Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia
Topik Buddhisme => Diskusi Umum => Topic started by: dipasena on 01 July 2013, 02:56:12 PM
-
http://www.bangkokpost.com/news/local/354405/phra-mitsuo-gavesako-leaves-monkhood
(http://www.bangkokpost.com/media/content/20130611/510113.jpg)
Japanese monk Phra Mitsuo Gavesako, the abbot of Sunandavanaram forest monastery in Kanchanaburi, has quietly left the monkhood after 38 years.
The news has shocked many of his followers, most of whom did not expect the venerable 61-year-old monk to leave the monkhood after serving Buddhism for almost four decades. An official at Maya Gotami...
An official at Maya Gotami Foundation, a charity organisation founded by the former monk, confirmed Phra Mitsuo left the monkhood at Wat Chanasongkram on Saturday, shortly after he gave his last sermon...
The former monk, whose real name is Mitsuo Shibahashi, has also left Thailand, according to the official, who declined to be named. His destination was unclear while the reason behind his decision to...
His destination was unclear while the reason behind his decision to leave the monkhood was also not known.
Mr Mitsuo came from Iwate prefecture in Japan. He practised dhamma in India for two years before moving to Thailand in 1975. After serving as a novice at Wat Benchamabophit temple for three months, he...
In 1990, Luang Por Cha assigned Phra Mitsuo to set up a forestry monastery on 500 rai of land donated by one of his fellows. The monastery was later upgraded to Sunandavanaram temple and the Japanese monk...
-
alasannya masih misterius :-?
-
dapat info dari dhammawheel
A woman, who has been the subject of speculation in previous weeks as the reason for renowned Japanese abbot Phra Ajahn Mitsuo Gavesako leaving the monkhood, has introduced herself publicly through her Facebook page.
A single mother, 51-year-old Suttirat "Ann" Muttamara runs a widely known medical beauty centre. Her Facebook page carries a number of undated photos showing her posing with the former monk, now wearing normal clothes. ...
http://www.nationmultimedia.com/nationa ... 09337.html
=================================
Of course it shocks people who saw him still as a monk only a few weeks ago. But really he did not violate the Vinaya rules of the monk, so there is no problem in that respect.
We have had such cases before, and they tend to follow the same pattern: The monk gets more famous, starts teaching laypeople and travelling a lot, without much time for his own seclusion and training the junior monks. Eventually he runs out of energy and motivation, feeling also cut off from the Sangha, so there is a sense of inner lack. Eventually, feeling burdened by it all, he gives up the struggle and ends up in the warm arms of some woman who is just waiting for her chance. Sometimes the woman might be more active (the 'predator' type).
They give a typical Thai-Buddhist explanation of their romantic connection by saying it was บุพเพสันนิวาส (pubbe-sannivasa, being connected for many lifetimes by performing good kamma together and therefore wanting to re-unite):
http://www.thairath.co.th/content/edu/354008
:group:
The fact that the woman is also a follower of Dhammakaya should not come as a surprise: As the owner of a health and beauty clinic (she looks good for age 50) she would be attracted to the Dhammakaya style of merit-making in order to achieve success and wealth and beauty in this life and the next. And Ajahn Mitsuo's teaching was also kind of aimed at achieving a 'healthy mind' through doing simple breathing meditation exercises (some of them close to Qi Gong or yoga) and maintaining a positive attitude by avoiding destructive emotions. That is why he was so popular with laypeople, but not with monks.
-
oh ternyata begitu alasannya.
kalimat ini menarik juga..
pubbe-sannivasa, being connected for many lifetimes by performing good kamma together and therefore wanting to re-unite
-
oh ternyata begitu alasannya.
kalimat ini menarik juga..
pubbe-sannivasa, being connected for many lifetimes by performing good kamma together and therefore wanting to re-unite
Berarti jodoh dari kehidupan lampau ya ;D
-
kaget juga...
tapi yah semoga k depannya berbahagia deh..
-
Luangpho Mitsuo, termasuk bhikkhu Dhutangga lho
-
Terkalahkan oleh ikan hiu ::)
-
We have had such cases before, and they tend to follow the same pattern: The monk gets more famous, starts teaching laypeople and travelling a lot, without much time for his own seclusion and training the junior monks. Eventually he runs out of energy and motivation, feeling also cut off from the Sangha, so there is a sense of inner lack. Eventually, feeling burdened by it all, he gives up the struggle and ends up in the warm arms of some woman who is just waiting for her chance. Sometimes the woman might be more active (the 'predator' type).
Kata2 yg di bold membuat ilustrasi yg ada di benak saya adalah 'siluman rubah sedang mencoba merayu & mengganggu Bhiksu Tang yg sedang bermeditasi'.... :))
btt, sayang skali hasil pencapaian & latihan puluhan thn ditinggalkan begitu saja, jd bertanya dlm hati 'apakah ini karena tekad yg kurang kuat atau godaan yg terlalu kuat?' :-?
-
A woman, who has been the subject of speculation in previous weeks as the reason for renowned Japanese abbot Phra Ajahn Mitsuo Gavesako leaving the monkhood, has introduced herself publicly through her Facebook page.
A single mother, 51-year-old Suttirat "Ann" Muttamara runs a widely known medical beauty centre. Her Facebook page carries a number of undated photos showing her posing with the former monk, now wearing normal clothes. ...
blm apa2 uda dipajang foto2 mesra nya.
(https://fbcdn-sphotos-f-a.akamaihd.net/hphotos-ak-frc1/p480x480/1001310_10151639746517347_1702829153_n.jpg)
(https://fbcdn-sphotos-d-a.akamaihd.net/hphotos-ak-prn1/p480x480/1011176_10151639745202347_764513219_n.jpg)
yg disayangkan, bhikkhu tersebut adalah dhutangga dan sdh 38 tahun lebih menjadi bhikkhu, ternyata kalah dgn godaan seorang janda beranak 1. tp dari pada terjadi pelanggaran vinaya yg lebih berat krn melakukan perbuatan asusila, ya mending lepas jubah dan jd lah umat yg baik. hidup adalah pilihan dan itu adalah pilihan bhikkhu tersebut.
saran: semoga para wanita buddhist, yg kesepian (single blm nikah/janda) jgn terlalu intens berhub dengan seorang bhikkhu, jk ingin berdiskusi/konsultasi lbh baik ditemani seorang dayaka dan sangat tidak pantas tanya no hp seorang bhikkhu cm tuk sekedar ngobrol di hp, jd lah seorang umat wanita yg baik dan hargai/hormati latihan kebhikkhuan seseorang.
-
baca dari tadi banyakan menyimpulkan bahwa si wanita yang menggoda si bhikkhu
ada kemungkinan malah si bhikkhu yang menggoda si wanita
siapa yang tau ??
-
A woman, who has been the subject of speculation in previous weeks as the reason for renowned Japanese abbot Phra Ajahn Mitsuo Gavesako leaving the monkhood, has introduced herself publicly through her Facebook page.
A single mother, 51-year-old Suttirat "Ann" Muttamara runs a widely known medical beauty centre. Her Facebook page carries a number of undated photos showing her posing with the former monk, now wearing normal clothes. ...
blm apa2 uda dipajang foto2 mesra nya.
(https://fbcdn-sphotos-f-a.akamaihd.net/hphotos-ak-frc1/p480x480/1001310_10151639746517347_1702829153_n.jpg)
(https://fbcdn-sphotos-d-a.akamaihd.net/hphotos-ak-prn1/p480x480/1011176_10151639745202347_764513219_n.jpg)
yg disayangkan, bhikkhu tersebut adalah dhutangga dan sdh 38 tahun lebih menjadi bhikkhu, ternyata kalah dgn godaan seorang janda beranak 1. tp dari pada terjadi pelanggaran vinaya yg lebih berat krn melakukan perbuatan asusila, ya mending lepas jubah dan jd lah umat yg baik. hidup adalah pilihan dan itu adalah pilihan bhikkhu tersebut.
saran: semoga para wanita buddhist, yg kesepian (single blm nikah/janda) jgn terlalu intens berhub dengan seorang bhikkhu, jk ingin berdiskusi/konsultasi lbh baik ditemani seorang dayaka dan sangat tidak pantas tanya no hp seorang bhikkhu cm tuk sekedar ngobrol di hp, jd lah seorang umat wanita yg baik dan hargai/hormati latihan kebhikkhuan seseorang.
baca dari tadi banyakan menyimpulkan bahwa si wanita yang menggoda si bhikkhu
ada kemungkinan malah si bhikkhu yang menggoda si wanita
siapa yang tau ??
Segala yang berkondisi tidak kekal, APAPUN itu.
Mau melatih diri sangat lama, mau digoda beratpun, tetap segala sesuatu itu tidak ada yg kekal. Smg kita semua yang sudah mempelajari dhamma dapat memahami ini sebagai fenomena tidak kekal pula.
-
baca dari tadi banyakan menyimpulkan bahwa si wanita yang menggoda si bhikkhu
ada kemungkinan malah si bhikkhu yang menggoda si wanita
siapa yang tau ??
sy pribadi lbh prefer, wanita yg menggoda bhikkhu, ga usa jauh2, di sekitar kita aja uda keliatan. liat aja momen2 tertentu, ada beberapa wanita rajin ke kuti untuk bertemu dgn bhikkhu tertentu, entah sekedar kagum/dianggap guru spiritual/sebagai teman curhat dan lain nya... itu awal peluang si bhikkhu melihat adanya kesempatan bagi diri nya untuk dekat.
-
baca dari tadi banyakan menyimpulkan bahwa si wanita yang menggoda si bhikkhu
ada kemungkinan malah si bhikkhu yang menggoda si wanita
siapa yang tau ??
Segala yang berkondisi tidak kekal, APAPUN itu.
Mau melatih diri sangat lama, mau digoda beratpun, tetap segala sesuatu itu tidak ada yg kekal. Smg kita semua yang sudah mempelajari dhamma dapat memahami ini sebagai fenomena tidak kekal pula.
uda tau segala sesuatu itu tidak kekal adanya, patut nya para wanita single/janda menyadari dan hormati/hargai latihan seorang bhikkhu, maka KASUS bhikkhu LEPAS JUBAH karena WANITA bs diminimal kan...
itu jg patut di pahami
-
uda tau segala sesuatu itu tidak kekal adanya, patut nya para wanita single/janda menyadari dan hormati/hargai latihan seorang bhikkhu, maka KASUS bhikkhu LEPAS JUBAH karena WANITA bs diminimal kan...
itu jg patut di pahami
IYA bro A'a Tono, sekarang jika anda seorang yang sll menyokong sangha, begitu dengar beliau sedang berada di kota anda pasti anda akan datang untuk menanyakan apa yg beliau perlukan, anda berusaha berlomba2 untuk memupuk kebajikan, tapi apa2 yang terjadi itu semua khan tanggung jawab pelaku, jadi bila anda menyokong Ayya Santini dan anda sering datang kesana, beliaupun akan paham bagaimana seharusnya, tetapi sekali lagi segala sesuatu itu tidak ada yang kekal, jadi walau sekarang mereka sedang nampak bahagia, andapun harus ingat bahwa bahagiapun kelak tidak kekal lagi, jadi kehidupan beliau kelak bagaimanapun juga tidak kekal itu yg saya maksud, sekarang beliau nampak mengambil keputusan yang nampaknya banyak pihak yang KECEWA, tetapi kita semua tidak tahu kelak 5 tahun lagi beliau menggunakan jubah dan mencapai arahat, kita semua TIDAK ADA yang tahu (****kisah bhikkhu lepas jubah hingga 7x kemudian mencapai arahat). Itu yang saya maksud A'a, semoga paham maksud saya.
_/\_
-
sy pribadi lbh prefer, wanita yg menggoda bhikkhu, ga usa jauh2, di sekitar kita aja uda keliatan. liat aja momen2 tertentu, ada beberapa wanita rajin ke kuti untuk bertemu dgn bhikkhu tertentu, entah sekedar kagum/dianggap guru spiritual/sebagai teman curhat dan lain nya... itu awal peluang si bhikkhu melihat adanya kesempatan bagi diri nya untuk dekat.
berarti memang saling mau. bhikkhunya ga diancam kan. kalo ga mau si bhikkhu bisa saja menghindar, menolak bertemu secara pribadi. si wanita kan tidak bisa main terobos langsung ke kuti kan ?? emang dasar bhikkhu nya ga bisa tahan nafsu
-
berarti memang saling mau. bhikkhunya ga diancam kan. kalo ga mau si bhikkhu bisa saja menghindar, menolak bertemu secara pribadi. si wanita kan tidak bisa main terobos langsung ke kuti kan ?? emang dasar bhikkhu nya ga bisa tahan nafsu
Bhikkhu juga manusia....
-
Bhikkhu juga manusia....
wanita juga manusia
kalo si bhikkhu bisa dimaklumi karena juga manusia maka maklumi juga si wanita.
saat seorang bhikkhu lepas jubah karena wanita maka tidak bisa hanya pihak wanita yang dipersalahkan.
kedua duanya adalah manusia yang telah dewasa, bisa menanggung-jawabi perbuatan yang mereka lakukan.
tepuk tangan tidak bisa hanya dengan sebelah tangan.
bukannya saya mendukung apa yang si wanita lakukan, tetapi saya melihat ketidak-adilan disini hanya menyalahkan si wanita
lebih baik lepas jubah daripada mengotori Sangha.
-
wanita juga manusia
kalo si bhikkhu bisa dimaklumi karena juga manusia maka maklumi juga si wanita.
saat seorang bhikkhu lepas jubah karena wanita maka tidak bisa hanya pihak wanita yang dipersalahkan.
kedua duanya adalah manusia yang telah dewasa, bisa menanggung-jawabi perbuatan yang mereka lakukan.
tepuk tangan tidak bisa hanya dengan sebelah tangan.
bukannya saya mendukung apa yang si wanita lakukan, tetapi saya melihat ketidak-adilan disini hanya menyalahkan si wanita
lebih baik lepas jubah daripada mengotori Sangha.
Saya tidak menyalahkan siapa pun, apalagi sang wanita....
IMO, "Bentuk bukan belenggu bagi mata, juga mata bukan belenggu bagi bentuk, tetapi keinginan yang muncul dari keduannyalah, itulah belenggu di sana." (Cittasamyutta, Samyutta Nikaya). Demikian juga, bhikkhu bukan belenggu bagi wanita, wanita juga bukan belenggu bagi bhikkhu, tetapi keinginan/kemelekatan di antara keduanyalah belenggu di sana....
-
wanita juga manusia
kalo si bhikkhu bisa dimaklumi karena juga manusia maka maklumi juga si wanita.
saat seorang bhikkhu lepas jubah karena wanita maka tidak bisa hanya pihak wanita yang dipersalahkan.
kedua duanya adalah manusia yang telah dewasa, bisa menanggung-jawabi perbuatan yang mereka lakukan.
tepuk tangan tidak bisa hanya dengan sebelah tangan.
bukannya saya mendukung apa yang si wanita lakukan, tetapi saya melihat ketidak-adilan disini hanya menyalahkan si wanita
lebih baik lepas jubah daripada mengotori Sangha.
jika seorang bhikkhu lepas jubah karena seorang wanita, jelas si wanita tidak bersalah apa2. justru si bhikkhu lah yg tidak mampu mengendalikan diri dan nafsunya
-
berarti yang salah si belenggu.. ;D
:hammer:
-
berarti yang salah si belenggu.. ;D
:hammer:
Makanya cepat2lah lepas dari belenggu ;D
-
ingat tentang Bhikkhu Ananda yang bertanya kepada Sang Bhagava, bagaimana menghadapi umat Wanita
-
saran: semoga para wanita buddhist, yg kesepian (single blm nikah/janda) jgn terlalu intens berhub dengan seorang bhikkhu, jk ingin berdiskusi/konsultasi lbh baik ditemani seorang dayaka dan sangat tidak pantas tanya no hp seorang bhikkhu cm tuk sekedar ngobrol di hp, jd lah seorang umat wanita yg baik dan hargai/hormati latihan kebhikkhuan seseorang.
Kek perdebatan kasus wanita pake rok pendek yg layak di perkosa....wkwkwkwk
-
Kek perdebatan kasus wanita pake rok pendek yg layak di perkosa....wkwkwkwk
Memangnya pake rok pendek layak diperkosa ::)
-
Memangnya pake rok pendek layak diperkosa ::)
kata agama tetangga bisa memancing hawa nafsu orang yang suka menghamburkan nafsu :))
-
Meskipun awalnya praktek dutangga, ada kemungkinan mantan bhikkhu ini tidak melatih lagi 4 meditasi perlindungan (khususnya asubha) sehingga akhirnya goyah terhadap wanita dan kehidupan berumah tangga.
Empat Meditasi Perlindungan (Caturārakha -Kammaṭṭhāna)
Objeck empat meditasi perlindungan adalah:
1. Mettā-Bhāvanā - pengembangan cinta kasih
2. Buddhānussati - pengembangan terhadap kualitas Buddha
3. Asubha-bhāvana - perenungan asubha (hal-hal yang menjijikkan)
4. Maranānussati - perenungan tentang kematian
Keempat objek menditasi ini digunakan sebagai "sabbatthaka-kammaṭṭhāna", yaitu objek meditasi yang secar umum disukai untuk segala keperluan. Objek-objek tersebut dikembangkan untuk melindungi diri sendiri dari bahaya yang berasal dari dalam (kilesā) dan dari luar.
-
SP : Memangnya pake rok pendek layak diperkosa
kata agama tetangga bisa memancing hawa nafsu orang yang suka menghamburkan nafsu :))
sejak kapan "tuhan" memberikan anda KEHENDAK utk melakukan kejahatan (pemerkosaan) tsb ? (coba pikir)
kalao rok mini dgn kaki mulus lewat, cukup diamatin dan dinikmatin aja...
mata melotot dikit gak apa2lah... :P
-
jika seorang bhikkhu lepas jubah karena seorang wanita, jelas si wanita tidak bersalah apa2. justru si bhikkhu lah yg tidak mampu mengendalikan diri dan nafsunya
nah bagaimana kalau wanita tsb udah tunangan dgn lelaki lain,
trus wanita tsb sering curhat sama bhikkhu tentang kekurangan lelaki tsb...
trus merek sering telpon2an...... (ngobrol berduaan)
nahhh kalao udah begitu...bagaimana percentasi kesalahan dimasing2 pihak ? ;D
-
setelah meliat orang sakit kena stroke, seorang bhikkhu muda pernah ngomong sama saya: "bagaimana ya kalo seorang bhikkhu sakit parah atau stroke, siapa yang merawatnya...". dia merasa terguncang dan merenung mengenai masa depannya sendiri. si bhikkhu tua yang juga ada di sana menjawab secara guyonan: "kalo orang kawin, yang rawat istri sendiri. kalo bhante yang merawat ya istri orang".
tapi si bhikkhu muda sepertinya tetap kepikiran. beberapa minggu kemudian saya dengar si bhikkhu muda lepas jubah.
tidak ada yang salah. ini hanya pilihan hidup... masing2 punya pemikirannya sendiri2.
-
setelah meliat orang sakit kena stroke, seorang bhikkhu muda pernah ngomong sama saya: "bagaimana ya kalo seorang bhikkhu sakit parah atau stroke, siapa yang merawatnya...". dia merasa terguncang dan merenung mengenai masa depannya sendiri. si bhikkhu tua yang juga ada di sana menjawab secara guyonan: "kalo orang kawin, yang rawat istri sendiri. kalo bhante yang merawat ya istri orang".
tapi si bhikkhu muda sepertinya tetap kepikiran. beberapa minggu kemudian saya dengar si bhikkhu muda lepas jubah.
tidak ada yang salah. ini hanya pilihan hidup... masing2 punya pemikirannya sendiri2.
banyak orang yg memutuskan untuk menikah dengan pertimbangan siapa yg merawat ketika sakit atau ketika jompo, padahal jika hanya untuk keperluan itu, sekarang ada yg namanya asuransi.
-
banyak orang yg memutuskan untuk menikah dengan pertimbangan siapa yg merawat ketika sakit atau ketika jompo, padahal jika hanya untuk keperluan itu, sekarang ada yg namanya asuransi.
tanya : apa bhikkhu punya asuransi?
-
setelah meliat orang sakit kena stroke, seorang bhikkhu muda pernah ngomong sama saya: "bagaimana ya kalo seorang bhikkhu sakit parah atau stroke, siapa yang merawatnya...". dia merasa terguncang dan merenung mengenai masa depannya sendiri. si bhikkhu tua yang juga ada di sana menjawab secara guyonan: "kalo orang kawin, yang rawat istri sendiri. kalo bhante yang merawat ya istri orang".
tapi si bhikkhu muda sepertinya tetap kepikiran. beberapa minggu kemudian saya dengar si bhikkhu muda lepas jubah.
tidak ada yang salah. ini hanya pilihan hidup... masing2 punya pemikirannya sendiri2.
IMHO, ga pantas deh seorang bhikkhu guyon, apalagi guyonan seperti itu...
______________
Sebetulnya, kalau berandai-andai, kita bisa menemukan banyak sekali kemungkinan. Sekarang kalau ada yang tanya ke dia: bagaimana kalau istrinya sudah meninggal di saat dia sakit? Bagaimana kalau istrinya meninggalkan dia di saat dia sakit? bagaimana kalau istrinya yang kena stroke? bagaimana kalau dia meninggal muda (belum terkena stroke). Bagaimana kalau dia tidak terkena stroke seumur hidupnya? Nah, bingung ga?
-
banyak orang yg memutuskan untuk menikah dengan pertimbangan siapa yg merawat ketika sakit atau ketika jompo, padahal jika hanya untuk keperluan itu, sekarang ada yg namanya asuransi.
Tp Bro Indra, asuransi ga bs membantu memandikan anda, menyuapi anda makan, memantau suhu tubuh anda, menemani anda fisioterapi, menemani anda berjalan2 sore, duduk mendengarkan keluh kesah anda, menemani anda melewati malam yg sepi....... :))
-
Tp Bro Indra, asuransi ga bs membantu memandikan anda, menyuapi anda makan, memantau suhu tubuh anda, menemani anda fisioterapi, menemani anda berjalan2 sore, duduk mendengarkan keluh kesah anda, menemani anda melewati malam yg sepi....... :))
bisa kok, tergantung tarif premi yg anda bayarkan
-
tanya : apa bhikkhu punya asuransi?
sebenarnya komentar saya di atas bukan ditujukan secara khusus kepada bhikkhu, melainkan secara umum yg berarti bhikkhu juga termasuk. mengenai pertanyaan anda itu, semua orang bhikkhu atau bukan bisa saja memiliki asuransi. persyaratan punya asuransi kan hanya bayar premi.
-
sebenarnya komentar saya di atas bukan ditujukan secara khusus kepada bhikkhu, melainkan secara umum yg berarti bhikkhu juga termasuk. mengenai pertanyaan anda itu, semua orang bhikkhu atau bukan bisa saja memiliki asuransi. persyaratan punya asuransi kan hanya bayar premi.
oh saya kira karena anda men-qoute post bro morp makanya berpengertian bahwa pesan tersebut memang secara khusus membahas tentang bhikkhu. sori salah persepsi :)
nah menurut bro, apa memang lazim seorang bhikkhu memiliki asuransi? dan apakah ada menabrak vinaya?
disclaimer : ini murni bertanya, karena saya memang tidak paham ^:)^
-
dulu pernah baca di internet
di USA, sepertinya para bhikkhu mempunyai asuransi kesehatan
karena biaya perawatan kesehatan USA sangat tinggi,
jika bhikkhu tidak mempunyai asuransi, umat tidak sanggup bayar biaya pengobatannya
ada juga satu biksuni tibet yang dibelikan asuransi kesehatan oleh keluarganya
yang sodaranya penulis buku "Rich dad poor dad"
kalau di myanmar, thailand
sepertinya jarang ada bhikkhu yg mempunyai asuransi kesehatan?
dan jika bhikkhu sakit, paling ke puskesmas, rumah sakit
dan mungkin umat patungan membayar, atau digratiskan oleh puskesmas.
kalo menurut vinaya, saya tidak tahu
sepertinya zaman Sang Buddha, belum ada sistem asuransi
-
Soal bhikkhu yg sakit,bukannya tanggung jawab sangha ya merawat bhikkhu yg sakit?
-
Soal bhikkhu yg sakit,bukannya tanggung jawab sangha ya merawat bhikkhu yg sakit?
:)) :))
Saya kuatir kalo mr.Jhonz jadi mengurungkan niat nya jadi BHIKKHU setelah tahu bahwa umatlah yang bergotong royong untuk perawatan rumah sakit (***bagi yang belum pernah jadi anggota sangha tidak ada gambaran tentunya). ^:)^
-
dulu pernah baca di internet
di USA, sepertinya para bhikkhu mempunyai asuransi kesehatan
karena biaya perawatan kesehatan USA sangat tinggi,
jika bhikkhu tidak mempunyai asuransi, umat tidak sanggup bayar biaya pengobatannya
ada juga satu biksuni tibet yang dibelikan asuransi kesehatan oleh keluarganya
yang sodaranya penulis buku "Rich dad poor dad"
kalau di myanmar, thailand
sepertinya jarang ada bhikkhu yg mempunyai asuransi kesehatan?
dan jika bhikkhu sakit, paling ke puskesmas, rumah sakit
dan mungkin umat patungan membayar, atau digratiskan oleh puskesmas.
kalo menurut vinaya, saya tidak tahu
sepertinya zaman Sang Buddha, belum ada sistem asuransi
:jempol:
-
Sebetulnya, kalau berandai-andai, kita bisa menemukan banyak sekali kemungkinan. Sekarang kalau ada yang tanya ke dia: bagaimana kalau istrinya sudah meninggal di saat dia sakit? Bagaimana kalau istrinya meninggalkan dia di saat dia sakit? bagaimana kalau istrinya yang kena stroke? bagaimana kalau dia meninggal muda (belum terkena stroke). Bagaimana kalau dia tidak terkena stroke seumur hidupnya? Nah, bingung ga?
pemikiran orang berbeda2. bagi mereka mungkin perkawinan itu adalah kerja sama saling menguntungkan, bukan sepenuhnya berdasarkan egoisme mau selamet sendiri...
-
^ ^ ^
i c.. sebenernya sih yg saya tangkap, beliau lepas jubah karena stag di satu kemungkinan dari proses berandai-andainya (atau stag dalam pikiran yang berandai-andai itu). Kalo lepas jubah karena hal itu, sepertinya terlalu cepat ambil keputusan.
-
^ ^ ^
i c.. sebenernya sih yg saya tangkap, beliau lepas jubah karena stag di satu kemungkinan dari proses berandai-andainya (atau stag dalam pikiran yang berandai-andai itu). Kalo lepas jubah karena hal itu, sepertinya terlalu cepat ambil keputusan.
jadi ingat kisahnya Phra Ajahn Lee Dhammadharo.
Beliau kan sempat berniat lepas jubah juga, tapi setelah ..... , malah gak jadi. :)
-
klo begini kamma buruk berbuah kah ?
wanita nya berbuat kamma buruk gak ya ?
bhante nya apakah hanya mengulang kehidupan masa lalu seperti itu juga ?
-
oh ternyata begitu alasannya.
kalimat ini menarik juga..
pubbe-sannivasa, being connected for many lifetimes by performing good kamma together and therefore wanting to re-unite
menarik, boleh dijadikan kata2 mutiara di kartu undangan :)) :hammer:
-
[at] Hemayanti: yup.. di buku itu ada yang tentang pengandaian...
-
[at] Hemayanti: lanjutan...
Di buku itu, pengandaian versus pengandaian..
Tapi dulu saya dikasih tau sih, cara ngatasinya adalah dengan memperhatikan pikiran itu. Jadi bukan pengandaian versus pengandaian... Tapi kadang powerful banget suatu pengandaian, berasa keakuratannya mencapai 99.5% :-[ Mungkin perhatian masih lemah.
Kalau pengandaian versus pengandaian, seringkali bisa langsung reda gejolaknya.. Tapi ia bilang, bukan begitu yang namanya vipassana..
-
[at] Hemayanti: lanjutan...
Di buku itu, pengandaian versus pengandaian..
Tapi dulu saya dikasih tau sih, cara ngatasinya adalah dengan memperhatikan pikiran itu. Jadi bukan pengandaian versus pengandaian... Tapi kadang powerful banget suatu pengandaian, berasa keakuratannya mencapai 99.5% :-[ Mungkin perhatian masih lemah.
Kalau pengandaian versus pengandaian, seringkali bisa langsung reda gejolaknya.. Tapi ia bilang, bukan begitu yang namanya vipassana..
saya malah sempat bertanya2 cece, ini bhantenya lagi berandai2 atau memang benar2 melihat kedepannya akan jadi begitu? ;D
-
^ ^ ^
kayaknya sih berandai-andai... ;D