TIADA AKU Sebuah perenungan Karya : Bhikkhu Uttamo

[aitristina]

Berbagai anak bangsa di dunia
Berkelana keliling mengembara
Mendaki gunung, menjelajah rimba
Sebrangi lautan, masuki gua
Mencari aku sejati yang nyata
Asal tujuan hidup dicari jua

Aku sejati haruskah dicari
Melangkah nun jauh keluar diri
Sudahkah orang mampu menyadari
Tiadanya aku didalam diri
Asal kehidupan jadi tak pasti
Akhir kehidupan jadi mengerti

Memahami diri dengan Samadhi
Dapatkah disebut diri sejati
Timbul dan tenggelam silih berganti
Muncul itu, karena ada ini
Hanya proseslah yang kekal abadi
Tiada aku dan tiada diri

Langit biru megah naungi bumi
Indah dipandang, selalu dinanti
Benarkah langit biru yang sejati
Batas pandangan nan menjadi saksi
Penerbangpun tidak bisa menggapai
Jadi tertipu pikiran sendiri

Badan dengan batin begitu pula
Tampak jelas walau tak pakai mata
Keduanya hanya ilusi saja
Seakan ada, tapi tidak ada
Hanyalah proses yang selalu nyata
Bila bijak kan mampu melihatnya

Batin hening, tenang modal utama
Semangat berlatih jangan dilupa
Melihat hidup sebagai adanya
Jika seperti itu hakekatnya
Kemelekatan jadi tak berguna
Ketidaktahuan sudah tak ada
Mengetahui kebenaran ini
Batin cerah, hilang nafsu indrawi
Bagai mentari terbit pagi hari
Melenyapkan gelap di muka bumi
Wajah kehidupan lebih berseri
Bahagia tiba, dukkha terganti

Sungguh indah sabda agung Sang Buddha
Lenyapkan dukkha untuk selamanya
Kelahiran ulang jadi tiada
Pandangan terang bebaskan derita
Dicapai mereka yang berusaha
‘Tuk buktikan smua Ajaran Buddha

Jalani Dhamma tanpa putus asa
Disiplin dan semangat ulet pula
Selagi nafas masih slalu ada
Jadikanlah hidup tak sia sia
Bahagia kan jadi milik Anda
Semoga demikianlah adanya


Semoga semua makhluk selalu hidup berbahagia

Sabbe satta bhavantu sukhitatta

Panti Semedi Balerejo
Akhir Vassa 2006

[coedabgf]

kutipan :
Memahami diri dengan Samadhi
Dapatkah disebut diri sejati
Timbul dan tenggelam silih berganti
Muncul itu, karena ada ini
Hanya proseslah yang kekal abadi
Tiada aku dan tiada diri

renungan pertanyaan :
yang manakah?
terus untuk apa berusaha (menghentikan proses) klo intinya tidak ada, hanya proses yang kekal abadi?
siapa sesungguhnya yang dapat membedakan arus bila dibilang yang mengamati adalah yang menjadi bagian arus juga?
mengapa perlu memancarkan sifat-sifat brahma vihara ke semua makhluk?

[tesla]

kutipan :
Memahami diri dengan Samadhi
Dapatkah disebut diri sejati
Timbul dan tenggelam silih berganti
Muncul itu, karena ada ini
Hanya proseslah yang kekal abadi
Tiada aku dan tiada diri

renungan pertanyaan :
yang manakah?
terus untuk apa berusaha (menghentikan proses) klo intinya tidak ada, hanya proses yang kekal abadi?
siapa sesungguhnya yang dapat membedakan arus bila dibilang yang mengamati adalah yang menjadi bagian arus juga?
mengapa perlu memancarkan sifat-sifat brahma vihara ke semua makhluk?

kalimat pertanyaan sdr. coed kurang jelas bagi saya. apakah pertanyaannya adalah:

jika "TIADA AKU", lantas siapakah yg tercerahkan?

apakah ini yg ditanya?

[coedabgf]

kutipan tesla :
jika "TIADA AKU", lantas siapakah yg tercerahkan?


klo menurut bro tesla pertanyaan diatas salah atau benar?

[hatRed]

kita lanjut disini... ya bro coedabgf

tapi kok di pojok seni ya ?

[coedabgf]

ya enak nyambungnya saja.
bgmn pandangan bro hat red atas pertanyaan saya pada reply #3?

catatan :
saya pesan saja buat semua teman, kita diskusi atau menyampaikan mungkin membuka pengetahuan pandangan masing-masing bukan karena ego (LDM) menjadikan saling melecehkan membawa-bawa nama yang dimuliakan dengan tidak pantas (jangan sampai nanti bolak-balik menjilat ludah sendiri). sebab klo dirunut kayaknya tulisan umat deh yang banyak kalang kabut penuh ketidakPDan dan membabi-buta tidak mau melihat pelajaran/pandangan benar orang lain, dan mengandung unsur emosi. (ada dibilang emosi tanda tak mampu!)  maaf  biar hot pembukaannya!

[ENCARTA]

maksudnya aye bos

[hatRed]

kutipan tesla :
jika "TIADA AKU", lantas siapakah yg tercerahkan?


klo menurut bro tesla pertanyaan diatas salah atau benar?

yang ini ya

kalo i sih bilang yang salah ente bro....

kalo si tesla tahu betul mengenai "AKU" dan "Tiada AKU" maka anda benar menanyakan hal terseut, kalau bro tesla tidak tahu maka pertanyaannya menjadi tidak relevan.

[coedabgf]

 [at]  encarta
akh ga menuduh sape-sape, cuma melihat aje pada tulisan-tulisan di forum,banyak ejek-ejekan atau melecehkan. (sape melecehkan sape)

 [at] hatred
ndak buka itu maksudku, klo aku liat kayaknya bro tesla sudah punya ancang-ancang atas kalimat pertanyaan itu dan aye mo tau pandangan ancang-ancangnya. entahlah klo aye salah seperti tulisan bro hat red.
makanye aye juga tanya pandangan bro hat red, meminta penjelasan wawasan anda atas makna pertanyaan itu, benar atau salah/tidak tepat dan yang mendasarinya.
klo aye sich sejak baca sudah punya jawaban.

[hatRed]

menurut i sih gak relevan.

ada dua kemungkinan jawaban

satu : jawaban seperti biasanya, yaitu pertanyaan itu tidak dapat dijawab, karena kalau sudah tercerahkan maka tiada aku lagi.

dua : tergantung penanya, kalau si penanya tidak tahu betul tentang ATTA dan ANATTA , maka tidak akan pernah menemukan jawabannya.

[Gunawan]

Nice Post.....Izin Copas Ye.... Grp Sent +1

 
Gunawan S S

[coedabgf]

ya andai-andainya dah menurut pengetahuan bro hatred. benar/tepat atau tidak dan apa alasannya? aye mo tahu pandangan bro hat red tentang pandangan yang mendasari pilihan jawaban bro hat red.
btw lagi ga sibuk kerjanye bro, ada yang liatin tuh dibelakang! 

[ENCARTA]

ikut yah.. pake cara pandang umum apa? mahayana , theravada, krist'en?

[coedabgf]

pencerahan sementara diri sendiri dong..., klo yang lain sich mengutip namanya boongan!

[coedabgf]

klo mengutip sich kayak dai kecil kotbah ke orang gede. (sapa yang pintar yach?)