//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Hinayana atau Mahayana?  (Read 25685 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Hinayana atau Mahayana?
« Reply #60 on: 28 March 2008, 11:18:15 AM »
diskusi atuh, bukan perang ato bikin rusuh  ^-^
There is no place like 127.0.0.1

Offline Mangkok

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 123
  • Reputasi: 14
  • Gender: Male
  • Mangkok
Re: MARI SALING MENGINGATKAN
« Reply #61 on: 28 March 2008, 11:15:31 PM »
Namo Buddhaya,

Salam kenal ya, mau ikutan sharing pendapat. (Mohon maaf klo forum ini sudah ditutup  ;))

Setelah mengikuti diskusi ttg Hinayana dan Mahayana, saya tertarik untuk memberikan sedikit pandangan ttg masalah ini. Saya berharap hal ini akan memberikan manfaat terutama bagi saya sendiri atau moga2 jg bisa bermanfaat bagi yang lain. Dan bila ada yang merasa pandangan ini tidak berguna dan malah menimbulkan kilesa, mohon lupakan saja yah, anggap saja tulisan ini tidak ada  ;D

Pertama-tama yang saya pernah dengar adalah bahwa yang membedakan hinayana dan mahayana hanya aspirasinya. Secara harafiah dikatakan hinayana adalah kendaraan kecil, ini mengacu pada aspirasinya yang hanya ingin membebaskan dirinya sendiri dari samsara. Istilah ini pada akhirnya menimbulkan masalah karena dianggap meremehkan. Jadi, disarankan untuk memakai istilah pratimoksayana. Prati:sendiri, moksa:pembebasan, jd secara sederhana kendaraan pembebasan pribadi (diri sendiri). Pratimoksayana ini yang saya pernah dengar ada 18 aliran (klo saya salah ingat, dan saya juga tdk tahu nama semua alirannya).

Secara umum, pratimoksayana dibagi lagi menjadi dua yaitu sravakayana dan pratyekayana.
Sravakayana secara sederhana: kendaraan mereka yang mendengar dari guru silsilah mereka (aspirasinya sekali lagi adalah untuk membebaskan dirinya pribadi dari samsara)
Pratyekayana secara sederhana: kendaraan mereka yang tidak mengikuti guru pada kehidupan ini, namum mencapai pembebasan pribadi.

Sedangkan mahayana secara harafiah kendaraan besar, adalah aliran yang menekankan pencapaian keBuddhaan sempurna agar mampu menolong semua makhluk hidup. Mahayana yang kadang-kadang disebut jg bodhisatvayana ini jg dibagi 2 bagian: Sutrayana dan tantrayana.
Sutrayana: bagian dari mahayana yang menekankan pencapaian kesempurnaan (menjadi Buddha) melalui ajaran-ajaran yang ditemukan dalam sutra-sutra.
Tantraya: bagian dari mahayana yang mengintegrasikan aspek keBuddhaan (penyatuan metoda dan kebijaksanaan) dalam semua aspek kehidupan sebagai suatu kesinambungan dalam usaha mencapai keBudhaan sempurna. (Saya perlu menyampaikan bahwa definisi ini mungkin ga semua sependapat, namun mungkin akan membantu untuk menyatukan persamaan pandangan ttg apa yang diacu)

Sekarang kita juga perlu tahu bahwa ada juga istilah hinayanis/pratimoksayanis dan mahayanis, kedua istilah ini mengacu pada orang atau praktisinya.

Kemudian, apa sih kualitas yg dimiliki seorang pratimoksayanis dan seorang mahayanis?

Dengan mengacu pada definisi di atas, kita perlu tahu bahwa seorang pratimoksayanis memiliki minimal dua kualitas yaitu dia mempunyai realisasi yang spontan untuk menolak samsara (bahasa inggrisnya renaunciation, sering diterjemahkan penolakan terhadap samsara) dan realisasi spontan untuk membebaskan dirinya sendiri dari samsara. Jadi, pertama-tama dia perlu menolak samsara dulu dan penolakan ini adalah spontan. (contoh sederhana: orang lapar spontan ingin makan). Jadi, dia "jijik (tidak tertarik sama sekali)" dengan samsara dan akhirnya ingin bebas dari samsara untuk dirinya pribadi. (catatan: istilah samsara ini bisa juga dibahas panjang lebar, tapi mgk sementara kita ingat aja bahwa pada dasarnya idenya adalah mengacu pada suatu modus eksistensi yang bersifat terpaksa, tidak bebas (contoh sederhana: terpaksa lahir, tua, sakit, mati, dll, tidak ada kebebasan sama sekali))

Orang yang mencapai realisasi penolakan terhadap samsara ini kualitasnya sangat luar biasa, mereka bahkan "jijik (tidak tertarik sedikitpun)" dengan kenikmatan2 duniawi (kesenangan duniawi, dll). Jadi, menurut pendapat ini kita yang masih tertarik dengan kenikmatan samsara belum berkualitas untuk disebut seorang pratimoksayanis.

Sekarang apa kualitas seorang Mahayanis? Sekali lagi seorang mahayanis minimal harus memiliki dua kualitas:
penolakan terhadap samsara secara spontan dan bodhicitta secara spontan. Secara sederhana kita bisa mengatakan bodhicitta adalah aspirasi untuk mencapai kebuddhaan yang sempurna demi kebaikan semua makhluk hidup. Jadi, seorang mahayanis dan seorang pratimoksayanis punya satu kualitas yang sama yaitu penolakan terhadap samsara secara spontan.

Apa yang membedakan seorang mahayanis dan seorang pratimoksayanis adalah aspirasinya. Klo seorang pratimoksayanis spontan ingin membebaskan dirinya dari samsara, maka seorang mahayanis bukan hanya ingin membebaskan dirinya dari samsara, tapi juga makhluk lain yang mengalami derita yang persis sama dengan dirinya dalam samsara (dia tidak tahan dan merasakan maha karuna melihat makhluk lain menderita dalam samsara seperti dirinya), sehingga dgn spontan apapun dia lakukan adalah agar bisa mencapai kebuddhaan yang lengkap sempurna agar dia punya kemampuan yang sempurna dalam menolong semua makhluk. Secara sederhana, mereka yang punya boddhicitta spontan pada saat mendengar kata "makhluk hidup" saja pun, akan secara spontan semakin berusaha secepat mungkin menjadi seorang Buddha yang sempurna, tidak ada satupun kegiatannya yang tidak ditujukan untuk mencapai kesempurnaan seorang Buddha (demi kebaikan semua makhluk).

Jadi, berdasarkan pandangan ini, seorang apakah pratimoksayanis ataupun mahayanis adalah sangat luar biasa kualitasnya. Nah, secara sederhana kita juga bisa mengatakan bahwa mereka yang punya kecenderungan aspirasi pratimoksayana atau mahayana, sudah mendapatkan realisasi spiritual tertentu, tetapi belum memasuki jalan (kita sebut memasuki jalan bila telah merealisasikan penolakan terhadap samsara secara spontan) disebut pengikut/penganut pratimoksayana atau pengikut/penganut mahayana (sesuai aspirasinya). Sedangkan mereka yang sama sekali belum mencapai realisasi spiritual apapun (yang keyakinannya belum berdasarkan pemikiran-pemikiran logis, sekedar "pengagum"), kita sebut "sekedar" pengikut/penganut (mirip buddhis KTP?) pratimoksayanis/mahayanis (sesuai kecenderungan aspirasi mereka)

Jadi, sekali lagi seorang pratimoksayanis maupun seorang mahayanis mempunyai kualitas2 yang sangat luar biasa.

Inilah sedikit pandangan yang ingin saya sampaikan, moga-moga bermanfaat.

Bila tulisan ini malah menimbulkan kilesa dalam batin teman-teman, sekali lagi mohon anggap saja tulisan ini tidak aja. Terima kasih

Semoga hati yang baik dan kebijaksanaan tumbuh dan berkembang dalam batin kita semua
Semoga kebijaksanaan dan kebaikan hati tumbuh dan berkembang dalam batin semua makhluk

Offline Mangkok

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 123
  • Reputasi: 14
  • Gender: Male
  • Mangkok
Re: MARI SALING MENGINGATKAN
« Reply #62 on: 28 March 2008, 11:38:39 PM »
Tamabahan dikit  ;D

Dengan definisi sementara di atas, kita dapat melihat bahwa adalah mungkin seorang pratimoksayanis yang adalah juga seorang yang pengikut/penganut filosofis pratimoksayana atau seorang pratimoksayanis yang adalah juga pengikut/penganut filosofis mahayana dan sebaliknya juga mungkin seorang mahayanis yang adalah pengikut/penganut filosofis mahayana atau seorang mahayanis yang adalah seorang pengikut/penganut pratimoksayana.
Semoga kebijaksanaan dan kebaikan hati tumbuh dan berkembang dalam batin semua makhluk

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: MARI SALING MENGINGATKAN
« Reply #63 on: 29 March 2008, 09:37:02 AM »
Ah, pusiiiiiiing.
Saya jalan-mulia-beruas-delapan-yana saja aaah.
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

 

anything