Login with username, password and session length
0 Members and 1 Guest are viewing this topic.
3. “Suatu ketika, Ānanda, di tempat ini hiduplah seorang raja bernama Makhādeva. Ia adalah raja yang adil yang memerintah sesuai dengan Dhamma, seorang raja besar yang mantap dalam Dhamma. Ia berperilaku sesuai Dhamma di antara para brahmana, para perumah tangga, di antara para penduduk kota dan desa, dan ia melaksanakan hari-hari Uposatha [75] di tanggal ke empat belas, ke lima belas, dan ke delapan setiap setengah bulan.
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30kesimpulan: ce it bukan hari uposatha.
1 bulan 6x uposatha days alamak ! 1 hari aja belum pernah praktek athasila
referensinya? 14n15, 29n30, berturut2?
memangnya kenapa harus uposatha sila om?itu sunnah apa wajib ya?
Mungkin dibikin sekarang tanggal 1 - 8 - 15 - 23 biar jaraknya sama, 1 minggu 1 minggu attasilanya...
referensinya? memangnya kenapa harus uposatha sila om?itu sunnah apa wajib ya?
Menurut http://www.vipassana.com/resources/uposatha.php, dalam penanggalan lunar dalam sebulan hanya sebanyak 29 1/2 hari. Dalam 2 bulan ada 59 hari, 29 hari untuk bulan pertama dan 30 hari untuk bulan berikutnya. Jadi tidak tetap jumlahnya 30 hari. Jika kita lihat penanggalan Imlek juga demikian ada yang berjumlah 29 ada yang berjumlah 30.Mengapa Ce It (1 Imlek) Uposatha, dan mengapa ada 2 kali Uposatha yang berurutan 14,15 dan 29,30, kemungkinan ada hubungannya dengan fakta tidak tetapnya jumlah hari dalam fase perubahan bulan.
Ikutan.. mengapa penanggalan uposatha mengikuti penanggalan lunar dan bukan penanggalan masehi ? apa ada penjelasan khusus..
nah itu dia karna jumlah harinya berubah2. tapi yang menjadi pertanyaan sekarang adalah apakah 14 dan 15? 2 hari begitu?atau kadang 14, kadang 15?
Untuk saat ini saya pribadi lebih menganggap 14 atau 15. Atau bisa juga 14 setengah hari dilanjutkan 15 setengah hari. Misal tgl 14 mulai 12.00 sampai 24.00 + tgl 15 mulai 0.00 sampai 12.00.Jadi bukan 2 hari penuh berturut 14 dan 15. Kalau 2 hari berturut maka pada waktu hanya 29 hari berarti tanggal 28 seharusnya juga adalah Uposatha .
apa bedanya melaksanakan uposatha sila pada hari uposatha dan bukan hari uposatha?
apa bedanya melakukan tugas yg menjadi kewajiban anda dan tugas yg bukan kewajiban anda?
sudah dijawab bro Indra konon ceritanya bahkan pratek Atthasila 1 hari saja bisa mengkondisikan terlahir Alam Brahma.
"dan ke delapan setiap setengah bulan. "setengah bulan pertama 1-15..hari ke delapannyasetengah bulan ke 2 ..15-30.... hari kedelapannya
artinya 8 dan 22 y?
cuma maksudku, apa bedanya tanggal 1, 8, 15, 23 dengan 8, 14, 15, 23, 29 n 30?selain beda jumlahnya. yang satu sebulan 4x, yang satunya 5x.
praktek atthasila yang bagaimana dulu nih om?kalo prakteknya ogah2an bagaimana?
16(1), 17(2), 18(3), 19(4), 20(5), 21(6), 22(7), 23( , 24(9) ...
kok aku hitungnya 1 nya 4 x..1 nya 6 x ya?
kalau praktek serius dan sesuai Dhamma tentunya bisa mengkondisikan berbuah kebahagiaankalau ogah2an ya hasilnya juga ogah2an
Sistem penanggalan di India kuno (Myanmar pun demikian) membagi sebulan menjadi dua bagian (pakkha, paksa) :(1) sukka-pakkha (Jawa Kuno, suklapaksa) : paruh terang (hari setengah bulan gelap dihitung sebagai hari ke-1, sampai dengan hari saat bulan purnama);(2) kala/kanha-pakkha (Jawa Kuno, kresnapaksa) : paruh gelap / susut (hari setelah bulan purnama dihitung sebagai hari ke-1, sampai dengan hari saat bulan gelap).Dalam kitab Pali dikatakan bahwa hai uposatha jatuh pada hari ke-8 dan ke-14 atau ke-15 dari paruh terang atau paruh gelap (catuddasi pancadasi atthami ca pakkhassa). Kalau paruh bulan (pakkha, paksa) tersebut memiliki 15 hari maka yang dipakai adalah hari ke-15, tetapi bila hanya memiliki 14 hari maka yang dipakai adalah hari ke-14. Jadi, dalam satu bulan ada empat hari uposatha.(Berbeda dengan sistem Mahayana yang sebulan memiliki enam hari uposatha, 8-14-15 atau 8-13-14).