apakah orang buddhist yang mempunyai tanah mereka sekarang tidak boleh berjuang demi negaranya,demi tanahnya yang direbut oleh pihak lain?Apakah orang buddhist demi menaati sila harus menyerah?
menurut saya pertanyaan ini paling penting (dari 8 pertanyaan ini adalah intinya) jadi saya mencoba menjawab..
ada dharma yang isinya semua yang ada ini tidak kekal.. baik raja, kerajaan, dinasti, negara, bahkan dunia tidak kekal..
ada dharma yang isinya kosong adalah ada dan ada adalah kosong, memiliki berarti tidak memiliki, memiliki tanah, memiliki uang dan memiliki kebahagiaan seperti memegangi ekor ular dan tidak memegangi kepalanya..
ada dharma yang isinya ketika karma sudah tiba kemana kita akan bersembunyi? hal itu tidak bisa dihindari.. bahkan zhuge kongming tidak bisa mengembalikan dinasti han yang sudah berusia 500 tahun
melihat penindasan, perebutan dan penjajahan sebagai penindasan, perebutan dan penjajahan.. tidak suka dan tidak senang akan hal tersebut adalah wajar, adalah benar dengan mempertahankan kebenaran demi pengetahuan yang benar bisa berlanjut.. tapi yang lebih benar adalah membela dan mempertahankan dharma seperti para dharmapala (klarifikasi dari tindakan saudara senbudha)
dalam kutipan sutra raja agung ada disebutkan cara mengakhiri hal ini..
huo ye puneng shang (api tidak bisa membakar)
taoping li chui che (diserang pasukan, pasukan mundur)
huinu shen huan shi (kesedihan berubah jadi kegirangan)
xie ye pien cheng huo (mati pun jadi hidup)
arti dari keempat baris diatas
--> ketika diliputi duka, kematian didepan mata, api dendam, amarah, kebencian, kebodohan tidak akan mempengaruhi kita, dengan demikian tidak ada karma
jadi apakah kita akan menyerah dan melawan jika dharma diserang dan akan dibumi hanguskan?
dengan melawan apakah kita sedang mempertahankan dharma yang sudah kita pelajari? yang kita lawan adalah samsara teman.. bukan orang yang akan menghancurkan kita.