kan sudah saya jelaskan mampukah anda melepaskan segala bentuk kemelekatan kalau mampu ya sudah intinya itu saja!!! kalau dalam berumah tangga itu lebih sulit maka itu sang buddha memilih menjadi seorang pertapa!!!
apakah hanya perumah tangga yang begitu sulit melepaskan kemelekatan?
bukankah bhikku / bhikkuni juga memiliki tantangan serupa dan sulit juga melepaskan kemelekatan?
jika menurut anda lebih mudah dengan jalan meninggalkan kehidupan perumah tangga , coba buktikan
saya tunggu kabar baiknya dan saya ingin mengetahui prosesnya lebih lanjut dari anda , semoga saja saya jadi tertarik