bro Aris,
Jika benar adanya tagihan yg belum dibayar PT HASI, coba cari tahu di daerah sekitar perusahaan tersebut..
Jika sudah tidak ada satu pun karyawan disana, bro tanya ke warga sekitar..
Apakah ada yg tau no telp / contact person yg dapat dihubungi, berkaitan dengan PT HASI..
btw, saat terjadi transaksi yg menyebabkan hutang, apakah perusahaan bro Aris tidak menyimpan no telp selain nomer telp PT HASI..?
satupun no handphone staff disana, gak pernah dicatat..?
Bro Aris bisa cari di google, perusahaan yang dimiliki Ibu Hartati (usahakan cari yg sebidang dulu dgn PT HASI)...
Tanyakan bagaimana cara menghubungi bagian keuangan PT HASI..
Apakah mereka bisa membantu, dgn memberikan no telp bagian terkait PT HASI..
Gak semua org bisa langsung kasih no telp yg diminta sich, krn belum tentu alasan minta nya bener2 terjadi
Jika perlu, buat janji dgn salah satu manager disana utk menunjukan bukti tagihan hutang nya..
(walaupun itu bukan tgg jawab manager tsb utk membayar tagihan lho..)
atau coba email bertanya di walubi?
Jangan kaitkan urusan bisnis perusahaan dengan organisasi keagamaan..
Dalam berbisnis, tidak dibahas hal2 keagamaan..
Begitu jg dlm organisasi agama, tidak membahas mengenai bisnis..
Jika Elin adalah staff Walubi yg baca email tsb, pastinya Elin akan jawab bahwa anda salah tempat utk bertanya..
Email ini digunakan utk pertanyaan misalnya seputar kegiatan, majelis2, warta Walubi..