//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Belajar dari Riky Dave  (Read 41269 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: Belajar dari Riky Dave
« Reply #150 on: 24 September 2008, 03:30:01 PM »
belajar kungfu akan memperbanyak musuh
mendingan jangan berkomentar deh kalo tidak tahu banyak...
kita juga gak senang kan kalo orang yg gak tau apa2 soal buddhisme main asal njeplak...
tujuan belajar kungfu bukan untuk menjadi bodyguard...
malah dari kungfu banyak orang yg bisa bersahabat, saling menghargai, jujur dan setia...

http://en.wikipedia.org/wiki/Chinese_martial_arts#Martial_arts_and_morality

dear morpheus,

anumodana atas informasinya...... maaf jika saya dirasa menghina kungfu

Maaf sekali lagi jika saya tidak sependapat dengan anda mengenai ada orang yang ga tau apa2 njeplak soal buddhism.
Orang yang tidak tahu, bisa dibilang njeplak dari sudut mereka yang mengetahui seperti anda.
Namun jika dilihat dari sudut orang yang mengucapkan, mungkin itu adalah hal terbaik yang bisa mereka katakan loh.....

Bagi saya itulah tujuan dari forum yaitu untuk saling asah, asih dan asuh.

Saya yakin, setiap orang pasti ada kekurangan dan kelebihan karena itu niubi dan noobs juga pasti ada kelebihannya.

Karena itu, jika ada orang yang tidak tahu apa2 dan njeplak, justru tugas dari yang tahu, untuk memberikan pengertian mengenai apa yang benar, bukannya merasa tidak senang atau tersinggung

semoga bisa bermanfaat  _/\_

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: Belajar dari Riky Dave
« Reply #151 on: 25 September 2008, 08:35:12 AM »
apakah KECEPATAN mencapai BERHENTINYA PIKIRAN juga
tergantung Karma masa lampau?
Um...Saya tidak tahu...Apakah untuk "sadar" saat ini butuh kamma masa lampau secara teoritis doang?Apakah ketika "manusia menjadi sadar(secara sementara)" itu berati kamma masa lampaunya berbuah?:)
Yang saya ketahui hanya 4hal yang tidak usah dipikir2kan yakni salah 1nya adalah hukum kamma.. :)

Salam,
Riky

Seperti beberapa dari Anda sudah mengetahuinya, Professor Ian Stevenson, telah mendemonstrasikan banyak kasus kelahiran kembali. Teori tidak ada kelahiran kembali telah dapat disangkal. Kelahiran kembali sekarang adalah sebuah fakta ilmiah!

Menurut Buddhism....

Apakah hukum karma itu ada?
Apakah hukum karma tsb akan bekerja dgn sendirinya...
  tidak tergantung bro Riky memikirkannya ataupun tidak memikirkannya...?
Apakah seorang meditator ULUNG dpt menghapus karma2 jeleknya dgn CEPAT?
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Belajar dari Riky Dave
« Reply #152 on: 25 September 2008, 09:23:14 AM »
Namun jika dilihat dari sudut orang yang mengucapkan, mungkin itu adalah hal terbaik yang bisa mereka katakan loh.....
menurut saya sih yg terbaik adalah tidak berkomentar yg mereka tidak tau pasti :)

Karena itu, jika ada orang yang tidak tahu apa2 dan njeplak, justru tugas dari yang tahu, untuk memberikan pengertian mengenai apa yang benar, bukannya merasa tidak senang atau tersinggung
bang markos, sayang sekali saya cuman orang biasa. walaupun pada akhirnya memberikan pengertian yg benar, jujur saja sewaktu membacanya saya tetap ada rasa tidak senang. hebat deh kalo batin anda tidak bereaksi apa2 terhadap objek2 tidak menyenangkan. saya blom mampu ^:)^

kalo saya diposisi anda sih, daripada mengharap orang lain bersikap seperti arahat, mending saya menjaga agar tindakan dan ucapan saya tidak membuat orang merasa tidak enak...

bang markos, jangan salah sangka, saya menulis ini karena saya peduli dan gak pengen buddhis ngomong sembarangan mengenai budaya atau kepercayaan lain.

* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: Belajar dari Riky Dave
« Reply #153 on: 25 September 2008, 10:25:31 AM »
Namun jika dilihat dari sudut orang yang mengucapkan, mungkin itu adalah hal terbaik yang bisa mereka katakan loh.....
menurut saya sih yg terbaik adalah tidak berkomentar yg mereka tidak tau pasti :)

Karena itu, jika ada orang yang tidak tahu apa2 dan njeplak, justru tugas dari yang tahu, untuk memberikan pengertian mengenai apa yang benar, bukannya merasa tidak senang atau tersinggung
bang markos, sayang sekali saya cuman orang biasa. walaupun pada akhirnya memberikan pengertian yg benar, jujur saja sewaktu membacanya saya tetap ada rasa tidak senang. hebat deh kalo batin anda tidak bereaksi apa2 terhadap objek2 tidak menyenangkan. saya blom mampu ^:)^

kalo saya diposisi anda sih, daripada mengharap orang lain bersikap seperti arahat, mending saya menjaga agar tindakan dan ucapan saya tidak membuat orang merasa tidak enak...

bang markos, jangan salah sangka, saya menulis ini karena saya peduli dan gak pengen buddhis ngomong sembarangan mengenai budaya atau kepercayaan lain.



dear morpheus

anumodana atas saran anda......  _/\_

saya sendiri juga tidak berharap orang lain menjadi arahat, justru dengan mereka sebagai manusia biasa, bisa membantu saya untuk memanage batin saya.
Jujur saja setelah baca postingan anda kemarin, pertama membaca memang ada rasa ga sreg/ga enak..... disitu terasa "mana/kesombongan", juga lobha/kemelekatan saya terhadap tulisan saya.
Sampe butuh waktu beberapa menit untuk merenungkan  :-[

Ini sekaligus menjawab pernyataan anda bahwa bukan batin saya sudah tidak bereaksi, namun begitu muncul akusala2 seperti itu, saya jadi lebih terlatih untuk meredamnya sehingga tidak terlalu bnyk akusala yg muncul

Ini juga sekaligus menjadi latihan agar saya jadi lebih waspada dan menjaga ucapan, perbuatan dan pikiran saya  _/\_

Bisa dikatakan bahwa guru teoritis saya adalah Buddha namun secara praktek, guru saya adalah masyarakat di sekitar saya  :-[

Offline Ivanzius

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 8
  • Reputasi: 5
Re: Belajar dari Riky Dave
« Reply #154 on: 19 November 2009, 04:55:21 PM »
Namo Buddhaya,

Cukup menarik untuk saya apa yang telah disampaikan oleh KK Riky...  :)

BERHENTINYA PIKIRAN.

Mungkin apakah maksud KK Riky adalah berhentinya NAFSU KEINGINAN ? Bila seseorang telah menghentikan Nafsu Keinginannya, maka akan terlepas dari Dukkha. Karena sesuai dengan Cattari Ariya Saccani yang kedua ialah : Sebab timbulnya Dukkha adalah Nafsu Keinginan.

II
Kebenaran Ariya tentang Asal Mula Dukkha
(Dukkha Samudaya Ariya Sacca)
[/b]

Guru Buddha bersabda, “Sekarang, O, para bhikkhu, Kebenaran Ariya tentang Asal Mula Dukkha, yaitu : Ketagihan (tanhâ) yang menyebabkan tumimbal lahir, disertai dengan hawa nafsu untuk menemukan kesenangan di sana sini, yaitu kamatanhâ : ketagihan akan kesenangan indria, bhavatanhâ : ketagihan akan penjelmaan, vibhavâtanhâ : ketagihan untuk memusnahkan diri.”

Pada bagian ini Guru Buddha menjelaskan bahwa sumber dari dukkha atau penderitaan adalah tanhâ, yaitu nafsu keinginan yang tidak ada habis-habisnya. Tanha dapat diibaratkan seperti candu atau opium yang menimbulkan dampak ketagihan bagi yang memakainya terus-menerus, dan semakin lama akan merusak fisik maupun mental si pemakai. Tanha juga dapat diibaratkan seperti air laut yang asin yang jika diminum untuk menghilangkan haus justru rasa haus tersebut semakin bertambah.

Ada tiga bentuk tanhä, yaitu :

1.Kämatanhä : adalah ketagihan akan kesenangan indriya, ialah ketagihan akan :
a. bentuk-bentuk (indah)
b. suara-suara (merdu)
c. wangi-wangian
d. rasa-rasa (nikmat)
e. sentuhan-sentuhan (lembut)
f. bentuk-bentuk pikiran

2.Bhavatanhä : adalah ketagihan untuk lahir kembali sebagai manusia yang berdasarkan pada kepercayaan yang mengatakan tentang adanya "atma (roh) yang kekal dan terpisah" (attavada).

3.Vibhavatanhä : adalah ketagihan untuk memusnahkan diri, yang berdasarkan kepercayaan yang mengatakan bahwa setelah manusia meninggal maka berakhirlah segala riwayat tiap-tiap manusia (ucchedaväda).

http://www.bhagavant.com/home.php?link=dhamma_sari&n_id=50

Salam Metta,

 _/\_

Sabbe Satta Bhavantu Sukkhitatta

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: Belajar dari Riky Dave
« Reply #155 on: 27 November 2009, 07:11:30 PM »
apakah KECEPATAN mencapai BERHENTINYA PIKIRAN juga
tergantung Karma masa lampau?
Um...Saya tidak tahu...Apakah untuk "sadar" saat ini butuh kamma masa lampau secara teoritis doang?Apakah ketika "manusia menjadi sadar(secara sementara)" itu berati kamma masa lampaunya berbuah?:)
Yang saya ketahui hanya 4hal yang tidak usah dipikir2kan yakni salah 1nya adalah hukum kamma.. :)

Salam,
Riky

Seperti beberapa dari Anda sudah mengetahuinya, Professor Ian Stevenson, telah mendemonstrasikan banyak kasus kelahiran kembali. Teori tidak ada kelahiran kembali telah dapat disangkal. Kelahiran kembali sekarang adalah sebuah fakta ilmiah![/qoute]
Saya percaya akan kelahiran kembali....


Quote
Menurut Buddhism....

Apakah hukum karma itu ada?
Hukum kamma itu ada,,...yang paling gampang adalah,silakan gampar orang yang anda tidak kenaal,dan lihat akibatnya...hehe...

Quote
Apakah hukum karma tsb akan bekerja dgn sendirinya...
  tidak tergantung bro Riky memikirkannya ataupun tidak memikirkannya...?
Apakah seorang meditator ULUNG dpt menghapus karma2 jeleknya dgn CEPAT?
Hukum kamma tetap berkerja,tetapi ingat ada sesuatu yang kadang membutuhkan "kondisi" yang mendukungnya...Seperti menanam,untuk menanam sebuah "bibit" butuh tanah yang subur,butuh cangkul,butuh air untuk menyiraminya,butuh pupuk dan sebagainya,baru tercipta sebuah pohon,proses pohon  tersebt terus berlanjt,bisa saja pohon itu layu sebelum tmbh tunas,bisa saja layu setelah menjadi phon sebelum membuahkan hasil...dan sebagainya...
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...