//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: PANCASILA diganti menjadi EKASILA  (Read 18618 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: PANCASILA diganti menjadi EKASILA
« Reply #30 on: 08 October 2013, 09:17:14 PM »
betul, karena sampai maksa2in ikutan ritual tersebut walau hatinya berkata lain sehingga melipat jari  :))

kalau lipat melipat jari disesuaikan dengan praktek sila, ini memang aneh
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline xenocross

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.189
  • Reputasi: 61
  • Gender: Male
Re: PANCASILA diganti menjadi EKASILA
« Reply #31 on: 08 October 2013, 09:53:40 PM »
 Upāsaka-śīla Sūtra 《優婆塞戒經》 (T. vol. 24, № 1488 hlm. 1049a) akhirnya menyatakan:

    爾時,智者次應為說三歸依法。第二、第三亦如是說。受三歸已,名優婆塞。
    Pada saat itu [guru] yang bijak selanjutnya harus mengajarkan Tiga Perlindungan. Untuk kedua kali dan ketiga kali ia harus mengulangkannya.  Setelah menerima Tiga Perlindungan, maka [pemohon tersebut] disebut upāsaka.

    爾時,智者復應語言:「善男子。諦聽!諦聽!如來、正覺說優婆塞戒,或有一分、或有半分、或有無分、或有多分、或有滿分。
    Pada saat itu [guru] yang bijak lalu harus berkata: “Putra yang berbudi, dengarkanlah baik-baik! Tathāgata, Yang Tercerahkan Sempurna, telah membagi pelaksanaan upāsaka-śīla, yaitu: satu-bagian, separuh-bagian, tanpa-bagian, banyak-bagian, dan sepenuh-bagian.


        「若優婆塞受三歸已,不受五戒,是名優婆塞。
        “Jika seorang upāsaka telah menerima Tiga Perlindungan, namun tidak menerima Lima Śīla, maka ia dinamakan upāsaka [saja].

        「若受三歸,受持一戒,是名一分。
        “Jika setelah menerima Tiga Perlindungan, ia menerima dan memegang satu śīla, maka ia disebut pelaksana satu-bagian (ekadeśakārin).

        「受三歸已,受持二戒,是名少分。
        “Jika setelah menerima Tiga Perlindungan, ia menerima dan memegang dua śīla, maka ia disebut pelaksana sedikit-bagian (pradeśakārin).

        「若受三歸,持二戒已,若破一戒,是名無分。
        “Setelah menerima Tiga Perlindungan dan memegang dua śīla, jika ia merusakkan satu śīla saja, maka ia menjadi tanpa-bagian.

        「若受三歸,受持三四戒,是名多分。
        “Jika setelah menerima Tiga Perlindungan, ia menerima dan memegang tiga atau empat śīla, maka ia disebut pelaksana banyak-bagian (yadbhūyaskārin).

        「若受三歸,受持五戒,是名滿分。
        “Jika setelah menerima Tiga Perlindungan, ia menerima dan memegang lima śīla, maka ia disebut pelaksana sepenuh-bagian (paripūrṇakārin).

        「汝今欲作一分優婆塞?作滿分耶?」
        “Kini engkau hendak menjadi upāsaka pelaksana satu-bagian, ..., ataukah pelaksana sepenuh-bagian?”


     若隨意說,爾時智者當隨意授。
    Jika [pemohon] telah menyatakan sesuai keinginannya, maka pada saat itu [guru] yang bijak haruslah memberikan sesuai keinginannya itu.

http://silavisodhana.blogspot.com/2013/08/siapakah-seorang-upasakaupasika.html
Satu saat dari pikiran yang dikuasai amarah membakar kebaikan yang telah dikumpulkan selama berkalpa-kalpa.
~ Mahavairocana Sutra

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: PANCASILA diganti menjadi EKASILA
« Reply #32 on: 09 October 2013, 05:39:56 AM »
Spoiler: ShowHide
Upāsaka-śīla Sūtra 《優婆塞戒經》 (T. vol. 24, № 1488 hlm. 1049a) akhirnya menyatakan:

    爾時,智者次應為說三歸依法。第二、第三亦如是說。受三歸已,名優婆塞。
    Pada saat itu [guru] yang bijak selanjutnya harus mengajarkan Tiga Perlindungan. Untuk kedua kali dan ketiga kali ia harus mengulangkannya.  Setelah menerima Tiga Perlindungan, maka [pemohon tersebut] disebut upāsaka.

    爾時,智者復應語言:「善男子。諦聽!諦聽!如來、正覺說優婆塞戒,或有一分、或有半分、或有無分、或有多分、或有滿分。
    Pada saat itu [guru] yang bijak lalu harus berkata: “Putra yang berbudi, dengarkanlah baik-baik! Tathāgata, Yang Tercerahkan Sempurna, telah membagi pelaksanaan upāsaka-śīla, yaitu: satu-bagian, separuh-bagian, tanpa-bagian, banyak-bagian, dan sepenuh-bagian.


        「若優婆塞受三歸已,不受五戒,是名優婆塞。
        “Jika seorang upāsaka telah menerima Tiga Perlindungan, namun tidak menerima Lima Śīla, maka ia dinamakan upāsaka [saja].

        「若受三歸,受持一戒,是名一分。
        “Jika setelah menerima Tiga Perlindungan, ia menerima dan memegang satu śīla, maka ia disebut pelaksana satu-bagian (ekadeśakārin).

        「受三歸已,受持二戒,是名少分。
        “Jika setelah menerima Tiga Perlindungan, ia menerima dan memegang dua śīla, maka ia disebut pelaksana sedikit-bagian (pradeśakārin).

        「若受三歸,持二戒已,若破一戒,是名無分。
        “Setelah menerima Tiga Perlindungan dan memegang dua śīla, jika ia merusakkan satu śīla saja, maka ia menjadi tanpa-bagian.

        「若受三歸,受持三四戒,是名多分。
        “Jika setelah menerima Tiga Perlindungan, ia menerima dan memegang tiga atau empat śīla, maka ia disebut pelaksana banyak-bagian (yadbhūyaskārin).

        「若受三歸,受持五戒,是名滿分。
        “Jika setelah menerima Tiga Perlindungan, ia menerima dan memegang lima śīla, maka ia disebut pelaksana sepenuh-bagian (paripūrṇakārin).

        「汝今欲作一分優婆塞?作滿分耶?」
        “Kini engkau hendak menjadi upāsaka pelaksana satu-bagian, ..., ataukah pelaksana sepenuh-bagian?”


     若隨意說,爾時智者當隨意授。
    Jika [pemohon] telah menyatakan sesuai keinginannya, maka pada saat itu [guru] yang bijak haruslah memberikan sesuai keinginannya itu.

http://silavisodhana.blogspot.com/2013/08/siapakah-seorang-upasakaupasika.html


jika tidak menerima 5 sila penuh, semoga saja tidak melipat jari2 tangan sesuai  dengan sila yang diambil !
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: PANCASILA diganti menjadi EKASILA
« Reply #33 on: 09 October 2013, 08:39:13 AM »
Numpang tanya donk.

Memangnya kalau kita menjalani upacara "ambil" berapa sila, di depan siapa, dengan posisi tangan tertentu, efeknya apa?



Offline Shasika

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.152
  • Reputasi: 101
  • Gender: Female
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: PANCASILA diganti menjadi EKASILA
« Reply #34 on: 11 October 2013, 12:35:01 PM »
=)) =))
kusuka gayamu, om.
::)

Yang anehnya bagi yang tidak Tau menahu, mengapa ini orang Anjali kok banyak gaya  :))
Bisa jadi bro  ;D


Anjali jari dilipat?? Br dengar n baca disini...  ;D

 _/\_  sepuluh jari tdk lipat
Bukan anjalinya bro, tapi waktu sembahyang pas abis Saranamkaragatha (Buddham saranam gacchami...dst) khan dilanjut Pancasila, nah posisi tangan ini pan masih anjali, diwaktu membaca sila pertama itu klo dia tidak menjalankan karena terkait dengan pekerjaan (misal : Jagal babi, sapi, dll) dia melipat jarinya kedalam (saya pernah lihat kok gambar ini di internet, klo ga salah pernah ada juga di DC tp lupa thread nya yg mana krn dah lama skli).


ekasila? sila mana yg dihilangkan ya?
Ini misalnya saja dia hanya mampu menjalankan 1 sila saja yaitu dia tidak minum (mabuk2an). Andainya saja spt ini.
Tapi sebenarnya saya ingin menceritakan hal lain bukan yang seperti ini bro, bentar ya, kita lanjutkan dulu hingga ada yang mendekati apa yg ingin saya ceritakan.


Mungkin sang bhante berprinsip masih mending umat ada satu sila daripada tidak ada sama sekali :hammer:
Hampir mendekati jawaban yang saya dapatkan dari Bhante lain yang saya tanya tentang pandangan ini. Tapi masih salah. Bhante itu sdh memberikan jawaban kepada saya. Tapi kita lanjut dulu ke yang lain ya bro.


imo, meskipun nampak konyol, dalam konteks tertentu tradisi ini ada segi positifnya juga seperti yang Oma paparkan. Jarang ada orang yang mau publikasi "aib"nya sendiri :)) 
Iya bro Juanpedro. Mustahil hal ini dilakukan di tanah air orang mau mengungkapkan aib nya sendiri. Karena dibutuhkan suatu keberanian yang luar biasa bagi orang indonesia untuk mengakui aib nya sendiri apalagi bila aib itu amat memalukan.  ^:)^


kalo ngeliat sejarahnya, pancasila itu ditekadkan secara personal oleh orang yang memang berniat untuk melaksanakannya. sekarang pancasila menjadi sebuah ritual wajib di vihara2 dalam sebuah daftar isi paritta yang dibacakan setiap kebaktian mingguan.

bagi saya biarlah mereka yang belum berniat untuk melaksanakan pancasila agar tidak mengikuti dan mengikrarkan tekadnya sebagai sebuah ritual mingguan. buat apa mati2an mengikuti sebuah ritual kalau tahu ritualnya tidak bermakna...

Ini jika diterapkan dalam hati memang bagus sekali, tapi kita tentunya tidak boleh menerapkan ke orang lain  :whistle:
Jadi kita akan menjalankan Pancasila dengan penuh kesadaran bukan ritual di vihara. ^-^
I'm an ordinary human only

Offline Shasika

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.152
  • Reputasi: 101
  • Gender: Female
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: PANCASILA diganti menjadi EKASILA
« Reply #35 on: 11 October 2013, 12:49:13 PM »
Jadi silabataparamasa dong....
Iya bro jika tidak dijalankan dengan sungguh2, hanya sekedar baca Pancasila bak paritta biasa aja....jadinya ya silabataparamassa itu.... ^-^


betul, karena sampai maksa2in ikutan ritual tersebut walau hatinya berkata lain sehingga melipat jari  :))
Klo ini dia mah jujur banget, mengakui bhw dia tidak menjalankan sila tsb.  ;D


Pernah denger dhammadesana yang pertanyaannya hampir serupa tapi tak sama. Saat itu bikkhunya menjawab, kalau memang benar2 sudah tidak bisa menjalankan salah satu sila, usahakan jagalah yang 4 sisanya. Lalu disetiap waktu yang memungkinkan cobalah kembali untuk menjalankan full 5 sila. Kalau salau satu gagal lagi, jagalah lagi sisanya dan berulang terus.

Tambahan lagi bikkhunya ngomong kalau pancasila itu bukan hanya untuk dijalankan pada saat umat ke vihara ambil sila. Tetapi memang harus dijalankan setiap hari setiap saat oleh umat.
Memang idealnya dijalankan dalam kehidupan sehari2 bukan sekedar rituil baca Pancasila di vihara doank. Sis pernah dengar sendiri bhante menyampaikan demikian, dan sebenarnya ini memang kenyataan di dunia, kenyataan senyata-nyatanya. Tapi jika kita bicara senyata kenyataan itu maka semua pasti akan membantah bhw mrk telah menjalankan Pancasila bukan sekedar pembacaan saja di vihara.  ;D

Padahal tidak semua orang mampu menjalankan Pancasila secara utuh, contoh paling ringan aja dah, Musavada, bila seseorang menggosip, mengobrol obrolan kosong, mengata2in seseorang dg kata2 kasar, kejam, menghina itu semua udah masuk kategori musavada, termasuk penipuan, melanggar janji dll. Padahal dlm kehidupan cewe paling demen deh ngobrol, nggosip, naaahhhh...inipun musavada, tapi sapa ada yg mau mengakui bhw dia musavada ?  ^:)^


tidak pernah ketemu umat yang mati2an demi ritual utk mengulang 5 sila kok,
yang datang dengan senang hati kok, apalagi waktu bertekad mengulang 5 sila di depan Bhikkhu, keliatan serius !
namanya juga umat awam, setiap minggu mengulang kembali utk mengambil 5 sila, sah2 saja.

:)) :))
Ke Vihara memang dengan senang hati, yang oma maksud disini menjalankan Pancasilanya bro....
Kalo hanya mengulang2 saja Pancasila tanpa menerapkan dengan penuh kesadaran dalam kehidupan sehari2 ya silabataparamassa tuh namanya...(spt yang bro Shinichi sampaikan tadi  ;D )


I'm an ordinary human only

Offline Shasika

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.152
  • Reputasi: 101
  • Gender: Female
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: PANCASILA diganti menjadi EKASILA
« Reply #36 on: 11 October 2013, 01:04:50 PM »
kalau lipat melipat jari disesuaikan dengan praktek sila, ini memang aneh
;D ;D

Upāsaka-śīla Sūtra 《優婆塞戒經》 (T. vol. 24, № 1488 hlm. 1049a) akhirnya menyatakan:

    爾時,智者次應為說三歸依法。第二、第三亦如是說。受三歸已,名優婆塞。
    Pada saat itu [guru] yang bijak selanjutnya harus mengajarkan Tiga Perlindungan. Untuk kedua kali dan ketiga kali ia harus mengulangkannya.  Setelah menerima Tiga Perlindungan, maka [pemohon tersebut] disebut upāsaka.

    爾時,智者復應語言:「善男子。諦聽!諦聽!如來、正覺說優婆塞戒,或有一分、或有半分、或有無分、或有多分、或有滿分。
    Pada saat itu [guru] yang bijak lalu harus berkata: “Putra yang berbudi, dengarkanlah baik-baik! Tathāgata, Yang Tercerahkan Sempurna, telah membagi pelaksanaan upāsaka-śīla, yaitu: satu-bagian, separuh-bagian, tanpa-bagian, banyak-bagian, dan sepenuh-bagian.


        「若優婆塞受三歸已,不受五戒,是名優婆塞。
        “Jika seorang upāsaka telah menerima Tiga Perlindungan, namun tidak menerima Lima Śīla, maka ia dinamakan upāsaka [saja].

        「若受三歸,受持一戒,是名一分。
        “Jika setelah menerima Tiga Perlindungan, ia menerima dan memegang satu śīla, maka ia disebut pelaksana satu-bagian (ekadeśakārin).

        「受三歸已,受持二戒,是名少分。
        “Jika setelah menerima Tiga Perlindungan, ia menerima dan memegang dua śīla, maka ia disebut pelaksana sedikit-bagian (pradeśakārin).

        「若受三歸,持二戒已,若破一戒,是名無分。
        “Setelah menerima Tiga Perlindungan dan memegang dua śīla, jika ia merusakkan satu śīla saja, maka ia menjadi tanpa-bagian.

        「若受三歸,受持三四戒,是名多分。
        “Jika setelah menerima Tiga Perlindungan, ia menerima dan memegang tiga atau empat śīla, maka ia disebut pelaksana banyak-bagian (yadbhūyaskārin).

        「若受三歸,受持五戒,是名滿分。
        “Jika setelah menerima Tiga Perlindungan, ia menerima dan memegang lima śīla, maka ia disebut pelaksana sepenuh-bagian (paripūrṇakārin).

        「汝今欲作一分優婆塞?作滿分耶?」
        “Kini engkau hendak menjadi upāsaka pelaksana satu-bagian, ..., ataukah pelaksana sepenuh-bagian?”


     若隨意說,爾時智者當隨意授。
    Jika [pemohon] telah menyatakan sesuai keinginannya, maka pada saat itu [guru] yang bijak haruslah memberikan sesuai keinginannya itu.

http://silavisodhana.blogspot.com/2013/08/siapakah-seorang-upasakaupasika.html
Waahhhh....ini bro Xenocross malah menambah pengetahuan saya nih, ternyata ada ya istilah ekasila di mahayana... ^-^
+1 sbg ucapan makasih telah memberikan argumen adanya ekasila.




jika tidak menerima 5 sila penuh, semoga saja tidak melipat jari2 tangan sesuai  dengan sila yang diambil !
:))


Numpang tanya donk.
Memangnya kalau kita menjalani upacara "ambil" berapa sila, di depan siapa, dengan posisi tangan tertentu, efeknya apa?

Bila kita kebaktian Puja bakti di Vihara selalu khan ada Pancasila sebagai kesatuan urutan paritta yang kita baca bro.
Pembacaan Pancasila ya tetap dibaca utuh dan memang harus kita jalankan utuh tidak terpotong2 hanya yg bisa kita penuhi saja.

Untuk pengambilan sila setahu saya jika Atthasila akan dijalankan oleh seorang umat perumahtangga dalam rangka Uposatha harusnya didepan anggota sangha, bila di daerah tsb tidak ada anggota sangha maka umat bisa berikrar di depan altar bahwa hari itu mengambil uposatha dan menjalankan atthasila, setelah sore hari atau keesokan hari melepas atthasila dengan membaca Pancasila.

Posisi tangan setahu saya jika sedang sembahyang umat buddhist sll menangkupkan kedua tangannya (anjali) bukan berbentuk mudra tertentu spt Tantrayana. Efeknya tangan anjali saya tidak tahu, hanya itu bentuk penghormatan sejak jaman India kuno tangan membentuk anjali, sedang china kuno malah cium tanah begitu raja mau lewat, jika di aliran tantra tiap mudra memang ada arti dan efek tertentunya, saya tidak mempelajari itu karena saya mempelajari Theravada, jadi maaf ya bro Kainyn_Kutho  ;D
I'm an ordinary human only

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: PANCASILA diganti menjadi EKASILA
« Reply #37 on: 11 October 2013, 01:12:37 PM »

Padahal tidak semua orang mampu menjalankan Pancasila secara utuh, contoh paling ringan aja dah, Musavada, bila seseorang menggosip, mengobrol obrolan kosong, mengata2in seseorang dg kata2 kasar, kejam, menghina itu semua udah masuk kategori musavada, termasuk penipuan, melanggar janji dll. Padahal dlm kehidupan cewe paling demen deh ngobrol, nggosip, naaahhhh...inipun musavada, tapi sapa ada yg mau mengakui bhw dia musavada ?  ^:)^


tidak begitu, berbohong adalah salah satu dari ucapan salah yg secara spesifik disebutkan oleh Sang Buddha sebagai musavada, jenis ucapan salah lainnya adalah: pharusavaca (ucapan kasar), samphappalapa (gosip), dan Pisunavaca (fitnah), Tapi tiga ini bukan musavada. ini dijelaskan dalam sepuluh jenis akusalakamma, yaitu 3 melalui jasmani, 4 melalui ucapan, dan 3 melalui pikiran.

Offline Shasika

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.152
  • Reputasi: 101
  • Gender: Female
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: PANCASILA diganti menjadi EKASILA
« Reply #38 on: 11 October 2013, 01:58:17 PM »
tidak begitu, berbohong adalah salah satu dari ucapan salah yg secara spesifik disebutkan oleh Sang Buddha sebagai musavada, jenis ucapan salah lainnya adalah: pharusavaca (ucapan kasar), samphappalapa (gosip), dan Pisunavaca (fitnah), Tapi tiga ini bukan musavada. ini dijelaskan dalam sepuluh jenis akusalakamma, yaitu 3 melalui jasmani, 4 melalui ucapan, dan 3 melalui pikiran.
Sebentar ya bro Indra, saya merasa pernah baca suttanya, nanti kalo udh ketemu sy postingkan. ;D
I'm an ordinary human only

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: PANCASILA diganti menjadi EKASILA
« Reply #39 on: 11 October 2013, 02:01:32 PM »
Bila kita kebaktian Puja bakti di Vihara selalu khan ada Pancasila sebagai kesatuan urutan paritta yang kita baca bro.
Pembacaan Pancasila ya tetap dibaca utuh dan memang harus kita jalankan utuh tidak terpotong2 hanya yg bisa kita penuhi saja.
Memang betul bahwa idealnya seorang yang berakal sehat tidak membunuh, mencuri, dll., tapi yang jadi pertanyaan saya adalah apakah ritual ambil sila ini ada efek tertentunya? Misalnya kalau orang membunuh, apakah "pembunuhan orang yang ambil sila" akibatnya lebih parah/ringan ketimbang "pembunuhan orang yang tidak ambil sila"? Atau bagaimana?


Quote
Untuk pengambilan sila setahu saya jika Atthasila akan dijalankan oleh seorang umat perumahtangga dalam rangka Uposatha harusnya didepan anggota sangha, bila di daerah tsb tidak ada anggota sangha maka umat bisa berikrar di depan altar bahwa hari itu mengambil uposatha dan menjalankan atthasila, setelah sore hari atau keesokan hari melepas atthasila dengan membaca Pancasila.
Ini juga sama. Seandainya ada orang menjalankan atthasila dengan merenungkan kualitas arahant. Apakah jika dia menjalankan ritual "ambil sila" depan sangha atau depan altar akan mendapatkan manfaat yang berbeda ketimbang tidak menjalankan ritual "ambil sila" apapun, atau bagaimana?


Quote
Posisi tangan setahu saya jika sedang sembahyang umat buddhist sll menangkupkan kedua tangannya (anjali) bukan berbentuk mudra tertentu spt Tantrayana. Efeknya tangan anjali saya tidak tahu, hanya itu bentuk penghormatan sejak jaman India kuno tangan membentuk anjali, sedang china kuno malah cium tanah begitu raja mau lewat, jika di aliran tantra tiap mudra memang ada arti dan efek tertentunya, saya tidak mempelajari itu karena saya mempelajari Theravada, jadi maaf ya bro Kainyn_Kutho  ;D
Setuju, saya pikir juga tangan dirangkapkan adalah tanda penghormatan, bukan tanda berapa sila mau diambil.
« Last Edit: 11 October 2013, 04:56:53 PM by Kainyn_Kutho »

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: PANCASILA diganti menjadi EKASILA
« Reply #40 on: 11 October 2013, 02:48:36 PM »
Memang betul bahwa idealnya seorang yang berakal sehat tidak membunuh, mencuri, dll., tapi yang jadi pertanyaan saya adalah apakah ritual ambil sila ini ada efek tertentunya? Misalnya kalau orang membunuh, misalnya, apakah "pembunuhan orang yang ambil sila" akibatnya lebih parah/ringan ketimbang "pembunuhan orang yang tidak ambil sila"? Atau bagaimana?

Ini juga sama. Seandainya ada orang menjalankan atthasila dengan merenungkan kualitas arahant. Apakah jika dia menjalankan ritual "ambil sila" depan sangha atau depan altar akan mendapatkan manfaat yang berbeda ketimbang tidak menjalankan ritual "ambil sila" apapun, atau bagaimana?

Setuju, saya pikir juga tangan dirangkapkan adalah tanda penghormatan, bukan tanda berapa sila mau diambil.


efeknya lebih bersifat psikologis, seorang yg menjalani sila setelah melakukan ritual itu cenderung untuk bisa lebih serius dan bersungguh2 dalam menjalankan sila itu, sedangkan yg tanpa ritual  cenderung lebih tidak berhati2. tapi kalo tanpa ritual pun bisa bersungguh2 saya pikir ritual tidak diperlukan.

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: PANCASILA diganti menjadi EKASILA
« Reply #41 on: 11 October 2013, 05:16:17 PM »
efeknya lebih bersifat psikologis, seorang yg menjalani sila setelah melakukan ritual itu cenderung untuk bisa lebih serius dan bersungguh2 dalam menjalankan sila itu, sedangkan yg tanpa ritual  cenderung lebih tidak berhati2. tapi kalo tanpa ritual pun bisa bersungguh2 saya pikir ritual tidak diperlukan.
Setuju. Berarti tidak ada bedanya orang ambil sila apapun di depan siapapun, selama orang menjalankan sila akan dapat manfaat, melanggar sila akan dapat akibatnya.

Kemudian kalau kita menambahkan hal-hal baru yang relatif seperti 'ritual ambil sila', sebetulnya selalu merupakan 'pedang bermata-dua'. Ketika kita menyetujui pola pikir "dengan jalankan ritual, pikiran beberapa orang tertentu akan cenderung lebih serius" berarti di sisi lain "melegalkan" pola pikir "dengan tidak jalankan ritual, pikirannya cenderung lengah", yang akhirnya membuat ritual jadi "kebutuhan" agar lebih serius.
 
Sama halnya seperti kalau pakai ritual ambil sila terasa lebih afdol, di sisi lain membentuk pola pikir tanpa ritual kurang afdol, padahal tidak ada bedanya.

IMO, yang harus ditekankan selalu adalah manfaat dan kerugian dari praktik 5 sila. Masing-masing orang punya keterkondisiannya masing-masing yang mungkin belum bisa jalankan penuh, jalankan saja sebisanya. Tapi perlu diketahui bahwa sesuai sebab-akibat, jalankan 4, manfaatnya yah 4; jalankan 1, manfaatnya 1, tidak jalankan, tidak dapat manfaat. Jangan sampai fokusnya malah ke ritualnya (yang sebetulnya ga berpengaruh apa-apa).

Offline juanpedro

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 949
  • Reputasi: 48
  • Gender: Male
Re: PANCASILA diganti menjadi EKASILA
« Reply #42 on: 11 October 2013, 07:56:07 PM »
tidak begitu, berbohong adalah salah satu dari ucapan salah yg secara spesifik disebutkan oleh Sang Buddha sebagai musavada, jenis ucapan salah lainnya adalah: pharusavaca (ucapan kasar), samphappalapa (gosip), dan Pisunavaca (fitnah), Tapi tiga ini bukan musavada. ini dijelaskan dalam sepuluh jenis akusalakamma, yaitu 3 melalui jasmani, 4 melalui ucapan, dan 3 melalui pikiran.
Om mau tanya. kalo perkataan ambigu termasuk mana?

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: PANCASILA diganti menjadi EKASILA
« Reply #43 on: 11 October 2013, 08:00:07 PM »
Om mau tanya. kalo perkataan ambigu termasuk mana?

perkataan ambigu belum termasuk mana2, dalam hal ini si lawan bicara seharusnya mengklarifikasi, dan penjelasan si penutur pertama selanjutnya akan menentukan ucapannya masuk jenis yg mana.

Offline juanpedro

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 949
  • Reputasi: 48
  • Gender: Male
Re: PANCASILA diganti menjadi EKASILA
« Reply #44 on: 11 October 2013, 08:32:06 PM »
perkataan ambigu belum termasuk mana2, dalam hal ini si lawan bicara seharusnya mengklarifikasi, dan penjelasan si penutur pertama selanjutnya akan menentukan ucapannya masuk jenis yg mana.
gitu ya Om... tapi kadang si penutur pertama melakukannya dengan niat membingungkan lawan bicara atau biar lawan bicara salah mengartikan sehingga menguntungkan pihak penutur pertama gimana? :P

maaf OOT dikit :P