fanatik
kata fanatik kalau sesuai kamus>keyakinan/kepercayaan yang teramat kuat terhadap suatu ajaran(kepercayaan atau agama)..terjemahan ini menurut saya masih kurang lengkap,
karena ada hal lain yang bisa di katagorikan fanatik,misalnya fanatik merk handpon,mobil atau dokter dsb,
yang ke 2 pada umumnya yang di katakan orang fanatik adalah keyakinan pada ajaran yang SESAT,extrem,padahal sebetulnya meyakini ajaran yang menurut umum adalah real/resmi pun juga bisa di katakan fanatik(menurut saya).
jadi menurut saya meyakini sesuatu yang belum bisa dibuktikan kebenarannya secara nyata adalah fanatik,contohnya setiap agama mengatakan bahwa ada suatu alam surga(tempat yang sangat baik) sebagai tujuan akhir dari perjalanan hidup manusia,namun dengan catatan manusia tersebut harus lulus ujian,dengan nilai pahala atau kamma baik yang CUKUP, ketentuan atau aturan ini ada di setiap kitab suci,dengan versinya masing2,tapi garis besarnya sama,untuk menunjang agar umat yakin /percaya akan hal tsb,ada tambahan keterangan yang melukiskan apa isi alam surga tsb, .
disinilah letak unsur fanatik berlaku.tidak ada satupun manusia di dunia ini yang bisa membuktikan kebenaran tentang hal tsb,semuanya HANYA tertulis di buku. secara logika bila seorang umat meyakini hal tsb berarti dia sudah bisa dikatakan fanatik,begitu juga masih banyak sekali hal2 yang tertulis di buku agama yang tidak bisa dibuktikan kebenarannya, jadi dengan meyakini /mempercayai segala sesuatu yang belum bisa dibuktikan kebenarannya ,menurut saya itu sudah fanatik.
namun bila di tanya >kalau begitu umat TIDAK boleh yakin/percaya dengan hal2 yang belum bisa dibuktikan?? TIDAK JUGA. . menurut hemat saya,semua orang di dunia ini harus/pasti ada fanatiknya,hanya bidangnya yang berbeda,karena kemampuan manusia sangatlah terbatas,tidak mungkin manusia ,mampu menguasai SEGALA bidang, terutama masalah teology,tidak mungkin manusia bisa menguasai masalah dalam segala hal(menguasai tentang handpon,mobil,kesehatan,pendidikan,dan masih banyak2 lagi),jadi pasti ada sebagian yang dia pasrahkan kepada yang ahli di bidang tsb,sehingga terjadilah fanatik itu.
apalagi masalah agama/teology,sangat jarang sekali manusia MENDALAMINYA, yang banyak adalah MENGIKUTINYA. .dari sinilah terjadi fanatik agama, bila seseorang berani mengaku sebagai umat Buddha maka konsekuensinya dia HARUS fanatik terhadap apa yang ada di kitab suci Buddha,walaupun ada sebagian besar dia tidak/belum mengerti atau belum/tidak bisa membuktikan sendiri apakah BENAR isi buku tsb, jadi umat agama sebenarnya dituntut wajib/harus fanatik terhadap agamanya,bila dia masih ragu/bimbang dengan isi kitab suci jangan menepukdada bahwa dia adalah umat Budha tulen,walaupun sebetulnya untuk menyebut diri sebagai umat Budha tulen selain meyakini masih ada syarat yang lebih penting/berat yaitu menjalankan ajarannya.
jadi pesan dari tulisan diatas adalah>
1, arti kata fanatik bisa lebih luas dari yang ada di kamus.
2, jangan dulu memvonis orang lain fanatik,nilai dulu diri sendiri mungkin ada bidang tertentu yang mana kamu sendiri fanatik.(fanatik dengan budaya/tradisi etnis,agama,kepercayaan).
sekian ,semoga bermanfaat.
salam Hadi.