//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Perjalanan Menuju Padam  (Read 79728 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: Perjalanan Menuju Padam
« Reply #75 on: 27 July 2012, 10:44:00 PM »
belum lah  :whistle:

thanks for asking
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline juanpedro

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 949
  • Reputasi: 48
  • Gender: Male
Re: Perjalanan Menuju Padam
« Reply #76 on: 27 July 2012, 11:18:04 PM »
belum lah  :whistle:

thanks for asking
kalo gitu nulisnya dilanjut ya ;D

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: Perjalanan Menuju Padam
« Reply #77 on: 28 July 2012, 09:03:21 AM »
kalo gitu nulisnya dilanjut ya ;D

siap pak ~~~
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: Perjalanan Menuju Padam
« Reply #78 on: 28 July 2012, 10:06:50 AM »
saya orang yg ga percaya dg politikus. boleh dibilang udah skeptis lah
ngapain seseorang menjadi politikus?
byk jalan berbuat baik, kenapa milih jalan yg malah kaya jalan seolah ngejar kekuasaan?

skrg ini lagi di gembar gemborkan JB yg katanya Bersih Transparant Professional.
moga2 aja bener yah...

menurut saya, peluang mereka utk menang pemilukada 2 nanti udah di atas 50%.
so kita liat aja... apakah harapan terakhir raykat susah ini bisa menjadi kenyataan, atau jgn2 janji palsu lagi?



Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Rantai Karma - Perjalanan Menuju Padam
« Reply #79 on: 01 August 2012, 01:49:04 AM »
Banyak orang yg punya prinsip, jika dia baik sama aku, maka aku akan baik sama dia, jika dia jahat, maka aku akan lebih jahat lagi...

Sebenarnya tanpa dibilangpun, hampir begitulah sifat semua orang. jika pacar kamu baik, maka kamupun baik dgnnya. Dan suatu saat dia melukai hati kamu, kepala kamu pun muncul 1001 ide utk melukai hatinya pula. Dalam lingkaran yg lebih besar, kita terus balas-membalas tiada akhir, terlebih lagi kalau hal yg menyakitkan, ini lebih prioritas lagi utk dibalas  ^-^

Setiap malam aku melalui jalan pulang yg sama menuju rumah. Di bbrp traffic light, sering kutemui anak-anak jalanan penjual koran. Atas dasar rasa kasihan, di mobilku ada stok 1 kotak biskuit. memang dicari yg murah & padat hehehe... pernah slai o lai, pernah oreo. nanti kalau ada yg murah lagi, bisa tambah variasi. Jadi kalau aku berhenti ketika lampu merah dan ditawari koran, maka anak itu kuberi biskuit, ga banyak, hanya satu tiap anak. Maksudnya juga biar mereka ga terlalu manja. Anak penjual koran itu karakternya pun macam2. Ada yg sopan, ada yg malu-malu, ada pula yg bandel. Ada satu anak yg bandel ini, sudah tawarin korannya maksa, rada nipu pula, krn dia bisa buka harga 3000, kemudian turun jadi 2000 dg sedikit memaksa. Cara nawarinnya persis seperti pengamen2 punk yg maksa juga. badannya ditempelin ke mobil dan dia akan berdiri lama fokus di satu mobil. Selain itu dia jg ga malu tuh intip2 isi mobil, apalagi semua badannya udah nempel ke mobil (ih... padahal mobilku jarang dicuci :hammer:)

Yg parahnya lagi, dia PERNAH mengetok mobilku, mungkin karena jengkel ga pernah dibeli. jadi silahkan tebak, pernah tidak aku beri biskuit dg anak ini? Wajar, Alamiah, ya, tidak pernah... dan kondisi ini terus begitu. setiap hari ketemu karena emg tiap hari melewati rute yg sama juga aku cuekin tuh... dan dalam hati malah berucap "Anak bandel ini lagi..."

Suatu hari, muncul pikiran demikian: mungkin dia sendiri jg ga pernah mendapat kebaikan dari orang lain, shg wajar dia bersikap seperti itu. bahkan mungkin dia mendapat hidup dan perlakuan yg ga layak, anak jalanan gitu loh. rasa itu menjalar. kalau aku menerima kebaikan hari ini, maka akupun akan menyebarkan kebaikan ke orang lain, entah itu mungkin hanya melalui senyum. dan kalau mungkin hariku buruk, maka akupun akan meyebarkan hawa pembunuh ke sekelilingku, ke istri, ke anak, ke bawahan, bahkan ke tembok yg diam pun kusebarkan rasa ingin kutonjok... jadi kali ini, kucoba utk mengalahkan rasa ingin membalas yg ada pada diriku. Kupikirkan semoga ini bisa jadi kebaikan yg merubah seorang manusia. Ironis, sejak pikiran ini muncul, anak itu ga pernah berjodoh dg mobilku. Kadang2 aku sampe pas lampu udah hijau, kadang2 anak itu capek dan duduk ga nawarin koran. lucu juga ya... Kayanya udah cukup lama juga, sampai hari ini barulah kesempatan datang. Ya, hari ini aku dah berikan biskuit padanya, dan dia pun tersenyum. ternyata senyumnya agak mirip almarhum Dono Warkop haha...

Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline DragonHung

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 963
  • Reputasi: 57
  • Gender: Male
Re: Perjalanan Menuju Padam
« Reply #80 on: 01 August 2012, 08:46:50 AM »
Jika anda dilemparl oleh orang lain, janganlah membalas dengan melempar balik
Tapi balaslah dengan melempar bunga
.
.
.
.
.
.
.
.
Jangan lupa sekalian dengan potnya kalau mau lempar.
Banyak berharap, banyak kecewa
Sedikit berharap, sedikit kecewa
Tidak berharap, tidak kecewa
Hanya memperhatikan saat ini, maka tiada ratapan dan khayalan

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: Perjalanan Menuju Padam
« Reply #81 on: 02 August 2012, 10:13:20 AM »
kalau dilempar duit, balas lempar kembalian.
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline dhammadinna

  • Sebelumnya: Mayvise
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.627
  • Reputasi: 149
Re: Perjalanan Menuju Padam
« Reply #82 on: 02 August 2012, 12:36:33 PM »
[...]
Suatu hari, muncul pikiran demikian: mungkin dia sendiri jg ga pernah mendapat kebaikan dari orang lain, shg wajar dia bersikap seperti itu. bahkan mungkin dia mendapat hidup dan perlakuan yg ga layak, anak jalanan gitu loh. rasa itu menjalar. kalau aku menerima kebaikan hari ini, maka akupun akan menyebarkan kebaikan ke orang lain, entah itu mungkin hanya melalui senyum. dan kalau mungkin hariku buruk, maka akupun akan meyebarkan hawa pembunuh ke sekelilingku, ke istri, ke anak, ke bawahan, bahkan ke tembok yg diam pun kusebarkan rasa ingin kutonjok... jadi kali ini, kucoba utk mengalahkan rasa ingin membalas yg ada pada diriku. Kupikirkan semoga ini bisa jadi kebaikan yg merubah seorang manusia. Ironis, sejak pikiran ini muncul, anak itu ga pernah berjodoh dg mobilku. Kadang2 aku sampe pas lampu udah hijau, kadang2 anak itu capek dan duduk ga nawarin koran. lucu juga ya... Kayanya udah cukup lama juga, sampai hari ini barulah kesempatan datang. Ya, hari ini aku dah berikan biskuit padanya, dan dia pun tersenyum. ternyata senyumnya agak mirip almarhum Dono Warkop haha...

Kalo dengan pikiran baik = anak itu ga berjodoh sama mobil, seharusnya jangan bilang senyumnya kayak Dono dong. Harusnya bilang: "ternyata senyumnya agak mirip Monalisa".

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: Perjalanan Menuju Padam
« Reply #83 on: 02 August 2012, 09:55:34 PM »
monalisa senym misteriusnya kan ga nampak giginya. ini ciri khas ada di gigi...
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline juanpedro

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 949
  • Reputasi: 48
  • Gender: Male
Re: Perjalanan Menuju Padam
« Reply #84 on: 03 August 2012, 01:23:41 PM »
ha ha ha ha
ko tesla ini praktisi metta ya ;D

Offline hemayanti

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.477
  • Reputasi: 186
  • Gender: Female
  • Appamadena Sampadetha
Re: Perjalanan Menuju Padam
« Reply #85 on: 03 August 2012, 02:31:22 PM »
pada saat kita pada kondisi terbawah / terpuruk ,walau bukan dalam meditasi , perasaan itu juga kadang muncul, dimana segala keinginan menjadi lenyap  :-?
bukan putus asa om wang? ;D
sebenarnya saya juga sering mengalami kondisi ini, bahkan kadang kalo udah lama g ketemu kondisi begini saya bisa bilang "saya menantikan saat2 terburuk dalam hidupku"
tapi jujur, g tau ini baik atau buruk ya ???
dan g tau bisa dikategorikan putus asa atau tidak, sebenarnya lebih ke "ya udahlah terlanjur udah susah, sekalian aja, apa lagi susah yang mau datang saya siap dah." :))
jadi lebih lega sih.
cuma dalam kondisi terpuruk saya merasa kadang itulah saat yang tepat dimana saya sering bisa belajar lagi untuk menjadi lebih baik, kalo pas baca nasehat2 dalam kondisi begitu bisa lebih cepat nangkap dan prakteknya lebih mudah karna kondisinya yang pas. sampe saya buat kesimpulan sendiri, saat2 terpuruk itu adalah saat yang paling tepat untuk belajar. ;D

bosan...
sunyi di rumah sendiri, ga nyaman
jalan2 cari keramaian, juga ga nyaman
ngobrol dg orang, semakin ga nyambung
sendiri diam2, kesepian...
mo ngapa2in ga ada gairah
diam meditasi juga gelisah
apalah yg aku mau ini... zzz
(sehari tidur 8 jam masih ngantuk)
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~
"Sekarang, para bhikkhu, Aku mengatakan ini sebagai nasihat terakhir-Ku: kehancuran adalah sifat dari segala sesuatu yang terbentuk. Oleh karena itu, berjuanglah dengan penuh kesadaran."

Offline hemayanti

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.477
  • Reputasi: 186
  • Gender: Female
  • Appamadena Sampadetha
Re: Perjalanan Menuju Padam
« Reply #86 on: 03 August 2012, 02:40:15 PM »
baca cerita yang anak penjual koran itu saya jadi teringat satu kejadian yang hampir mirip tapi agak sedikit beda.
dulu, di jalan pulang dari kampus yang hampir setiap hari saya lewati suka ada acara pengumpulan dana untuk biaya pembangunan masjid.
jadi pemuda2 masjid itu membawa kotak dan nongkrong di pinggir kiri, tengah dan kanan jalanan, cukup membuat sedikit macet.
dan setiap lewat sana, teman saya yang mengemudikan mobil selalu takut, bukan takut dipajaki tapi takut kalo kaki orang yang minta sumbangan ini g sengaja keinjak ban mobil :)), nanti kita bisa di :hammer:. udah g ngasih, injek kaki orang lagi.
nah begitulah selama sebulan lebih berlalu, tapi tidak satupun dari kami yang pernah memberikan sumbangan. sampai suatu waktu teman saya bilang, kasian yah ini orang, kita keknya tega sekali deh g pernah ngasih, ayo kita kasi yuk.
ya udah pas mau ngasih eh udah terlanjur lewat, nah kalo begitu besok kita kasi yah. tapi apa yah terjadi? setelah keesokan hari dan seterusnya sampai sekarang, pemuda2 itu g pernah ada lagi disana.
satu pelajaran buat kami pada hari itu, agak berbeda dengan om tesla, yaitu : jangan pernah menunda untuk berbuat baik. ;D
"Sekarang, para bhikkhu, Aku mengatakan ini sebagai nasihat terakhir-Ku: kehancuran adalah sifat dari segala sesuatu yang terbentuk. Oleh karena itu, berjuanglah dengan penuh kesadaran."

Offline Mas Tidar

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.262
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
Re: Perjalanan Menuju Padam
« Reply #87 on: 03 August 2012, 05:03:43 PM »
Anda tidak berjodoh dengan pemuda2 itu.

Spoiler: ShowHide
baca cerita yang anak penjual koran itu saya jadi teringat satu kejadian yang hampir mirip tapi agak sedikit beda.
dulu, di jalan pulang dari kampus yang hampir setiap hari saya lewati suka ada acara pengumpulan dana untuk biaya pembangunan masjid.
jadi pemuda2 masjid itu membawa kotak dan nongkrong di pinggir kiri, tengah dan kanan jalanan, cukup membuat sedikit macet.
dan setiap lewat sana, teman saya yang mengemudikan mobil selalu takut, bukan takut dipajaki tapi takut kalo kaki orang yang minta sumbangan ini g sengaja keinjak ban mobil :)), nanti kita bisa di :hammer:. udah g ngasih, injek kaki orang lagi.
nah begitulah selama sebulan lebih berlalu, tapi tidak satupun dari kami yang pernah memberikan sumbangan. sampai suatu waktu teman saya bilang, kasian yah ini orang, kita keknya tega sekali deh g pernah ngasih, ayo kita kasi yuk.
ya udah pas mau ngasih eh udah terlanjur lewat, nah kalo begitu besok kita kasi yah. tapi apa yah terjadi? setelah keesokan hari dan seterusnya sampai sekarang, pemuda2 itu g pernah ada lagi disana.
satu pelajaran buat kami pada hari itu, agak berbeda dengan om tesla, yaitu : jangan pernah menunda untuk berbuat baik. ;D
Saccena me samo natthi, Esa me saccaparamiti

"One who sees the Dhamma sees me. One who sees me sees the Dhamma." Buddha

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: Perjalanan Menuju Padam
« Reply #88 on: 03 August 2012, 05:09:38 PM »
kayanya gitu yah... kadang kita udah niat pun, kalau ga ada jodoh karma...
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: Perjalanan Menuju Padam
« Reply #89 on: 03 August 2012, 05:10:12 PM »
ha ha ha ha
ko tesla ini praktisi metta ya ;D

praktisi sati ;D
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~