//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Pentingkah utk menimbulkan Samvega?  (Read 39749 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline SUGI THEN

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 304
  • Reputasi: 8
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Pentingkah utk menimbulkan Samvega?
« Reply #15 on: 10 July 2011, 06:09:50 AM »
Kalau memang dengan berumah tangga dapat mengakhiri dukka dan mencapai nibbana untuk apa sang buddha gotama meninggalkan istananya dari dahulu kala seorang sammasambuddha paccekabuddha dan savakabuddha semua meninggalkan kehidupan duniawi jadi sudah sangat jelas kalau kita ingin mencapai nibbana satu2nya cara adalah meninggalkan semua kemelekatan duniawi sesuatu hal kalau dikerjakan dengan serius/fokus akan lebih cepat daripada dikerjakan setengah2 seperti umat biasa 50% untuk spiritual 50% untuk keduniawian
seperti sang buddha katakan bahwa istana dan hartanya akan membuat sebuah rintangan/halangan untuk mencapai sebuah pencerahan/kesadaran sempurna semakin kita memiliki harta tahta dan wanita atau sering kita sebut dengan 3 ta akan semakin melekat akan kenikmatan dunia yang sesungguhnya itu semua adalah awal dari dukkha!!! _/\_

Offline wang ai lie

  • Sebelumnya: anggia.gunawan
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.204
  • Reputasi: 72
  • Gender: Male
  • Terpujilah Sang Bhagava,Guru para Dewa dan Manusia
Re: Pentingkah utk menimbulkan Samvega?
« Reply #16 on: 10 July 2011, 06:14:18 AM »
Melihat dunia semakin kacau, kehidupan manusia yg serba tidak pasti. Sedangkan kita sudah mengenal ajaran Buddha , ajaran yg begitu mulia yg akan menuntun kita utk mencapai pembebasan dan kebahagiaan sejati.
Tetapi mengapa kita masih blm juga merasa terdesak utk berlatih.
Byk orang memberi alasan melatih diri jg dapat berhasil di kehidupan rumah tangga . Tetapi perlu dicatat, persentase khotbah Dhamma Sang Buddha lebih banyak ditujukan kepada org yg menempuh kehidupan monastik .  Mungkin ini cukup mengindikasikan bahwa sesungguhnya jalan paling ideal mengakhiri dukkha adalah mulai dari langkah menuju kehidupan tanpa rumah.
Tapi cukup mengherankan, mengapa kita masih tidak mau meninggalkan rumah menuju tanpa rumah? ya, tentu saja utk segera mengakhiri dukkha. Atau sebenarnya kita  blm benar2 memahami  dukkha ? Masih ingin bermain2 di sini, mencari kenikmatan indriya, berkutat dengan DSM?
Mohon sharing, apa yg membuat anda2 blm jg muncul samvega dlm diri anda.
Atau rekan2 merasa samvega tidak cukup pentin utk dimunculkan? tentu kita tidak bisa memunculkannya hanya dgn berpikir2, bisa saja kita harus mengalami satu kejadian super penting yg melanda hidup kita baru muncul sedangkan kejadian itu belum datang jg.

apakah untuk mengerti, memahami dan menjalankan dhamma perumah tangga harus menempuh jalan meninggalkan rumah menuju tanpa rumah? jika ya mohon share referensinya  :)

apakah sang buddha ada mengatakan yang ingin mengenal dan menjalankan ajarannya harus melakukan kehidupan tanparumah juga? mohon referensinya juga  :)

dan jika memang diharuskan seperti itu dan di tekankan seperti itu juga untuk mengenal, mengetahui dan menjalankan dhamma apakah itu pandangan benar? apakah itu ajaran benar?

 _/\_
Namo Mahakarunikaya Avalokitesvaraya, Semoga dengan cepat saya mengetahui semua ajaran Dharma,berada dalam perahu Prajna,mencapai Sila, Samadhi, dan Prajna,berada dalam kediaman tanpa perbuatan,bersatu dengan Tubuh Agung Dharma

Offline wang ai lie

  • Sebelumnya: anggia.gunawan
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.204
  • Reputasi: 72
  • Gender: Male
  • Terpujilah Sang Bhagava,Guru para Dewa dan Manusia
Re: Pentingkah utk menimbulkan Samvega?
« Reply #17 on: 10 July 2011, 06:59:23 AM »
Kalau memang dengan berumah tangga dapat mengakhiri dukka dan mencapai nibbana untuk apa sang buddha gotama meninggalkan istananya dari dahulu kala seorang sammasambuddha paccekabuddha dan savakabuddha semua meninggalkan kehidupan duniawi jadi sudah sangat jelas kalau kita ingin mencapai nibbana satu2nya cara adalah meninggalkan semua kemelekatan duniawi sesuatu hal kalau dikerjakan dengan serius/fokus akan lebih cepat daripada dikerjakan setengah2 seperti umat biasa 50% untuk spiritual 50% untuk keduniawian
seperti sang buddha katakan bahwa istana dan hartanya akan membuat sebuah rintangan/halangan untuk mencapai sebuah pencerahan/kesadaran sempurna semakin kita memiliki harta tahta dan wanita atau sering kita sebut dengan 3 ta akan semakin melekat akan kenikmatan dunia yang sesungguhnya itu semua adalah awal dari dukkha!!! _/\_

kalau di lihat postingan anda menyatakan bahwa semua umat buddhis jika ingin mencapai nibbana harus menjadi bhikku , apakah begitu?

kalau ya seperti itu... jadi berpikir lagi saya untuk mengetahui lebih jauh ajaran sang buddha :-?
Namo Mahakarunikaya Avalokitesvaraya, Semoga dengan cepat saya mengetahui semua ajaran Dharma,berada dalam perahu Prajna,mencapai Sila, Samadhi, dan Prajna,berada dalam kediaman tanpa perbuatan,bersatu dengan Tubuh Agung Dharma

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Pentingkah utk menimbulkan Samvega?
« Reply #18 on: 10 July 2011, 09:27:30 AM »
Kalau memang dengan berumah tangga dapat mengakhiri dukka dan mencapai nibbana untuk apa sang buddha gotama meninggalkan istananya dari dahulu kala seorang sammasambuddha paccekabuddha dan savakabuddha semua meninggalkan kehidupan duniawi jadi sudah sangat jelas kalau kita ingin mencapai nibbana satu2nya cara adalah meninggalkan semua kemelekatan duniawi sesuatu hal kalau dikerjakan dengan serius/fokus akan lebih cepat daripada dikerjakan setengah2 seperti umat biasa 50% untuk spiritual 50% untuk keduniawian
seperti sang buddha katakan bahwa istana dan hartanya akan membuat sebuah rintangan/halangan untuk mencapai sebuah pencerahan/kesadaran sempurna semakin kita memiliki harta tahta dan wanita atau sering kita sebut dengan 3 ta akan semakin melekat akan kenikmatan dunia yang sesungguhnya itu semua adalah awal dari dukkha!!! _/\_

Meninggalkan istana/rumah bukanlah suatu keharusan bagi seorang Buddha, walaupun meninggalkan keduniawian memang mutlak harus dilakukan untuk mencapai Kebuddhaan. ada perbedaan antara meninggalkan istana/rumah dan meninggalkan keduniawian.


baca kisah Buddha Dhammadasi dan Buddha Kassapa berikut ini yg saya kutip dari buku "Riwayat Agung Para Buddha"

Quote
Meninggalkan Keduniawian

Setelah melihat empat pertanda, dan setelah istrinya Putri Vicikoli melahirkan seorang putera bernama Punnavaddhana, Bodhisatta Dhammadassi, yang lembut bagaikan dewa dan sedang menikmati kehidupan bak dewa, terbangun pada suatu malam; duduk di atas tempat tidurnya, Beliau melihat berbagai pemandangan menjijikkan dari para pelayan perempuannya yang tertidur; Muncullah dalam pikirannya yang dipenuhi keresahan, rencana untuk meninggalkan keduniawian. Segera setelah pikiran tersebut muncul, Istana Sudassana yang ditempatinya dengan disertai empat barisan pasukannya, melayang ke angkasa bagaikan matahari ke dua, atau bagaikan istana para dewa yang terbang di angkasa kemudian mendarat di dekat pohon Maha Bodhi Bimbijala.

Sang Bodhisatta kemudian mengenakan jubah teratai yang dipersembahkan oleh Brahma dan setelah keluar dari istananya, Beliau berdiri tidak jauh dari sana. Istana tersebut kemudian melayang kembali di angkasa dan mendarat di atas tanah dengan melingkupi Pohon Bodhi. Semua penghuni perempuan dan pengikutnya keluar dari istana dan berjalan sejauh setengah gavuta dari sana. Diantara orang-orang ini, para laki-laki mengenakan jubah mengikuti teladan Sang Bodhisatta. Para laki-laki ini seluruhnya berjumlah sembilan crore.


Quote
Meninggalkan Keduniawian

Ketika Brahmana Kassapa melihat empat pertanda, dan setelah istrinya Sunanda  melahirkan seorang putera bernama Vinjitasena, Beliau diliputi oleh perasaan religius dan berpikir: “aku akan pergi meninggalkan keduniawian hari ini juga.”

Segera setelah berpikir demikian, istana Sang Bodhisatta berputar bagaikan roda pembuat tembikar kemudian terbang ke angkasa dan, bagaikan bulan yang muncul diiringi oleh bintang-bintang di musim gugur dan memancarkan cahaya yang indah, istana tersebut bergerak beserta ratusan orang di dalamnya seolah-olah menghiasi langit surga, seolah-olah memperlihatkan keagungannya, seolah-olah menarik perhatian penonton dan memikat hati mereka dan seolah-olah meminjamkan kemegahan kepada pucuk-pucuk pohon. Akhirnya turun kembali ke atas tanah dengan Pohon Bodhi Nigrodha di tengah-tengahnya.

Kemudian Sang Bodhisatta keluar dari istananya; berdiri di atas tanah, Beliau menerima jubah yang dipersembahkan oleh Brahma dan mengenakannya. Istri Sang Bodhisatta dan para pelayan perempuan juga keluar dari istana dan pergi menjauh sampai jarak empat puluh usabha (setengah gÈvuta) dimana mereka mendirikan tempat tinggal sementara seperti barak tentara. Mengikuti teladan Sang Bodhisatta, semua laki-laki yang menyertai Sang Bodhisatta juga meninggalkan keduniawian.


Offline chingik

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 924
  • Reputasi: 44
Re: Pentingkah utk menimbulkan Samvega?
« Reply #19 on: 10 July 2011, 11:00:46 AM »
Maaf all,
maksud meninggalkan rumah menuju tanpa di rumah di sini ,yg saya maksudkan meliputi meninggalkan rumah dalam pikiran. Jadi walaupun dari luar keliatan masih sebagai umat awam , tapi batinnya telah menjauhi aktivitas duniawi. Memang tidak sepenuhnya terbebas dari aktivitas duniawi, tapi secara intens, kondisi batinnya benar2 diarahkan, ditujukan, disiapkan ke sana. Ia menghindari obrolan2 duniawi yg tidak bermanfaat, menjauhi hiburan duniawi, lebih senang dengan kebahagiaan meditatif, dan lain sebagainya yg berhubungan dgn kemajuan batin. 
Memang walaupun Sang Buddha tidak menafikan kehidupan awam, tapi lebih banyak saya rasa Sang Buddha dalam setiap khotbahnya kepada perumah tangga, akan mengarahkan pendengarnya utk menjalani kehidupan suci. Jadi menjalani kehidupan awam jika diartikan seperti gaya hidup kita sekarang ini yg lebih banyak dihabiskan utk bercengkrama dgn DLM, saya rasa itu bukan gaya hidup perumah tangga yg dipuji oleh Sang Buddha. 
Ketika seorang perumah tangga sudah mulai serius menggeluti persoalan ini, maka saya angap itu sudah termasuk  faktor samvega.

Yg jadi persoalan, apakah kita telah menjalani kehidupan awam yg seperti Sang Buddha harapkan?
 
 



Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Pentingkah utk menimbulkan Samvega?
« Reply #20 on: 10 July 2011, 11:38:51 AM »
Maaf all,
maksud meninggalkan rumah menuju tanpa di rumah di sini ,yg saya maksudkan meliputi meninggalkan rumah dalam pikiran. Jadi walaupun dari luar keliatan masih sebagai umat awam , tapi batinnya telah menjauhi aktivitas duniawi. Memang tidak sepenuhnya terbebas dari aktivitas duniawi, tapi secara intens, kondisi batinnya benar2 diarahkan, ditujukan, disiapkan ke sana. Ia menghindari obrolan2 duniawi yg tidak bermanfaat, menjauhi hiburan duniawi, lebih senang dengan kebahagiaan meditatif, dan lain sebagainya yg berhubungan dgn kemajuan batin. 
Memang walaupun Sang Buddha tidak menafikan kehidupan awam, tapi lebih banyak saya rasa Sang Buddha dalam setiap khotbahnya kepada perumah tangga, akan mengarahkan pendengarnya utk menjalani kehidupan suci. Jadi menjalani kehidupan awam jika diartikan seperti gaya hidup kita sekarang ini yg lebih banyak dihabiskan utk bercengkrama dgn DLM, saya rasa itu bukan gaya hidup perumah tangga yg dipuji oleh Sang Buddha. 
Ketika seorang perumah tangga sudah mulai serius menggeluti persoalan ini, maka saya angap itu sudah termasuk  faktor samvega.

Yg jadi persoalan, apakah kita telah menjalani kehidupan awam yg seperti Sang Buddha harapkan?
 

nah ini baru topik yg tepat sasaran. akan tetapi, hal ini kembali kepada masing2 individu, tidak ada seorang pun yg dapat menilai orang lain. marilah kita2 masing2 melihat ke dalam batin sendiri dan berintrospeksi.

_/\_

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Pentingkah utk menimbulkan Samvega?
« Reply #21 on: 10 July 2011, 11:57:10 AM »
nah ini baru topik yg tepat sasaran. akan tetapi, hal ini kembali kepada masing2 individu, tidak ada seorang pun yg dapat menilai orang lain. marilah kita2 masing2 melihat ke dalam batin sendiri dan berintrospeksi.

_/\_
kenapa buda mengatakan sangat mudah mencari kesalahan orang lain? berarti mudah dong menilai orang =))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Pentingkah utk menimbulkan Samvega?
« Reply #22 on: 10 July 2011, 11:59:14 AM »
kenapa buda mengatakan sangat mudah mencari kesalahan orang lain? berarti mudah dong menilai orang =))

[ngetest]

buda manakah yg mengatakan hal itu? mohon rujukannya

[/ngetest]

Offline chingik

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 924
  • Reputasi: 44
Re: Pentingkah utk menimbulkan Samvega?
« Reply #23 on: 10 July 2011, 12:12:56 PM »
kenapa buda mengatakan sangat mudah mencari kesalahan orang lain? berarti mudah dong menilai orang =))

masih tidak sadar toh kalo ucapan Buddha itu sdg menasihati kita2. Malah kamu jadikan bhn tertawaan.  Terbuktikan, itulah yg saya katakan bhw menjadi umat awam dengan gaya hidup sperti ini menjadi persoalan dlm lingkup dunia buddhis.

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Pentingkah utk menimbulkan Samvega?
« Reply #24 on: 10 July 2011, 12:24:26 PM »
 [at] indra: damapada xviii

 [at] chingik, lah biku ajah bs jadi bahan olokan, tdk bs sembunyi. Buda jg jadi bhn olokan juga khan.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline hendrako

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.244
  • Reputasi: 60
  • Gender: Male
Re: Pentingkah utk menimbulkan Samvega?
« Reply #25 on: 10 July 2011, 01:20:29 PM »
nah ini baru topik yg tepat sasaran. akan tetapi, hal ini kembali kepada masing2 individu, tidak ada seorang pun yg dapat menilai orang lain. marilah kita2 masing2 melihat ke dalam batin sendiri dan berintrospeksi.

_/\_

Btw, bro Chingik hanya meminta sharing sebagaimana yang diungkapkan di post awal.

Mohon sharing, apa yg membuat anda2 blm jg muncul samvega dlm diri anda.
Atau rekan2 merasa samvega tidak cukup pentin utk dimunculkan? tentu kita tidak bisa memunculkannya hanya dgn berpikir2, bisa saja kita harus mengalami satu kejadian super penting yg melanda hidup kita baru muncul sedangkan kejadian itu belum datang jg. 


Kalo saya pribadi, karena keterikatan pada keluarga.
Saya mengenal Buddhism di 2007, waktu itu sudah memiliki 2 orang gadis mungil.
(walau saya sendiri tidak bisa memastikan akan menjalani kehidupan tanpa rumah apabila waktu itu belum berkeluarga)

Syair 345-346 (XXIV:4. Kisah Hukuman Penjara)

Suatu hari, tiga puluh bhikkhu datang ke Savatthi untuk berpindapatta. Ketika mereka sedang mengumpulkan dana makanan, mereka melihat beberapa tawanan sedang diangkut dengan kaki dan tangan terikat rantai. Ketika tiba kembali di vihara, setelah mengingat apa yang telah dilihat di pagi hari, mereka bertanya kepada Sang Buddha apakah ada ikatan lain yang lebih kuat daripada itu.

Kepada mereka Sang Buddha menjawab, "Para bhikkhu ! Ikatan ini tidak ada artinya dibandingkan dengan nafsu keinginan akan makanan dan pakaian, akan kekayaan, serta akan keluarga. Nafsu keinginan ribuan, ratusan ribu lebih kuat daripada rantai itu, borgol, dan kurungan. Itulah sebabnya mengapa orang bijaksana memotong nafsu dan meninggalkan keduniawian, serta memasuki pasamuan para bhikkhu.

Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 345 dan 346 berikut ini :

Orang bijaksana menyatakan bahwa belenggu yang terbuat dari besi, kayu, ataupun rami tidaklah begitu kuat. Tetapi, ikatan terhadap anak-anak, isteri, dan harta benda, sesungguhnya merupakan belenggu yang jauh lebih kuat.

Orang bijaksana menyatakan bahwa belenggu seperti itu amat kuat, dapat melemparkan orang ke bawah, halus dan sukar untuk dilepaskan. Walaupun demikian, para bijaksana akan dapat memutuskan belenggu itu, mereka meninggalkan kehidupan duniawi, tanpa ikatan, serta melepaskan kesenangan-kesenangan indria.
yaa... gitu deh

Offline Mr.Jhonz

  • Sebelumnya: Chikennn
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.164
  • Reputasi: 148
  • Gender: Male
  • simple life
Re: Pentingkah utk menimbulkan Samvega?
« Reply #26 on: 10 July 2011, 01:50:28 PM »
kemelekatan terhadap  nafsu indera masih terlalu kuat.
[blagu]baru itu saja sudah sombong..
Sy punya lima,
1.keinginan2 duniawi
2.keinginan jahat
3.kemalasan dan kelambanan
4.kekhawatiran
5.keraguan[/blagu]

Menurut hemat sy,buat apa repot2 jadi bhikhhu,jika jadi seorang yogi yg berlatih intensif saja juga dapat mencapai magga dan phala,
Namun jangankan jadi bhikkhu jadi seorang yogi untuk berlatih intensif saja sy ga bisa ;D
buddha; "berjuanglah dengan tekun dan perhatian murni"

Offline chingik

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 924
  • Reputasi: 44
Re: Pentingkah utk menimbulkan Samvega?
« Reply #27 on: 10 July 2011, 02:04:57 PM »
[at] indra: damapada xviii

 [at] chingik, lah biku ajah bs jadi bahan olokan, tdk bs sembunyi. Buda jg jadi bhn olokan juga khan.

ooo tentu saja. Btw, apa mau ikut2an terjerumus? 

Offline chingik

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 924
  • Reputasi: 44
Re: Pentingkah utk menimbulkan Samvega?
« Reply #28 on: 10 July 2011, 02:09:35 PM »
 [at] bro Hendrako,
kalo begitu, pernah terlintas akan bahaya dari keterikatan itu? seperti nasihat dari Buddha.
Cemaskah? atau tidak, atau barangkali tidak terlalu meyakini ucapan Buddha?
Memang keterikatan itu bagi saya cukup berbahaya, kadang yg mengherankan, mengapa kadang2 kala merasa enjoy aja. Jika dipikirkan, makin menyadari kebodohan kita , bukan begitu?

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Pentingkah utk menimbulkan Samvega?
« Reply #29 on: 10 July 2011, 02:10:54 PM »
Terjerumus apa? Emang ajaran buda ajaran pasti? Ajaran yg pasti mana yg benar2 menuntun ke jalan yg benar secara ajarannya ajah malah menyimpang.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

 

anything