//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: dilema: resign atau bertahan ???  (Read 27475 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Yani Puk

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.208
  • Reputasi: 37
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: dilema: resign atau bertahan ???
« Reply #30 on: 19 December 2011, 10:25:18 AM »
biasanya cewe mah takut gemukan, yg ini bangga loh :hammer: :))

soalnya g dari kecil ampe umur 24 itu gk bisa gemuk dan berat bdn gua underweight. :(
Sekali gemuk dari 44Kg sampe sekarang 58 Kg dalam 2 tahun... :)) Sesuatu banget degh 8) :)) ^-^
Maklum sayur,nasi dan lauk masakan mama gua emg T.O.P B.G.T :)) ^-^

Offline helenfransisca

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 124
  • Reputasi: 7
  • Gender: Female
Re: dilema: resign atau bertahan ???
« Reply #31 on: 19 December 2011, 02:10:38 PM »
Biasa klo masalah kerjaan gitu, gua curhat sama keluarga sendiri. Jarang sih sm teman...

anyway, saran smua orang dsni bagus banget ;) Saran mereka OK

Klo menurut pribadi gua:

1. Gua pasti takut klo jadi posisi loe :(
2. Gaji g pasti nambah neh ;)
3. Pengalaman baru, kerjaan baru alias nambah banyak :'(

Nah untuk solusi no 1, liat lah no 2. Klo anda takut sm no. 3, lihat lah no 2. :))

1&3 sudah bs saya bayangkan sist, rasanya kepala tuh berat bangat, tp ga tau penyebabnya apa. Kl 2, mudah2-an lah kenaikannya seimbang sama pekerjaannya.

Pengalaman nya keren abis sist, wah kl aq jd situ aq bisa stres berat. Heheheee
Moga2 saya bisa setangguh sist Yani ;)

Ternyata orang2 DC pengalamannya seru2, senangnya bisa masuk forum ini ;D
Everything should be made as simple as possible but not simpler

Offline kakao

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.197
  • Reputasi: 15
  • Gender: Male
  • life is never sure, but die is certain
Re: dilema: resign atau bertahan ???
« Reply #32 on: 19 December 2011, 02:55:12 PM »
_/\_ Saya mo minta saran serta pendapat dari kalian...
Kebetulan saya sedang menghadapi dilema, bingung harus resign atau bertahan ?

Flashback:
Saya bekerja di sebuah konsultan bangunan, kebetulan divisi saya hanya berisi 2 orang (saya dengan atasan). 4 tahun sudah kami bekerja bersama dan terbilang solid. Dalam hal ini saya bertugas hanya sebagai asisten, semua keputusan berasal dari atasan, mulai dari urusan bla2 sampai yg penting. Alhasil saya bergantung sama dia. Bahkan bila beliau tidak ada keputusan bisa ditunda, karena kadiv dari divisi lain "tidak percaya" dengan saya (itu dalam pikiran saya).
Saya mulai merasakan zona nyaman yang membuai, karena saya hanya bertanggung jawab pada atasan. Saya hanya menjadi bayangan dan bekerja seperti robot, just running program (menurut saya anak baru lulus pun bisa)

Kemudian saya mula sadar dan akhirnya berpikir untuk mencari pekerjaan di tempat lain, dengan tujuan awal agar saya semakin tidak terlena. Kebetulan pada minggu ini saya baru mendapatkan penawaran yang cocok dengan kriteria, dan diharapkan memberikan keputusan senin besok.

Pekerjaan baru ini agak berbeda dengan yang saya lakukan, jadi harus belajar lagi walaupun tidak dari awal. Membuat saya tertantang untuk mencoba, mumpung ada kesempatan pula. Saya tergoda untuk pindah, tapi saya berasa sungkan dengan atasan saya lalu weekend ini saya berencana berbicara dulu dengan dia sebelum saya mengajukan surat resign.

Hari ini berlangsung biasa, tapi dammm :hammer: :hammer: :hammer:
Setelah lunch atasan saya bilang dia sudah mengajukan resign dan keluar akhir januari. Rasanya langsung syok di tempat, speachless...
Saya berasa menjadi anak ayam yang kehilangan induknya

Bagaimana ini, padahal senin saya berencana resign pula ???

Saya mengalami dilema, apakah saya jadi mengajukan resign atau bertahan dengan kondisi yang ada ???

Bila saya mengajukan resign, saya berasa tidak etis bila saya mengajukan pengunduran diri yang hampir bersamaan, divisi tersebut bs kosong dan perusahaan pasti tidak mengijinkan. Tapi kesempatan tidak datang dua kali, belum tentu saya mendapatkan tawaran seperti ini lagi.

Bila saya bertahan disana, saya pasti menghandle semua pekerjaan selama posisi atasan saya itu masih kosong. Saya belum siap mental untuk single fighter. Masih banyak hal yang belum saya ketahui, banyak hal yang perlu saya pelajari. Bagaimana kalau sampai saya salah dalam mendesain? (Pekerjaan saya berhubungan dengan nyawa orang). Tanggung jawabnya berat buat saya pikul...

Saya harus memberikan jawaban pada perusahaan yang menawarkan pekerjaan senin ini. Apakah yang harus saya pilih ??? Rasanya kepala saya masih mumet, sehingga tidak dapat berpikir jernih
Saya berharap dapat masukan dari rekan2 di forum ini

Terima kasih
kalau kakao gentlemen, langsung ngadep bos.bos mo resign nih, abis gaji nggak naek2,..kebutuhan makin berat, gitu aja, kl dinaekin gaji ya gpp, kamu minta dititik nyaman kamu jd nggak usah pusing2 nyari kerja sono sini kurang gaji dll.
pekerjaan baru pengalaman baru, kl anda orgnya supel nggak masalah kemana aja jadi, masalahnya kl anda tipe cenderung ke nggak suka bergaul, mending stay bertahan dikantor lama semua pekerjaan itu menyangkut nyawa orang, bahkan pengepak permen pun menyangkut nyawa org kalau dia iseng melumuri permen dengan racun tikus mati tuh orang, polisi lalu lintas jg berhubungan dengan nyawa org, bahkan orang asuransipun berhubugan dg nyawa org, bahkan pembersih  WC pun masih berhubungan dg nyawa org kalo dia nggak bersih air dimana mana pas org mau pakai wc kelicinan, trus org jatuh, mati nyawa orang melayang ;D
ada kesempatan dlm diri anda, ketika anda tak bisa memanfaatkan kesempatan itu, kesempatan kedua ngak mungkin datang lagi..pikirkan masak2..eh mateng2, eh lodoh2. wkwkwkw bahasa sewannya. the choice is yours. kalau saran kakao pilih yang gajinya bisa gede ;D
"jika kau senang hati pegang jari, jika kau senang hati pegang jari dan masukan kehidungmu !!"
[img]http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/c/c3/Sailor_moon_ani.gif[img]

Offline Yani Puk

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.208
  • Reputasi: 37
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: dilema: resign atau bertahan ???
« Reply #33 on: 19 December 2011, 03:16:57 PM »
1&3 sudah bs saya bayangkan sist, rasanya kepala tuh berat bangat, tp ga tau penyebabnya apa. Kl 2, mudah2-an lah kenaikannya seimbang sama pekerjaannya.

Pengalaman nya keren abis sist, wah kl aq jd situ aq bisa stres berat. Heheheee
Moga2 saya bisa setangguh sist Yani ;)

Ternyata orang2 DC pengalamannya seru2, senangnya bisa masuk forum ini ;D

PASTI BISA!!!
IF YOU THINK YOU CAN THEN YOU CAN
IF YOU THINK YOU CANNOT THEN YOU CANNOT

Kata2 diatas itu teman gua yg kasi tau gua waktu gua down karena transisi kerjaan baru yg sama sekali g gk ngerti dan gak bisa. (bayangin dulu :P )
Gua setahun ini transisi dari sekretaris direktur ke sales export ^:)^ ^-^ :whistle: :))

Pengalaman luar biasa :D ;) ;D

Anyway klo gua jadi eloe, gaji seimbang dan setara responsibility nya, PASTI gua kerjain!
Good luck sis. Cia you ;) :D ;D :)

Offline helenfransisca

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 124
  • Reputasi: 7
  • Gender: Female
Re: dilema: resign atau bertahan ???
« Reply #34 on: 19 December 2011, 03:54:56 PM »
 
PASTI BISA!!!
IF YOU THINK YOU CAN THEN YOU CAN
IF YOU THINK YOU CANNOT THEN YOU CANNOT

Good luck sis. Cia you ;) :D ;D :)

Good quote Sist :jempol: :jempol: :jempol:
tq buat support nya ;)
Everything should be made as simple as possible but not simpler

Offline stephen chow

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.055
  • Reputasi: 37
  • Gender: Male
Re: dilema: resign atau bertahan ???
« Reply #35 on: 30 January 2012, 12:55:52 PM »
Tahun Baru, Saatnya Cari Karier Baru?

Dilema karier. Memutuskan pindah kerja atau bertahan di tempat lama mungkin terus menghantui Anda. Beragam masalah bisa jadi pemicu, mulai dari bos yang galak, pendapatan yang tak juga meningkat, sampai ingin mengembangkan karier baru. Tahun baru 2012 yang akan datang, bisa jadi momentum untuk mulai bergerak. Tetapi sebelumnya evaluasi dulu beberapa hal berikut ini:

Bagaimana perjalanan karier Anda setahun atau bahkan beberapa tahun belakangan ini? Apakah ada perkembangan yang baik sesuai prestasi? Jika tidak ada perkembangan, lakukan evaluasi diri. Apakah kemampuan dan kualitas diri yang belum memadai? Atau alasan lainnya?

Evaluasi pula pengembangan kualitas kerja Anda selama bekerja di perusahaan yang sekarang. Apakah banyak pengetahuan baru yang didapat, keahlian baru yang dipelajari, serta orang baru yang membuka wawasan?

Bagaimana penghargaan perusahaan terhadap pekerjaan Anda selama ini? Selain pendapatan pokok, adakah keuntungan dan manfaat lain yang diberikan perusahaan seperti pelatihan, konferensi, perjalanan dinas, piknik perusahaan, atau manfaat lain? 

Apakah suasana kerja sekarang nyaman dengan teman-teman kerja dan atasan yang kooperatif? Tak bisa diingkari, konflik atau masalah pasti ada di setiap tempat kerja. Namun seberapa jauh masalah itu menganggu dan bisa diatasi?
Setelah melakukan evaluasi, kini saatnya mempertimbangkan beberapa hal di masa depan.

Hampir setiap orang memiliki mimpi tentang karier atau pekerjaannya. Entah itu pekerjaan idaman atau perusahaan impian yang diincar. Pikirkan kembali karier atau pekerjaan apa yang sebenarnya Anda inginkan? Dengan modal dan prospek yang ada, mungkinkah mengejar mimpi tersebut?

Tentunya tak ada yang tak mungkin. Pelajari kembali pekerjaan atau perusahaan impian Anda. Apakah Anda sudah memiliki “modal” yang cukup untuk mencoba peruntungan di pekerjaan tersebut. Jika Anda merasa sudah cukup memenuhi kualifikasi, tidak ada salahnya mencoba melamar jika memang ada kesempatan.

Kumpulkan dan buat daftar kemampuan dan keahlian yang Anda miliki. Masukkan juga ke dalam daftar tersebut berbagai pelatihan, konferensi, atau kemampuan akademis yang Anda telah kumpulkan. Dari daftar itu Anda bisa menilai kelebihan dan kekurangan untuk melompat ke karier impian atau sementara tetap bertahan untuk mengumpulkan “modal” lebih banyak.



Dengan adanya Internet, tak sulit lagi mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang perusahaan/karier idaman. Jika ingin melamar ke sebuah perusahaan, pelajari dengan baik apa yang ditawarkan oleh perusahaan tersebut. Pelajari juga seperti apa prospek perusahaan itu ke depannya. Apakah bisnisnya sedang bagus atau sedang rentan krisis. Mana yang lebih baik dari perusahaan Anda sekarang?

Situs seperti LinkedIn bisa dimanfaatkan untuk melihat siapa saja yang bekerja di perusahaan tersebut dan apa kualifikasinya. Jika ingin pindah berkarier ke jenis pekerjaan tertentu, cari tahu juga berapa rentang gaji yang umum ditawarkan pada posisi tersebut.

Kenali aset diri Anda dan jangan takut bernegosiasi tentang pendapatan. Walau Anda sangat menginginkan pekerjaan tersebut tapi tetap pertimbangkan nilai diri Anda yang sesuai. Selain pendapatan, pertimbangkan juga keuntungan lainnya seperti asuransi dan fasilitas. Tapi jangan lupa mengetahui lebih jauh tentang jenjang karier yang tersedia. Bikin daftar dan pertimbangkan kelebihan dan kekurangannya dengan perusahaan Anda sekarang.

Tentu tak mudah untuk mengambil keputusan tentang pekerjaan. Keputusan yang satu ini akan banyak mempengaruhi kehidupan Anda, orang terdekat, atau orang lain yang bergantung pada Anda. Selain itu keputusan ini juga akan sangat mempengaruhi kualitas hidup dan masa depan. Konsultasikan poin-poin tadi pada orang yang lebih ahli atau yang Anda percaya. Masukan mereka tentu bisa menjadi pertimbangan Anda saat mengambil keputusan.

Jika sudah saatnya berburu, persiapkan diri Anda semaksimal mungkin. Carilah referensi tentang membuat surat lamaran yang baik sesuai dengan pekerjaan atau perusahaan yang Anda tuju. Manfaatkan jaringan Anda untuk mendapatkan pekerjaan impian jika memungkinkan. Minta rekomendasi dari teman yang bekerja di perusahaan tersebut jika ada.

Di masa sekarang, tak sedikit perekrut yang mencari tahu tentang pelamar kerja lewat Internet. Perhatikan kembali profil Anda di media sosial seperti LinkedIn, Facebook, Twitter, dan blog. Apakah akan membuat rekruter makin tertarik atau malah tak berselera?

Intinya, jika ingin melakukan perbaikan pada karier Anda, lakukanlah sepenuh hati. Pelajari dan cari tahu dulu segala informasi yang mendukung, lengkapi diri Anda dengan kemampuan yang meningkatkan kualitas, serta representasikan diri Anda sebaik mungkin baik secara offline maupun online.

Sumber: Yahoo
Oleh Puteri Fatia

Semoga membantu..

Menjadi Baik adalah moralitas sejati..
Berbuat Baik adalah mungkin sekadar jalan menuju tujuan..
Y.M. Dr. H. Saddhatissa..

Offline helenfransisca

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 124
  • Reputasi: 7
  • Gender: Female
Re: dilema: resign atau bertahan ???
« Reply #36 on: 30 January 2012, 01:11:46 PM »
Woke jg sarannya ;)
Case kemarin udah solve, mungkin nanti bisa dipakai untuk pertimbangan lainnya
Everything should be made as simple as possible but not simpler

Offline will_i_am

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.163
  • Reputasi: 155
  • Gender: Male
Re: dilema: resign atau bertahan ???
« Reply #37 on: 30 January 2012, 04:47:24 PM »
Case kemarin udah solve, mungkin nanti bisa dipakai untuk pertimbangan lainnya
dan hasilnya??
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

Offline helenfransisca

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 124
  • Reputasi: 7
  • Gender: Female
Re: dilema: resign atau bertahan ???
« Reply #38 on: 30 January 2012, 06:56:53 PM »
dan hasilnya??

Hasil apa nya nich ;D
Kalo pilihannya sudah aq tentukan dan sekarang sedang dalam perjuangan :P
Everything should be made as simple as possible but not simpler

Offline Mokau Kaucu

  • Sebelumnya: dtgvajra
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.293
  • Reputasi: 81
Re: dilema: resign atau bertahan ???
« Reply #39 on: 03 February 2012, 08:51:39 AM »
Sebetulnya dalam masalah pekerjaan, yg lebih penting adalah rencana jangka panjang anda sendiri.

Posisi apa yg anda inginkan pada 5 thn atau 10 thn mendatang?
Terus bekerja atau mau memiliki usaha sendiri dalam bidang yg seperti sekarang.

Jika mau kerja saja, krn tidak mau ambil resiko yg terlalu besar; apakah ingin tetap bekerja dalam bidang yg sama atau yg sama sekali berbeda?  Jika anda masih muda, bidang yg sama sekali berbeda juga tidak masalah; walaupun mungkin itu berarti pengalaman kerja 4thn terbuang sia sia.

Jika anda tetap mau meniti karir dalam bidang yg sama, pelajari hal hal yang dibutuhkan jika suatu ketika anda diberi tanggung jawab yg lebih besar.  Perhatikan scope of work atasan anda. Bidang bidang yang perlu anda pelajari lagi, misalnya kemampuan berinteraksi dengan klien, kemampuan memimpin team dsb.

Kalau soal etis atau ngga, dalam hal mengajukan resign pada saat yg sama dengan atasan anda; anda sdg membicarakan nasib anda sendiri, dan selama anda tidak mencuri, korupsi, membocorkan rahasia penting perusahaan dan klien, etis etis saja jika anda mendapat peluang karir yg lebih baik dan anda pindah kesitu.

Dan jangan gentar atau ragu kalau ada yg bilang, anda tidak etis membuat perusahaan menjadi kacau atau operasionalnya terganggu karena satu divisi orang nya keluar semua; lalu anda dituduh tidak loyal kepada perusahaan. KARENA , pada dasarnya hubungan kerja antara anda dengan perusahaan adalah transaksi bisnis yang saling menguntungkan, jika salah satu merasa dirugikan atau mendapatkan yg tidak sesuai, hubungan bisnis akan terputus, dan anda akan keluar sendiri atau di phk. Contoh: jika karena suatu hal /musibah, anda tidak bisa bekerja selama lebih dari setahun, apakah perusahaan akan tetap loyal menggaji anda sampai anda bisa bekerja lagi? Kan tidak mungkin, karena ada peraturan perusahaan yg melindungi perusahaan dari kewajiban membayar gaji kepada karyawan yg tidak produktif.

Karena itu, loyallah pada etika profesi anda, bukan kepada PT.

Dan sebagai Buddhis yg meyakini hukum karma, hubungan yang baik dengan beberapa teman dalam sebuah perusahaan , tentunya karena karma kita yg bertautan dengan mereka, jika sudah habis, maka akan berpisah. Bisa karena salah seorang dari mereka pindah kerja, menikah, pindah ke kota lain atau anda sendiri yg menikah dan digrounded oleh suami utk tidak bekerja lagi.

Hubungan baik perlu tetap dijaga, tetapi jangan dijadikan alasan untuk anda tidak melangkah maju meniti karir atau mencapai cita cita anda.  Kalau ada yg bilang, : eh anda kan umat Buddha, bukankah harus mengurangi keinginan?
Anda jawab saja,: " siapa yg bilang? Pangeran Siddharta saja memiliki cita cita , keinginan utk mencari cara mengakhiri derita manusia. Kalau Buddha dan para Arahat memang betul sudah tidak memiliki keinginan lagi, tapi saya bukan Arahat, apalagi Buddha, saya manusia biasa yg masih punya banyak keinginan, terutama utk hidup lebih baik dan nyaman".

Apapun keputusan anda sis Helen, semoga anda sukses. 
Terapkan prinsip Buddhis: PancaSila,  berikan lebih kepada perusahaan, misal anda bekerja 1 jam lebih lama, tiap hari, Anda pasti sukses.



~Life is suffering, why should we make it more?~

Offline Mokau Kaucu

  • Sebelumnya: dtgvajra
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.293
  • Reputasi: 81
Re: dilema: resign atau bertahan ???
« Reply #40 on: 03 February 2012, 09:02:56 AM »
 [at]  Yani Puk.  Selamat dengan karir yg baru.

Jangan takut dengan bidang yg sama sekali baru.

Dari karir saya selama 23 tahun di berbagai perusahaan (dlm group yg sama) saya melihat beberapa mantan sekretaris saya yg sukses berkarir dlm bidang diluar sekretaris :

a. ada yg menjadi marketing direktur perusahaan produk pembersih rumah tangga
b. ada yg menjadi manager HRD sebuah perusahaan multinasional dengan karyawan ribuan orang
c. ada yg menjadi boss cakeshop diluar negeri
d. ada yg menjadi branch manager sebuah perusahaan travel di Sydney.
e. Ada yg sekarang sdh pensiun dan sibuk mengurus bbrp rumah kost dengan jumlah kamar 62
f. Ada yg sukses menjadi sales manager perusahaan asuransi.

Jadi, jangan takut berkarir di bidang yg baru, kalau ngga ngerti ya tanya saja sama yg lebih mengerti.

Semoga sukses di bidang yg baru.
~Life is suffering, why should we make it more?~

Offline helenfransisca

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 124
  • Reputasi: 7
  • Gender: Female
Re: dilema: resign atau bertahan ???
« Reply #41 on: 05 February 2012, 04:46:25 PM »
Karena itu, loyallah pada etika profesi anda, bukan kepada PT.

 :jempol: :jempol: :jempol:

Dan sebagai Buddhis yg meyakini hukum karma, hubungan yang baik dengan beberapa teman dalam sebuah perusahaan , tentunya karena karma kita yg bertautan dengan mereka, jika sudah habis, maka akan berpisah. Bisa karena salah seorang dari mereka pindah kerja, menikah, pindah ke kota lain atau anda sendiri yg menikah dan digrounded oleh suami utk tidak bekerja lagi.

Hubungan baik perlu tetap dijaga, tetapi jangan dijadikan alasan untuk anda tidak melangkah maju meniti karir atau mencapai cita cita anda.  Kalau ada yg bilang, : eh anda kan umat Buddha, bukankah harus mengurangi keinginan?
Anda jawab saja,: " siapa yg bilang? Pangeran Siddharta saja memiliki cita cita , keinginan utk mencari cara mengakhiri derita manusia. Kalau Buddha dan para Arahat memang betul sudah tidak memiliki keinginan lagi, tapi saya bukan Arahat, apalagi Buddha, saya manusia biasa yg masih punya banyak keinginan, terutama utk hidup lebih baik dan nyaman".

Apapun keputusan anda sis Helen, semoga anda sukses. 
Terapkan prinsip Buddhis: PancaSila,  berikan lebih kepada perusahaan, misal anda bekerja 1 jam lebih lama, tiap hari, Anda pasti sukses.

tq bro sarannya   _/\_
Sebagai manusia aq ga luput dari keinginan  ;D, tp aq jg ga mau di perbudak oleh keinginan  :o seperti masuk dalam lingkaran. Karena definisi "hidup lebih baik dan lebih nyaman ' itu relatif  ;D

Semoga Bro juga sukses selalu...

Menerapkan Pancasila dalam pekerjaan agak rumit bro, terutama "Adinnadana" (kebetulan aq menggunakan software bajakan, jd secara ga langsung melanggar sila deh  :P)
Everything should be made as simple as possible but not simpler

Offline cumi polos

  • Sebelumnya: Teko
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.130
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
  • mohon transparansinya
Re: dilema: resign atau bertahan ???
« Reply #42 on: 05 February 2012, 08:41:48 PM »
[at]  Yani Puk.  Selamat dengan karir yg baru.

Jangan takut dengan bidang yg sama sekali baru.

Dari karir saya selama 23 tahun di berbagai perusahaan (dlm group yg sama) saya melihat beberapa mantan sekretaris saya yg sukses berkarir dlm bidang diluar sekretaris :

a. ada yg menjadi marketing direktur perusahaan produk pembersih rumah tangga
b. ada yg menjadi manager HRD sebuah perusahaan multinasional dengan karyawan ribuan orang
c. ada yg menjadi boss cakeshop diluar negeri
d. ada yg menjadi branch manager sebuah perusahaan travel di Sydney.
e. Ada yg sekarang sdh pensiun dan sibuk mengurus bbrp rumah kost dengan jumlah kamar 62
f. Ada yg sukses menjadi sales manager perusahaan asuransi.

Jadi, jangan takut berkarir di bidang yg baru, kalau ngga ngerti ya tanya saja sama yg lebih mengerti.

Semoga sukses di bidang yg baru.

dan paling hebat diantara semuanya...

jadi apa ya?: ShowHide
menjadi isteri Bos!
merryXmas n happyNewYYYY 2018

Offline will_i_am

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.163
  • Reputasi: 155
  • Gender: Male
Re: dilema: resign atau bertahan ???
« Reply #43 on: 09 February 2012, 10:47:09 PM »
Hasil apa nya nich ;D
Kalo pilihannya sudah aq tentukan dan sekarang sedang dalam perjuangan :P
maksudnya masih bertahan??
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

Offline helenfransisca

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 124
  • Reputasi: 7
  • Gender: Female
Re: dilema: resign atau bertahan ???
« Reply #44 on: 12 February 2012, 08:35:24 AM »
maksudnya masih bertahan??

Yup, aq bertahan di tempat yang lama  bro ;D
Everything should be made as simple as possible but not simpler

 

anything