Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Buddhisme dan Kehidupan => Lingkungan => Topic started by: aitristina on 23 February 2009, 05:44:48 PM

Title: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: aitristina on 23 February 2009, 05:44:48 PM

   
    Posted by: "sawfa [at] indosat.net.id" sawfa [at] indosat.net.id   sawfalie
    Fri Feb 20, 2009 1:44 am (PST)
    sf : Masih soal Buddha Bar, hehehe... yg mau mengekspresikan keberatan soal
    pemakaian nama Buddha Bar, dipersilakan klik link di bawah ini: (di
    moderasi)

    http://www.antarasu mut.com/berita- sumut/berita- terkini/buddha- bar-dinilai- pe
    lecehan-agama/ #comment- 1043

    Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
    22/01/2009 15:00 WIB oleh irsan
    Kategori: Berita Terkini

    Tinggalkan Pesan

    Medan, 22/1 (www.antarasumut. com) - Puluhan umat Buddha di Sumatera Utara
    (Sumut) mendesak kepada pemerintah agar mencabut dan menghentikan
    operasional Buddha Bar yang terletak di Jalan Teuku Umar I Menteng, Jakarta,
    karena dinilai telah melecehkan umat Buddha di seluruh dunia.

    Dalam penjelasannya, Sekretaris Umum, Persamuan Boddhicitta Mandala
    Indonesia (PBMI), Brilian Muktar, mengatakan, keberadaan Buddha Bar yang
    beropresi sejak dua bulan terakhir telah melecehkan umat Buddha di seluruh
    Indonesia, karena didalam Buddha Bar tersebut terdapat simbol-simbol agama
    Buddha.

    Ini merupakan pelecehan agama, boleh kita lihat dikertas ini, banyak
    gambar-gambar yang menunjukkan simbol agama Buddha di letakkan di tempat
    tersebut, katanya kepada sejumlah wartawan, di Jalan Multatuli Medan,
    Kamis.

    Ia menambahkan, didalam Biddha Bar tersebut juga terdapat sebuah Bar,
    Diskotik dinilainya diluar dari ajaran Buddha.

    Sang Buddha tidak pernah mengajarkan umatnya untuk melakukan tindakan
    hura-hura, bahkan ironisnya didalam Buddha Bar itu sendiri, dijual makanan
    yang tidak boleh kami konsumsi, semisal daging sapi, katanya.

    Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD - RI) asal Sumut,
    Parlindungan Purba yang juga hadir dalam pertemuan tersebut mengatakan,
    pihaknya akan segera menindaklanjuti permasalahan terkait keberadaan Buddha
    Bar tersebut, kerena menurutnya ini merupakan persoalan yang menyangkut
    keagamaan.
    Kami akan tindak lanjuti masalah ini, kerena ini merupakan sesuatu yang
    bersifat pelecehan agama, bangsa ini tidak pernah mengajarkan hal semacam
    itu, katanya. (I01MOS)


Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Kokuzo on 26 February 2009, 01:33:53 PM
Quote
Sang Buddha tidak pernah mengajarkan umatnya untuk melakukan tindakan
    hura-hura, bahkan ironisnya didalam Buddha Bar itu sendiri, dijual makanan
    yang tidak boleh kami konsumsi, semisal daging sapi, katanya.

waduh umat buddha darimana neh...
kapan buddha ngajarin ga boleh makan sapi ;p
gw bukan buddhis donk kalo gitu...

itu ada pub di jakarta bukannya juga pake relief wajah buddha gitu jadi logonya, lupa namanya... tindak juga donk! ;p
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: purnama on 26 February 2009, 01:38:08 PM
SUDAH DIURUS SAMA ORGANISASI BUDDHIS. Tidak perlu dibahas lagi

Tinggal tunggu hasil  _/\_
Title: Buddha Bar - Menteng
Post by: aitristina on 27 February 2009, 11:58:03 AM

Posted by: "chandra wow" chanwoww [at] gmail.com   chanwow
Thu Feb 26, 2009 7:49 pm (PST)
FYI
Buddha Bar, beralamat di Jl. Teuku Umar No. 1 Menteng - Jakarta Pusat
Pemiliknya Renny Sutiyoso (anak Mantan Gubernur DKI Jakarta) berdiri
di bekas gedung kolonial Belanda, yang seharunya di lindungi.

Buddha Bar dan Perlindungan Umat Beragama
Oleh
Slamet Effendy Yusuf/ Benny Susetyo

SETELAH selama dua bulan lebih beroperasi, Buddha Bar–executive lounge
dan restoran yang merek dagang, desain interior, dan arsitekturnya
dirancang menyerupai nama dan simbol agama Buddha–menuai protes keras
dari berbagai kalangan, terutama umat Buddha di berbagai daerah.

Di Medan, sejumlah organisasi umat Buddha bahkan berniat menggugat
Dinas Pariwisata DKI Jakarta ke Pengadilan, terkait pemberian izin
terhadap tempat hiburan tersebut.
Reaksi-reaksi tersebut sungguh dapat dipahami. Tidak sepatutnyalah
kegiatan yang berorientasi bisnis (tindakan komersial) apa pun
menggunakan simbol-simbol agama. Apalagi tindakan tersebut dilakukan
di dalam negara Pancasila yang sangat menjunjung tinggi agama dan
melindungi hak asasi warga negaranya untuk memeluk agama yang
diyakininya.
Waralaba
Buddha Bar merupakan sebuah tempat hiburan yang konsepnya memadukan
antara bar, lounge dan restoran yang mengambil tema khusus, Buddha.
Konsep ini dipopulerkan pertama kali di Paris, Prancis. Oleh
pemiliknya, Raymond Visan, tema ini diterjemahkan dalam perpaduan
nama, interior, dan arsitektur, serta pilihan musik dan lagu yang
”mistik dan relaxing” (yang terinspirasi oleh ajaran ”ketenangan batin
dan jiwa”).
Melihat animo positif para pengunjungnya, konsep bar seperti ini
selanjutnya dipasarkan ke berbagai kota di berbagai negara melalui
sistem waralaba (franchise), seperti di London, New York, Dubai, Sao
Paolo, Kiev, Cairo, Beirut, dan akhirnya Jakarta.
Buddha adalah nama sebuah agama di Indonesia, bahkan merupakan salah
satu agama besar di dunia. Pemilihan nama sebuah agama untuk dijadikan
nama merek dagang komersial sebuah bar ini tentu saja sangat melukai
perasaan umat Buddha. Apalagi, pada beberapa ruangan di bar tersebut
jelas mempergunakan pernak-pernik agama Buddha (rupang Buddha).
Buddha .....
Di antara pintu-pintu masuk menuju Buddha Bar, terdapat dua buah
rupang. Pada area utama bar tersebut terpajang patung Buddha berukuran
besar yang menarik perhatian pengunjung. Pada beberapa dindingnya
didominasi warna merah, tergantung lukisan-lukisan Buddha Gautama yang
juga berukuran besar.
Bagi umat Buddha, ajaran Buddha dan tempat hiburan dipandang sangat
bertentangan. Dan karenanya, penggunaan tema Buddha dalam konsep
tempat hiburan (bar) dianggap melecehkan.
Ada banyak sekali aktivitas dalam bar yang tidak sesuai dengan ajaran
Buddha. Misalnya, Buddha mengajarkan umatnya untuk menjadi vegetarian
dan tidak minum minuman beralkohol, sementara dalam Buddha Bar,
pemilik menyediakan daging dan minuman beralkohol (wine) sebagai menu
jualan mereka.
Bagi umat Buddha, keberadaan Buddha Bar dipandang sebagai suatu
tindakan yang akan mencemarkan ajaran agama Buddha. Pencantuman nama
”Buddha” untuk menjadi nama sebuah bar dan penggunaan simbol-simbol
agama Buddha dalam interior dan arsitekstur bar, jelas telah menyakiti
rasa spriritual umat Buddha di Indonesia.
Sebagai sebuah negara yang juga memiliki koridor-koridor tegas
terhadap agama, kesusilaan, moralitas agama, dan ketertiban umum,
pemerintah perlu bertindak tegas menyikapi hal ini. Bagaimana pun,
jaminan terhadap kemuliaan agama dan ajaran agama merupakan bagian tak
terpisahkan dari perlindungan terhadap umat beragama di Indonesia.
Pemerintah perlu meninjau kembali izin pendirian Buddha Bar, untuk
selanjutnya mengambil tindakan tegas, apakah akan menghentikan sama
sekali kegiatan Buddha Bar, atau tetap mengizinkan kegiatan bar tanpa
sedikit pun menggunakan identitas Buddha dalam bar tersebut, baik
penggunaan nama maupun simbol agama.
Sikap tegas ini sekaligus juga untuk mencegah segala tindakan
kekerasan yang mungkin akan timbul sebagai reaksi atas ketidakpuasan
umat beragama yang kemuliaan agamanya terganggu. Di samping itu,
ketegasan ini juga sangat penting demi tetap terpeliharanya kerukunan
umat beragama di Indonesia. Persoalan ini jika tidak diselesaikan
secara bijak, dikhawatirkan akan memicu lahirnya ketegangan dan
kekisruhan dalam kerukunan umat beragama.
Membangun masa depan hubungan antaragama yang lebih baik, lebih
terbuka, adil, dan demokratis adalah pekerjaan besar yang tengah
dihadapi oleh bangsa Indonesia pada masa kini dan pada masa mendatang.
Sesungguhnya, keutuhan bangsa ini terletak pada kerukunan antarumat
beragama. Jika Indonesia telah mampu mengelola masyarakatnya yang
memiliki agama dan kepercayaan yang berbeda-beda, bukan hal yang
mustahil pula untuk menjadikan perbedaan-perbedaan tersebut sebagai
potensi bangsa ini untuk menjadi bangsa yang besar di kemudian hari.

Slamet Effendy Yusuf adalah Ketua Komisi Kerukunan Umat Beragama
Majelis Ulama Indonesia (MUI), dan Benny Susetyo adalah Sekretaris
Eksekutif Komisi Hubungan Agama dan Kepercayaan Konferensi Waligereja
Indonesia (KWI).

Dikutip dari Sinar Harapan
Title: Re: Buddha Bar - Menteng
Post by: lina1289 on 27 February 2009, 08:00:47 PM
mudah2an deh buddha bar bs ditutup segera..
benar2 melecehkan agama buddha..
Title: Re: Buddha Bar - Menteng
Post by: andry on 27 February 2009, 08:26:18 PM
alo lina :D
Title: Re: Buddha Bar - Menteng
Post by: quark on 27 February 2009, 08:56:53 PM
yang punya saham dulu dong, ada anaknya tokoh politik Indonesia (itu juga kalo gua gak salah maksud yah)
coba baca di
http://www.detiknews.com/read/2009/02/27/201015/1091863/10/mahasiswa-buddha-tolak-buddha-bar-di-menteng
Title: Re: Buddha Bar - Menteng
Post by: Dhamma Sukkha on 27 February 2009, 09:11:45 PM
kwark kwark met kenal ;D ;D ;D _/\_
di sini juga ada ;D ;D ;D =>http://nusantaranews.wordpress.com/2009/02/26/anak-capres-sutiyoso-melecehkan-agama-buddha/
Title: Re: Buddha Bar - Menteng
Post by: quark on 27 February 2009, 09:23:52 PM
lam knal juga Citta Devi. oh ternyata bener toh yang gw maksud  :)
yah gw cuma berharap semoga masalahnya cepet kelar deh
 _/\_
Title: Re: Buddha Bar - Menteng
Post by: Mr.Jhonz on 27 February 2009, 09:31:42 PM
Kalo menurut pendapat para senior2 Dc masalah buddha bar ini bagaimana?

Ato ada ga pendapat para bhikku,mengenai masalah ini,

kalo pendapat gw si ini bukan masalah serius,

cmiiw
Title: Re: Buddha Bar - Menteng
Post by: hartono238 on 27 February 2009, 10:46:57 PM
jangan pilih PDI P dan megawati, kalau tidak ditutup itu buddha bar
Title: Re: Buddha Bar - Menteng
Post by: an_atta on 28 February 2009, 12:28:53 AM
Kalo menurut pendapat para senior2 Dc masalah buddha bar ini bagaimana?

Ato ada ga pendapat para bhikku,mengenai masalah ini,

kalo pendapat gw si ini bukan masalah serius,

cmiiw

 [at]  Sdr Chicken,

Sy sudah membaca postingan Anda di forum sebelah, kl boleh tahu, kenapa Anda mengatakan ini bukan masalah serius?

Karena tdk ada hubungannya dgn peningkatan kualitas batin Anda, lalu apapun yg terjadi di luar sana tutup mata saja yg penting kualitas batin Anda terus Anda bina & tingkatkan, tidak perduli dgn pelestarian Agama Buddha?

terserah Agama Buddha mau pelan2 memudar (ya, sesuai dgn hukum Anicca) tapi tanpa usaha kita sbg umat utk menjaga dan melestarikannya sehingga bbrp generasi keturunan kita yg selanjutnya mungkin tdk mendapatkan lingkungan yg mendukung utk belajar Dhamma, yg penting Anda akan urusi perjalanan ke Nibbana Anda sendiri?

Menurut sy menaruh rupang Buddha di tempat seperti itu adalah tidak pantas. Mungkin dari segi bisnis, menciptakan atmosfer Buddhism yg penuh dgn kedamaian di bar adalah Unique Selling Point mereka, namun hal ini tidak pantas. Kalau seandainya ada bar bernama:  BAR atau ISLAMIC BAR lalu mereka bisa bertoleransi dan tidak menganggap hal ini adalah suatu pelecehan, maka saya pun tdk akan menganggap serius masalah ini spt yg Anda katakan.

Memang umat Buddha karena anatta-nya berusaha tdk terpengaruh oleh rupang di Buddha Bar, namun kita bukanlah para Bhikkhu yg hidup di antara umat Buddha yg sudah mengerti kl kita diam, bukan berarti takut. Tapi sayangnya, kita (saya) masih umat biasa yg hidup di dlm sebuah masyarakat yg umumnya kl ada yg memperlakukan simbol keagamaannya secara tidak pantas, tp umatnya msh diam saja, menurut Anda bgmn pandangan mereka? Menganggap semua umat Buddha sudah mencapai tingkat kesucian shg tdk ada gejolak batin? Mereka akan menganggap umat Buddha bisa dgn gampang dilecehkan.

Menyuarakan ketidak setujuan thd masalah ini bukan berarti menunjukkan kpd mereka kl kita penyembah berhala yg mengagung2kan patung, tapi mereka harus menghormati kesakralan dari simbol agama lain sebagaimana umat Buddha menghormati agama mereka maka tdk seharusnya menaruh simbol keagamaan di tempat yg tdk ada atmosfer agamanya sama sekali, apalagi bar, tempat org melanggar sila ke-5.

Mohon maaf jika kata2 sy kurang berkenan utk Anda, sekiranya anda dpt memberikan nasihat.
Terima kasih.
Title: Re: Buddha Bar - Menteng
Post by: El Sol on 28 February 2009, 12:39:52 AM
 [at] atas

*****

Buddha rupang ato Dhamma yg penting..

*****

mao melestarikan Buddha Dhamma?..

jangan dijilat2 terus patungnya..jangan disembah2 terus patungne!..

sebarin tuh Dhammane..

*off lage forever*

Title: Re: Buddha Bar - Menteng
Post by: m1ch43l on 28 February 2009, 03:02:31 AM
serius or ga serius itu artinya udh ga menhargai toleransi.. kyk ga ada nama laen aja tuh
kl gw seh umat Buddhis setdik2nya peduli,setidak2nya usaha or mendukung untuk di ksh tau kl itu ga benar.. sdkt orasi ahhh ;)  "kita sebagai umat Buddhis jgn diam aja membiarkan kesalahan or kejahatan walaupun kecil,kita hrs berusaha memberi tau atau membantu,terlepas org itu mau mendengar,melakukan atau tidak terserah org itu,berarti emang udh karmanya x.  jgn hanya diam aja masa bodoh"

 [at]  titin
gw setuju banget tuh,mantap pendapat anda,salut :)
 [at]  el sol
Dhamma lbh penting,tp Buddha rupang jg penting lho
bukan menjilat or menyembah tp MENGHORMATI

sebelum dan sesudahnya saya ucapkan _/\_
Title: Re: Buddha Bar - Menteng
Post by: m1ch43l on 28 February 2009, 03:05:15 AM
jangan pilih PDI P dan megawati, kalau tidak ditutup itu buddha bar

bro,emang PDI P n megawati janjiin y kl kepilih mau tutup itu bar?
Title: Re: Buddha Bar - Menteng
Post by: andry on 28 February 2009, 07:56:05 AM
kalo lagu dugemnya karaniya meta sutta d remix2...
sutta sang buddha d remix..remix.. coolll
ntar org2 pd tanya;
"bahasa apa sih itu"
"artinya apa sih"
"pengen tau dong gue" hehehe...

blom pernah masuk ke sono seh, jd gak isa ngomong banyak..
Title: Re: Buddha Bar - Menteng
Post by: Mr.Jhonz on 28 February 2009, 08:29:30 AM
 [at] titin
salam kenal,
postinganmu memang benar,
gw memang ga setuju pemberian nama dan rupang pada bar,
tapi kalo mesti gontok2kan sepertinya jangan sampai dhe...
Masih bnyk hal lebih penting untuk diperjuangkan.

Karena kupikir itu cuma nama dan simbol doang,esensi agama buddha bukan pada buddha rupang,

mungkin masalah ini bisa menjadi batu loncatan untuk agama buddha.

gw hanya berusaha mempraktekan ajaran sang guru

cmiiw
Title: Re: Buddha Bar - Menteng
Post by: Nevada on 28 February 2009, 10:05:45 AM
Sebenarnya topik Buddha Bar sudah pernah dibahas di sini...
http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=6592.0

Umat Buddha jangan sampai terpengaruh oleh intimidasi dari umat agama lain. Setahu saya, Buddha Bar di luar negeri tidak mendapat kecaman serius dari Umat Buddha mancanegara.

Memberi teguran kepada Manajemen Buddha Bar di Indonesia mungkin lebih tepat. Tapi janganlah sampai memandang bahwa bar yang bersifat artistik-eksekutif itu mengganggu Buddhisme.

Adalah lebih penting untuk mengelola batin kita agar bijaksana dalam memandang dunia. Bukannya menyalahkan dunia atau pihak luar sebagai penyebab keresahan hati kita.

Lihatlah secara inside-out, janganlah melihat secara outside-in.
Title: Re: Buddha Bar - Menteng
Post by: Brado on 28 February 2009, 10:24:27 AM
mudah2an deh buddha bar bs ditutup segera..
benar2 melecehkan agama buddha..

Kalo dibilang melecehkan, adalagi yang lebih parah
Saya pernah lihat foto yang menampilkan gadis cantik berpose dengan swimsuit warna warni di bra dan cd nya
Setelah diamati dengan jelas, ternyata branya itu berdesign gambar Dewi Kuan Im
Sedangkan cdnya bergambar Buddha Gotama

Tapi kita tidak punya lembaga khusus yang menangani urusan seperti itu seperti di Is*** punya MUI, jadi ada yang menegur kalo yang model itu tidak sesuai
Kesannya umat Budha ini sudi untuk diinjak2 dan cincai, tidak mau ribut dan bermusuhan
Padahal memberikan teguran kan boleh ? iya toh ?

Title: Re: Buddha Bar - Menteng
Post by: an_atta on 28 February 2009, 10:40:57 AM
Namo Buddhaya,

 [at]  El Sol, umat Buddha bukan mengagung2kan patung, tp itu simbol dari suatu agama yg sudah sepantasnya mendapatkan kehormatan dari masyarakat.
Sama saja dgn bendera merah putih, coba deh injek di dpn masyarakat Indonesia, apa ngga marah tuh org2?
Mereka aja bisa menghormati apa yg sudah sepantasnya mendapatkan kehormatan, kenapa umat Buddha ngga berusaha memperjuangkan apa yg sudah sepantasnya didapatkan oleh Agama Buddha?

Coba deh gini Sol, gw sobek2 foto ortu lu, trs buang ke got di depan banyak orang yg udah kenal siapa ortu u, dan lu juga tahu kl gw tahu itu adalah foto ortu u.
Reaksi u gmn? diem aja karena kasih ibu (Dhamma) bukan pada foto (Buddha rupang)?

Lalu karena gw udah tau, si El Sol ngga berusaha melawan, bsk2 gw ke rmh u buang2in semua foto ortu u sehingga mungkin cicit u udah ga akan tahu lagi gimana rupa kakek & nenek buyutnya.

Menurutku masalahnya bukan cuma ttg Buddha bar doang, tp sekali mereka beranggapan kl umat Buddha pada cin cai2, bukan ngga mungkin nantinya mereka akan lbh menyusahkan umat Buddha lagi.
makanya di kasih tahu dl ke mereka, Agama Buddha pantas mendapatkan kehormatan dan tidak mengasosiasikannya dgn sesuatu yg jauh dari nilai Agama.

jangan pilih PDI P dan megawati, kalau tidak ditutup itu buddha bar

bro,emang PDI P n megawati janjiin y kl kepilih mau tutup itu bar?

Sdr Michael, kayanya maksud dr Sdr Hartono itu, suruh PDI tutup Buddha bar dl, baru PDI bisa mendapatkan simpati dr umat Buddha utk mencoblos dia, karena franchisee Buddha bar di Indo salah satunya anaknya Megawati.

 [at]  Sdr Andry, kreatif bgt idenya, TAPI generasi Buddhist yg selanjutnya apa ngga bingung image Buddha ke-mix gitu, jd paritta Karaneyya buat pengembangan cinta kasih atau buat dugem nih?

sama seperti misalnya sabun merek A gitu yg sudah ada di pasaran, terus pabriknya produksi juga juice buah dengan brand yang sama: A juga.

pas minum tu juice, sepertinya, gw akan terbayang2 minum sabun...

Karena kupikir itu cuma nama dan simbol doang,esensi agama buddha bukan pada buddha rupang,

ya Sdr Chicken, benar sekali esensi agama buddha bukan pada Buddha rupang, makanya kita bukan penyembah berhala.
tapi image Buddha akan terpengaruh kalo Buddha rupangnya di taro sembarangan, kl boleh pinjem istilah di dunia bisnis, nanti jadi ga exclusive lagi,
coba deh jam Rolex asli dijual di abang2 pinggiran jalan. esensi jam Rolex bukan pada abang2 penjual, jam rolex asli sampai kapanpun mo siapa yg jual juga tetap asli, tapi akan kurang dihargai lagi nilainya karena imagenya menjadi murahan.

 [at]  Upasaka, http://www.mediafire.com/?uijfjjmtymm=

Anumodana.

Title: Re: Buddha Bar - Menteng
Post by: hatRed on 28 February 2009, 10:49:06 AM
setuju ma Titin,

tapi saya lebih setuju melihatnya dari situasi sosial, bukan dari Religi.

Amen.
Title: Re: Buddha Bar - Menteng
Post by: hatRed on 28 February 2009, 10:50:24 AM
mudah2an deh buddha bar bs ditutup segera..
benar2 melecehkan agama buddha..

Kalo dibilang melecehkan, adalagi yang lebih parah
Saya pernah lihat foto yang menampilkan gadis cantik berpose dengan swimsuit warna warni di bra dan cd nya
Setelah diamati dengan jelas, ternyata branya itu berdesign gambar Dewi Kuan Im
Sedangkan cdnya bergambar Buddha Gotama

Tapi kita tidak punya lembaga khusus yang menangani urusan seperti itu seperti di Is*** punya MUI, jadi ada yang menegur kalo yang model itu tidak sesuai
Kesannya umat Budha ini sudi untuk diinjak2 dan cincai, tidak mau ribut dan bermusuhan
Padahal memberikan teguran kan boleh ? iya toh ?



seberapa jelas neh om :))
Title: Re: Buddha Bar - Menteng
Post by: Kelana on 28 February 2009, 11:01:29 AM
setuju ma Titin,

tapi saya lebih setuju melihatnya dari situasi sosial, bukan dari Religi.

Amen.

Saya sependapat dengan Sdr. HatRed. Melihat dan memperhitungkan situasi sosial.
Ada pepatah yang mengatakan: Lain ladang lain belalang, lain lubuk lain ikannya.
Title: Re: Buddha Bar - Menteng
Post by: aitristina on 28 February 2009, 11:16:03 AM
  Detik.com: Mahasiswa Buddha Tolak Buddha Bar di Menteng
Posted by: "Louhan" chimera801 [at] yahoo.com   louhan_kuo81
Fri Feb 27, 2009 5:42 am (PST)
Berita di Detik.com!
http://www.detiknew s.com/read/ 2009/02/27/ 201015/1091863/ 10/mahasiswa- bud\
dha-tolak-buddha- bar-di-menteng
Segera di comment, situs termasuk rating >>> !

Mahasiswa Buddha Tolak Buddha Bar di Menteng
<http://www.detiknew s.com/read/ 2009/02/27/ 201015/1091863/ 10/mahasiswa- bu\
ddha-tolak-buddha- bar-di-menteng>

Jakarta - Keberadaan Buddha-Bar menuai protes. Mahasiswa Buddha pun
meminta agar tempat hiburan yang beroperasi di kawasan Menteng, Jakarta
Pusat, itu segera ditutup.

"Ini membuat hati umat Buddha Indonesia terasa terhujam," gugat Ketua
Umum PP Himpunan Mahasiswa Buddhis Indonesia Eko Nugroho dalam siaran
pers yang diterima detikcom, Jumat (27/2/2009).

Meskipun Buddha-Bar merupakan bagian dari jaringan internasional yang
telah lama berdiri, namun tidak urung keberadaanya di Jakarta membuat
kepedihan hati umat Buddha. Sebab nama Buddha yang sangat diagungkan itu
disematkan sebagai nama tempat hiburan malam.

"Untuk itu umat Buddha menolak tegas keberadaan Buddha dan menuntut
tidak menggunakan nama Buddha secara tidak layak, terutama karena
melanggar UU No 1/1965 tentang Pencegahan Penyalahgunaan dan/atau
Penodaan Agama," desak Eko

Umat Buddha juga sudah melayangkan surat protes ke sejumlah instansi dan
lembaga terkait. Yaitu Menteri Agama Maftuh Basyuni, Menteri Pariwisata
Jero Wacik, Menteri Dalam Negeri Mardiyanto, serta Gubernur DKI Jakarta
Fauzi Bowo.

"Dan juga kepada pemilik franchise Buddha-Bar di Indonesia yakni Renny
Sutiyoso dan Puan Maharani serta Iyan Farid, tapi belum ada respons
positif dari mereka," jelas Eko. (ndr/lh)

http://www.detiknew s.com
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: aitristina on 28 February 2009, 01:00:53 PM
  PDS menentang keras Buddha bar
Posted by: "zengcdt" zengcdt [at] yahoo.com   zengcdt
Fri Feb 27, 2009 3:57 pm (PST)
Hari ini, tanggal 27 Februari 2009, Fraksi
Partai Damai Sejahtera menerima sekitar 150
orang umat Buddhis dari Forum Anti Buddha Bar.
Tampak Suhu Guna Badra, Budiyono Tantrayoga,
Aggy Tjetje, Sugianto (MBI), Hermanto, Acong
(Caleg Tangerang), Eko (Ketua Hikmahbudhi) ,
Ibu Yuri (IABN), Lusi dari Walubi, Rusli dsb.

Hari ini, Ketua Umum PDS Bpk. Ruyandi Hutasoit
menyempatkan diri hadir dan memberi sambutan.
Wakil Ketua Deni Tewu, orang kuat nomor dua
di PDS, juga menyempatkan berdialog dengan
umat Budha.

Sebelum pertamuan dimulai, tampak Budiman
Sudarma Ketua Umum Generasi Muda Mahayana Indonesia
(GMMI) berdiri di pintu ruangan fraksi PDS.
Ia membagi-bagikan selebaran sikap DPP GMMI
dan Pernyataan Sikap Sangha Mahayana Indonesia
ditanda-tangani Bhiksu Kusalasasana Mahasthavira.
Pernyataan mereka mendukung Buddha Bar.

Ada lima point yang mendasari sikap Budiman
Sudarma dan Kusalasasana. Yaitu:

1. Buddha Bar hanya merek dagang perancis yang
terdaftar resmi.

2. Indonesia sbg anggota WTO harus mematuhi
aturan sistem PASAR BEBAS.

3. Ada Kepres mengenai Trademarks Law Treaty.

4. UU No.15 tahun 2001.

5. Peraturan Pemerintah No.16 tahun 1997.

Statemen selanjutnya, Budiman mengutip BUDDHA SPA
dan BUDDHA BELLY di Bali. Kedua tempat ini memakai
kata "Buddha". karena bukan tempat ibadah, maka
arca Buddha Mahayana tidak sebagai obyek kesucian/
sembayang sehingga tidak Buddha Bar tidak melanggar
norma-norma agama Budha.

demikian sekilas isi selebaran yg diedarkan
oleh anak-buah Ibu Hartati Murdaya ini.

Ketika pertemuan dengan PDS dimulai, Bang Budiman
tidak masuk ke ruangan. Mungkin karena pertemuan
itu adalah pertemuan Forum Anti Buddha Bar. sehingga
kalangan pendukung Buddha Bar, yang salah seorang
pemilik sahamnya adalah putra Jenderal Sutiyoso,
merasa sungkan untuk ikut-ikutan.

Dalam pers rilisnya, PDS menentang keras keberadaan
Buddha Bar. PDS berjanji akan memperjuangkan
ditutupnya Buddha Bar dengan alasan p*n*staan
terhadap Agama Buddha.

Fraksi PDS berjanji akan meminta pertemuan dengan
Kapolri guna membicarakan masalah keresahan sebagian
Umat Buddha di Indonesia.

Ada pertanyaan dari wartawan, apakah PDS menunggangi/
mempolitisir keresahan umat Budha ini??

Seorang biksu dari aliran Lu Shen Yen menjawab
justru kita yg memperalat PDS untuk kepentingan umat
Budha.

Pertemuan ini difasilitasi oleh Aggy Tjetje
(www.aggytjetje. com)
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Mr.Jhonz on 28 February 2009, 08:11:03 PM
Lama kelamaan menjadi kepentingan politik ya,

dilain sisi masalah ini memberikan keuntungan di ag.buddha,karena ada kesempatan untuk menunjukan esensi ag.buddha kepada masyarakat indonesia,soalnya
selama ini banyak yg salah kaprah menilai ag.buddha

bayangin aja,di agama mana,yg umatnya ga marah kalo simbol agamanya dilecehkan,
tapi kalo di agama buddha ada sebagian umat yg ga marah,santai2 aja,
agama yg unik kan?
Pasti banyak ingin tahu soal ag.buddha

Tapi sampai hari ini,yg membuatku penasaran,ga ada komentar dari sangha theravada indonesia,
jangan2 seperti difilm,pendekar keluarnya belakangan, ;D ;D ;D

CMIIW
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: aitristina on 28 February 2009, 09:58:40 PM
Umat Buddha Belum Ambil Sikap Soal Keberadaan Buddha Bar
Posted by: "Hansen Nugraha" hansen.nugraha [at] gmail.com
Fri Feb 27, 2009 11:37 pm (PST)
Umat Buddha Belum Ambil Sikap Soal Keberadaan Buddha Bar

selengkapnya baca di :
http://www.detiknew s.com/read/ 2009/02/28/ 094536/1091951/ 10/umat-buddha- belum-ambil- sikap-soal- keberadaan- buddha-bar

saran hansen : bar itu bukan di tutup, tapi minta bar itu di ganti nama dan
patung Buddha dalam bar tersebut di singkirkan
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: kiman on 28 February 2009, 11:06:53 PM
ah ditutup aja dah, bikin rusuh aja tu tempat... dipikir2 awal2nya mgkn ngga mengganggu, eh lama2 koq jadi kek gini skrg... serba ga jelas n dimanfaatin org2 politik...
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Reenzia on 28 February 2009, 11:21:37 PM
apapun pendapat kalian, mau ditutup kek, ato tidak kek, tapi kalo itu uda 'mengusik hubungan' kalian dg dhamma, perlu dipikirkan kembali apakah tindakan tsb adalah baik adanya

kenapa merasa perlu membenarkan tindakan orang lain kalo dalam menghadapinya saja kita malah menumbuhkan rasa tak suka atau merasa mrk dapat menganggu?

setuju ma Titin,

tapi saya lebih setuju melihatnya dari situasi sosial, bukan dari Religi.

Amen.

hal ini tak akan ada habis nya bro, jangankan buddha bar, yg lain pun masih bnyk
lagi-lagi saia meng-quote ini

buddhism mengajarkan untuk inside out yaitu bagaimana memanage batin dalam menghadapi kondisi diluar, bukan outside in, yaitu bagaimana objek luar dapat memuaskan kita

berhentilah berlari :)
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Wolvie on 01 March 2009, 03:30:05 AM
Sekarang Buddha Bar, Dharma (Dharani) yang seenaknya dipake buat musik wedding. Oh ga apa2, biarin aja. Besok2 misalnya ada orang seenaknya injak2 Sarira masih dibilang ga pa pa juga.

Kalo mau melestarikan begini2 bukan dengan cara dijilat2 patungnya (??????) Siapa yang suka jilatin patung ya???? Memangnya sembah patung ga ada hasilnya?? Buat yang ga paham ya keliatannya nyembah patung, padahal yang kita puja/hormatin adalah Sang Buddha yang orang coba menghadirkan sosokNya (simbolNya) melalui rupang..

Yah begini nih kalo kemelekatan dan toleransi disalahartikan.. Buat yang suka menuding orang yang protes dengan Buddha Bar itu melekat, lantas buat apa sendirinya beragama Buddha/ membaca Dharma.. Ya, jangan beragama Buddha lah kalo sedikit juga gak peduli dengan pelecehan seperti ini..

Mau belain Buddha Bar model si murdaya juga mau apa ya, terserah. Yang jelas si renny sutiyoso, puan maharani dan satunya lagi (lupa namanya) entar yang ketiban karma buruk, setidaknya berhasil memecah belah umat Buddha.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: kiman on 01 March 2009, 09:34:38 AM
agree with Wolvie...
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Kelana on 01 March 2009, 03:12:51 PM
Ada lima point yang mendasari sikap Budiman
Sudarma dan Kusalasasana. Yaitu:

1. Buddha Bar hanya merek dagang perancis yang
terdaftar resmi.

2. Indonesia sbg anggota WTO harus mematuhi
aturan sistem PASAR BEBAS.

3. Ada Kepres mengenai Trademarks Law Treaty.

4. UU No.15 tahun 2001.

5. Peraturan Pemerintah No.16 tahun 1997.


 ^-^ Saya jadi ketawa melihat pernyataan ini yang justru diutamakan. Saya tidak tahu siapa yang punya ide awal menggunakan pernyataan ini, pernyataan yang tidak mencerminkan komentar dari seorang tokoh agama (jika yang bersangkutan menganggap dirinya sebagai tokoh agama) tapi lebih seperti komentar seorang pembisnis. Seharusnya sebagai tokoh yang berkecimpung dalam keagamaan pernyataan utama seharusnya seputar spiritual, misalnya : tidak bertentangan dengan etika Buddhis karena bla-bla-bla, tidak digunakan untuk sembahyang bal-bla-bla, dll, kok..ehh  malah merek dagang yang diurusin ..aya-aya wae ^-^
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Kelana on 01 March 2009, 05:12:15 PM
Seharian ini saya memantau pendapat-pendapat mengenai masalah Buddha Bar ini dari pendapat-pendapat yang saya jumpai di luar forum ini. Ada yang mengajukan keberatan dan ada yang tidak, dan ada yang biasa-biasa saja. Semuanya memiliki alasannya masing-masing.

Hendaknya masalah ini tidak menjadi pemicu pandangan buruk antara yang satu dengan yang lain.

Mereka yang keberatan hendaknya tidak menyepelekan mereka yang tidak keberatan dengan menuduh: mereka sebagai egois, tidak menjaga Dhamma, dll misalnya ”Dasar egois,tidak mau melestarikan Dhamma!” – Padahal, melestarikan Dhamma tidaklah terpaku pada 1 hal saja dan bisa dalam bentuk yang lain. Dan keegoisan seseorang tidak bisa diukur hanya dalam 1 kasus ini.

Sebaliknya mereka yang tidak keberatan hendaknya tidak menyepelekan yang keberatan dengan menuduh: mereka tidak mengerti dhamma, melekat pada simbol, dll misalnya “Bodoh, pergi sana bermeditasi benahi diri sendiri dulu untuk lepas dari kemelekatan” – Padahal, darimana yang bersangkutan tahu bahwa dirinya yang tidak keberatan itu telah menerapkan ketidakmelekatan? Atau justru itu adalah wujud dari kecuekan diri karena kebodohan batin (tidak bisa membedakan baik dan buruk)?

Untuk mencegah pandangan buruk antara yang satu dengan yang lain , ada baiknya kita memahami mereka yang berbeda pendapat dengan kita. Memahami orang lain adalah wujud dari praktik memanage batin kita.

Jadi silahkan yang merasakan keberatan akan Buddha Bar untuk mengajukan keberatan dengan cara yang baik dan benar. Dan untuk yang merasa tidak keberatan, silahkan melanjutkan aktivitas sehari-hari.

Ini komentar terakhir saya untuk topik ini. Demikian. _/\_
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: J.W on 01 March 2009, 05:49:51 PM
Setelah dibaca dari awal..., ada beberapa pernyataan dari golongan yg keberatan adanya buddha bar sepertinya juga melecehkan agama buddha..  ::)
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: johan3000 on 01 March 2009, 07:01:15 PM
Buddha = manusia tercerahkan....

selain Buddha Gautama...
apakah ada manusia tercerahkan yg lain ?

Buddha Bar = Manusia yg tercerahakan membuat bar?

mohon penjelasan!
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: johan3000 on 01 March 2009, 07:12:15 PM
Setelah dibaca dari awal..., ada beberapa pernyataan dari golongan yg keberatan adanya buddha bar sepertinya juga melecehkan agama buddha..  ::)

Bagaimana sang Guru melayanin hal2 yg terlecehkan?
Berapa kali Buddha Gautama dilecehkan/difitnah/dipermalukan?
Apakah yg sang Guru lakukan?....
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Lien hua Rue Liang on 02 March 2009, 02:59:47 AM
Kenapa ya namany bukan Yesus bar, atau Muhammad bar..
 ;D

 _/\_
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Forte on 02 March 2009, 06:09:06 AM
Setelah dibaca dari awal..., ada beberapa pernyataan dari golongan yg keberatan adanya buddha bar sepertinya juga melecehkan agama buddha..  ::)

Bagaimana sang Guru melayanin hal2 yg terlecehkan?
Berapa kali Buddha Gautama dilecehkan/difitnah/dipermalukan?
Apakah yg sang Guru lakukan?....

Menurut Dhammapada 320 kira2 bunyinya seperti ini : Seperti gajah yang di medan perang menahan serangan anak panah yang dilepaskan dari busur, begitu pula aku yang bersabar menahan cacian dari orang yang berkelakuan rendah.

Jadi sikap Sang Buddha adalah bersabar.

Namun, di pihak lain, IMO sesuai dengan ketentuan di negara ini, maka Buddha Bar juga bertentangan dengan hukum yang ada, dalam hal penggunaan atribut keagamaan. Dan seorang warga yang baik idealnya mengikuti aturan negara. Maka dengan ada protes penutupan Buddha Bar ini diharapkan agar tidak ada lagi karma buruk yang dilakukan akibat penyalahgunaan atribut keagamaan.

Intinya adalah, kita bersabar dan mendukung penutupan bukan karena benci, tetapi justru didasari dengan sikap metta agar yang bersangkutan tidak melakukan perbuatan karma buruk lebih jauh.

_/\_
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: J.W on 02 March 2009, 08:55:49 AM
Setelah dibaca dari awal..., ada beberapa pernyataan dari golongan yg keberatan adanya buddha bar sepertinya juga melecehkan agama buddha..  ::)

Bagaimana sang Guru melayanin hal2 yg terlecehkan?
Berapa kali Buddha Gautama dilecehkan/difitnah/dipermalukan?
Apakah yg sang Guru lakukan?....

Maksud jinaraga....kelompok2 yg keberatan dengan adanya buddha bar dengan alasan telah mencemarkan / melecehkan agama buddha, padahal dlm pernyataan2 mereka juga terdapat pernyataan2 yg mencemarkan / melecehkan agama buddha itu sendiri..
Title: Fatwa Sangha Mahayana Indonesia (SMI) terkait Buddha-Bar
Post by: aitristina on 02 March 2009, 09:01:41 AM

Posted by: "sawfa [at] indosat.net.id" sawfa [at] indosat.net.id   sawfalie
Sun Mar 1, 2009 7:36 am (PST)
http://saynotobuddh abar.blogspot. com/

Namo Dasadisani Triadvani Sarva Buddhaya
Namo Dasadisani Triadvani Sarva Dharmaya
Namo Dasadisani Triadvani Sarva Arya Sanghaya
Namo Shakyamunaye HyangTathagataye Arhate Samyaksambuddhaya

DHARMA NIYOGA
SANGHA MAHAYANA INDONESIA

Bahwa sesungguhnya Ajaran Agama Buddha Mahayana merupakan agama yang dianut
pada masa Kedatuan Sriwijaya dan Keprabuan Majapahit, dan ajaran Dharma yang
diwariskan sampai saat ini kepada penganutNya. Ajaran Dharma dan Vinaya
sangat dijunjung dan dihormati serta merupakan salah satu agama resmi Negara
Republik Indonesia.

Sehubungan dengan perihal yang terjadi keresahan dan ketentraman di dalam
menjalankan kehidupan beragama umat Buddha pada umumnya dan umat Buddha
Mahayana Indonesia, yaitu; tentang penerbitan izin tetap jenis restoran
dengan nama “ Buddha Bar “ sebagai merk dagang yang berlokasi di Jl Tengku
Umar No. 1 Jakarta Pusat, telah mengusik kehidupan beragama di kalangan umat
Buddha dan sangat merendahkan, merusak nilai-nilai Dharma dan Vinaya, yang
diajarkan oleh Guru Agung Hyang Buddha Shakyamuni.

Sangha Mahayana Indonesia merupakan pemegang Dharma Niyoga tertinggi yang
berdasarkan Ajaran Agama Buddha Mahayana yang bersumber pada kitab suci Maha
Tripitaka Mahayana dengan 12 bagian sastra-sastra (
Dvadasanga-Dharmapr avacarani) maka dengan ini menyatakan dengan tegas:

1) Menolak pengunaan nama Buddha, simbol-simbol agama Buddha tidak
dibenarkan untuk dipakai sebagai merk dagang untuk sebuah usaha bar dan
sejenisnya dengan pembenaran alasan apapun.

2) Menolak pembukaan usaha bar dengan memakai nama Pendiri Agama Buddha
karena sangat bertentangan dengan nilai luhur Pancasila dan bertentangan
dengan Ajaran Agama Buddha dan dapat merusak sendi-sendi kerukunan hidup
beragama, berbangsa dan bernegara.

3) Menyerukan kepada segenap umat Buddha Mahayana Indonesia agar waspada
terhadap anasir-anasir sekelompok oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab,
menghasut, mengadu-domba, yang memecah-belah, persatuan dan kerukunan Sangha
dan umat Buddha, yang sengaja memasukan paham-paham ideologi lain yang
bertentangan dengan ajaran agama Buddha dan memberikan pernyataan-pernyata an
yang dapat memberikan pandangan salah dan sesat kepada masyarakat yang
memberikan untuk pembenaran hukum untuk pendirian sebuah bar berlafaskan
Buddha.

4) Sangha Mahayana Indonesia dan segenap umat Buddha Mahayana Indonesia
dengan tegas menolak pemakaian nama “ Buddha Bar”karena sangat bertentangan
dengan ajaran Dharma yaitu,
a) Panca Sila Buddhis, Sila kelima yaitu tidak meminum minuman keras.
(Surameraya- majja- pamadatthana Veramani Sikkhapadam Samadiyami).
b) Bertentangan Delapan (8) Jalan Mulia ( Arya Astangika Marga) yaitu;
Penghidupan benar atau mata pencaharian benar yang benar ( Samyag-ajiva) dan
daya upaya yang benar (Samyag-Vyayama)
c) Bertentangan dengan ajaran Kitab Suci Anguttara Nikaya III : 153 yaitu
tidak berdagang alkohol atau minuman yang menyebabkan lemahnya kesadaran
sendiri maupun orang lain.

Berdasarkan hal tersebut diatas dengan ini kami menghimbau kepada pemerintah
Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Dinas Pariwisata, untuk segera
mengambil tindakan tegas,yaitu pencabutan Izin operasional “ Buddha Bar”
karena dapat memberikan dampak negatif terhadap citra Agama Buddha di
masyarakat dan dimata umat beragama lainnya, dan dikalangan masyarakat
Buddha Indonesia serta untuk menjaga kententraman stabilitas politik
menjelang pemilu 2009.

Demikian Dharma Niyoga ini disampaikan, dan agar menjadi perhatian
sepenuhnya.

Tad yatha gate-gate paragate parasamgate bodhi svaha

Maitri Karuna Citta,
Jakarta, 1, Maret 2009 / B E 2554

Bhiksu Gunabhadra Mahasthavira. S. Ag.
Ketua Umum

Bhiksu Virya Dharma
Sekretaris Jenderal

Tembusan disampaikan kepada Yth,

1 Bapak Presiden R I
2 Bapak Wakil Presiden R I
3 Bapak Ketua MPR RI
4 Bapak Ketua DPR RI
5 Bapak Kepala Jaksa Agung RI
6 Bapak KAPOLRI
7 Bapak Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan RI
8 Bapak Menteri Dalam Negeri RI
9 Bapak Menteri Agama RI
10 Bapak Menteri Komunikasi dan Infomatika RI
11 Bapak Menteri Kebudayaan dan Pariwisata RI
12 Bapak Gubernur DKI Jakarta
13 Komisi VIII DPR RI
14 Bapak Dirjen Departemen Dalam Negeri RI
15 Bapak Dirjen Bimas Buddha Departemen Agama RI
16 Kesbang Departemen Dalam Negeri RI
17 Konferensi Sangha Agung Indonesia (KASI)
18 Perwakilan Umat Buddha Indonesia (WALUBI)
19 Majelis-majelis di bawah naungan WALUBI
20 World Sangha Buddhist Council
21 World Fellowship Buddhist
22 Y. M Ketua Umum Sangha Theravada Indonesia
23 Y.M Ketua Umum Sangha Agung Indonesia
24 Ketua Widyakasabha Sangha Mahayana Indonesia dan para anggota.
25 Para anggota Sangha Mahayana Indonesia
26 Ketua Koordinator Dewan Sangha Walubi
27 Majelis Theravada Indonesia
28 Majelis Buddhayana Indonesia
29 Majelis Agama Buddha Mahayana Indonesia
30 Majelis Tao Indonesia
31 Sekolah Tinggi Agama Buddha seluruh Indonesia
32 Sekolah Budhis seluruh Indonesia
33 Forum Kerukunan Umat Beragama
34 Majelis Ulama Indonesia
35 Parisada Hindu Dharma Indonesia
36 Persatuan Dewan-Dewan Gereja
37 LPUB-Majabumi
38 PT Nireta Vista Creative
39 Pihak Pengelola Restoran “Buddha Bar”
40 Pertinggal
Title: Re: Fatwa Sangha Mahayana Indonesia (SMI) terkait Buddha-Bar
Post by: naviscope on 02 March 2009, 09:12:08 AM
^
^
^
pertamax kah?

hehehe... panjang bener..., uda keluar fatwa
kayak M*I j, hehehe....

bentar ya, gw cerna pelan2 dulu
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: nyanadhana on 02 March 2009, 09:33:59 AM
yang melecehkan agama Buddha ya ego umat beragama Buddha itu sendiri. bila semua mengerti dan menjalankan Dhamma tidak sekedar berteori basa basi tentu mereka tidak akan tergoyahkan hanya karena Buddha Bar ini.
umat agama atau umat Dhamma?mohon bedakan status anda sekarang.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: nyanadhana on 02 March 2009, 09:36:37 AM
yang ribut adalah ego anda sendiri,sadari...sadari...
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: naviscope on 02 March 2009, 09:38:29 AM
^
^
^
bro nyandhana, nana sudah keluarin fatwa nya

nechhhh tangkeeeeppppp http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=9287.msg155381;topicseen#msg155381

 ;D, jadi kan ketahuan, mana yang sesat, mana yang ngak, mana yang pantas didukung, mana yang tidak pantas didukung
mana yang bener2 umat agama ama umat dhamma? << ini juga menunjukan salah satu ke ego -an loh, hihihihi.....

 _/\_
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: nyanadhana on 02 March 2009, 09:44:30 AM
fatwa itu melecehkan agama Buddha sendiri,menunjukkan pemahaman Buddhisme yang tidak menembus inti kebijaksanaan para Buddha.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: naviscope on 02 March 2009, 09:49:42 AM
^
^
^
jd bingung?

mana yang sesat ya? ato mana yang menyesat kan?

baca shurangama sutra dulu ah, iblis2 dalam radius 5 kilometer, segera menyingkir ya, kalau tidak akan dimusnahkan...
wakakakaka......
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: nyanadhana on 02 March 2009, 10:02:41 AM
yang sesat ya batin kita diliputi oleh moha,dosa dan lobha.
lupakah kita 3 akar ituyang seharusnya kita padamkan?

terkait Buddha Bar itu sendiri,adalah tidak etis untuk mengurus hanya satu bar itu saja,masih banyak bar,resto,spa bernamakan Buddha tersebar dimana-mana.kalo begitu hanya ekslusif agama Buddha yang bisa menggunakan kata Buddha itu sendiri,bukankah sekarang menjadi ego kepemilikan?

Lupa pula kita diingatkan kita terlalu sibuk dengan rangsangan 5 panca indra,ketika mata melihat, LDM berpengaruh, ketika telinga mendengar,LDM bekerja. kita lupa melihat ke dalam sendiri.

Musnahnya agama Buddha bukan dari faktor eksternal melainkan faktor internal para umatnya sendiri.

dan ingat satu hal, Buddha Bar jika ia buruk ,ia akan lenyap sendiri sesuai faktor karmanya, namun bila kita ikutan ribut,kita sudah mulai memunculkan bibit permusuhan pro dan kontra beragama Buddha. lupakah kita untuk "diam" sejenak?
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Forte on 02 March 2009, 10:21:17 AM
IMO, menentang Buddha Bar belum tentu berarti Lobha Dosa Moha, tapi bisa juga didasari Metta dan Karuna. Kita yang mengetahui bahwa penggunaan atribut keagamaan yang tidak pantas bertentangan dengan hukum negara, maka termasuk dalam perbuatan buruk juga. Jadi menentang Buddha Bar dalam hal ini untuk mencegah ybs melakukan karma buruk lebih. Intinya, kita dengan metta, tidak tega membiarkan sesuatu yang salah terjadi dan berusaha menyadarkan.

Itu jika ditinjau dari segi niat. Dan bila ditinjau dari post bro Willi mengenai hukum karma dengan ilustrasi membunuh ayam, juga perlu diperhatikan bagaimana proses yang dilakukan, dan bagaimana perasaan setelah perbuatan itu dilakukan.. apakah dilakukan dengan proses baik yaitu dengan cara yang sopan ? dan apakah jika gagal diperjuangkan akan muncul kebencian ? atau misal berhasil diperjuangkan akan muncul kesombongan ? Atau muncul sikap upekkha dan bahagia karena berhasil menyadarkan kesalahan tersebut..

Jadi IMO ada banyak faktor yang bisa diperhatikan.. dan itu tergantung dari batin kita masing2 menyikapinya, apakah dengan LDM, atau dengan metta :)

_/\_
 
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: naviscope on 02 March 2009, 10:26:44 AM
^
^
^
setuju bro :jempol:

[at] atas n atas-nya lg
iblis2 radius 5 kilometer, koq ga menyingkir ya?
hehehe....

jgn melihat dari satu sisi, anda beranggapan anda yang bener, yang lain tidak benar (hilangkan ke ego anda dulu, sebelum anda menghilangkan ke ego an orang lain)

uda ah, mo kerja dulu, pusink.... :P
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: truth lover on 02 March 2009, 10:35:11 AM
  PDS menentang keras Buddha bar
Posted by: "zengcdt" zengcdt [at] yahoo.com   zengcdt
Fri Feb 27, 2009 3:57 pm (PST)
Hari ini, tanggal 27 Februari 2009, Fraksi
Partai Damai Sejahtera menerima sekitar 150
orang umat Buddhis dari Forum Anti Buddha Bar.
Tampak Suhu Guna Badra, Budiyono Tantrayoga,
Aggy Tjetje, Sugianto (MBI), Hermanto, Acong
(Caleg Tangerang), Eko (Ketua Hikmahbudhi) ,
Ibu Yuri (IABN), Lusi dari Walubi, Rusli dsb.

Hari ini, Ketua Umum PDS Bpk. Ruyandi Hutasoit
menyempatkan diri hadir dan memberi sambutan.
Wakil Ketua Deni Tewu, orang kuat nomor dua
di PDS, juga menyempatkan berdialog dengan
umat Budha.

Sebelum pertamuan dimulai, tampak Budiman
Sudarma Ketua Umum Generasi Muda Mahayana Indonesia
(GMMI) berdiri di pintu ruangan fraksi PDS.
Ia membagi-bagikan selebaran sikap DPP GMMI
dan Pernyataan Sikap Sangha Mahayana Indonesia
ditanda-tangani Bhiksu Kusalasasana Mahasthavira.
Pernyataan mereka mendukung Buddha Bar.

Ada lima point yang mendasari sikap Budiman
Sudarma dan Kusalasasana. Yaitu:

1. Buddha Bar hanya merek dagang perancis yang
terdaftar resmi.

2. Indonesia sbg anggota WTO harus mematuhi
aturan sistem PASAR BEBAS.

3. Ada Kepres mengenai Trademarks Law Treaty.

4. UU No.15 tahun 2001.

5. Peraturan Pemerintah No.16 tahun 1997.

Statemen selanjutnya, Budiman mengutip BUDDHA SPA
dan BUDDHA BELLY di Bali. Kedua tempat ini memakai
kata "Buddha". karena bukan tempat ibadah, maka
arca Buddha Mahayana tidak sebagai obyek kesucian/
sembayang sehingga tidak Buddha Bar tidak melanggar
norma-norma agama Budha.

demikian sekilas isi selebaran yg diedarkan
oleh anak-buah Ibu Hartati Murdaya ini.

Ketika pertemuan dengan PDS dimulai, Bang Budiman
tidak masuk ke ruangan. Mungkin karena pertemuan
itu adalah pertemuan Forum Anti Buddha Bar. sehingga
kalangan pendukung Buddha Bar, yang salah seorang
pemilik sahamnya adalah putra Jenderal Sutiyoso,
merasa sungkan untuk ikut-ikutan.

Dalam pers rilisnya, PDS menentang keras keberadaan
Buddha Bar. PDS berjanji akan memperjuangkan
ditutupnya Buddha Bar dengan alasan p*n*staan
terhadap Agama Buddha.

Fraksi PDS berjanji akan meminta pertemuan dengan
Kapolri guna membicarakan masalah keresahan sebagian
Umat Buddha di Indonesia.

Ada pertanyaan dari wartawan, apakah PDS menunggangi/
mempolitisir keresahan umat Budha ini??

Seorang biksu dari aliran Lu Shen Yen menjawab
justru kita yg memperalat PDS untuk kepentingan umat
Budha.

Pertemuan ini difasilitasi oleh Aggy Tjetje
(www.aggytjetje. com)

saya mendengar rumor bahwa salah satu pemilik saham Buddha bar adalah saudara kandung seorang suhu di Mahayana, dan suhu tersebut juga diundang pada waktu peresmian Buddha bar, berita ini entah benar atau tidak, adakah diantara mas-mas member yang tahu mengenai hal ini?

 _/\_
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: nyanadhana on 02 March 2009, 10:36:09 AM
iblis2 radius 5 kilometer, koq ga menyingkir ya?
hehehe....

jgn melihat dari satu sisi, anda beranggapan anda yang bener, yang lain tidak benar


tidak perlu beranggapan benar disini karena dari awal sudah termasuk dualitas pro dan kontra.untuk menilai saya benar atau dia yang benar,gampang,cukup crosscheck dengan batin masing-masing,apakah di dalam pembicaraan Buddha Bar tidak ada rasa panas dalam berlebihan?
Atas nama metta dan karuna,sebenarnya kurang tepat digunakan untuk term ini, saya kembalikan, beberapa kali Sang Buddha berjalan dan sengaja menemui orang-orang jahat untuk disadarkan,contoh Angulimala, Buddha tahu Angulimala berniat membunuhnya tapi Sang Buddha tetap nekad bertemu Angulimala. ini menekankah bahwa Dhamma tidak hanya bagi mereka yang batinnya sudah cerah, namun untuk mereka yang gelap.
Sekarang,bila Buddha Bar ditutup oleh fatwa dll, tentu di satu pihak mereka yang "gelap" akan makin membenci Dhamma, dan menutup semua kemungkinan dirinya mau mendengarkan Dhamma kembali. apakah metta karuna kita membuat mereka mendekati Dhamma?
Keberadaan satu patung Buddha akan mengingatkan setidaknya satu atau 2 orang dari seratus orang yang sedang ajep2 menjalin kamma dengan Buddha. ingat,di dalam kegelapan selalu ada terang yang membimbing,itulah kenapa Buddha memiliki manifestasi yang banyak di dunia ini.
Title: Re: Fatwa Sangha Mahayana Indonesia (SMI) terkait Buddha-Bar
Post by: xenocross on 02 March 2009, 11:41:32 AM
kok gua denger ada umat buddha yg dukung, siapa sih?
Title: Re: Fatwa Sangha Mahayana Indonesia (SMI) terkait Buddha-Bar
Post by: m1ch43l on 02 March 2009, 12:12:55 PM
kok gua denger ada umat buddha yg dukung, siapa sih?
yang dukung seh kyknya sedikit tuh bro,tp yg pd CUEK mgkn banyak tuh
mdh2an bs di tutup deh itu bar
_/\_
Title: Re: Buddha Bar - Menteng
Post by: K.K. on 02 March 2009, 12:13:19 PM
:)

Umumnya bagi orang yang tidak kenal Buddhisme, keberadaan Buddha-Bar tidak membuat resah.
Setelah belajar Buddhisme, biasanya terbagi jadi 2 macam orang:
1. Yang lebih damai dan lebih tidak resah dengan penghinaan & pelecehan oleh orang lain
2. Yang jadi kalap kehilangan pengendalian diri dan merasa egonya sebagai bagian dari Buddhisme terhina

Tipe ke dua ini, adalah yang dikatakan Buddha Gotama belajar Dhamma-nya seperti "memegang ular di ekor".

Secara politik, hukum, dan adat yang berlaku di masyarakat, Buddha Bar adalah SALAH.
Tetapi ditinjau dari dhamma, Buddha Bar hanyalah objek netral sehingga bukan benar dan bukan salah. Yang salah atau pun benar adalah sikap dan pikiran seseorang terhadap objek (Buddha Bar) itu.

Memberi pengetahuan pada orang lain yang tidak tahu atau salah paham karena Buddha Bar atas dasar kasih (seperti dibilang Bro Forte) adalah bagus, tetapi kalau menyatakan protes "demi kebenaran", "demi kelangsungan dhamma", "demi kesucian agama", semua tidak lebih dari omong kosong orang yang ga ngerti dhamma.

Title: Re: Fatwa Sangha Mahayana Indonesia (SMI) terkait Buddha-Bar
Post by: xenocross on 02 March 2009, 12:16:52 PM
cuek itu boleh saja
menutup dan protes supaya ganti nama itu bagus

tapi mendukung? Gua ga ngerti deh mrk mikir apa...
Title: said no to buddha bar?
Post by: aitristina on 02 March 2009, 12:51:27 PM
just join this link

http://apps.facebook.com/causes/causes/227899/welcome?flow=join&m=99e49590#
Title: Re: said no to buddha bar?
Post by: Forte on 02 March 2009, 12:54:01 PM
kenapa harus buat thread baru ?
satukan aja.. biar simpel..
Title: Re: said no to buddha bar?
Post by: nyanadhana on 02 March 2009, 01:04:08 PM
MOD,mohon satukan semua thread berhubungan dengan Buddha Bar,saya pikir kita cukup menyudahi persoalan Buddha Bar kepada mereka yang memiliki otoritas lebih tinggi.
Title: Re: said no to buddha bar?
Post by: aitristina on 02 March 2009, 01:09:00 PM
ya udh dilock aja


bro forte lage doyan lock thread neh :(

kenapa harus buat thread baru ?
satukan aja.. biar simpel..
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: aitristina on 02 March 2009, 01:10:19 PM
just join this link

http://apps.facebook.com/causes/causes/227899/welcome?flow=join&m=99e49590#

   
   
Title: Re: said no to buddha bar?
Post by: naviscope on 02 March 2009, 01:13:50 PM
^
^
^
ada dua nech, nana
xixixi....

nana ayo tentukan sikap, pilih yang mana?

gw uda meluncur ke TKP ya, gw uda klik
sedikit lg capai 1000 tuh...
Title: Re: said no to buddha bar?
Post by: Brado on 02 March 2009, 01:18:51 PM
Said Yes juga gpp, kali aja karena Buddha Bar ini, Sosok Guru Agung kita semakin di kenal orang
Sukur2 kalo ada yang pada tertarik mengenal DhammaNya
 
Title: Re: said no to buddha bar?
Post by: Forte on 02 March 2009, 01:24:18 PM
ya udh dilock aja


bro forte lage doyan lock thread neh :(

kenapa harus buat thread baru ?
satukan aja.. biar simpel..
hahaha..
gw gak capable u/ itu..
Title: Re: said no to buddha bar?
Post by: Sunce™ on 02 March 2009, 01:35:31 PM
no....... i don't agree...
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Hendra Susanto on 02 March 2009, 01:57:24 PM
mohon segala informasi mengenai buddha bar, posting disini aja ya, thx...
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: xenocross on 02 March 2009, 02:43:36 PM
http://www.saynotobuddhabar.blogspot.com/
ada blognya
Title: Mahasiswa Buddha Tolak Buddha Bar di Menteng
Post by: dhamasuka on 02 March 2009, 05:41:44 PM
Jakarta - Keberadaan Buddha-Bar menuai protes. Mahasiswa Buddha pun meminta agar tempat hiburan yang beroperasi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, itu segera ditutup.

"Ini membuat hati umat Buddha Indonesia terasa terhujam," gugat Ketua Umum PP Himpunan Mahasiswa Buddhis Indonesia Eko Nugroho dalam siaran pers yang diterima detikcom, Jumat (27/2/2009).

Meskipun Buddha-Bar merupakan bagian dari jaringan internasional yang telah lama berdiri, namun tidak urung keberadaanya di Jakarta membuat kepedihan hati umat Buddha. Sebab nama Buddha yang sangat diagungkan itu  disematkan sebagai nama tempat hiburan malam.

"Untuk itu umat Buddha menolak tegas keberadaan Buddha dan menuntut tidak menggunakan nama Buddha secara tidak layak, terutama karena melanggar UU No 1/1965 tentang Pencegahan Penyalahgunaan dan/atau Penodaan Agama," desak Eko

Umat Buddha juga sudah melayangkan surat protes ke sejumlah instansi dan lembaga terkait. Yaitu Menteri Agama Maftuh Basyuni, Menteri Pariwisata Jero Wacik, Menteri Dalam Negeri Mardiyanto, serta Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo.

"Dan juga kepada pemilik franchise Buddha-Bar di Indonesia yakni Renny Sutiyoso dan Puan Maharani serta Iyan Farid, tapi belum ada respons positif dari mereka," jelas Eko. (ndr/lh)

http://www.detiknews.com/read/2009/02/27/201015/1091863/10/mahasiswa-buddha-tolak-buddha-bar-di-menteng
Title: Re: Mahasiswa Buddha Tolak Buddha Bar di Menteng
Post by: dhamasuka on 02 March 2009, 05:43:16 PM
Muhaimin Desak Foke Cabut Izin Buddha Bar

Jakarta - Mahasiswa dari Forum Anti-Buddha Bar curhat kepada Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar seputar keberadaan Buddha Bar yang dinilai telah menyinggung pemeluk agama. Muhaimin meminta Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo turun tangan.

"Kita tunggu juga Pak Fauzi Bowo untuk mencabut izin itu. Lalu mendesak kepada Depkum HAM untuk tidak mengeluarkan hak paten brand tersebut," kata Muhaimin.

Hal ini disampaikan dia usai menerima perwakilan dari Forum Anti-Buddha Bar di Kantor DPP PKB, Jalan Sukabumi Nomor 23, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (2/2/2009).

Muhaimin mengimbau pemilik Buddha Bar untuk mengganti nama yang lebih baik. "Indonesia tidak boleh dijajah oleh model-model franchise seperti itu," cetus dia.

Muhaimin juga meminta agar anggota DPR, DPRD memanggil menteri dan pihak terkait untuk menanyakan penggunaan nama tersebut.

Menurut dia, kepolisian harus mengusut kasus tersebut. "Buddha Bar harus kita lawan karena ini tidak hanya semena-mena hanya untuk kepentingan bisnis dan keuntungan. Tetapi, harus memberikan rasa toleransi umat beragama," ujarnya.

Ketua Forum Anti-Budda Bar, Kevin Wu, menambahkan pihaknya memilih curhat ke PKB lantaran partai bergambar berbintang sembilan ini dinilai menjunjung hak-hak keberadaban.

Dikatakan dia, Forum Anti-Buddha Bar telah mengajak dialog Buddha Bar. Namun hal itu tidak direspon.

Selain itu, kata Kevin, pihaknya telah melakukan forum komunikasi dengan pihak terkait. (aan/iy)

http://www.detiknews.com/read/2009/03/02/110616/1092670/10/muhaimin-desak-foke-cabut-izin-buddha-bar
Title: Re: Mahasiswa Buddha Tolak Buddha Bar di Menteng
Post by: dhamasuka on 02 March 2009, 05:44:59 PM
Nama Buddha Bar Akan Diubah

Jakarta - Setelah menuai sejumlah protes, PT Nerata, pemilik Buddha Bar sedang mengupayakan untuk mengubah nama waralaba dari Paris tersebut. Buddha Bar dipastikan tidak akan disegel.

"Oh tidak (disegel). Nanti baru kita omongkan dengan PT Nereta. PT Nereta sedang menghubungi Paris untuk meminta izin perubahan nama," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Prijanto.

Hal itu disampaikan Prijanto usai menerima perwakilan dari Forum Anti-Buddha Bar di Balaikota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (2/3/2009). Sebelumnya forum tersebut curhat ke PKB.

Prijanto memaparkan maksud kedatangan Forum Anti-Buddha Bar.
Intinya, tidak setuju nama Buddha dipakai untuk nama-nama bisnis. Kedua, tidak setuju akseksoris patung Buddha dipakai di cafe tersebut.

Namun, kata dia, ada 2 permintaan dari forum tersebut yang salah alamat. Pertama, meminta PT Nereta untuk meminta maaf kepada umat Buddha. Kedua, meminta label Buddha Bar dilarang masuk ke Indonesia.

"Tetapi menurut kita, untuk label Buddha Bar itu bukan porsi kita karena itu urusannya HaKI," ujar eks Asisten Teritorial KSAD ini.

Izin

Prijanto juga membeberkan latar belakang Dinas Pariwisata mengeluarkan izin penggunaan nama Buddha Bar.

Dikatakan dia, ada 3 surat yang diterima Dinas Pariwisata yang menyetujui penggunaan nama Buddha Bar. Surat itu dikirim dari Forum Komunikasi Buddha Indonesia. Kedua, DPP Buddha Mahayana Majabumi, dan DPP Generasi Budhis Indonesia.

"Ketiga organisasi itu sekarang ini sudah demisioner dan tidak ada," ujarnya.

Kok bisa keluar izinnya? "Saat itu, 3 organisasi ini datang memberikan persetujuan lewat surat yang masuk ke Dinas Pariwisata. Sedangkan dari Walubi belum ada jawaban sehingga Dinas Pariwisata mengeluarkan izin," beber dia.

Pemilik yang mempunyai saham di Buddha Bar disebut-sebut adalah Puan Maharani, Renny Sutiyoso, Djan Farid dan Peter F Sondakh. (aan/iy)

http://www.detiknews.com/read/2009/03/02/160628/1092950/10/nama-buddha-bar-akan-diubah
Title: Re: Mahasiswa Buddha Tolak Buddha Bar di Menteng
Post by: naviscope on 02 March 2009, 06:03:41 PM
^
^
^
berarti mahasiswa nya belum terlalu memahami kebijaksaanan dari buddha (nyanadhana mode 'ON')
harusnya mereka belajar ama bro nyanadhana...

;D

nice info gan, gw sundul keatas ya!!!  :P

hidup bro dhamasuka!!!

 _/\_
Title: Re: Mahasiswa Buddha Tolak Buddha Bar di Menteng
Post by: kiman on 02 March 2009, 06:31:56 PM
orang pariwisatanya TOLOL... emosi gw hahaha...
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Mr.Jhonz on 02 March 2009, 10:05:07 PM
Satu bait untuk nyanadhana
"hanya sedikit diantara umat manusia yg dapat menyeberang sampai pantai seberang.sebagaian besar umat manusia hanya berlari-lari dipantai sebelah sini"dhammapada 85

sy belum mendapat konfirmasi dari sangha theravada indonesia,tapi akhirnya sy tahu kenapa sangha theravada hanya diam dan tenang terhadap masalah ini,"silence is gold"

ini bait untuk yg emosi dan ngotot
"orang bodoh yg menyadari kebodohannya sendiri sesungguhnya adalah orang yang bijaksana,sedangkan orang bodoh yang sombong dan menganggap dirinya bijaksana adalah orang yang sungguh-sungguh bodoh"dhammapada 63
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: lisa on 02 March 2009, 10:17:05 PM
sy belum mendapat konfirmasi dari sangha theravada indonesia,tapi akhirnya sy tahu kenapa sangha theravada hanya diam dan tenang terhadap masalah ini,"silence is gold"
kalo diterusin yang salah dibiarkan apa nantinya generasi kita ga rusak?
anak cucu generasi berikutnya makin dibutakan hal-hal yang makin aneh.
ga rela banget Buddha yang dikagumin malah di Lecehkan dengan cara seperti itu. banyak kaum Buddhist yang sangat hormatnya sebelum berdoa menghadap Buddha aja sampe cuci tangan. kalo duduk kaki ga menghadap altar. apalagi Patung Buddha di letakan di tempat seperti ini. Rasanya gue ga rela banget deh
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: an_atta on 02 March 2009, 10:57:44 PM
beberapa kali Sang Buddha berjalan dan sengaja menemui orang-orang jahat untuk disadarkan,contoh Angulimala, Buddha tahu Angulimala berniat membunuhnya tapi Sang Buddha tetap nekad bertemu Angulimala. ini menekankah bahwa Dhamma tidak hanya bagi mereka yang batinnya sudah cerah, namun untuk mereka yang gelap.

Sdr Nyanadhana, mohon penjelasannya, kisah mengenai Angulimala yg gelap didekati dan disadari oleh Sang Buddha & berhasil, karena yang melakukan adalah Sang Buddha sendiri, yang mempunyai kemampuan utk mencerahkan seseorg.
Kalau jaman sekarang, secara umum (kl bahas ttg exception, tdk akan ada habisnya) org yg duduk di dlm vihara saja sulit utk dicerahkan, apalagi yg duduk di bar.
minimal seharusnya lbh baik yg duduk di vihara drpd yg di bar.

Mengenai pengalaman Anda yg tersadarkan wkt sedang mabuk ketika melihat gambar Buddha, ada berapa org yg bisa seperti itu?
Kalau umat lain yg melihat gbr Buddha bgmn? apakah sama reaksinya?

Kalau memang seperti itu, saya akan mulai melakukan kebaikan dgn membeli byk rupang Buddha dan akan saya sumbangkan ke tempat2 yg tidak bersusila supaya bisa memberi sedikit cahaya pada tempat ter"gelap".

Anda bisa mengatakan at least menjalin karma dgn Buddha, itu adalah benefit dari tempat spt Buddha bar,
namun bgmn dgn risk dibangunnya Buddha bar itu di mata masyarakat umum terhadap image Agama Buddha?

Mungkin Anda akan mengatakan tdk perlu mengurusi yg di luar, lihatlah ke dalam,
tapi ini adalah masalah masyarakat, jadi apakah target untuk mengharapkan masyarakat mengerti pemahaman umat Buddha mengenai ketidak-beratan atas dibangunnya Buddha bar apakah mereka akan mengerti ? Lalu apa akibatnya dari ketidakmengertiannya itu ?

Mohon penjelasannya. Terima kasih.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: ENCARTA on 02 March 2009, 11:06:42 PM
Knowing is nothing, Applying what u Know is Everything.

how much Applying what u Know is enough?
how much satis field is enough?
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: m1ch43l on 02 March 2009, 11:24:57 PM
gw ambil contoh aja deh,cos gw ga ngerti banyak tentang ayat2 tripitaka
1. kl ada seorang bhante/biksu/suhu di keroyok sm org,trs km org diam aja tanpa USAHA melerai n berpikir kl itu udh karmanya si bhante/biksu/suhu gt?
2. kl ada Buddha rupang di kamar aja kl ga salah ga boleh,aplg taruh sembarangan tanpa kita USAHA menegurnya,nanti2 diskotik,tempat pelacuran jg gpp x n anda2 cuek aja.
3. gw rasa Buddha ga butuh terkenal n BANYAK umat kl umatnya ga bs MENGHARGAI N MENGHORMATI Sang Gurunya

umat2 Buddhis seharusnya BERSATU N BERUSAHA,jgn cm mikir diam aja,diam itu emas lha,biarin aja lha,karmanya dy lha dsb..ibarat perang,lbh baek bertempur menang atau kalah rasanya PUAS,tp tidak dgn KEKERASAN lho yg penting USAHAnya..
gw seh ga gerti bget dgn Dhamma or Tripitaka,tp ada org yg pd ngerti Dhamma tp kyk org BODOH Y,herannn d ahhh
salut buat mahasiswa n org2 yg masih peduli _/\_
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: m1ch43l on 02 March 2009, 11:47:00 PM
^
^
^
berarti mahasiswa nya belum terlalu memahami kebijaksaanan dari buddha (nyanadhana mode 'ON')
harusnya mereka belajar ama bro nyanadhana...

;D

nice info gan, gw sundul keatas ya!!!  :P

hidup bro dhamasuka!!!

 _/\_

kebijasanaan Sang Buddha itu seperti apa emang?

buat apa belajar kl semakin SALAH n tambah  BODOH?
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: dhamasuka on 02 March 2009, 11:54:26 PM
Kompas.com

Jangan Komersialkan Nama dan Lambang Religius

SENIN, 2 MARET 2009 | 14:14 WIB
JAKARTA, SENIN — Penggunaan nama dan lambang-lambang religius untuk kepentingan komersial harus dilarang karena hal itu dapat meresahkan umat beragama. Hal tersebut dikatakan Ketua Majelis Mahayana Bhiksu Duta Mahastiva, Tanah Suci, di Jakarta (2/3), terkait penggunaan nama Buddha oleh sebuah restoran di Jakarta.

"Penggunaan nama Buddha dan ornamen-ornamen lain untuk kepentingan komersial sungguh meresahkan kami para penganut ajaran Buddha. Apalagi bisnisnya itu sangat erat dengan konotasi negatif," kata Bhiksu Duta. 

Majelis Mahayana adalah salah satu pendukung Forum Anti-Budha Bar yang merupakan wadah umat Buddha yang menentang penggunaan nama Budha sebagai nama restoran. "Kita tidak mempermasalahkan bisnis mereka, yang kita minta hanya mereka menganti namanya saja," ucap Bhiksu Duta. 

FABB juga menegaskan, jika Buddha Bar tidak segera mengganti nama usaha mereka, pihaknya akan meminta Pemprov DKI mencabut izin operasional Buddha Bar. 

Pada kesempatan yang sama, Kevin Wu, Koordinator Forum Aksi Buddha Bar, menjelaskan, Budha Bar adalah nama bar dan restoran yang berpusat di Perancis. Singapura dan Thailand menolak Buddha Bar masuk ke negara mereka. "Di Singapura dan Thailand ditolak karena dianggap melecehkan nama dan simbol agama. Kalau ini didiamkan, saya khawatir nama-nama dan simbol-simbol agama lain akan digunakan untuk kepentingan komersial juga," ujar Kevin.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: dhamasuka on 02 March 2009, 11:56:30 PM
kompas.cm

Waspadai Oknum yang Ingin Memecah Umat Buddha

SENIN, 2 MARET 2009 | 13:40 WIB
JAKARTA, SENIN — Sangha Mahayana Indonesia mendukung tuntutan pergantian nama Budha Bar. Sangha Mahayana juga meminta kepada seluruh umat Buddha untuk mewaspadai pihak yang ingin memecah belah kesatuan umat Buddha.

Hal itu dikatakan oleh Ketua Umum Sangha Mahayana Indonesia Bhiksu Gunabharda Mahasthavira di Jakarta, Senin (2/3), menanggapi kasus adanya oknum yang mengambinghitamkan Sangha Mahayana untuk mendukung berdirinya Budha Bar

"Sangha Mayana Indonesia yang resmi dan telah terdaftar di Departemen Dalam Negeri menolak dengan tegas penggunaan nama Budha Bar," kata Bhiksu Gunabharda.

Sangha Mayana adalah organisasi keagamaan dari agama Buddha Mahayana. Agama Buddha Mahayana itu sendiri adalah agama yang dianut pada masa Kedatuan Sriwijaya dan Keprabuan Majapahit. Nilai-nilai moral dan spiritual ajaran Buddha sangat dijunjung dan dihormati dalam agama Buddha Mahayana ini.

Pada kesempatan tersebut, Bhiksu Gunabharda mengeluarkan Dharma Niyoga atau fatwa yang menolak penggunaan nama Buddha sebagai merek dagang beserta penempatan simbol Buddha. Menolak pembukaan usaha bar dan restoran dengan memakai nama pendiri Buddha karena sangat bertentangan dengan Pancasila dan ajaran Buddha.

Bhiksu Gunabharda mengingatkan terhadap hasutan sekolompok orang yang ingin memecah kesatuan umat Buddha. Umat Buddha harus berhati-hati terhadap anasir-anasir sekelompok oknum yang tidak bertanggung jawab menghasut dan mengadu domba persatuan dan kesatuan umat Sangha dan umat Buddha.

http://www.kompas.com/read/xml/2009/03/02/14145882/jangan.komersialkan.nama.dan.lambang.religius
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: ENCARTA on 02 March 2009, 11:56:48 PM
kalau sudah tutup buddha barnya? terus?
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: dhamasuka on 03 March 2009, 12:09:54 AM
Liputan6.com

Para Biksu Galang Dukungan Parpol

Sejumlah biksu dan tokoh umat Buddha bertemu kalangan partai politik untuk menggalang dukungan menolak keberadaan Buddha Bar. Umat Buddha mendesak nama kafe segera diganti.



http://www.liputan6.com/ibukota/?id=173659








Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: m1ch43l on 03 March 2009, 12:22:25 AM

ini bait untuk yg emosi dan ngotot
"orang bodoh yg menyadari kebodohannya sendiri sesungguhnya adalah orang yang bijaksana,sedangkan orang bodoh yang sombong dan menganggap dirinya bijaksana adalah orang yang sungguh-sungguh bodoh"dhammapada 63

saya org yg bodoh,tapi saya tau mana yg benar n salah dan jg tau mana yg boleh n tidak boleh..
diambil dari kamusnya m1ch43l  :P
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Mr.Jhonz on 03 March 2009, 05:17:13 AM
Sepertinya ada beberapa kelas yg mendasari perbedaan ini
kelas A. Kelas anantta,sedang belajar untuk melepaskan ego/atta,tujuan dari kelas ini adalah menyadari ananta/tanpa inti diri
mungkin mereka menganggap bait ini cocok "ini bukan miliku,ini bukan diriku,ini bukan aku"

kelasB.kelas bodhisatva,kelas yg berusaha melindungi dharma,kelas ini tidak peduli dibilang bodoh,kurang bijaksana yang terpenting bagi bodhisatva adlah melindungi dharma dan menyebrangkan semua makhluk ke pantai seberang.

Kelas C.kelas umat awan yg sedang belajar untuk menjadi umat buddha sejati,kadang2 langkah yg diambil berlebihan,terlalu semangat

kalo kelas ini dipaksa untuk digabungin agar mencapai kata mufakat ya,hasil seperti thread ini
IMO
Title: Sang pengkhianat
Post by: xenocross on 03 March 2009, 06:38:49 AM
Sang pengkhianat
Setelah seperti detektif menelusuri karena penasaran, saya menemukan hal yg SANGAT janggal....

Pertama oleh ini:
Quote
http://www.detiknews.com/read/2009/03/02/160628/1092950/10/nama-buddha-bar-akan-diubah
Prijanto juga membeberkan latar belakang Dinas Pariwisata mengeluarkan izin penggunaan nama Buddha Bar.

Dikatakan dia, ada 3 surat yang diterima Dinas Pariwisata yang menyetujui penggunaan nama Buddha Bar. Surat itu dikirim dari Forum Komunikasi Buddha Indonesia. Kedua, DPP Buddha Mahayana Majabumi, dan DPP Generasi Budhis Indonesia.

Kedua oleh ini:
Quote
Sebelum pertamuan dimulai, tampak Budiman Sudarma Ketua Umum Generasi Muda Mahayana Indonesia
(GMMI) berdiri di pintu ruangan fraksi PDS. Ia membagi-bagikan selebaran sikap DPP GMMI dan Pernyataan Sikap Sangha Mahayana Indonesia ditanda-tangani Bhiksu Kusalasasana Mahasthavira. Pernyataan mereka mendukung Buddha Bar.

Saya jadi penasaran....ada 'klik' di kepala gua, dan lanjut masuk google untuk mengumpulkan bukti.....
Berikut bukti2 yg saya temukan:

1. Coba google "Forum Komunikasi Buddha Indonesia" dan anda akan menemukan pada urutan pertama:
Forum Komunikasi Umat Buddha Indonesia. www.infobuddhis.com
Tentunya anda sudah tahu siapa pentolannya..... Dia sendiri sudah mengakuinya dan sudah tak bisa ditutupi:

Budiman Sudharma, Ketua FKUB DKI Jakarta

2. Google DPP Buddha Mahayana Majabumi, dan anda akan menemukan juga bahwa:
Budiman Sudharma adalah Sekretaris Dewan Pengurus Daerah
Majelis Agama Buddha Mahayana Indonesia
MAJABUMI – DKI Jakarta

3. Google DPP Generasi Budhis Indonesia, dan anda akan menemukan
Budiman Sudharma, aka Buddhis Sthavira Dharma, Ketua Dewan Pimpinan Pusat GemaBudhi (Generasi Muda Budhis Indonesia)

4. Ada perbedaan kecil dalam detil-detil, tapi menurut saya dapat dimengerti karena Pak Prijanto hanya mengutip apa yg dia dengar, dan beliau tentunya tidak familiar dengan organisasi Buddhis kecil seperti itu, jadi memang ada perbedaan nama. Tapi kalau ditelusuri sangat jarang ada yg namanya seperti itu kecuali organisasi yg saya sebut

5. Lihat saja anda sudah dapat menyimpulkan kan? Anda telah menemukan si Judas, Sang Pengkhianat dalam tubuh agama Buddha Indonesia.
Ternyata dia berada di balik pemberian ijin Buddha Bar, menerbitkan 3 surat atas nama 3 organisasi yg dia punya semua. Dan sekarang dia sok-sok suci mendukung keberadaan Buddha Bar ????
 :o :o :o :o :o :o :o :o :o :o :o :o :o :o :o :o :o :o :o :o :o :o :o

Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: kiman on 03 March 2009, 07:57:18 AM
anjrit, musuh dalam selimut...
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: nyanadhana on 03 March 2009, 07:59:58 AM
maling teriak maling?
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: hatRed on 03 March 2009, 08:00:47 AM
bah tuh serigala dibayar berapa sich?


wout, owww noooo... jangan sampai organisasi buddhis kek MUI yg mengkorupsi ftwa halal
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: hatRed on 03 March 2009, 08:02:36 AM
maling teriak maling?

bukan itu....

tapi maling membenarkan tindakannya...

 [at] xeno

nice analysis bro
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: nyanadhana on 03 March 2009, 08:14:29 AM
maling yang aneh....
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: K.K. on 03 March 2009, 08:42:21 AM
Numpang jawab, Bro nyana.

Sdr Nyanadhana, mohon penjelasannya, kisah mengenai Angulimala yg gelap didekati dan disadari oleh Sang Buddha & berhasil, karena yang melakukan adalah Sang Buddha sendiri, yang mempunyai kemampuan utk mencerahkan seseorg.
Kalau jaman sekarang, secara umum (kl bahas ttg exception, tdk akan ada habisnya) org yg duduk di dlm vihara saja sulit utk dicerahkan, apalagi yg duduk di bar.
minimal seharusnya lbh baik yg duduk di vihara drpd yg di bar.
Masa' sih? Saya lihat malahan banyak yang makin sering ke Vihara makin fanatik. Lihat Buddha Bar, oknum "pengkhianat", dan lain-lain, emosi sudah bermain ke mana-mana. Jadi apa ada manfaat nyatanya dari ke vihara kalau seperti ini?


Quote
Mungkin Anda akan mengatakan tdk perlu mengurusi yg di luar, lihatlah ke dalam,
tapi ini adalah masalah masyarakat, jadi apakah target untuk mengharapkan masyarakat mengerti pemahaman umat Buddha mengenai ketidak-beratan atas dibangunnya Buddha bar apakah mereka akan mengerti ? Lalu apa akibatnya dari ketidakmengertiannya itu ?
Keberadaan vihara yang cuma mencetak umat fanatik tanpa pengertian, apa efeknya? Saya telat 13 tahun belajar dhamma karena dulu saya pikir Buddhisme adalah ajaran dangkal yang melekat pada simbol dan ritual.

Orang yang tidak tahu Buddhisme tinggal search di internet dan akan mendapatkan pancasila Buddhis tidak bersesuaian dengan Buddha Bar. Itu adalah pengetahuan umum yang tidak perlu digembar-gembor. Yang orang nilai dari manfaat dhamma adalah SIKAP dari umat yang mempraktikkannya. Apa pendapat orang jika lihat umat Buddha mengutuk bahkan sampai ada fatwa segala? Kalau saya pribadi akan menilai Metta/Karuna/Upekkha = Bualan tingkat tinggi.

Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: nyanadhana on 03 March 2009, 08:46:43 AM
Numpang jawab, Bro nyana.

Sdr Nyanadhana, mohon penjelasannya, kisah mengenai Angulimala yg gelap didekati dan disadari oleh Sang Buddha & berhasil, karena yang melakukan adalah Sang Buddha sendiri, yang mempunyai kemampuan utk mencerahkan seseorg.
Kalau jaman sekarang, secara umum (kl bahas ttg exception, tdk akan ada habisnya) org yg duduk di dlm vihara saja sulit utk dicerahkan, apalagi yg duduk di bar.
minimal seharusnya lbh baik yg duduk di vihara drpd yg di bar.
Masa' sih? Saya lihat malahan banyak yang makin sering ke Vihara makin fanatik. Lihat Buddha Bar, oknum "pengkhianat", dan lain-lain, emosi sudah bermain ke mana-mana. Jadi apa ada manfaat nyatanya dari ke vihara kalau seperti ini?


Quote
Mungkin Anda akan mengatakan tdk perlu mengurusi yg di luar, lihatlah ke dalam,
tapi ini adalah masalah masyarakat, jadi apakah target untuk mengharapkan masyarakat mengerti pemahaman umat Buddha mengenai ketidak-beratan atas dibangunnya Buddha bar apakah mereka akan mengerti ? Lalu apa akibatnya dari ketidakmengertiannya itu ?
Keberadaan vihara yang cuma mencetak umat fanatik tanpa pengertian, apa efeknya? Saya telat 13 tahun belajar dhamma karena dulu saya pikir Buddhisme adalah ajaran dangkal yang melekat pada simbol dan ritual.

Orang yang tidak tahu Buddhisme tinggal search di internet dan akan mendapatkan pancasila Buddhis tidak bersesuaian dengan Buddha Bar. Itu adalah pengetahuan umum yang tidak perlu digembar-gembor. Yang orang nilai dari manfaat dhamma adalah SIKAP dari umat yang mempraktikkannya. Apa pendapat orang jika lihat umat Buddha mengutuk bahkan sampai ada fatwa segala? Kalau saya pribadi akan menilai Metta/Karuna/Upekkha = Bualan tingkat tinggi.



demikianlah adanya...terima kasih sudah memberikan penjelasan yang saya pikir harus dibaca dengan hati yang terbuka.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Brado on 03 March 2009, 08:48:26 AM
At Bro Kainyn  _/\_

Jadi sebaiknya bagaimana tindakan kita sebagai umat Buddha dalam menyikapi hal2 yang demikian ?
Mohon nasehat dan bimbingannya  ^:)^
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Johsun on 03 March 2009, 08:49:53 AM
weww. Tadi pagi lhat berita di sctv. Kabarnya kasus ini sampai ke ting
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Johsun on 03 March 2009, 08:50:26 AM
weww. Tadi pagi lhat berita di sctv. Kabarnya kasus ini sampai ke tingkat gubernur dan komisi dpr. Gilee ribet amat sampai ke dpr.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: nyanadhana on 03 March 2009, 08:51:09 AM
weww. Tadi pagi lhat berita di sctv. Kabarnya kasus ini sampai ke tingkat gubernur dan komisi dpr. Gilee ribet amat sampai ke dpr.

hati yang tidak dijaga akan menimbulkan percikan ego yang besar.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: hatRed on 03 March 2009, 08:59:31 AM
Buddha bar lahir dari ego yg besar juga sepertinya...

tuh si "pengkhianat" tadi juga menyetujui atas dasar ego.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: K.K. on 03 March 2009, 09:03:07 AM
At Bro Kainyn  _/\_

Jadi sebaiknya bagaimana tindakan kita sebagai umat Buddha dalam menyikapi hal2 yang demikian ?
Mohon nasehat dan bimbingannya  ^:)^

Saya sih belum pantas memberikan bimbingan, mungkin harus tanya para Bhikkhu/Bhikshu yang anda rasa cocok.  

Tetapi kalau saya memilih tidak mencampur-aduk keagamaan dengan sosial-politik dalam masyarakat. Hal begini 'kan kita tidak tahu apakah ada "otak" di belakang hal ini yang mau memprovokasi, mengadu domba dan sebagainya. Kalau umat Buddha sebegitu gampangnya "digerakkan", sungguh berbahaya.
Biarlah yang punya akses untuk mengurus secara hukum, mengurusnya secara hukum juga. Walaupun kalah, tidak usah pusing karena memang politik adalah demikian.

Sementara kita sendiri tidak perlu panas hati merasa ini adalah "penodaan", "penghinaan", atau "pelecehan". Buddha tidak mengajarkan demikian, bukan? Kebetulan beberapa saat lalu saya baca Mahaparinibbana Sutta dan ada kisah ketika Buddha akan Parinibbana, ada hujan bunga-bunga surgawi, nyanyian para dewa terdengar dan bunga yang sebelum musimnya mekar. Buddha mengatakan belum pernah ada penghormatan seperti itu, tetapi Bhikkhu, Bhikkhuni, Upasaka, Upasika mana pun yang mempraktikkan jalan Dhamma dengan sungguh-sungguh, ia telah memberikan penghormatan yang paling tinggi kepada Tathagata.

Nah, mau demo, mau ribut2, mau diam, atau menjalankan dhamma, silahkan pilih yang paling cocok.

Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: nyanadhana on 03 March 2009, 09:03:48 AM
Buddha bar lahir dari ego yg besar juga sepertinya...

tuh si "pengkhianat" tadi juga menyetujui atas dasar ego.

Buddha bar adalah franchise yang diporting untuk bangun di Indonesia, orang hanya menjalankan bisnisnya, yang ego besar ya umat "agama" Buddhanya.
Bagaimana kita disebut murid Buddha Gotama?
1. mereka yang menjalankan Dhamma melihat Buddha
2. mereka yang melatih ke dalam mengurangi keterkaitan ego ke luar menemukan samadhi
3. mereka menjaga sila dan vinaya membuat diri mereka disiplin dan jauh dari cemoohan.
3. mereka yang memahami Dhamma yang mendalam menemukan kebijaksanaan.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Brado on 03 March 2009, 09:11:32 AM
Saya sih belum pantas memberikan bimbingan, mungkin harus tanya para Bhikkhu/Bhikshu yang anda rasa cocok.  

Tetapi kalau saya memilih tidak mencampur-aduk keagamaan dengan sosial-politik dalam masyarakat. Hal begini 'kan kita tidak tahu apakah ada "otak" di belakang hal ini yang mau memprovokasi, mengadu domba dan sebagainya. Kalau umat Buddha sebegitu gampangnya "digerakkan", sungguh berbahaya.
Biarlah yang punya akses untuk mengurus secara hukum, mengurusnya secara hukum juga. Walaupun kalah, tidak usah pusing karena memang politik adalah demikian.

Sementara kita sendiri tidak perlu panas hati merasa ini adalah "penodaan", "penghinaan", atau "pelecehan". Buddha tidak mengajarkan demikian, bukan? Kebetulan beberapa saat lalu saya baca Mahaparinibbana Sutta dan ada kisah ketika Buddha akan Parinibbana, ada hujan bunga-bunga surgawi, nyanyian para dewa terdengar dan bunga yang sebelum musimnya mekar. Buddha mengatakan belum pernah ada penghormatan seperti itu, tetapi Bhikkhu, Bhikkhuni, Upasaka, Upasika mana pun yang mempraktikkan jalan Dhamma dengan sungguh-sungguh, ia telah memberikan penghormatan yang paling tinggi kepada Tathagata.

Nah, mau demo, mau ribut2, mau diam, atau menjalankan dhamma, silahkan pilih yang paling cocok.

Saya bisa menangkap maksud Bro Kainyn
Memang berbahaya jika umat Buddha bisa dimobilisasi sedemikian rupa dengan mengabaikan nilai2 ajaran Sang Guru yang justru meneladankan kedamaian, tanpa benci dan permusuhan
Mari kita kembali lagi ke PRAKTEK..
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Hendra Susanto on 03 March 2009, 09:12:03 AM
 ^-^ ^-^ ^-^ kain makin sakti...

mau kasih tp begini

Quote
Sorry, you can't repeat a karma action without waiting 720 hours.

 ^-^ ^-^
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: K.K. on 03 March 2009, 09:13:06 AM
Saya bisa menangkap maksud Bro Kainyn
Memang berbahaya jika umat Buddha bisa dimobilisasi sedemikian rupa dengan mengabaikan nilai2 ajaran Sang Guru yang justru meneladankan kedamaian, tanpa benci dan permusuhan
Mari kita kembali lagi ke PRAKTEK..

:) Begitulah.  _/\_
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: K.K. on 03 March 2009, 09:16:12 AM
^-^ ^-^ ^-^ kain makin sakti...

mau kasih tp begini

Quote
Sorry, you can't repeat a karma action without waiting 720 hours.

 ^-^ ^-^

;D Thanx, Bro Hendra.
Saya senang kalau posting saya bisa membantu orang lain. Semoga yang punya kecocokan dengan saya, tidak bernasib "buruk" sama seperti saya dulu.


Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: nyanadhana on 03 March 2009, 09:19:22 AM
justru ada sebuah yang buruk maka orang bisa belajar lebih baik.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Johsun on 03 March 2009, 09:26:10 AM
Oh. . .Jadi yang membangun buddha bar itu umat buddha jugo yo?
Sory ga tau.
Tampaknya menteng ini sampai masuk berita-berita nasional ya, hehehe.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Equator on 03 March 2009, 09:27:04 AM
^-^ ^-^ ^-^ kain makin sakti...

mau kasih tp begini

Quote
Sorry, you can't repeat a karma action without waiting 720 hours.

 ^-^ ^-^

;D Thanx, Bro Hendra.
Saya senang kalau posting saya bisa membantu orang lain. Semoga yang punya kecocokan dengan saya, tidak bernasib "buruk" sama seperti saya dulu.

Bisa di share bro.. di thread pengalaman pribadi ?  ;D
Atau sudah ada linknya ?  :-?
Jadi penasaran.. nasib buruk seperti apa sich ?  ???
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: J.W on 03 March 2009, 09:28:48 AM
kalo diterusin yang salah dibiarkan apa nantinya generasi kita ga rusak?
anak cucu generasi berikutnya makin dibutakan hal-hal yang makin aneh.
ga rela banget Buddha yang dikagumin malah di Lecehkan dengan cara seperti itu. banyak kaum Buddhist yang sangat hormatnya sebelum berdoa menghadap Buddha aja sampe cuci tangan. kalo duduk kaki ga menghadap altar. apalagi Patung Buddha di letakan di tempat seperti ini. Rasanya gue ga rela banget deh

Oleh karena itu menjadi tugas anda untuk memberikan pemahaman yg bener kepada anak cucu anda.. bukannya gontok2an ikut berjihad.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: K.K. on 03 March 2009, 09:45:23 AM
Bisa di share bro.. di thread pengalaman pribadi ?  ;D
Atau sudah ada linknya ?  :-?
Jadi penasaran.. nasib buruk seperti apa sich ?  ???

Bukan nasib buruk gimana, tadi saya sudah share kok. Karena saya hanya ketemu "Buddhist" yang melekat pada simbol & ritual, saya tidak mau belajar Buddhisme karena menurut saya dangkal. Jadi semua agama yang ada saya pelajari, tetapi justru Buddhisme saya lewati.

Tapi memang benar juga seperti Bro nyana bilang. Karena dari "kesusahan" itu, jadi banyak pengalaman.

Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Johsun on 03 March 2009, 09:48:27 AM
Yup. Sampai para bhikkhu atau bhikksu pun harus turut ikut ke lapangan, yang mana seharusnya nggak perlu.
.;D.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: nyanadhana on 03 March 2009, 09:51:09 AM
Yup. Sampai para bhikkhu atau bhikksu pun harus turut ikut ke lapangan, yang mana seharusnya nggak perlu.
.;D.

aku lihat di koran biksu yang turun ke lapangan juga sering dapat gosip miring dari masyarakat suka pakai wig dan pergi ajep2.well...hal yang lucu sebenarnya
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Johsun on 03 March 2009, 09:59:20 AM
Kalau gt para bhikku atau bhiksu zaman sekarang punya selera humor juga ya, wkwk.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: johan3000 on 03 March 2009, 10:00:06 AM
nice post, spy quality, deep thinking.... xenocross (reputasi +1)....



kancut (underware) bungkus api,
akhirnya kancutnya kobong (burn up)....
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: hatRed on 03 March 2009, 10:00:39 AM
ada 3 Kelompok masyarakat Buddhis dalam menanggapi masalah "Buddha Bar" ini

1. Kelompok yg Setuju
    
    kelompok ini setuju karena alasan Embel2 Buddha ini tidaklah begitu penting, malah mereka melihat sisi baik dari penggunaan atribut Buddhisme dalam bar yaitu sebagai pengingat moral bagi penghuni bar akan dharma sang buddha.

2. Kelompok yg menolak

    kelompok ini menolak kehadiran buddha bar dengan banyak alasan, antara lain adalah sebagai simbol penghormatan terhadap guru besar Buddha Gotama, lalu juga sebagai menegakkan kerangka acuan dari Buddhisme, lalu juga melihat situasi sosial di Indonesia.

3. Kelompok Netral

   Kelompok ini tidak termasuk diantara dua kelompok tadi, karena mereka berpikir pandangan terhadap buddha bar ini tidak membawa kemajuan batin bagi mereka sendiri. artinya mereka lebih "egois" dan lebih melihat dari sikap dalam diri sendiri.


terserah mo masuk kelompok yg mana...

cuma lucu aja kaloo...........

1. Kelompok yg Setuju
    Ketika ada yg menolak, maka kelompok ini malah juga gak bisa mengontrol emosinya.

2. Kelompok yg tidak setuju
    Ketika ada kelompok yg menolak dan juga netral malah menganggap mereka sebagai pengkianat.

3. Kelompok Netral
    Ketika mendengar ada kelompok yg setuju dan juga ada yg tidak setuju, malah bersemangat ngocehin orang2 biar netral.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: coedabgf on 03 March 2009, 10:08:49 AM
hati hati saja juga untuk tunggangan tujuan kepentingan politis seseorang atau kelompok. koq baru sekarang disodorkan (penyebar-luasan) secara intens beritanya, gak dari dulu-dulu? inga-inga suasananya jangan-jangan dijadikan alat penggebuk. (LDM loh!)
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Hendi Wijaya on 03 March 2009, 10:20:21 AM
wew...

kayanya heboh bgt nih gw perhatiin semakin heboh aje...

aye gk pernah ke Buddha bar T__T,pingin liat deh kek mana seh sampe bikin perdebatan kontroversial kyk gitu...

mungkin kelompok yg setuju dengan keberadaan buddha bar itu (yg agama buddha),ya cuma buddha KTP duank...tidak mengerti Dhamma,jadi bodo amat lah...

"Orang yg Setuju: bodo amat,gk penting bgt sih..."  ;D
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Johsun on 03 March 2009, 11:27:26 AM
Ya heboh banget gt loh!
Padahal cuma sebiji bar gt loh!
Sampai melapor ke dpr dan gubernur gt loh! ;D
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Hendi Wijaya on 03 March 2009, 11:40:28 AM
no no no  [-X

bukan begitu maksud ay bro johsun...
justru kalo dilihat dari bahan bacaan n postingan"...saya termasuk kelompok yg tidak setuju (belon liat aslinya Buddha Bar seh  ^-^)

Ya heboh banget gt loh!
Padahal cuma sebiji bar gt loh!
Sampai melapor ke dpr dan gubernur gt loh! ;D

eitsss!!! bro johsun jgn ngomong gitu...pamali kata org"..coba kalo Allah/Muhammad Bar...masih brani bilang begitu gag? ("sebiji bar-nya" itu loh yg gk tahan...)  ^-^
tolong jangan bersikap egois spt itu,karena anda bukan beragama Buddha makannya anda bisa berkata spt itu...saya rasa anda dapat mengerti sendiri lah bro johsun... (sori no offense...  :) )

Thx.
 _/\_
Title: Acahn Brahm berbicara mengenai Buddha Bar.
Post by: aitristina on 03 March 2009, 11:40:32 AM
 
Posted by: "prajnarupam" prajnarupam [at] yahoo.co.id   prajnarupam
Mon Mar 2, 2009 5:37 pm (PST)
:} :] :)

Pak Ongko pentolan BEC Surabaya menanyakan apakah Buddha BAr perlu
"dihabisi" atau dibiarkan?

Inilah jawaban sangat Bijaksana dr Achan :

Ada satu pengalaman saya,ketika ditelepon oleh angkatan laut
Amerika,mereka bertanya "Mr.Monk,apa yg harus Anda lakukan bila ada yg
membuang Tipitaka kedalam toilet?"
Achan menjawab dgn bercanda "saya akan langsung panggil tukang ledeng"
hahaha...seketika hadirin ketawa.

Beliaw melanjutkan:

Sebenarnya orang2 bisa membakar vihara,membunuh Bhikkhu,meledakkan
patung Buddha,membakar Tipitaka, namun hakekatnya semua itu tidak
lebih hanyalah BUNGKUS/WADAH dr Dhamma bukan Dhamma itu sendiri.
orang2 dapat melakukan itu semua namun kita tidak akan membiarkan
mereka menghancurkan Buddha(Dhamma) yakni kedamaian dan toleransi
sehingga terciptalah hidup yg harmonis.
Boleh saja protes namun berprilakulah dgn cara damai,jika protes
disanggupi ya syukur jika ditolak ya ga pa pa lah.
Didalamnya terdapat banyak patung Buddha alangkah baiknya bila tiap
ruang diberi tambahan berupa buku Tipitaka/Dhamma sehingga pengunjung
bisa sambil belajar Dhamma.
============ ========= ========= ====
Demikianlah jawaban bijak Beliaw,orang bijak selalu mengedepankan
kebahagiaan bukan siapa yg menang/ego, melalui jalan tengah.

Setelah saya pikir2 ada baiknya seperti saran Achan Brahm diberi buku
Tipitaka/Dhamma didalam tiap ruangan, bagaiman jika sobat2 yg protes
kali ini tuntutannya adalah HARUS dicantumkan isi dr Panca Sila
Buddhism di tiap ruang di Buddha Bar dgn bahasa Inggris dan Indonesia,
dgn demikian pengunjung tidak salah mengerti akan esensi ajaran Buddha
dan syukur2 setelah membaca mereka bertobat dr minum2 alkohol.
hehehe... bagaimana ide ini?

Seperti inilah sebenarnya karakter seorang Umat Buddha yg semestinya
kita contohkan,jika kita tahunya hanya menuntut
TUTUP,BUBARKAN, HANCURKAN, BAKAR,CABUT IJIN!!!! apa bedanya umat Buddha
dgn mereka2? tetaplah pertahankan toleransi kedamaianlah yg utama.
Jalan tengah yg terbaik dalam menyelesaikan persoalan.

Sobat2 ku marilah jadilah orang2(umat2 Buddha) yg lain dr pd orang2 pd
umumnya tunjukkan keunikan Dhamma biar mereka tahu, biar mereka
terbuka mata nya yg penuh dgn debu. Disaat itu kita adalah layak
mendapatkan kebahagiaan sebagai siswa2 Buddha.

Semoga semua berbahagia

salam
CC.sen
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: johan3000 on 03 March 2009, 11:50:31 AM
no no no  [-X

bukan begitu maksud ay bro johsun...
justru kalo dilihat dari bahan bacaan n postingan"...saya termasuk kelompok yg tidak setuju (belon liat aslinya Buddha Bar seh  ^-^)

Ya heboh banget gt loh!
Padahal cuma sebiji bar gt loh!
Sampai melapor ke dpr dan gubernur gt loh! ;D

eitsss!!! bro johsun jgn ngomong gitu...pamali kata org"..coba kalo Allah/Muhammad Bar...masih brani bilang begitu gag? ("sebiji bar-nya" itu loh yg gk tahan...)  ^-^
tolong jangan bersikap egois spt itu,karena anda bukan beragama Buddha makannya anda bisa berkata spt itu...saya rasa anda dapat mengerti sendiri lah bro johsun... (sori no offense...  :) )

Thx.
 _/\_

Koq ngak ada yg bahas management, brand image dan customer services dari bar tsb ?
apakah dekorasinya bagus banget... atau gimana?

Bagaimana kalau MoMo bar boleh? (tau artinya Momo ?)
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: hatRed on 03 March 2009, 11:53:01 AM
Minky Momo ???
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Johsun on 03 March 2009, 11:53:02 AM
Oke peace . . . . .\/, ;D
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Johsun on 03 March 2009, 12:10:34 PM
Mksud gw kalau cuma sebiji bar gak perlu sampai melapor ke gubernur atau dpr gtu lho.
Cukup rame-rame mendatangi bar tersebut, dan cari pemiliknya, kasih peringatan, kasih teguran sampai si pemilik mau dan menurut.


cmiiw.
Title: Re: Acahn Brahm berbicara mengenai Buddha Bar.
Post by: tesla on 03 March 2009, 12:10:42 PM
nasehat bagus dari Ajahn Brahm, bahwa:
semua itu (patung, label Buddha) hanyalah BUNGKUS, bukan dhamma itu sendiri.
menurut saya, banyak umat Buddhist sekarang bermimpi melihat patung, kitab, agama, dst... yg dikira adalah Dhamma...

Sang Buddha berkata kepada Vakkali:
"Cukup, Vakkali! Apa yang ingin dilihat dari tubuh menjijikan ini? Siapa yg melihat Dhamma, Vakkali, ia melihatku; siapa yg melihatku, ia melihat Dhamma. Sebenarnya yg melihat Dhamma, ia melihatku; yg melihatku, ia melihat Dhamma."
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Nevada on 03 March 2009, 12:13:07 PM
Mksud gw kalau cuma sebiji bar gak perlu sampai melapor ke gubernur atau dpr gtu lho.
Cukup rame-rame mendatangi bar tersebut, dan cari pemiliknya, kasih peringatan, kasih teguran sampai si pemilik mau dan menurut.


cmiiw.

Kami Umat Buddha tidak suka memaksa dan memakai kekerasan, bro... :)
Title: Re: Acahn Brahm berbicara mengenai Buddha Bar.
Post by: hatRed on 03 March 2009, 12:15:07 PM
Justru itu menurut saya, karena Patung itu Bungkus, maka sudah kwajiban kita tuk memelihara bungkus itu, kalo gak mo orang jijik meliat bunkus tersebut.
Title: Re: Acahn Brahm berbicara mengenai Buddha Bar.
Post by: Pitu Kecil on 03 March 2009, 12:16:25 PM
Ajahn Brahm _/\_ saya memang sangat salut kepadanya, Happy... Happy.. and Happy :)
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: aitristina on 03 March 2009, 12:19:09 PM
  Detik.com: Muhaimin Desak Foke Cabut Izin Buddha Bar
Posted by: "agush" gusput [at] yahoo.com   gusput
Mon Mar 2, 2009 12:54 am (PST)
Setelah partai berbasis Nasionalis kr****n, kini Partai Besar berbasis Nasionalis Islam -PKB - menyatakan sikap penolakan terhadap eksploitasi Buddha. Jujur saja, saya menunggu sikap PKB untuk persoalan Buddha Bar ini karena selama ini PKB menjunjung tinggi pluralisme dan membela keberadaan minoritas. Apalagi di jajaran DPP PKB sekarang, duduk seorang Buddhis sebagai Wakil Sekjennya... Alhamdulilah, sikap tegasnya sudah muncul (bisa dibaca di detik.com, terlampir addressnya)
Â
http://www.detiknew s.com/read/ 2009/03/02/ 110616/1092670/ 10/muhaimin- desak-foke- cabut-izin- buddha-bar
Â
Untung komunitas Buddhis sudah bersuara duluan.. kalau tidak apa jadinya... dibela teman2 Islam, kr****n, ka****k, tapi  di dalam komunitas sendiri ngumpet, masa bodoh, apalagi malah mendukung Buddha Bar... alangkah malunya... tapi untung itu tidak terjadi :)
Â
Dalam perjuangan bersama ini, mari kita tetap pahami bahwa persoalan Buddha Bar adalah persoalan menjaga keluhuran setiap agama di bumi Indonesia. Persoalan ini bukan soal fanatisme umat Buddha. Ini adalah persoalan yang bisa dialami setiap agama, sehingga hendaknya setiap umat beragama bahu membahu menjaga keluhuran agama di tanah air tercinta ini.
Â
Jangan biarkan kepentingan bisnis menodai ataupun melecehkan agama apapun demi mencari keuntungan.
Â
agus.
Title: Re: Acahn Brahm berbicara mengenai Buddha Bar.
Post by: tesla on 03 March 2009, 12:26:23 PM
Justru itu menurut saya, karena Patung itu Bungkus, maka sudah kwajiban kita tuk memelihara bungkus itu, kalo gak mo orang jijik meliat bunkus tersebut.
melihat "bungkus" dhamma bukan melihat dhamma. terserah mau pilih yg mana.

tambahan lagi... Sang Buddha justru menganjurkan orang agar "jijik" melihat tubuhnya lho... lantas mengapa kita melekati bentuk tubuh Sang Buddha yg ter-refleksi pada rupang2?
Title: Re: Acahn Brahm berbicara mengenai Buddha Bar.
Post by: Equator on 03 March 2009, 12:28:16 PM
Justru itu menurut saya, karena Patung itu Bungkus, maka sudah kwajiban kita tuk memelihara bungkus itu, kalo gak mo orang jijik meliat bunkus tersebut.

Ini juga kemarin sudah di bahas oleh Ajhan Bram sendiri waktu seminar di PIK
Beliau bercerita ttg orang kaya yang memesan menu makanan ala bintang lima yang kelewat mewah
Sampai daftar menunya terbuat dari bahan tebal dengan torehan tinta emas pada setiap item menunya
Namun karena ketololannya, kemudian si orang kaya tersebut malah menggigiti menu indah tersebut
Hal ini juga tak ubahnya dengan kita yang belajar Dhamma, kita hanya menelan teori2 semata dengan mengabaikan praktek yang sesungguhnya, sehingga terkena satu permasalahn seperti ini saja membuat seolah2 Saddha kita menjadi rapuh
Yang penting tetap berada pada isi dan bobotnya bro, bukan hanya bungkus
Kebanyakan yg terjadi akhir2 ini, bungkusnya saja yang dibuat bagus dan keren, namun isinya diabaikan
Tau2 pas dibuka isinya cuma snack angin
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Johsun on 03 March 2009, 12:28:45 PM
Ehmm, kalau beri teguran pada pemilik bar, dan beri nasehat pd pemilik bar agar tidak memasang label buddha pd bar nya, gw rasa bukan kekerasan.
Itukan cuma sebatas pemberitahuan, bukan pemaksaan. Bila dikasih tau dia masih belum mau, berarti ya perlu bawa sampai ke dpr dan gubernur itu.
Tapi setahu gw, umat buddhis belum pernah mencoba memberitahu dan menegur sang pemilik bar secara musyawarah, tapi langsung lapor ke gubernur dan dpr, bukannya terlalu tergesa-gesa?
Gw rasa melapor hal tsb ke gubernur dan dpr, mungkin musti keluarin  duwit tak sedikit juga ya, ;D.


cmiiw.
Title: Sang Judas dari Buddha Bar
Post by: DharmaGavesin on 03 March 2009, 12:31:26 PM
Sang Judas

Setelah seperti detektif menelusuri karena penasaran, saya menemukan hal yg SANGAT janggal....

Pertama oleh ini:
Quote:
http://www.detiknew s.com/read/ 2009/0... ar-akan-diubah
Prijanto juga membeberkan latar belakang Dinas Pariwisata mengeluarkan izin penggunaan nama Buddha Bar.

Dikatakan dia, ada 3 surat yang diterima Dinas Pariwisata yang menyetujui penggunaan nama Buddha Bar. Surat itu dikirim dari Forum Komunikasi Buddha Indonesia. Kedua, DPP Buddha Mahayana Majabumi, dan DPP Generasi Budhis Indonesia.
Kedua oleh ini:
http://dhammacitta. org/forum/ index.p.. .5027#msg155027
Quote:
Sebelum pertamuan dimulai, tampak Budiman Sudarma Ketua Umum Generasi Muda Mahayana Indonesia
(GMMI) berdiri di pintu ruangan fraksi PDS. Ia membagi-bagikan selebaran sikap DPP GMMI dan Pernyataan Sikap Sangha Mahayana Indonesia ditanda-tangani Bhiksu Kusalasasana Mahasthavira. Pernyataan mereka mendukung Buddha Bar.
Saya jadi penasaran... .ada 'klik' di kepala gua, dan lanjut masuk google untuk mengumpulkan bukti.....
Berikut bukti2 yg saya temukan:

1. Coba google "Forum Komunikasi Buddha Indonesia" dan anda akan menemukan pada urutan pertama:
Forum Komunikasi Umat Buddha Indonesia. www.infobuddhis. com
Tentunya anda sudah tahu siapa pentolannya. .... Dia sendiri sudah mengakuinya dan sudah tak bisa ditutupi:

Budiman Sudharma, Ketua FKUB DKI Jakarta

2. Google DPP Buddha Mahayana Majabumi, dan anda akan menemukan juga bahwa:
Budiman Sudharma adalah Sekretaris
Dewan Pengurus Daerah
Majelis Agama Buddha Mahayana Indonesia
MAJABUMI – DKI Jakarta

3. Google DPP Generasi Budhis Indonesia, dan anda akan menemukan
Budiman Sudharma, aka Buddhis Sthavira Dharma, Ketua Dewan Pimpinan Pusat GemaBudhi (Generasi Muda Budhis Indonesia)

4. Ada perbedaan kecil dalam detil-detil, tapi menurut saya dapat dimengerti karena Pak Prijanto hanya mengutip apa yg dia dengar, dan beliau tentunya tidak familiar dengan organisasi Buddhis kecil seperti itu, jadi memang ada perbedaan nama. Tapi kalau ditelusuri sangat jarang ada yg namanya seperti itu kecuali organisasi yg saya sebut

5. Tambahan, konfirmasi lebih jauh didapat dari sebuah tulisan di wall facebook Say NO For Buddha Bar http://apps. facebook. com/causes/ 2278...484? m=b0366309
Dari anggota Siddhi yg ikut Forum Anti Buddha Bar:
Quote:
"Pada pertemuan ini FABB menanyakan pertimbangan Dinas Pariwisata prov DKI Jakarta sehingga mengeluarkan ijin tersebut walaupun permohonan rekomendasi penggunaan nama Buddha Bar yang mereka tujukan kepada WALUBI telah ditolak oleh WALUBI melalui surat mereka tertanggal 11 November 2008 .
Dari pertemuan kami mendapatkan informasi dari Dinas Pariwisata walaupun mereka tidak mendapatkan rekomendasi dari WALUBI tetapi mereka mendapat rekomendasi dari 3 organisasi Buddhis yang ada di Jakarta yaitu : 1. Forum Komunikasi Umat Buddha, 2. DPP Buddha Mahayana Majabumi, 3. Gemabudi DPD Jakarta, yang semuanya didapat dari orang yang sama yaitu Budiman Sudharma SH. (profile dapat dilihat www.infobuddhis. com , di Forum Komunikasi Umat Buddha Indonesia)."
Anda dapat menyimpulkan sendiri sisanya..... .....


Sumber : Milis Buddhist DharmaJala
Title: Re: Acahn Brahm berbicara mengenai Buddha Bar.
Post by: hatRed on 03 March 2009, 12:32:03 PM
 [at] om Tesla en om Equator

sungguh beruntung mereka yg "melihatnya" namun sangat banyak yg tidak bisa "melihatnya".

memang sih ada pepatah "Don't judge the book from its Cover".

tetapi kita sama2 tahu, "Sampul" juga sudah membuat persepsi bagi kita.. "first impression" gitu loh...
Title: Re: Sang Judas dari Buddha Bar
Post by: hatRed on 03 March 2009, 12:35:12 PM
ini bukannya tulisan si xeno ?
Title: Re: Acahn Brahm berbicara mengenai Buddha Bar.
Post by: Equator on 03 March 2009, 12:39:02 PM
[at] om Tesla en om Equator

sungguh beruntung mereka yg "melihatnya" namun sangat banyak yg tidak bisa "melihatnya".

memang sih ada pepatah "Don't judge the book from its Cover".

tetapi kita sama2 tahu, "Sampul" juga sudah membuat persepsi bagi kita.. "first impression" gitu loh...


Namun setelah isinya kita lalap, sampul toh tetap sampulkan ? Hanya pajangan
Seperti kita makan nasi uduk enak yang dibungkus pake kertas yg tertera " Nasi Uduk Istimewa"
Toh setelah kita makan dan menikmati lezat dan enaknya hidangan tersebut, bungkusnya akan selesai tugas dan hampir tidak kita butuhkan lagi
Kalo kita ributkan sampulnya terus harus begini harus begono, kira2 membawa manfaat tidak bro ?
Title: Re: Acahn Brahm berbicara mengenai Buddha Bar.
Post by: hatRed on 03 March 2009, 12:51:41 PM
 [at] om Equator

kita pake narasi ya.... ;D

neh tandingan narasi saya.

1. tentang nasi uduk

Kalo seorang penjual nasi uduk ingin nasi uduknya dimakan oleh orang banyak, hal apa yg pertma kali seorang penjual nasi uduk lakukan?
tentu saja  promosi.. tanpa promosi bagaimana mungkin ada orang yg tahu ada nasi uduk buatan dia tuk dimakan.
lalu bungkus yg dipakai itu harus sembarangan atau gak? harus bersih ato ngak?
tentu saja harus, coba kalo kita beli nasi uduk trus pas dah jadi si penjual bungkusnya ama kertas koran yang abis kecebur got? apakah anda masih mo ambil tuh nasi uduk...?


2. Analogi restoran

Saat kita makan tentu saja kita menginginkan makanan yang bergizi dan sehat, memang lebih menyehatkan membuat makanan sendiri dari pasar, karena higienisnya kita bisa jamin. namun kita kurang waktu makanya beli di restoran. lalu ada dengar2 orang ada restoran yang menyehatkan di pojok gang, kata orang yang dah pernah makan disana katanya menyehatkan bahkan bisa menyembuhkan penyakit, karena tertarik lalu kita coba restoran tersebut.

baru masuk halaman restoran aja dah penuh sampah, lalat dan belatung yang menclok kesana kemari, trus kita masuk restoran tersebut. udah pencahayaan kurang meja juga bekas orang laen makan gak dibersihin lagi. ya uda kita duduk aja dulu. gak lama kemudian sang pelayan datang membawa list menu, kita liat list menunya dah lusuh, kotor lagi... sobek sana sobek sini... baunya ituloh minta ampun buseeeddd dah bisa muntah orang.. jadi gak berselera lagi ya uda pesan minuman aja lah.... ehhh gak taunya ada upil tuh di list menu.... nempel dah di tangan gue...... setelah sekian lamaaaaaaaaaaa menunggu akhirnya datang juga tuh minuman... wah.. yg ini luh gak bakal percaya deh.... masa minumnya pake baskom.. ya udeh dah g sebelum minum dari tuh baskom mending cabut aja dah.... eh sial gak ketulungan emang sial... ternyata g dudukin permen karet... ieeekkkkksss jadi parno deh....
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Hendra Susanto on 03 March 2009, 01:00:24 PM
bos2 om2 tante2, mohon dengan amat sangat yang ke 2 kali, kalau ada berita terbaru mengenai buddha bar harap posting disini aja... jgn buat new thread karena topiknya sama...

thx atas perhatiannya...
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: aitristina on 03 March 2009, 01:13:58 PM
  Wakil Gubernur Jakarta: Nama 'Buddha Bar' Akan Diubah (detik.com, IN
Posted by: "agush" gusput [at] yahoo.com   gusput
Mon Mar 2, 2009 7:39 pm (PST)
Semakin banyak media massa nasional yang terus mengangkat persoalan Buddha Bar. Ini menjadi isyarat bahwa persoalan Buddha Bar bukan lagi persoalan umat Buddha. Pers yang sering dilihat sebagai pilar demokrasi ke-4 nampaknya ingin menegaskan bahwa kepentingan bisnis hendaknya tidak mengeksploitasi agama karena dampaknya bisa sangat destruktif.
Â
Pemprov DKI pun akhirnya mulai bersuara. YAng menarik dari statement Wagub DKI adalah ada 3 organisasi Buddha yang memberikan rekomendasi sehingga pemprov DKI memberi ijin. (sumber: Detik.com dan HArian INDOPOS tanggal 3 Maret 2009 hal 9-10 - segmen Jakarta RAya )
Â
Berikut kutipan dari detik.com:
"Dikatakan dia, ada 3 surat yang diterima Dinas Pariwisata yang menyetujui penggunaan nama Buddha Bar. Surat itu dikirim dari Forum Komunikasi Buddha Indonesia. Kedua, DPP Buddha Mahayana Majabumi, dan DPP Generasi Budhis Indonesia. Ketiga organisasi itu sekarang ini sudah demisioner dan tidak ada, ujarnya."

Sekarang kepingan gambar makin jelas, mengapa ada segelintir  orang yang mengatasnamakan Buddhis begitu reaktif mendukung Buddha Bar... kapan ya orang-orang semacam ini akan jera dan kapok mengatasnamakan umat Buddha untuk kepentingan diri dan kelompoknya. ... Untung umat Buddha semakin membuka diri dan cerdas :)
Â
Oleh karena itu, marilah kita terus membuka diri, berinteraksilah dengan persoalan kemasyarakatan. .. Jangan terus berlindung di balik argumen Dharma Tekstual dalam melihat segala persoalan... Resikonya umat Buddha bisa jadi katak dalam tempurung, dan terus dimanipulasi mereka yang terbiasa bergulat dengan persoalan riil masyarakat mengatasnamakan Dharma.
Â
salam,
agus.
Â
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: aitristina on 03 March 2009, 01:37:47 PM
Ini adalah 21 komentar yang dikirim masy ke detikcom menyikapi keberadaan
buddha bar maupun sikap penolakan dari hikmahbudhi terhadap buddha bar, jadi tenang saja, akal
sehat selalu menang, masy umum yang bukan buddhis saja mendukung, kok ini
ada orang yang ngaku buddhis ujug2 malah nadanya mendukung buddha bar.
Aneh! Para broker pasti ditinggal masy lah..., malu donk, masa menggali
kubur dan merusak nama sendiri! kasihan! Kawan2 mohon sebarkan komentar
masy ini ke seluruh milis, agar bisa mengangkat moral kita semua, thx yach

bento2, .......anne orang muslim, mendesak pemda setempat untuk segera
menutup tempat tersebut gak peduli siapapun pemiliknya.

eyang_samar, tutup! tutup! tutup!! pelecehan agama orang lain, weleh..weleh. .

Ravi, Di enjoy aja !
jhn70, saya memang bukan umat buddha. tapi saya juga warga minoritas.
kayaknya sudah nasib kita sebagai warga minoritas selalu diperlakukan
seenaknya oleh negara.... inilah negara kita yang katanya menjunjung
tinggi PANCASILA...

jujur.aja, kami umat Buddha minta ditutup....TITIK. ...

brain_logical, Mungkin pemilik Buddha-bar tidak sempat duduk di bangku
sekolah sehingga tidak mengerti untuk menghargai orang lain, atau mungkin
disekolah tidak diajarkan untuk menghargai orang lain?

wong_mojopahit, weleh2 pemiliknya anak2nya sutiyoso dan megawati.... ..apa
orangtuanya gak ngajarin cari uang yg bener...:o

virus, kalau nama agama lain dipakai untuk bar, kira2 mereka marah ga ya?
atau memang ga ada sensitifitas sama sekali ?

eyang_samar, Setuju!! Tutup saja! Berasa makan, pesta di rumah ibadah
orang Buddha. Weleh..weleh. . Sudah ga waras apa??

sultanedan, bah, lagi-lagi si sutiyoso. banjir jakarta dulu, katanya
siklus 5 tahunan, mana buktinya, tiap tahun juga banjir. busway, cuma jadi
alat untuk memperkaya keluarganya (rs ini yg jadi kontraktor pembangunan
jalur busway, kongsian sama pembalap formula nasional yang ga pernah
juara1 itu). sekarang yang diwariskan dia hanya kesemrawutan jakarta yang
makin parah. udah gitu nyapres lagi. ini mah cuma jadi strategi
kelompoknya dia aja untuk memecah perolehan suara dalam pemilu, supaya si
ibu itu bisa naik lagi jadi RI1. maklum, hutang budi, kalo pada tahun 2002
presidennya bukan si itu tuh, mana mungkin si ini nih jadi gubernur
jakarta lagi.

yoez, Kalau tidak ditutup JANGAN PILIH PDI PERJUANGAN ..itu sudah pertanda
bahwa PDI PERJUANGAN tidak menghormati agama ..piss!

shadowghost, haduh2.. mentang2 umat Buddha minoritas dan paling diem.. jd
bisa seenaknya gt??? rasanya mereka(pemilik dan pembeli franchisenya) bkn
cm gk punya sopan santun dan gk beretika.. tp mereka jg TIDAK BERAGAMA...
TOLOL!!

senewen, yg kasi izin buka juga gak punya otak,kita ini Indonesia bukan
perancis ,kalo disana apa saja boleh kambingpun bisa dijadikan mbahnya.
OCEAN, dalam urusan apapun selalu bikin masalah (trouble maker), maklum
buah jatuh tidak jauh dari pohonnya. kenapa gak bikin aja megawati bar
atau sutiyoso bar aja kan sekalian kampanye.

dogres, lha ketua ato bos walubi ada dimana ya, kok bungkam seribu bahasa.
buat apa punya ketua spt itu, yang hanya memanfaatkan wadah agama utk cari
fasilitas. kalo ada hal bigini jadi bingung bertindak untuk siapa?
agamanya atau fasilitas pribadinya.

bdman, Ternyata pemiliknya adalah...... org yang rakus dan pemaruk.

no_comment, Apakah tidak ada nama lain untuk restaurant itu? Bukankah
rakyat Indonesia selalu menyatakan menjunjung tinggi nilai ke_Agama-an?
Model beginian mau duduk sebagai wakil rakyat di pemerintahan? ??? cape
deh........

kunjungi website HIKMAHBUDHI di www.hikmahbudhi. or.id, Tunjukkan dukunganmu untuk Menolak Buddha Bar!
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: xenocross on 03 March 2009, 01:47:48 PM
ternyata benar masalah buddha bar bikin emosi negatif, nambah kekotoran batin  :))
buktinya gua marah baca berita dibawah.  :|
Karena ada orang MUNAFIK di sana........introspeksi diri semoga saya tidak jadi seperti dia.......


http://www.beritajakarta.com/V_Ind/berita_print.asp?nNewsId=32772

02-03-2009
Buddha Bar Kantongi Izin Tiga Elemen Umat Budha
 

Penggunaan nama dan identitas agama Budha pada restoran Buddha Bar di Jl Teuku Umar No 1, Menteng, Jakarta Pusat, kini menuai kontroversi di kalangan umat Budha sendiri. Sebab, sejumlah faksi di tubuh umat Budha berbeda pendapat atas penggunaan nama dan identitas agama Budha di restoran franchise tersebut. Ada yang menyetujui dan ada pula yang menolak.

Sebenarnya, restoran Buddha Bar tidak melanggar perizinan. Sebab, penggunaan nama dan identitas agama Budha telah mengantongi izin dari tiga elemen di tubuh umat Budha, yaitu Forum Komunikasi Umat Buddha DKI Jakarta, DPD Majelis Agama Buddha Mahayana Indonesia Majabumi DKI Jakarta, dan DPD Generasi Muda Buddhis Indonesia. Setelah mengantongi persetujuan dari ketiga organisasi tersebut, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI mengeluarkan izin operasional usaha pada tanggal 12 November 2007.

Tak hanya itu, pada 11 November 2007, PT Nerita juga mengirim surat kepada Perwalian Umat Budha Indonesia (Walubi) terkait perizinan penggunaan kata Budha pada restoran Buddha Bar. Sayangnya, surat tersebut tak kunjung mendapat balasan. Karenanya, PT Nerita tetap menggunakan nama restoran Buddha Bar, dan mulai beroperasi mulai bulan Juni 2008.

Namun, setelah beroperasi selama delapan bulan, PT Nerita mendapatkan surat protes dari forum Anti-Buddha Bar (FABB) yang menyatakan keberatan penggunaan nama Budha dalam restoran Buddha Bar yang diduga milik dua anak pejabat tinggi yaitu Puan Maharani dan Renny Sutiyoso. FABB mengklaim surat permohonan izin itu baru diterima Walubi DKI Jakarta pada 22 Oktober 2007 dan pengurus ketiga organisasi yang memberikan surat persetujuan adalah tidak sah karena sudah domisioner.

Karena itu, FABB meminta kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta agar memanggil pemilik restoran tersebut untuk mengganti nama. Sebab, dengan menggunakan nama dan identitas Budha pada restoran merupakan tindakan kurang bijak. “Jadi menurut FABB, pengurus ketiga organisasi tersebut tidak sah karena demisioner,” ujar Prijanto, usai bertemu dengan FABB dan Perwakilan Umat Budha Indonesia (Walubi) di Balaikota DKI, Senin (2/3).

Solusi yang ditawarkan Pemprov DKI, lanjutnya, akan melakukan pemanggilan PT Nerita untuk meminta kesediaan mengganti nama. Prijanto mengatakan sudah ada tanda positif dari perusahaan tersebut karena saat ini sedang meminta izin dari pemilik franchise di Perancis agar bisa ganti nama. “Semua bisa diselesaikan. Jadi tidak ada pencabutan izin,” tambah dia.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI, Arie Budhiman, menegaskan, sebenarnya permasalahan restoran Buddha Bar hanya soal penggunaan nama dan identitas Budha pada restoran tersebut. Karena itu, Walubi DKI Jakarta dan FABB hanya semata-semata agar nama Buddha Bar diganti. “Hanya terkait penggunaan nama dan tidak ada pelanggaran izin,” kata Arie yang turut hadir dalam pertemuan tersebut.

Secara administrasi, kata Arie, pemilik Buddha Bar telah melengkapi syarat-syarat dalam pengurusan izin operasional usaha tempat hiburan, termasuk memberikan tiga surat persetujuan dari tiga organisasi Budha dan nama merupakan sebuah franchise, bukan karangan sendiri. “Karena persyaratan administrasinya telah lengkap, maka kami tidak bisa menolak memberikan izin,” terangnya.

Langkah ke depan untuk menyelesaikan masalah ini, Arie menegaskan, dalam waktu dekat Dinas Parisiwata dan Kebudayaan akan melakukan mediasi antara Walubi DKI Jakarta dan FABB dengan PT Nerita untuk mencari kesepakatan antara kedua belah pihak. Arie optimis masalah ini akan selesai dengan baik dan cepat karena hanya masalah penggantian nama saja. Selama proses penyelesaian, Arie mengatakan tidak akan menutup atau menyegel Buddha Bar. “Permintaan FABB dan Walubi kan hanya penggantian nama, bukan menutup restoran itu,” tambahnya.

Sementara itu, Dewan Perwakilan Pusat (DPP) Generasi Muda Mahayana Indonesia (GMMI) meminta agar masyarakat, khususnya umat Budha, jangan terpengaruh dengan isu-isu yang mengusung nama Budha dan sejumlah identitas lainnya. Apabila merasa terusik dengan isu-isu tersebut, sebaiknya umat Budha tidak mengambil tindakan secara individu maupun kelompok. "Kita tidak ingin umat Budha dimanfaatkan oleh golongan tertentu demi kepentingan sesaat mereka," ujar Budiman Sudharma, Ketua DPP GMMI di Sekretariat Sangha Mahayana Indonesia, Jakarta Barat, Jumat (27/2).

Budiman berharap, sebaiknya umat Budha jangan mudah terpancing dan langsung bereaksi dengan isu-isu yang bisa menghancurkan umat Budha itu sendiri. Utamanya dalam menyikapi hal-hal yang terkait dengan penggunaan nama dan identitas Budha. Terkait penggunaan nama Budha pada restoran Buddha Bar di Jalan Teuku Umar, Budiman menjelaskan, sebaiknya umat Budha Indonesia jangan termakan dengan isu tersebut. Sebab, Konferensi Agung Sangha Indonesia (KASI) saat ini tengah merencanakan pertemuan bersama perwakilan seluruh umat Buddha untuk menyikapi hal itu. "Yang jelas saat ini belum disimpulkan apakah penggunaan nama dan simbol Budha pada restoran bernama Buddha Bar melanggar ketentuan. Kalau dinyatakan salah, kita akan ikut melarang. Tapi kalau dinyatakan tidak salah, kita tidak akan protes," jelasnya.

Karena itu, Budiman sangat menyayangkan tindakan sekelompok umat Budha yang dengan spontan melakukan aksi protes terhadap penggunaan nama Budha tersebut. "Kami sudah mendapat laporan tentang kelompok-kelompok itu dari anggota kami. Karena itu, kami minta umat Budha tidak terprovokasi," pintanya.

Berdasarkan pantauan beritajakarta.com, Restoran Buddha Bar telah dijaga ketat oleh lima orang lebih satpam. Menurut salah seorang satpam yang berjaga di luar, sejak tadi pagi, tempat kerjanya telah banyak disambangi oleh media massa baik cetak maupun elektronik. “Restoran kami tetap buka kok. Tetap beroperasi normal yaitu mulai jam tujuh malam hingga tiga pagi,” ujarnya

Restoran Buddha Bar mengambil lokasi di sebuah bangunan kolonial Belanda di kawasan Menteng, tepatnya di Jl Teuku Umar No 1. Didirkan dengan suasana cross-culture timur dan barat (didominasi timur). Buddha Bar Jakarta memiliki dua ruang utama, di mana satu ruangan yang terletak pada latar kedua dari bangunan dipergunakan sebagai resto berkapasitas 200 pengunjung dan dalam ruangan ini berdiri patung Buddha terbuat kuningan emas. Satu ruangan di bagian bawah bangunan yang memiliki akses ke teras (patio) dipergunakan sebagai lounge. Tersedia juga private room yang diberi nama "Dragon Room" bagi yang lebih menginginkan privasi. Sedangkan di bagian lounge, atmosfir chill-out dengan musik-musik Buddha Bar yang khas sudah pasti kental menetap.
 

Penulis: agus

Sumber: lenny



Tambah lagi, dia berusaha mengaburkan masalah dengan bilang kita belum punya sikap
http://www.republika.co.id/berita/34423/DPP_GMNI_Kafe_Budha_Bar_tak_Sebabkan_Dampak_Negatif

Maunya apa sih ni orang...
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: nyanadhana on 03 March 2009, 01:50:44 PM
semakin banyak anda membahas,vitamin ego semakin tumbuh,ujung2nya emosi dan tidak bisa mengendalikan amarah,buat apa? kita berbuat akusala kamma hanya karena orang lain ga berbuat salah kepada kita. masih banyak yang mesti diurus di dunia ini.ga cuman B Bar.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: hatRed on 03 March 2009, 01:55:52 PM
 [at] om nyana

bukankah ini fungsi Forum :)

"berbagi informasi" ;D
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Mr.Jhonz on 03 March 2009, 02:06:34 PM
Semakin emosi membahas masalah buddha bar,semakin jauhlah pengalaman anantta pada diri kita,

kapan kita akan sampai menyebrangi lautan samsara??
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: DharmaGavesin on 03 March 2009, 02:08:58 PM
Bro Xeno, sabar ya....

Bagaimanapun juga, Karma tetap berjalan....

Sesuai ajaran Ajahn Brahm... jangan biarkan orang lain merusak suasana hatimu dan mencuri kebahagiannmu.....
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: hatRed on 03 March 2009, 02:12:54 PM
sadari saja, gejolak emosi yg ada.... semoga semakin dekat pengalaman anatta nya ;D
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: andry on 03 March 2009, 02:25:43 PM
hahahaha
masih tetep tuh si budiman ketuanya??
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: xenocross on 03 March 2009, 02:44:03 PM
http://www.korantempo.com/korantempo/koran/2009/03/03/Metro/krn.20090303.158427.id.html

Karena Buddha Menjadi Bar
Pemilik upayakan mengganti nama tempat usaha.

JAKARTA - Forum lintas organisasi umat Buddha berencana mensomasi pemilik Buddha Bar, sebuah tempat hiburan di Menteng, Jakarta Pusat, dengan tuduhan pelecehan agama. Kafe dan restoran waralaba itu menggunakan nama "Buddha" dan memasang simbol-simbol umat Buddha di dalamnya.

Menurut Eko Nugroho, Ketua Himpunan Mahasiswa Buddhis Indonesia, somasi segera dilayangkan ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Somasi itu berisi tuntutan agar pengelola kafe meminta maaf dan mengganti nama usahanya. "Tak ada permintaan ganti rugi karena fokusnya pelanggaran hukum dan toleransi umat beragama," kata Eko kepada Tempo kemarin.

Penggunaan nama "Buddha" itu dinilai melanggar Pasal 156 a KUHP tentang penodaan agama dan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1965 tentang penodaan agama. Somasi itu akan dilayangkan oleh tim kuasa hukum forum lintas umat Buddha yang bernama Forum Anti Buddha Bar (FABB).

Forum itu juga akan melayangkan gugatan class action kepada pemerintah DKI Jakarta. Alasannya, pemerintah selaku pemberi izin operasi dianggap tak merespons tuntutan umat Buddha. Padahal, Direktorat Jenderal Agama Buddha Departemen Agama, kata Eko, juga melayangkan keberatan. "Tak digubris juga," kata dia.

Protes tersebut merebak sejak Februari lalu setelah kafe dan bar waralaba Prancis itu beroperasi di Jakarta. Selain menyandang nama Buddha, kafe itu memasang berbagai simbol, salah satunya adalah patung Buddha berwarna emas.

Dalam foto yang terpajang dalam situs resmi Buddha Bar Jakarta, patung itu dipasang di ruang restoran kafe. Situs itu juga menulis bahwa kafe dibangun di bekas gedung Bataviasche Kuntskring atau Batavia Cultural Center, bangunan cagar budaya yang berdiri pada 1913.

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar meminta pemilik usaha mengganti nama kafe itu. "Indonesia tidak boleh dijajah oleh model franchise seperti ini," kata Muhaimin kemarin. Ia mendesak Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia tidak mengeluarkan hak paten untuk merek tersebut.

Kemarin Tempo mendatangi Buddha Bar yang beralamat di Jalan Teuku Umar, Nomor 1, Menteng. Bangunan berlantai dua yang berdiri di atas lahan seluas sekitar 1.000 meter persegi itu tampak megah. Di balik pagar kayu setinggi 2 meter, kafe dengan hiasan khas gedung peninggalan Belanda itu terlihat sepi. Di dinding muka lantai dua yang diapit kubah tampak tulisan "IMMIGRASIE NST-DJAWA N IMMIGRASI".

Kafe itu dimiliki oleh beberapa anak mantan pejabat. Salah satunya adalah Renny Sutiyoso, putri bungsu mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso. Seperti dikutip di situs wineindonesia.com yang tayang pada 28 November 2008, saat pembukaan kafe, Renny mengatakan Jakarta adalah tempat yang cocok untuk Buddha Bar. "Orang Jakarta sangat suka spend dan mencoba makanan yang enak," katanya.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Prijanto mengatakan PT Nereta, pemilik Buddha Bar, akan mengupayakan mengubah nama bar itu. "Mereka menghubungi pemilik pusat waralaba itu untuk meminta izin pengubahan nama," kata dia.

Menurut Prijanto, saat memberikan izin penggunaan bangunan itu, beberapa organisasi Buddha sudah menyetujuinya melalui surat. Kepala Dinas Pariwisata DKI Arie Budiman mengatakan organisasi yang menyetujuinya adalah Forum Komunikasi Umat Buddha DKI, Majelis Buddha Mahayana Indonesia, dan Generasi Muda Buddhis Indonesia.

Arie menjelaskan, rekomendasi diajukan pada November lalu. "Kami mengharuskan mereka mencantumkan rekomendasi dari organisasi agama Buddha," ujarnya. Ia mengatakan, bangunan cagar budaya yang menjadi tempat untuk usaha bisnis tidak disalahkan. "Hanya namanya yang dipersoalkan," tuturnya. ISTI|FERY FIRMANSYAH|EKA UTAMI APRILIA
------------------------------------------------------------------------------

Ya ya.....tapi tetap aja semua orang harus tau...kan dia siaran pers terus. Ucapannya seperti mewakili ucapan semua umat Buddha. Eh beneran lho, gua juga kemaren sempet ketipu dengan announcement dia, soalnya ga ada namanya.
Pake nama Sangha Mahayana. Makanya orang harus tau siapa dia sebenarnya, biar dia dicuekin.
Habis itu, mari kita menenangkan diri...
Ya, marah itu tidak baik, saya coba menenangkan hati......... kayaknya harus offline dulu supaya ga dapet update baru yg bikin kesel.........
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: andry on 03 March 2009, 03:02:54 PM
http://groups.yahoo.com/group/samaggiphala/message/65105
neh ada baik nya ke sana..
pikir2 bener yakk...
alangkah baiknya d taruh,
bukku dhamma-tipitaka,

walaupun kagak d baca, adalah 1 atau 2 tangan yang ambil...
sekalian jedag-jedug, skalian baca mantra remix, atau lagu nya d ganti, ta pei cou remix
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: hatRed on 03 March 2009, 03:15:12 PM
kalo gitu coba DC buat konprensi peresss ajaa :)) :whistle:
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Equator on 03 March 2009, 03:28:32 PM
[at] om Equator

kita pake narasi ya.... ;D

neh tandingan narasi saya.


Om ? Emang sejak kapan yah aku married sama tante kamu ?  :'(
Mengenai analogi restoran, sebaiknya kamu menanyakan langsung kepada Ajahn Bram, biar lebih jelas
Hehehe..  ;D
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: F.T on 03 March 2009, 03:32:09 PM
BB ini jd terkenal di promosiin gratis :hammer:
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Equator on 03 March 2009, 03:34:55 PM
BB ini jd terkenal di promosiin gratis :hammer:

Ya udah kita minta voucher gratis aja selama setahun dari BB  >:D
Berlaku untuk umat Buddha
Hehehe..
Sukur2 kalo dikasih  =))
Just joking..  :P
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: dhamasuka on 03 March 2009, 03:49:45 PM
Forum Komunikasi Buddha Indonesia itu isinya organisasi apa saja ya?

bisa dieksplor gak ya?

ayo kita cari tau

Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: dhamasuka on 03 March 2009, 03:54:44 PM
Wah soal surat yang disebut pak wagub itubagaimana?

DPP Generasi Budhis Indonesia
DPP Buddha Mahayana Majabumi
Forum Komunikasi Buddha Indonesia

siapa ketiga organisasi ini?
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: m1ch43l on 03 March 2009, 04:08:45 PM
gw org yg br belajar sdkt agama Buddha
kl gt kl kita taruh Buddha rupang sembarangan boleh y?
kl gt kl kita taruh Buddha rupang dikamar boleh y? aplg kl lg ML di kmr,kan hanya patung ini
bgmn org2 yg br belajar Dhamma,bs2 mempunyai pandangan salah donk
tanpa kalian ksh tau or menegurnya
gw pribadi seh kecewa,soal yg benar atau salah aja masih banyak yg terpecah2  :(

Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: DharmaGavesin on 03 March 2009, 04:10:15 PM
ingat HUKUM KARMA..... menghina TUHAN agama lain maka NERAKA hadiahnya.....

Berapa lama sich hidup di dunia ini???

Tapi yakinlah, dikau yg melecehkan Buddha, tempatmu selamanya di NERAKA AVICCI ......

Sungguh kasihan... tapi hidup adalah pilihan dan itu PILIHANMU.....
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: tesla on 03 March 2009, 04:20:22 PM
[at] om nyana

bukankah ini fungsi Forum :)

"berbagi informasi" ;D

dah jelaslah sekarang ini bukan berbagi informasi, tetapi berbagi "api kemarahan".
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: tesla on 03 March 2009, 04:28:25 PM
kl gt kl kita taruh Buddha rupang dikamar boleh y?
boleh...
justru bagus, setiap bangun kita akan ingat akan dhamma...

Quote
aplg kl lg ML di kmr,kan hanya patung ini
ML suatu aktifitas alami kok, kita semua termasuk pangeran Siddhattha ada karena ortu ML dulu :))
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: hatRed on 03 March 2009, 04:31:29 PM
berbagi Api...

semoga yg megang gak kebakaran ;D


Quote
aplg kl lg ML di kmr,kan hanya patung ini

boleh sih asal jangan jadi kecanduan ya.. tiap kali ML gak bisa kalo gak ada patung :))
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: ENCARTA on 03 March 2009, 04:35:28 PM
red st,,, jangan keras2 nanti ada yg marah dan tersingung lagi =))
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: hatRed on 03 March 2009, 04:39:25 PM
??? siapa yg kebakaran
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: m1ch43l on 03 March 2009, 04:39:57 PM
bnr boleh neh kl kita taruh Buddha rupang di kamar tdr?
kl gt kl kita taruh Buddha rupang dikamar boleh y?
boleh...
justru bagus, setiap bangun kita akan ingat akan dhamma...

Quote
aplg kl lg ML di kmr,kan hanya patung ini
ML suatu aktifitas alami kok, kita semua termasuk pangeran Siddhattha ada karena ortu ML dulu :))

kl gt kita ga ush ada Buddha rupang aja kyk agama sebelah,kan udh ga perlu di hormati n di hargai lg ini
iya ML itu alami,tp kl gw seh biar bejad n ga moral masih menghargai n menghormati Budhha rupang or yg ada gambar2 Buddha/dewa2 x,mending di hotel aja x
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: hatRed on 03 March 2009, 04:41:52 PM
 [at] m1ch43l

menghormati yang patut dihormati memang suatu tindakan yg terpuji...

namun alangkah baiknya bila penghormatan itu dilakukan setelah mengamini yang dihormati ;D
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: m1ch43l on 03 March 2009, 04:43:47 PM
kyknya ada yg ksh ajaran sesat or pandangan salah neh? apa cuma perasaan gw aja y? ???
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: hatRed on 03 March 2009, 04:46:36 PM
loh tau ya :o  :))
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: tesla on 03 March 2009, 04:46:48 PM
Quote
Tapi yakinlah, dikau yg melecehkan Buddha, tempatmu selamanya di NERAKA AVICCI ......
hoeks... ga Buddhist banget
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: tesla on 03 March 2009, 04:50:53 PM
kl gt kita ga ush ada Buddha rupang aja kyk agama sebelah,kan udh ga perlu di hormati n di hargai lg ini
kenapa harus ada yg dihormati?
kenapa harus ada yg dihargai?
saya tidak melihat adanya keperluan utk menghormati/menghargai/menyembah rupang Buddha sama sekali.

Quote
iya ML itu alami,tp kl gw seh biar bejad n ga moral masih menghargai n menghormati Budhha rupang or yg ada gambar2 Buddha/dewa2 x,mending di hotel aja x
rupang, gambar, atribut dl...  itu bukan Buddha kok
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: nyanadhana on 03 March 2009, 04:52:10 PM
gw org yg br belajar sdkt agama Buddha
kl gt kl kita taruh Buddha rupang sembarangan boleh y?
kl gt kl kita taruh Buddha rupang dikamar boleh y? aplg kl lg ML di kmr,kan hanya patung ini
bgmn org2 yg br belajar Dhamma,bs2 mempunyai pandangan salah donk
tanpa kalian ksh tau or menegurnya
gw pribadi seh kecewa,soal yg benar atau salah aja masih banyak yg terpecah2  :(



anda penyembah patung apa prakteker Dhamma?
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: K.K. on 03 March 2009, 04:52:53 PM
Quote
Tapi yakinlah, dikau yg melecehkan Buddha, tempatmu selamanya di NERAKA AVICCI ......
hoeks... ga Buddhist banget

Seperti skenario tetangga, tapi setting-nya tradisi Buddhisme.

Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: tesla on 03 March 2009, 04:56:43 PM
kyknya ada yg ksh ajaran sesat or pandangan salah neh? apa cuma perasaan gw aja y? ???

hehehe
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: yanfei on 03 March 2009, 05:01:49 PM
ingat HUKUM KARMA..... menghina TUHAN agama lain maka NERAKA hadiahnya.....

Berapa lama sich hidup di dunia ini???

Tapi yakinlah, dikau yg melecehkan Buddha, tempatmu selamanya di NERAKA AVICCI ......

Sungguh kasihan... tapi hidup adalah pilihan dan itu PILIHANMU.....
jangan kayak agama sebelah yg sering nakut2in umatnya dengan neraka
kita sebagai buddhis gak boleh menghakimin orang
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: m1ch43l on 03 March 2009, 05:52:37 PM
gw org yg br belajar sdkt agama Buddha
kl gt kl kita taruh Buddha rupang sembarangan boleh y?
kl gt kl kita taruh Buddha rupang dikamar boleh y? aplg kl lg ML di kmr,kan hanya patung ini
bgmn org2 yg br belajar Dhamma,bs2 mempunyai pandangan salah donk
tanpa kalian ksh tau or menegurnya
gw pribadi seh kecewa,soal yg benar atau salah aja masih banyak yg terpecah2  :(



anda penyembah patung apa prakteker Dhamma?

gw bkn penyembah patung,tp menghormati dan menghargai Buddha rupang
prakteker Dhamma kl ga bs or ga ada rasa hormat,buat apa?
bs2 borobudur,abu Sang Buddha,dll kl hilang jg anda ga peduli donk tanpa BERUSAHA melindunginya.

anda Buddhis bkn? apa saja yg dlm hidup anda hrs or pantas dihormati?
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Sunkmanitu Tanka Ob'waci on 03 March 2009, 05:54:38 PM
sekedar ngasih tau orang agar gak berpandangan salah boleh kan?
kenapa gak boleh ngasih tau?
yang mau ngasih tau silahken
yang mau cuek juga silahken aja lah
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: J.W on 03 March 2009, 06:17:48 PM
sekedar ngasih tau orang agar gak berpandangan salah boleh kan?
kenapa gak boleh ngasih tau?
yang mau ngasih tau silahken
yang mau cuek juga silahken aja lah

Nahh...setuju...jika hanya sekedar ngasih tau...
Tapi jika sampai harus baris berbaris angkat spanduk triak2 .... aizzzz... :o
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: dhamasuka on 03 March 2009, 06:27:46 PM
Dimedia wagub DKI menjelaskan

"...Prijanto juga membeberkan latar belakang Dinas Pariwisata mengeluarkan izin penggunaan nama Buddha Bar.

Dikatakan dia, ada 3 surat yang diterima Dinas Pariwisata yang menyetujui penggunaan nama Buddha Bar. Surat itu dikirim dari Forum Komunikasi Buddha Indonesia. Kedua, DPP Buddha Mahayana Majabumi, dan DPP Generasi Budhis Indonesia..."


http://www.detiknews.com/read/2009/03/02/160628/1092950/10/nama-buddha-bar-akan-diubah

Kawan2 saya baru dapat bukti surat Gemabudhi DKI tgl 17 Nopember 2008 No. 050/DKI-JKT/XI/2008 tentang REKOMENDASI yang di tujukan ke PT Niresta Vista Creative

kutipan suratnya berbunyi "...KAMI DPD GEMABUDHI DKI JAKARTA MENYATAKAN TIDAK KEBERATAN dengan penggunaan merk dagang BUDDHA BAR.."

surat ini ditanda tangani oleh Budiman Sudharama, SH

surat ini juga di tembuskan ke gubernur dan dinas pariwisata DKI Jakarta

surat ini didapat dari Dinas pariwisata prop. DKI Jakarta

(http://upload.kapanlagi.com/images/thumb/20090303182525_Surat_Rekomendasi_DPD_Gemabudhi_DKI_49ad13a583f08-t.jpg) (http://upload.kapanlagi.com/h/20090303182525_Surat_Rekomendasi_DPD_Gemabudhi_DKI_49ad13a583f08.JPG)

Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Toni on 03 March 2009, 06:28:26 PM
Buddha Bar ya? Hm... Katanya sih lebih mendatangkan nikmat suasana. Kenapa dilarang? Jika figur Buddha mendatangkan sebuah ketenangan. Kenapa dianggap melecehkan? Toh Buddha sendiri ga turun ke dunia manusia untuk melarangnya? Kenapa umatnya malah sewot?

Yg penting adalah bagaimana menjadi dia. Bukannya bagaimana menjaga dia bukan?
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Mr.Jhonz on 03 March 2009, 08:32:46 PM
ingat HUKUM KARMA..... menghina TUHAN agama lain maka NERAKA hadiahnya.....

Berapa lama sich hidup di dunia ini???

Tapi yakinlah, dikau yg melecehkan Buddha, tempatmu selamanya di NERAKA AVICCI ......

Sungguh kasihan... tapi hidup adalah pilihan dan itu PILIHANMU.....

setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan...

Tapi sy mohon,anda menarik ucapan diatas,karena ucapan anda tidak sesuai dengan semangat buddhis.

Coba anda renungkan karaniya metta sutta
".... jangan menghina orang lain atau menipu siapa saja
jangan karena marah dan benci mengharapkan orang lain celaka,bagaikan ibu yg melindungi anaknya yg tunggal demikian pikiran(cinta kasih) ini dipancarkan keseluruh alam semesta,keatas,kebawah dan sekelilingnya tanpa benci dan permusuhan..."


salam metta
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Sumedho on 03 March 2009, 09:03:33 PM
ketiga organisasi yg mengirim surat itu *yg ketiga2xnya sudah tidak aktif*, diketuai oleh orang yg sama tuh.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: yanfei on 03 March 2009, 09:15:09 PM
budiman sudharma yang ini ya?

(http://www.infobuddhis.com/content/images/Photo/Budiman.jpg)
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: kiman on 03 March 2009, 11:17:05 PM
Buddha Bar ya? Hm... Katanya sih lebih mendatangkan nikmat suasana. Kenapa dilarang? Jika figur Buddha mendatangkan sebuah ketenangan. Kenapa dianggap melecehkan? Toh Buddha sendiri ga turun ke dunia manusia untuk melarangnya? Kenapa umatnya malah sewot?

Yg penting adalah bagaimana menjadi dia. Bukannya bagaimana menjaga dia bukan?
nikmat suasana duniawi. mau masuk alam rendah kah? ya kesana aja...

toh ga semuanya bergerak koq. dan jujur aja gw di mahasiswa buddhis sejabodetabek, kita ga gerak, coz kita ga ada power n backup kalo terjadi apa2. dan gw ga kenal ama yg namanya Eko Nugroho. sapa n dari mana sih dy?
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: johan3000 on 03 March 2009, 11:21:41 PM
buddha =  manusia yg tercerahkan...

selain Buddha Gautama..
adalah orang lain, mahluk lain yg menyandang gelar MANUSIA yg TERCERAHKAN?

suatu izin usaha yg mungkin dpt menimbulkan masalah (penggunakaan kata Buddha)... sewaktu process perizinan...(diharuskan juga memasang iklan... utk melihat apakah ada masyarakat atau organizasi agama yg keberatan dgn hal tsb).. bila setelah katakan 60 hari tidak ada keberatan...maka izin usaha tsb dpt diberikan....

apakah izin tsb juga ada tembusan pada pejabat agama Buddha di pemerintahan (dirjen Buddha)?

transparansi sangatlah penting...

Bolehkah merek dagang (brand of product) menggunakan kata Buddha?
(spt air mineral merek Buddha) ?

Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: kiman on 03 March 2009, 11:35:56 PM
berbagi Api...

semoga yg megang gak kebakaran ;D


Quote
aplg kl lg ML di kmr,kan hanya patung ini

boleh sih asal jangan jadi kecanduan ya.. tiap kali ML gak bisa kalo gak ada patung :))

Lu ngeliat patung itu sebagai apa? sumber Dharma atau sebatas patung biasa? kalau sebatas patung biasa, berarti lu sama aja bukan budhis. kalo lu ngeliat itu sebagai sumber Dharma, yang mengajarkan kita step2/langkah2 bwt bebas dari samsara/penderitaan/dukkha, secara otomatis, rasa hormat dan keyakinan itu muncul. Kalau punya rasa hormat dan keyakinan, lalu melakukan aktivitas seksual, itu menghargai atau gmn? Dagpo Lama Rinpoche sendiri bilang: "Kalau mau Making Love, ditutup rupang atau gambar-Nya." kalau ga percaya, tanya aja sama semua anak Kadam Choeling.

Gw heran, pengetahuannya pada tinggi2, tapi kok kosong sih isinya?

ttg Buddha Bar -
asli gw sedih. kok bisa ya?
tapi gw ga nekanin: ayo demo...
dan gw juga ga nekanin: biarin aja...
tapi kalau uda menyeleweng kayak gini, lebih baik baca dan belajar Tisarana lagi ya...
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Hikoza83 on 03 March 2009, 11:48:10 PM
kl gt kl kita taruh Buddha rupang dikamar boleh y?
boleh...
justru bagus, setiap bangun kita akan ingat akan dhamma...

Quote
aplg kl lg ML di kmr,kan hanya patung ini
ML suatu aktifitas alami kok, kita semua termasuk pangeran Siddhattha ada karena ortu ML dulu :))

pendapat saya, saya tidak akan ML dimana ada rupang Buddha. Jika di kamar ada rupang Buddha, akan lebih baik ditutupi tirai /sekat.
 _/\_


By : Zen
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: ENCARTA on 03 March 2009, 11:53:45 PM
patung tetaplah patung, patung bukanlah Buddha, saya tidak melihat Buddha didalam patung
saya melihat Buddha ada didalam dhamma, dan kata2nya ;D
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: hartono238 on 03 March 2009, 11:59:32 PM
ketiga organisasi yg mengirim surat itu *yg ketiga2xnya sudah tidak aktif*, diketuai oleh orang yg sama tuh.

1.benarkah ada shangha melihat hongsui sebelum dibuka
2. benarkah ada pemberkatan di buddha bar oleh anggota shangha ?
3. siapakah yg mengundang anggota shangha itu ke buddha bar??
 tanyakan pada rumput yg bergoyang jika tidak tahu:)
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Forte on 04 March 2009, 12:25:10 AM
patung tetaplah patung, patung bukanlah Buddha, saya tidak melihat Buddha didalam patung
saya melihat Buddha ada didalam dhamma, dan kata2nya ;D
Kontroversi mengenai patung dan "patung" ada baiknya merujuk ke batin masing2.
Perbedaan batin dalam menanggapi patung dan "patung" akan menghasilkan vipaka yang berbeda pula..
Jadi dalam hal ini IMO tidak perlu menyatakan patung sebagai X, Y atau pun Z, karena yang lebih mengetahui pernyataan itu adalah diri Anda sendiri.. :D

Begitu juga dengan kasusnya dengan Buddha Bar.. semua tergantung pada batin Anda dan bagaimana me-manage-nya.

Udah 13 pages..


Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: tesla on 04 March 2009, 04:55:45 AM
gw bkn penyembah patung,tp menghormati dan menghargai Buddha rupang
prakteker Dhamma kl ga bs or ga ada rasa hormat,buat apa?
buat saya, yg lebih penting itu justru mempraktekan dhamma itu sendiri.
di kehidupan sehari2, bagaimana kita melihat diri kita penuh dgn keserakahan, kebencian & kegelapan bathin.

mengenai menghormati patung sudah saya tinggalkan, krn menurut saya tidak ada manfaatnya.

Quote
bs2 borobudur,abu Sang Buddha,dll kl hilang jg anda ga peduli donk tanpa BERUSAHA melindunginya.
tahukan anda, sudah banyak patung Buddha bersejarah yg dihancurkan.
so what? saya tidak baca berita bahwa anda berusaha melindunginya kok.

Quote
anda Buddhis bkn?
menurut anda, apa kriteria seorang Buddhist?

Quote
apa saja yg dlm hidup anda hrs or pantas dihormati?
sepertinya tidak ada. >:D
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: tesla on 04 March 2009, 04:58:12 AM
Bolehkah merek dagang (brand of product) menggunakan kata Buddha?
(spt air mineral merek Buddha) ?

benar sekali, bolehkah produk non-haram, mis: air minum dalam kemasan diberi merek Buddha atau Dhamma?

lantas kenapa bar tidak boleh, sedangkan bar itu eksis di negara ini. apakah kita harus protes agar usaha demikian tidak boleh ada di bumi tanah air ini? (mirip FPI nih :)) )
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: tesla on 04 March 2009, 05:09:32 AM
Lu ngeliat patung itu sebagai apa? sumber Dharma atau sebatas patung biasa? kalau sebatas patung biasa, berarti lu sama aja bukan budhis.
jujur nih, saya melihat hanya sebagai patung biasa.
syukur2 ketika melihat patung itu saya bisa teringat akan dhamma.
tapi tentu itu bukan karena patung itu memiliki suatu yg mistikal shg membuat saya teringat.
melainkan karena pikiran kita terkondisi oleh akumulasi pengalaman2 kita sendiri, shg kalau kontak dg objek yg berhubungan dg Buddha, saya akan teringat Buddha jg
jadi Buddhist bukan?

Quote
kalo lu ngeliat itu sebagai sumber Dharma, yang mengajarkan kita step2/langkah2 bwt bebas dari samsara/penderitaan/dukkha, secara otomatis, rasa hormat dan keyakinan itu muncul.
patung itu sendiri ga ngajar lho. yg mengajarkan kita akhir dari dukkha memang adalah Buddha, yg turun temurun ajarannya sampai pada kita. namun bukan patungnya lho... itu berbeda.
keyakinan terhadap Buddha & Dhamma memang muncul. tapi keyakinan thd patung malah hancur...

Quote
Kalau punya rasa hormat dan keyakinan, lalu melakukan aktivitas seksual, itu menghargai atau gmn? Dagpo Lama Rinpoche sendiri bilang: "Kalau mau Making Love, ditutup rupang atau gambar-Nya." kalau ga percaya, tanya aja sama semua anak Kadam Choeling.
tiap orang punya keyakinan berbeda. bagi anak Kadam Choeling, rupang merupakan sesuatu yg sacred. tapi belum tentu bagi orang lain kan?

lalu mengenai ML, dari awal saya berpendapat bahwa itu bukan sesuatu yg buruk. dan jika itu sesuatu yg burukpun, seharusnya kita tidak melakukannya sama sekali. bukan malah melakukannya jika tidak ada rupang Buddha. contoh perbuatan yg buruk: pembunuhan, pencurian, tindakan asusila, berbohong & mabuk2an. jika itu saya anggap sesuatu yg buruk & harus saya hindari, maka saya menghindarinya di manapun terlepas dari ada rupang ataupun tidak.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: hatRed on 04 March 2009, 09:14:03 AM
Mengenai masyarakat Buddhist yang tidak setuju dengan pemakainan nama Buddha dan atribut Buddhisme di "Buddha Bar Indonesia" itu sangatlah logis dan juga sesuai dengan buddhisme, jikalau didasari oleh alasan yang tepat. (inga inga yg tepat )


Menghormati yang patut dihormati adalah berkah utama (kalo gak salah :hammer:), maka itu bila ada rekan kita yang kontra terhadap buddha bar ini karena alasan untuk menghormati Buddha Gotama, toh kenapa kita jadi sewot, bukankah kita seharusnya turut senang (apa bahasa palinya? mudita citta ya?) karena mereka menghormati buddha gotama.

Turut berbahagia buat yang menghormati Buddha Gotama.

i juga pernah posting tentang sang Buddha yang menghormati pohon bodhi , kenapa kita tidak bisa meniru beliau.... (tentu "menghormati" ini dalam makna tertentu :D )
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: hatRed on 04 March 2009, 09:15:29 AM
Kenapa kalo Buddha Bar kita jadi sewot

tapi

Kalo Aqua Bar kita gak sewot
?

yang nanya gimana seh, gak tau yah yg mana yg jelek ma yang buruk?
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: naviscope on 04 March 2009, 09:19:43 AM
^
^
^
toss dulu kita bro

indonesia nech ya masyarakatnya belum dewasa, kalau dikasi
besok2 malah tambah bablas, klu para kaum cendikiawan (para mahasiswa) tidak berjuang, makin menuju kehancuran dech
mana yang sesat juga sudah tidak disesatkan lagi...malah dianggap yang benar malah yang menyesatkan hehehe...

sekarang buka bar << bar gitu loh
besok2 buka rumah bordil juga pake nama buddha
emang situ mo? ;D
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: ENCARTA on 04 March 2009, 09:31:01 AM
sekarang bales besok bakar.. besok lagi ada jihad.. mingu depan perang?
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: xenocross on 04 March 2009, 09:31:12 AM
saya akan kutip dari buku "Buddhist Concept of Hell" , yang membahas Sutra of The Remembrance of the True Law, sebuah Sutra Mahayana yg membahas detail mengenai neraka.
Mohon dipakai sebagai bahan introspeksi dan pengingat bagi diri sendiri.


menghancurkan patung buddha ataupun stupa atau simbol lainnya, atau sutra-sutra buddhis, karena kebencian, kemarahan, pandangan salah, atau kemelekatan, dengan tujuan menghancurkan Buddha Sasana - buah karmanya adalah Neraka Avici.
Karena tindakan tersebut menutup kemungkinan seseorang membuat koneksi dengan Buddha Dharma, dan menghalangi orang mencapai pencerahan, karmanya buruk sekali, thus, avici...

Sama dengan menghancurkan citra Buddha dengan cara tidak langsung, yaitu dengan membuat nilai penghormatan terhadap simbol-simbol itu menurun di mata masyarakat. Penggunaan simbol-simbol Buddhis dengan tidak semestinya akan membuat nilai simbol-simbol itu mengalami penurunan, dan secara tidak langsung menghalangi orang belajar Dhamma. Sama saja menghalangi orang mencapai pencerahan, maka buah karmanya juga adalah avici

Klasifikasi kesalahan adalah "injure to buddhist community"

"In contemporary society damage to the 'public image' is far worse for the cause of Enlightenment than the physical destruction of temples or religious objects"

dari The Buddhist Concept of Hell (1972) halaman 102
By Daigan and Alicia Matsunaga
New York: Philosophical Library Inc
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: naviscope on 04 March 2009, 09:35:44 AM
sekarang bales besok bakar.. besok lagi ada jihad.. mingu depan perang?

sori ya, ga lepel.... jihad (bahasa nya bukan dari buddhist) keep it in mind?

loe mo guru loe di lecehkan? diperlakukan tidak senonoh?

 _/\_
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: ENCARTA on 04 March 2009, 09:41:24 AM
kalo guru aye bisa digituin emang kammanya dasar =))
kalo aye digituin juga kamma aye =)) rasain

wakkakaaaa.........
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: hatRed on 04 March 2009, 09:41:51 AM
sekarang bales besok bakar.. besok lagi ada jihad.. mingu depan perang?

trims sudah mengingatkan...

maka itu perlu kesadaran (om Medho on : sati sati sati ) dalam menyikapi hal ini....

i yakin jika kita menolak buddha bar ini dengan "kesadaran" yg tinggi, maka pengendalian diri juga muncul... sehingga segala bentuk kekerasan dapat dihindari...
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: naviscope on 04 March 2009, 09:48:29 AM
kalo guru aye bisa digituin emang kammanya dasar =))
kalo aye digituin juga kamma aye =)) rasain

wakkakaaaa.........

kalo guru aye bisa digituin emang kammanya dasar =)) <<--- kualat loe, guru sendiri disumpahin
istifgar, sebutttt nama nya, istifgar.....

sekarang bales besok bakar.. besok lagi ada jihad.. mingu depan perang?

trims sudah mengingatkan...

maka itu perlu kesadaran (om Medho on : sati sati sati ) dalam menyikapi hal ini....

i yakin jika kita menolak buddha bar ini dengan "kesadaran" yg tinggi, maka pengendalian diri juga muncul... sehingga segala bentuk kekerasan dapat dihindari...
saya tidak bisa tidak setuju dengan kamu
yes, I am agree with U

ini nech, calon buddha yang saya kagumi
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: J.W on 04 March 2009, 09:50:00 AM
ingat HUKUM KARMA..... menghina TUHAN agama lain maka NERAKA hadiahnya.....

Berapa lama sich hidup di dunia ini???

Tapi yakinlah, dikau yg melecehkan Buddha, tempatmu selamanya di NERAKA AVICCI ......

Sungguh kasihan... tapi hidup adalah pilihan dan itu PILIHANMU.....

Nihh...nihh...ini dia. Salah satu bentuk pelecehan....
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: hatRed on 04 March 2009, 09:54:51 AM
Quote
ini nech, calon buddha yang saya kagumi

bukane kita semua bakal buddha :))
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: J.W on 04 March 2009, 09:56:14 AM
Lu ngeliat patung itu sebagai apa? sumber Dharma atau sebatas patung biasa? kalau sebatas patung biasa, berarti lu sama aja bukan budhis. kalo lu ngeliat itu sebagai sumber Dharma, yang mengajarkan kita step2/langkah2 bwt bebas dari samsara/penderitaan/dukkha, secara otomatis, rasa hormat dan keyakinan itu muncul. Kalau punya rasa hormat dan keyakinan, lalu melakukan aktivitas seksual, itu menghargai atau gmn? Dagpo Lama Rinpoche sendiri bilang: "Kalau mau Making Love, ditutup rupang atau gambar-Nya." kalau ga percaya, tanya aja sama semua anak Kadam Choeling.

Gw heran, pengetahuannya pada tinggi2, tapi kok kosong sih isinya?

ttg Buddha Bar -
asli gw sedih. kok bisa ya?
tapi gw ga nekanin: ayo demo...
dan gw juga ga nekanin: biarin aja...
tapi kalau uda menyeleweng kayak gini, lebih baik baca dan belajar Tisarana lagi ya...
Patung sebagai sumber dhamma??? ahhh..ngaco ah loe.. gk buddhis banget.

Heran jg nih...pada bilang mau menjunjung tinggi, menghargai dhamma, membela dhamma...tp kok ..aizzzz.. gk tau deh.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Equator on 04 March 2009, 10:00:00 AM
IMHO  ^:)^
Yang di sayangkan mungkin yah.. begini lohh
Kita2 tidak setuju Rupang Buddha itu di perlakukan dengan tidak semestinya (pdhl obyek itu netral?)
Sementara di sekelilingnya banyak tamu yang minum2, kan namanya juga Bar, kamu taulah
Jadi kebayang kan suasananya ?

Habis selama ini Figur2 keyakinan yang laen ga pernah di jadiin nama Bar juga sech..
Mungkin akan sama juga reaksinya dan menuai protes keras, atau mungkin juga malah lebih parah dan anarkis
Kalo kita umat Buddha, lebih baek menahan dirilah, upayakan cara damai dan kekeluargaan

Ga perlu lah bikin laskar Dhamma buat gontok sana gontok sini
Damai di bumi damai di hati
Saddhu  _/\_
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: ENCARTA on 04 March 2009, 10:04:08 AM
patung tetaplah patung, patung bukanlah Buddha, saya tidak melihat Buddha didalam patung
saya melihat Buddha ada didalam dhamma, dan kata2nya ;D
Kontroversi mengenai patung dan "patung" ada baiknya merujuk ke batin masing2.
Perbedaan batin dalam menanggapi patung dan "patung" akan menghasilkan vipaka yang berbeda pula..
Jadi dalam hal ini IMO tidak perlu menyatakan patung sebagai X, Y atau pun Z, karena yang lebih mengetahui pernyataan itu adalah diri Anda sendiri.. :D

Begitu juga dengan kasusnya dengan Buddha Bar.. semua tergantung pada batin Anda dan bagaimana me-manage-nya.

Udah 13 pages..




pandangan salah gimana.. bos? T_T
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: hatRed on 04 March 2009, 10:14:10 AM
berbagi Api...

semoga yg megang gak kebakaran ;D


Quote
aplg kl lg ML di kmr,kan hanya patung ini

boleh sih asal jangan jadi kecanduan ya.. tiap kali ML gak bisa kalo gak ada patung :))

Lu ngeliat patung itu sebagai apa? sumber Dharma atau sebatas patung biasa? kalau sebatas patung biasa, berarti lu sama aja bukan budhis. kalo lu ngeliat itu sebagai sumber Dharma, yang mengajarkan kita step2/langkah2 bwt bebas dari samsara/penderitaan/dukkha, secara otomatis, rasa hormat dan keyakinan itu muncul. Kalau punya rasa hormat dan keyakinan, lalu melakukan aktivitas seksual, itu menghargai atau gmn? Dagpo Lama Rinpoche sendiri bilang: "Kalau mau Making Love, ditutup rupang atau gambar-Nya." kalau ga percaya, tanya aja sama semua anak Kadam Choeling.

Gw heran, pengetahuannya pada tinggi2, tapi kok kosong sih isinya?

ttg Buddha Bar -
asli gw sedih. kok bisa ya?
tapi gw ga nekanin: ayo demo...
dan gw juga ga nekanin: biarin aja...
tapi kalau uda menyeleweng kayak gini, lebih baik baca dan belajar Tisarana lagi ya...

baru liat dari atas(post Jinaraga) ternyata ente mengquote ane...

berikut penjelasannya....

kalau sebatas patung biasa, berarti lu sama aja bukan budhis. oh yaa ???

Pernyataan ini sama sekali tidak benar.....pertama anda tidak bisa sekenanya menjudge seseorang buddhist ato bukan.. lalu pengertian buddhist itu bagi anda seperti apa?
apakah melihat dari sisi Sosial/Politik atau Religi?

kalo dari sisi sosial/politik saya seorang buddhist (buktinya ada di KTP saya).
kalo melihat dari sisi Religi, maka anda juga tidak berhak selain anda seorang Buddha.

lalu Bagaimana seseorang Menilai Patung adalah hak orang tersebut... dan ingatlah Patung itu terbuat dari bahan mati, misal tanah liat... tanah liat ini dibuat dan dibentuk agar "sekiranya" menyerupai Buddha Gotama. dan tidaka ada Magic atau Gaib dalam patung tersebut.. lalu cara penghormatan setiap buddhist kepada Buddha gotama juga berbeda beda caranya juga kadarnya. Setidaknya anda dapat menghormati perbedaan tersebut.. anda boleh mengatakan bahwa ML dihadapan patung itu tidak baik, namun jangan menjudge orang tersebut bukan buddhist lah... masuk neraka lah..... ,, hal ini sungguh menyesatkan.. karena dalam buddhist sendiri suatu Karma seseorang itu berlaku dalam diri sendiri, bukan dilihat dari orang lain...
kita kan sama2 setuju kalo Buddhisme itu Pemahaman yang melihat dalam diri masing2 bukan diri orang lain maupun lingkungannya.... jadi kalo saat anda ML di hadapan patung tersebut namun dalam diri tidak terdapat Akusala Kamma, maka anda gak akan mendapat karma buruk...
Lain halnya jika anda ML dihadapan patung, namun anda merasa anda tidak menghormati patung sehingga ada rasa bersalah dalam batin anda, maka itu sudah Akusala Kamma bagi anda.

Jadi jenis Karma yang berlaku pada orang tertentu itu ditentukan oleh batin dia masing masing. bukan oleh batin kita.

Maka itu si Rinpoche tadi bilang kalo ada patung pas ML ya patungnya ditutup aja, karena si Rinpoche gak akan menjamin bahwa setiap orang menilai Patung dengan sama... takutnya ada yang terlalu menghormati patung sehingga muncul Akusala Kamma, maka itu si Rinpoche "Cari aman" biar tidak ada yg dirugikan..
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: xenocross on 04 March 2009, 10:30:07 AM
Buat Introspeksi, jangan dipakai untuk mengancam orang ya.

dari buku "Buddhist Concept of Hell" , yang membahas Sutra of The Remembrance of the True Law, sebuah Sutra Mahayana yg membahas detail mengenai neraka.

Penyebab seseorang masuk ke neraka avici adalah melakukan sesuatu yg merusak fondasi komunitas buddhis. Hal ini dijelaskan melalui 5 garuka karma, membunuh ayah, ibu, arahat, melukai buddha, dan memecah belah sangha. Ini adalah perbuatan paling jahat yg bisa dilakukan untuk menghancurkan pondasi sosial dan melukai komunitas buddhis

Melukai komunitas Buddhis juga termasuk didalamnya adalah kejahatan seperti: dengan sengaja, didasari oleh pandangan salah, kebencian, kemarahan, merencanakan dan melakukan kejahatan yangmenghancurkan tubuh dharma, dan sebagai hasilnya menghilangkan kesempatan bagi orang lain untuk mencapai pencerahan
Neraka Avici adalah neraka untuk orang yg dengan lengkap menghancurkan dan menghalangi kesempatan bagi orang lain untuk mencapai pencerahan. Karena kejahatan ini sangat bertentangan dengan jiwa Bodhisattva
Kejahatan ini adalah menghancurkan gambar Buddha, tulisan Buddha, Sutra, Tripitaka, Buddharupang, Stupa, simbol-simbol Buddhis.

Penggunaan simbol buddhis dan istilah buddhis yg tidak sensitif dan tidak pada tempatnya , yg merendahkan citra Buddhisme mempunyai buah karma yg sama karena jatuh dalam kategori "melukai komunitas buddhis"
Buddhist modern tidak antusias dalam menentang hal ini karena mereka mengerti bahwa citra dan simbol hanyalah "petunjuk jalan"/upaya dan bukanlah objek kemelekatan. Sesepuh zen bahkan berbicara mengenai membakar patung dan kitab suci untuk melawan kecenderungan melekat pada jalan sebagai tujuan.

Di sisi lain, citra dan simbol mewakili salah satu dari upaya yg paling penting dalam membawa seseorang menuju pencerahan dan mencemoohnya atau memakainya secara tidak patut tidak hanya merusak kegunaannya untuk individu lain tapi juga citra Buddhisme di mata masyarakat umum. Dalam masyarakat modern, kerusakan pada 'public image' adalah lebih buruk terhadap pencapaian pencerahan daripada kehancuran fisik vihara atau objek religius

dari The Buddhist Concept of Hell (1972) halaman 100-102
By Daigan and Alicia Matsunaga
New York: Philosophical Library Inc


Jadi kesimpulannya, menghancurkan patung buddha ataupun stupa atau simbol lainnya, atau sutra-sutra buddhis, karena kebencian, kemarahan, pandangan salah, atau kemelekatan, dengan tujuan menghancurkan Buddha Sasana - buah karmanya adalah Neraka Avici.
Karena tindakan tersebut menutup kemungkinan seseorang membuat koneksi dengan Buddha Dharma, dan menghalangi orang mencapai pencerahan.

Sama dengan menghancurkan citra Buddha dengan cara tidak langsung, yaitu dengan membuat nilai penghormatan terhadap simbol-simbol itu menurun di mata masyarakat. Penggunaan simbol-simbol Buddhis dengan tidak semestinya akan membuat nilai simbol-simbol itu mengalami penurunan, dan secara tidak langsung menghalangi orang belajar Dhamma. Sama saja menghalangi orang mencapai pencerahan, maka buah karmanya juga adalah avici

Buat anda yg merasa bersalah setelah baca tulisan ini, segeralah bertobat!
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: hatRed on 04 March 2009, 10:39:02 AM
 [at] xeno

i rasa orang yg membuat artikel tersebut, benar2 sangat menghormati rupang Buddha. dan memiliki pandangan yang kuat terhadap rupang/simbol2 buddhist.

namun saya kurang setuju pada bagian... yg "begini" "begitu" akan masuk neraka Avici..

bused dah.... ini orang asbut aja ya... bisa tau masuk neraka Avici.

Apakah yg membuat artikel ini sudah Ehipassiko :-?
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: xenocross on 04 March 2009, 10:44:11 AM
itu dasarnya dari sutra mahayana, jadi dia kutip dari situ.
bagian "modern" itu pendapat dia
bukunya http://www.amazon.com/Buddhist-concept-hell-Daigan-Matsunaga/dp/0802220487
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: xenocross on 04 March 2009, 10:48:57 AM
kebetulan gua punya bukunya (gua ga beli, ga minjem, ga nyuri secara fisik, ga download. silahkan ditebak sendiri gua ngapain hahaha)
berguna banget untuk tahu neraka dan buat meditasi neraka
btw, sebelumnya di buku ini dijelasin bahwa neraka itu bukan alam fisik. Tapi lebih ke ilusi mental makhluk yg mengalami karmanya.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: hatRed on 04 March 2009, 10:58:41 AM
kebetulan gua punya bukunya (gua ga beli, ga minjem, ga nyuri secara fisik, ga download. silahkan ditebak sendiri gua ngapain hahaha)

nyuri secara mental :hammer:

Quote
berguna banget untuk tahu neraka dan buat meditasi neraka
btw, sebelumnya di buku ini dijelasin bahwa neraka itu bukan alam fisik. Tapi lebih ke ilusi mental makhluk yg mengalami karmanya.

Neraka Avici kalo gak salah salah satu alam paling rendah yg penderitaannya sangat banyak...

ada dua tafsir i kalo menganalogikan penderitaan yg akan dialami seperti neraka Avici.

1. Makhluk tersebut benar2 mengalami penderitaan karena hal tersebut karena objek luar.

   artinya si makhluk akan menderita seperti kena musibah, sering sial dan lain2

2. makhluk tersebut benar2 mengalami penderitaan karena hal tersebut karena dari batin diri sendir.

   artinya si makhluk akan mengalami penderitaan, secara batin. misal kek sering khawatir, cemas dan lain lain.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: xenocross on 04 March 2009, 11:08:07 AM
bukan begitu juga....tapi gua susah jelasinnya, karena buku itu udah masuk ke konsep abhidhamma, cittamatrin, sunyata, nirvana dan samsara hanya untuk menjelaskan NERAKA.........
1 bab khusus.....
setelah bilang bahwa neraka ga REAL, dia menjelaskan neraka yg bikin merinding bacanya.....karena tetep aja yg menyadari neraka itu ga real kan cuma orang yg tercerahkan......
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: tesla on 04 March 2009, 11:25:47 AM
Quote
Jadi kesimpulannya, menghancurkan patung buddha ataupun stupa atau simbol lainnya, atau sutra-sutra buddhis, karena kebencian, kemarahan, pandangan salah, atau kemelekatan, dengan tujuan menghancurkan Buddha Sasana - buah karmanya adalah Neraka Avici.
Karena tindakan tersebut menutup kemungkinan seseorang membuat koneksi dengan Buddha Dharma, dan menghalangi orang mencapai pencerahan.
yg membawa pada alam penderitaan adalah nafsu dan kebencian seseorang.
bukan karena menghancurkan patung...

Quote
Sama dengan menghancurkan citra Buddha dengan cara tidak langsung, yaitu dengan membuat nilai penghormatan terhadap simbol-simbol itu menurun di mata masyarakat. Penggunaan simbol-simbol Buddhis dengan tidak semestinya akan membuat nilai simbol-simbol itu mengalami penurunan, dan secara tidak langsung menghalangi orang belajar Dhamma. Sama saja menghalangi orang mencapai pencerahan, maka buah karmanya juga adalah avici

ada kisah dimana  seorang master Zen melihat yg murid-muridnya & penduduk lakukan adalah memuja rupang Buddha. menyadari murid-murid & penduduk itu telah begitu melekati rupang Buddha, ia menghancurkan patung-patung Buddha... tentu saja tindakannya mengakibatkan orang2 mencerca dia. namun ketika ia meninggal, ada tanda bahwa ternyata ia adalah Bodhisatwa (yg mana aye jg ga tau tandanya). melihat hal itu, murid2nya ikut2an menghancurkan rupang Buddha... alhasil yg mengikuti jejaknya terlahir di alam penderitaan...
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: xenocross on 04 March 2009, 11:38:35 AM
ya, itu namanya jalan karma yg lengkap, harus ada faktor mental negatif yg mendasari perbuatan

gua makin kesel liat orang ini.... dia masih dikutip pers dan membuat seolah2 umat buddha ada yg setuju dgn bb...
http://www.bbc.co.uk/indonesian/news/story/2009/03/090303_buddha.shtml
http://www.thejakartapost.com/news/2009/03/03/buddha-bar-under-spotlight-two-issues.html
http://www.poskota.co.id/news_baca.asp?id=52927&ik=3
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: hatRed on 04 March 2009, 11:50:48 AM
setelah nanya ma yesus,

neh dapet emailnya budimansudharma [at] yahoo.com

i mo email dia suruh liat thread ini... gmana pendapat yg laen
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Nevada on 04 March 2009, 11:57:07 AM
Yesus bilang supaya jangan gegabah dulu.
Katanya Dia heran kenapa banyak Umat Buddha sekarang yang kena pengaruh Paulunisme...
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: hatRed on 04 March 2009, 11:59:57 AM
maksud i

Internet = Tuhan

Google = Yesus

:))

neh orang (si Budiman) kan paling sangar suaranya... tapi banyak juga yg gak setuju dengan buddha bar ini, yaaa itung2 tukar pikiran lah sama dia... kan dia bisa lebih "bersuara" dibanding kite2 yg cuma di forum doank...

sape tau dia bisa mengaspirasikan pikiran DCers ;D
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: xenocross on 04 March 2009, 12:08:05 PM
Apakah umat Buddha terpecah?
Mungkin ada perbedaan pendapat di antara kita, tapi kalau ada yg bilang Buddha Bar tidak perlu diprotes, sementara FABB lagi gencar protes, bukankah ini memberi kesan umat buddha terpecah? Dampak ke masyarakat itu bro......
Makanya jangan heran kalau BBC menulis:
Umat Budha di Indonesia terpecah dalam menyikapi keberadaan restoran Budha Bar di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.

karena si oknum ini nih:

"Namun sekelompok umat Budha lainnya menyatakan keberadaan restoran itu tidak perlu diprotes.Mereka yang tergabung dalam Generasi Muda Mahayana Indonesia (GMMI) itu malah mempertanyakan motif penentangan tersebut.

"Selama ini banyak patung Budha ditemukan di berbagai tempat, di pinggir jalan, hotel-hotel, kenapa itu tidak diprotes? Kenapa hanya patung di dalam bar itu yang diprotes," tegas Budiman Sudharma, Ketua Umum GMMI


http://www.bbc.co.uk/indonesian/news/story/2009/03/090303_buddha.shtml


Mungkin karena dia yg ttd rekomendasi Buddha Bar ??


apakah anda merasa ini promosi yang baik untuk umat Buddha? Dengan menunjukkan perpecahan dalam agama Buddha kepada Masyarakat ??
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Nevada on 04 March 2009, 12:19:01 PM
Makanya saya sudah bilang dulu, kita sebagai Umat Buddha jangan mudah terintimidasi. Apalagi Umat Buddha di Indonesia sudah sedikit-banyak kecipratan ideologi agama samawi.

Bahkan sampai-sampai ada Buddhis yang memakai statement ala Paulus...

Pak Budiman itu juga mungkin saja sudah bergentayangan di forum ini. Secara kan Google pasti saat ini ramai untuk pencarian dengan keyword "Buddha Bar"...
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: hatRed on 04 March 2009, 12:22:42 PM
kek nya gak deh...

dah coba Google com ma Google id gak satupun halaman DC yg nyempil di page pertama.

Jadi gmana neh.... kirim email apa gak :-?
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: markosprawira on 04 March 2009, 12:32:26 PM
 [at] hat :
Google pake sistem makin bnyk page dibuka, makin tinggi posisinya di google

jadi kalo mo sampe ke page pertama di google, coba aja klik buka en tutup sampe dapet puluhan ribu kali, pasti deh masuk........

soal Buddha Bar : jika memang akan melancarkan protes, hendaknya itu dilakukan dengan tetap menjaga batin tetap dalam kondisi kusala

metta
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: hatRed on 04 March 2009, 12:37:20 PM
jadi om markos setoejoe tuk mengundang si Budiman ke sini :D
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: m1ch43l on 04 March 2009, 01:12:23 PM
gw bkn penyembah patung,tp menghormati dan menghargai Buddha rupang
prakteker Dhamma kl ga bs or ga ada rasa hormat,buat apa?
buat saya, yg lebih penting itu justru mempraktekan dhamma itu sendiri.
di kehidupan sehari2, bagaimana kita melihat diri kita penuh dgn keserakahan, kebencian & kegelapan bathin.

mengenai menghormati patung sudah saya tinggalkan, krn menurut saya tidak ada manfaatnya.

Quote
bs2 borobudur,abu Sang Buddha,dll kl hilang jg anda ga peduli donk tanpa BERUSAHA melindunginya.
tahukan anda, sudah banyak patung Buddha bersejarah yg dihancurkan.
so what? saya tidak baca berita bahwa anda berusaha melindunginya kok.

Quote
anda Buddhis bkn?
menurut anda, apa kriteria seorang Buddhist?

Quote
apa saja yg dlm hidup anda hrs or pantas dihormati?
sepertinya tidak ada. >:D
saya berusaha melindungin bukan buat cari berita or terkenal koq,drpd anda diam aja n malah kesannya anda menjatuhkan motivasi untuk berbuat baik
gw rasa kl istri,pacar,anak,ortu anda dilecehkan,gw rasa anda diam aja tanpa BERUSAHA melindungin atau membelanya x
kasihan bhante,ortu,guru,pacar,istri,anak,saudara,pacar,teman anda tidak anda hormati
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: markosprawira on 04 March 2009, 01:20:36 PM
jadi om markos setoejoe tuk mengundang si Budiman ke sini :D

Dear hat,

Saya rasa masih banyak pihak lain yg bisa membantu misal rekan dari HIKMAHBUDHI yg dari awal berada paling depan dalam menyuarakan wacana ini

Jadi perlu atau tidaknya mengundang, saya setuju ama Opa bhw pak budiman mgkn sudah membaca di forum ini juga

metta
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: dhamasuka on 04 March 2009, 02:47:00 PM
Sepertinya perjuangan FABB akan segera membuahkan hasil, pertemuan antara pihak BB dengan FABB yang dijembatani oleh wagub DKI akan segera terealisasi, begitu kabar yang saya dengar dari kawan2 FABB ;D
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: aitristina on 04 March 2009, 03:53:32 PM
  Buddha Bar dan Neraka Avici
Posted by: "andrew kurniawan" xenocross [at] yahoo.com   xenocross
Tue Mar 3, 2009 9:06 pm (PST)

Buat Introspeksi, jangan dipakai untuk mengancam orang ya.

dirangkum dari
buku "Buddhist Concept of Hell" http://www.amazon. com/Buddhist- concept-hell- Daigan-Matsunaga /dp/0802220487 , yang membahas Sutra of The
Remembrance of the True Law, sebuah Sutra Mahayana yg membahas detail
mengenai neraka.

Penyebab seseorang masuk ke neraka avici adalah
melakukan sesuatu yg merusak fondasi komunitas buddhis. Hal ini
dijelaskan melalui 5 garuka karma, membunuh ayah, ibu, arahat, melukai
buddha, dan memecah belah sangha. Ini adalah perbuatan paling jahat yg
bisa dilakukan untuk menghancurkan pondasi sosial dan melukai komunitas
buddhis

Melukai komunitas Buddhis juga termasuk didalamnya
adalah kejahatan seperti: dengan sengaja, didasari oleh pandangan
salah, kebencian, kemarahan, merencanakan dan melakukan kejahatan
yang menghancurkan tubuh dharma, dan sebagai hasilnya menghilangkan
kesempatan bagi orang lain untuk mencapai pencerahan
Neraka Avici
adalah neraka untuk orang yg dengan lengkap menghancurkan dan
menghalangi kesempatan bagi orang lain untuk mencapai pencerahan.
Karena kejahatan ini sangat bertentangan dengan jiwa Bodhisattva
Kejahatan ini adalah menghancurkan gambar Buddha, tulisan Buddha, Sutra, Tripitaka, Buddharupang, Stupa, simbol-simbol Buddhis.

Penggunaan
simbol buddhis dan istilah buddhis yg tidak sensitif dan tidak pada
tempatnya , yg merendahkan citra Buddhisme mempunyai buah karma yg sama
karena jatuh dalam kategori "melukai komunitas buddhis"
Buddhist
modern tidak antusias dalam menentang hal ini karena mereka mengerti
bahwa citra dan simbol hanyalah "petunjuk jalan"/upaya dan bukanlah
objek kemelekatan. Sesepuh zen bahkan berbicara mengenai membakar
patung dan kitab suci untuk melawan kecenderungan melekat pada jalan
sebagai tujuan.

Di sisi lain, citra dan simbol mewakili salah
satu dari upaya yg paling penting dalam membawa seseorang menuju
pencerahan dan mencemoohnya atau memakainya secara tidak patut tidak
hanya merusak kegunaannya untuk individu lain tapi juga citra Buddhisme
di mata masyarakat umum. Dalam masyarakat modern, kerusakan pada
'public image' adalah lebih buruk terhadap pencapaian pencerahan
daripada kehancuran fisik vihara atau objek religius

dari The Buddhist Concept of Hell (1972) halaman 100-102
By Daigan and Alicia Matsunaga
New York: Philosophical Library Inc

Jadi
kesimpulannya, menghancurkan patung buddha ataupun stupa atau simbol
lainnya, atau sutra-sutra buddhis, karena kebencian, kemarahan,
pandangan salah, atau kemelekatan, dengan tujuan menghancurkan Buddha
Sasana - buah karmanya adalah Neraka Avici.
Karena tindakan tersebut
menutup kemungkinan seseorang membuat koneksi dengan Buddha Dharma, dan
menghalangi orang mencapai pencerahan.

Sama dengan menghancurkan
citra Buddha dengan cara tidak langsung, yaitu dengan membuat nilai
penghormatan terhadap simbol-simbol itu menurun di mata masyarakat.
Penggunaan simbol-simbol Buddhis dengan tidak semestinya akan membuat
nilai simbol-simbol itu mengalami penurunan, dan secara tidak langsung
menghalangi orang belajar Dhamma. Sama saja menghalangi orang mencapai
pencerahan, maka buah karmanya juga adalah avici

Buat anda yg merasa bersalah setelah baca tulisan ini, segeralah bertobat!

misalnya orang yg tandatangan surat dibawah:
http://upload. kapanlagi. com/h/2009030318 2525_Surat_ Rekomendasi_ DPD_Gemabudhi_ DKI_49ad13a583f0 8.JPG

saya tidak mengancam lho, hanya memberi referensi sutra yg valid bagi mereka yg mengaku buddhis tapi melukai komunitas buddhis.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: tesla on 04 March 2009, 04:34:56 PM
saya berusaha melindungin bukan buat cari berita or terkenal koq,drpd anda diam aja n malah kesannya anda menjatuhkan motivasi untuk berbuat baik
ah... bilang saja, anda NATO, No Action Talk Only ;D

Quote
gw rasa kl istri,pacar,anak,ortu anda dilecehkan,gw rasa anda diam aja tanpa BERUSAHA melindungin atau membelanya x
kasihan bhante,ortu,guru,pacar,istri,anak,saudara,pacar,teman anda tidak anda hormati
di sini jelas sekali motif anda, bahwa patung buddha = buddha itu sendiri,
shg anda memberi contoh di pihak saya adalah orang-orang yg hidup di sekeliling saya.

bagi saya, patung adalah patung, tidak akan saya hormati...
jika anda ingin menghormati Buddha, maka praktekkanlah dhamma, mis: menjalankan 5 sila sebagai upasaka. jgn cuma CUNG CUNG CEP!

belum pernah saya temukan dalam Tipitaka ada anjuran utk menghormati rupang Buddha (patung).
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: DharmaGavesin on 04 March 2009, 04:35:53 PM
Parahnya lagi si budiman itu malah mengutip ceramah Ajahn Brahm untuk membela tindakannya....

apa budiman itu benar-benar seorang buddhis?Huh atauuuuu............

Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha "Pernyataan Sikap FABB"
Post by: dhamasuka on 04 March 2009, 05:00:49 PM
(http://upload.kapanlagi.com/images/thumb/20090304165223_pernyataan_sikap_FABB_49ae4f5714b0c-t.jpg) (http://upload.kapanlagi.com/h/20090304165223_pernyataan_sikap_FABB_49ae4f5714b0c.jpg)

berikut adalah surat pernyataan sikap Forum Anti Budha Bar terkait persoalan Buddha Bar.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: hatRed on 04 March 2009, 05:12:22 PM
kok di Footnotenya Dhammacitta gak ada ya ? ^-^
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: dhamasuka on 04 March 2009, 05:21:48 PM
Setelah menelusuri ke berbagai link dan sumber maupun masukan dari intelejen ternya surat GMMI dan GEMABUDHI ditandatangi oleh orang yang sama.

berikut penggalan surat GMMI

(http://upload.kapanlagi.com/images/thumb/20090304171531_penggalan_surat_GMMI_49ae54c364ad9-t.jpg) (http://upload.kapanlagi.com/h/20090304171531_penggalan_surat_GMMI_49ae54c364ad9.jpg)
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: DharmaGavesin on 04 March 2009, 05:26:00 PM
Dari Facebook Siddhi:

Hartawan Setiawan wroteon March 2, 2009 at 11:53pm
Teman-teman sedharma,
Terima kasih atas dukungannya untuk mengatakan tidak atas keberadaan Buddha Bar di Jakarta.
Saya sebagai ketua umum SIDDHI (Sarjana dan Profesional Buddhis Indonesia) yang merupakan bagian dari Forum Anti Buddha Bar(FABB) , akan memberikan info terbaru mengenai kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan oleh FABB ini .
FABB adalah forum yang terbentuk pada acara forum diskusi isu Buddha Bar yang diadakan oleh SIDDHI pada tanggal 22 Februari 2009 .
Forum ini merupakan gabungan dari beberapa organisasi Buddhis, seperti SANGHA MAHAYANA INDONESIA, SIDDHI, HIKMAHBUDHI,WALUBI,STAB NALANDA, KMB BUDDHA SAMAGGI,VIHARA TANDA BAKTI, MAJALAH DHAMMACAKKA,STAB SRIWIJAYA,KUSALA NITISENA dan beberapa organisasi dan umat Buddhis lainnya .
Setelah terbentuk, FABB menunjuk tim hukumnya yang terdiri dari 12 orang Sarjana Hukum Buddhis untuk mewakili FABB dalam mengundang pemilik Franchise Buddha Bar untuk berdialog tetapi pihak Buddha Bar tidak datang hanya menelpon melalui pengacara mereka, karena mereka tidak memenuhi undangan tersebut maka tim hukum FABB mengajukan somasi.
Dan Kamis malam FABB memenuhi undangan teman-teman PDS untuk acara talkshow di Radio Pelita Kasih yang membahas tentang pluralisme dan permasalahan Buddha Bar, adapun tujuannya adalah memberikan informasi Pernyataan sikap FABB atas keberadaan Buddha Bar.Hari Jum'at FABB memenuhi undangan Fraksi PDS di DPR untuk acara dengar pendapat, yang hasilnya mungkin teman-teman sudah dapatkan.
Hari ini Senin, FABB menemui PKB di kantor PKB di Jl. Sukabumi Jakarta Pusat dan diterima oleh Bpk Muhaimin Iskandar dan hasilnya teman-teman dapat baca di detik.com atau kompas.com atau mungkin sudah dilihat pada tayangan beberapa TV swasta seperti Global TV, TV one, SCTV, Bali TV, Indosiar,dan beberapa media lainnya.
Siangnnya FABB diterima Wakil Gubernur DKI Jakarta yang didampingi oleh Kepala Dinas Pariwisata Provinsi DKI Jakarta yang menerbitkan ijin Tetap Usaha Pariwisata kepada Buddha Bar.
Pada pertemuan ini FABB menyampaikan keberatan atas diterbitkannya ijin tersebut dan meminta pemerintah provinsi DKI Jakarta untuk mencabut ijin tersebut.
Pada pertemuan ini FABB menanyakan pertimbangan Dinas Pariwisata prov DKI Jakarta sehingga mengeluarkan ijin tersebut walaupun permohonan rekomendasi penggunaan nama Buddha Bar yang mereka tujukan kepada WALUBI telah ditolak oleh WALUBI melalui surat mereka tertanggal 11 November 2008 .
Dari pertemuan kami mendapatkan informasi dari Dinas Pariwisata walaupun mereka tidak mendapatkan rekomendasi dari WALUBI tetapi mereka mendapat rekomendasi dari 3 organisasi Buddhis yang ada di Jakarta yaitu : 1. Forum Komunikasi Umat Buddha, 2. DPP Buddha Mahayana Majabumi, 3. Gemabudi DPD Jakarta, yang semuanya didapat dari orang yang sama yaitu Budiman Sudharma SH. (profile dapat dilihat www.infobuddhis.com , di Forum Komunikasi Umat Buddha Indonesia).
Pada pertemuan ini kami juga mendapatkan informasi dari Bapak Wagub bahwa pihak Buddha Bar bersedia untuk mengganti nama Buddha Bar, tetapi masih menunggu petunjuk dari pemilik franchise di Perancis .
Pada kesempatan ini FABB juga menyampaikan bahwa WALUBI telah mengirimkan surat penolakan pemakaian nama Buddha Bar sebagai merk dagang dan himbauan dari Departemen Agama Dirjen Bimas Buddha untuk meninjau ulang ijin tetap usaha pariwisata Buddha Bar , keduanya ditujukan kepada Gubernur Provinsi DKI Jakarta
Sorenya FABB menemui Komisi VIII DPR RI di Senayan dan memohon bantuan Komisi VIII untuk membantu menyelesaikan masalah ini secepatnya .
Semua acara ini diliput oleh banyak stasiun TV dan media elektronik dan media cetak lainnya.
Demikianlah info terbaru kegiatan FABB,kami akan meng up date berita tentang Buddha Bar ini secepatnya.
Bagi teman-teman yang ingin mendukung perjuangan ini dapat mengisi petisi Tolak Buddha Bar di www.hikmahbudhi.or.id
Semoga pihak Buddha Bar dapat memahami perasaan umat Buddha di Indonesia dan secepatnya mengganti nama Buddha Bar serta tidak menggunakan atribut Buddhis untuk kepentingan bisnis
Terima kasih .

Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: m1ch43l on 04 March 2009, 06:17:09 PM
saya berusaha melindungin bukan buat cari berita or terkenal koq,drpd anda diam aja n malah kesannya anda menjatuhkan motivasi untuk berbuat baik
ah... bilang saja, anda NATO, No Action Talk Only ;D

Quote
gw rasa kl istri,pacar,anak,ortu anda dilecehkan,gw rasa anda diam aja tanpa BERUSAHA melindungin atau membelanya x
kasihan bhante,ortu,guru,pacar,istri,anak,saudara,pacar,teman anda tidak anda hormati
di sini jelas sekali motif anda, bahwa patung buddha = buddha itu sendiri,
shg anda memberi contoh di pihak saya adalah orang-orang yg hidup di sekeliling saya.

bagi saya, patung adalah patung, tidak akan saya hormati...
jika anda ingin menghormati Buddha, maka praktekkanlah dhamma, mis: menjalankan 5 sila sebagai upasaka. jgn cuma CUNG CUNG CEP!

belum pernah saya temukan dalam Tipitaka ada anjuran utk menghormati rupang Buddha (patung).

sapa blg saya menganggap patung Buddha=Buddha itu sendiri?
jadi intinya menurut anda patung buddha adalah = hanya sekedar benda mati or batu
simbol2 Buddhis = hanya benda mati
candi borobudur,relik Sang Buddha jg hanya sekedar benda mati? tanpa anda PEDULI,mencegah,melestarikan,memberitahukan kl ada yg ingin menghancurkan,melecehkan
ya,silahkan lha kl anda emang tidak peduli dgn hal itu
tp gw itu org peduli yg berusaha,mendukung,menjaga,memberitahukan agama,simbol2 buddhis dll walaupun hanya di dunia maya tanpa ada unsur Kekerasan

Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: J.W on 04 March 2009, 06:35:22 PM
Hai m1ch43l .....

Di kota pematangsiantar (sumatera utara, indonesia).... ada aksi pembakaran buku2 dhamma (sumbangan dari umat) yang dilakukan oleh salah satu vihara terbesar di kota tersebut..
Silahkan anda tanggapi...
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Mr.Jhonz on 04 March 2009, 07:19:11 PM
saya berusaha melindungin bukan buat cari berita or terkenal koq,drpd anda diam aja n malah kesannya anda menjatuhkan motivasi untuk berbuat baik
ah... bilang saja, anda NATO, No Action Talk Only ;D

Quote
gw rasa kl istri,pacar,anak,ortu anda dilecehkan,gw rasa anda diam aja tanpa BERUSAHA melindungin atau membelanya x
kasihan bhante,ortu,guru,pacar,istri,anak,saudara,pacar,teman anda tidak anda hormati
di sini jelas sekali motif anda, bahwa patung buddha = buddha itu sendiri,
shg anda memberi contoh di pihak saya adalah orang-orang yg hidup di sekeliling saya.

bagi saya, patung adalah patung, tidak akan saya hormati...
jika anda ingin menghormati Buddha, maka praktekkanlah dhamma, mis: menjalankan 5 sila sebagai upasaka. jgn cuma CUNG CUNG CEP!

belum pernah saya temukan dalam Tipitaka ada anjuran utk menghormati rupang Buddha (patung).

sapa blg saya menganggap patung Buddha=Buddha itu sendiri?
jadi intinya menurut anda patung buddha adalah = hanya sekedar benda mati or batu
simbol2 Buddhis = hanya benda mati
candi borobudur,relik Sang Buddha jg hanya sekedar benda mati? tanpa anda PEDULI,mencegah,melestarikan,memberitahukan kl ada yg ingin menghancurkan,melecehkan
ya,silahkan lha kl anda emang tidak peduli dgn hal itu
tp gw itu org peduli yg berusaha,mendukung,menjaga,memberitahukan agama,simbol2 buddhis dll walaupun hanya di dunia maya tanpa ada unsur Kekerasan



ibarat telunjuk yang menunjuk ke bulan,tapi telunjuk bukanlah bulan

tripitaka,patung buddha dan simbol2 lain hanya menunjukaan kebenaran

mungkin bro tesla sudah bisa melihat rembulan tanpa bantuan telunjuk,
sedangkan teman2 lain masih memerlukan telunjuk untuk menunjukan arah rembulan.
IMO
huh...makin lama,kita makin serupa dgn umat tetangga,
cobalah hening sejenak
_/\_
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: J.W on 04 March 2009, 07:27:20 PM
ibarat telunjuk yang menunjuk ke bulan,tapi telunjuk bukanlah bulan

tripitaka,patung buddha dan simbol2 lain hanya menunjukaan kebenaran

mungkin bro tesla sudah bisa melihat rembulan tanpa bantuan telunjuk,
sedangkan teman2 lain masih memerlukan telunjuk untuk menunjukan arah rembulan.
IMO

huh...makin lama,kita makin serupa dgn umat tetangga,
cobalah hening sejenak

_/\_
ayam enaknya diapaen yah  ;D
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Mr.Jhonz on 04 March 2009, 07:42:53 PM
 [at] jinaraga
mau becanda ato serius ni,?

coba renungkan karaniya metta sutta,mungkin batin bisa lebih tenang,
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Mr.Jhonz on 04 March 2009, 07:44:07 PM
 [at] jinaraga
mau becanda ato serius ni,?

coba renungkan karaniya metta sutta,mungkin batin bisa lebih tenang,
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: an_atta on 04 March 2009, 07:45:15 PM
ibarat telunjuk yang menunjuk ke bulan,tapi telunjuk bukanlah bulan

tripitaka,patung buddha dan simbol2 lain hanya menunjukaan kebenaran

mungkin bro tesla sudah bisa melihat rembulan tanpa bantuan telunjuk,
sedangkan teman2 lain masih memerlukan telunjuk untuk menunjukan arah rembulan.
IMO
_/\_
[/quote]]

jadi telunjuknya udah boleh dipotong aja ya? :p
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: J.W on 04 March 2009, 07:49:04 PM
ibarat telunjuk yang menunjuk ke bulan,tapi telunjuk bukanlah bulan

tripitaka,patung buddha dan simbol2 lain hanya menunjukaan kebenaran

mungkin bro tesla sudah bisa melihat rembulan tanpa bantuan telunjuk,
sedangkan teman2 lain masih memerlukan telunjuk untuk menunjukan arah rembulan.
IMO
_/\_


jadi telunjuknya udah boleh dipotong aja ya? :p

Kok dipotong ? selain nunjuk bulan..kan bisa digunakan dlm hal lain, misnya ngupil dll...

Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: J.W on 04 March 2009, 07:51:58 PM
[at] jinaraga
mau becanda ato serius ni,?

coba renungkan karaniya metta sutta,mungkin batin bisa lebih tenang,
Hehe...hny cairkan suasana aja....kan lebih penting makan daripada ngurusin yg aneh2
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: an_atta on 04 March 2009, 07:54:06 PM
ibarat telunjuk yang menunjuk ke bulan,tapi telunjuk bukanlah bulan

tripitaka,patung buddha dan simbol2 lain hanya menunjukaan kebenaran

mungkin bro tesla sudah bisa melihat rembulan tanpa bantuan telunjuk,
sedangkan teman2 lain masih memerlukan telunjuk untuk menunjukan arah rembulan.
IMO
_/\_


jadi telunjuknya udah boleh dipotong aja ya? :p

Kok dipotong ? selain nunjuk bulan..kan bisa digunakan dlm hal lain, misnya ngupil dll...



yupi, silakan aja buat ngupil, asal tetap dijaga dong kebersihannya, ga etis kan kalo ngupilnya di depan byk org...
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: ENCARTA on 04 March 2009, 08:18:06 PM
semakin ribut memang semakin heboh buddha barnya ^^!
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: yanfei on 04 March 2009, 08:24:53 PM
[at] jinaraga
mau becanda ato serius ni,?

coba renungkan karaniya metta sutta,mungkin batin bisa lebih tenang,
Hehe...hny cairkan suasana aja....kan lebih penting makan daripada ngurusin yg aneh2

ini bukan masalah aneh bro,
ini masalah simbol dari agama buddha
ibarat bendera merah-putih di injak2 pasti bangsa indonesia gak kan rela
begitu pula Patung buddha disandingkan dengan botol2 minuman keras

Spoiler: ShowHide
(http://static.panoramio.com/photos/original/11675360.jpg)

coba liat gambar ini
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: m1ch43l on 04 March 2009, 08:39:57 PM
Hai m1ch43l .....

Di kota pematangsiantar (sumatera utara, indonesia).... ada aksi pembakaran buku2 dhamma (sumbangan dari umat) yang dilakukan oleh salah satu vihara terbesar di kota tersebut..
Silahkan anda tanggapi...
intinya disini adalah gw sebagai yg merasa umat Buddhis mempunyai kewajiban BERUSAHA sebisa mungkin dan semampu gw memberitahukan,mengingatkan,melindungin,mencegah.. dan kl emang bs memuaskan org tersebut untuk membakar,menghancurkan buku atau simbol2 Buddhis yah silahkan aja..
sekali lagi gw tegaskan bukan hasil akhirnya..
_/\_
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: johan3000 on 04 March 2009, 09:20:20 PM
[at] jinaraga
mau becanda ato serius ni,?

coba renungkan karaniya metta sutta,mungkin batin bisa lebih tenang,
Hehe...hny cairkan suasana aja....kan lebih penting makan daripada ngurusin yg aneh2

ini bukan masalah aneh bro,
ini masalah simbol dari agama buddha
ibarat bendera merah-putih di injak2 pasti bangsa indonesia gak kan rela
begitu pula Patung buddha disandingkan dengan botol2 minuman keras

Spoiler: ShowHide
(http://static.panoramio.com/photos/original/11675360.jpg)

coba liat gambar ini


Apa yg anda lakukan kalau seseorang membanting/menghancurkan
  rupang Buddha yg baru dia beli DIDEPAN ANDA ?
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: johan3000 on 04 March 2009, 09:26:39 PM
Pertanyaannya kan siapakah yg diuntungkan oleh Buddha Bar di Indonesia?
Siapakah pemegang saham mayoritas di Buddha Bar? Kenapa pemerintah memberikan izin operasi (SIUP) ? Apakah itu karna kekuasaan/koneksi org tsb yg begitu hebat sehingga Buddha Bar mudah dibuka di Indonesia?

Buddha Bar tak akan buka, bila bukan para pemegang saham dan pemerintah yg mengizinkan.... Jadi demolah pada pemegang saham dan yg memberikan izin supaya ditinjau kembali.....demolah dgn damai.... jangan beringas!

Sambil demo bisa memberikan ajaran Buddha...(pocket book, dll)...
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: yanfei on 04 March 2009, 09:30:01 PM
[at] jinaraga
mau becanda ato serius ni,?

coba renungkan karaniya metta sutta,mungkin batin bisa lebih tenang,
Hehe...hny cairkan suasana aja....kan lebih penting makan daripada ngurusin yg aneh2

ini bukan masalah aneh bro,
ini masalah simbol dari agama buddha
ibarat bendera merah-putih di injak2 pasti bangsa indonesia gak kan rela
begitu pula Patung buddha disandingkan dengan botol2 minuman keras

Spoiler: ShowHide
(http://static.panoramio.com/photos/original/11675360.jpg)

coba liat gambar ini


Apa yg anda lakukan kalau seseorang membanting/menghancurkan
  rupang Buddha yg baru dia beli DIDEPAN ANDA ?

apapula yg anda lakukan jika Photo bapak dan ibu anda dirobek2 setelah itu diijak lalu diludahin DIDEPAN ANDA?
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: yanfei on 04 March 2009, 09:37:14 PM
Pertanyaannya kan siapakah yg diuntungkan oleh Buddha Bar di Indonesia?
Siapakah pemegang saham mayoritas di Buddha Bar? Kenapa pemerintah memberikan izin operasi (SIUP) ? Apakah itu karna kekuasaan/koneksi org tsb yg begitu hebat sehingga Buddha Bar mudah dibuka di Indonesia?

Buddha Bar tak akan buka, bila bukan para pemegang saham dan pemerintah yg mengizinkan.... Jadi demolah pada pemegang saham dan yg memberikan izin supaya ditinjau kembali.....demolah dgn damai.... jangan beringas!

Sambil demo bisa memberikan ajaran Buddha...(pocket book, dll)...
emang yg demo pada bringas?
emang ada yg menghancurkan buddha bar?
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: tesla on 04 March 2009, 09:47:26 PM
sapa blg saya menganggap patung Buddha=Buddha itu sendiri?
jadi intinya menurut anda patung buddha adalah = hanya sekedar benda mati or batu
simbol2 Buddhis = hanya benda mati
candi borobudur,relik Sang Buddha jg hanya sekedar benda mati?
saya bilang patung hanyalah patung. itu saja.
saya tidak bilang "simbol2 Buddhist = hanya benda mati".
mengenai "simbol2 Buddhist", maka saya bilang simbol hanyalah simbol.

simbol ga selalu harus suatu benda, bisa juga berupa tindakan, mis: anjali.

Quote
tanpa anda PEDULI,mencegah,melestarikan,memberitahukan kl ada yg ingin menghancurkan,melecehkan
ya,silahkan lha kl anda emang tidak peduli dgn hal itu
tp gw itu org peduli yg berusaha,mendukung,menjaga,memberitahukan agama,simbol2 buddhis dll walaupun hanya di dunia maya tanpa ada unsur Kekerasan

sebelum terlalu jauh, sampai bahas ke candi2 & patung di tempat lain. sebaiknya kita kembali ke topik Buddha Bar saja.

~ tanpa kekerasan, tapi penuh kebencian thd pengurus Buddha Bar bukan?

~ siapa saja bisa membuat/membeli benda2 simbolik Buddha, mis rupang (asal punya duit ya hehe...). dia beli pakai uang dia & menaruhnya di tempat dia. kenapa anda yg marah2?

~ lain halnya jika anda mempraktekkan dhamma, mis: melaksanakan sila. tidak seorangpun dapat merusak sila anda kecuali diri anda sendiri bukan? karena itu saya lebih setuju utk praktek sesuai dg yg diajarkan, daripada sembah2 patung.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: tesla on 04 March 2009, 09:55:36 PM
ibarat telunjuk yang menunjuk ke bulan,tapi telunjuk bukanlah bulan

tripitaka,patung buddha dan simbol2 lain hanya menunjukaan kebenaran
mungkin bro tesla sudah bisa melihat rembulan tanpa bantuan telunjuk,
sedangkan teman2 lain masih memerlukan telunjuk untuk menunjukan arah rembulan.
melihat kebenaran melalui telunjuk berbeda dg melihat telunjuk lho...

seandainya hanya dg melihat telunjuk bisa memberi pencerahan pada orang lain,
maka kita semua harus bersujud sama pembuka Buddha Bar itu karena ia setidaknya Boddhisatta.
kenapa?
karena ia sudah mencerahkan banyak orang yg berkunjung
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: yanfei on 04 March 2009, 09:59:53 PM
sapa blg saya menganggap patung Buddha=Buddha itu sendiri?
jadi intinya menurut anda patung buddha adalah = hanya sekedar benda mati or batu
simbol2 Buddhis = hanya benda mati
candi borobudur,relik Sang Buddha jg hanya sekedar benda mati?
saya bilang patung hanyalah patung. itu saja.
saya tidak bilang "simbol2 Buddhist = hanya benda mati".
mengenai "simbol2 Buddhist", maka saya bilang simbol hanyalah simbol.

simbol ga selalu harus suatu benda, bisa juga berupa tindakan, mis: anjali.

Quote
tanpa anda PEDULI,mencegah,melestarikan,memberitahukan kl ada yg ingin menghancurkan,melecehkan
ya,silahkan lha kl anda emang tidak peduli dgn hal itu
tp gw itu org peduli yg berusaha,mendukung,menjaga,memberitahukan agama,simbol2 buddhis dll walaupun hanya di dunia maya tanpa ada unsur Kekerasan

sebelum terlalu jauh, sampai bahas ke candi2 & patung di tempat lain. sebaiknya kita kembali ke topik Buddha Bar saja.

~ tanpa kekerasan, tapi penuh kebencian thd pengurus Buddha Bar bukan?

~ siapa saja bisa membuat/membeli benda2 simbolik Buddha, mis rupang (asal punya duit ya hehe...). dia beli pakai uang dia & menaruhnya di tempat dia. kenapa anda yg marah2?

~ lain halnya jika anda mempraktekkan dhamma, mis: melaksanakan sila. tidak seorangpun dapat merusak sila anda kecuali diri anda sendiri bukan? karena itu saya lebih setuju utk praktek sesuai dg yg diajarkan, daripada sembah2 patung.
makanya agama buddhis gak berkembang umatnya cuek bebek aja agamanya di injak2
apa kata generasi mendatang buddha kok ada barnya? berarti buddha itu mengajarkan minum alkohol, seandainya kita protes setidaknya bagi generasi mendatang tercatat bahwa umat buddha gak setuju terhadap buddha bar karena bertentangan dengan sila ke 5
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: johan3000 on 04 March 2009, 10:01:52 PM
[at] jinaraga
mau becanda ato serius ni,?

coba renungkan karaniya metta sutta,mungkin batin bisa lebih tenang,
Hehe...hny cairkan suasana aja....kan lebih penting makan daripada ngurusin yg aneh2

ini bukan masalah aneh bro,
ini masalah simbol dari agama buddha
ibarat bendera merah-putih di injak2 pasti bangsa indonesia gak kan rela
begitu pula Patung buddha disandingkan dengan botol2 minuman keras

Spoiler: ShowHide
(http://static.panoramio.com/photos/original/11675360.jpg)

coba liat gambar ini


Apa yg anda lakukan kalau seseorang membanting/menghancurkan
  rupang Buddha yg baru dia beli DIDEPAN ANDA ?

apapula yg anda lakukan jika Photo bapak dan ibu anda dirobek2 setelah itu diijak lalu diludahin DIDEPAN ANDA?

Saya akan memberikan dia kesempatan utk melakukannya berulang2 kali,...
berulang2 kali... dan memastikan apakah dia bener2 telah puas! dan sambil mengamatin...berapa lama dia dapat melakukan hal tsb!



Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: yanfei on 04 March 2009, 10:05:15 PM
ibarat telunjuk yang menunjuk ke bulan,tapi telunjuk bukanlah bulan

tripitaka,patung buddha dan simbol2 lain hanya menunjukaan kebenaran
mungkin bro tesla sudah bisa melihat rembulan tanpa bantuan telunjuk,
sedangkan teman2 lain masih memerlukan telunjuk untuk menunjukan arah rembulan.
melihat kebenaran melalui telunjuk berbeda dg melihat telunjuk lho...

seandainya hanya dg melihat telunjuk bisa memberi pencerahan pada orang lain,
maka kita semua harus bersujud sama pembuka Buddha Bar itu karena ia setidaknya Boddhisatta.
kenapa?
karena ia sudah mencerahkan banyak orang yg berkunjung

loe ingat tidak kejadian ferry yg membunuh alda?
efeknya semua bhante dituduh seperti ferry, hanya karena satu orang berbuat semua kena getahnya, terutama anak2 tiap ada bhante yg lewat diteriakin ferry
efek dari buddha bar kalo dibiarkan akan seperti itu pula
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: xenocross on 04 March 2009, 10:06:35 PM
kebenaran adalah bulan
simbol adalah telunjuk yg menunjuk bulan

Tapi kalau telunjuknya kotor dan bau, orang akan pikir negatif duluan sebelum melihat apa yg ditunjuk
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: yanfei on 04 March 2009, 10:08:06 PM
[at] jinaraga
mau becanda ato serius ni,?

coba renungkan karaniya metta sutta,mungkin batin bisa lebih tenang,
Hehe...hny cairkan suasana aja....kan lebih penting makan daripada ngurusin yg aneh2

ini bukan masalah aneh bro,
ini masalah simbol dari agama buddha
ibarat bendera merah-putih di injak2 pasti bangsa indonesia gak kan rela
begitu pula Patung buddha disandingkan dengan botol2 minuman keras

Spoiler: ShowHide
(http://static.panoramio.com/photos/original/11675360.jpg)

coba liat gambar ini


Apa yg anda lakukan kalau seseorang membanting/menghancurkan
  rupang Buddha yg baru dia beli DIDEPAN ANDA ?

apapula yg anda lakukan jika Photo bapak dan ibu anda dirobek2 setelah itu diijak lalu diludahin DIDEPAN ANDA?

Saya akan memberikan dia kesempatan utk melakukannya berulang2 kali,...
berulang2 kali... dan memastikan apakah dia bener2 telah puas! dan sambil mengamatin...berapa lama dia dapat melakukan hal tsb!




bagus lah kalo anda bisa sabar seperti itu
tapi maaf gw belum bisa seperti anda, kalo itu terjadi gw akan mencegahnya
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: ENCARTA on 04 March 2009, 10:13:38 PM
bergitu hebatnya kalau soal agama, seperti... ^-^
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: tesla on 04 March 2009, 10:14:04 PM
Quote
apapula yg anda lakukan jika Photo bapak dan ibu anda dirobek2 setelah itu diijak lalu diludahin DIDEPAN ANDA?

misalnya pada suatu ketika yanfei marah sekali dg seseorang yg menolak cinta yanfei. kebetulan sekali ada photo orang tsb di rumah yanfei. nah jika yanfei merobek photo tsb, meludahinya, menginjak2, dll di kamar yanfei sendiri tanpa ada orang tsb menyaksikan, maka ada 2 kemungkinan:
1. yanfei kalap, dikuasai emosi, shg terlihat seperti orang gila ;D (yg pernah mempraktekkannya jgn tersinggung yah =)) )
2. jika yanfei tidak dikuasai oleh emosi, kemungkinan yanfei sedang praktek voodoo.

lain halnya kalau yanfei merobeknya, meludahinya, menginjak2 di depan ybs. tentu tujuan yanfei adalah memang memperlihatkan padanya & jika itu berhasil orang tsb akan marah pada yanfei. nah... ternyata lihat yanfei gila, orang tsb bisa gila juga yah...

demikian jg dg Buddha Bar ini.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: m1ch43l on 04 March 2009, 10:18:29 PM
sapa blg saya menganggap patung Buddha=Buddha itu sendiri?
jadi intinya menurut anda patung buddha adalah = hanya sekedar benda mati or batu
simbol2 Buddhis = hanya benda mati
candi borobudur,relik Sang Buddha jg hanya sekedar benda mati?
saya bilang patung hanyalah patung. itu saja.
saya tidak bilang "simbol2 Buddhist = hanya benda mati".
mengenai "simbol2 Buddhist", maka saya bilang simbol hanyalah simbol.

simbol ga selalu harus suatu benda, bisa juga berupa tindakan, mis: anjali.

Quote
tanpa anda PEDULI,mencegah,melestarikan,memberitahukan kl ada yg ingin menghancurkan,melecehkan
ya,silahkan lha kl anda emang tidak peduli dgn hal itu
tp gw itu org peduli yg berusaha,mendukung,menjaga,memberitahukan agama,simbol2 buddhis dll walaupun hanya di dunia maya tanpa ada unsur Kekerasan

sebelum terlalu jauh, sampai bahas ke candi2 & patung di tempat lain. sebaiknya kita kembali ke topik Buddha Bar saja.

~ tanpa kekerasan, tapi penuh kebencian thd pengurus Buddha Bar bukan?

~ siapa saja bisa membuat/membeli benda2 simbolik Buddha, mis rupang (asal punya duit ya hehe...). dia beli pakai uang dia & menaruhnya di tempat dia. kenapa anda yg marah2?

~ lain halnya jika anda mempraktekkan dhamma, mis: melaksanakan sila. tidak seorangpun dapat merusak sila anda kecuali diri anda sendiri bukan? karena itu saya lebih setuju utk praktek sesuai dg yg diajarkan, daripada sembah2 patung.
y udh kl anda tidak peduli dgn masalah Buddha bar ini yah silahkan aja koq
kl gw seh ga benci koq sm pemilik/pengurus Buddha bar,cm mau memberitahukan aja koq,ngapain jg gw hrs benci terserah nantinya pengurus itu mau denger atau tdk
anda mementingkan pratek Dhamma DIRI SENDIRI tanpa melihat atau peduli sekitar anda?
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: xenocross on 04 March 2009, 10:22:52 PM
sudah-sudah.... bentar lagi dia ganti nama dan remove patung buddha, jadi kita sudah setengah jalan berhasil...
udahan yuk, udah 18 page nih
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: yanfei on 04 March 2009, 10:25:00 PM
sapa blg saya menganggap patung Buddha=Buddha itu sendiri?
jadi intinya menurut anda patung buddha adalah = hanya sekedar benda mati or batu
simbol2 Buddhis = hanya benda mati
candi borobudur,relik Sang Buddha jg hanya sekedar benda mati?
saya bilang patung hanyalah patung. itu saja.
saya tidak bilang "simbol2 Buddhist = hanya benda mati".
mengenai "simbol2 Buddhist", maka saya bilang simbol hanyalah simbol.

simbol ga selalu harus suatu benda, bisa juga berupa tindakan, mis: anjali.

Quote
tanpa anda PEDULI,mencegah,melestarikan,memberitahukan kl ada yg ingin menghancurkan,melecehkan
ya,silahkan lha kl anda emang tidak peduli dgn hal itu
tp gw itu org peduli yg berusaha,mendukung,menjaga,memberitahukan agama,simbol2 buddhis dll walaupun hanya di dunia maya tanpa ada unsur Kekerasan

sebelum terlalu jauh, sampai bahas ke candi2 & patung di tempat lain. sebaiknya kita kembali ke topik Buddha Bar saja.

~ tanpa kekerasan, tapi penuh kebencian thd pengurus Buddha Bar bukan?

~ siapa saja bisa membuat/membeli benda2 simbolik Buddha, mis rupang (asal punya duit ya hehe...). dia beli pakai uang dia & menaruhnya di tempat dia. kenapa anda yg marah2?

~ lain halnya jika anda mempraktekkan dhamma, mis: melaksanakan sila. tidak seorangpun dapat merusak sila anda kecuali diri anda sendiri bukan? karena itu saya lebih setuju utk praktek sesuai dg yg diajarkan, daripada sembah2 patung.
y udh kl anda tidak peduli dgn masalah Buddha bar ini yah silahkan aja koq
kl gw seh ga benci koq sm pemilik/pengurus Buddha bar,cm mau memberitahukan aja koq,ngapain jg gw hrs benci terserah nantinya pengurus itu mau denger atau tdk
anda mementingkan pratek Dhamma DIRI SENDIRI tanpa melihat atau peduli sekitar anda?
bener bro, ngapain membenci, kita inikan cuma protes dan keberatan dengan nama buddha bar,
agar generasi mendatang gak bilang BUDDHA itu tempat minum2 dan dugem
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: m1ch43l on 04 March 2009, 10:29:57 PM

makanya agama buddhis gak berkembang umatnya cuek bebek aja agamanya di injak2
apa kata generasi mendatang buddha kok ada barnya? berarti buddha itu mengajarkan minum alkohol, seandainya kita protes setidaknya bagi generasi mendatang tercatat bahwa umat buddha gak setuju terhadap buddha bar karena bertentangan dengan sila ke 5

[/quote]
setuju bro,ada sebagian org yg lbh mementingkan ke dlm dirinya sendri tanpa peduli sekitarnya..
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: yanfei on 04 March 2009, 10:35:22 PM

makanya agama buddhis gak berkembang umatnya cuek bebek aja agamanya di injak2
apa kata generasi mendatang buddha kok ada barnya? berarti buddha itu mengajarkan minum alkohol, seandainya kita protes setidaknya bagi generasi mendatang tercatat bahwa umat buddha gak setuju terhadap buddha bar karena bertentangan dengan sila ke 5

setuju bro,pd bnyk lbh mementingkan ke dlm dirinya sendri tanpa peduli sekitarnya..
[/quote]
makanya umatnya banyak yg menyeberang
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: ENCARTA on 04 March 2009, 10:38:29 PM
iya setujuh saudara2... ayo kapan kita kesana? mahal gak yah ;D
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Toni on 04 March 2009, 10:39:48 PM
Hm...
Apa gunanya setelah di protes? Apakah anda akan menjadi Buddha setelah memprotes?
Bagi wa, rupang Buddha tidaklah terlalu penting untuk diperebutkan. Siapa, dimana, kapan harus dipasang rupang tersebut. Apakah kita sebagai umat Buddhis lebih menjunjung tinggi rupang daripada keasrian diri?
Melanggar sila ke-5? Apakah anda mengikuti rupang letaknya dimana baru anda baru datang kesana (dengan kata lain, ada rupang berarti ada Buddha?) Edan... Jadi kalau ada rupang di diskotek, maka anda berkewajiban harus datang ke diskotek lalu bersembah sujud?
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Toni on 04 March 2009, 10:42:32 PM
Agama Buddha tidak berkembang? Who said that? Sekarang kita lihat diluar, banyak sekali orang yang menerima agama ini kedalam hidup mereka seperti meditasi, kesadaran diri, en el el.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Toni on 04 March 2009, 10:46:05 PM
wa sangat setuju dengan bro tesla, jadi bagaimana kalau orang berkunjung ke Buddha Bar (tanpa minum2 pastinya) lalu mendapatkan pencerahan dan menjadi Buddha? Kalian mau salahkan siapa sekarang?
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: yanfei on 04 March 2009, 10:49:17 PM
Hm...
Apa gunanya setelah di protes? Apakah anda akan menjadi Buddha setelah memprotes?
Bagi wa, rupang Buddha tidaklah terlalu penting untuk diperebutkan. Siapa, dimana, kapan harus dipasang rupang tersebut. Apakah kita sebagai umat Buddhis lebih menjunjung tinggi rupang daripada keasrian diri?
Melanggar sila ke-5? Apakah anda mengikuti rupang letaknya dimana baru anda baru datang kesana (dengan kata lain, ada rupang berarti ada Buddha?) Edan... Jadi kalau ada rupang di diskotek, maka anda berkewajiban harus datang ke diskotek lalu bersembah sujud?
yg terpenting efek dari buddha bar itu, bar itu dikonotasikan negatif oleh orang Indonesia, gimana jadinya kalo loe ditanya sama org agama loe apa? trus dijawab buddha, trus orang itu bilang Oh buddha, bukankah Buddha itu nama bar? sesabar2nya loe pasti dongkol juga kan dikatakan begitu?
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: yanfei on 04 March 2009, 10:54:20 PM
wa sangat setuju dengan bro tesla, jadi bagaimana kalau orang berkunjung ke Buddha Bar (tanpa minum2 pastinya) lalu mendapatkan pencerahan dan menjadi Buddha? Kalian mau salahkan siapa sekarang?
taruhlah yg mendapat pencerahan satu dua orang, tapi persepsi orang yg diluar sana yg gak demen ke bar karena bar itu tempat minum2 keras, buddha bar itu dikonotasikan negatif, kemungkinan mereka mencap agama buddha itu pasti isinya cuma hura2 belaka
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: tesla on 04 March 2009, 10:55:06 PM
loe ingat tidak kejadian ferry yg membunuh alda?
efeknya semua bhante dituduh seperti ferry, hanya karena satu orang berbuat semua kena getahnya, terutama anak2 tiap ada bhante yg lewat diteriakin ferry
efek dari buddha bar kalo dibiarkan akan seperti itu pula
menurut saya, ini terlalu hiperbola :)

oh ya, Sang Buddha sendiri tidak terlepas dari tuduhan2 miring kok.
tapi waktu akan membuktikan.

jadi menurut saya, don't worry :) intan tetaplah intan
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: tesla on 04 March 2009, 11:01:15 PM
Hm...
Apa gunanya setelah di protes? Apakah anda akan menjadi Buddha setelah memprotes?
Bagi wa, rupang Buddha tidaklah terlalu penting untuk diperebutkan. Siapa, dimana, kapan harus dipasang rupang tersebut. Apakah kita sebagai umat Buddhis lebih menjunjung tinggi rupang daripada keasrian diri?
Melanggar sila ke-5? Apakah anda mengikuti rupang letaknya dimana baru anda baru datang kesana (dengan kata lain, ada rupang berarti ada Buddha?) Edan... Jadi kalau ada rupang di diskotek, maka anda berkewajiban harus datang ke diskotek lalu bersembah sujud?
yg terpenting efek dari buddha bar itu, bar itu dikonotasikan negatif oleh orang Indonesia, gimana jadinya kalo loe ditanya sama org agama loe apa? trus dijawab buddha, trus orang itu bilang Oh buddha, bukankah Buddha itu nama bar? sesabar2nya loe pasti dongkol juga kan dikatakan begitu?

lho, emg punya agama di KTP tertulis "BUDHA" itu buat dikira orang agung? suci? tinggi? ??
btw saya tidak dongkol tuh :P
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: m1ch43l on 04 March 2009, 11:14:49 PM
Hm...
Apa gunanya setelah di protes? Apakah anda akan menjadi Buddha setelah memprotes?
Bagi wa, rupang Buddha tidaklah terlalu penting untuk diperebutkan. Siapa, dimana, kapan harus dipasang rupang tersebut. Apakah kita sebagai umat Buddhis lebih menjunjung tinggi rupang daripada keasrian diri?
Melanggar sila ke-5? Apakah anda mengikuti rupang letaknya dimana baru anda baru datang kesana (dengan kata lain, ada rupang berarti ada Buddha?) Edan... Jadi kalau ada rupang di diskotek, maka anda berkewajiban harus datang ke diskotek lalu bersembah sujud?

bro,emangnya org yg menghormati patung Buddha itu kl ketemu patung hrs langsung sembah sujud y menurut anda? menghormati bkn berarti hrs menyembah sujud tiap x ada patung Buddha bro,jgn terlalu sempit pikiran anda terhadap yg menghormati patung Budhha itu,sungguh aneh anda ini
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: tesla on 04 March 2009, 11:26:28 PM
Hm...
Apa gunanya setelah di protes? Apakah anda akan menjadi Buddha setelah memprotes?
Bagi wa, rupang Buddha tidaklah terlalu penting untuk diperebutkan. Siapa, dimana, kapan harus dipasang rupang tersebut. Apakah kita sebagai umat Buddhis lebih menjunjung tinggi rupang daripada keasrian diri?
Melanggar sila ke-5? Apakah anda mengikuti rupang letaknya dimana baru anda baru datang kesana (dengan kata lain, ada rupang berarti ada Buddha?) Edan... Jadi kalau ada rupang di diskotek, maka anda berkewajiban harus datang ke diskotek lalu bersembah sujud?

bro,emangnya org yg menghormati patung Buddha itu kl ketemu patung hrs langsung sembah sujud y menurut anda? menghormati bkn berarti hrs menyembah sujud tiap x ada patung Buddha bro,jgn terlalu sempit pikiran anda terhadap yg menghormati patung Budhha itu,sungguh aneh anda ini


ini yg saya tungggu :P

jadi menurut anda, menghormati itu bagaimana? lip-service?
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: m1ch43l on 04 March 2009, 11:53:58 PM
Hm...
Apa gunanya setelah di protes? Apakah anda akan menjadi Buddha setelah memprotes?
Bagi wa, rupang Buddha tidaklah terlalu penting untuk diperebutkan. Siapa, dimana, kapan harus dipasang rupang tersebut. Apakah kita sebagai umat Buddhis lebih menjunjung tinggi rupang daripada keasrian diri?
Melanggar sila ke-5? Apakah anda mengikuti rupang letaknya dimana baru anda baru datang kesana (dengan kata lain, ada rupang berarti ada Buddha?) Edan... Jadi kalau ada rupang di diskotek, maka anda berkewajiban harus datang ke diskotek lalu bersembah sujud?

bro,emangnya org yg menghormati patung Buddha itu kl ketemu patung hrs langsung sembah sujud y menurut anda? menghormati bkn berarti hrs menyembah sujud tiap x ada patung Buddha bro,jgn terlalu sempit pikiran anda terhadap yg menghormati patung Budhha itu,sungguh aneh anda ini


ini yg saya tungggu :P

jadi menurut anda, menghormati itu bagaimana? lip-service?
saya menghormati Buddha rupang dgn meletakkan di tempat yg tenang  supaya menjadi salah satu pengingat gw untuk mempelajari serta melaksanakan Dhamma dalam kehidupan sehari-hari. saya tanya ke anda, saya menghormati BUddha rupang itu salah?apakah melanggar sila? 
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: xenocross on 05 March 2009, 12:03:47 AM
guys, saya bongkar arsip lama dulu ada orang namanya budiman, dia ketua FORUM Demokrasi dan Reformasi Umat Buddha Indonesia (FDRUBI) yg mendukung pembubaran KASI. ini sekitar zaman tahun 1999 gitu.

Apakah ini Budiman Sudharma yg itu?

Soalnya tiap pernyataan dia, dia bawa-bawa nama KASI. misalnya:
http://www.republika.co.id/berita/34423
http://www.poskota.co.id/news_baca.asp?id=52927&ik=3
http://www.beritajakarta.com/V_Ind/berita_detail.asp?idwil=0&nNewsId=32772

"Sebab, Konferensi Agung Sangha Indonesia (KASI) saat ini tengah merencanakan pertemuan bersama perwakilan seluruh umat Buddha untuk menyikapi hal itu. "Yang jelas saat ini belum disimpulkan apakah penggunaan nama dan simbol Budha pada restoran bernama Buddha Bar melanggar ketentuan. Kalau dinyatakan salah, kita akan ikut melarang. Tapi kalau dinyatakan tidak salah, kita tidak akan protes," jelasnya."

Tapi kemudian dia mendukung atau membela keberadaan Buddha Bar dan pemakaian nama Buddha, lihat di
http://www.republika.co.id/berita/34423/DPP_GMNI_Kafe_Budha_Bar_tak_Sebabkan_Dampak_Negatif
http://www.bbc.co.uk/go/wsy/pub/rss/1.0/-/indonesian/news/story/2009/03/090303_buddha.shtml

Ada surat pernyataan sikap dari Forum Anti Buddha Bar:
http://upload.kapanlagi.com/h/20090304165223_pernyataan_sikap_FABB_49ae4f5714b0c.jpg

Yang lalu terang-terangan dibantah (membela Buddha Bar) oleh pak budiman, dengan surat dari GMMI:
http://upload.kapanlagi.com/h/20090304171531_penggalan_surat_GMMI_49ae54c364ad9.jpg

surat diatas membawa-bawa nama KASI dan departemen agama dirjen bimas Buddha
Saya penasaran, apakah pak budiman sudah konsultasi dengan KASI atau Walubi atau dengan dirjen bimas Buddha sebelum tandatangan surat dibawah? ini surat rekomendasi operasi Buddha Bar
http://upload.kapanlagi.com/h/20090303182525_Surat_Rekomendasi_DPD_Gemabudhi_DKI_49ad13a583f08.JPG

Ironis ya? KASI yg dulu dia tentang sekarang dia pakai namanya...

Pak Budiman bilang hukum di kedua negara (indonesia dan perancis) berbeda.
Hal itu BENAR sekali. Di negara lain boleh saja berjudi, di indonesia tidak boleh
Di negara lain, ada yg membolehkan jualan ganja, di indonesia tidak boleh
Di negara lain, prostitusi itu legal, di indonesia ilegal
Di negara lain, pernikahan sesama jenis itu boleh, disini tidak boleh
Di negara lain, tidak ada pasal p*n*staan agama, di Indonesia ADA pasalnya

Dan perusahaan asing yg beroperasi di indonesia seharusnya mematuhi dua hukum: hukum negara asal dan hukum indonesia. Bukan berarti karena Freeport yg di papua asalnya punya amerika lalu tidak bisa digugat di indonesia pakai hukum indonesia. Begitu juga Buddha Bar yg hanya lisensi

Pasal 156 a KUHP berbunyi, "Dihukum dengan hukuman penjara selama-lamanya lima tahun barang siapa dengan sengaja di depan umum mengeluarkan perasaan atau melakukan perbuatan (a) yang pada pokoknya bersifat bermusuhan, penyalahgunaan, atau penodaan terhadap suatu agama yang dianut di Indonesia, (b) dengan maksud supaya orang tidak menganut agama apa pun juga yang bersendikan Ketuhanan Yang Maha Esa.

penyalahgunaan iya, penodaan mungkin iya
Bisakah membuat orang tidak memeluk agama Buddha? Kalau citra agama Buddha jadi negatif karena Buddha Bar, bisa saja. jadi kemungkinan pasal ini bisa dipakai

Wew, kalau satu pasal KUHP ga cukup, masih banyak pasal yg lain:

http://opinibebas.epajak.org//skb-tiga-menteri-kejahatan-terhadap-agama-905/

RUU KUHP mencantumkan secara tegas delik agama dalam Bab VII Buku II dengan title "Tindak Pidana Terhadap Agama dan Kehidupan Beragama" (lihat pasal 290-297 RUU KUHP Tahun 2004). Delik-delik yang diatur dalam bab VII Buku II RUU KUHP ini meliputi : Pasal 290 tentang perbuatan di muka umum menyatakan perasaan atau melakukan perbuatan bersifat penghinaan terhadap agama yang dianut di Indonesia, pasal 291 (1) dan (2) tentang perbuatan mengganggu, merintangi, atau dengan melawan hukum membubarkan dengan cara kekerasan atau ancaman kekerasan terhadap jemaah, yang sedang menjalankan ibadah atau suatu upacara keagamaan atau suatu pertemuan keagamaan, perbuatan yang membuat gaduh di dekat bangunan tempat untuk menjalankan ibadah pada waktu ibadah sedang berlangsung.

Kemudian, pasal 292 tentang perbuatan di muka umum mengejek orang yang sedang menjalankan ibadah atau mengejek petugas agama yang sedang melakukan tugasnya. Pasal 293 tentang perbuatan menodai, merusak, atau membakar bangunan tempat beribadah atau benda yang dipakai untuk beribadah. Pasal 294 tentang perbuatan menghina dengan maksud meniadakan keyakinan terhadap agama yang dianut. Pasal 295 tentang menghina Tuhan, firman, dan sifatnya serta pasal 296 tentang perbuatan mengejek, menodai, atau merendahkan agama, rasul, nabi, kitab suci, ajaran agama, atau ibadah keagamaan. Semua pasal-pasal ini ancaman pidananya antara 2 sampai 3 tahun penjara ditambah denda yang besarnya bervariasi.

Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: yanfei on 05 March 2009, 12:46:53 AM

wa sangat setuju dengan bro tesla, jadi bagaimana kalau orang berkunjung ke Buddha Bar (tanpa minum2 pastinya) lalu mendapatkan pencerahan dan menjadi Buddha? Kalian mau salahkan siapa sekarang?
emang ada ya bar isinya jual susu dan teh doang? org dtg ke bar tujuannya tuh klo cari cewe, minum2an alkohol dan hura2
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Hendra Susanto on 05 March 2009, 07:40:36 AM
uda dicopotin belon merek nya?? rame2 disini kenyataannya belon ada perkembangan signifikan soal hal ini... itu artinya kita cuma buang2 waktu...
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: tesla on 05 March 2009, 07:44:26 AM
saya menghormati Buddha rupang dgn meletakkan di tempat yg tenang  supaya menjadi salah satu pengingat gw untuk mempelajari serta melaksanakan Dhamma dalam kehidupan sehari-hari. saya tanya ke anda, saya menghormati BUddha rupang itu salah?apakah melanggar sila? 
tidak melanggar sila,
tapi dhamma bukan utk orang2 tenang & baik saja.
justru dhamma akan lebih berharga jika berada di tempat yg kacau & jahat shg orang2 akan berubah dari jahat ke baik.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Sunce™ on 05 March 2009, 07:51:04 AM
Mahasiswa Buddhis Akan Gelar Kebaktian di Buddha Bar

Jakarta - Sejumlah mahasiswa Buddhis akan melakukan aksi protes atas keberadaan Buddha Bar, Kamis (5/3/2009). Massa yang menamakan diri Aliansi Mahasiswa Buddhis Indonesia Tolak Buddha Bar ini akan mendatangi bar di Jl Teuku Umar No 1, Jakpus, sekitar pukul 10.30 WIB.

Dalam aksinya, mahasiswa akan melakukan kebaktian di bar yang terdapat berbagai simbol penghormatan kepada Buddha tersebut. Menurut mereka, Buddha seharusnya ditempatkan di Wihara, bukan di bar.

"Wihara adalah tempat suci bagi umat Buddha di mana di dalam wihara terdapat altar Buddha yang digunakan sebagai lambang/visualisasi untuk menghormati Guru Agung Buddha. Untuk itu, kami akan mengadakan kebaktian di depan Buddha Bar, karena di dalam Buddha Bar terdapat Buddha yang harus kami hormati," kata Koordinator aliansi Eko Nugroho dalam rilis yang diterima detikcom.

Setelah itu, mahasiswa akan melanjutkan aksinya di depan kantor Gubernur DKI Jakarta, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakpus.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Reenzia on 05 March 2009, 08:02:40 AM
aaah anak muda, masa muda banyak dihabiskan untuk demo, membuat rusuh dan mengurusi urusan rumah tangga orang lain
saia sendiri tak ingin terusik oleh hal seperti ini, lebih baik meditasi saja

bagi orang yang peduli dengan perputaran roda dhamma
bagi orang yang ingin dhamma tak disalah artikan oleh orang lain
akan berusaha agar dhamma bisa dipahami dengan benar

bagi orang yang menyadari annica, juga menyadari bahwa asumsi orang pun annica
bagi orang yang memiliki kebijaksanaan akan memahami tindakan-tindakan diatas

dan pada akhirnya, semua perilaku harusnya disadari oleh kita secara pribadi
apakah berguna?
apakah efektif?
apakah bermanfaat untuk perkembangan batin? atau malah mengotori batin?

buddhism mengajarkan untuk inside out bukan outside in
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: xenocross on 05 March 2009, 08:16:52 AM
 Ratusan Umat Buddha Gelar Kebaktian di Depan Buddha Bar

Kamis, 05 Maret 2009 | 08:06 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Ratusan umat Buddha akan melaksanakan prosesi "Paritta" atau kebaktian doa di depan Buddha Bar, Jalan Teuku Umar 1 Jakarta Pusat. Prosesi ini masuk dalam rangkaian protes mereka pada pengelola kafe waralaba Prancis itu, yang dianggap secara sembarangan memasang atribut keagamaan kaum Buddhis.

Demikian disampaikan Ketua Himpunan Mahasiswa Buddhis Indonesia, Eko Nugroho, kepada Tempo, Kamis (05/03). Menurut dia, doa bersama ini digelar untuk menghormati Rupang Buddha atau patung representasi sang Buddha yang ada di dalam bangunan kafe. "Prosesi ini diikuti sedikitnya 200 orang," kata Eko.

Rencananya, sebelum menggelar Paritta, umat Buddha akan berkumpul di Taman Cut Mutia sekitar pukul 10.30, sebelum kemudian berjalan bersama sambil membaca doa hingga ke Jalan Teuku Umar 1.

Kebaktian bersama, menurut Eko, digelar agar pemilik kafe sadar dan melepas atribut Buddha yang telah mereka pasang. Lebih jauh Eko berharap agar tempat hiburan itu mau mengganti nama. "Sangat tidak pantas, ketika simbol agama atau nama agama dipakai dalam tempat hiburan yang menjual minuman keras," kata dia.

Selain unjuk rasa, umat Buddha yang tergabung dalam Forum Anti Buddha Bar (FABB) juga telah melayangkan somasi pada pemilik kafe tersebut. "Namun demikian hingga kini belum ada tanggapan," kata Eko.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata DKI Jakarta DKI Jakarta Arie Budiman menyatakan hingga kini pihaknya masih menjadi fasilitator antara umat Buddha dengan pemilik Buddha Bar. Arie menegaskan bahwa permintaan umat Buddha untuk mengganti nama kafe itu ditanggapi oleh pemiliknya. "Umat Buddha kami minta agar bersabar, karena franchise internasional, penggantian nama itu butuh proses," kata Arie di Balaikota DKI kemarin.

Arie menegaskan bahwa pemilik Buddha Bar mengantongi izin resmi pemerintah maupun organisasi agama Buddha. Namun demikian protes ini dinilai Arie sebagai sesuatu yang wajar, mengingat banyaknya faksi di antara organisasi beragama itu.

FERY FIRMANSYAH
http://www.tempointeraktif.com/hg/layanan_publik/2009/03/05/brk,20090305-163222,id.html
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: hatRed on 05 March 2009, 08:18:58 AM
sebagai pembela ANTI "Buddha Bar" i mo menjelaskan tudingan rekan2 sekalian atas sikap kami yang berusaha menolak buddha bar.

pertama, kami bukan orang bego yang menganggap Patung atau aksesoris Buddha sebagai sesuatu yg gaib/megic, penolakan kami atas buddha bar adalah semata2 sebagai perwujudan perhormatan kami terhadap Buddha Gotama sebagai samma sambuddha pada masanya. sama halnya anda menghormati beliau ketika bernamaskara.

Kenapa hanya Buddha bar yg kami tolak sedangkan ada hotel2 dan juga toko2 yg memakai aksesoris Buddha lainnya tidak kami Gubris. Yaaa.. anda tau kaleeee bar gitu loh...... "BAR" "BAR".....

 [at] Tesla en om nyana

pernah anda bilang kalau patung itu sebagai pembungkus dhamma saja, namun kok anda seakan2 setuju terhadap eksistensi buddha bar, karena ini
Quote
"justru dhamma akan lebih berharga jika berada di tempat yg kacau & jahat shg orang2 akan berubah dari jahat ke baik."

katanya patung itu cuma bungkus, gmana bisa jadi Dhamma. kalo gitu siapa yang menganggap patung itu dhamma :-? anda atau michael ???

 [at] reenzia

kalau anda tidak ingin terusik, kenapa mengusik kami yg menolak ???
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: xenocross on 05 March 2009, 08:25:41 AM
guys, di milis tetangga, si oknum mengepost tulisan "Surga dan Neraka"
Sepertinya sih untuk mengcounter tulisan saya tentang neraka Avici
Yg dia post itu adalah cerita zen mengenai surga dan neraka ada di hati.
Kemarin dia berlindung di balik kata2 ajahn brahm, sekarang dia pakai cerita zen.
Dia mencatut nama KASI, memalsukan surat Majabumi, dan sekarang memakai GMMI melawan keputusan Walubi

Harus diapakan ni orang? Sepertinya Walubi harus segera mentertibkan anggotanya
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: hatRed on 05 March 2009, 08:30:41 AM
ini sudah menunjukkan ketidakbecusan dan curat marutnya organisasi buddhis indonesia...

mari kita membentuk wadah baru sebagai saingan WALUBI.

bagaimana :D
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: nyanadhana on 05 March 2009, 08:31:23 AM
pertama, kami bukan orang bego yang menganggap Patung atau aksesoris Buddha sebagai sesuatu yg gaib/megic, penolakan kami atas buddha bar adalah semata2 sebagai perwujudan perhormatan kami terhadap Buddha Gotama sebagai samma sambuddha pada masanya. sama halnya anda menghormati beliau ketika bernamaskara.

dari awal ,anda memang bego sebagai penyembah patung. barangsiapa yang mempraktekan Dhamma melihat Buddha. bukan pai pai patung melihat Buddha,ini cuman rasa psikologi.

pernah anda bilang kalau patung itu sebagai pembungkus dhamma saja, namun kok anda seakan2 setuju terhadap eksistensi buddha bar, karena ini
Quote
"justru dhamma akan lebih berharga jika berada di tempat yg kacau & jahat shg orang2 akan berubah dari jahat ke baik."

katanya patung itu cuma bungkus, gmana bisa jadi Dhamma. kalo gitu siapa yang menganggap patung itu dhamma


saya tidak menolak atau tidak menerima,tindakan kalian akan mengarah kepada pemuasan ego. benahi agama Buddha secara internal dulu dimana banyak hal ditutup2i selama ini untuk menjaga nama baik agama Buddha.gajah didepan pelupuk mata tidak terlihat,satu semut di ujung pandang,terlihat sangat besar.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: nyanadhana on 05 March 2009, 08:32:34 AM
ini sudah menunjukkan ketidakbecusan dan curat marutnya organisasi buddhis indonesia...

mari kita membentuk wadah baru sebagai saingan WALUBI.

bagaimana :D

organisasi Buddhsit selalu dibentuk dari ego sekumpulan orang,gimana mau berhasil,sesama organisasi juga saling nyerang dan menjelek2an.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Reenzia on 05 March 2009, 08:38:05 AM
 [at] hatred

merasa saia mengusik? saia mengusik atau pikiran anda yg mengusik saia? :))
pikiran adalah pelopor, saia hanya menyampaikan pendapat
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: hatRed on 05 March 2009, 08:39:43 AM
Quote
dari awal ,anda memang bego sebagai penyembah patung. barangsiapa yang mempraktekan Dhamma melihat Buddha. bukan pai pai patung melihat Buddha,ini cuman rasa psikologi.

iya, maha pintar, i emang bego. so coba donk tunjukkan Buddha ke saya, anda seorang pemraktek dhamma bukan :)
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Reenzia on 05 March 2009, 08:41:26 AM
Quote
dari awal ,anda memang bego sebagai penyembah patung. barangsiapa yang mempraktekan Dhamma melihat Buddha. bukan pai pai patung melihat Buddha,ini cuman rasa psikologi.

iya, maha pintar, i emang bego. so coba donk tunjukkan Buddha ke saya, anda seorang pemraktek dhamma bukan :)

tunjukkan? menurut anda apakah Buddha itu?? patung??
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: hatRed on 05 March 2009, 08:42:16 AM
[at] hatred

merasa saia mengusik? saia mengusik atau pikiran anda yg mengusik saia? :))
pikiran adalah pelopor, saia hanya menyampaikan pendapat

kalan anda tidak terusik, kenapa sampai menyampaikan pendapat ?
bukankah anda sampai menyampaikan pendapat karena "terusik" :D
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Reenzia on 05 March 2009, 08:44:44 AM
[at] hatred

merasa saia mengusik? saia mengusik atau pikiran anda yg mengusik saia? :))
pikiran adalah pelopor, saia hanya menyampaikan pendapat

kalan anda tidak terusik, kenapa sampai menyampaikan pendapat ?
bukankah anda sampai menyampaikan pendapat karena "terusik" :D

bukan
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: naviscope on 05 March 2009, 08:46:00 AM
Quote
dari awal ,anda memang bego sebagai penyembah patung. barangsiapa yang mempraktekan Dhamma melihat Buddha. bukan pai pai patung melihat Buddha,ini cuman rasa psikologi.

iya, maha pintar, i emang bego. so coba donk tunjukkan Buddha ke saya, anda seorang pemraktek dhamma bukan :)

 ^-^

iya, sudah paling pinter dech, diantar yang paling pinter, bahkan bhikhu n bhikhuni j, masi kalah kelas ama dia....
uda ga usa diladeni bro, cape hati j, uda terlanjur sesat, ga bisa lebih sesat lagi bro...

 _/\_
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: hatRed on 05 March 2009, 08:51:35 AM
Sifat2 seorang Buddha

Araham

Sammasambuddho

Vijjacaranasampanno

Sugato

Lokavidu

Anuttaro purisadammasarathi

Sattha devamanussanam

Buddho

Bhagava


apakah kita sudah mempraktekkan hal2 tersebut _/\_
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Reenzia on 05 March 2009, 08:56:17 AM
saia jadi inget ceramah dhamma dari Ajahn Brahm mengenai patung, vihara, tipitaka dan monk sebagai media yg containing dhamma, beliau bercerita tentang seorang bhikku yang ditanya oleh wartawan mengenai kasus kitab suci agama lain yang terbuang ke toilet, bhikku ditanya pendapatnya bagaimana saat tipitaka dibuang ke toilet, hal pertama yang ia lakukan adalah menelpon tukang ledeng agar toiletnya tak tersumbat :))

semoga kisah diatas bisa dimengerti oleh para bijaksana _/\_
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: hatRed on 05 March 2009, 09:00:18 AM
 [at] reenzia

coba deh liat post aye, analogi yg tepat mengenai buddha bar ini di page sebelumnya :)

ada 20 page yg mesti dipereksa, males carinya :))
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: xenocross on 05 March 2009, 09:02:50 AM
udahan deh.... yg penting sekarang kan udah tinggal tunggu waktu sampai bb ganti nama
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Reenzia on 05 March 2009, 09:07:43 AM
[at] reenzia

coba deh liat post aye, analogi yg tepat mengenai buddha bar ini di page sebelumnya :)

ada 20 page yg mesti dipereksa, males carinya :))

saia tahu saia tak membaca 20 page sebelumnya
makanya saia tak menujukan secara langsung kepada siapa saia membuat posting
saia murni hanya menuliskan pendapat tentang buddha bar, bukannya tentang apa yg diposting oleh kalian disini
jadi tak mungkin saia terusik karena postingan salah satu dari kalian disini, krn saia tak membaca

so, siapa yg merasa terusik oleh postingan?

sory OOT, saia AFK dlu, mo kuliah, tha tha, semoga semua bs bijaksana dalam menyikapi masalah buddha bar ini _/\_
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: tesla on 05 March 2009, 09:27:15 AM
[at] Tesla en om nyana

pernah anda bilang kalau patung itu sebagai pembungkus dhamma saja, namun kok anda seakan2 setuju terhadap eksistensi buddha bar, karena ini
Quote
"justru dhamma akan lebih berharga jika berada di tempat yg kacau & jahat shg orang2 akan berubah dari jahat ke baik."

1. patung hanyalah pembungkus

2. dhamma akan lebih berharga jika berada di tempat yg kacau shg bisa merubah orang jahat menjadi baik...

sama sekali saya tidak mendukung ataupun melarang Buddha Bar kok :)
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: coedabgf on 05 March 2009, 09:32:41 AM
Apakah/siapakah yang dibela?
klo ditelusuri-telusuri lebih dalam lagi pada akhir bersumber pada kebanggaan, tertuju kepada siapa?
kebanggaan milik siapa? Buddha pemilik kebanggaan sifat duniawi (tilakhanna)kah?
klo barang kepunyaan milik sendiri, hal yang wajar bila dilecehkan atau dirusak oleh orang lain timbul ketidaksenangan/kemarahan oleh karena privasi diri (kepemilikan/kebanggaan aku diri) atau sungguh itu benda yang kita hormati/sayangi (kelekatan terhadap obyek).
klo barang milik orang lain apalagi itu barang yang patut dihormati/dihargai, itu urusan mereka (karma). mengapa kita yang menghukumnya atau menjadi marah? bukankah kewajiban yang mengerti/bijak hanya mengingatkan saja untuk meluruskan penggunaan tujuan yang baik jika bisa tapi bukan dengan pelampiasan kemarahan? klo begitu sama yach seperti yang lagi trend, cuma bedanya minoritas kalee.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: yanfei on 05 March 2009, 09:43:07 AM
[at] Tesla en om nyana

pernah anda bilang kalau patung itu sebagai pembungkus dhamma saja, namun kok anda seakan2 setuju terhadap eksistensi buddha bar, karena ini
Quote
"justru dhamma akan lebih berharga jika berada di tempat yg kacau & jahat shg orang2 akan berubah dari jahat ke baik."

1. patung hanyalah pembungkus

2. dhamma akan lebih berharga jika berada di tempat yg kacau shg bisa merubah orang jahat menjadi baik...

sama sekali saya tidak mendukung ataupun melarang Buddha Bar kok :)
gak mendukung tapi pro banget dengan buddha bar  :whistle:
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: yanfei on 05 March 2009, 09:46:34 AM
Apakah/siapakah yang dibela?
klo ditelusuri-telusuri lebih dalam lagi pada akhir bersumber pada kebanggaan, tertuju kepada siapa?
kebanggaan milik siapa? Buddha pemilik kebanggaan sifat duniawi (tilakhanna)kah?
klo barang kepunyaan milik sendiri, hal yang wajar bila dilecehkan atau dirusak oleh orang lain timbul ketidaksenangan/kemarahan oleh karena privasi diri (kepemilikan/kebanggaan aku diri) atau sungguh itu benda yang kita hormati/sayangi (kelekatan terhadap obyek).
klo barang milik orang lain apalagi itu barang yang patut dihormati/dihargai, itu urusan mereka (karma). mengapa kita yang menghukumnya atau menjadi marah? bukankah kewajiban yang mengerti/bijak hanya mengingatkan saja untuk meluruskan penggunaan tujuan yang baik jika bisa tapi bukan dengan pelampiasan kemarahan? klo begitu sama yach seperti yang lagi trend, cuma bedanya minoritas kalee.
emang ada yg marah? yg anti buddha bar perasaan gak ada yg demo anarkis, tuntutannya juga gak neko2 cuma minta ganti nama doang
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: naviscope on 05 March 2009, 09:48:33 AM
[at] Tesla en om nyana

pernah anda bilang kalau patung itu sebagai pembungkus dhamma saja, namun kok anda seakan2 setuju terhadap eksistensi buddha bar, karena ini
Quote
"justru dhamma akan lebih berharga jika berada di tempat yg kacau & jahat shg orang2 akan berubah dari jahat ke baik."

1. patung hanyalah pembungkus

2. dhamma akan lebih berharga jika berada di tempat yg kacau shg bisa merubah orang jahat menjadi baik...

sama sekali saya tidak mendukung ataupun melarang Buddha Bar kok :)
gak mendukung tapi pro banget dengan buddha bar  :whistle:
^
^
^
se7 bangettsssss.....

tidak mendukung ataupun melarang buddha bar ? tapi koq pro banget ya (sama seperti bro nyanadhana)
aW... aW... harusnya netral toh
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: coedabgf on 05 March 2009, 09:53:41 AM
aye cuma menulis aje syukur-syukur berguna, klo sudah ada tindakan anarkis itu kan sudah ade pelampiasan dari kemarahannye, tapi sumbernye dari dalam diri gitu loh. beda sich klo dari yang biasanye ditambah iri ati dari yang orang kecil dan lobha bagi yang besar.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: nyanadhana on 05 March 2009, 09:56:26 AM
at napis,
yang menilai anda bukan saya lho...ga ada kamsud untuk pro dan kontra,bosen ama dualitas.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: yanfei on 05 March 2009, 10:08:25 AM
at napis,
yang menilai anda bukan saya lho...ga ada kamsud untuk pro dan kontra,bosen ama dualitas.
gak ada maksud pro dan kontra ya gak usah menyerang yg anti buddha bar, kalo anda netral ketahuan dari tulisan anda
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: tesla on 05 March 2009, 10:11:23 AM
Quote
tidak mendukung ataupun melarang buddha bar ? tapi koq pro banget ya (sama seperti bro nyanadhana)
aW... aW... harusnya netral toh

bagi yg menempatkan dirinya di satu sisi, mis: anti Buddha Bar
akan melihat orang yg tidak satu pendapat dgnya berada di sisi seberangnya (pro Buddha Bar)
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: naviscope on 05 March 2009, 10:13:53 AM
at napis,
yang menilai anda bukan saya lho...ga ada kamsud untuk pro dan kontra,bosen ama dualitas.
gak ada maksud pro dan kontra ya gak usah menyerang yg anti buddha bar, kalo anda netral ketahuan dari tulisan anda

thanks yanfei

tuh kan keliatan, tesla ama nyanadhana uda dech, jgn saling membela, keliatan banget kalian itu orang yang sama dengan id yg berbeda.... please dech ah...
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: ENCARTA on 05 March 2009, 10:14:17 AM
justru para sifu kasihan melihat mereka yg tidak melihat buddha di dhamma ^^!
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: yanfei on 05 March 2009, 10:19:58 AM
Quote
tidak mendukung ataupun melarang buddha bar ? tapi koq pro banget ya (sama seperti bro nyanadhana)
aW... aW... harusnya netral toh

bagi yg menempatkan dirinya di satu sisi, mis: anti Buddha Bar
akan melihat orang yg tidak satu pendapat dgnya berada di sisi seberangnya (pro Buddha Bar)
tulisan gak bisa menipu bro, dimana anda berdiri ketahuan dari postingan anda
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: nyanadhana on 05 March 2009, 10:22:24 AM
Quote
tidak mendukung ataupun melarang buddha bar ? tapi koq pro banget ya (sama seperti bro nyanadhana)
aW... aW... harusnya netral toh

bagi yg menempatkan dirinya di satu sisi, mis: anti Buddha Bar
akan melihat orang yg tidak satu pendapat dgnya berada di sisi seberangnya (pro Buddha Bar)
tulisan gak bisa menipu bro, dimana anda berdiri ketahuan dari postingan anda

kalo begitu saya cukup diam saja deh, masih ada urusan ego yang mesti gw padamkan.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: naviscope on 05 March 2009, 10:30:53 AM
^
^
you said it best, when u said nothing at all ;D
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: K.K. on 05 March 2009, 10:31:51 AM
Quote
tidak mendukung ataupun melarang buddha bar ? tapi koq pro banget ya (sama seperti bro nyanadhana)
aW... aW... harusnya netral toh

bagi yg menempatkan dirinya di satu sisi, mis: anti Buddha Bar
akan melihat orang yg tidak satu pendapat dgnya berada di sisi seberangnya (pro Buddha Bar)
tulisan gak bisa menipu bro, dimana anda berdiri ketahuan dari postingan anda

Belajarlah mengerti tulisan. Dunia ini tidaklah senaif pikiranmu.
Rasanya tidak ada orang di sini yang pro pembentukan Buddha Bar. Tetapi bedanya, ada yang memaksakan kehendak "kalau saya tidak setuju ada Buddha Bar, maka seluruh dunia tidak boleh ada Buddha Bar"; ada yang memang tidak memaksakan kehendak.

Sebetulnya orang mengaku Buddhist yang tidak melatih keseimbangan bathin (Upekkha) yang adalah wajib bagi praktisi dhamma, jauh lebih "menodai" ajaran Buddha. Kalau kalian hidup di jaman Buddha, mungkin sudah "merajam" Cinca atau Sundari yang memfitnah Buddha, dan kemudian "mengharumkan" nama Buddha yang mencetak umat2 tidak berbudaya.

Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Sunkmanitu Tanka Ob'waci on 05 March 2009, 10:52:13 AM
yup, Buddha sendiri gak pernah memaksa siapapun juga.
mau denger silahkan
gak mau denger silahkan

Om Kainyn, sikap Buddha tersebut namanya apa? kalo gak salah karena beliau menghargai ...
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: K.K. on 05 March 2009, 10:55:20 AM
yup, Buddha sendiri gak pernah memaksa siapapun juga.
mau denger silahkan
gak mau denger silahkan

Om Kainyn, sikap Buddha tersebut namanya apa? kalo gak salah karena beliau menghargai ...

Wah, nama sikapnya ga tau tuh. Tetapi Buddha memang selalu menghargai keputusan yang dipilih, tidak pernah memaksa.

Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: hatRed on 05 March 2009, 10:56:45 AM
Quote
tidak mendukung ataupun melarang buddha bar ? tapi koq pro banget ya (sama seperti bro nyanadhana)
aW... aW... harusnya netral toh

bagi yg menempatkan dirinya di satu sisi, mis: anti Buddha Bar
akan melihat orang yg tidak satu pendapat dgnya berada di sisi seberangnya (pro Buddha Bar)
tulisan gak bisa menipu bro, dimana anda berdiri ketahuan dari postingan anda

Belajarlah mengerti tulisan. Dunia ini tidaklah senaif pikiranmu.
Rasanya tidak ada orang di sini yang pro pembentukan Buddha Bar. Tetapi bedanya, ada yang memaksakan kehendak "kalau saya tidak setuju ada Buddha Bar, maka seluruh dunia tidak boleh ada Buddha Bar"; ada yang memang tidak memaksakan kehendak.

Sebetulnya orang mengaku Buddhist yang tidak melatih keseimbangan bathin (Upekkha) yang adalah wajib bagi praktisi dhamma, jauh lebih "menodai" ajaran Buddha. Kalau kalian hidup di jaman Buddha, mungkin sudah "merajam" Cinca atau Sundari yang memfitnah Buddha, dan kemudian "mengharumkan" nama Buddha yang mencetak umat2 tidak berbudaya.



jangan meng-generalisir semua yg protes terhadap buddha bar, dilandaskan benci de el el.

hal ini yg menyakiti kami, seakan kami ini orang barbar yang fanatik, sehingga tidak sadar akan apa yg dilakukan...

jangan fitnah orang sembarangan...kebohongan membuat orang tidak dapat dipercaya lagi....

harap tarik kembali kata2 anda (cuma nasehat aja)
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: johny on 05 March 2009, 11:06:28 AM
Dear rekan - rekan se-dhamma dan "orang-orang suci"

Izinkanlah saya mengutarakan unek - unek dalam hatiku (or lebih tepat mungkin pikiran kali yah karena hati tidak berfungsi sebagaimana dalam percakapan sehari-hari ?)...

1. Sangat menyedihkan melihat kondisi dan arus pemikiran yang terjadi tentang Buddha Bar saat ini dimana suara anak bangsa khususnya penganut/pengikut/murid/pemeluk/yang berlindung/yang menyembah ajaran Guru Agung, Buddha Gaotama terpecah berserakan bagaikan pasir - pasir di pantai. :(

2. Seandainya angin bisa berbicara, katakanlah kepada saya mana orang - orang yang suci dan manakah orang -orang yang "merasa" suci.

3. Saya tidak tahu, apakah saya berbuat kamma buruk karena saya mengajukan protes terhadap suatu entitas bisnis yang berlabel Buddha Bar. Namun saya melakukan hal ini karena saya cinta, cinta terhadap Ajaran/Agama saya yg sah secara hukum di bumi pertiwi ini, sebagian orang mengatakan hal ini adalah kemelekatan. Oh maaf, para guru, kami sudah menambah satu nomor dalam daftar kemelekatan. Saya akan berusaha melepaskannya dengan cairan tinner, atau cairan penghapus cat kutex.

4. Tetapi kok sepertinya, seolah - olah, semua individu yang sedang membincangkan entitas bisnis berlabel Buddha Bar ini masih melekat juga ya Bulan, melekat pada pemahaman dan pandangan pribadinya.. semoga saya salah dalam berandai..oh Bulan seandainya bisa ngomong, katakanlah sejujurnya...jgan ada dusta diantara kita.

5. Kok spertinya ..seolah - olah, atmosfir yang terasa, mempertahankan ego masing-masing... atau ini hanya manipulasi pikiran ku saja....?????

6. Apakah salah ini oh, Michael (anjing ku yang sudah tua, yang nun jauh di mata, yang sedang menemani sanak keluarga saya dalam menjaga gudang), ketika jempol, telunjuk, jari manis, jari tengah, dan kelingking, masing-masing berfungsi sebagaimana adanya.....????

7. Cilaka dua belas, gimana jadinya jempol memaksa kelingking untuk berhenti dari tugasnya karena jempol ini berkuasa atas semua jari...?????? Mungkin (maaf) lubang hidungku bertambah gede.  :o

8. Oh bintang, apakah salah hanya melakukan protes terhadap entitas bisnis yang berlabel Buddha Bar, saya janji kok tidak akan melanggar sila I, sila II hingga Sila V dalam aksi saya. Saya juga akan berterima kasih jika ditegur apabila salah dalam tindakan, ucapan dan pikiran. Saya janji tidak akan merejam, karena saya juga tidak mau direjam.

9. Oh matahari, izinkanlah saya mengatakan kepada anak-anak saya yang lapar dengan sebuah puisi ataupun nyanyian..." Semua didunia ini hanyalah kosong, semua berawal dari pikiran, pikiran pembentuk segalanya. Anakku berpikirlah kenyang maka km akan kenyang, berpikirlah lapar maka km akan terus kelaparan.....Papa akan selalu disisimu Nak selama km merasakan kelaparan.... Tenang anakku, kita tidak boleh melekat, kalau pas ada makan, kita makan, pas lapar, kita harus bisa merasakan rasa lapar itu Nak...teruslah berjuang, ayo kamu bisa... cia yoo....tidak boleh melekat Nak ...itu GAK BOLEH kata Sang Buddha.....

Kemudian ketika anak-anak saya sedang berantem, saya berpikir ...."oh..annica, ini akan selesai ketika pikiran mengatakan selesai dan ini tidak akan selesai apabila pikiran juga demikian." So let it be... let it be.... ayo terus anak2 anicca, annica.......

Tetapi naluri seorang Papa tidak bisa demikian, biarkan orang - orang mengatakan saya melekat dan saya menerimanya dengan rendah hati... apakah ini lebih baik demikian, dari pada kita berteriak - teriak, tidak boleh melekat, yang nota bane hanya mengerti kemelekatan dengan hitam diatas putih saja....semoga pikiran saya salah oh, bulan.

10. Maaf para guru, saya hanyalah anak cupu yang masih belajar menjalani hidup dan menghidupi orang yang saya cintai, mohon bersabarlah karena saya belum mengerti apa namanya teori kekosongan ato praktek kekosongan. Saya hanya berdoa, kiranya semua manusia yang masih berpijak di bumi pertiwi ini bisa saling menghormati dan saling mengerti bahwa hidup ini bukan hanya sekedar praktek spiritual namun kita masih harus memperhatikan kaidah sosial dan ekonomi.

Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: K.K. on 05 March 2009, 11:07:04 AM
jangan meng-generalisir semua yg protes terhadap buddha bar, dilandaskan benci de el el.

hal ini yg menyakiti kami, seakan kami ini orang barbar yang fanatik, sehingga tidak sadar akan apa yg dilakukan...

jangan fitnah orang sembarangan...kebohongan membuat orang tidak dapat dipercaya lagi....

harap tarik kembali kata2 anda (cuma nasehat aja)

Jadi protes berdasarkan kasih? Kamu sub-sekte candra_mukti19-ism (pembunuhan berdasarkan metta) yah?

Fitnah apa yah? Saya hanya bilang "mungkin" lho. Karena urusan patung ga jelas (bahkan bukan relik, bukan apa) di Bar aja bisa bikin heboh begini, apalagi Buddha beneran jaman dulu (masih hidup, bukan relik, bukan patung) yang diteriak-teriaki sama Cinca sebagai penzinah. Saya tidak bisa bayangkan "metta" apa lagi yang akan muncul dalam diri kalian.

Saya tidak akan menarik kata2 saya bahwa orang yang tidak mengembangkan upekkha yang seharusnya dikembangkan oleh praktisi dhamma adalah jauh lebih memalukan dan menodai Buddhisme ketimbang patung Buddha ditaruh sembarangan.

Karena kalianlah Buddhisme disebut agama Berhala.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: hatRed on 05 March 2009, 11:13:54 AM
jangan meng-generalisir semua yg protes terhadap buddha bar, dilandaskan benci de el el.

hal ini yg menyakiti kami, seakan kami ini orang barbar yang fanatik, sehingga tidak sadar akan apa yg dilakukan...

jangan fitnah orang sembarangan...kebohongan membuat orang tidak dapat dipercaya lagi....

harap tarik kembali kata2 anda (cuma nasehat aja)

Jadi protes berdasarkan kasih? Kamu sub-sekte candra_mukti19-ism (pembunuhan berdasarkan metta) yah?

Fitnah apa yah? Saya hanya bilang "mungkin" lho. Karena urusan patung ga jelas (bahkan bukan relik, bukan apa) di Bar aja bisa bikin heboh begini, apalagi Buddha beneran jaman dulu (masih hidup, bukan relik, bukan patung) yang diteriak-teriaki sama Cinca sebagai penzinah. Saya tidak bisa bayangkan "metta" apa lagi yang akan muncul dalam diri kalian.

Saya tidak akan menarik kata2 saya bahwa orang yang tidak mengembangkan upekkha yang seharusnya dikembangkan oleh praktisi dhamma adalah jauh lebih memalukan dan menodai Buddhisme ketimbang patung Buddha ditaruh sembarangan.

Karena kalianlah Buddhisme disebut agama Berhala.


sekali lagi saya nasehatkan

jangan fitnah orang sembarangan...kebohongan membuat orang tidak dapat dipercaya lagi....

harap tarik kembali kata2 anda (cuma nasehat aja)
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Toni on 05 March 2009, 11:20:00 AM
jangan meng-generalisir semua yg protes terhadap buddha bar, dilandaskan benci de el el.

hal ini yg menyakiti kami, seakan kami ini orang barbar yang fanatik, sehingga tidak sadar akan apa yg dilakukan...

Jika bukan hal seperti berikut, jadi apa? Coba sebutkan!
Apa bedanya kalian dengan jihad yg tidak mengerti landasan alquran dengan baik dan benar. Hanya dapat mengartikannya. Sebentar lagi kalian pasti akan mengusung perang.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: wen78 on 05 March 2009, 11:25:44 AM
wakakkakakakaka... thread ini lucu banget yeeeee.......

i'm on your side Kainyn_Kutho  ;)

IMO,
kl mo ngomong image Buddha rusak karena Buddha Bar, justru menolak Buddha Bar menunjukan umat Buddha menganggap bahwa patung Buddha adalah sesuatu yg suci  :))

tapi terserah d...
bagi yg mo protes sampe Buddha Bar berubah nama ato tutup terserah.... suka2 kalian....
khan gua gak merasa menderita karena kehadiran Buddha Bar  :))


Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: K.K. on 05 March 2009, 11:26:00 AM
1. Sangat menyedihkan melihat kondisi dan arus pemikiran yang terjadi tentang Buddha Bar saat ini dimana suara anak bangsa khususnya penganut/pengikut/murid/pemeluk/yang berlindung/yang menyembah ajaran Guru Agung, Buddha Gaotama terpecah berserakan bagaikan pasir - pasir di pantai. :(
Beginilah wajah asli orang-orang yang mengaku Buddhis. Anda naif sekali kalau berpikir Buddhis selalu seiya-sekata.


Quote
2. Seandainya angin bisa berbicara, katakanlah kepada saya mana orang - orang yang suci dan manakah orang -orang yang "merasa" suci.
Saya beritahu satu hal: saya BUKAN orang suci.


Quote
3. Saya tidak tahu, apakah saya berbuat kamma buruk karena saya mengajukan protes terhadap suatu entitas bisnis yang berlabel Buddha Bar. Namun saya melakukan hal ini karena saya cinta, cinta terhadap Ajaran/Agama saya yg sah secara hukum di bumi pertiwi ini, sebagian orang mengatakan hal ini adalah kemelekatan. Oh maaf, para guru, kami sudah menambah satu nomor dalam daftar kemelekatan. Saya akan berusaha melepaskannya dengan cairan tinner, atau cairan penghapus cat kutex.
Sudah tahu kemelekatan, tapi tetap dilakukan? NANTI aja lepaskannya yah? Sungguh Buddhis sekali, karena Buddha mengajarkan "HIDUP SAAT NANTI" yah?


Quote
4. Tetapi kok sepertinya, seolah - olah, semua individu yang sedang membincangkan entitas bisnis berlabel Buddha Bar ini masih melekat juga ya Bulan, melekat pada pemahaman dan pandangan pribadinya.. semoga saya salah dalam berandai..oh Bulan seandainya bisa ngomong, katakanlah sejujurnya...jgan ada dusta diantara kita.
Saya beritahu hal lain: saya MASIH melekat, tetapi bukan pada patung dan label.


Quote
5. Kok spertinya ..seolah - olah, atmosfir yang terasa, mempertahankan ego masing-masing... atau ini hanya manipulasi pikiran ku saja....?????
Mungkin Buddha berdiskusi dengan aliran lain, menyatakan kebenaran, raungan singa, bagi anda mempertahankan ego juga?



Quote
10. Maaf para guru, saya hanyalah anak cupu yang masih belajar menjalani hidup dan menghidupi orang yang saya cintai, mohon bersabarlah karena saya belum mengerti apa namanya teori kekosongan ato praktek kekosongan. Saya hanya berdoa, kiranya semua manusia yang masih berpijak di bumi pertiwi ini bisa saling menghormati dan saling mengerti bahwa hidup ini bukan hanya sekedar praktek spiritual namun kita masih harus memperhatikan kaidah sosial dan ekonomi.
Kalau praktek memuji dan membela Buddha yang tinggal di patung, tahu?
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: g.citra on 05 March 2009, 11:30:22 AM
:)...

sabbe sankhara anicca...
sabbe sankhara dukkha...
sabbe dhamma anatta'ti...

_/\_
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: hatRed on 05 March 2009, 11:30:34 AM
sampai saat ini, aksi penolakan berlangsung damai dan mulus...

so, sesuai kata xeno aja deh...

diem aja dulu....

terserah kalian yg sudah tidak melekat lagi..nuduh nuduh apa ke kita.... (tidak melekat kok nuduh2 :hammer:)
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: bond on 05 March 2009, 11:30:54 AM
jadi seru nih... :whistle:
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: ENCARTA on 05 March 2009, 11:34:24 AM
jangan meng-generalisir semua yg protes terhadap buddha bar, dilandaskan benci de el el.

hal ini yg menyakiti kami, seakan kami ini orang barbar yang fanatik, sehingga tidak sadar akan apa yg dilakukan...

Jika bukan hal seperti berikut, jadi apa? Coba sebutkan!
Apa bedanya kalian dengan jihad yg tidak mengerti landasan alquran dengan baik dan benar. Hanya dapat mengartikannya. Sebentar lagi kalian pasti akan mengusung perang.

bukan kebalikannya ^^
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: K.K. on 05 March 2009, 11:40:14 AM
sampai saat ini, aksi penolakan berlangsung damai dan mulus...

so, sesuai kata xeno aja deh...

diem aja dulu....

terserah kalian yg sudah tidak melekat lagi..nuduh nuduh apa ke kita.... (tidak melekat kok nuduh2 :hammer:)


Protes (walaupun damai) adalah wujud dari penolakan (karena ada sesuatu yang tidak sesuai dengan idealisme).
Penolakan adalah wujud dari kebencian.

Apakah protes berakar dari kebencian adalah suatu tuduhan atau fakta menurut dhamma?


Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: johny on 05 March 2009, 11:43:24 AM
 [at]  K-Kutho...

Terima kasih atas tanggapan Saudara atas unek-unek saya,...
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: hatRed on 05 March 2009, 11:44:54 AM
Sang Buddha menolak usulan devadatta untuk vege, maka Sang Buddha mewujudkan kebencian

Kebencian dalam sang Buddha adalah suatu tuduhan atau fakta menurut Dhamma?
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: DharmaGavesin on 05 March 2009, 11:53:14 AM
Bapak-Bapak dan Ibu-Ibu....

Kalian semuanya mengaku orang sangat sangat bagus menjalankan Dharma, yang full praktek yang tidak perlu patung atau yang perlu patung....

Coba baca ulang seluruh tulisan yang pernah kalian posting..... ada kata bego, saling menghujat, saling mau menang sendiri, saling menulis dengan niat memamaskan hati....

apakah itu namanya orang yang menjalankan Dharma?

Tidak usah di respon tulisan ini.. karena jawabannya ada di hati kalian masing-masing...

jadi teringat dengan carita Zen berikut :
ada 3 org bhikkhu yang menjalankan pekan meditasi dengan berdiam diri, tanpa boleh bersuara / bicara 1 patah katapun......
ketika lilin telah hampir padam ada 1 bhikkhu yang berseru bahwa lilinnya telah mau padam....
bhikkhu kedua menimpali dengan mengatakan bahwa bukahkah meditasi kai ini tidak bole bersuara sedikitpun, kenapa bhikkhu pertama berkata-kata....
akhirnya bhikkhu ketiga dengan girang berkata bahwa hanya dia yang dari tadi tidak bersuara, kedua temannya telah melanggar ketentuan meditasi kali ini....

RASANYA BANYAK BHIKKHU KETIGA di thread ini.....

Be Happy.........
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: hatRed on 05 March 2009, 11:55:28 AM
kalo gak mo di respon jangan nuduh donk :-w


RASANYA BANYAK BHIKKHU KETIGA di thread ini.....


justru dengan kalimat pamungkas itu, kek nya ente deh yg Bhikkhu ke tiga :whistle:
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: DharmaGavesin on 05 March 2009, 11:59:39 AM
up to you..... I don't care :)
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: g.citra on 05 March 2009, 12:00:13 PM
:))...

Kalo ketawa termasuk Bhikkhu keberapa yah??   :hammer:...  :))
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: DharmaGavesin on 05 March 2009, 12:01:27 PM
mau sadar ya sadar... gak mau sadar ya gak masalah..... nobody win, nobody lose, nobody hurt....

up to you dech all guys.....
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: hatRed on 05 March 2009, 12:01:52 PM
ikutan ketawa :))
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: DharmaGavesin on 05 March 2009, 12:03:11 PM
Kalo ketawa itu Bhikkhu G.Citra yang kebetulan lewat disana....
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: coedabgf on 05 March 2009, 12:04:32 PM
 [at] g citra
ya bhikkhu ke empat.
eh aku yang kasih komentar jadi bhikkhu ke lima deh, habis situ sich yang nanya!  :( :( :))
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: ENCARTA on 05 March 2009, 12:05:08 PM
sudah selasai bahas barnya? (http://www.pic4ever.com/images/126fs4343671.gif)

ayo kapan kesana, aye mau siapin perakitan perengkapan bom aye dulu :P
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: K.K. on 05 March 2009, 12:05:32 PM
Sang Buddha menolak usulan devadatta untuk vege, maka Sang Buddha mewujudkan kebencian

Kebencian dalam sang Buddha adalah suatu tuduhan atau fakta menurut Dhamma?

Devadatta mengusulkan sesuatu untuk dijalani para bhikkhu.
Di sini, orang yang membangun Buddha Bar tidak mengusulkan atau mengatur umat Buddha untuk melakukan apa pun juga.
Tolong dibedakan. Pembangunan Buddha Bar tidak berpengaruh apa pun pada umat Buddha. Hanya umat Buddha saja yang tersinggung.


Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: g.citra on 05 March 2009, 12:06:51 PM
[at] g citra
ya bhikkhu ke empat.
eh aku yang kasih komentar jadi bhikkhu ke lima deh, habis situ sich yang nanya!  :( :( :))

iya deh... thanks dah respon... :))

Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: g.citra on 05 March 2009, 12:07:55 PM
sudah selasai bahas barnya? (http://www.pic4ever.com/images/126fs4343671.gif)

ayo kapan kesana, aye mau siapin perakitan perengkapan bom aye dulu :P

Bawa bom apa nih bro ??

Bom-bom car yah... :))
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: ENCARTA on 05 March 2009, 12:09:28 PM
bom = kentut ( makan jengkol banyak2 :P )
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: hatRed on 05 March 2009, 12:10:12 PM
 [at] om kainyn

ini kita bahas dalam sub topik yg beda lagi neh ;D

mungkin judulna "Pandangan Buddhism dalam penolakan Buddha bar di Indonesia"

mending i buat di thread baru deh... atau disini aja?

btw : tadi kan om kainyn mengatakan Penolakan itu wujud dari kebencian....
sama aja toh, sama sikap sang buddha terhadap usulan devadatta, kan termasuk penolakan juga, atau seperti yg om katakan kalau sang Buddha itu termasuk sekte candra mukti-ism yang melakukan kekerasan berdasarkan metta ? ;D
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: coedabgf on 05 March 2009, 12:12:08 PM
 [at] encarta
itu termasuk kegiatan terorist, mengganggu kamtibmum (keamanan ketertiban umum).
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: g.citra on 05 March 2009, 12:15:00 PM
Kalo ketawa itu Bhikkhu G.Citra yang kebetulan lewat disana....

wah iya juga yah... kalo gitu yg menjawab pertanyaan saya ttg ketawa (bhikhu DharmaGavesin) itu bhikkhu keberapa yah?

:))
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: g.citra on 05 March 2009, 12:16:30 PM
[at] encarta
itu termasuk kegiatan terorist, mengganggu kamtibmum (keamanan ketertiban umum).

mgkn dalam bahasa yg lebih halus kali bro... terorist terlalu kasar deh... :))

Gimana kalau "jengkolist" ?? =))
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: coedabgf on 05 March 2009, 12:21:27 PM
klo jengkolist sich aku juga termasuk anggotanya, habis indonesia asli masih seneng makai jengkol juga klo makan nasi uduk.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: johny on 05 March 2009, 12:21:38 PM
hayo...jgn pada lupa makan siang....
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: K.K. on 05 March 2009, 12:22:02 PM
[at] om kainyn

btw : tadi kan om kainyn mengatakan Penolakan itu wujud dari kebencian....
sama aja toh, sama sikap sang buddha terhadap usulan devadatta, kan termasuk penolakan juga, atau seperti yg om katakan kalau sang Buddha itu termasuk sekte candra mukti-ism yang melakukan kekerasan berdasarkan metta ? ;D

Wah, anda sungguh pandai bermain kata-kata.

Kalau begitu saya tanya dulu begini:
Buddha MENOLAK pembunuhan, Buddha MENOLAK mengambil yang tidak diberikan, Buddha MENOLAK berhubungan seksual, Buddha MENOLAK berbohong dan Buddha MENOLAK mabuk-mabukan. Ini berarti Buddha penuh sekali kebencian yah?

Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: DharmaGavesin on 05 March 2009, 12:23:48 PM
Pernah mendengar bahwa kita harus berpikir diluar dari kotak? (biasanya suka dipakai sama motivator)

Masalah Buddha Bar harus ditinjau dari beberapa bagian krn ini berkaitan (bukan hanya soal perasaan umat Buddha saja) yaitu :

- apakah menyinggung umat Buddha di Indonesia?
- bagaimana penilaian dari umat lain terhadap agama Buddha? apalagi bagi umat lain yang tidak paham samasekali konsep agama Buddha. Bahaya juga jika sampai timbul asumsi agama Buddha mengajarkan minum minuman keras serta diajarkan makan makanan yang enak-enak serta market buddha bar itu tentunya segment menengah keatas.....
- apakah ada melanggar undang-undang yang ada di indonesia?
- dan juga siapa yang mewakili umat Buddha menyatakan persetujuannya dan memberikan surat rekomendasi? apakah saudara-saudara merasa telah terwakili? Kalau dibilang mewakili organisasi tertentu setuju maka sah-sah saja... tapi kalau dianggap seluruh umat Buddha setuju maka harus diklarifikasi lebih lanjut
- apakah dengan adanya Buddha Bar ini menambah manfaat atau malah pertentangan?

Sebenarnya dengan mengganti nama bar nya dan tidak menempatkan Buddha Rupang yang tidak semestinya maka dah gak ada masalah, tidak ada yang melarang operasionalnya...
Semua pihak senang... umat Buddha dah tenang, pihak pemilik juga bisa menjalankan bisnisnya dgn baik, karyawan2nya juga tetap bekerja.....
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: hatRed on 05 March 2009, 12:24:45 PM

Wah, anda sungguh pandai bermain kata-kata.

Kalau begitu saya tanya dulu begini:
Buddha MENOLAK pembunuhan, Buddha MENOLAK mengambil yang tidak diberikan, Buddha MENOLAK berhubungan seksual, Buddha MENOLAK berbohong dan Buddha MENOLAK mabuk-mabukan. Ini berarti Buddha penuh sekali kebencian yah?



mungkin om kainyn lupa, jadi saya quote lagi


Protes (walaupun damai) adalah wujud dari penolakan (karena ada sesuatu yang tidak sesuai dengan idealisme).
Penolakan adalah wujud dari kebencian.

Apakah protes berakar dari kebencian adalah suatu tuduhan atau fakta menurut dhamma?



_/\_
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: m1ch43l on 05 March 2009, 12:26:49 PM
[at] Tesla en om nyana

pernah anda bilang kalau patung itu sebagai pembungkus dhamma saja, namun kok anda seakan2 setuju terhadap eksistensi buddha bar, karena ini
Quote
"justru dhamma akan lebih berharga jika berada di tempat yg kacau & jahat shg orang2 akan berubah dari jahat ke baik."

1. patung hanyalah pembungkus

2. dhamma akan lebih berharga jika berada di tempat yg kacau shg bisa merubah orang jahat menjadi baik...

sama sekali saya tidak mendukung ataupun melarang Buddha Bar kok :)

anda pernah ke diskotik or bar belum? bsk anda cb pergi ke diskotik n bar  n anda cb ajarkan ke org Dhamma disana,aplg kl org itu lg triping or mabuk gt,cb aja deh..
ngomong mah gampang bro
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: K.K. on 05 March 2009, 12:31:24 PM

Wah, anda sungguh pandai bermain kata-kata.

Kalau begitu saya tanya dulu begini:
Buddha MENOLAK pembunuhan, Buddha MENOLAK mengambil yang tidak diberikan, Buddha MENOLAK berhubungan seksual, Buddha MENOLAK berbohong dan Buddha MENOLAK mabuk-mabukan. Ini berarti Buddha penuh sekali kebencian yah?



mungkin om kainyn lupa, jadi saya quote lagi


Protes (walaupun damai) adalah wujud dari penolakan (karena ada sesuatu yang tidak sesuai dengan idealisme).
Penolakan adalah wujud dari kebencian.

Apakah protes berakar dari kebencian adalah suatu tuduhan atau fakta menurut dhamma?



_/\_

Terima kasih telah dibantu quote.
Sekarang saya tanya, Buddha yang MENOLAK pembunuhan, pencurian, hubungan seksual, kebohongan, mabuk-mabukan, penuh kebencian atau bukan?
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: hatRed on 05 March 2009, 12:33:18 PM
 [at] om Kainyn

mau pakai versi saya, atau versi om kainyn menurut saya?

kalau versi saya : Bukan kebencian.

kalau pake versi om kainyn (menurut tulisan om) : Iya, termasuk kebencian.


demikian adanya.... sati sati sati....  _/\_
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: ENCARTA on 05 March 2009, 12:42:46 PM
[at] Tesla en om nyana

pernah anda bilang kalau patung itu sebagai pembungkus dhamma saja, namun kok anda seakan2 setuju terhadap eksistensi buddha bar, karena ini
Quote
"justru dhamma akan lebih berharga jika berada di tempat yg kacau & jahat shg orang2 akan berubah dari jahat ke baik."

1. patung hanyalah pembungkus

2. dhamma akan lebih berharga jika berada di tempat yg kacau shg bisa merubah orang jahat menjadi baik...

sama sekali saya tidak mendukung ataupun melarang Buddha Bar kok :)

anda pernah ke diskotik or bar belum? bsk anda cb pergi ke diskotik n bar  n anda cb ajarkan ke org Dhamma disana,aplg kl org itu lg triping or mabuk gt,cb aja deh..
ngomong mah gampang bro

maksudnya orang2 itu pantas masuk neraka :P
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: K.K. on 05 March 2009, 12:43:46 PM
[at] om Kainyn

mau pakai versi saya, atau versi om kainyn menurut saya?

kalau versi saya : Bukan kebencian.

kalau pake versi om kainyn (menurut tulisan om) : Iya, termasuk kebencian.


demikian adanya.... sati sati sati....  _/\_

Persis seperti dugaan saya. Anda salah tangkap.
Anda ini jenis orang yang mengarang buku The Lotus and The Cross yang bermain kata "keraguan" dalam kisah Buddha ragu2 untuk memutar roda dhamma.

Betul seperti kata anda. Menurut anda,
Bagi saya, itu adalah kebencian.
Bagi anda, pasti bukan karena kebencian. Mengapa demikian?
Karena Buddha MELEKAT dengan tidak membunuh, tidak mencuri, tidak berhubungan seksual, tidak berbohong, tidak mabuk-mabukan.

Dengan kata lain, Buddha melekat pada nibbana.

;D Anda mau main kata-kata? Boleh juga.

Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: hatRed on 05 March 2009, 12:50:45 PM
 [at] om kainyn

jadi jelas bukan

saya mendeskripsikan om kainyn sebagaimana adanya saya mengenal om lewat tulisan,

begitupula om juga mengenal saya sebagaimana adanya lewat tulisan.

jadi maka itu seperti saya sarankan sebelumnya,

jangan nuduh sembarangan.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: K.K. on 05 March 2009, 01:00:46 PM
[at] om kainyn

jadi jelas bukan

saya mendeskripsikan om kainyn sebagaimana adanya saya mengenal om lewat tulisan,

begitupula om juga mengenal saya sebagaimana adanya lewat tulisan.

jadi maka itu seperti saya sarankan sebelumnya,

jangan nuduh sembarangan.

;D Hebat sekali anda.
Pertama-tama, Mengapa anda menuduh orang lain mendirikan Buddha Bar untuk menodai simbol agama orang lain?
Anda hanya kenal orang orang itu lewat keberadaan patung di Buddha Bar tanpa tahu pikirannya 'kan?

Jangan nuduh sembarangan. Silahkan telan sendiri kata2 anda.



Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: hatRed on 05 March 2009, 01:07:03 PM
Ambil napas

buang napas

ambil napas

buang napas

ahhhh.........


Anatta anatta....

=================================================

 [at] om Kainyn

harap cek kembali, atau mungkin saya yg lupa, dimana saya menuduh pendiri Buddha bar menodai simbol agama orang lain ;D


sekali lagi dari kali kali sebelumnya

jangan fitnah sembarangan  _/\_
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: K.K. on 05 March 2009, 01:08:20 PM
[at] om Kainyn

harap cek kembali, atau mungkin saya yg lupa, dimana saya menuduh pendiri Buddha bar menodai simbol agama orang lain ;D


sekali lagi dari kali kali sebelumnya

jangan fitnah sembarangan  _/\_

Kalau begitu, anda protes untuk apa?

OK, Update. Sepertinya salah alamat.
HatRed tidak menuduh peletakan patung Buddha di Bar adalah penodaan agama, tetapi HatRed menuntut orang menghormati apa yang dia hormati.

Mungkin kalau HatRed bikin agama baru yang menghormat dengan membungkuk matahari, semua orang juga harus membungkuk pada matahari yah? Kalau tidak membungkuk = tidak menghargai agamanya HatRed.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Gunawan on 05 March 2009, 01:14:48 PM
Sudah-Sudah Jangan Panas yach....Awasi Batin kalian semua.
Temen-temen yang Pro dan yang Kontra akan keberadaan Buddha Bar diforum ini tidak bisa berbuat apa-apa karena memang di luar sudah terjadi aksi dari Kalangan Organisasi Buddhist yg menentang Buddha Bar. dan menurut info yang saya dapat bahwa hari ini tgl.5 maret akan ada demo yang di lakukan oleh Temen-temen dari Aliran tridharma.

Thanks & Best Regards
Gunawan S S 
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: hatRed on 05 March 2009, 01:20:35 PM
baru cek sampe page 16 =D~

berikut statement i

Spoiler: ShowHide

setuju ma Titin,

tapi saya lebih setuju melihatnya dari situasi sosial, bukan dari Religi.

Amen.

Buddha bar lahir dari ego yg besar juga sepertinya...

tuh si "pengkhianat" tadi juga menyetujui atas dasar ego.


ada 3 Kelompok masyarakat Buddhis dalam menanggapi masalah "Buddha Bar" ini

1. Kelompok yg Setuju
   
    kelompok ini setuju karena alasan Embel2 Buddha ini tidaklah begitu penting, malah mereka melihat sisi baik dari penggunaan atribut Buddhisme dalam bar yaitu sebagai pengingat moral bagi penghuni bar akan dharma sang buddha.

2. Kelompok yg menolak

    kelompok ini menolak kehadiran buddha bar dengan banyak alasan, antara lain adalah sebagai simbol penghormatan terhadap guru besar Buddha Gotama, lalu juga sebagai menegakkan kerangka acuan dari Buddhisme, lalu juga melihat situasi sosial di Indonesia.

3. Kelompok Netral

   Kelompok ini tidak termasuk diantara dua kelompok tadi, karena mereka berpikir pandangan terhadap buddha bar ini tidak membawa kemajuan batin bagi mereka sendiri. artinya mereka lebih "egois" dan lebih melihat dari sikap dalam diri sendiri.


terserah mo masuk kelompok yg mana...

cuma lucu aja kaloo...........

1. Kelompok yg Setuju
    Ketika ada yg menolak, maka kelompok ini malah juga gak bisa mengontrol emosinya.

2. Kelompok yg tidak setuju
    Ketika ada kelompok yg menolak dan juga netral malah menganggap mereka sebagai pengkianat.

3. Kelompok Netral
    Ketika mendengar ada kelompok yg setuju dan juga ada yg tidak setuju, malah bersemangat ngocehin orang2 biar netral.


Justru itu menurut saya, karena Patung itu Bungkus, maka sudah kwajiban kita tuk memelihara bungkus itu, kalo gak mo orang jijik meliat bunkus tersebut.


[at] om Equator

kita pake narasi ya.... ;D

neh tandingan narasi saya.

1. tentang nasi uduk

Kalo seorang penjual nasi uduk ingin nasi uduknya dimakan oleh orang banyak, hal apa yg pertma kali seorang penjual nasi uduk lakukan?
tentu saja  promosi.. tanpa promosi bagaimana mungkin ada orang yg tahu ada nasi uduk buatan dia tuk dimakan.
lalu bungkus yg dipakai itu harus sembarangan atau gak? harus bersih ato ngak?
tentu saja harus, coba kalo kita beli nasi uduk trus pas dah jadi si penjual bungkusnya ama kertas koran yang abis kecebur got? apakah anda masih mo ambil tuh nasi uduk...?


2. Analogi restoran

Saat kita makan tentu saja kita menginginkan makanan yang bergizi dan sehat, memang lebih menyehatkan membuat makanan sendiri dari pasar, karena higienisnya kita bisa jamin. namun kita kurang waktu makanya beli di restoran. lalu ada dengar2 orang ada restoran yang menyehatkan di pojok gang, kata orang yang dah pernah makan disana katanya menyehatkan bahkan bisa menyembuhkan penyakit, karena tertarik lalu kita coba restoran tersebut.

baru masuk halaman restoran aja dah penuh sampah, lalat dan belatung yang menclok kesana kemari, trus kita masuk restoran tersebut. udah pencahayaan kurang meja juga bekas orang laen makan gak dibersihin lagi. ya uda kita duduk aja dulu. gak lama kemudian sang pelayan datang membawa list menu, kita liat list menunya dah lusuh, kotor lagi... sobek sana sobek sini... baunya ituloh minta ampun buseeeddd dah bisa muntah orang.. jadi gak berselera lagi ya uda pesan minuman aja lah.... ehhh gak taunya ada upil tuh di list menu.... nempel dah di tangan gue...... setelah sekian lamaaaaaaaaaaa menunggu akhirnya datang juga tuh minuman... wah.. yg ini luh gak bakal percaya deh.... masa minumnya pake baskom.. ya udeh dah g sebelum minum dari tuh baskom mending cabut aja dah.... eh sial gak ketulungan emang sial... ternyata g dudukin permen karet... ieeekkkkksss jadi parno deh....

[at] m1ch43l

menghormati yang patut dihormati memang suatu tindakan yg terpuji...

namun alangkah baiknya bila penghormatan itu dilakukan setelah mengamini yang dihormati ;D



Mengenai masyarakat Buddhist yang tidak setuju dengan pemakainan nama Buddha dan atribut Buddhisme di "Buddha Bar Indonesia" itu sangatlah logis dan juga sesuai dengan buddhisme, jikalau didasari oleh alasan yang tepat. (inga inga yg tepat )


Menghormati yang patut dihormati adalah berkah utama (kalo gak salah :hammer:), maka itu bila ada rekan kita yang kontra terhadap buddha bar ini karena alasan untuk menghormati Buddha Gotama, toh kenapa kita jadi sewot, bukankah kita seharusnya turut senang (apa bahasa palinya? mudita citta ya?) karena mereka menghormati buddha gotama.

Turut berbahagia buat yang menghormati Buddha Gotama.

i juga pernah posting tentang sang Buddha yang menghormati pohon bodhi , kenapa kita tidak bisa meniru beliau.... (tentu "menghormati" ini dalam makna tertentu :D )


semoga tidak ada kesalahpahaman lagi _/\_
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: hatRed on 05 March 2009, 01:23:03 PM
[at] om Kainyn

harap cek kembali, atau mungkin saya yg lupa, dimana saya menuduh pendiri Buddha bar menodai simbol agama orang lain ;D


sekali lagi dari kali kali sebelumnya

jangan fitnah sembarangan  _/\_

Kalau begitu, anda protes untuk apa?

OK, Update. Sepertinya salah alamat.
HatRed tidak menuduh peletakan patung Buddha di Bar adalah penodaan agama, tetapi HatRed menuntut orang menghormati apa yang dia hormati.

Mungkin kalau HatRed bikin agama baru yang menghormat dengan membungkuk matahari, semua orang juga harus membungkuk pada matahari yah? Kalau tidak membungkuk = tidak menghargai agamanya HatRed.


duhh lagi lagi lagi lagi...

klarifikasi om, saya tidak ingat kalau harus "menuntut"
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: K.K. on 05 March 2009, 01:26:05 PM
[at] om Kainyn

harap cek kembali, atau mungkin saya yg lupa, dimana saya menuduh pendiri Buddha bar menodai simbol agama orang lain ;D


sekali lagi dari kali kali sebelumnya

jangan fitnah sembarangan  _/\_

Kalau begitu, anda protes untuk apa?

OK, Update. Sepertinya salah alamat.
HatRed tidak menuduh peletakan patung Buddha di Bar adalah penodaan agama, tetapi HatRed menuntut orang menghormati apa yang dia hormati.

Mungkin kalau HatRed bikin agama baru yang menghormat dengan membungkuk matahari, semua orang juga harus membungkuk pada matahari yah? Kalau tidak membungkuk = tidak menghargai agamanya HatRed.


duhh lagi lagi lagi lagi...

klarifikasi om, saya tidak ingat kalau harus "menuntut"

Saya juga ga "menuntut", maka saya tidak protes.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: hatRed on 05 March 2009, 01:27:20 PM
kalau begitu jangan nuduh/menuntut yg protes....
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: naviscope on 05 March 2009, 01:30:57 PM
Dear rekan - rekan se-dhamma dan "orang-orang suci" << orang2 suci, ato orang sudah menganggap dirinya paling suci? (uda pencerahan gitu?)

Izinkanlah saya mengutarakan unek - unek dalam hatiku (or lebih tepat mungkin pikiran kali yah karena hati tidak berfungsi sebagaimana dalam percakapan sehari-hari ?)...

1. Sangat menyedihkan melihat kondisi dan arus pemikiran yang terjadi tentang Buddha Bar saat ini dimana suara anak bangsa khususnya penganut/pengikut/murid/pemeluk/yang berlindung/yang menyembah ajaran Guru Agung, Buddha Gaotama terpecah berserakan bagaikan pasir - pasir di pantai. :(

2. Seandainya angin bisa berbicara, katakanlah kepada saya mana orang - orang yang suci dan manakah orang -orang yang "merasa" suci. << terharu baca-nya

3. Saya tidak tahu, apakah saya berbuat kamma buruk karena saya mengajukan protes terhadap suatu entitas bisnis yang berlabel Buddha Bar. Namun saya melakukan hal ini karena saya cinta, cinta terhadap Ajaran/Agama saya yg sah secara hukum di bumi pertiwi ini, sebagian orang mengatakan hal ini adalah kemelekatan. Oh maaf, para guru, kami sudah menambah satu nomor dalam daftar kemelekatan. Saya akan berusaha melepaskannya dengan cairan tinner, atau cairan penghapus cat kutex.

4. Tetapi kok sepertinya, seolah - olah, semua individu yang sedang membincangkan entitas bisnis berlabel Buddha Bar ini masih melekat juga ya Bulan, melekat pada pemahaman dan pandangan pribadinya.. semoga saya salah dalam berandai..oh Bulan seandainya bisa ngomong, katakanlah sejujurnya...jgan ada dusta diantara kita.

5. Kok spertinya ..seolah - olah, atmosfir yang terasa, mempertahankan ego masing-masing... atau ini hanya manipulasi pikiran ku saja....?????

6. Apakah salah ini oh, Michael (anjing ku yang sudah tua, yang nun jauh di mata, yang sedang menemani sanak keluarga saya dalam menjaga gudang), ketika jempol, telunjuk, jari manis, jari tengah, dan kelingking, masing-masing berfungsi sebagaimana adanya.....????

7. Cilaka dua belas, gimana jadinya jempol memaksa kelingking untuk berhenti dari tugasnya karena jempol ini berkuasa atas semua jari...?????? Mungkin (maaf) lubang hidungku bertambah gede.  :o

8. Oh bintang, apakah salah hanya melakukan protes terhadap entitas bisnis yang berlabel Buddha Bar, saya janji kok tidak akan melanggar sila I, sila II hingga Sila V dalam aksi saya. Saya juga akan berterima kasih jika ditegur apabila salah dalam tindakan, ucapan dan pikiran. Saya janji tidak akan merejam, karena saya juga tidak mau direjam.

9. Oh matahari, izinkanlah saya mengatakan kepada anak-anak saya yang lapar dengan sebuah puisi ataupun nyanyian..." Semua didunia ini hanyalah kosong, semua berawal dari pikiran, pikiran pembentuk segalanya. Anakku berpikirlah kenyang maka km akan kenyang, berpikirlah lapar maka km akan terus kelaparan.....Papa akan selalu disisimu Nak selama km merasakan kelaparan.... Tenang anakku, kita tidak boleh melekat, kalau pas ada makan, kita makan, pas lapar, kita harus bisa merasakan rasa lapar itu Nak...teruslah berjuang, ayo kamu bisa... cia yoo....tidak boleh melekat Nak ...itu GAK BOLEH kata Sang Buddha.....

Kemudian ketika anak-anak saya sedang berantem, saya berpikir ...."oh..annica, ini akan selesai ketika pikiran mengatakan selesai dan ini tidak akan selesai apabila pikiran juga demikian." So let it be... let it be.... ayo terus anak2 anicca, annica.......

Tetapi naluri seorang Papa tidak bisa demikian, biarkan orang - orang mengatakan saya melekat dan saya menerimanya dengan rendah hati... apakah ini lebih baik demikian, dari pada kita berteriak - teriak, tidak boleh melekat, yang nota bane hanya mengerti kemelekatan dengan hitam diatas putih saja....semoga pikiran saya salah oh, bulan.

10. Maaf para guru, saya hanyalah anak cupu yang masih belajar menjalani hidup dan menghidupi orang yang saya cintai, mohon bersabarlah karena saya belum mengerti apa namanya teori kekosongan ato praktek kekosongan. Saya hanya berdoa, kiranya semua manusia yang masih berpijak di bumi pertiwi ini bisa saling menghormati dan saling mengerti bahwa hidup ini bukan hanya sekedar praktek spiritual namun kita masih harus memperhatikan kaidah sosial dan ekonomi.



sungguh terharu baca-nya,

orang yang mengganggap dirinya pinter, sesungguhnya dia orang paling g****k
orang yang menganggap dirinya g****k, sesungguhnya dia orang paling pinter (dharmapada berapa gitu, junto berapa gitu)

salut untuk bro johny, sayang gw bukan yg pertamaX kasi loe reputasi....
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: naviscope on 05 March 2009, 01:32:49 PM
kalau begitu jangan nuduh/menuntut yg protes....

biarin j bro,

kalau ga ada orang yang tidak suci seperti kita, emang ada orang suci seperti mereka???

kalau tidak ada penjahat, emang ada polisi ato pahlawan?

lebih baik kita menganggap diri kita bakal masuk neraka,
daripada kita menganggap diri kita bakal masuk surga....
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: hatRed on 05 March 2009, 01:35:49 PM
kalau begitu jangan nuduh/menuntut yg protes....

biarin j bro,

kalau ga ada orang yang tidak suci seperti kita, emang ada orang suci seperti mereka???

kalau tidak ada penjahat, emang ada polisi ato pahlawan?

lebih baik kita menganggap diri kita bakal masuk neraka,
daripada kita menganggap diri kita bakal masuk surga....


biar gak ada yg salah persepsi
i terjemahin ya ;)

maksud nya adalah lebih baik kita menganggap kita layak masuk neraka maksudnya adalah agar kita lebih taat lagi dalam berbuat baik, sehingga tidak masuk neraka...


nice words bro grp 4 u
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: K.K. on 05 March 2009, 01:36:04 PM
kalau begitu jangan nuduh/menuntut yg protes....

Oh, kalau sama kalian, saya protes ;D
Karena kalian memberi kesan pada dunia bahwa bagi umat Buddha, patung adalah begitu pentingnya. Apa pun yang kalian pikirkan, kesucian apa pun yang telah kalian capai, tetap memberi kesan demikian bagi saya dan masyarakat di luar sana.

Tapi sekarang sudah nggak lagi deh, karena ajaran yang kita anut sepertinya memang beda.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: hatRed on 05 March 2009, 01:38:58 PM
demikian adanya,

semoga debat ini, tidak menimbulkan hatred di dalam diri masing2, sehingga mengharap orang lain celaka.

_/\_
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: K.K. on 05 March 2009, 01:39:58 PM
kalau begitu jangan nuduh/menuntut yg protes....

biarin j bro,

kalau ga ada orang yang tidak suci seperti kita, emang ada orang suci seperti mereka???

kalau tidak ada penjahat, emang ada polisi ato pahlawan?

lebih baik kita menganggap diri kita bakal masuk neraka,
daripada kita menganggap diri kita bakal masuk surga....


Heran yah.... kenapa kata2 "orang suci" selalu dilontarkan oleh mereka yang protes Buddha Bar yah? Sementara yang tidak protes tidak pernah singgung2 status kesucian.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: K.K. on 05 March 2009, 01:41:39 PM
demikian adanya,

semoga debat ini, tidak menimbulkan hatred di dalam diri masing2, sehingga mengharap orang lain celaka.

_/\_

_/\_
Semoga anda bebahagia selalu, Bro hatRed!
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: hatRed on 05 March 2009, 01:46:11 PM
demikian adanya,

semoga debat ini, tidak menimbulkan hatred di dalam diri masing2, sehingga mengharap orang lain celaka.

_/\_

_/\_
Semoga anda bebahagia selalu, Bro hatRed!

Semoga juga om selalu hidup dalam kedamaian dan kebahagiaan.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: naviscope on 05 March 2009, 01:48:48 PM
^
^
^
happy ending, so sweettttt....

nech contoh2 orang (bro kaiyn kutho ama bro hatRed) yg bermutu, berbobot, berkualitas

bukan kayak si itu tuch, yang koar koar tidak jelas.... sebentar pro sebentar netral sebentar pro sebentar netral
kalau netral kenapa pro ya? tanyaken apa?

gone, gone, gone beyond
gone completely beyond, FULLY AWAKENED

 _/\_

Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: hatRed on 05 March 2009, 01:55:04 PM
ney dah termasuk tatiyampi blom ya :hammer:

buat navis juga

"Semoga navis selalu diliputi kedamaian dan kebahagiaan" _/\_
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: ENCARTA on 05 March 2009, 01:59:54 PM
=))
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: naviscope on 05 March 2009, 02:04:19 PM
[at] bro hatRed

;D

thanks, u2 bro...

May I be free from enmity and danger
May I be free from mental suffering
May I be free from physical suffering
May I take care of myself happily

May my parents, teachers, relatives and friends fellow Dhammafarers
be free from enimity and danger
be free from mental suffering
be free from physical suffering
May they take care of thenselves happily
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: coedabgf on 05 March 2009, 02:12:02 PM
Itu mah selesei bukan karena apa-apa, nyerah karena tahu ga ada keputusan apa-apa pada akhirnya. (seperti pribahasa bosan, sadar ribut pepesan kosong)  :))
'atta atta atta!' kate orang indiahe.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: m1ch43l on 05 March 2009, 02:14:17 PM
ada yg ingin berbuat baik,tp kesannya ada yg ga senang gt y,herannnn
kl bg yg merasa Buddha bar ga melecehkan anda,knp pd protes y? herannn
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: m1ch43l on 05 March 2009, 02:18:34 PM
kalau begitu jangan nuduh/menuntut yg protes....

Oh, kalau sama kalian, saya protes ;D
Karena kalian memberi kesan pada dunia bahwa bagi umat Buddha, patung adalah begitu pentingnya. Apa pun yang kalian pikirkan, kesucian apa pun yang telah kalian capai, tetap memberi kesan demikian bagi saya dan masyarakat di luar sana.

Tapi sekarang sudah nggak lagi deh, karena ajaran yang kita anut sepertinya memang beda.

bro,umat Buddhis setau gw itu BERUSAHA N PANTANG MENYERAH,nantinya patung itu mau dihancurkan,gw seh gpp koq..drpd diam n ga PEDULI,N MEMIKIRKAN pengembangan dirinya sendiri
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Hendi Wijaya on 05 March 2009, 02:24:07 PM
ney dah termasuk tatiyampi blom ya :hammer:

buat navis juga

"Semoga navis selalu diliputi kedamaian dan kebahagiaan" _/\_

maksudnya apa tatiyampi om hatred?
aye beneran gk ngerti...

tolong kasih tau yey...  ;D

tengkyu...
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: m1ch43l on 05 March 2009, 02:27:07 PM
bagi yg merasa pintar n ilmunya tinggi yg udh ga memperlukan Buddha rupang silahkan aja,tp gw yg masih membutuhkan Buddha rupang emang salah?
misalkan gw mau mabok2 di rumah,trs gw liat di rmh gw ada Buddha rupang,trs gw ga jd minum
misalkan gw mau membunuh binatang,trs gw liat Buddha rupang,trs ga jadi Membunuh,emang ga boleh gw masih melekat sm patung itu?
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Mr.Jhonz on 05 March 2009, 02:32:52 PM

Sepertinya ada beberapa kelas yg mendasari perbedaan ini
kelas A. Kelas anantta,sedang belajar untuk melepaskan ego/atta,tujuan dari kelas ini adalah menyadari ananta/tanpa inti diri
mungkin mereka menganggap bait ini cocok "ini bukan miliku,ini bukan diriku,ini bukan aku"

kelasB.kelas bodhisatva,kelas yg berusaha melindungi dharma,kelas ini tidak peduli dibilang bodoh,kurang bijaksana yang terpenting bagi bodhisatva adlah melindungi dharma dan menyebrangkan semua makhluk ke pantai seberang.

Kelas C.kelas umat awan,yg sedang belajar untuk menjadi umat buddha sejati,kadang2 langkah yg diambil berlebihan,terlalu semangat,sok tahu

kalo kelas ini dipaksa untuk digabungin agar mencapai kata mufakat ya,hasil seperti thread ini
IMO

budha bar udah mau diganti namanya,dan simbol2nya udah mau diturunin,lalu apa yg mau diributkan?

Mod,lock aja,thread ini menimbulkan perpecahan antara umat buddha
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: K.K. on 05 March 2009, 02:35:23 PM
bro,umat Buddhis setau gw itu BERUSAHA N PANTANG MENYERAH,nantinya patung itu mau dihancurkan,gw seh gpp koq..drpd diam n ga PEDULI,N MEMIKIRKAN pengembangan dirinya sendiri

Saya mau tanya, dengan protes2 ini, apakah bathin lebih banyak orang bisa berkembang?

Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: coedabgf on 05 March 2009, 02:35:43 PM
bro chikkenn ganti lagi namanya, nti ayam pada protes loh. koq chikkenn-chikkenn udah bisa cerita-cerita sampe doli-doli.  ;D  :))
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: K.K. on 05 March 2009, 02:41:14 PM

Sepertinya ada beberapa kelas yg mendasari perbedaan ini
kelas A. Kelas anantta,sedang belajar untuk melepaskan ego/atta,tujuan dari kelas ini adalah menyadari ananta/tanpa inti diri
mungkin mereka menganggap bait ini cocok "ini bukan miliku,ini bukan diriku,ini bukan aku"

kelasB.kelas bodhisatva,kelas yg berusaha melindungi dharma,kelas ini tidak peduli dibilang bodoh,kurang bijaksana yang terpenting bagi bodhisatva adlah melindungi dharma dan menyebrangkan semua makhluk ke pantai seberang.

Kelas C.kelas umat awan,yg sedang belajar untuk menjadi umat buddha sejati,kadang2 langkah yg diambil berlebihan,terlalu semangat,sok tahu

kalo kelas ini dipaksa untuk digabungin agar mencapai kata mufakat ya,hasil seperti thread ini
IMO

budha bar udah mau diganti namanya,dan simbol2nya udah mau diturunin,lalu apa yg mau diributkan?

Mod,lock aja,thread ini menimbulkan perpecahan antara umat buddha

Sebetulnya ga cuma tiga, bro Chikennn. Ada banyak.
Seperti saya bilang bahwa kalau dari segi sosial politik, kita boleh protes karena ini semacam pelanggaran hukum dan etika. Tapi kalau ini sudah digabung dengan "makna religius" sudah ga nyambung, dan saya tidak setuju.

Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: m1ch43l on 05 March 2009, 02:50:03 PM
bro,umat Buddhis setau gw itu BERUSAHA N PANTANG MENYERAH,nantinya patung itu mau dihancurkan,gw seh gpp koq..drpd diam n ga PEDULI,N MEMIKIRKAN pengembangan dirinya sendiri

Saya mau tanya, dengan protes2 ini, apakah bathin lebih banyak orang bisa berkembang?


tujuan saya memprotes sudah jelas bahwa sudah melecehkan agama saya supaya nanti ga timbul gejolak,sedangkan anda memprotes yg menolak Buddha bar tujuannya apa?
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: coedabgf on 05 March 2009, 02:53:18 PM
wah urusannya pribadi nih, ayo bro kainyn kutho kenape anda memprotes yg menolak Buddha bar?  :(
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: K.K. on 05 March 2009, 03:00:45 PM
bro,umat Buddhis setau gw itu BERUSAHA N PANTANG MENYERAH,nantinya patung itu mau dihancurkan,gw seh gpp koq..drpd diam n ga PEDULI,N MEMIKIRKAN pengembangan dirinya sendiri

Saya mau tanya, dengan protes2 ini, apakah bathin lebih banyak orang bisa berkembang?


tujuan saya memprotes sudah jelas bahwa sudah melecehkan agama saya supaya nanti ga timbul gejolak,sedangkan anda memprotes yg menolak Buddha bar tujuannya apa?

Saya protes karena Buddha tidak pernah mengajarkan untuk melekat pada simbol-simbol agama. Buddha mengajarkan dhamma agar manusia bisa damai dan bahagia walau ada gejolak yang terjadi di luar (seperti penghinaan dan lain2).

Dan sudah saya posting sebelumnya bahwa penghormatan tertinggi kepada Buddha adalah dengan menjalankan Dhamma, bukan dengan hal-hal lain seperti mengagungkan simbol.

Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: J.W on 05 March 2009, 03:03:21 PM
yupi, silakan aja buat ngupil, asal tetap dijaga dong kebersihannya, ga etis kan kalo ngupilnya di depan byk org...

Jadi maksudnya agar terlihat etis dan jaga kebersihan, tuh telunjuk dipotong gitu yah ??? Ekstrim banget u om.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Hendi Wijaya on 05 March 2009, 03:05:48 PM
 [at]  yang pada lagi hot debate nih...

 0:)

"Sucikanlah Hati dan Pikiran"

 _/\_
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: J.W on 05 March 2009, 03:09:17 PM
[at] jinaraga
mau becanda ato serius ni,?

coba renungkan karaniya metta sutta,mungkin batin bisa lebih tenang,
Hehe...hny cairkan suasana aja....kan lebih penting makan daripada ngurusin yg aneh2

ini bukan masalah aneh bro,
ini masalah simbol dari agama buddha
ibarat bendera merah-putih di injak2 pasti bangsa indonesia gak kan rela
begitu pula Patung buddha disandingkan dengan botol2 minuman keras

Spoiler: ShowHide
(http://static.panoramio.com/photos/original/11675360.jpg)

coba liat gambar ini


Emangnya gk aneh hny sebuah simbol diributkan?
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: nyanadhana on 05 March 2009, 03:14:22 PM
ya ampun itu patung yang di taruh deket minuman keras,mirip patung Buddha juga tidak,jelek begitu,tidak ada ciri2 32 manusia agungnya lagi...gitu aja kalian ribetkan disana,itu mah ga lebih kayak pahatan jaman batu.
trus aneh,umat buddha bikin kebaktian baca paritta di buddha bar dan beberapa suhu yang terjun secara langsung ingin ngeban buddha bar ternyata bertingkah suka pergi dugem memakai wig,haloooo....disinikah selain menampar wajah orang lain,kita menampar bolak balik pipi kita sendiri.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: m1ch43l on 05 March 2009, 03:16:38 PM
bro,umat Buddhis setau gw itu BERUSAHA N PANTANG MENYERAH,nantinya patung itu mau dihancurkan,gw seh gpp koq..drpd diam n ga PEDULI,N MEMIKIRKAN pengembangan dirinya sendiri

Saya mau tanya, dengan protes2 ini, apakah bathin lebih banyak orang bisa berkembang?


tujuan saya memprotes sudah jelas bahwa sudah melecehkan agama saya supaya nanti ga timbul gejolak,sedangkan anda memprotes yg menolak Buddha bar tujuannya apa?

Saya protes karena Buddha tidak pernah mengajarkan untuk melekat pada simbol-simbol agama. Buddha mengajarkan dhamma agar manusia bisa damai dan bahagia walau ada gejolak yang terjadi di luar (seperti penghinaan dan lain2).

Dan sudah saya posting sebelumnya bahwa penghormatan tertinggi kepada Buddha adalah dengan menjalankan Dhamma, bukan dengan hal-hal lain seperti mengagungkan simbol.


apakah anda pikir umat Buddha seperti anda yg pengetahuannya begitu tinggi tanpa melekat?
saya msh melekat dgn uang,benda,simbol2 dll dan jg berusaha semampu saya menjalahkan pancasila dan 8 jalan kebenaran
kl anda membandingkan melakukan Dhamma dgn patung. saya jg tau mana yg lbh tinggi itu adalah menjalankan Dhamma Sang Guru saya,tp saya lbh baek jujur kl saya itu msh MELEKAT
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: K.K. on 05 March 2009, 03:22:00 PM
apakah anda pikir umat Buddha seperti anda yg pengetahuannya begitu tinggi tanpa melekat?
saya msh melekat dgn uang,benda,simbol2 dll dan jg berusaha semampu saya menjalahkan pancasila dan 8 jalan kebenaran
kl anda membandingkan melakukan Dhamma dgn patung. saya jg tau mana yg lbh tinggi itu adalah menjalankan Dhamma Sang Guru saya,tp saya lbh baek jujur kl saya itu msh MELEKAT

Jangan bawa2 lebih tinggi, lebih tidak melekat, lebih suci dan lain-lain. Saya hanya membagikan apa yang saya baca, kalau tidak terima, saya ga maksa.

Ya sudah, tidak masalah. ;D 'kan tadi saya sudah bilang saya udah ga protes lagi. Saya tidak debat dengan orang beda keyakinan. Mungkin sosok Buddha kepercayaan anda beda dengan saya.


(Sorry, hatRed! Tadi saya lupa kita beda kepercayaan.)

Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: J.W on 05 March 2009, 03:23:46 PM

wa sangat setuju dengan bro tesla, jadi bagaimana kalau orang berkunjung ke Buddha Bar (tanpa minum2 pastinya) lalu mendapatkan pencerahan dan menjadi Buddha? Kalian mau salahkan siapa sekarang?
emang ada ya bar isinya jual susu dan teh doang? org dtg ke bar tujuannya tuh klo cari cewe, minum2an alkohol dan hura2

Bro yanfei...anda ke vihara buat liat2 cewek ato belajar dhamma ?

Jangan berbohong yah....jawab dlm hati aja... Gk perlu diposting..
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: m1ch43l on 05 March 2009, 03:24:08 PM
ya ampun itu patung yang di taruh deket minuman keras,mirip patung Buddha juga tidak,jelek begitu,tidak ada ciri2 32 manusia agungnya lagi...gitu aja kalian ribetkan disana,itu mah ga lebih kayak pahatan jaman batu.
trus aneh,umat buddha bikin kebaktian baca paritta di buddha bar dan beberapa suhu yang terjun secara langsung ingin ngeban buddha bar ternyata bertingkah suka pergi dugem memakai wig,haloooo....disinikah selain menampar wajah orang lain,kita menampar bolak balik pipi kita sendiri.
walaupun ga mirip tp kan itu kan kl kita liat itu emang patung Buddha,aplg pk embel2 nama Buddha Bar.. sama halnya Patung Buddha jepang,india dll jg ga mirip tp kita tau bahwa itu patung Buddha.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: m1ch43l on 05 March 2009, 03:28:18 PM

wa sangat setuju dengan bro tesla, jadi bagaimana kalau orang berkunjung ke Buddha Bar (tanpa minum2 pastinya) lalu mendapatkan pencerahan dan menjadi Buddha? Kalian mau salahkan siapa sekarang?
emang ada ya bar isinya jual susu dan teh doang? org dtg ke bar tujuannya tuh klo cari cewe, minum2an alkohol dan hura2

Bro yanfei...anda ke vihara buat liat2 cewek ato belajar dhamma ?

Jangan berbohong yah....jawab dlm hati aja... Gk perlu diposting..
boleh ga kl saya ikut bicara?
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: J.W on 05 March 2009, 03:29:17 PM
Teman-teman..boleh gk beri sedikit informasi??
Dari mana awalnya bisa ketahuan kalo di dalam buddha bar terdapat simbol-simbol buddhis, rupang buddha dll ??
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: nyanadhana on 05 March 2009, 03:30:17 PM
ya ampun itu patung yang di taruh deket minuman keras,mirip patung Buddha juga tidak,jelek begitu,tidak ada ciri2 32 manusia agungnya lagi...gitu aja kalian ribetkan disana,itu mah ga lebih kayak pahatan jaman batu.
trus aneh,umat buddha bikin kebaktian baca paritta di buddha bar dan beberapa suhu yang terjun secara langsung ingin ngeban buddha bar ternyata bertingkah suka pergi dugem memakai wig,haloooo....disinikah selain menampar wajah orang lain,kita menampar bolak balik pipi kita sendiri.
walaupun ga mirip tp kan itu kan kl kita liat itu emang patung Buddha,aplg pk embel2 nama Buddha Bar.. sama halnya Patung Buddha jepang,india dll jg ga mirip tp kita tau bahwa itu patung Buddha.

nope patung sejelek itu lebih mirip genderuwo, ada lagi patung Mahavira dari Jainisme, mirip sekali dengan patung Buddha,wah ga marah yah?
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: ENCARTA on 05 March 2009, 03:35:20 PM
sebenarnya buddhabar kan sudah lama, kenapa sekarang nongol di tv baru ribut?
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: m1ch43l on 05 March 2009, 03:41:31 PM
Teman-teman..boleh gk beri sedikit informasi??
Dari mana awalnya bisa ketahuan kalo di dalam buddha bar terdapat simbol-simbol buddhis, rupang buddha dll ??

http://www.buddha-bar.co.id/
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: naviscope on 05 March 2009, 03:43:09 PM
bro,umat Buddhis setau gw itu BERUSAHA N PANTANG MENYERAH,nantinya patung itu mau dihancurkan,gw seh gpp koq..drpd diam n ga PEDULI,N MEMIKIRKAN pengembangan dirinya sendiri

Saya mau tanya, dengan protes2 ini, apakah bathin lebih banyak orang bisa berkembang?


tujuan saya memprotes sudah jelas bahwa sudah melecehkan agama saya supaya nanti ga timbul gejolak,sedangkan anda memprotes yg menolak Buddha bar tujuannya apa?

Saya protes karena Buddha tidak pernah mengajarkan untuk melekat pada simbol-simbol agama. Buddha mengajarkan dhamma agar manusia bisa damai dan bahagia walau ada gejolak yang terjadi di luar (seperti penghinaan dan lain2).

Dan sudah saya posting sebelumnya bahwa penghormatan tertinggi kepada Buddha adalah dengan menjalankan Dhamma, bukan dengan hal-hal lain seperti mengagungkan simbol.



don't speak non sense

loe bilang patung itu bukan sang buddha (ato sapa yang bilang itu semua)
masalahnya loe berani ga, pipis di patung sang buddha tepat di kepala-nya?
loe berani tidak?


itu menimbulkan karma tidak? think it yourself!!!

think, read n sleeeppppppp....
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: J.W on 05 March 2009, 03:44:27 PM
at napis,
yang menilai anda bukan saya lho...ga ada kamsud untuk pro dan kontra,bosen ama dualitas.
gak ada maksud pro dan kontra ya gak usah menyerang yg anti buddha bar, kalo anda netral ketahuan dari tulisan anda

thanks yanfei

tuh kan keliatan, tesla ama nyanadhana uda dech, jgn saling membela, keliatan banget kalian itu orang yang sama dengan id yg berbeda.... please dech ah...
jinaraga juga donkkk... :))
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: naviscope on 05 March 2009, 03:46:47 PM
^
^
^
sapa sech loe, please dech ah

kenal j kagak, sori ya, ga kelas,
sapa sech jinaraga (artist mana tuh) ga kenal tuh....
emang nya situ kelas berapa, koq tidak pernah keliatan masuk kelas
sering bolos ya, hayooo....
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Hendra Susanto on 05 March 2009, 03:49:24 PM
duh itu kan cuma bar/cafe/resto?? kok bisa rame??
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: ENCARTA on 05 March 2009, 03:50:07 PM
bro,umat Buddhis setau gw itu BERUSAHA N PANTANG MENYERAH,nantinya patung itu mau dihancurkan,gw seh gpp koq..drpd diam n ga PEDULI,N MEMIKIRKAN pengembangan dirinya sendiri

Saya mau tanya, dengan protes2 ini, apakah bathin lebih banyak orang bisa berkembang?


tujuan saya memprotes sudah jelas bahwa sudah melecehkan agama saya supaya nanti ga timbul gejolak,sedangkan anda memprotes yg menolak Buddha bar tujuannya apa?

Saya protes karena Buddha tidak pernah mengajarkan untuk melekat pada simbol-simbol agama. Buddha mengajarkan dhamma agar manusia bisa damai dan bahagia walau ada gejolak yang terjadi di luar (seperti penghinaan dan lain2).

Dan sudah saya posting sebelumnya bahwa penghormatan tertinggi kepada Buddha adalah dengan menjalankan Dhamma, bukan dengan hal-hal lain seperti mengagungkan simbol.



don't speak non sense

loe bilang patung itu bukan sang buddha (ato sapa yang bilang itu semua)
masalahnya loe berani ga, pipis di patung sang buddha tepat di kepala-nya?
loe berani tidak?


itu menimbulkan karma tidak? think it yourself!!!

think, read n sleeeppppppp....

ini..... :|
jangan terlalu sembarangan kalau pikir navis
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Hendi Wijaya on 05 March 2009, 03:51:54 PM
bro,umat Buddhis setau gw itu BERUSAHA N PANTANG MENYERAH,nantinya patung itu mau dihancurkan,gw seh gpp koq..drpd diam n ga PEDULI,N MEMIKIRKAN pengembangan dirinya sendiri

Saya mau tanya, dengan protes2 ini, apakah bathin lebih banyak orang bisa berkembang?


tujuan saya memprotes sudah jelas bahwa sudah melecehkan agama saya supaya nanti ga timbul gejolak,sedangkan anda memprotes yg menolak Buddha bar tujuannya apa?

Saya protes karena Buddha tidak pernah mengajarkan untuk melekat pada simbol-simbol agama. Buddha mengajarkan dhamma agar manusia bisa damai dan bahagia walau ada gejolak yang terjadi di luar (seperti penghinaan dan lain2).

Dan sudah saya posting sebelumnya bahwa penghormatan tertinggi kepada Buddha adalah dengan menjalankan Dhamma, bukan dengan hal-hal lain seperti mengagungkan simbol.



don't speak non sense

loe bilang patung itu bukan sang buddha (ato sapa yang bilang itu semua)
masalahnya loe berani ga, pipis di patung sang buddha tepat di kepala-nya?
loe berani tidak?


itu menimbulkan karma tidak? think it yourself!!!

think, read n sleeeppppppp....

koreksi dikit...

dikepala sang buddha ato di kepala patung sang buddha bro? ^-^

gw kaga ikutan ribut dah,cuma bantuin koreksi duank  ;D

Thx.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Toni on 05 March 2009, 03:53:47 PM
yap, patung/rupang bukan lah Sang Buddha. Jika hal itu mengganggu anda, silahkan protes kepada pembuat patung. Karena secara ga langsung dia adalah seorang Buddha yang membuat Buddha.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: naviscope on 05 March 2009, 03:55:19 PM
[at] bro encarta & hendi wijaya

think simple, not think yang enggak2,
just play with logic....

kalau saya sech, ga berani ya, karena takut kualat
san cai, san cai,....

dosa sungguh dosa,
please ignore my above statement!!!

again, think, read n sleeeeppppp zzzz.........

sori, klu kritikan nya terasa pedas,
sori, cuma just cross my mind, muncul dipikiran saja....
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: K.K. on 05 March 2009, 03:56:51 PM
don't speak non sense

loe bilang patung itu bukan sang buddha (ato sapa yang bilang itu semua)
masalahnya loe berani ga, pipis di patung sang buddha tepat di kepala-nya?
loe berani tidak?


itu menimbulkan karma tidak? think it yourself!!!

think, read n sleeeppppppp....

Saya bilang 'kan tentang tidak mengagungkan patung, kok anda bahasnya malah menghina patung sih?

Saya berani karena memang itu bukan Buddha, tetapi saya tidak akan lakukan hal sekonyol dan sebodoh itu atas dasar alasan yang lebih konyol dan bodoh lagi.


Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: wen78 on 05 March 2009, 03:57:37 PM
apakah anda pikir umat Buddha seperti anda yg pengetahuannya begitu tinggi tanpa melekat?
saya msh melekat dgn uang,benda,simbol2 dll dan jg berusaha semampu saya menjalahkan pancasila dan 8 jalan kebenaran
kl anda membandingkan melakukan Dhamma dgn patung. saya jg tau mana yg lbh tinggi itu adalah menjalankan Dhamma Sang Guru saya,tp saya lbh baek jujur kl saya itu msh MELEKAT
setiap orang memiliki tingkat kemelekatan yg berbeda2. contoh saya, saya sudah 99% tidak melekat  pada sosok patung Buddha dan nama Buddha , tetapi saya masih 100% melekat pada daging apalagi daging babi dan kepiting.
mungkin orang lain sudah tidak melekat pada bentuk dan rasa makanan baik daging ato  sayur, tetapi masih melekat pada sosok patung Buddha.

kemelekatan adalah hal yg paling susah dibahas, karena menyangkut ego kita dimana tidak ingin direndahkan. so.. semua orang masih melekat, hanya saja berbeda. dan tidak ada yang lebih tinggi dan lebih rendah.

bagi yg merasa melekat pada sesuatu, mencobalah untuk tidak melekat.

IMO, melepaskan kemelekatan pada patung Buddha adalah yang termudah. yg tersulit adalah melepaskan kemelekatan kita terhadap pikiran dan ego diri kita sendiri.


don't speak non sense

loe bilang patung itu bukan sang buddha (ato sapa yang bilang itu semua)
masalahnya loe berani ga, pipis di patung sang buddha tepat di kepala-nya?
loe berani tidak?


itu menimbulkan karma tidak? think it yourself!!!

think, read n sleeeppppppp....
lebih baik saya kencingin patung Buddha tepat di kepala-nya, daripada hanya karena ego saya mengakibatkan orang lain kehilangan pekerjaan.


 
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: m1ch43l on 05 March 2009, 03:58:57 PM
kenapa org2 atau umat Buddhis yg mengaku prakteker Dhamma or yg mengerti Dhamma tidak mikir seperti ini
"biarlah mereka yg masih melekat terhadap simbol2,benda2 dll atau yg masih menyembah atau msh tung2 cep
itu selama mereka itu jg mempraktekan Inti dr Ajaran Sang Buddha+Pancasila Buddhis+8 jalan. marilah kita jalan bersama2".
ingat semua adat,bangsa dan tradisi itu berbeda2.cb renungkan di hati dan pikiran anda masing2.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Toni on 05 March 2009, 03:59:17 PM
Ntar tolong ya, kasih tau sama pembuat patung untuk buat gambar kepala sama kepalanya Toni. Enak juga disembah sujud dan dijunjung tinggi. Kan ga ketauan ini mirip atau ga? Benar ga?
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: naviscope on 05 March 2009, 03:59:48 PM
 _/\_

dosa sungguh dosa,

just don't try this at home ya!!!  :P

salam piss n love,

navis
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Hendra Susanto on 05 March 2009, 04:00:52 PM
klo pake logic sich, gak mungkin gw kencing di depan umum...  :-[ :-[
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: hatRed on 05 March 2009, 04:06:21 PM
om hendra masa sih,,  :-?
yang model beginian bukannya suka "sembarangan" :))

(http://dhammacitta.org/forum/index.php?action=dlattach;attach=1448;type=avatar)
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: K.K. on 05 March 2009, 04:08:28 PM
IMO, melepaskan kemelekatan pada patung Buddha adalah yang termudah. yg tersulit adalah melepaskan kemelekatan kita terhadap pikiran dan ego diri kita sendiri.
haha betul, betul.





kenapa org2 atau umat Buddhis yg mengaku prakteker Dhamma or yg mengerti Dhamma tidak mikir seperti ini
"biarlah mereka yg masih melekat terhadap simbol2,benda2 dll atau yg masih menyembah atau msh tung2 cep
itu selama mereka itu jg mempraktekan Inti dr Ajaran Sang Buddha+Pancasila Buddhis+8 jalan. marilah kita jalan bersama2".
ingat semua adat,bangsa dan tradisi itu berbeda2.cb renungkan di hati dan pikiran anda masing2.
Bagaimana mempraktekkan 8 jalan yang dimulai dari Pandangan Benar, jika melihat ada suatu kesucian dalam patung?
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Hendi Wijaya on 05 March 2009, 04:09:18 PM
sebenarnya debat masalah BB ini karena kata 'bar' nya itu kan...
imagenya bar kan memank tempat yg tidak baik...

apa lebih baik diganti saja dengan cafe  ???

Buddha Cafe  :)

atau memank dari isi dalam BB itu sendiri yg diperdebatkan kita selama ini?kalau memank karena isi dari BB itu sendiri saya gk bisa kometar deh (belon pernah ke BB sih  ^-^)

kalau masalahnya cuma berlandaskan nama doank sih,bagus juga tuh saran saia diatas...

Thx.
 _/\_


Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: nyanadhana on 05 March 2009, 04:11:24 PM
saya berpikir para cendekiawan buddhist berusaha menutup karena ada unsur kepentingan politik tapi di mata umat awam ,mereka berbicara demi cinta kasih biar terdengar lebih hero.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: F.T on 05 March 2009, 04:12:59 PM
Bagusnya ikutin dl info2 yang beredar, sy td ada baca di email bahwa saat ini pemilik BB sedang negosiasi dgn franchise di perancis untuk mengganti nama resto tsb, namun karna franchise berada di perancis jd msh butuh waktu untuk di proses. Nah pemilik resto BB sdh beritikad baik untuk mengganti nama resto, malah masih ada jg yg ngomeeelll terus, demooo terus .

Katanya cinta kasih terhadap semua mahkluk ... Katanya semoga semua mahkluk berbahagia... Buktinya??
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: bond on 05 March 2009, 04:14:47 PM
bro,umat Buddhis setau gw itu BERUSAHA N PANTANG MENYERAH,nantinya patung itu mau dihancurkan,gw seh gpp koq..drpd diam n ga PEDULI,N MEMIKIRKAN pengembangan dirinya sendiri

Saya mau tanya, dengan protes2 ini, apakah bathin lebih banyak orang bisa berkembang?


tujuan saya memprotes sudah jelas bahwa sudah melecehkan agama saya supaya nanti ga timbul gejolak,sedangkan anda memprotes yg menolak Buddha bar tujuannya apa?

Saya protes karena Buddha tidak pernah mengajarkan untuk melekat pada simbol-simbol agama. Buddha mengajarkan dhamma agar manusia bisa damai dan bahagia walau ada gejolak yang terjadi di luar (seperti penghinaan dan lain2).

Dan sudah saya posting sebelumnya bahwa penghormatan tertinggi kepada Buddha adalah dengan menjalankan Dhamma, bukan dengan hal-hal lain seperti mengagungkan simbol.



don't speak non sense

loe bilang patung itu bukan sang buddha (ato sapa yang bilang itu semua)
masalahnya loe berani ga, pipis di patung sang buddha tepat di kepala-nya?
loe berani tidak?


itu menimbulkan karma tidak? think it yourself!!!

think, read n sleeeppppppp....

Kalo kencing di patungnya tepat dikepalanya si saya berani, soalnya pas mau kencing dijalanan kagak ada tempat untuk ngumpet kencing dan kepala patung itu saja yg bisa menutupi auratku saat kencing :))
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: J.W on 05 March 2009, 04:15:43 PM
Teman-teman..boleh gk beri sedikit informasi??
Dari mana awalnya bisa ketahuan kalo di dalam buddha bar terdapat simbol-simbol buddhis, rupang buddha dll ??

http://www.buddha-bar.co.id/

Aduh....imagenya gk keliatan...
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: naviscope on 05 March 2009, 04:17:35 PM
sebenarnya debat masalah BB ini karena kata 'bar' nya itu kan...
imagenya bar kan memank tempat yg tidak baik...

apa lebih baik diganti saja dengan cafe  ???

Buddha Cafe  :)

atau memank dari isi dalam BB itu sendiri yg diperdebatkan kita selama ini?kalau memank karena isi dari BB itu sendiri saya gk bisa kometar deh (belon pernah ke BB sih  ^-^)

kalau masalahnya cuma berlandaskan nama doank sih,bagus juga tuh saran saia diatas...

Thx.
 _/\_




bole saran, tunjuk tangan

"Buddha SPA"
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: hatRed on 05 March 2009, 04:18:23 PM
saya berpikir para cendekiawan buddhist berusaha menutup karena ada unsur kepentingan politik tapi di mata umat awam ,mereka berbicara demi cinta kasih biar terdengar lebih hero.

ini juga sudah pasti om,

i baca2 di kalo gak salah nama webnya buddhischannel.tv pokoknya link nya ada di hikmahbudi ya CMIIW :hammer:

disitu kental banget tulisan beritanya seperti memanfaatkan politik. inti beritanya adalah kalau si pemilik buddha bar ini adalah anak dari si politikus A dimana dia dari partai XX.

coba bayangin, buat apa pake menjelaskan ney dari partai mana. apa hubungannya partai dari ibu pemilik buddha bar di ceritain segala. dah pasti ini mah bertujuan politik.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: J.W on 05 March 2009, 04:19:18 PM
^
^
^
sapa sech loe, please dech ah

kenal j kagak, sori ya, ga kelas,
sapa sech jinaraga (artist mana tuh) ga kenal tuh....
emang nya situ kelas berapa, koq tidak pernah keliatan masuk kelas
sering bolos ya, hayooo....

wkwk... yah mmg gk kenal.
jinaraga yah hny jinaraga :))
Pasti gk pernah keliatan donkk....wong kita gk satu sekolah :))
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Hendi Wijaya on 05 March 2009, 04:21:15 PM
Bagusnya ikutin dl info2 yang beredar, sy td ada baca di email bahwa saat ini pemilik BB sedang negosiasi dgn franchise di perancis untuk mengganti nama resto tsb, namun karna franchise berada di perancis jd msh butuh waktu untuk di proses. Nah pemilik resto BB sdh beritikad baik untuk mengganti nama resto, malah masih ada jg yg ngomeeelll terus, demooo terus .

Katanya cinta kasih terhadap semua mahkluk ... Katanya semoga semua mahkluk berbahagia... Buktinya??

SETOJOE" SAMA OM FELIX... :jempol:

berarti memank dari namanya ya makannya sampai terjadi perdebatan serius spt ini...?
bagi" infonya dunk yg pernah ke BB,apakah memank isi dalam BB itu sendiri yg membuat org" memperdebatkannya ato hanya karena nama 'bar' tsb?

apa jangan" pada belon pernah ke BB ney?cuma berkoar" kumpul bukti dari artikel"...cape d  ::)

ditunggu info resminya... :-w
Thx.
 _/\_
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: nyanadhana on 05 March 2009, 04:26:44 PM
biasanya tu efek domino marahnya kek gini
ya udah pergi ngerasa keberatan trus cerita ke orang yang belum pergi,nah si orang yang belum pergi ini menjadi ikut marah sehingga tambah bumbu cerita,nah si orang ga tahu ini cerita lagi ke orang2 yang ga pernah pergi lagi.sehingga semua orang terpancing emosinya tanpa tahu jelas isi buddha bar itu apa.yang penting buddha bar udah jelek ya jelek.
nah beberapa petinggi buddhist yang kecimplung dalam politik segera pakai momen untuk nyetir orang2 seperti ini biar makin gila.hah..yang rusak dari dalam.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: hatRed on 05 March 2009, 04:27:44 PM
 [at] Hendi

tanya om Gunawan aja

ney cilakan baca ^-^

http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=6592.msg110300#msg110300

dari page 7 mpe abizzz
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Forte on 05 March 2009, 04:29:22 PM
29 pages.. ^-^

IMO.. semuanya sudah tahu ada perbedaan 2 pendapat yang berbeda.. dan kalau diteruskan pendapat mana yang salah / pendapat mana yang benar juga tidak bermanfaat bagi kemajuan batin..

Jadi IMO lebih baik bahas seputar update berita terbaru yang menyangkut Buddha Bar saja..
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: johny on 05 March 2009, 04:29:52 PM
Rekan - Rekan se-Dhamma,

Beberapa saat yang lalu saya menerima rantai SMS yang berisikan berita berikut ini :

Ajahn Brahm ttg Buddha Bar : Orang bisa saja hancurkan wihara dan arca Buddha, bakar Tipitaka, bahkan bunuh bhikkhu, tapi kita tak akan biarkan mereka menghancurkan ajaran Buddha, yakni : KEDAMAIAN, TOLERANSI, dan HARMONI ;) di BB saya dengar kan ada arca Buddha, kalau perlu kita titip sekalian buku" Dhamma di BB, siapa tahu sambil makan-minum para tamu tertarik belajar Dhamma ;) Kalau umat Buddha mau demo boleh " saja, tapi harus dg cara damai. Kalai berhasil ya syukur, kalau gagal ya sudah gapapa, peace...;) be happy ;) ~ Fwd.

Apakah benar itu dari Ajahn Brahm atau orang yg mencatut nama Ajahn...saya fikir, kita tidak usah diperdebatkan.

Point of view kita terhadap Buddha Bar khususnya ada dua arah intern (konsolidasi pandangan dan pemahaman dalam kalangan buddhis) dan ekstern (sikap yang kita display keluar), dan ini saling berketerkaitan. Ada yang mau protes BB ...monggo karena point yang di acukan jelas secara hukum, namun perlu kita ingat tidak sampai terjadi pengrusakan materi maupun nyawa, pembakaran, dsb. Kembali ke SMS "menang syukur", kalah gapapa" karena inilah hidup yang penuh perjuangan. Hal ini senada dengan Kekayaan, bagaimana kita berusaha, bagaimana kita membelanjakan kekayaan yg kita peroleh, dan bagaimana sikap kita terhadap kekayaan. Bukan berarti mengagungkan kemelekatan.

Ada yang tidak merasa terganggu dengan kehadiran BB, monggo.... namun tidak perlu langsung serta merta men-"cap" orang - orang yang protes sebagai buddha KTP, wajah - wajah yang mengaku umat buddha, tidak paham dengan ajaran buddha, dsb.

Ketika kita bilang kita putih, jangan lupa di sana ada sebuah titik hitam, ketika kita bilang orang lain hitam, jgn lupa disana ada sebuah titik putih.

Pada dasarnya, kita (maaf, jika ada yang tidak berkenan saya menggunakan kita) semua berniat baik untuk protes / anti-buddha bar ataupun untuk protes terhadap yang protes / anti-buddha bar.

Dengan menunjukkan atau melayangkan surat keberatan (biasanya kl bahasa diplomat "sangat disayangkan" telah berdiri sebuah entitas bisnis dengan menggunakan salah satu lambang/simbol agama, khususnya Agama Buddha, yang sah dan diakui di NKRI).

Dengan melayangkan surat protes, tidak serta merta menjadikan seseorang tidak berbudaya, budaya apa yang sedang kita diskusikan disini, budaya buddha, budaya sosial, budaya toleransi, dll. Ironis sekali seseorang di label untuk apa yang belum dilakukannya "Jihad". Karena makna kata Jihad sendiri masih banyak pro dan kontra.

Kalau berbicara tentang "excess baggage" yang timbul/muncul akibat adanya protes secara hukum ini. Itu lah hal yang akan kita pikirkan, karena melayangkan protes ataupun tidak...sikap ini akan menuai "excess baggage" dan ini adalah konsekuensi yang harus kita hadapi bersama dengan bijaksana.

Kesalahpahaman yang terjadi dalam sebuah komunikasi biasanya terjadi karena
1. generalisasi komunikasi
    contoh  : kalau seseorang hidup di zaman Buddha, mungkin Cinca sudah kalian rejam.
2. penghilangan sebuah/salah satu pemikiran
    contoh : menyatakan dunia akan berpikir umat buddha adalah penyembah berhala. ok...then
    kenapa tidak dipikirkan ? apa kata dunia, kalau umat buddha hanya tinggal diam ? tidak berani bersikap..?
3. menjadi pembaca pikiran
    belum kenal, belum melakukan analisa, sudah men"cap" apa yang sedang dipikirkan seseorang.
    ibaratnya begini "baru melihat satu frame film, sudah menyatakan mengerti seluruh cerita filmnya"

dan masih banyak lagi sebab-sebab kegagalan sebuag komunikasi, fyi as follow:

Speech segmentation
In most spoken languages, the sounds representing successive letters blend into each other, so the conversion of the analog signal to discrete characters can be a very difficult process. Also, in natural speech there are hardly any pauses between successive words; the location of those boundaries usually must take into account grammatical and semantic constraints, as well as the context.

Text segmentation
Some written languages like Chinese, Japanese and Thai do not have single-word boundaries either, so any significant text parsing usually requires the identification of word boundaries, which is often a non-trivial task.

Part-of-speech tagging
Word sense disambiguation
Many words have more than one meaning; we have to select the meaning which makes the most sense in context.

Syntactic ambiguity
The grammar for natural languages is ambiguous, i.e. there are often multiple possible parse trees for a given sentence. Choosing the most appropriate one usually requires semantic and contextual information. Specific problem components of syntactic ambiguity include sentence boundary disambiguation.
Imperfect or irregular input 
Foreign or regional accents and vocal impediments in speech; typing or grammatical errors, OCR errors in texts.

Speech acts and plans
A sentence can often be considered an action by the speaker. The sentence structure alone may not contain enough information to define this action. For instance, a question is actually the speaker requesting some sort of response from the listener. The desired response may be verbal, physical, or some combination. For example, "Can you pass the class?" is a request for a simple yes-or-no answer, while "Can you pass the salt?" is requesting a physical action to be performed. It is not appropriate to respond with "Yes, I can pass the salt," without the accompanying action (although "No" or "I can't reach the salt" would explain a lack of action).

atau mungkin bisa visit ke http://en.wikipedia.org/wiki/Meta_model_(NLP)

bukan sok mengajar namun untuk pengetahuan kita bersama..... saya tidak mencoba menjadi "Bhikkhu ke-3" karena kesepakatan dalam topic ini lomba diam.

Namun kita sing masing (kata org madura) :) saling mengutarakan pandangan, saling mengisi, ada yang berjalan terlalu ke kiri, silahkan kembali ketengah...ada yang berjalan terlalu ke kanan, silahkan kembali ketengah. Sehingga kita bebas dari devide et impera yang ironisnya diakibatkan dalam tubuh (umat buddha) kita sendiri. Umat buddha (apapun sektenya) bagaikan jari - jari yang saling membutuhkan. Ketika kita meninju kedepan (jgan langsungberanggapan saya menyuruh memukul orang yah..:) ) posisi kepal sing masing jari (jempol hingga kelilingking) adalah berbeda tapi tujuannya sama yaitu memusatkan pukulan ke depan.

Para Buddha menyampaikan strategi menuju kebahagian dan teknis pelaksanaanya berpulang kembali ke sing masing individu. Ada yang suka makan sate, silahkan, ada yang suka makan sayur silahkan, namun hendaknya tidak sampai terjadi saling cerca dan menuduh antara pemakan sate dan pemakan sayur.

Berjuta kesadaran bisa muncul dalam satu petikan jari, tentunya tidak bijak men"cap" seluruh kehidupan seseorang.

Maaf apabila tidak ada yang berkenan,

Tak Kenal maka Tak Sayang,
Tak Sayang karena Tak Kenal.


Whatever you do will be insignificant, but it is very important that you do it.
Mahatma Gandhi


Salam,
Johny
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: m1ch43l on 05 March 2009, 04:31:32 PM

Bagaimana mempraktekkan 8 jalan yang dimulai dari Pandangan Benar, jika melihat ada suatu kesucian dalam patung?

[/quote]
apakah menghormati Buddha rupang Pandangan Salah?
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: hatRed on 05 March 2009, 04:33:19 PM
ini di forum sebelah ada yg moto2, gak tau dah itu buddha bar di jakarta apa bukan.

http://www.w****a.com/forum/showthread.php?t=2613
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: chocoedd on 05 March 2009, 04:34:16 PM
kalo gw tiap kali bersikap anjali terhadap patung buddha di vihara  berarti gw salah yah?
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: naviscope on 05 March 2009, 04:34:30 PM
^
^
^
sapa sech loe, please dech ah

kenal j kagak, sori ya, ga kelas,
sapa sech jinaraga (artist mana tuh) ga kenal tuh....
emang nya situ kelas berapa, koq tidak pernah keliatan masuk kelas
sering bolos ya, hayooo....

wkwk... yah mmg gk kenal.
jinaraga yah hny jinaraga :))
Pasti gk pernah keliatan donkk....wong kita gk satu sekolah :))

wakakaka.....
kirain kamu satu sekolah n satu kelas ama gw
ternyata bukan ya...

berarti emang bener donk, kita ga kelas....
y ud, biarin pun kita ga satu sekolah, n ga satu kelas
tapi kita satu tuhan bro, eh salah, satu buddha... ;D

yg kayak gini2, gw suka tuh, orang nya asik  ^-^

salam piss n love,

navis
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: coedabgf on 05 March 2009, 04:35:58 PM
ayo apa tuh yang udah pernah? pegimana dalamnya? bejad ga? saran saya sih klo baik-baik saja promosi lebih terkenal sosok Buddha apalagi ada dituliskan inti pengajarannya, membagi pengetahuan benar 'jangan berbuat jahat perbanyak kebajikan sucikan hati dan pikiran inilah ajaran guru Buddha', orang bisa tahu oh ini toh ajaran Buddha. kali-kali menjadi inspirasi pikiran pembacanya.
ayo lebih baik minta ditulis saja inti ajarannya biar bagaimanapun kodisi tempatnya, anggap saja memberitakan, coba klo sengaja-sengaja siapa yang mau atau bisa?, bukan malah disangkut-sangkutin bawa-bawa ibu pemilik dan nama partai, apa urusannya, orang usaha legal.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: naviscope on 05 March 2009, 04:37:05 PM
kalo gw tiap kali bersikap anjali terhadap patung buddha di vihara  berarti gw salah yah?

nice question
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: coedabgf on 05 March 2009, 04:39:10 PM
seperti naruh alkitab di hotel-hotel klo bisa/boleh, siapa yang mo naruh Dhammapada di hotel-hotel, nti aku yang ambil, gratis!
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: bond on 05 March 2009, 04:39:56 PM
Rekan - Rekan se-Dhamma,

Beberapa saat yang lalu saya menerima rantai SMS yang berisikan berita berikut ini :

Ajahn Brahm ttg Buddha Bar : Orang bisa saja hancurkan wihara dan arca Buddha, bakar Tipitaka, bahkan bunuh bhikkhu, tapi kita tak akan biarkan mereka menghancurkan ajaran Buddha, yakni : KEDAMAIAN, TOLERANSI, dan HARMONI ;) di BB saya dengar kan ada arca Buddha, kalau perlu kita titip sekalian buku" Dhamma di BB, siapa tahu sambil makan-minum para tamu tertarik belajar Dhamma ;) Kalau umat Buddha mau demo boleh " saja, tapi harus dg cara damai. Kalau berhasil ya syukur, kalau gagal ya sudah gapapa, peace...;) be happy ;) ~ Fwd.

Apakah benar itu dari Ajahn Brahm atau orang yg mencatut nama Ajahn...saya fikir, kita tidak usah diperdebatkan.


Salam,
Johny

Ya itu yg dikatakan Ajahn Brahm, saya dengar langsung  di hotel Sanur Paradise Bali tgl 3 Maret 2009 jam 19.30 WIT ;D _/\_
Bagi saya jawaban beliau sangat bijaksana.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: yanfei on 05 March 2009, 04:40:25 PM
bro,umat Buddhis setau gw itu BERUSAHA N PANTANG MENYERAH,nantinya patung itu mau dihancurkan,gw seh gpp koq..drpd diam n ga PEDULI,N MEMIKIRKAN pengembangan dirinya sendiri

Saya mau tanya, dengan protes2 ini, apakah bathin lebih banyak orang bisa berkembang?


tujuan saya memprotes sudah jelas bahwa sudah melecehkan agama saya supaya nanti ga timbul gejolak,sedangkan anda memprotes yg menolak Buddha bar tujuannya apa?

Saya protes karena Buddha tidak pernah mengajarkan untuk melekat pada simbol-simbol agama. Buddha mengajarkan dhamma agar manusia bisa damai dan bahagia walau ada gejolak yang terjadi di luar (seperti penghinaan dan lain2).

Dan sudah saya posting sebelumnya bahwa penghormatan tertinggi kepada Buddha adalah dengan menjalankan Dhamma, bukan dengan hal-hal lain seperti mengagungkan simbol.


kalo gitu anda termasuk penuh kebencian? karena anda bilang protes itu bagian dari kebencian  :whistle:
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Forte on 05 March 2009, 04:43:57 PM

Bagaimana mempraktekkan 8 jalan yang dimulai dari Pandangan Benar, jika melihat ada suatu kesucian dalam patung?

apakah menghormati Buddha rupang Pandangan Salah?
[/quote]
kalo gw tiap kali bersikap anjali terhadap patung buddha di vihara  berarti gw salah yah?
Tidak salah.. sejauh berguna untuk perkembangan batin Anda..

Sekarang saya balik bertanya, semoga bisa dijadikan bahan renungan..

- Apakah jika ada member yang menjawab benar / salah atau perlu / tidak perlu atas penghormatan kepada Rupang Sang Buddha akan berguna dalam perkembangan batin Anda ?

- Apakah dengan jawaban "salah / tidak perlu" dalam melakukan penghormatan rupang akan menjadi bumerang dalam kemajuan batin Anda ?

Karena jika saya seorang yang menganggap penghormatan rupang itu penting maka akan mengharapkan jawaban : "pemujaan rupang itu penting" dan sebaliknya.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: m1ch43l on 05 March 2009, 04:46:05 PM
Bagusnya ikutin dl info2 yang beredar, sy td ada baca di email bahwa saat ini pemilik BB sedang negosiasi dgn franchise di perancis untuk mengganti nama resto tsb, namun karna franchise berada di perancis jd msh butuh waktu untuk di proses. Nah pemilik resto BB sdh beritikad baik untuk mengganti nama resto, malah masih ada jg yg ngomeeelll terus, demooo terus .

Katanya cinta kasih terhadap semua mahkluk ... Katanya semoga semua mahkluk berbahagia... Buktinya??
ada pernyataan resmi ga bro or baru dr email y? mdh2an seh bnr
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: J.W on 05 March 2009, 04:48:36 PM
biasanya tu efek domino marahnya kek gini
ya udah pergi ngerasa keberatan trus cerita ke orang yang belum pergi,nah si orang yang belum pergi ini menjadi ikut marah sehingga tambah bumbu cerita,nah si orang ga tahu ini cerita lagi ke orang2 yang ga pernah pergi lagi.sehingga semua orang terpancing emosinya tanpa tahu jelas isi buddha bar itu apa.yang penting buddha bar udah jelek ya jelek.
nah beberapa petinggi buddhist yang kecimplung dalam politik segera pakai momen untuk nyetir orang2 seperti ini biar makin gila.hah..yang rusak dari dalam.

Nah ini yg tadi maksud jinaraga..darimana pada tau kalo di dlm bar isinya ada patung2 n simbol2 buddha.
Katakanlah si A ke bar tersebut dan setelah masuk ternyata didalamnya berisi simbol2 dan patung2 buddha. Karena merasa dirinya adalah seorang umat buddha dan menjunjung tinggi, mau menjaga kelestarian dhamma... makanya si A melakukan aksi protes.

Tapi pertanyaan selanjutnya, jika si A adalah seorang umat buddha menjunjung tinggi dhamma....kenapa bisa mengunjungi sebuah bar yg notabene menjual minuman beralkohol ??
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Equator on 05 March 2009, 04:48:52 PM
Dari pagi sampe sore, melototin thread ini yang jadi hot (http://www.pic4ever.com/images/putertired.gif)
Kenapa jadi pada begini seh ?  (http://www.pic4ever.com/images/42kmoig.gif)
Kan harusnya kita semua begini ? (http://www.pic4ever.com/images/grouphugg.gif)
Mari kita bersama2... (http://www.pic4ever.com/images/meditationf.gif)
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: yanfei on 05 March 2009, 04:49:09 PM

wa sangat setuju dengan bro tesla, jadi bagaimana kalau orang berkunjung ke Buddha Bar (tanpa minum2 pastinya) lalu mendapatkan pencerahan dan menjadi Buddha? Kalian mau salahkan siapa sekarang?
emang ada ya bar isinya jual susu dan teh doang? org dtg ke bar tujuannya tuh klo cari cewe, minum2an alkohol dan hura2

Bro yanfei...anda ke vihara buat liat2 cewek ato belajar dhamma ?

Jangan berbohong yah....jawab dlm hati aja... Gk perlu diposting..
karena gw umat awam dan belum begitu ngerti dharma, gw kevihara belajar dharma dan sembahyang, dan sebagai lelaki yg normal kalo ada cewe cakep pasti ngelirik juga, masa gw harus melirik cowo (emang gw cowo apaan?)  :whistle:
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: F.T on 05 March 2009, 04:49:58 PM
 [at] michael : nanti sy carikan emailnya, info itu di copas dari koran internet. Soalnya BB sy lagi berjibun email, (bukan Buddha bar yah ) ;D nanti kalau ketemu sy copaskan ke sini.

Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: m1ch43l on 05 March 2009, 04:52:16 PM
saya pribadi yg MENGHORMATI Buddha rupang,tidak pernah memprotes,memaksa koq anda2 yg sudah ga butuh Buddha Rupang lg untuk menghormati Buddha rupang,dan tidak MENYALAHKAN PANDANGAN anda2,knp kalian2 seakan2 gelisah???
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: tesla on 05 March 2009, 04:52:36 PM

Bagaimana mempraktekkan 8 jalan yang dimulai dari Pandangan Benar, jika melihat ada suatu kesucian dalam patung?

Quote
apakah menghormati Buddha rupang Pandangan Salah?
kalo gw tiap kali bersikap anjali terhadap patung buddha di vihara  berarti gw salah yah?
Tidak salah.. sejauh berguna untuk perkembangan batin Anda..

Sekarang saya balik bertanya, semoga bisa dijadikan bahan renungan..

- Apakah jika ada member yang menjawab benar / salah atau perlu / tidak perlu atas penghormatan kepada Rupang Sang Buddha akan berguna dalam perkembangan batin Anda ?

- Apakah dengan jawaban "salah / tidak perlu" dalam melakukan penghormatan rupang akan menjadi bumerang dalam kemajuan batin Anda ?

Karena jika saya seorang yang menganggap penghormatan rupang itu penting maka akan mengharapkan jawaban : "pemujaan rupang itu penting" dan sebaliknya.

dimana ada pikiran "ini benar", disitu muncul juga pikiran "itu tidak benar".
mis: seseorang yg berpikir beranjali pd patung benar, ia akan berpikir orang yg mengencingin patung tidak benar.

jika pikiran demikian tidak muncul, maka tidak ada pertanyaan lagi "apakah benar?" atau "apakah tidak benar?"
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: F.T on 05 March 2009, 04:54:53 PM

Bagaimana mempraktekkan 8 jalan yang dimulai dari Pandangan Benar, jika melihat ada suatu kesucian dalam patung?

Quote
apakah menghormati Buddha rupang Pandangan Salah?
kalo gw tiap kali bersikap anjali terhadap patung buddha di vihara  berarti gw salah yah?
Tidak salah.. sejauh berguna untuk perkembangan batin Anda..

Sekarang saya balik bertanya, semoga bisa dijadikan bahan renungan..

- Apakah jika ada member yang menjawab benar / salah atau perlu / tidak perlu atas penghormatan kepada Rupang Sang Buddha akan berguna dalam perkembangan batin Anda ?

- Apakah dengan jawaban "salah / tidak perlu" dalam melakukan penghormatan rupang akan menjadi bumerang dalam kemajuan batin Anda ?

Karena jika saya seorang yang menganggap penghormatan rupang itu penting maka akan mengharapkan jawaban : "pemujaan rupang itu penting" dan sebaliknya.

dimana ada pikiran "ini benar", disitu muncul juga pikiran "itu tidak benar".
mis: seseorang yg berpikir beranjali pd patung benar, ia akan berpikir orang yg mengencingin patung tidak benar.

jika pikiran demikian tidak muncul, maka tidak ada pertanyaan lagi "apakah benar?" atau "apakah tidak benar?"

^:)^ sancai ... sancai ... _/\_
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: hatRed on 05 March 2009, 04:55:10 PM
kalo melihat, mark dari foto2 dari forum sebelah,

dari www.bintangmawar.com

selidik2 punya selidik, i coba register 8) eh ternyata tuh forum buat yg udah ++ :whistle:

klik di menu search : "buddha bar" ada satu thread en coba telusuri....

ada juga yg ngasih attachment foto2 di buddha bar itu, katanya sih ada yg vulgar vulgar

VULGAR gitu lohh, sayangnya mesti jadi premium member buat liat tuh foto :(
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: m1ch43l on 05 March 2009, 04:56:25 PM

wa sangat setuju dengan bro tesla, jadi bagaimana kalau orang berkunjung ke Buddha Bar (tanpa minum2 pastinya) lalu mendapatkan pencerahan dan menjadi Buddha? Kalian mau salahkan siapa sekarang?
emang ada ya bar isinya jual susu dan teh doang? org dtg ke bar tujuannya tuh klo cari cewe, minum2an alkohol dan hura2

Bro yanfei...anda ke vihara buat liat2 cewek ato belajar dhamma ?

Jangan berbohong yah....jawab dlm hati aja... Gk perlu diposting..
karena gw umat awam dan belum begitu ngerti dharma, gw kevihara belajar dharma dan sembahyang, dan sebagai lelaki yg normal kalo ada cewe cakep pasti ngelirik juga, masa gw harus melirik cowo (emang gw cowo apaan?)  :whistle:
setuju n mantap bro  :),kita masih single kl bs cari cewe yg se Dhamma,tentunya setelah selesai kebaktian
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: m1ch43l on 05 March 2009, 04:57:35 PM
[at] michael : nanti sy carikan emailnya, info itu di copas dari koran internet. Soalnya BB sy lagi berjibun email, (bukan Buddha bar yah ) ;D nanti kalau ketemu sy copaskan ke sini.


thanx bro _/\_
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: aitristina on 05 March 2009, 05:00:44 PM
  BB Tutup Sementara


Posted by: "Adhitya Dharma" adhitya_dharma [at] yahoo.com   adhitya_dharma
Tue Mar 3, 2009 9:07 pm (PST)


http://www.detiknew s.com/read/ 2009/03/03/ 145529/1093551/ 10/pemuda- buddha-gagal- masuki-buddha- bar

   
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: yanfei on 05 March 2009, 05:05:14 PM

wa sangat setuju dengan bro tesla, jadi bagaimana kalau orang berkunjung ke Buddha Bar (tanpa minum2 pastinya) lalu mendapatkan pencerahan dan menjadi Buddha? Kalian mau salahkan siapa sekarang?
emang ada ya bar isinya jual susu dan teh doang? org dtg ke bar tujuannya tuh klo cari cewe, minum2an alkohol dan hura2

Bro yanfei...anda ke vihara buat liat2 cewek ato belajar dhamma ?

Jangan berbohong yah....jawab dlm hati aja... Gk perlu diposting..
karena gw umat awam dan belum begitu ngerti dharma, gw kevihara belajar dharma dan sembahyang, dan sebagai lelaki yg normal kalo ada cewe cakep pasti ngelirik juga, masa gw harus melirik cowo (emang gw cowo apaan?)  :whistle:
setuju n mantap bro  :),kita masih single kl bs cari cewe yg se Dhamma,tentunya setelah selesai kebaktian
_/\_
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: g.citra on 05 March 2009, 05:06:28 PM

Bagaimana mempraktekkan 8 jalan yang dimulai dari Pandangan Benar, jika melihat ada suatu kesucian dalam patung?

Quote
apakah menghormati Buddha rupang Pandangan Salah?
kalo gw tiap kali bersikap anjali terhadap patung buddha di vihara  berarti gw salah yah?
Tidak salah.. sejauh berguna untuk perkembangan batin Anda..

Sekarang saya balik bertanya, semoga bisa dijadikan bahan renungan..

- Apakah jika ada member yang menjawab benar / salah atau perlu / tidak perlu atas penghormatan kepada Rupang Sang Buddha akan berguna dalam perkembangan batin Anda ?

- Apakah dengan jawaban "salah / tidak perlu" dalam melakukan penghormatan rupang akan menjadi bumerang dalam kemajuan batin Anda ?

Karena jika saya seorang yang menganggap penghormatan rupang itu penting maka akan mengharapkan jawaban : "pemujaan rupang itu penting" dan sebaliknya.

dimana ada pikiran "ini benar", disitu muncul juga pikiran "itu tidak benar".
mis: seseorang yg berpikir beranjali pd patung benar, ia akan berpikir orang yg mengencingin patung tidak benar.

jika pikiran demikian tidak muncul, maka tidak ada pertanyaan lagi "apakah benar?" atau "apakah tidak benar?"

Lalu kalau pikiran itu tidak muncul dan tak ada pertanyaan lagi, gimana dunk? :))

Ada pro kontra gak yah? ada permusuhan dan perdamaian gak yah?
Ada forum diskusi Dhammacita gak yah? ada kehidupan gak yah?

:))
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: K.K. on 05 March 2009, 05:07:37 PM
bro,umat Buddhis setau gw itu BERUSAHA N PANTANG MENYERAH,nantinya patung itu mau dihancurkan,gw seh gpp koq..drpd diam n ga PEDULI,N MEMIKIRKAN pengembangan dirinya sendiri

Saya mau tanya, dengan protes2 ini, apakah bathin lebih banyak orang bisa berkembang?


tujuan saya memprotes sudah jelas bahwa sudah melecehkan agama saya supaya nanti ga timbul gejolak,sedangkan anda memprotes yg menolak Buddha bar tujuannya apa?

Saya protes karena Buddha tidak pernah mengajarkan untuk melekat pada simbol-simbol agama. Buddha mengajarkan dhamma agar manusia bisa damai dan bahagia walau ada gejolak yang terjadi di luar (seperti penghinaan dan lain2).

Dan sudah saya posting sebelumnya bahwa penghormatan tertinggi kepada Buddha adalah dengan menjalankan Dhamma, bukan dengan hal-hal lain seperti mengagungkan simbol.


kalo gitu anda termasuk penuh kebencian? karena anda bilang protes itu bagian dari kebencian  :whistle:

Iya, betul sekali. Saya masih ada ego yang membenci. Tidak seperti kalian yang protes demi kesejahteraan orang banyak.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: yanfei on 05 March 2009, 05:09:35 PM
Dari pagi sampe sore, melototin thread ini yang jadi hot (http://www.pic4ever.com/images/putertired.gif)
Kenapa jadi pada begini seh ?  (http://www.pic4ever.com/images/42kmoig.gif)
Kan harusnya kita semua begini ? (http://www.pic4ever.com/images/grouphugg.gif)
Mari kita bersama2... (http://www.pic4ever.com/images/meditationf.gif)
dunia ini penuh pro dan kontra, kita berdiskusi secara sehat kok, setelah ini juga saling berpelukan kembali (teletubies kali?)  :whistle:
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: g.citra on 05 March 2009, 05:14:20 PM
Dari pagi sampe sore, melototin thread ini yang jadi hot (http://www.pic4ever.com/images/putertired.gif)
Kenapa jadi pada begini seh ?  (http://www.pic4ever.com/images/42kmoig.gif)
Kan harusnya kita semua begini ? (http://www.pic4ever.com/images/grouphugg.gif)
Mari kita bersama2... (http://www.pic4ever.com/images/meditationf.gif)
dunia ini penuh pro dan kontra, kita berdiskusi secara sehat kok, setelah ini juga saling berpelukan kembali (teletubies kali?)  :whistle:

berpelukan sama apa yah? monitor?   :))
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: yanfei on 05 March 2009, 05:20:02 PM
Dari pagi sampe sore, melototin thread ini yang jadi hot (http://www.pic4ever.com/images/putertired.gif)
Kenapa jadi pada begini seh ?  (http://www.pic4ever.com/images/42kmoig.gif)
Kan harusnya kita semua begini ? (http://www.pic4ever.com/images/grouphugg.gif)
Mari kita bersama2... (http://www.pic4ever.com/images/meditationf.gif)
dunia ini penuh pro dan kontra, kita berdiskusi secara sehat kok, setelah ini juga saling berpelukan kembali (teletubies kali?)  :whistle:

berpelukan sama apa yah? monitor?   :))
kamsudnya tuh baikkan kembali :)
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: naviscope on 05 March 2009, 05:28:35 PM
^
^
^
se7

selesai berdebat, harus fair donk!!!
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: F.T on 05 March 2009, 05:35:20 PM
http://www.jakclubbers.com/joomla/index.php?option=com_content&task=view&id=108&Itemid=29
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: chocoedd on 05 March 2009, 05:36:55 PM
kalo rupang Buddha tidak untuk dihormati, lalu buat apa yah di vihara2 ada rupang?
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: hatRed on 05 March 2009, 05:39:13 PM
http://www.jakclubbers.com/joomla/index.php?option=com_content&task=view&id=108&Itemid=29

remang remang bozzz,

jadi inget si Brahm yg suruh naro buku, mo bacanya gmana ya :| pake senter :))
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: tesla on 05 March 2009, 05:40:04 PM
Lalu kalau pikiran itu tidak muncul dan tak ada pertanyaan lagi, gimana dunk? :))

Ada pro kontra gak yah? ada permusuhan dan perdamaian gak yah?
justru disitulah ada perdamaian & persatuan.

lihat ya, ketika seseorang berpikir "begini", dia (entah disadari atau tidak) akan masuk ke kelompok "begini".
kemudian orang lain berpikir "begitu", masuk ke kelompok "begitu".
kemudian kedua kelompok ini akan bertikai sepanjang waktu.

Quote
Ada forum diskusi Dhammacita gak yah? ada kehidupan gak yah?
ada hidup yg sangat damai & penuh toleransi :)
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: F.T on 05 March 2009, 05:40:22 PM
hm sepertinya bisa di ganti nama restorannya, coba lirik di sini : http://www.buddha-bar.com/

Nos restaurants

    * Buddha-Bar Paris
    * Buddha-Bar Dubai
    * Buddha-Bar Beirut
    * Buddha-Bar Cairo
    * Buddha-Bar London
    * Buddha-Bar Kiev
* Buddha-Bar Jakarta
    * Buddha-Bar Sao Paolo
    * Buddha-Bar Dublin
    * Buddha-Bar Prague
    * Bound Paris
    * Bound Beirut
    * Barrio Latino Paris
    * Barlotti Paris
    * Barfly Singapour
    * Karma Kafé
    * Little Buddha Las Vegas
    * Little Buddha Sharm El Sheikh
    * Little Buddha Hugharda
    * Little Buddha Vienne
    * Little Buddha Amsterdam
    * Sanctuary Dubai
    * Siddharta Café Prague

tidak semua negara menggunakan nama buddha bar khan?
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: hatRed on 05 March 2009, 05:40:43 PM
kalo rupang Buddha tidak untuk dihormati, lalu buat apa yah di vihara2 ada rupang?

tidak semua rupang buddha itu untuk dihormati, contoh nyatanya ya buddha bar ini,

si "pencipta" buddha bar ini, memakai thema buddha murni untuk seni ;D
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: hatRed on 05 March 2009, 05:42:13 PM
hm sepertinya bisa di ganti nama restorannya, coba lirik di sini : http://www.buddha-bar.com/

Nos restaurants

    * Buddha-Bar Paris
    * Buddha-Bar Dubai
    * Buddha-Bar Beirut
    * Buddha-Bar Cairo
    * Buddha-Bar London
    * Buddha-Bar Kiev
* Buddha-Bar Jakarta
    * Buddha-Bar Sao Paolo
    * Buddha-Bar Dublin
    * Buddha-Bar Prague
    * Bound Paris
    * Bound Beirut
    * Barrio Latino Paris
    * Barlotti Paris
    * Barfly Singapour
    * Karma Kafé
    * Little Buddha Las Vegas
    * Little Buddha Sharm El Sheikh
    * Little Buddha Hugharda
    * Little Buddha Vienne
    * Little Buddha Amsterdam
    * Sanctuary Dubai
    * Siddharta Café Prague

tidak semua negara menggunakan nama buddha bar khan?

beda om, yg punya buddha bar jakarta, dah beli license tuk buddha bar, jadi misal buddha bar ma siddharta bar cafe itu dua produk yg berbeda.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: F.T on 05 March 2009, 05:42:59 PM
http://www.jakclubbers.com/joomla/index.php?option=com_content&task=view&id=108&Itemid=29

remang remang bozzz,

jadi inget si Brahm yg suruh naro buku, mo bacanya gmana ya :| pake senter :))

nah, kalau dah remang2 khan ada tuh ruangan dragon room, sewa aja disana trus suruh nyalain lampu terangnya, pasti ada. baca deh didalam private roomnya sambil meditasi dgn music buddha bar. ( td ada cek di google, music2 buddha bar relax jg lagunya ) .
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: tesla on 05 March 2009, 05:43:29 PM
 [at] hatred imo patung itu memang hasil suatu seni kok...

lihat patung Yamataka (emansi Boddhisatta Manjusri)...
waw... ;D
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: yanfei on 05 March 2009, 05:44:45 PM
kalo rupang Buddha tidak untuk dihormati, lalu buat apa yah di vihara2 ada rupang?
mungkin kata yg sudah gak melekat lagi sebagai pajangan saja, para bhante aja menghormat kepada rupang buddha kenapa kita gak boleh menghormat rupang buddha?
apa takut disebut menyembah berhala makanya gak perlu rupang buddha lagi?

Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: naviscope on 05 March 2009, 05:45:31 PM
http://www.jakclubbers.com/joomla/index.php?option=com_content&task=view&id=108&Itemid=29

remang remang bozzz,

jadi inget si Brahm yg suruh naro buku, mo bacanya gmana ya :| pake senter :))

sambil ajeb2 dengerin musik dugem.
koq jd makin ngaco hehehe....

setau gw, buku tripitaka itu tidak boleh dibaca sambil ngebom dikamar mandi loh
first kamar mandi uda salah
sambil ngebom tambah salah lagi
salah nya double....

CMIIW,

navis
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: F.T on 05 March 2009, 05:46:21 PM
hm sepertinya bisa di ganti nama restorannya, coba lirik di sini : http://www.buddha-bar.com/

Nos restaurants

    * Buddha-Bar Paris
    * Buddha-Bar Dubai
    * Buddha-Bar Beirut
    * Buddha-Bar Cairo
    * Buddha-Bar London
    * Buddha-Bar Kiev
* Buddha-Bar Jakarta
    * Buddha-Bar Sao Paolo
    * Buddha-Bar Dublin
    * Buddha-Bar Prague
    * Bound Paris
    * Bound Beirut
    * Barrio Latino Paris
    * Barlotti Paris
    * Barfly Singapour
    * Karma Kafé
    * Little Buddha Las Vegas
    * Little Buddha Sharm El Sheikh
    * Little Buddha Hugharda
    * Little Buddha Vienne
    * Little Buddha Amsterdam
    * Sanctuary Dubai
    * Siddharta Café Prague

tidak semua negara menggunakan nama buddha bar khan?

beda om, yg punya buddha bar jakarta, dah beli license tuk buddha bar, jadi misal buddha bar ma siddharta bar cafe itu dua produk yg berbeda.

ow iyah, ada TM dari masing2 nama resto. Bagus jg tuh karma kafe, agak minimalis aja tempatnya. tp msh terlihat mewah ... hehehe
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: hatRed on 05 March 2009, 05:50:51 PM
 [at] om Felix

masa orang bayar mahal2 sewa private room, cuma buat nyaman baca dhammapada :))

paling kalo efektif sih, di jadiin pocket book yg dikasih pas mo pulang... :D

 [at] Tesla

yg ini ya

Spoiler: ShowHide

http://images.artelino.com/images/images/tibetan-statues-5.jpg


waw.. juga
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: naviscope on 05 March 2009, 05:53:04 PM
kalo rupang Buddha tidak untuk dihormati, lalu buat apa yah di vihara2 ada rupang?
mungkin kata yg sudah gak melekat lagi sebagai pajangan saja, para bhante aja menghormat kepada rupang buddha kenapa kita gak boleh menghormat rupang buddha?
apa takut disebut menyembah berhala makanya gak perlu rupang buddha lagi?



betul juga ya

apa seharusnya di vihara tidak perlu patung buddha lagi
patung buddha cuma buat aksesori buat bar, buat cafe, buat restoran
ato buat tiang beton saja kale ye, buat penyangga bangunan?

patung, is just a patung.....

mungkin sang buddha sudah pencerahan sempurna, dan dia tidak akan marah

nah kalau dewa melihat perbuatan tersebut? apakah dewa akan marah?
trus gimana perhitungan karma tersebut?

:hammer: no karma, karena tidak ada cetana  :-? that's it???

Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: F.T on 05 March 2009, 05:56:14 PM
 [at] hatred : sapa tau yg tanda tangan menyetujui kehadiran BB, sapa lg namanya.. Budiman? dan dari pihak walubi jg, punya rencana baca tipitaka di BB sambil meditasi ;D
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: andry on 05 March 2009, 06:07:12 PM
[at] om Felix

masa orang bayar mahal2 sewa private room, cuma buat nyaman baca dhammapada :))

paling kalo efektif sih, di jadiin pocket book yg dikasih pas mo pulang... :D

 [at] Tesla

yg ini ya

Spoiler: ShowHide

http://images.artelino.com/images/images/tibetan-statues-5.jpg


waw.. juga
qt bikin ebook dhammapada gitu yak??
n qt supply ke BB....hohoho...
nice

kalo rupang Buddha tidak untuk dihormati, lalu buat apa yah di vihara2 ada rupang?
mungkin kata yg sudah gak melekat lagi sebagai pajangan saja, para bhante aja menghormat kepada rupang buddha kenapa kita gak boleh menghormat rupang buddha?
apa takut disebut menyembah berhala makanya gak perlu rupang buddha lagi?



betul juga ya

apa seharusnya di vihara tidak perlu patung buddha lagi
patung buddha cuma buat aksesori buat bar, buat cafe, buat restoran
ato buat tiang beton saja kale ye, buat penyangga bangunan?

patung, is just a patung.....

mungkin sang buddha sudah pencerahan sempurna, dan dia tidak akan marah

nah kalau dewa melihat perbuatan tersebut? apakah dewa akan marah?
trus gimana perhitungan karma tersebut?

:hammer: no karma, karena tidak ada cetana  :-? that's it???
Bro nav, ini semua kan cuma simbol2
sama kayak pemilu, simbol2 juga pakai lambang2,warna2.
kalau gak ada simbol2, gimana mau milihnya?? dgn adanya simbol2 lbh gampang.

Adanya patung buddha d Vihara pun, sama cuma simbol/materi
Tapi apakah semua umat, sudah bisa membebaskan diri dari simbol2 dan materi2?
Tdk semua juga kan? So, hal tersebut masih harus ada. Untuk mendukung produksi karma baik bagi mereka.
Setidaknya ketika melihat patung buddha. Mereka teringat jasa2 SB, Nilai2 SB.
Kalau kosong gimana? gak semua org bisa lsg proses produksi kamma baik kan..
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: yanfei on 05 March 2009, 06:08:57 PM
kalo rupang Buddha tidak untuk dihormati, lalu buat apa yah di vihara2 ada rupang?
mungkin kata yg sudah gak melekat lagi sebagai pajangan saja, para bhante aja menghormat kepada rupang buddha kenapa kita gak boleh menghormat rupang buddha?
apa takut disebut menyembah berhala makanya gak perlu rupang buddha lagi?



betul juga ya

apa seharusnya di vihara tidak perlu patung buddha lagi
patung buddha cuma buat aksesori buat bar, buat cafe, buat restoran
ato buat tiang beton saja kale ye, buat penyangga bangunan?

patung, is just a patung.....

mungkin sang buddha sudah pencerahan sempurna, dan dia tidak akan marah

nah kalau dewa melihat perbuatan tersebut? apakah dewa akan marah?
trus gimana perhitungan karma tersebut?

:hammer: no karma, karena tidak ada cetana  :-? that's it???


trus didirikan buddha reformasi yg tanpa patung buddha :hammer:
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: yanfei on 05 March 2009, 06:11:49 PM
[at] om Felix

masa orang bayar mahal2 sewa private room, cuma buat nyaman baca dhammapada :))

paling kalo efektif sih, di jadiin pocket book yg dikasih pas mo pulang... :D

 [at] Tesla

yg ini ya

Spoiler: ShowHide

http://images.artelino.com/images/images/tibetan-statues-5.jpg


waw.. juga
qt bikin ebook dhammapada gitu yak??
n qt supply ke BB....hohoho...
nice

kalo rupang Buddha tidak untuk dihormati, lalu buat apa yah di vihara2 ada rupang?
mungkin kata yg sudah gak melekat lagi sebagai pajangan saja, para bhante aja menghormat kepada rupang buddha kenapa kita gak boleh menghormat rupang buddha?
apa takut disebut menyembah berhala makanya gak perlu rupang buddha lagi?



betul juga ya

apa seharusnya di vihara tidak perlu patung buddha lagi
patung buddha cuma buat aksesori buat bar, buat cafe, buat restoran
ato buat tiang beton saja kale ye, buat penyangga bangunan?

patung, is just a patung.....

mungkin sang buddha sudah pencerahan sempurna, dan dia tidak akan marah

nah kalau dewa melihat perbuatan tersebut? apakah dewa akan marah?
trus gimana perhitungan karma tersebut?

:hammer: no karma, karena tidak ada cetana  :-? that's it???
Bro nav, ini semua kan cuma simbol2
sama kayak pemilu, simbol2 juga pakai lambang2,warna2.
kalau gak ada simbol2, gimana mau milihnya?? dgn adanya simbol2 lbh gampang.

Adanya patung buddha d Vihara pun, sama cuma simbol/materi
Tapi apakah semua umat, sudah bisa membebaskan diri dari simbol2 dan materi2?
Tdk semua juga kan? So, hal tersebut masih harus ada. Untuk mendukung produksi karma baik bagi mereka.
Setidaknya ketika melihat patung buddha. Mereka teringat jasa2 SB, Nilai2 SB.
Kalau kosong gimana? gak semua org bisa lsg proses produksi kamma baik kan..
justru karena simbol itulah kami protes agar simbol itu ditempatkan pada tempat yg sepantasnya
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: andry on 05 March 2009, 06:22:27 PM
justru karena simbol itulah kami protes agar simbol itu ditempatkan pada tempat yg sepantasnya
Oww... yg pantas taro d mana yak??
Hmm...
Kamar mandi....>> inget SB, jadi kalau kepleset...die... lsg tusita
Kamar tidur.... >> inget SB, penuh perenungan akan malam ini...
Dapurr..... >> inget SB, makan bukan buat napsuu...

Mungkin aja...
pas ajep-ajep-ajep-ajep2.... liat SB, lsg tercerahkan.... hohoho...
or pas ajep2.. Liat SB, jadi tertarik...
sang buddha tuh siapa seh?
Hahaha.. udah ah.., ini mah promosi gratis namanya...
BB semakin mencuattttt
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: johan3000 on 05 March 2009, 06:30:27 PM
(http://i199.photobucket.com/albums/aa255/johan3000/buddha-bar.jpg)

Ini Buddha Bar di Dubai, patung Buddhanya ngak tanggung2 15ft (4,5meter)
sedangkan meja2 makan (yg berwarna) ada ditengahnya!. Setingnya memang remeng2!

Bagaimana komentar salah satu pengunjung?

Quote
I Loved Buddha Bar, Louise Ward Posted: July 2008
Buddha bar is amazing, I had one of the best nights in there while on holiday in Dubai People behind the bar were lovely Myself and my boyfriend very much recommend thank you very much!!!!

Ternyata BB (Dubai) memang resto yg memiliki produk dan servics yg tercerahkan!

Harganya pasti selangit!...



Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: yanfei on 05 March 2009, 06:34:45 PM
justru karena simbol itulah kami protes agar simbol itu ditempatkan pada tempat yg sepantasnya
Oww... yg pantas taro d mana yak??
Hmm...
Kamar mandi....>> inget SB, jadi kalau kepleset...die... lsg tusita
Kamar tidur.... >> inget SB, penuh perenungan akan malam ini...
Dapurr..... >> inget SB, makan bukan buat napsuu...

Mungkin aja...
pas ajep-ajep-ajep-ajep2.... liat SB, lsg tercerahkan.... hohoho...
or pas ajep2.. Liat SB, jadi tertarik...
sang buddha tuh siapa seh?
Hahaha.. udah ah.., ini mah promosi gratis namanya...
BB semakin mencuattttt

ya pantas saja pemikiran anda itu gak peduli dengan simbol2 agama
menurut anda itu pantas taruh rupang buddha dikamar mandi, dapur dan tempat2 tidak layak
kalo menurut gw sih rupang buddha itu harusnya ditaruh ditempat layak macem altar
karena rupang buddha gw mengenal dharma dan buddha, karena rupang buddha juga gw tau diafganistan pernah ada sisa peninggalan kerajaan buddha
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: F.T on 05 March 2009, 06:38:23 PM
:-? gimana kalau next kopdar di adain di BB aja? Sekalian survey tempat dan makan2 disana, tapi bagusnya tabung dl duit dari sekarang, harga makanannya mahal bgt menurut info. :))
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: yanfei on 05 March 2009, 06:52:31 PM
:-? gimana kalau next kopdar di adain di BB aja? Sekalian survey tempat dan makan2 disana, tapi bagusnya tabung dl duit dari sekarang, harga makanannya mahal bgt menurut info. :))
sambil bagi2 buku2 buddhis kepada setiap pengunjung yg dugem  ;D
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: wen78 on 05 March 2009, 07:30:53 PM
[at] om Felix

masa orang bayar mahal2 sewa private room, cuma buat nyaman baca dhammapada :))

paling kalo efektif sih, di jadiin pocket book yg dikasih pas mo pulang... :D

 [at] Tesla

yg ini ya

Spoiler: ShowHide

http://images.artelino.com/images/images/tibetan-statues-5.jpg


waw.. juga
qt bikin ebook dhammapada gitu yak??
n qt supply ke BB....hohoho...
nice

kalo rupang Buddha tidak untuk dihormati, lalu buat apa yah di vihara2 ada rupang?
mungkin kata yg sudah gak melekat lagi sebagai pajangan saja, para bhante aja menghormat kepada rupang buddha kenapa kita gak boleh menghormat rupang buddha?
apa takut disebut menyembah berhala makanya gak perlu rupang buddha lagi?



betul juga ya

apa seharusnya di vihara tidak perlu patung buddha lagi
patung buddha cuma buat aksesori buat bar, buat cafe, buat restoran
ato buat tiang beton saja kale ye, buat penyangga bangunan?

patung, is just a patung.....

mungkin sang buddha sudah pencerahan sempurna, dan dia tidak akan marah

nah kalau dewa melihat perbuatan tersebut? apakah dewa akan marah?
trus gimana perhitungan karma tersebut?

:hammer: no karma, karena tidak ada cetana  :-? that's it???
Bro nav, ini semua kan cuma simbol2
sama kayak pemilu, simbol2 juga pakai lambang2,warna2.
kalau gak ada simbol2, gimana mau milihnya?? dgn adanya simbol2 lbh gampang.

Adanya patung buddha d Vihara pun, sama cuma simbol/materi
Tapi apakah semua umat, sudah bisa membebaskan diri dari simbol2 dan materi2?
Tdk semua juga kan? So, hal tersebut masih harus ada. Untuk mendukung produksi karma baik bagi mereka.
Setidaknya ketika melihat patung buddha. Mereka teringat jasa2 SB, Nilai2 SB.
Kalau kosong gimana? gak semua org bisa lsg proses produksi kamma baik kan..
justru karena simbol itulah kami protes agar simbol itu ditempatkan pada tempat yg sepantasnya
patung Buddha hanyalah sebuah simbol yg menggambarkan sosok Siddharta Gautama berada di hadapan kita.
pada saat melihat patung Buddha, dipikiranlah yg ada sosok Siddharta Gautama. bukan pada patungnya. patung Buddha hanya membantu agar pikiran kita mudah menggambarkan sebuah sosok Siddharta Gautama.

ketika melihat patung Buddha, mengingatkan pada sosok Siddharta Gautama dan hormat kepada Siddharta Gautama, tetapi bukan pada patungnya.

berbeda dengan patung Buddha, yg tidak boleh kotor, tidak boleh ditempatkan di tempat yg kotor, harus diberikan bunga agar wangi, harus dimandikan, tidak boleh ada sarang laba2 didekatnya, ...... dll. hal seperti ini menunjukan bahwa patung tersebut adalah sesuatu yg suci. dan seakan2 Siddharta Gautama adalah patung tersebut.

apa yg terjadi jika menaruh patung Buddha di WC?
ketika saya sedang buang air besar, saya melihat patung tersebut dan saya mengingat ajaran Buddha. dan semua itu ada dipikiran sendiri dan patung tersebut tetap hanyalah sebuah patung.
akan berbeda jika kita beranggapan bahwa patung tersebut akan bau dan tidak pantas taruh di WC karena kotor. ini berarti menunjukan bahwa patung tersebut seakan2 adalah Siddharta Gautama

simbol hanyalah simbol. arti dan inti dari simbol tersebut ada di diri kita sendiri.
patung hanyalah patung. arti dan inti dari patung tersebut ada di diri kita sendiri.

kira2 begitu saja......
mungkin akan lebih baik tanyakan langsung pada Bhikku. tanyakan kepada Bhikku tsb, apa bedanya menghormati dengan melekat terhadap patung Buddha. mungkin akan mendapatkan penjelasan yg lebih baik drpd saya  ;D





Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: iwan.kho on 05 March 2009, 07:54:25 PM
saya pernah masuk ke Buddha Bar.  makanannya sangat mahal, apalagi minumnya. sudah diirit-irit, 4 orang tetap kena 1 juta rupiah.

Mau ke Buddha Bar? siapkan duit dulu dan bawa lotion anti nyamuk
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: chocoedd on 05 March 2009, 08:47:53 PM
patung Buddha hanyalah sebuah simbol yg menggambarkan sosok Siddharta Gautama berada di hadapan kita.
pada saat melihat patung Buddha, dipikiranlah yg ada sosok Siddharta Gautama. bukan pada patungnya. patung Buddha hanya membantu agar pikiran kita mudah menggambarkan sebuah sosok Siddharta Gautama.

ketika melihat patung Buddha, mengingatkan pada sosok Siddharta Gautama dan hormat kepada Siddharta Gautama, tetapi bukan pada patungnya.

berbeda dengan patung Buddha, yg tidak boleh kotor, tidak boleh ditempatkan di tempat yg kotor, harus diberikan bunga agar wangi, harus dimandikan, tidak boleh ada sarang laba2 didekatnya, ...... dll. hal seperti ini menunjukan bahwa patung tersebut adalah sesuatu yg suci. dan seakan2 Siddharta Gautama adalah patung tersebut.

apa yg terjadi jika menaruh patung Buddha di WC?
ketika saya sedang buang air besar, saya melihat patung tersebut dan saya mengingat ajaran Buddha. dan semua itu ada dipikiran sendiri dan patung tersebut tetap hanyalah sebuah patung.
akan berbeda jika kita beranggapan bahwa patung tersebut akan bau dan tidak pantas taruh di WC karena kotor. ini berarti menunjukan bahwa patung tersebut seakan2 adalah Siddharta Gautama

simbol hanyalah simbol. arti dan inti dari simbol tersebut ada di diri kita sendiri.
patung hanyalah patung. arti dan inti dari patung tersebut ada di diri kita sendiri.

kira2 begitu saja......
mungkin akan lebih baik tanyakan langsung pada Bhikku. tanyakan kepada Bhikku tsb, apa bedanya menghormati dengan melekat terhadap patung Buddha. mungkin akan mendapatkan penjelasan yg lebih baik drpd saya  ;D


kalo dipostingan ini, semua kata "patung Buddha" diganti dengan "foto kakek/nenek/ayah/ibu" yang sudah almarhum, apakah sama?

benarkah kalo suatu benda/objek dianggap simbol, berarti tidak perlu dihormati?
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: hartono238 on 05 March 2009, 08:52:38 PM
saya pernah masuk ke Buddha Bar.  makanannya sangat mahal, apalagi minumnya. sudah diirit-irit, 4 orang tetap kena 1 juta rupiah.

Mau ke Buddha Bar? siapkan duit dulu dan bawa lotion anti nyamuk

4 orang 1 juta, jangan jangan semua menu yg kamu pilih yg harga paling minimal ya, hehehe
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: yanfei on 05 March 2009, 08:58:32 PM
patung Buddha hanyalah sebuah simbol yg menggambarkan sosok Siddharta Gautama berada di hadapan kita.
pada saat melihat patung Buddha, dipikiranlah yg ada sosok Siddharta Gautama. bukan pada patungnya. patung Buddha hanya membantu agar pikiran kita mudah menggambarkan sebuah sosok Siddharta Gautama.

ketika melihat patung Buddha, mengingatkan pada sosok Siddharta Gautama dan hormat kepada Siddharta Gautama, tetapi bukan pada patungnya.

berbeda dengan patung Buddha, yg tidak boleh kotor, tidak boleh ditempatkan di tempat yg kotor, harus diberikan bunga agar wangi, harus dimandikan, tidak boleh ada sarang laba2 didekatnya, ...... dll. hal seperti ini menunjukan bahwa patung tersebut adalah sesuatu yg suci. dan seakan2 Siddharta Gautama adalah patung tersebut.

apa yg terjadi jika menaruh patung Buddha di WC?
ketika saya sedang buang air besar, saya melihat patung tersebut dan saya mengingat ajaran Buddha. dan semua itu ada dipikiran sendiri dan patung tersebut tetap hanyalah sebuah patung.
akan berbeda jika kita beranggapan bahwa patung tersebut akan bau dan tidak pantas taruh di WC karena kotor. ini berarti menunjukan bahwa patung tersebut seakan2 adalah Siddharta Gautama

simbol hanyalah simbol. arti dan inti dari simbol tersebut ada di diri kita sendiri.
patung hanyalah patung. arti dan inti dari patung tersebut ada di diri kita sendiri.

kira2 begitu saja......
mungkin akan lebih baik tanyakan langsung pada Bhikku. tanyakan kepada Bhikku tsb, apa bedanya menghormati dengan melekat terhadap patung Buddha. mungkin akan mendapatkan penjelasan yg lebih baik drpd saya  ;D


kalo dipostingan ini, semua kata "patung Buddha" diganti dengan "foto kakek/nenek/ayah/ibu" yang sudah almarhum, apakah sama?

benarkah kalo suatu benda/objek dianggap simbol, berarti tidak perlu dihormati?
waktu pengibaran bendera Indonesia kita wajib berdiri dan memberi hormat, bendera itu simbol kebangsaan kita, coba kalo gak berdiri dan hormat bisa2 ditangkep provost
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: F.T on 05 March 2009, 09:03:29 PM
 [at] atas : kalau di negara komunis langsung di *headshoot* :-SS

:backtotopic:
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: ENCARTA on 05 March 2009, 09:22:05 PM
saya pernah masuk ke Buddha Bar.  makanannya sangat mahal, apalagi minumnya. sudah diirit-irit, 4 orang tetap kena 1 juta rupiah.

Mau ke Buddha Bar? siapkan duit dulu dan bawa lotion anti nyamuk

4 orang 1 juta, jangan jangan semua menu yg kamu pilih yg harga paling minimal ya, hehehe

aye gak takut headshoot, lebih takut harga ini deh :-SS
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: tesla on 05 March 2009, 09:31:11 PM
[at] Tesla

yg ini ya

Spoiler: ShowHide

http://images.artelino.com/images/images/tibetan-statues-5.jpg


waw.. juga

bener... yg itu... ;D
ada photo zoomnya tidak... saya ingin memastikan "anu"-nya parkir di mana
& kalau patung ini tentu tidak ada yg keberatan kalau ditaruh di depan kita pas ML kan? :))
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: tesla on 05 March 2009, 09:37:08 PM
patung Buddha hanyalah sebuah simbol yg menggambarkan sosok Siddharta Gautama berada di hadapan kita.
pada saat melihat patung Buddha, dipikiranlah yg ada sosok Siddharta Gautama. bukan pada patungnya. patung Buddha hanya membantu agar pikiran kita mudah menggambarkan sebuah sosok Siddharta Gautama.

ketika melihat patung Buddha, mengingatkan pada sosok Siddharta Gautama dan hormat kepada Siddharta Gautama, tetapi bukan pada patungnya.

berbeda dengan patung Buddha, yg tidak boleh kotor, tidak boleh ditempatkan di tempat yg kotor, harus diberikan bunga agar wangi, harus dimandikan, tidak boleh ada sarang laba2 didekatnya, ...... dll. hal seperti ini menunjukan bahwa patung tersebut adalah sesuatu yg suci. dan seakan2 Siddharta Gautama adalah patung tersebut.

apa yg terjadi jika menaruh patung Buddha di WC?
ketika saya sedang buang air besar, saya melihat patung tersebut dan saya mengingat ajaran Buddha. dan semua itu ada dipikiran sendiri dan patung tersebut tetap hanyalah sebuah patung.
akan berbeda jika kita beranggapan bahwa patung tersebut akan bau dan tidak pantas taruh di WC karena kotor. ini berarti menunjukan bahwa patung tersebut seakan2 adalah Siddharta Gautama

simbol hanyalah simbol. arti dan inti dari simbol tersebut ada di diri kita sendiri.
patung hanyalah patung. arti dan inti dari patung tersebut ada di diri kita sendiri.

kira2 begitu saja......
mungkin akan lebih baik tanyakan langsung pada Bhikku. tanyakan kepada Bhikku tsb, apa bedanya menghormati dengan melekat terhadap patung Buddha. mungkin akan mendapatkan penjelasan yg lebih baik drpd saya  ;D


_/\_

tambahan lagi:
mengenai tubuh pangeran Siddhattha Gotama, Buddha sendiri berkata dengan tegas kepada Vakkali:

Cukup, Vakkali!
Apa yg ingin dilihat dari tubuh menjijikan ini?...


Spoiler: ShowHide

jelas di sini kita tidak tahu apa yg dimaksud dg "Buddha" & "Dhamma".
yg bisa kita tangkap hanya tubuh menjijikan pangeran Siddhattha Gotama

Peace ^^
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: tesla on 05 March 2009, 09:42:18 PM
kalo dipostingan ini, semua kata "patung Buddha" diganti dengan "foto kakek/nenek/ayah/ibu" yang sudah almarhum, apakah sama?
sama... saya tidak men-sembahyang-i foto almarhum keluarga saya sama sekali ;D

Quote
benarkah kalo suatu benda/objek dianggap simbol, berarti tidak perlu dihormati?
tidak ada gunanya kamu menghormati foto ibumu, jika kamu tiap hari bikin ibumu marah bukan?
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: an_atta on 05 March 2009, 09:46:05 PM
yupi, silakan aja buat ngupil, asal tetap dijaga dong kebersihannya, ga etis kan kalo ngupilnya di depan byk org...

Jadi maksudnya agar terlihat etis dan jaga kebersihan, tuh telunjuk dipotong gitu yah ??? Ekstrim banget u om.

duh Sdr Jinaraga ini mabok ya bacanya, sati sati bacanya pelan2 makanya....
justru sy tny, apakah kl ngga butuh telunjuk (rupang Buddha) utk menunjuk pd bulan (Sang Buddha), maka telunjuknya dah boleh dipotong?
mana gw jg dipanggil om lg... :p

apa yg terjadi jika menaruh patung Buddha di WC?
ketika saya sedang buang air besar, saya melihat patung tersebut dan saya mengingat ajaran Buddha. dan semua itu ada dipikiran sendiri dan patung tersebut tetap hanyalah sebuah patung.
akan berbeda jika kita beranggapan bahwa patung tersebut akan bau dan tidak pantas taruh di WC karena kotor. ini berarti menunjukan bahwa patung tersebut seakan2 adalah Siddharta Gautama

simbol hanyalah simbol. arti dan inti dari simbol tersebut ada di diri kita sendiri.
patung hanyalah patung. arti dan inti dari patung tersebut ada di diri kita sendiri.

kalo gitu ketika Buddha Gotama mencapai penerangan sempurna, kenapa dia menghormati pohon Bodhi dgn melihat pada pohon tsb selama 7 hari ???
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: hatRed on 05 March 2009, 09:46:46 PM
saya pernah masuk ke Buddha Bar.  makanannya sangat mahal, apalagi minumnya. sudah diirit-irit, 4 orang tetap kena 1 juta rupiah.

Mau ke Buddha Bar? siapkan duit dulu dan bawa lotion anti nyamuk

??? lotion anti nyamuk ???

buat apa kho?
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: ENCARTA on 05 March 2009, 09:48:01 PM
tradisi tetap tradisi.. kalau foto mungkin aye gak bakalan sembah
kalau tradisi sembayang leluhur.. takut kualat bos, gimana?
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Mr.Jhonz on 05 March 2009, 09:53:53 PM
patung Buddha hanyalah sebuah simbol yg menggambarkan sosok Siddharta Gautama berada di hadapan kita.
pada saat melihat patung Buddha, dipikiranlah yg ada sosok Siddharta Gautama. bukan pada patungnya. patung Buddha hanya membantu agar pikiran kita mudah menggambarkan sebuah sosok Siddharta Gautama.

ketika melihat patung Buddha, mengingatkan pada sosok Siddharta Gautama dan hormat kepada Siddharta Gautama, tetapi bukan pada patungnya.

berbeda dengan patung Buddha, yg tidak boleh kotor, tidak boleh ditempatkan di tempat yg kotor, harus diberikan bunga agar wangi, harus dimandikan, tidak boleh ada sarang laba2 didekatnya, ...... dll. hal seperti ini menunjukan bahwa patung tersebut adalah sesuatu yg suci. dan seakan2 Siddharta Gautama adalah patung tersebut.

apa yg terjadi jika menaruh patung Buddha di WC?
ketika saya sedang buang air besar, saya melihat patung tersebut dan saya mengingat ajaran Buddha. dan semua itu ada dipikiran sendiri dan patung tersebut tetap hanyalah sebuah patung.
akan berbeda jika kita beranggapan bahwa patung tersebut akan bau dan tidak pantas taruh di WC karena kotor. ini berarti menunjukan bahwa patung tersebut seakan2 adalah Siddharta Gautama

simbol hanyalah simbol. arti dan inti dari simbol tersebut ada di diri kita sendiri.
patung hanyalah patung. arti dan inti dari patung tersebut ada di diri kita sendiri.

kira2 begitu saja......
mungkin akan lebih baik tanyakan langsung pada Bhikku. tanyakan kepada Bhikku tsb, apa bedanya menghormati dengan melekat terhadap patung Buddha. mungkin akan mendapatkan penjelasan yg lebih baik drpd saya  ;D


kalo dipostingan ini, semua kata "patung Buddha" diganti dengan "foto kakek/nenek/ayah/ibu" yang sudah almarhum, apakah sama?

benarkah kalo suatu benda/objek dianggap simbol, berarti tidak perlu dihormati?

ikut nimbrung ni,

sy akan marah jika foto orang tua sy dilecehkan...

Sy juga akan marah jika patung guru saya dilecehkan,tapi guru sy berpesan jangan melekat pada suatu kondisikarna jika sudah melekat maka timbulah dukha,
yang artinya jika patung guru sy dilecehkan,tegur aja,kalo dia nolak,ya udah _/\_ ...
Sy kira tujuan teman2 belajar ag.buddha ingin melepaskan beban kan??bukannya menambah beban..

Ga capek bahas masalah ini trus...
Ingat seharian andrenalin dan emosi udah naik turun

bukannya forum ini tujuannya membuat batin damai dan tenang...?tanya kenapa
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: hatRed on 05 March 2009, 09:54:38 PM
Mangala Sutta

Demikianlah telah kudengar:
Pada suatu ketika Sang Bhagava
Menetap di dekat Savatti
Di hutan Jeta di Vihara Anathapindika

Maka datanglah dewa,
ketika hari menjelang pagi,
dengan cahaya cemerlang
menerangi seluruh hutan Jeta.

Menghampiri Sang Bhagava dan
Menghormati Beliau,
Lalu berdiri di satu sisi.
Sambil berdiri di satu sisi,
Dewa itu berkata kepada Sang Bhagava
Dalam syair ini:

Banyak dewa dan manusia
Berselisih paham tentang Berkah
Yang diharap membawa keselamatan
Terangkanlah apakah Berkah Utama itu.

"Tak bergaul dengan orang yang tak bijaksana
Bergaul dengan mereka yang bijaksana
Menghormat pada mereka yang patut dihormat,
Itulah Berkah Utama.

Hidup di tempat yang sesuai
Berkat jasa-jasa dalam hidup yang lampau.
Menuntun diri ke arah yang benar,
Itulah Berkah Utama.

Memiliki pengetahuan dan ketrampilan,
Terlatih baik dalam tata susila,
Ramah tamah dalam ucapan,
Itulah Berkah Utama.

Membantu ayah dan ibu,
Menyokong anak dan istri,
Bekerja bebas dari pertentangan,
Itulah Berkah Utama.

Berdana dan hidup sesuai dengan Dhamma,
Menolong sanak keluarga,
Bekerja tanpa cela,
Itulah Berkah Utama.

Menjauhi, tak melakukan kejahatan,
Menghindari minuman keras,
Tekun melaksanakan Dhamma,
Itulah Berkah Utama.

Selalu hormat dan rendah hati,
Merasa puas dan berterima kasih,
Mendengarkan Dhamma pada saat yang sesuai,
Itulah Berkah Utama.

Sabar, rendah hati bila diperingatkan,
Mengunjungi para pertapa,
Membahas Dhamma pada saat yang sesuai,
Itulah Berkah Utama.

Bersemangat menjalankan hidup suci,
Menembus Empat Kesunyataan Mulia,
Serta mencapai Nibbana,
Itulah Berkah Utama.

Meski tergoda oleh hal-hal duniawi,
Namun batin tak tergoyahkan,
Tiada susah, tanpa noda, penuh damai,
Itulah Berkah Utama.

Karena dengan mengusahakan hal-hal itu,
Manusia tak terkalahkan di manapun juga,
Serta berjalan aman ke mana juga,
Itulah Berkah Utama."


 _/\_
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: hatRed on 05 March 2009, 09:57:50 PM
Ratana Sutta


Mahluk apapun juga yang berkumpul di sini
Baik yang dari dunia, maupun dari ruang angkasa
Berbahagialah! Perhatikanlah apa yang disabdakan.

Maka itu, duhai para mahluk, perhatikanlah
Perlakukanlah umat manusia dengan cinta kasih
Lindungilah mereka dengan tekun, sebagaimana mereka
Mempersembahkan sesajian kepadamu siang dan malam.

Harta apapun juga yang terdapat di sini atau di alam-alam lain
Atau mustika tak ternilai apapun juga di alam-alam surga
Satu pun tiada yang menyamai Sang Tathagata

Sesungguhnya, pada Sang Buddha terdapat mustika tak ternilai ini
Demi kebenaran ini, semoga kita mendapat kebahagiaan.

Pemusnahan nafsu, bebas dari nafsu, bebas dari kematian
Yang telah dicapai oleh Sang Sakyamuni
Dengan samadhi benar, tiada apapun yang dapat menyamainya
Sesungguhnya dalam Dhamma terdapat mustika tak ternilai ini
Demi kebenaran ini, semoga kita mendapat kebahagiaan.

Meditasi benar yang dipuji oleh Sang Buddha
Samadhi yang dapat memberikan hasil baik
Tiada satupun yang dapat menyamai samadhi ini
Sesungguhnya, dalam Dhamma terdapat mustika tdak ternilai ini
Demi kebenaran ini, semoga kita mendapat kebahagiaan.

Delapan mahluk suci yang dipuji oleh para bijaksana
Merupakan Empat Pasang Mahluk Suci
Siswa-siswa Sang Sugata ini berharga untuk diberi persembahan
Apa yang dipersembahkan kepada mereka menghasilkan pahala besar
Sesungguhnya, dalam Sangha terdapat mustika tak ternilai ini
Demi kebenaran ini, semoga kita mendapat kebahagiaan.

Mereka itu yang bebas dari nafsu-nafsu
Telah melaksanakan dengan tekad teguh Ajaran Sang Buddha Gotama
Telah mencapai apa yang harus dicapai
Telah memperoleh kebebasan dari kematian
Mereka menikmati ketentraman yang tak ternilai
Sesungguhnya, dalam Sangha terdapat mustika tak ternilai ini
Demi kebenaran ini, semoga kita mendapat kebahagiaan.

Bagaikan sebuah menara pintu kota beralas kokoh kuat
Tak tergoyahkan oleh angin dari empat penjuru;
Demikianlah
Kami menamakan orang bijaksana yang telah menembus Empat Kebenaran Ariya
Sesungguhnya, dalam Sangha terdapat mustika tak ternilai ini
Demi kebenaran ini, semoga kita mendapat kebahagiaan.

Mereka yang telah menembus Empat Kebenaran Ariya
Yang dibabarkan dengan jelas oleh Yang Maha Bijaksana
Sekalipun terkena godaan, mereka tidak akan lahir lagi sampai delapan kali
Sesungguhnya, dalam Sangha terdapat mustika tak ternilai ini
Demi kebenaran ini, semoga kita mendapat kebahagiaan.

Tiga belenggu dipatahkan oleh yang memiliki Pandangan Benar
Yakni Sakkaya ditthi (kepercayaan tahyul tentang adanya diri), Vicikiccha (keraguan),
Dan Silabbataparamasa (kepercayaan tahyul bahwa upacara sembahyang dapat membebaskan manusia),

Ia telah bebas dari empat alam yang menyedihkan
Serta tak dapat melakukan enam kejahatan berat
Sesungguhnya, dalam Sangha terdapat mustika tak ternilai ini
Demi kebenaran ini, semoga kita mendapat kebahagiaan.

Perbuatan salah apapun juga yang dilakukan dengan tubuh, ucapan dan pikiran
Tidak dapat ia menyembunyikannya
Karena telah dikatakan bahwa perbuatan demikian
Tak mungkin dilakukan oleh orang yang telah melihat Nibbana
Sesungguhnya, dalam Sangha terdapat mustika tak ternilai ini
Demi kebenaran ini, semoga kita mendapat kebahagiaan.

Bagaikan pohon dalam hutan yang berbunga pada awal musim panas
Demikian agunglah Dhamma yang menuju Nibbana
Beliau telah membabarkan untuk kebahagiaan tertinggi
Sesungguhnya, pada Sang Buddha terdapat mustika tak ternilai ini
Demi kebenaran ini, semoga kita mendapat kebahagiaan.

Yang Tanpa Banding, Yang Maha Tahu, Sang Pembimbing Yang Terbaik
Sang Pembawa Yang Terbaik telah membabarkan Dhamma
Sesungguhnya, pada Sang Dhamma terdapat mustika tak ternilai ini
Demi kebenaran ini, semoga kita mendapat kebahagiaan.

Yang lampau telah musnah, tiada penjelmaan baru
Pikiran mereka telah bebas dari kelahiran kembali
Para bijaksana telah memusnahkan benih-benih penjelmaan mereka dan
Nafsunya telah berakhir padam bagaikan lampu ini
Sesungguhnya, dalam Sangha terdapat mustika tak ternilai ini
Demi kebenaran ini, semoga kita mendapat kebahagiaan.

Mahluk apapun juga yang berada di sini
Baik dari dunia ini atau dari angkasa
Marilah bersama-sama kita menghormat Sang Buddha
Sang Tathagata yang dipuja oleh para dewa dan manusia
Semoga kita mendapat kebahagiaan.

Mahluk apapun juga yang berada di sini
Baik dari dunia ini atau dari angkasa
Marilah bersama-sama kita menghormat Sang Dhamma
Sang Tathagata yang dipuja oleh para dewa dan manusia
Semoga kita mendapat kebahagiaan.

Mahluk apapun juga yang berada di sini
Baik dari dunia ini atau dari angkasa
Marilah bersama-sama kita menghormat Sang Sangha
Sang Tathagata yang dipuja oleh para dewa dan manusia
Semoga kita mendapat kebahagiaan.


 _/\_
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: hatRed on 05 March 2009, 10:00:45 PM
Karaniya Metta Sutta


Inilah yang harus dikerjakan oleh mereka yang tangkas dalam kebaikan
Untuk mencapai ketenangan
Ia harus mampu jujur, sungguh jujur
Rendah hati, lemah lembut, tidak sombong

Merasa puas, mudah disokong / dilayani
Tiada sibuk, sederhana hidupnya
Tenang inderanya, berhati-hati
Tahu malu, tak melekat pada keluarga


Tak berbuat kesalahan walaupun kecil
Yang dapat dicela oleh Para Bijaksana
Hendaklah ia ia berpikir
Semoga semua mahluk berbahagia dan tentram
Semoga semua mahluk berbahagia

Mahluk hidup apapun juga
Yang lemah dan kuat tanpa kecuali
Yang panjang atau besar
Yang sedang, pendek, kecil atau gemuk

Yang tampak atau tak tampak
Yang jauh ataupun dekat
Yang telah lahir atau yang akan lahir
Semoga semua mahluk berbahagia

Jangan menipu orang lain
Atau menghina siapa saja
Jangan karena marah dan benci
Mengharap orang lain celaka


Bagaikan seorang ibu mempertaruhkan jiwanya
Melindungi anaknya yang tunggal
Demikianlah terhadap semua mahluk
Dipancarkannya pikiran kasih sayangnya tanpa batas

Kasih sayangnya ke segenap alam semesta
Dipancarkannya pikiran itu tanpa batas
Ke atas, ke bawah dan ke sekeliling
Tanpa rintangan, tanpa benci dan permusuhan

Selagi berdiri atau duduk
Atau berbaring selagi tiada lelap
Ia tekun mengembangkan kesadaran ini
Yang dikatakan: Berdiam dalam Brahma

Tidak berpegang pada pandangan salah (tentang atta / aku)
Dengan sila dan penglihatan sempurna
Hingga bersih dari nafsu indera
Ia tak akan lahir dalam rahim yang manapun juga.

 _/\_


semuanya dri sini http://www.samaggi-phala.or.id/ftj_dtl.php?id=312
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: wen78 on 05 March 2009, 10:03:20 PM
kalo dipostingan ini, semua kata "patung Buddha" diganti dengan "foto kakek/nenek/ayah/ibu" yang sudah almarhum, apakah sama?

benarkah kalo suatu benda/objek dianggap simbol, berarti tidak perlu dihormati?
sama.
yg sudah tiada akan selalu hidup di pikiran dan di hati kita. foto hanyalah sebuah gambaran sosok atau memory sebuah moment yg membantu kita untuk mengingatkan pada orang tsb ato moment tsb. yg kita ingat, hormati, bahagia, sedih, .. dll adalah kepada sosoknya ato moment tsb. ato dengan kata lain isi-nya, bukan pada bendanya.

sebuah benda/objek sebagai simbol yg mengandung arti, harus kita hormati. walaupun tidak sesuai dengan prinsip ato diri kita. yg di hormati adalah arti ato isi ato makna dari simbol tersebut, bukan simbolnya.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: g.citra on 05 March 2009, 10:12:12 PM
gue liat... ampe sejauh ini si TS gak nongol neh... kemana yah?????

atau jangan-jangan lagi ajep-ajep di buddha bar ... :))

Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: wen78 on 05 March 2009, 10:15:54 PM
kalo gitu ketika Buddha Gotama mencapai penerangan sempurna, kenapa dia menghormati pohon Bodhi dgn melihat pada pohon tsb selama 7 hari ???
IMO, Siddhartha Gautama menghormati pohon Bodhi karena pohon Bodhi memberikan perlindungan kepada Siddhartha Gautama dari teriknya matahari dan hujan hingga saat Siddhartha Gautama mencapai penerangan sempurna.

pohon juga lah mahluk hidup yg memberikan kehidupan (memberikan oksigen) kepada kita.

mengenai kenapa dia menghormati pohon Bodhi dgn melihat pada pohon tsb selama 7 hari, mungkin harus tanyakan langsung kepada yg bersangkutan jika suatu saat bertemu. gua gak brani berandai2 ato berpendapat soal ini ;D
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: g.citra on 05 March 2009, 10:22:21 PM

pohon juga lah mahluk hidup yg memberikan kehidupan (memberikan oksigen) kepada kita.


Pohon makhluk hidup ??
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: tesla on 05 March 2009, 10:24:29 PM

pohon juga lah mahluk hidup yg memberikan kehidupan (memberikan oksigen) kepada kita.


Pohon makhluk hidup ??

why not? hehehe... pohon mahkluk hidup sesuai dg pendapat ahli biologis saat ini :)
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Mr.Jhonz on 05 March 2009, 10:25:50 PM
Sebenarnya sy lebih senang melihat postingan nyanadhana,tesla,dan osin
karena membuat batinku tenang dan damai..thank

Kenapa harus membuat batin gusar jika bisa membuatnya tenang??

 [at] hatred
thank,karaniya mettanya

*semoga smua makhluk berbahagia
*bebas dari benci dan permusuhan(karaniya metta mode:on)
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: g.citra on 05 March 2009, 10:30:53 PM

pohon juga lah mahluk hidup yg memberikan kehidupan (memberikan oksigen) kepada kita.


Pohon makhluk hidup ??

why not? hehehe... pohon mahkluk hidup sesuai dg pendapat ahli biologis saat ini :)

wah jadi kita diskusi dhamma atau belajar biologi nih ?????
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: an_atta on 05 March 2009, 10:45:55 PM
kalo gitu ketika Buddha Gotama mencapai penerangan sempurna, kenapa dia menghormati pohon Bodhi dgn melihat pada pohon tsb selama 7 hari ???
IMO, Siddhartha Gautama menghormati pohon Bodhi karena pohon Bodhi memberikan perlindungan kepada Siddhartha Gautama dari teriknya matahari dan hujan hingga saat Siddhartha Gautama mencapai penerangan sempurna.

pohon juga lah mahluk hidup yg memberikan kehidupan (memberikan oksigen) kepada kita.

mengenai kenapa dia menghormati pohon Bodhi dgn melihat pada pohon tsb selama 7 hari, mungkin harus tanyakan langsung kepada yg bersangkutan jika suatu saat bertemu. gua gak brani berandai2 ato berpendapat soal ini ;D

pohon bukan makhluk hidup karena cuma punya rupa, tdk punya nama (batin).
trus pohon apa dong kok bisa tumbh gede?
pohon adalah benda hidup.

Ya gituu maksud g, utk meminta sedikit penjelasan dr u atas postingan u, soale g msh ga ngerti nih, u bilang jgn risi utk taro rupang Buddha di WC karena rupang bukanlah Buddhanya sendiri.
nih g quote lg d....

apa yg terjadi jika menaruh patung Buddha di WC?
ketika saya sedang buang air besar, saya melihat patung tersebut dan saya mengingat ajaran Buddha. dan semua itu ada dipikiran sendiri dan patung tersebut tetap hanyalah sebuah patung.
akan berbeda jika kita beranggapan bahwa patung tersebut akan bau dan tidak pantas taruh di WC karena kotor. ini berarti menunjukan bahwa patung tersebut seakan2 adalah Siddharta Gautama

jadi karena patung bukanlah Buddhanya sendiri, jd menurut u kan fine2 aja nih kl mo ditaro di WC, tempat org ee & pipis...

nah g tanya, kl gt pohon Bodhi napa mesti dihormatin sm Sang Buddhanya sendiri? ada apa emangnya di pohon Bodhinya kenapa ga (maaf) dipipisin aja sm Sang Buddhanya?

nah lu jawabnya karena pohon Bodhi dah berjasa melindungi Sang Buddha dari panas dan terik, hujan dan badai wkt Sang Buddha lagi meditasi, kalo gitu napa kita ga sepatutnya menghormati rupang Buddha sebagai SIMBOL (bukan penyembah berhala) keagamaan kita karena tuh rupang udah berjasa bantu kita utk inget sifat2 baik Sang Buddha pas liat tuh rupang, bantu konsentrasi juga pas kebaktian.

sekali lg & sekali lg perumpamaan bendera diambil, napa pas upacara bendera di sekolah lu hormatin tuh bendera? karena menurut u kan simbol hanyalah simbol, bendera adalah bendera sebagaimana rupang Buddha hanyalah simbol belaka & boleh ditaro di WC (menurut u tadi) maka g jg bisa tanya dong napa tiang bendera ga lu (sorry) pipisin?
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: tesla on 05 March 2009, 10:56:27 PM

pohon juga lah mahluk hidup yg memberikan kehidupan (memberikan oksigen) kepada kita.


Pohon makhluk hidup ??

why not? hehehe... pohon mahkluk hidup sesuai dg pendapat ahli biologis saat ini :)

wah jadi kita diskusi dhamma atau belajar biologi nih ?????
kedua2nya :)
pohon mahkluk hidup, pohon bukan mahkluk hidup, kedua-duanya tidak salah :)
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: tesla on 05 March 2009, 11:01:20 PM
Quote
nah g tanya, kl gt pohon Bodhi napa mesti dihormatin sm Sang Buddhanya sendiri? ada apa emangnya di pohon Bodhinya kenapa ga (maaf) dipipisin aja sm Sang Buddhanya?
kok tau SB tidak pipis di sana?

Spoiler: ShowHide
kalau tidak salah ingat, pohon itu dipotong lho sama pendiri bhikkhuni di Sri Langka ;D
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: g.citra on 05 March 2009, 11:08:23 PM

pohon juga lah mahluk hidup yg memberikan kehidupan (memberikan oksigen) kepada kita.


Pohon makhluk hidup ??

why not? hehehe... pohon mahkluk hidup sesuai dg pendapat ahli biologis saat ini :)

wah jadi kita diskusi dhamma atau belajar biologi nih ?????
kedua2nya :)
pohon mahkluk hidup, pohon bukan mahkluk hidup, kedua-duanya tidak salah :)

Gimana klo kita sepakati pohon benda hidup tapi bukan makhluk hidup ? :)
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: xenocross on 06 March 2009, 12:06:12 AM
saya tinggal pagi masih 22, malamnya sudah nyampe 34
udahan dulu yuk, kan udah mau diganti namanya

Kalau sudah beres soal ini mungkin kita juga harus menyelidiki Buddha Spa (katanya udah ganti nama) Buddha Belly Resto (diprotes masy bali) , atau apapun yg sejenisnya. Biar kita konsisten, jangan sampai sepertinya cuma satu tempat yg ada unsur politiknya yg diprotes.
Lalu kita beresin masalah Vihara Siripada Serpong.

Setelah itu kita selidiki masalah "judas".... Saya dapet informasi dari milis bahwa pendukung dan penentang BB itu dari "sumber" yg sama..... jadi bingung......
Lalu gosip bahwa KASI dijebak ditraktir makan di Buddha Bar, yg kemudian dikatakan "meresmikan" BB. Makanya KASI diem masalah ini karena serba salah.....yg ngundang ya si oknum BS......

Setelah itu kita kembali meditasi di pojokan......
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: m1ch43l on 06 March 2009, 12:27:51 AM
org yg ga pernah menghormati Buddha rupang gw rasa ga pernah ke vihara x y?
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: wen78 on 06 March 2009, 01:09:51 AM
pohon bukan makhluk hidup karena cuma punya rupa, tdk punya nama (batin).
trus pohon apa dong kok bisa tumbh gede?
pohon adalah benda hidup.

saya tidak ingin membahas apakah pohon adalah benda hidup ato mahluk hidup.
IMO, sesuatu yg hidup memiliki energi dan pohon sendiri memiliki energi. dan untuk saya benda hidup dan mahluk hidup adalah sama. sebab saya tidak pernah mendengar ada istilah mahluk mati.
kata mahluk itu sendiri memiliki arti sesuatu benda yg hidup.

jika anda merasa hal tersebut adalah berbeda, yaa.. itu pendapat anda.


jadi karena patung bukanlah Buddhanya sendiri, jd menurut u kan fine2 aja nih kl mo ditaro di WC, tempat org ee & pipis...

nah g tanya, kl gt pohon Bodhi napa mesti dihormatin sm Sang Buddhanya sendiri? ada apa emangnya di pohon Bodhinya kenapa ga (maaf) dipipisin aja sm Sang Buddhanya?

jika Siddharta Gautama pipis-in pohon tersebut, siapa yg tau? saya senang jika Siddharta Gotama pipis-in bahkan buang air besar di pohon tersebut. sebab pohon tersebut akan makin subur.
air seni dan kotoran dari manusia sesungguhnya bukan lah sesuatu yg kotor. hanya pikiran kita yg mengatakan hal tersebut adalah kotor.
air seni dan kotoran manusia sangat berguna bagi tumbuhan. dan air seni kita bisa di gunakan sebagai pertolongan pertama jika kita dipukulin habis babak belur hingga luka dalam.


nah lu jawabnya karena pohon Bodhi dah berjasa melindungi Sang Buddha dari panas dan terik, hujan dan badai wkt Sang Buddha lagi meditasi, kalo gitu napa kita ga sepatutnya menghormati rupang Buddha sebagai SIMBOL (bukan penyembah berhala) keagamaan kita karena tuh rupang udah berjasa bantu kita utk inget sifat2 baik Sang Buddha pas liat tuh rupang, bantu konsentrasi juga pas kebaktian.

saya mengerti maksud anda. perumpamaan pohon Bodhi dengan patung Buddha yg sama2 memiliki fungsi membantu. tetapi saya tidak begitu mengerti maksud anda menghormati "patung Buddha sebagai SIMBOL".

patung Buddha hanya membantu agar mudah menggambarkan sosok Siddharta Gotama dipikiran. tidak lebih dari itu. dan patung tersebut tidak memiliki jasa apapun.
tidak ada jasa, karena patung tsb dibuat oleh manusia dan memiliki tujuan. dan tujuannya hanya memberikan gambaran sosok Siddharta Gotama sedang meditasi, dll(tergantung posisi tangannya)

contoh: anggaplah saya adalah seorang yg pelupa. saya terus mencatat  dengan bolpen dan kertas, apa saja yg harus dibeli dan dikerjakan. apakah bolpen dan kertas tsb yg telah membantu saya, harus saya hormati? apakah saya tidak boleh bawa bolpen dan kertas tsb ke WC? dan apakah kertas dan bolpen itu berjasa?

sekali lg & sekali lg perumpamaan bendera diambil, napa pas upacara bendera di sekolah lu hormatin tuh bendera? karena menurut u kan simbol hanyalah simbol, bendera adalah bendera sebagaimana rupang Buddha hanyalah simbol belaka & boleh ditaro di WC (menurut u tadi) maka g jg bisa tanya dong napa tiang bendera ga lu (sorry) pipisin?

kenapa tidak?


jika persepsi anda patung Buddha berjasa, dan anda ingin hormati, silahkan.....
tetapi menurut saya, akan lebih baik untuk tidak memperlakukan patung Buddha bagaikan sesuatu yg suci.

jika ingin di telaah lebih dalam, sebenarnya patung Buddha tidak memberikan gambaran apapun dipikiran kita. pikiran kitalah yg memberikan "gambaran" itu sendiri. untuk yg ini saya tidak ingin membahasnya. sebab menurut saya tidak ada kata2 yg tepat untuk membahasnya. malah akan terjadi salah paham karena keterbatasan kata.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: xenocross on 06 March 2009, 06:54:13 AM
Dari milis tetangga....

---------- Forwarded message ----------
From: "andreasgunadipo [at] ..." <andreasgunadipo [at] ...>
Date: Fri, 6 Mar 2009 05:48:53 +0800 (SGT)
Subject: FW: [Dharmajala] Surat Rekomendasi untuk BB dari DPD Majabumi
tidak diakui oleh Ketuanya!
To: "andreasgunadipo [at] ..." <andreasgunadipo [at] ...>





----- Original Message -----
Subject:[Dharmajala] Surat Rekomendasi untuk BB dari DPD Majabumi
tidak diakui oleh Ketuanya!
Date:Thu, 5 Mar 2009 17:02:16
From:Ben Charlie <bencharlieme [at] ...>
To: <bencharlieme [at] ...>

Sekarang semakin jelaslah siapa biang kerok timbulnya 3 surat
rekomendasi pemakaian kata dan pendirian Buddha bar.

Forum Anti Buddha Bar (FABB) baru menerima copy Surat tertulis
tertanggal 4 Maret 2009 dengan kop surat resmi dari Sdr Santoso
Witoyo, Ketua Dewan Pengurus Daerah Majelis Agama Buddha Mahayana
Indonesia (Majabumi) DKI Jakarta:
Bahwa surat tertanggal 14 Nov 2008 yang ditandatangani oleh Budiman
Sudharma selaku sekretaris dan Sdr Santoso Witoyo selaku ketua, yang
menyatakan tidak keberatan dg penggunaan merek dagang Buddha bar (BB),
adalah tidak terdaftar dalam arsip DPD Majabumi dan di luar tanggung
jawab Sdr Santoso Witoyo selaku ketua.

Demikian pula seolah-olah DPD Majabumi pernah menerima surat
permohonan dari PT Nireta Vista Creative (pemilik BB di Indonesia)
adalah tidak benar.
DPD Majabumi dan segenap Umat Buddha Mahayana pada prinsipnya TIDAK
SETUJU dan SANGAT MENENTANG nama Buddha digunakan untuk komersial,
apalagi untuk sebuah BAR.

Jadi ada indikasi bahwa tanda tangan Sdr Santoso Witoyo (Ketua DPD
Majabumi DKI) telah DIPALSUKAN (oleh oknum BS = Buddhist Sesat, yang
sangat membela keberadaan BB) dalam surat pertama yang mengizinkan BB
memakai nama Buddha!
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: xenocross on 06 March 2009, 08:03:23 AM
http://teguhdh.wordpress.com/2009/03/05/kontroversi-buddha-bar/

Kontroversi Buddha Bar

leave a comment »

Keberadaan kafe kelas atas Buddha Bar, di jalan Teuku Umar nomer 1, Menteng Jakarta Pusat, mengundang kontroversi. Tidak tanggung-tanggung, isu SARA yang ada dibalik kontroversi itu.
Ratusan mahasiswa Buddha, Kamis (05/03/09) siang mendemo Buddha Bar yang menempati gedung eks imigrasi Belanda ini. Massa meminta pihak Buddha Bar segera mengganti nama, menghilangkan nama Buddha dan segala hiasan interior terkait Buddha di dalamnya.
Umat Buddha menganggap, pemakaian nama Buddha untuk sebuah tempat usaha hiburan, adalah pelecehan agama Buddha sebagai agama yang sah menurut hukum di Indonesia. Buddha yang suci dan disucikan dalam agama Buddha, sangat tidak pantas digunakan sebagai nama merk atau tempat usaha hiburan. Apalagi disambungkan dengan kata Bar, yang memiliki konotasi negatif. Karena itulah, umat Buddha meminta nama Buddha Bar diganti
Aksi demo ini dilakukan mahasiswa, setelah usaha negosiasi damai tidak segera menemukan titik temu.
“aksi dengan massa lebih besar akan kami lakukan jika Buddha Bar tidak segera memenuhi tuntutan kami..” ucap salah satu peserta aksi yang enggan disebut namanya.
Senin (02/03/09) lalu, umat Buddha dari berbagai elemen dan kelompok, serta dukungan dari para penganut agama atau kepercayaan lain yang tergabung dalam Forum Anti Buddha Bar (FABB), mendatangi sejumlah pihak berkompeten untuk meminta dukungan. Antara lain PKB, Pemprov DKI Jakarta, dan Komisi VIII DPR RI.
“kami tidak menentang usahanya..kami hanya meminta nama Buddha Bar diganti..Jangan lagi memakai nama Buddha..Buddha itu suci..tolong jangan digunakan untuk nama tempat hiburan yang konotasinya jelek” kata Biksu Dutavira Mahasthavira, Ketua Majelis Agama Buddha Mahayana Tanah Suci, DPP Walubi saat menyampaikan keluhannya kepada Ketua DPP PKB Muhaimin Iskandar.
Cak Imin berjanji, akan membawa masalah ini ke tingkat DPR. Namun demikian, PKB akan menegur Pemprov DKI terlebih dahulu, agar bisa cepat diselesaikan.
“dari pada kelamaan dibahas, kami akan tegur dulu gubernur untuk segera menuntaskan kasus ini..” kata Cak Imin selesai ditemui FABB dikantor DPP PKB, jalan Sukabumi Menteng Jakarta Pusat.
PKB bukanlah satu-satunya partai yang akan dimintai dukungan FABB.
“kami juga akan meminta dukungan partai-partai lain untuk menuntaskan kasus ini..kami sedang menyusun jadwal untuk bertemu mereka..” kata Kevin Hu, Koordinator FABB.
Wagub DKI Jakarta, Prijanto yang juga ditemui FABB, dengan diplomatis mengatakan akan segera bertemu pengelola Buddha Bar, untuk menyelesaikan masalah ini. Prijanto menambahkan, ijin Buddha Bar diberikan oleh Dinas Pariwisata, atas persetujuan 3 organisasi Buddha, yaitu Forum Komunikasi Umat Buddha DKI Jakarta, Generasi Muda Mahayana Indonesia, dan Majelis Agama Budha Mahayana Indonesia DPD DKI Jakarta. Namun menurut FABB, ijin dari 3 organisasi itu fiktif alias rekayasa. Karena itulah Pemprov DKI Jakarta akan meninjau ulang perijinan Buddha Bar. Tidak bisa serta merta mencabutnya karena sudah dilindungi hukum. Tapi jika memang ada yang menyimpang dalam hal perijinan, akan ditindak.
“saya pribadi sebenarnya juga tidak setuju dengan nama Buddha Bar, ini menyangkut agama dan kepercayaan seseorang..mestinya kita harus saling menghormati satu sama lainlah..” kata Prijanto.
Prijanto menambahkan, informasi dari PT Nireta, selaku pengelola Buddha Bar, tengah meminta ijin kepada Pusat Manajemen Buddha Bar di Perancis, untuk mengganti nama Buddha Bar di Jakarta.
Ketua Komisi VIII, Hasjrul Azwar Harahap Ketua, yang menemui FABB Senin (02/03/09) kemarin, juga berjanji akan membahas masalah ini walau sedang menghadapi masa reses.
“ini persoalan agama yang juga menjadi pilar persatuan dan kesatuan bangsa”ujarnya

diprotes dari saat perijinan

Protes umat Buddha atas Buddha Bar, sebenarnya sudah dilakukan sejak masa perijinan. Melalui surat tertanggal 11 November 2008, DPP Walubi menyatakan penolakan terhadap penggunaan nama Buddha Bar. Surat itu adalah jawaban dari surat Dinas Pariwisata DKI Jakarta, tertanggal 22 Oktober 2008 tentang permohonan rekomendasi penggunaan nama Buddha Bar.
DPP Walubi menilai, ada hal yang tidak beres di balik surat ijin Dinas Pariwisata untuk Buddha Bar, karena ijin itu dikeluarkan tanpa mempertimbangkan rekomendasi Walubi, sebagai “MUI”nya umat Buddha.
Protes penggunaan nama Buddha Bar, seakan tidak pernah digubris baik oleh Dinas Pariwisata, ataupun pihak Buddha Bar. Termasuk surat keberatan Depag urusan agama Buddha, kepada Fauzi Bowo, Gubernur DKI Jakarta.
Penasehat hukum FABB, Sugiyanto menegaskan, ini adalah kasus penodaan agama, sebagaimana diatur dalam pasal 156a KUHP, dan UU Nomer 1, tahun 1965 tentang penodaan agama. Jadi tidak perlu dibelokkan isunya kearah lain, seperti isu Hak Cipta sebagai waralaba internasional, politis, ataupun lainnya.
“Masalah ini akan selesai, jika nama Buddha Bar diganti..” ucapnya singkat.
Sugiyanto juga membantah anggapan sinis bahwa aksi menolak Buddha Bar, baru dilakukan belakangan ini.

Buddha Bar masih tutup mulut

Hingga hari ini, belum ada keterangan resmi dari pihak Buddha Bar terkait protes umat Buddha. Menurut salah satu “orang dalam” Buddha Bar yang saya hubungi lewat telepon, pemilik Buddha Bar masih belum memutuskan apapun. Jadi belum ada yang bisa disampaikan ke publik.
“Buddha Bar masih buka kok. Tp kita belum ada policy untuk liputan. Takut bikin suasana malah tidak kondusif. Kemarin saja dibilang Buddha Bar
tutup. Padahal kita tetep open for public. Jadi kita menghindari semua activity yang dapat bikin public makin tidak jelas..” ungkap sumber saya melalui sms.

tentang Buddha Bar

Buddha Bar adalah restoran waralaba dari George V Restauration Perancis. Trade mark Buddha Bar sudah terdaftar di Perancis tanggal 26 Juli 1999, dengan nomer register 99 804 764. Di Indonesia, lisensinya dipegang oleh PT Nireta Vista Creative.
Buddha Bar yang menempati gedung kuno eks kantor imigrasi Belanda, di Menteng Jakarta Pusat, resmi dibuka 24 November 2008 oleh Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo.
Sebagai restoran atau cafe kelas atas, modalnya memang besar. Dikabarkan sejumlah media, Puan Maharani, putri Megawati dan Reni Sutiyoso, putri Sutiyoso, ikut memegang saham Buddha Bar, bersama para pengusaha ternama Djan Farid, Peter F Sondah, dan Tugu Group. Kabarnya, Buddha Bar sudah buka cabang di Dubai, Beirut, Kairo, London,Kiev, Sao Paolo, Dublin, Praha, dan Jakarta. Jakarta adalah cabang Buddha Bar pertama di Asia, setelah perijinannya di Thailand, Malaysia, dan Singapura di tolak.

usaha menghentikan berita tentang kontroversi Buddha Bar

Di balik perkembangan kasus ini, ada pihak yang berusaha menghentikan pemberitaan kontroversi Buddha Bar, agar tidak menjadi berita besar.
Saya sendiri pernah dihubungi seseorang yang menjanjikan imbalan, jika saya tidak mengangkat isu ini. Menurut saya, ini adalah upaya pengalihan opini publik. Jika tidak ramai diberitakan, tidak banyak masyarakat yang tahu kasus ini, dan menganggap nama Buddha Bar bukanlah masalah.
Menyedihkan memang, ketika isu kerukunan beragama dielu-elukan sebagai tiang penyangga kesatuan Indonesia, Pemerintah seakan tidak menjaganya. Saya tidak bisa bayangkan, ketika hal itu terjadi pada agama mayoritas, ataupun agama dengan jumlah pemeluk yang lebih besar di Indonesia. Misal saja ada yang berani menggunakan nama Islamic Bar, Muhammad’s Bar, Rasulullah Cafe and Lounge, atau  Bar and Club, mungkin tanpa ba bi bu, tempat itu bisa rata dengan tanah.
Ingat kasus kartun Nabi Muhammad di Denmark? Jadi isu Internasional, karena umat Islam berkeyakinan, Rasulullah tidak boleh digambarkan. Apalagi dijadikan tokoh kartun.
Lalu apa salahnya umat Buddha, jika menganggap Buddha sebagai sosok suci dan tidak pantas digunakan sebagai nama merk ataupun tempat usaha??
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: F.T on 06 March 2009, 08:30:16 AM
Hm.. Di resmikan oleh gubernur dki ? Whout! Hehehe... Sapa dl waktu pemilu kemarin yg ikutan coblos kumisnya ? :))
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: xenocross on 06 March 2009, 08:41:15 AM
banyak yg ingin manfaatin isu ini buat politik, tapi oklah selama kita bisa manfaatin tu partai.....

http://www.hupelita.com/baca.php?id=65683
Fraksi Demokrat Membentuk Tim Dalami Keberadaan Buddha Bar
[Politik dan Keamanan]

Fraksi Demokrat Membentuk Tim Dalami Keberadaan Buddha Bar

Jakarta, Pelita
Fraksi Partai Demokrat di DPR RI akan membentuk tim untuk mendalami persoalan keberadaan Restoran Buddha Bar di Jakarta yang oleh umat Buddha dinilai telah menistakan dan melecehkan agama Buddha. Tim ini diharapkan sudah mulai bekerja sebelum masa reses.
Hal itu dikatakan Ketua Fraksi Partai Demokrat Syarif Hasan ketika menerima Forum Anti-Buddha Bar (FABB), Sangha Mahayana Indonesia, Walubi, dan sejumlah tokoh umat Buddha; di ruang rapat Partai Demokrat, Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (3/3).
Menurut Syarif Hasan, tim yang segera dibentuk ini nantinya akan terjun ke lapangan diantaranya mendatangi Dirjen HAKI dan Pemprov DKI Jakarta sebagai pihak yang berwenang mengeluarkan izin operasional Buddha Bar.
Saya minta tim ini secepatnya bekerja dan memberikan rekomendasi supaya fraksi cepat mengambil keputusan dan kemudian kita bawa dalam rapat dengan Menteri Agama kata Syarif Hasan.
Ia mengingatkan bahwa tim ini akan menyikapi persoalan ini sesuai dengan aspirasi umat Buddha.
Sementara itu Sangha Mahayana Indonesia (SMI) yang memegang Dharma Niyoga tertinggi berdasarkan ajaran agama Buddha Mahayana mengeluarkan fatwa bahwa pemakaian Buddha Bar bertentangan dengan Buddha Dharma. Antara lain bertentangan dengan Pancasila Buddhis khususnya sila kelima yaitu tidak meminum minuman keras.
Kedua, melanggar jalan mulia berunsur delapan mengenai kehidupan benar atau mata pencarian benar, dan daya upaya benar; dan ketiga, bertentangan dengan Kitab Suci Angustara Nikaya III yang berkenaan dengan penghindaran untuk tidak berdagang alkohol atau minuman yang menyebabkan lemahnya kesadaran sendiri maupun orang lain.
Atas dasar fatwa itulah, Sangha Mahayana Indonesia mendesak kepada Pemprov DKI Jakarta untuk segera mencabut izin operasional Buddha Bar.
Kalau tidak, ini akan memberikan dampak negatif terhadap citra agama Buddha dan di mata umat agama lain, kata Ketua Umum SMI, Biksu Gunabadra Mahastavira.
Hal senada juga diungkapkan Dewan Sangha Walubi, Maha Biksu Dutavira Mahastavira. Dia dengan tegas minta agar Buddha Bar menghapus kata Buddha dalam kata Buddha Bar. Kami tidak ingin nama agama kami dijadikan merek dagang, katanya.
Menurut dia, Buddha merupakan nama agama yang tingkat kesuciannya juga disebut Buddha. Umat kami disebut Buddha, guru kami disebut Buddha. Karenanya penggunaan nama Buddha untuk kegiatan komersil seperti Buddha Bar yang terletak di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat sangat menyakiti hari umat Buddha, ujarnya tegas.
Penggunaan nama agama juga pada usaha komersial tidak pantas dan tidak bisa diterima oleh agama manapun. Sehingga kami meyakini seluruh umat beragama di Indonesia mendukung sikap dan langkah kami, kata Dutavira mengakhiri keterangannya.
Buddha Bar di Jakarta merupakan yang kesembilan di dunia, setelah dibuka pertama di Perancis. Beberapa negara Asia menolak dibukanya restoran tersebut.(be)
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: coedabgf on 06 March 2009, 08:49:41 AM
kutipan xenocross :
Di balik perkembangan kasus ini, ada pihak yang berusaha menghentikan pemberitaan kontroversi Buddha Bar, agar tidak menjadi berita besar.
Saya sendiri pernah dihubungi seseorang yang menjanjikan imbalan, jika saya tidak mengangkat isu ini. Menurut saya, ini adalah upaya pengalihan opini publik. Jika tidak ramai diberitakan, tidak banyak masyarakat yang tahu kasus ini, dan menganggap nama Buddha Bar bukanlah masalah.
Menyedihkan memang, ketika isu kerukunan beragama dielu-elukan sebagai tiang penyangga kesatuan Indonesia, Pemerintah seakan tidak menjaganya. Saya tidak bisa bayangkan, ketika hal itu terjadi pada agama mayoritas, ataupun agama dengan jumlah pemeluk yang lebih besar di Indonesia. Misal saja ada yang berani menggunakan nama Islamic Bar, Muhammad’s Bar, Rasulullah Cafe and Lounge, atau  Bar and Club, mungkin tanpa ba bi bu, tempat itu bisa rata dengan tanah.
Ingat kasus kartun Nabi Muhammad di Denmark? Jadi isu Internasional, karena umat Islam berkeyakinan, Rasulullah tidak boleh digambarkan. Apalagi dijadikan tokoh kartun.
Lalu apa salahnya umat Buddha, jika menganggap Buddha sebagai sosok suci dan tidak pantas digunakan sebagai nama merk ataupun tempat usaha??


ini tulisan sapa?


Misal saja ada yang berani menggunakan nama Islamic Bar, Muhammad’s Bar, Rasulullah Cafe and Lounge, atau  Bar and Club, mungkin tanpa ba bi bu, tempat itu bisa rata dengan tanah.
Ingat kasus kartun Nabi Muhammad di Denmark? Jadi isu Internasional, karena umat Islam berkeyakinan, Rasulullah tidak boleh digambarkan. Apalagi dijadikan tokoh kartun.



beda loh mas,
kenapa nama  gak dipakai untuk (melingkupi/menutupi/menguasai terkandung didalam), gak berani kali. takut bisa-bisa bubar kegiatannya gak tahan sama kuasa (terang) namaNya.
klo dipakai untuk menjelek-jelekan citra dirinya sih banyak, seperti tulisan-tulisan hujatan-hujatan atau bentuk-bentuk pelecehan lainnya.
atau klo dipakai nti malah dibilang sikit-sikit Yesus, sikit-sikit Yesus.  :))  :))

Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: bond on 06 March 2009, 08:53:16 AM
saya tinggal pagi masih 22, malamnya sudah nyampe 34
udahan dulu yuk, kan udah mau diganti namanya

Kalau sudah beres soal ini mungkin kita juga harus menyelidiki Buddha Spa (katanya udah ganti nama) Buddha Belly Resto (diprotes masy bali) , atau apapun yg sejenisnya.
Setelah itu kita kembali meditasi di pojokan......

Setau aye masyarakat Bali ngak ada protes2an terkait Buddha spa jadi Buddha bellly. Dari dulu pertama kali buka namanya Buddha Belly resto, tidak ada namanya dari Buddha spa ke Buddha Belly resto. Tiang org bali. Ning Bali sing ade protes2an. ^-^
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: hatRed on 06 March 2009, 08:58:34 AM
bagaimana perasaan umat agama2

bila nabinya dipakai untuk nama rumah bordil ???

Buddha lacur, Yesus lacur, Muhammad lacur ???


masihkan "nama terang" tadi bersinar ???

atau kalau mungkin nama itu bermasalah, gmana kalo ganti namanya aja, tapi tetep rumah bordil

misal

Buddha Fun, Yesus Fun, Muhammad Fun ???

tapi tetep rumah bordil.

jadi masalahnya di namanya atau jenis usahanya ???
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: coedabgf on 06 March 2009, 09:04:24 AM
bola salju yang digulir sudah jadi issue (bola api)!

silahkan pake saja. tapi kemungkinan besar dihitung-hitung pake hong sui ato ramalan atau jimat-jimat penglaris dijauhkan (dihindari/ditakuti). coba google kemungkinan banyak koq yang pakai. (klo aku sich ya terserah masing-masing, karena aku yang mengalami kebenarannya sendiri).
maaf, ini pandangan aku pribadi loh.
asal jangan ntar tahu-tahunya jadi tempat ibadat. didemo lagi dikit-dikit nama Yesus  :))  :)) ada gak yang seperti itu?
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: bond on 06 March 2009, 09:11:04 AM
Ingat kerajaan Allah telah dekat. ciri2 kiamat, banyak yang menggunakan nama-Ku dengan tidak benar :))
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: coedabgf on 06 March 2009, 09:15:46 AM
mana nih disini yang paranormal, ahli hong sui, pembuat jimat-jimat, pemraktek napak tilas. bagi bagi dong komentar percobaan tentang penggunaan nama Yesus (cukup percaya sebagai orang suci saja bawa dalam doa yang bisa menghidupkan orang mati, mencelikan orang buta dll hal yang baik, sama sepertiorang-orang suci lain).
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: yanfei on 06 March 2009, 09:27:48 AM
mana nih disini yang paranormal, ahli hong sui, pembuat jimat-jimat, pemraktek napak tilas. bagi bagi dong komentar percobaan tentang penggunaan nama Yesus (cukup percaya sebagai orang suci saja bawa dalam doa yang bisa menghidupkan orang mati, mencelikan orang buta dll hal yang baik, sama sepertiorang-orang suci lain).
orang bule bikin film bokep pemaennya pake kalung salib laris, apakah ini sebagai jimat kesuksesannya? :whistle:
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: ENCARTA on 06 March 2009, 09:31:46 AM
film bokep ;D
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: coedabgf on 06 March 2009, 09:32:18 AM
tuh kan klo aku malah suruh adakan pembuktian.
tapi sekarang manusianya semuanya sama, secara umum orientasinya kepentingan diri,
ujung-ujungnya perbuatan daging, percabulan, kecemaran, hawa nafsu, pemberhalaan (penyembahan berhala), sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, pencideraan, pemecah belah, kedengkian, kemabukan, pesta pora(hedonisme) dsbnya. (Gal5)  :(  :(  :'(

Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: nyanadhana on 06 March 2009, 09:35:51 AM
mana nih disini yang paranormal, ahli hong sui, pembuat jimat-jimat, pemraktek napak tilas. bagi bagi dong komentar percobaan tentang penggunaan nama Yesus (cukup percaya sebagai orang suci saja bawa dalam doa yang bisa menghidupkan orang mati, mencelikan orang buta dll hal yang baik, sama sepertiorang-orang suci lain).
orang bule bikin film bokep pemaennya pake kalung salib laris, apakah ini sebagai jimat kesuksesannya? :whistle:

ternyata suka nonton...hahahaha....
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: coedabgf on 06 March 2009, 09:38:07 AM
makanya ada tulisan tentang orang bule banyak yang seperti itu, emang orang bule semuanya adalah orang percaye apa? yang dibilang pengikut aje belum tentu benar seperti diatas, orientasinya pada umumnya kepentingan diri. apa perlu ada sweeping-sweeping seperti disini ape? udah aye bilang itu mah urusan masing-masing.
emang salib besi artinye orang percaye?, pager aye aje ada salib-salibnya  ;D
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: hatRed on 06 March 2009, 09:41:47 AM
kkok ngomongin orang bule ya,

mang di indo lebih banyak bulenya ya daripada pribumi nya ???
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: yanfei on 06 March 2009, 09:45:13 AM
mana nih disini yang paranormal, ahli hong sui, pembuat jimat-jimat, pemraktek napak tilas. bagi bagi dong komentar percobaan tentang penggunaan nama Yesus (cukup percaya sebagai orang suci saja bawa dalam doa yang bisa menghidupkan orang mati, mencelikan orang buta dll hal yang baik, sama sepertiorang-orang suci lain).
orang bule bikin film bokep pemaennya pake kalung salib laris, apakah ini sebagai jimat kesuksesannya? :whistle:

ternyata suka nonton...hahahaha....
sebagai umat awam yg belum dapet pencerahan, masih demen lha  :P
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: coedabgf on 06 March 2009, 09:47:30 AM
tapi kan bro hat red, udah lumyan tuh udah ademan dari keributan BB. sekarang orientasinya Bule  + tanda salib gitu.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: yanfei on 06 March 2009, 09:48:41 AM
makanya ada tulisan tentang orang bule banyak yang seperti itu, emang orang bule semuanya adalah orang percaye apa? yang dibilang pengikut aje belum tentu benar seperti diatas, orientasinya pada umumnya kepentingan diri. apa perlu ada sweeping-sweeping seperti disini ape? udah aye bilang itu mah urusan masing-masing.
emang salib besi artinye orang percaye?, pager aye aje ada salib-salibnya  ;D
kalo dipelm2 horor, tuh kalung ditempelin kezombie bisa kebakar tuh zombie  :))
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: hatRed on 06 March 2009, 09:55:28 AM
ohh... mo OOT dulu ya :))

kalo gitu ikutan :P

kalo menurut i, sih kalo hidup di negara bule i gak takut menghina satu agama apapun :whistle:

karena sepertinya si bule2 ini peraturannya masih netral, gak berat sebelah...
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: coedabgf on 06 March 2009, 10:01:17 AM
Itu aliran katololisme kalee, orientasi ketidak-yakinan manusia secara daging (nama-rupa) sehingga mencari bentuk-bentuk pengganti keyakinan (membawa kedamaian) seolah-olah ada kuasa (yang benar/suci) sehingga pada akhirnya menimbulkan pemberhalaan/klo kepercayaan keluar, takhayul kata guru Buddha (ada pembodohan atau kena tipuan lagi deh tuh orangnye). masa tinggal didalam buatan-buatan tangan manusia sedangkan manusia yang hidup,  canggih saja dan mengandung/memilik kehidupan sifat-sifat dan kekuatan kehidupan keTuhanan (terang kebenaran) saja belum tentu bisa mengejewantahkan sifat-sifatNya apalagi kekuatanNya.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: coedabgf on 06 March 2009, 10:02:29 AM
urusan masing-masing yach bro hat red, kecuali mengganggu privasi.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: hatRed on 06 March 2009, 10:04:01 AM
don't touch me if u don't want me to touch you ;D

so let's hug together, it's better than touch touch-an :P
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: m1ch43l on 06 March 2009, 10:15:05 AM
koq ga ada yg respon pertayaan saya seh? anda2 yg tdk menghormati Buddha rupang apakah pernah ke vihara? trs kl ga slh Sang Buddha sm muridNya lg jln di hutan ketemu tulang trs Sang Buddha menghormati tulang itu d..cmiiw  tlg dicariin donk kl ada di suttanya,thx
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Sunkmanitu Tanka Ob'waci on 06 March 2009, 10:18:09 AM
mohon yang :outoftopic: dikurangi yah
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: nyanadhana on 06 March 2009, 10:18:26 AM
koq ga ada yg respon pertayaan saya seh? anda2 yg tdk menghormati Buddha rupang apakah pernah ke vihara? trs kl ga slh Sang Buddha sm muridNya lg jln di hutan ketemu tulang trs Sang Buddha menghormati tulang itu d..cmiiw  tlg dicariin donk kl ada di suttanya,thx

itu Sutra Bakti dan itu sutra palsu bikinan seorang bhiksu di China.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: coedabgf on 06 March 2009, 10:27:56 AM
 [at] michael,

mendingan melakukan cara pembinaan Buddha Maitreya dari pada seperti itu, ntar setiap ada yang lewat, anjing, kucing, kutu, semut, burung, manusia, apalagi ditambah tulang-tulang, semua kuburan apalagi dah yang lain yang aku gak ingat dalam jumlah yang terus menerus berinteraksi dengan kita, bisa-bisa seseorang atau guru Buddha kecapekan menghormat terus dan muka pegel senyum terus dan gigi kering kebuka terus. bisa-bisa gak dapat pengetahuan (kebijaksanaan pencerahan) apa-apa sibuk orientasinya keluar(diri) terus.  :'(

sori om mod!, pendinginan kan....
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: xenocross on 06 March 2009, 10:30:35 AM
When the Buddha was alive,
sunken in depravity was I.
After the Buddha entered parinirvana, here am I.
Regretting my many karmic hindrances,
I do not see the Tathagata's golden body.



Menurut Mahayana, citra Buddha haruslah dihormati. Hal ini terdapat dalam banyak sumber mahayana, dari Sutra, dari tulisan para guru, dan sumber lainnya.
Maka sangatlah aneh ketika Izin BB berasal dari Majelis Mahayana. Untuk rujukan, saya akan melampirkan beberapa sumber Mahayana mengenai hal ini. Buat yg Theravada, silahkan bermeditasi dengan tenang dan tidak usah memberi komentar menurut aliran anda, karena sekali lagi, ini dari sumber Mahayana.
Ok? Tujuan dari email ini adalah untuk pembersihan internal Mahayana atau yg mengaku umat Mahayana.

Berikut sumbernya:

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

  "Secondly, Virtue Store, we should know that, Bodhisattvas (anyone who wish to acquire this Samadhi. Because of his great wishes and practices, he's called "Bodhisattva") should plant the great seed, because this seed sprouts buds of Samadhis, and grows up into fruit of Bodhi. The method of planting it is, to respectfully offer and sustain the present Buddhas or statues/images of Buddhas with multifarious beautiful flowers, vanillas, paste incenses, ground incenses, and various performances and music, and imagine as mentioned above: 'Universally in infinite worlds inside all hair-tips and all atoms of universes, for all majestic Buddhas and Bodhisattvas in all Buddha-congregations, I widely offer and sustain them absorbedly with correct mindfulness. Because the Dharma-nature of one Buddha I offer and sustain is the Dharma-nature of all Buddhas, thus if I am offering and sustaining one Tathagata, it's same as offering and sustaining all Tathagatas. By the sacrosanct powers of every those Buddhas, I can gather numbers of kalpas into one infinitesimal thought, then that's same as having offered and sustained the Tathagatas for so many kalpas.'"

 .................................................................
 
  "When watching the statue, he should greatly respect and worship it as if the real body of Buddha is in front of him, watch it in detail, and do not treat it as a statue any longer. When he has seen that, he should respectfully circle clockwise around the Buddha, offer and sustain the Buddha with exquisite flowers, ground incenses, paste incenses, and various materials."


Tathagata's Unimaginable State Sutra
(The full title is:) Great, Upright and Broad Tathagata's Unimaginable State Sutra
Or
Maha-Vaipulya Tathagata's Unimaginable State Sutra
(Dai Forng Gworng Yiu Loy Bud See Yee Ging Gai Ging)
(Tripitaka No. 301)

Translated during the Tang Dynasty by Kustana Tripitaka Master Siksananda
(Translated into English by Silfong Tsun)
(Special thanks to Padma Te Yuen for grammar correction)
(Last revised: Jun/28/2007)
http://www2.fodian.net/old/English/301.html
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Seperti orang bijaksana menghormati citra Sang Sugata
Walaupun terbuat dari kayu dan lainnya....
(Nagarjuna, Suhrllekha, Surat kepada seorang sahabat)
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Some have marriages lasting and meaningful.
Their happiness doesn't happen by chance.
The cause this time is the hanging of canopies
And streamers before the Buddhas' statues.
http://www.purifymind.com/CauseEffectSutra.htm
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Sutra Ksitigarbha bab 6:
Yang Arya Samantavistara, seandaikata terdapat putra-putri berbudi yang melukiskan gambar Bodhisattva Ksitigarbha atau membuat bodhirupangnya dari tanah liat, batu, akik atau dari emas, perak, tembaga, perunggu, besi, dan sebagainya, kemudian dihormati dengan mengadakan puja bhakti, maka si pemuja tersebut akan mendapat kesempatan lahir di Surga Trayastrimsa sebanyak seratus kali berturut-turut setelah ia meninggal dunia! Jika masa hidup di Surga sudah habis, ia masih dapat tumimbal lahir di dunia manusia sebagai seorang raja atau bangsawan yang sangat mulia dan ia takkan terjerumus ke dalam alam sengsara.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Brahmajala Sutra (Mahayana Version)
31. Rescuing Clerics Along with Sacred Objects
After my passing, in the evil periods that will follow, there will be externalists, evil persons, thieves and robbers who steal and sell statues and paintings of Buddhas, Bodhisattvas and [those to whom respect is due such as] their parents.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
http://www.nanhua.co.za/Reading/Master/Seeing%20the%20Buddha.htm

Paying respect to holy images of the Buddha

Regardless of whether a Buddha statue is made of stone, wood, or metal, regardless of whether a painting is done on cloth or paper, we still pay our respects to these holy images of the Buddha. Some of you may question: Why should we venerate these holy images of the Buddha?

First of all, we have to admit that we, indeed, do pay our respects to holy images of the Buddha. We all pay respect to certain symbols or images. We respect our national flag; a flag is a piece of cloth. Why do we pay respect to a piece of cloth? This is because a national flag, though made out of cloth, is much more than just a piece of cloth. It is a symbol of our country and the pride we have for our country. Christians also pay respect to the crucifix. A crucifix is made of wood or metal. Does it mean that Christians should not pray in front of the crucifix? There is absolutely nothing wrong with paying respect to certain symbols or images as long as we understand the goodness which these symbols or images stand for.

A piece of cloth can be tailored into a hat to be worn on the head. The same piece of cloth can also be made into a pair of slippers to wear on the feet. A piece of cloth by itself shows no differentiation, but we look at it differently once it takes on the shape of its final product. A piece of paper with our parents' picture on it, we would put in a safe place. The same piece of paper with a cartoon drawn on it could be tossed away at will, and we would not feel any remorse. A piece of metal that has been cast into a Buddha statue should be kept in a nice, clean place. The same piece of metal, if it had been cast into a toy figure, could be kicked or thrown around without any hesitation. A Buddha statue may be made of wood, stone, or metal, but in our hearts and minds, the statue stands for the fully enlightened Buddha. When we pay our respects to holy images of the Buddha, we are not paying respect to the wood, stone, or metal that these images are made out of; we are paying our respects to the Buddha.

It is important that we know why we do certain things. When we pay respect to a Buddha statue, we should focus our minds on the Buddha and extinguish the fires of our delusions. We should be respectful and sincere. If we pay our respects to Buddha statues in this fashion, then any image of the Buddha can strengthen our faith and touch our hearts. There is a Chinese saying which goes like this: "When there is utmost sincerity and concentration, even stones or gold open up." Thus, if we are reverent whilst paying respect to statues of the Buddha, we will feel the presence of the Blessed One.

Actually, Buddhism is a religion that values intention over formality and teaches us to be totally free of all images, holy or not. Let me tell you an interesting kung-an out of the Ch'an annals. Once the Ch'an master Tan-hsia Tien-jan took up residence at a particular monastery. That year there was a very severe winter, and the temperature was frigidly cold. To stay warm, Tien-jan went up to the altar, took a wooden Buddha statue, and was about to use it to keep the fire going. Another monk saw what he was doing and stopped him in his tracks. This monk yelled at Tien-jan, "How dare you use a Buddha statue to keep warm?"

Tien-jan was not at all offended, and he replied, "I am not using it as a piece of firewood. I just want to see if I can get some Buddha relics."

The monk barked back, "Nonsense! How can you get Buddha relics from a piece of wood?"

"If this is a piece of wood, why don't we use it as firewood." Having said this, Tien-jan tossed the wooden statue onto the fire.

Tien-jan was a true student of the Buddha, for he truly understood the essence of the teachings. He knew that mind, buddha, and sentient beings are one and the same. When we are not yet enlightened, we should respect holy images. When we are enlightened, we will know that the Buddha dwells within us and is not to be found outside of ourselves or in some holy images.

Before Emperor Hsuan of the Tang dynasty became emperor, he was once a novice monk in a temple. One time he saw the Ch'an master Huang-bo Hsi-yun in the shrine hall, paying his respect to the Buddha. As he stood behind the Ch'an master, he recalled what he had often heard the Ch'an master say and unknowingly spoke out loud, "Don't get attached to the Buddha, don't get attached to the Dharma, don't get attached to the Sangha. What's the point of paying respect to the Buddha?"

When the Ch'an master heard this, he turned around and slapped the student in the face saying, "Don't get attached to the Buddha, don't get attached to the Dharma, don't get attached to the Sangha. But, in your case, you should."

Those who do not understand the meaning behind paying respect to holy images often find it ludicrous that we do so. They do not realize that by paying respect to the Buddha, we are communicating with the Buddha.

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: m1ch43l on 06 March 2009, 10:36:52 AM
koq ga ada yg respon pertayaan saya seh? anda2 yg tdk menghormati Buddha rupang apakah pernah ke vihara? trs kl ga slh Sang Buddha sm muridNya lg jln di hutan ketemu tulang trs Sang Buddha menghormati tulang itu d..cmiiw  tlg dicariin donk kl ada di suttanya,thx

itu Sutra Bakti dan itu sutra palsu bikinan seorang bhiksu di China.
kl gt itu sutta karangan bhiksu itu sdri y? atau ada sutta yg aslinya?
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: nyanadhana on 06 March 2009, 10:41:07 AM
koq ga ada yg respon pertayaan saya seh? anda2 yg tdk menghormati Buddha rupang apakah pernah ke vihara? trs kl ga slh Sang Buddha sm muridNya lg jln di hutan ketemu tulang trs Sang Buddha menghormati tulang itu d..cmiiw  tlg dicariin donk kl ada di suttanya,thx

itu Sutra Bakti dan itu sutra palsu bikinan seorang bhiksu di China.
kl gt itu sutta karangan bhiksu itu sdri y? atau ada sutta yg aslinya?

ga ada sutra aslinya,itu bikinan sendiri dengan menemplok kata Buddha dan Ananda sedang berjalan2,sudah pernah kita bahas,coba cari thread Sutra Bakti.
Begini,terkadang umat Buddha gampang diracuni dengan segala sesuatu yang mereka ga tahu asal usulnya dan memberikan label baik padahl belum tentu itu adalah kebenaran dan Dhamma. maka dari itu anda mesti berhati2 juga dan selalu waspada mempelajari Dhamma, ada orang berteriak membela Dhamma sebenarnya hanya membela ego dan politiknya sendiri dan kambing hitamnya yah umat Buddha yang setengah modar pemahaman Dhammanya. _/\_
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: nyanadhana on 06 March 2009, 10:44:45 AM
to xenocross,
mau bertanya seharusnya Sutra ditulis berdasarkan zaman Sang Buddha,akan tetapi patung Buddha baru bermunculan beberapa abad setelah Buddha parinibbana. dan sedangkan dalam Sutta Pali terlihat Sang Buddha memberikan izin untuk menghormati objek suci seperti Buddhapada(tapak kaki Buddha),tempat penting dimana Sang Buddha lahir,mencapai kesucian dan prinibbana,serta terakhir relik yang muncul dari seroang Ariya, patung sama sekali tidak disebutkan dalam zaman Buddha.
Mahayana pun muncul beratus tahun setelah Buddha parinibbana,dan ketika itu kepercayaan Hindu mulai menguat akan image patung.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Forte on 06 March 2009, 10:46:26 AM
Saran bro..
Topik yang ditanyakan Michael cukup bagus.. Usul displit thread aja.. buat bahas suttanya..

Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: naviscope on 06 March 2009, 10:47:40 AM
koq ga ada yg respon pertayaan saya seh? anda2 yg tdk menghormati Buddha rupang apakah pernah ke vihara? trs kl ga slh Sang Buddha sm muridNya lg jln di hutan ketemu tulang trs Sang Buddha menghormati tulang itu d..cmiiw  tlg dicariin donk kl ada di suttanya,thx

itu Sutra Bakti dan itu sutra palsu bikinan seorang bhiksu di China.
kl gt itu sutta karangan bhiksu itu sdri y? atau ada sutta yg aslinya?

ga ada sutra aslinya,itu bikinan sendiri dengan menemplok kata Buddha dan Ananda sedang berjalan2,sudah pernah kita bahas,coba cari thread Sutra Bakti.
Begini,terkadang umat Buddha gampang diracuni dengan segala sesuatu yang mereka ga tahu asal usulnya dan memberikan label baik padahl belum tentu itu adalah kebenaran dan Dhamma. maka dari itu anda mesti berhati2 juga dan selalu waspada mempelajari Dhamma, ada orang berteriak membela Dhamma sebenarnya hanya membela ego dan politiknya sendiri dan kambing hitamnya yah umat Buddha yang setengah modar pemahaman Dhammanya. _/\_

dengan kata lain, mo bilang sutra mahayana itu palsu semua
hasil karangan geto?

hehehe... gitu j koq repot

loe mo bilang sutra hati itu juga palsu?
loe mo bilang sutra intan itu juga palsu?
loe mo bilang amitabha sutra itu juga palsu?

ato dengan kata lain, mo bilang loe paling tau segala-galanya,
loe tau ga, buddha juga membabarkan dharma kepada para dewa-dewa, para bodhisatva?
dan itu tercatat ga sama ananda...
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: nyanadhana on 06 March 2009, 10:50:46 AM
Saran bro..
Topik yang ditanyakan Michael cukup bagus.. Usul displit thread aja.. buat bahas suttanya..



sudah pernah dibahas di thread Sutra Bakti.

to navis,
saya tidak perlu meladeni orang yang ikut2an meramaikan sebuah acara dan memberikan kompor tidak perlu.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: naviscope on 06 March 2009, 10:55:36 AM
^
^
^
bukan, mengkompori

cuma mo klarifikasi, biar jelas gitu.... ;D
bisa tolong dijawab?
kasi statement yang jelas, sebagai seorang lanang...
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: F.T on 06 March 2009, 10:59:14 AM
:backtotopic:
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: nyanadhana on 06 March 2009, 11:01:56 AM
^
^
^
bukan, mengkompori

cuma mo klarifikasi, biar jelas gitu.... ;D
bisa tolong dijawab?
kasi statement yang jelas, sebagai seorang lanang...

tidak perlu diberi statement,sudah kita bahas materinya dari dulu,dan juga topik ini bagi pemula hanya akan berputar2 tanpa titik temu.kayaknya ada lowongan cocok buat anda jadi Devaputta Mara_/\_
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: xenocross on 06 March 2009, 11:05:50 AM
mana gua tau sutranya palsu atau asli
tapi kalau mahayana kan anggap asli
dan patung itu dianggap sebagai upaya, yg sebanding dengan simbol lainnya
kecuali relik mungkin lebih tinggi

buat yg udah tercerahkan, ga usah hormatin patung
buat yg masih awam, melekat dan menghormat itu boleh saja

makanya umat mahayana harusnya tidak setuju dengan BB
kalau Theravada beda pandangan ya terserah
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: m1ch43l on 06 March 2009, 11:11:59 AM
[at] michael,

mendingan melakukan cara pembinaan Buddha Maitreya dari pada seperti itu, ntar setiap ada yang lewat, anjing, kucing, kutu, semut, burung, manusia, apalagi ditambah tulang-tulang, semua kuburan apalagi dah yang lain yang aku gak ingat dalam jumlah yang terus menerus berinteraksi dengan kita, bisa-bisa seseorang atau guru Buddha kecapekan menghormat terus dan muka pegel senyum terus dan gigi kering kebuka terus. bisa-bisa gak dapat pengetahuan (kebijaksanaan pencerahan) apa-apa sibuk orientasinya keluar(diri) terus.  :'(

sori om mod!, pendinginan kan....
caranya bgmn melakukan pembinaan Buddha Maitreya tuh? ada websitenya or rujukannya ga? mau cb2 baca neh
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: m1ch43l on 06 March 2009, 11:14:56 AM
setau saya ke vihara sunter Dhammacakka jg beranjali atau menghormati Patung Buddha d,kan itu vihara Theravada cmiiw..
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: aitristina on 06 March 2009, 11:15:30 AM
wah wah wah...


topic makin panas ampe org2 ikut panas...

Knp mods N suka manas2in org ya...tipikal kompor provokator ya?

data terakhr soal bb, katanya mau ganti nama...

so udah lah gak ush banyak cing cong lagi


kita bahas BB bukan yg lain en jgn serang indipidu la

g lock neh thread....

br belajar lock senengnya wakakakak

Rhx to mod FT

:p

^
^
^
bukan, mengkompori

cuma mo klarifikasi, biar jelas gitu.... ;D
bisa tolong dijawab?
kasi statement yang jelas, sebagai seorang lanang...

tidak perlu diberi statement,sudah kita bahas materinya dari dulu,dan juga topik ini bagi pemula hanya akan berputar2 tanpa titik temu.kayaknya ada lowongan cocok buat anda jadi Devaputta Mara_/\_
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: coedabgf on 06 March 2009, 11:19:23 AM
wah aku males carinya nih, aku minta tolong siapa nih yang punya sutta/sutra tentang cara pembinaan dan tekadnya mencapai keBuddhaan Maitreya, bro michael ingin baca. please! atau digoogle aje bro mic.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: naviscope on 06 March 2009, 11:19:57 AM
^
^
^
bukan, mengkompori

cuma mo klarifikasi, biar jelas gitu.... ;D
bisa tolong dijawab?
kasi statement yang jelas, sebagai seorang lanang...

tidak perlu diberi statement,sudah kita bahas materinya dari dulu,dan juga topik ini bagi pemula hanya akan berputar2 tanpa titik temu.kayaknya ada lowongan cocok buat anda jadi Devaputta Mara_/\_

ga usa beri statement, dengan kata lain takut kan, tidak berani kan
kalau jadi orang ngomong-nya to the point saja dech, kebanyakan basa-basi ngak jelas, gw kan jd bingung... ;D

ato maybe u should open a topic, like "anda bertanya bro nyanadhana menjawab?"

kayaknya ada lowongan cocok buat anda jadi Devaputta Mara_/\_ <-- lebih baik saya menganggap demikian, sehingga saya berusaha berbuat baik dan tidak merasa diri paling pinter dan paling bener dan paling tidak punya ego... hihihi


mana gua tau sutranya palsu atau asli
tapi kalau mahayana kan anggap asli
dan patung itu dianggap sebagai upaya, yg sebanding dengan simbol lainnya
kecuali relik mungkin lebih tinggi

buat yg udah tercerahkan, ga usah hormatin patung
buat yg masih awam, melekat dan menghormat itu boleh saja

makanya umat mahayana harusnya tidak setuju dengan BB
kalau Theravada beda pandangan ya terserah

di Thailand, malahan diboikot tuh.... Thailand bukan nya mayoritas Theravada?

BUddha BAR
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: coedabgf on 06 March 2009, 11:22:19 AM
SeMangAt!!! klo kata sapa yach pemeran cewek di film seri drama korea.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: nyanadhana on 06 March 2009, 11:26:25 AM

ga usa beri statement, dengan kata lain takut kan, tidak berani kan
kalau jadi orang ngomong-nya to the point saja dech, kebanyakan basa-basi ngak jelas, gw kan jd bingung... Grin

ato maybe u should open a topic, like "anda bertanya bro nyanadhana menjawab?"


napis ,tidak perlu mengompori orang seperti itu.tidak ada gunanya,bukan karena takut atau apa,kita sudah membahas topik yang kamu mau di beberapa halaman,tinggal niat kamu mencarinya kembali dan membacanya ulang,disitu ada tulisan saya.tidak ada yang ditutup2in,dan untuk beberapa hal sudah tidak perlu komentar lagi,thanks _/\_

kayaknya ada lowongan cocok buat anda jadi Devaputta Mara_/\_ <-- lebih baik saya menganggap demikian, sehingga saya berusaha berbuat baik dan tidak merasa diri paling pinter dan paling bener dan paling tidak punya ego... hihihi

silahkan interpretasi sesukanya.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: DharmaGavesin on 06 March 2009, 11:34:53 AM
Dari:
"Ben Charlie" <bencharlieme [at] yahoo.com>



Sekarang semakin jelaslah siapa biang kerok timbulnya 3 surat rekomendasi pemakaian kata dan pendirian Buddha bar.

Forum Anti Buddha Bar (FABB) baru menerima copy Surat tertulis tertanggal 4 Maret 2009 dengan kop surat resmi dari Sdr Santoso Witoyo, Ketua Dewan Pengurus Daerah Majelis Agama Buddha Mahayana Indonesia (Majabumi) DKI Jakarta:
Bahwa surat tertanggal 14 Nov 2008 yang ditandatangani oleh Budiman Sudharma selaku sekretaris dan Sdr Santoso Witoyo selaku ketua, yang menyatakan tidak keberatan dg penggunaan merek dagang Buddha bar (BB), adalah tidak terdaftar dalam arsip DPD Majabumi dan di luar tanggung jawab Sdr Santoso Witoyo selaku ketua.

Demikian pula seolah-olah DPD Majabumi pernah menerima surat permohonan dari PT Nireta Vista Creative (pemilik BB di Indonesia) adalah tidak benar.
DPD Majabumi dan segenap Umat Buddha Mahayana pada prinsipnya TIDAK SETUJU dan SANGAT MENENTANG nama Buddha digunakan untuk komersial, apalagi untuk sebuah BAR.

Jadi ada indikasi bahwa tanda tangan Sdr Santoso Witoyo (Ketua DPD Majabumi DKI) telah DIPALSUKAN (oleh oknum BS = Buddhist Sesat, yang sangat membela keberadaan BB) dalam surat pertama yang mengizinkan BB memakai nama Buddha!

Bagi yang ingin melihat scanned surat2 tsb (termasuk surat penolakan BB dari Walubi dan penolakan dari Departemen Agama (Dirjen Bimas Buddha), silakan japri saya.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: DharmaGavesin on 06 March 2009, 11:37:15 AM
Sumber : Milis Buddhis

2 March 2009

Hati-hati teman seperjuangan umat Buddhist yang tercinta, kita punya oknum pengkhianat seperti durna dalam Bharatayudha atau Judas Iscariot dalam bible.
Si durna ini mengaku-ngaku mewakili generasi muda Buddhist mazhab tertentu, padahal tidak ada satupun generasi muda Buddhist yang mengakui dia. Dan dia sangat menjilat si bekas gub, dia membela habis2 an Buddha bar di tiap forum.

Dia bahkan menyebarkan surat dan telepon ke pers, yang isinya memecah-belah dan mengadu domba umat Buddha, seolah-olah seluruh umat Buddha setuju dengan Buddha bar! Kalau bertemu dia, segera amankan dan bawa ke pihak berwajib..

Disinyalir, investor Buddha bar tertipu oleh si durna, karena dia menjamin bahwa umat Buddha tidak akan keberatan dengan dibukanya Buddha bar di Jakarta, padahal dari Perwakian Umat Buddha Indonesia (Walubi) dan Direktorat Jendral Bimas Agama Buddha telah mengirimkan surat resmi berisi ketidaksetujuan dan penolakan akan pemakaian nama Buddha bar ke management Buddha bar dan pihak berwenang, apalagi dari seluruh umat Buddhist, jelas kita tidak setuju. Namun karena si durna sudah terlanjur berjanji ke investor Buddha bar, dia harus mati2an membela posisinya dengan membela habis2an eksistensi Buddha bar di Menteng.

Dia juga menjadi anggota banyak milis Buddhist, sehingga sewaktu saya memberitahukan undangan Fraksi PDS di DPR, dia juga datang dan menyebarkan selebaran berkop surat Buddhist yang tidak legal, bahkan dengan membawa-bawa nama salah satu pemuka agama Buddha, kepada wartawan, yang isinya membela habis2an keberadaan Buddha bar (BB) di Jakarta (seolah-olah dari generasi muda Buddhist sangat setuju dengan BB).

Tapi tenang saja, Tim Advokasi kita (yang terdiri dari ahli-ahli hukum tangguh & berpengalaman, Pemuka2 agama Buddha yang sah, masyarakat) dari Forum Anti Buddha bar (dengan supporter dari non-Buddhist juga karena banyak yang tidak suka dengan barang haram seperti alcohol,bir, wine,whisky dan prostitusi terselubung di dalam Buddha bar itu), telah siap di hari-hari mendatang dengan strategi yang jitu.

Harap teman2 seperjuangan umat Buddhist membantu dengan doa, samadhi dan kehadirannya di setiap meeting kami. Saya tidak akan memforward di milis jadwalnya, karena si durna jadi mengetahui langkah2 kita, saya akan menyebarkan dengan cara lain.

“Seorang teman adalah kawan seperjalanan. Seorang Ibu adalah teman di rumah. Orang yang mau menolong saat dibutuhkan, adalah teman yang baik dan setia. Akan tetapi, perbuatan baik yang dilakukan oleh diri sendiri, adalah Teman Sejati pada masa yang akan dating” (sabda Guru Agung Buddha dalam Samyuta Nikaya I,37)

Sadhu..Sadhu. .Sadhu…

Mettacittena & Anumodana,
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: aitristina on 06 March 2009, 11:37:39 AM
LOCKKKKKKKKKKKK n Lock

pisss

Title: Statement STI mengenai Buddha Bar
Post by: F.T on 08 March 2009, 08:33:03 AM
SANGHA THERAVADA INDONESIA
Vihara Jakarta Dhammacakka Jaya, Jl. Agung Permai XV/12,Jakarta 14350. Telp (021) 64716739. Faks (021) 6450206.Vihara Mendut, Kotakpos 111, Kota Mungkid 56501,Magelang. Telp (0293) 788236. Faks (0293) 788404.

Nomor : 003/STI/III/ 2009 Kota Mungkid, 4 Maret 2009

Hal : Petunjuk Moral KepadaY.M. Para Bhikkhu Anggota Sangha Theravàda Indonesiadi tempat

Namo Buddhaya

Sehubungan dengan munculnya berbagai pertanyaan perihal penggunaan nama Buddha dan penempatan patung Buddha di "Buddha-bar" , Jakarta; berikut ini kami menyampaikan beberapa petunjuk moral untuk menyikapi hal tersebut di atas.

1.Penggunaan nama Buddha dan penempatan patung Buddha di "Buddha-bar" , Jakarta, dipandang tidak etis bagi kehidupan sosial masyarakat Buddhis.

2.Kami harap Bhante/Avuso memberi nasihat kepada umat Buddha agar tidak merespon hal tersebut di atas dengan tingkahlaku yang tidak sesuai nilai-nilai Dhamma, karena tingkahlaku itu justru akan merendahkan / mengorbankan kemuliaan Buddhadhamma yang kita junjung tinggi di atas segala-galanya. Sikap tepat bagi umat Buddha untuk menyelesaikan hal tersebut hendaknya dengan cara yang mengutamakan pikiran bijak, bermoral, dan kejernihan batin sesuai dengan nilai-nilai kemuliaan Buddhadhamma.

Semoga Bhante/Avuso dapat menjalankan tugas pengabdian Dhamma dengan tetap bersemangat dan tenang batin. Semoga Tiratana selalu melindungi.

Mettàcittena,

SANGHA THERAVADA INDONESIABhikkhu Jotidhammo, Mahathera Ketua Umum / Sanghanayaka

Tembusan :1.Yth. PP Majelis Agama Buddha Theravada Indonesia (Magabudhi), Jakarta2.Yth. PP Wanita Theravada Indonesia (Wandani), Jakarta3.Yth. DPP Pemuda Theravada Indonesia (Patria), Jakarta
Title: Update data terbaru ttg Buddha Bar
Post by: Menang on 08 March 2009, 10:33:11 AM
Dear all rekan-rekan,

Jika ada data atau informasi tentang Buddha Bar yang terbaru, silahkan posting disini supaya info bisa diketahui semua orang sebab tiap orang memiliki sumber informasi yang berbeda.

Dan juga untuk mengetahui sudah sampai sejauh mana perkembangan tentang Buddha Bar.

Title: KPK Akan Cek Penggunaan Gedung Imigrasi untuk Buddha Bar
Post by: Menang on 08 March 2009, 10:43:40 AM
Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan melakukan pengecekan terkait penggunaan gedung pemerintah untuk tempat swasta. Salah satunya bekas Gedung Imigrasi yang terletak di kawasan Menteng, Jakarta Pusat untuk restoran Buddha Bar.

"Sepanjang ada dugaan penyimpangan, akan kita cek dan tindak lanjuti," kata Wakil Ketua KPK Bidang Pencegahan Haryono Umar saat dihubungi melalui telepon, Minggu (8/3/2009).

Sesuai aturan, penggunaan aset milik pemerintah daerah diatur dalam PP No 26 tahun 2006.

"Nilainya di bawah Rp 5 M harus ada izin Gubernur, dan di atas nilai itu harus ada izin dari DPRD melalui Perda," jelasnya.

Memang, Lanjut Haryono, selama ini penggunaan aset-aset milik pemerintah rawan disalahgunakan. "Penyewaan itu juga harus ditenderkan, dan tidak boleh kemudian disewakan kembali," tutupnya.

Sebelumnya, ICW meminta KPK dan Kejaksaan untuk menyelidiki apakah ada penyimpangan dalam penggunaan bangunan yang dulu dikenal dengan sebutan Bataviasche Kunstkring itu. ICW juga meminta Pemprov DKI Jakarta menjelaskan kepada publik mekanisme dan prosedur pengalihan tersebut, dan menjelaskan tidak adanya potensi konflik kepentingan (conflict of interest) dalam pengalihan status kepemilikan
Title: Re: KPK Akan Cek Penggunaan Gedung Imigrasi untuk Buddha Bar
Post by: Menang on 08 March 2009, 10:45:27 AM
KPK Didesak Usut Penggunaan Gedung Imigrasi untuk Buddha Bar
Indra Subagja - detikNews

Jakarta - Indonesia Corruption Watch (ICW) mengendus dugaan korupsi dalam penggunaan Gedung Imigrasi di Menteng, Jakarta Pusat oleh Buddha Bar. KPK dan Kejaksaan didesak untuk melakukan penyelidikan.

"Aparat penegak hukum, Kejaksaan atau Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) perlu melakukan pemeriksaan jika terdapat dugaan penyimpangan dalam proses pengalihan asset budaya yang harus dilindungi tersebut," kata anggota Badan Pekerja ICW Emerson Yuntho dalam surat elektronik yang diterima detikcom, Jumat (6/3/2009).

Dia menjelaskan Pemerintah DKI Jakarta juga harus menjelaskan kepada publik mekanisme dan prosedur pengalihan tersebut, dan menjelaskan tidak adanya potensi konflik kepentingan (conflict of interest) dalam pengalihan status kepemilikan.

Selain itu perlu dijelaskan transparansi dana-dana APBD yang telah dikeluarkan dalam melindungi gedung ex kantor imigrasi (Bataviasche Kunstkring) selama ini.

"Apakah benda/gedung cagar budaya bisa dialihkan untuk kepentingan pribadi? Apakah tidak ada penyimpangan dalam kasus pengalihan gedung cagar budaya (Buddha Bar) kepada pihak swasta?" urai Emerson.

Dia menguraikan, menurut pasal 19 ayat 2(b) UU No 5 tahun 1992 tentang cagar budaya dijelaskan bahwa pemanfaatan benda cagar budaya tidak dapat dilakukan semata-mata untuk kepentingan pribadi dan/atau golongan.

Kemudian juga dalam konteks kepariwisataan, pemanfaatan peninggalan purbakala, peninggalan sejarah, seni budaya menurut pasal 6 UU No 9 tahun 1990, harus memperhatikan nilai-nilai agama, adat-istiadat, serta pandangan dan nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat.

"Ketika terjadi pengambilalihan kantor Imigrasi (Bataviasche Kunstkring) dari Departemen Kehakiman dan Hak Azasi Manusia tahun 2001, Pemda DKI Jakarta mengusulkan tambahan biaya pada pos proyek inventarisasi aset daerah dari Rp 1 miliar menjadi Rp 30 Miliar. Dana sebesar itu akan digunakan untuk melindungi gedung kantor imigrasi yang dianggap yang memiliki nilai sejarah tinggi," jelasnya.
Title: Re: Update data terbaru ttg Buddha Bar
Post by: xenocross on 08 March 2009, 12:36:57 PM
http://www.samaggi-phala.or.id/berita_dtl.php?cont_id=1387


SANGHA THERAVÄ€DA INDONESIA
Vihara Jakarta Dhammacakka Jaya, Jl. Agung Permai XV/12,
Jakarta 14350. Telp (021) 64716739. Faks (021) 6450206.
Vihara Mendut, Kotakpos 111, Kota Mungkid 56501,
Magelang. Telp (0293) 788236. Faks (0293) 788404.

 

Nomor : 003/STI/III/2009                                      Kota Mungkid, 4 Maret 2009
Hal      : Petunjuk Moral

 

Kepada
Y.M. Para Bhikkhu Anggota Sangha Theravà da Indonesia
di tempat

 

Namo Buddhaya

Sehubungan dengan munculnya berbagai pertanyaan perihal penggunaan nama Buddha dan penempatan patung Buddha di “Buddha-bar”, Jakarta; berikut ini kami menyampaikan beberapa petunjuk moral untuk menyikapi hal tersebut di atas.

   1.
      Penggunaan nama Buddha dan penempatan patung Buddha di “Buddha-bar”, Jakarta, dipandang tidak etis bagi kehidupan sosial masyarakat Buddhis.

   2.
      Kami harap Bhante/Avuso memberi nasihat kepada umat Buddha agar tidak merespon hal tersebut di atas dengan tingkahlaku yang tidak sesuai nilai-nilai Dhamma, karena tingkahlaku itu justru akan merendahkan / mengorbankan kemuliaan Buddhadhamma yang kita junjung tinggi di atas segala-galanya. Sikap tepat bagi umat Buddha untuk menyelesaikan hal tersebut hendaknya dengan cara yang mengutamakan pikiran bijak, bermoral, dan kejernihan batin sesuai dengan nilai-nilai kemuliaan Buddhadhamma.

Semoga Bhante/Avuso dapat menjalankan tugas pengabdian Dhamma dengan tetap bersemangat dan tenang batin. Semoga Tiratana selalu melindungi.

 

Mettà cittena,

 
SANGHA THERAVADA INDONESIA

Bhikkhu Jotidhammo, Mahathera
Ketua Umum / Sanghanayaka

Tembusan :

   1.
      Yth. PP Majelis Agama Buddha Theravada Indonesia (Magabudhi), Jakarta
   2.
      Yth. PP Wanita Theravada Indonesia (Wandani), Jakarta
   3.
      Yth. DPP Pemuda Theravada Indonesia (Patria), Jakarta
Title: Re: Statement STI mengenai Buddha Bar
Post by: m1ch43l on 08 March 2009, 12:56:48 PM
setuju...cia you...
_/\_
Title: Re: Update data terbaru ttg Buddha Bar
Post by: ndrosubiyanto on 08 March 2009, 02:35:52 PM
Thanks brur. Hal ini sempat bikin naik darah!
Title: Re: Update data terbaru ttg Buddha Bar
Post by: doris on 08 March 2009, 04:07:32 PM
katanya Buddha Bar dilahirkan atas restu seorang bhiksu dan kelompoknya yang juga sebagai pemilik saham

wah harus diklarifikasi tuh


Doris

Title: Re: Update data terbaru ttg Buddha Bar
Post by: Mantap on 08 March 2009, 05:32:41 PM
Kabarnya sekarang semua lagi tunggu info dari pemilik BB yang katanya lagi urus pergantian nama.

Tapi harus ada dateline donk, jangan sampai 10th baru ganti nama ya sama saja.

Bisa saja untuk meredakan keadaan bilang tunggu persetujuan dari perancis untuk ganti nama, tapi mau tunggu sampai kapan?

Tetap follow up sajalah...
Title: Re: Statement STI mengenai Buddha Bar
Post by: naviscope on 08 March 2009, 07:25:59 PM
keduaX,

saya tidak bisa tidak setuju bro.

bahkan sangha THERAVADA juga sudah menyatakan sikap....

BUddha BAR
Title: Re: Statement STI mengenai Buddha Bar
Post by: cunda on 08 March 2009, 07:39:22 PM
namaste suvatthi hotu

Semoga pernyataan Sangha Theravada Indonesia mencerahkan pihak Buddha Bar untuk segera berbenah diri, dan Semoga pernyataan ini juga menyadarkan "kelompok tertentu" yang mengatas-namakan umat Buddha yang telah bertindak gegabah memberikan rekomendasi pada pihak Buddha Bar.

Kami masih sabar menunggu lembaga agama Buddha lainnya untuk menyatakan sikapnya
Semoga kita semua sabar dan sadar dalam mengahadapi kenyataan ini.


Thuti
Title: Re: Statement STI mengenai Buddha Bar
Post by: xenocross on 08 March 2009, 09:21:40 PM
guys, kattanya di tvri hari senin besok ada acara berita "dosa Buddha Bar"
mau nonton?
Title: Re: Update data terbaru ttg Buddha Bar
Post by: xenocross on 08 March 2009, 09:25:55 PM
senin besok jam 6 pagi ada acara "dosa buddha bar"  di tvri
mau bangun pagi nonton?
ada yg rekamin dong, post ke youtube
Title: Re: Statement STI mengenai Buddha Bar
Post by: m1ch43l on 08 March 2009, 09:42:09 PM
guys, kattanya di tvri hari senin besok ada acara berita "dosa Buddha Bar"
mau nonton?
jam brp bro?
Title: Re: Statement STI mengenai Buddha Bar
Post by: xenocross on 09 March 2009, 06:28:03 PM
jam 6 pagi..... gua ga nonton. ada yg nonton?
Title: Re: Statement STI mengenai Buddha Bar
Post by: yanfei on 09 March 2009, 06:36:58 PM
akhirnya.... fatwanya(istilah agama tetangga) keluar
 _/\_
Title: Re: Statement STI mengenai Buddha Bar
Post by: J.W on 09 March 2009, 06:40:33 PM
Quote
SANGHA THERAVADA INDONESIA
Vihara Jakarta Dhammacakka Jaya, Jl. Agung Permai XV/12,Jakarta 14350. Telp (021) 64716739. Faks (021) 6450206.Vihara Mendut, Kotakpos 111, Kota Mungkid 56501,Magelang. Telp (0293) 788236. Faks (0293) 788404.

Nomor : 003/STI/III/ 2009 Kota Mungkid, 4 Maret 2009

Hal : Petunjuk Moral KepadaY.M. Para Bhikkhu Anggota Sangha Theravàda Indonesiadi tempat

Namo Buddhaya

Sehubungan dengan munculnya berbagai pertanyaan perihal penggunaan nama Buddha dan penempatan patung Buddha di "Buddha-bar" , Jakarta; berikut ini kami menyampaikan beberapa petunjuk moral untuk menyikapi hal tersebut di atas.

1.Penggunaan nama Buddha dan penempatan patung Buddha di "Buddha-bar" , Jakarta, dipandang tidak etis bagi kehidupan sosial masyarakat Buddhis.

2.Kami harap Bhante/Avuso memberi nasihat kepada umat Buddha agar tidak merespon hal tersebut di atas dengan tingkahlaku yang tidak sesuai nilai-nilai Dhamma, karena tingkahlaku itu justru akan merendahkan / mengorbankan kemuliaan Buddhadhamma yang kita junjung tinggi di atas segala-galanya. Sikap tepat bagi umat Buddha untuk menyelesaikan hal tersebut hendaknya dengan cara yang mengutamakan pikiran bijak, bermoral, dan kejernihan batin sesuai dengan nilai-nilai kemuliaan Buddhadhamma.

Semoga Bhante/Avuso dapat menjalankan tugas pengabdian Dhamma dengan tetap bersemangat dan tenang batin. Semoga Tiratana selalu melindungi.

Mettàcittena,

SANGHA THERAVADA INDONESIABhikkhu Jotidhammo, Mahathera Ketua Umum / Sanghanayaka

Tembusan :1.Yth. PP Majelis Agama Buddha Theravada Indonesia (Magabudhi), Jakarta2.Yth. PP Wanita Theravada Indonesia (Wandani), Jakarta3.Yth. DPP Pemuda Theravada Indonesia (Patria), Jakarta

Semoga menjadi 'tamparan' bagi yg bertingkah aneh...
Title: Re: Update data terbaru ttg Buddha Bar
Post by: ndrosubiyanto on 09 March 2009, 08:53:36 PM
jam berapa acarnya bro??
Title: Re: Statement STI mengenai Buddha Bar
Post by: nyanadhana on 10 March 2009, 08:30:10 AM
statement ini tidak hanya berlaku bagi Buddha Bar, antek pengkhianat yang bikin Buddha Bar ada, melainkan juga tamparan kepada umat Buddha sendiri yang mengaku2 membawa bendera Buddha dengan tindakan tidak etis terhadap Buddha bar sendiri.

Reuteurs menuliskan(crosscheck di net): bahwa sedari dulu,agama Buddha adalah agama penuh toleransi dan cinta damai berbeda dengan agama lain yang langsung akan menyatakan perang, menghancurkan,merajam hal-hal yang tidak berkenaan dengan dirinya,namun tindakan umat Buddha yang pada status sekarang terhadap Buddha bar telah membelokkan pernyataan bahwa agama buddha adalah agama toleransi penuh cinta damai menjadi agama yang sama saja dengan agama lain.

Malukah kita? kita bertindak atas kepentingan sendiri yang akhirnya membawa nama buruk bagi agama Buddha itu sendiri?
Title: Re: Statement STI mengenai Buddha Bar
Post by: Sunce™ on 10 March 2009, 08:46:50 AM
seppppppppppp.....
STI pasti bisa menyelesaikan ini dengan baik..
Title: Re: Update data terbaru ttg Buddha Bar
Post by: kiman on 10 March 2009, 09:24:29 AM
nama Buddha Bar mau diganti menjadi Buddhabar <<< ga pake spasi.

"Bisa saja nama Buddha Bar disatuin tanpa spasi. Kalau digabungin kan jadi nggak ada maknanya," kata Djian Faridz, pemilik Buddha Bar di Jakarta, kepada wartawan, semalam, Senin 2 Maret 2009.

sumber: http://metro.vivanews.com/news/read/35448-_kami_ajukan_izin_pergantian_nama_ke_paris_
Title: Re: Update data terbaru ttg Buddha Bar
Post by: nyanadhana on 10 March 2009, 09:27:05 AM
ahahahaha bahasa manusia itu memang enak diputarbalikkan yah...banyak celahnya...hauahuhaua.
Title: Re: Update data terbaru ttg Buddha Bar
Post by: coedabgf on 10 March 2009, 09:43:45 AM
apalagi klo ditambah awalan a, jadi nama timur tengah deh 'abuddhabar'  :)), klaim mengklaim akhirnya jadi tertuju oleh karena (kebanggaan) milik siapa? jadi gak membawa nilai pemberitaan yang baik atau berguna lagi dah apalagi membawa pesan kebenaran. apalagi nantinya patungnya diganti dengan patung-patung lain yang gak membawa suasana eksotik keBuddhaan, gak ada lagi dah kesempatan untuk kerjasama disini untuk memperkenalkan (misalnya menampilkan/menuliskan) inti ajaran sang Buddha dalam berbagai bahasa.
Title: Re: Update data terbaru ttg Buddha Bar
Post by: coedabgf on 10 March 2009, 09:49:41 AM
awam masih memerlukan lambang-lambang dalam keyakinannya (tahap upacara) yang sebenarnya adalah gambaran (kelemahan) corak batin diri, tetapi kebenaran sejati bebas dari nama dan rupa.
Title: Re: Statement STI mengenai Buddha Bar
Post by: purnama on 10 March 2009, 09:50:58 AM
seppppppppppp.....
STI pasti bisa menyelesaikan ini dengan baik..


Mau STI kek, Mau SMI kek, Mau SVI kek, bukan saatnya menonjolkan Kehebatan aliran tapi, lebih bersatu dalam menyelesaikan masalah Buddha bar, yang terlalu kontroversi. Percuma kalo satu aliran bergerak sendirian juga ngak efek. Tapi kalo rame - rame lebih
 baik. Intinya Bersatu kita teguh bercerai kita runtuh
Title: Re: Update data terbaru ttg Buddha Bar
Post by: nyanadhana on 10 March 2009, 09:55:34 AM
hahahaha semua hanyalah ego dan berakhir dengan ketidakpuasan ego.
Title: Re: Update data terbaru ttg Buddha Bar
Post by: nyanadhana on 10 March 2009, 09:57:20 AM
apakah tahap upacara menyebutkan patung sebagai langkah awal,atau kata Buddha sebagai awal? setau saya tahap upacara hanya butuh saddha(keyakinan) bukan lambang2.
Title: Re: Statement STI mengenai Buddha Bar
Post by: Sunce™ on 10 March 2009, 09:58:34 AM
iya ngerti broo.. mksd aku kalo STI dah bilang kaya
Quote
Sikap tepat bagi umat Buddha untuk menyelesaikan hal tersebut hendaknya dengan cara yang mengutamakan pikiran bijak, bermoral, dan kejernihan batin sesuai dengan nilai-nilai kemuliaan Buddhadhamma.

pasti akan terselesaikan dengan baik.. ;D
Title: Re: Statement STI mengenai Buddha Bar
Post by: naviscope on 10 March 2009, 10:00:55 AM
statement ini tidak hanya berlaku bagi Buddha Bar, antek pengkhianat yang bikin Buddha Bar ada, melainkan juga tamparan kepada umat Buddha sendiri yang mengaku2 membawa bendera Buddha dengan tindakan tidak etis terhadap Buddha bar sendiri.

Reuteurs menuliskan(crosscheck di net): bahwa sedari dulu,agama Buddha adalah agama penuh toleransi dan cinta damai berbeda dengan agama lain yang langsung akan menyatakan perang, menghancurkan,merajam hal-hal yang tidak berkenaan dengan dirinya,namun tindakan umat Buddha yang pada status sekarang terhadap Buddha bar telah membelokkan pernyataan bahwa agama buddha adalah agama toleransi penuh cinta damai menjadi agama yang sama saja dengan agama lain.

Malukah kita? kita bertindak atas kepentingan sendiri yang akhirnya membawa nama buruk bagi agama Buddha itu sendiri?

setuju
tapi perasaan kemarin ada yang mendukung tuh, buddha bar, gw lupa, sapa yah??? ;D
Title: Re: Update data terbaru ttg Buddha Bar
Post by: Reenzia on 10 March 2009, 10:01:13 AM
tampaknya makin bnyk yg sibuk 'mengurusi' masalah ttg buddha bar ini ya
di facebook aja ada gerakan anti buddha bar

melepas tanggung jawab sosial?
melepas apa itu yg disebut nama baik?
siapkah batin ini melepas semua itu?  ^-^ ^-^ ^-^ ^-^ ^-^
Title: Re: Statement STI mengenai Buddha Bar
Post by: nyanadhana on 10 March 2009, 10:06:12 AM
statement ini tidak hanya berlaku bagi Buddha Bar, antek pengkhianat yang bikin Buddha Bar ada, melainkan juga tamparan kepada umat Buddha sendiri yang mengaku2 membawa bendera Buddha dengan tindakan tidak etis terhadap Buddha bar sendiri.

Reuteurs menuliskan(crosscheck di net): bahwa sedari dulu,agama Buddha adalah agama penuh toleransi dan cinta damai berbeda dengan agama lain yang langsung akan menyatakan perang, menghancurkan,merajam hal-hal yang tidak berkenaan dengan dirinya,namun tindakan umat Buddha yang pada status sekarang terhadap Buddha bar telah membelokkan pernyataan bahwa agama buddha adalah agama toleransi penuh cinta damai menjadi agama yang sama saja dengan agama lain.

Malukah kita? kita bertindak atas kepentingan sendiri yang akhirnya membawa nama buruk bagi agama Buddha itu sendiri?

setuju
tapi perasaan kemarin ada yang mendukung tuh, buddha bar, gw lupa, sapa yah??? ;D

baca tulisan saya baik2...lebih banyak saya menuju pada umat Buddha yang bukan umat Dhamma. soal buddha bar,urusan politik,tidak perlu campur tangan.
Title: Re: Statement STI mengenai Buddha Bar
Post by: Elin on 10 March 2009, 11:04:25 AM
1.Penggunaan nama Buddha dan penempatan patung Buddha di "Buddha-bar" , Jakarta, dipandang tidak etis bagi kehidupan sosial masyarakat Buddhis.
SETUJUUU BANGET... Pernah terpikir kenapa ya mereka (pemilik Buddha Bar) tidak menyadari bahwa hal ini tidak menghormati umat Buddha??? Pemilihan nama bar nya sangat frontal...


2.Kami harap Bhante/Avuso memberi nasihat kepada umat Buddha agar tidak merespon hal tersebut di atas dengan tingkahlaku yang tidak sesuai nilai-nilai Dhamma, karena tingkahlaku itu justru akan merendahkan / mengorbankan kemuliaan Buddhadhamma yang kita junjung tinggi di atas segala-galanya. Sikap tepat bagi umat Buddha untuk menyelesaikan hal tersebut hendaknya dengan cara yang mengutamakan pikiran bijak, bermoral, dan kejernihan batin sesuai dengan nilai-nilai kemuliaan Buddhadhamma.
wow... statement ini bener2 menggambarkan sikap umat Buddha semesti nya jika terjadi hal2 yang tidak menyenangkan terhadap agama Buddha... Walaupun demikian kita tidak boleh mengharapkan hal yang buruk / celaka bagi mereka (pemilik Buddha Bar)..


Semoga Semua Makhluk Berbahagia,
Elin
Title: Re: Statement STI mengenai Buddha Bar
Post by: Kelana on 10 March 2009, 11:09:32 AM
Pertama. Rekan-rekan, ini PETUJUK MORAL BUKAN FATWAH
Kedua: mengenai Reuteurs mungkin yang benar Reuters:

Quote
Reuteurs menuliskan(crosscheck di net): bahwa sedari dulu,agama Buddha adalah agama penuh toleransi dan cinta damai berbeda dengan agama lain yang langsung akan menyatakan perang, menghancurkan,merajam hal-hal yang tidak berkenaan dengan dirinya,namun tindakan umat Buddha yang pada status sekarang terhadap Buddha bar telah membelokkan pernyataan bahwa agama buddha adalah agama toleransi penuh cinta damai menjadi agama yang sama saja dengan agama lain.


Saya belum ketemu sumber beritanya, jadi belum bisa berkomentar, nanti malah jadi ada fitnah di antara kita  ^-^
Title: Re: Statement STI mengenai Buddha Bar
Post by: hatRed on 10 March 2009, 11:18:44 AM
2.Kami harap Bhante/Avuso memberi nasihat kepada umat Buddha agar tidak merespon hal tersebut di atas dengan tingkahlaku yang tidak sesuai nilai-nilai Dhamma, karena tingkahlaku itu justru akan merendahkan / mengorbankan kemuliaan Buddhadhamma yang kita junjung tinggi di atas segala-galanya. Sikap tepat bagi umat Buddha untuk menyelesaikan hal tersebut hendaknya dengan cara yang mengutamakan pikiran bijak, bermoral, dan kejernihan batin sesuai dengan nilai-nilai kemuliaan Buddhadhamma.

emank menjunjung tinggi dan terusik dengan adanya yg merendahkan/mengorbankan kemuliaan BuddhaDhamma itu gak termasuk tingkah laku yang tidak sesuai nilai-nilai Dhamma, karena tingkahlaku itu justru akan merendahkan / mengorbankan kemuliaan Buddhadhamma yang kita junjung tinggi di atas segala-galanya ya?

::)
Title: Re: Statement STI mengenai Buddha Bar
Post by: naviscope on 10 March 2009, 11:20:35 AM
statement ini tidak hanya berlaku bagi Buddha Bar, antek pengkhianat yang bikin Buddha Bar ada, melainkan juga tamparan kepada umat Buddha sendiri yang mengaku2 membawa bendera Buddha dengan tindakan tidak etis terhadap Buddha bar sendiri.

Reuteurs menuliskan(crosscheck di net): bahwa sedari dulu,agama Buddha adalah agama penuh toleransi dan cinta damai berbeda dengan agama lain yang langsung akan menyatakan perang, menghancurkan,merajam hal-hal yang tidak berkenaan dengan dirinya,namun tindakan umat Buddha yang pada status sekarang terhadap Buddha bar telah membelokkan pernyataan bahwa agama buddha adalah agama toleransi penuh cinta damai menjadi agama yang sama saja dengan agama lain.

Malukah kita? kita bertindak atas kepentingan sendiri yang akhirnya membawa nama buruk bagi agama Buddha itu sendiri?

setuju
tapi perasaan kemarin ada yang mendukung tuh, buddha bar, gw lupa, sapa yah??? ;D

baca tulisan saya baik2...lebih banyak saya menuju pada umat Buddha yang bukan umat Dhamma. soal buddha bar,urusan politik,tidak perlu campur tangan.

waduh2, koq jd situ yang merasa? << ;D

bukan nya situ kemarin bilang sudah tidak ada ego?
Title: Re: Statement STI mengenai Buddha Bar
Post by: nyanadhana on 10 March 2009, 11:27:17 AM
mau tanya donk, Dharma Niyoga itu apa yah seperti yang disebutkan oleh SMI bahwa mereka pemegang Dharma Niyoga tertinggi
Title: Re: Statement STI mengenai Buddha Bar
Post by: JH sugathadasa on 10 March 2009, 12:45:52 PM
hmm.. inilah panutan yg perlu kita jalani.

Atas segala kondisi yg dihadapi, kesadaran harus tetap terjaga.
Cinta kasih dan prilaku bijak harus tetap dilaksanakan
Title: Re: Update data terbaru ttg Buddha Bar
Post by: Karma_kamu on 10 March 2009, 05:59:10 PM
Buddha Bar & Kapitalisme

Oleh: Ponijan Liaw



Kecewa, tersinggung dan marah. Itu barangkali yang paling pas menggambarkan situasi yang menguras energi kognisi dan afeksi satu elemen warga bangsa ini: umat Buddha karena eksistensi Buddha Bar di kawasan elit Jakarta. Kehadiran bar ini berhasil menggelorakan dan merekatkan semangat persatuan seluruh komponen Buddhis dari berbagai tradisi dan lokasi. Suatu pertanda bahwa ada sebuah peristiwa yang luar biasa tengah berlangsung di panggung kehidupan ini. Terminologi ’Buddha’ yang mengandung multimakna sakral: tokoh panutan, yang tercerahkan, dan tujuan akhir kemana umat menuju, telah diabrasi dan dinistakan oleh kapitalisme global di kancah nasional. Kapitalisme machiavelistis semacam ini tentu tidak dapat dijadikan tradisi apalagi transaksi. Disana ada simbol-simbol suci yang dihormati dan diagungkan. Dunia telah mencatat betapa praktik semacam ini telah mengalami badai protes yang tiada pernah akan surut. Lihat saja, bagaimana ketika di pusat bisnis Mid Town Man Heaton di New York, akan dibangun sebuah bar dengan nama Apple Mecca, yang bagi keyakinan muslim, nama ini tentu tidak asing berarti Ka’bah Macca/Mecca. Apalagi dengan desain eksterior depan yang menyerupai ka’bah. Berbagai kecaman datang menghujani sang kapitalis, Apple Computer. Perusahaan yang terkenal dengan produk iPod-nya itu dituduh telah menghina Islam dengan pendirian bar dimaksud. Apa pasalnya? Sebagaimana lazimnya bar, bar ini dapat dipastikan menyajikan minuman beralkohol, anggur (wine) maupun minuman yang memabukkan lainya. Masyarakat Muslim New York melakukan penekanan kepada pemerintah setempat untuk tidak memberi lisensi bar ini. Dan, akhirnya proyek itu tidak berjalan sebagaimana direncanakan. Di Inggris ada sebuah contoh lain soal ini. Ada sebuah ajuan proposal untuk membuka sebuah korporasi dengan nama Yesus. Perdebatan panjang pun terjadi antara sang pemohon dan badan pencatatan hak merek dagang. Padahal tempat itu bukanlah bar yang dilarang oleh hampir semua agama dan produk yang akan dijual di toko itu bukan pula alkohol dan sejenisnya. Yang akan didagangkan disana adalah sabun, parfum, alat-alat optik, logam mulia, kulit, tekstil, garmen, dan lain-lain. Sang pemohon lisensi berdalih bahwa nama Yesus adalah nama depan banyak orang di Inggris. Buktinya, ada terdapat sedikitnya 27 nama Yesus dalam London Telephone Directory. Namun, pejabat perijinan tetap bersikukuh bahwa nama itu lebih identik dengan nabi pembawa agama ketimbang nama pribadi masyarakat awam. Apalagi komunitas Inggris, mayoritas kr****n. Alasan penolakan lainnya adalah Konvensi Paris 1883 tentang Perlindungan Kekayaan Industri yang ditandatangani juga oleh negara kerajaan itu. Dalam pasal 6 konvensi itu jelas dinyatakan bahwa sebuah proposal harus ditolak jika dianggap bertentangan dengan moralitas dan tatanan kehidupan masyarakat. Akhirnya nama Yesus sebagai korporasi komersial tidak dicatatkan di negara liberal tersebut.

 

Kembali ke persoalan domestik: Buddha Bar. Ada sebuah ironi fundamental yang fatal disini. Bagaimana merek dagang restoran waralaba ini bisa terdaftar di Perancis pada 26 Juli 1999, sementara negara ini menjadi tuan rumah Konvensi Paris 1883 yang memuat substansi penghormatan terhadap moral dan norma-norma kehidupan? Disini, ada cacat sejarah dan prosedur pencatatan merek global ini di negara asalnya. Melalui negara-negara anggotanya, baik yang menandatanganinya di konvensi awal mau pun yang meratifikasinya kemudian (termasuk Indonesia), perlu kiranya melakukan peninjauan kembali atas semua itu.

 

Dalam lingkup Indonesia, eksistensi Buddha Bar, paling sedikit bersinggungan dengan beberapa aspek: legal, moral dan spiritual. Pertama, secara legal, jelas sekali ia bertentangan dengan UU No. 15/2001 tentang Merek. Di pasal 5 (a) jelas dinyatakan bahwa merek tidak dapat didaftar apabila merek tersebut mengandung salah satu unsur di bawah ini: bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, moralitas agama, kesusilaan, atau ketertiban umum. Artinya, apa yang boleh dibangun di luar, dengan berlindung di bawah payung waralaba, tidak serta-merta bisa didirikan disini. Apabila merek dimaksud bertentangan dengan nilai-nilai sosial-religius masyarakat lokal. Ambil contoh, judi. Di Malaysia ada Genting Highlands, tempat resmi untuk berjudi. Apakah Indonesia bisa mengikutinya? Tentu tidak! Karena ada undang-undang yang memberikan koridor atas apa yang boleh dijadikan usaha dan tidak. Ada limitasi konstitusi disini. Jika mengacu pada logika sederhana tersebut, jelas kehadiran Buddha Bar dapat dipahami sebagai sebuah irisan tajam ke ulu hati para penganut agama ini. Thailand, Singapura dan Malaysia saja dengan tegas telah menolak kehadiran bar macam ini. Bagaimana negeri ini bisa mengamini pendiriannya? Produk hukum berikut yang dilanggar oleh pendirian bar ini adalah kesepakatan Konvensi Paris 1883 yang telah diratifikasi dengan Keputusan Presiden RI No. 15 tahun 1997. Disana dengan jelas diuraikan bahwa hal-hal yang bertentangan dengan moral dan tatanan kehidupan masyarakat tidak boleh mendapatkan ijin. Lebih jauh lagi, UU No 1/1965 tentang Pencegahan Penyalahgunaan dan/atau Penodaan Agama, khususnya pasal 156 (a) juga mengatur hal senada. Dan, yang paling anyar dipublikasikan ke masyarakat adalah soal tempat Buddha Bar itu sendiri, yakni gedung kuno eks kantor imigrasi Belanda. Ada UU No 5 tahun 1992 tentang cagar budaya yang mengaturnya disana. Menurut pasal 19 ayat 2 (b) dijelaskan bahwa pemanfaatan benda cagar budaya tidak dapat dilakukan semata-mata untuk kepentingan pribadi dan/atau golongan. Kemudian juga dalam konteks kepariwisataan, pemanfaatan peninggalan purbakala, peninggalan sejarah, seni budaya menurut pasal 6 UU No 9 tahun 1990, harus memperhatikan nilai-nilai agama, adat-istiadat, serta pandangan dan nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat. Mengapa kedua UU ini tidak menjadi acuan legal-formal ketika perijinan pendirian bar itu akan dieksekusi? Ada kesenjangan pemahaman publik dan masyarakat soal ini. Namun, untuk poin terakhir ini (UU No 5 tahun 1992), khalayak perlu bersyukur karena KPK akan segera menelusurinya. Kedua, kontradiksi pendirian Buddha Bar bersinggungan dengan moralitas. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, bar adalah tempat minum-minum (biasanya minuman keras, seperti anggur, bir, wiski). Jelas dan terang. Mau kemana nasib anak bangsa (terutama generasi mudanya yang mencapai 80 juta jiwa) ini akan dibawa jika lisensi bar semacam itu terus diberi? Ini menjadi tugas KPK berikutnya untuk meneliti proses transaksi lisensi negeri ini yang katanya paling tidak transparan sedunia. Ketiga, secara spiritual, jelas penggunaan simbol-simbol suci keagamaan mana pun oleh para kapitalis pasti akan terus mendapatkan kecaman dan tentangan sepanjang sejarah kehidupan manusia. Tengok saja bagaimana fluktuasi emosi massa mengemuka ketika simbol-simbol agama dipakai secara tidak semestinya di Denmark (kasus kartun Nabi Muhammad) dan cover Tempo beberapa waktu lalu tentang ’The Last Supper’ itu muncul. Deretan kasus lainnya: cover album Iwan Fals ’Manusia 1/2 Dewa’ harus berurusan dengan umat Hindu, termasuk juga cover buku Supernova, Dewi Lestari yang memuat simbol/huruf AUM yang merupakan simbol suci umat Bali itu. Termasuk juga suatu kali desain poster film Amerika ”Hollywood Buddha” dengan seorang pria duduk di atas pundak patung Buddha dengan alat vitalnya menyentuh tengkuk Buddha. Reaksi keras dari dunia pun bertubi-tubi menghampiri. Sejarah telah mengajarkan kepada kita, berhati-hatilah dengan penggunaan simbol keagamaan. Simbol tidak tepat menimbulkan kontroversi yang hanya menguras energi kognisi dan afeksi sehingga menumpulkan simpul-simpul humanitas alami. Kondisi ini, jika tidak segera diatasi akan menjadi bom waktu dalam jangka panjang. Untuk itu, alangkah bijaksana jika sederet peraturan (pusat & daerah) dan undang-undang selalu dijadikan acuan sebelum sebuah lisensi dieksekusi. Sistem komputerisasi peraturan harus mampu mengakses aturan yang menjadi syarat sebuah lisensi bisa dieksekusi. Hal ini bukan hanya untuk menjaga wibawa lembaga melainkan juga memberikan ketentraman lahir dan batin bagi komunitas yang akan terikat olehnya.

 

Sebagai penutup, kiranya hasil konferensi agama-agama monoteis yang disponsori Arab Saudi di Madrid Spanyol, Juli 2008 lalu perlu didukung. Konferensi itu menghasilkan sebuah komunike bersama yang isinya antara lain menyerukan kepada Perserikatan Bangsa-banga (PBB) agar segera membuat kesepakatan internasional yang menyatakan bahwa menghina atau melecehkan agama lain merupakan tindakan kriminal, serta kesepakatan tentang upaya melawan terorisme. Lebih lanjut, konferensi yang dihadiri oleh 200 peserta dari berbagai latar belakang agama itu memutuskan perlu adanya kesepahaman tentang pentingnya saling menghormati setiap agama dan simbol-simbol keagamaan, dan bagi siapa pun yang melanggarnya dianggap telah melakukan tindakan kriminal. Sebuah keputusan bajik dan bijak. Semoga dengan mengedepankan hati nurani, para penggiat di PBB akan segera mengadopsi nilai-nilai intrinsik mulia itu sehingga tidak akan ada lagi praktik kapitalisme barbar di muka bumi ini. Semoga
Title: Re: KPK Akan Cek Penggunaan Gedung Imigrasi untuk Buddha Bar
Post by: Karma_kamu on 10 March 2009, 06:03:30 PM
Buddha Bar & Kapitalisme

Oleh: Ponijan Liaw



Kecewa, tersinggung dan marah. Itu barangkali yang paling pas menggambarkan situasi yang menguras energi kognisi dan afeksi satu elemen warga bangsa ini: umat Buddha karena eksistensi Buddha Bar di kawasan elit Jakarta. Kehadiran bar ini berhasil menggelorakan dan merekatkan semangat persatuan seluruh komponen Buddhis dari berbagai tradisi dan lokasi. Suatu pertanda bahwa ada sebuah peristiwa yang luar biasa tengah berlangsung di panggung kehidupan ini. Terminologi ’Buddha’ yang mengandung multimakna sakral: tokoh panutan, yang tercerahkan, dan tujuan akhir kemana umat menuju, telah diabrasi dan dinistakan oleh kapitalisme global di kancah nasional. Kapitalisme machiavelistis semacam ini tentu tidak dapat dijadikan tradisi apalagi transaksi. Disana ada simbol-simbol suci yang dihormati dan diagungkan. Dunia telah mencatat betapa praktik semacam ini telah mengalami badai protes yang tiada pernah akan surut. Lihat saja, bagaimana ketika di pusat bisnis Mid Town Man Heaton di New York, akan dibangun sebuah bar dengan nama Apple Mecca, yang bagi keyakinan muslim, nama ini tentu tidak asing berarti Ka’bah Macca/Mecca. Apalagi dengan desain eksterior depan yang menyerupai ka’bah. Berbagai kecaman datang menghujani sang kapitalis, Apple Computer. Perusahaan yang terkenal dengan produk iPod-nya itu dituduh telah menghina Islam dengan pendirian bar dimaksud. Apa pasalnya? Sebagaimana lazimnya bar, bar ini dapat dipastikan menyajikan minuman beralkohol, anggur (wine) maupun minuman yang memabukkan lainya. Masyarakat Muslim New York melakukan penekanan kepada pemerintah setempat untuk tidak memberi lisensi bar ini. Dan, akhirnya proyek itu tidak berjalan sebagaimana direncanakan. Di Inggris ada sebuah contoh lain soal ini. Ada sebuah ajuan proposal untuk membuka sebuah korporasi dengan nama Yesus. Perdebatan panjang pun terjadi antara sang pemohon dan badan pencatatan hak merek dagang. Padahal tempat itu bukanlah bar yang dilarang oleh hampir semua agama dan produk yang akan dijual di toko itu bukan pula alkohol dan sejenisnya. Yang akan didagangkan disana adalah sabun, parfum, alat-alat optik, logam mulia, kulit, tekstil, garmen, dan lain-lain. Sang pemohon lisensi berdalih bahwa nama Yesus adalah nama depan banyak orang di Inggris. Buktinya, ada terdapat sedikitnya 27 nama Yesus dalam London Telephone Directory. Namun, pejabat perijinan tetap bersikukuh bahwa nama itu lebih identik dengan nabi pembawa agama ketimbang nama pribadi masyarakat awam. Apalagi komunitas Inggris, mayoritas kr****n. Alasan penolakan lainnya adalah Konvensi Paris 1883 tentang Perlindungan Kekayaan Industri yang ditandatangani juga oleh negara kerajaan itu. Dalam pasal 6 konvensi itu jelas dinyatakan bahwa sebuah proposal harus ditolak jika dianggap bertentangan dengan moralitas dan tatanan kehidupan masyarakat. Akhirnya nama Yesus sebagai korporasi komersial tidak dicatatkan di negara liberal tersebut.

 

Kembali ke persoalan domestik: Buddha Bar. Ada sebuah ironi fundamental yang fatal disini. Bagaimana merek dagang restoran waralaba ini bisa terdaftar di Perancis pada 26 Juli 1999, sementara negara ini menjadi tuan rumah Konvensi Paris 1883 yang memuat substansi penghormatan terhadap moral dan norma-norma kehidupan? Disini, ada cacat sejarah dan prosedur pencatatan merek global ini di negara asalnya. Melalui negara-negara anggotanya, baik yang menandatanganinya di konvensi awal mau pun yang meratifikasinya kemudian (termasuk Indonesia), perlu kiranya melakukan peninjauan kembali atas semua itu.

 

Dalam lingkup Indonesia, eksistensi Buddha Bar, paling sedikit bersinggungan dengan beberapa aspek: legal, moral dan spiritual. Pertama, secara legal, jelas sekali ia bertentangan dengan UU No. 15/2001 tentang Merek. Di pasal 5 (a) jelas dinyatakan bahwa merek tidak dapat didaftar apabila merek tersebut mengandung salah satu unsur di bawah ini: bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, moralitas agama, kesusilaan, atau ketertiban umum. Artinya, apa yang boleh dibangun di luar, dengan berlindung di bawah payung waralaba, tidak serta-merta bisa didirikan disini. Apabila merek dimaksud bertentangan dengan nilai-nilai sosial-religius masyarakat lokal. Ambil contoh, judi. Di Malaysia ada Genting Highlands, tempat resmi untuk berjudi. Apakah Indonesia bisa mengikutinya? Tentu tidak! Karena ada undang-undang yang memberikan koridor atas apa yang boleh dijadikan usaha dan tidak. Ada limitasi konstitusi disini. Jika mengacu pada logika sederhana tersebut, jelas kehadiran Buddha Bar dapat dipahami sebagai sebuah irisan tajam ke ulu hati para penganut agama ini. Thailand, Singapura dan Malaysia saja dengan tegas telah menolak kehadiran bar macam ini. Bagaimana negeri ini bisa mengamini pendiriannya? Produk hukum berikut yang dilanggar oleh pendirian bar ini adalah kesepakatan Konvensi Paris 1883 yang telah diratifikasi dengan Keputusan Presiden RI No. 15 tahun 1997. Disana dengan jelas diuraikan bahwa hal-hal yang bertentangan dengan moral dan tatanan kehidupan masyarakat tidak boleh mendapatkan ijin. Lebih jauh lagi, UU No 1/1965 tentang Pencegahan Penyalahgunaan dan/atau Penodaan Agama, khususnya pasal 156 (a) juga mengatur hal senada. Dan, yang paling anyar dipublikasikan ke masyarakat adalah soal tempat Buddha Bar itu sendiri, yakni gedung kuno eks kantor imigrasi Belanda. Ada UU No 5 tahun 1992 tentang cagar budaya yang mengaturnya disana. Menurut pasal 19 ayat 2 (b) dijelaskan bahwa pemanfaatan benda cagar budaya tidak dapat dilakukan semata-mata untuk kepentingan pribadi dan/atau golongan. Kemudian juga dalam konteks kepariwisataan, pemanfaatan peninggalan purbakala, peninggalan sejarah, seni budaya menurut pasal 6 UU No 9 tahun 1990, harus memperhatikan nilai-nilai agama, adat-istiadat, serta pandangan dan nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat. Mengapa kedua UU ini tidak menjadi acuan legal-formal ketika perijinan pendirian bar itu akan dieksekusi? Ada kesenjangan pemahaman publik dan masyarakat soal ini. Namun, untuk poin terakhir ini (UU No 5 tahun 1992), khalayak perlu bersyukur karena KPK akan segera menelusurinya. Kedua, kontradiksi pendirian Buddha Bar bersinggungan dengan moralitas. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, bar adalah tempat minum-minum (biasanya minuman keras, seperti anggur, bir, wiski). Jelas dan terang. Mau kemana nasib anak bangsa (terutama generasi mudanya yang mencapai 80 juta jiwa) ini akan dibawa jika lisensi bar semacam itu terus diberi? Ini menjadi tugas KPK berikutnya untuk meneliti proses transaksi lisensi negeri ini yang katanya paling tidak transparan sedunia. Ketiga, secara spiritual, jelas penggunaan simbol-simbol suci keagamaan mana pun oleh para kapitalis pasti akan terus mendapatkan kecaman dan tentangan sepanjang sejarah kehidupan manusia. Tengok saja bagaimana fluktuasi emosi massa mengemuka ketika simbol-simbol agama dipakai secara tidak semestinya di Denmark (kasus kartun Nabi Muhammad) dan cover Tempo beberapa waktu lalu tentang ’The Last Supper’ itu muncul. Deretan kasus lainnya: cover album Iwan Fals ’Manusia 1/2 Dewa’ harus berurusan dengan umat Hindu, termasuk juga cover buku Supernova, Dewi Lestari yang memuat simbol/huruf AUM yang merupakan simbol suci umat Bali itu. Termasuk juga suatu kali desain poster film Amerika ”Hollywood Buddha” dengan seorang pria duduk di atas pundak patung Buddha dengan alat vitalnya menyentuh tengkuk Buddha. Reaksi keras dari dunia pun bertubi-tubi menghampiri. Sejarah telah mengajarkan kepada kita, berhati-hatilah dengan penggunaan simbol keagamaan. Simbol tidak tepat menimbulkan kontroversi yang hanya menguras energi kognisi dan afeksi sehingga menumpulkan simpul-simpul humanitas alami. Kondisi ini, jika tidak segera diatasi akan menjadi bom waktu dalam jangka panjang. Untuk itu, alangkah bijaksana jika sederet peraturan (pusat & daerah) dan undang-undang selalu dijadikan acuan sebelum sebuah lisensi dieksekusi. Sistem komputerisasi peraturan harus mampu mengakses aturan yang menjadi syarat sebuah lisensi bisa dieksekusi. Hal ini bukan hanya untuk menjaga wibawa lembaga melainkan juga memberikan ketentraman lahir dan batin bagi komunitas yang akan terikat olehnya.

 

Sebagai penutup, kiranya hasil konferensi agama-agama monoteis yang disponsori Arab Saudi di Madrid Spanyol, Juli 2008 lalu perlu didukung. Konferensi itu menghasilkan sebuah komunike bersama yang isinya antara lain menyerukan kepada Perserikatan Bangsa-banga (PBB) agar segera membuat kesepakatan internasional yang menyatakan bahwa menghina atau melecehkan agama lain merupakan tindakan kriminal, serta kesepakatan tentang upaya melawan terorisme. Lebih lanjut, konferensi yang dihadiri oleh 200 peserta dari berbagai latar belakang agama itu memutuskan perlu adanya kesepahaman tentang pentingnya saling menghormati setiap agama dan simbol-simbol keagamaan, dan bagi siapa pun yang melanggarnya dianggap telah melakukan tindakan kriminal. Sebuah keputusan bajik dan bijak. Semoga dengan mengedepankan hati nurani, para penggiat di PBB akan segera mengadopsi nilai-nilai intrinsik mulia itu sehingga tidak akan ada lagi praktik kapitalisme barbar di muka bumi ini. Semoga
Title: Re: Update data terbaru ttg Buddha Bar
Post by: Karma_kamu on 10 March 2009, 06:07:47 PM
POLITIK,BISNIS DAN AGAMA MENYATU DALAM " BUDDHA BAR

Pemerintah melalui Dept. Agama, hanya mengakui dua organisasi yaitu WALUBI dan KASI, yang menyandang otoritas formal sebagai wujud representasi umat Buddha mempunyai kompetensi melakukan kegiatan ritual berkenaan perayaan Waisak Nasional di Candi Borobudur secara bergantian , pembukaannya selalu dihadiri Presiden RI, begitupun kaitannya menyangkut perijinan restoran “BUDDHA BAR “ di Indonesia, langkah pemerintah melalui institusi Dinas Pariwisata DKI, menempuh jalur yang sudah tepat memohon rekomendasi dari organisasi legal WALUBI, saya tidak mendapatkan informasi apakah KASI juga diminta rekomendasinya, tetapi itu bukanlah prosedur baku, Dinas Pariwisata cukup berkoordinasi dengan Departemen Agama melalui Dirjen “ Bimbingan Masyarakat Buddha “ , Institusi pemerintah seharusnya mengambil sikap tegas, menolak suatu Brand bisnis yang bersentuhan dengan Agama tertentu.

“ BUDDHA “, adalah agama yang diakui di Republik ini, dan juga junjungan mulia bagi umatnya, guru Agung dengan tingkat kesuciannya disandingkan dengan sebuah “Bar”, bukan hanya konotasi yang negatif, tetapi aktifitas konkrit telah menyatu dengan dunia alkohol dan juga bertolak belakang dengan budaya Indonesia, secara tersamar tidak menutup kemungkinan sebagai lahan transaksi obat – obat terlarang dan tumbuh suburnya dunia mesum ditanah air.

Rekomendasi atau referensi berisikan butir penegasan spesifik hanyalah salah satu penunjang formal untuk bahan pertimbangan dan tidak mengikat secara hukum, otoritas pemerintah seharusnya mengevaluasi dengan teliti, apalagi ada muatan unsur agama yang bersinggungan langsung dengan hak dasar dan sendi – sendi kehidupan pluralisme bergama, walaupun dikategorikan agama minoritas ditanah air, eksistensinya harus dihormati, hak keberadaannya dijunjung tinggi, karena mempunyai peran yang sama dengan agama - agama lainnya.

Walaupun pemerintah belum mendapatkan rekomendasi dari WALUBI, pada ahirnya menolak dengan tegas, penggunaan Buddha Bar , sebagai merek dagang di Indonesia, namun ada jeda waktu, restoran “Buddha Bar” begitu dipaksakan untuk beroperasi di Indonesia, terkesan adanya rekayasa sistematik merefleksikan suatu realitas arogansi kekuasaan berlindung dibalik sebuah persepsi, mengacu pada tiga surat rekomendasi kontroversial menyangkut otentifikasi dokumen dan lebih tegas lagi organisasi sempalan yang sudah demisioner, sebagai rujukan terbitnya sebuah perijinan,bentuk tanggung jawab pemegang otoritas tinggal membenturkan sesama komponen Buddhis, dengan menitik beratkan masalah rekomendasi.

Sangat disayangkan adanya umat dan beberapa anggota Sangha menghadiri peresmian “Buddha Bar”, barangkali masih dapat ditolerir kalau ini adalah sebuah pemahaman murni melalui landasan hati nurani, menerjemahkan doktrin dalam keterbatasan persepsi, persoalannya berbeda kalau secara pro aktif atas suatu kehendak maupun kreasi melayangkan rekomendasi untuk kepentingan pribadi, organisasi dan sebagainya atas dasar ekonomi, karena memasuki wilayah dimensi moral dengan kwalifikasi etis.

Namun semua ini menguak arti yang sangat jelas muncul dipermukaan, adanya indikasi untouchable hand berperan dalam bentuk bayangan untuk menjangkau agenda terselubung yang lebih besar dengan segala kepentingan, kapasitas dan urgensinya, ada yang terjebak dan dijebak dalam skala format yang lebih luas berlindung dibalik tameng ekonomi, tidak menutup kemungkinan adanya tekanan politis, sehingga ada yang terpaksa berkorban dan dikorbankan, untuk melindungi relasi bisnis, politik maupun pundi – pundi ekonomi serta benteng kekuasaannya.

Teman sedharma yang sangat saya muliakan, kalau kerangka pemikiran kita merasuk dalam kontek kesimpulan tentang partai dan latar belakanag pemilik restoran yang nota bene anak – anak calon Presiden, ini adalah bagian yang sangat krusial, mungkin pada titik inilah kita digiring masuk dalam jebakan skenario besar untuk kepentingan pihak tertentu, karena persoalan “Buddha Bar” telah bergulir dalam kanca politik, gaungnya bukan saja merebak sebatas gedung DPR dan saat ini telah menjadi catatan tersendiri sebagai konsumsi politik untuk dijadikan “ Selling point “.

Pada Timing ini potensi “Buddhis” seyogianya menyatukan Visi dan Misi yang bermanfaat, jangan hanya dalam bentuk wacana yang saling memanfaatkan untuk kepentingan pribadi, organisasi dsb, perlunya koreksi internal, pembenahan secara intensif semua organisasi Buddhis menyangkut semua aspek, harus diakui masalah “Buddha Bar” membuka mata kita, telah tercipta atmosfir psikologis, yang saat ini berkembang timbulnya riak -riak yang dapat memicu bibit perpecahan, saling mencurigai sesama umat maupun Sangha ,dan juga telah memercikan titik – titik api yang dapat membentuk rentetan panjang membakar sendi – sendi kehidupan beragama, khususnya umat Buddha, untuk itu perjuangan tetap mengutamakan asas eleganitas dan proporsional, karena bagaimanapun saat ini restoran “Buddha Bar”telah mengantongi ijin operasional dan mendapat perlindungan hukum, titik fokus kita lebih tepat diarahkan kepada institusi yang mengeluarkan ijin.

Bersatulah umat Buddha, menghimbau pemerintah untuk mengganti nama dan rupang Buddha dikeluarkan dari Bar tersebut.


Sumber : Milis Buddhis
Title: Re: Update data terbaru ttg Buddha Bar
Post by: Forte on 10 March 2009, 06:32:02 PM
Usul..
Semua thread yang berkaitan dengan Buddha Bar disatukan saja..
Daripada bingung thread A Buddha Bar.. Thread B Buddha Bar lagi..
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Hendra Susanto on 10 March 2009, 06:43:02 PM
thread ini dibuka lagi karena masih ada member yg posting soal buddha bar
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: aitristina on 11 March 2009, 10:10:12 AM
chanwow" <tan_chandra [at] bca.co.id>
Add sender to Contacts
To:
Undisclosed-Recipient [at] yahoo.com

 
FYI
 
Menurut info yang saya dapat akan ada kunjungan/demo ke bb
Ada yg mo ikut gabung kunjungan alias demo sangat damai Buddha Bar hari Sabtu 14 Maret 2009 pkl 18:00 WIB ?
Yang mo ikut harap kumpul dan berkoordinasi terlebih dahulu di vihara-vihara / meeting point yang di tunjuk, untuk menghindari penyusupan.
Yukzzz....
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: coedabgf on 11 March 2009, 10:31:45 AM
political show power?, buat/tertuju kepada siapa, klo turun ke jalan? ke negara, ke abuddhabar atau sasaran lain?
Title: Re: Konferensi Agama-Agama
Post by: Kelana on 11 March 2009, 11:25:31 AM
Quote
Sebagai penutup, kiranya hasil konferensi agama-agama monoteis yang disponsori Arab Saudi di Madrid Spanyol, Juli 2008 lalu perlu didukung. Konferensi itu menghasilkan sebuah komunike bersama yang isinya antara lain menyerukan kepada Perserikatan Bangsa-banga (PBB) agar segera membuat kesepakatan internasional yang menyatakan bahwa menghina atau melecehkan agama lain merupakan tindakan kriminal, serta kesepakatan tentang upaya melawan terorisme.

Konferensi agama-agama monoteis yang disponsori Arab Saudi.....hmmmmm apakah ini berarti Arab Saudi juga sudah siap akan mempersoalkan Buddha-bar di Dubai?? :whistle: ^-^
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Karma_kamu on 11 March 2009, 05:03:36 PM
*Ketua DPRD DKI: Buddha Bar Harus Ditutup*

JAKARTA, SELASA — Polemik atas pengoperasian Buddha Bar di Jalan Teuku Umar,
Menteng, Jakarta Pusat, mendapat tanggapan keras dari Ketua DPRD DKI Jakarta
Ade Surapriyatna. Dia mendesak Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo segera
menutup operasional tempat hiburan yang menggunakan simbol keagamaan itu.

"Saya akan bicara secara lisan dulu dengan Gubernur agar operasional bar itu
ditutup dulu karena ini menggunakan simbol keagamaan," jelas Ade, Selasa
(10/3).

Selain kepada Gubernur, Ade juga berencana membahas masalah kehadiran dan
pengoperasionalan Buddha Bar ini dalam rapat pimpinan (Rapim) DPRD DKI
Jakarta.

"Ini bukan persoalan bisnisnya, tapi sudah menyangkut pelecehan terhadap
salah satu agama yang harus cepat direspons," ucap Ade.

Dia juga meminta agar pemilik tempat hiburan itu segera menurunkan
simbol-simbol agama yang ada di lokasi tersebut.

"Setelah simbol keagamaan dicabut, silakan bar tersebut operasi kembali
setelah memenuhi persyaratan perizinan," ucap Ade.

Ade menjelaskan, Kamis (5/3) biksu dan umat Buddha menemui pimpinan DPRD DKI
Jakarta. Kepada Ade yang menerima mereka, biksu dan umat Buddha meminta
Buddha Bar ditutup sebelum mengganti nama.
Dalam pertemuan itu, Ketua Forum Anti-Buddha Bar Kevin Hu, seusai diterima
pimpinan dewan, mengatakan, penggunaan nama agama untuk bisnis yang tidak
sejalan dengan ajaran agama jelas sangat meresahkan umat Buddha. Nama itu
ada dalam kitab Buddha dan umatnya jelas menolak nama Buddha dipakai untuk
bar yang konotasinya sudah negatif.

Dalam kesempatan itu, Ketua Sangha Mahayana Indonesia (SMI) Guna Badra juga
mengatakan, penggunaan kata "Buddha" untuk bar itu merupakan bentuk
pelecehan terhadap agama Buddha.

Menurut Kevin, nama Buddha Bar hanya ada satu di Asia, yakni di Jakarta.
Bisnis asal Perancis ini seharusnya menggunakan nama yang disesuaikan dengan
budaya negara setempat. "Jangan bawa-bawa nama agama untuk bisnis yang
konotasinya jelek. Jelas ini p*n*staan dan penodaan terhadap Agama Buddha,"
tandas Kevin.

*Rapim*
Politisi dari Fraksi Partai Golongan Karya ini mengatakan, pengoperasian
tempat hiburan ini akan diangkat dalam Rapim dewan. "Dalam Rapim tidak akan
membahas soal bisnisnya, tetapi yang akan diangkat terutama menyangkut
prinsip bukan teknis, apalagi sudah ada keluhan dari berbagai komponen umat
Buddha sudah menyampaikan resmi ke DPRD karena dalam bisnis sudah
menggunakan simbol-simbol agama," jelas Ade.

Apa yang akan ditempuh DPRD jika Gubernur tidak berani mengambil tindakan
tegas menutup bar yang menggunakan symbol agama? "Saya kira Gubernur juga
mengerti bahwa persoalan ini bukan menyangkut teknis tapi persoalan non
teknis," tambah Ade.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: nyanadhana on 11 March 2009, 05:15:25 PM
agama yang diakui di Indonesia adalah agama Budha (lihat aje KTP) bukan Buddha.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: nyanadhana on 11 March 2009, 05:17:54 PM
chanwow" <tan_chandra [at] bca.co.id>
Add sender to Contacts
To:
Undisclosed-Recipient [at] yahoo.com

 
FYI
 
Menurut info yang saya dapat akan ada kunjungan/demo ke bb
Ada yg mo ikut gabung kunjungan alias demo sangat damai Buddha Bar hari Sabtu 14 Maret 2009 pkl 18:00 WIB ?
Yang mo ikut harap kumpul dan berkoordinasi terlebih dahulu di vihara-vihara / meeting point yang di tunjuk, untuk menghindari penyusupan.
Yukzzz....

segala bentuk demo adalah karena gejolak batin yang selalu akan menolak dan menganggap persepsi dia paling benar. itulah kenapa Guru Buddha menghimbau agar kita menghindari urusan politik pemerintahan dan mempraktekan Dhamma dengan baik dan benar.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Sunkmanitu Tanka Ob'waci on 11 March 2009, 05:19:36 PM
jadi politisasi nih, udah deket pemiluuuuuu
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Sunkmanitu Tanka Ob'waci on 11 March 2009, 05:20:58 PM
segala bentuk demo adalah karena gejolak batin yang selalu akan menolak dan menganggap persepsi dia paling benar. itulah kenapa Guru Buddha menghimbau agar kita menghindari urusan politik pemerintahan dan mempraktekan Dhamma dengan baik dan benar.

Kalau Sang Buddha menghimbau agar menghindari politik pemerintahan, aye kurang setuju. Setahu aye sih yang memang memimpin dihimbau memimpin dengan baik, bukan dihindari...
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: hatRed on 11 March 2009, 05:21:30 PM
agama yang diakui di Indonesia adalah agama Budha (lihat aje KTP) bukan Buddha.

ah.. masa di ktp i tulisannya bener kok Buddha

berarti pembuatan KTP masih manual neh... payah neh SI nya pemerintah Indo :))
Title: HANYA ADA "2" Pilihan Buddha Bar : Tutup atau Lanjut
Post by: hatRed on 11 March 2009, 05:29:41 PM
Gak ada bakalan ganti2 nama segala, IMO semua proses yg ada sekarang cuman trik si pemegang saham untuk ngelama-lamain jikalau ujung2nya adalah penutupan untuk sekiranya balik modal.


Kenapa i bilang gak bakal ada ganti nama segala,

coba aja kalo emang Buddha Bar bisa diganti nama, apakah masih disebut franchise lagi?
apakah masih layak disebut sebagai salah satu cabang Buddha Bar?

lagipula jikalau Buddha bar bisa diganti nama maka di Jepang, China  atau Malaysia yg negara yg tentunya lebih elit dari Indo udah ada Buddha bar ganti nama.

toh buktinya Buddha bar ini tidak pernah ada muncul2 di negara tersebut. muncul sesaat pun gak pernah. soalnya pasti sudah di block oleh pemerintah, karena pemerintah pasti mikir duluan.

gak kayak pemerintah indonesia yg gak punya pikiran, alias gak punya rasa.

Munculnya Buddha bar ini sudah membuktikan banyak keborokan pemerintahan, baik dari perijinan, dan juga perlindungan terhadap kaum minoritas dan juga tidak ditegakkannya UU yang berlaku.

karena UU sudah ada tetapi gak dijalankan ini namanya tuh UU asal nampang doank...

dan kedua membuktikan sistem keorganisasian Buddhis di Indonesia blekok semua, gak ada yg beres...



Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: hartono238 on 11 March 2009, 09:42:05 PM
bagus sekali tulisan ponijan liaw yg notabene nya jika tidak salah adalah ketua pembina Gemabudhi dimana Budiman Sudharma sebagai ketua disana
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Semit on 11 March 2009, 10:30:24 PM
bagus sekali tulisan ponijan liaw yg notabene nya jika tidak salah adalah ketua pembina Gemabudhi dimana Budiman Sudharma sebagai ketua disana

Maksud anda, Budiman Sudharma adalah hasil binaan Ponijan Liaw? Pantesss...
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: hartono238 on 11 March 2009, 10:37:46 PM
bagus sekali tulisan ponijan liaw yg notabene nya jika tidak salah adalah ketua pembina Gemabudhi dimana Budiman Sudharma sebagai ketua disana

Maksud anda, Budiman Sudharma adalah hasil binaan Ponijan Liaw? Pantesss...

maksud sy mungkin kurang pembinaan, sehingga bawahan beda pendapat sama atasan :))
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: candle on 11 March 2009, 10:56:09 PM
agama yang diakui di Indonesia adalah agama Budha (lihat aje KTP) bukan Buddha.

sama aja kaleee, mau Budha Bar mau Buddha Bar sama aja bacanya, sama-sama melecehkan, ga ada hubungannya, emang ada beda arti Budha sama Buddha
patung Buddha ada di dalam bar...ck ck ck ck ck
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: ENCARTA on 11 March 2009, 11:09:30 PM
segala bentuk demo adalah karena gejolak batin yang selalu akan menolak dan menganggap persepsi dia paling benar. itulah kenapa Guru Buddha menghimbau agar kita menghindari urusan politik pemerintahan dan mempraktekan Dhamma dengan baik dan benar.

Kalau Sang Buddha menghimbau agar menghindari politik pemerintahan, aye kurang setuju. Setahu aye sih yang memang memimpin dihimbau memimpin dengan baik, bukan dihindari...

banyak istilahnya dipolitik.. apa itu ^-^
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: candle on 11 March 2009, 11:17:27 PM
Saran bro..
Topik yang ditanyakan Michael cukup bagus.. Usul displit thread aja.. buat bahas suttanya..



sudah pernah dibahas di thread Sutra Bakti.

to navis,
saya tidak perlu meladeni orang yang ikut2an meramaikan sebuah acara dan memberikan kompor tidak perlu.

kurang kerjaan deh kayanya, setiap kali rasanya bro nyana dulu yang cari-cari urusan
bagaimana dengan anda sendiri sewaktu melakukan aksi pencemaran nama baik "sis Aitristina"?
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: m1ch43l on 12 March 2009, 01:27:46 AM

[/quote]

segala bentuk demo adalah karena gejolak batin yang selalu akan menolak dan menganggap persepsi dia paling benar. itulah kenapa Guru Buddha menghimbau agar kita menghindari urusan politik pemerintahan dan mempraktekan Dhamma dengan baik dan benar.
[/quote]
ada di sutta yg mn y?
diam dan tdk peduli terhadap kesalahan atau kejahatan apakah benar?
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: xenocross on 12 March 2009, 07:47:20 AM
masih lanjut aja nih? ada 4 berita baru:

http://www.detiknews.com/read/2009/03/11/170402/1097924/10/pemilik-buddha-bar-dipolisikan

Pemilik Buddha Bar Dipolisikan
Didit Tri Kertapati - detikNews

Jakarta - Setelah berunjuk rasa melakukan aksi penolakan, kini upaya hukum ditempuh kelompok Forum AntiBuddha Bar (FABB). Mereka melaporkan PT Nireta Vista Creative, pemegang lisensi Buddha Bar Jakarta ini ke Polda Metro Jaya.

"Tuntutannya meminta jangan nama agama karena umat Buddha itu umat yang yang unik, nama agama Buddha, Tuhan Buddha, dan Nabi Buddha," kata Koordinator FABB Kevin Wu di Polda Metro Jaya, Jl Sudirman, Jakarta, Kamis (11/3/2009).

Laporan ini diterima polisi dengan nomor laporan polisi Nopol/668/K/III/2009/SPK Unit III.

"Kalau kata-kata itu disandingkan dengan bar, konotasinya negatif. Dan bar itu usaha menjual minuman, masa disandingkan dengan tuhan? Kalau franchise harus disesuaikan dengan budaya setempat. Dan Buddha Bar di Asia cuma di Indonesia, karena di Malaysia ditolak, di Thailand ditolak, dan di Singapura ditolak," urainya.

Dia meminta waralaba ini jangan menodai budaya ketimuran, dan jangan sampai gara-gara franchise asing ini, merusak ketentraman negara kita.

"Kedua ornamen yang ada di dalamnya seperti patung-patung, arca-arca itu tidak boleh ditempatkan di tempat yang tidak layak," urainya.

Apa langkah berikutnya? "Kita masih menunggu, ini momentum melindungi kaum minoritas. Ini juga sebagai upaya jangan sampai terjadi pada teman-teman yang lain. Jangan sampai ada Hindu Bar, ka****k Bar, dan kr****n Bar," tutupnya. (ddt/ndr)

http://www.detiknews.com/read/2009/03/11/175040/1097950/10/polisi-akan-tindak-lanjuti-laporan-soal-buddha-bar

Polisi Akan Tindak Lanjuti Laporan Soal Buddha Bar
Didit Tri Kertapati - detikNews

Jakarta - Forum AntiBuddha Bar (FABB) mempolisikan pengelola Buddha Bar. Terkait ini, polisi pun akan segera memproses pengaduan berdasarkan pasal p*n*staan agama.

"Kita akan tindak lanjuti dan akan diperiksa saksi pelapor lebih dahulu," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Zulkarnaen saat dihubungi melalui telepon, Rabu (11/3/2009).

Menurut Zulkarnaen, langkah setelah itu yakni memeriksa saksi dari pihak terlapor, dalam hal ini PT Nireta Vista Creative, pemegang lisensi Buddha Bar.

"Kemudian dikumpulkan barang bukti, dan soal p*n*staan agama yaitu pasal 156 A KUHP ini, biasanya lebih lama penanganannya," jelasnya. (ddt/ndr)
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: xenocross on 12 March 2009, 07:48:20 AM
http://www.surya.co.id/2009/03/11/pengelola-buddha-bar-terancam-lima-tahun-penjara/

Pengelola Buddha Bar Terancam Lima Tahun Penjara
Rabu, 11 Maret 2009 | 20:14 WIB | Kategori: Berita Terkini, Hukum |

JAKARTA | SURYA Online - Forum Anti Buddha Bar secara resmi mengadukan PT Nireta Vista Creative ke Polda Metro Jaya atas sangkaan melakukan p*n*staan agama sesuai dengan Pasal 156 a KUHP tentang Penodaan Atau p*n*staan Agama jo Penetapan Presiden RI No 1 Tahun 1965 yang diubah menjadi UU No 1 Tahun 1965 tentang Penyalahgunaan dan/atau Penodaan Agama.

“Kita mengadukan PT Nireta Vista Kreative, sebagai pengelola Buddha Bar karena penggunaan nama Buddha sebagai nama bar jelas-jelas p*n*staan terhadap agama Buddha. Apalagi bagi umat kami, Budha adalah agama, Tuhan kami dan Nabi kami,” ujar Koordinator Forum Anti Buddha Bar (FABB), Tjhin A Sin kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Rabu (11/3) sore.

FABB meminta agar bar tersebut jangan menggunakan nama Buddha, penggunaan simbol, ornamen atau patung keagamaan apalagi dijadikan nama bar yang sesuai dengan maknanya berarti tempat menjual minuman keras. “Masak jual miras kok menggunakan nama agama, kan itu tidak benar,” ungkap Tjhin.

Pihaknya tidak akan masuk mengurusi bisnis yang dijalankan dan mempersilahkan berusaha asalkan tidak menggunakan nama Buddha dan simbol-simbol keagamaan seperti patung Buddha karena bisa menyinggung umat. “Meskipun itu Franchess, tetapi jangan menodai agama dan ketimuran Indonesia yang berdasar Pancasila,” ungkapnya.

Pelaporan ini dimaksudkan sebagai pencegahan agar p*n*staan terhadap agama tidak akan terjadi lagi karena jika dibiarkan bisa jadi nanti akan ada nama-nama bar yang menggunakan agama- agama yang diakui pemerintah Indonesia. “Kalau sampai seperti itu kan sudah tidak benar. Agama Buddha sama dengan agama lain yang diakui pemerintah,” ungkapnya.

Sunarjo Sumargono, tim advokasi FABB mengungkapkan berdirinya Buddha Bar yang berada di Jalan Teuku Umar No 1 Menteng Jakarta Pusat yang berdiri sekitar 28 November 2008 ini menunjukkan anak muda tidak mengenal Pancasila yang mengajarkan toleransi dalam Bhineka Tunggal Ika.

“Sekarang banyak anak muda ga tahu semua yang asing dianggap bagus. Yang kami cugarai pihak asing mau memecah belah kesatuan RI, apalagi agama isu paling sensitif. Mulai dari karikatur nabi muhammad setelah itu budha bar. Kita sudah somsasi tapi tak dihiraukan,” ungkapnya.

Sementara itu, Djian Faridz, pemilik Buddha Bar di Jakarta, awal bulan Maret 2009 lalu mengaku tengah mengajukan izin pergantian nama ke perusahaan waralaba George V Restauration di Paris. Langkah itu ditempuh untuk meredam polemik pekamaian simbol agama di tempat hiburan malam itu. esy




http://www.surya.co.id/2009/03/11/menteri-agama-sebaiknya-buddha-bar-segera-ditutup/

Menteri Agama: Sebaiknya Buddha Bar Segera Ditutup
Rabu, 11 Maret 2009 | 16:23 WIB | Kategori: Berita Terkini, Sumatera |

JAMBI | SURYA Online - Menteri Agama (Menag), Muhammad Maftuh Basyuni menegaskan, tempat hiburan menggunakan simbol agama, seperti Budhha Bar, di kawasan Jakarta Pusat, sebaiknya segera ditutup karena telah melukai perasaan umat beragama.

“Jika tak ditutup, saya khawatir nanti ada Islam Bar, kr****n Bar dan bar-baran lainnya,” kata Maftuh pada pertemuan dengan para tokoh masyarakat dan agama, di Jambi, Rabu (11/3).

Ia menjelaskan, Buddha Bar merupakan satu perusahaan yang berinduk di Perancis. Di negara itu tak dikenal adanya kerukunan umat beragama. Mereka berjalan sendiri, berbeda dengan di Indonesia.

Oleh karena itu, lanjut Menag, kehadiran Buddha Bar sangat melukai perasaan umat Buddha.

Ia mengingatkan, umat lain selain Buddha pun ikut prihatin, karena hal ini bisa merusak agama-agama yang ada di tanah air, karena hal serupa bisa terjadi dan menimpa agama lainnya.

Maftuh membenarkan, DPRD DKI sudah meminta agar Buddha Bar segera ditutup.

“Ini amat penting bagi kerukunan umat,” jelasnya.

Sebelumnya, Dirjen Buddha Budi Setiawan mengatakan, manajemen Buddha Bar akan mengganti nama dan menghilangkan seluruh simbol agama Buddha pada tempat hiburan tersebut.

“Tapi, pelaksanaannya masih ditunggu,” katanya. ant
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: xenocross on 12 March 2009, 07:56:29 AM
ternyata dialognya gemabudhi jadi, dan ada yg nulis di milis mengenai acara itu:

-------------------------------------------------------------------------------------
Sebuah "dialog" dalam pikiran
"Sebuah drama tak terselesaikan dalam dialog kontroversi Buddha Bar


Semoga anda semua dalam keadaan sehat, damai dan bahagia

Apakah saya mau pergi ke dialog "Kontroversi Buddha Bar" atau ke Gramedia karena
sedang ada diskon 30%? Ternyata kaki melangkah juga ke acara "dialog" tersebut.
Bertiga dengan dua orang sahabat saya, kita meluncur ke hotel Borobudur sambil
banyak bercerita dan berdiskusi tentang banyak hal.
Masuk ke pelataran hotel Borobudur, ada sebuah spanduk besar menyambut
kedatangan peserta. Spanduk berwarna gambar daun pohon Bodhi berwarna hijau yang
disekelilingnya diberi lis bendera Buddhis memberikan kesan bahwa kegiatan ini
adalah kegiatan besar.
Ketika kami sampai, acara baru saja dimulai. Seorang wanita bertubuh agak besar
sedang berbicara di podium, mungkin dia adalah ketua panitia.
Disusul oleh MC yang memperkenalkan moderator, dan moderator memperkenalkan nara
sumber. 1 nara sumber dari DIRJEN HAKI (maaf kalau salah karena tidak detil
memperhatikan jabatan ketika diperkenalkan) satu lagi adalah Ketua Dewan Pembina
DPP GemaBudhi (Lius Sungkarisma)
Sebuah kejanggalan mulai terasa. Apa saja itu?
a. Ketika kita memdengar kata dialog? Apa yang ada di benak anda? Bukankah
dialog adalah sebuah proses diskusi yang bersifat dua arah? Ternyata tidak? Sesi
pertama disampaikan oleh pak Lius yang berbicara tentang bukan tentang
kontroversi Buddha Bar itu sendiri, tetapi lebih menyerang teman-teman yang ada
di FABB (Forum Anti Buddha Bar). Sebagian nama yang tersebut adalah CALEG-CALEG
Buddhis yang berasal dari Partai PDS, PKB Muhaimin, dan Demokrat. Bahwa mereka
menunggani umat Buddha melalui Forum ini agar mereka bisa mendapatkan simpati
dari umat Buddha. Ponijan Liaw yang menuliskan pandangannya di koran Kontan
juga kebagian porsi disebut sebagai orang yang takut periuk nasinya hilang
karena mendukung GemaBudhi mendukung Buddha Bar. Kenapa surat-surat dari WALUBI
yang menyatakan menolak Buddha Bar serta surat dari Budiman Sudharma yang
mendukung Buddha Bar tidak dibahas? Bukankah kabarnya, tanggal surat tersebut
hanya selisih satu hari. Namanya juga dialog kontroversial, bukankah kedua surat
tersebut kontroversial?
b. Tidak ada unsur dari FABB, atau dari Buddha Bar sendiri. Jadi, jelas bahwa
acara yang namanya dialog ini ternyata bukan dialog. Orang-orang yang berada di
panggung tersebut mendapatkan waktu untuk menyampaikan pandangannya dan yang
mendengar boleh bertanya. Sebenarnya pertanyaan yang lebih mendasar adalah
bagaimana kedua nara sumber bisa menjadi nara sumber. Untuk nara sumber dari
Dirjen Haki, kita tidak perlu banyak bertanya karena memang sudah menjadi tugas
pemerintah untuk memberikan pengertian kepada rakyatnya. Dalam kapasitas beliau
memberikan penjelasan, terlihat bahwa memang yang disampaikan adalah apa yang
beliau ketahui. Pertanyaan kedua layak diajuka kepada pak Lius sebagai nara
sumber kedua yang mengatakan bahwa ia sampai harus turun gunung untuk membantu
masalah ini. Adik-adik di GEMABUDHI meminta bantuan beliau untuk hadir dan
membantu. Ini sebuah keanehan tetapi memang sungguh keajaiban. DPP Gemabudhi
yang menyelenggarkan dialog ini sekali lagi menujukkan keberpihakkan yang sangat
mendalam terhadap Buddha Bar karena nara sumber yang diundang selama
menyampaikan pandangannya lebih membela Buddha Bar daripada bersikap netral.
Tidak ada nara sumber yang disiapkan untuk membahas masalah ini dari dua sisi
yang berbeda membuat minoritas anti Buddha Bar hanya bisa diam ketika provokasi
tepuk tangan membahana tatkala pak Lius membela Budha Bar. Lebih hebat lagi,
ternyata ada saudara kita Budiman Sudharma yang hadir disana tetapi malah hanya
menjadi pendengar. Jika ini adalah sebuah dialog, mengapa dia tidak dihadirkan
sebagai nara sumber dan panitia bisa dengan sedikit kerja keras mengundang FABB
agar dialog ini menjadi berbobot.
c. Kelucuan lain adalah salah satu orang GEMABUDHI (saya lupa namanya tapi ia
sukses di Prudential) berargumen dengan mengambil contoh Thailand sebagai negara
Buddhis dan apa saja yang maksiat bisa ditemukan di Thailand. Lucu bukan,
sebagai Buddhis, ia bangga negara Buddhis menjadi sarang maksiat dan
menjadikanya contoh di sebuah dialog yang menentang kehadiran sebuah Bar bermerk
Buddha.
d. Siapa saja yang pernah menginap di hotel Borobudur tentu saja tahu berapa
dolar yang harus dikeluarkan untuk bisa menikmati surga disana. Salut kepada
teman-teman di Gemabudhi yang sudah mampu membuat sebuah acara yang begitu
"meriah" di hotel yang begitu mewah. Mengapa hotel Borobudur yang dipilih?
Tidakkah ada kelucuan dan kecurigaan disana? Mampukah Gemabudhi membiayai ini
semua?
e. Salah satu rekomendari dari pak Lius adalah menempuh jalur hukum. Ini tentu
saja sebuah solusi yang baik karena kita semua tahu Buddha mengajarkan kita
untuk selalu bersikap non kekerasan. Dirjen Bimas Buddha, menurut Beliau, harus
berperan aktif dalam hal ini. Nah, siapa saja tentu tahu ini bukan butuh waktu
satu atau dua hari. Nara sumber dari Dirjen HAKI mengatakan bahwa penggunaan
merek Buddha Bar bisa digugat dengan melayangkan surat protes ke pemegang
lisensi Budha Bar di Perancis. Bisa kita bayangkan lucunya berapa lama proses
ini akan berlangsung dan berapa biaya yang dikeluarkan. Selama proses itu pula,
Budha Bar akan terus beroperasi. Nah, selama Buddha Bar beroperasi, selama itu
pula simbol-simbol agama Buddha akan terus dilecehkan.
f. "Buddha itu anak raja. Buddha banyak dihina orang dan dia bisa saja meminta
bapaknya yang raja itu untuk menghabisi orang yang menghinanya?" Sekali lagi
kita boleh tertawa karena nara sumber kita ternyata belum mengerti dan mengenal
Buddha. Jika Buddha dihina dan langsung meminta ayahnya untuk menghabisi siapa
saja yang menghinanya, kita boleh bertanya apakah benar Siddharta Gautama telah
menjadi Buddha. Sebagai orang suci yang batinnya sudah tenang dan damai, Buddha
tidak dengan mudah bereaksi seperti kita. Tetapi ketika Buddha difitnah dan
dicaci oleh Cinca, apakah murid Buddha diam saja. Cinca adalah pelacur yang
menfitnah Buddha dengan berpura-pura hamil. Ia mengikatkan sesuatu di perutnya
dan berpura-pura hamil dan menuduh Buddha telah menghamilinya. Biksu Mogalana
yang memiliki kesaktian menciptakan tikus-tikus untuk mengerogoti tali yang
mengikat benda untuk menunjukkan Cinca hamil. Ketika tali itu terputus, terbukti
bahwa Cinca tidak hamil. Masihkah kita tertawa mendengar seorang nara sumber
yang mengaku Buddhis tetapi tidak mengenal Buddha. Ia malah meminta para biksu
untuk mengajarkan dharma yang lebih tinggi, lebih tinggi dan lebih tinggi lagi.
Sayang sekali, sepertinya beliau belum mendengar, apalagi membaca, apalagi
mempraktikkan Mahasatipatana sutta. Hiks sungguh sayang. Sulit bagi saya untuk
percaya kepada nara sumber seperti ini.
g. "Apa kata hati nurani anda?" demikian tanya ibu Ernawati Sugondo, ( saya
tidak tahu beliau adalah CALEG atau sudah menjadi anggota Dewan). Sayang jawaban
dari sang nara sumber tidak terdengar dan moderator sudah menutup sesi pertama
dan dilanjutkan dengan sesi break. Sayang pulang saya tida bisa ikut acara
hingga karena memang hasil akhirnya sudah diketahui sebelum pertandingan
dimulai.
h. Bagaimana reaksi bangsa Indonesia jika ada yang bar yang bernama "Lius Bar."
Lebih ekstirm lagi, Soekarno Bar, GusDur Bar, dan sederet nama tokoh yang bisa
saya tuliskan disini untuk menjadi nama bar. Bukanhah hati kita akan terusik.
Pantaskah nama pahlawan, misalnya, Sudirman dibuat menjadi nama sebuah bar?
Sebagai umat Buddha, lucu rasanya melihat ada orang yang juga mengaku beragama
Buddha tidak keberatan nama agung junjungannya dijadikan merek dagang. Bukan
sekedar merek dagang, tetapi merek dagang yang bertolak belakang dengan hakikat
sejatinya.

Semoga tulisan ini bisa membuka wawasan banyak orang. Semoga bermanfaat
Jakarta 13 Maret 2009
Lim Hendra, S.S
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: nyanadhana on 12 March 2009, 08:27:32 AM
Saran bro..
Topik yang ditanyakan Michael cukup bagus.. Usul displit thread aja.. buat bahas suttanya..



sudah pernah dibahas di thread Sutra Bakti.

to navis,
saya tidak perlu meladeni orang yang ikut2an meramaikan sebuah acara dan memberikan kompor tidak perlu.

kurang kerjaan deh kayanya, setiap kali rasanya bro nyana dulu yang cari-cari urusan
bagaimana dengan anda sendiri sewaktu melakukan aksi pencemaran nama baik "sis Aitristina"?


ow pencemaran yah..oke lain kali bila kalian ingin galang dana dan akhirnya malah mengundur2 dengan berbagai alasan,silahkan bermain2 dengan dana.di masa depan,saya tidak akan berusaha mengingatkan, dahulu ada satu orang yang ingin mencemarkan nama baik seorang mods DC dengan berkata dia menggelapkan dana,sampai thread halamannya juga banyak, apakah orang itu meminta maaf atau sampai hari ini masih menjadi badut di DC?



segala bentuk demo adalah karena gejolak batin yang selalu akan menolak dan menganggap persepsi dia paling benar. itulah kenapa Guru Buddha menghimbau agar kita menghindari urusan politik pemerintahan dan mempraktekan Dhamma dengan baik dan benar.
[/quote]
ada di sutta yg mn y?
diam dan tdk peduli terhadap kesalahan atau kejahatan apakah benar?
[/quote]

nah ini satu lagi, terserah,kalo anda ingin mencemari batin anda sendiri dengan kemarahan yang telah disetir untuk kepentingan kelompok tertentu,umat buddha tak lebih dari seekor kambing hitam nantinya.saya tanyakan apakah Buddha Bar adalah kejahatan yang sangat besar? atau ego kalian yang terlalu besar?atau sudah mau pemilu mau unjuk gigi?
ingat,kalo kalian menentang, jaga juga kebaikan beragama Buddha, jangan karena terlihat seruing demo,kalian menjadi korban tulisan wartawan dalam memberitakan hal yang akan memalukan kalian sendiri.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: K.K. on 12 March 2009, 08:46:00 AM
segala bentuk demo adalah karena gejolak batin yang selalu akan menolak dan menganggap persepsi dia paling benar. itulah kenapa Guru Buddha menghimbau agar kita menghindari urusan politik pemerintahan dan mempraktekan Dhamma dengan baik dan benar.

Kalau Sang Buddha menghimbau agar menghindari politik pemerintahan, aye kurang setuju. Setahu aye sih yang memang memimpin dihimbau memimpin dengan baik, bukan dihindari...

Untuk perumah tangga, bagi yang ingin berkecimpung di politik, ada aturan2nya.
Khusus untuk Sangha, memang harus lepas dari politik.

Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: naviscope on 12 March 2009, 08:49:09 AM
Saran bro..
Topik yang ditanyakan Michael cukup bagus.. Usul displit thread aja.. buat bahas suttanya..



sudah pernah dibahas di thread Sutra Bakti.

to navis,
saya tidak perlu meladeni orang yang ikut2an meramaikan sebuah acara dan memberikan kompor tidak perlu.

kurang kerjaan deh kayanya, setiap kali rasanya bro nyana dulu yang cari-cari urusan
bagaimana dengan anda sendiri sewaktu melakukan aksi pencemaran nama baik "sis Aitristina"?


bro or sis candle nech? salam kenal ya  ;D thanks...
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Forte on 12 March 2009, 09:06:21 AM
Mengenai masalah Fangshen, Valentine, dkk. sudah dilakukan dan threadnya sudah di-lock juga.
Jadi diharapkan agar semua member DC tidak mempermasalahkannya lagi, dan manusia juga merupakan species yang lebih tinggi dibanding bakteri, jadi tidak perlu menggunakans style bakteri seperti thermophilic (menyukai panas), karena ini merupakan forum dan bukan merupakan oven.

_/\_
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Hendra Susanto on 12 March 2009, 09:13:50 AM
cut the crap men...  :-t :-t

:backtotopic:



Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Karma_kamu on 12 March 2009, 10:21:58 AM
Menag: Buddha Bar Sebaiknya Segera Ditutup

Jambi, (Analisa)

Menteri Agama (Menag) Muhammad Maftuh Basyuni menegaskan, tempat hiburan menggunakan simbol agama Buddha, seperti Buddha Bar, di kawasan Jakarta Pusat, sebaiknya segera ditutup karena telah melukai perasaan umat beragama.

"Jika tak ditutup, saya khawatir nanti ada Islam Bar, kr****n Bar. Dan, bar-baran lainnya," kata Maftuh pada pertemuan dengan para tokoh masyarakat dan agama, di Jambi, Rabu.
Ia menjelaskan, Buddha Bar merupakan satu perusahaan yang berinduk di Perancis. Di negara itu tak dikenal adanya kerukunan umat beragama. Mereka berjalan sendiri, berbeda dengan di Indonesia.

Oleh karena itu, kehadiran Buddha Bar sangat melukai perasaan umat Buddha.

Ia membenarkan DPRD DKI sudah meminta agar Buddha Bar segera ditutup.

Setelah berunjuk rasa melakukan aksi penolakan, kini upaya hukum ditempuh kelompok Forum Anti Buddha Bar (FABB). Mereka melaporkan PT Nireta Vista Creative, pemegang lisensi Buddha Bar Jakarta ini ke Polda Metro Jaya.

“Tuntutannya meminta jangan nama agama karena umat Buddha itu umat yang yang unik, nama agama Buddha, Tuhan Buddha, dan Nabi Buddha,” kata Koordinator FABB Kevin Wu di Polda Metro Jaya, Jalan Sudirman, Jakarta, Kamis (11/3).

Buddha Bar di Asia cuma di Indonesia, karena di Malaysia ditolak, di Thailand ditolak, dan di Singapura ditolak, urainya. (Ant/dtc)
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Karma_kamu on 12 March 2009, 10:25:11 AM
Menteri Agama , DPRD DKI dan orang-orang yang beragama lain saja bisa menentang Buddha Bar, tetapi yang tidak habis pikir, si Budiman Sudharma yang notabene katanya beragama Buddha malah merekomendasi pembukaan Buddha Bar.

Nah, ini yang tidak habis dipikir ? Ada apa dibalik maksud dia?
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: mo_mink on 12 March 2009, 10:29:00 AM
Tanggapan untuk berita di bawah ini. Para sahabat yang kebetulan hadir, silahkan untuk berbagi pengalam ketika berada di sana sehingga beritanya berimbang

http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2009/03/12/07341977/demo.buddha.bar.tak.mencerminkan.nilai.buddhisme


Semoga anda semua dalam keadaan sehat, damai dan bahagia

Apakah saya mau pergi ke dialog "Kontroversi Buddha Bar" atau ke Gramedia
karena sedang ada diskon 30%? Ternyata kaki melangkah juga ke acara "dialog"
tersebut. Bertiga dengan dua orang sahabat saya, kita meluncur ke hotel
Borobudur sambil banyak bercerita dan berdiskusi tentang banyak hal.
Masuk ke pelataran hotel Borobudur, ada sebuah spanduk besar menyambut
kedatangan peserta. Spanduk berwarna gambar daun pohon Bodhi berwarna hijau
yang disekelilingnya diberi lis bendera Buddhis memberikan kesan bahwa
kegiatan ini adalah kegiatan besar.
Ketika kami sampai, acara baru saja dimulai. Seorang wanita bertubuh agak
besar sedang berbicara di podium, mungkin dia adalah ketua panitia.
Disusul oleh MC yang memperkenalkan moderator, dan moderator memperkenalkan
nara sumber. 1 nara sumber dari DIRJEN HAKI (maaf kalau salah karena tidak
detil memperhatikan jabatan ketika diperkenalkan) satu lagi adalah Ketua
Dewan Pembina DPP GemaBudhi (Lius Sungkarisma)
Sebuah kejanggalan mulai terasa. Apa saja itu?
a.    Ketika kita memdengar kata dialog? Apa yang ada di benak anda?
Bukankah dialog adalah sebuah proses diskusi yang bersifat dua arah?
Ternyata tidak? Sesi pertama disampaikan oleh pak Lius yang berbicara
tentang bukan tentang kontroversi Buddha Bar itu sendiri, tetapi lebih
menyerang teman-teman yang ada di FABB (Forum Anti Buddha Bar). Sebagian
nama yang tersebut adalah CALEG-CALEG Buddhis yang berasal dari Partai PDS,
PKB Muhaimin, dan Demokrat. Bahwa mereka menunggani umat Buddha melalui
Forum ini agar mereka bisa mendapatkan simpati dari umat Buddha.  Ponijan
Liaw yang menuliskan pandangannya di koran Kontan juga kebagian porsi
disebut sebagai orang yang takut periuk nasinya hilang karena mendukung
GemaBudhi mendukung Buddha Bar.  Kenapa surat-surat dari WALUBI yang
menyatakan menolak Buddha Bar serta surat dari Budiman Sudharma yang
mendukung Buddha Bar tidak dibahas? Bukankah kabarnya, tanggal surat
tersebut hanya selisih satu hari. Namanya juga dialog kontroversial,
bukankah kedua surat tersebut kontroversial?
b.    Tidak ada unsur dari FABB, atau dari Buddha Bar sendiri. Jadi, jelas
bahwa acara yang namanya dialog ini ternyata bukan dialog. Orang-orang yang
berada di panggung tersebut mendapatkan waktu untuk menyampaikan
pandangannya dan yang mendengar boleh bertanya. Sebenarnya pertanyaan yang
lebih mendasar adalah bagaimana kedua nara sumber bisa menjadi nara sumber.
Untuk nara sumber dari Dirjen Haki, kita tidak perlu banyak bertanya karena
memang sudah menjadi tugas pemerintah untuk memberikan pengertian kepada
rakyatnya. Dalam kapasitas beliau memberikan penjelasan, terlihat bahwa
memang yang disampaikan adalah apa yang beliau ketahui. Pertanyaan kedua
layak diajuka kepada pak Lius sebagai nara sumber kedua yang mengatakan
bahwa ia sampai harus turun gunung untuk membantu masalah ini. Adik-adik di
GEMABUDHI meminta bantuan beliau untuk hadir dan membantu. Ini sebuah
keanehan tetapi memang sungguh keajaiban. DPP Gemabudhi yang menyelenggarkan
dialog ini sekali lagi menujukkan keberpihakkan yang sangat mendalam
terhadap Buddha Bar karena nara sumber yang diundang selama menyampaikan
pandangannya lebih membela Buddha Bar daripada bersikap netral. Tidak ada
nara sumber yang disiapkan untuk membahas masalah ini dari dua sisi yang
berbeda membuat minoritas anti Buddha Bar hanya bisa diam ketika provokasi
tepuk tangan membahana tatkala pak Lius membela Budha Bar. Lebih hebat lagi,
ternyata ada saudara kita Budiman Sudharma yang hadir disana tetapi malah
hanya menjadi pendengar. Jika ini adalah sebuah dialog, mengapa dia tidak
dihadirkan sebagai nara sumber dan panitia bisa dengan sedikit kerja keras
mengundang FABB agar dialog ini menjadi berbobot.
c.    Kelucuan lain adalah salah satu orang GEMABUDHI (saya lupa namanya
tapi ia sukses di Prudential) berargumen dengan mengambil contoh Thailand
sebagai negara Buddhis dan apa saja yang maksiat bisa ditemukan di Thailand.
Lucu bukan, sebagai Buddhis, ia bangga negara Buddhis menjadi sarang maksiat
dan menjadikanya contoh di sebuah dialog yang menentang kehadiran sebuah Bar
bermerk Buddha.
d.    Siapa saja yang pernah menginap di hotel Borobudur tentu saja tahu
berapa dolar yang harus dikeluarkan untuk bisa menikmati surga disana. Salut
kepada teman-teman di Gemabudhi yang sudah mampu membuat sebuah acara yang
begitu "meriah" di hotel yang begitu mewah. Mengapa hotel Borobudur yang
dipilih? Tidakkah ada kelucuan dan kecurigaan disana?  Mampukah Gemabudhi
membiayai ini semua?
e.    Salah satu rekomendari dari pak Lius adalah menempuh jalur hukum.
Ini tentu saja sebuah solusi yang baik karena kita semua tahu Buddha
mengajarkan kita untuk selalu bersikap non kekerasan. Dirjen Bimas Buddha,
menurut Beliau, harus berperan aktif dalam hal ini. Nah, siapa saja tentu
tahu  ini bukan butuh waktu satu atau dua hari. Nara sumber dari Dirjen HAKI
mengatakan bahwa penggunaan merek Buddha Bar bisa digugat dengan melayangkan
surat protes ke pemegang lisensi Budha Bar di Perancis. Bisa kita bayangkan
lucunya berapa lama proses ini akan berlangsung dan berapa biaya yang
dikeluarkan. Selama proses itu pula, Budha Bar akan terus beroperasi. Nah,
selama Buddha Bar beroperasi, selama itu pula simbol-simbol agama Buddha
akan terus dilecehkan.



f.    "Buddha itu anak raja. Buddha banyak dihina orang dan dia bisa saja
meminta bapaknya yang raja itu untuk menghabisi orang yang menghinanya?"
Sekali lagi kita boleh tertawa karena nara sumber kita ternyata belum
mengerti dan mengenal Buddha. Jika Buddha dihina dan langsung meminta
ayahnya untuk menghabisi siapa saja yang menghinanya, kita boleh bertanya
apakah benar Siddharta Gautama telah menjadi Buddha. Sebagai orang suci yang
batinnya sudah tenang dan damai, Buddha tidak dengan mudah bereaksi seperti
kita. Tetapi ketika Buddha difitnah dan dicaci oleh Cinca, apakah murid
Buddha diam saja. Cinca adalah pelacur yang menfitnah Buddha dengan
berpura-pura hamil. Ia mengikatkan sesuatu di perutnya dan berpura-pura
hamil dan menuduh Buddha telah menghamilinya. Biksu Mogalana yang memiliki
kesaktian menciptakan tikus-tikus untuk mengerogoti tali yang mengikat benda
untuk menunjukkan Cinca hamil. Ketika tali itu terputus, terbukti bahwa
Cinca tidak hamil. Masihkah kita tertawa mendengar seorang nara sumber yang
mengaku Buddhis tetapi tidak mengenal Buddha. Ia malah meminta para biksu
untuk mengajarkan dharma yang lebih tinggi, lebih tinggi dan lebih tinggi
lagi. Sayang sekali, sepertinya beliau belum mendengar, apalagi membaca,
apalagi mempraktikkan Mahasatipatana sutta. Hiks sungguh sayang. Sulit bagi
saya untuk percaya kepada nara sumber seperti ini.
g.    "Apa kata hati nurani anda?" demikian tanya ibu Ernawati Sugondo, (
saya tidak tahu beliau adalah CALEG atau sudah menjadi anggota Dewan).
Sayang jawaban dari sang nara sumber tidak terdengar dan moderator sudah
menutup sesi pertama dan dilanjutkan dengan sesi break. Sayang pulang saya
tida bisa ikut acara hingga karena memang hasil akhirnya sudah diketahui
sebelum pertandingan dimulai.
h.    Bagaimana reaksi bangsa Indonesia jika ada yang bar yang bernama
"Lius Bar." Lebih ekstirm lagi, Soekarno Bar, GusDur Bar, dan sederet nama
tokoh yang bisa saya tuliskan disini untuk menjadi nama bar. Bukanhah hati
kita akan terusik. Pantaskah nama pahlawan, misalnya, Sudirman dibuat
menjadi nama sebuah bar? Sebagai umat Buddha, lucu rasanya melihat ada orang
yang juga mengaku beragama Buddha tidak keberatan nama agung junjungannya
dijadikan merek dagang. Bukan sekedar merek dagang, tetapi merek dagang yang
bertolak belakang dengan hakikat sejatinya.

Semoga tulisan ini bisa membuka wawasan banyak orang. Semoga bermanfaat
Jakarta 11  Maret 2009
Lim Hendra, S.S
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: xenocross on 12 March 2009, 12:18:44 PM
saya lihat memang ada unsur politik sih
ada pihak yg memang sengaja manas-manasin, menunggangi supaya jelek2in capres tertentu
ada pihak yg punya BB, bermanuver supaya ga dipermasalahkan
ada caleg buddhis yg mau promosi diri
ada orang yg menerbitkan izin, sekarang berusaha menyelamatkan diri dengan bikin berita
ada caleg non-buddhis yg ikut2an dukung umat Buddha supaya promosi diri lagi
ada wagub dki jakarta yg juga cari simpati
ada partai politik yg sok simpati juga
ada org yang menentang BB supaya "eksis"

Terakhir, ada umat yg tulus menentang BB, dan memanfaatkan politisi dan momentum pemilu supaya "didengar". Coba kalau bukan musim pemilu, apakah protes kita akan didengar?

Jagalah hati......
Title: Re: Statement STI mengenai Buddha Bar
Post by: xenocross on 12 March 2009, 01:23:54 PM
maksudnya protes boleh tapi yg elegan
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Fei Lun Hai on 12 March 2009, 05:16:23 PM
moga urusannya cepet beres dah
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: xenocross on 12 March 2009, 05:18:37 PM
teman-teman, ternyata gemabudhi mendukung Buddha Bar, karena dialog (monolog) yg diadakan kemarin hanya mendukung keberadaan Buddha Bar.

Motifnya? Karena ternyata mereka juga menjalankan bisnis serupa!!! Ga percaya?
liat:
http://www.geocities.com/gemabudhibar/
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: nyanadhana on 12 March 2009, 05:30:46 PM
heh,itu bukannya bikinan orang lain,hauahuhauhauha kreatip kreatip...
hah dunia buddhist makin abu-abu...siapa yang hero,siapa yang loser,siapa yang berkhianat,siapa yang suci...hmmm....maboks
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: xenocross on 12 March 2009, 05:32:46 PM
bro nyana mau mabok? Itu ada gemabudhi bar, masuk aja.
kalo udah kasih kesaksian ya, harga minumannya semahal BB ga?
wahahahaha
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: J.W on 12 March 2009, 06:03:56 PM
teman-teman, ternyata gemabudhi mendukung Buddha Bar, karena dialog (monolog) yg diadakan kemarin hanya mendukung keberadaan Buddha Bar.

Motifnya? Karena ternyata mereka juga menjalankan bisnis serupa!!! Ga percaya?
liat:
http://www.geocities.com/gemabudhibar/

Coba cek history berdirinya tuh blog..Kira2 bisa gk dapat info baru ?
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: hatRed on 12 March 2009, 06:16:03 PM
teman-teman, ternyata gemabudhi mendukung Buddha Bar, karena dialog (monolog) yg diadakan kemarin hanya mendukung keberadaan Buddha Bar.

Motifnya? Karena ternyata mereka juga menjalankan bisnis serupa!!! Ga percaya?
liat:
http://www.geocities.com/gemabudhibar/

=)) , besok2 g coba bikin account yahoo hatRedBar....
cuma isinya tentang apa ya ???
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Reenzia on 12 March 2009, 06:17:34 PM
tentang 'aneh' =))
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: yanfei on 12 March 2009, 06:38:57 PM
teman-teman, ternyata gemabudhi mendukung Buddha Bar, karena dialog (monolog) yg diadakan kemarin hanya mendukung keberadaan Buddha Bar.

Motifnya? Karena ternyata mereka juga menjalankan bisnis serupa!!! Ga percaya?
liat:
http://www.geocities.com/gemabudhibar/
yang boneng(beber) nih bro?
alamatnya dimana ya? gw mau nyiapin pasukan buat demo
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: hatRed on 12 March 2009, 06:50:59 PM
tentang 'aneh' =))

bah... bisa sepi....

mending yg hot2 aja.. kek BB.... :)) cuma ada + + nya ;D

(http://www.reenzia.dragonadopters.com/dragonimage_58319_31257_pixel.gif)

ini mah T-Rex..

 [at] yanfei

geblek amat, itukan cuma sindiran....
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Reenzia on 12 March 2009, 06:58:12 PM
bikin yg baru lah, jgn BB lagi....
coba i-bar, k-bar, h-bar, bar-bar,
ato mungkin tokohnya sekalian, contohnya hatred-bar :))

untung bar, coba kalo PP++ :))
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: hatRed on 12 March 2009, 07:01:20 PM
pannabar ^-^
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: xenocross on 12 March 2009, 08:15:50 PM
alamatnya tanya aja sama yg punya, kan ada tuh namanya
lagian buat apa demo? ente dari gemabudhi?
Kalo iya, ikutin petunjuk tetua gemabudhi soal BB dong, ga usah demo, tapi ke perancis somasi George V siapa itu
Gemabudhi BAr juga patennya kayaknya bukan di Indonesia, tapi di amerika
Yahoo toh? Huahahahaha
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: yanfei on 12 March 2009, 08:27:16 PM
alamatnya tanya aja sama yg punya, kan ada tuh namanya
lagian buat apa demo? ente dari gemabudhi?
Kalo iya, ikutin petunjuk tetua gemabudhi soal BB dong, ga usah demo, tapi ke perancis somasi George V siapa itu
Gemabudhi BAr juga patennya kayaknya bukan di Indonesia, tapi di amerika
Yahoo toh? Huahahahaha
maksudnya demo baca paritta  =))
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: xenocross on 12 March 2009, 09:59:00 PM
kata si lius kan "demo itu ga buddhis"
padahal demonya baca paritta, bawa bunga, bakar dupa

Kalo di Gemabudhi bar mungkin bisa kali taro buku dhamma.......kan udah jelas tuh "Buddhis muda" yg masuk ahahahahaha
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: nyanadhana on 13 March 2009, 08:17:43 AM
hihihihihih.....
demo baca paritta...hauhauhaua.....ga sekalian mandiin kembang rupang Buddhanya biar suci kembali...habis rupangnya setengah mabok di dalam.hauahauhauau...
kalo ga taruh patung bro hatred aja...
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: xenocross on 13 March 2009, 12:45:09 PM
FAPA Prihatin Kasus Buddha Bar Libatkan Dua Anak Capres
AHMAD JAYADI
Ketua Dewan Penasehat FAPA Sunarjo Sumargono saat konferensi pers di kantor FAPA, Jakarta, Kamis (12/03).
/
Artikel Terkait:

    * Buddha Bar Sudah Penuhi Izin Restoran
    * FAPA Curigai Campur Tangan Zionis
    * Demo Buddha Bar Tak Mencerminkan Nilai Buddhisme
    * Buddha Bar Ditutup, Kantor Eks Imigrasi Dikosongkan
    * Giliran Mahasiswa Segel Buddha Bar

Kamis, 12 Maret 2009 | 23:04 WIB

JAKARTA, KAMIS - Front Anti p*n*staan Agama (FAPA) merasa sangat prihatin dengan keterlibatan dua anak calon presiden Indonesia 2009 dalam kasus Buddha Bar. Terlebih lagi kedua anak capres tersebut bukan hanya terlibat, namun mereka adalah pemilik dari Buddha Bar tersebut.

Demikian hal tersebut dinyatakan oleh Ketua Dewan Penasehat FAPA Sunarjo Sumargono saat konferensi pers di kantor FAPA, Jakarta, Kamis (12/03). Ia mengatakan kedua anak capres tersebut adalah Puan Maharani, anak Megawati dan Renny Sutiyoso, anak Sutiyoso.

Ia mengatakan bahwa kasus Buddha Bar yang melibatkan dua anak capres sangatlah menyedihkan. Tidak pernah terbayangkan sebelumnya seorang anak capres yang notabenenya berpendidikan tinggi dapat mengambil tindakan yang tidak bermoral.

"Menempatkan patung Buddha dalam tempat hiburan malam yang penuh dengan maksiat adalah kelakuan yang sangat tidak bermoral," ujar Sunarjo tegas.

Tokoh dan pengamat sosial ini juga prihatin dengan ketidakberdayaan Pemprov DKI Jakarta untuk segera menutup tempat dugem tersebut. Jika pemerintah tetap diam saja dengan masalah ini, maka ia menyimpulkan para pejabat pemerintah secara tidak langsung telah membantu orang yang melakukan p*n*staan agama.

Merasa protesnya terhadang tembok kekuasaan, Sunarjo mengancam akan mengajak rakyat Indonesia, khususnya jutaan umat Buddha di Indonesia untuk tidak memilih partai politik, capres dan caleg yang keluarganya telah melakukan p*n*staan agama.

"Kalau ngatur moral diri sendiri dan keluarga saja tidak becus, bagaimana mau ngurus negara, " ujar Sunarjo.

Ia juga mengajak kepada rakyat untuk tidak memberikan sedikit pun sumbangan politik baik finansial maupun moril kepada parpol yang telah menginjak-injak keyakinan dan harga diri sebuah agama.
http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2009/03/12/23042611/FAPA.Prihatin.Kasus.Buddha.Bar.Libatkan.Dua.Anak.Capres
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: nyanadhana on 13 March 2009, 12:58:49 PM
semua orang pengen ikut komentar soal Buddha Bar padahal awalnya baru umat Buddha sama pemilik bar sekarang campur tangan terus pihak2 lain....
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: sobat-dharma on 13 March 2009, 01:00:02 PM
PENERTIBAN
Ketua DPRD DKI: Buddha Bar Harus Ditutup
Rabu, 11 Maret 2009 | 05:39 WIB
http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/03/11/0539566/ketua.dprd.dki..buddha.bar.harus.ditutup

Jakarta, Kompas - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta Ade Surapriyatna mendesak Gubernur DKI Jakarta harus menutup sementara pengoperasian Buddha Bar di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, sampai tempat hiburan itu tidak lagi menggunakan simbol keagamaan.

Selain itu, Ketua DPRD DKI juga meminta pemilik tempat hiburan itu segera menurunkan simbol agama yang ada di lokasi tersebut. Selanjutnya, mereka bisa kembali mengoperasikan tempat usaha itu setelah memenuhi persyaratan perizinan.

”Ini bukan persoalan bisnisnya, tetapi sudah menyangkut pelecehan terhadap salah satu agama yang harus cepat direspons,” papar Ade, Selasa (10/3), menanggapi kontroversi di tengah masyarakat setelah tempat hiburan itu beroperasi.

Rapim

Selain mendesak Gubernur, politisi dari Fraksi Partai Golongan Karya ini mengatakan, pihaknya berencana membahas masalah pengoperasian Buddha Bar dalam rapat pimpinan (rapim) DPRD DKI Jakarta.

”Dalam rapim tidak akan dibahas soal bisnisnya, tetapi yang akan diangkat terutama menyangkut prinsip, bukan teknis. Apalagi sudah ada keluhan dari berbagai komponen umat Buddha yang sudah menyampaikan resmi ke DPRD karena dalam bisnis sudah menggunakan simbol-simbol agama,” ujar Ade.

Ditanya apa yang akan ditempuh DPRD jika Gubernur tidak berani mengambil tindakan tegas menutup bar tersebut, Ade menjelaskan, ”Saya kira Gubernur juga mengerti bahwa persoalan ini bukan menyangkut teknis, tetapi persoalan nonteknis.”

Menurut Ade, Kamis pekan lalu para biksu dan perwakilan umat Buddha menemui pimpinan DPRD DKI Jakarta. Kepada pimpinan Dewan, mereka mendesak Buddha Bar ditutup sebelum mengganti nama.

Seusai pertemuan itu, Ketua Forum Anti Buddha Bar Kevin Hu menegaskan, penggunaan nama agama untuk bisnis yang tidak sejalan dengan ajaran agama yang bersangkutan jelas sangat meresahkan umat. (PIN)
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: xenocross on 13 March 2009, 01:38:19 PM
ini foto di budha bar, ada yg kenal? Ini katanya waktu dinner pembukaan BB

(http://i39.tinypic.com/2qluxrs.jpg)

petunjuk:
1. jaket biru katanya adalah jaket gemabudhi, bisa diperbesar dan terlihat logo dan tulisan "generasi muda buddhis indonesia"
2.liat tempat sumpit, tulisan "budha bar"
3. warna kursi memang seperti di foto budha bar
4. apa ada yg sepertinya anda kenal? Ada yg bilang ketua gemabudhi si Ronny dan si ketua DPD Dki jakarta si budiman ada di sini.
5. Mereka minum apa ya? Surameraya majapamadatana veramani.....
6. Di latar belakang ada...... semoga saya salah......
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: hatRed on 13 March 2009, 02:19:31 PM
Quote
6. Di latar belakang ada...... semoga saya salah......

ada apa?
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: ENCARTA on 13 March 2009, 02:34:36 PM
pojok kanan atas.. ada baju bikhhu ^-^
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: hatRed on 13 March 2009, 02:39:27 PM
:o

weleh.. weleh.. :no:
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: nyanadhana on 13 March 2009, 02:44:23 PM
kok aku ga lihat yah...di bagian mana sih?
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: hatRed on 13 March 2009, 02:46:42 PM
kok aku ga lihat yah...di bagian mana sih?

:))

sama kek i tadi neh....

tuh gambar kelebaran... jadi scroll aja... kekanan..
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Sunkmanitu Tanka Ob'waci on 13 March 2009, 02:47:49 PM
jubah coklat...
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: nyanadhana on 13 March 2009, 02:59:22 PM
ooow baru ngeh baru ngeh mesti discroll.keknya itu bukan bhante deh dilihat dari tata jubahnya yang lebih ke suhu
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: hatRed on 13 March 2009, 03:23:52 PM
paling eneg g liat yg pake kemeja...

kek maniak dari Hongkong :))
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: ENCARTA on 13 March 2009, 03:25:35 PM
ooow baru ngeh baru ngeh mesti discroll.keknya itu bukan bhante deh dilihat dari tata jubahnya yang lebih ke suhu

suhu apa keliaran dijln pake jubah?
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: nyanadhana on 13 March 2009, 03:37:11 PM
ya suhu pakai jubah,moso telanjang...hauahuaua
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: tesla on 13 March 2009, 05:08:59 PM
Quote
5. Mereka minum apa ya? Surameraya majapamadatana veramani.....

dari kiri searah jarum jam:

air putih - jus melon - air putih - jus jeruk - air putih - jus belimbing - es teh manis - air putih
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: xenocross on 13 March 2009, 05:49:50 PM
kata yg dari forum tetangga, bhante2 ditipu diundang dalam rangka makan2 buat kathina atau apa gitu.... bukan buat peresmian
tapi diberitakannya buat peresmian...

emang licin seperti belut ya?
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: nyanadhana on 13 March 2009, 05:52:39 PM
semakin banyak pemberitaannya semakin busuk tercium.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: xenocross on 13 March 2009, 06:39:57 PM
saya dapat protes dari forum tetangga karena foto ini ga jelas kapan diambil, motif mereka datang ke situ ngapain, dll
Apakah ada yg bisa menyelidiki?

Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: xenocross on 13 March 2009, 06:57:02 PM
Kunstkring Riwayatmu Kini...
Warta Kota/Pradaningrum
Eks Gedung Imigrasi yang sempat tidak terurus ini dibangun tahun 1913.
Jumat, 13 Maret 2009 | 12:49 WIB

KOMPAS.com — Arsitek PAJ Moojen merancang gedung yang kemudian menjadi pusat kegiatan seni di Batavia pada 1913, setelah pada tahun 1912 NV De Bouwpleg menyumbangkan sebidang tanah. Gedung bermenara dua, berpintu tiga, dan berbalkon lima ini tercatat sebagai pembuka masa arsitektur rasional di Indonesia. Moojen menciptakan bentuk bangunan bergaya peralihan dari arsitektur historistis ke arsitektur modern. Sebuah bangunan sederhana yang tampil asri dan apik.

Demikian Adolf Heuken, SJ; dan Grace Pamungkas, ST, menggambarkan bangunan di pojokan Jalan Teuku Umar dalam buku berjudul Menteng, Kota Taman Pertama di Indonesia. Gedung ini berdiri megah di bilangan Menteng. Tak jauh dari rumah Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo. Bagi kawasan Menteng, gedung ini menjadi landmark yang membanggakan.   

Sebagai bekas gedung pusat seni Batavia (Bataviasche Kunstkring), yang kemudian berganti menjadi gedung imigrasi, gedung PAJ Moojen ini punya kisah yang cukup njelimet. Dari catatan Warta Kota, sejak tahun 1999, ketika gedung ini berpindah tangan, banyak bagian penting gedung yang hilang tak berbekas. Sebut saja kusen jendela, jendela kaca patri, belum lagi lampu-lampu, dan ornamen lain.

Gedung yang masuk dalam benda cagar budaya dan berklasifikasi A ini berantakan tak bertuan selama sekitar empat tahun. Tahun 2003 pemugaran bangunan pun dilakukan. Itu pun setelah Pemprov DKI membeli kembali gedung tersebut. Pada tahun itu juga diadakan sayembara pemanfaatan gedung.   

Dastin Hillery, Suci Mayang Sari, dan Agus Surja Sadana tercatat sebagai tiga pemenang. Ketiganya punya konsep yang bisa dikombinasikan, yaitu menjadikan gedung ini sebagai gedung perikatan seni, komunitas seni arsitektur Indonesia, dan restoran bernuansa tempo dulu. Tahun 2007, Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso, waktu itu, meresmikan penggunaan gedung tersebut sebagai galeri dan restoran.

Belum bicara soal pemugaran, yang menambahkan bangunan baru di sisi kanan gedung bagian belakang dan perombakan di dalam bangunan, November tahun lalu, gedung itu pun beroperasi menjadi Buddha Bar, sebuah konsep restoran yang dibawa oleh Raymond Visan dari Perancis. Pengelolaan dipegang PT Nireta Vista Creative (PT NVC) selama lima tahun.

Sebuah konsep yang jauh dari hasil sayembara lima-enam tahun ke belakang. Sebuah sayembara yang juga menggunakan APBD, tentunya. Buddha Bar jelas tak memenuhi kriteria sebagai gedung perikatan seni, tempat kumpul komunitas seni arsitektur Indonesia, ataupun restoran bernuansa tempo dulu.

Tak lama beroperasi, Buddha Bar menuai protes, bukan dari pecinta bangunan tua atau arsitek yang terganggu dengan penampakan Buddah Bar, tetapi dari umat Buddha. Tentu ini jadi masalah yang serius. Kini ada suara dari DPRD DKI untuk menutup Buddha Bar.

“Kualat, tuh,” begitu sebuah suara masuk ke telinga Warta Kota. Ah, ada-ada saja. Itu cuma apes saja buat PT Nireta Vista Creative (PT NVC) yang menyewa Rp 800 juta per bulan ke Pemprov DKI selama lima tahun. Ini pelajaran buat PT NVC juga Pemprov DKI untuk lebih sensitif, tepo seliro… *
http://www.kompas.com/readkotatua/xml/2009/03/13/12492079/Kunstkring.Riwayatmu.Kini....
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: xenocross on 13 March 2009, 06:57:30 PM
SILANG SELIMPAT BUDDHA BAR
"Janji-janji Niresta akan saya kejar."

Buddha Bar terus diterpa kontroversi. Setelah diprotes oleh Forum Anti Buddha Bar pada 2 Maret lalu karena penggunaan nama Buddha, kini giliran Forum Warga Peduli Bangunan Tua (Walibatu) memprotes penggunaan cagar budaya untuk bar milik PT Niresta Vista Creative itu.

Menurut Dharmawan Handonowarih, pendiri Walibatu, forum mereka diundang oleh pemerintah DKI Jakarta untuk mengadakan sayembara pemanfaatan gedung yang disebut Batavia Kunstkring yang ada di Jalan Teuku Umar, Nomor 1, Menteng, Jakarta Pusat, itu. "Jurinya orang-orang top, seperti Adolf Heuken, Eka Budianta, Richard Oh, Suryadi Yo Santoso, dan Sarwo Handayani," katanya, Selasa lalu.

Sayembara itu dimenangkan oleh Dastin Hillery dengan judul Gedung Perikatan Seni Jakarta. Dharmawan menjelaskan, konsep Dastin adalah penggunaan gedung untuk galeri seni. Kenyataannya, pemanfaatannya menyimpang dari sayembara. "Kami merasa tertipu," kata Enrico Halim, juga dari Walibatu.

Ia menilai, sayembara itu hanya akal-akalan pemerintah agar memenuhi persyaratan adanya keterlibatan publik dalam pemanfaatan gedung yang dulu dipakai sebagai Kantor Imigrasi Jakarta Pusat itu. Tapi, Deputi Gubernur DKI Bidang Budaya dan Pariwisata Aurora Tambunan mengatakan hasil sayembara tak mutlak harus diterapkan.

Gonta-ganti kepemilikan gedung, kata Enrico, juga bermasalah. Pada 1999, PT Mandala Griya Cipta milik Tommy Soeharto menguasai gedung ini melalui tukar guling dengan bangunan di Kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat. "Masa sih gedung cagar budaya ditukar gedung biasa," ujarnya.

Nilai transaksi tukar guling itu diperkirakan mencapai Rp 8-9 Miliar. Tapi gedung ini ditelantarkan. Pada 2002, DKI memutuskan membeli gedung ini. Dalam tiga tahun, nilainya meningkat menjadi Rp 28,9 miliar dengan kondisi rusak parah.

Pemerintah lalu merestorasi gedung ini yang didanai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah sebesar Rp 5 miliar. Walibatu menilai restorasi ini hanya mengembalikan bentuk gedung seperti aslinya tanpa memperhatikan fungsi gedung. Setelah kinclong kembali, Gubernur Sutiyoso meresmikan gedung ini pada September 2007.

Pemerintah lalu mengundang swasta untuk mengelola gedung ini. Menurut Aurora, langkah itu diambil karena pemerintah memiliki dana minim untuk merawat bangunan tua. Lima perusahaan mengajukan proposal. Tiga di antaranya lolos penilaian beauty contest oleh Dinas Kebudayaan dan Permuseuman. Pemenangnya adalah PT Niresta.

PT Niresta menyewa gedung ini selama lima tahun. Nilai sewanya adalah Rp 800 juta per tahun. Aurora menjamin uang sewa itu masuk ke kas daerah. PT Niresta lalu membuka Buddha Bar di sana.

Indonesia Corruption Watch (ICW) mencium ketidakberesan dari penggunaan gedung ini. Kepala Bidang Investigasi dan Informasi Publik ICW Agus Sunaryanto menduga ada konflik kepentingan karena di PT Niresta milik Jan Farid ternyata Renny Sutiyoso juga memiliki saham. Tempo pada Selasa pekan lalu menyambangi Renny di rumahnya di Mangunsarkoro 9, Menteng. Tapi Renny menolak ditemui.

Tapi Aurora membantah anggapan tersebut. "PT Niresta menang karena mereka paling serius, bukan karena ada anak gubernur di sana," katanya, Selasa lalu. Ia mengatakan, PT Niresta berjanji akan membeli sebidang tanah dan bangunan yang ada di belakang gedung untuk disatukan dengan bangunan utama. Tapi hingga kini belum direalisasikan.

Galeri seni dan ruang publik yang dijanjikan juga belum tersedia. Menurut Aurora, perjanjian mengharuskan PT Niresta menyediakan bagian depan untuk galeri seni, yang akan digunakan untuk menggelar pameran lukisan milik Dewan Kesenian Jakarta sebanyak empat kali dalam setahun. Nyatanya, belum sekalipun pameran digelar.

Selain itu, gedung itu tetap harus bisa dinikmati oleh masyarakat umum. Gedung itu harus terbuka bagi masyarakat yang ingin melihat-lihat tanpa harus masuk ke Buddha Bar. Tapi, pagar bar eksklusif untuk kalangan atas itu selalu tertutup sebelum bar buka. "Janji-janji Niresta itu akan saya kejar," kata Aurora. SOFIAN|FERY FIRMANSYAH

Dari Gedung Kesenian Menjadi Bar

Arsiteknya adalah Pieter Adriaan Jacobus Moojen.
# Dibangun pada 1912-1913 dan dibuka pada 17 April 1914.
# Dulu bernama Nederlandsch-Indische Kunstkring (Lingkar Seni Hindia-Belanda) atau Bataviasche Kunstkring untuk pameran seni.
# Pada 1950-1997, menjadi Kantor Imigrasi Jakarta Pusat.
# Pernah dibeli oleh Tommy Soeharto.
# Pemerintah Provinsi DKI adalah pemilik bangunan keenam.
# Pada 28 November 2008, digunakan untuk Buddha Bar

http://www.korantempo.com/korantempo/koran/2009/03/12/Metro/krn.20090312.159253.id.html
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: xenocross on 13 March 2009, 06:58:01 PM
Fauzi Bowo: Persoalan Buddha Bar Selesaikan Lewat Jalur Hukum
Jumat, 13 Maret 2009 | 14:51 WIB | Kategori: Berita Terkini, Nasional |

JAKARTA | SURYA Online - Terkait dengan polemik terkait nama Buddha Bar di Jalan Teuku Umar 1, Menteng, Jakarta Pusat, Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo menyatakan, tidak akan ikut campur. Ia menyarankan agar pihak yang mempersoalkan keberadaan Budhha Bar menyelesaikannya lewat jalur hukum.

“Saya kira kita serahkan pada wilayah hukum saja. Itu bukan bersengketa dengan kami. Dinas Pariwisata memberi ijin itu kepada badan hukum yang memegang HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual),” katanya di Balai Kota Jakarta, Jumat (13/3).

Fauzi Bowo juga menolak untuk mengusulkan penutupan bar itu, ia mengatakan bahwa hal itu akan tergantung dari keputusan hukum yang berlaku.

“Jadi kalau masalah hukum ya selesaikan saja melalui hukum. Kalau pengadilan mengatakan tutup ya tutup,” ujarnya.

Gubernur menambahkan, tidak ada yang salah dalam pemanfaatan bangunan cagar alam itu dan kontroversi muncul karena penggunaan nama Buddha untuk bar tersebut.

“Fungsi bangunannya nggak ada yang salah, namanya saja yang salah,” kata Fauzi Bowo.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov), Muhayat juga menegaskan, bahwa penyewa akan bertanggungjawab terhadap pemeliharaan gedung.

“Kalau ada kerusakan jadi tanggung jawab pengelola,” katanya.

Muhayat mengatakan, persyaratan itu sudah tercantum dalam kontrak antara Pemprov DKI dengan penyewa. ant
http://www.surya.co.id/2009/03/13/fauzi-bowo-persoalan-buddha-bar-selesaikan-lewat-jalur-hukum/
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: xenocross on 13 March 2009, 07:01:39 PM
sampai masuk times!!!
http://www.time.com/time/world/article/0,8599,1884205,00.html?imw=Y

Indonesia Cracks Down on Offensive Hot Spot
By Hannah Beech Wednesday, Mar. 11, 2009
The Buddha Bar in Jakarta in December 2008
The Buddha Bar in Jakarta in December 2008
Beawiharta / Reuters
Indonesian hipsters looking for a place to chill in steamy Jakarta didn't have to look much further than the Buddha Bar. Last year, the posh establishment opened as the first Asian branch of an international chain with outlets everywhere from Paris and Cairo to Kiev and Sao Paulo. But on March 10, the Jakarta Legislative Council ordered the nightspot shuttered because its use of religious iconography could be considered offensive to Buddhists. In addition to its religiously inspired name, the restaurant's dining area is dominated by a giant Buddha sitting in the lotus position.
Related
Stories

    * Indonesia's Fatwa Against Yoga

The decision is just the latest religious controversy to make headlines in Indonesia in recent months. About 90% of the sprawling archipelago is Muslim — the world's largest Islamic population — but significant Hindu, Christian and animist communities live in places like Bali, Sulawesi and Papua. Despite the country's constitutional commitment to freedom of faith, religious minorities have complained in recent years of a creeping Islamization that they believe has strained Indonesia's social fabric.

In January, the nation's top Islamic body issued a fatwa, or religious edict, banning Muslims from practicing yoga if it involved chanting Hindu mantras. Late last year, Indonesia's parliament passed an anti-pornography bill that could criminalize certain folk dancing or traditional women's outfits. The bill was supported by hard-line Islamic groups, who believed its passage could counter moral degeneracy among Indonesian Muslims. So far, the law hasn't been applied in a significant way, although contemporary artists and others are worried they could be targets of its harsh prison sentences, which include a maximum of 10 years' in jail for "any person who exhibits themselves or others in a performance...that contains nudity, sexual exploitation."

Now, adherents of other faiths are looking to make their mark in the public sphere, too. In early March, Buddhist students armed with nothing more menacing than joss sticks staged a protest against the Buddha Bar. They argued that a place called Muhammad Bar or  Christ Bar would hardly meet with approval. The students demanded that the hotspot's name be changed, something the Jakarta Legislative Council has agreed must be a prerequisite for the Buddha Bar to reopen. At the same time, Indonesian Corruption Watch, a local NGO, has raised questions about whether the dining lounge, which is located in a Dutch colonial building that was restored with public funds, is contravening a cultural-conservation regulation that prohibits historic buildings from being used for private gain.

The Buddha Bar is part of a French franchise that made its mark with popular albums that mixed world-music elements with a lounge-y vibe. The international eateries serve up a pan-Asian menu and aesthetic that clearly uses the Buddha more as a cultural marker than as a religious icon. Restaurant souvenirs for sale include a Buddha snow globe — not the kind of thing a member of the faithful would be likely to purchase. Indeed, the Buddhist reverence toward compassion notwithstanding, a Middle Way might not be so easy to reach in the current climate in Jakarta.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Wolvie on 13 March 2009, 07:52:22 PM
kata yg dari forum tetangga, bhante2 ditipu diundang dalam rangka makan2 buat kathina atau apa gitu.... bukan buat peresmian
tapi diberitakannya buat peresmian...

emang licin seperti belut ya?
Kurang ajar banget tuh akal2annya :ngomel:. Berani pula nipu Bhante. Dari awal udah rapi banget ya rencananya buat mecah belah umat Buddha..
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: coedabgf on 13 March 2009, 08:16:04 PM
bahaya dah klo kayu api kena bensin atau bensin kena api, bukan lagi jadi bara dulu, langsung berkobar-kobar   :))
bro xeno jangan cari, comot dan kasih terus kayu bakar dan bensin dong, koq gak habis-habis/selesei-selesei sih bakarannya, habisnya kapan yah?  ;D
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: kiman on 13 March 2009, 08:23:19 PM
bro/sis, gimana ga emosi... gw tau gw salah, apalagi sampai emosi. tapi informasi tetaplah informasi, tergantung kitanya aja. so, jgn salahin sapa2.
http://www.buddhistchannel.tv/index.php?id=58,7886,0,0,1,0
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: ndrosubiyanto on 13 March 2009, 09:06:07 PM
Saya sangat sedih, andai saya punya kesaktian seperti YA MahaMogallana, entah sudah kubuat seperti apa Buddha Bar itu.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: m1ch43l on 13 March 2009, 09:19:16 PM
Saya sangat sedih, andai saya punya kesaktian seperti YA MahaMogallana, entah sudah kubuat seperti apa Buddha Bar itu.
di ganti namanya dan simbol2nya dgn agama i & k,pasti bsk2 udh di bakar x tuh..  >:D
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: kiman on 13 March 2009, 09:36:02 PM
Saya sangat sedih, andai saya punya kesaktian seperti YA MahaMogallana, entah sudah kubuat seperti apa Buddha Bar itu.
aku juga sedih...
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: coedabgf on 13 March 2009, 10:09:12 PM
di ganti namanya dan simbol2nya dgn agama i & k,pasti bsk2 udh di bakar x tuh.

bro michael salah, malah terbalik, klo k mah digrebek suruh tutup karena BB jadi tempat kebaktian okuimene/persekutuan. dicari-cari gak ada surat izin gitu.  ;D
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: xenocross on 13 March 2009, 11:36:14 PM
Using the Buddha Statue as heating fuel
During the Teng Dynasty, Dharma Master Dan Xia (literally, Red Twilight) used to be a candidate for the civil service examination. But he got a "calling" and later became a Buddhist Monk instead.
On a cold winter night, a big snow storm hit the city and the temple where Dan Xia served as a Monk got snowed in. Cut off from outside traffic, the coal delivery man could not get to the Zen Monastery. Soon it ran out of heating fuel after a few days and everybody was shivering in the cold. The monks could not even cook their meals.
Dan Xia began to remove the wooden Buddha Statues from the display and put them into the fireplace.
"What are you doing?" the monks were shocked to see that the holy Buddha Statues were being burnt inside the fire place. "You are burning our holy religious artifacts! You are insulting the Buddha!"
"Are these statues alive and do they have any Buddha nature?" asked Master Dan Xia.
"Of course not," replied the monks. "They are made of wood. They cannot have Buddha Nature."
"OK. Then they are just pieces of firewood and therefore can be used as heating fuel," said Master Dan Xia. "Can you pass me another piece of firewood please? I need some warmth."
The next day, the snow storm had gone and Dan Xia went into town and brought back some replacement Buddha Statues. After putting them on the displays, he began to kneel down and burn incense sticks to them.
"Are you worshiping firewood?" ask the monks who are confused for what he was doing.
"No. I am treating these statues as holy artifacts and am honouring the Buddha." replied Dan Xia.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: xenocross on 13 March 2009, 11:48:00 PM


SANGHA THERAVĀDA INDONESIA
Vihara Jakarta Dhammacakka Jaya, Jl. Agung Permai XV/12,
Jakarta 14350. Telp (021) 64716739. Faks (021) 6450206.
Vihara Mendut, Kotakpos 111, Kota Mungkid 56501,
Magelang. Telp (0293) 788236. Faks (0293) 788404.

 

Nomor : 004/STI/III/2009                                        Kota Mungkid, 9 Maret 2009
Hal      : Pernyataan Sikap

 

Kepada
Yth. Sekretaris Jenderal Konferensi Agung Sangha Indonesia (KASI)
Jakarta

Namo Buddhaya

Sehubungan dengan terjadinya keresahan umat Buddha terhadap masalah “Buddha-Bar”, Jakarta, maka Sangha Theravàda Indonesia menyatakan sikap sebagai berikut:

   1.
      Penggunaan nama Buddha, penempatan patung Buddha, dan penggunaan asesoris gambar Buddha dalam “Buddha-Bar”, Jakarta, merupakan hal yang tidak tepat, karena tidak menghargai keyakinan religius umat Buddha dan tidak etis dipandang dari segi etika sosial masyarakat Buddhis. Selain hal itu kami menolak penggunaan nama Buddha, penempatan patung Buddha, dan penggunaan asesoris gambar Buddha dalam “Buddha-Bar”, Jakarta, karena tidak sesuai dengan nilai penghormatan terhadap agama-agama di Indonesia yang merupakan muatan hakikat Sila Ketuhanan Yang Maha Esa dalam Pancasila Dasar Negara, serta peraturan hukum yang berlaku di Indonesia.

   2.
      Penyikapan masalah tersebut di atas baik dalam bentuk penyaluran aspirasi ataupun berkomunikasi hendaknya menjunjung tinggi nilai-nilai kemuliaan Buddhadhamma, tidak menggunakan kekerasan tingkah laku, ucapan, maupun pikiran, tetapi mengutamakan berpikir bijak (penerapan kebijaksanaan), bermoral (penerapan kesusilaan), dan kejernihan batin (penerapan pengembangan batin).

   3.
      Permohonan kepada Konferensi Agung Sangha Indonesia untuk mengeluarkan pernyataan setelah memahami pernyataan sikap Sangha Theravàda Indonesia seperti tersebut di atas.

 

Terima kasih atas perhatian serta kerjasamanya. Semoga Tiratana selalu melindungi.

Mettàcittena,
SANGHA THERAVADA INDONESIA

Bhikkhu Jotidhammo, Mahathera
Ketua Umum / Sanghanayaka

Tembusan :

   1.
      Yth. PP Majelis Agama Buddha Theravada Indonesia (Magabudhi), Jakarta
   2.
      Yth. PP Wanita Theravada Indonesia (Wandani), Jakarta
   3.
      Yth. DPP Pemuda Theravada Indonesia (Patria), Jakarta
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: xenocross on 14 March 2009, 04:10:02 AM
One Who Worshipped Wooden Buddha Statues

    A person practiced austerely under a spiritual master, who gave him a statue of the Earth Store Bodhisattva and taught him to recite the Incarnation Mantra. He also instructed him to bow to the statue of the Earth Store Bodhisattva several thousand times each day, and repeat the mantra tens of thousands of times. His master told him that he definitely would progress by following these instructions.

    The disciple practiced diligently for a year, but did not feel anything. So, he complained to his master, saying, “Master, I beg you please! Will you teach me another mantra and give me another Buddha statue that’s more powerful and merciful. I’m giving up the Earth Store Bodhisattva. I’ve worshipped Him for a year and chanted the mantra until my throat was dry, yet He never gave me any blessing or response. I don’t want to worship Him anymore. Will you please give me a better Buddha statue?” So his master said, “OK! Now I’ll teach you the Amitabha Buddha mantra, and you may worship the Amitabha Buddha. The Amitabha Buddha is very compassionate. He made grand vows, and has great affinity with sentient beings. You’ll definitely progress by worshipping Him.”

    The disciple believed his master, carried a small statue of the Amitabha Buddha home and started reciting the mantra. He persisted in chanting the mantra and the holy name of Amitabha Buddha very sincerely. However, a year passed and he received no response. Again, he complained to his master, “Master, the Amitabha Buddha is not efficacious. He didn’t make any response. Please don’t test me any more! Please give me initiation and teach me a better method of spiritual practice. Otherwise, I can never make it on the spiritual path!”

    Knowing that this disciple was very sincere, the master told him with a smile that he would definitely be enlightened this time. However, the disciple still had to practice and become enlightened himself. “I now give you this statue of the Quan Yin Bodhisattva to worship at home,” said the master. “The Quan Yin Bodhisattva is very merciful. All of Her worshippers find Her very efficacious. You’ll surely get a response through worshipping Her.” This disciple had great faith in his master’s words and was much delighted. He decided to worship the Quan Yin Bodhisattva piously at home and chant Her holy name day and night.

    That day, upon reaching home, he immediately lit the best sandalwood incense before the statue of the Quan Yin Bodhisattva and worshipped piously. He placed the statues of the Earth Store Bodhisattva and Amitabha Buddha on the bookshelf and paid no more attention to them even when they were covered by dust. He thought that these two were not efficacious, so he didn’t worship them any more, but let them rest on the bookshelf. He now worshipped only the Quan Yin Bodhisattva statue.

    While worshipping, he noticed that the fumes of the sandalwood incense drifted towards the nose of the Amitabha Buddha statue and thought, “This isn’t right! I’m only worshipping the Quan Yin Bodhisattva. This Buddha statue isn’t efficacious at all, and so isn’t worthy of enjoying my incense.” (Laughter) Then he took the Amitabha Buddha statue and sealed its nose with plastic tape, so that it couldn’t smell the fragrance. Suddenly, the wooden statue of the Amitabha Buddha vanished, and the original form of the Amitabha Buddha appeared right before his eyes. The disciple was frightened to death, and quickly fell on his knees to beg for forgiveness. So Amitabha Buddha said to him, “I’m impressed by your faith and sincerity in seeking the Truth. Now, whatever you ask for, I will realize for you.” The man said, “I’m overjoyed to see You, and meanwhile I don’t know what to ask for. However, will You please explain why You only appeared after I sealed Your nose? What does that mean?”

    Amitabha Buddha said, “It’s because previously you only regarded me as a Buddha statue, just a wooden statue. When you thought of worshipping me, you bowed to me. When you didn’t feel like worshipping me, you pushed me aside. When you were fond of me, you bowed to me. When you didn’t like me, you stopped offering any incense. Also, you didn’t pay attention to me when you were busy. This is a wrong concept. Now your thinking has changed and you regard me as a real Buddha, which was why you wanted to seal my nose. Being worried that my nose would really be sealed by you, I had to appear quickly.” (Master laughs)
http://godsdirectcontact.us/sm21/enews/www/141/st-2.htm
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Reenzia on 14 March 2009, 08:26:11 AM
kata yg dari forum tetangga, bhante2 ditipu diundang dalam rangka makan2 buat kathina atau apa gitu.... bukan buat peresmian
tapi diberitakannya buat peresmian...

emang licin seperti belut ya?
Kurang ajar banget tuh akal2annya :ngomel:. Berani pula nipu Bhante. Dari awal udah rapi banget ya rencananya buat mecah belah umat Buddha..

tampaknya anda juga terpancing kelakuan mrk ^-^
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Sumedho on 14 March 2009, 08:27:50 AM
Siang ini jam 1 ada aksi damai di depan buddha bar, katanya ini resmi dan dikawal polisi
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: aitristina on 14 March 2009, 08:30:32 AM
Lookin around at my thread....

woww awesome there is 44 pages here...

I really honoured all of u who post, or comment...

Despite of all of that things, I guess, we as buddhism had right to say no, abstain or Pro to BB... and STI or KASI had made movements on it...

Thanks 4 u guys opinion...

I will lock this thread, hopefully, we can demonstrate peace en with wisdom also intellegently...

Show that WE ARE BUDDHISM not like war BUT PEACE...

sabbe satta bhavantu sukhitata...

nana
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: naviscope on 14 March 2009, 08:33:04 AM
Siang ini jam 1 ada aksi damai di depan buddha bar, katanya ini resmi dan dikawal polisi

lagi menunggu angkot menuju TKP....

xixixi
Title: Re: Statement STI mengenai Buddha Bar
Post by: williamhalim on 14 March 2009, 11:15:04 AM
Meski menentang pengeksploitasian atribut2 keagamaan untuk mencari untung, sy malah terkondisikan untuk mendownload salah satu lagu yg sering diputar di Buddha Bar: lagu Punjab yg dibawakan oleh Karunesh... , juga lagu Nirvana yg diaransir oleh Elbosco; lagu-lagu newage yg tenang dan damai.... 

Nirvana, Elbosco:
PL&index=9

Punjab, Karunesh:


Yah, meski Buddha Bar sering muter lagu2 House/trance, namun mereka punya jadwal juga untuk muter lagu2 New Age yg mendamaikan pikiran... asyik juga.... hasilnya: perut kenyang pikiran tenang....


::
Title: Re: Statement STI mengenai Buddha Bar
Post by: Lily W on 14 March 2009, 01:52:01 PM
Kapan kita ke BB? ;D

_/\_ :lotus:
Title: Re: Statement STI mengenai Buddha Bar
Post by: hartono238 on 14 March 2009, 05:36:06 PM
tadi sempat lihat Majelis Agama Buddha Theravada demonstrasi , keren dan rapi, apalagi banyak yg pakai baju pandita, wow, mantap, nanti malam jam 20.00 di radio cakrawala 98.3 FM katanya mau bahas tentang Buddha Bar
Title: Re: Statement STI mengenai Buddha Bar
Post by: Gunawan on 14 March 2009, 07:36:16 PM
Betul sekali tadi Sabtu Tgl.14 Maret  jam.2 siang telah di lakukan Aksi Damai Menolak Buddha Bar yang di lakukan oleh Magabudhi dan Umat Buddha aliran Theravada dari Jakarta dan Tangerang +/- 200 orang. Dan aksi tsb Berlangsung Tertib dan Damai.

Ini Link video nya;

http://tv.detik.com/index.php?fa=content.main&id=TURrd016RTBOVFl3SXpJd01Ea3ZNRE12

 _/\_
Gunawan S S
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Hendra Susanto on 14 March 2009, 10:12:45 PM
thread ini dibuka kembali, silahkan informasikan perkembangan buddha bar dgn satu syarat harap tanpa ada postingan yang bernada provokasi dan yg sejenisnya.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: xenocross on 15 March 2009, 12:55:09 AM
 Polisi Siap Periksa Pemilik Buddha Bar

Sabtu, 14 Maret 2009 | 16:33 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Polisi siap memeriksa pemilik Buddha Bar atas tuduhan melakukan p*n*staan agama. "Jika ada yang melaporkan akan kami periksa," kata Kepala Kepolisian Resor Jakarta Pusat Komisaris Besar Ike Edwin disela-sela aksi unjuk rasa di Budha Bar di Jalan Teuku Umar Nomor 1, Menteng, Jakarta Pusat Sabtu (14/3).

Menurut dia, tentu polisi akan memproses dan memeriksa bukti-bukti atas p*n*staan agama yang dilakukan oleh pemilik Buddha Bar. "Tapi tuduhan harus ada buktinya," ujar Ike.

Dalam demo siang tadi, Majelis Agama Buddha Theravada Indonesia (Magabudhi) menuduh Buddha Bar telah melakukan p*n*staan agama Buddha.
"Memasang simbol-simbol agama Buddha didalam bar sangat tidak pantas," ujarnya Koordinator Aksi Romo Samedho.

Samedho mengaku pihaknya bersama Forum Anti Buddha Bar sudah melaporkan Buddha Bar ke Kepolisian Daerah Metro Jaya pada 9 Maret lalu.

Jika terbukti melakukan penodaan agama, pemilik Buddha Bar terancam dihukum penjara paling lama lima tahun sesuai dengan Pasal 156a KUHP. Tak hanya menuntut agar Buddha Bar berganti nama, mereka meminta agar Buddha Bar segera ditutup. "Bar tersebut melanggar norma karena menjual minuman keras," katanya.

Pihak Buddha Bar sempat menerima perwakilan dari Megabudhi. Dalam pertemuan selama 20 menit itu, manajemen Buddha Bar berjanji akan menyampaikan aspirasi mereka kepada pemilik perusahaan.

SOFIAN
http://www.tempointeraktif.com/hg/jakarta/2009/03/14/brk,20090314-164717,id.html
-------------------------------------------------------------
Sabtu, 14/03/2009 14:54 WIB
Bhiksu dan Dupa Mengepul di Depan Budha Bar
Andi Saputra - detikNews

Jakarta - Dupa-dupa mengepul di depan Budha Bar. Puluhan orang, termasuk 4
bhiksu, tak henti merapal mantra-mantra doa.

Mereka memprotes keberadaan Budha Bar yang dianggap melecehkan keyakinannya.
Oleh karena itu, sekitar 200 umat Budha dari Majelis Agama Budha Therafada
Indonesia (Magabudhi) meminta bar tersebut ditutup atau diganti namanya.

"Menolak Budha Bar." Tulisan tersebut tergores tegas dalam spanduk ukuran
kira-kira 1x3 meter. Para demonstran juga membawa setangkai bunga dan lilin di
masing-masing tangannya.

"Kami menolak adanya budha bar. Kami minta untuk segera ditutup atau diganti
dengan nama lain," kata ketua Magabudhi Suryawidya di lokasi kejadian Jl Teuku
Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (14/3/2009).

Sudah hampir 20 menit hingga pukul 14.30 WIB, aksi damai tersebut masih
berlangsung. Terik matahari yang menyengat tidak membuat mereka menyudahi
aksinya.

"Pokoknya kita minta pemerintah harus bertindak tegas. Karena ini telah
melecehkan keyakinan dan agama kami," tegas Suryawidya.

Meski telah digeruduk massa, Budha bar tampak lengang dan sepi-sepi saja. Guna
menghindari hal-hal yang tidak diinginkan 50 polisi berjaga-jaga membuat pagar
betis di depan bar tersebut. (gah/irw)

http://www.detiknews.com/read/2009/03/14/145410/1099358/10/bhiksu-dan-dupa-menge\
pul-di-depan-budha-bar
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Indra on 15 March 2009, 01:04:05 AM
"Memasang simbol-simbol agama Buddha didalam bar sangat tidak pantas," ujarnya Koordinator Aksi Romo Samedho.

Samedho mengaku pihaknya bersama Forum Anti Buddha Bar sudah melaporkan Buddha Bar ke Kepolisian Daerah Metro Jaya pada 9 Maret lalu.


Salah ketik nama, yg benar SUMEDHO ;D
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: xenocross on 15 March 2009, 01:24:02 AM
(http://images.kompas.com/images.php?path=foto/20093/14/37707p.JPG)

Menolak Buddha Bar

Pengunjukrasa dari Majelis Agama Buddha Theravada Indonesia (Magabudhi) menyalakan lilin dan dupa sesaat sebelum doa bersama di depan Buddha Bar, Jakarta Pusat, Sabtu (14/3). Doa bersama tersebut untuk menolak penggunaan nama Buddha sebagai nama tempat usaha. Kompas/Wisnu Widiantoro 11-03-200
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Johsun on 15 March 2009, 07:03:32 AM
Semalam ada demo lagi dr pemuda theravada dan umat theravada didpan menteng buddha bar.
Gak tau ya? Apakah ini termasuk kemelekatan?
Sory.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: hartono238 on 15 March 2009, 08:03:16 AM
"babak baru buddha bar : Shangha Agung Indonesia mengeluarkan surat No.002/Sagin/III/2009 yg dikeluarkan di semarang mendesak sekjen KASI utk mengadakan pertemuan dan mengeluarkan surat resmi KASI atas polekmik berdirinya Buddha Bar,  dan Shangha Agung Indonesia merestui langkah langkah hukum yang di ambil majelis Buddhayana Indonesia selama ini soal Buddha Bar"  (komentar saya, tambah rumit, soalnya sekjen KASI adalah anggota dari Shangha Mahayana Indonesia yang selama ini dikatakan mendukung Buddha Bar oleh Budiman Sudharma, jadi tambah rumit:)))   , moga moga komentar sy tdak dianggap provokasi, cuma jeritan hati seorang umat buddha
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: hartono238 on 15 March 2009, 08:04:19 AM
Semalam ada demo lagi dr pemuda theravada dan umat theravada didpan menteng buddha bar.
Gak tau ya? Apakah ini termasuk kemelekatan?
Sory.

betulkah ini? karena sesuai perundang undangan , demontrasi dilarang jika sudah diatas jam 18.00 waktu setempat, demonstrasi boleh, jangan sampai melanggar hukum
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Johsun on 15 March 2009, 08:18:22 AM
Hayo, mana umat maitreya, mengapa tak ikut demo?
Kan bgian dr majelis buddha?
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Johsun on 15 March 2009, 08:19:46 AM
Sory ralat, semalam maksudnya kemarin. Sory
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: hartono238 on 15 March 2009, 08:33:50 AM
"Memasang simbol-simbol agama Buddha didalam bar sangat tidak pantas," ujarnya Koordinator Aksi Romo Samedho.

Samedho mengaku pihaknya bersama Forum Anti Buddha Bar sudah melaporkan Buddha Bar ke Kepolisian Daerah Metro Jaya pada 9 Maret lalu.


Salah ketik nama, yg benar SUMEDHO ;D

Sumedho suhu benny wu ??:)
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Johsun on 15 March 2009, 08:46:21 AM
Sumedho menjadi samedho, lucu juga wakakaka
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: xenocross on 15 March 2009, 10:39:21 AM
ada yg punya copy surat SAGIN? Atau versi  teksnya? Penasaran... Saya dari Buddhayana....
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: xenocross on 15 March 2009, 12:32:49 PM
Ngedoain Buddha Bar
oleh : chan yan
 
Kalo biasanya, saya taunya cuman demo masak ibu-ibu, kemarin saya dapat pengalaman baru, ngeliat aksi demo dari dekat... eh salah, katanya bukan demonstrasi tapi aksi damai hehehe...
 
Gimana bukan pengalaman baru, biasanya cuman dengerin rama atau ramani magabudhi
berkhotbah di cetya2 ato di vihara2, sekarang ngeliat mereka bergandengan tangan
turun ke jalan.
 
Di barisan paling depan ada ketum nya, romo dokter Surya R. Widya didampingi
koordinator aksi, romo Sumedho. Juga tampak romo Eddy Sadeli dan romo Suwarto
Atjing yang mengenakan seragam kuning putih.
 
Ibu-ibu seperti ramani dokter Mettasari, ramani Mettadewi Wong dan selusin
ibu-ibu, lebih tepatnya nenek-nenek sih hehehe... juga ikut memegang spanduk,
diapit bendera merah putih dan bendera buddhis di kiri kanan. Daniel Johan dan
beberapa suhu mahayana tanpa disangka-sangka juga turut memeriahkan aksi damai
ini.

Yang hepi dari acara ini keliatannya para wartawan dan fotografer. Hari ini saya
baru tau, wartawan tuh kerjanya cepat bener yaa... Aksi mulai jam 14 lebih
dikit, soalnya nungguin rombongan dari tangerang yang tertahan macet di
jalan. Eh, jam 14:37 tempointeraktif udah posting liputannya. Detiknews kalah
cepat dikit, baru posting jam 14:54 tapi kelebihannya pake foto. Salut...
salut... Kalo tivi saya gak tau ditayangkannya jam berapa. Padahal saya sampai
di rumah aja udah hampir jam 17.
 
Sebenarnya, foto2 di lapangan lebih heboh. Maksudnya, sejak ngumpul jam 13an di
masjid Cut Meutiah, tukang moto udah jeprat sana jepret sini, mumpung gratis
kalee. Diantaranya ada seorang fotografer yang berlesung pipit bertampang
aduhaaaii, yang bawa tele segede baskom ngeker teruuuuss dibawah pohon kayak
sniper hehehe...
 
Kalo teman2 muslim terdengar sering menyebut bismillah, aksi ini entah karena
ngumpulnya di area masjid, ato karena apa gitu, sebelum melangkah mereka membaca
vandana, Namo Tassa... 3x, baru go...
 
Aksi ini bener2 damai dan tenang. Biar kata paling gak, ada tiga ratusan orang
berprosesi, gak terdengar tuh suara chit-chat apalagi teriakan2 dari peserta.
Yang terdengar hanya raungan sirene sebentar dari mobil polisi ketika mulai
melangkah dan suara output henditoki dari luar barisan. Rasanya deg-degan juga
berjalan di bawah sorotan begitu banyak lensa kameramen yang jalannya mundur.
 
Peserta aksinya berjalan rileks di dalam keheningan, eh... malahan kamerawati
aduhai itu yang terkesan galak, menenteng kamera beberapa langkah di depan
rombongan. Di lihat dari belakang sih, sepintas jalannya koq kayak orang lagi
bawa golok ato parang gitu yaa hehehe...
 
Sewaktu baca paritta dan doa di depan buddha bar, di keheningan siang bolong
yang terik buanget itu, terdengar suara2 kamera digital, klik.. serrr... klik...
serrrr... Pesertanya bener2 tabah, sejam lebih berdiri dibawah terik matahari
tanpa ngeluh.
 
Sambil menunggu romo Surya dan romo Sumedho yang masuk ke dalam buddha bar,
menyampaikan surat keberatan umat buddha, suasana formal peserta aksi damai
mulai mencair.
 
Para peserta disuguhi minum air mineral dan roti. Polisi juga ditawarin dan
diijinin oleh komandannya. Disana sini terlihat peserta bercengkerama dan
becanda dengan polwan2 yang juga bertampang manis.
 
Suasananya jadi gimana gitu... kayak lagi coffee break di seminar aja. Sebagian
panitia berkeliling membawa kantong plastik item besar menampung gelas plastik
bekas dan sampah lainnya, gak mo bikin susah orang lain.
 
Ternyata... gitu yaa suasana aksi damai, asyikkk juga yaa... hehehe... O ya,
aksi ini, katanya buat ngedoain pemilik Buddha Bar agar segera sembuh dari
sakitnya. Maksudnya biar cepat sembuh dari sakit mental. Yaa iyalah, masa' nama
dan simbol yang begitu dijunjung tinggi ama dewa dan manusia, dipake buat tempat
begituan.
 
(15-03-2009)
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Sumedho on 15 March 2009, 12:33:27 PM
"Memasang simbol-simbol agama Buddha didalam bar sangat tidak pantas," ujarnya Koordinator Aksi Romo Samedho.

Samedho mengaku pihaknya bersama Forum Anti Buddha Bar sudah melaporkan Buddha Bar ke Kepolisian Daerah Metro Jaya pada 9 Maret lalu.
 

Salah ketik nama, yg benar SUMEDHO ;D

Sumedho suhu benny wu ??:)
Bukan bos. tapi Romo Sumedho Surya, ketua pusat Magabudhi. ;D
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: williamhalim on 15 March 2009, 02:33:13 PM
"Memasang simbol-simbol agama Buddha didalam bar sangat tidak pantas," ujarnya Koordinator Aksi Romo Samedho.

Samedho mengaku pihaknya bersama Forum Anti Buddha Bar sudah melaporkan Buddha Bar ke Kepolisian Daerah Metro Jaya pada 9 Maret lalu.
 

Salah ketik nama, yg benar SUMEDHO ;D

Sumedho suhu benny wu ??:)
Bukan bos. tapi Romo Sumedho Surya, ketua pusat Magabudhi. ;D

:)) untung tuhan sabar neh.... mungkin udah lebih 10 x yg nanya kek gini yah pak?

::
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: hartono238 on 15 March 2009, 03:17:34 PM
"Memasang simbol-simbol agama Buddha didalam bar sangat tidak pantas," ujarnya Koordinator Aksi Romo Samedho.

Samedho mengaku pihaknya bersama Forum Anti Buddha Bar sudah melaporkan Buddha Bar ke Kepolisian Daerah Metro Jaya pada 9 Maret lalu.
 

khan tuhan itu maha penyabar dan penyayang , heheheheh, back to topic

Salah ketik nama, yg benar SUMEDHO ;D

Sumedho suhu benny wu ??:)
Bukan bos. tapi Romo Sumedho Surya, ketua pusat Magabudhi. ;D

:)) untung tuhan sabar neh.... mungkin udah lebih 10 x yg nanya kek gini yah pak?

::
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: hartono238 on 15 March 2009, 03:19:02 PM
ada yg punya copy surat SAGIN? Atau versi  teksnya? Penasaran... Saya dari Buddhayana....

bukannya anda bisa tinggal tanya ke anggota sangha atau ke majelis :), gampang khan:), apalagi anda orang dalam, heheheh
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: xenocross on 15 March 2009, 04:20:04 PM
kan saya di daerah... ntar deh kalo gitu coba saya cari sendiri....
------------------------------------------------------------------------

Surat Pembaca
Buddha Bar = Penodaan Agama

Lagi-lagi negeri yang dikenal dengankerukunan beragamanya kembali diguncang oleh insiden pelecehan salah satu agama. Buddha Bar, demikian sebuah nama tempat minum (bar) yang terletak di sudut kawasan elite Menteng, resminya di Jalan Teuku Umar 1, Jakarta pusat, kembali membuat umat Buddha Indonesia terusik.

Sebuah nama yang sangat menarik dan mempunyai nilai komersial tinggi untuk sebuah tempat minum yang dibuka mulai pukul 18.00 hingga 02.00. Lokasinya memang cukup strategis, di kawasan bergengsi. Di samping berada di lokasi bergengsi, Buddha Bar menempati bekas bangunan cagar budaya (kantor imigrasi) yang terlihat selalu penuh dikunjungi tamu setelah office hour.

Bagi pemilik lisensi, disadari atau tidak, pemberian nama komersial yang menyamai nama salah satu agama pasti akan menuai protes. Walaupun resminya Buddha Bar sendiri adalah bentuk franchise dari negara Prancis. Penamaan sebuah usaha komersial dengan nama agama pasti akan berdampak pada umat penganutnya. Apalagi penamaan itu hanya untuk kepentingan komersialisasi. Sangat wajar dan layak jika umat Buddha Indonesia memprotes tindakan itu kepada pemerintah dan pemilik lisensi.

Pemegang lisensi tidak lain adalah anak mantan orang nomor satu di Jakarta dan Indonesia, yang seharusnya lebih menghormati tindakan yang akan sangat menyinggung perasaan umat beragama secara keseluruhan. Penodaan agama ini bisa diancam dengan hukum pidana. Penamaan usaha untuk kepentingan bisnis ke depan jangan sampai menodai agama apa pun. Kami, walaupun bukan umat Buddha, sangat mengerti dan memahami perasaan saudara-saudara kita yang beragama Buddha, bahwa keyakinan yang dianutnya telah dilecehkan dan dinodai hanya untuk kepentingan bisnis sesaat.

Apakah umat beragama semua setuju jika simbol-simbol agama yang dianutnya dijadikan nama sebuah tempat komersial? Demikian juga umat Buddha Indonesia, berhak dan wajib memprotes dalam menyikapi penamaan agama Buddha sebagai brand yang bersifat hedonistik. Sebagai warga Indonesia, kami sangat menyayangkan tindakan pemerintah maupun pemilik lisensi usaha tersebut yang telah memberi izin dan memakai nama agama menjadi sebuah tempat komersial. Ke depan, diharapkan simbol-simbol agama tidak dijadikan komoditas bisnis yang hanya untuk mengeruk keuntungan sesaat.

Achmad Poeli Wanto
Villa Bukit Cempaka
Jalan Kenanga 111/2, Blok B3/2
Kelurahan Cempaka Putih , Ciputat Timur, Tangerang Selatan

http://www.korantempo.com/korantempo/koran/2009/03/14/Opini/krn.20090314.159522.id.html
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: hartono238 on 15 March 2009, 05:10:21 PM
xenocross, : jika sudah dapat, jangan lupa posting disini ya :)
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: xenocross on 15 March 2009, 05:23:40 PM
Anggota Magabudhi & simpatisan berjalan kaki dengan penuh tertib .pada barisan
depan ada dua orang anggota Magabudhi yg membawa bendera ,yang satu membawa
bendera Merah putih dan yang satunya membawa bendera buddhist dan beberapa orang lagi bersama - sama memegang poster yang cukup besar yaitu pernyataan sikapnya tentang menolak bb

Suasana tampak tidak tegang karena yang melakukan aksi tersebut adalah kaum
Intelektual dari Sekte Teravada Indonesia.
hal itu dapat diketahui dari jumlah Polisi yang berjaga - jaga mereka hanya menjaga sepanjang pintu gerbang bb tanpa membawa tameng dan alat pemukul ,bahkan
pihak polwan pun diikut sertakan,raup wajah meraka pun terlihat santai ,berbeda
saat menghadapi para demonstran lain , ya karena itu adalah bukan demo tetapi upacara doa bersama sebuah keprihatinan umat Buddha kepada orang - orang yang dibutakan

silaunnya suatu benda duniawi yang disebut dengan uang tersebut.sehingga
kebijaksanan mereka telah hilang tidak bisa membedakan mana yang benar dan mana yang tidak benar,mana yang pantas dan mana yang tidak pantas sehingga mereka tidak menghormati mana yang seharusnya patut dihormati serta menenpatinya pada posisi yang layak ,

semoga dengan kegiatan tersebut pihak terkait dapat tersadarkan dari mimpinya
dan memperbaiki kesalahan . bukankah sudah sepatutnya kita menegur seseorang yang salah agar ia mengetahui dimana letak kesalahnnya.karena jika biarkan
tentu hal tu akan mencelakakan dirinya sendiri.dan secara tidak langsung kita
menolongnya dari gelap menuju terang.tak apalah ada pihak pihak yang tidak setuju dengan kami karena mereka salah pemahaman ,kami akan terus berjuang untuk sesuatu yang kami anggap baik ,biarlah mereka mencela kami.


kembali ke topik ,didalam kegiatan tersebut berbagai pihak turut membantu mulai
dari pihak organisasi mahasiswa sampai yang lain lain nya yang tidak bisa saya
sebutkan satu persatu,mereka terus menjaga ketertiban.

didalam kegiatan tersebut tidak ada sekecilpun sampah tertinggal dan berserakkan.semua sampah akan dibawa pulang untuk disalurkan ke yayasan tzu chi
.

sinar matahari yang begitu teriknya tidak mampu membubarkan mereka,ya maklum kegiatan itu diadakan pada jam 1 siang.
setelah acara pembacaan paritta selesai pihak penyelenggara kegiatan tersebut
berhasil menemui pihak manajer bb ,dan ia akan menampung aspirasi kawan kawan yang berpartisipasi didalam kegiatan tersebut kepada yayasannya .tak tahu perkataanyanya benar serius apa tidak tetapi dari teman teman yang menyaksikan katanya raup muka pihak manajer kurang serius menanggapinya.

tapi tak apa khususnya pihak Magabuddhi akan terus berjuang,bersama sama para
pihak pihak yang semisi kata salah seorang yang tidak mau disebutkan namanya,

lalu bagaimana dengan anda ?
(saddhananda)
------------------------------------------------------------------------------------------------
(http://foto.detik.com/images/content/2009/03/14/157/budha1.jpg)
(http://foto.detik.com/images/content/2009/03/14/157/budha2.jpg)
(http://foto.detik.com/images/content/2009/03/14/157/budha3.jpg)
(http://www.thejakartapost.com/files/images/sp02-buddhist.jpg)
A group of Buddhists unfurl a banner Saturday calling for the immediate closure of the Buddha Bar located in Menteng, Central Jakarta. They object to the use of the word Buddha for commercial purpose. JP/R. Berto Wedhatama
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Sumedho on 16 March 2009, 11:05:38 AM
Buddha in The Bar
Ven. Shravasti Dhammika

There is a minor uproar going on in Jakarta right now. The up-market French bar and music lounge franchise Buddha Bar has just opened a branch in Jakarta. On Thursday dozens of Buddhist college students sealed the exclusive bar and restaurant after negotiating with the bar's management. 'We've sealed the Buddha-Bar and it will remain closed until the matter is resolved. The management team has also agreed not to open the bar', Indonesian Buddhist Students Association (AMB) representative Widodo said. According to Widodo, the Jakarta administration had issued a letter to France regarding protests.

The bar's local management who had also filed a request for a name change, said 'Until the issue is resolved, the bar will stay shut'. The AMB's protest against the Buddha Bar is based on the group's dissatisfaction at the bar's use of Buddhism in a way that they perceive to be disrespectful to Buddhism. 'The name 'Buddha', Widodo said, carries sublime meanings that are not appropriate to be paired with words like 'bar' that are associated with venues where alcohol is served and where people get drunk. The bar itself is also filled with Buddhist symbols and artifacts. Its presence is offensive to the Buddhist community in Indonesia,' he said. Buddha Bar Jakarta branch is the George V Hotels and Resorts chain's first restaurant in Asia, following successes in London, New York, Dubai, Sao Paulo, Kiev, Cairo and Beirut.The Jakarta police told a group of protesters on Friday that it would summon the owner of the Buddha Bar for questioning over its alleged blasphemy. If proven guilty, owners of the restaurant could face up to five years imprisonment.

I am happy to say that so far the Buddhists have conducted their protest in a measured and non-hysterical way. As for the bar's name and its use of a Buddha statue are concerned, I am in two minds. Associating the Buddha with alcohol and indulgence is quite inappropriate (See my post of 9, 9, 2008). On the other hand, if they made a few minor adjustments I think the place could become genuinely and authentically Buddhist and then they could rightly use the name. They should do this - (1) make everyone entering the bar shave their head, (2) drop the prices of everything so they were the same as items at McDonalds, (3) have these words be printed in large letters on the bottom of the menu, 'What will the food you are about to eat look like tomorrow morning when you go to the toilet?' (4) require everyone to share part of their meal with someone at another table, (5) have the bar's band play Brahm's Deutsches Requiem all night and (6) when each person leaves, instead of saying 'Have a nice evening' the receptionist should say, 'One day you will die.' I think that would all go over well with Jakarta's in-crowd, high flyers and expat community. Don’t you?
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Lily W on 16 March 2009, 12:26:49 PM
suhu...terjemahkan lah... ;D  ini kan komunitas buddhis indonesia... masa lupa... :))

_/\_  :lotus:

Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: xenocross on 16 March 2009, 06:19:30 PM
katanya hari ini tanggal 16 maret di tvone jam 21.00 ada diskusi ttg buddha bar

coba aja tonton
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: ndrosubiyanto on 16 March 2009, 06:43:47 PM
Thanks infonya xenogear!
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Mr.Jhonz on 16 March 2009, 07:54:25 PM
Nonton debat "penolakan buddha bar"LIVE malam ini jam 21.00 di Tv one,
bersama Daniel johan,kevin wu,dirjen Haki dan pemilik buddha bar.
_/\_
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: ndrosubiyanto on 16 March 2009, 09:53:34 PM
Tidak ada debat, karena pemilik / manajemen buddha bar tidak datang????!!!
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Gunawan on 16 March 2009, 10:39:54 PM
Sepertinya Manajemen Buddha Bar tidak akan berani muncul di depan Forum Televisi krn sudah pasti akan tersudut oleh Kesalahan Mereka.

 [at] Bro Xenocross = apakah anda ada di barisan aksi damai pada waktu Magabudhi menyelengarakan aksi damai tsb?  Grp Sent +1...

 _/\_
Gunawan S S
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: xenocross on 16 March 2009, 10:46:04 PM
si daniel johan lumayan juga ngomongnya
dari acara itu udah keliatan masyarakat di pihak siapa.... yg non-buddhis aja mendukung perjuangan FABB lho
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: ndrosubiyanto on 17 March 2009, 07:22:33 AM
Daniel Johan sebagai caleg tentu diperlukan ketrampilan verbal yang baik. Kredit juga untuk ketua DPRD DKI.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: sobat-dharma on 17 March 2009, 10:44:41 AM
Aku pikir sdr. Daniel Johan terlalu frontal dalam wawancara di TVOne. Mungkin saja lolosnya ijin Buddha Bar memang menunjukkan bahwa pemerintah diskriminatif dalam memperlakukan suatu agama minoritas. Tapi kalau terlalu frontal mempermasalahkan hal ini dapat berdampak kurang positif bagi hubungan antara pemerintah dengan umat Buddha. Dalam hal ini keterampilan berdiplomasi lebih penting daripada debat "kalah-menang" posisi. Mengingat posisi bargaining power umat buddha di Indonesia tidaklah terlalu besar.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Karma_kamu on 17 March 2009, 10:54:06 AM
Yang mati-matian membela Buddha Bar pasti kemungkinan besar menerima materi yang tidak sedikit. Tapi apakah materi yang diterimanya itu akan awet selamanya? Apa mereka tak berpikir hanya karena demi materi, mengorbankan orang banyak, keluarganya, nama baik orang tuanya, dicela masyarakat.
Hidup seperti itu sudah tidak berguna lagi karena pada akhirnya toh jatuh ke neraka.

Apakah sebanding materi yang didapat dengan neraka yang akan diperolehnya?

Bingung ahhhh manusia sekarang..... cape dech...
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: hatRed on 17 March 2009, 11:02:28 AM
sapa yg mati ?

mank ada perang ya ???
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: xenocross on 17 March 2009, 11:08:22 AM
semua orang pada akhirnya pasti akan mati....
Kalau bikin restoran Buddhis harusnya temanya seperti kalimat itu...
ada yg mau datang ga ya?
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Equator on 17 March 2009, 11:16:11 AM
katanya hari ini tanggal 16 maret di tvone jam 21.00 ada diskusi ttg buddha bar

coba aja tonton

Yahhh.. gw ketiduran
Ada yang dapat hasil liputannya ?
Bagi2 dong infonya
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: purnama on 17 March 2009, 11:18:45 AM
MEMALUKAN UMAT BUDDHA, MEMALUKAN SUKU TIONGHOA!!!

Maaf Bos Ngak semua Orang Buddhis tuh orang tionghoa, yang non tionghoa juga ada.
mau tanya dong yang memalukan kayak gimana ?
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: ndrosubiyanto on 17 March 2009, 01:22:30 PM
Dari acara tsb (juga forum ini) yang paling menjadi pertanyaan besar saya: kenapa sulit sekali mengganti nama dan menghilangkan simbol2 yang dianggap terhormat oleh umat Buddhis? (Sayang manajemen buddha bar tidak hadir di acar tsb, maupun memberi jawaban kepada khalayak)

Kalau begini polemik akan panjang terus.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: hatRed on 17 March 2009, 01:26:13 PM
katanya hari ini tanggal 16 maret di tvone jam 21.00 ada diskusi ttg buddha bar

coba aja tonton

Yahhh.. gw ketiduran
Ada yang dapat hasil liputannya ?
Bagi2 dong infonya

i dapet email dari temen cuma audio doank. mao? PM ur email address... 8)

Dari acara tsb (juga forum ini) yang paling menjadi pertanyaan besar saya: kenapa sulit sekali mengganti nama dan menghilangkan simbol2 yang dianggap terhormat oleh umat Buddhis? (Sayang manajemen buddha bar tidak hadir di acar tsb, maupun memberi jawaban kepada khalayak)

Kalau begini polemik akan panjang terus.

tidak mudah bagi manajemen untuk membuang sia sia uang sedemikian besar yg sudah diperuntukkan untuk nama Franchising.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: ndrosubiyanto on 17 March 2009, 01:46:24 PM

tidak mudah bagi manajemen untuk membuang sia sia uang sedemikian besar yg sudah diperuntukkan untuk nama Franchising.

Iya bisa jadi manajemen berpikiran kesana. Kita terus mengupayakan suara kita.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: xenocross on 17 March 2009, 03:23:54 PM
PATRIA Menolak Buddha Bar

Kami, Dewan Pengurus Pusat - Pemuda Theravada
Indonesia dengan ini menyatakan keberatan dan penolakan terhadap
keberadaan Buddha Bar di Jakarta.

Kami menegaskan pula, apabila Rupang Buddha
masih ditempatkan dalam bar tersebut,
maka kami bukan hanya mengupayakan penggantian nama dari Buddha Bar,
namun bar itu harus segera ditutup, karena benar-benar melecehkan Agama
Buddha.

Semua orang mengetahui bahwa Buddha adalah
nama sakral dan gelar kesucian, sedangkan sebuah bar selalu identik
berisikan minuman keras dan atau perbuatan di luar tata-susila. Oleh
karena itu, penggunaan atribut keagamaan dan nama Buddha pada sebuah
bar adalah penghinaan yang patut ditentang.

Kepada pemilik atau pendukung Buddha Bar kami
serukan: cobalah Anda menyelami perasaan Umat Buddha. Apakah agama
Anda? Jika Anda seorang Buddhis, dimanakah nurani keagamaan Anda? Di
manakah penghormatan Anda sebagai umat kepada Gurunya? Dan bagi pemilik
serta pendukung Buddha Bar yang bukan Umat Buddha, bagaimana jika bar
tersebut diberi nama/gelar suci dari nabi/rasul/pendiri agama Anda,
seperti misalnya Rasullulah Bar, Kristus Bar, atau Hyang Widhi Bar?
Apakah Anda akan rela dan merasa gembira?

Kami yang mengerti adanya Hukum Karma, dengan
penuh kasih sayang kami berdoa dan berharap, semoga ketidak-patutan ini
segera diperbaiki dan tidak berlanjut.

Salam metta,

Tanagus Dharmawan
Ketua Umum Patria


Sebagai penegasan, pernyataan sikap ini sudah
kami muat di Website Patria (www.patria.or.id) sehingga
dapat dilihat dan dibaca oleh seluruh komponen Buddhis atas sikap kami
ini.

Kami juga sudah membuat survey di Website
Patria tentang keberadaan Buddha Bar. Silakan kunjungi website kami dan
untuk masuk ke survey, user silakan langsung saja ketik di browsernya
http://survey.patria.or.id
lalu cari menu Survey Buddha Bar
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: xenocross on 17 March 2009, 03:29:43 PM
PERNYATAAN SIKAP MENGENAI BUDDHA BAR

Kami yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Pandita Dr. R. Surya Widya, SpKJ

Jabatan : Ketua Umum Pengurus Pusat MAGABUDHI
(Majelis Agama Buddha Theravada Indonesia)

Atas nama seluruh umat Buddha Mazhab Theravada di Indonesia, dengan ini
menyatakan :

1. Bahwa kami keberatan dengan penggunaan kata Buddha berikut
simbol-simbol keagamaan Buddhis lainnya sebagai merek usaha, karena tidak
menghargai keyakinan keagamaan umat beragama Buddha;

2. Bahwa penggunaan kata Buddha atau istilah lain yang disucikan dari
agama atau keyakinan apapun untuk kepentingan komersial dapat dianggap
sebagai salah satu bentuk pelecehan agama, akan dapat merusak kerukunan
beragama dan selanjutnya akan merusak hubungan sosial kita bersama;

3. Bahwa penolakan kami ini adalah demi kepentingan kita bersama
sebagai bangsa, yang seharusnya saling menghormati dan saling menghargai
keyakinan kita masing-masing;

4. Bahwa kami akan menggunakan cara damai, tanpa kekerasan dalam
menyalurkan aspirasi kami ini, sesuai dengan Buddha Dhamma;

5. Bahwa kami mengharapkan agar pemilik Buddha Bar segera menutup
restorannya dengan sukarela untuk menghindarkan hal-hal yang tidak
diinginkan di kemudian hari;

6. Bahwa kami sangat mengharapkan agar pihak Pemerintah bertindak tegas
sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku apabila memang diperlukan.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa, Sang Tiratana, melindungi kita semua.
Sadhu-sadhu-sadhu.


Jakarta, 14 Maret 2009
Pengurus Pusat
Majelis Agama Buddha Theravada Indonesia

Pandita Dr. R. Surya Widya, Sp.KJ.
Ketua Umum.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: JH sugathadasa on 17 March 2009, 05:35:42 PM
Update terbaru :(


KASI Imbau Umat Buddha Hentikan Unjuk Rasa
BERITAJAKARTA.COM — 17-03-2009 14:45
http://www.beritajakarta.com/2008/id/berita_detail.asp?idwil=0&nNewsId=32916

Konferensi Agung Sangha Indonesia (KASI) merasa prihatin maraknya aksi demonstrasi menentang keberadaan restoran Buddha Bar yang terletak di Jl Teuku Umar No 1, Menteng, Jakarta Pusat. KASI khawatir aksi unjuk rasa ini akan dimanfaatkan untuk kepentingan oknum tertentu, terlebih menjelang pemilu tahun ini. Karena itu, umat Buddha diminta menghentikan aksi unjuk rasa yang gencar dilakukan akhir-akhir ini. Daripada berunjuk rasa, lebih baik pemuda Buddha melakukan kegiatan yang lebih baik untuk kepentingan negara. Karena permasalahan ini sudah ditangani Dirjen Bimas Buddha Departemen Agama (Depag).

Imbauan KASI dilakukan karena belakangan ini prihatin dengan aksi unjuk rasa yang mengatasnamakan umat Buddha. Apalagi adanya ancaman yang dikeluarkan Forum Anti-Buddha Bar (FABB) kemarin, Senin (16/3) yang akan mengambil tindakan anarkis kalau nama Buddha Bar tidak segera diganti. Ditambah lagi adanya rencana pengajuan ke Pengadilan Tata Usaha Negara.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) KASI, Bhiksu Vidya Sasana Sthavira, aksi unjuk rasa yang dilakukan pemuda Buddha belum menjurus ke arah anarkis. "Pemuda Buddha belum sampai anarkis. Unjuk rasa saya kira wajar. Tetapi batasannya sekarang, daripada berunjuk rasa lebih baik memilih kegiatan yang lebih baik untuk kepentingan negara ini," kata Bhiksu Sasana di Jakarta, Selasa (17/3).

Bhiksu Sasana menasihatkan, umat Buddha seharusnya berjalan di atas jalan Dharma ajaran guru junjungan, Hyang Buddha. Dengan mengedepankan dan mengutamakan ajaran penuh cinta kasih universal, kedamaian, dan kebijaksanaan. "Bila kita semua ingin mendapatkan sebuah hasil yang terbaik, maka tentunya harus pula menggunakan cara yang baik dengan mengutamakan kebijaksanaan," ujarnya. Cara penyampaian dan unjuk rasa disertai ancaman bukan merupakan ajaran Hyang Buddha kepada seluruh umat Buddha.
 
Tentunya, masalah Buddha Bar sudah mendapat penanganan langsung dari Dirjen Bimas Buddha Depag. Saat ini Dirjen Bimas Buddha sudah bertemu dengan pemilik Buddha Bar dan proses penyelesaiannya sedang berjalan. Karena itu, Bhiksu Sasana meminta biarlah kedua pihak itu yang menjalankan proses penyelesaiannya. Sedangkan umat Buddha lebih baik berkonsentrasi mempersiapkan diri untuk pelaksanaan pesta demokrasi rakyat Indonesia yang sudah di depan mata.

"Seharusnya kita tentramkan, kita konsentrasikan kepada yang lebih penting yaitu negara ini. Jangan terpecah belah, jangan mengurusi masalah yang itu-itu saja," imbaunya. Dia memberikan apresiasi kepada tiga sangha yang tergabung dalam KASI yaitu Sangha Mayana Indonesia, Sangha Terawadha Indonesia, dan Sangha Agung Indonesia yang setia selalu bijaksana mengikuti dari awal masalah ini. Apresiasi juga diberikan kepada Ditjen Bimas Buddha Depag yang tanggap dan agresif dalam menangani masalah Buddha Bar.

Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo kembali menegaskan bahwa restoran Buddha Bar tidak menyalahi aturan. Sebab, selama ini pengelola Buddha Bar tidak pernah mengubah satu pun bentuk bangunan bersejarah tersebut. Bahkan restoran franchise dari Perancis yang menempati eks kantor Imigrasi itu juga telah mengantongi izin dari Pemprov DKI Jakarta.

Fauzi Bowo menegaskan, Pemprov DKI tidak mempunyai permasalahan sengketa terkait keberadaan restoran Buddha Bar. Dia menyatakan bangunan bekas kantor Imigrasi dan merupakan bangunan cagar budaya dan tidak menyalahi aturan. Karena tidak ada bagian bangunan yang dirusak atau dipugar ulang oleh pemilik restoran tersebut.

“Restoran Buddha Bar tidak ada sengketa dengan Pemprov DKI,” tegas Fauzi Bowo di Balaikota DKI, Selasa (17/3). Permasalahan sebenarnya adalah Dinas Pariswisata dan Kebudayaan DKI telah memberikan izin kepada badan hukum yang telah terdaftar di Ditjen HaKI Departemen Hukum dan HAM. Jika memang ada pihak-pihak yang merasa terganggu dengan keberadaan Buddha Bar, Fauzi mempersilakan mengembalikannya ke wilayah hukum. 
 
Fauzi Bowo menerangkan, sebelum gedung eks kantor imigrasi itu dijadikan restoran, kusen-kusennya sudah banyak yang hilang karena dicuri oknum tertentu. Pemprov DKI pun mengambil langkah membeli gedung tersebut karena tidak ingin urban heritage ini dirusak.
 
Setelah dibeli, diadakan sayembara pemanfaatan gedung tersebut. "Dari situ timbul gagasan-gagasan yang cukup bagus, yaitu mengkombinasikan komersil dengan non komersil," ungkap Fauzi Bowo. Diantaranya, dijadikan gedung pertemuan untuk para seniman dan budayawan.

Dari hasil sayembara tersebut, disepakati semuanya menunjukkan hasil yang bernilai komersil dan bernilai budaya. Berdasarkan hal itu, dikembangkan pola pembangunan kafe, restoran, dan ada peruntukan budayanya. "Itu yang saya tahu. Jadi kalau dibilang sama sekali bertentangan tidak juga. Karena berdasarkan sejarah, di situ ada nilai komersilnya, bahkan nama gedung itu tetap menggunakan bahasa Belanda," terangnya. Kemudian, gedung itu dijual kembali kepada pihak ketiga dengan syarat tidak boleh menyimpang dari pola yang telah ditentukan.

 

Reporter: lenny
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: xenocross on 17 March 2009, 06:49:28 PM
Demo Buddha Bar itu juga demi kepentingan bangsa kan?
KASI tidak mengeluarkan pernyataan mengenai BB itu sendiri...

Tidak ada ancaman anarkis kok....yg ada adalah ancaman unjuk rasa sporadis

Sepertinya KASI terlalu berhati-hati disini....

Yang saya tangkap maksudnya "Demonya nanti aja setelah pemilu selesai"

Tapi kalau pemilu sudah beres, apakah momentumnya masih ada? Apakah politisi atau pihak lain masih care? Menurut saya sih, walaupun jadi barang dagangan politik, gapapa deh, daripada protesnya dicuekin.....

Dengan segala hormat kepada KASI (gua nulisnya waswas gini, takut karma buruk menghina Sangha), emmm.... dimohon kejelasan sikapnya mengenai BB....... Karena organisasi di bawah anda (Buddhayana - Theravada - Mahayana) sudah menyatakan sikap... Ibarat PBB harusnya mengikuti kemauan negara anggotanya, harusnya KASI juga menuruti kemauan 3 Sangha yg sudah sepakat.

Tindakan selanjutnya melapor ke PTUN ?? Bagus dong, kita lihat hukum di negara ini bisa diandalkan gak... Masa lapor ga boleh?

Mengenai unjuk rasa....
Buddha aja pernah "unjuk rasa" menyepi di hutan ketika Sangha di satu kota ribut dan ga mau dengerin beliau, Buddha pernah "unjuk rasa" dengan terbang di antara kedua pasukan yg akan berperang, Buddha pernah "unjuk rasa" dengan duduk bermeditasi di jalan yg dilalui raja viruddhaka yg akan membantai suku sakya.

Saya rasa unjuk rasa yg dilakukan kawan2 sudah bagus. Tanpa teriak2, bakar dupa, bawa bunga, bawa poster. Damai sekali.

Masih kurang damai? Gimana kalau rame2 meditasi di depan Buddha Bar ?? 

Apa? Maunya unjuk rasa terbang di atas BB ?? hmmmm....... ??
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: hatRed on 17 March 2009, 06:52:23 PM
=))

mantab bro...
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: xenocross on 17 March 2009, 06:59:38 PM
yuk, isi survei ini: http://survey.patria.or.id/component/option,com_surveys/Itemid,31/act,view_survey/survey,Survey%20PATRIA/
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: coedabgf on 17 March 2009, 07:00:12 PM
bro xeno,
nti klo segala sesuatunya dari pihak Buddha bar (pusat) memutuskan yang terbaik dengan kalem-kalem dan segala sesuatunya menjadi tenang/beres, sisa-sisanya yang ada/yang terbaca (kesan) apa?
misalnya aje aye atau orang lain membaca semua sisa-sisa tulisan-tulisan bro xeno, bro xeno sebagai pahlawan atau lain lagi pandangan pembaca tulisan bro klo gak elegant?
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: xenocross on 17 March 2009, 07:19:08 PM
kalau saya mengungkapkan isi hati harus peduli dengan pandangan orang, bisa repot. Ntar 1 jam edit dan mikir2 dulu sebelum posting tulisan sederhana....
Apakah pandangan orang nanti, saya kembalikan kepada yg baca. Positif atau negatif, terserah.

Mereka mungkin akan menemukan seorang pengecut yg menulis di balik laptopnya tapi tidak pernah turun ke jalan, yg belum mencapai pencerahan, yg sangat duniawi, yg melekat dengan simbol-simbol agama Buddha, yg melekat pada sosok Guru Buddha, yg tidak sabaran melihat oknum-oknum "Buddhis" liar yg menjual agamanya sendiri pada kapitalis, yg bebal dan keras kepala, dan tulisannya agak frontal dalam menyikapi sebuah masalah.

Yang akan dianggap pahlawan adalah Kevin Wu, FABB, Daniel Johan, dan para tokoh lain yg aktif menentang BB. Yang akan dianggap pengkhianat adalah BS dan LS

Xenocross? Siapakah xenocross? hanya seseorang yg posting-posting di internet
Supaya banyak orang tahu update mengenai BB, dan pandangan pribadi saya sendiri mengenai BB

Siapa tahu kontribusi saya membantu menyelesaikan masalah? I can only hope....
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: hatRed on 17 March 2009, 07:20:58 PM
sehati ma xeno,
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: coedabgf on 17 March 2009, 07:31:07 PM
sori bro saya hanya memberi suatu contoh kejadian secara umum memakai ilustrasi tulisan bro. dan semua itu juga masih klo-klo saja.   _/\_
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Gunawan on 17 March 2009, 08:00:21 PM
Saya Mendukung sekali apa yang telah dilakukan oleh Bro Xeno yg telah memberikan banyak sekali Informasi mengenai Buddha Bar. Anumodana kpd Bro Xenocross .
 [at] Bro Coedabgh = anda memang selalu dalam posisi sebagai Oposisi ... ;D kalo tidak ada anda sepi sekali forum ini... :))

 _/\_
Thanks & Best Regards
Gunawan S S
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: xenocross on 17 March 2009, 08:48:58 PM
Pendemo Desak DPRD DKI Jakarta Cabut Izin Buddha Bar
Hery Winarno - detikNews

Jakarta - 100 Orang dari Forum Umat Buddha Anti Buddha Bar kembali berunjuk rasa. Kali ini mereka beraksi di depan DPRD DKI Jakarta. Mereka tetap menuntut agar dicabut izin operasinya.

"Ada oknum umat Buddha yang mengatakan Buddha Bar tidak masalah, dan dia mengirim surat ke Dinas Pariwisata dan Dinas Pariwisata merasa kecolongan, karena 3 surat dari 3 organisasi tersebut ada tanda tangan orang yang sama," jelas koordinator aksi, Sukirman, di DPRD DKI, Jl Kebon Sirih, Jakarta, Senin (16/3/2009).

Para pengunjuk rasa datang sekitar pukul 11.30 WIB, umumnya berpakaian putih-putih dan membawa spanduk warna putih yang bertuliskan 'Bubarkan Buddha Bar Sekarang juga'.

Mereka juga membagikan selebaran kepada para pengguna jalan yang melintas. Isi selebaran mengenai kepantasan eksploitasi simbol agama di bar. Sekitar 10 orang perwakilan ditemui anggota DPRD DKI Jakarta.

Rencananya mereka juga akan berunjuk rasa di Kedutaan Besar Prancis dan di lokasi Buddha Bar di kawasan, Menteng, Jakarta Pusat. Buddha Bar merupakan merek franchise dari Prancis. (ndr/nrl)
http://www.detiknews.com/read/2009/03/16/122141/1100031/10/pendemo-desak-dprd-dki-jakarta-cabut-izin-buddha-bar
----------------------------------------------------------------------------------------

Polisi Akan Tindak Lanjuti Laporan Soal Buddha Bar
Didit Tri Kertapati - detikNews

Jakarta - Forum AntiBuddha Bar (FABB) mempolisikan pengelola Buddha Bar. Terkait ini, polisi pun akan segera memproses pengaduan berdasarkan pasal p*n*staan agama.

"Kita akan tindak lanjuti dan akan diperiksa saksi pelapor lebih dahulu," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Zulkarnaen saat dihubungi melalui telepon, Rabu (11/3/2009).

Menurut Zulkarnaen, langkah setelah itu yakni memeriksa saksi dari pihak terlapor, dalam hal ini PT Nireta Vista Creative, pemegang lisensi Buddha Bar.

"Kemudian dikumpulkan barang bukti, dan soal p*n*staan agama yaitu pasal 156 A KUHP ini, biasanya lebih lama penanganannya," jelasnya. (ddt/ndr)
http://www.detiknews.com/read/2009/03/11/175040/1097950/10/polisi-akan-tindak-lanjuti-laporan-soal-buddha-bar
------------------------------------------------------------------------------------
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Wolvie on 17 March 2009, 09:49:54 PM
Iya nih, aku setuju sama Xenocross, emang udah kurang damai bagemana sih. Kok jadi orang Buddhis kesannya apa2 ga boleh, padahal udah bagus ada yang mau inisiatif demo... Maunya demonstrasinya pake iddhi kali...

Sy juga berterimakasih sama Xenocross yang rajin kasih informasi ke kita2, dan di berbagai forum.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Adrian on 17 March 2009, 10:04:52 PM
Kemaren pada nonton debat penutupan budha bar gak di tv one???Pemilik budha bar yang diundang gak dateng
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Wolvie on 17 March 2009, 11:34:16 PM
mana mau lah dia datang, dari awalnya aja udah pengecut. Pake nipu2 segala ijinnya. Ngundang bhante juga dalam rangka nipu. Dari awal udah pake tameng: orang yang ngaku buddhis dan ngeluarin surat ijin yang seolah2 dikasih ijinnya dari 3 lembaga berbeda (padahal dia2 juga), tameng lainnya pake anaknya pejabat, dll.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: yanfei on 17 March 2009, 11:48:03 PM
pemegang saham mayoritas buddha bar siapa sih?  ???
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: wen78 on 18 March 2009, 12:06:31 AM
di satu sisi, kehadiran Buddha Bar itu sendiri membuktikan kebenaran ajaran Siddhattha Gotama.

"penderitaan" yg ditimbul akibat dari kehadiran Buddha Bar berasal dr pikiran dan ego kita sendiri.
seperti contoh lain yg paling mudah yaitu makanan. bila setiap hari di rumah makanannya dirasakan "tidak enak" karena kurang asin, sayur melulu, daging melulu,.. dll, maka timbul "penderitaan" dimana makan di rumah adalah sangat tidak enak.
makanan adalah makanan untuk dimakan karena lapar. enak ato tidak enak, semua itu berasal dari pikiran dan perasaan. rasa "pahit"-pun akan terasa "enak" jika dipikiran mengatakan "enak".

gua berharap, bila Buddha Bar akhirnya tutup, akan lebih baik lagi bila para aktivis anti Buddha Bar telah mempersiapkan kemungkinan pekerjaan lain ato membantu mencarikan pekerjaan bagi karyawan yg kehilangan pekerjaan karena penutupan Buddha Bar.

 _/\_
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Gunawan on 18 March 2009, 12:30:39 AM
gua berharap, bila Buddha Bar akhirnya tutup, akan lebih baik lagi bila para aktivis anti Buddha Bar telah mempersiapkan kemungkinan pekerjaan lain ato membantu mencarikan pekerjaan bagi karyawan yg kehilangan pekerjaan karena penutupan Buddha Bar.
 _/\_

 [at] Osin = Tlg tanyain apakah mau jadi Pengurus Vihara atau Dhamma Volunteer ?.............  :))
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: wen78 on 18 March 2009, 12:39:08 AM
kok gua? :P
gua khan gak ikutan. gua netral n gak mo ikut campur. ada ya udah... gak ada ya udah... no problemo ;D
gua gak mo terlibat dalam karma Buddha Bar ato pun menciptakan karma baru karena Buddha Bar :P
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: xenocross on 18 March 2009, 05:19:07 AM
Dari milis:

BEWARE! WASPADA! HATI-HATILAH!
SYNDROME B2-6

(http://img25.imageshack.us/img25/8820/buddhab26.jpg)

SYNDROME 'BB' DENGAN 6 TANDA-TANDA:

1. Tato bergambar awan putih di jidat menggambarkan pikiran yang dipenuhi ilusi,
delusi, khayalan-khayalan kenikmatan duniawi, keinginan-keinginan terlahir di
alam surga, didasarkan pada kepercayaan adanya 'atta' yang kekal.

2. Mata yang dipicingkan sebelah menggambarkan sifat genit!, keinginan memuaskan
diri dengan objek-objek indah. Demi mencapai kepentingan-kepentingan pribadi,
berani curang atau serong dari prinsip-prinsip luhur. Memicingkan sebelah mata
juga
berarti memandang remeh terhadap hak-hak dan cara pandang orang lain.

3. Mulut yang terbuka menganga dengan bibir basah oleh air liur menggambarkan
sifat keserakahan akan objek-objek luar dengan menerima begitu saja semua hal
yang datang dari luar tanpa menilai dan memilah mana yang bermanfaat bagi
kemajuan (kebahagiaan) batin.

4. Perut bulat, buncit, dan berisi, menggambarkan pribadi yang telah puas
menikmati kesenangan-kesenangan namun  diakibatkan ketidaktahuan bahwa nama-rupa
bukanlah 'atta' terus mengejar kesenangan dan kenikmatan (ditunjukkan tanda
no.5)

5. Tangan kanan memegang sendok/centong nasi (seharusnya memegang tasbih)
menggambarkan keinginan yang tak pernah terpuaskan. Meski telah menikmati
beraneka ragam 'masakan lezat' dan kenyang oleh kenikmatan duniawi (perut
buncit, tanda no.4) namun tangan masih terus ingin meminta 'makan'.

6. "Jempol" kaki yang menonjol besar mengarah ke atas 45 derajat menggambarkan
'hasrat ...' yang tak terkendalikan!

YG
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: chocoedd on 18 March 2009, 12:45:07 PM
kok gua? :P
gua khan gak ikutan. gua netral n gak mo ikut campur. ada ya udah... gak ada ya udah... no problemo ;D
gua gak mo terlibat dalam karma Buddha Bar ato pun menciptakan karma baru karena Buddha Bar :P

netral gak mau ikut campur kok sempet2nya merhatiin nasib karyawannya?
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: tesla on 18 March 2009, 12:57:30 PM
simbolnya lebih mirip Buddha Maitreya daripada Buddha Gotama yg dikenal pada Theravada & Mahayana... seharusnya yg protes aliran Maitreya yah... :P
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Forte on 18 March 2009, 01:01:41 PM
IMO.. pengartian simbol2 picingan mata, awan putih, dll, menurut saya hanyalah merupakan tafsiran pribadi, dan belum tentu pembuat logo tersebut benar membuat logo dengan arti simbol2 seperti yang dituduhkan.

Intinya, menafsir sesuatu hal yang belum tentu benar itu juga praktek yang harus dihindari karena menciptakan kebencian, dan tidak berguna untuk kemajuan batin.

Saran saya, kita cukup setuju dengan penutupan Buddha Bar [titik] tidak perlu diberikan embel2 bahaya logo Buddha Bar, dll. Karena akan menciptakan kebencian yang makin dalam yang seharusnya dihindari dalam praktek Buddhism.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: tesla on 18 March 2009, 01:33:43 PM
sadhu sadhu sadhu
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: coedabgf on 18 March 2009, 02:24:08 PM
nah kasusnya klo seperti repli 742 tuh, siapa menghina siapa?
bisa-bisa klo ada berlaku fatwa, difatwa tuh orang (p*n*staan) sembarangan menyebarkan penghinaan lambang-lambang mulia agama.
lebih parah dari penataan sikap Buddha bar.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: tesla on 18 March 2009, 04:24:28 PM
maklum bro, kami hanya manusia biasa yg tak luput dari LDM ;)
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Brado on 19 March 2009, 08:01:36 AM
Tampaknya akhir2 ini keputusannya Buddha Bar akan tetap berdiri ya ?
Baru baca running text di tivi tadi pagi soalnya

Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: xenocross on 19 March 2009, 09:11:39 AM
katanya setuju ganti nama, tapi masih diragukan sih, dan apakah simbol buddhis itu akan tetap ada di dalamnya atau tidak
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: wen78 on 19 March 2009, 10:51:35 AM
kok gua? :P
gua khan gak ikutan. gua netral n gak mo ikut campur. ada ya udah... gak ada ya udah... no problemo ;D
gua gak mo terlibat dalam karma Buddha Bar ato pun menciptakan karma baru karena Buddha Bar :P

netral gak mau ikut campur kok sempet2nya merhatiin nasib karyawannya?

saya netral atas keberadaan Buddha Bar, apakah saya harus "netral" juga atas nasib karyawannya?
apakah ada yg memperhatikan nasib karyawannya selain saya?
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: xenocross on 19 March 2009, 11:49:35 AM
karyawan akan baik2 aja kalau bar tetap buka, dengan nama lain

Tapi kalaupun ganti nama, bisa jadi kena kasus korupsi, penggunaan gedung bersejarah yg tidak pada tempatnya dll.
Apa itu salah kita? Gak lah, itu sih salah pemiliknya waktu bikin usaha pake cara2 ga jujur.

Hmm.. nama Buddha disandingkan dengan Bar yg kena tuduhan korupsi.... makin ga enak aja dengernya
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Brado on 19 March 2009, 12:30:09 PM
Satu hal yang saya pelajari dari hal ini bahwa tiada sesuatupun yang luput dari celaan, baik anda, saya.. maupun Guru Agung kita selama masih berada di dunia fana ini
Yang penting di mata para bijaksana, Nama Guru Agung kita tetap besar dan terhormat
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: aitristina on 19 March 2009, 12:42:14 PM
G looooooooooooooooockkk jgn dibuka lagi...kalo gak bintitan or bisulan

BB bikin g eneg....

wakkakak

Title: buddhar bar lagi , ada diradio
Post by: hartono238 on 20 March 2009, 09:33:43 PM
http://radiobestfmmedan.blogspot.com/   --katanya radio bahas buddha bar, gue belum dengar sih, boleh dicoba:)
Title: Buddha Bar
Post by: KarmaMU on 21 March 2009, 11:50:01 AM
Buddha Bar & Etika Bisnis

 

Oleh : Ponijan Liaw

 

 

Seorang pria bernama Morgan Spurlock mengadakan sebuah percobaan iseng. Ia adalah pria dewasa yang sehat, segar bugar, siklus hidupnya bagus, dan tidak memiliki masalah kesehatan yang berarti. Ia kemudian nekat mencoba untuk mengonsumsi junk food dari sebuah perusahaan makanan cepat saji yang cukup terkenal untuk membuktikan hipotesis bahwa junk food memberi ekses sangat negatif pada tubuh. Sebelum melakukan percobaan, Morgan sudah melakukan berbagai pemeriksaan klinis pada 3 dokter yang berbeda untuk mengetahui kondisi fisik dan psikisnya. Setelah itu, selama 30 hari berturut-turut ia hanya mengonsumsi junk food dari perusahaan tersebut, 3 kali sehari, dan setidaknya mencoba setiap menu yang ada minimal 1 kali. Selama periode tersebut, ia terus melakukan pemeriksaan medis. Walau demikian, aktivitas kesehariannya tetap ia lakukan seperti biasa. Hasilnya ternyata mengamini hipotesis yang selama ini ia dengar. Selama 30 hari, Morgan sering mengalami stres dan depresi, sesak nafas, pusing, sulit tidur, dan bahkan, pasangannya mengeluhkan adanya pengaruh buruk dalam kehidupan seksual dan vitalitasnya. Selama 30 hari tersebut, Morgan mengalami kenaikan berat badan 24,5 pon, kadar kolesterol membengkak hingga 230, dan tingkat kegemukan sebesar 18 persen. Cerita di atas adalah kisah nyata yang diambil dari Super Size Me, sebuah film dokumenter karya Morgan Spurlock.

 

Fenomena di atas akhirnya berhasil memicu dan memacu warga dunia untuk menelaah dan meninjau kembali produk dan jasa praktik kapitalisme global itu secara lebih dekat dan serius. Sebenarnya tidak ada yang “salah” dengan kapitalisme. Kapitalisme, yang didasarkan pada perdagangan, disebut Adam Smith sejak lama sebagai kunci kemakmuran. Ide ini sudah dibuktikan secara empiris oleh para akademisi. Dengan adanya perdagangan, maka spesialisasi, penghargaan, kebersamaan, perdamaian, serta kemakmuran bisa tercapai. Yang salah adalah ketika kapitalisme dijalankan dengan melanggar etika sehingga menodai nilai-nilai murni perdagangan itu sendiri.

 

Apa Itu Etika Bisnis?

Definisi etika bisnis menurut Business & Society - Ethics and Stakeholder Management (Caroll & Buchholtz): etika adalah disiplin yang berhubungan dengan hal-hal yang disebut baik dan buruk yang berhubungan dengan kewajiban dan penegakan moral. Etika juga bisa dianggap sebagai seperangkat nilai dan prinsip moral. Moralitas adalah doktrin atau sistem perilaku. Etika bisnis, karenanya, berkaitan erat dengan praktik benar atau salah (etika), baik atau buruk (moral), indah atau jelek (estetika). Dengan demikian, secara etika dan moral tentu produk junk food di atas dapat dikategorikan sebagai sesuatu yang tidak memenuhi kriteria ini. Dengan kata lain, etika bisnis disini telah diabrasi dan dimarjinalisasi oleh praktik kapitalisme global ini. Tidak ada perhatian, baik secara moral, etik, mau pun humanistik terhadap apa yang akan terjadi pada orang yang mengonsumsi makanan/minuman yang disajikan. Yang penting laba bisa diraih dalam hitungan deret ukur. Ini sungguh praktik bisnis barbar yang tidak dapat dibenarkan.

 

Buddha Bar

Soal kedua yang bersinggungan dengan etika bisnis yang menguras energi kognisi dan afeksi secara nasional saat ini adalah eksistensi Buddha Bar. Jika tadi etika berkaitan dengan produk konkret yang disajikan (kasus Morgan Spurlock), disini ada masalah yang lebih abstrak sifatnya: penodaan simbol-simbol suci suatu agama. Secara etika dan moral, jelas pendirian bar yang berkonotasi negatif sebagai tempat menenggak minuman keras dan praktik hedonistik, tentu melukai hati para penganut agama yang nama nabinya yang suci dan diagungkan disandingkan dengan bar dengan segala atributnya yang menegasi etika dan moral. Luka hati dan amarah umat Buddha itu semakin beralasan jika setiap orang memahami makna sesungguhnya dari kata Buddha itu sendiri. Secara kanonik, Buddha adalah manusia paling mulia yang telah mencapai pencerahan sempurna, bebas dari kekotoran batin dan penuntun jalan menuju ke pembebasan terakhir (nirvana). Bagaimana mungkin guru agung yang sangat dimuliakan oleh umat Buddha itu ’dipaksa’ menyaksikan praktik amoral penuh dengan pengingkaran butir-butir kitab suci di hadapannya?  Karenanya, sangatlah tepat dan bijaksana ketika Menteri Agama (Menag) Muhammad Maftuh Basyuni terpanggil nuraninya untuk turun memberi fatwa. Ia menegaskan, tempat hiburan yang menggunakan simbol agama Buddha, seperti Buddha Bar, sebaiknya segera ditutup karena telah melukai perasaan umat beragama. Ia melanjutkan, “Jika tak ditutup, saya khawatir nanti ada Islam Bar, kr****n Bar. Dan, bar-baran lainnya,” begitu kata sang menteri yang ranah utamanya memang soal etika dan moral pada pertemuan dengan para tokoh masyarakat dan agama, di Jambi. ’Fatwa Pemerintah’ ini akan semakin bermakna dan dijadikan acuan hukum formal jika sang menteri segera menuangkannya dalam surat resmi kepada pihak pengelola Buddha Bar. Kita tunggu kristalisasi ucapan itu menjadi keputusan.

Kedua kasus di atas, produk penurun tingkat kesehatan (junk food) dan penodaan simbol-simbol suci agama (Buddha Bar), menggiring setiap insan berhati nurani menggugat dan terus mempertanyakan bagaimana etika bisnis diaplikasikan. Alasan bahwa itu adalah usaha waralaba yang aturan dan segala pernak-perniknya telah diatur oleh hukum internasional tentu tidak dapat diterima begitu saja. Korporasi dengan kapitalisme global yang hanya berniat menyuntikkan segala paham dan idealismenya demi mengeruk pundi-pundi ke setiap negara harus segera dilaporkan ke organisasi perdagangan dunia (WTO) untuk segera dicabut hak jaringannya. Karena, setiap negara pasti memiliki perangkat aturan, norma dan tradisi yang harus dihormati dan ditaati. Wejangan para leluhur pun sudah jelas, ’dimana bumi dipijak, disitu langit dijunjung.’

 

Sebagai penutup ada baiknya setiap orang merenungkan hakikat eksistensi kehidupannya di dunia ini. Apalah artinya harta, jika mati dinista? Apalah artinya nama, jika mati dicerca? Karenanya, janganlah menumpuk pundi-pundi dengan menodai religi. Pundi adalah duniawi, religi adalah surgawi. Hidup senang, mati tenang.

Mungkin itu bisa menjadi renungan sebelum membuka usaha baru. Semoga kapitalisme barbar akan segera berakhir dengan etika bisnis sejati. *
Title: Re: Buddha Bar
Post by: KarmaMU on 21 March 2009, 11:54:28 AM
Soal Dirjen Bimas Buddha

Salam Pembebasan,

Dalam situasi seperti ini, oknum-oknum pembela BB terus bermanuver dengan ngawurnya. Bahkan Dirjen Bimas Buddha pun dipelintir pernyataan-pernyata annya di media massa.

Kemarin saya dan Isyanto (Sekjen HIKMAHBUDHI 2005-2007) begitu membaca berita yang disebar BS langsung mengecek ke website tvone dan langsung konfirmasi ke Dirjen karena kami merasa beliau sudah melenceng. Dirjen langsung minta kami datang ke kantornya di lapangan Banteng.

Di kantornya, kami langsung diajak ke ruangan Menteri Agama, karena Dirjen klarifikasi tentang pernyataannya yang dipelintir. Menteri menyarankan menggunakan hak jawab dan kalau tidak digubris ke dewan pers, karena pelintiran ini sudah melanggar etika jurnalistik.

Siang harinya diadakan lagi jumpa pers, termasuk media-media yang mengutip dengan keliru dan anehnya seragam dari segi penulisan dan isi. Isinya selalu senada dengan LS, sebagaimana pernyataan sikap seorang sekjen kasi (karena tidak didampingi Sanggha manapun) Kami curiga beberapa wartawan tersebut sudah dibeli oleh oknum-oknum Buddhis centeng BB, untuk memelintir pernyataan dirjen agar umat menjadi bingung dan bisa diredam.

Dari Humas Depag juga ada rekaman wawancara pada tanggal 18/3 dan tidak ada sama sekali pernyataan dirjen bahwa beliau mengijinkan BB beroperasi. Pernyataan Priyanto pun saya rasa harus dikonfirmasi.

Kalau mau berita yang sebenarnya, bisa cek di ANTARA, atau koran-koran Tionghoa. Menurut kawan yang sempat menyimak di SCTV juga jelas bahwa Dirjen hanya menerangkan tentang langkah-langkah yang telah diambil, dari menghimbau pergantian nama sampai mengirim ke Dubes RI di Perancis agar menyampaikan keresahan umat Buddha di Indonesia ke pemerintah Perancis sehingga bisa menekan pemberi franchise.

Jadi sekarang kita memang harus lebih hati-hati menyikapi pemberitaan, karena selalu ada orang yang mau dibeli. Waktu kita dulu mendampingi salah satu wihara yang mau diserobot mafia tanah terkenal di Jawa Timur, salah satu koran besar disana selalu memelintir pernyataan-pernyata an dari pihak kita dan selalu memenangkan pihak mafia...tapi akhirnya kebenaran tetap menang, bahkan sampai MA sehingga akhirnya wihara terselamatkan. Meskipun kita juga sempat diserbu preman bayaran di wihara.

Ayo terus berjuang menegakkan kebenaran dan keadilan...kok kaya power ranger ya ha ha ha

APPAMADENA SAMPADETHA,
EDDY SETIAWAN
Title: Re: Buddha Bar
Post by: KarmaMU on 21 March 2009, 12:01:06 PM
Potret Kesadaran Hukum Penyelenggara Negara

Oleh: Tony, SH, SpN, M.Kn.

Akhir-akhir ini mun cul hot-issue di berbagai kota besar di tanah air, yaitu sebuah problema yang bersinggungan dengan nilai keluhuran agama

khususnya agama Buddha, dimana dengan munculnya sebuah tempat santai yang mempergunakan logo Buddha Bar, sebuah merek dagang franchise /waralaba yang berasal dari negara Perancis, negara yang dalam kehidupan masyarakatnya menganut sistim liberal. Didirikan pada tahun 1996 oleh Raymond Vison, didalam Buddha Bar di kota Paris itu menyediakan menu makanan bergaya modern, menyajikan minuman ringan, cocktail, anggur, sampai minuman keras berakohol dengan suasana yang romantis, dalam ruangan yang dihiasi dengan berbagai bentuk simbol, ornament dan rupang Sang Buddha sambil diiringi musik-musik klasik yang bernuasa agama Buddha dan dilengkapi fasilitas karaoke-room yang mewah. (silahkan berakses ke situs hhtp://www.buddha bar.co.id)

Inilah sebuah kemasan tempat hiburan dengan merek Buddha Bar yang cukup inovatif untuk ukuran negara Barat yang kapitalis, yang hak franchise-nya ditolak kehadirannya oleh negara Vietnam, Thailand, Malaysia, Singapura dan lainnya, walaupun negara-negara tersebut belum mengenal ideologi Pancasila. Tetapi malah diklaim pemiliknya bahwa di Indonesia (yang berazaskan Pancasila) adalah negara pertama dan satu-satunya di wilayah Asia yang mendirikan tempat hiburan Buddha Bar. Sebuah brand yang menurut para umat Buddha di Indonesia telah menodai nilai-nilai luhur agama Buddha. Lantas siapa yang yang bertanggung jawab dalam persoalan ini ?

Perizinan

Kita mencoba menusuri dulu suatu proses permohonan perizinan pada instansi yang terkait, yaitu Dinas Parawisata setempat. Menurut Wakil Gubenur DKI Jakarta, bahwa pihak pengusaha telah mendapat rekomendasi dari Pihak Forum Komunikasi Buddha Indonesia; DPP Majelis Agama Buddha Mahayana Indonesia dan DPP Generasi Muda Buddhis Indonesia, untuk pemakaian label Buddha Bar. Anehnya kenapa tidak dilibatkan pengurus WALUBI (Perwakilan Umat Buddha Indonesia), wadah resmi perwakilan umat Buddha yang diakui oleh pemerintah. Inilah keteledoran pihak penerbit izin, tidak memahami kompetensi dan fungsi organisasi secara comprehensive, kurang sensitive atau kurang peka (mati rasa).

Hak Merek

Menurut Didik Taryadi, Kepala Subdirektorat Pelayanan Hukum Direktorat Merek Ditjen Hak atas Kekayaan Intelektual (HaKI) Departemen Hukum dan Hak Azasi Manusia Republik Indonesia, Hak Merek Buddha Bar sudah terdaftar dengan nomor IDM000189681 di kelas 43 untuk jenis restoran, pada tanggal 18 Juli 2007, prosesnya selama setahun. Jadi mengenai merek tidak ada masalah. (beritajakarta.com; 12-03-2009 22:50). Wah ! ini lebih runyam lagi, merek Buddha Bar jelas melanggar pasal 5 Undang-Undang Merek No.15 tahun 2001 yang bunyi antara lain : Yang tidak dapat didaftarkan sebagai merk adalah :

-Pasal 5 (a) : Merek yang bertentangan dengan moral, perundang-undangan dan ketertiban umum, dengan penjelasannya adalah merek yang bertentangan dengan moralitas agama, kesusilaan atau ketertiban umum dan apabila penggunaan tanda tersebut dapat menyinggung perasaan, kesopanan, ketentraman, atau agama dari khalayak umum atau dari golongan masyarakat tertentu. -Pasal 5 (c) : tanda-tanda yang menjadi milik umum ,dengan penjelasannya adalah tanda tersebut bersifat umum dan telah menjadi milik umum. Dengan demikian jelas-jelas kata Buddha tersebut sudah menjadi milik umum bahkan milik dunia, dan peng gunaan merek Buddha Bar jelas menimbulkan keresahan sosial, melanggar norma kesopanan dan bertentangan dengan moralitas dan akidah agama. Apakah ada kemungkinan pejabat Kasubdir Pelayanan Hukum Direktorat merek HaKI belum pernah membaca pasal ini ?

Peristiwa Pidana

Semenjak berdirinya Buddha Bar di jalan Teuku Umar no.1, Menteng, Jakarta Pusat, pada tanggal 28 Nopember 2008, maka pengusaha tersebut sudah terancam pasal 156 (a) KUHP yaitu tentang peghinaan/p*n*staan terhadap agama dengan ancaman hukum 5 tahun, dan birokrat yang mengeluarkan izin tersebut diancam pasal 55 (1) dan 56 (1) KUHPidana tentang turut serta melakukan perbuatan yang dapat dihukum.

“Jika ada yang melapor, akan kami periksa”, demikian janji Kapolres Jakarta Pusat Kombes Ike Edwin disela-sela unjuk rasa para umat Majelis Agama Buddha Theravada Indonesia (Magabudhi) di depan restoran Buddha Bar. Mudah-mudahan pernyataan tersebut tidak hanya memberikan harapan, tetapi juga membawa konsistensi. Sedangkan di pihak lain yaitu Forum Anti Buddha Bar sudah melaporkan persoalan ini kepada Kepolisian Daerah Metro Jaya pada tanggal 9 Maret 2009, namun sampai saat ini nampaknya pihak penegak hukum masih pikir-pikir.

Kaedah Agama

Ada sementara pihak yang berdalih bahwa, banyak merek dagang/jasa juga mempergunakan symbol Buddha, misalnya : Buddha Haha Restoran. Bali Buddha Restoran, Buddha Maitreya Restoran, Buddha Silk & Artshop. Ini memang benar, tetapi semua rumah makan tersebut hanya menyediakan makan vegetarian (bebas dari unsur makhluk hidup). Sedang di Buddha Bar menyediakan minuman yang bersifat mabuk-mabukan dan lain sebagainya. Hal ini sangat bertentangan dengan ajaran Buddha yang menganjurkan untuk menghindari 5 jenis usaha perdagangan (Anguttara Nikaya III,153), yaitu berdagang : 1. Senjata; 2. Makhluk hidup; 3.Daging (yang berasal dari makhluk hidup); 4. Minuman yang memabukkan dan menimbulkan kecanduan; 5.Racun.

Berdasarkan ulasan singkat ini, kita mencoba menuju kepada satu titik kesimpulan dengan menarik saran-saran:
-Pemilik Buddha Bar agar segera dengan kesadaran sendirinya dapat mengganti merek usaha tersebut.
- Apabila penggantian merek tersebut disebabkan dengan perasaan “ hormat”, maka segala assesoris didalam ruangan tempat usaha tersebut yang berkaitan dengan agama Buddha juga (symbol, rupang, music ,pernak-pernik Buddhism) agar disimpan atau diletakan di tempat yang sepantasnya.

Ia yang menghormati mereka yang patut dihormati, yakni para Buddha atau siswa-siswaNya yang telah mengatasi rintangan-rintangan; akan bebas dari kesedihan dan ratap tangis.
Ia yang menghormati orang-orang suci yang telah menemukan kedamaian dan telah bebas dari ketakutan; maka jasa perbuatannya tak dapat diukur dengan ukuran apapun.

(Dhammapada XIV,17-18).
(email: tony_notary [at] windowslive.comThis e-mail address is being protected from spambots, you need JavaScript enabled to view it )
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: xenocross on 21 March 2009, 01:20:16 PM
Pada akhirnya Buddha Bar terketuk bukan hati nuraninya, tapi PROFITNYA.....
Ketika para customer lari, kabur, karena mereka sadar tempat ini ga bener....
Kayaknya perjuangan kita memang ada hasilnya.... Bagi yg punya hati dan bisa berpikir tentu akan pergi nyantai di tempat lain, bukan di BB

http://www.korantempo.com/korantempo/koran/2009/03/20/Metro/krn.20090320.160052.id.html

Omzet Buddha Bar Anjlok

JAKARTA - Manajemen kafe Buddha Bar Jakarta mengeluhkan penurunan pendapatan
yang begitu drastis sejak waralaba dari Prancis itu dikecam oleh sebagian
pemeluk agama Buddha. Setelah aksi protes menggelombang, jumlah pengunjung
anjlok dari 300 menjadi 100 orang.

"Karena jumlah pengunjung turun, omzet kami juga turun 70 persen," kata
Hendry, Manajer Operasi Buddha Bar Jakarta, di kantornya di Jalan Teuku Umar
Nomor 1, Menteng, Jakarta Pusat, kemarin.

Pihak manajemen juga menghadapi masalah lain. Sebanyak 300 karyawan Buddha
Bar Jakarta kemarin menggelar aksi di depan kafe yang bekas kantor Imigrasi
itu. Aksi tersebut didorong oleh kekhawatiran karyawan terhadap pemutusan
hubungan kerja akibat deraan protes dari sebagian masyarakat. "Kami khawatir
aksi itu berpengaruh pada macam-macam hal, misalnya izin atau omzet sehingga
kami diberhentikan," tutur Bambang, salah satu juru masak.

Buddha Bar Jakarta menuai protes dan kecaman lantaran dianggap menghina umat
Buddha. Aksi unjuk rasa menuntut perubahan nama kafe itu terus dilakukan
sejak awal bulan ini. Bahkan tuntutan sudah berkembang menjadi pembubaran
usaha.

Hendry mengungkapkan, pihak manajemen tetap akan melanjutkan bisnis ini.
Pihak manajemen juga tengah mengusulkan penggantian nama kepada pemilik
waralaba di Prancis. Usulan tersebut disampaikan dua pekan lalu. Menurut
dia, pemilik waralaba sedang mempertimbangkan permintaan manajemen Buddha
bar Jakarta. Hingga kemarin, jawaban dari Prancis belum diperoleh.

Ia juga menjelaskan bahwa pengelola Buddha Bar Jakarta tak bisa secara
sepihak mengganti nama. Namun manajemen tetap berniat mengganti nama dan
bersedia menanggung risiko jika dianggap melanggar kesepakatan waralaba.
"Kami akan menanggung risiko karena mengubah kontrak," ujar Hendry.FERY
FIRMANSYAH
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: hatRed on 21 March 2009, 01:27:48 PM
lock, buka, lock, buka...
lama2 kendorrr juga neh......  =))
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: KarmaMU on 21 March 2009, 03:30:23 PM
Namanya juga menyalurkan aspirasi, jadi gak bole di lock donk.
Bukan forum lagi namanya jika lock terus :)

Keep posting... yeesssss........


Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Xan To on 22 March 2009, 12:29:45 AM
Untuk Xenocross salut deh ^:)^  ^:)^  ^:)^


 _/\_
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: xenocross on 22 March 2009, 01:19:43 AM
salut apa ya? Kan saya ga ngapa-ngapain.
Kok kayaknya pernah liat nickname Xan to entah dimana?

Buat yg mau nonton Daniel Johan di Apa Kabar Malam TVone, ada postingan videonya di account fesbook FABB
 http://www.facebook.com/video/video.php?v=1029491628771
http://www.facebook.com/video/video.php?v=1029490948754
http://www.facebook.com/video/video.php?v=1028841932529
http://www.facebook.com/video/video.php?v=1028215836877

saya juga ada audionya, kalau mau bisa japri saya dan kasih alamat email
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Lily W on 22 March 2009, 07:30:42 AM
Sabtu, 21/03/2009 14:05 WIB
Kronologi Munculnya Buddha Bar di Bekas Kantor Imigrasi
Ken Yunita - detikNews

(http://www.detiknews.com/images/content/2009/03/21/10/buddha-dalam.jpg)

Jakarta - Keberadaan Buddha Bar di Menteng, Jakarta Pusat menuai banyak protes. Selain menggunakan nama dan ornamen Buddha, bar itu juga diprotes karena menggunakan bangunan yang notabene termasuk bangunan cagar budaya atau dilindungi.

Menurut rilis yang dikeluarkan Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha Departemen Agama yang dikutip Sabtu (21/3/2009), pemanfaatan gedung bekas kantor Imigrasi DKI Jakarta itu berawal dari ide Sutiyoso saat menjabat Gubernur. Saat itu, Bang Yos, demikian dia biasa disapa ingin merenovasi dan memanfaatkan gedung tua di Jalan Teuku Umar No. 1 Jakarta Pusat itu.

Untuk mewujudkannya, diadakanlah lomba kepada masyarakat umum untuk dapat merencanakan, merenovasi, dan memanfaatkan gedung itu agar lebih baik. Kepada pemenang, nantinya akan diberi kesempatan untuk mengelola tempat itu sebagai bisnis yang berhubungan dengan pariwisata.

"Maka keluar pemenang pertama JF yang merupakan pemilik Tanah Abang Plaza dan pemenang kedua A, pemilik hotel Tugu, Malang, Jawa Timur," kata Dirjen Bimbingan Masyarakat Buddha Budi Setiawan dalam rilisnya.

Kedua pemenang akhirnya bersepakat untuk membuka usaha hiburan dengan nama Buddha Bar. "Pak JF akhirnya menghubungi pusat Buddha Bar di Paris untuk bisa membuka franchise di Jakarta dan juga mengusahakan izin-izin dan rekomendasi dari institusi yang berwenang," lanjut Budi.

Dari situlah, penolakan terhadap Buddha Bar mulai terjadi. Sekelompok massa mengatasnakaman mahasiswa Buddha sempat beberapa kali mendemo agar bar tersebut ditutup.

Bahkan Indonesia Corruption Wacth (ICW) mengendus adanya penyimpangan dalam pemanfaatan gedung cagar budaya tersebut. Mereka meminta KPK untuk mengusutnya.

Namun hal itu langsung dibantah oleh Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Arie Budhiman. Menurutnya, proses penggunaan benda yang manjadi salah satu cagar budaya itu telah dilakukan dengan mekanisme yang benar. Dia juga menegaskan, gedung tersebut masih milik Pemprov DKI Jakarta.

"Kalau dikatakan pengalihan, jelas tidak, gedung masih milik Pemprov kok. Penggunaan itu dengan sistem sewa. Pasti mekanismenya sudah melalui proses yang benar," kata Arie saat berbincang dengan detikcom beberapa waktu lalu.

Arie juga menegaskan tidak ada yang salah dari pemanfaatan gedung bekas kantor Imigrasi tersebut. Asal tak mengubah bentuk secara fisik, pemanfaatan bangunan cagar budaya memang diperbolehkan. Pemanfaatan bangunan cagar budaya oleh pihak swasta justru dimaksudkan agar pemeliharaan bangunan tersebut tetap baik.

Lebih lanjut, Budi mengatakan, penolakan demi penolakan tetap terjadi. Menteri Agama Maftuh Basyuni pun menegaskan sebaiknya bar tersebut ditutup karena telah melukai perasaan umat beragama. "Jika tidak ditutup, dikhawatirkan nanti ada Islam Bar, kr****n Bar dan bar-bar lainnya," kata Maftuh dalam pertemuan dengan para tokoh agama di Jambi 11 Maret lalu.

Karena itu, Depag pun memohon kepada Gubernur DKI Jakarta untuk meninjau ulang izin tetap usaha dagang Buddha Bar. Serta meminta pemilik untuk mengganti nama merek usaha tersebut.

"Dari pembicaraan, JFsanggup menginformasikan keadaan ini ke pemilik pranchise Buddha Bar di Paris. DIa juga akan merencanakan nama baru pengganti Buddha Bar," kata Budi.

Tak Rekomendasi Usaha dengan Nama Buddha

Untuk menghindari polemik semacam itu, Depag pun mengeluarkan surat edaran No: DJ.VI/2/BA.00/168/2009. Surat itu berisi tidak memberi rekomendasi terhadap usaha dagang atau hiburan dengan menggunakan nama Buddha seperti Buddha Bar, Buddha Spa, Buddha Disc, Buddha Cafe dan lain-lain.

"Jika sudah, kita minta pemilik usaha mengganti nama tersebut," kata Budi.

(ken/djo)

http://www.detiknews.com/read/2009/03/21/140537/1103016/10/kronologi-munculnya-buddha-bar-di-bekas-kantor-imigrasi

_/\_ :lotus:
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: johan3000 on 22 March 2009, 08:01:46 AM
kalau mereka mengganti nama BB spt dibawah ini gimana ?

1. BUKAN BUDDHA BAR
2. BAR PENCERAHAN
3. JHANA BAR
4. BAR BARBARIAN

dll

Berapa sewa setahun tempat BB tsb?
mana transparansinya kalau biaya sewa tsb tidak dipublikasikan? ngak ada transparansi adalah indikasi korupsi!
berapakah pemkot (negara) mendapatkan uang sewa tsb?
apakah udah bayar pajak?

selain nama diganti apakah semua attribute Buddha dlm bar juga ngak boleh lagi?

mohon informasinya!
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: xenocross on 22 March 2009, 08:52:09 AM
Corruption watchdog seeks probe into Buddha Bar

Prodita Sabarini ,  THE JAKARTA POST ,  JAKARTA   |  Wed, 03/18/2009 10:08 AM  |  City

Public building?: The building popularly known as the Old Immigration Office on Jl. Teuku Umar, Menteng, Central Jakarta, was purchased and renovated with taxpayer money, but now houses an upmarket bar and restaurant owned by the daughters of former top officials. JP/P.J. LeoPublic building?: The building popularly known as the Old Immigration Office on Jl. Teuku Umar, Menteng, Central Jakarta, was purchased and renovated with taxpayer money, but now houses an upmarket bar and restaurant owned by the daughters of former top officials. JP/P.J. Leo

The Buddha Bar seems to be going through a lot lately: Buddhist students’ protests, questions about the public’s limited access, and, most recently, a request for an investigation into its permits.

Operating for less than four months, the only Asian branch of the French lounge chain Buddha Bar, occupying the historical former Immigration building in the posh area of Menteng, Central Jakarta, has caused uproar in the capital.

Religious Affairs Minister Maftuh Basyuni even urged the restaurant management to close down the restaurant following protests from several Buddhist students; he said such a name would prompt other bars to take up names like “Christian Bar or Islam Bar”. The entire hullabaloo, however, did not seem to affect the running of the restaurant.

The signature Buddha Bar lounge music played in the dimly lit cocktail room on a recent Thursday night, while clientele from the corporate world wound down sipping Rp 95,000 (US$8) cocktails on plush sofas. Upstairs, the six-meter-tall Buddha statue towered over the cavernous high-ceilinged dining room that could seat 240 people.

The Indonesian Corruption Watch head of Monitoring and Investigation Agus Sunaryanto said that, the religious issue aside, the public should question the dodgy circumstances behind the transformation of the 96-year-old Old Dutch building into a high-class restaurant.

The building, once owned and abandoned by the son of former president Suharto, Hutomo Mandala Putra, was repurchased by the city administration for Rp 28.9 billion in 2001. The city poured another Rp 6.1 billion in to repair it.   

Buddha Bar is now jointly run by Renny Sutiyoso, the daughter of former governor Sutiyoso, who approved the restoration of the building, and the daughter of former president Megawati, Puan Maharani. The management of the bar rented the building for Rp 4 billion for five years.

“When we found out that Renny Sutiyoso was one of the owners, we were concerned that there had been a conflict of interest here. It is an asset of the city administration. There was a huge budget spent on the restoration and now the building is used by the private sector, in which the daughter of the former governor is involved,” Agus said.

“We hope that law enforcers have the initiative to investigate this.”

Buddha Bar manager Herry Prasetya refused to comment, saying that he was only responsible for the running of the restaurant.

Criticism also arises on the issue of the building’s accessibility for the general public, as its current function as a high-class restaurant prevents people from all walks of life entering it. 

The administration in 2005, promised to transform it into a “unique venue” for Jakartans to share. The city administration even held a competition to garner ideas for the usage of the building.

Dastin Hillery won the competition with an idea to utilize the building in its initial function as an art gallery. Suci Mayang Sari and Agus Surja Sadana were the runners-up, with ideas to utilize the building as a place for an architectural community and a restaurant with a 19th century feel, respectively.

Runner-up Agus said if the city administration teamed up with the private sector on the running of the building, it was understandable it had become a high-class restaurant. The reason, he said, was simply bad public transportation in the area.

“The location is not strategic, only people with private cars can reach the area easily,” he said.
Head of the city’s tourism agency Arie Budhiman said earlier the bar had an art gallery that was open to public. During the visit, however, The Jakarta Post only found a foyer displaying pictures of the building.

City councilor Selamat Nurudin from Commission E overseeing culture and education said that maintenance for museums and art galleries was very expensive and the city budget could not afford to utilize the building as such.

“That’s why the city rented it out and the money will be used for the maintenance and operation of other museums in Jakarta,” he said.

With the amount of money the bar’s management pays to the city administration, it would take them more than 40 years to compensate for the Rp 35 billion taxpayers had to shoulder to purchase and renovate the building.

The city administration, however, did not respond to the question of when the public building could be enjoyed by a wider public and not just those with deep pockets.


Ownership changes:

• From 1914 to 1942, the building was an art gallery, owned by the Dutch government.
• From 1942 to 1945, under the Japanese occupation, the building was the headquarters of Madjelis Islam Alaa.
• From  the 1950s to 1997, the building served as an immigration office for Central Jakarta.
• From 1998 to 2002, the building belonged to PT Mandala Griya Cipta, the company owned by the former president Soeharto’s son, Hutomo Mandala Putra.
• From 2002 till today, the building is the property of the Jakarta Board of Museum and History.
• From 2008 till present, the building houses the Buddha Bar.
http://www.thejakartapost.com/news/2009/03/18/corruption-watchdog-seeks-probe-buddha-bar.html
----------------------------------------------------------------------------------------------------
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: xenocross on 22 March 2009, 08:54:33 AM
Editorial: The Buddha Bar

The Jakarta Post   |  Sat, 03/21/2009 11:19 AM  |  Opinion

William Shakespeare wrote in “Romeo and Juliet”: ...”What is in a name? That which we call a rose. By other name will smell as sweet.” This phrase perhaps came to the mind of the owner — or owners as reported by some — of the new Buddha Bar in Jakarta, after Indonesian Buddhists protested the use Buddha’s name for a bar, just one in an international-chain.

The location of the bar has also some into question as it occupies the historic immigration building in Central Jakarta. When the almost century old building was renovated, with tax payer money, the city authorities indicated that it would be converted into a public venue for cultural purposes.

It is very clear that it is only a matter of time before Jakarta Governor Fauzi Bowo closes down the hangout to avoid more protests, not just from Buddhists. The owners can only lament that Shakespeare’s saying is not enough to calm down the protesters. Big financial loses will be unavoidable because the bar opened  only in December. The workers will only add to the very long list of jobless people in this country.

In Paris, where the Buddha Bar was established in 1996, or in other cosmopolitan cities, Buddha’s name perhaps becomes a magnet for visitors because of its exoticism. According to one Website, the bars offer their guests the opportunity to relax and enjoy cosmopolitan culinary dishes around a huge statue of Buddha.

But this is Indonesia. Shakespeare’s saying does not mean much for the Buddhists who are offended by the bar’s name. Some may argue that the protesters are just following the behavior of followers of other religions here, who are often over sensitive with anything they regard as offensive to their religion. These people often forget that their daily deeds are actually more offensive to their religion than those of the people they accuse of humiliating their faith.

It is also questionable why the owner of Jakarta’s Buddha Bar — the daughter of former Jakarta governor Sutiyoso —does not have even a little religious sensitivity. In Indonesia, religious issues often spark protests. It is very hard to imagine that the thought that allowing people to drink in front of a statue of Buddha might spark anger from Indonesian Buddhists never crossed the minds of the bar’s owners. (xenocross: makanya mereka sudah sediain surat izin palsu dan sudah menyuap oknum-oknum sebelum ada protes besar, ya kan?)

For many Indonesians, not just Buddhists, it is ridiculous that then name of Buddha has been used for a restaurant chain where visitors come to enjoy luxury food and drinks. A six-meter tall Buddha statue is erected inside the restaurant, as if acting as the protector of visitors, including those who drink too much.

Governor Fauzi Bowo must prioritize the preservation of the historical building; it is hard to believe that the city administration does not have enough funds for it. With a little creativity the building could be used to serve the public interests. The choice of name is not wise here, and this is a lesson for all of us.

http://www.thejakartapost.com/news/2009/03/21/editorial-the-buddha-bar.html
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: hartono238 on 22 March 2009, 09:10:16 AM
ditunggu bantahan dari dirjen bimas buddha tentang pelintiran wawancara dia , sampai sekarang kok nagk ada ??
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: xenocross on 22 March 2009, 03:35:15 PM
http://news.id.msn.com/lifestyle/article.aspx?cp-documentid=2894103

Asia's first Buddha Bar under attack in Indonesia

It wants to set new standards in chic for the sons and daughters of Indonesia's elite, but instead Asia's first Buddha Bar has become embroiled in an ugly row over religion and alleged corruption.

The plush lounge bar and restaurant featuring a huge statue of Bhuddha is fighting calls for its closure less than three months since its grand opening in a renovated Dutch colonial-era building in central Jakarta.

The bar is the scene of almost weekly protests from enraged Buddhists as it struggles, in the words of the Paris-based chain's website, to "conquer the hearts" of the "local beautiful people".

Lawyers for the Buddhists' Anti-Buddha Bar Forum have filed a police complaint alleging the business is insulting their religion, one of the five constitutionally recognised faiths in the mainly Muslim country.

"For us, Buddha is our revered teacher. But for them, Buddha is a decoration and the worst thing is the statues are in such an indecent place," protest coordinator Eko Nugroho said, as Buddhists symbolically "sealed" the bar closed during a demonstration in February.

The bar is decorated like a shrine to exoticism. Buddha images peer from almost every wall and the five-metre (15-foot) statue of a golden sitting Buddha -- something usually only seen in sacred temples in this part of the world -- gazes over the main dining area.

"This franchise could never open in Malaysia, Singapore or Thailand. Its opening in Jakarta is really an insensitive decision," Nugroho said, blaming the government for approving the business licence.

Having aggravated the country's Buddhist minority, the bar is also caught up calls from anti-corruption activists for a probe into alleged conflicts of interest and abuse of power.

Suspicions are swirling around millions of dollars in public money that was spent renovating the old immigration building before it was offered by the city council for commercial lease.

The bar is co-owned by the wealthy daughters of former president Megawati Sukarnoputri and the ex-governor of Jakarta, Sutiyoso, who reportedly ordered the renovations.

"There could be a conflict of interest. Officials need to investigate whether their permits and documents are in line with procedure," Indonesian Corruption Watch coordinator Agus Sunaryanto said.

"The Jakarta administration allocated 30 billion rupiah (2.52 million dollars) to renovate the historic building. Initially, the renovation fund was one billion rupiah but the administration decided to allocate more."

The daughters and the bar's managers have refused to comment, but French entrepreneur Raymond Visan, whose George V Eatertainment group is the Buddha Bar's parent company, says the Jakarta franchise has done nothing wrong.

The bar is being caught up in local politics ahead of elections in April and July, he said.

"It's linked to the elections and the interests of certain people because, as you know, the (owners) are the daughters of Megawati and the former governor of Jakarta," he told AFP from Paris.


As for the Buddhists, he said they needed to, well, chill out.

"We have no intention of changing the name or removing the statues. It's common to find Buddhas in restaurants -- they bring good luck," he said, adding he was ready to travel to Jakarta to meet the Buddhists.

Sunardjo Sumargono, a lawyer for the Anti-Buddha Bar Forum, said it wasn't just the Buddhist minority that was angry but people from other religions as well, with Muslims starting to join the protests out of solidarity.

"What's next? A Mohammad Bar, a  Bar?" he asked. "Please don't use religion like this, it's a very sensitive issue."

The first Buddha Bar appeared in Paris in the mid-1990s. Indonesia is the fourth mainly Muslim country to get one, after Egypt, Lebanon and Dubai. So far none has been established in a Buddhist-majority country.

Visan said plans are afoot to open a Buddha Bar in Beijing, and the company has "projects" in Singapore where the authorities had approved the brand name, as well as Hong Kong and Japan.

He denied rumours that the authorities in Buddhist Thailand had refused permission for the opening of a Buddha Bar in Bangkok, saying no such request had been made.

"We sell some discs there," he added, referring to the "Buddha Bar" series of exotic music CDs, the 11th of which came out earlier this month. The company is also branching out into expensive spa treatments, dubbed "Buddhattitude".

Muslims make up roughly 90 percent of Indonesia's 234 million-strong population, but the constitution also recognises the country's Christian, Hindu, Buddhist and Confucian minorities.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Wolvie on 23 March 2009, 01:15:24 AM
Jumat, 20/03/2009 14:27 WIB
Puan Maharani Bukan Pemilik Buddha Bar
Indra Subagja - detikNews

Jakarta - Puan Maharani membantah memiliki kaitan dengan Buddha Bar. Putri Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri ini menegaskan dirinya sama sekali tidak mempunya hubungan dengan PT Nireta Vista Creative.

"Tidak ada satu pun kalimat dalam akta pendirian PT Nista Vista Cerative yang menyatakan klien kami selaku pemegang saham dalam perseroan tersebut," kata kuasa hukum Puan, Juniver Girsang, dalam suratnya kepada detikcom, Jumat (20/3/2009).

Penjelasan Juniver ini sekaligus mengklarifikasi sejumlah pemberitaan detikcom yang menuliskan bahwa Buddha Bar disebut-sebut dimiliki oleh Puan. (ndr/nrl)

sumber: http://www.detiknews.com/read/2009/0...lik-buddha-bar

Kenapa ya sampe nama2 Puan kebawa2 ? Jahat bener memang tuh pengambil lisensi BB di Indonesia, udah melukai umat Buddha eh pake fitnah kanan kiri lagi ???. Entahlah, makin simpang siur aja. Yang penting terus berjuang, pantang mundur.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Xan To on 23 March 2009, 01:54:08 AM
salut apa ya? Kan saya ga ngapa-ngapain.
Kok kayaknya pernah liat nickname Xan to entah dimana?

Ya salut aja atas usahamu untuk selalu ngepost berita terbaru mengenai Buddha Bar ;D. Kebetulan saya tadi juga ada ikut aksi sejuta tanda tangan penolakan Buddha Bar  8). Ya iya lah anda pernah lihat, saya kan senior mu di 3 forum....menurut tradisi kebhikkhuan, yang duluan ditabis musti dihormati loh  :P  :))  :D
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Brado on 23 March 2009, 08:52:59 AM
Siapa yang sudah ke Buddha Bar ?
Seperti apa sih suasana disana ?
Jadi yang benar Buddha rupangnya itu Gotama atau Maitreya ?
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: doris on 23 March 2009, 09:23:31 AM
ternyata BB banyak bikin masalah, sampe nama Puan dicatut, pernyataan Dirjen dipelintir, dan Kasi cuma komentar jangan demo, kasi_han deh

Kayaknya BB punya "preman Buddhis" yang siap bela habis dan juga disertai oleh akhli hongsui yang lihay karena mampu bertahan dari hujan protes (baca tebal muka)

BTW akhli Hongsui BB siapa ya? Perlu akhli hongsui tadi untuk mendirikan bar lain, seperti Misbar

BB adalah pelajaran yang baik buat semua umat Buddha di Indonesia agar mau mawas diri, jangan gadaikan simbol agama Buddha hanya demi segenggam berlian

Semoga umat tidak terpancing untuk menuntut komisi
wakakakakakak
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: markosprawira on 23 March 2009, 12:16:59 PM
Siapa yang sudah ke Buddha Bar ?
Seperti apa sih suasana disana ?
Jadi yang benar Buddha rupangnya itu Gotama atau Maitreya ?

di hal 51 kayana ada fotonya tuh bro.....
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Jubah Emas on 23 March 2009, 02:59:59 PM
Budha Bar ..oh Buddha Bar..

Buddha Bar adalah sebuah BAR
tempat orang melepas lapar
ada minuman pelemah sadar
tempat ngumpul orang bar bar

Buddha Bar..oh Buddha Bar,
Bikin umat Buddha jadi gusar
Karena simbol Guru Yang Tersadar
ada di tempat orang bar-bar

Para pejabat tolong donk sadar
jangan karena uang berlembar-lembar
hati nurani tidak bergetar
membangun vihara sulit benar,
tempat orang bar-bar mudah benar

Pemilik Buddha Bar, cepat kasih kabar
Kapan kita bisa berunding di meja bundar
supaya masalah cepat kelar

tokoh Buddha yang "samar"
rupanya anda senang ke bar
cari uang memang sukar
tetapi jangan karena cek selembar
mendukung mati Buddha bar

Umat Buddha jangan gentar
Roda Kamma pasti berputar
Siapa yang memetik senar
Bunyi akan terdengar

Umat Buddha cepatlah sadar
jangan bercerai jadi bubar
bersatu padu lawan orang bar-bar
dengan cinta kasih dan sabar
supaya Buddha Bar cepat BUBAR!!!!

Cirebon, 20 Maret 2009
V. Iwan Suprapto
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: hatRed on 23 March 2009, 03:03:52 PM
 =D> =D> =D> =D> =D> =D> =D> =D> =D> =D> =D> =D> =D> =D> =D> =D> =D> =D> =D> =D> =D>


puisi yg mantab....
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Brado on 23 March 2009, 03:24:40 PM
Siapa yang sudah ke Buddha Bar ?
Seperti apa sih suasana disana ?
Jadi yang benar Buddha rupangnya itu Gotama atau Maitreya ?

di hal 51 kayana ada fotonya tuh bro.....

Oke thanks bro markos
Hanya saya bingung, itukan franchise dari perancis kalo tidak salah, lalu kenapa di perancis sendiri serta franchise yang tersebar di negara2 lain tidak di demo ya sama buddhist2 sana ?
Apakah memang mental kita sebagai orang asia selalu mengedepankan emosi daripada nalar ?
Sering terjadi karena obyek sucinya di senggol, maka akan dengan mudah memicu pertengkaran dan perdebatan yang tak berujung
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Gunawan on 23 March 2009, 03:27:54 PM
Puisi yang mantab..... ;D
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: hatRed on 23 March 2009, 03:29:31 PM
 [at] om Lokkhi

secara kultural, budaya hormat di Asia dengan negara Eropa berbeda...

kalau dilihat di hampir semua negara Asia, budaya hormatnya lebih pengaruh/ sepertinya berawal dari Tiongkok, mungkin karena Orang2 Cina/pengaruhnya telah merantau ke segala pelosok asia.

mungkin om Sponge Purnama bisa memberi keterangan lebih lanjut.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Satria_Bergincu on 23 March 2009, 03:32:31 PM
[at] jubah emas

puisi-nya mantafffff....

mo +1 ah...
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Indra on 23 March 2009, 03:55:50 PM
[at] jubah emas

puisi-nya mantafffff....

mo +1 ah...

Baru sekali ini, ada member yg pake avatar foto sendiri asli
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: hatRed on 23 March 2009, 04:04:46 PM
gwahahahahahhaha...................


(http://dhammacitta.org/forum/index.php?action=dlattach;attach=2063;type=avatar) <--- satria lupa pake gincu :))
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Satria_Bergincu on 23 March 2009, 04:06:08 PM
[at] indra
eh ada satria bergitar......

wakakaka.....

selamat ye, anda layak dapat bintang, eh salah, selamat atas penganugerahaan GLOMOD

[at] indra n hatRed
bisa tlg buka totok nadi gw, ketawa terus nech... :P


OOT, sebelum apoteker datangggggg.......... kaburrrrrrrrrrrrrrrr...........
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: hatRed on 23 March 2009, 04:12:38 PM
totk yg mana nech...

kalo ctrl + Break bisa gak....

nyumpet.. ah....
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Shining Moon on 23 March 2009, 06:19:07 PM
Salut dah sama yang buat puisi..eh btw, tentang ornamen2 buddhis kan nggak cuman ada di buddha bar. Masih ada club lain yang masang buddha rupang di jakarta. Gimana pendapat bro n sis?
With metta,
yuli _/\_
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: yanfei on 23 March 2009, 06:43:01 PM
[at] om Lokkhi

secara kultural, budaya hormat di Asia dengan negara Eropa berbeda...

kalau dilihat di hampir semua negara Asia, budaya hormatnya lebih pengaruh/ sepertinya berawal dari Tiongkok, mungkin karena Orang2 Cina/pengaruhnya telah merantau ke segala pelosok asia.

mungkin om Sponge Purnama bisa memberi keterangan lebih lanjut.
setuju bro,
kita ini bangsa timur yg masih punya budaya hormat terhadap yg patut dihormat dan masih memegang budaya tabu
gak seperti bangsa barat telanjang bulat saja disana ga pa2, apakah itu harus ditiru?
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Mr. Bagus on 23 March 2009, 07:09:39 PM
Puisinya mantap. Namun, orang bar-bar itu artinya apa?
Orang Timur vs Orang Barat dari sisi negatif.
Orang timur meniru budaya barat, baju mini, rok mini, baju ketat. Makan junk food, minum soda, alkohol
Orang barat meniru budaya timur, memakai baju batik, kebaya. Makan minum khas timur.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Wolvie on 23 March 2009, 08:12:59 PM
Quote from: Lokkhitacaro
Oke thanks bro markos
Hanya saya bingung, itukan franchise dari perancis kalo tidak salah, lalu kenapa di perancis sendiri serta franchise yang tersebar di negara2 lain tidak di demo ya sama buddhist2 sana ?
Apakah memang mental kita sebagai orang asia selalu mengedepankan emosi daripada nalar ?
Sering terjadi karena obyek sucinya di senggol, maka akan dengan mudah memicu pertengkaran dan perdebatan yang tak berujung

Kabarnya di sana juga didemo, malah ada juga kok petisi untuk meminta menutup BB di pusatnya (Perancis). Cuma ga kedengaran aja ke sini, mungkin karena lebih sedikit lagi umat Buddha di sana..
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: cunda on 23 March 2009, 10:11:22 PM
kata yg dari forum tetangga, bhante2 ditipu diundang dalam rangka makan2 buat kathina atau apa gitu.... bukan buat peresmian
tapi diberitakannya buat peresmian...

emang licin seperti belut ya?
kata yg dari forum tetangga, bhante2 ditipu diundang dalam rangka makan2 buat kathina atau apa gitu.... bukan buat peresmian
tapi diberitakannya buat peresmian...

emang licin seperti belut ya?


namaste suvatthi hotu

apabila para bhiksu diundang makan tentu gak salah, tapi apabila ada unsur penipuan maka para bhiksu yg turut kenduri tadi harus klarifikasi supaya semua menjadi jelas

semoga cepat selesai

thuti
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Shining Moon on 23 March 2009, 11:05:51 PM
kata yg dari forum tetangga, bhante2 ditipu diundang dalam rangka makan2 buat kathina atau apa gitu.... bukan buat peresmian
tapi diberitakannya buat peresmian...

emang licin seperti belut ya?
kata yg dari forum tetangga, bhante2 ditipu diundang dalam rangka makan2 buat kathina atau apa gitu.... bukan buat peresmian
tapi diberitakannya buat peresmian...

emang licin seperti belut ya?


namaste suvatthi hotu

apabila para bhiksu diundang makan tentu gak salah, tapi apabila ada unsur penipuan maka para bhiksu yg turut kenduri tadi harus klarifikasi supaya semua menjadi jelas

semoga cepat selesai

thuti

eh, memangnya para anggota sangha nggak punya bargaining power ya? maksudnya, jelas2 diundang makan di situ, kok nggak nolak?? apa penolakan tempat makan tidak dibenarkan dlm vinaya??
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: markosprawira on 24 March 2009, 04:59:27 PM
Siapa yang sudah ke Buddha Bar ?
Seperti apa sih suasana disana ?
Jadi yang benar Buddha rupangnya itu Gotama atau Maitreya ?

di hal 51 kayana ada fotonya tuh bro.....

Oke thanks bro markos
Hanya saya bingung, itukan franchise dari perancis kalo tidak salah, lalu kenapa di perancis sendiri serta franchise yang tersebar di negara2 lain tidak di demo ya sama buddhist2 sana ?
Apakah memang mental kita sebagai orang asia selalu mengedepankan emosi daripada nalar ?
Sering terjadi karena obyek sucinya di senggol, maka akan dengan mudah memicu pertengkaran dan perdebatan yang tak berujung

dear bro Lokkhi,

Sekedar informasi bhw Buddha Bar sudah ditolak beroperasi di Singapore, Malaysia, Thailand dan negara2 asia lainnya

Info lagi bhw di TV ONE minggu lalu ada undangan utk membahas Buddha Bar ini.
Kalangan Buddhis diwakili oleh Pak Daniel Johan (beliau pernah mendapat penghargaan dari negara AS sebagai tokoh muda buddhis satu2nya yg konsisten dalam memperjuangkan demokrasi)
Selain itu ada juga wakil dari DPRD DKI JAkarta
Sayangnya pemilik Buddha Bar yg juga diundang tidak hadir tanpa memberikan alasan apapun

Pada momen itu, Pak Daniel menyebutkan bhw jika beliau bisa bertemu dengan pemilik buddha bar di jkt, beliau hanya ingin bertanya :
1. Apakah si pemilik itu beragama?
2. Jika memang beragama, bagaimana jika simbol agamanya digunakan di tempat yg menjual minuman keras, yg identik dengan mesum?

Disini kita bisa melihat bedanya antara demo yg dilakukan Buddhist dan paham lain.

Pada paham lain, ada rasa benci sementara Buddhist justru sangat demokratis, malahan balik bertanya utk refleksi pada batinnya masing2

Semoga bs menjelaskan mengenai FABB dan utamanya pak Daniel Johan yg bnyk dikenal oleh kalangan muda dan vihara

metta
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: hartono238 on 24 March 2009, 09:49:09 PM
mohon maaf,ngaku nya ngak bisa bahasa asing
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: markosprawira on 25 March 2009, 05:23:03 PM
source : http://www.liputan6.com/news/?id=174982&c_id=6

Buddha Bar Dianggap tidak menyalahi aturan
 
25/03/2009 12:54

Liputan6.com, Jakarta: Kontroversi mengenai
keberadaan Buddha Bar bakal berakhir. Setelah duduk bersama, akhirnya
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersama DPRD setempat memutuskan Buddha
Bar tidak menyalahi aturan yang berlaku. Sebab, kafe waralaba
internasional dari Prancis sudah mengantongi izin resmi. Demikian
dikatakan Wakil Gubernur Prijanto di Jakarta, Rabu (25/3).
Gedung eks Kantor Imigrasi di Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat,
mulanya tak terawat. Mulai November 2008, Pemerintah Provinsi DKI
Jakarta memberikan izin penggunaan bangunan yang sudah dipugar ini
untuk kafe. Belakangan, Buddha Bar menuai protes dari sebagian umat
Buddha di Jakarta. Nama suci Buddha dianggap tidak sesuai disandingkan
pada sebuah bar.

Rencananya, siang ini, Komisi B DPRD DKI Jakarta akan makan siang di
Buddha Bar. Mereka hendak meninjau langsung keberadaan kafe
ini.(TES/Nova Rini dan Yuyung Setiawan)
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Wolvie on 25 March 2009, 07:12:02 PM
^
^
Abong2 minoritas, enak aja bilang tidak menyalahi hukum yang berlaku.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: johan3000 on 25 March 2009, 07:38:17 PM
Quote
Liputan6.com, Jakarta: Kontroversi mengenai
keberadaan Buddha Bar bakal berakhir. Setelah duduk bersama, akhirnya
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersama DPRD setempat memutuskan Buddha
Bar tidak menyalahi aturan yang berlaku. Sebab, kafe waralaba
internasional dari Prancis sudah mengantongi izin resmi. Demikian
dikatakan Wakil Gubernur Prijanto di Jakarta, Rabu (25/3).

Bila pernyataan diatas benar,

sudah mengantongi izin resmi

Bisa dianggap tidak menyalahin peraturan berlaku, maka UDAH BERTAPA TUMPULNYA
pemikiran org diatas. Bukankah bila peraturan yg telah dikeluarkan dan mendapat protes dari masyarakat, maka IZIN tsb harus ditinjau kembali. Pertanyaannya apakah IZIN tsb udah diberikan sesuai procedure yg berlaku (secara hukum maupun moral Indonesia)?

Siapakah pemilik, pemegang waralaba tsb? Berapa mereka bayar sewa kepada Pemda?

bener2 tumpul deh pemikiran org tsb...

Setau saya biasanya duduk bersama adalah membicarakan "sepotong daging", mana bagian GW!
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Hendra Susanto on 25 March 2009, 07:42:26 PM
ya sudah semoga rame dech bar nya...
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: johan3000 on 25 March 2009, 07:44:53 PM
Bagaimana tanggapan SBY tentang Buddha Bar?
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Lily W on 26 March 2009, 07:11:58 AM
^coba pergi tanya ama SBY sendiri.... :))

_/\_ :lotus:
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: johan3000 on 26 March 2009, 09:03:58 AM
^coba pergi tanya ama SBY sendiri.... :))

_/\_ :lotus:

http://www.facebook.com/pages/Susilo-Bambang-Yudhoyono/34617474664

Siapakah yg lebih bisa MENULIS... utk mendptkan tanggapan dari SBY ?

Silahkan...

Saya juga tunggu kabarnya!...
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: xenocross on 28 March 2009, 11:21:54 AM
Dari: Irma Gunawan
Topik: [samaggiphala] Catatan Iseng Seorang Demonstran ( Anti Buddha Bar ) --
Kepada: samaggiphala [at] yahoogroups.com
Tanggal: Selasa, 24 Maret, 2009, 6:42 PM


Catatan Iseng Seorang Demonstran ( Anti Buddha Bar )3


Gelombang ketiga ( ini yang paling sentimentil )

Jumlah peserta demo kali ini lebih besar dibandingkan demo-demo sebelumnya (sekitar seribu seratusan orang ). Rute perjalanan aksi demo kali ini lebih panjang, aksi entertainmentnya gabungan orang klenteng dan mahasiwa. Kalangan partisipan peserta demo dari yang muda sampai yang tuwe. Para oratornya
sepanjang jalan berganti-gantian  dari umat , mahasiswa, guru, pandita sampai
dengan "pejabat luar yang eksentrik". Sebenarnya kalangan demonstran ini
mayoritas berasal dari Banten, dari wihara yang berbeda , sekte yang berbeda,
organisasi yang berbeda, namun agar tidak disusupi kebetulan ada sponsor kaos
WALUBI plus pita. Kesannya akur gitu..

Demo yang ini membangkitkan sentimentil tersendiri dalam diri saya. Saya bertemu
mantan guru agama Buddha sewaktu saya di SMP. Bapak guru ini sampai nekad bolos
ngajar karena merasa prihatin dengan masalah Buddha Bar. Katanya, kalau bukan
kita siapa lagi? Saya juga bertemu dengan teman-teman lama dari kalangan
Tridharma. Mereka adalah aktivis sejati dari tahun delapan puluhan sampai dengan
sekarang ini. Ada lagi bertemu dengan teman satu panitia gabungan Waisak
sewaktu di bangku kuliah. Katanya, payah nih mahasiswa dari universitas swasta
jaman sekarang, gak kayak jaman kita dulu ya, bersatu, walau dari beberapa
universitas yang minoritas Buddhis. Bpk. Oka juga sempat ikut aksi demo di dekat
Monas, saya hanya berpikir nang gaek ini mungkin lebih nasionalis Buddhisme
daripada anak muda sekarang. Kira2 ada gak ya "angkatan gue" ini yang bisa
mengikuti jejak beliau?

Sempat juga kenalan, yang ternyata seorang guru dan juga bolos ngajar, beliau
ini juga ikutan dari demo yang pertama tapi menutupi wajahnya terus karena takut
ketahuan pihak sekolahan tempat dia ngajar. Hayoooo. Pak guru bolos
yaaaa..

Beberapa rekan juga terpaksa bolos kerja (termasuk saya) demi mengikuti demo
ini, gak ada jabatan, gak punya banyak uang, ya sumbang tenaga dan waktu lah

Sepanjang perjalanan itu, saya juga trenyuh melihat beberapa ibu dan bapak tua
yang masih dengan semangat mengikuti rute perjalanan yang cukup panjang. Malah
ada yang dengan kaki terpincang-pincang. Siapapun beliau, semoga semangat kalian
menyebar ke dalam sanubari para demonstran muda (termasuk saya) sampai akhir
hayat membela Buddha Dhamma..

Yang paling seru, tentu saja seorang Romo yang dikenal sabar dan arif ini,
ternyata tetaplah seorang manusia. Di luar dugaan tiba-tiba beliau jadi obor
bagi aksi demo kali ini. Tidak tampak kelelahan selama perjalanan ini, teriakan
motivatornya disambut semangat oleh para umat. "Tolak Buddha Bar,"
teriaknya ."Tolak" umat menyambut.

Terik panas matahari yang bisa menguliti tubuh, debu kendaraan, kaki yang pegal,
mulut yang kehausan tertutupi dengan semangat maju tak gentar membela yang
bayar. Ups! itu mah slogan para kroni yang maem di Buddha Bar ya..

Ngomong-ngomong soal bayar, apa gak lebih mulia menyokong umat yang lebih peduli
dengan "harga diri sebagai umat Buddha". Dalam aksi ini gak sedikit, para
relawan dan donatur yang habis-habisan mengeluarkan dana dan bahkan ada yang
langsung turun tangan sendiri melayani para demonstran, padahal dia bos
gak ada yang ngeh siapa mereka dan mereka gak peduli dengan muka mereka perlu
dikenal apa tidak, yang penting kita bersatu. Tenaga dan dana bila bersatu
adalah kekuatan.

Tolong yang merasa dari demo pertama tiba-tiba nongol cuma nebeng action or
bergaya depan kamera, nyebur aja ke laut biar gak mati gaya

Yah, demo yang ini memang menyisakan rasa sentimentil yang sangat mendalam dan
terus saya bawa sampai pulang, kayaknya baru berasa, betapa agama Buddha
mendapat pelecehan dan p*n*staan. Bayangkan, umat Buddha seperti pengemis yang
memohon agar diberi pengakuan bahwa dia tetaplah manusia. Umat Buddha harus
berteriak-teriak memanggil namaNYA agar orang lain tahu bahwa Dia ada.

Aku menangis di sudut kamar
Kau tertawa di dalam bar

Umat Buddha bukan penyembah Buddha Rupang
Memang hanya simbol untuk sembahyang
Apalah arti sebuah nama untuk sebuah bar
Tapi nama Buddha bukan sekadar nama bar
yang sekadar menjadi senandung
Buddha adalah Guru Agung


Kawanku, demo bukanlah aksi barbar sekedar untuk merubah nama bar. Kalau bukan
umat Buddha yang peduli , siapa lagi?

Salam telur busuk beserta metta

Sati,

Ling
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: xenocross on 28 March 2009, 11:37:46 AM
Catatan Iseng Seorang Demonstran ( Anti Buddha Bar ) 1
 
Gelombang pertama
Pertama kali mengikuti aksi demo menentang Buddha Bar yang dipelopori oleh
rekan-rekan mahasiswa beberapa sekolah tinggi agama Buddha ( sekitar dua ratusan
orang ) dan dikoordinatori oleh HIKMAHBUDHI.
Aksi yang diawali dengan pembacaan paritta Vandana dan sepanjang perjalanan
memegang bunga sembari melantunkan Namo Amitofo. Tiba di depan Buddha Bar,
pembakaran dupa dan kembali membacakan paritta-paritta suci di bawah terik
matahari yang menyengat. Dilanjutkan dengan orasi, aksi, nyanyian  yang sudah
pasti berkesan ekspresif dari para mahasiswa dan spanduk-spanduk yang berisi
slogan penolakan , pokoknya sangatlah seru! Demo damai tapi ciri khas anak muda.
Karena mayoritas mahasiswa adalah berkulit gelap dan mata belo, sempat ada yang
bilang kalo mereka adalah mahasiwa bayaran. Tapi siapa yang bisa menghasut lagi
kala mereka dengan fasih membacakan paritta-paritta. Kulit hitam, siapa takut?
Memang negara ini butuh mahasiswa yang membumi , berpendidikan tapi tidak
berlakon layaknya seorang elite pendidikan yang  menganggap demo adalah
kampungan. Justru dengan demo, dunia jadi tahu apa yang menimpa kita.
Jalur hukum, sudah pasti---wajib, tapi demo is other way to show the world.
Ingat demo rakyat Tibet, apa kata dunia?
 
Sati,
Ling
--------------------------------------------------------------------------------------------------------

Catatan Iseng Seorang Demonstran ( Anti Buddha Bar ) - 2

Gelombang kedua
Dibandingkan aksi demo yang pertama, yang kedua ini dipelopori oleh rombongan
pandita dari MAGABUDHI dan umat-umat ( sekitar seratus lima puluhan ) juga
menyertai di barisan belakang. Sepi spanduk dan slogan, berjalan dengan tertib,
kaku, hening dan nyaris tanpa ekspresi. Hari itu panasnya dua kali lipat dari
demo yang pertama, karena dilaksanakan setelah tengah hari. Tentu saja pembacaan
paritta juga tidak ketinggalan. Tapi yang bawa bunga hanya diperuntukkan untuk
para pandita, umat cukup bawa payung saja. Hehehe
Dibandingkan dengan demo mahasiwa sebelumnya yang nyaris nonstop
ber-entertainment , sumpah deh, para demonstran tertib dan kaku ini memang
dibiarkan seperti ikan asin digaringin/dipanasin, ha...ha….ha…
Namun berada di antara pandita-pandita terkenal menimbulkan perasaan bangga
sendiri, seperti melihat selebritis Buddhis. Bpk. Oka pun sempat ikut aksi demo
ini walau belakangan terpaksa minggir karena gak kuat dengan panas matahari yang
memang benar-benar nyolot.
Menyikapi polemik Buddha Bar ini gak cukup di bibir atau di pikiran atau di
forum ceramah di wihara-wihara dengan gaya sok bijaksana, tapi partisipasi yang
penting. Talk less, action more!
Salut untuk para pandita ini yang walau tetap mengenakan jubah panditanya tapi
melepaskan atribut arogan seorang pemuka agama dan rela turun ke jalan. Buktikan
jinggamu!

Sati,
Ling
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: xenocross on 30 March 2009, 03:17:23 AM
Perenungan Pro dan Kontra Buddha Bar
Dharma Protector Beings <Aritation [at] ...>
dari milis Mahayana Indonesia

Buddha Bar - Dharma or against-Dharma?

Saudara/i seDhamma yang berbahagia,

Mengingat maraknya perdebatan keberadaan Buddha Bar di tanah air tercinta ini, perkenankan saya berbagi satu cerita Dharma.

Seorang Bhikkhu terjebak di rumah seorang cewek cantik. Wanita yang hanya berumur 19 tahun ini melarang dia angkat kaki dari rumahnya: "Kamu boleh meniduri saya, mencuri ayam di peternakan tetangga saya sebelah, membunuh ayam itu, dan meminum arak di meja ini. Sebelum kau memilih satu di antara pilihan2 ini, kamu dilarang angkat kaki dari rumah saya ini."

Kira2 menurut saudara/i seDharma, apa yang akan dipilih Bhiksu tersebut? Coba tempatkan posisi Anda sebagai beliau. Opsi apa yang terbaik?

Bhiksu itu pun berpikir, "Sebagai Bhiksu, adalah keterlaluan jika saya meniduri wanita.. Sekian tahun menjalankan sila, mana mungkin saya tega membunuh apalagi mencuri ayam tsb. Kayaknya, pilihan meminum arak inilah yang paling tidak merugikan siapapun... "

Akhirnya Bhiksu itu pun meminum arak tersebut. Alhasil, dalam kemabukannya, ia akhirnya meniduri wanita tersebut. Terdorong nafsu arak dan birahinya, ia mencuri ayam tetangga dan membunuhnya sebagai sesaji penambah enerji hura2nya. Ketika tetangganya datang bertanya kemana ayamnya, apakah bhiksu itu telah melihatnya. Si Bhiksu dengan lantang menjawab tidak dan malah berucap kotor mengusir tetangga tersebut karena telah mengganggu sesi hura2nya.

Mari kita merenungkan pelajaran ini dengan kasus Buddha Bar...

....

...

Satu sila terlanggar saja, sila2 lain ikut terjebol tak bersisa.
Sesi hura2 dalam hidup ini sangat besar godaannya. Siapa yang tidak mau senang? Siapa yang tidak mau uang? Siapa yang tidak mau nama?

Dengan atau tanpa keyakinan kita terhadap ajaran para Buddha, hukum alam tetap berjalan. Prinsip ketidakabadian fenomena dunia fana mutlak terjadi, tidak peduli siapa anda--baik binatang, dewa, setan, dsb.

Justru dengan kehampaan usaha2 pengejaran di dunia ini, kita harus kembali mendasarkan hidup berdasarkan Buddha Dharma agar tidak mengakibatkan penderitaan bagi diri sendiri. Kalau mau dikatakan bagi makhluk lain, selama kita tidak sayang dengan benih keBuddhaan yang kita sendiri miliki, niscaya kita mampu berwelas asih terhadap kepentingan makhluk lain.

Apakah keberadaan Buddha Bar bertentangan atau sesuai dengan prinsip hidup anda adalah sesuatu yang berpulang kepada perenungan dan kesadaran anda sendiri. Namun, siapa saja yang terus mengumpulkan data dan bukti untuk membenarkan, mempromosikan, mengagung-agungkan keberadaan Buddha Bar bahkan membujuk kaum umum untuk menyokong keberadaannya tidak beda dengan membunuh, mencuri, berbohong, berasusila, dan segala perbuatan tidak senonoh lainnya yang diakibatkan (baik secara langsung/tidak langsung). Ibarat menyiram api nafsu2 manusia yang konon sudah "bodoh" dengan berbagai macam minyak--kedele, sawit, bahkan minyak tanah, minyak bumi, kayu putih, dsb., orang tersebut dengan dengkinya memakai topeng Buddha menganjurkan ajaran yang pada dasarnya menghantarkan orang2 ke tempat tujuan yang bertentangan dengan niat para Buddha. Bukannya menyadarkan manusia dari "kebodohan," orang ini malah mengupayakan segala cara untuk menyesatkan masyarakat umum dan melama-lamakan penderitaan di lingkaran samsara ini.

Perbuatan kotor ini tentunya akan membuahkan hasil. Cepat atau lambat. Seperti bayangan yang selalu akan mengikutinya, kendati ia terbang ke langitpun, setapak ia menyentuh tanah, bayangan tersebut tetap ada. Mari kita lihat sejauh mana orang tersebut bisa bertahan di langit tanpa menyentuh tanah.

Pengalaman pribadi saya, anda boleh percaya boleh tidak, sudah lebih dari 19 orang teman2 saya yang meninggal akibat berkunjung ke Buddha Bar. Buddha Bar yg dimaksud di sini adalah teman2 saya yang di Paris, London dan New York. Saya tidak tahu bagaimana pengalaman anda di kota2 lain. Keluarga mereka mengatakan setelah ke Buddha Bar, seolah-olah mereka selalu dihantui kesialan2 saja. Ada yang mengalami kecelakan mobil, puntung kakinya. Ada yang terpeleset dari lantai tinggi di suatu mall--ini bukan lelucon main-main bunuh diri--kepala bocor, sekarang hidup sebagai orang idiot tidak mampu berkata, bergerak, seperti orang mati saja. Ada yang istrinya melarikan seluruh harta dan dokumen penting sehingga akhirnya ia bangkrut. Ada yang kena penyakit2 berkepanjangan, menghabiskan duit yang tak terhitung banyaknya.

Bukannya Buddha menghukum orang yang berkunjung ke Buddha Bar. Buddha telah mencapai kesucian; apapun perbuatan anda terhadap lukisannya, patungnya, bahkan ajarannya, sama sekali tidak akan berpengaruh terhadapnya. Yang berpengaruh adalah pelaku perbuatan itu sendiri. Perbuatan yang tidak terpuji sudah tentu akan menghapus keberuntungan, dan mengikis karma baik yang anda pupuk dalam kehidupan lampau. Sebelum anda sadar seberapa tipis karma baik yang anda miliki, kesialan dan bencana udah mengakhiri hidup anda sebelum mata anda menyadari ataupun melihatnya.

Hidup manusia terlalu singkat untuk dimain-mainkan seperti ini. Semoga tulisan saya ini bisa menjadi bahan perenungan anda masing-masing.

Salam Dharma,

Semoga semua makhluk berbahagia.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: xenocross on 30 March 2009, 03:25:40 AM
ALWAYS SAY NO TO BUDDHA BAR


BUDDHA KEMBAR

Di masa lalu ,
seorang anak bertanya pada mamanya

Ma, Buddha ada dimana?

Kamu ke wihara ,nak, disana ada Buddha

Dengan gembira
anak itu ke wihara, bersujud, bernamaskara

memasang dupa, mempersembahkan air dan bunga

Di masa kini,
anak itu mulai beranjak remaja dan bertanya lagi pada mamanya

Ma, Buddha sudah pindah dari wihara ?

Mamanya kaget,
 Apa, siapa bilang ?

Benar ma,
Buddha sudah pindah, di wihara sudah tidak ada lagi

"Jangan sembarangan bicara kamu , nak, karma buruk" mamanya menghardik

anak itu dengan muka merah dan suara tinggi.
"Mama tidak percaya sama aku, lihat saja sendiri di Buddha Bar"

Dengan sombong anak itu pergi ke Buddha Bar sambil mengajak mamanya

Anak itu berdiri dan lalu membungkuk memberi hormat di depan Buddha

"Nak, ini bukan wihara, ini bar"

"Tapi di depan kita ada Buddha, kita tetap harus menghormati NYA kan?"

"Nak, ini bukan wihara, ini bar" mamanya mulai menangis sesenggukan

"Ma, di depan kita juga Buddha, gimana sih"
 Bentak anak itu dengan kurang ajar  sambil mendorong bahu mamanya.

"Nak, ini bukan wihara, ini bar" isak mamanya tambah kencang

"Mah, Namanya saja Buddha Bar "

Anak itu lalu tertawa terbahak-bahak sambil menyambar bir di depannya, meminumnya
sementara mamanya terus menangis

Kemudian hari, si mama semakin menua, anaknya pun telah beranak pinak.
Cucunya bertanya pada si nenek

Oma, ayo kita ke Buddha Bar, aku mau melihat Buddha !
dengan penuh semangat cucunya menarik lengan si nenek.

Cucuku,Buddha sekarang punya saudara kembar ya ?

Si cucu tidak mengerti

"Apa oma, Buddha punya saudara kembar?"

"Lah iyalah, dulu oma hanya tau Buddha ada di wihara, sekarang
oma bisa lihat Buddha di bar, berarti Buddha punya saudara kembar ya?"

Si cucu tetap tidak mengerti, karena Buddha yang dikenalnya
hanyalah di Buddha Bar.


Irma Gunawan
28 Maret 2009
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: xenocross on 30 March 2009, 03:56:35 AM
http://vgsiahaya.wordpress.com/2009/03/26/buddha-bar-dan-primadonaisasi-agama/

Buddha Bar dan Primadonaisasi Agama

Hingga kini pimpinan dan umat Buddha belum berhenti memprotes keberadaan sebuah restoran di bilangan Menteng, Jakarta Pusat, yang bernama Buddha Bar.

Sebenarnya bukan restoran itu sendiri yang ditentang, melainkan namanya yang dianggap tidak menghormati perasaan seluruh komunitas agama Buddha di Indonesia. Minggu siang 15 Maret lalu, saya bercakap-cakap dengan Aggy Tjetje, Ketua Umum DPP Majelis Agama Buddha Mahayana Indonesia yang juga Rektor Institut Agama Buddha Nasional, dan beberapa biksu di Vihara Avalokiteshvara di bilangan Mangga Besar, Jakarta Pusat.

Di tengah percakapan yang menyoroti isu hangat ini, ada yang berkata begini: “Masak ada pejabat Pemprov DKI yang mengatakan bahwa kata ‘bar’ dalam label restoran itu bermakna ‘tiang’. Lho, kalaupun itu benar, tetap saja jangan pakai nama Buddha, dong. Jadi mau Tiang Buddha kek, Bengkel Buddha kek, tetap saja itu menyinggung perasaan kami. Coba kalau namanya kr****n Bar, apa umat kr****n tidak tersinggung? Kalau Islam Bar, apa umat Islam tidak tersinggung? Pokoknya, kami menuntut agar nama Buddha dihapus dalam label restoran itu.”

Saya maklum. Saya pun akan marah kalau restoran itu bernama Christian Bar. Tapi, yang mengherankan, mengapa restoran sekaligus tempat menghibur diri ini aman-aman saja di negara asalnya, Prancis?

Menurut saya pertanyaan ini harus dijawab dengan dua poin. Pertama, itu urusan Prancis. Artinya, apa yang baik di luar negeri tidak dengan sendirinya harus dianggap baik juga di sini. Kedua, meski berbentuk negara hukum, sejak dulu Indonesia tak pernah membiarkan agama-agama bebas lepas dari jangkauannya.

Disini agama-agama harus menyesuaikan diri dengan negara. Artinya, kalau tidak mendapat restu dari negara, bisa-bisa agama tersebut dimasukkan dalam kategori “agama yang tidak diakui”. Masalah agama ini memang cukup ketat diatur negara. Buktinya, setiap orang harus menyatakan nama agamanya di dalam kartu tanda penduduk (KTP) yang menjadi kartu identitasnya sebagai warga negara.

Kerepotan pun timbul karena pemerintah dan aparatnya merasa berkewajiban untuk senantiasa mengawasi hal-ihwal keagamaan rakyatnya. Tujuannya, selain demi pencatatan statistik dan tertib administratif, juga untuk mencegah adanya ajaran dan perilaku keagamaan yang “sesat”. Indonesia bukanlah negara sekuler yang membiarkan agamaagama berada jauh di luar kendalinya.

Kalau begitu, pertanyaan penting yang harus dijawab Pemprov DKI Jakarta adalah: mengapa membiarkan saja komunitas agama Buddha merasa terlecehkan dengan dilegalkannya Buddha Bar itu? Mengapa terkesan tak ada sensitivitas di dalam diri pimpinan dan aparat Pemprov DKI Jakarta, padahal sejumlah pemimpin dan umat Buddha, disertai pelbagai pihak, sudah berulang kali berdemo menggugat keberadaan bar tersebut?

Di sisi lain, diberitakan bahwa DPRD DKI telah meminta Pemprov DKI mengamankan asetnya berupa gedung bekas Kantor Imigrasi di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, yang kini menjadi polemik karena digunakan sebagai bar itu. Wakil Ketua Komisi D DPRD DKI Muhayar mengatakan, bangunan bersejarah itu dibeli Pemprov DKI atas persetujuan DPRD untuk dijadikan sebagai cagar budaya yang akan difungsikan sebagai museum.

Menurutnya dulu DPRD menyetujui alokasi anggaran karena Pemprov merencanakan bangunan itu untuk museum, bukannya kepentingan komersial. Kalau begitu, tidakkah keberadaan Buddha Bar di lokasi itu pun sebenarnya juga telah menyalahi rencana awal peruntukannya? Jadi, pihak mana yang harus bertanggung jawab atas terjadinya penyimpangan rencana awal tersebut?

Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) atau Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI, atau kedua-duanya? Terlepas dari pihakpihak yang harus bertanggung jawab itu,perihal ini kiranya cocok disebut sebagai “komersialisasi agama”. Secara sosiologis, agama memang selalu memiliki dua wajah.

Di satu sisi agama bernilai spiritual yang mampu menumbuhkan kebutuhan sekaligus kesadaran untuk senantiasa menjaga relasi yang harmonis dengan Yang Mahakuasa. Di sisi lain agama juga bisa membangkitkan amarah untuk mengalahkan musuh (bernilai politik), kegairahan untuk mencari profit dengan menyebutnya sebagai “rezeki dari atas” atau “berkat ilahi” (bernilai ekonomis), dan lainnya.

Hampir sama halnya dalam bidang politik, dalam bidang ekonomi pun semua yang bernuansa atau bercorak agama dengan mudah dieksploitasi dan disalahgunakan demi mencapai kepentingan yang sebenarnya tak berkait sama sekali dengan hakikat agama itu sendiri.

Usaha-usaha bisnis bercorak dan bernuansa agama didirikan dan dikembangkan, tentu tidak ada yang salah sepanjang komunitas agama yang bersangkutan mendukungnya. Namun, mengapa negara harus merasa terpanggil untuk melegalisasinya dengan membuat landasan hukumnya? Doktrin dan jargon agama yang dilegalisasi negara di bidang ekonomi (juga politik, hukum, dan lainnya), bagaimanapun, niscaya memiliki konsekuensi tersendiri, yakni terjadinya primadonaisasi agama tertentu di antara agamaagama lain.

Hukum yang bersifat nasional tanpa embel-embel agama atau hukum yang (juga) bersifat nasional dengan embel-embel agama? Inilah yang sulit,sekaligus ambigu itu ,karena keduanya tentu memiliki perbedaan. Sangat mungkin ada celah yang bisa dimanfaatkan untuk tujuan-tujuan tertentu. Kembali pada primadonaisasi agama,Buddha jelas tidak terikut dalam persoalan ini. Itu sebabnya nama “Buddha” begitu mudahnya dipasarkan, tetapi begitu sulitnya dilindungi ketika komunitas agama Buddha sendiri memprotesnya.

Jika negara ini memang betulbetul menghormati setiap agama, mestinya ada tindakan urgen untuk mengakomodasi keluhan komunitas agama Buddha itu. Apalagi bagi mereka, Buddha bukan sekadar nama agama, tetapi juga merujuk pada Sidharta Gautama, sosok Sang Pangeran yang dijunjung tinggi karena keprihatinannya yang besar terhadap penderitaan sesamanya.

Sudah saatnya pemerintah memberikan perlindungan bagi kepentingan semua warga negaranya agar warga negara juga menghargai pemerintah pada level yang sepantasnya.

Victor Silaen, Dosen Fisipol UKI, Pengamat Sospol
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: coedabgf on 30 March 2009, 08:09:49 AM
hayo lebih keras lagi berdemo atau menuntut... kerna sebentar lagi mo pemilu loh. Atau paling-paling (dengan malu-malu) minta ke bu Megawati bila jadi 'Presiden RI' dengan baik-baik, dikabulkan deh.  ;D :))  :whistle:
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: nyanadhana on 30 March 2009, 08:10:13 AM
Di tengah percakapan yang menyoroti isu hangat ini, ada yang berkata begini: “Masak ada pejabat Pemprov DKI yang mengatakan bahwa kata ‘bar’ dalam label restoran itu bermakna ‘tiang’.

aku suka guyonan ini hauhahaha bar = tiang...ada2 aja.
Well, menurut gw sih, berhubung dekat2 sama pemilu, ada keanehan yang terjadi untuk Buddha Bar ini mengingat pemilik franchisenya anak Sutiyoso,beberapa parpol sengaja manas2in umat Buddha untuk di kambeng hitamkan biar milih parpol dan caleg tertentu...saya melihat sebuah Forum yang katanya anti juga turut memeriahkan pemilihan caleg ini.

Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: coedabgf on 30 March 2009, 08:15:05 AM
keliatannya semakin dekat hari H pemilu makin sepi/makin kurang gregetnya nih tentang Buddha bar.
makanye aye pesen buat pejuang-pejuang 'hayo lebih keras lagi berdemo atau menuntut... biar pemerinteh bertindak (gak diem aje seolah-olah gak denger) kerna sebentar lagi mo pemilu loh. Bisa ada 2 kemungkinan :
pertama setelah pemilu lewat pejuang-pejuang di muke seperti petasen melepes melempem gak meleduk diem sepi seperti angin lewat aje (seperti jadi kude tunggangan).
atau lebih baik paling-paling (dengan malu-malu) minta ke (kebijakan) bu Megawati bila jadi 'Presiden RI' dengan baik-baik, dikabulkan deh.'.
pesan aye jangan golput leh...!  :))  ^:)^
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: nyanadhana on 30 March 2009, 08:16:26 AM
biasa angot angot tahi ayam...
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Sumedho on 30 March 2009, 08:35:11 AM
Senin 30/3/09

Aksi KESATUAN UMAT BERAGAMA TOLAK BUDDHA BAR & p*n*sTAAN AGAMA (HIKMAHBUDHI< PMII, ANSOR, IPNU, IPPNU, KMHDI, PMKRI, GMKI & Umat Buddha sejabodetabek: MBI, MAGABUDHI, TRIDHARMA, MAHAYANA, WALUBI)

Rute: Jam 10 wib kumpul di DPRD Jkt, ke Kedutaan PERANCIS, Dinas Pariwisata, Buddha Bar

2500 orang
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: coedabgf on 30 March 2009, 08:40:34 AM
bukan hal jumlah pendemonya bro sumedho, tetapi tanggapannya atau dukungan (kebijakan) politik dari pemerintah pusat? makanya saya bilang ati-ati jangan jadi kuda tunggangan, ada yang memancing di air keruh.
klo menurut ai sih, deal...mendingan nanti minta kebijakan pada pemerintahan yang baru. Syukur-syukur klo bisa dipercaya (pemerintahan yang barunya).
elegan gitu, bukan jadi kuda tunggangan yang lari kenceng-kenceng sradak sruduk panas dipanas-panasi.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: nyanadhana on 30 March 2009, 08:55:21 AM
paling bentar lagi kita akan lihat sisi hitamnya Buddhisme,kalo Buddha Barnya lawan balik,tinggal korek keterangan soal praktik penggelapan dana vihara, bhiksu2 yang melanggar vinaya tapi ditutupin sama viharanya biar ga ketahuan malunya,trus praktek2 penipuan lain atas nama berdana.well,maybe it;s too private kalo dikorek tapi tetep aja bisa jadi bumerang balik.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: hatRed on 30 March 2009, 09:12:48 AM
Jangan karena Benci mengharap orang lain celaka.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: nyanadhana on 30 March 2009, 09:18:23 AM
Kalau kita DIAM, bukan MUSTAHIL Buddha SPA akan muncul kembali, Buddha Discotique, Buddha Hotel, Panti Pijat Buddha, Buddha Karaoke dll........................ bow Ampun DJ..

not to speculate larrr....

SAY NO TO BUDDHA BAR, Makan dan Minum di BUDDHA BAR = IKUT MENISTA AGAMA BUDDHA, KARMANYA = yang di terima oleh DEVADATTA dan MARA yang mencoba MENCELAKAKAN Sang Buddha.

terlalu kasar untuk mengatakan kamma persis sama dengan Devadatta,yang pergi ke situ kenal Buddha juga kaga gimana mau mencelakai dan juga di dalam pikiran pendirinya saya yakin tidak ada tujuan menistakan agama Buddha karena tujuan dia bisnis mungkin dia ga tau aja bahwa orang bisa marah karena nama Bar itu sendiri disandingkan dengan agama.

Bagi yang MENDUKUNG, khususnya PENGHIANAT yang memberi IZIN/ rekomendasi, TERIMALAH KARMAMU......

pasti ada,tenang aja.

Bila perlu DEMO juga di rumah yang memberi REKOMENDASI, biar STROKE dia..........

ikut anjuran bro hatred aja.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: coedabgf on 30 March 2009, 09:34:05 AM
kenapa marahnya (bahkan sampai ke ubun-ubun) baru sekarang, gak dulu-dulu sejak bulan-bulan awal pembukaan, apakah bukan karena kipasan berita-berita? koq seperti sate..., pasti banyak teman-teman sejak dulu sudah dengar tentang 'Buddha bar' khususnya di manca negara tapi koq adem-ayem aja gak bergerak pikirannya, berbeda dengan mendengar kata 'Buddha bar' di Indonesia belakangan ini sampai timbul ciri-ciri dosa. Maranya sapa atau dimana yah?
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: nyanadhana on 30 March 2009, 09:49:10 AM
kenapa marahnya (bahkan sampai ke ubun-ubun) baru sekarang, gak dulu-dulu sejak bulan-bulan awal pembukaan, apakah bukan karena kipasan berita-berita? koq seperti sate..., pasti banyak teman-teman sejak dulu sudah dengar tentang 'Buddha bar' khususnya di manca negara tapi koq adem-ayem aja gak bergerak pikirannya, berbeda dengan mendengar kata 'Buddha bar' di Indonesia belakangan ini sampai timbul ciri-ciri dosa. Maranya sapa atau dimana yah?

nyang ada tuh gene, satu umat Buddha marah,bisik2 ke yang ga pernah pergi,trus yang ga pernah pergi marah2 bisik2 lagi ke yang lain,jadi bisa dikatakan yang marah2 sekarang itu marahnya ga jelas dan know nothing.(sorry to say)
lihat aja yang paling geram dan marah itu umat Buddha luar Jakarta alias dari pulau2 lain sedangkan mereka belom pernah pergi,lihat dan merasakan(ehipassiko) kok bisa marah hanya karena dengar kata bar...
Title: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: hengki on 30 March 2009, 11:22:50 AM
Oh Buddha Bar gak apa2 yah? Kalau gitu nanti akan muncul Ayam Goreng Buddha, Pecel Lele Buddha, Sea Food Buddha. Itu juga GAK APA2?
Jd boleh orang seenaknya pakai Simbol Agama utk Bisnis. Gitu?!
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: nyanadhana on 30 March 2009, 11:41:52 AM
Oh Buddha Bar gak apa2 yah? Kalau gitu nanti akan muncul Ayam Goreng Buddha, Pecel Lele Buddha, Sea Food Buddha. Itu juga GAK APA2?
Jd boleh orang seenaknya pakai Simbol Agama utk Bisnis. Gitu?!

ini spekulatif...dan dijadikan salah satunya alasan bisa muncul nama2 embel Buddha lain. lupa ingetin kok ga ada yang ributin aliran Buddha Maitreya juga,kan mereka juga sama aja dengan Buddha Bar,caplok agama Buddha tapi isinya di luar agama Buddha?
ngomongin gini ga akan habisnya, orang terlena akan kemarahan makin lama makin enak rasanya.
Title: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: hengki on 30 March 2009, 12:00:43 PM
Ribut soal Aliran Maitreya katanya jgn jelek2in Aliran lain. Urus diri sendiri dulu. Ada yg perduli langsung dijegal. Kalau cuek dibilang kaga perduli. Jadi maunya gimana? Apa masa bodoh aja, yg penting kangtauw gue lancar, dompet gue tebel? Pusing kata Peggy Melati Sukma :)
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: nyanadhana on 30 March 2009, 12:21:37 PM
nah jalan tengahnya apa nih...kalo gt kan clear daripada ribet2 kaga jelas umat buddha vs buddha bar vs caleg pemilu vs politik...
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Best FM on 30 March 2009, 01:19:52 PM
FABB:
Umat Buddha tidak meminta untuk diperlakukan secara BERBEDA dalam HUKUM,
tetapi Mereka hanya meminta untuk DIPAHAMI lebih baik oleh HUKUM.
<Ajahn Brahmavamso>
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: nyanadhana on 30 March 2009, 02:04:02 PM
itu kata Ajahn Brahm kan?
kalo mau dipahami lebih baik oleh hukum ,apakah ditunggangi oleh caleg2 pemilu itu sebuah tindakan yang tepat?
Apakah kalian membela seorang Guru Buddha Siddhatta Gotama atau kalian membela kepentingan diri kalian sendiri. seandainya Guru Buddha masih ada dan beliau menyodorkan kalian pertanyaan ini dan kalian menyangkal 3 kali,kalian akan tahu kepala kalian akan pecah berkeping2.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: aitristina on 30 March 2009, 03:00:41 PM
  Perenungan Pro dan Kontra Buddha Bar
Posted by: "Dharma Protector Beings" Aritation [at] yahoo.com   aritation
Sun Mar 29, 2009 5:36 am (PDT)
Buddha Bar - Dharma or against-Dharma?

Saudara/i seDhamma yang berbahagia,

Mengingat maraknya perdebatan keberadaan Buddha Bar di tanah air tercinta ini, perkenankan saya berbagi satu cerita Dharma.

Seorang Bhikkhu terjebak di rumah seorang cewek cantik. Wanita yang hanya berumur 19 tahun ini melarang dia angkat kaki dari rumahnya: "Kamu boleh meniduri saya, mencuri ayam di peternakan tetangga saya sebelah, membunuh ayam itu, dan meminum arak di meja ini. Sebelum kau memilih satu di antara pilihan2 ini, kamu dilarang angkat kaki dari rumah saya ini."

Kira2 menurut saudara/i seDharma, apa yang akan dipilih Bhiksu tersebut? Coba tempatkan posisi Anda sebagai beliau. Opsi apa yang terbaik?

Bhiksu itu pun berpikir, "Sebagai Bhiksu, adalah keterlaluan jika saya meniduri wanita.. Sekian tahun menjalankan sila, mana mungkin saya tega membunuh apalagi mencuri ayam tsb. Kayaknya, pilihan meminum arak inilah yang paling tidak merugikan siapapun... "

Akhirnya Bhiksu itu pun meminum arak tersebut. Alhasil, dalam kemabukannya, ia akhirnya meniduri wanita tersebut. Terdorong nafsu arak dan birahinya, ia mencuri ayam tetangga dan membunuhnya sebagai sesaji penambah enerji hura2nya. Ketika tetangganya datang bertanya kemana ayamnya, apakah bhiksu itu telah melihatnya. Si Bhiksu dengan lantang menjawab tidak dan malah berucap kotor mengusir tetangga tersebut karena telah mengganggu sesi hura2nya.

Mari kita merenungkan pelajaran ini dengan kasus Buddha Bar...

....

...

Satu sila terlanggar saja, sila2 lain ikut terjebol tak bersisa.
Sesi hura2 dalam hidup ini sangat besar godaannya. Siapa yang tidak mau senang? Siapa yang tidak mau uang? Siapa yang tidak mau nama?

Dengan atau tanpa keyakinan kita terhadap ajaran para Buddha, hukum alam tetap berjalan. Prinsip ketidakabadian fenomena dunia fana mutlak terjadi, tidak peduli siapa anda--baik binatang, dewa, setan, dsb.

Justru dengan kehampaan usaha2 pengejaran di dunia ini, kita harus kembali mendasarkan hidup berdasarkan Buddha Dharma agar tidak mengakibatkan penderitaan bagi diri sendiri. Kalau mau dikatakan bagi makhluk lain, selama kita tidak sayang dengan benih keBuddhaan yang kita sendiri miliki, niscaya kita mampu berwelas asih terhadap kepentingan makhluk lain.

Apakah keberadaan Buddha Bar bertentangan atau sesuai dengan prinsip hidup anda adalah sesuatu yang berpulang kepada perenungan dan kesadaran anda sendiri. Namun, siapa saja yang terus mengumpulkan data dan bukti untuk membenarkan, mempromosikan, mengagung-agungkan keberadaan Buddha Bar bahkan membujuk kaum umum untuk menyokong keberadaannya tidak beda dengan membunuh, mencuri, berbohong, berasusila, dan segala perbuatan tidak senonoh lainnya yang diakibatkan (baik secara langsung/tidak langsung). Ibarat menyiram api nafsu2 manusia yang konon sudah "bodoh" dengan berbagai macam minyak--kedele, sawit, bahkan minyak tanah, minyak bumi, kayu putih, dsb., orang tersebut dengan dengkinya memakai topeng Buddha menganjurkan ajaran yang pada dasarnya menghantarkan orang2 ke tempat tujuan yang bertentangan dengan niat para Buddha. Bukannya menyadarkan manusia dari "kebodohan," orang ini malah mengupayakan segala cara untuk menyesatkan masyarakat umum dan
melama-lamakan penderitaan di lingkaran samsara ini.

Perbuatan kotor ini tentunya akan membuahkan hasil. Cepat atau lambat. Seperti bayangan yang selalu akan mengikutinya, kendati ia terbang ke langitpun, setapak ia menyentuh tanah, bayangan tersebut tetap ada. Mari kita lihat sejauh mana orang tersebut bisa bertahan di langit tanpa menyentuh tanah.

Pengalaman pribadi saya, anda boleh percaya boleh tidak, sudah lebih dari 19 orang teman2 saya yang meninggal akibat berkunjung ke Buddha Bar. Buddha Bar yg dimaksud di sini adalah teman2 saya yang di Paris, London dan New York. Saya tidak tahu bagaimana pengalaman anda di kota2 lain. Keluarga mereka mengatakan setelah ke Buddha Bar, seolah-olah mereka selalu dihantui kesialan2 saja. Ada yang mengalami kecelakan mobil, puntung kakinya. Ada yang terpeleset dari lantai tinggi di suatu mall--ini bukan lelucon main-main bunuh diri--kepala bocor, sekarang hidup sebagai orang idiot tidak mampu berkata, bergerak, seperti orang mati saja. Ada yang istrinya melarikan seluruh harta dan dokumen penting sehingga akhirnya ia bangkrut. Ada yang kena penyakit2 berkepanjangan, menghabiskan duit yang tak terhitung banyaknya.

Bukannya Buddha menghukum orang yang berkunjung ke Buddha Bar. Buddha telah mencapai kesucian; apapun perbuatan anda terhadap lukisannya, patungnya, bahkan ajarannya, sama sekali tidak akan berpengaruh terhadapnya. Yang berpengaruh adalah pelaku perbuatan itu sendiri. Perbuatan yang tidak terpuji sudah tentu akan menghapus keberuntungan, dan mengikis karma baik yang anda pupuk dalam kehidupan lampau. Sebelum anda sadar seberapa tipis karma baik yang anda miliki, kesialan dan bencana udah mengakhiri hidup anda sebelum mata anda menyadari ataupun melihatnya.

Hidup manusia terlalu singkat untuk dimain-mainkan seperti ini. Semoga tulisan saya ini bisa menjadi bahan perenungan anda masing-masing.

Salam Dharma,

Semoga semua makhluk berbahagia.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: coedabgf on 30 March 2009, 03:19:55 PM
sisi ai... cuma mo tanya aja nich..., itu pencerita dan pelaku-pelakunya sapa yah? atau cerita jikalau-jikalau saja? klo cerita jikalau sich pencerita sama aja meremehkan/melecehkan seorang bhikku dah, masa bhikku digambarkan sebodoh itu dan sang pencerita pandai sekali. Dan yang bercerita pergaulannya luas sekali sampai-sampai ada 19 temannya tersebar diseluruh dunia yang berhubungan dengan Buddha bar mati atau menderita seperti kena kutuk. Ceritanya serem sekali dah, seperti cerita tantra saja ada Dharma protector yang melakukan kebengisan atau memberi keberuntungan/kesucian/keselamatan.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: K.K. on 30 March 2009, 03:34:34 PM
Seorang Bhikkhu terjebak di rumah seorang cewek cantik. Wanita yang hanya berumur 19 tahun ini melarang dia angkat kaki dari rumahnya: "Kamu boleh meniduri saya, mencuri ayam di peternakan tetangga saya sebelah, membunuh ayam itu, dan meminum arak di meja ini. Sebelum kau memilih satu di antara pilihan2 ini, kamu dilarang angkat kaki dari rumah saya ini."

Kira2 menurut saudara/i seDharma, apa yang akan dipilih Bhiksu tersebut? Coba tempatkan posisi Anda sebagai beliau. Opsi apa yang terbaik?

Bhiksu itu pun berpikir, "Sebagai Bhiksu, adalah keterlaluan jika saya meniduri wanita.. Sekian tahun menjalankan sila, mana mungkin saya tega membunuh apalagi mencuri ayam tsb. Kayaknya, pilihan meminum arak inilah yang paling tidak merugikan siapapun... "

Akhirnya Bhiksu itu pun meminum arak tersebut. Alhasil, dalam kemabukannya, ia akhirnya meniduri wanita tersebut. Terdorong nafsu arak dan birahinya, ia mencuri ayam tetangga dan membunuhnya sebagai sesaji penambah enerji hura2nya. Ketika tetangganya datang bertanya kemana ayamnya, apakah bhiksu itu telah melihatnya. Si Bhiksu dengan lantang menjawab tidak dan malah berucap kotor mengusir tetangga tersebut karena telah mengganggu sesi hura2nya.

Mari kita merenungkan pelajaran ini dengan kasus Buddha Bar...

Entah kenapa begitu ada Buddha Bar baru banyak kisah-kisah beginian yang mengatakan seolah-olah Bar itu pintu gerbang ke Avici.

Kalau si Bhiksu mematuhi Vinaya tidak masuk ke rumah perumahtangga, apalagi dengan tuan rumah wanita, maka dia tidak akan terjebak dalam dilema tersebut. Beres, tidak usah berandai-andai minum arak, mabuk, mencabuli 1000 wanita, lepas bom atom bunuh 1 Milyar manusia. Terlalu berlebihan imajinasinya.

Begitu juga kita tidak usah masuk ke Bar mana pun, tidak akan terkena bahaya mabuk-mabukan.

Nah, pertanyaannya, sekarang mau mengendalikan diri untuk menghindari Bar, atau menutup semua Bar?

Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Sunkmanitu Tanka Ob'waci on 30 March 2009, 03:39:19 PM
sebegitu besarkan kebencian rekan2?
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Jubah Emas on 30 March 2009, 03:52:46 PM
Buddha Bar..oh..Buddha Bar (2)

Pemilik Buddha Bar, sudah kasih kabar
Tidak mau duduk di meja Bundar
Katanya biar hukum yang komentar

Negeri ini, hukum bisa dibayar
cukup pake cek selembar
dengan nominal semiliar
yang salah bisa jadi benar

Umat Buddha tetap sabar,
Hukum anicca pastilah benar
saat ini Buddha Bar bersinar
Tak lama lagi akan memudar

sewa tak sanggup dibayar
karena Buddha Bar rugi besar
dengan sendirinya akan BUBAR

piss men!!!! ^:)^
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: nyanadhana on 30 March 2009, 04:18:44 PM
sebegitu besarkan kebencian rekan2?

kebencian yang dibesar besarkan mirip nonton acara gosip selebritis.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: J.W on 30 March 2009, 04:38:55 PM
Seseorang bukan `pendukung Dhamma` hanya karena ia banyak bicara. Namun seseorang yang walaupun hanya belajar sedikit tetapi batinnya melihat Dhamma dan tidak melalaikannya, maka sesungguhnya ia adalah seorang `pendukung Dhamma` (Dhammapada 259)
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: K.K. on 30 March 2009, 04:47:42 PM
Seseorang bukan `pendukung Dhamma` hanya karena ia banyak bicara. Namun seseorang yang walaupun hanya belajar sedikit tetapi batinnya melihat Dhamma dan tidak melalaikannya, maka sesungguhnya ia adalah seorang `pendukung Dhamma` (Dhammapada 259)


Masalahnya adalah perbedaan pendapat sebagian orang bahwa membela simbol agama juga termasuk dalam perilaku tidak melalaikan dhamma. Jadinya yah begini.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Jubah Emas on 30 March 2009, 05:53:15 PM
Memang, kita harus memiliki pandangan benar..pandangan benar..memandang segala sesuatu apa adanya sesuai kenyataan.
Buddha Bar adalah kenyataan yang harus dihadapi.
Gampangnya gini Bro...
Penyakit pada jasmani, 5 rintangan bathin..adalah suatu kenyataan
dan dengan pandangan benar ini dilihat sebagai suatu kenyataan...
apakah, hanya cukup dengan memandang...oh ini kenyataan..terus kita diem,
tidak berusaha, mengobati penyakit, mengalahkan 5 rintangan bathin?????

Buddha bar merupakan penyakit, dipandang dari segi sosial kehidupan beragama di indonesia
ini harus diobati....

"Biarlah seseorang mengorbankan hartanya demi menyelamatkan anggota tubuhnya,
Biarlah seseorang mengorbankan anggota tubuhnya demi menyelamatkan hidupnya,
Tetapi biarlah seseorang mengorbankan, hartanya, anggota tubuhnya, sekalipun juga hidupnya
Demi KEBENARAN DHAMMA"

piss men
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Edward on 30 March 2009, 05:56:07 PM
setelah berbagai pro dan kontra telah diungkapkan, saran2 dan ajakan laen sudah disebarkan...
Bagaimana cara yg paling tepat untuk menolak buddha bar sesuai dengan jalan tengah sesuai dengan kapasitas masing-masing?
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: K.K. on 30 March 2009, 06:00:36 PM
Memang, kita harus memiliki pandangan benar..pandangan benar..memandang segala sesuatu apa adanya sesuai kenyataan.
Buddha Bar adalah kenyataan yang harus dihadapi.
Gampangnya gini Bro...
Penyakit pada jasmani, 5 rintangan bathin..adalah suatu kenyataan
dan dengan pandangan benar ini dilihat sebagai suatu kenyataan...
apakah, hanya cukup dengan memandang...oh ini kenyataan..terus kita diem,
tidak berusaha, mengobati penyakit, mengalahkan 5 rintangan bathin?????

Buddha bar merupakan penyakit, dipandang dari segi sosial kehidupan beragama di indonesia
ini harus diobati....

"Biarlah seseorang mengorbankan hartanya demi menyelamatkan anggota tubuhnya,
Biarlah seseorang mengorbankan anggota tubuhnya demi menyelamatkan hidupnya,
Tetapi biarlah seseorang mengorbankan, hartanya, anggota tubuhnya, sekalipun juga hidupnya
Demi KEBENARAN DHAMMA"

piss men

Buddha Bar adalah penyakit bagi etika dan sosial bermasyarakat. Silahkan obati dengan pendekatan sosial juga seperti negosiasi atau pun jalur hukum.
Tetapi Buddha Bar bukan penyakit bathin. Penyakit bathin adalah dari dalam, bukan dari luar. Jadi jangan mengaitkan keberadaan Buddha Bar dengan rintangan bathin.

Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: hatRed on 30 March 2009, 06:06:35 PM

Tetapi Buddha Bar bukan penyakit bathin. Penyakit bathin adalah dari dalam, bukan dari luar. Jadi jangan mengaitkan keberadaan Buddha Bar dengan rintangan bathin.

sungguh mengena...
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Sunkmanitu Tanka Ob'waci on 30 March 2009, 06:25:19 PM
menolak dengan kebencian malah jadi penyakit batin...

memberitahukan dengan dasar cinta kasih bahwa Sammasambuddha, nama dan gambarannya adalah obyek pemujaan yang sepatutnya dihormati lain, memberitahukan bahwa minum-minuman keras adalah perbuatan yang tidak baik.

bila penolakan dilakukan dengan alasan-alasan yang baik memang berguna, walaupun bukan pemujaan yang tertinggi
tapi saya melihat sebagian besar penolakan dilakukan dengan kebencian.
baiknya pihak-pihak yang begitu ngotot menolak melihat lagi ke diri sendiri, ke dalam batin sendiri.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: bond on 30 March 2009, 06:40:01 PM
Gile, ngak ada habisnya bicara soal Buddha bar  :)

Yg mo demo2, demo sajalah, yg mo anteng2 saja, ya anteng sajalah.

Intinya apa perlu ngotot kalau pihak Buddha bar ngak setuju. Mo sampai mana ngotot2an. Inilah kenyataan dunia. Salah jadi benar, benar jadi salah.Inilah dunia sekarang.  Lalu apa yg diperjuangkan sebenarnya? Tidak ada sama sekali, yg ada hanyalah gengsi akan label dan gengsi bisnis. Ayo mo jujur ? lihat hati masing2.

Ngak setuju dengan Buddha bar , ya ngak usah makan di bar itu. Kalau kita percaya hukum karma, maka tidak perlu pusing2 lagi. Sampaikan aspirasi dengan baik dan santun jika mereka tidak perduli, biarkan saja. Tidak perlu ngedumel di belakang :)

Yang terpenting kita telah melakukan kewajiban yaitu mengingatkan, kalau tidak bisa, hal yg perlu direnungkan adalah apakah Dhamma bisa tetap bertahan karena demo dan ngotot atau dengan praktek. .

Kalaupun kita harus ngotot adalah ngotot dalam mempertahankan Sila, samadhi, Panna yg telah kita terapkan pada diri sendiri agar tidak goyah sedikitpun oleh godaan2 duniawi yg sering menyesatkan. _/\_

Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: an_atta on 30 March 2009, 07:56:05 PM
Oh Buddha Bar gak apa2 yah? Kalau gitu nanti akan muncul Ayam Goreng Buddha, Pecel Lele Buddha, Sea Food Buddha. Itu juga GAK APA2?
Jd boleh orang seenaknya pakai Simbol Agama utk Bisnis. Gitu?!

ini spekulatif...dan dijadikan salah satunya alasan bisa muncul nama2 embel Buddha lain. lupa ingetin kok ga ada yang ributin aliran Buddha Maitreya juga,kan mereka juga sama aja dengan Buddha Bar,caplok agama Buddha tapi isinya di luar agama Buddha?
ngomongin gini ga akan habisnya, orang terlena akan kemarahan makin lama makin enak rasanya.

paling bentar lagi kita akan lihat sisi hitamnya Buddhisme,kalo Buddha Barnya lawan balik,tinggal korek keterangan soal praktik penggelapan dana vihara, bhiksu2 yang melanggar vinaya tapi ditutupin sama viharanya biar ga ketahuan malunya,trus praktek2 penipuan lain atas nama berdana.well,maybe it;s too private kalo dikorek tapi tetep aja bisa jadi bumerang balik.

Apakah ini bukan spekulasi juga ???
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: an_atta on 30 March 2009, 07:57:08 PM
Oh Buddha Bar gak apa2 yah? Kalau gitu nanti akan muncul Ayam Goreng Buddha, Pecel Lele Buddha, Sea Food Buddha. Itu juga GAK APA2?
Jd boleh orang seenaknya pakai Simbol Agama utk Bisnis. Gitu?!

ini spekulatif...dan dijadikan salah satunya alasan bisa muncul nama2 embel Buddha lain. lupa ingetin kok ga ada yang ributin aliran Buddha Maitreya juga,kan mereka juga sama aja dengan Buddha Bar,caplok agama Buddha tapi isinya di luar agama Buddha?
ngomongin gini ga akan habisnya, orang terlena akan kemarahan makin lama makin enak rasanya.

paling bentar lagi kita akan lihat sisi hitamnya Buddhisme,kalo Buddha Barnya lawan balik,tinggal korek keterangan soal praktik penggelapan dana vihara, bhiksu2 yang melanggar vinaya tapi ditutupin sama viharanya biar ga ketahuan malunya,trus praktek2 penipuan lain atas nama berdana.well,maybe it;s too private kalo dikorek tapi tetep aja bisa jadi bumerang balik.

Apakah ini bukan spekulatif juga ???
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: wen78 on 30 March 2009, 11:34:14 PM
nah jalan tengahnya apa nih...kalo gt kan clear daripada ribet2 kaga jelas umat buddha vs buddha bar vs caleg pemilu vs politik...

ajaran Siddhattha Gotama sendiri adalah ajaran "jalan tengah".
teorinya sih..... yg mempelajari n mendalami ajaran Siddhattha Gotama seharusnya menjadi "jalan tengah" juga.
prakteknya..... tergantung yg mempelajari n mendalaminya ;D

Seorang Bhikkhu terjebak di rumah seorang cewek cantik. Wanita yang hanya berumur 19 tahun ini melarang dia angkat kaki dari rumahnya: "Kamu boleh meniduri saya, mencuri ayam di peternakan tetangga saya sebelah, membunuh ayam itu, dan meminum arak di meja ini. Sebelum kau memilih satu di antara pilihan2 ini, kamu dilarang angkat kaki dari rumah saya ini."

Kira2 menurut saudara/i seDharma, apa yang akan dipilih Bhiksu tersebut? Coba tempatkan posisi Anda sebagai beliau. Opsi apa yang terbaik?

Bhiksu itu pun berpikir, "Sebagai Bhiksu, adalah keterlaluan jika saya meniduri wanita.. Sekian tahun menjalankan sila, mana mungkin saya tega membunuh apalagi mencuri ayam tsb. Kayaknya, pilihan meminum arak inilah yang paling tidak merugikan siapapun... "

Akhirnya Bhiksu itu pun meminum arak tersebut. Alhasil, dalam kemabukannya, ia akhirnya meniduri wanita tersebut. Terdorong nafsu arak dan birahinya, ia mencuri ayam tetangga dan membunuhnya sebagai sesaji penambah enerji hura2nya. Ketika tetangganya datang bertanya kemana ayamnya, apakah bhiksu itu telah melihatnya. Si Bhiksu dengan lantang menjawab tidak dan malah berucap kotor mengusir tetangga tersebut karena telah mengganggu sesi hura2nya.

Bhiksu itu yg berpikir, ato kamu yg berpikir?  ;D
no offence  ;)


Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: johan3000 on 31 March 2009, 03:40:50 AM
setelah berbagai pro dan kontra telah diungkapkan, saran2 dan ajakan laen sudah disebarkan...
Bagaimana cara yg paling tepat untuk menolak buddha bar sesuai dengan jalan tengah sesuai dengan kapasitas masing-masing?

Menurut saya pemilik, bagian2 lain dan pemerintahan yg mendukung Buddha Bar lah yg perlu di exposed. Karna mereka2 lah yg menikmatin hasil tsb (langsung maupun tidak langsung). Mereka2 lah yg menyebabkan BB Indonesia berdiri.

Buddha Bar Indonesia
   Pemilik
   Pemegang SIUP, frenchise BB
   Gubenur, Walikota, dst
   Menteri Parawisata, Menteri Perdagangan, President
   Hubungan Pemilik BB dgn Pemerintahan

Kemudian satu persatu org2 tsb kita wawancarain...

Adakah parpol dlm kampanye membahas BB di Indonesia?
   
Title: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: hengki on 31 March 2009, 06:14:28 AM
Saran bro Johan bagus. Buddha Bar bisa jalan terus krn di belakangnya ada org kuat dalam arti Pejabat bukan Herkules :)
Juga ada Umat Buddha yg sudah terima uang sogokan dr pemilik Buddha Bar sehingga mereka mati2an belain Buddha Bar. Wong edan, koq cari Rejeki dgn cara gitu. Padahal msh byk Usaha lain yg halal. Jadi walaupun sudah diprotes, didemo dianggap angin lalu aja. Persis sama dgn laporan warga tentang retaknya Tanggul Situ Gintung yg dianggap sepi dan akhirnya jebol.
Susah kalau Uang punya Kuasa. Apapun bisa dibeli dan yg benar jd salah, yg salah jd benar krn UANG. Jaman skrg org yg punya Uang bisa berbuat seenaknya saja.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: nyanadhana on 31 March 2009, 08:08:00 AM
Oh Buddha Bar gak apa2 yah? Kalau gitu nanti akan muncul Ayam Goreng Buddha, Pecel Lele Buddha, Sea Food Buddha. Itu juga GAK APA2?
Jd boleh orang seenaknya pakai Simbol Agama utk Bisnis. Gitu?!

ini spekulatif...dan dijadikan salah satunya alasan bisa muncul nama2 embel Buddha lain. lupa ingetin kok ga ada yang ributin aliran Buddha Maitreya juga,kan mereka juga sama aja dengan Buddha Bar,caplok agama Buddha tapi isinya di luar agama Buddha?
ngomongin gini ga akan habisnya, orang terlena akan kemarahan makin lama makin enak rasanya.

paling bentar lagi kita akan lihat sisi hitamnya Buddhisme,kalo Buddha Barnya lawan balik,tinggal korek keterangan soal praktik penggelapan dana vihara, bhiksu2 yang melanggar vinaya tapi ditutupin sama viharanya biar ga ketahuan malunya,trus praktek2 penipuan lain atas nama berdana.well,maybe it;s too private kalo dikorek tapi tetep aja bisa jadi bumerang balik.

Apakah ini bukan spekulatif juga ???

Spekulatif atau fakta sesungguhnya dunia vihara Buddhisme?
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: nyanadhana on 31 March 2009, 08:10:12 AM
Saran bro Johan bagus. Buddha Bar bisa jalan terus krn di belakangnya ada org kuat dalam arti Pejabat bukan Herkules :)
Juga ada Umat Buddha yg sudah terima uang sogokan dr pemilik Buddha Bar sehingga mereka mati2an belain Buddha Bar. Wong edan, koq cari Rejeki dgn cara gitu. Padahal msh byk Usaha lain yg halal. Jadi walaupun sudah diprotes, didemo dianggap angin lalu aja. Persis sama dgn laporan warga tentang retaknya Tanggul Situ Gintung yg dianggap sepi dan akhirnya jebol.
Susah kalau Uang punya Kuasa. Apapun bisa dibeli dan yg benar jd salah, yg salah jd benar krn UANG. Jaman skrg org yg punya Uang bisa berbuat seenaknya saja.

bukan jaman sekarang aja bro, Lobha Dosa Moha itu memang udah sudah menjadi dasarnya manusia.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: sakura on 31 March 2009, 08:56:31 AM
[michael] Megawati ga mungkin menutup Buddha
lah wong  yang punya anaknya kongsian sama anaknya Sutoyoso,
Yang paling Gemblek mah si Lieus tuh
dibayar berapa seh dia sma konco2 nya
emang Gemabudhi punya pribadi dia apa ?
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: xenocross on 31 March 2009, 10:34:59 PM
Ikuti Talkshow dengan TOPIK: BUDDHA BAR dengan NARA SUMBER: Bpk. Billian Moktar, SE; Ir. Sutopo (WALUBI MEDAN); Eddy Suyono (MBI SUMUT); Tony, SH dan Bpk. Drs. H. Hasyim Said Hari RABU, 1 APRIL 2009 PUKUL 19.00 - 20.00 di 90.8 MIX FM dan di relay secara EKLUSIVE di BEST FM - The 1st Radio Online In Sumatera. dengarkan di
http://bestfmmedan.blogspot.com/ atau http://bestfmmedan1.blogspot.com/ atau http://bestfmmedan2.blogspot.com/ atau http://bestfmmedan3.blogspot.com/ dan http://radiobestfmmedan.blogspot.com/
PLZ SEBAR
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: xenocross on 31 March 2009, 10:59:00 PM
Opini

MEMERKARAKAN NAMA BUDDHA BAR

Senin, 30 Maret 2009 - 10:02 wib

Oleh: Komaruddin Hidayat
Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


Semua pemeluk agama dalam melakukan komunikasi dan ritual kepada Tuhan mesti
menggunakan simbol-simbol yang disucikan karena menjadi sarana untuk mendekati
Yang Maha Suci.

Simbol-simbol agama itu dimuliakan karena sebagai perantara untuk mendekati Yang
Maha Mulia. Makanya semua agama memiliki konsep orang suci, kitab suci, tempat
suci, dan simbol-simbol yang suci. Kesucian ini merupakan konsep, ajaran,
doktrin, dan keyakinan yang dipeluk dan dibela oleh mereka yang beriman serta
taat beragama.

Paham sekularisme memang tidak mengenal konsep kesucian. Semuanya profan, tidak
sakral, sehingga tokoh dan simbol yang disucikan oleh umat beragama dianggap
semu dan tidak memiliki signifikansi dalam kehidupan kecuali sebatas sugesti.
Secara filosofis, umat beragama pun yakin bahwa Yang Maha Absolut dan Suci hanya
Tuhan.

Namun kesucian Tuhan bisa melimpah atau beremanasi pada dunia manusia dan
semesta sehingga siapa yang hendak mendekat kepada Tuhan Yang Maha Suci
dianjurkan agar terlebih dahulu menyucikan dirinya dari berbagai pikiran dan
tindakan kotor yang akan menghalangi kedekatan dengan Tuhan.

Lebih dari itu, semua agama juga memiliki tempat-tempat suci yang dijadikan
sarana untuk melantunkan pujian kepada Tuhan karena yakin bahwa pujian dan doa
kepada Tuhan akan lebih didengar jika disampaikan di tempat yang suci, oleh hati
dan pikiran yang suci.

Sedemikian kuatnya umat beragama menjaga konsep tempat suci ini sehingga
perebutan untuk menguasai "tanah suci" di Yerusalem antara umat Yahudi,
Kristiani, dan Islam telah menjadi sumber krisis dunia dari waktu ke waktu.
Begitu pun konflik berdarah-darah yang terjadi di India karena sengketa masjid
dan kuil Hindu.

Di dalam komunitas muslim terdapat tradisi yang sangat kuat untuk menjaga citra
Nabi Muhammad sampai-sampai siapa yang mencoba membuat patung atau gambar pasti
akan menuai protes dari berbagai penjuru dunia. Bahkan dalam film kolosal The
Message sosok nabi Muhammad tidak ditampilkan karena menghormati keyakinan dan
tradisi umat Islam untuk tidak menghadirkan gambar visual Nabi Muhammad.***

Raymond Visan, si pengagum Buddha (BC: Raymond tampaknya seorang
atheist/communist karena dia adalah anak pengungsi Romania yg berhaluan
atheis/komunis), pendiri dan pemilik trade mark Buddha Bar, tentu tidak pernah
membayangkan bahwa bar yang didirikannya pertama kali di negerinya, Prancis,
akan menuai kontroversinya yang sangat menyinggung umat Buddha di Indonesia.

Di beberapa negara seperti Prancis atau kota-kota semisal London, New York,
Dubai, Sao Paulo, Kairo, dan Beirut, bar ini relatif aman dari kecaman dan
kritik penganut Buddha. Namun, di Singapura, Malaysia, dan Thailand franchiseini
ditolak tegas.

Di Indonesia, di mana masyarakatnya memiliki kepekaan dan kepedulian terhadap
agama, Buddha Bar telah mengundang kontroversi karena menyinggung simbol
toleransi dan kerukunan antarumat beragama yang kerap didengung-dengungkan oleh
pemerintah dan masyarakat. Protes demi protes pun dilayangkan kepada sang
pemilik bar melalui cara yang simpatik dengan mengirimkan surat untuk bertemu.

Di ranah internasional ada Konvensi Paris 1883 yang memuat ketidaksetujuan
tentang penggunaan simbol-simbol agama sebagai merek dagang. Di ruang nasional
pun ada undangundang (UU) yang menguatkan konvensi tersebut. Ada UU No 15/2001
tentang Merek yang di dalamnya dikatakan bahwa sebuah merek tidak boleh
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, moralitas agama,
kesusilaan, atau ketertiban umum.

Lebih lanjut, Peraturan Pemerintah No 42/2007 tentang Waralaba juga menyatakan
bahwa waralaba harus di selenggarakan berdasarkan perjanjian tertulis antara
pemberi waralaba dengan penerima waralaba dengan memperhatikan hukum Indonesia.
Hukum yang dimaksud itu diatur dalam UU No 15/2001 tentang Merek..

Dukungan tentang pelanggaran merek ini juga datang dari Menteri Agama RI
Muhammad Maftuh Basyuni. Dia menegaskan, tempat hiburan yang menggunakan simbol
agama seperti Buddha Bar sebaiknya segera ditutup karena telah melukai perasaan
umat beragama.

Dia melanjutkan, "Jika tak ditutup, saya khawatir nanti ada Islam Bar, kr****n
Bar. dan bar-baran lain (semacamnya)," begitu kata Menteri Agama di depan tokoh
masyarakat dan agama di Jambi belum lama ini. Direktur Jenderal Bimbingan
Masyarakat Buddha pun mendukung pernyataan Menteri Agama tersebut.

Sangha (perkumpulan para bhiksu), majelis agama Buddha sampai dengan Senat
Mahasiswa Sekolah Tinggi Buddha pun turut menolak kehadiran Buddha Bar karena
nama Buddha terlalu suci untuk disandingkan dengan kata "bar" yang menurut kamus
berarti tempat minum-minum, khususnya minuman keras.

Kita sangat memahami bahwa pemeluk agama Buddha di Indonesia merasa dilecehkan
dan tersinggung dengan pembukaan Buddha Bar ini. Nama nabinya yang suci dan
mulia disandingkan dengan bar yang umumnya mereduksi praktik moralitas.. Menurut
kosakata bahasa Pali (India kuno), Buddha berarti orang yang telah mencapai
pencerahan sempurna, bebas dari kekotoran batin, dan pemberi ajaran menuju ke
pembebasan terakhir (nirvana).

Buddha bukan sekadar nama agama, tapi dia pun menjadi gelar nabi suci yang harus
diagungkan. Karena itu, sungguh terasa janggal meletakkan Buddha di sebuah bar
yang menawarkan segala kesenangan hedonistis, bukan spiritualistis. Apalagi
ornamen-ornamen Buddha juga tersebar di hampir semua atribut bar..

Mulai dari piring, gelas, baju pelayan restoran, nama-nama menu hewani (yang
notabene berasal dari hewan). Padahal, umat Buddha mengajarkan untuk menghindari
pembunuhan, termasuk hewan.***

Seorang teman mengadu kepada penulis bahwa di sini agama sudah dikomersialkan
secara murahan. Pencerahan dan ketenangan batin yang menjadi menu utama dalam
ajaran Buddha telah dimanipulasi dengan menu makanan untuk memanjakan selera
lidah yang bersifat sesaat. Inilah penyebab yang sangat menusuk hati penganut
agama ini.

Karenanya, tuntutan umat ini sederhana, jelas, dan konkret. Ganti nama bar
dimaksud dan keluarkan seluruh ornamen dan atribut suci yang ada di dalamnya.
Membuka restoran dengan cara yang simpatik tentu jauh akan lebih baik ketimbang
mesti menyakiti saudara kita umat Buddha.

Kalau saja pemiliknya seorang yang menjunjung tinggi agama atau bahkan taat
beragama, apa pun agamanya, pasti tidak rela kalau nama nabinya dan
ornamen-ornamen yang disucikan dijadikan nama dan pajangan restoran atau bar.

Jadi pelarangan penamaan Buddha Bar sesungguhnya berlaku untuk penamaan bar-bar
lain yang akan menyinggung perasaan umat beragama.Tidak hanya menyinggung, hal
itu juga merendahkan martabat agama itu sendiri.(*)

Komaruddin Hidayat
Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


http://news.okezone.com/read/2009/03/30/58/205812/memerkarakan-nama-buddha-bar
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Jaya on 31 March 2009, 11:43:58 PM
Ikuti Talkshow dengan TOPIK: BUDDHA BAR
dengan NARA SUMBER: Bpk. Billian Moktar, SE; Ir. Sutopo (WALUBI MEDAN); Eddy Suyono (MBI SUMUT); Tony, SH dan Bpk. Drs. H. Hasyim Said

Hari RABU, 1 APRIL 2009 PUKUL 19.00 - 20.00
di 90.8 MIX FM dan
di relay secara EKLUSIVE di BEST FM - The 1st Radio Online In Sumatera.
dengarkan di
http://bestfmmedan.blogspot.com/ atau
http://bestfmmedan1.blogspot.com/ atau
http://bestfmmedan2.blogspot.com/ atau
http://bestfmmedan3.blogspot.com/ dan
http://radiobestfmmedan.blogspot.com/

PLZ SEBAR

*double post...
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Karma_kamu on 01 April 2009, 06:36:59 PM
Tobatlah segera BS, LS, pemilik BB dan cs nya di Indonesia.

Bayangkan berapa banyak Karma buruk yang telah mereka lakukan. Kalau misalnya mereka membuat 1000 orang Buddhist terluka hatinya oleh ulah mereka dan BB, berarti mereka telah melakukan 1000 karma jelek.

Uang bisa dicari dengan cara yang lebih halal dan legal serta bermatabat. Jangan dengan cara melukai hati orang banyak. Apa gunanya banyak uang jika kelak mati, yang bisa dibawa adalah karma jeleknya saja.

Sungguh heran, mereka masih tidak sadar-sadar.  Penyesalan selalu datangnya terlambat, jangan sampai telah mendapat azab baru sadar.

Hidup ini adalah pilihan. Cuma kalau diberi kebebasan untuk memilih, kenapa mau memilih masuk neraka?
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Gunawan on 01 April 2009, 06:47:40 PM
 [at] Atas = Apakah BS : Budiman Sudharma dan LS : Lius Sungkarisma ?  Apakah Mereka telah melakukan Garuka Akusala Kamma? (Memecah Belah Umat Buddha seindonesia.... ???)

 _/\_
Gunawan S S
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: hatRed on 01 April 2009, 07:01:18 PM
Tobatlah segera BS, LS, pemilik BB dan cs nya di Indonesia.

semuanya juga mesti tobat, gak hanya mereka saja

Quote
Bayangkan berapa banyak Karma buruk yang telah mereka lakukan.

membayangkan berapa banyak Karma buruk sendiri aja gak bisa, apalagi membayangkan karma buruk orang laen..

Quote
Kalau misalnya mereka membuat 1000 orang Buddhist terluka hatinya oleh ulah mereka dan BB, berarti mereka telah melakukan 1000 karma jelek.

Yg memilih menjadi terluka hatinya itu kan orang lain bukan mereka

Quote
Uang bisa dicari dengan cara yang lebih halal dan legal serta bermatabat. Jangan dengan cara melukai hati orang banyak. Apa gunanya banyak uang jika kelak mati, yang bisa dibawa adalah karma jeleknya saja.

Apa gunanya juga uang yg didapat dengan cara halal.. dan bermartabat...

karma baik juga bisa "dibawa" juga loh.......

Quote
Sungguh heran, mereka masih tidak sadar-sadar.  Penyesalan selalu datangnya terlambat, jangan sampai telah mendapat azab baru sadar.

Memangnya anda tidak menyesal sekarang?.... atau anda sedang menuggu azab ???

Quote
Hidup ini adalah pilihan. Cuma kalau diberi kebebasan untuk memilih, kenapa mau memilih masuk neraka?

Kalau bebas, kenapa dipertanyakan.. ???
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: xenocross on 01 April 2009, 07:36:09 PM
Konferensi Pers
Kesatuan Umat Beragama Tolak Buddha Bar & p*n*staan Agama
Jakarta, 30 Maret 2009

Berbagai  elemen bangsa dari beragam latar belakang agama, organisasi Buddhis dan lintas agama melakukan protes, keprihatinan dan tutuntan yang serius atas berdirinya sebuah bar, yang menawarkan makanan dan minuman yang menurunkan kesadaran bernama Buddha Bar. Aksi ini dilakukan di Gedung DPRD, Kedubes Perancis, Dinas Pariwisata DKI Jakarta dan Buddha Bar. Berdasarkan seluruh pertemuan tersebut beberapa hal yang dapat kami simpulkan adalah:

1.    Tidak ada itikad baik dari DPRD, khususnya Komisi E yang membidangi agama untuk menerima utusan yang sejatinya merupakan rakyat yang menjadi konstituennya. Kantor Dewan kosong  dan adanya upaya pengalihan isu menjadi isu perijinan semata yang bisa ditangani oleh Komisi B. Sementara yang dipersoalkan oleh forum ini adalah penodaan symbol-simbol suci agama yang telah dikomersialkan secara barbar oleh pihak kapitalis yang didukung oleh eksekutif daerah. Ini persoalan yang sejatinya menjadi isu yang seharusnya mendapatkan perhatian dari komisi yang membidangi persoalan agama. Masalah pihak pengelola bar memiliki ijin ini adalah fakta yuridis di lapangan. Namun, situasi de facto di lapangan dimana terdapat keresahan antarumat beragama tidak menjadi pertimbangan utama. Lalu, apa yang dikerjakan oleh dewan yang katanya wakil rakyat itu? Inikah potret anggota parlemen yang memiliki agama dan nurani ketika agama yang diyakininya dilecehkan sedemikian rupa dan
direduksi menjadi sebuah merek dagang bar? Tidakkah keprihatinan dan kekhawatiran Menteri Agama RI akan munculnya Islam Bar, kr****n Bar atau bar-bar agama lainnya tidak menjadi kekhawatiran yang mengancam agama-agama di Indonesia?

2.    Kedutaan Besar Perancis di Indonesia melalui Wakil Dubes-nya, Jean-Yves ROUX menerima utusan dari forum dengan baik. Dari hasil pertemuan didapatkan beberapa kesimpulan penting:
a.    Dubes Perancis bisa merasakan kepedihan dan kemarahan umat Buddha Indonesia atas berdirinya Buddha Bar.
b.    Dubes Perancis juga telah mengirimkan keberatan umat Buddha Indonesia ke pemerintah Perancis.
c.    Sampai saat ini, Pemerintah Perancis sayangnya belum memberikan tanggapan serius persoalan yang dilaporkan tersebut dengan alasan negara mereka bersifat sekuler, beda dengan negara Indonesia yang berasaskan Pancasila.
d.    Ketika forum menyampaikan bahwa ada Konvensi Paris 1883 yang ditandatangani oleh 12 negara pada saat kelahirannya dan diratifikasi oleh hampir semua negara anggota WTO, termasuk Indonesia melalui PP No. 47/2007 yang melarang penggunaan symbol-simbol agama untuk dijadikan merek dagang, sang Dubes mengatakan baru mendengar dan itu menjadi isu menarik untuk ditarik ke ranah internasional agar merek dagang tersebut dapat dibatalkan melalui peninjauan ulang perijinan. Dengan batalnya ijin merek dagang dimaksud, otomatis Indonesia dan negara-negara yang memiliki bar sejenis dapat dibatalkan operasinya demi hukum.
e.    Menurut Dubes Perancis, kesalahan berdirinya Buddha Bar adalah kesalahan pemerintah Indonesia yang tidak mengkonfirmasi pendirian bar dimaksud dengan Kementerian Agama.
f.    Secara pribadi wakil dubes bersangkutan juga mengatakan adalah sangat bodoh dan tidak menyenangkan jika sebuah merek dagang memaksakan diri memakai simbol-simbol agama.


3.    Pertemuan forum dengan Kepala Dinas Pariwisata DKI Jakarta, Arie Budiman menghasilkan beberapa kesimpulan:
a.    Forum menyampaikan ketidakmengertiannya mengapa kata bar dalam ‘Buddha Bar’ diartikan sebagai ‘tiang’ oleh kepala dinas. Ini suatu hal yang memiliki tendensi untuk mengaburkan makna sesungguhnya dari kata ‘bar’ yang berarti tempat minum minuman keras. Ada upaya pengalihan isu dari pemaknaan kata yang sangat tidak tepat itu.
b.    Terjadi saling lempar tanggung jawab soal keluarnya ijin berdirinya Buddha Bar. Pihak Dinas Pariwisata menyampaikan bahwa mereka hanya merupakan pelaksana hilir dari muara yang besar bernama HAKI (Hak Kekayaan Intelektual) Depkumham. Dinas tidak bersedia menerima kesalahan itu karena hanya menerima secara pasif apa yang diperintahkan oleh Dirjen HAKI. Ada sebuah situasi ‘saling lempar tanggung jawab’ disini yang tidak sepantasnya dilakukan oleh seorang pejabat public yang seharusnya membantu penyelesaian keresahan umat yang notabene rakyatnya sendiri.


Tertanda,
Kesatuan Umat Beragama Tolak Buddha Bar & p*n*staan Agama
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: kullatiro on 01 April 2009, 07:49:56 PM
walah paling beres toh tidak usah coblos pdip (mana dari caleg pdip ada yang mendukung agar tidak di gunakan nama Buddha bar) satu pun caleg pdip tidak ada yang buka suara toh soal ini( kecuali sang lui apa itu yang mendukung Buddha bar).

sudah jelas kan ada sutiyoso dan megawati di belakang ini.

kita umat buddha juga punya kesalahan terlalu apatis dalam mendudukan wakil wakil rakyat yang mewakil kan suara kita di indonesia ( mana suara para utusan golongan dari buddha di dpr dan mpr membisu semuanya?) ini coba lihat dan bandingkan dengan partai damai sejahtera, pks dll.

sebaiknya kita juga bercermin dari kejadian ini agar 2014 tidak ada pelecehan terhadap agama yang kita anut.

toh liat sebelah kita bahkan ada buku panduan bagaimana sih cara berpolitik yang benar/ partai politik yang benar ( menurut agama dia tentunya)
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Sunkmanitu Tanka Ob'waci on 01 April 2009, 08:12:31 PM
ianal, tapi kagak ada tuh di paris convention 1883 dan perubahan, article 6, article 6bis, article 6ter, article 6quater, article 6quinquies, article 6sexies, article 6septies
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: johan3000 on 01 April 2009, 08:27:07 PM
Hubungan seorang anak dgn Ayahnya...

Bila anak memiliki pertanyaan,
   seberapa muda dia dpt bertanya pada Ayahnya?
   seberapa jelimet Ayahnya menjelaskan padanya?
   seberapa lama Ayahnya akan menjawab?
   seberapa anthusias Ayahnya menjawab?
   seberapa jujur Ayahnya menyawab?
   ATAU
   hanya pura2 ngak denger atau
      bilang pergi sana kencing lagi (sengaja salah jawab) ?

Bagaimana dgn DPR, PEMDA, PEMKOT, WALIKOTA, GUBENUR,
   menteri agama, menteri perdagangan, President, etc
   made in Indonesia bila diberi kesempatan
   menjadi seorang AYAH?

Ayah, Ayah,... Ayah pernah dengar BuddhaBar? Apakah itu BuddhaBar?
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Forte on 01 April 2009, 08:32:57 PM
Tobatlah segera BS, LS, pemilik BB dan cs nya di Indonesia.

semuanya juga mesti tobat, gak hanya mereka saja

Quote
Bayangkan berapa banyak Karma buruk yang telah mereka lakukan.

membayangkan berapa banyak Karma buruk sendiri aja gak bisa, apalagi membayangkan karma buruk orang laen..

Quote
Kalau misalnya mereka membuat 1000 orang Buddhist terluka hatinya oleh ulah mereka dan BB, berarti mereka telah melakukan 1000 karma jelek.

Yg memilih menjadi terluka hatinya itu kan orang lain bukan mereka

Quote
Uang bisa dicari dengan cara yang lebih halal dan legal serta bermatabat. Jangan dengan cara melukai hati orang banyak. Apa gunanya banyak uang jika kelak mati, yang bisa dibawa adalah karma jeleknya saja.

Apa gunanya juga uang yg didapat dengan cara halal.. dan bermartabat...

karma baik juga bisa "dibawa" juga loh.......

Quote
Sungguh heran, mereka masih tidak sadar-sadar.  Penyesalan selalu datangnya terlambat, jangan sampai telah mendapat azab baru sadar.

Memangnya anda tidak menyesal sekarang?.... atau anda sedang menuggu azab ???

Quote
Hidup ini adalah pilihan. Cuma kalau diberi kebebasan untuk memilih, kenapa mau memilih masuk neraka?

Kalau bebas, kenapa dipertanyakan.. ???
=))
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: coedabgf on 01 April 2009, 09:14:30 PM
walah paling beres toh tidak usah coblos pdip (mana dari caleg pdip ada yang mendukung agar tidak di gunakan nama Buddha bar) satu pun caleg pdip tidak ada yang buka suara toh soal ini( kecuali sang lui apa itu yang mendukung Buddha bar).

sudah jelas kan ada sutiyoso dan megawati di belakang ini.

kita umat buddha juga punya kesalahan terlalu apatis dalam mendudukan wakil wakil rakyat yang mewakil kan suara kita di indonesia ( mana suara para utusan golongan dari buddha di dpr dan mpr membisu semuanya?) ini coba lihat dan bandingkan dengan partai damai sejahtera, pks dll.

sebaiknya kita juga bercermin dari kejadian ini agar 2014 tidak ada pelecehan terhadap agama yang kita anut.

toh liat sebelah kita bahkan ada buku panduan bagaimana sih cara berpolitik yang benar/ partai politik yang benar ( menurut agama dia tentunya)

wah koq kenapa urusannya nembak ke PDIP, ini semua kan malah-malah kebijakan pemerintah dan bisa diselesaikan juga bila ada dukungan kebijakan politik pemerintah.
Minta dukungan (keputusan) kebijakan politik pemerintah (pusat) klo gak bisa yang daerah, atau pakai cara elegan, bahwa pihak BB sendiri merasa legal koq secara hukum, ajukan tuntutan pembatalan penggunaan nama Buddha (simbol agama) secara hukum atau dengan cara pendekatan (pembicaraan dengan pihak pemegang licensi BB) sebelumnya.  Beres kan, ketahuan hasilnya siapa yang menang dipengadilan. Bukan grasa-grusu belakangan.
coba tanya ada apa dibalik yang rame-rame (norak) yang muncul sekarang?  :o  :whistle:  :-?
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: hartono238 on 01 April 2009, 10:52:45 PM
jangan pilih PDIP atau megawati, walaupun dulu sy orang PDIP , tapi untuk tahun ini ngak bakal pilih yg tidak menghormati agama orang lain
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Karma_kamu on 01 April 2009, 11:34:15 PM
Tobatlah segera BS, LS, pemilik BB dan cs nya di Indonesia.

semuanya juga mesti tobat, gak hanya mereka saja

TERMASUK ANDA JUGA KHAN HAHAHA TOBAT KARENA BAWEL

Quote
Bayangkan berapa banyak Karma buruk yang telah mereka lakukan.

membayangkan berapa banyak Karma buruk sendiri aja gak bisa, apalagi membayangkan karma buruk orang laen..

BERARTI KEBIJAKSANAANMU MASIH KURANG

Quote
Kalau misalnya mereka membuat 1000 orang Buddhist terluka hatinya oleh ulah mereka dan BB, berarti mereka telah melakukan 1000 karma jelek.

Yg memilih menjadi terluka hatinya itu kan orang lain bukan mereka

SEPERTI ANAK-ANAK JAWABNYA :) BUKTINYA SEKARANG YANG MEMILIH HATINYA TERUSIK OLEH TULISANKU YA ANDA SENDIRI YA..... HEHEHE BUKAN AKU PENYEBABNYA LOH...

Quote
Uang bisa dicari dengan cara yang lebih halal dan legal serta bermatabat. Jangan dengan cara melukai hati orang banyak. Apa gunanya banyak uang jika kelak mati, yang bisa dibawa adalah karma jeleknya saja.

Apa gunanya juga uang yg didapat dengan cara halal.. dan bermartabat...

karma baik juga bisa "dibawa" juga loh.......


OMONG KOSONG KALO MISKIN SEKALI TANPA UANG, ANDA MASIH BERHATI MULIA.

Quote
Sungguh heran, mereka masih tidak sadar-sadar.  Penyesalan selalu datangnya terlambat, jangan sampai telah mendapat azab baru sadar.

Memangnya anda tidak menyesal sekarang?.... atau anda sedang menuggu azab ???

MIRIP BURUNG BEO YA ANDA....... BELAJAR SAMA PELATIH SIRKUS MANA? HIHIHIHIHI


Quote
Hidup ini adalah pilihan. Cuma kalau diberi kebebasan untuk memilih, kenapa mau memilih masuk neraka?

Kalau bebas, kenapa dipertanyakan.. ???

SUKA-SUKA AKULAH.. GITU AJA KOK REPOT....

Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: coedabgf on 02 April 2009, 07:27:35 AM
jangan pilih PDIP atau megawati, walaupun dulu sy orang PDIP , tapi untuk tahun ini ngak bakal pilih yg tidak menghormati agama orang lain

lho koq Buddha bar hubungannya pade banyak ke urusan pemilu (coblos mencoblos)? hati-hati, waspadalah-waspadalah!

Aye sih punya pandangan atau saran dengan cara elegan sbb :
wah koq kenapa urusannya nembak ke PDIP, ini semua kan malah-malah kebijakan pemerintah dan bisa diselesaikan juga bila ada dukungan kebijakan politik pemerintah.
Minta dukungan (keputusan) kebijakan politik pemerintah (pusat) klo gak bisa yang daerah, atau pakai cara elegan, bahwa pihak BB sendiri merasa legal koq secara hukum, ajukan tuntutan pembatalan penggunaan nama Buddha (simbol agama) secara hukum atau dengan cara pendekatan (pembicaraan dengan pihak pemegang licensi BB) sebelumnya.  Beres kan, ketahuan hasilnya siapa yang menang dipengadilan. Bukan grasa-grusu belakangan.

cuma yang sekarang sudah (didorong) timbul pergerakan, klo dilihat minta perhatian, tapi minta perhatian kesapa? pemerintah atau partai politik? ke pemerintah, mana gak ada tanggapan (sudah minta dukungan ke Istana gak?), klo ke partai politik yah organisasi massa buddhist gabung ke salah satu partai (untuk sebagai dukungan secara politik, ada memperjuangkan serius gak tuh partai politiknya atau oknumnya kan banyak ahli hukum/pengacara?  :P), nah yang menganehkan malah nembak ke satu partai yaitu PDIP (apa karma buruknya?). Atau elegannya klo secara legal, pihak BB merasa sudah legal, tuntut juga batalkan secara hukum dong.

coba tanya ada apa dibalik yang rame-rame (norak) yang muncul sekarang?  :o  :whistle:  :-?

waspadalah-waspadalah menjadi tunggangan (propaganda oknum) atau pijakan tangga ke atas!?



........................
waspadalah-waspadalah!
gali lobang tutup lobang yang nombokin rakyat kecil buat isi lobang yang semakin dalam, dan kehidupan semakin sulit.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: hatRed on 02 April 2009, 09:00:39 AM
 [at] karma_aqyuuuuu

??? so what't the point ???

kenapa gusar ?
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: K.K. on 02 April 2009, 09:28:07 AM
Ini contoh korban provokasi politik dengan embel2 agama:

jangan pilih PDIP atau megawati, walaupun dulu sy orang PDIP , tapi untuk tahun ini ngak bakal pilih yg tidak menghormati agama orang lain

Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: J.W on 02 April 2009, 09:51:01 AM
Tobatlah segera BS, LS, pemilik BB dan cs nya di Indonesia.

semuanya juga mesti tobat, gak hanya mereka saja

TERMASUK ANDA JUGA KHAN HAHAHA TOBAT KARENA BAWEL

Quote
Bayangkan berapa banyak Karma buruk yang telah mereka lakukan.

membayangkan berapa banyak Karma buruk sendiri aja gak bisa, apalagi membayangkan karma buruk orang laen..

BERARTI KEBIJAKSANAANMU MASIH KURANG

Quote
Kalau misalnya mereka membuat 1000 orang Buddhist terluka hatinya oleh ulah mereka dan BB, berarti mereka telah melakukan 1000 karma jelek.

Yg memilih menjadi terluka hatinya itu kan orang lain bukan mereka

SEPERTI ANAK-ANAK JAWABNYA :) BUKTINYA SEKARANG YANG MEMILIH HATINYA TERUSIK OLEH TULISANKU YA ANDA SENDIRI YA..... HEHEHE BUKAN AKU PENYEBABNYA LOH...

Quote
Uang bisa dicari dengan cara yang lebih halal dan legal serta bermatabat. Jangan dengan cara melukai hati orang banyak. Apa gunanya banyak uang jika kelak mati, yang bisa dibawa adalah karma jeleknya saja.

Apa gunanya juga uang yg didapat dengan cara halal.. dan bermartabat...

karma baik juga bisa "dibawa" juga loh.......


OMONG KOSONG KALO MISKIN SEKALI TANPA UANG, ANDA MASIH BERHATI MULIA.

Quote
Sungguh heran, mereka masih tidak sadar-sadar.  Penyesalan selalu datangnya terlambat, jangan sampai telah mendapat azab baru sadar.

Memangnya anda tidak menyesal sekarang?.... atau anda sedang menuggu azab ???

MIRIP BURUNG BEO YA ANDA....... BELAJAR SAMA PELATIH SIRKUS MANA? HIHIHIHIHI


Quote
Hidup ini adalah pilihan. Cuma kalau diberi kebebasan untuk memilih, kenapa mau memilih masuk neraka?

Kalau bebas, kenapa dipertanyakan.. ???

SUKA-SUKA AKULAH.. GITU AJA KOK REPOT....


Wkwkwk... =))

Kalo gitu, yah suka-suka BS cs jg donkkk :))
Kok mau repot2 urusin kamma org itu... wkkwkwkw  ;D
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Karma_kamu on 02 April 2009, 11:02:27 AM
Nah itu dia point nya JW.... terserah aku juga.. suka-suka aku donk mau repotin urusin karma mereka...
Namanya juga suka-suka.... itu hak aku... kebebasan aku berpendapat.
Saya berpendapat apa saja khan boleh dan tidak harus setiap orang berkomentar atas pendapatku kecuali mereka suka padaku seperti artis gito loch yg banyak gosipnya..... hehehehe...
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: hatRed on 02 April 2009, 11:07:41 AM
Nah itu dia point nya JW.... terserah aku juga.. suka-suka aku donk mau repotin urusin karma mereka...
Namanya juga suka-suka.... itu hak aku... kebebasan aku berpendapat.
Saya berpendapat apa saja khan boleh dan tidak harus setiap orang berkomentar atas pendapatku kecuali mereka suka padaku seperti artis gito loch yg banyak gosipnya..... hehehehe...

bebasna itu ada batasan gak?

en...
saya boleh bebas berpendapat juga gak ???

Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Karma_kamu on 02 April 2009, 11:16:00 AM
Btw, thanks lah buat yang fans denganku.
Intinya hanya SATU, kami menentang Buddha Bar. Bukan karena politik. Murni karena kami tidak ingin agama kami diperlakukan dengan tidak semestinya. Dari semua penolakan, demonstrasi, somasi, dal lain-lain, hanya minta 2 hal.. ganti nama dan hilangkan Buddha rupang dalam resto. Itu saja.
Itu 2 hal yg sangat simple, yg tidak merugikan org, tidak menyakiti orang.
Tapi bagi umat Buddha yang tidak memeprmasalahkan agamanya dinodai, ya terserah mereka, dan mereka jangan mengganggu umat yg mau membela agamanya.
Mereka bisa diam agamanya dinodai, tapi kenapa mereka tidak bisa diam melihat orang yang membela agamanya? Itu tandanya mereka sok pamer dengan pengetahuan agamanya yg mereka yakini telah tinggi ilmunya. Jika memang mau diam, maka dalam hal apapun harus diam, tidak berkomentar. Kalo di satu sisi diam soal BB, di sisi lain ribut mencela orang yang membela agamanya, mencela org dgn mengatakan fanatik agamanya, mencela orang dengan mengatakan sembahyang patung. hahahaha kurasa bagi yang pintar bisa menilai.
BS, LS harus sadar itu salah, kalau benar tentu tindakan mereka telah didukung semua gol Buddhist.
Saya tahu banyak kaki tangan BS dan LS di forum ini. Sebaiknya bukan membela teman, tetapi membela lah mana yang benar.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Sunkmanitu Tanka Ob'waci on 02 April 2009, 11:18:42 AM
Di sini bebas, tapi teratur.
Bagi yang belum melihat aturan silahkan lihat dulu :

http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=3.0

Kalau sudah gak berguna, malah menambah kejahatan, akan di-lock.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: hatRed on 02 April 2009, 11:19:51 AM
 [at] Karma_Aqyuu

kalau sampai menyumpah nyumpahi begitu apa gak boleh ditegor juga....

atau ada peraturan tidak boleh menegor orang yg sedang menegor.. ???
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: K.K. on 02 April 2009, 11:22:35 AM
[...]
Saya tahu banyak kaki tangan BS dan LS di forum ini. Sebaiknya bukan membela teman, tetapi membela lah mana yang benar.

Bisa ditunjukkan yang mana, beserta buktinya?
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Sunkmanitu Tanka Ob'waci on 02 April 2009, 11:23:01 AM
di-lock dulu deh sehari.
untuk yang membuka topik baru mengenai Buddha Bar selama di-lock akan dipindahkan atau dihapus.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Sunkmanitu Tanka Ob'waci on 03 April 2009, 02:37:41 PM
sudah dibuka kembali.
silahkan melanjutkan tanpa perlu mengembangkan lobha dosa dan moha.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: lykim176 on 03 April 2009, 03:16:50 PM
Btw, thanks lah buat yang fans denganku.
Intinya hanya SATU, kami menentang Buddha Bar. Bukan karena politik. Murni karena kami tidak ingin agama kami diperlakukan dengan tidak semestinya. Dari semua penolakan, demonstrasi, somasi, dal lain-lain, hanya minta 2 hal.. ganti nama dan hilangkan Buddha rupang dalam resto. Itu saja.
Itu 2 hal yg sangat simple, yg tidak merugikan org, tidak menyakiti orang.
Tapi bagi umat Buddha yang tidak memeprmasalahkan agamanya dinodai, ya terserah mereka, dan mereka jangan mengganggu umat yg mau membela agamanya.
Mereka bisa diam agamanya dinodai, tapi kenapa mereka tidak bisa diam melihat orang yang membela agamanya? Itu tandanya mereka sok pamer dengan pengetahuan agamanya yg mereka yakini telah tinggi ilmunya. Jika memang mau diam, maka dalam hal apapun harus diam, tidak berkomentar. Kalo di satu sisi diam soal BB, di sisi lain ribut mencela orang yang membela agamanya, mencela org dgn mengatakan fanatik agamanya, mencela orang dengan mengatakan sembahyang patung. hahahaha kurasa bagi yang pintar bisa menilai.
BS, LS harus sadar itu salah, kalau benar tentu tindakan mereka telah didukung semua gol Buddhist.
Saya tahu banyak kaki tangan BS dan LS di forum ini. Sebaiknya bukan membela teman, tetapi membela lah mana yang benar.

CMIIW menurut saya aliran maitreya lebih menodai ajaran Sang Buddha daripada Buddha Bar.
buat bro Karma_Kamu kalo mau tahu pendapat saya tentang buddha bar liat saja di situs Hikmah Budhi, disitu seharusnya ada comment saya Ruly.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: nyanadhana on 03 April 2009, 03:31:24 PM
To Karma_Kamu

memang hikmah budhi tidak protes dan demo dengan bakar ban dan spanduk tapi izinkan saya bertanya,bakar kim coa itu maksudnya apa yah?

kenapa agama Buddha diaduk2 sama tradisi berbudaya orang Tionghoa? bakar kim coa buat siapa?buat patung Buddha?sori Buddha ga perlu kimcoa karena sudah terbebas dari kemelekatan akan uang,tapi saya tidak akan setuju kalian membakar kim coa sehingga orang - orang media menuliskan anda sebagai fanatik.

Btw, thanks lah buat yang fans denganku.
Intinya hanya SATU, kami menentang Buddha Bar. Bukan karena politik. Murni karena kami tidak ingin agama kami diperlakukan dengan tidak semestinya. Dari semua penolakan, demonstrasi, somasi, dal lain-lain, hanya minta 2 hal.. ganti nama dan hilangkan Buddha rupang dalam resto. Itu saja.
Itu 2 hal yg sangat simple, yg tidak merugikan org, tidak menyakiti orang.
Tapi bagi umat Buddha yang tidak memeprmasalahkan agamanya dinodai, ya terserah mereka, dan mereka jangan mengganggu umat yg mau membela agamanya.
Mereka bisa diam agamanya dinodai, tapi kenapa mereka tidak bisa diam melihat orang yang membela agamanya? Itu tandanya mereka sok pamer dengan pengetahuan agamanya yg mereka yakini telah tinggi ilmunya. Jika memang mau diam, maka dalam hal apapun harus diam, tidak berkomentar. Kalo di satu sisi diam soal BB, di sisi lain ribut mencela orang yang membela agamanya, mencela org dgn mengatakan fanatik agamanya, mencela orang dengan mengatakan sembahyang patung. hahahaha kurasa bagi yang pintar bisa menilai.
BS, LS harus sadar itu salah, kalau benar tentu tindakan mereka telah didukung semua gol Buddhist.
Saya tahu banyak kaki tangan BS dan LS di forum ini. Sebaiknya bukan membela teman, tetapi membela lah mana yang benar.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: lykim176 on 03 April 2009, 03:39:53 PM
Ini contoh korban provokasi politik dengan embel2 agama:

jangan pilih PDIP atau megawati, walaupun dulu sy orang PDIP , tapi untuk tahun ini ngak bakal pilih yg tidak menghormati agama orang lain


=))  baru nyadar, bener juga.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: nyanadhana on 03 April 2009, 03:44:15 PM
Tapi bagi umat Buddha yang tidak memeprmasalahkan agamanya dinodai, ya terserah mereka, dan mereka jangan mengganggu umat yg mau membela agamanya.
Mereka bisa diam agamanya dinodai, tapi kenapa mereka tidak bisa diam melihat orang yang membela agamanya? Itu tandanya mereka sok pamer dengan pengetahuan agamanya yg mereka yakini telah tinggi ilmunya. Jika memang mau diam, maka dalam hal apapun harus diam, tidak berkomentar. Kalo di satu sisi diam soal BB, di sisi lain ribut mencela orang yang membela agamanya, mencela org dgn mengatakan fanatik agamanya, mencela orang dengan mengatakan sembahyang patung. hahahaha kurasa bagi yang pintar bisa menilai.


tapi tindakan anda menodai semua umat beragama Buddha di Indonesia dengan tindakan tidak patut yang tidak mencerminkan orang yang mengerti Dhamma dengan baik melainkan hanya cung cung cep. sadarkah tindakan anda membuat kami yang diam menjadi malu beragama Buddha? hanya karena setiap kalian ribut,demo,segala macam sama sekali bukan membela Buddhism tapi membela rasa marah,dengki,benci kalian terhadap seorang oknum?

satu hal,belum lagi saya berbicara mengenai parpol yang menunggangi kalian biar terkesan hebat membela agama Buddha. satu hal lagi belum kebongkar semua kejahatan yang pernah dilakukan di vihara,tindakan pelanggaran Vinaya,tindakan asusila, tindakan penggelapan dana,tindakan penyelewengan kekuasaan dengan memasukkan unsur agama Baru kedalam Buddhisme, dimanakah keadilan untuk kami yang beragama Buddha sedangkan kalian hanya diam dan sibuk ngurus eksternal.

Benahi dulu internal, katanya ga mau terlibat asusila,tapi masyarakat sekitar vihara bisa mengorek keterangan bahwa ketua sebuah vihara melakukan asusila. itu beresin,Buddha bar hanya sekorek upil aja, bisa dibilang busuknya ga sebau busuk dalam.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: nyanadhana on 03 April 2009, 03:48:19 PM
BS, LS harus sadar itu salah, kalau benar tentu tindakan mereka telah didukung semua gol Buddhist.
Saya tahu banyak kaki tangan BS dan LS di forum ini. Sebaiknya bukan membela teman, tetapi membela lah mana yang benar.


BS,LS entah singkatan apa lagi itu, yang kalian benci adalah personal,tapi kalian bawa nama semua umat Buddha , kalo jantan, hadapi face to face sama dia,seret ke pengadilan, bukan berteriak "Atas nama umat beragama Buddha" melainkan atas nama "isi nama kalian sendiri"

Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: coedabgf on 03 April 2009, 03:57:41 PM
hati-hati jangan dipengaruhi oleh oknum mengenai pemilu. lihat dengan jernih, pilih yang terbaik diantara yang ada. sebagai contoh, cara mencoblos mo digantikan dengan cara mencontreng, dikota besar saja yang tua-tua belum tentu semua bisa tulis apalagi di daerah-daerah terpencil. belum lagi tentang berita banyak dpt-dpt yang amburadul (misal ganda, triple peserta, dan berita total peserta dpt di daerah irian jaya, manipulasi atau bukan klo benar beritanya?)), belum lagi penyaluran bahan-bahan cetakannya yang kesannya amburadul dsbnya (apa akibatnya?). silahkan kita masing-masing bantu mengawasi.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: lykim176 on 03 April 2009, 04:02:24 PM
sebagai contoh, cara mencoblos mo digantikan dengan cara mencontreng
ini serius yah, khan bisa dijadikan bahan ke isengan contoh: dibuat kolom baru bersimbol palu arit.
kayanya mendingan di coblos aja deh.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: J.W on 03 April 2009, 04:09:46 PM
barusan aja baca postingan di hikmahbudhi..

Satu kata... MEMALUKAN.. Ngaku2 buddhis tapi bernada provokator.. triak2 "hancurkan"

Aiiizzzz......
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: lykim176 on 03 April 2009, 04:15:15 PM
^ itu kalo mo dibentuk FPB pasti yg no.1 mo gabung
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: K.K. on 03 April 2009, 04:15:49 PM
ini serius yah, khan bisa dijadikan bahan ke isengan contoh: dibuat kolom baru bersimbol palu arit.
kayanya mendingan di coblos aja deh.

Kalau ada kolom partai itu, pasti saya coblos ;D
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: J.W on 03 April 2009, 04:19:07 PM
ini serius yah, khan bisa dijadikan bahan ke isengan contoh: dibuat kolom baru bersimbol palu arit.
kayanya mendingan di coblos aja deh.

Kalau ada kolom partai itu, pasti saya coblos ;D


itukan partai komunikasi :D
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: K.K. on 03 April 2009, 04:28:04 PM
Kalau ada kolom partai itu, pasti saya coblos ;D


itukan partai komunikasi :D

Waktu jaman Soeharto dibuat seolah-olah itu partai yang mengerikan dengan simbol "senjata tajam". Sampai sekarang pun masih menjadi partai "antagonis" hehehe padahal palu adalah simbol industri dan arit adalah simbol agraris. Mereka menganjurkan keseimbangan antar keduanya.

Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: J.W on 03 April 2009, 04:31:30 PM
Kalau ada kolom partai itu, pasti saya coblos ;D


itukan partai komunikasi :D

Waktu jaman Soeharto dibuat seolah-olah itu partai yang mengerikan dengan simbol "senjata tajam". Sampai sekarang pun masih menjadi partai "antagonis" hehehe padahal palu adalah simbol industri dan arit adalah simbol agraris. Mereka menganjurkan keseimbangan antar keduanya.



Teringat dl wkt smu, guru sejarah menerangkan bahwa..palu melambangkan alat untuk memukul rata semua masyarakat sehingga tidak ada yg tinggi (kaya) n rendan (miskin). Begitu jg arit...akan 'memangkan' semua yg tmpak tinggi...
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: nyanadhana on 03 April 2009, 04:33:06 PM
barusan aja baca postingan di hikmahbudhi..

Satu kata... MEMALUKAN.. Ngaku2 buddhis tapi bernada provokator.. triak2 "hancurkan"

Aiiizzzz......

logo mereka aja Ganesha yang memutar roda Dhamma, kayaknya yang perlu diberesin juga mereka, sebenarnya Buddhist apa Hindu.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: purnama on 03 April 2009, 04:35:27 PM
tenang aja bro nyana kalo kagak ditutup tuh bb. Agama tetangga kita udah siap - siap bakar membakar tuh !.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Toni on 03 April 2009, 04:39:46 PM
Jika kalian ingin menyalahkan jangan salahkan pemilik bar nya tetapi salahkan pada aparatnya. Orang wong py duit, terserah dia mo buka apa aja. Tapi negara kita uda bobrok, rakyatnya pun ikut2an bobrok. Beginilah hasilnya.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: nyanadhana on 03 April 2009, 04:41:50 PM
tenang aja bro nyana kalo kagak ditutup tuh bb. Agama tetangga kita udah siap - siap bakar membakar tuh !.

kalo agama tetangga siap membakar, lebih malu dan terinjak2 lagi harga diri umat Buddha karena sekali lagi patung Buddha dihancurkan oleh mereka setelah Bamiyan.itulah akibat dari tindakan tanpa memperhatikan Brahmavihara : Metta,Karuna,Mudita,Upekkha.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: J.W on 03 April 2009, 04:48:37 PM
barusan aja baca postingan di hikmahbudhi..

Satu kata... MEMALUKAN.. Ngaku2 buddhis tapi bernada provokator.. triak2 "hancurkan"

Aiiizzzz......

logo mereka aja Ganesha yang memutar roda Dhamma, kayaknya yang perlu diberesin juga mereka, sebenarnya Buddhist apa Hindu.

Melecehkan dan menodai sang buddha...  ^-^  ;D
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: nyanadhana on 03 April 2009, 04:51:11 PM
Pernahkah merenungkan?
1. Pernahkah Buddha Bar bertujuan mempermalukan agama Buddha?
2. Pernahkah Buddha Bar mengajak umat Buddha datang ke bar?
3. Pernahkah Buddha Bar menyruh anda tidak usah ke vihara tapi ke bar saja?
4. Pernahkah Buddha Bar menyuruh anda menyembah patung di dalam bar tersebut?

lalu bedakan tiba2 anda merasa marah dan berkata ribuan umat beragama Buddha marah karena ada patung Buddha dalam bar. lalu anda mulai mengusut siapa oknum yang membantu, lalu anda mengatakan saya membela agama Buddha?

lalu ada aliran tidak jelas asal usulnya mengklaim diri sebagai agama Buddha ,kok kalian tidak marah?sampai kitab suci dan sutta Buddha diputar balikkan ,anda tidak marah?

hanya sesuatu yang terlihat seperti gajah,anda marah,sesuatu yang halus dan lebih parasit tapi anda tidak melakukan apa2.

lalu , beberapa bhikkhu pelanggar vinaya kenapa diproteksi oleh vihara untuk menjaga nama baik vihara tersebut? kasus homoseksual,kasus pengambilan dana vihara untuk menghidupi keluarga, bhikkhu seperti ini bukanlah bhikkhu yang harus dihormati,lalu kalian tidak marah malah membungkukan badan lagi?

lalu lalu lalu ah kita yang beragama Buddha ternyata lebih terinjak2 di dalam daripada oleh orang Prancis hanya saja ntah tujuan mereka marah karena apa?mereka tidak menyadari sebenarnya bukan karena faktor luar,agama Buddha rusak.melainkan faktor dalam.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: nyanadhana on 03 April 2009, 04:53:37 PM
di dalam demo itu,saya lebih yakin 10 orang berteriak karena dosa, 100 orang di belakang berteriak karena moha.dan sisanya lobha dengan terus kompor2in.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: K.K. on 03 April 2009, 04:58:07 PM
Pernahkah merenungkan?
1. Pernahkah Buddha Bar bertujuan mempermalukan agama Buddha?
2. Pernahkah Buddha Bar mengajak umat Buddha datang ke bar?
3. Pernahkah Buddha Bar menyruh anda tidak usah ke vihara tapi ke bar saja?
4. Pernahkah Buddha Bar menyuruh anda menyembah patung di dalam bar tersebut?

lalu bedakan tiba2 anda merasa marah dan berkata ribuan umat beragama Buddha marah karena ada patung Buddha dalam bar. lalu anda mulai mengusut siapa oknum yang membantu, lalu anda mengatakan saya membela agama Buddha?

lalu ada aliran tidak jelas asal usulnya mengklaim diri sebagai agama Buddha ,kok kalian tidak marah?sampai kitab suci dan sutta Buddha diputar balikkan ,anda tidak marah?

hanya sesuatu yang terlihat seperti gajah,anda marah,sesuatu yang halus dan lebih parasit tapi anda tidak melakukan apa2.

lalu , beberapa bhikkhu pelanggar vinaya kenapa diproteksi oleh vihara untuk menjaga nama baik vihara tersebut? kasus homoseksual,kasus pengambilan dana vihara untuk menghidupi keluarga, bhikkhu seperti ini bukanlah bhikkhu yang harus dihormati,lalu kalian tidak marah malah membungkukan badan lagi?

lalu lalu lalu ah kita yang beragama Buddha ternyata lebih terinjak2 di dalam daripada oleh orang Prancis hanya saja ntah tujuan mereka marah karena apa?mereka tidak menyadari sebenarnya bukan karena faktor luar,agama Buddha rusak.melainkan faktor dalam.

Mungkin karena... simbol jauh lebih penting daripada Dhamma-Vinaya itu sendiri? ;D
Simbol di tempat "tidak sesuai" itu menginjak "ego" sebagai umat Buddha. Kalau ego sudah bermain, dhamma-vinaya mah tinggal bualan saja. Ga penting...

Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: J.W on 03 April 2009, 04:58:20 PM
di dalam demo itu,saya lebih yakin 10 orang berteriak karena dosa, 100 orang di belakang berteriak karena moha.dan sisanya lobha dengan terus kompor2in.
dan sisa sisanya lg demi nasi bungkus n harep2 bisa masuk tipi ;D
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: K.K. on 03 April 2009, 05:08:19 PM
BTW, demo2 ini masih lanjut ga sampai hari ini?
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: nyanadhana on 03 April 2009, 05:11:31 PM
terakhir  bakar kim coa di depan Buddha bar sebagai pengganti bakar ban...
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: nyanadhana on 03 April 2009, 05:12:49 PM
Pernahkah merenungkan?
1. Pernahkah Buddha Bar bertujuan mempermalukan agama Buddha?
2. Pernahkah Buddha Bar mengajak umat Buddha datang ke bar?
3. Pernahkah Buddha Bar menyruh anda tidak usah ke vihara tapi ke bar saja?
4. Pernahkah Buddha Bar menyuruh anda menyembah patung di dalam bar tersebut?

lalu bedakan tiba2 anda merasa marah dan berkata ribuan umat beragama Buddha marah karena ada patung Buddha dalam bar. lalu anda mulai mengusut siapa oknum yang membantu, lalu anda mengatakan saya membela agama Buddha?

lalu ada aliran tidak jelas asal usulnya mengklaim diri sebagai agama Buddha ,kok kalian tidak marah?sampai kitab suci dan sutta Buddha diputar balikkan ,anda tidak marah?

hanya sesuatu yang terlihat seperti gajah,anda marah,sesuatu yang halus dan lebih parasit tapi anda tidak melakukan apa2.

lalu , beberapa bhikkhu pelanggar vinaya kenapa diproteksi oleh vihara untuk menjaga nama baik vihara tersebut? kasus homoseksual,kasus pengambilan dana vihara untuk menghidupi keluarga, bhikkhu seperti ini bukanlah bhikkhu yang harus dihormati,lalu kalian tidak marah malah membungkukan badan lagi?

lalu lalu lalu ah kita yang beragama Buddha ternyata lebih terinjak2 di dalam daripada oleh orang Prancis hanya saja ntah tujuan mereka marah karena apa?mereka tidak menyadari sebenarnya bukan karena faktor luar,agama Buddha rusak.melainkan faktor dalam.

Mungkin karena... simbol jauh lebih penting daripada Dhamma-Vinaya itu sendiri? ;D
Simbol di tempat "tidak sesuai" itu menginjak "ego" sebagai umat Buddha. Kalau ego sudah bermain, dhamma-vinaya mah tinggal bualan saja. Ga penting...



kalo cuman karena simbol saja,kok mereka ga demo dirinya sendiri yah pake arca Ganesha yang memutar roda Dhamma?emang Buddha disamain dengan gajah item dengan 4 tangan?
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: K.K. on 03 April 2009, 05:21:19 PM
terakhir  bakar kim coa di depan Buddha bar sebagai pengganti bakar ban...

Kejadiannya kapan?


kalo cuman karena simbol saja,kok mereka ga demo dirinya sendiri yah pake arca Ganesha yang memutar roda Dhamma?emang Buddha disamain dengan gajah item dengan 4 tangan?
:))
Mungkin simbol Ganesha tidak mengena ke "ego"-nya saja.

Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: J.W on 03 April 2009, 05:29:12 PM
Jangan2 diasumsikan tuh gajah adalah gajah yg muncul dlm mimpi ratu mahamaya  :))
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: hatRed on 03 April 2009, 05:31:37 PM
gajah dalam mimpi sang baginda ratu adalah gajah putih bukan gajah dekil :P
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: J.W on 03 April 2009, 05:57:32 PM
gajah dalam mimpi sang baginda ratu adalah gajah putih bukan gajah dekil :P
Yahh..dikiraen saudaranya mgkn :P
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: nyanadhana on 03 April 2009, 07:01:09 PM
Jangan2 diasumsikan tuh gajah adalah gajah yg muncul dlm mimpi ratu mahamaya  :))

tuh gajah putih,kok bisa item dan 4 tangan?
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: wen78 on 03 April 2009, 07:04:14 PM
ini serius yah, khan bisa dijadikan bahan ke isengan contoh: dibuat kolom baru bersimbol palu arit.
kayanya mendingan di coblos aja deh.

Kalau ada kolom partai itu, pasti saya coblos ;D

wah... kita sama donk :))
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: ENCARTA on 03 April 2009, 08:10:11 PM
tradisi gajah kan juga dari bawaan hindu yah :hammer:
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Wolvie on 03 April 2009, 08:22:40 PM
Jika kalian ingin menyalahkan jangan salahkan pemilik bar nya tetapi salahkan pada aparatnya. Orang wong py duit, terserah dia mo buka apa aja. Tapi negara kita uda bobrok, rakyatnya pun ikut2an bobrok. Beginilah hasilnya.
Ya, aku juga kepikiran hal yang sama. BB bisa dibuka di Indonesia yang katanya negara Pancasila itu ya sedikit banyak mencerminkan moralitas bangsanya juga. Malaysia, Singapura, dan Thailand aja bisa dengan tegas menolak BB tanpa diracuni orang2 yang merasa paling tahu Dharma, tanpa proses bertele2, di Indonesia kok bisa dengan mulusnya berdiri (kalo diriin Vihara apa bisa secepat itu ya ijinnya keluar). Coba aja di sini, BB malah didukung habis2an oleh orang yang, katakanlah buddhist. Masalahnya memang bukan buddhist atau non-buddhist, tapi lebih ke moralnya itu. Bisa aja buddhist tapi bobrok moralnya. Ya, jadi beginilah hasilnya. Hebat juga ya seorang Raymond Visan bisa memecah belah umat di Indonesia.

Gw sendiri pun udah speechless dengan orang2 pro BB atau yang memojokkan mereka yang memperjuangkan keyakinannya. Biarlah akhirnya hukum karma yang menentukan, buat semuanya.

Di Indonesia memang surganya orang mau berbuat bejat dengan embel2 kebebasan berekspresi atau pemutarbalikkan hukum maupun nilai2 agama, mulai dari korupsi, pembuatan dan peredaran narkoba yang tumbuh subur, malah sekarang jadi pangsa pasar utama narkotika (di dunia), pembalakan hutan. Di pihak setiap orang2 jahat (yang mau melakukan aksinya di Indonesia) selalu ada ardent supporter.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: kullatiro on 03 April 2009, 08:29:46 PM
hmm, rasanya mesti kita bedakan antara yang duniawi dan yang bermaksud melepas duniawi. saat ini umat awam banyak yang hidup dalam ranah duniawi dalam hal ini adalah salah satu reality yang kita bisa terima bila kita berdiam saja.

saya akan mengingat kan akan sebuah pernyataan dari seorang yahudi yang lepas dari pembantaian jerman, pada awal mulanya mereka menyerang kaum minoritas saya berpikir itu bukan saya dan kaum saya dan tidak akan terjadi pada saya, kemudian mereka menyerang / menangkapi tetangga saya toh bukan saya, ketika  saya di serang sudah tidak ada siapa siapa lagi yang bisa berbicara untuk saya dan kaum saya. ( kira kira seperti itu).

tentu saja kita mempunyai pilihan,

 tentu ada yang berkata biarkan saja mereka akan menerima hukum kamma dll.

tapi ada yang akan berkata mari kita bersatu dan kumpulkan kekuatan bersama agar tragedi ini tidak akan berulang lagi terus menerus pada waktu yang akan datang.

apakah anda ikut seperti kaum yahudi itu menuju ladang pembantaian atau anda bisa bersuara agar tidak hanya anda atau kaum anda tapi umat minoritas lain nya dapat anda lindungi.

Pemilik yang mempunyai saham di Buddha Bar disebut-sebut adalah Puan Maharani, Renny Sutiyoso, Djan Farid dan Peter F Sondakh.

http://www.detiknews.com/read/2009/03/02/160628/1092950/10/nama-buddha-bar-akan-diubah

satu lagi di majalah chinatown edisi terbaru memang di beritakan bahwa megabudho memperotes akan adanya buddha bar tapi kalian bisa liat juga bersebelahan dari berita itu ada informasi tentang adanya vodka party silahkan liat sendiri sperti apa gambar tuh vodka party nya?.

deleted... Tolong jangan kampanye di sini! - gachapin

yahh.

Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Wolvie on 03 April 2009, 09:02:06 PM
 [at] daimond: Ya, maksud gw menyatakan biarlah akhirnya hukum karma yang menentukan bukan berarti pasrah. Gw paham betul kok kalo karma bukan berarti pasrah/pasif. Setuju sama pernyataan Anda, tiap orang punya pilihan. Makanya sy bilang, untuk semuanya.

Sungguh cerita yang menginspirasi (tentang pilihan hidup).

Lho, bukannya Puan sudah membantah, bahwa dirinya bukan pemilik BB?
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: coedabgf on 03 April 2009, 09:07:30 PM
ada pemberitaan puan maharani melalui kuasa hukumnya menyatakan bukan pemilik, coba cari pada isi topik ini kayaknya ada kutipannya.
Tuh kan... ketahuan akhirnya ada pesan sponsor. memang elite sponsornya untuk urusan ini ada dukungan kebijakan politik gak... melalui sedikit saja memberi pernyataan atau diam-diam saja (gak tahu)?

.................
Kenyataan kebijakan sekarang adalah memberi sedikit, menghisap banyak orang kecil.
Dengan alasan demokrasi, warna kebhinnekaan indonesia digerogoti sedikit demi sedikit bisa berubah menjadi kelam

Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Mr.Jhonz on 03 April 2009, 10:23:02 PM
 [at] nyanadhana
postingan anda bagai setitik embun di padang gurun
_/\_

Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: K.K. on 04 April 2009, 09:05:06 AM
hmm, rasanya mesti kita bedakan antara yang duniawi dan yang bermaksud melepas duniawi. saat ini umat awam banyak yang hidup dalam ranah duniawi dalam hal ini adalah salah satu reality yang kita bisa terima bila kita berdiam saja.

Ini menarik. Saya tidak bicara "bisa atau tidak" melepaskan duniawi sekarang, tetapi jika tidak punya maksud melepaskan kemelekatan, kebencian dan kebodohan bathin, lalu apa tujuan seseorang belajar ajaran Buddha?


Quote
saya akan mengingat kan akan sebuah pernyataan dari seorang yahudi yang lepas dari pembantaian jerman, pada awal mulanya mereka menyerang kaum minoritas saya berpikir itu bukan saya dan kaum saya dan tidak akan terjadi pada saya, kemudian mereka menyerang / menangkapi tetangga saya toh bukan saya, ketika  saya di serang sudah tidak ada siapa siapa lagi yang bisa berbicara untuk saya dan kaum saya. ( kira kira seperti itu).

tentu saja kita mempunyai pilihan,
Jadi pembantaian etnis dan penempatan patung di bar disama-ratakan sebagai "penyerangan"?



Quote
tentu ada yang berkata biarkan saja mereka akan menerima hukum kamma dll.

tapi ada yang akan berkata mari kita bersatu dan kumpulkan kekuatan bersama agar tragedi ini tidak akan berulang lagi terus menerus pada waktu yang akan datang.
Tragedi yang mana yah? Apakah dengan adanya patung di Bar, lalu umat Buddha jadi terpengaruh hidupnya misalnya hartanya disita, disuruh kerja paksa, tidak boleh beribadah, tidak boleh belajar dharma dan lain-lain?
Ataukah tragedi itu maksudnya kesedihan sebagian orang yang tidak bisa terima kenyataan bahwa dunia tidak selalu adil & indah seperti dongeng di mana semua orang saling menghargai?

Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: K.K. on 04 April 2009, 09:14:07 AM
Ya, aku juga kepikiran hal yang sama. BB bisa dibuka di Indonesia yang katanya negara Pancasila itu ya sedikit banyak mencerminkan moralitas bangsanya juga. Malaysia, Singapura, dan Thailand aja bisa dengan tegas menolak BB tanpa diracuni orang2 yang merasa paling tahu Dharma, tanpa proses bertele2, di Indonesia kok bisa dengan mulusnya berdiri (kalo diriin Vihara apa bisa secepat itu ya ijinnya keluar). Coba aja di sini, BB malah didukung habis2an oleh orang yang, katakanlah buddhist. Masalahnya memang bukan buddhist atau non-buddhist, tapi lebih ke moralnya itu. Bisa aja buddhist tapi bobrok moralnya. Ya, jadi beginilah hasilnya. Hebat juga ya seorang Raymond Visan bisa memecah belah umat di Indonesia.

Gw sendiri pun udah speechless dengan orang2 pro BB atau yang memojokkan mereka yang memperjuangkan keyakinannya. Biarlah akhirnya hukum karma yang menentukan, buat semuanya.

Di Indonesia memang surganya orang mau berbuat bejat dengan embel2 kebebasan berekspresi atau pemutarbalikkan hukum maupun nilai2 agama, mulai dari korupsi, pembuatan dan peredaran narkoba yang tumbuh subur, malah sekarang jadi pangsa pasar utama narkotika (di dunia), pembalakan hutan. Di pihak setiap orang2 jahat (yang mau melakukan aksinya di Indonesia) selalu ada ardent supporter.

Silahkan protes dengan negosiasi atau lewat jalur hukum. Jangan merengek-rengek di tengah jalan atas nama dharma dan mengancam dengan hukum karma. Memangnya anda pikir hanya orang lain yang kena hukum karma dan anda (yang menurut anda, adalah pendekar dharma) sendiri tidak kena hukum karma?

Kalau orang menentang dengan dalih dharma, anda bilang sok tahu dharma. Apa anda tidak berkaca sendiri anda sok tahu atau tidak dengan mengancam orang lain akan hukum karma? Atau memang hanya sebatas itulah manfaat yang anda dapat dari belajar ajaran Buddha?

Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: xenocross on 04 April 2009, 09:40:58 AM
http://www.tempointeraktif.com/hg/nusa/2009/04/02/brk,20090402-167996,id.html

Merek Dagang Buddha Bar Bisa Dicabut
Kamis, 02 April 2009 | 16:10 WIB


TEMPO Interaktif, Jakarta: Merek dagang Buddha Bar yang sudah didaftarkan di kantor Direktorat Jendral Hak Kekayaan dan Intelektual terancam dicabut.

"Apa pun (ijin merek) bisa dicabut,"kata Andi N. Someng, Direktur jendral HAKI usai menemui perwakilan Forum Anti Buddha Bar di kantornya, Kamis (2/4).

Andi mengatakan pihaknya akan memanggil pihak terkait termasuk Pemda DKI pemberi ijin usaha dan pengusahanya. "Kami akan bekerja dalam 14 hari sesuai hasil kesepakatan dalam pertemuan, mudah-mudahan ini cepat teratasi,"kata Andi.

Nama Buddha Bar sendiri tercatat di Ditjen HAKI menurut Andi pada Januari 2009 lalu.

Jika dalam kurun 14 hari ijin merek tidak dicabut, maka FABB seperti dikatakan oleh salah seorang penggeraknya Ponijan Liaw, akan mengerahkan massa yang lebih besar lagi.

"Seluruh ummat Budha Indonesia akan turun ke jalan,"kata Ponijan.

Sementara itu, kuasa hukum umat Budha Sunarjo Sumargono mengatakan dalam pertemuan tersebut Ditjen HAKI juga mengakui adanya kelalaian menyangkut pemberian ijin merek dagang.

Apalagi jelas-jelas dalam Konvensi Paris 1883 tentang hak kekayaan industrial terkandung muatan tidak boleh ada merek yang mengandung unsur agama atu meresahkan kehidupan sosial masyarakat.

"Indonesia adalah salah satu anggota WTO yang notabene harus tunduk kepada konvensi itu,"kata Sunarjo.

Bikhu Virya Dharma Sekjend Sangha Mahayana Indonesia yang turut hadir dalam pertemuan tersebut mengatakan bahwa agama tidak boleh dibisniskan dan diperdagangkan.

"Ini juga bertentangan dengan UUD 45, Budha juga diakui sebagai agama di Indonesia,"kata Biksu Virya.

Setelah pertemuan antara Ditjen HAKI, FABB kemudian menuliskan petisi mengenai penolakan merek Buddha Bar dan mendesak Ditjend HAKI membatalkan merek dagang tersebut.

Petisi itu ditandatangi perwakilan organisasi-organisasi umat Buddha terdiri dari Sangha Agung Indonesia (Sagin), Sangha Theravada Indonesia (STI), Sangha Mahayana Indonesia (SMI), Majelis Budddhayana Indonesia (MBI), Majelis Agama Buddha Theravada Indonesia (Magabuddhi) dan Majelis Agama Buddha Tridharma.

AYU CIPTA
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: xenocross on 04 April 2009, 09:51:07 AM
30/03/09 14:18
Demo Buddha Bar di Kedubes Prancis


Jakarta, (ANTARA News) - Ratusan orang menggelar aksi demonstrasi untuk menolak keberadaan Buddha Bar di depan Kedutaan Besar Prancis di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Senin.

Menurut koordinator aksi, Eko Nugroho, kepada wartawan di Jakarta, Senin, unjuk rasa di depan Kedubes Prancis itu dilakukan karena perusahaan yang mengeluarkan lisensi Buddha Bar berasal dari negara tersebut.

Para pengunjuk rasa membawa spanduk yang intinya mengecam munculnya Buddha Bar yang dinilai melanggar norma-norma kesusilaan dan keagamaan.

Para pendemo yang mengaku tergabung dalam Kesatuan Umat Beragama Tolak Buddha Bar berasal dari sejumlah ormas lintas agama.

Aksi unjuk rasa tersebut berjalan dengan tertib, dan sejumlah perwakilan demonstran diterima oleh pihak Kedubes Prancis.

Eko memaparkan, pertemuan antara kedua belah pihak itu menghasilkan keinginan dari pihak Kedubes Prancis untuk memperingatkan pihak pemberi lisensi Buddha Bar agar tidak mengganggu hubungan baik yang telah terjalin antara Indonesia dan Prancis.

Namun, lanjutnya, pihak Kedubes juga mengemukakan bahwa pemerintah Prancis tidak bisa mengintervensi keberadaan Buddha Bar dan mempersilakan bila para pendemo berkehendak untuk mengajukan tuntutan atau gugatan hukum terkait hal tersebut.

Aksi demonstrasi tersebut sempat memacetkan arus lalu lintas di Jalan MH Thamrin antara lain karena para pengunjuk rasa membawa sekitar 20 bus yang menjadi alat transportasi mereka.

Sebelum menuju Kedubes Prancis, Kesatuan Umat Beragama Tolak Buddha Bar juga berdemonstrasi di depan Gedung DPRD DKI dengan harapan agar pihak legislatif dapat menekan Pemprov DKI untuk menolak keberadaan Buddha Bar.(*)
http://www.antara.co.id/arc/2009/3/30/demo-buddha-bar-di-kedubes-prancis/
-------------------------------------------------------------------------------

Kedubes Prancis Janji Peringatkan Pengusaha Buddha Bar
Novi Christiastuti Adiputri - detikNews

Jakarta - Pendemo Antibuddha Bar akhirnya ditemui pihak Kedubes Prancis. Dalam pertemuan itu, staf Kedubes Prancis berjanji akan memberikan peringatan kepada pengusaha Buddha Bar.

"Pemerintah Prancis menjanjikan akan memperingatkan pengusaha-pengusaha bahwa Buddha Bar menggangu hubungan antar negara," kata koordinator pengunjuk rasa Eko Nugroho usai diterima pihak Kedubes Prancis, di Kedubes Prancis, Jl Sunda, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (30/3/2009).

Pihak pendemo Buddha Bar bertemu dengan salah seorang staf Kedubes bernama Roux. Pendemo dipersilakan melalui jalur hukum internasional bila ingin mengajukan tuntutan. "Pemerintah Prancis tidak terlibat, ini urusan pengusaha Prancis," jelas Eko.

Eko menjelaskan, rencananya mereka juga akan melanjutkan persoalan ini ke PBB. Pertemuan dengan Kedubes Prancis dilakukan selama 1 jam sejak pukul 12.00 WIB.

Kemudian sekitar 500 orang pendemo ini bergerak menuju kantor Dinas Pariwisata, untuk berunjuk rasa mengenai pemberian izin gedung cagar budaya menjadi restoran. "Kita meminta pertanggungjawaban atas izin Buddha Bar," tambahnya.

Selain itu mereka juga mempersoalkan ucapan Kepala Dinas Pariwisata Arie Budiman di salah satu media yang justru mengartikan bar sebagai tiang. "Jadi dia menganggap Buddha Bar itu tiang Buddha. Maksudnya apa itu?" tutupnya.

(ndr/iy)
http://www.detiknews.com/read/2009/03/30/135305/1107123/10/kedubes-prancis-janji-peringatkan-pengusaha-buddha-bar
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: hatRed on 04 April 2009, 10:18:36 AM
sudah berapa hari/minggu/bulan Buddha bar di somasi...

kok masih belom ada tanda2 perbaikan ya?
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: an_atta on 04 April 2009, 11:41:53 AM
Pernahkah merenungkan?
1. Pernahkah Buddha Bar bertujuan mempermalukan agama Buddha?
2. Pernahkah Buddha Bar mengajak umat Buddha datang ke bar?
3. Pernahkah Buddha Bar menyruh anda tidak usah ke vihara tapi ke bar saja?
4. Pernahkah Buddha Bar menyuruh anda menyembah patung di dalam bar tersebut?

lalu bedakan tiba2 anda merasa marah dan berkata ribuan umat beragama Buddha marah karena ada patung Buddha dalam bar. lalu anda mulai mengusut siapa oknum yang membantu, lalu anda mengatakan saya membela agama Buddha?

 Nanti kalau saya sudah punya anak & cucu kalo mereka yg msh remaja bingung dgn image Buddha yg ada di vihara dan juga ada di bar, kiranya Sdr Nyanadhana berkenan utk memberikan penjelasan kpd mereka sampai mereka bener2 jelas dan tidak mengasosiasikan Buddha dengan sebuah bar.
Anumodana sebelumnya.

lalu ada aliran tidak jelas asal usulnya mengklaim diri sebagai agama Buddha ,kok kalian tidak marah?sampai kitab suci dan sutta Buddha diputar balikkan ,anda tidak marah?


hanya sesuatu yang terlihat seperti gajah,anda marah,sesuatu yang halus dan lebih parasit tapi anda tidak melakukan apa2.

Mohon maaf, kl utk pengetahuan Agama Buddha selain aliran Theravada, saya tidak terlalu mengerti karena ngebingungin jg aliran byk begitu.

lalu , beberapa bhikkhu pelanggar vinaya kenapa diproteksi oleh vihara untuk menjaga nama baik vihara tersebut? kasus homoseksual,kasus pengambilan dana vihara untuk menghidupi keluarga, bhikkhu seperti ini bukanlah bhikkhu yang harus dihormati,lalu kalian tidak marah malah membungkukan badan lagi?

Terus terang saya juga baru tahu ada kejadian2 seperti itu di vihara, ada homoseksual pula....
Kiranya kl Sdr. Nyanadhana tdk keberatan , bisa diberitahu Bhikkhunya yg mana? jadi saya ngga akan membungkukkan badan lg di hadapan Bhikkhu tsb.

lalu lalu lalu ah kita yang beragama Buddha ternyata lebih terinjak2 di dalam daripada oleh orang Prancis hanya saja ntah tujuan mereka marah karena apa?mereka tidak menyadari sebenarnya bukan karena faktor luar,agama Buddha rusak.melainkan faktor dalam.[/color]

dalemnya udah rusak (menurut postingan Sdr Nyanadhana di atas, karena sy jg tdk tahu, blm ehipassiko) sekarang dampak dari tindakan pihak luar dpt mengacaukan image Buddha dgn sebuah Bar yg bukan tdk mungkin membuat anak cucu sebagian dari kita bingung.
Kacau luar dalem....

mohon maaf jika ada kata2 yg kurang berkenan.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: ENCARTA on 04 April 2009, 12:06:38 PM
ha... lotus didepan mata tidak kelihatan. bau tai yg jauh kecium juga
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: lykim176 on 04 April 2009, 12:42:41 PM
Nanti kalau saya sudah punya anak & cucu kalo mereka yg msh remaja bingung dgn image Buddha yg ada di vihara dan juga ada di bar, kiranya Sdr Nyanadhana berkenan utk memberikan penjelasan kpd mereka sampai mereka bener2 jelas dan tidak mengasosiasikan Buddha dengan sebuah bar.
Anumodana sebelumnya.
[/color]

Ah Gitu doang pake acara bingung. demo aja tuh skalian pepatah yang berbunyi "kalau kau bertemu Buddha, bunuh saja dia !"
cari biangnya yang pertama ngomong gitu, tuntut skalian anak, cucu dan cicit-cicitnya.
lapor ke PBB skalian.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: hartono238 on 04 April 2009, 01:11:46 PM
http://upload.kapanlagi.com/h/20090403002659_XX1_copy_49d4f5634f787.jpg   -->klik klik, bebas virus
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: lykim176 on 04 April 2009, 01:16:08 PM
iut foto apa yah? jelasin dong
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: an_atta on 04 April 2009, 02:52:54 PM
lalu ada aliran tidak jelas asal usulnya mengklaim diri sebagai agama Buddha ,kok kalian tidak marah?sampai kitab suci dan sutta Buddha diputar balikkan ,anda tidak marah?
Quote

ha... lotus didepan mata tidak kelihatan. bau tai yg jauh kecium juga


Ini ya aliran yang wangi lotus ??
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Wolvie on 04 April 2009, 08:49:50 PM
Biarlah akhirnya hukum karma yang menentukan, buat semuanya.

Silahkan protes dengan negosiasi atau lewat jalur hukum. Jangan merengek-rengek di tengah jalan atas nama dharma dan mengancam dengan hukum karma. Memangnya anda pikir hanya orang lain yang kena hukum karma dan anda (yang menurut anda, adalah pendekar dharma) sendiri tidak kena hukum karma?

Kalau orang menentang dengan dalih dharma, anda bilang sok tahu dharma. Apa anda tidak berkaca sendiri anda sok tahu atau tidak dengan mengancam orang lain akan hukum karma? Atau memang hanya sebatas itulah manfaat yang anda dapat dari belajar ajaran Buddha?
Idihh, galak amat. Makanya baca dong, kan aku dah bilang buat semuanya (ga ada kubilang, eh entar yang bela BB begini2 lho atau yang anti BB entar jadi a, b, c, d). Buat semuanya, bukan buat tertentu, gitu. Lagian sy nyebut gitu karmanya yang bagaimana? Yang buruk, baik, atau yang mana?? . Jadi siapa tuh yang ngancem2 pake hukum karma?? Atau ada yang merasa terancam nih?? ^-^

Aku ga ngaku2 sbg pendekar Dharma tuh, tapi terimakasih muncul anggapan demikian dari Anda :P.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Shining Moon on 04 April 2009, 11:56:54 PM
Ngapain berantem sendiri? Kalo mau pro, ya pro. Kalo kontra, ya kontra. Gitu aja kok repot2...
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: an_atta on 05 April 2009, 09:29:29 AM
yo i, masalahnya kl ada dampak tdk baik dr BB buat keturunan Buddhist y.a.d., yg skrg keberadaan BB itu disupport sm yg pro, boleh dong gw minta nasihat dr mereka gmn cara beresinnya.



 Nanti kalau saya sudah punya anak & cucu kalo mereka yg msh remaja bingung dgn image Buddha yg ada di vihara dan juga ada di bar, kiranya Sdr Nyanadhana berkenan utk memberikan penjelasan kpd mereka sampai mereka bener2 jelas dan tidak mengasosiasikan Buddha dengan sebuah bar.
Anumodana sebelumnya.
[/color]

Ah Gitu doang pake acara bingung. demo aja tuh skalian pepatah yang berbunyi "kalau kau bertemu Buddha, bunuh saja dia !"
cari biangnya yang pertama ngomong gitu, tuntut skalian anak, cucu dan cicit-cicitnya.
lapor ke PBB skalian.

ini g ga tau nyambungnya gmn, tp g ga liat ada hub-nya antara pembahasan dampak BB dgn statement membunuh Buddha yg artinya jangan melekat bukan?

terus terang, yg no problem dgn keberadaan BB seharusnya sdh pny upekkha yg lbh baik dr g misalnya yg msh pny kekhawatiran thd BB sbg objek luar, tp kok cara ngomng yg pro BB itu ga menunjukkan upekkha yg lbh baik ya ??
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Riky_dave on 05 April 2009, 11:48:33 AM
Bagaimana pun setiap agama memiliki HAK dan KEWAJIBANNYA diLUAR HAL SPRITUAL..
Jadi hak2 tersebut harus dihormati OLEH seluruh masyarakat yang katanya MENGERTI tentang HUKUM..Apalagi di Indonesia adalah negara yang BERBASIS HUKUM,walau HUKUMnya sering TIDAK JELAS dan RANCU,rawan menjadi "makanan empuk" bagi para OKNUM" yang PINTAR memanfaatkan KELEMAHAN HUKUM..
Tapi diluar itu,JIKA ada orang yang merasa HAKnya telah dilecehkan secara HUKUM,maka itu boleh kan diajukan ke PENGADILAN?
Saya rasa yang harus dilihat dan dibicarakan sekarang adalah TENTANG REALITANYA,bukan TENTANG HUKUM KAMMANYA...Mungkin bagi sebagian orang,"ITU AKAN KENA KAMMANYA",bagaimana dengan sebagian orang yang "debu"nya masih banyak?
Bukankah perdebatan seperti ini tidak ada gunanya?
Bagaimana bila kita menghormati HUKUM MANUSIA yang telah ada,yang katanya UNTUK KEADILAN DAN KESEJAHTERAAN rakyat..
Semua SAMA dimata HUKUM... :)

Salam hangat,
Riky
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: ryu on 05 April 2009, 12:19:36 PM
Haihhhh.....
Aku sudah berhenti Angulimala, kamulah yang harus berhenti sekarang..... :D


Kalama Sutta :
4. "Sekarang, bagaimana pendapatmu, warga suku Kalama? Kalau keserakahan (lobha) timbul dalam diri seorang manusia, apakah itu membawa keuntungan atau kerugian?"
"Akan membawa kerugian, Yang Mulia."
"Sekarang, warga suku Kalama, seseorang yang serakah dicengkeram oleh keserakahan dan tidak dapat mengendalikan dirinya lagi; apakah orang itu tidak mungkin akan membunuh makhluk hidup, mengambil sesuatu yang tidak diberikan, melakukan perzinahan, mengucapkan kata-kata yang tidak benar, dan juga menyebabkan orang lain berbuat demikian; bukankah hal itu akan mengakibatkan kerugian dan penderitaan baginya untuk waktu yang lama?"
"Memang demikian, Yang Mulia."

5. "Sekarang, bagaimana pendapatmu, warga suku Kalama? Kalau kebencian (dosa) timbul dalam diri seorang manusia, apakah itu akan membawa keuntungan atau kerugian?"
"Akan membawa kerugian, Yang Mulia."
"Sekarang, warga suku Kalama, seseorang yang membenci, dicengkeram oleh kebencian dan tidak dapat mengendalikan dirinya lagi; apakah orang itu tidak mungkin akan membunuh makhluk hidup, mengambil sesuatu yang tidak diberikan, melakukan perzinahan, mengucapkan kata-kata yang tidak benar, dan juga menyebabkan orang lain berbuat demikian; bukankah hal itu akan mengakibatkan kerugian dan penderitaan baginya untuk waktu yang lama?"
"Memang demikian, Yang Mulia."

6. "Sekarang, bagaimana pendapatmu, warga suku Kalama? Kalau kegelapan batin (moha) timbul dalam diri seorang manusia, apakah itu akan membawa keuntungan atau kerugian?"
"Akan membawa kerugian, Yang Mulia."
"Sekarang, warga suku Kalama, seseorang yang diliputi kegelapan batin (moha), dicengkeram oleh kegelapan batin dan tidak dapat mengendalikan dirinya lagi; apakah orang itu tidak mungkin akan membunuh makhluk hidup, mengambil sesuatu yang tidak diberikan, melakukan perzinahan, mengucapkan kata-kata yang tidak benar, dan juga menyebabkan orang lain berbuat demikian; bukankah hal itu akan mengakibatkan kerugian dan penderitaan baginya untuk waktu yang lama?"
"Memang demikian, Yang Mulia."

7. "Kalau begitu, warga suku Kalama, bagaimana pendapatmu? Apakah hal-hal tersebut baik atau tidak baik?"
"Tidak baik, Yang Mulia."
"Apakah hal-hal tersebut tercela atau tidak tercela?"
"Tercela, Yang Mulia."
"Apakah hal-hal tersebut dibenarkan atau tidak dibenarkan oleh para Bijaksana?"
"Tidak dibenarkan, Yang Mulia."
"Kalau terus dilakukan, apakah itu akan mengakibatkan kerugian dan penderitaan?"
"Akan mengakibatkan kerugian dan penderitaan, Yang Mulia. Demikianlah pendapat kami."
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Wolvie on 05 April 2009, 03:39:20 PM
Ngapain berantem sendiri? Kalo mau pro, ya pro. Kalo kontra, ya kontra. Gitu aja kok repot2...

iya bener, thanks udah ngingetin. Cuma kok kadang2 ada kesan kalo beda pendapat ga boleh. Makanya ada yang nanggepin dengan "Silakan protes dengan... Jangan merengek2... dst". Jadi kalo ada pendapat lain itu artinya merengek2 ????? Kalo bicara karma artinya ngancam ????
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Sumedho on 06 April 2009, 06:10:37 AM
Buddha Bar Berdiri, Dirjen HAKI Langgar UU Sendiri
Minggu, 05 April 2009, 10:05:12 WIB
Laporan: Firardi Rozy

Jakarta, RMonline. Direktorat Jenderal Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) dinilai sudah melanggar UU HAKI, terkait dengan berdirinya Buddha Bar di Indonesia.

Menurut Ketua Pembina Forum Anti p*n*staan Agama (FAPA), Sunardjo Sumargono, pelanggaran yang telah dilakukan oleh Dirjen Haki itu, lantaran pasal 5 ayat a berbunyi, tidak memperbolehkan suatu usaha didaftarkan berunsur keagamaan.

Namun, hadirnya Buddha Bar berbanding balik dengan prakteknya. Pasalnya, Buddha Bar yang nyata-nyata membawa nama salah satu agama yang diakui Negara Indonesia, yaitu Budha masih terus berdiri kokoh.

"Buddha Bar juga melanggar Konvensi Paris 1883 dan WTO juga sudah direktifikasi oleh Indonesia", ungkapnya.

Padahal konvensi paris 1883 ditanda tangani 12 negara melarang menggunakan nama yang bersifat agama untuk industri dan merk dagang tetapi Buddha Bar didirikan dan terdaftar dinegara penyenggara konvensi yaitu Paris, Perancis, tempat Buddha Bar.

Bahkan Sunardjo menuturkan, ini satu bukti ini bagian dari pendukung protokol 17. Dimana protol 17 itu, salah satu skenario dari zionisme untuk menghancurkan suatu bangsa melalui konflik agama.

"Ini masuk skenario protokol 17", pungkasnya.

Sementara itu, Sunardjo menegaskan pihaknya akan memboikot Pemilu atau golput, apabila Buddha Bar tidak segera ditutup.

"Jika sebelum 9 April Buddha Bar dan ornamentnya tidak diganti atau ditutup maka FAPA akan menyerukan boikot Pemilu atau Golput", bebernya. [hta]
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: nyanadhana on 06 April 2009, 08:02:25 AM
"Jika sebelum 9 April Buddha Bar dan ornamentnya tidak diganti atau ditutup maka FAPA akan menyerukan boikot Pemilu atau Golput", bebernya.

apa hubungan BB dengan Pemilu yah...makin penasaran....
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: nyanadhana on 06 April 2009, 08:12:09 AM
Pernahkah merenungkan?
1. Pernahkah Buddha Bar bertujuan mempermalukan agama Buddha?
2. Pernahkah Buddha Bar mengajak umat Buddha datang ke bar?
3. Pernahkah Buddha Bar menyruh anda tidak usah ke vihara tapi ke bar saja?
4. Pernahkah Buddha Bar menyuruh anda menyembah patung di dalam bar tersebut?

lalu bedakan tiba2 anda merasa marah dan berkata ribuan umat beragama Buddha marah karena ada patung Buddha dalam bar. lalu anda mulai mengusut siapa oknum yang membantu, lalu anda mengatakan saya membela agama Buddha?

 Nanti kalau saya sudah punya anak & cucu kalo mereka yg msh remaja bingung dgn image Buddha yg ada di vihara dan juga ada di bar, kiranya Sdr Nyanadhana berkenan utk memberikan penjelasan kpd mereka sampai mereka bener2 jelas dan tidak mengasosiasikan Buddha dengan sebuah bar.
Anumodana sebelumnya.

lalu ada aliran tidak jelas asal usulnya mengklaim diri sebagai agama Buddha ,kok kalian tidak marah?sampai kitab suci dan sutta Buddha diputar balikkan ,anda tidak marah?


hanya sesuatu yang terlihat seperti gajah,anda marah,sesuatu yang halus dan lebih parasit tapi anda tidak melakukan apa2.

Mohon maaf, kl utk pengetahuan Agama Buddha selain aliran Theravada, saya tidak terlalu mengerti karena ngebingungin jg aliran byk begitu.

lalu , beberapa bhikkhu pelanggar vinaya kenapa diproteksi oleh vihara untuk menjaga nama baik vihara tersebut? kasus homoseksual,kasus pengambilan dana vihara untuk menghidupi keluarga, bhikkhu seperti ini bukanlah bhikkhu yang harus dihormati,lalu kalian tidak marah malah membungkukan badan lagi?

Terus terang saya juga baru tahu ada kejadian2 seperti itu di vihara, ada homoseksual pula....
Kiranya kl Sdr. Nyanadhana tdk keberatan , bisa diberitahu Bhikkhunya yg mana? jadi saya ngga akan membungkukkan badan lg di hadapan Bhikkhu tsb.

lalu lalu lalu ah kita yang beragama Buddha ternyata lebih terinjak2 di dalam daripada oleh orang Prancis hanya saja ntah tujuan mereka marah karena apa?mereka tidak menyadari sebenarnya bukan karena faktor luar,agama Buddha rusak.melainkan faktor dalam.[/color]

dalemnya udah rusak (menurut postingan Sdr Nyanadhana di atas, karena sy jg tdk tahu, blm ehipassiko) sekarang dampak dari tindakan pihak luar dpt mengacaukan image Buddha dgn sebuah Bar yg bukan tdk mungkin membuat anak cucu sebagian dari kita bingung.
Kacau luar dalem....

mohon maaf jika ada kata2 yg kurang berkenan.

Sdri titin yang baik...
mereka yang belajar Dhamma sebenarnya tidak perlu sebuah status,tempat ,dll sebagai sarana latihannya. mereka yang belajar Dhamma bekerja untuk kehidupan. adakah Sang Buddha menyebutkan Vihara saranam gacchami?
anak cucu anda tentu anda bisa memberi pengertian dengan menunjukkan mana yang baik dan buruk,mana yang bijaksana dan tidak bijaksana, selama ini kita selalu mengharapkan yang baik muncul,dan yang tidak baik,kita singkirkan...anda tahu ,dari yang tidak baik itulah kita bisa mengeluarkan perbandingan "ini yang baik".
posisi saya bukan membela BB atau agama Buddha, tapi melihat tujuan berdemo BB itu arahnya tidak jelas dan mengandung unsur kepentingan pribadi. itu yang saya sayangkan.
Hikmah Budhi berdemo dengan alasan Bar ditaruh patung dan ada nama buddha, apakah mereka berkaca...logo mereka bergambar gajah itam memutar roda Dhamma...lalu apakah umat Hindu harus marah?

anda mengkhawatirkan anak cucu anda pergi ke bar...ingatlah anicca....saya lebih takut lagi bila anak cucu saya pergi menemui seorang bhikkhu tapi beliau tidak menjalankan silanya dengan baik,mengajarkan Dhamma untuk berperang bukan berdamai, menyelewengkan dana namun anak cucu saya disuruh diam karena mengtuhankan seorang bhikkhu.

Dhamma itu adalah damai, penuh toleransi dan kita harus selalu ingat latihan kita akan Brahmavihara...Metta,Karuna,Mudita,Upekkha...apakah demo kalian membawa prinsip itu atau ada hal lain di belakangnya.

anda selaku umat Buddha layak marah,itu hak pribadi,namun jangan sampai marahnya berimbas pada hati kalian, Marah hanya akan membuat hati penuh dengki,benci,dendam...dan kita mengurung diri akan sesuatu hal yang kita sendiri tidak jelas arahnya kemana...
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Sumedho on 06 April 2009, 08:53:39 AM
"Jika sebelum 9 April Buddha Bar dan ornamentnya tidak diganti atau ditutup maka FAPA akan menyerukan boikot Pemilu atau Golput", bebernya.

apa hubungan BB dengan Pemilu yah...makin penasaran....
tak ada rotan, akar-pun jadi ;D
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: K.K. on 06 April 2009, 08:56:11 AM
Idihh, galak amat. Makanya baca dong, kan aku dah bilang buat semuanya (ga ada kubilang, eh entar yang bela BB begini2 lho atau yang anti BB entar jadi a, b, c, d). Buat semuanya, bukan buat tertentu, gitu. Lagian sy nyebut gitu karmanya yang bagaimana? Yang buruk, baik, atau yang mana?? . Jadi siapa tuh yang ngancem2 pake hukum karma?? Atau ada yang merasa terancam nih?? ^-^

Jangan suka muter2 dan munafik. Akui saja kalau memang pandangan anda adalah orang yang tidak menolak Buddha Bar menanam karma buruk.

Ya, aku juga kepikiran hal yang sama. BB bisa dibuka di Indonesia yang katanya negara Pancasila itu ya sedikit banyak mencerminkan moralitas bangsanya juga. Malaysia, Singapura, dan Thailand aja bisa dengan tegas menolak BB tanpa diracuni orang2 yang merasa paling tahu Dharma, tanpa proses bertele2, di Indonesia kok bisa dengan mulusnya berdiri (kalo diriin Vihara apa bisa secepat itu ya ijinnya keluar). Coba aja di sini, BB malah didukung habis2an oleh orang yang, katakanlah buddhist. Masalahnya memang bukan buddhist atau non-buddhist, tapi lebih ke moralnya itu. Bisa aja buddhist tapi bobrok moralnya.

Ini berarti yang tidak tegas menolak adalah "orang-orang yang merasa paling tahu Dharma". Tentu di lain pihak, orang-orang yang tegas menolak adalah "orang-orang yang memang tahu Dharma".


Quote
Gw sendiri pun udah speechless dengan orang2 pro BB atau yang memojokkan mereka yang memperjuangkan keyakinannya. Biarlah akhirnya hukum karma yang menentukan, buat semuanya.
Berarti orang-orang yang "merasa paling tahu dharma" ini menghalangi keyakinan anda sampai speechless 'kan? Lalu tiba-tiba muncul "hukum karma" di situ. Apa maksudnya kalau bukan mengatakan "speechless dengan orang yang menanam karma buruk"?
Sama saja dengan mengatakan "Gw sendiri pun udah speechless dengan orang2 pro BB atau yang memojokkan mereka yang memperjuangkan keyakinannya. Biarlah akhirnya TUHAN yang menentukan, buat semuanya." yang isinya "mengancam" orang dengan keadilan Tuhan.


Quote
Aku ga ngaku2 sbg pendekar Dharma tuh, tapi terimakasih muncul anggapan demikian dari Anda :P.
Malah bangga pula?

Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: lykim176 on 06 April 2009, 09:44:10 AM
yo i, masalahnya kl ada dampak tdk baik dr BB buat keturunan Buddhist y.a.d., yg skrg keberadaan BB itu disupport sm yg pro, boleh dong gw minta nasihat dr mereka gmn cara beresinnya.



 Nanti kalau saya sudah punya anak & cucu kalo mereka yg msh remaja bingung dgn image Buddha yg ada di vihara dan juga ada di bar, kiranya Sdr Nyanadhana berkenan utk memberikan penjelasan kpd mereka sampai mereka bener2 jelas dan tidak mengasosiasikan Buddha dengan sebuah bar.
Anumodana sebelumnya.
[/color]

Ah Gitu doang pake acara bingung. demo aja tuh skalian pepatah yang berbunyi "kalau kau bertemu Buddha, bunuh saja dia !"
cari biangnya yang pertama ngomong gitu, tuntut skalian anak, cucu dan cicit-cicitnya.
lapor ke PBB skalian.

ini g ga tau nyambungnya gmn, tp g ga liat ada hub-nya antara pembahasan dampak BB dgn statement membunuh Buddha yg artinya jangan melekat bukan?

terus terang, yg no problem dgn keberadaan BB seharusnya sdh pny upekkha yg lbh baik dr g misalnya yg msh pny kekhawatiran thd BB sbg objek luar, tp kok cara ngomng yg pro BB itu ga menunjukkan upekkha yg lbh baik ya ??
sdri Titin, saya mendukung penolakan terhadap BB tapi ada alasannya, sudah saya posting di hikmah budhi tapi sampai sekarang under moderation. jawaban saya terhadap pertanyaan anda kepada sdr nyanadana memang bernada sinis dan saya mohon maaf karena itu, itu bukan karena saya pro  BB tapi karena saya memandang kekahwatiran anda terhadap generasi Buddhis selanjutnya terlalu phobia terhadap patung Buddha di BB, patung Buddha banyak ditemui ditempat-tempat lain yg tidak berlabel Buddha, seperti di hotel, di restoran, dll. bila anak cucu anda nanti bingung terhadap patung Buddha yang ada ditempat-tempat lain selain Vihara saran saya jawab saja, "pernghormatan tertinggi terhadap Buddha adalah dengan menjalankan ajarannya yaitu mengikis lobha, dosa dan moha. jadi biarkan saja patung itu berada dimana saja yang penting batinmu jangan terkotori oleh tiga akar kejahatan."

 
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: coedabgf on 06 April 2009, 09:50:51 AM
"Jika sebelum 9 April Buddha Bar dan ornamentnya tidak diganti atau ditutup maka FAPA akan menyerukan boikot Pemilu atau Golput", bebernya.

apa hubungan BB dengan Pemilu yah...makin penasaran....
tak ada rotan, akar-pun jadi ;D

Bahkan Sunardjo sumargono menuturkan, ini satu bukti ini bagian dari pendukung protokol 17. Dimana protol 17 itu, salah satu skenario dari zionisme untuk menghancurkan suatu bangsa melalui konflik agama.
"Ini masuk skenario protokol 17", pungkasnya.

Sementara itu, Sunardjo menegaskan pihaknya akan memboikot Pemilu atau golput, apabila Buddha Bar tidak segera ditutup.

"Jika sebelum 9 April Buddha Bar dan ornamentnya tidak diganti atau ditutup maka FAPA akan menyerukan boikot Pemilu atau Golput", bebernya. [hta]

apa alasannya dengan zionisme... yah, koq bahasanya seperti bahasa yang mengibar-ngibarkan bendera nasionalisme merah putih dengan warna hitam-hitam yah....?
memang sapa/darimana yah yang bicara itu? benar masuk tim pembela yang sungguh membela buddhist bukan?
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Hendi Wijaya on 06 April 2009, 10:22:00 AM
kemaren blgnya ini topic mau di lock..??koq belom di lock yak  ::)
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: coedabgf on 06 April 2009, 11:17:43 AM
Hati-hati percaya pemberitaan (yang manis-manis & indah) dan memilih, satu tahun berikut leher tercekik gak berdaya.... :))  :))  :))
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: xenocross on 06 April 2009, 12:10:21 PM
kok ada argumen zionisme? Zionisme begini biasanya dipakai orang I untuk hal yang mereka benci tapi ga jelas sebabnya, dan langsung aja dikatain itu kerjaan orang Yahudi.
Kayaknya kita ga ada masalah dengan orang Yahudi deh....
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: xenocross on 06 April 2009, 12:22:17 PM
Gelombang Keempat ( Catatan Tangis Para Demonstran )


Menurut kepercayaan Chinese, angka 4 adalah angka kematian. Entah kebetulan atau tidak, demo menentang Buddha Bar atau yang lebih dikenal sebagai AKSI DAMAI MENOLAK  BUDDHA BAR yang keempat kalinya ini banyak mengusung tema KEMATIAN.

Tempat bertemu para demonstran yang semakin banyak melibatkan seluruh sekte Buddhis ini adalah di gedung DPRD Kebon Sirih. Ibu Ernawati Sugondo, anggota DPRD komisi B yang memang Buddhis itu sempat berorasi, ada juga Bpk. Oka menyempatkan diri memberi semangat kepada para demonstran.

Setelah dilempar sana-sini dan ditolak di gedung (yang katanya) perwakilan rakyat itu, para demonstran berjalan kaki melawan arus kendaraan dan sebagian menggunakan bahu jalan mengarah ke Kedutaan Perancis. Beberapa rekan yang memegang toa, berkali-kali sepanjang perjalanan menyampaikan permintaan maaf kepada pembawa kendaraan karena arus jalan dibuat macet. Tapi tetap Peace , Mannnn!

Kali ini pemandangan para peserta demonstran semakin variatif. Ada seorang oma sambil mengendong cucunya ( karena mama si anak harus kerja ) , ada seorang nenek yang sudah tua sekali tapi tetap bersemangat dan ikut berjalan kaki, ada beberapa murid sekolah yang dengan “suka rela” bolos dari sekolah, ada sepasang kakek-nenek yang dengan mesra berdampingan terus selama aksi. Bahkan si kakek yang terus menggendong toa, sesekali meneriakkan kalimat-kalimat protes atau lagu-lagu yang diplesetkan dengan lucu untuk meledek si Kadin Pariwisata pada saat kami tiba di depan kantor Dinas Pariwisata. Kami beberapa kali dibuat terhibur dan tertawa geli setengah mati melihat kata-kata kemarahan yang dilontarkan beliau secara serius dan berapi-api. Istrinya juga kadang-kadang menowel tangan si kakek apabila ada kata-kata yang terlalu agresif. Tapi kami semua puas, karena hari itu kami luar biasa ekspresif dan diwakili dari segala kalangan. Di depan pagar gedung Dinas Pariwisata itu kami juga duduk lesehan dan membacakan Pamsukula Gatha ( Anicca Vata Sankhara ) selama berkali-kali. Disini beberapa ibu sudah menangis, tebakan saya , dia pasti adalah anggota pembaca doa untuk orang meninggal. Saya pun setiap membacakan doa untuk orang meninggal, pada saat paritta ini dibacakan entah kenapa bisa mengundang haru.

 O ya beberapa ormas non Buddhis kan juga turut serta, jadi kami tambah semangat karena kami juga membawa masalah ini bukan lagi masalah penghinaan terhadap agama Buddha tetapi juga menjadi persoalan bangsa, p*n*staan umat beragama dan berkebangsaan.

Lokasi terakhir dan klimaks dari aksi ini tentu saja di depan gedung BUDDHA BAR. Begitu tiba, kami langsung menggelar meja speaker yang memang setia menemani kami selama orasi, lengkap dengan genset. Keren abis deh, niat banget! Kami juga langsung menyiapkan meja abu darurat, dua batang lilin putih, hio lo, kim choa ( kertas untuk orang mati ) dan ember untuk membakar kim choa itu.

Deretan barisan polisi di sepanjang pagar Buddha Bar tetap berdiri rapi dan tenang. Malah ada polisi yang bilang, selama umat Buddha demo selalu tertib, para petugas polisi hanya berdiri santai dan tidak capek-capek mengatur para demonstran.

Selama ini yang berorasi di depan massa selalu didominasi laki-laki, setelah pak Nardjo agak memanasi bahwa kaum perempuan ini sebenarnya punya hak suara di politik dan bla bla bla, akhirnya ada seorang perempuan yang naik ke atas meja dan beorasi. Pertama yang disampaikan adalah prolog tentang Buddha Kembar tentang keresahan seorang ibu terhadap anak dan cucunya yang akhirnya mengenal Buddha di Buddha Bar. Disampaikan dengan nada yang lugas, kata-kata yang puitis tapi menggigit, membangkitkan emosi para demostran. Banyak yang menangis sampai sesenggukan , ada yang merinding, bahkan si kakek yang tadi saya ceritakan sebelumnya-- mata dan wajahnya memerah bengkak.

Siapa yang bisa menjelaskan kepada anak-cucu kita bila Buddha punya Bar ?

Setelah orasi selesai, diadakan kembali pembacaan paritta yang dipimpin Suhu dan Romo, sebagai awal dibacakan Aradhana Devata lalu Anicca Vata Sankhara... sambil membakar kertas / kim choa.

Segala yang terbentuk akan mengalami kehancuran.......

Diakhiri dengan pradaksina satu kali, umat dan demonstran lain bubar dengan tertib.

Siapa yang bisa begitu sabar , aksi damai selama empat kali untuk hal yang sama? Ini praktek sebagai praktisi Buddhis, dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Duduk tenang di wihara dan menyampaikan kata-kata welas asih dalam ceramah untuk melarang demo secara halus apakah ada ketakutan atau kejahatan terselubung?


Gelombang Kelima ( Catatan Ketinggalan )

Mengejar satu oknum yang tertinggal dalam salah satu pengesahan ijin Buddha Bar, aksi kali  ini hanya khusus ke gedung HAKI. Sayang saya tak bisa ikut, tapi yang jelas sebenarnya aksi ini yang paling menentukan dan semoga menjadikan titik klimaks penentuan keputusan apakah nama Buddha Bar dan ornamennya akan terus sah?

Hari ini tanggal 6 April 2009, ada pertemuan di kantor HAKI.

Doakan, Buddha Bar tutup sebelum Waisak ( seperti kata Menteri Agama ).


Irma Gunawan
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: nyanadhana on 06 April 2009, 12:50:01 PM
Setelah orasi selesai, diadakan kembali pembacaan paritta yang dipimpin Suhu dan Romo, sebagai awal dibacakan Aradhana Devata lalu Anicca Vata Sankhara... sambil membakar kertas / kim choa.

Segala yang terbentuk akan mengalami kehancuran.......

Diakhiri dengan pradaksina satu kali, umat dan demonstran lain bubar dengan tertib.


kenapa harus bakar kim choa segala? agama Buddha = milik Chinese?
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: chocoedd on 06 April 2009, 01:08:43 PM
ada yang mengaku gak masalah liat Buddha taro ditempat orang minum bir, kok mempertanyakan kimcoa dibakar?
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: nyanadhana on 06 April 2009, 01:18:32 PM
saya mau tanya itu tradisi bakar kimcoa agama Buddha atau bukan?,anda bisa mempermasalahkan patung di taruh di bar tapi semua yang kalian kerjakan tidak menunjukkan kalian beragama Buddha sama sekali.
lihatlah emak-emak yang ikut,yang datang dan menangis, hebat sungguh hebat, agama yang membawa dukkha bukan sukha kepada orang-orang,untuk apa? saya sudah terlalu sering baca puisi buddha bar bikinan kalian...satu hal isinya cuman lobha dosa moha, tidak mengajak orang menuju kebijaksanaan dan welas asih.
tunjukan sebagai umat beragama,kalian benar2 paham agama kalians endiri,bukan pake acara bakar kim coa segala macam.ataupun baca Sutra buat orang mati.kalian mempermainkan Paritta Sutta tidak pada tempatnya.
kenapa tidak hanya Tisarana Gatha dan Pancasila,ini lebih menegaskan bahwa di dalam agama Buddha,kita diajarkan untuk tidak membuat mabuk dan segala macamnya,daripada kalian pilih paritta yang tidak pada tempatnya.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: chocoedd on 06 April 2009, 01:22:44 PM
tidak mempermasalahkan patung Buddha taroh di tempat mabuk, tapi mempermasalahkan baca paritta harus dimana? kemelakatan kok pilih2 ?
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: ryu on 06 April 2009, 01:30:11 PM
Sepertinya sudah saatnya Buddha Ryu berdiri membuat Agama sendiri kakakakak
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: nyanadhana on 06 April 2009, 01:31:12 PM
ow gitu terserah kalian kalau begitu....tindakan kalian tak ada bedanya dengan taruh patung di dalam Bar...silahkan baca dengan detail Sutta dimana Sang Buddha mengucapkan Paritta, letak,tempat,waktu, kalau kalian menggabungkan dengan kata angka 4, anda lebih cocok beragama tradisi Tionghoa daripada beragama Buddha. karena agama Buddha tidak mengajarkan orang percaya pada angka, ramalan, dan segala pemikiran yang mebawa manusia kembali ke dalam dukkha.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: nyanadhana on 06 April 2009, 01:31:44 PM
Sepertinya sudah saatnya Buddha Ryu berdiri membuat Agama sendiri kakakakak

om guru Ryu siddhi hum
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: chocoedd on 06 April 2009, 01:44:18 PM
pernyataan yang mencerahkan?

Quote
Buddha Theravada tidak berhak untuk protes karena Patung Buddha yang ada di Buddha Bar adalah Buddha beraliran Mahayana - Liues Sungkharsima (Dewan pembina Gemabudhi)
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: nyanadhana on 06 April 2009, 01:45:59 PM
Gemabudhi juga ikut bikin bar kok hahahahahaha....
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: hatRed on 06 April 2009, 01:50:42 PM
pernyataan yang mencerahkan?

Quote
Buddha Theravada tidak berhak untuk protes karena Patung Buddha yang ada di Buddha Bar adalah Buddha beraliran Mahayana - Liues Sungkharsima (Dewan pembina Gemabudhi)

kalo kata Buddha nya?
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: xenocross on 06 April 2009, 02:04:05 PM
Senin, 06/04/2009 13:00 WIB
Dirjen HAKI Minta Pencabutan Merk Buddha Bar Lewat Pengadilan
Muhammad Taufiqqurahman - detikNews
http://www.detiknews.com/read/2009/04/06/130019/1110957/10/dirjen-haki-minta-pencabutan-merk-buddha-bar-lewat-pengadilan

Jakarta - Polemik Buddha Bar membuat Dirjen HAKI Andi N Sommeng ikut cawe-cawe. Ia akan menempuh jalur hukum untuk mencabut naman bar tersebut. Ada kesalahan dalam turunnya izin Buddha Bar.

"Kita akan minta untuk mencabut merk ini di Indonesia melalui jalur pengadilan dan terakhir kerjasama dengan departemen-departemen terkait lainnya," kata Andi di kantor Ditjen HAKI, Tangerang, Banten, Senin (6/4/2009).

Namun Andi mengingatkan, karena masalah hukum, maka yang harus mempunyai inisiatif pertama yang mencabut nama Buddha Bar adalah pihak owner.

Sementara itu, Direktur Merk Direktorat HAKI Depkum HAM Herdwi Tami mengakui pihaknya kurang teliti dalam mengeluarkan izin Buddha Bar.

"Masalahnya kami kurang teliti pada pasal 5. Pasal 5 yang berisikan tidak menggunakan simbol-simbol atau nama kepercayaan atau agama tertentu yang digunakan dalam merek dan kami kurang teliti. Di situ dan kami akui," kata Herdwi

 
Herdwi mengatakan, 28 Juli 2007, merk Buddha Bar didaftarkan ke HAKI. Buddha Bar diterima karena telah melalui cek administrasi dan substansi. Isi substansi itu yakni merk Buddha Bar itu tidak ada lawannya.

Kemudian, penggunaan nama Buddha, sudah digunakan oleh yang lain. Setelah ditelusuri, ada negara lain yang menggunakan Buddha Bar.

"Kami umumkan di website kami selama 3 bulan dan tidak ada tanggapan dari masyarakat," jelasnya.

Menurut Herdwi, kalau saat ini ada yang komplain dan ingin mencabut sertifikatnya, maka dalam UU merk, harus melalui pengadilan.

(gus/iy)
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Senin, 06/04/2009 13:21 WIB
Manajemen Buddha Bar Bingung Disuruh Ganti Nama
Muhammad Taufiqqurahman - detikNews
http://www.detiknews.com/read/2009/04/06/132146/1110974/10/manajemen-buddha-bar-bingung-disuruh-ganti-nama
 
Jakarta - Sejumlah pihak meminta nama merek Buddha Bar diganti karena dinilai melecehkan salah satu kepercayaan. Manajemen Buddha Bar pun bingung jika harus mengganti nama karena usaha mereka sudah dikenal di mancanegara.

"Jika disuruh ganti nama mereka (pihak Buddha Bar pusat di Prancis) bingung. Apakah juga harus mengganti nama Budha Bar di seluruh dunia seperti di Jepang dan Prancis," kata konsultan hukum PT Nireta Vista Creative (pemilik Budhha Bar di Indonesia), Hasdur Januardi, di kantor Ditjen Haki Depkum HAM, Tangerang, Banten, Senin (6/4/2009).

Hasdur mengatakan, kalau ada masalah dengan penamaan Buddha Bar, pihaknya menyerahkan seluruhnya lewat jalur pengadilan. Apakah nama Buddha Bar tersebut akan tetap digunakan atau tidak, tergantung dari Buddha Bar Pusat yakni di Prancis.

"Kami hanya menggunakan lisensi dari Buddha Bar. Kami tegaskan kami bukan franchise tapi kami pemegang lisensi," tegasnya.

Sementara itu, perwakilan Buddha Bar pusat, Helena Adnan, mengatakan, pemilik Buddha Bar yang berada di Prancis terkejut ketika mengetahui pemberitaan ini. Karena berdasarkan pengalaman, Buddha Bar sudah diterima di dunia.

"Mereka masih mempertimbangkan untuk usulan dari pihak Forum Anti Buddha Bar (ganti nama merek dagang) dan mereka akan memberikan jawaban kepada Ditjen Haki melalui surat yang akan dilayangkan secepatnya," imbuhnya.

(gus/nrl)
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Senin, 06/04/2009 12:32 WIB
Pertemuan Tripartit Buddha Bar Ricuh
Muhammad Taufiqqurahman - detikNews
http://www.detiknews.com/comment/2009/04/06/123205/1110927/10/pertemuan-tripartit-buddha-bar-ricuh

Jakarta - Dirjen Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) Depkum HAM Andi N Sommeng mengadakan pertemuan dengan konsultan Buddha Bar, PT Nireta, Forum Antibuddha Bar, dan Dinas Pariwisata Pemprov DKI Jakarta. Pertemuan tersebut berlangsung tegang dan panas.

Pertemuan berlangsung di Kantor Ditjen HAKI, Tangerang, Banten, Senin (6/4/2009).

Dalam pertemuan tersebut, tiba-tiba saja pendukung Buddha Bar, Gema Buddhi, Lius Sungkarisma masuk ke ruangan pertemuan. Saat masuk, perwakilan Forum Antibuddha Bar mempertanyakan kehadiran Lius.

"Ini Anda dari perwakilan mana? Ini yang datang hanya undangan. Anda mewakili undangan siapa?," kata perwakilan Antibuddha Bar, Ponijan sambil mengacungkan salah satu jarinya ke Lius.

Spontan para perwakilan Forum Antibuddha Bar di dalam ruangan berteriak, "Biang kerok!! Provokator datang! Tolong diusir keluar!".

Lius pun mengatakan, keberatannya atas pertemuan tersebut. Menurut Lius, pertemuan tersebut tidak steril dan berpihak. Pendukung Buddha Bar justru banyak sekali.

"Saya mempertanyakan kenetralan dari forum ini yang tidak berpihak dan sangat berpihak kepada kelompok yang lain. Saya bisa tunjukkan bahwa orang Buddha Bar akan datang lebih banyak yang mendukung dan akan saya tunjukkan yang banyak," tukas Lius.

Mendengar pernyataan Lius itu, 20-an orang Forum Antibuddha Bar menyambut,"Hayo tunjukkan!!".

Sebagai pimpinan pertemuan, Dirjen HAKI Andi N Sommeng pun kewalahan. Pertemuan pun diisi dengan banyaknya debat dengan suasana panas.

(gus/nwk)
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Semoga persoalan cepat selesai dan BB ganti nama
Persoalan hukum sudah jelas
Semoga teman2 di lapangan juga menahan emosi dan tetap elegan
Dan semoga para oknum cepat sadar.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: ryu on 06 April 2009, 02:09:00 PM
Sabe Satta Bhavantu Sukhitata
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: nyanadhana on 06 April 2009, 02:14:30 PM
itulah kenapa dikatakan objek di luar adalah netral,tindakan batin yang ceroboh itulah yang membuat batin menjadi panas dalam...patung dan segala macamnya bukanlah agama Buddha bahkan tidak disebutkan sebagai upacara samadhi ataupun berguna untuk pemula. karena Dhamma adalah sesuatu yang ditemukan dari dalam bukan ditemukan dari patung,kitab2 suci dan segala elemen tanpa orang itu mengerti bagaimana melihat ke dalam.
tergelitik juga. Di India, patung Mahavira pendiri Jainisme juga sama posisinya bahkan menyerupai patung Buddha, kenapa disana orang bisa live in harmony padahal ajarannya berbeda.
lalu dikatakan ada ibu2 yang takut anaknya tanya soal bar,apakah ini drama terbaru?seseorang yang mengerti Dhamma dan menjadi ibu yang baik menasehati anaknya,inilah jalan yang ditempuh dan inilah jalan yang harus kamu hindari dengan bijaksana, bukan dengan ketakutan.kita bukan agama lain yang menghardik tidak boleh.
saya tanyakan kembali pendiri Buddha Bar apakah terang2an menghina agama Buddha atau semua berasal dari pikiran kalian sendiri mengatakan pendirinya menghina agama Buddha?
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: candle on 06 April 2009, 02:15:37 PM
ow gitu terserah kalian kalau begitu....tindakan kalian tak ada bedanya dengan taruh patung di dalam Bar...silahkan baca dengan detail Sutta dimana Sang Buddha mengucapkan Paritta, letak,tempat,waktu, kalau kalian menggabungkan dengan kata angka 4, anda lebih cocok beragama tradisi Tionghoa daripada beragama Buddha. karena agama Buddha tidak mengajarkan orang percaya pada angka, ramalan, dan segala pemikiran yang mebawa manusia kembali ke dalam dukkha.

Menurt Informan saya, Sdr. Nyanadhana adalah anggota Gemabudhi dan berhubungan dekat (mungkin bersaudara) dengan Budiman Sudharma.
Ini menjelaskan sikap Bro Nyana di thread ini

--------------------------
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: nyanadhana on 06 April 2009, 02:26:06 PM
ya ampuuunnnn....es cape deh.....empat hal ingatkan kepada kamu mengenai saya
1. gw tidak terikat pada satu organisasi manapun
2. gw tidak menginjak vihara manapun kecuali Thailand dan Vipasana Graha Lembang
3. gw tidak kenal dengan Budiman Sudharma,lihat potonya aja udah geli.
4. gw tidak tunduk pada satu instansi,bhikkhu atau majelis agama apapun.

semua yang saya bicarakan adalah konteks saya sendiri melihat perkembangan BB dan ribut ribut umat buddha.

tulisan anda sendiri lebih menegaskan bahwa urusan BB adalah kebencian terhadap personal yang dibuat2 seolah besar. dan satu hal utama,kalian megatakan membela umat Buddha dan ajaran Sang Buddha,tindakan kalian sudah penuh dengan nilai Dhamma? ribut2 , bakar kim coa,istilah angka 4, baca paritta kematian(bukankah anda mengutuk pemilik Buddha bar agar mati?),tindakan kalian lebih mencela Dhamma daripada menaruh patung di dalam bar itu sendiri.
camkan kata2 saya, dimanapun mereka yang sadar atau tanpa sadar mempermalukan Dhamma Ajaran Mulia, disitu kamma buruk akan merintanginya, pernahkah mendengar cerita seseorang yang mengaku mengerti Dhamma tapi tindakannya tidak mengandung nilai Dhamma,bahkan di hadapan Sang Buddha sekalipun, 3 kali dia akan mencela ,kepalanya akan terbelah berkeping-keping.baik Buddha Bar ataupun kalian , mempermainkan Dhamma adalah hampir sama memecah belah pikiran sejati orang akan Dhamma, membuat mereka semakin tidak mengerti Dhamma dan menghamba pada patung.


Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Sunkmanitu Tanka Ob'waci on 06 April 2009, 02:32:08 PM
Menurt Informan saya, Sdr. Nyanadhana adalah anggota Gemabudhi dan berhubungan dekat (mungkin bersaudara) dengan Budiman Sudharma.
Ini menjelaskan sikap Bro Nyana di thread ini

--------------------------

=)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =))


Gile sebegitunya.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: ryu on 06 April 2009, 02:36:19 PM
ya ampuuunnnn....es cape deh.....empat hal ingatkan kepada kamu mengenai saya
1. gw tidak terikat pada satu organisasi manapun
2. gw tidak menginjak vihara manapun kecuali Thailand dan Vipasana Graha Lembang
3. gw tidak kenal dengan Budiman Sudharma,lihat potonya aja udah geli.
4. gw tidak tunduk pada satu instansi,bhikkhu atau majelis agama apapun.

semua yang saya bicarakan adalah konteks saya sendiri melihat perkembangan BB dan ribut ribut umat buddha.

tulisan anda sendiri lebih menegaskan bahwa urusan BB adalah kebencian terhadap personal yang dibuat2 seolah besar. dan satu hal utama,kalian megatakan membela umat Buddha dan ajaran Sang Buddha,tindakan kalian sudah penuh dengan nilai Dhamma? ribut2 , bakar kim coa,istilah angka 4, baca paritta kematian(bukankah anda mengutuk pemilik Buddha bar agar mati?),tindakan kalian lebih mencela Dhamma daripada menaruh patung di dalam bar itu sendiri.
camkan kata2 saya, dimanapun mereka yang sadar atau tanpa sadar mempermalukan Dhamma Ajaran Mulia, disitu kamma buruk akan merintanginya, pernahkah mendengar cerita seseorang yang mengaku mengerti Dhamma tapi tindakannya tidak mengandung nilai Dhamma,bahkan di hadapan Sang Buddha sekalipun, 3 kali dia akan mencela ,kepalanya akan terbelah berkeping-keping.baik Buddha Bar ataupun kalian , mempermainkan Dhamma adalah hampir sama memecah belah pikiran sejati orang akan Dhamma, membuat mereka semakin tidak mengerti Dhamma dan menghamba pada patung.




=)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =))

nanti pasti ada yang mengquote yang di tebalkan lho kakakakakak
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: nyanadhana on 06 April 2009, 02:38:11 PM
cap kamma buruk itu istilah Tuhan dalam buddhist
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: xenocross on 06 April 2009, 02:40:49 PM
hahahahahahahahahahaha.
Ga tau ah.
Yang jelas hukum sudah jelas urusannya
BB melanggar aturan, titik

Soal Dhamma, pikir sendiri-sendiri.....
hahahahahaha
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: nyanadhana on 06 April 2009, 02:42:11 PM
tapi ga selesai selesai....es cape deh...
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: ryu on 06 April 2009, 02:45:14 PM
Maitreya Gak Ikutan demo yak? :))
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: xenocross on 06 April 2009, 02:52:58 PM
ada usaha untuk membawa ke pengadilan perancis kayaknya.......
padahal kalo udah salah izin harusnya kan bisa otomatis dicabut...
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: nyanadhana on 06 April 2009, 02:53:16 PM
kan patungnya sendiri udah dimana-mana, di toko - toko Glodok , di spa, di pusat hiburan, di tempat rekreasi, dimana-mana deh....udah cape mereka demonya kali....lagian patungnya BB bukan maitreya,so what gitu...:P
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: xenocross on 06 April 2009, 03:13:06 PM
ada info menarik dari milis sebelah:
----------------------------------------------

Re: [samaggiphala] Pertemuan Tripatrit BB Ricuh Gara2 Lius Muncul

Lius datang bersama seorang berdasi, tampak mukanya keras seperti batak. Lius memakai safari hijau lumut.

Saya datang terlambat. Jadi tunggu di luar pintu. Begitu Lius dan si Batak memasuki aula menuju ruang pertemuan
yg terkunci. Dia langsung tunjuk saya. Saya bilang ini dia bintang utama kita, si tukang bikin sensasi. Lius
ketawa-ketawa aja. Dia jawab kalo gak rame bukan Lius namanya.

Ketika pertemuan berlangsung, saya sempat mewawancarai
1-2 polisi berseragam, intel polsek, wartawan dan karyawan HAKI.

Intel Melayu berpendapat bahwa Buddha Bar sangat tidak pantas. Itu p*n*staan agama. Sudah sepantasnya ditutup dan
umat Buddha yg marah harus didukung. Pihak aparat menuding Buddha Bar sebagai pihak perusuh. Tampak mereka geram
sekali. "Indonesia sudah mau pemilu, mereka malah bikin instabilitas" kata si Intel Polsek.

Kepada pihak HAKI, saya bertanya mengenai adakah aturan tentang pemberian hak paten untuk merk dagang.

Sebagai langkah berkelit, si karyawan pribumi muda ini bilang bahwa HAKI tidak memberi izin usaha. Pemda-lah yg harus
bertanggung-jawab. Saya bilang, bukan masalah tanggung jawab. Saya cuma bertanya, adakah syarat-syarat atau poin-poin yg tidak bole dilanggar dalam urusan merk dagang.

Beliau menjawa ya ada, contohnya simbol negara, agama dan nama pahlawan.

Lah, saya kok tetap aja dikasi semacam hak paten?

Dia gelagapan dan bilang ya HAKI agak teledor karena mungkin terpengaruh di luar negeri tempat asal Buddha Bar. Saya jawab, alah ini semua urusan duwit lah. Gak usah terlalu sungkan.
Kita sama-sama tau lah. Si karyawan HAKI meringis malu.

Saya bilang, kalo ICW serius kalian di HAKI bisa kena nih.

Dia jawab iya karena itulah pak kita memfasilitasi pertemuan ini. Saya ketawa saja, saya bilang ya ini jalan cerdas. Semua
pihak akan diuntungkan jika persoalan ini tidak sampe meja hijau
tapi syaratnya ya Buddha Bar harus tutup.

Masih menurut keterangan si karyawan HAKI, saya tidak tau gimana perkembangannya nanti. katanya HAKI akan mencabut
izin paten yg diberikan kepada pemilik Buddha Bar.
Tetapi HAKI tidak memiliki otoritas untuk menutup atau menarik izin usaha dagang Buddha bar.

best regards,
Kenken
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: K.K. on 06 April 2009, 03:32:36 PM
ada info menarik dari milis sebelah:
----------------------------------------------

Re: [samaggiphala] Pertemuan Tripatrit BB Ricuh Gara2 Lius Muncul

Lius datang bersama seorang berdasi, tampak mukanya keras seperti batak. Lius memakai safari hijau lumut.

Saya datang terlambat. Jadi tunggu di luar pintu. Begitu Lius dan si Batak memasuki aula menuju ruang pertemuan
yg terkunci. Dia langsung tunjuk saya. Saya bilang ini dia bintang utama kita, si tukang bikin sensasi. Lius
ketawa-ketawa aja. Dia jawab kalo gak rame bukan Lius namanya.
Mengasosiasikan "muka keras" dengan "Batak" di sini sangat tidak pantas, demikian pula dengan menggunakan istilah "Si Batak" sungguh tidak pantas. Sepertinya ada oknum yang mulai coba menunggangi dengan isu SARA atau memang penulis yang (mungkin) mengaku Buddhist sudah terlalu marah dan jadi bodoh kehilangan kendali.

Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: ENCARTA on 06 April 2009, 03:48:44 PM
wakkaaaaaaaaaaaaaaa bauuuuuuu
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Pitu Kecil on 06 April 2009, 04:00:40 PM
ada info menarik dari milis sebelah:
----------------------------------------------

Re: [samaggiphala] Pertemuan Tripatrit BB Ricuh Gara2 Lius Muncul

Lius datang bersama seorang berdasi, tampak mukanya keras seperti batak. Lius memakai safari hijau lumut.

Saya datang terlambat. Jadi tunggu di luar pintu. Begitu Lius dan si Batak memasuki aula menuju ruang pertemuan
yg terkunci. Dia langsung tunjuk saya. Saya bilang ini dia bintang utama kita, si tukang bikin sensasi. Lius
ketawa-ketawa aja. Dia jawab kalo gak rame bukan Lius namanya.
Mengasosiasikan "muka keras" dengan "Batak" di sini sangat tidak pantas, demikian pula dengan menggunakan istilah "Si Batak" sungguh tidak pantas. Sepertinya ada oknum yang mulai coba menunggangi dengan isu SARA atau memang penulis yang (mungkin) mengaku Buddhist sudah terlalu marah dan jadi bodoh kehilangan kendali.

Setuju!! perlu diketahui banyak Kuman alias VIrus di dalam Umat Buddha, mereka menggunakan Agama Sebagai batu loncatan.

Saya heran, apa sih yang perlu diributkan antar member DC....
Banyak Caleg yang gunakan Kasus Buddha Bar sebagai Alat politik mereka.
perlu diketahui kebusukan telah ada di dalam organisasi Buddhis, banyak caleg dari organisasi maju menjadi caleg (ujung-ujung nya dalam kampanye dimasukkan Kasus BUddha Bar menjadi alat politik dia).

Perlu dipikir apa sih hebatnya dia, walaupun udah menang? dia punya suara? dia bisa membantu?

Semuanya diharapkan tenang, jangan gara2 hal ini terjadi pepecahan dalam member DC.

terima kasih
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Sunkmanitu Tanka Ob'waci on 06 April 2009, 04:03:41 PM
jadi makin parah nih :(
lockedddddddd!!!
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Sumedho on 10 April 2009, 11:38:37 AM
dibuka kembali :)
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: hartono238 on 10 April 2009, 11:40:01 AM
kenapa suka di lock ya? aneh:)
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: ryu on 10 April 2009, 11:43:00 AM
Katanya bakal buka terus ya? Karena di china ada juga Buddha bar :D
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Edward on 10 April 2009, 12:07:36 PM
gw denger seh, hari selasa ini mo ada demo lg...
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: xenocross on 10 April 2009, 04:06:33 PM
katanya si djan farids akan ganti namanya, ada di berita situs departemen agama
paling lambat tanggal 9 april
hari ini udah tangggal 10
ada yg bisa konfirmasi?
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: J.W on 10 April 2009, 04:50:14 PM
Haii teman-teman...jadi pengen tau nihh....

Jika (hnya jika yahh..) buddha bar tetap diijinkan dibuka, bagi teman-teman yang anti dan mengutuk keberadaan buddha bar..., langkah-langkah apa yang akan anda ambil selanjutnya ?
Mengingat demo terus2an sepertinya bukan option yg tepat dan berefek.
a. malas menindaklanjuti ?
b. memboikot produk2 minuman beralkohol ?
c. memotong jalur pendistribusian makanan dan minuman buddha bar ?
d. mendirikan warung-warung makanan dan minuman murah di sekitar lokasi buddha bar, dan memberikan hiburan musik untuk menandingi buddha bar ?
e. memblokir jalan menuju buddha bar ?
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: hartono238 on 10 April 2009, 10:23:50 PM
ajak teman teman kesana, duduk duduk, and ngak perlu minum dan makan, ngobrol saja, kalau perlu semua rapat kegiatan buddhistme di pindahkan ke buddha bar, tapi cuma rapat disana, ngak perlu beli makanan dan minuman, hehehehe, kidding mode on:)
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: wen78 on 11 April 2009, 12:45:22 AM
Haii teman-teman...jadi pengen tau nihh....

Jika (hnya jika yahh..) buddha bar tetap diijinkan dibuka, bagi teman-teman yang anti dan mengutuk keberadaan buddha bar..., langkah-langkah apa yang akan anda ambil selanjutnya ?
Mengingat demo terus2an sepertinya bukan option yg tepat dan berefek.
a. malas menindaklanjuti ?
b. memboikot produk2 minuman beralkohol ?
c. memotong jalur pendistribusian makanan dan minuman buddha bar ?
d. mendirikan warung-warung makanan dan minuman murah di sekitar lokasi buddha bar, dan memberikan hiburan musik untuk menandingi buddha bar ?
e. memblokir jalan menuju buddha bar ?
nambahin ;D

f. malem2 nyolong patung/rupang Buddha milik Buddha Bar(biar patung/rupang Buddha ditaruh di tempat yg selayaknya.... dimana tuh? jgn tanya gua dimana :)) )
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Karma_kamu on 11 April 2009, 04:45:52 PM
katanya si djan farids akan ganti namanya, ada di berita situs departemen agama
paling lambat tanggal 9 april
hari ini udah tangggal 10
ada yg bisa konfirmasi?

BB memang harus selalu dipantau. Jika lengah sedikit saja maka pihak-pihak BB atau pemerintah yang terkait, bisa melupakan hal ini. Mungkin pihak BB harapkan kasus ini hanya sekedar panas-panas tahi ayam saja, heboh sebentar sesudah itu dilupakan. Ini trik lama.
Jangan biarkan hal ini terjadi. Perjuangan menolak BB akan abadi selalu selama BB masih ada di Indonesia, selama tidak ganti nama dan keluarkan ornament patung Buddha.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Karma_kamu on 11 April 2009, 04:48:53 PM
Atau mungkin lagi Djan Farids lagi sibuk diakusi dengan Lius S dan Budiman S untuk cari celah / kelemahan dari perjuangan FABB. Kurasa mereka bertiga tiap hari meeting di BB hahahaha....
LS dan BS khan senang dapat makan dan minum gratis disana.....
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Karma_kamu on 11 April 2009, 04:53:17 PM
paling lucu itu budiman sudharma, SH... SH apaan ya? apa benar-benar lulus? masa dah SH, urus bagian hak paten, tetapi undang-undang hak paten saja kagak tahu..... hahahaha....
Buat teman-teman DC, kalo kuliah maka kuliah yang  benar ya jgn nyontek ato sogok dosen.... biar dah tamat tidak malu-maluin diri sendiri seperti yg diatas itu loh :) hehehehehe
 
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: sarjana_hukum on 11 April 2009, 05:01:11 PM
Sarjana Hukum Buddhis pasti akan bersatu berjuang dengan FABB. Selain Hukum di Indonesia, telah dipersiapkan untuk melawan mereka dengan Hukum International.. Dan mereka-mereka yang melecehkan Agama Buddha akan dipersiapkan Hukum Akhirat untuk mereka.

Hidup FABB.... Hidup FABB... Hidup FABB...

Dan salam hormat dari kami untuk Guru Ponijan.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Forte on 11 April 2009, 05:10:17 PM
^
^
clonengan yak ?
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: ryu on 11 April 2009, 06:17:29 PM
Kalo mo cepet beres, harus anarkis kek eppei baru bisa di denger serius ama pemerintah =))
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: F.T on 11 April 2009, 06:26:15 PM
 (:$
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Forte on 11 April 2009, 06:30:45 PM
(:$
sabar pus.. :))
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Adhitthana on 12 April 2009, 12:48:13 AM
katanya si djan farids akan ganti namanya, ada di berita situs departemen agama
paling lambat tanggal 9 april
hari ini udah tangggal 10
ada yg bisa konfirmasi?
gw baru denger di radio cakrawala
 telah terjadi kesepakatan antara FABB dengan pemilik Buddha Bar yg ditenggarai oleh departemen agama,
unsur dari DKI (lupa nama instansinya)

Pemilik Bar (lupa diwakilin oleh sapa, maaf) telah setuju dan bersedia mengubah nama Buddha Bar dan ornament patung Buddha dalam Bar itu di hilangkan .......

dibutuhan waktu 2 minggu dari sekarang utk mengubah nama dan memindahkan ornament patung Buddha

Kita tunggu saja perkembangan selanjutnya .......
Semoga semua berjalan lancar seperti harapan kita semua .....
 _/\_
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: ndrosubiyanto on 13 April 2009, 07:11:18 PM
Mantau.

Kenapa disini bisa jadi silat lidah?
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Wolvie on 13 April 2009, 09:05:48 PM
Mantau.

Kenapa disini bisa jadi silat lidah?
Soalnye pade ga bisa silat beneran, jadi cuma silat lidah. Huehehehe
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Wolvie on 13 April 2009, 09:37:04 PM
Lebih aneh lagi, ada umat katanya Buddhist tapi alergi denger kata karma. Hehehe..

 [at] Kainyn, he eh tuh, sy bangga. Kamsia ya dibilang pendekar Dharma.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: hatRed on 17 April 2009, 09:04:12 AM
baru dapet kabar..... katanya mereknya dah dicabut ya?
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: markosprawira on 17 April 2009, 09:53:44 AM
 [at] hat : betul banget........ berikut email dari teman saya di FABB

Eddy Setiawan <wisnuest [at] yahoo.com>  wrote

Quote
Salam Pembebasan,

Info tentang pencabutan tersebut benar adanya.

Kita boleh lega sedikit, setidaknya separuh perjalanan sudah kita lalui dengan susah payah tapi ada hasilnya. Selanjutnya masih ada yang harus diperjuangkan hingga seluruh simbol-simbol dikeluarkan.

Waktu di Dirjen HAKI memang ada LS yang sebenarnya statusnya tidak jelas di pertemuan tripartit (Pemerintah, FABB dan BB) tersebut jadi memang jelas statusnya adalah preman bayaran he he he. Tapi akhirnya kita usir juga dari ruangan karena hanya menghambat pertemuan, dengan gayanya yang menjengkelkan dan mendongkolkan itu, mungkin dia memang hobi makan jengkol ha ha ha

Waktu selesai dari Dirjen, kami (FABB) makan siang sambil menyelesaikan pers release untuk dikirim sore itu. Semua saling bantu, tanpa memandang perbedaan latar belakang...asyik sekali kalau komunitas kita seperti ini terus.

Mungkin ada teman-teman yang terlambat datang sehingga tidak bisa masuk ke ruangan, dan akhirnya pulang sebelum pertemuan berakhir jadi tidak sempat ngobrol dan kumpul-kumpul. Mudah-mudahan di lain waktu bisa kumpul lebih banyak lagi sehingga kita makin kuat.

salam,
Eddy Setiawan

Hidup yang tidak pernah dipertaruhkan tidak akan pernah dimenangkan.
APPAMADENA SAMPADETHA www.hikmahbudhi.or.id


 
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: hatRed on 17 April 2009, 10:00:15 AM
so...

jadinya merknya apa ya... apa "bukan buddha bar" :P

yg pasti....... semoga pemilik saham tidak undur niat.. membangun resto disono...... jadi lapangan kerja tetap terbuka.....
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: dipasena on 17 April 2009, 10:11:00 AM
katanya si djan farids akan ganti namanya, ada di berita situs departemen agama
paling lambat tanggal 9 april
hari ini udah tangggal 10
ada yg bisa konfirmasi?
gw baru denger di radio cakrawala
 telah terjadi kesepakatan antara FABB dengan pemilik Buddha Bar yg ditenggarai oleh departemen agama,
unsur dari DKI (lupa nama instansinya)

Pemilik Bar (lupa diwakilin oleh sapa, maaf) telah setuju dan bersedia mengubah nama Buddha Bar dan ornament patung Buddha dalam Bar itu di hilangkan .......

dibutuhan waktu 2 minggu dari sekarang utk mengubah nama dan memindahkan ornament patung Buddha

Kita tunggu saja perkembangan selanjutnya .......
Semoga semua berjalan lancar seperti harapan kita semua .....
 _/\_

wah kelar juga masalah ini, luar biasa... permasalahan agama bs kelar dgn cara baik, bandingkan dgn pembakaran ini itu, ngerusak ini itu, mengutuk ini itu bahkan sampai menyumpah2-i orang lain yg biasa dilakukan pihak lain.

saran tuk pemilik Buddha bar dan penganut agama lain, kalo mau buka usaha dengan etnik buddhism, boleh koq buka dhanuttono bar bs disingkat DB ku jamin ga ku komplain :D tertarik ?
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: hatRed on 17 April 2009, 10:16:59 AM
boleh koq buka dhanuttono bar bs disingkat DB ku jamin ga ku komplain :D tertarik ?

tidak bermakna :no:  tidak menjual :no:

:whistle:
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: dipasena on 17 April 2009, 10:25:26 AM
boleh koq buka dhanuttono bar bs disingkat DB ku jamin ga ku komplain :D tertarik ?

tidak bermakna :no:  tidak menjual :no:

:whistle:

[mode becanda : on]
loh jgn salah, daya tarik aa'tono sangat kuat, sampe alam2 rendah saja terkagum2 pada aa'tono, karya aa'tono terkenal dgn kitab sutta-tono

jd bs menggunakan nama dhanuttono bar, tono bar, aa bar dan sebagainya... belum mencoba ga tau apakah punya nilai jual ato tidak :D
[mode becanda : off]
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Anestan on 17 April 2009, 10:52:06 AM
Denger2 buddha bar ditutup... tau?  :D
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: wen78 on 17 April 2009, 11:10:56 PM
cukup menarik melihat perkembangan FABB dan komunitas FABB.

saya mo lihat perkembangan FABB sampai dimana. FABB sendiri artinya adalah Forum Anti Buddha Bar.
apakah hanya sampai penutupan BB di Indonesia, ato penutupan BB diseluruh dunia.

dan cukup menarik pula dikatakan dibeberapa forum, mailing list, berita, ... dll, yg dikatakan tidak boleh mencari nafkah/keuntungan dengan simbol ato patung ato penggunaan nama Buddha.
apakah beberapa restaurant yg menggunakan nama Buddha akan di tutup juga, apakah para pengukir/pengrajin kayu/patung Buddha juga akan kena dampaknya, dan apakah beberapa restaurant, spa, ... dll yg menaruh patung Buddha sebagai hiasan/art juga akan kena dampaknya. dan apakah saya yg membiarkan patung Buddha di rumah saya hingga berdebu, kotor, menjadi sarang laba2, sarang cicak juga akan kena dampaknya.

maaf, saya disini bukan bermaksud ngomporin. hanya saja ingin melihat bagaimana akhirnya.
kenapa hanya segitu...? padahal dikatakan begini...
kenapa yg ini iya yg itu tidak...? padahal dikatakan begitu...
dan kenapa sampe begitunya?

yah... kita liat saja akhirnya bagaimana dan seperti apa...  _/\_

Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: hartono238 on 18 April 2009, 09:45:53 AM
brianz_liu liu: Papan nama buddha bar boleh diturunkan, buddha bar boleh ditutup, buddha bar boleh berhenti beroperasi, TETAPI mustahil dapat menghentikan langkah para entertaint untuk berdugem bersama para buddha, bodhisatva... sedang dinegosiasikan dan akan segera terwujud dan hadir penganti bar yg lebih oke, lebih aman, lebih terpercaya dan lebih fantastik...
brianz_liu liu: yaitu... VIHARA BAR, jam 06.00 s/d jam 21.00 Vihara, jam 22.00 s/d jam 05.00 bar:)

Just Kidding mode on
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: SarjanaHukum on 18 April 2009, 01:04:05 PM
 [at] Wen78. Banyak yang tidak mengerti perjuangan FABB. FABB itu di indonesia tentu mengurus BB yang di Indonesia, soal di negara lain itu urusan umat disana. Karena sekarang ini di FABB tidak membahas soal Rupang dalam kaitan Dharma lagi tetapi Menuntut BB krn melanggar UU yang ada di Indonesia (Silahkan Baca artikel dibawah). Kita sekarang ini berbicara dalam tahap HUKUM, bukan Dharma lagi. Karena soal Dharma itu relatif tergantung persepsi orang, tidak akan habis di debat, dan tidak ada gunanya di debat Dharma itu. Seperti ada sebuah gelas yang diisi air setengah. Mau katakan gelas itu SETENGAH PENUH ya benar, mau katakan gelas itu SETENGAH KOSONG ya benar.
Demikian juga perdebatan soal Dharma dalam kaitannnya dengan BB, TIDAK ADA YANG BENAR DAN TIDAK ADA YANG SALAH.

YANG PASTI BENAR-BENAR SALAH ADALAH BUDDHA BAR MELANGGAR UU YANG ADA DI INDONESIA. TITIK. Jika mau melegalkan BB, silahkan UU nya di amandemen.


______________________________________
Potret Kesadaran Hukum Penyelenggara Negara

Oleh: Tony, SH, SpN, M.Kn.

Akhir-akhir ini mun cul hot-issue di berbagai kota besar di tanah air, yaitu sebuah problema yang bersinggungan dengan nilai keluhuran agama

khususnya agama Buddha, dimana dengan munculnya sebuah tempat santai yang mempergunakan logo Buddha Bar, sebuah merek dagang franchise /waralaba yang berasal dari negara Perancis, negara yang dalam kehidupan masyarakatnya menganut sistim liberal. Didirikan pada tahun 1996 oleh Raymond Vison, didalam Buddha Bar di kota Paris itu menyediakan menu makanan bergaya modern, menyajikan minuman ringan, cocktail, anggur, sampai minuman keras berakohol dengan suasana yang romantis, dalam ruangan yang dihiasi dengan berbagai bentuk simbol, ornament dan rupang Sang Buddha sambil diiringi musik-musik klasik yang bernuasa agama Buddha dan dilengkapi fasilitas karaoke-room yang mewah. (silahkan berakses ke situs hhtp://www.buddha bar.co.id)

Inilah sebuah kemasan tempat hiburan dengan merek Buddha Bar yang cukup inovatif untuk ukuran negara Barat yang kapitalis, yang hak franchise-nya ditolak kehadirannya oleh negara Vietnam, Thailand, Malaysia, Singapura dan lainnya, walaupun negara-negara tersebut belum mengenal ideologi Pancasila. Tetapi malah diklaim pemiliknya bahwa di Indonesia (yang berazaskan Pancasila) adalah negara pertama dan satu-satunya di wilayah Asia yang mendirikan tempat hiburan Buddha Bar. Sebuah brand yang menurut para umat Buddha di Indonesia telah menodai nilai-nilai luhur agama Buddha. Lantas siapa yang yang bertanggung jawab dalam persoalan ini ?

Perizinan

Kita mencoba menusuri dulu suatu proses permohonan perizinan pada instansi yang terkait, yaitu Dinas Parawisata setempat. Menurut Wakil Gubenur DKI Jakarta, bahwa pihak pengusaha telah mendapat rekomendasi dari Pihak Forum Komunikasi Buddha Indonesia; DPP Majelis Agama Buddha Mahayana Indonesia dan DPP Generasi Muda Buddhis Indonesia, untuk pemakaian label Buddha Bar. Anehnya kenapa tidak dilibatkan pengurus WALUBI (Perwakilan Umat Buddha Indonesia), wadah resmi perwakilan umat Buddha yang diakui oleh pemerintah. Inilah keteledoran pihak penerbit izin, tidak memahami kompetensi dan fungsi organisasi secara comprehensive, kurang sensitive atau kurang peka (mati rasa).

Hak Merek

Menurut Didik Taryadi, Kepala Subdirektorat Pelayanan Hukum Direktorat Merek Ditjen Hak atas Kekayaan Intelektual (HaKI) Departemen Hukum dan Hak Azasi Manusia Republik Indonesia, Hak Merek Buddha Bar sudah terdaftar dengan nomor IDM000189681 di kelas 43 untuk jenis restoran, pada tanggal 18 Juli 2007, prosesnya selama setahun. Jadi mengenai merek tidak ada masalah. (beritajakarta.com; 12-03-2009 22:50). Wah ! ini lebih runyam lagi, merek Buddha Bar jelas melanggar pasal 5 Undang-Undang Merek No.15 tahun 2001 yang bunyi antara lain : Yang tidak dapat didaftarkan sebagai merk adalah :

-Pasal 5 (a) : Merek yang bertentangan dengan moral, perundang-undangan dan ketertiban umum, dengan penjelasannya adalah merek yang bertentangan dengan moralitas agama, kesusilaan atau ketertiban umum dan apabila penggunaan tanda tersebut dapat menyinggung perasaan, kesopanan, ketentraman, atau agama dari khalayak umum atau dari golongan masyarakat tertentu. -Pasal 5 (c) : tanda-tanda yang menjadi milik umum ,dengan penjelasannya adalah tanda tersebut bersifat umum dan telah menjadi milik umum. Dengan demikian jelas-jelas kata Buddha tersebut sudah menjadi milik umum bahkan milik dunia, dan peng gunaan merek Buddha Bar jelas menimbulkan keresahan sosial, melanggar norma kesopanan dan bertentangan dengan moralitas dan akidah agama. Apakah ada kemungkinan pejabat Kasubdir Pelayanan Hukum Direktorat merek HaKI belum pernah membaca pasal ini ?

Peristiwa Pidana

Semenjak berdirinya Buddha Bar di jalan Teuku Umar no.1, Menteng, Jakarta Pusat, pada tanggal 28 Nopember 2008, maka pengusaha tersebut sudah terancam pasal 156 (a) KUHP yaitu tentang peghinaan/p*n*staan terhadap agama dengan ancaman hukum 5 tahun, dan birokrat yang mengeluarkan izin tersebut diancam pasal 55 (1) dan 56 (1) KUHPidana tentang turut serta melakukan perbuatan yang dapat dihukum.

“Jika ada yang melapor, akan kami periksa”, demikian janji Kapolres Jakarta Pusat Kombes Ike Edwin disela-sela unjuk rasa para umat Majelis Agama Buddha Theravada Indonesia (Magabudhi) di depan restoran Buddha Bar. Mudah-mudahan pernyataan tersebut tidak hanya memberikan harapan, tetapi juga membawa konsistensi. Sedangkan di pihak lain yaitu Forum Anti Buddha Bar sudah melaporkan persoalan ini kepada Kepolisian Daerah Metro Jaya pada tanggal 9 Maret 2009, namun sampai saat ini nampaknya pihak penegak hukum masih pikir-pikir.

Kaedah Agama

Ada sementara pihak yang berdalih bahwa, banyak merek dagang/jasa juga mempergunakan symbol Buddha, misalnya : Buddha Haha Restoran. Bali Buddha Restoran, Buddha Maitreya Restoran, Buddha Silk & Artshop. Ini memang benar, tetapi semua rumah makan tersebut hanya menyediakan makan vegetarian (bebas dari unsur makhluk hidup). Sedang di Buddha Bar menyediakan minuman yang bersifat mabuk-mabukan dan lain sebagainya. Hal ini sangat bertentangan dengan ajaran Buddha yang menganjurkan untuk menghindari 5 jenis usaha perdagangan (Anguttara Nikaya III,153), yaitu berdagang : 1. Senjata; 2. Makhluk hidup; 3.Daging (yang berasal dari makhluk hidup); 4. Minuman yang memabukkan dan menimbulkan kecanduan; 5.Racun.

Berdasarkan ulasan singkat ini, kita mencoba menuju kepada satu titik kesimpulan dengan menarik saran-saran:
-Pemilik Buddha Bar agar segera dengan kesadaran sendirinya dapat mengganti merek usaha tersebut.
- Apabila penggantian merek tersebut disebabkan dengan perasaan “ hormat”, maka segala assesoris didalam ruangan tempat usaha tersebut yang berkaitan dengan agama Buddha juga (symbol, rupang, music ,pernak-pernik Buddhism) agar disimpan atau diletakan di tempat yang sepantasnya.

Ia yang menghormati mereka yang patut dihormati, yakni para Buddha atau siswa-siswaNya yang telah mengatasi rintangan-rintangan; akan bebas dari kesedihan dan ratap tangis.
Ia yang menghormati orang-orang suci yang telah menemukan kedamaian dan telah bebas dari ketakutan; maka jasa perbuatannya tak dapat diukur dengan ukuran apapun.

(Dhammapada XIV,17-18).
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: SarjanaHukum on 18 April 2009, 01:09:09 PM
Sebaiknya masalah BB dibuat mudah saja, BB melanggar UU. Ya sudah itu saja pelanggaran yang jelas dan nyata. Soal yang lain ya itu tambahan saja. Intinya ya Buddha Bar jelas melanggar pasal 5 Undang-Undang Merek No.15 tahun 2001.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: wen78 on 18 April 2009, 04:26:20 PM
[at] Wen78. Banyak yang tidak mengerti perjuangan FABB.
justru saya sangat mengerti perjuangan FABB. makanya saya ingin melihat sampe mana perjuangan FABB.

FABB itu di indonesia tentu mengurus BB yang di Indonesia, soal di negara lain itu urusan umat disana.
oooo.. ternyata begitu....
kl bole tau, kenapa tidak keberatan kehadiran BB di negara lain?
ato umat Buddha Indonesia udah mulai ketularan agama tetangga?  ;D

Karena sekarang ini di FABB tidak membahas soal Rupang dalam kaitan Dharma lagi tetapi Menuntut BB krn melanggar UU yang ada di Indonesia (Silahkan Baca artikel dibawah). Kita sekarang ini berbicara dalam tahap HUKUM, bukan Dharma lagi.
walaupun saya bukan dari latar belakang hukum, mari kita berbicara dari sudut pandang hukum ;D

hukum mode: ON

Menurut Didik Taryadi, Kepala Subdirektorat Pelayanan Hukum Direktorat Merek Ditjen Hak atas Kekayaan Intelektual (HaKI) Departemen Hukum dan Hak Azasi Manusia Republik Indonesia, Hak Merek Buddha Bar sudah terdaftar dengan nomor IDM000189681 di kelas 43 untuk jenis restoran, pada tanggal 18 Juli 2007, prosesnya selama setahun. Jadi mengenai merek tidak ada masalah. (beritajakarta.com; 12-03-2009 22:50). Wah ! ini lebih runyam lagi, merek Buddha Bar jelas melanggar pasal 5 Undang-Undang Merek No.15 tahun 2001 yang bunyi antara lain : Yang tidak dapat didaftarkan sebagai merk adalah :

-Pasal 5 (a) : Merek yang bertentangan dengan moral, perundang-undangan dan ketertiban umum, dengan penjelasannya adalah merek yang bertentangan dengan moralitas agama, kesusilaan atau ketertiban umum dan apabila penggunaan tanda tersebut dapat menyinggung perasaan, kesopanan, ketentraman, atau agama dari khalayak umum atau dari golongan masyarakat tertentu.
dikatakan penggunaan tanda tersebut dapat menyinggung perasaan, kesopanan, ketentraman, atau agama dari khalayak umum atau dari golongan masyarakat tertentu, maka kalimat ini dihadapkan kepada sebuah pertanyaan,
apakah umat Buddha(yg mempelajari, mendalami, melakukan praktek Buddha) harus tersinggung dengan kehadiran BB di Indonesia?

jika adalah benar umat Buddha Indonesia merasa tersinggung atas kehadiran BB di Indonesia, maka BB Indonesia harus ditutup.
maka, kembali dihadapkan kepada sebuah pertanyaan baru,
apakah semua umat Buddha Indonesia merasa tersinggung atas kehadiran BB di Indonesia?

-Pasal 5 (c) : tanda-tanda yang menjadi milik umum ,dengan penjelasannya adalah tanda tersebut bersifat umum dan telah menjadi milik umum. Dengan demikian jelas-jelas kata Buddha tersebut sudah menjadi milik umum bahkan milik dunia, dan peng gunaan merek Buddha Bar jelas menimbulkan keresahan sosial, melanggar norma kesopanan dan bertentangan dengan moralitas dan akidah agama. Apakah ada kemungkinan pejabat Kasubdir Pelayanan Hukum Direktorat merek HaKI belum pernah membaca pasal ini ?
jika dikatakan kata "Buddha" adalah milik umum, bagaimana penggunaan kata "Buddha" pada Buddha Haha Restoran, Bali Buddha Restoran, Buddha Maitreya Restoran, Buddha Silk & Artshop?

Semenjak berdirinya Buddha Bar di jalan Teuku Umar no.1, Menteng, Jakarta Pusat, pada tanggal 28 Nopember 2008, maka pengusaha tersebut sudah terancam pasal 156 (a) KUHP yaitu tentang peghinaan/p*n*staan terhadap agama dengan ancaman hukum 5 tahun, dan birokrat yang mengeluarkan izin tersebut diancam pasal 55 (1) dan 56 (1) KUHPidana tentang turut serta melakukan perbuatan yang dapat dihukum.
pasal 156 KUHP berbunyi:
"Dihukum dengan hukuman penjara selama-lamanya lima tahun barang siapa dengan sengaja di depan umum mengeluarkan perasaan atau melakukan perbuatan (a) yang pada pokoknya bersifat bermusuhan, penyalahgunaan, atau penodaan terhadap suatu agama yang dianut di Indonesia, (b) dengan maksud supaya orang tidak menganut agama apa pun juga yang bersendikan Ketuhanan Yang Maha Esa.

ini seperti yg diatas(akan saya copy ulang).
apakah umat Buddha(yg mempelajari, mendalami, melakukan praktek Buddha) harus tersinggung dengan kehadiran BB di Indonesia?

jika adalah benar umat Buddha Indonesia merasa tersinggung atas kehadiran BB di Indonesia, maka BB Indonesia harus ditutup.
maka, kembali dihadapkan kepada sebuah pertanyaan baru,
apakah semua umat Buddha Indonesia merasa tersinggung atas kehadiran BB di Indonesia?


Ada sementara pihak yang berdalih bahwa, banyak merek dagang/jasa juga mempergunakan symbol Buddha, misalnya : Buddha Haha Restoran. Bali Buddha Restoran, Buddha Maitreya Restoran, Buddha Silk & Artshop. Ini memang benar, tetapi semua rumah makan tersebut hanya menyediakan makan vegetarian (bebas dari unsur makhluk hidup). Sedang di Buddha Bar menyediakan minuman yang bersifat mabuk-mabukan dan lain sebagainya. Hal ini sangat bertentangan dengan ajaran Buddha yang menganjurkan untuk menghindari 5 jenis usaha perdagangan (Anguttara Nikaya III,153), yaitu berdagang : 1. Senjata; 2. Makhluk hidup; 3.Daging (yang berasal dari makhluk hidup); 4. Minuman yang memabukkan dan menimbulkan kecanduan; 5.Racun.
mari kita menyimak paragraf ini baik2...
1. dikatakan: "Ada sementara pihak yang berdalih bahwa, banyak merek dagang/jasa juga mempergunakan symbol Buddha, misalnya : Buddha Haha Restoran. Bali Buddha Restoran, Buddha Maitreya Restoran, Buddha Silk & Artshop. Ini memang benar, tetapi semua rumah makan tersebut hanya menyediakan makan vegetarian (bebas dari unsur makhluk hidup)"

ini dapat disimpulkan bahwa penggunaan kata "Buddha" boleh2 saja, selama masih "1 atap" dengan ajaran Buddha. namun jika dihadapkan pada:

"Pasal 5 (c) : tanda-tanda yang menjadi milik umum ,dengan penjelasannya adalah tanda tersebut bersifat umum dan telah menjadi milik umum.  Dengan demikian jelas-jelas kata Buddha tersebut sudah menjadi milik umum bahkan milik dunia."

maka pertanyaannya, apakah Buddha Haha Restoran, Bali Buddha Restoran, Buddha Maitreya Restoran, Buddha Silk & Artshop, melanggar Pasal 5 (c)?

2. dikatakan "Hal ini sangat bertentangan dengan ajaran Buddha yang menganjurkan untuk menghindari 5 jenis usaha perdagangan (Anguttara Nikaya III,153), yaitu berdagang : 1. Senjata; 2. Makhluk hidup; 3.Daging (yang berasal dari makhluk hidup); 4. Minuman yang memabukkan dan menimbulkan kecanduan; 5.Racun."
berapa banyak umat Buddha yg memiliki usaha restaurant yg menjual Daging (yang berasal dari makhluk hidup)?

jika dikatakan BB melanggar Anguttara Nikaya III,153, yaitu menjual Minuman yang memabukkan dan menimbulkan kecanduan dan harus ditutup. bagaimana dengan umat Buddha yg memiliki usaha restaurant yg menjual Daging (yang berasal dari makhluk hidup)?


Hukum tidak memandang alasan. jika tidak boleh, maka semuanya tidak boleh, tanpa alasan apapun.
jika BB melanggar hukum Indonesia, maka banyak usaha lain yg sebenarnya juga melanggar hukum Indonesia dan seharusnya semuanya harus ditutup juga.

1 lagi... ;D
dikatakan: "Hal ini sangat bertentangan dengan ajaran Buddha yang menganjurkan untuk menghindari 5 jenis usaha perdagangan (Anguttara Nikaya III,153), yaitu berdagang : 1. Senjata; 2. Makhluk hidup; 3.Daging (yang berasal dari makhluk hidup); 4. Minuman yang memabukkan dan menimbulkan kecanduan; 5.Racun."
disini ada bumbu opini pribadi.
menghindari bukan tidak berarti tidak boleh
dan selama saya belajar Buddhism, saya tidak pernah membaca yg mengatakan "tidak boleh". semuanya hanya sebatas, hendak untuk tidak, menghindari, sebaiknya tidak, dll.


hukum mode OFF

no offence. peace ;D
_/\_

Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: SarjanaHukum on 18 April 2009, 04:59:07 PM
Perkataan  "khalayak umum" dengan "semua" itu  beda. Umum itu mewakili banyak orang tetapi tidak semua orang.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: wen78 on 18 April 2009, 09:58:21 PM
tq atas koreksinya.

ya... memang mayoritas umat Buddhist Indonesia keberatan atas kehadiran BB di Indonesia. dan tidak dipungkiri pula, bahwa kata "Bar" itu sendiri memiliki image/nilai yg negatif di mata orang asia termasuk Indonesia, serta alkohol juga memiliki image/nilai yg negatif di daerah berpendudukan tropis dimana cuaca tidak dingin dan tidak memerlukan minuman yg dapat menghangatkan badan.

yaaa... begitulah kenyataannya...

 _/\_
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: hartono238 on 19 April 2009, 07:23:52 AM
sekedar info : HAKI sudah menarik izin merek buddha bar
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: J.W on 20 April 2009, 11:05:16 AM
pemilu telah lewat !!!
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: coedabgf on 20 April 2009, 11:15:32 AM
Sudah jadi pemenang legislatif....dengan usaha kerja keras dan terencana matang dan baik! mungkin masih blom pemilihan presidennya. Setelah itu tinggal tunggu satu tahun berikutnya deh.  :))
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: SarjanaHukum on 20 April 2009, 12:28:21 PM
Gak sabar nunggu bulan juli pilpresnya...... :)
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: tula on 20 April 2009, 02:03:41 PM
Info dari Best fm .... ayo2 di dengerin tar malam

LIVE - SIARAN LANGSUNG
HAK MERK "BUDDHA BAR" SUDAH DICABUT
APA LANGKAH KITA SELANJUTNYA??
Hari SENIN, 20 APRIL 2009
PUKUL 19.00 - 20.00
di 95.9 CITY RADIO dan
di relay secara EKLUSIVE di
BEST FM - The 1st DIGITAL Radio Online In Sumatera.
dengarkan di
http://bestfmmedan.blogspot.com/ atau
http://bestfmmedan1.blogspot.com/ atau
http://bestfmmedan2.blogspot.com/ atau
http://bestfmmedan3.blogspot.com/ dan
http://radiobestfmmedan.blogspot.com/

Selamat Menikmati
PLZ SEBAR
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: F.T on 20 April 2009, 07:14:38 PM
ayoo dengar talkshownya :P
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Sunkmanitu Tanka Ob'waci on 20 April 2009, 09:48:12 PM
ugh my eyes..., salah satu web site yang melanggar semua aturan web design ^:)^
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: hartono238 on 20 April 2009, 10:01:48 PM
http://photos-g.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc1/hs017.snc1/2989_1056092773783_1569759025_30185206_4258059_n.jpg  --> surat dari dirjen haki
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Sumedho on 20 April 2009, 10:04:27 PM
 [at] gachapin:

dan sistem tabrak lari hehehhehe
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: tula on 21 April 2009, 09:42:29 AM
ugh my eyes..., salah satu web site yang melanggar semua aturan web design ^:)^
[at] gachapin:

dan sistem tabrak lari hehehhehe

xixixixixixi .. iya agak ancur ... dan bingun bacanya ...

bantu2 mereka dunk gachapin dan om tuhan ;D
kan asik kalo DC isa masup di radio terus, dan mereka bisa jadi radio nya DC .. mutualisme, secara lom nemu radio lain yg giat talkshow dan nyerempet2 buddhis terusan.

btw .. kemaren talkshow nya lmyn seru xixixixixi + jengkel2 an pulak ;D
sampe di bela2 in nyolong sms adik dan minta sms temen nya temen ;D

----------------------------------

oh iya .. klupaan .. kemaren di kasi tau .. hari ini talkshow nya di puter ulang jam 9 am dan 3 pm ... kali ada yg mau dengerin
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: SarjanaHukum on 21 April 2009, 03:22:39 PM
Nama Buddha Bar Jadi Bataviasche Kunstkring
Penggantian nama diresmikan dengan penurunan papan nama Buddha Bar.

VIVAnews - Buddha Bar berganti nama. Tempat hiburan di pangkal Jalan Teuku
Umar Menteng ini kini bernama 'Bataviasche Kunstkring'.

Manager Operasional Buddha Bar, Hendri Marheroso, Selasa 21 April 2009,
mengatakan, nama itu dipilih untuk mengabadikan nama asli gedung sejarah
yang ditempati Buddha Bar.

Gedung Bataviasche Kunstkring merupakan gedung eks Imigrasi yang dibangun
Belanda pada 1913. Bangunan itu termasuk salah satu cagar budaya Ibu Kota.
Gedung tua itu dibangun seorang arsitek Belanda, Pieter Adriaan Jacobus
Moojen.

Penggantian nama diresmikan dengan penurunan papan nama Buddha Bar yang
melekat di gedung tersebut. "Ini bentuk penghormatan managemen terhadap
menteri agama," ujarnya. "Tidak ada niat sedikit pun untuk melukai umat
Buddha di Indonesia."

Dengan penurunan papan dan penggantian nama itu, manajemen Buddha Bar
berharap segala polemik yang selama ini mencuat teredam. Semua dilakukan
demi penghormatan terhadap umat Buddha di Indonesia.

Sebelumnya, Buddha Bar dituding melecehkan umat Buddha melalui berbagai
ornamen yang menghiasi interiornya oleh Forum Anti-Buddha Bar. Buddha Bar
didesak mengganti nama dagang dan melepaskan simbol keagamaan Buddha.

Buddha Bar merupakan usaha waralaba yang berpusat di Prancis. Di Jakarta,
lisensinya dipegang PT Nireta Vista Creative. Bar mewah itu juga ada di
sejumlah kota besar dunia seperti Dubai, Kiev, Dublin, New York, dan New
York.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: F.T on 21 April 2009, 03:25:03 PM
Bagaimana dengan rupang Buddha di dalam bar? Konon katanya tetap adem ayem di dalam bar... hanya pergantian nama yang di setujui. :-?
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: hatRed on 21 April 2009, 03:28:34 PM
Bagaimana dengan rupang Buddha di dalam bar? Konon katanya tetap adem ayem di dalam bar... hanya pergantian nama yang di setujui. :-?

kalau bentuknya mirip Buddha Bar.... maka seharusnya diturunkan dan bisa dituntuk oleh pihak Buddha bar... karena dianggap niru2...
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: F.T on 21 April 2009, 03:45:00 PM
Bagaimana dengan rupang Buddha di dalam bar? Konon katanya tetap adem ayem di dalam bar... hanya pergantian nama yang di setujui. :-?


kalau bentuknya mirip Buddha Bar.... maka seharusnya diturunkan dan bisa dituntuk oleh pihak Buddha bar... karena dianggap niru2...

1. apakah pengusaha tersebut siap menerima kerugian atas pembelian franchise?
2. Sebelumnya pihak buddha bar mengatakan akan coba menegosiasi dengan pihak franchise untuk pergantian nama * tanpa mengatakan menurunkan ornament2 buddha * , apakah ada yang bisa memberikan informasi bahwa benar rupang buddha di dalam bar, ikut di turunkan atau siapa tau sdh ada kesepakatan antara pihak franchise perancis dan buddha bar indonesia untuk hanya pergantian nama ?


Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: SarjanaHukum on 21 April 2009, 03:52:27 PM
Sampai saat ini informasi yang ada hanya pergantian nama saja... untuk bagian interiornya tentunya mereka tetap akan mempertahankan dekorasi dan suasana seperti BB di negara asal...

Utk perjuangan mengenai Buddha Rupang, nampaknya akan merupakan perjuangan episode kedua....

Karena yang melanggar UU hanyalah nama BB nya... mengenai Rupang harus dicari celah pelanggaran mereka lagi.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: J.W on 21 April 2009, 04:12:50 PM
Sampai saat ini informasi yang ada hanya pergantian nama saja... untuk bagian interiornya tentunya mereka tetap akan mempertahankan dekorasi dan suasana seperti BB di negara asal...

Utk perjuangan mengenai Buddha Rupang, nampaknya akan merupakan perjuangan episode kedua....

Karena yang melanggar UU hanyalah nama BB nya... mengenai Rupang harus dicari celah pelanggaran mereka lagi.

Aizz...ciak pa bo kang co...

Daripada nyari2 celah pelanggaran atas penggunaan sebongkah batu / logam...., lebih baik mencari celah waktu yang sesuai untuk mendengarkan, belajar dan mempraktekan dhamma...

Tapi yahh..kembali lagi ke bathin masing2...


Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: hatRed on 21 April 2009, 04:44:05 PM
waitzzz......

ini ganti nama... maksudnya melepas franchise apa... tetap dengan franchise yg sama cuma beda nama.....

ibarat kata.... kita franchise indomaret dengan nama indoapril ???


weww..... ini mah bukan franchise lagi namanya....
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Lily W on 21 April 2009, 08:13:27 PM
Mod..kalo repost tolong di delete yah..._/\_


AKHIRNYA, PAPAN NAMA BUDDHA- BAR DITURUNKAN

Secara simbolis PT Nireta Vista Creative, menurunkan papan nama yang terpasang diatas pintu bertuliskan “Buddha Bar” dan dikembalikan pada gedung aslinya Bataviasche Kunskring, eks gedung imigrasi di JalanTeuku Umar No.1 Jakarta Pusat (21/4/09)

Drs.Budi Setiawan Msc Dirjen Bimas Buddha Depag RI,”Atas kesadaran sendiri tidak ada tekanan darimanapun, pihak Buddha Bar secara arief mao mengubah nama yang tidak ada hubungannya dengan nama agama Buddha”.

Dari pihak Departemen Agama dan Menteri Agama, Maftuh Basyuni  diwakilkan Budi Setiawan, menghargai hal itu dan menghormati pihak management Buddha Bar.

Managemen  PT Nireta Vista Creative  yang diwakilkan Henry Marheroso Manager Operasional Buddha mengatakan, pihaknya telah secara legal memperoleh penggunaan bangunan eks kantor imigrasi, sebagai tempat restaurant juga mendapat ijin usaha telah disetujui baik oleh Dirjen Hak Atas Kekayaan Intelektual(HAKI), Depkumham, Dinas Parawisata da Perlindungan Masyarakat, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Pemda Prov DKI Jakarta maupun Polda Metro Jaya.

Menurut Henry, tidak ada niat sedikitpun untuk melukai umat Buddha di Indonesia dan bentuk penurunan papan nama Buddha Bar itu sebagai bentuk penghormatan manajemen terhadap Menteri Agama, pintanya.

Maha Bhiksu Dutavira Sthavira mewakili Umat Buddha Indonesia, kita sangat bergembira  dan berterimakasih atas kesadaran sendiri untuk menurunkan merek Buddha Bar.” Semoga saja ini adalah sebuah kejujuran bukan tipu muslihat untuk meredahkan permasalahan’”.

“Yang penting pemilik Buddha Bar sudah memperhatikan kepentingan masyarakat Buddha, walaupun minoritas jumlahnya kecil, namun bagian dari integral anak bangsa.

Maha Bhiksu Dutavira menghimbau, jangan ada umat Buddha merasa menang dan pemilik Buddha Bar merasa kalah, tetapi utamakan kepentingan kebersamaan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Merek Buddha Bar di Jakarta merupakan penggunaan merek dagang yang telah terdaftar di Perancis tenggal 26 Juli 1999 dengan no.register 99804764 yang merupakan restoran waralaba/franchise milik George V Restauration Prancis.

Buddha Bar yang berdiri diatas tanah 1485 m2 dengan jumlah karyawan sebanyak 300 orang dan sebagai Direktur Utama adalah Djan Faridz

Kini bangunan tersebut dikembalikan seperti semula  Bataviasche Kunskring, sejak dibangun th. 1913 dibawah arsitek belanda Pieter Adrian Jacobus Moojen. (toto)


_/\_ :lotus:
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: wen78 on 21 April 2009, 08:37:58 PM
Aizz...ciak pa bo kang co...

li kong e wa ane cin cia tio

mo korek api gak biar avatar-nya sedikit terang?  ;D
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: J.W on 22 April 2009, 03:55:39 PM
Aizz...ciak pa bo kang co...

li kong e wa ane cin cia tio

mo korek api gak biar avatar-nya sedikit terang?  ;D

Haha....bagus tuh avatar u, bro ... :))

Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: kullatiro on 22 April 2009, 06:58:53 PM
walah kerja yang bagus dan terimakasih yah
Mod..kalo repost tolong di delete yah..._/\_


AKHIRNYA, PAPAN NAMA BUDDHA- BAR DITURUNKAN

Secara simbolis PT Nireta Vista Creative, menurunkan papan nama yang terpasang diatas pintu bertuliskan “Buddha Bar” dan dikembalikan pada gedung aslinya Bataviasche Kunskring, eks gedung imigrasi di JalanTeuku Umar No.1 Jakarta Pusat (21/4/09)

Drs.Budi Setiawan Msc Dirjen Bimas Buddha Depag RI,”Atas kesadaran sendiri tidak ada tekanan darimanapun, pihak Buddha Bar secara arief mao mengubah nama yang tidak ada hubungannya dengan nama agama Buddha”.

Dari pihak Departemen Agama dan Menteri Agama, Maftuh Basyuni  diwakilkan Budi Setiawan, menghargai hal itu dan menghormati pihak management Buddha Bar.

Managemen  PT Nireta Vista Creative  yang diwakilkan Henry Marheroso Manager Operasional Buddha mengatakan, pihaknya telah secara legal memperoleh penggunaan bangunan eks kantor imigrasi, sebagai tempat restaurant juga mendapat ijin usaha telah disetujui baik oleh Dirjen Hak Atas Kekayaan Intelektual(HAKI), Depkumham, Dinas Parawisata da Perlindungan Masyarakat, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Pemda Prov DKI Jakarta maupun Polda Metro Jaya.

Menurut Henry, tidak ada niat sedikitpun untuk melukai umat Buddha di Indonesia dan bentuk penurunan papan nama Buddha Bar itu sebagai bentuk penghormatan manajemen terhadap Menteri Agama, pintanya.

Maha Bhiksu Dutavira Sthavira mewakili Umat Buddha Indonesia, kita sangat bergembira  dan berterimakasih atas kesadaran sendiri untuk menurunkan merek Buddha Bar.” Semoga saja ini adalah sebuah kejujuran bukan tipu muslihat untuk meredahkan permasalahan’”.

“Yang penting pemilik Buddha Bar sudah memperhatikan kepentingan masyarakat Buddha, walaupun minoritas jumlahnya kecil, namun bagian dari integral anak bangsa.

Maha Bhiksu Dutavira menghimbau, jangan ada umat Buddha merasa menang dan pemilik Buddha Bar merasa kalah, tetapi utamakan kepentingan kebersamaan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Merek Buddha Bar di Jakarta merupakan penggunaan merek dagang yang telah terdaftar di Perancis tenggal 26 Juli 1999 dengan no.register 99804764 yang merupakan restoran waralaba/franchise milik George V Restauration Prancis.

Buddha Bar yang berdiri diatas tanah 1485 m2 dengan jumlah karyawan sebanyak 300 orang dan sebagai Direktur Utama adalah Djan Faridz

Kini bangunan tersebut dikembalikan seperti semula  Bataviasche Kunskring, sejak dibangun th. 1913 dibawah arsitek belanda Pieter Adrian Jacobus Moojen. (toto)


_/\_ :lotus:

walah kerja yang bagus dan terimakasih yah atas semua kerja kerasnya pada rekan rekan yang lain dan sangha indonesia.

semoga di ikuti oleh Buddha Bar  lainya.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: SarjanaHukum on 24 April 2009, 01:38:09 PM
PRESS RELEASE - FORUM ANTI BUDDHA-BAR
 
Posted on April 23rd, 2009
 
DITJEN.HaKI BATALKAN MEREK HIBURAN MALAM BUDDHA BAR
 
Akhirnya perjuangan dari FABB (Forum Anti Buddha Bar) telah menuai hasil pada tahap awal, hal ini dibuktikan dengan adanya PEMBATALAN MEREK BUDDHA BAR oleh Ditjen.HaKI (Direktorat Jenderal Hak dan Kekayaan Intelektual) Depkumham RI melalui Surat Direktur Merek Bernomor: HKI.4.HI.06. 03-68 tanggal 15 April 2009 Hal: Penarikan Merek Buddha-Bar. Yang mana tembusannya telah diterima oleh pihak FABB baru-baru ini. Maka dengan demikian segala sesuatu penggunaan Merek dan Atribut Buddha Bar serta segala sesuatu kegiatan yang berkaitan dengan Merek Buddha Bar yang berpusat di Perancis ini adalah tidak sah di Indonesia.
 
Pembatalan atas merek hiburan malam Buddha Bar ini telah membuktikan bahwa memang penggunaan atas nama suatu agama untuk tujuan komersial tidak diperbolehkan di Indonesia, karena hal itu jelas telah bertentangan dengan Perundang-undangan di Indonesia dan bahkan Peraturan di dunia Internasional (Konvensi Paris 1883). Dan atas pembatalan ini, selanjutnya FABB sedang memikirkan upaya-upaya hukum untuk membuat pengaduan resmi ke PBB agar hiburan malam Buddha Bar yang ada diseluruh dunia ini dapat segera ditutup untuk selama-lamanya.
 
Setelah pembatalan atas merek Buddha Bar ini, maka FABB akan menagih janji kepada Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Dinparbud) DKI Jakarta Arie Budhiman, yang mengatakan bahwa izin Hiburan Malam Buddha Bar akan segera dicabut jikalau Ditjen.HaKi yang duluan membatalkan Merek Buddha Bar ini terlebih dahulu, karena pihak Dinparbud berada di hilir, hal ini sesuai dengan beberapa kali pernyataannya di media massa beberapa waktu yang lalu. “Sebagai seorang Pejabat Publik, tentu beliau harus memenuhi janjinya, dan selanjutnya izin usaha Hiburan Malam ini tergantung kepada beliau apakah mau dicabut atau tidak, kami mohon agar beliau tidak mengelak-elak lagi dan mencari alasan yang baru untuk pembenaran dalam hal mempertahankan keberadaan Hiburan Malam Buddha Bar.” demikian diingatkan oleh Koordinator FABB, Kevin Wu.
 
Dengan adanya Pembatalan atas Merek Hiburan Malam Buddha Bar ini, maka dengan sendirinya Surat Izin Usaha yang diterbitkan oleh Dinparbud DKI Jakarta ini TELAH MEMILIKI CACAT HUKUM, karena PT. Nireta Vista Creative sudah tidak berhak menjadi Pemegang Franchise ataupun Pemegang Lisensi Buddha Bar di Indonesia lagi, karena Merek Buddha Bar sudah tidak berhak dipergunakan lagi di Indonesia. Untuk itu FABB menghimbau kepada pihak Dinparbud DKI Jakarta agar dalam tempo 14 hari lamanya terhitung tanggal pembatalan Merek Buddha Bar ini dari Ditjen.HaKI agar segera MENCABUT IZIN USAHA HIBURAN MALAM BUDDHA BAR.
 
Kepada PT. Nireta Vista Creative, FABB juga menghimbau dalam waktu yang sama untuk segera TIDAK MEMPERGUNAKAN MEREK BUDDHA BAR sebagai usaha Hiburan Malamnya dan segala atribut yang bernuansa Buddha juga tidak boleh dipergunakan didalam usahanya itu, karena secara hukum penggunaan merek Buddha Bar sudah TIDAK SAH lagi di Indonesia.
 
Bilamana Dinparbud DKI Jakarta dan PT.Nireta Vista Creative tidak mengindahkan himbauan ini, maka dengan terpaksa FABB akan SEGERA mengambil langkah-langkah hukum baik pidana maupun perdata.
 
Pada kesempatan ini FABB menyampaikan ucapan terima kasih kepada Ditjen.HaKI yang telah membatalkan Merek Buddha Bar ini, karena pihak Ditjen.HaKI sangat mengerti akan kepedihan umat Buddhis dan ingin turut serta menjaga kerukunan hidup antar umat beragama di Indonesia.
 
Dan kepada umat Buddhis di Indonesia, FABB juga menghimbau agar tidak terpengaruh oleh provokasi dari Ketua Dewan Pembina GEMABUDHI (Generasi Muda Buddhis Indonesia) Lieus Sungkharisma yang berusaha untuk memecah-belah umat Buddhis dengan berbagai manuver dan pernyataannya di berbagai media massa maupun aksi-aksinya selama ini yang secara terang-terangan membela dan mendukung keberadaan Hiburan Malam Buddha Bar, dan dalam aksinya itu seolah-olah beliau menjadi PR (Public Relations)nya Hiburan Malam Buddha Bar, bahkan Gemabudhi telah mengeluarkan Rekomendasi kepada Dinparbud DKI Jakarta seolah-olah umat Buddhis di seluruh Indonesia tidak keberatan atas dibukanya Hiburan Malam Buddha Bar ini sehingga kemudian diterbitkanlah Izin Usaha tersebut oleh pemerintah. Dan mengapa beliau sangat bersikeras membela dan mendukung keberadaan Hiburan Malam Buddha Bar ini, biarlah masyarakat sendiri yang memberikan penilaian atas tindakannya itu.
 
Sementara itu, pemilik Hiburan Malam Buddha Bar yang juga caleg DPD DKI Jakarta, H.Djan Farid yang dalam pernyataannya kepada media massa bahwa dia berjanji Hiburan Malam Buddha Bar akan menurunkan Papan Mereknya dan selanjutnya tidak akan mempergunakan lagi nama Buddha di dalam usaha Hiburan Malam tersebut, hal ini telah ditegaskannya ketika ia berkunjung ke kantor Menteri Agama Muhammad Maftuh Basyuni yang juga dihadiri oleh Dirjen Bimbingan Masyarakat Buddha Budi Setiawan pada Hari Senin, tanggal 06 April 2009 yang lalu. Namun setelah dicross-check ke lokasi oleh FABB pada Hari Jumat, tanggal 17 April 2009, pukul 21.15 wib, ternyata Hiburan Malam Buddha Bar ini masih tetap beroperasi dengan tetap mempergunakan merek Buddha Bar dan tidak ada perubahan apapun di dalamnya juga. Untuk ini FABB menghimbau kepada Menteri Agama agar segera menagih janji kepada si pemilik Hiburan Malam Buddha Bar tersebut. “Janganlah membohongi Bapak Menteri” demikian ditambahkan oleh Humas FABB, Eddy Setiawan.
 
Adapun organisasi yang tergabung didalam FABB ini antara lain:
 
· SAGIN (SANGHA AGUNG INDONESIA )
 
· STI ( SANGHA THERAVADA INDONESIA )
 
· SMI (SANGHA MAHAYANA INDONESIA )
 
· WALUBI (PERWAKILAN UMAT BUDDHA INDONESIA )
 
· MBI (MAJELIS BUDDHAYANA INDONESIA )
 
· MAGABUDHI (MAJELIS AGAMA BUDDHA THERAVADA INDONESIA )
 
· MAJABUMI (MAJELIS AGAMA BUDDHA MAHAYANA INDONESIA )
 
· MAJELIS AGAMA BUDDHA TRIDHARMA
 
· HIKMABUDHI (HIMPUNAN MAHASISWA BUDDHIS INDONESIA )
 
· SIDDHI (SARJANA DAN PROFESIONAL BUDDHIS INDONESIA )
 
· SEKBER PMVBI
 
· ADOPTABI (ASOSIASI DOSEN PERGURUAN TINGGI AGAMA BUDDHA INDONESIA )
 
· PERSATUAN BUDDHIS BANTEN
 
· KUSALA NITISENA
 
· VIHARA TANDA BHAKTI
 
· VIHARA EKAYANA GRAHA
 
· Dan lain-lain
 
Dan satu-satunya organisasi yang tidak mau bergabung didalam FABB adalah GEMABUDHI (Generasi Muda Buddhis Indonesia ) dengan Ketua Dewan Pembinanya Lieus Sungkharisma.
 
Demikian Press Rilis ini disampaikan oleh Koordinator FABB, Kevin Wu dan didampingi oleh Humas FABB, Eddy Setiawan, yang kemudian diteruskan juga kepada Ketua Solidaritas Peduli Buddhis Sumut (sebuah organisasi yang dibentuk untuk menentang keberadaan Buddha Bar), Sutopo yang juga adalah Ketua Walubi Medan untuk dapat dirilis kepada media massa di Kota Medan dan Sumatera Utara.
 
Jakarta, 20 April 2009.
 
Hormat kami,
 
dto
 
FABB.
 
NB: Untuk informasi lebih lanjut bisa menghubungi 0818531159 (Sdr. Eddy Setiawan)
 
Source:
http://fabb. info/berita/ press-release- forum-anti- buddha-bar. html
 
 
Title: "Buddha Bar" masih ada ... :P
Post by: hatRed on 15 June 2009, 11:05:44 AM
Quote
Liputan6.com, Jakarta: Keberadaan Buddha Bar di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta, masih mendapat penolakan keras khususnya dari umat Buddha. Forum Masyarakat Lintas Agama, Sabtu (13/6) malam, kembali menyuarakan penolakan penggunaan atribut agama pada Buddha Bar.
ADVERTISEMENT

Namun aksi damai melalui renungan suci ini urung diadakan. Massa yang berjumlah sekitar 200 orang tidak diperkenankan mendekati pertigaan Jalan Teuku Umar, di depan Buddha Bar. Menurut perwakilan masyarakat lintas agama, Kevin Wu, pihaknya telah mengajukan pemberitahuan kepada polisi.

Lebih lanjut Kevin menegaskan pemilik dan pengelola Buddha Bar telah membohongi publik. Sebab hingga kini penggunaan atribut agama masih berlanjut. Ia mengimbau calon-calon pemimpin negara memberi perhatian pada persoalan ini. Sejumlah perwakilan masyarakat lintas agama, sempat menyatakan sikap dan melakukan doa bersama di bawah pengawasan aparat sebelum membubarkan diri [baca: Ditjen HAKI Pertemukan Pihak Berselisih Buddha Bar].(YNI)

source http://id.news.yahoo.com/lptn/20090614/tid-pengunjuk-rasa-dilarang-dekati-buddh-e390447.html
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Xan To on 16 June 2009, 05:57:56 PM
Wah pada di tipu dong ;D
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: hatRed on 16 June 2009, 06:04:51 PM
^
  dah bisa masuk lagi :))
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Xan To on 16 June 2009, 07:29:39 PM
iya om, kemarin lagi apes dapat IP yang diblacklist kali ;D
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: wiithink on 19 July 2009, 11:39:02 PM
ehm... kalo di luar negeri sih boleh boleh aja.. itu terserah mereka.. tapi jagan di bawa bawa ke indoneisa donk.. udah tau di indonesia nih banyak agama dan itu paling "rawan", malah di bawa bawa.. mo anak mentri kek mo anak presiden kek, bodo.. tolol tuh orang orang..

kalo mo nyuruh orang pariwisata cabut tuh ijin, kasih aja duit.. lagian mereka ngurus surat nya pake duit..

sebel gw baca nyaa..
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Xan To on 24 July 2009, 11:18:50 PM
^
Sabar hehehehe
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: kullatiro on 26 July 2009, 08:30:04 PM
walah demo lagi no Buddha bar
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: aitristina on 26 July 2009, 09:22:47 PM
wekssssssss


ternyata topik buddha bar msh laku disini?

gmn kbrnya skrg?

dh ganti nama yah?

trussss? patung buddhanya msh ada gak?


ayoooo kesaksiannnn, sapa yg dh main kesana setelah ganti nama?

^-^

walah demo lagi no Buddha bar
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Namo Rahula on 03 February 2010, 11:23:57 PM
Namah Sarva Buddha Bodhisattvabhyah

:)Mohon kunjungannya ya ke link dibawah ini:
http://***deleted***
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: xenocross on 08 February 2010, 09:05:25 AM
Kronologi Kasus Buddha BAR (PT NVC) di Jln. Teuku Umar, Menteng, Jakarta, dan Perkembangannya Kini

Beberapa waktu yang lalu Reni Sutiyoso berkunjung ke Paris dan “dugem” (dunia gemerlap/menikmati hiburan malam) di Buddha BAR / Night Club di Paris, lalu si anak manja ini sangat tertarik untuk membuka Bar seperti ini di Jakarta, untuk tempat berkumpul dengan teman2 dugemnya, anak2 pejabat dan pengusaha kakap, dan tentunya mendapatkan income yg banyak, dengan membeli licence nya dari George V Restauration, dari pemiliknya: Raymond Visan si atheis/komunis imigran dari Rumania), dengan membujuk bapaknya yang mantan gubernur DKI Jaya.

Oleh bapaknya disanggupi dan dimintalah H. Djan Faridz, pengusaha penyandang/pengumpul dana kampanye sutiyoso & foke, salah satu developer pasar tanah abang/Season’s city, anggota DPD DKI Jakarta yg baru terpilih, untuk mencarikan dana sebesar beberapa milyar rupiah. Lalu diberikanlah oleh si mantan gubernur, gedung tua bekas kantor imigrasi di Jln Teuku Umar, Menteng, yang terlantar setelah krisis tahun 1998, dengan merenovasinya dan membuat ornamen2, atribut2, dan patung Buddha raksasa, sebesar lebih dari Rp 35 milyar menggunakan dana APBD, yaitu: dari pajak rakyat/uang kita semua (kasus ini sedang disorot Indonesia Corruption Watch & KPK). Pada prosesnya mereka menarik Puan Maharani (walaupun setelah ada ribut2, buru2 Puan menyuruh pengacaranya untuk menyangkal dan mungkin mengganti akte pendirian PT Nireta Vista Creative / PT NVC).

Untuk melancarkan tujuannya mereka memerintahkan Budiman Sudharma (ex-anggota KNPI yang sangat loyal kepada mantan gubernur itu), untuk membuat surat persetujuan mewakili umat Buddha Indonesia akan berdirinya Buddha Bar, walaupun surat keberatan/penolakan dari Walubi, Dirjen Bimas Agama Buddha, dan masih banyak lagi sudah dikirim ke PT NVC dan Dinas Pariwisata DKI, namun mereka mengabaikan karena merasa kuat secara politis dan keuangan.

Untuk catatan, di semua negara di Asia, seperti di Jepang, China, Singapore, Malaysia, Thailand, Sri Lanka, dsb, Buddha Bar tidak diizinkan beroperasi. Hanya di Indonesia hal ini bisa terjadi karena kuatnya backing politik & keuangan dari pemiliknya seperti disebutkan di atas (pembeli lisensinya).

Namun dalam beberapa aspek tekanan sosial dan politis, Budiman Sudharma terpojok, sehingga dipanggillah Lieus Sungkharisma, si veteran opportunist, untuk membela Buddha Bar/PT NVC dalam beberapa pertemuan dengan instansi pemerintah, seperti di Dirjen HAKI. Juga, “Ketua Umum Pemuda Budhis Indonesia” (self-claimed), yg juga dari DPC Bekasi, Ronny Hermawan dilibatkan untuk menangkis serangan terhadap Buddha BAR dan menyalahkan para pengunjuk rasa damai.

Dirjen HAKI kemudian mencabut/membatalkan merk Buddha Bar karena tidak sesuai Undang-Undang, dan kemudian PT NVC berpura-pura di depan wartawan2 dengan menggantinya menjadi nama gedung lama “Batavia Kunstkring”, namun sebenarnya tidak ada penggantian apapun, hanya taktik untuk menyenangkan Mentri Agama dan meredakan unjuk rasa damai yang semakin marak dilakukan oleh ribuan umat Buddhist di seluruh Indonesia, mahasiswa/i,  Forum Anti Buddha Bar (FABB) dan teman2 dari Lintas Agama.

Untuk memperkuat posisinya dan mengancam pihak pemerintah, PT NVC lalu mem-PTUN-kan, DirJen HAKI dan Dinas Pariwisata DKI sebagai pihak yg telah mengeluarkan izin dan membatalkan merk tsb. Namun di pengadilan, hakim2 yang telah berlaku adil telah menolak tuntunan PT NVC, sehingga PT NVC naik banding.

Saat ini FABB bersama-sama team kuasa hukumnya yang handal, sedang menuntut PT NVC secara perdata dan juga mendesak Polda Metro Jaya untuk meneruskan tuntutan pidana pelecehan/p*n*staan agama.

Bantuan moral dari masyarakat lintas agama sangat dibutuhkan demi keberhasilan perjuangan kita dari kese-wenang2-an segelintir oknum penguasa yang berkolusi dengan segelintir oknum pengusaha.


Sumber: Indonesia Tatler, Kompas, internet, detik.com, vivanews, ICW, surat dari Walubi, Dirjen Bimas Agama Buddha, dan publikasi lainnya


Selengkapnya silakan kunjungi:
www.fabb.info

MARI BERGABUNG: / LET’S JOIN:
AKSI SEJUTA FACEBOOKERS MENOLAK BUDDHA BAR/NIGHT CLUB DI MENTENG JAKARTA INDONESIA:
(ONE MILLION FACEBOOKERS STRONGLY AGAINST THE ESTABLISHMENT & EXISTENCE OF BUDDHA BAR IN JAKARTA INDONESIA):
www.facebook.com/group.php?gid=97857044695
www.facebook.com/group.php?gid=64972132650
www.facebook.com/group.php?gid=56799788541

NB: Silakan forward email ini ke semua milis yang anda subscribe, terima kasih banyak dan salam sejahtera & berbahagia.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: kusalaputto on 08 February 2010, 10:10:17 AM
^
 AKHIRNYA MASIH ADA PERKEMBANGAN DARI PENOLAKAN BUDDHA BAR SOALNYA G KEMAREN2 SERING DENGER PROMO BUDDHA BAR D GEN FM ::)
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: dhammasuka on 21 April 2010, 10:10:18 AM
"Markus" Dicurigai Bermain di Kasus Buddha Bar

Selasa, 20 April 2010 21:19 WIB

Jakarta (ANTARA News) - Mafia kasus (Markus) dicurigai turut bermain di dalam penanganan kasus tempat hiburan malam Buddha Bar. "Kami curiga ada mafia kasus dalam penanganan kasus Budhha Bar, karena kalau tidak, saya yakin kasus ini sudah cepat selesai," kata Koodinator Forum Anti Buddha Bar (FABB) Kevin Wu di Jakarta, Selasa.

Menurut Kevin, pihaknya telah melaporkan dugaan adanya markus itu ke Satgas Anti Mafia Hukum karena banyak pasal yang dibelokkan pada saat pelaksanaan proses di pengadilan.

Dikatakannya, protes terhadap penggunaan simbol-simbol agama oleh Buddha Bar sudah berjalan hampir 15 bulan, namun sampai saat ini belum ada kemajuan yang berarti.

"Sangat ironis sekali di negara yang kita cintai ini Agama Buddha dijadikan simbol-simbol di tempat yang kurang baik. Agama seharusnya dijadikan sebagai moral anak bangsa, bukan untuk dilecehkan atau untuk tempat-tempat maksiat," katanya.

Ketua Komisi VI DPR RI Abdul Kadir Karding pun menaruh kecurigaan serupa. Namun, persoalan itu masih akan terus dipelajari.

"Dalam waktu dekat kami akan panggil Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo atau bisa juga Dinas Pariwisata Jakarta. Langkah ini menyusul adanya dugaan mafia kasus Buddha Bar," katanya.

Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu mendukung pelarangan penggunaan simbol dan nama agama untuk kegiatan bisnis. Bahkan, menurutnya, tindakan tersebut dapat dikenakan sanksi pidana karena melanggar aturan penodaan dan p*n*staan agama.

"Penggunaan simbol dan nama agama dalam suatu kegiatan bisnis termasuk dalam penodaan atau p*n*staan agama, dan itu melanggar hukum," katanya.

Lebih lanjut Karding mengatakan, pemerintah dalam hal ini Departemen Hukum dan Hak Azasi Manusia telah menarik kembali sertifikat pendaftaran merek Buddha Bar.

"Merek Buddha Bar tidak dapat didaftar dengan alasan bertentangan dengan moralitas agama dan ketertiban umum. Dengan demikian merek Buddha Bar dinyatakan sudah tidak berlaku lagi," tandasnya.
(S024/R009)

http://www.antara.co.id/berita/1271773168/markus-dicurigai-bermain-di-kasus-buddha-bar
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: kusalaputto on 21 April 2010, 11:10:04 AM
^
semoga cepet selesai deh nih budha bar
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: F.T on 21 April 2010, 11:38:20 AM

Sulit selesai kasusnya selama tidak ada yang mau mengalah... Dari pihak BB sudah membeli franchise dgn harga yang selangit tdk mungkin semudah itu mau mengganti merk tsb. Begitu juga dari pihak FABB yang terus mendesak pihak BB.

Semoga ada yang mau mengalah dan menempuh jalan damai...
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: El Sol on 21 April 2010, 01:14:32 PM
FABB makhluk2 RENDAH!!!....

CUIH!!!!...
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: El Sol on 21 April 2010, 01:16:22 PM
ehm... kalo di luar negeri sih boleh boleh aja.. itu terserah mereka.. tapi jagan di bawa bawa ke indoneisa donk.. udah tau di indonesia nih banyak agama dan itu paling "rawan", malah di bawa bawa.. mo anak mentri kek mo anak presiden kek, bodo.. tolol tuh orang orang..

kalo mo nyuruh orang pariwisata cabut tuh ijin, kasih aja duit.. lagian mereka ngurus surat nya pake duit..

sebel gw baca nyaa..
eloe yg tolol!!

dasar KOLOT!
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: kusalaputto on 21 April 2010, 01:31:00 PM
cie pendukung buddha bar ni elsole. sory aja d g pendukung fabb :))
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: El Sol on 21 April 2010, 02:02:58 PM
cie pendukung buddha bar ni elsole. sory aja d g pendukung fabb :))

LOL gk nanya..:P
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: K.K. on 21 April 2010, 02:26:59 PM
Mendukung atau menentang Buddha Bar, sama-sama tidak ada manfaat nyata bagi Buddha-dhamma.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: El Sol on 21 April 2010, 02:33:43 PM
Mendukung atau menentang Buddha Bar, sama-sama tidak ada manfaat nyata bagi Buddha-dhamma.

aye gk dukung Buddha bar..

aye ANTI FABB!!...

taik lar tuh makhluk2 rendah!

orang2 yg dukung FABB itu sama aja kayak FPI..

kalian mendukung kekerasan!!...

gw gk tao loe orang lage mikir apa pake otak udang loe orang...haizz
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: J.W on 21 April 2010, 02:53:53 PM
elsol jgn marah2....jaga kesehatan..
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: El Sol on 21 April 2010, 02:55:20 PM
elsol jgn marah2....jaga kesehatan..
LOL

gk marah kok..LOL
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: K.K. on 21 April 2010, 02:58:42 PM
Mendukung atau menentang Buddha Bar, sama-sama tidak ada manfaat nyata bagi Buddha-dhamma.

aye gk dukung Buddha bar..

aye ANTI FABB!!...

taik lar tuh makhluk2 rendah!

orang2 yg dukung FABB itu sama aja kayak FPI..

kalian mendukung kekerasan!!...

gw gk tao loe orang lage mikir apa pake otak udang loe orang...haizz
Saya juga tidak mendukung/menolak Buddha Bar. Bagi saya tidak relevan saja. Tetapi sewaktu saya menentang demo anti Buddha Bar, beberapa orang mengatakan saya "sok suci", "tidak peduli" dan lain sebagainya. Di lain pihak saya mengatakan mereka terlalu menyibukkan hal-hal yang tidak perlu diurusi. Jadi saya pikir ini pendapat orang masing-masing. Bagi yang menganggap agamanya berurusan dengan patung dan embel-embel agama, silahkan jalani. Bagi yang melihat agamanya sebagai ajaran untuk mengembangkan pengertian, juga silahkan. Jangan sambil menyikut satu sama lain.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: El Sol on 21 April 2010, 03:01:59 PM
Mendukung atau menentang Buddha Bar, sama-sama tidak ada manfaat nyata bagi Buddha-dhamma.

aye gk dukung Buddha bar..

aye ANTI FABB!!...

taik lar tuh makhluk2 rendah!

orang2 yg dukung FABB itu sama aja kayak FPI..

kalian mendukung kekerasan!!...

gw gk tao loe orang lage mikir apa pake otak udang loe orang...haizz
Saya juga tidak mendukung/menolak Buddha Bar. Bagi saya tidak relevan saja. Tetapi sewaktu saya menentang demo anti Buddha Bar, beberapa orang mengatakan saya "sok suci", "tidak peduli" dan lain sebagainya. Di lain pihak saya mengatakan mereka terlalu menyibukkan hal-hal yang tidak perlu diurusi. Jadi saya pikir ini pendapat orang masing-masing. Bagi yang menganggap agamanya berurusan dengan patung dan embel-embel agama, silahkan jalani. Bagi yang melihat agamanya sebagai ajaran untuk mengembangkan pengertian, juga silahkan. Jangan sambil menyikut satu sama lain.


well yeah loe "tidak peduli"

so, just sit there and watch..:D
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: ryu on 21 April 2010, 07:52:12 PM
LOCK!!!! =))
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: J.W on 22 April 2010, 09:51:48 AM
yg di atas kehilangan kesaktiannya :))
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: ryu on 22 April 2010, 10:03:56 AM
yg di atas kehilangan kesaktiannya :))
:hammer:
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: kusalaputto on 22 April 2010, 10:13:01 AM
Mendukung atau menentang Buddha Bar, sama-sama tidak ada manfaat nyata bagi Buddha-dhamma.

aye gk dukung Buddha bar..

aye ANTI FABB!!...

taik lar tuh makhluk2 rendah!

orang2 yg dukung FABB itu sama aja kayak FPI..

kalian mendukung kekerasan!!...

gw gk tao loe orang lage mikir apa pake otak udang loe orang...haizz
mang lo pernah liat fabb demo? emang ada kekerasan?
setau g fabb n kelompok lain itu demo paling tertib bahkan d puji oleh pihak kepolisian krn tdk ricuh n tertib.
slama ini tidak ada bagian dari buddha bar yg di rusak hanya di bacain parita aja d depan buddha bar biar tu yg punya SADAR!!!!!!!!!
ngemeng2 LOL artinya apa si? jangan2 tolol yah :hammer: :hammer: :hammer:
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Mr. pao on 22 April 2010, 10:18:18 AM
kesaktian nabi di cabut tuhan.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Forte on 22 April 2010, 10:21:10 AM
ngemeng2 LOL artinya apa si? jangan2 tolol yah :hammer: :hammer: :hammer:
OOT
loud of laugh (LOL) a.k.a =))
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: F.T on 22 April 2010, 10:22:30 AM


LOL = ngakak tertawa.

Back topic : bener juga kata bang kusalaputo bahwa selama ini FABB menggelar demo dengan tertib dan sangat berbeda dengan "tetangga" yang selalu merusak fasilitas umum.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: kusalaputto on 22 April 2010, 10:27:15 AM


LOL = ngakak tertawa.

Back topic : bener juga kata bang kusalaputo bahwa selama ini FABB menggelar demo dengan tertib dan sangat berbeda dengan "tetangga" yang selalu merusak fasilitas umum.

nah makanya aye ga setuju si elsol bilang fabb pecinta kekerasan, lagi demo d negara kita boleh kok n selama ini kita dr buddhis yg demo sesuai dengan undang2 malahan, jangan d bandingin dgn ormas lain yg demo atau tidak senang dgn bar or dll dengan anarkis.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: El Sol on 22 April 2010, 11:55:45 AM
Mendukung atau menentang Buddha Bar, sama-sama tidak ada manfaat nyata bagi Buddha-dhamma.

aye gk dukung Buddha bar..

aye ANTI FABB!!...

taik lar tuh makhluk2 rendah!

orang2 yg dukung FABB itu sama aja kayak FPI..

kalian mendukung kekerasan!!...

gw gk tao loe orang lage mikir apa pake otak udang loe orang...haizz
mang lo pernah liat fabb demo? emang ada kekerasan?
setau g fabb n kelompok lain itu demo paling tertib bahkan d puji oleh pihak kepolisian krn tdk ricuh n tertib.
slama ini tidak ada bagian dari buddha bar yg di rusak hanya di bacain parita aja d depan buddha bar biar tu yg punya SADAR!!!!!!!!!
ngemeng2 LOL artinya apa si? jangan2 tolol yah :hammer: :hammer: :hammer:

Demo tetep aja Demo!...

mo damai mo enggak, tetep aja MEMALUKAN taok!...

cuih!
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: El Sol on 22 April 2010, 11:56:32 AM
ngemeng2 LOL artinya apa si? jangan2 tolol yah :hammer: :hammer: :hammer:
OOT
loud of laugh (LOL) a.k.a =))

salah Ko...

LOL itu bukan loud of laugh...

tapi "Laugh Out Loud"...:D
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: El Sol on 22 April 2010, 11:57:42 AM


LOL = ngakak tertawa.

Back topic : bener juga kata bang kusalaputo bahwa selama ini FABB menggelar demo dengan tertib dan sangat berbeda dengan "tetangga" yang selalu merusak fasilitas umum.

nah makanya aye ga setuju si elsol bilang fabb pecinta kekerasan, lagi demo d negara kita boleh kok n selama ini kita dr buddhis yg demo sesuai dengan undang2 malahan, jangan d bandingin dgn ormas lain yg demo atau tidak senang dgn bar or dll dengan anarkis.
di Indonesia emank diijinkan! tapi di Buddhism gk diajarin aka gk diijinkan taok!
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: No Pain No Gain on 22 April 2010, 11:59:20 AM
ngemeng2 LOL artinya apa si? jangan2 tolol yah :hammer: :hammer: :hammer:
OOT
loud of laugh (LOL) a.k.a =))

salah Ko...

LOL itu bukan loud of laugh...

tapi "Laugh Out Loud"...:D

lu juga salah..harusnya laugh out loudly..hehehe..peace ^^V
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: No Pain No Gain on 22 April 2010, 12:01:43 PM


LOL = ngakak tertawa.

Back topic : bener juga kata bang kusalaputo bahwa selama ini FABB menggelar demo dengan tertib dan sangat berbeda dengan "tetangga" yang selalu merusak fasilitas umum.

nah makanya aye ga setuju si elsol bilang fabb pecinta kekerasan, lagi demo d negara kita boleh kok n selama ini kita dr buddhis yg demo sesuai dengan undang2 malahan, jangan d bandingin dgn ormas lain yg demo atau tidak senang dgn bar or dll dengan anarkis.
di Indonesia emank diijinkan! tapi di Buddhism gk diajarin aka gk diijinkan taok!

gak diajarin bukan berarti gak diijinkan..peace lagi deh..
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: El Sol on 22 April 2010, 12:02:58 PM
ngemeng2 LOL artinya apa si? jangan2 tolol yah :hammer: :hammer: :hammer:
OOT
loud of laugh (LOL) a.k.a =))

salah Ko...

LOL itu bukan loud of laugh...

tapi "Laugh Out Loud"...:D

lu juga salah..harusnya laugh out loudly..hehehe..peace ^^V

what the..=_=" loe error yak..

jelas2 LOL itu laugh out loud..=_="
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: El Sol on 22 April 2010, 12:05:13 PM


LOL = ngakak tertawa.

Back topic : bener juga kata bang kusalaputo bahwa selama ini FABB menggelar demo dengan tertib dan sangat berbeda dengan "tetangga" yang selalu merusak fasilitas umum.

nah makanya aye ga setuju si elsol bilang fabb pecinta kekerasan, lagi demo d negara kita boleh kok n selama ini kita dr buddhis yg demo sesuai dengan undang2 malahan, jangan d bandingin dgn ormas lain yg demo atau tidak senang dgn bar or dll dengan anarkis.
di Indonesia emank diijinkan! tapi di Buddhism gk diajarin aka gk diijinkan taok!

gak diajarin bukan berarti gak diijinkan..peace lagi deh..
gk diajarin yg gw maksud itu adalah...

kita diajarkan untuk tidak melekat pada Buddha Rupang....dan tindakan FABB bertentangan dengan ini!..

trus, gw yakin banget sang Buddha gk bakal nentang FABB, kenapa u tanya?...

karena sang Buddha mengajarkan 3 corak umum (tilakhana)..


makane demo2 itu sebenarnya bertentangan dengan ajaran sang Buddha, a.k.a tidak diajarkan...:D
:D
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: hatRed on 22 April 2010, 12:36:49 PM
yang demo kek FABB merasa malu, karena Buddhisme tercoreng atas Buddha Bar

yang gak setuju sama demonya FABB merasa malu, karena Buddhisme tercoreng atas FABB

setan tereak setan
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: F.T on 22 April 2010, 12:46:19 PM
Yang netral di anggap tidak peduli.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: g.citra on 22 April 2010, 12:58:00 PM
yang demo kek FABB merasa malu, karena Buddhisme tercoreng atas Buddha Bar

yang gak setuju sama demonya FABB merasa malu, karena Buddhisme tercoreng atas FABB

setan tereak setan

Ya itu dia, sebuah 'label' kalau disikapi bakalan jadi dualisme ... :))
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: El Sol on 22 April 2010, 01:07:12 PM
Yang netral di anggap tidak peduli.

correct!
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: wen78 on 22 April 2010, 02:01:22 PM


LOL = ngakak tertawa.

Back topic : bener juga kata bang kusalaputo bahwa selama ini FABB menggelar demo dengan tertib dan sangat berbeda dengan "tetangga" yang selalu merusak fasilitas umum.

nah makanya aye ga setuju si elsol bilang fabb pecinta kekerasan, lagi demo d negara kita boleh kok n selama ini kita dr buddhis yg demo sesuai dengan undang2 malahan, jangan d bandingin dgn ormas lain yg demo atau tidak senang dgn bar or dll dengan anarkis.
apakah bro kusalaputto setuju bila saya mengatakan FABB adalah "pecinta" patung?  :D




yang demo kek FABB merasa malu, karena Buddhisme tercoreng atas Buddha Bar

yang gak setuju sama demonya FABB merasa malu, karena Buddhisme tercoreng atas FABB

setan tereak setan
jika bro hatRed bisa mengatakan "Buddhisme tercoreng atas FABB", apakah berarti secara tidak langsung mengatakan bahwa tindakan FABB memang tidak sesuai dengan Buddhism?  :D

soal tercoreng apa gak tercoreng, bagi gua, Buddhism itu gak bisa tercoreng oleh apapun. soalnya Buddhism adalah apa adanya. yg tercoreng adalah AKU  :)
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: The Ronald on 22 April 2010, 02:37:56 PM
Yang netral di anggap tidak peduli.

correct!

hahaha.. masih mending di anggap tidak peduli..
bisa2 dianggap mendukung
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: hatRed on 22 April 2010, 03:49:43 PM
jika bro hatRed bisa mengatakan "Buddhisme tercoreng atas FABB", apakah berarti secara tidak langsung mengatakan bahwa tindakan FABB memang tidak sesuai dengan Buddhism?  :D

Ya

jika saya bisa mengatakan "Buddhisme tercoreng atas FABB", berarti secara tidak langsung saya mengatakan bahwa tindakan FABB memang tidak sesuai dengan Buddhism.

Tetapi saya tidak bisa ;D ..
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Mr.Jhonz on 22 April 2010, 07:30:54 PM
Quote from: wen78
soal tercoreng apa gak tercoreng, bagi
gua, Buddhism itu gak bisa tercoreng
oleh apapun. soalnya Buddhism adalah
apa adanya. yg tercoreng adalah AKU :)
Artinya FABB vs e sol = AKU teriak AKU..
=))
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: kullatiro on 22 April 2010, 07:54:24 PM
wa mau tanya yang dirikan Buddha bar itu orang Buddhis bukan? kalau sekedar hanya untuk mencari keuntungan (kebetulan bertentangan dengan prinsip Buddhis [menyediakan alkohol, melanggar sila] ) apakah hal tersebut dapat di benarkan melakukan esploitasi agama orang lain dengan pemahaman yang salah demi keuntungan pribadi?



   
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: El Sol on 23 April 2010, 01:10:26 AM
wa mau tanya yang dirikan Buddha bar itu orang Buddhis bukan? kalau sekedar hanya untuk mencari keuntungan (kebetulan bertentangan dengan prinsip Buddhis [menyediakan alkohol, melanggar sila] ) apakah hal tersebut dapat di benarkan melakukan esploitasi agama orang lain dengan pemahaman yang salah demi keuntungan pribadi?




   
di Buddhism dibenarkan...;D

itu menurut gw...:D
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: wen78 on 23 April 2010, 01:12:38 AM
wa mau tanya yang dirikan Buddha bar itu orang Buddhis bukan? kalau sekedar hanya untuk mencari keuntungan (kebetulan bertentangan dengan prinsip Buddhis [menyediakan alkohol, melanggar sila] ) apakah hal tersebut dapat di benarkan melakukan esploitasi agama orang lain dengan pemahaman yang salah demi keuntungan pribadi?

saya ubah sedikit,

yang dirikan Buddha Haha Restoran, Bali Buddha Restoran, Buddha Maitreya Restoran, Buddha Silk & Art Shop orang Buddhis bukan? kalau sekedar hanya untuk mencari keuntungan, apakah hal tersebut dapat di benarkan melakukan esploitasi agama orang lain dengan pemahaman yang salah demi keuntungan pribadi?

saya pribadi tidak menilai salah atau benar, tetapi bagi saya pribadi bukanlah masalah. sebab sepengetahuan saya, pada awalnya ajaran ini tidak memiliki nama, dan Buddha sendiri artinya yg tercerahkan sehingga artinya ajaran yg tercerahkan.
berbeda jika menggunakan Siddhartha Gotama restorant, Siddhartha Gotama bar, dll, yg "menunjuk" ke org nya.
ini pun bisa menjadi bukan sebuah masalah jika pemiliknya tersebut memiliki nama yg sama.

saya hanya menginginkan sebuah "keadilan". jika sebuah kata Buddha adalah sebuah kata yg "suci" dan adalah Trade Mark milik kaum Buddhist, maka untuk sebuah "keadilan", lebih baik semua pengguna kata Buddha dilakukan perubahan atau penurunan. jangan hanya berlaku untuk Buddha Bar.

begitupula jika patung/rupang Buddha dianggap adalah sesuatu yg memiliki nilai, hendaknya perlakukan sama semuanya.
termasuk dilarang menaruh rupang Buddha di kamar tidur. sebab bagi org yg telah menikah, di dalam kamar tidur bisa terjadi tindakan yg bisa menghasilkan keturunan. malu donk di liatin.
dan bagi yg menggunakan leontin Buddha, sewaktu ke WC, hendaknya dilepas. karena tidak layak membawa leontin Buddha ke dalam WC. dan hal2 lainnya.

jika hal tersebut terjadi, saya dah gak mo ngaku lagi seorang Buddhist  ;D

mengenai bertentangan dengan Buddhism atau tidak, no comment aja .. biar yg lebih pakar yg menjelaskan  :)
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: El Sol on 23 April 2010, 01:15:12 AM
wa mau tanya yang dirikan Buddha bar itu orang Buddhis bukan? kalau sekedar hanya untuk mencari keuntungan (kebetulan bertentangan dengan prinsip Buddhis [menyediakan alkohol, melanggar sila] ) apakah hal tersebut dapat di benarkan melakukan esploitasi agama orang lain dengan pemahaman yang salah demi keuntungan pribadi?

saya ubah sedikit,

yang dirikan Buddha Haha Restoran, Bali Buddha Restoran, Buddha Maitreya Restoran, Buddha Silk & Art Shop orang Buddhis bukan? kalau sekedar hanya untuk mencari keuntungan, apakah hal tersebut dapat di benarkan melakukan esploitasi agama orang lain dengan pemahaman yang salah demi keuntungan pribadi?

saya pribadi tidak menilai salah atau benar, tetapi bagi saya pribadi bukanlah masalah. sebab sepengetahuan saya, pada awalnya ajaran ini tidak memiliki nama, dan Buddha sendiri artinya yg tercerahkan sehingga artinya ajaran yg tercerahkan.
berbeda jika menggunakan Siddhartha Gotama restorant, Siddhartha Gotama bar, dll, yg "menunjuk" ke org nya.
ini pun bisa menjadi bukan sebuah masalah jika pemiliknya tersebut memiliki nama yg sama.

saya hanya menginginkan sebuah "keadilan". jika sebuah kata Buddha adalah sebuah kata yg "suci" dan adalah Trade Mark milik kaum Buddhist, maka untuk sebuah "keadilan", lebih baik semua pengguna kata Buddha dilakukan perubahan atau penurunan. jangan hanya berlaku untuk Buddha Bar.

begitupula jika patung/rupang Buddha dianggap adalah sesuatu yg memiliki nilai, hendaknya perlakukan sama semuanya.
termasuk dilarang menaruh rupang Buddha di kamar tidur. sebab bagi org yg telah menikah, di dalam kamar tidur bisa terjadi tindakan yg bisa menghasilkan keturunan. malu donk di liatin.
dan bagi yg menggunakan leontin Buddha, sewaktu ke WC, hendaknya dilepas. karena tidak layak membawa leontin Buddha ke dalam WC. dan hal2 lainnya.

mengenai bertentangan dengan Buddhism atau tidak, no comment aja d.. biar yg lebih pakar yg menjelaskan  :)

yeah...cara2 loe kalo diterapkan Buddhism bakal makin mirip agama Selam..:D well, suka2 keluar fatwa haram dll...

well, Buddhism yg kupelajari bukanlah agama seperti itu!...

:D
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: wen78 on 23 April 2010, 01:17:21 AM
makanya.. kl hal itu terjadi.. gua dah ogah ngaku seorang Buddhist ;D
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: El Sol on 23 April 2010, 01:20:29 AM
makanya.. kl hal itu terjadi.. gua dah ogah ngaku seorang Buddhist ;D

gw juga ogah..LOL....

kalo itu terjadi, gw buat agama baru aja...LOL

agama yg bener2 pure Buddhism!!!..:D
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: kusalaputto on 23 April 2010, 10:18:34 AM

aye gk dukung Buddha bar..

aye ANTI FABB!!...

taik lar tuh makhluk2 rendah!

orang2 yg dukung FABB itu sama aja kayak FPI..

kalian mendukung kekerasan!!...


gw gk tao loe orang lage mikir apa pake otak udang loe orang...haizz


LOL = ngakak tertawa.

Back topic : bener juga kata bang kusalaputo bahwa selama ini FABB menggelar demo dengan tertib dan sangat berbeda dengan "tetangga" yang selalu merusak fasilitas umum.

nah makanya aye ga setuju si elsol bilang fabb pecinta kekerasan, lagi demo d negara kita boleh kok n selama ini kita dr buddhis yg demo sesuai dengan undang2 malahan, jangan d bandingin dgn ormas lain yg demo atau tidak senang dgn bar or dll dengan anarkis.
apakah bro kusalaputto setuju bila saya mengatakan FABB adalah "pecinta" patung?  :D


harap d lain kan yah pecinta kekerasan krn el sol yg tulis. n fabb bukan pecinta patung hanya pembelaan thd simbol yg di lecehkan.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: kusalaputto on 23 April 2010, 10:27:42 AM
wa mau tanya yang dirikan Buddha bar itu orang Buddhis bukan? kalau sekedar hanya untuk mencari keuntungan (kebetulan bertentangan dengan prinsip Buddhis [menyediakan alkohol, melanggar sila] ) apakah hal tersebut dapat di benarkan melakukan esploitasi agama orang lain dengan pemahaman yang salah demi keuntungan pribadi?



   
yg mendirikan org prancis krn ini franchise dr prancis. trus klo d indo lagi2 yg mendirikan bukan buddhis
Spoiler: ShowHide
reni sutiyoso, puan maharani, djan farid
n hanya untuk ke untungan mereka sendiri dengan meminta sebagian dari sangha non sti n ormas budhis yg sudah d sodorin uang buat resmiin  waktu peresmian kliatannya baik2 namun skrg ada minuman keras, n prostitusi, menururt anda pantas? membawa nama buddha (yg tercerahkan) di gabung dengan alkohol n prostitusi? yg pro bb silahkan yg pro fabb silahkan krn pro n kontra sih uang ada bermain. n sayangnya kadang saddha kita kepada buddha sering di ganggu oleh saddha kepada uang :hammer: :hammer: :hammer:
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Nevada on 23 April 2010, 10:35:09 AM
Misalnya ada teman kita yang non-Buddhis, tetapi dia punya banyak koleksi patung Buddha di rumahnya... Dia memiliki hobi minum minuman beralkohol, dia gemar berjudi, kadang dia mengadakan pesta narkoba di rumahnya, kadang dia juga membawa wanita untuk main di rumahnya. Kira-kira apa yang sebaiknya kita lakukan sebagai temannya?
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: ryu on 23 April 2010, 10:40:26 AM
mau dukung yang mana ya ;D ga ada yang ngasih duit ga milih yang manapun ah =))
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: kusalaputto on 23 April 2010, 10:50:41 AM
yah pendapat pribadi  tidak mewakili siapa pun
1. g tanya apa tujuan simpen patung buddha segitu banyak?
    a. buat di jual?
    b. pajangan (berarti ada vipaka kamma dengan agama buddha cuman masih kecil)
    c. untuk melecehkan aja
2. klo dah d jawab mis
    a. klo buat jual no comment
    b. pajangan g jelasin n kasih pengertian siapa tau dia mengerti n sadar n akhirnya jadi buddhis :)
    c. g akan menjelaskan yg di perbuat salah klo ga bs yah sudah aye dah berusaha paling g dah ga terlalu
        banyak hub sama dia. klo di bilang saya melakukan dosa yah iya bukan kah tidak bergaul dengan org   
        bijaksana itu baik karena kalau tetap bergaul n ketemu semakin dosa sama dia malah menimbulkan
        kamma buruk bg saya.

trus perlu d bedakan antara pribadi spt yg d contohkan oleh bro upasaka krn klo perorangan melecehkan simbol hanya sebagian kecil orang yang tahu n sebagian kecil org yg protes, namun lain halnya yg melecehkan itu adalah sebuah tempat hiburan yg selalu iklan d mana serta di dalamnya tidak benar, berarti semakin banyak orng yg bisa salah kaprah mengenai buddhisme itu sendiri n karena itu pula banyak yg menentang _/\_
 
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: kusalaputto on 23 April 2010, 10:51:51 AM
mau dukung yang mana ya ;D ga ada yang ngasih duit ga milih yang manapun ah =))
bro lo bakalan dapet duit kok klo dukung bb coba aja lo galang org2 yg mo dukung bb trus pergi k bb minta duit n pasang badan pasti d kasih duit :)) =))
jadi bisa milih kan =))
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: F.T on 23 April 2010, 10:56:33 AM
Buddha dalam hati... Buddha in my heart... Tanamkan Kebuddhaan di dalam hati lebih bermanfaat untuk kemajuan batin.

Kekhawatiran FABB adalah untuk generasi muda, dimana anak2x buddhis yang masih belajar jika menemukan gurunya di dalam bar tentu akan terheran2x, Namun disinilah sesama umat saling memberi pengertian yang benar ttg Sang Buddha kepada anak2x buddhis yang masih belajar. Lebih bagus memberi pengertian daripada mengurusi posisi patung buddha di letakkan dimana?! Karena tidak akan ada habisnya..

Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: kusalaputto on 23 April 2010, 11:01:00 AM
^kek na fabb ga cuman patung d urusin d sampe nama pun musti d ganti krn namanya itu looooh n rupang pula :).
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Mr.Jhonz on 23 April 2010, 11:01:47 AM
Misalnya ada teman kita yang non-Buddhis, tetapi dia punya banyak koleksi patung Buddha di rumahnya... Dia memiliki hobi minum minuman beralkohol, dia gemar berjudi, kadang dia mengadakan pesta narkoba di rumahnya, kadang dia juga membawa wanita untuk main di rumahnya. Kira-kira apa yang sebaiknya kita lakukan sebagai temannya?

Hhmm..
Paling2 berucap..
"Berkumpul dgn yg dibenci,berpisah dgn yg dicintai adalah penderitaan.karena itu Hidup adalah dukkha",;D
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Nevada on 23 April 2010, 11:05:32 AM
yah pendapat pribadi  tidak mewakili siapa pun
1. g tanya apa tujuan simpen patung buddha segitu banyak?
    a. buat di jual?
    b. pajangan (berarti ada vipaka kamma dengan agama buddha cuman masih kecil)
    c. untuk melecehkan aja
2. klo dah d jawab mis
    a. klo buat jual no comment
    b. pajangan g jelasin n kasih pengertian siapa tau dia mengerti n sadar n akhirnya jadi buddhis :)
    c. g akan menjelaskan yg di perbuat salah klo ga bs yah sudah aye dah berusaha paling g dah ga terlalu
        banyak hub sama dia. klo di bilang saya melakukan dosa yah iya bukan kah tidak bergaul dengan org   
        bijaksana itu baik karena kalau tetap bergaul n ketemu semakin dosa sama dia malah menimbulkan
        kamma buruk bg saya.


trus perlu d bedakan antara pribadi spt yg d contohkan oleh bro upasaka krn klo perorangan melecehkan simbol hanya sebagian kecil orang yang tahu n sebagian kecil org yg protes, namun lain halnya yg melecehkan itu adalah sebuah tempat hiburan yg selalu iklan d mana serta di dalamnya tidak benar, berarti semakin banyak orng yg bisa salah kaprah mengenai buddhisme itu sendiri n karena itu pula banyak yg menentang _/\_
 

Yang saya cetak tebal, kurang lebih saya setuju dengan pendapat Anda. Dalam contoh ini, patung Buddha yang dikoleksi tentu saja tidak dijual. Karena namanya juga koleksi. Demikian pula saya lihat patung Buddha di Buddha Bar adalah patung yang dijadikan sebagai objek komersil. Bukan patung yang diperuntukan untuk dijadikan barang dagangan.

Yang perlu kita lakukan ketika melihat teman seperti itu adalah menasihatinya. Jelaskan bahwa meski hanya patung, itu adalah salah satu "properti" di salah satu agama. Tidaklah baik jika menjalankan gaya hidup seperti itu, sementara dia mempunyai banyak koleksi patung Buddha. Meski dia non-Buddhis, tapi dia perlu menjaga sikap menghargai dan toleransi pada objek agama lain. Tetapi sebagai non-Buddhis, dia juga berhak untuk mengoleksi patung Buddha. :)

Perbedaannya hanya pada tingkat popularitas. Contoh saya sebelumnya adalah contoh yang memiliki kemiripan dengan kondisi Buddha Bar, namun dalam skala kecil. Sedangkan Buddha Bar sudah menjadi trademark yang meluas di penjuru dunia. Anggap saja Buddha Bar hanyalah sebuah kedai kecil di gang dekat rumah Anda, apakah perlu didirikan FABB dan demonstrasi besar-besaran itu? Atau saya balik pengandaiannya... Anggap saja rumah teman kita tersebut sangat besar, dan dia adalah seorang figur publik yang sangat terkenal di seluruh dunia. Apakah perlu diadakan "forum anti teman kita itu"  dan demonstrasi besar-besaran?

Seperti pendapat Anda di atas... Kita perlu menasihati mereka (Buddha Bar dan manajemen). Namun jika tetap tidak berubah, kita tidak perlu memaksanya. Toh kita sudah berusaha "meluruskan" dengan penjelasan.

Saya pernah dengar dengan telinga saya sendiri, salah satu anggota gerakan anti Buddha Bar dahulu pernah berkata: "Kalau Buddha Bar tidak ditutup, kami berencana untuk menutupnya dengan bom."
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Nevada on 23 April 2010, 11:07:25 AM
Misalnya ada teman kita yang non-Buddhis, tetapi dia punya banyak koleksi patung Buddha di rumahnya... Dia memiliki hobi minum minuman beralkohol, dia gemar berjudi, kadang dia mengadakan pesta narkoba di rumahnya, kadang dia juga membawa wanita untuk main di rumahnya. Kira-kira apa yang sebaiknya kita lakukan sebagai temannya?

Hhmm..
Paling2 berucap..
"Berkumpul dgn yg dibenci,berpisah dgn yg dicintai adalah penderitaan.karena itu Hidup adalah dukkha",;D

Yah, paling tidak kita tidak perlu mengerahkan teman-teman kita untuk mengeluarkan semua koleksi patung Buddha miliknya, kan? :)
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: ryu on 23 April 2010, 11:07:39 AM
mau dukung yang mana ya ;D ga ada yang ngasih duit ga milih yang manapun ah =))
bro lo bakalan dapet duit kok klo dukung bb coba aja lo galang org2 yg mo dukung bb trus pergi k bb minta duit n pasang badan pasti d kasih duit :)) =))
jadi bisa milih kan =))

justru dukung FABB juga bisa dapet uang yaitu uang keamanan =))
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: F.T on 23 April 2010, 11:07:48 AM
Untuk urusan nama memang tidak etis, di karenakan indonesia mengakui adanya 6 agama termaksud Agama Buddha.

Kalau urusannya patung, sekarang banyak di jual bebas dan jika FABB mau mengurusi hal tsb, sampai botak juga gak bakal selesai.. Betapa banyak kolektor2x seni yang membeli untuk menghias rumah2xnya dengan patung2x termaksud patung buddha.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: kusalaputto on 23 April 2010, 11:15:09 AM
Saya pernah dengar dengan telinga saya sendiri, salah satu anggota gerakan anti Buddha Bar dahulu pernah berkata: "Kalau Buddha Bar tidak ditutup, kami berencana untuk menutupnya dengan bom."
wuih itu temen anda yg aliran extremeee =)) wah klo yg g tau dari ke orgaisasian yg saya ikuti pula ga da yg spt itu malah pilih jalur humum dimana agama d ilindungi secara hukum kan ada pasalnya :) yah mirip dengan cerita yg saya dengar bahwa salah satu anggota sangha yg memmberi pemberkahan menjadi marah krn perubahan bb n mau membom nya pake tnt :)) kok ??? ??? ???. sampai saat ini masih damai saja kok.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Nevada on 23 April 2010, 11:37:41 AM
wuih itu temen anda yg aliran extremeee =)) wah klo yg g tau dari ke orgaisasian yg saya ikuti pula ga da yg spt itu malah pilih jalur humum dimana agama d ilindungi secara hukum kan ada pasalnya :) yah mirip dengan cerita yg saya dengar bahwa salah satu anggota sangha yg memmberi pemberkahan menjadi marah krn perubahan bb n mau membom nya pake tnt :)) kok ??? ??? ???. sampai saat ini masih damai saja kok.

Yah, namanya juga emosi sudah memuncak. Ajaran cinta-kasih pun terlupakan. ;D
Tapi syukurlah kalau ternyata memang tidak ada penggunaan bom. :)

Memang urusan Buddha Bar ini perlu dibahas secara kekeluargaan. Yang saya tahu, Buddha Bar sendiri sudah berganti nama menjadi Bataviasche Kunstkring. Tapi di dalam bar itu memang masih ada ornamen dan patung-patung Buddha. Kalau masih ada pihak yang belum puas, ya silakan dibicarakan dengan kekeluargaan. Tapi seandainya pihak BK tidak menyepakati kehendak "gerakan anti Buddha Bar", saya pikir tidak perlu dipaksa lagi.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: kusalaputto on 23 April 2010, 12:14:17 PM
wuih itu temen anda yg aliran extremeee =)) wah klo yg g tau dari ke orgaisasian yg saya ikuti pula ga da yg spt itu malah pilih jalur humum dimana agama d ilindungi secara hukum kan ada pasalnya :) yah mirip dengan cerita yg saya dengar bahwa salah satu anggota sangha yg memmberi pemberkahan menjadi marah krn perubahan bb n mau membom nya pake tnt :)) kok ??? ??? ???. sampai saat ini masih damai saja kok.

Yah, namanya juga emosi sudah memuncak. Ajaran cinta-kasih pun terlupakan. ;D
Tapi syukurlah kalau ternyata memang tidak ada penggunaan bom. :)

Memang urusan Buddha Bar ini perlu dibahas secara kekeluargaan. Yang saya tahu, Buddha Bar sendiri sudah berganti nama menjadi Bataviasche Kunstkring. Tapi di dalam bar itu memang masih ada ornamen dan patung-patung Buddha. Kalau masih ada pihak yang belum puas, ya silakan dibicarakan dengan kekeluargaan. Tapi seandainya pihak BK tidak menyepakati kehendak "gerakan anti Buddha Bar", saya pikir tidak perlu dipaksa lagi.
sory bro kenyataan nama buddha bar masih ada itu cuman buat nyenengin hakim kok g denger d gen fm aja msh d iklanin buddha bar kok. bukan batavia apa gt :)
bro ada baca thread yg saya buat tent kabar terakhir bb kan? nah d situ juga jelas klo dr pihak bb ga ada itikad baik n cumna mempertimbangkan, berarti ga bakalan :)
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Nevada on 23 April 2010, 12:17:57 PM
sory bro kenyataan nama buddha bar masih ada itu cuman buat nyenengin hakim kok g denger d gen fm aja msh d iklanin buddha bar kok. bukan batavia apa gt :)
bro ada baca thread yg saya buat tent kabar terakhir bb kan? nah d situ juga jelas klo dr pihak bb ga ada itikad baik n cumna mempertimbangkan, berarti ga bakalan :)

Kalau begitu, bagi yang ingin melanjutkan yah silakan. Tapi jangan menjadi keributan atau kebencian di dalam diri. :)
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: kusalaputto on 23 April 2010, 12:30:01 PM
^
 sadhu sadhu sadhu
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: wen78 on 23 April 2010, 02:14:19 PM
fabb bukan pecinta patung hanya pembelaan thd simbol yg di lecehkan.
jika memang begitu, semoga "keadilan" ditegakan tanpa tebang pilih. sehingga "kebenaran" ditegakan tanpa ada pengaruh AKU  _/\_


Misalnya ada teman kita yang non-Buddhis, tetapi dia punya banyak koleksi patung Buddha di rumahnya... Dia memiliki hobi minum minuman beralkohol, dia gemar berjudi, kadang dia mengadakan pesta narkoba di rumahnya, kadang dia juga membawa wanita untuk main di rumahnya. Kira-kira apa yang sebaiknya kita lakukan sebagai temannya?
bagaimana org tsb bukan teman kita?

saya pribadi, sebagai sahabat untuk menyarankan untuk berhenti minuman beralkohol, berhenti berjudi, berhenti pesta narkoba di rumahnya, dan berhenti jajan wanita, dan tidak ada relevansinya dengan patung Buddha.

jika bukan sahabat, ya.. diamkan saja. masing2 menjalankan karmanya masing2. lagipula kl ikut memberikan saran malah dianggap terlalu ikut campur urusan pribadi org.

so.. tidak ada relevansinya dengan patung Buddha  :)



Untuk urusan nama memang tidak etis
semoga "keadilan" ditegakan tanpa tebang pilih. sehingga "kebenaran" ditegakan tanpa ada pengaruh AKU  _/\_
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Sostradanie on 23 April 2010, 02:43:30 PM
Terkadang ada ucapan yang menyebutkan apa arti sebuah nama?jangan melekat dengan nama atau label.Yang ingin saya tanyakan jangan melekat atau apa arti sebuah nama,apakah membuat nama atau label itu tidak dibutuhkan atau tidak penting?

Sebuah kata yang kita dengar akan memancing munculnya bayangan dipikiran.
Contoh:jika sekarang saya sebut kata bulan.Ada yang berpikir bulan dilangit.Ada yang berpikir bulan 
             di kalender.Tapi begitu disambung kata lain.Bulan madu..datang bulan...kata itu menjadi lebih spesifik
             artinya.Sama seperti air besar.yang terbayang mungkin banjir.Tapi perkataan itu masih etis untuk
             dibicarakan di meja makan.Tapi begitu ditambah kata buang menjadi buang air besar.Kebanyakan
             orang akan merasa itu tidak etis dibicarakan di meja makan.

Dan apakah tidak ada manfaatnya meluruskan hal yang tidak benar menjadi benar?Hal yang tidak cocok menjadi cocok?Tergantung caranya atau tindakan yang diambil dalam prosesnya.Selama tidak mengandung kekerasan,dan tidak menjadi huru hara.Saya rasa tidak masalah.

Dalam buddhisme mungkin tidak pernah diajarkan cara berdemo.Sama seperti dalam buddhisme tidak diajarkan tentang internet.Karena saat itu belum ada.Tapi dalam buddhisme banyak Sang Buddha meluruskan hal yang tidak benar menjadi benar.



Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: El Sol on 24 April 2010, 12:36:13 AM
Terkadang ada ucapan yang menyebutkan apa arti sebuah nama?jangan melekat dengan nama atau label.Yang ingin saya tanyakan jangan melekat atau apa arti sebuah nama,apakah membuat nama atau label itu tidak dibutuhkan atau tidak penting?

Sebuah kata yang kita dengar akan memancing munculnya bayangan dipikiran.
Contoh:jika sekarang saya sebut kata bulan.Ada yang berpikir bulan dilangit.Ada yang berpikir bulan 
             di kalender.Tapi begitu disambung kata lain.Bulan madu..datang bulan...kata itu menjadi lebih spesifik
             artinya.Sama seperti air besar.yang terbayang mungkin banjir.Tapi perkataan itu masih etis untuk
             dibicarakan di meja makan.Tapi begitu ditambah kata buang menjadi buang air besar.Kebanyakan
             orang akan merasa itu tidak etis dibicarakan di meja makan.

Dan apakah tidak ada manfaatnya meluruskan hal yang tidak benar menjadi benar?Hal yang tidak cocok menjadi cocok?Tergantung caranya atau tindakan yang diambil dalam prosesnya.Selama tidak mengandung kekerasan,dan tidak menjadi huru hara.Saya rasa tidak masalah.

Dalam buddhisme mungkin tidak pernah diajarkan cara berdemo.Sama seperti dalam buddhisme tidak diajarkan tentang internet.Karena saat itu belum ada.Tapi dalam buddhisme banyak Sang Buddha meluruskan hal yang tidak benar menjadi benar.





apakah dengan membuat kerusuhan di jalan sambil menggunakan nama agama Buddha itu benar?..;D

well, apa hak FABB untuk pake nama agama Buddha?! FABB ini cuma mewakili beberapa umat Buddha yg g****k...

Sang Buddha sendiri gk pernah mendukung demo2...

demo2 di zaman sang Buddha pasti ada juga!..tapi apakah di Tipitaka ada cerita sang Buddha mendukung kerusuhan seperti itu?..

yg ada juga sang Buddha meleraikan kerusuhan(aka demo2)...dengan kekuatan kebijaksanaan ato kekuatan batin beliau!...

demo adalah hal terbodoh yg pernah di invent manusia!
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Sostradanie on 24 April 2010, 04:38:29 AM
Quote
apakah dengan membuat kerusuhan di jalan sambil menggunakan nama agama Buddha itu benar?..;D

Membuat kerusuhan bahkan memakai nama apapun menurut saya tidak benar.Boleh saya tahu,apa hubungannya pertanyaan anda dengan postingan saya?

Quote
well, apa hak FABB untuk pake nama agama Buddha?! FABB ini cuma mewakili beberapa umat Buddha yg g****k...

Kalau mengenai hak.Jika tidak ada,maka tidak akan terbentuk.Ini hanya logika saya.
Dalam pandangan anda bro elsol,seperti apakah umat Buddha yang pintar??Dan seperti apakah umat Buddha yang g****k?Saya ingin tahu lebih dalam lagi.



Quote
Sang Buddha sendiri gk pernah mendukung demo2...

demo2 di zaman sang Buddha pasti ada juga!..tapi apakah di Tipitaka ada cerita sang Buddha mendukung kerusuhan seperti itu?..

Berhubung saya masih sangat dangkal tentang Buddhisme,saya minta bantu anda deh buat mencarikan bahwa demo-demo di zaman sang Buddha memang ada.Yang saya baca sampai hari ini belum ketemu.


Quote
yg ada juga sang Buddha meleraikan kerusuhan(aka demo2)...dengan kekuatan kebijaksanaan ato kekuatan batin beliau!...

Meleraikan kerusuhan...sama seperti permintaan saya diatas.Tolong donk dikasih info ke saya dibagian mana saya bisa mendapatkan bacaan menyangkut hal tersebut.



Quote
demo adalah hal terbodoh yg pernah di invent manusia!

kenapa demo merupakan hal terbodoh??Bahkan memalukan menurut postingan anda sebelumnya.Karena kata demo memunculkan suatu gambaran dipikiran tentang kerusuhan bahkan mungkin sampai lempar-lemparan atau bakar-bakaran.Dan anda merasa malu karena nama Buddha dibawa-bawa.Apakah demo itu selalu berurusan dengan kerusuhan?Sudahkah anda cek info-nya?Kalau anda bisa mencak-mencak dengan nama Buddha dibawa-bawa buat berdemo,bagaimana dengan nama BUDDHA BAR??

kalau dalam pandangan saya,selama demo itu dilakukan dengan tertib dan tidak mengandung kekerasan.Itu wajar saja dilakukan.Dan sudah menjadi tradisi bahwa hanya dengan melakukan demo baru didengar.Saya pikir mungkin pemeluk agama Buddha yang menurut anda bodoh itu,sebelumnya sudah melakukan peringatan melalui surat/somasi dan sebagainya.Tapi karena tidak ada tanggapan.baru demo dilakukan.

Oya bro,bagaimana tanggapan anda tentang DEMO panci,DEMO mesin cuci dll.Apakah itu juga memalukan?
[/quote]
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: wen78 on 24 April 2010, 08:58:36 AM
Terkadang ada ucapan yang menyebutkan apa arti sebuah nama?jangan melekat dengan nama atau label.Yang ingin saya tanyakan jangan melekat atau apa arti sebuah nama,apakah membuat nama atau label itu tidak dibutuhkan atau tidak penting?
Siddhartha Gotama yg sendiri mengajarkan untuk tidak melekat.
apakah nama atau label itu tidak dibutuhkan atau tidak penting, saya rasa, anda harus menggalinya sendiri dan IMO, semuanya sudah di ajarkan oleh Siddhartha Gotama :)



Dan apakah tidak ada manfaatnya meluruskan hal yang tidak benar menjadi benar?Hal yang tidak cocok menjadi cocok?Tergantung caranya atau tindakan yang diambil dalam prosesnya.Selama tidak mengandung kekerasan,dan tidak menjadi huru hara.Saya rasa tidak masalah.

Dalam buddhisme mungkin tidak pernah diajarkan cara berdemo.Sama seperti dalam buddhisme tidak diajarkan tentang internet.Karena saat itu belum ada.Tapi dalam buddhisme banyak Sang Buddha meluruskan hal yang tidak benar menjadi benar.

ada atau tidak ada manfaatnya meluruskan hal yang tidak benar menjadi benar, tergantung hal apa yg diluruskan?
hal yg merupakan suatu kebenaran menurut AKU, atau hal yg merupakan suatu kebenaran yg sesungguhnya?

IMO selama mendalami Buddhism, Siddhartha Gotama meluruskan suatu kebenaran yg sesungguhnya bukan meluruskan suatu kebenaran menurut Siddhartha Gotama.
contoh kebenaran yg sesungguhnya, jika perut lapar, maka harus makan. tidak mungkin perut lapar tapi tidak makan.
walaupun seluruh dunia berpendapat A adalah kebenaran, namun belum tentu A adalah suatu kebenaran yg mutlak.

jadi apakah ada atau tidak ada manfaatnya meluruskan hal yang tidak benar menjadi benar, IMO, tergantung hal apa yg diluruskan.
hal yg bukan sebuah kebenaran mutlak, disatu sisi bermanfaat yg buntut2nya adalah memenuhi kepuasan AKU, namun disatu sisi tidak bermanfaat karena membangun AKU yg lama2 akan menghasilkan AKU adalah "kebenaran".

ini salah satu sebab saya agak sedikit ngotot ketika penolakan BB dikaitkan dengan ajaran Buddhism yg dikatakan bertentangan dengan Buddhism. akan lebih baik jika penolakan tanpa membawa Buddhism.

 _/\_
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: kusalaputto on 24 April 2010, 09:05:29 AM
FABB forum anti buddha bar
bukan forum agama buddha anti buddha bar :hammer:
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Sostradanie on 24 April 2010, 09:47:51 AM
Quote
Siddhartha Gotama yg sendiri mengajarkan untuk tidak melekat.
apakah nama atau label itu tidak dibutuhkan atau tidak penting, saya rasa, anda harus menggalinya sendiri dan IMO, semuanya sudah di ajarkan oleh Siddhartha Gotama :)

Benar,memang siddhartha sendiri yang mengajarkan bahwa jangan melekat.Tapi yang ingin saya tanyakan apakah sebuah nama itu tidak penting?Apakah dengan meluruskan tentang sebuah nama itu juga artinya melekat?Terkadang jadinya terlalu berteori dengan sedikit-sedikit berlindung dengan alasan itu kemelekatan.Nama itu penting salah satunya karena fungsinya.Semua ajaran yang menerangkan tentang sebab akibat,nibana,arahat dan lain sebagainya yang diajarkan oleh Sang Buddha.Yang kalau dikumpul berkeranjang-keranjang banyaknya.Itu diberi nama agama Buddha.

Jadi adakah sangkutan antara kata Buddha dengan Buddhisme?Wajar saja kalau Buddhisme terbawa-bawa atau dijadikan alasan.Jika hal itu tidak diluruskan.Akan berpengaruh dengan semakin buramnya tentang Buddhisme.Buddha Bar di pikiran umat awam berarti bar tempatnya agama Buddha.Tapi jika Bikhhu yang mendengar mungkin tidak akan ada pengaruhnya.Saya bukan berkata mayoritas yang berarti benar.Tapi lihatlah pake kacamata mayoritas penilaian orang.

Mengenai meluruskan pandangan,banyak hal kok yang sang Buddha luruskan.Ada bikkhu yang mengatakan bahwa kesadaran kita yang berpindah dari 1 kehidupan ke kehidupan lain.Itu juga diluruskan.Ada bikhhu yang cuek pada barang itu juga diluruskan.Ada juga bikkhu yang bercocok tanam karena mendengar omongan,itu juga diluruskan.

Tidak semua orang mau repot-repot meluruskan pandangan yang tidak benar.Bagaimana menurut pandangan anda jika Buddha bar ternyata jadi bisnis yang booming.Jadi bisnis menarik dan tersebar dikota-kota indonesia?Kalau saya cenderung memikirkan kedepannya.Akan semakin rancu pandangan tentang buddhisme.

Jadi kalau saya pribadi ditanya apakah saya mendukung.Jawabannya iya.Bahkan ikut terjun jika mungkin.Karena saya masih manusia dan memang masih melekat dengan banyak hal.Jika saya masih melekat dengan lidah saya yang masih suka makanan enak.Masih melekat dengan telinga saya dengan mendengar musik.Dan juga masih melekat dengan sex.Kenapa tiba giliran membenarkan hal seperti ini,saya harus katakan itu tidak bagus dan tidak bermanfaat karena KEMELEKATAN.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: wen78 on 24 April 2010, 11:08:20 AM
apakah sebuah nama itu tidak penting?
penting dan tidak penting. penting menurut saya, belum tentu penting untuk anda. penting menurut pikiran(logic), belum tentu penting menurut hati.

Apakah dengan meluruskan tentang sebuah nama itu juga artinya melekat?.........
.........................
.........................Itu diberi nama agama Buddha.
ya dan tidak.
pemahaman saya, Siddhartha Gotama mengajarkan ajaran pencerahan. dimana pencerahan itu dalam bahasa sansekerta adalah Buddha.
jika zaman itu menggunakan bahasa English dimana pencerahan adalah Enlighten.
maka jika ingin diluruskan untuk sebuah nama, apakah Buddha atau Enlighten yg diluruskan?
apa-pun namanya isi-nya hanya 1.

apakah Siddhartha Gotama pernah mengatakan bahwa ajarannya dinamakan Buddha?
jika pernah, apakah Siddhartha Gotama mengatakan bahwa ajarannya dinamakan Buddha atau ajarannya adalah ajaran Buddha?
bagi saya, ini 2 hal yg berbeda. yg satu adalah perlabelan, dan yg satu adalah pendefinisian.
maksud pendefinisian adalah maksudnya Siddhartha Gotama mengatakan ajarannya adalah ajaran yg pencerahan/buddha/enlighten/.... dll.



Kenapa tiba giliran membenarkan hal seperti ini,saya harus katakan itu tidak bagus dan tidak bermanfaat karena KEMELEKATAN.
ya... memang melekat khan?  ;D
saya juga melekat pada banyak hal, hanya saja saya memiliki pendefinisian/pemahaman kata Buddha yg berbeda. ;D




Bagaimana menurut pandangan anda jika Buddha bar ternyata jadi bisnis yang booming.Jadi bisnis menarik dan tersebar dikota-kota indonesia?Kalau saya cenderung memikirkan kedepannya.Akan semakin rancu pandangan tentang buddhisme.
bagi saya tidak masalah. Buddha bar tidak berbeda dengan Enlighten Bar  :)

Buddhism cepat lambat akan hilang. saat hilang Maitreya akan datang.
bagis saya rancu atau tidak rancu, biarkan perjodohan masing2 dengan Buddhism yg berbicara.
lagi pula, sejak dulu Buddhism di umum memang sudah rancu dimana ada yg mengatakan adalah ajaran sesat, penyembah berhala, dll.
so.. sama aja ada atau tidak ada Buddha Bar


saya pribadi tidak masalah dengan penolakan Buddha Bar, hanya saja berharap yg menolak Buddha Bar bersikap "adil".
dikatakan tidak layak digunakan untuk bisnis, maka semuanya juga. jangan dikatakan diperbolehkan karena tidak menjual minuman keras.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: K.K. on 24 April 2010, 11:16:46 AM
Benar,memang siddhartha sendiri yang mengajarkan bahwa jangan melekat.Tapi yang ingin saya tanyakan apakah sebuah nama itu tidak penting?Apakah dengan meluruskan tentang sebuah nama itu juga artinya melekat?Terkadang jadinya terlalu berteori dengan sedikit-sedikit berlindung dengan alasan itu kemelekatan.Nama itu penting salah satunya karena fungsinya.Semua ajaran yang menerangkan tentang sebab akibat,nibana,arahat dan lain sebagainya yang diajarkan oleh Sang Buddha.Yang kalau dikumpul berkeranjang-keranjang banyaknya.Itu diberi nama agama Buddha.

Jadi adakah sangkutan antara kata Buddha dengan Buddhisme?Wajar saja kalau Buddhisme terbawa-bawa atau dijadikan alasan.Jika hal itu tidak diluruskan.Akan berpengaruh dengan semakin buramnya tentang Buddhisme.Buddha Bar di pikiran umat awam berarti bar tempatnya agama Buddha.Tapi jika Bikhhu yang mendengar mungkin tidak akan ada pengaruhnya.Saya bukan berkata mayoritas yang berarti benar.Tapi lihatlah pake kacamata mayoritas penilaian orang.

Mengenai meluruskan pandangan,banyak hal kok yang sang Buddha luruskan.Ada bikkhu yang mengatakan bahwa kesadaran kita yang berpindah dari 1 kehidupan ke kehidupan lain.Itu juga diluruskan.Ada bikhhu yang cuek pada barang itu juga diluruskan.Ada juga bikkhu yang bercocok tanam karena mendengar omongan,itu juga diluruskan.

Tidak semua orang mau repot-repot meluruskan pandangan yang tidak benar.Bagaimana menurut pandangan anda jika Buddha bar ternyata jadi bisnis yang booming.Jadi bisnis menarik dan tersebar dikota-kota indonesia?Kalau saya cenderung memikirkan kedepannya.Akan semakin rancu pandangan tentang buddhisme.

Jadi kalau saya pribadi ditanya apakah saya mendukung.Jawabannya iya.Bahkan ikut terjun jika mungkin.Karena saya masih manusia dan memang masih melekat dengan banyak hal.Jika saya masih melekat dengan lidah saya yang masih suka makanan enak.Masih melekat dengan telinga saya dengan mendengar musik.Dan juga masih melekat dengan sex.Kenapa tiba giliran membenarkan hal seperti ini,saya harus katakan itu tidak bagus dan tidak bermanfaat karena KEMELEKATAN.
Bagaimana pendapat Sis Sriyeklina sendiri tentang aliran agama yang merknya Buddha, tetapi mengajarkan hal yang bertentangan dengan dhamma? Apakah perlu "diluruskan"? Jika ya, usaha apa yang perlu ditempuh?
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: kullatiro on 30 April 2010, 09:02:54 PM
duh seperti meluruskan panah yang bengkok memang rasanya susah yah? pasti ada gaya yang melawan arah yang lurus itu seperti itu lah dunia ini. banyak citta yang bermacam macam dari pikiran manusia dan bercampur baur dan mengalir di alam semesta ada yang menjadi aliran dan arus yang dominan dan selalu beralih dari yang satu ke yang lain.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Sostradanie on 01 May 2010, 11:44:54 PM

Quote
Bagaimana pendapat Sis Sriyeklina sendiri tentang aliran agama yang merknya Buddha, tetapi mengajarkan hal yang bertentangan dengan dhamma? Apakah perlu "diluruskan"? Jika ya, usaha apa yang perlu ditempuh?



Kalau menurut saya,luruskan yang bisa diluruskan. Yang harus dilakukan tergantung kondisi yang dihadapi.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Sostradanie on 02 May 2010, 01:02:29 AM

Quote
penting dan tidak penting. penting menurut saya, belum tentu penting untuk anda. penting menurut pikiran(logic), belum tentu penting menurut hati.


Yup,saya setuju dengan anda.



Quote
ya dan tidak.
pemahaman saya, Siddhartha Gotama mengajarkan ajaran pencerahan. dimana pencerahan itu dalam bahasa sansekerta adalah Buddha.
jika zaman itu menggunakan bahasa English dimana pencerahan adalah Enlighten.
maka jika ingin diluruskan untuk sebuah nama, apakah Buddha atau Enlighten yg diluruskan?
apa-pun namanya isi-nya hanya 1.

apakah Siddhartha Gotama pernah mengatakan bahwa ajarannya dinamakan Buddha?
jika pernah, apakah Siddhartha Gotama mengatakan bahwa ajarannya dinamakan Buddha atau ajarannya adalah ajaran Buddha?
bagi saya, ini 2 hal yg berbeda. yg satu adalah perlabelan, dan yg satu adalah pendefinisian.
maksud pendefinisian adalah maksudnya Siddhartha Gotama mengatakan ajarannya adalah ajaran yg pencerahan/buddha/enlighten/.... dll.

Saya mengerti pikiran anda.Buat orang yang sudah lebih mendalami buddhisme mungkin rata-rata akan berpikir seperti anda.Dan merupakan hal yang tidak bermanfaat untuk meluruskan hal-hal seperti ini.




Quote
ya... memang melekat khan?  ;D
saya juga melekat pada banyak hal, hanya saja saya memiliki pendefinisian/pemahaman kata Buddha yg berbeda. ;D

Pikiran saya sama seperti anda.






Quote
bagi saya tidak masalah. Buddha bar tidak berbeda dengan Enlighten Bar  :)

Buddhism cepat lambat akan hilang. saat hilang Maitreya akan datang.
bagis saya rancu atau tidak rancu, biarkan perjodohan masing2 dengan Buddhism yg berbicara.
lagi pula, sejak dulu Buddhism di umum memang sudah rancu dimana ada yg mengatakan adalah ajaran sesat, penyembah berhala, dll.
so.. sama aja ada atau tidak ada Buddha Bar


Yup,buddhisme itu pasti suatu saat nanti akan hilang.Dan memang sudah dari dulu banyak yang rancu.Saya bukan seorang buddhisme.Dan dulu saya berpikir sama seperti kebanyakan orang bahwa agama Buddha itu hanya memegang hio,dan memohon dengan para dewa yang dibuat patung-patungnya.Dan setelah saya tahu sedikit demi sedikit.Ternyata buddhisme bukan seperti itu.Saya makin tertarik untuk mempelajari lebih jauh.Dan saya sebagai orang awam berpikir,apa salahnya kita membagi hal yang menurut kita benar??Mungkin saja perjodohan seseorang itu bisa melalui kita.Lebih baik kita berusaha daripada tidak sama sekali.Kita tidak akan bisa merubah dunia ini.Tapi kita bisa mencoba dari diri kita dan lingkungan kita.
Daripada kita hanya melihat dan tidak berusaha sama sekali.

Contoh:
- Baru-baru ini teman saya mengatakan ingin selingkuh dari suaminya.Kalau dulu saya akan berpikir bahwa orang ini besar sekali bisikan setan dalam dirinya.Tapi kalau sekarang saya mengerti kenapa bisa begitu?Karena ada kontak dengan inderawinya.Dari matanya masuk kepikiran dan muncul fantasi yang besar dipikirannya sehingga timbul keinginan dan keinginan itu ingin diwujudkan.

Dan saya cuma berkata kepada dia,kamu tahu itu salah.Kenapa kamu masih ingin lakukan?Dia menjawab,dia juga tidak tahu.Entah kenapa susah mengendalikan keinginannya.Saya jawab,itu karena kita sudah punya DOSA ASAL yang diajarkan agama kita.Dan yang terjadi berikutnya pertanyaan demi pertanyaan yang diajukan kepada saya.Saya menjawab sesuai dengan apa saya pelajari.Terima atau tidak itu,itu hak masing-masing orang.Saya hanya berbagi dan berusaha meluruskan apa yang saya bisa.

Saya bisa saja cuma diam dan tidak usah komentar.Dan berpikir,itu sudah karma suaminya jika istrinya selingkuh.Bukankah setiap orang harus menjalani karma sendiri-sendiri?Dan udah nasib suaminya harus mengalami hal itu.



Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: El Sol on 02 May 2010, 06:47:43 PM
Quote
Benar,memang siddhartha sendiri yang mengajarkan bahwa jangan melekat.Tapi yang ingin saya tanyakan apakah sebuah nama itu tidak penting?Apakah dengan meluruskan tentang sebuah nama itu juga artinya melekat?

emank nama Buddha tercoreng?!..

kayakne gk deh..

kalian aja yg mengira kalo agama Buddha tercoreng gara2 Buddha Bar...

ckckkckckck....


menurut gw, yg mencoreng nama agama Buddha justru tindakan2 gk waras FABB!!
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: ryu on 02 May 2010, 07:37:11 PM
Quote
Benar,memang siddhartha sendiri yang mengajarkan bahwa jangan melekat.Tapi yang ingin saya tanyakan apakah sebuah nama itu tidak penting?Apakah dengan meluruskan tentang sebuah nama itu juga artinya melekat?

emank nama Buddha tercoreng?!..

kayakne gk deh..

kalian aja yg mengira kalo agama Buddha tercoreng gara2 Buddha Bar...

ckckkckckck....


menurut gw, yg mencoreng nama agama Buddha justru tindakan2 gk waras FABB!!
kalao sama maitreya tercoreng gak =))
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Riky_dave on 02 May 2010, 08:09:09 PM
Mohon sampaikan pada bpk presiden SBY ketik :“ Warga Indonesia tolak Buddha Bar“ via sms ke 9949 pls forward thks

Regards,

Riky Liau
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: andry on 02 May 2010, 08:23:04 PM
jelema lieur... emang segampang itu nutup buddha bar??? se-enak jidat mu...
dipikir dulu, siapa saja pemangku jabatan nya/ownernya!
ownernya punya usaha apa saja?
siapa bapak/ibu nya!
Kekuasaannya sampe mana!

ribet de riky....
misal ginih, itu buddha bar punya gue...
dan gue punya juga xxxtek, aka pabrik garment dengan 50rb pekerja.

Apakah berani tuh org pemda mau tutup buddha bar? ato mo ngomong ke gue, "pak, lbh baik ditutup saja"

Emang berani??

Mereka orang tuh pinter, pasti liat dulu silsilah gue, siapa deking nya, investasi gue di mana aja,suka ngasih kagak.

Lah mereka kan suka aku traktir di bar itu, kalo di tutup=mereka gak ada traktiran. (1)
kalo Budha bar di tutup, gue tutup aja xxxtek (pabrik garment) 50rb pegawe jd pengganguran. roda ekonomi terhambat, bnyk kriminalitas. (2)
dlll (3,4,5...)

Kacau lo....katane mata dhamma kebuka, beuki nutup ieu mah..
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Mr.Jhonz on 02 May 2010, 08:29:26 PM
Quote
Benar,memang siddhartha sendiri yang mengajarkan bahwa jangan melekat.Tapi yang ingin saya tanyakan apakah sebuah nama itu tidak penting?Apakah dengan meluruskan tentang sebuah nama itu juga artinya melekat?

emank nama Buddha tercoreng?!..

kayakne gk deh..

kalian aja yg mengira kalo agama Buddha tercoreng gara2 Buddha Bar...

ckckkckckck....


menurut gw, yg mencoreng nama agama Buddha justru tindakan2 gk waras FABB!!
kalao sama maitreya tercoreng gak =))
Mereka bilang ajaran buddha gotama udah kuno..

Kalo buddha bar?
Sapa tahu orang yg melihat patung buddha di bar tersebut bisa timbul rasa ingin tahu yg besar mengenai si patung tersebut..
"Ini bisa jadi merketing buddhism lho..." =))
Request dunk sekalian pasang kaligrafi2 tulisan dhammapada di bar..
:))
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: El Sol on 02 May 2010, 08:58:35 PM
Quote
Benar,memang siddhartha sendiri yang mengajarkan bahwa jangan melekat.Tapi yang ingin saya tanyakan apakah sebuah nama itu tidak penting?Apakah dengan meluruskan tentang sebuah nama itu juga artinya melekat?

emank nama Buddha tercoreng?!..

kayakne gk deh..

kalian aja yg mengira kalo agama Buddha tercoreng gara2 Buddha Bar...

ckckkckckck....


menurut gw, yg mencoreng nama agama Buddha justru tindakan2 gk waras FABB!!
kalao sama maitreya tercoreng gak =))
dah dijawab dengan baek dan perfect sama Mr.Jhonz..:D
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: siaocing29 on 11 June 2010, 09:11:41 AM
itu namanya siap2 kiamat.
mendunia pula
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: J.W on 11 June 2010, 10:26:33 AM
^
napa bisa kiamat yah ??
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: dipasena on 11 June 2010, 10:28:23 AM
^
napa bisa kiamat yah ??

maksudnya, akhir jaman telah dekat... =))
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: lykim176 on 11 June 2010, 12:53:42 PM
ugh my eyes..., salah satu web site yang melanggar semua aturan web design ^:)^

itu belum seberapa, ini yg mantap http://www.havenworks.com/
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: sobat-dharma on 08 July 2010, 06:43:31 PM
Hukumonline.com.
Kuasa hukum Gubernur DKI dan Dinas Pariwisata menilai gugatan Forum Anti Buddha Bar prematur.

Pemilik Buddha Bar di Indonesia, PT Nireta Vista Creative, membantah melakukan pemakaian nama Buddha Bar sebagai perbuatan melawan hukum. Pemakaian nama Buddha Bar semata-mata hanyalah nama dagang sebagai konsekuensi dari perjanjian lisensi dengan George V Restouration. Restoran asal Perancis itu merupakan pemegang lisensi atas merek Buddha Bar. Sebagai pemegang lisensi, PT Nireta harus tunduk pada perjanjian dan seharusnya memperoleh perlindungan hukum sesuai Pasal 48 UU No. 15/2001 tentang Merek.

Hal itu disampaikan kuasa hukum PT Nireta dari Juniver Girsang & Partners dalam persidangan Rabu (28/4) kemarin di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. bantahan disampaikan terkait gugatan Forum Anti Buddha Bar. Forum tersebut juga menggugat Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo dan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta, masing-masing sebagai II dan III.

Dalam berkas jawaban, kuasa hukum PT Nireta menerangkan Buddha Bar sebagai merek dagang telah terdaftar di Ditjen HKI berdasarkan sertifikat No. IDM000189681 tanggal 16 Januari 2009. Artinya, proses pendaftaran telah memenuhi syarat sesuai UU Merek. Kuasa hukum PT Nireta membantah bahwa merek Buddha Bar telah dicabut

Direktur Merek melalui suratnya No. HKI 4.HI.06.03-68 memang telah mencabut sertifikat merek Buddha Bar. Hanya, menurut kuasa hukum PT Nireta hal itu cacat hukum. Sebab dalam UU Merek dikenal pembatalan dan penghapusan merek. Bukan pencabutan sertifikat merek. Karena itu, sepanjang tidak ada pihak yang mengajukan pembatalan dan penghapusan Buddha Bar, maka penggunaan nama dagang itu tidak melawan hukum.

Saat ini, surat keputusan Direktur Merek itu tengah menjadi objek gugatan di Pengadilan Tata Usaha Niaga Jakarta. Gugatan diajukan oleh George V Restauration selaku pemilik merek dalam perkara NO.97/G/2009/PTUN JKT dan belum berkekuatan hukum tetap.

Kuasa hukum PT Nireta juga mempertanyakan kapasitas Forum Anti Buddha Bar. Sebab, banyak kegiatan usaha yang juga menggunakan nama Buddha seperti Buddha`s Belly restaurant & lounge (Bali), Buddha`s Bally Boutiqe (Bali), Baby Buddha Thai cuisine restaurant, lounge & bar (Jakarta), Buddha Haha restaurant (Bali), Villa Buddha Hill (Bali). Dengan demikian, seharusnya gugatan tidak saja dialamatkan pada PT Nireta.

Sebelumnya, Forum Anti Buddha Bar menilai seharusnya penggunaan nama Buddha Bar harus memperhatikan nilai agama, adat istiadat, kelestarian budaya serta nilai-nilai yang berkembang dalam masyarakat. Gubernur DKI dan Dinas Pariwisata dinilai melakukan pembiaran terhadap protes masyarakat atas eksistensi Buddha Bar. Tindakan itu dikategorikan sebagai perbuatan melawan hukum.

Dalam petitum gugatan, penggugat menuntut ganti kerugian materiil Rp500 juta karena dilakukannya berbagai demo yang membutuhkan transportasi dan konsumsi. Gubernur DKI dan Dinas Pariwisata juga dituntut segera menghentikan operasional Buddha Bar, serta mencabut ITUP (Izin Tetap Usaha Pariwisata) milik PT Nireta.


Gugatan Prematur
Kuasa hukum Gubernur DKI dan Dinas Pariwisata menilai gugatan Forum Anti Buddha Bar prematur. Sebab, tuntutan pencabutan ITUP No.3736/2008 tanggal 12 November 2008 harus menunggu putusan dari PTUN Jakarta. Selain sengketa TUN soal surat direktur, saat ini surat Dinas Pariwisata kepada PT Nireta tanggal 23 April 2009 tentang pemberitahuan untuk mengganti nama merek Buddha Bar pada restoran juga menjadi sengketa di PTUN. Perkaranya tercatat No. No.73/G/2009/PTUN JKT.

Perkara di PTUN tersebut belum berkekuatan hukum tetap sehingga belum diketahui siapa yang benar dan siapa yang salah. Dengan begitu, Gubernur DKI dan Dinas Pariwisata belum bisa mengambil tindakan atas penggunaan nama Buddha Bar.

Lagipula, jika Forum Anti Buddha Bar keberatan dengan ITUP. Seharusnya mengajukan gugatan ke PTUN karena ITUP merupakan objek sengketa Tata Usaha Negara sesuai dengan ketentuan pasal 1 angka 3 UU No.5/1986 jo UU No.9/2004 tentang Peradilan Tata Usaha Negara.

Dinas Pariwisata sendiri dalam menerbitkan ITUP mempunyai dasar hukum yang jelas dan tegas untuk melakukan proses administrasi apakah permohonan itu dikabulkan atau tidak. Hal itu tergantung pada syarat administrasi sebagaimana yang diatur dalam pasal 25 Perda No.10/2004 jo Peraturan Gubernur No.20/2006 pasal 14 ayat 3. Karena persyaratan terpenuhi, Dinas Pariwisata wajb memberikan pelayanan kepada pemohon ungtuk proses ITUP.

http://www.hukumonline.com/berita/baca/lt4bd9659c46cfb/penggunaan-nama-buddha-bar-bukan-perbuatan-melawan-hukum
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: nyanadhana on 08 July 2010, 10:00:52 PM
Mumpung mengenai Buddha Bar dianggap melecehkan agama Buddha

Forum Anti Buddha Bar(FABB) juga melecehkan agama Buddha bahkan dengan terang2an menyelipkan brosur bergambar hal2 porno ke dalam Paritta Suci yang saya temukan di vippasana graha lembang.
Itukah kedunguan yang luar biasa dimana kita berteriak buddha bar melecehkan agama buddha,pernah lihat buddha bar melecehkan agama buddha sendiri?mempermalukan ajaran Buddha Gotama?memecah belah Sangha?mengajak rusuh agama Buddha?
mana lebih parah menyelipkan gambar2 tak senonoh kedalam Paritta Suci?ayo dijawab manusia bernama Kevin,anda punya tujuan menggalang dana dsb,maaf dana yang anda jadikan dukungan sesungguhnya tidak tepat sasaran.kembalikan dana umat Buddha.terima kasih
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: F.T on 28 July 2010, 05:01:23 PM
BREAKING NEWS: BUDDHABAR SUDAH DITUTUP & DI POLICE LINE, per tgl. 28 Juli 2010. Berkat kegigihan para Pejuang Dharma hari ini. Namo Buddhaya. Pls forward!!! (from: Kevin Wu by SMS)
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Sunkmanitu Tanka Ob'waci on 28 July 2010, 05:09:33 PM
no pic = hoax =))
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: F.T on 28 July 2010, 05:12:42 PM
Iya nih, bener kaga yah?! Makanya wa post mau baca comment apa ada yang bisa konfirmasi ?!
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: J.W on 28 July 2010, 05:13:30 PM
Jangan ada dusta di antara kita...
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Kelana on 28 July 2010, 05:49:51 PM
Mumpung mengenai Buddha Bar dianggap melecehkan agama Buddha

Forum Anti Buddha Bar(FABB) juga melecehkan agama Buddha bahkan dengan terang2an menyelipkan brosur bergambar hal2 porno ke dalam Paritta Suci yang saya temukan di vippasana graha lembang.
Itukah kedunguan yang luar biasa dimana kita berteriak buddha bar melecehkan agama buddha,pernah lihat buddha bar melecehkan agama buddha sendiri?mempermalukan ajaran Buddha Gotama?memecah belah Sangha?mengajak rusuh agama Buddha?
mana lebih parah menyelipkan gambar2 tak senonoh kedalam Paritta Suci?ayo dijawab manusia bernama Kevin,anda punya tujuan menggalang dana dsb,maaf dana yang anda jadikan dukungan sesungguhnya tidak tepat sasaran.kembalikan dana umat Buddha.terima kasih

Hmmm,  :-?
Sdr. Nyanadhana, apakah anda pernah melihat sendiri ada orang yang sedang menaruh gambar-gambar tidak senonoh tersebut ke dalam Paritta Suci tersebut?
Bukankah ada kemungkinan bahwa ada pihak-pihak tertentu yang sedang memanfaatkan situasi seperti ini?

IMO, Kewaspadaan perlu kita tingkatkan dalam situasi seperti ini.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Sunkmanitu Tanka Ob'waci on 28 July 2010, 09:41:49 PM
buktinya memang ada koq. kalau gak ada yang naruh, muncul dari langit?
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: No Pain No Gain on 28 July 2010, 09:55:22 PM
protes sana protes sini..semuanya merasa kurang puas..itulah manusia..
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: No Pain No Gain on 28 July 2010, 09:58:13 PM
apakah umat buddha mau buat organisasi FPB aka Front Pembela Buddhist ? dikit2 protes..
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: abhiviryo on 28 July 2010, 09:58:42 PM
kalo mank Buddha bar benar ditutup  or sementara disegel
berarti ada kemajuan dalam keadilan agAMA dinegeri ini!!!
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: yasavaddhano on 28 July 2010, 10:12:11 PM
BREAKING NEWS: BUDDHABAR SUDAH DITUTUP & DI POLICE LINE, per tgl. 28 Juli 2010. Berkat kegigihan para Pejuang Dharma hari ini. Namo Buddhaya. Pls forward!!! (from: Kevin Wu by SMS)
Iya nih, bener kaga yah?! Makanya wa post mau baca comment apa ada yang bisa konfirmasi ?!
Benar, saya juga dapat konfirmasi klo Buddha Bar udah ditutup tgl 28 Juli 2010. :) :) :)
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Pariahina on 28 July 2010, 10:14:42 PM
Gw yakin pasti ada kelanjutannya. Kasus tersebut nampaknya tidak selesai sampai di sini saja.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Wolvie on 28 July 2010, 10:29:54 PM
^
^
Bisa jadi, palagi yang punya anak penggede, mudah2an sih ga berlarut2 lagi.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Adhitthana on 28 July 2010, 10:54:02 PM
FABB JAKARTA berhasil MELEPASKAN SEMUA HURUF Buddha BAR... HIDUP Umat Buddha... Hidup Umat BERAGAMA... Inilah kemenangan kita semua sebagai BANGSA INDONESIA, Buddha BAR sudah di SEGEL oleh SATPOL PP dan POLISI, mari kita KAWAL dan PANTAU BERSAMA.

(http://sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash2/hs123.ash2/39482_139817072706942_108913919130591_264030_3818602_n.jpg)

Belum ada keterangan resmi ...... BuddhaBar ini di tutup
hanya melepaskan Huruf Buddha Bar ?? ......
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: wiithink on 28 July 2010, 11:52:21 PM
protes sana protes sini.. kita yang mengaku siswa Buddha, harus waspada..
soalnya, gw denger sendiri hasutan dari agama sebelah lho...
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Adhitthana on 28 July 2010, 11:57:33 PM
^
^
Dari Fb yaaah ?
minta alamat ..... pm me  ;D

berita di SCTV

http://www.liputan6.tv/main/read/3/l1031391/0
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: wiithink on 29 July 2010, 12:16:19 AM
bukan.. gw denger dari kakak gw.. kita lagi membahas soal agama kan. dan dia kreten..
dia bilang, " masa kalian umat Buddha, ndak marah nama agama kalian di tulis di bar bar?"
gw bilang, " biasa aja sih.. apa artinya sebuah nama ntuk gw."
dia bilang, " kalo gw tuh, udah gw kumpulin masa, trus gw demo, trus gw tuntut, trus gw pake pengacara mahal supaya bisa menang."
gw bilang, " hanya orang yang punya pikiran begitu, yang bisa jadi provokator."

pembicaraan yang tidak menyenangkan emang
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Pariahina on 29 July 2010, 01:14:00 AM
Kalo ogud mikirnya gini: Taruh kita bisa menang kasus Buddha Bar, lalu ke depannya gimana? Apakah manfaatnya bagi umat Buddha? Gw kira ini pertanyaan2 yang sekiranya perlu dijawab. Misalnya ada 10 kasus lagi seperti Buddha Bar apakah yang kita lakukan? Berapa kuat tenaga kita dalam berdemo? Tantangan-tantangan ke depan bagi umat Buddha di masa mendatang akan semakin berat.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: wiithink on 29 July 2010, 01:31:41 AM
kali maksud mereka, supaya memberi efek jera kepada investor investor dan pelajaran kepada pemerintah supaya ndak sembarangan ngasih ijin
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: J.W on 29 July 2010, 08:51:30 AM
FABB JAKARTA berhasil MELEPASKAN SEMUA HURUF Buddha BAR... HIDUP Umat Buddha... Hidup Umat BERAGAMA... Inilah kemenangan kita semua sebagai BANGSA INDONESIA, Buddha BAR sudah di SEGEL oleh SATPOL PP dan POLISI, mari kita KAWAL dan PANTAU BERSAMA.

(http://sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash2/hs123.ash2/39482_139817072706942_108913919130591_264030_3818602_n.jpg)

Belum ada keterangan resmi ...... BuddhaBar ini di tutup
hanya melepaskan Huruf Buddha Bar ?? ......

Ini termasuk tindakan pengrusakan gk yah ?
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: F.T on 29 July 2010, 08:59:15 AM
^ termaksud
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Sumedho on 29 July 2010, 09:19:33 AM
iya, termadsuk
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Lex Chan on 29 July 2010, 09:20:21 AM
^ termaksud

termasuk atau termadsuk atau termaksud? :P
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: aitristina on 29 July 2010, 02:11:14 PM
FABB JAKARTA berhasil MELEPASKAN SEMUA HURUF Buddha BAR... HIDUP Umat Buddha... Hidup Umat BERAGAMA... Inilah kemenangan kita semua sebagai BANGSA INDONESIA, Buddha BAR sudah di SEGEL oleh SATPOL PP dan POLISI, mari kita KAWAL dan PANTAU BERSAMA.

(http://sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash2/hs123.ash2/39482_139817072706942_108913919130591_264030_3818602_n.jpg)

Belum ada keterangan resmi ...... BuddhaBar ini di tutup
hanya melepaskan Huruf Buddha Bar ?? ......

Ini termasuk tindakan pengrusakan gk yah ?


kemaren, g kaget juga, liat tindakan anarkis para demonstran BB yang ditayangin di fokus, indosiar...ada yg lempar batu n kayu segala...

rasanya miris banget...umat budis kok "brutal".... gak keliatan "dhamma" sama sekali dari tayangan di tv kmrn..

serem buanget....

apakah mereka "budis"?
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: J.W on 29 July 2010, 02:15:14 PM
trnyata di buddhis udh ada pasukan 3huruf  juga  ^-^
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: L1M on 29 July 2010, 03:19:28 PM
Kalo ogud mikirnya gini: Taruh kita bisa menang kasus Buddha Bar, lalu ke depannya gimana? Apakah manfaatnya bagi umat Buddha? Gw kira ini pertanyaan2 yang sekiranya perlu dijawab. Misalnya ada 10 kasus lagi seperti Buddha Bar apakah yang kita lakukan? Berapa kuat tenaga kita dalam berdemo? Tantangan-tantangan ke depan bagi umat Buddha di masa mendatang akan semakin berat.

justru kalo "B bar" yang dijakarta ga kerasin dikit,nanti yang ditakutin akan ada lagi model kaya gitu di kota2 lain di indo...malah parahnya nanti akan ada bar tandingan,apa jadinya??jawabanya:makin kusut

n kalo bukan dari umat budda sendiri yang demo,,mau sapa lagi???apakah,FPI,MUI,ATO PARA BHIKKU!!!  selama ini pada diem aja(apatis),akhirnya pihak BB malah promoin sang guru lebih hebat lagi n makin banyak "umat" yang kesana mamer pantat n buah dada didepan rupang yang diagungkan,malah dijilat2 sama wanita sexy itu rupang sang buddha(gw sich ga tahan dah).. sedangkan dibawa ke jalur hukum,HUKUMnya yang ngalor ngidul kaya permen karet(berat sebelah) n pihak BB nya malah lebih ngelunjak..

toh dengan adanya demo seperti kemarin ternyata sudah membuahkan hasil: selama proses SIDANG,BB' ditutup. n sebelum2nya BB' jadi sepi pengunjung karena demo(bukannya mau rusakin mata pencaharian orang)
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: L1M on 29 July 2010, 03:27:46 PM
FABB JAKARTA berhasil MELEPASKAN SEMUA HURUF Buddha BAR... HIDUP Umat Buddha... Hidup Umat BERAGAMA... Inilah kemenangan kita semua sebagai BANGSA INDONESIA, Buddha BAR sudah di SEGEL oleh SATPOL PP dan POLISI, mari kita KAWAL dan PANTAU BERSAMA.

(http://sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash2/hs123.ash2/39482_139817072706942_108913919130591_264030_3818602_n.jpg)

Belum ada keterangan resmi ...... BuddhaBar ini di tutup
hanya melepaskan Huruf Buddha Bar ?? ......

Ini termasuk tindakan pengrusakan gk yah ?


kemaren, g kaget juga, liat tindakan anarkis para demonstran BB yang ditayangin di fokus, indosiar...ada yg lempar batu n kayu segala...

rasanya miris banget...umat budis kok "brutal".... gak keliatan "dhamma" sama sekali dari tayangan di tv kmrn..

serem buanget....

apakah mereka "budis"?

apakah anda bisa membuktikan bahwa ada yang LEMPAR BATU?? karena ga ada BATU disana yang bisa diambil dan dilemparkan :>-..dan apabila hanya kalo cuma "KERIKIL",(trus dilempar ketembok),apakah itu termasuk anarkis??? contoh: anak2 bocah dilingkungan rumah kita semua yang lagi pada main "lempar2an" batu(kerikil)<<apakah pantas disebut anarkis???

dan apakah bisa membuktikan lagi bahwa yang anda sebut anarkis yang kemarin itu adalah seorang buddhis(umat buddha)?? hahaha
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: L1M on 29 July 2010, 03:29:09 PM
trnyata di buddhis udh ada pasukan 3huruf  juga  ^-^

bukan tiga,tapi empat :)) tapi beda lah porsinya sama tiga(3) yang lainnya ;)
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: ryu on 29 July 2010, 05:42:32 PM
Kalo ogud mikirnya gini: Taruh kita bisa menang kasus Buddha Bar, lalu ke depannya gimana? Apakah manfaatnya bagi umat Buddha? Gw kira ini pertanyaan2 yang sekiranya perlu dijawab. Misalnya ada 10 kasus lagi seperti Buddha Bar apakah yang kita lakukan? Berapa kuat tenaga kita dalam berdemo? Tantangan-tantangan ke depan bagi umat Buddha di masa mendatang akan semakin berat.

justru kalo "B bar" yang dijakarta ga kerasin dikit,nanti yang ditakutin akan ada lagi model kaya gitu di kota2 lain di indo...malah parahnya nanti akan ada bar tandingan,apa jadinya??jawabanya:makin kusut

n kalo bukan dari umat budda sendiri yang demo,,mau sapa lagi???apakah,FPI,MUI,ATO PARA BHIKKU!!!  selama ini pada diem aja(apatis),akhirnya pihak BB malah promoin sang guru lebih hebat lagi n makin banyak "umat" yang kesana mamer pantat n buah dada didepan rupang yang diagungkan,malah dijilat2 sama wanita sexy itu rupang sang buddha(gw sich ga tahan dah).. sedangkan dibawa ke jalur hukum,HUKUMnya yang ngalor ngidul kaya permen karet(berat sebelah) n pihak BB nya malah lebih ngelunjak..

toh dengan adanya demo seperti kemarin ternyata sudah membuahkan hasil: selama proses SIDANG,BB' ditutup. n sebelum2nya BB' jadi sepi pengunjung karena demo(bukannya mau rusakin mata pencaharian orang)
gw justru pengen liat tuh =)) =)) =))
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: kullatiro on 29 July 2010, 08:39:01 PM
trnyata di buddhis udh ada pasukan 3huruf  juga  ^-^

bukan tiga,tapi empat :)) tapi beda lah porsinya sama tiga(3) yang lainnya ;)

maklum lah, hukum nya jalan tidak? kan bukan nya dari dulu tuh BB dah mestinya bubar kan sampai dari dapertement agama dari Buddha juga waktu lampau melihat dan merubah nama BB jadi nama restoran lain  tetapi bukti nya tuh BB beroperasi lagi kan?
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: dewi_go on 29 July 2010, 08:40:31 PM
kebal hukum tuh bb bis punya orng 2 kuat dibelakangnya :(
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: mettiko on 11 August 2010, 10:12:03 AM
HONG WILAHENG SEKARING BHAWONO LANGENG, SAHEKTUMAKSIH LESTANTUN LAMPAHING BUDDHO, HYANG JAGAD MRATANDANI AMERUHI DUNUNGE MANUNGSO HYANG JAGAD MRATANDANI AMERUHI DUNUNGE DHARMO, HYANG JAGAD MRATANDANI AMERUHI KABEH JALMO KANG RINUSAK DHARMO, NGEMOHNO DHARMO YEKTI BAKAL NAMPI BENDU, YEKTI BAKAL CILOKO, YEKTI BAKAL LAMPUS, YEKTI ABOT URIPE, AMERUHI KANG DADI SEKSI BOPO ANGKOSO IBU PERTIWI, PORO DEWO SOHO PORO NOGO ROJO, PORO LELUHUR TANAH JAWI, INGKANG DADOS SENOPATINIPUN DHARMO INJIH PUNIKO EYANG SABDO PALON INGKANG DADOS PAMONG NUSWANTORO. NYUWUN HAMBEG WELAS ASIHIPUN MUGIYO BUDDHO DHARMO TANSAH NGREMBOKO ING BUMI NUSWANTORO SAK LAMI - LAMINIPUN, MUGIYO SEDOYO UMAT SATUNGGAL ING DHARMO TANSAH PIKANTUK PANGAYOMAN, GINANJAR BAGAS WARAS, KALIS NIR ING BEBOYO CINAKET ING KARAHAYON. SLAMET WIDODO SAK LAMI - LAMINIPUN.
SADHU - SADHU - SADHU. RAHAYU - RAHAYU - RAHAYU

artinya

suci bagiakan mekarnya bunga dmikianlah dunia ini, semoga ajaran buddha tetap lestari. jagad ini mengetahui akan adanya manusia, jagad ini mengetahui akan adanya Dharma, jagad ini mengetahui akan adanya manusia yang merusak Dharma dan yang menolak Dharma, siapa saja yang merusak dan menolak Dharma pasti akan menerima petaka, celaka, sengsara, & sulit kehidupannya. ketahuilah bahwa yang menjadi saksi adalah Bopo angkoso ( langit ), Ibu pertiwi ( bumi ), para Dewa & Raja Naga yang perkasa, para leluhur Tanah Jawa, yang menjadi Senapati Dharma Eyang Sabdopalon penjaga nusantara. memohon welas asihya semoga Buddha Dharma tetap berkembang di nusantara ini untuk selama - lamanya semoga semua umat dalam Dharma selalu mendapatkan perlindungan mendapatkan kesehatan, jauh dari semua bahaya selalu mendapatkan keselamatan untuk selama - lamanya.
sadhu - sadhu - sadhu. rahayu - rahayu - rahayu.

Do'a ini ditujukkan kepada semua Umat Buddha di Indonesia dalam aksinya menolak keberadaan buddha bar. sampaikan Do'a ini ke seluruh penjuru Negeri agar Gemanya membawa keselamatan & pada akhirnya buddha bar dapat di tutup. dan orang 2 yang mendirikan serta mendukung buddhabar agar segera menuai Karma Buruknya.!!!
semoga demikian adanya semoga menjadi kenyataan.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Indra on 11 August 2010, 10:16:36 AM
HONG WILAHENG SEKARING BHAWONO LANGENG, SAHEKTUMAKSIH LESTANTUN LAMPAHING BUDDHO, HYANG JAGAD MRATANDANI AMERUHI DUNUNGE MANUNGSO HYANG JAGAD MRATANDANI AMERUHI DUNUNGE DHARMO, HYANG JAGAD MRATANDANI AMERUHI KABEH JALMO KANG RINUSAK DHARMO, NGEMOHNO DHARMO YEKTI BAKAL NAMPI BENDU, YEKTI BAKAL CILOKO, YEKTI BAKAL LAMPUS, YEKTI ABOT URIPE, AMERUHI KANG DADI SEKSI BOPO ANGKOSO IBU PERTIWI, PORO DEWO SOHO PORO NOGO ROJO, PORO LELUHUR TANAH JAWI, INGKANG DADOS SENOPATINIPUN DHARMO INJIH PUNIKO EYANG SABDO PALON INGKANG DADOS PAMONG NUSWANTORO. NYUWUN HAMBEG WELAS ASIHIPUN MUGIYO BUDDHO DHARMO TANSAH NGREMBOKO ING BUMI NUSWANTORO SAK LAMI - LAMINIPUN, MUGIYO SEDOYO UMAT SATUNGGAL ING DHARMO TANSAH PIKANTUK PANGAYOMAN, GINANJAR BAGAS WARAS, KALIS NIR ING BEBOYO CINAKET ING KARAHAYON. SLAMET WIDODO SAK LAMI - LAMINIPUN.
SADHU - SADHU - SADHU. RAHAYU - RAHAYU - RAHAYU

artinya

suci bagiakan mekarnya bunga dmikianlah dunia ini, semoga ajaran buddha tetap lestari. jagad ini mengetahui akan adanya manusia, jagad ini mengetahui akan adanya Dharma, jagad ini mengetahui akan adanya manusia yang merusak Dharma dan yang menolak Dharma, siapa saja yang merusak dan menolak Dharma pasti akan menerima petaka, celaka, sengsara, & sulit kehidupannya. ketahuilah bahwa yang menjadi saksi adalah Bopo angkoso ( langit ), Ibu pertiwi ( bumi ), para Dewa & Raja Naga yang perkasa, para leluhur Tanah Jawa, yang menjadi Senapati Dharma Eyang Sabdopalon penjaga nusantara. memohon welas asihya semoga Buddha Dharma tetap berkembang di nusantara ini untuk selama - lamanya semoga semua umat dalam Dharma selalu mendapatkan perlindungan mendapatkan kesehatan, jauh dari semua bahaya selalu mendapatkan keselamatan untuk selama - lamanya.
sadhu - sadhu - sadhu. rahayu - rahayu - rahayu.

Do'a ini ditujukkan kepada semua Umat Buddha di Indonesia dalam aksinya menolak keberadaan buddha bar. sampaikan Do'a ini ke seluruh penjuru Negeri agar Gemanya membawa keselamatan & pada akhirnya buddha bar dapat di tutup. dan orang 2 yang mendirikan serta mendukung buddhabar agar segera menuai Karma Buruknya.!!!

semoga demikian adanya semoga menjadi kenyataan.

kok dalam doa anda terdapat pernyataan yg saling berlawanan, jadi sebenarnya yg mana yg anda harapkan? agar jauh dari bahaya atau agar menjadi sial?
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: K.K. on 11 August 2010, 10:23:57 AM
kok dalam doa anda terdapat pernyataan yg saling berlawanan, jadi sebenarnya yg mana yg anda harapkan? agar jauh dari bahaya atau agar menjadi sial?
Tidak berlawanan kok. Yang diharapkan kebahagiaannya adalah Umat Buddha yang hidup dalam dharma, sedangkan yang jadi sial adalah yang mendukung Buddha Bar. (Dengan asumsi, tidak ada Umat Buddha yang hidup dalam dharma yang mendukung Buddha Bar.)


Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Lex Chan on 11 August 2010, 10:51:33 AM
kalau ada tambahan ucapan "semoga semua makhluk berbahagia"..
itu jadi bertolak belakang.. ^-^
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Indra on 11 August 2010, 10:57:31 AM
kok dalam doa anda terdapat pernyataan yg saling berlawanan, jadi sebenarnya yg mana yg anda harapkan? agar jauh dari bahaya atau agar menjadi sial?
Tidak berlawanan kok. Yang diharapkan kebahagiaannya adalah Umat Buddha yang hidup dalam dharma, sedangkan yang jadi sial adalah yang mendukung Buddha Bar. (Dengan asumsi, tidak ada Umat Buddha yang hidup dalam dharma yang mendukung Buddha Bar.)




bukankah Buddha mengajarkan cinta kasih tanpa batas? bukankah Buddha mengajarkan "jangan karena marah dan benci mengharapkan orang lain celaka"?
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: K.K. on 11 August 2010, 11:04:43 AM
kalau ada tambahan ucapan "semoga semua makhluk berbahagia"..
itu jadi bertolak belakang.. ^-^
Betul. :D Seharusnya yang mereka doakan adalah "Semoga makhluk yang tidak mendukung Buddha Bar berbahagia."


bukankah Buddha mengajarkan cinta kasih tanpa batas? bukankah Buddha mengajarkan "jangan karena marah dan benci mengharapkan orang lain celaka"?
Nah, kalau dari sudut pandang itu, baru bertolak belakang. Dalam Karaniyametta Sutta dikatakan jangan karena benci mengharapkan orang lain celaka, sedangkan ini mendoakan orang segera dapat karma buruk. Doanya tidak bertolak belakang, tapi pola pikirnya yang ironis.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: mettiko on 11 August 2010, 12:02:13 PM
Bro & sis DC yang berbahagia
mengenai doa tadi jangan disangkutpautkan dulu dengan sutta2, so tujuan saya hanya ingin buddhabar di tutup, sudah lama dan sering di tindas sebagai umat Buddha dari dulu jaman orba kl beragama Buddha mau masuk PNS atau apapun sulit, bahkan sekolah pun tak dapat pelajaran agama, mau bikin KTP dah ditulis Buddha di form aj di KTPnya di cetak agama lain dsb...
blum lagi cap khafir dan penyembah berhala yang sangat melekat, saya tidak membenci mereka saya hanya mengigatkan lewat doa tsb bahwa orang yang merusak Dharma hidupnya bakal celaka dsb..
sudah saatnya umat Buddha bangkit dan di akui existensinya.
kl di biarkan trus sama aj kita medukung kepunahan Dharma...
cinta kasih memang tiada batasnya itu bagi para Ariya Puggala sedang saya manusia Puttujana (biasa ) yang di cubit sakit, oleh karena itu saya minta Adil terhadap Alam Semesta agar buddhabar segera di tutup seseuai dengan hukum sebab musabab..

jika bro & sis lihat di pinggir jalan di selomerto ( WONOSOBO) disamping rumah makan Tumbuh lagi ada Rupang Buddha yang di penggal kepalanya ( kepalanya sekarang di museum karma vibhangga ) karena waktu di temukan oleh penduduk situ di anggap berhala & setan, blum lagi waktu kerusuhan 1998

apakah bro & sis ikhlas dan pasrah aj melihat hal seperti itu? ( dengan berpikir ya sudah karmanya )
Sang Buddha mengajarkan kita untuk Semangat ( Viriya ) bukan pasrah.buddhabar terlalu melecehkan dan menghina simbol2 Guru Agung Sammasambuddha, selama ini proses damai sudah di lakukan sampai persidangan tapi buka lagi- buka lagi, apakah kita akan tinggal diam???
di demopun tidak di hiraukan buktinya sekarang buka lagi, lantas apa yang harus kita lakukan?
doa tadi adalah salah satu upaya saya agar buddhabar ditutup, semoga para Dharmapala ( penjaga Dharma ) melindungi Pembabaran Dharma untuk selama2nya

AKASATTHA CA BHUMMATTHA
DEVA NAGA MAHIDDHIKA
PUNNAM TAM ANUMODITVA
CIRAM RAKKHANTU SASANAM

AKASATTHA CA BHUMMATTHA
DEVA NAGA MAHIDDHIKA
PUNNAM TAM ANUMODITVA
CIRAM RAKKHANTU DESANAM

Semoga para makhluk di angkasa dan di bumi
Para dewa dan naga yang perkasa
Setelah menikmati jasa-jasa ini,
Selalu melindungi Ajaran

Semoga para makhluk di angkasa dan di bumi
Para dewa dan naga yang perkasa
Setelah menikmati jasa-jasa ini,
Selalu melindungi pembabaran Dharma
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Lex Chan on 11 August 2010, 03:58:27 PM
maaf, mettiko ini samanera ya? :)
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Blacquejacque on 11 August 2010, 04:15:29 PM
Quote
cinta kasih memang tiada batasnya itu bagi para Ariya Puggala sedang saya manusia Puttujana (biasa ) yang di cubit sakit, oleh karena itu saya minta Adil terhadap Alam Semesta agar buddhabar segera di tutup seseuai dengan hukum sebab musabab..

menarik juga, saya baru tahu bahwa ajaran sang buddha hanya berlaku oleh ariya puggala saja. Tapi baiklah saya luruskan. anda sadar bahwa anda ini puttujana, tetapi anda tidak sadar akan sikap pasrah anda ini. Apakah karena anda puttujana maka anda tidak mampu menerapkan ajaran cinta kasih dalam diri anda?
Anda meminta keadilan kepada alam semesta, keadilan seperti apa yang anda harapkan? mungkin dengan hadirnya buddhabar itupun adalah bentuk dari keadilan alam semesta yang sesuai dengan hukum sebab musabab?

UNTUK DIRI SAYA, banyak faktor-2 kejadian yang menimbulkan rasa ketidakadilan terjadi pada diri saya. tetapi ini pun hanyalah serentetan sebab-akibat yang terjadi, kenapa saya terlahir di alam manusia pastilah ada sebabnya,
maka saya terlahir di indonesia dengan segala konflik dan ketidakadilannya pun merupakjan bentuk keadilan dari alam semesta terhadap saya.

Bila anda ingin berdoa dan bila boleh saya sarankan, berdoalah supaya usaha anda, yang anda awali dengan pikiran baik, anda lakukan secara baik, dan demi tujuan yang baik tersebut, semoga usaha tersebut berhasil sesuai dengan kekuatan kamma anda.

Viriya -> sikap pasrah yang anda sebutkan tidaklah berkaitan dengan definisi Viriya. Menjalankan ajaran sang Buddha dengan penuh semangat demi menghilangkan kotoran batin, itulah yang didefinisikan sebagai viriya.


Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Indra on 11 August 2010, 04:21:18 PM
Quote
cinta kasih memang tiada batasnya itu bagi para Ariya Puggala sedang saya manusia Puttujana (biasa ) yang di cubit sakit, oleh karena itu saya minta Adil terhadap Alam Semesta agar buddhabar segera di tutup seseuai dengan hukum sebab musabab..

menarik juga, saya baru tahu bahwa ajaran sang buddha hanya berlaku oleh ariya puggala saja. Tapi baiklah saya luruskan. anda sadar bahwa anda ini puttujana, tetapi anda tidak sadar akan sikap pasrah anda ini. Apakah karena anda puttujana maka anda tidak mampu menerapkan ajaran cinta kasih dalam diri anda?
Anda meminta keadilan kepada alam semesta, keadilan seperti apa yang anda harapkan? mungkin dengan hadirnya buddhabar itupun adalah bentuk dari keadilan alam semesta yang sesuai dengan hukum sebab musabab?

UNTUK DIRI SAYA, banyak faktor-2 kejadian yang menimbulkan rasa ketidakadilan terjadi pada diri saya. tetapi ini pun hanyalah serentetan sebab-akibat yang terjadi, kenapa saya terlahir di alam manusia pastilah ada sebabnya,
maka saya terlahir di indonesia dengan segala konflik dan ketidakadilannya pun merupakjan bentuk keadilan dari alam semesta terhadap saya.

Bila anda ingin berdoa dan bila boleh saya sarankan, berdoalah supaya usaha anda, yang anda awali dengan pikiran baik, anda lakukan secara baik, dan demi tujuan yang baik tersebut, semoga usaha tersebut berhasil sesuai dengan kekuatan kamma anda.

Viriya -> sikap pasrah yang anda sebutkan tidaklah berkaitan dengan definisi Viriya. Menjalankan ajaran sang Buddha dengan penuh semangat demi menghilangkan kotoran batin, itulah yang didefinisikan sebagai viriya.




bukan begitu Bro, menjadi Puthujjana memiliki kelebihan yg tidak dimiliki oleh Ariya, status Puthujjana membenarkan kita untuk melakukan pelanggaran, misalnya setelah mencuri, tinggal mengatakan "ah.. gue kan masih puthujjana", setelah berselingkuh dengan istri orang, "ah... gue kan mash puthujjana."

informasi terakhir sehubungan dengan Buddha Bar, katanya sudah ditutup dan diberi police line, apakah anda mengikuti perkembangan ini Bro mettiko?
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Blacquejacque on 11 August 2010, 04:24:45 PM
Quote
bukan begitu Bro, menjadi Puthujjana memiliki kelebihan yg tidak dimiliki oleh Ariya, status Puthujjana membenarkan kita untuk melakukan pelanggaran, misalnya setelah mencuri, tinggal mengatakan "ah.. gue kan masih puthujjana", setelah berselingkuh dengan istri orang, "ah... gue kan mash puthujjana."

ya itulah kebalikan dari viriya.. 
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: mettiko on 12 August 2010, 10:38:13 AM
Quote
cinta kasih memang tiada batasnya itu bagi para Ariya Puggala sedang saya manusia Puttujana (biasa ) yang di cubit sakit, oleh karena itu saya minta Adil terhadap Alam Semesta agar buddhabar segera di tutup seseuai dengan hukum sebab musabab..

menarik juga, saya baru tahu bahwa ajaran sang buddha hanya berlaku oleh ariya puggala saja. Tapi baiklah saya luruskan. anda sadar bahwa anda ini puttujana, tetapi anda tidak sadar akan sikap pasrah anda ini. Apakah karena anda puttujana maka anda tidak mampu menerapkan ajaran cinta kasih dalam diri anda?
Anda meminta keadilan kepada alam semesta, keadilan seperti apa yang anda harapkan? mungkin dengan hadirnya buddhabar itupun adalah bentuk dari keadilan alam semesta yang sesuai dengan hukum sebab musabab?

UNTUK DIRI SAYA, banyak faktor-2 kejadian yang menimbulkan rasa ketidakadilan terjadi pada diri saya. tetapi ini pun hanyalah serentetan sebab-akibat yang terjadi, kenapa saya terlahir di alam manusia pastilah ada sebabnya,
maka saya terlahir di indonesia dengan segala konflik dan ketidakadilannya pun merupakjan bentuk keadilan dari alam semesta terhadap saya.

Bila anda ingin berdoa dan bila boleh saya sarankan, berdoalah supaya usaha anda, yang anda awali dengan pikiran baik, anda lakukan secara baik, dan demi tujuan yang baik tersebut, semoga usaha tersebut berhasil sesuai dengan kekuatan kamma anda.

Viriya -> sikap pasrah yang anda sebutkan tidaklah berkaitan dengan definisi Viriya. Menjalankan ajaran sang Buddha dengan penuh semangat demi menghilangkan kotoran batin, itulah yang didefinisikan sebagai viriya.




bukan begitu Bro, menjadi Puthujjana memiliki kelebihan yg tidak dimiliki oleh Ariya, status Puthujjana membenarkan kita untuk melakukan pelanggaran, misalnya setelah mencuri, tinggal mengatakan "ah.. gue kan masih puthujjana", setelah berselingkuh dengan istri orang, "ah... gue kan mash puthujjana."

informasi terakhir sehubungan dengan Buddha Bar, katanya sudah ditutup dan diberi police line, apakah anda mengikuti perkembangan ini Bro mettiko?


kemarin ketemu sama anak FABB katanya buddhabar di buka lagi padahal baru selesai di demo dan di lepas namanya, bahkan orang tersebut sudah mencukur habis rambutnya karena merasa senang buddhabar di tutup, tapi setelah di chek lagi malah buka, jadi kecewalah mereka ini.

Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Indra on 12 August 2010, 10:47:09 AM
Quote
cinta kasih memang tiada batasnya itu bagi para Ariya Puggala sedang saya manusia Puttujana (biasa ) yang di cubit sakit, oleh karena itu saya minta Adil terhadap Alam Semesta agar buddhabar segera di tutup seseuai dengan hukum sebab musabab..

menarik juga, saya baru tahu bahwa ajaran sang buddha hanya berlaku oleh ariya puggala saja. Tapi baiklah saya luruskan. anda sadar bahwa anda ini puttujana, tetapi anda tidak sadar akan sikap pasrah anda ini. Apakah karena anda puttujana maka anda tidak mampu menerapkan ajaran cinta kasih dalam diri anda?
Anda meminta keadilan kepada alam semesta, keadilan seperti apa yang anda harapkan? mungkin dengan hadirnya buddhabar itupun adalah bentuk dari keadilan alam semesta yang sesuai dengan hukum sebab musabab?

UNTUK DIRI SAYA, banyak faktor-2 kejadian yang menimbulkan rasa ketidakadilan terjadi pada diri saya. tetapi ini pun hanyalah serentetan sebab-akibat yang terjadi, kenapa saya terlahir di alam manusia pastilah ada sebabnya,
maka saya terlahir di indonesia dengan segala konflik dan ketidakadilannya pun merupakjan bentuk keadilan dari alam semesta terhadap saya.

Bila anda ingin berdoa dan bila boleh saya sarankan, berdoalah supaya usaha anda, yang anda awali dengan pikiran baik, anda lakukan secara baik, dan demi tujuan yang baik tersebut, semoga usaha tersebut berhasil sesuai dengan kekuatan kamma anda.

Viriya -> sikap pasrah yang anda sebutkan tidaklah berkaitan dengan definisi Viriya. Menjalankan ajaran sang Buddha dengan penuh semangat demi menghilangkan kotoran batin, itulah yang didefinisikan sebagai viriya.




bukan begitu Bro, menjadi Puthujjana memiliki kelebihan yg tidak dimiliki oleh Ariya, status Puthujjana membenarkan kita untuk melakukan pelanggaran, misalnya setelah mencuri, tinggal mengatakan "ah.. gue kan masih puthujjana", setelah berselingkuh dengan istri orang, "ah... gue kan mash puthujjana."

informasi terakhir sehubungan dengan Buddha Bar, katanya sudah ditutup dan diberi police line, apakah anda mengikuti perkembangan ini Bro mettiko?


kemarin ketemu sama anak FABB katanya buddhabar di buka lagi padahal baru selesai di demo dan di lepas namanya, bahkan orang tersebut sudah mencukur habis rambutnya karena merasa senang buddhabar di tutup, tapi setelah di chek lagi malah buka, jadi kecewalah mereka ini.



mungkin Bro Mettiko bisa mengupdate informasi terbaru ini di thread Buddha Bar
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: mettiko on 12 August 2010, 11:18:51 AM
Quote
cinta kasih memang tiada batasnya itu bagi para Ariya Puggala sedang saya manusia Puttujana (biasa ) yang di cubit sakit, oleh karena itu saya minta Adil terhadap Alam Semesta agar buddhabar segera di tutup seseuai dengan hukum sebab musabab..

menarik juga, saya baru tahu bahwa ajaran sang buddha hanya berlaku oleh ariya puggala saja. Tapi baiklah saya luruskan. anda sadar bahwa anda ini puttujana, tetapi anda tidak sadar akan sikap pasrah anda ini. Apakah karena anda puttujana maka anda tidak mampu menerapkan ajaran cinta kasih dalam diri anda?
Anda meminta keadilan kepada alam semesta, keadilan seperti apa yang anda harapkan? mungkin dengan hadirnya buddhabar itupun adalah bentuk dari keadilan alam semesta yang sesuai dengan hukum sebab musabab?

UNTUK DIRI SAYA, banyak faktor-2 kejadian yang menimbulkan rasa ketidakadilan terjadi pada diri saya. tetapi ini pun hanyalah serentetan sebab-akibat yang terjadi, kenapa saya terlahir di alam manusia pastilah ada sebabnya,
maka saya terlahir di indonesia dengan segala konflik dan ketidakadilannya pun merupakjan bentuk keadilan dari alam semesta terhadap saya.

Bila anda ingin berdoa dan bila boleh saya sarankan, berdoalah supaya usaha anda, yang anda awali dengan pikiran baik, anda lakukan secara baik, dan demi tujuan yang baik tersebut, semoga usaha tersebut berhasil sesuai dengan kekuatan kamma anda.

Viriya -> sikap pasrah yang anda sebutkan tidaklah berkaitan dengan definisi Viriya. Menjalankan ajaran sang Buddha dengan penuh semangat demi menghilangkan kotoran batin, itulah yang didefinisikan sebagai viriya.

sebelumnya bro pahami dulu maksud & tujuan saya jangan di kaitkan dengan pribadi ( usaha, dsb... )
kl bro pernah baca kisah Maha Moggallana, beliau adalah sosok yang harus kita teladani dalam soal menjaga Sang Buddha. berikut adalah salah satu kisah Maha Moggallana ..


Nandopananda bhujagam vibudham mahiddhim
Puttena Thera bhujagena damapayanto
Iddhupadesa vidhina jitava munindo
Tan tejasa bhavatu te jayamangalani

Nandopananda naga berpengertian salah memiliki kekuatan besar
Putra Sang Buddha yang Terkemuka (Moggallana Thera) sebagai naga pergi untuk menjinakkan
Raja Para Bijaksana menaklukkannya dengan kekuatan kesaktian
Dengan kekuatan ini semoga engkau mendapat kemenangan sempurna
[/i]

Pada suatu hari, jutawan Anathapindika, sesudah mendengarkan Ajaran Sang Buddha di Vihara Jetavana, mengundang Sang Guru Agung dengan lima ratus bhikkhu untuk menerima dana pada esok harinya.

Pagi-pagi sekali, pada saat Sang Buddha memeriksa keadaan di dunia ini, Beliau melihat Raja Naga Nandopananda mempunyai pandangan salah, tetapi mempunyai karma baik untuk berlindung kepada Sang Tri Ratna. Sang Guru juga melihat hanya Bhikkhu Moggallana yang mempunyai kemampuan untuk menaklukkan Raja Naga itu.

Sang Buddha meminta Bhikkhu Ananda untuk memanggil lima ratus muridNya untuk menyertai Beliau ke Surga Tavatimsa 2). Sang Buddha beserta para bhikkhu terbang di udara. Dalam perjalanan menuju Surga Tavatimsa, mereka melintas di atas kediaman Nandopananda. Ketika itu, ia sedang menikmati makanannya yang enak. Ia sangat marah melihat para bhikkhu terbang melintas di atas kediamannya, dan berniat untuk menghalangi perjalanan mereka.

Ia lalu bergelung melingkari Gunung Sineru sebanyak tujuh kali dan kepalanya berada di puncak gunung. Ia menciptakan kegelapan, membuat segala sesuatu tidak kelihatan, sehingga menyebabkan Surga Tavatimsa tidak dapat terlihat. Kegelapan yang terjadi dengan mendadak ini, menyebabkan Bhikkhu Ratthapala berkata kepada Sang Buddha, bahwa tidak ada surga maupun Istana Vejayanta dapat terlihat pada hari itu. Sang Buddha lalu menjelaskan kepadanya bahwa Raja Naga Nandopanandalah yang menyembunyikan gunung tersebut. Setelah mendengar penjelasan Sang Guru, Bhikkhu Ratthapala berkata ia akan pergi dan menaklukkan Raja Naga itu, tetapi Sang Buddha tidak mengijinkannya.

Kemudian Bhikkhu Bhaddiya maju ke depan, menawarkan diri untuk menaklukkannya, tetapi Sang Buddha juga tidak mengijinkannya. Kemudian Bhikkhu Rahula dan beberapa bhikkhu lainnya juga tidak diijinkan oleh Sang Buddha untuk menaklukkan Raja Naga itu.

Dengan seijin Sang Buddha, Bhikkhu Moggallana pergi untuk menaklukkan Raja Naga Nandopananda. Beliau lalu mengubah dirinya seperti Raja Naga juga, lalu mendekati Nandopananda. Ia lalu melingkari Nandopananda sebanyak empat belas kali dengan ekornya.

Ia menaruh kepalanya di atas kepala Nandopananda dan menekannya ke bawah ke Gunung Sineru. Raja Naga berusaha keras untuk melepaskan diri dengan menyemburkan bisanya. Tetapi Bhikkhu Moggallana mengirimkan serangan balasan, yang lebih kuat daripada Raja Naga yang membuat Raja Naga itu amat menderita. Kemudian Raja Naga menyemburkan api, dan Bhikkhu Moggallana juga melakukan hal yang sama. Semburan api itu amat menyakiti Raja Naga, tetapi sebaliknya semburan api Raja Naga tidak menyakiti Bhikkhu Moggallana.

Nandopananda lalu berteriak dengan marah : "Siapakah engkau?"

"Saya adalah Moggallana," jawab Bhikkhu Moggallana yang sudah kembali ke wujudNya semula.

Sesudah itu Bhikkhu Moggallana masuk ke dalam salah satu kuping Raja Naga dan keluar dari kuping lainnya. Ketika Raja Naga membuka mulutnya, Bhikkhu Moggallana memasuki perutnya, dan mulai berjalan naik turun, dari kepala sampai ke ekor dan dari ekor sampai ke kepala. Sang Buddha menegur Bhikkhu Moggallana dan mengingatkanNya akan kekuatan Raja Naga itu.

Raja Naga amat marah dengan gangguan pada ususnya yang amat menyakitkan. Ia lalu memutuskan untuk menekan sampai mati kalau Bhikkhu Moggallana keluar dari mulutnya. Ia lalu berkata :
"Yang Mulia, keluarlah dan jangan berjalan naik turun di dalam perutku ini."

Tetapi Bhikkhu Moggallana keluar tanpa diketahuinya. Ketika Raja Naga itu melihatNya sudah berada di luar, ia lalu menyemburkan racun berbisanya yang lain. Bhikkhu Moggallana dengan segera masuk ke Jhana Keempat 3), di sana semburan racun berbisa itu tidak dapat menyentuh selembar rambutpun di tubuhNya.

Selain Sang Buddha, hanya Bhikkhu Moggallana yang dapat masuk ke Jhana Keempat dengan segera. Para bhikkhu lainnya harus mempersiapkan diri terlebih dahulu dengan bermeditasi. Bagaimanapun mereka tidak akan dapat dengan segera memasuki Jhana Keempat agar dapat terhindar dari semburan racun berbisa Raja Naga itu, karena apabila terlambat mereka akan hangus menjadi abu. Sang Buddha telah mengetahui kejadian yang amat kritis ini, dan tidak mengijinkan para bhikkhu yang lain, kecuali hanya Bhikkhu Moggallana yang dapat menaklukkan Raja Naga ini.

Nandopananda menerima kekalahannya dan mengubah dirinya menjadi seorang pemuda dan berkata :
"Yang Mulia, saya ingin berlindung kepadaMu."

Ia bersimpuh di kaki Bhikkhu Moggallana. Kemudian Bhikkhu Moggallana mengatakan bahwa Sang Buddha ada di sini dan mereka lalu pergi menemui Beliau.

Bhikkhu Moggallana membawa Raja Naga ke hadapan Sang Buddha, lalu bersujud :
"Yang Mulia, saya ingin berlindung kepada Buddha, Dhamma dan Sangha."

Sang Buddha bersabda :
"O, Raja Naga, semoga kamu bahagia."

Dengan diiringi ke lima ratus bhikkhu, Sang Buddha lalu melanjutkan perjalanan menuju Surga Tavatimsa menemui Raja Sakka.

Setelah selesai, Sang Buddha kemudian kembali ke Savatthi. Jutawan Anathapindika yang sedang menunggu kedatangan Sang Buddha untuk memberikan dananya, mendengar bahwa Bhikkhu Moggallana dapat menaklukkan Raja Naga Nandopananda merasa amat gembira, lalu ia mempersembahkan dana kepada Sang Buddha dan ke lima ratus bhikkhu terus-menerus selama satu minggu.

Keterangan :

1.Naga : Mahluk Asura yang mempunyai kesaktian
2.Surga Tavatimsa : Alam 33 Dewa yang diketuai oleh Dewa Sakka
3.Jhana Keempat : Salah satu tingkat pencapaian meditasi

so .. jadi sudah tak salah jika umat Buddha menjaga Ajaran & nama BaikNya..
oleh karena Itu bro meski aku tidak sesakti Maha Moggallana tetapi Doa tadi yang di tujukkan agar buddhabar di tutup adalah tepat ( menurut saya )
gak tau kalau bro sendri lebih memilih menjadi Ariya Puggala...
selama masih hidup di dunia ini maka saya akan selesaikan masalah didunia ya dengan cara dunia bukan dengan cara adiduniawi ( kesucian )
Dhamma tetap Dhamma, Kamma tetap Kamma
jika saya berbuat buruk saya yang akan menanggungnya, jik saya berbuat baik saya pula yang akan merasakannya
so.. jangan ambil pusing dengan tindakkan saya ini... semua sudah ada konsekuensinya masing - masing

terkadang suatu hal yang tidak di sukai harus di ambil meskipun beresiko itulah hidup tak pernah lepas dari resiko

Poranametam atula
netam ajjatanam i'va
nindanti tunhimasinam
nindanti bahubhaninam
mitabhaninam pi nindanti
natthi loke anindito

O.. Atula, ssejak dahulu kala
tidak hanya terjadi sekarang
mereka mencela orang yang duduk berdiam diri
mereka mencela orang yang sedikit bicara
mereka juga mencela orang yang banyak bicara
tidak ada orang yang tidak di cela di dunia ini.
[/i]
                                                                       ( Dhammapada XVII KODHA VAGGA 17 : 7 )
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: mettiko on 12 August 2010, 11:32:00 AM
Quote
cinta kasih memang tiada batasnya itu bagi para Ariya Puggala sedang saya manusia Puttujana (biasa ) yang di cubit sakit, oleh karena itu saya minta Adil terhadap Alam Semesta agar buddhabar segera di tutup seseuai dengan hukum sebab musabab..

menarik juga, saya baru tahu bahwa ajaran sang buddha hanya berlaku oleh ariya puggala saja. Tapi baiklah saya luruskan. anda sadar bahwa anda ini puttujana, tetapi anda tidak sadar akan sikap pasrah anda ini. Apakah karena anda puttujana maka anda tidak mampu menerapkan ajaran cinta kasih dalam diri anda?
Anda meminta keadilan kepada alam semesta, keadilan seperti apa yang anda harapkan? mungkin dengan hadirnya buddhabar itupun adalah bentuk dari keadilan alam semesta yang sesuai dengan hukum sebab musabab?

UNTUK DIRI SAYA, banyak faktor-2 kejadian yang menimbulkan rasa ketidakadilan terjadi pada diri saya. tetapi ini pun hanyalah serentetan sebab-akibat yang terjadi, kenapa saya terlahir di alam manusia pastilah ada sebabnya,
maka saya terlahir di indonesia dengan segala konflik dan ketidakadilannya pun merupakjan bentuk keadilan dari alam semesta terhadap saya.

Bila anda ingin berdoa dan bila boleh saya sarankan, berdoalah supaya usaha anda, yang anda awali dengan pikiran baik, anda lakukan secara baik, dan demi tujuan yang baik tersebut, semoga usaha tersebut berhasil sesuai dengan kekuatan kamma anda.

Viriya -> sikap pasrah yang anda sebutkan tidaklah berkaitan dengan definisi Viriya. Menjalankan ajaran sang Buddha dengan penuh semangat demi menghilangkan kotoran batin, itulah yang didefinisikan sebagai viriya.




bukan begitu Bro, menjadi Puthujjana memiliki kelebihan yg tidak dimiliki oleh Ariya, status Puthujjana membenarkan kita untuk melakukan pelanggaran, misalnya setelah mencuri, tinggal mengatakan "ah.. gue kan masih puthujjana", setelah berselingkuh dengan istri orang, "ah... gue kan mash puthujjana."

informasi terakhir sehubungan dengan Buddha Bar, katanya sudah ditutup dan diberi police line, apakah anda mengikuti perkembangan ini Bro mettiko?


kemarin ketemu sama anak FABB katanya buddhabar di buka lagi padahal baru selesai di demo dan di lepas namanya, bahkan orang tersebut sudah mencukur habis rambutnya karena merasa senang buddhabar di tutup, tapi setelah di chek lagi malah buka, jadi kecewalah mereka ini.



mungkin Bro Mettiko bisa mengupdate informasi terbaru ini di thread Buddha Bar

tak shek dulu ya.. _/\_
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: mettiko on 12 August 2010, 11:32:51 AM
Quote
cinta kasih memang tiada batasnya itu bagi para Ariya Puggala sedang saya manusia Puttujana (biasa ) yang di cubit sakit, oleh karena itu saya minta Adil terhadap Alam Semesta agar buddhabar segera di tutup seseuai dengan hukum sebab musabab..

menarik juga, saya baru tahu bahwa ajaran sang buddha hanya berlaku oleh ariya puggala saja. Tapi baiklah saya luruskan. anda sadar bahwa anda ini puttujana, tetapi anda tidak sadar akan sikap pasrah anda ini. Apakah karena anda puttujana maka anda tidak mampu menerapkan ajaran cinta kasih dalam diri anda?
Anda meminta keadilan kepada alam semesta, keadilan seperti apa yang anda harapkan? mungkin dengan hadirnya buddhabar itupun adalah bentuk dari keadilan alam semesta yang sesuai dengan hukum sebab musabab?

UNTUK DIRI SAYA, banyak faktor-2 kejadian yang menimbulkan rasa ketidakadilan terjadi pada diri saya. tetapi ini pun hanyalah serentetan sebab-akibat yang terjadi, kenapa saya terlahir di alam manusia pastilah ada sebabnya,
maka saya terlahir di indonesia dengan segala konflik dan ketidakadilannya pun merupakjan bentuk keadilan dari alam semesta terhadap saya.

Bila anda ingin berdoa dan bila boleh saya sarankan, berdoalah supaya usaha anda, yang anda awali dengan pikiran baik, anda lakukan secara baik, dan demi tujuan yang baik tersebut, semoga usaha tersebut berhasil sesuai dengan kekuatan kamma anda.

Viriya -> sikap pasrah yang anda sebutkan tidaklah berkaitan dengan definisi Viriya. Menjalankan ajaran sang Buddha dengan penuh semangat demi menghilangkan kotoran batin, itulah yang didefinisikan sebagai viriya.




bukan begitu Bro, menjadi Puthujjana memiliki kelebihan yg tidak dimiliki oleh Ariya, status Puthujjana membenarkan kita untuk melakukan pelanggaran, misalnya setelah mencuri, tinggal mengatakan "ah.. gue kan masih puthujjana", setelah berselingkuh dengan istri orang, "ah... gue kan mash puthujjana."

informasi terakhir sehubungan dengan Buddha Bar, katanya sudah ditutup dan diberi police line, apakah anda mengikuti perkembangan ini Bro mettiko?


kemarin ketemu sama anak FABB katanya buddhabar di buka lagi padahal baru selesai di demo dan di lepas namanya, bahkan orang tersebut sudah mencukur habis rambutnya karena merasa senang buddhabar di tutup, tapi setelah di chek lagi malah buka, jadi kecewalah mereka ini.



mungkin Bro Mettiko bisa mengupdate informasi terbaru ini di thread Buddha Bar

tak chek in.. dulu ya.. hee heee _/\_
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Indra on 12 August 2010, 11:42:39 AM
 [at]  Bro Mettiko, gunakan tombol MODIFY untuk meng-edit postingan, tombol ini tersedia selama 30 menit sejak post pertama
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: K.K. on 12 August 2010, 01:51:29 PM
sebelumnya bro pahami dulu maksud & tujuan saya jangan di kaitkan dengan pribadi ( usaha, dsb... )
kl bro pernah baca kisah Maha Moggallana, beliau adalah sosok yang harus kita teladani dalam soal menjaga Sang Buddha. berikut adalah salah satu kisah Maha Moggallana ..


Nandopananda bhujagam vibudham mahiddhim
Puttena Thera bhujagena damapayanto
Iddhupadesa vidhina jitava munindo
Tan tejasa bhavatu te jayamangalani

Nandopananda naga berpengertian salah memiliki kekuatan besar
Putra Sang Buddha yang Terkemuka (Moggallana Thera) sebagai naga pergi untuk menjinakkan
Raja Para Bijaksana menaklukkannya dengan kekuatan kesaktian
Dengan kekuatan ini semoga engkau mendapat kemenangan sempurna
[/i]

Pada suatu hari, jutawan Anathapindika, sesudah mendengarkan Ajaran Sang Buddha di Vihara Jetavana, mengundang Sang Guru Agung dengan lima ratus bhikkhu untuk menerima dana pada esok harinya.

Pagi-pagi sekali, pada saat Sang Buddha memeriksa keadaan di dunia ini, Beliau melihat Raja Naga Nandopananda mempunyai pandangan salah, tetapi mempunyai karma baik untuk berlindung kepada Sang Tri Ratna. Sang Guru juga melihat hanya Bhikkhu Moggallana yang mempunyai kemampuan untuk menaklukkan Raja Naga itu.

Sang Buddha meminta Bhikkhu Ananda untuk memanggil lima ratus muridNya untuk menyertai Beliau ke Surga Tavatimsa 2). Sang Buddha beserta para bhikkhu terbang di udara. Dalam perjalanan menuju Surga Tavatimsa, mereka melintas di atas kediaman Nandopananda. Ketika itu, ia sedang menikmati makanannya yang enak. Ia sangat marah melihat para bhikkhu terbang melintas di atas kediamannya, dan berniat untuk menghalangi perjalanan mereka.

Ia lalu bergelung melingkari Gunung Sineru sebanyak tujuh kali dan kepalanya berada di puncak gunung. Ia menciptakan kegelapan, membuat segala sesuatu tidak kelihatan, sehingga menyebabkan Surga Tavatimsa tidak dapat terlihat. Kegelapan yang terjadi dengan mendadak ini, menyebabkan Bhikkhu Ratthapala berkata kepada Sang Buddha, bahwa tidak ada surga maupun Istana Vejayanta dapat terlihat pada hari itu. Sang Buddha lalu menjelaskan kepadanya bahwa Raja Naga Nandopanandalah yang menyembunyikan gunung tersebut. Setelah mendengar penjelasan Sang Guru, Bhikkhu Ratthapala berkata ia akan pergi dan menaklukkan Raja Naga itu, tetapi Sang Buddha tidak mengijinkannya.

Kemudian Bhikkhu Bhaddiya maju ke depan, menawarkan diri untuk menaklukkannya, tetapi Sang Buddha juga tidak mengijinkannya. Kemudian Bhikkhu Rahula dan beberapa bhikkhu lainnya juga tidak diijinkan oleh Sang Buddha untuk menaklukkan Raja Naga itu.

Dengan seijin Sang Buddha, Bhikkhu Moggallana pergi untuk menaklukkan Raja Naga Nandopananda. Beliau lalu mengubah dirinya seperti Raja Naga juga, lalu mendekati Nandopananda. Ia lalu melingkari Nandopananda sebanyak empat belas kali dengan ekornya.

Ia menaruh kepalanya di atas kepala Nandopananda dan menekannya ke bawah ke Gunung Sineru. Raja Naga berusaha keras untuk melepaskan diri dengan menyemburkan bisanya. Tetapi Bhikkhu Moggallana mengirimkan serangan balasan, yang lebih kuat daripada Raja Naga yang membuat Raja Naga itu amat menderita. Kemudian Raja Naga menyemburkan api, dan Bhikkhu Moggallana juga melakukan hal yang sama. Semburan api itu amat menyakiti Raja Naga, tetapi sebaliknya semburan api Raja Naga tidak menyakiti Bhikkhu Moggallana.

Nandopananda lalu berteriak dengan marah : "Siapakah engkau?"

"Saya adalah Moggallana," jawab Bhikkhu Moggallana yang sudah kembali ke wujudNya semula.

Sesudah itu Bhikkhu Moggallana masuk ke dalam salah satu kuping Raja Naga dan keluar dari kuping lainnya. Ketika Raja Naga membuka mulutnya, Bhikkhu Moggallana memasuki perutnya, dan mulai berjalan naik turun, dari kepala sampai ke ekor dan dari ekor sampai ke kepala. Sang Buddha menegur Bhikkhu Moggallana dan mengingatkanNya akan kekuatan Raja Naga itu.

Raja Naga amat marah dengan gangguan pada ususnya yang amat menyakitkan. Ia lalu memutuskan untuk menekan sampai mati kalau Bhikkhu Moggallana keluar dari mulutnya. Ia lalu berkata :
"Yang Mulia, keluarlah dan jangan berjalan naik turun di dalam perutku ini."

Tetapi Bhikkhu Moggallana keluar tanpa diketahuinya. Ketika Raja Naga itu melihatNya sudah berada di luar, ia lalu menyemburkan racun berbisanya yang lain. Bhikkhu Moggallana dengan segera masuk ke Jhana Keempat 3), di sana semburan racun berbisa itu tidak dapat menyentuh selembar rambutpun di tubuhNya.

Selain Sang Buddha, hanya Bhikkhu Moggallana yang dapat masuk ke Jhana Keempat dengan segera. Para bhikkhu lainnya harus mempersiapkan diri terlebih dahulu dengan bermeditasi. Bagaimanapun mereka tidak akan dapat dengan segera memasuki Jhana Keempat agar dapat terhindar dari semburan racun berbisa Raja Naga itu, karena apabila terlambat mereka akan hangus menjadi abu. Sang Buddha telah mengetahui kejadian yang amat kritis ini, dan tidak mengijinkan para bhikkhu yang lain, kecuali hanya Bhikkhu Moggallana yang dapat menaklukkan Raja Naga ini.

Nandopananda menerima kekalahannya dan mengubah dirinya menjadi seorang pemuda dan berkata :
"Yang Mulia, saya ingin berlindung kepadaMu."

Ia bersimpuh di kaki Bhikkhu Moggallana. Kemudian Bhikkhu Moggallana mengatakan bahwa Sang Buddha ada di sini dan mereka lalu pergi menemui Beliau.

Bhikkhu Moggallana membawa Raja Naga ke hadapan Sang Buddha, lalu bersujud :
"Yang Mulia, saya ingin berlindung kepada Buddha, Dhamma dan Sangha."

Sang Buddha bersabda :
"O, Raja Naga, semoga kamu bahagia."

Dengan diiringi ke lima ratus bhikkhu, Sang Buddha lalu melanjutkan perjalanan menuju Surga Tavatimsa menemui Raja Sakka.

Setelah selesai, Sang Buddha kemudian kembali ke Savatthi. Jutawan Anathapindika yang sedang menunggu kedatangan Sang Buddha untuk memberikan dananya, mendengar bahwa Bhikkhu Moggallana dapat menaklukkan Raja Naga Nandopananda merasa amat gembira, lalu ia mempersembahkan dana kepada Sang Buddha dan ke lima ratus bhikkhu terus-menerus selama satu minggu.

Keterangan :

1.Naga : Mahluk Asura yang mempunyai kesaktian
2.Surga Tavatimsa : Alam 33 Dewa yang diketuai oleh Dewa Sakka
3.Jhana Keempat : Salah satu tingkat pencapaian meditasi

so .. jadi sudah tak salah jika umat Buddha menjaga Ajaran & nama BaikNya..
oleh karena Itu bro meski aku tidak sesakti Maha Moggallana tetapi Doa tadi yang di tujukkan agar buddhabar di tutup adalah tepat ( menurut saya )
gak tau kalau bro sendri lebih memilih menjadi Ariya Puggala...
selama masih hidup di dunia ini maka saya akan selesaikan masalah didunia ya dengan cara dunia bukan dengan cara adiduniawi ( kesucian )
Dhamma tetap Dhamma, Kamma tetap Kamma
jika saya berbuat buruk saya yang akan menanggungnya, jik saya berbuat baik saya pula yang akan merasakannya
so.. jangan ambil pusing dengan tindakkan saya ini... semua sudah ada konsekuensinya masing - masing

terkadang suatu hal yang tidak di sukai harus di ambil meskipun beresiko itulah hidup tak pernah lepas dari resiko

Poranametam atula
netam ajjatanam i'va
nindanti tunhimasinam
nindanti bahubhaninam
mitabhaninam pi nindanti
natthi loke anindito

O.. Atula, ssejak dahulu kala
tidak hanya terjadi sekarang
mereka mencela orang yang duduk berdiam diri
mereka mencela orang yang sedikit bicara
mereka juga mencela orang yang banyak bicara
tidak ada orang yang tidak di cela di dunia ini.
[/i]
                                                                       ( Dhammapada XVII KODHA VAGGA 17 : 7 )

Saya mau tanya apa hubungannya penutupan Buddha-Bar dan penaklukan Nandopananda yah?

Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: mettiko on 12 August 2010, 04:36:38 PM
sebelumnya bro pahami dulu maksud & tujuan saya jangan di kaitkan dengan pribadi ( usaha, dsb... )
kl bro pernah baca kisah Maha Moggallana, beliau adalah sosok yang harus kita teladani dalam soal menjaga Sang Buddha. berikut adalah salah satu kisah Maha Moggallana ..


Nandopananda bhujagam vibudham mahiddhim
Puttena Thera bhujagena damapayanto
Iddhupadesa vidhina jitava munindo
Tan tejasa bhavatu te jayamangalani

Nandopananda naga berpengertian salah memiliki kekuatan besar
Putra Sang Buddha yang Terkemuka (Moggallana Thera) sebagai naga pergi untuk menjinakkan
Raja Para Bijaksana menaklukkannya dengan kekuatan kesaktian
Dengan kekuatan ini semoga engkau mendapat kemenangan sempurna
[/i]

Pada suatu hari, jutawan Anathapindika, sesudah mendengarkan Ajaran Sang Buddha di Vihara Jetavana, mengundang Sang Guru Agung dengan lima ratus bhikkhu untuk menerima dana pada esok harinya.

Pagi-pagi sekali, pada saat Sang Buddha memeriksa keadaan di dunia ini, Beliau melihat Raja Naga Nandopananda mempunyai pandangan salah, tetapi mempunyai karma baik untuk berlindung kepada Sang Tri Ratna. Sang Guru juga melihat hanya Bhikkhu Moggallana yang mempunyai kemampuan untuk menaklukkan Raja Naga itu.

Sang Buddha meminta Bhikkhu Ananda untuk memanggil lima ratus muridNya untuk menyertai Beliau ke Surga Tavatimsa 2). Sang Buddha beserta para bhikkhu terbang di udara. Dalam perjalanan menuju Surga Tavatimsa, mereka melintas di atas kediaman Nandopananda. Ketika itu, ia sedang menikmati makanannya yang enak. Ia sangat marah melihat para bhikkhu terbang melintas di atas kediamannya, dan berniat untuk menghalangi perjalanan mereka.

Ia lalu bergelung melingkari Gunung Sineru sebanyak tujuh kali dan kepalanya berada di puncak gunung. Ia menciptakan kegelapan, membuat segala sesuatu tidak kelihatan, sehingga menyebabkan Surga Tavatimsa tidak dapat terlihat. Kegelapan yang terjadi dengan mendadak ini, menyebabkan Bhikkhu Ratthapala berkata kepada Sang Buddha, bahwa tidak ada surga maupun Istana Vejayanta dapat terlihat pada hari itu. Sang Buddha lalu menjelaskan kepadanya bahwa Raja Naga Nandopanandalah yang menyembunyikan gunung tersebut. Setelah mendengar penjelasan Sang Guru, Bhikkhu Ratthapala berkata ia akan pergi dan menaklukkan Raja Naga itu, tetapi Sang Buddha tidak mengijinkannya.

Kemudian Bhikkhu Bhaddiya maju ke depan, menawarkan diri untuk menaklukkannya, tetapi Sang Buddha juga tidak mengijinkannya. Kemudian Bhikkhu Rahula dan beberapa bhikkhu lainnya juga tidak diijinkan oleh Sang Buddha untuk menaklukkan Raja Naga itu.

Dengan seijin Sang Buddha, Bhikkhu Moggallana pergi untuk menaklukkan Raja Naga Nandopananda. Beliau lalu mengubah dirinya seperti Raja Naga juga, lalu mendekati Nandopananda. Ia lalu melingkari Nandopananda sebanyak empat belas kali dengan ekornya.

Ia menaruh kepalanya di atas kepala Nandopananda dan menekannya ke bawah ke Gunung Sineru. Raja Naga berusaha keras untuk melepaskan diri dengan menyemburkan bisanya. Tetapi Bhikkhu Moggallana mengirimkan serangan balasan, yang lebih kuat daripada Raja Naga yang membuat Raja Naga itu amat menderita. Kemudian Raja Naga menyemburkan api, dan Bhikkhu Moggallana juga melakukan hal yang sama. Semburan api itu amat menyakiti Raja Naga, tetapi sebaliknya semburan api Raja Naga tidak menyakiti Bhikkhu Moggallana.

Nandopananda lalu berteriak dengan marah : "Siapakah engkau?"

"Saya adalah Moggallana," jawab Bhikkhu Moggallana yang sudah kembali ke wujudNya semula.

Sesudah itu Bhikkhu Moggallana masuk ke dalam salah satu kuping Raja Naga dan keluar dari kuping lainnya. Ketika Raja Naga membuka mulutnya, Bhikkhu Moggallana memasuki perutnya, dan mulai berjalan naik turun, dari kepala sampai ke ekor dan dari ekor sampai ke kepala. Sang Buddha menegur Bhikkhu Moggallana dan mengingatkanNya akan kekuatan Raja Naga itu.

Raja Naga amat marah dengan gangguan pada ususnya yang amat menyakitkan. Ia lalu memutuskan untuk menekan sampai mati kalau Bhikkhu Moggallana keluar dari mulutnya. Ia lalu berkata :
"Yang Mulia, keluarlah dan jangan berjalan naik turun di dalam perutku ini."

Tetapi Bhikkhu Moggallana keluar tanpa diketahuinya. Ketika Raja Naga itu melihatNya sudah berada di luar, ia lalu menyemburkan racun berbisanya yang lain. Bhikkhu Moggallana dengan segera masuk ke Jhana Keempat 3), di sana semburan racun berbisa itu tidak dapat menyentuh selembar rambutpun di tubuhNya.

Selain Sang Buddha, hanya Bhikkhu Moggallana yang dapat masuk ke Jhana Keempat dengan segera. Para bhikkhu lainnya harus mempersiapkan diri terlebih dahulu dengan bermeditasi. Bagaimanapun mereka tidak akan dapat dengan segera memasuki Jhana Keempat agar dapat terhindar dari semburan racun berbisa Raja Naga itu, karena apabila terlambat mereka akan hangus menjadi abu. Sang Buddha telah mengetahui kejadian yang amat kritis ini, dan tidak mengijinkan para bhikkhu yang lain, kecuali hanya Bhikkhu Moggallana yang dapat menaklukkan Raja Naga ini.

Nandopananda menerima kekalahannya dan mengubah dirinya menjadi seorang pemuda dan berkata :
"Yang Mulia, saya ingin berlindung kepadaMu."

Ia bersimpuh di kaki Bhikkhu Moggallana. Kemudian Bhikkhu Moggallana mengatakan bahwa Sang Buddha ada di sini dan mereka lalu pergi menemui Beliau.

Bhikkhu Moggallana membawa Raja Naga ke hadapan Sang Buddha, lalu bersujud :
"Yang Mulia, saya ingin berlindung kepada Buddha, Dhamma dan Sangha."

Sang Buddha bersabda :
"O, Raja Naga, semoga kamu bahagia."

Dengan diiringi ke lima ratus bhikkhu, Sang Buddha lalu melanjutkan perjalanan menuju Surga Tavatimsa menemui Raja Sakka.

Setelah selesai, Sang Buddha kemudian kembali ke Savatthi. Jutawan Anathapindika yang sedang menunggu kedatangan Sang Buddha untuk memberikan dananya, mendengar bahwa Bhikkhu Moggallana dapat menaklukkan Raja Naga Nandopananda merasa amat gembira, lalu ia mempersembahkan dana kepada Sang Buddha dan ke lima ratus bhikkhu terus-menerus selama satu minggu.

Keterangan :

1.Naga : Mahluk Asura yang mempunyai kesaktian
2.Surga Tavatimsa : Alam 33 Dewa yang diketuai oleh Dewa Sakka
3.Jhana Keempat : Salah satu tingkat pencapaian meditasi

so .. jadi sudah tak salah jika umat Buddha menjaga Ajaran & nama BaikNya..
oleh karena Itu bro meski aku tidak sesakti Maha Moggallana tetapi Doa tadi yang di tujukkan agar buddhabar di tutup adalah tepat ( menurut saya )
gak tau kalau bro sendri lebih memilih menjadi Ariya Puggala...
selama masih hidup di dunia ini maka saya akan selesaikan masalah didunia ya dengan cara dunia bukan dengan cara adiduniawi ( kesucian )
Dhamma tetap Dhamma, Kamma tetap Kamma
jika saya berbuat buruk saya yang akan menanggungnya, jik saya berbuat baik saya pula yang akan merasakannya
so.. jangan ambil pusing dengan tindakkan saya ini... semua sudah ada konsekuensinya masing - masing

terkadang suatu hal yang tidak di sukai harus di ambil meskipun beresiko itulah hidup tak pernah lepas dari resiko

Poranametam atula
netam ajjatanam i'va
nindanti tunhimasinam
nindanti bahubhaninam
mitabhaninam pi nindanti
natthi loke anindito

O.. Atula, ssejak dahulu kala
tidak hanya terjadi sekarang
mereka mencela orang yang duduk berdiam diri
mereka mencela orang yang sedikit bicara
mereka juga mencela orang yang banyak bicara
tidak ada orang yang tidak di cela di dunia ini.
[/i]
                                                                       ( Dhammapada XVII KODHA VAGGA 17 : 7 )

Saya mau tanya apa hubungannya penutupan Buddha-Bar dan penaklukan Nandopananda yah?

itu kisah bos.. kl hubungan historisnya g ada, tapi yang di ambil adl keteladanan Maha Moggallana..
yang perlu juga di terapkan dalam hal menjaga Ajaran Sang Buddha, agar Nama Agung beliau tidak dilecehkan dan Simbol2 Ke Agungan dari Guru Agunng Buddha tidak di jadikan Tempat Maksiat
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Blacquejacque on 12 August 2010, 05:08:27 PM
Quote
so .. jadi sudah tak salah jika umat Buddha menjaga Ajaran & nama BaikNya..
oleh karena Itu bro meski aku tidak sesakti Maha Moggallana tetapi Doa tadi yang di tujukkan agar buddhabar di tutup adalah tepat ( menurut saya )
gak tau kalau bro sendri lebih memilih menjadi Ariya Puggala...
selama masih hidup di dunia ini maka saya akan selesaikan masalah didunia ya dengan cara dunia bukan dengan cara adiduniawi ( kesucian )
Dhamma tetap Dhamma, Kamma tetap Kamma
jika saya berbuat buruk saya yang akan menanggungnya, jik saya berbuat baik saya pula yang akan merasakannya
so.. jangan ambil pusing dengan tindakkan saya ini... semua sudah ada konsekuensinya masing - masing

terkadang suatu hal yang tidak di sukai harus di ambil meskipun beresiko itulah hidup tak pernah lepas dari resiko

mohon dijelaskan kepada saya, apa yang anda maksud cara dunia? dan apa yang anda maksud cara adiduniawi? setahu saya, di alam manusia inilah terjadi sejarah dari sang Buddha. lagipula, memangnya anda mau menunggu hingga hidup di dunia apa baru anda mau berusaha menjalani cara kesucian?
Anda katakan anda siap berbuat buruk dan menanggungnya, namun bagaimana bila anda, yang mengatakan bahwa ingin menjaga ajaran sang Buddha, tetapi anda sendiri salah mengartikan ajaran dari sang Buddha itu sendiri?
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: mettiko on 13 August 2010, 11:32:02 AM
Quote
so .. jadi sudah tak salah jika umat Buddha menjaga Ajaran & nama BaikNya..
oleh karena Itu bro meski aku tidak sesakti Maha Moggallana tetapi Doa tadi yang di tujukkan agar buddhabar di tutup adalah tepat ( menurut saya )
gak tau kalau bro sendri lebih memilih menjadi Ariya Puggala...
selama masih hidup di dunia ini maka saya akan selesaikan masalah didunia ya dengan cara dunia bukan dengan cara adiduniawi ( kesucian )
Dhamma tetap Dhamma, Kamma tetap Kamma
jika saya berbuat buruk saya yang akan menanggungnya, jik saya berbuat baik saya pula yang akan merasakannya
so.. jangan ambil pusing dengan tindakkan saya ini... semua sudah ada konsekuensinya masing - masing

terkadang suatu hal yang tidak di sukai harus di ambil meskipun beresiko itulah hidup tak pernah lepas dari resiko

mohon dijelaskan kepada saya, apa yang anda maksud cara dunia? dan apa yang anda maksud cara adiduniawi? setahu saya, di alam manusia inilah terjadi sejarah dari sang Buddha. lagipula, memangnya anda mau menunggu hingga hidup di dunia apa baru anda mau berusaha menjalani cara kesucian?
Anda katakan anda siap berbuat buruk dan menanggungnya, namun bagaimana bila anda, yang mengatakan bahwa ingin menjaga ajaran sang Buddha, tetapi anda sendiri salah mengartikan ajaran dari sang Buddha itu sendiri?

males berdebat dengan orang yang beda visi
buang waktu.....
thx....
may u always happy
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Blacquejacque on 13 August 2010, 11:47:11 AM
Quote
males berdebat dengan orang yang beda visi
buang waktu.....
thx....
may u always happy

terimakasih juga... 

baiklah, anda memprotes buddhabar karena mereka berbeda visi dengan anda, dan menurut anda, berdebat dengan orang yang beda visi adalah membuang waktu, lalu kenapa anda lakukan?

saya tidak memandang apa yang saya lakukan sebagai suatu perdebatan, tapi selamat berjuang dalam segala perdebatan anda yang membuang waktu anda.

anda
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: yasavaddhano on 19 August 2010, 09:56:25 AM
Saya mau tanya nih, sampai sekarang gimana perkembangan kasus Buddha Bar ?
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: indavadi on 19 August 2010, 11:00:38 AM
Saya mau tanya nih, sampai sekarang gimana perkembangan kasus Buddha Bar ?

Dengar2 sich tetap buka tuh, malah kadangkala di website kompas ada info tentang kegiatan dalam Buddha bar.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: aitristina on 25 November 2010, 11:35:23 AM
buddha bar tidak pernah mati ya

Dengar2 sich tetap buka tuh, malah kadangkala di website kompas ada info tentang kegiatan dalam Buddha bar.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Terasi on 27 November 2010, 05:30:15 PM
Baru kemarin saya ke pesta Natal kantor, trus pengen ke restroom. Masuknya lewat ruang dalam yang remang-remang. Sisi sebelah kanan bar menyediakan minuman keras, sebelah bar ada pintu ke toilet. Dan di arah depan persis adalah gambarnya Sang Buddha, gede banget, bagus lagi....

(http://img816.imageshack.us/img816/6080/26112010078.th.jpg) (http://img816.imageshack.us/i/26112010078.jpg/)

[/URL]

Ini memang bukan Buddha Bar, tapi memang jaman sekarang image Buddha sering dianggap hanya dekorasi eksotik ala Asia.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: DragonHung on 14 April 2011, 09:13:14 PM
Akhirnya selesai juga ini kasus

Menurut informasinya, Kasus Buddha Bar sudah mencapai akhirnya :

detikNews : Buddha Bar Ganti Nama Jadi Bistro Boulevard (http://www.detiknews.com/read/2011/04/14/140240/1617366/10/buddha-bar-ganti-nama-jadi-bistro-boulevard?h990102mainnews)

detikNews : Manajemen Berharap Pergantian Nama Buddha Bar Akhiri Polemik (http://www.detiknews.com/read/2011/04/14/195352/1617818/10/manajemen-berharap-pergantian-nama-buddha-bar-akhiri-polemik?9911012)

detikNews : situs warta era (http://www.detiknews.com/comment/2011/04/14/173421/1617756/10/buddha-bar-jakarta-sumbangkan-patung-buddha-miliknya-ke-vihara-di-jateng)
 
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: lobsangchandra on 14 April 2011, 09:15:44 PM
Akhirnya selesai juga ini kasus

Menurut informasinya, Kasus Buddha Bar sudah mencapai akhirnya :

detikNews : Buddha Bar Ganti Nama Jadi Bistro Boulevard (http://www.detiknews.com/read/2011/04/14/140240/1617366/10/buddha-bar-ganti-nama-jadi-bistro-boulevard?h990102mainnews)

detikNews : Manajemen Berharap Pergantian Nama Buddha Bar Akhiri Polemik (http://www.detiknews.com/read/2011/04/14/195352/1617818/10/manajemen-berharap-pergantian-nama-buddha-bar-akhiri-polemik?9911012)

detikNews : situs warta era (http://www.detiknews.com/comment/2011/04/14/173421/1617756/10/buddha-bar-jakarta-sumbangkan-patung-buddha-miliknya-ke-vihara-di-jateng)
alhamdulilah....akhirnya ganti nama juga.... #:-S
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: wang ai lie on 14 April 2011, 10:00:02 PM
tapi apa rupang2 buddha masih buat hiasan di dalam nya? setau gw hiasan di dalam buddha bar jg ada rupang buddha  :-?
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: DragonHung on 14 April 2011, 10:05:27 PM
tapi apa rupang2 buddha masih buat hiasan di dalam nya? setau gw hiasan di dalam buddha bar jg ada rupang buddha  :-?

Katanya rupang buddhanya udah di sumbangkan ke walubi, terus sekarang mereka ganti desain jadi mirip2 galeri seni gitu.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: wang ai lie on 15 April 2011, 02:25:25 AM
Katanya rupang buddhanya udah di sumbangkan ke walubi, terus sekarang mereka ganti desain jadi mirip2 galeri seni gitu.


 =D> :jempol: :jempol: :jempol:
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: Mokau Kaucu on 15 April 2011, 11:04:52 AM
Akhirnya selesai juga ini kasus

Menurut informasinya, Kasus Buddha Bar sudah mencapai akhirnya :

detikNews : Buddha Bar Ganti Nama Jadi Bistro Boulevard (http://www.detiknews.com/read/2011/04/14/140240/1617366/10/buddha-bar-ganti-nama-jadi-bistro-boulevard?h990102mainnews)

detikNews : Manajemen Berharap Pergantian Nama Buddha Bar Akhiri Polemik (http://www.detiknews.com/read/2011/04/14/195352/1617818/10/manajemen-berharap-pergantian-nama-buddha-bar-akhiri-polemik?9911012)
 
detikNews : situs warta era (http://www.detiknews.com/comment/2011/04/14/173421/1617756/10/buddha-bar-jakarta-sumbangkan-patung-buddha-miliknya-ke-vihara-di-jateng)
 

Yang jelas, karena bo siaw.  Krn sepi sepi saja.
Title: Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
Post by: lobsangchandra on 15 April 2011, 02:18:44 PM
Yang jelas, karena bo siaw.  Krn sepi sepi saja.
bo siaw bo hoki  =)) =)) =))
Title: Gantz I
Post by: Sunya on 07 January 2013, 05:54:21 AM
Kalau penggunaan rupang bisa dinilai melecehkan, saya ingin tahu pendapat teman-teman tentang peran antagonis yang dimainkan oleh rupang Buddha dan Avalokitesvara di film Gantz I (film aksi Jepang). Apakah hal demikian bisa termasuk penghinaan? Mohon pendapatnya teman-teman.

Salam dharma. Semoga berbahagia.  _/\_