawab, arti 'bukan diri sejati' bukan  berarti ntar ada 'diri sejati yang ada di luar sankhara'..
nibbana tu ya tanpa inti....

dan tidak ada dalam buddhisme tu, perumpamaan air segelas yang masuk dalam air laut lalu air segelas itu menjadi hilang identitasnya sehingga disebut tanpa aku, bukan seperti itu..

jadi sdr arook, menganggap adanya kesamaan antara sangkang paraning dumadi dengan buddhisme?

kesamaanya di mana?
« Last Edit: 24 December 2010, 07:05:33 AM by raynoism »

 

anything