Hi, truthfully i've found this story since may, several days before Vesakh Day. This is "pearl" that help me to think about kusala and akusala kamma. I picked this from The Debate of King Millinda chapter 15, #73. (full version can be read in
http://www.buddhanet.net/pdf_file/milinda.pdf )
73. The Power of Evil“Which is more powerful, wholesomeness or unwholesomeness?”
“Wholesomeness is more powerful, O king.”
“That is something I cannot believe, for those who do evil often experience the result of their deeds in this very life when they are punished for their crimes, but is there anyone who, by offering alms to the Order or by observing the Uposatha has received the benefit in this very life?”
“There are, O king, six such cases. The slave Puõõaka, on giving a meal to Sàriputta, attained on the same day to the dignity of a treasurer. Then there was the mother of Gopàla, who sold her hair and therewith gave a meal to Mahà Kaccàyana and as a result became the chief queen of King Udena. The pious woman Suppiyà, who cut flesh from her own thigh to provide meat for a sick monk
but on the very next day the wound healed. Mallikà, when a slave girl, gave her own gruel to the Blessed One and became, that very day, the chief queen of Kosala. Sumana the florist, who resented eight bunches of jasmine to the Blessed One, came into great prosperity and Ekasàñaka the
Brahman who gave the Blessed One his only garment and received that day the gift of ‘All the Eights’.”
“So then, Nàgasena, for all your searching have you
found only six cases?”
“That is so, O king.”
“Then it is unwholesomeness that is more powerful than wholesomeness. For I have seen many men impaled on a stake for their crimes, and in the war waged by the general Bhaddasàla in the service of the Nanda royal family against Chandagutta there were eighty Corpse Dances, for
they say that when a great slaughter has taken place the headless corpses rise and dance over the battle-field. All of those men came to destruction through the fruit of their evil deeds. Yet when King Pasenadi of Kosala gave the unparalleled alms-giving did he receive wealth or glory or happiness
in the same life?”
“No, O king, he did not.”
“Then surely, Nàgasena, unwholesomeness is more powerful?”
“Just, O king, as an inferior grain ripens in a month or two but the best grain ripens only after five or six months, good deeds ripen only after a long time. Furthermore, O king, the results of both good and evil will be experienced in a future life, but because evil is blameworthy it has been
decreed that those who do evil will be punished by the law, yet they do not reward those who do good. If they were to make a law to reward the good doer then good deeds
would also be rewarded in this very life.”
“Very good, Nàgasena, only by one as wise as you could this puzzle be so well solved. The question put by me from the ordinary viewpoint has been made clear by you in the supramundane sense.”
versi indonesia
73. Kekuatan Kejahatan"Manakah yang lebih kuat, kebajikan atau ketidakbajikan?"
"Kebajikan lebih kuat, O baginda."
"Hal itu tidak dapat aku percaya. Orang-orang yang melakukan kejahatan sering mengalami hasil perbuatannya pada kehidupan sekarang ini juga ketika mereka dihukum karena kejahatannya. Tetapi apakah ada orang yang -karena memberikan persembahan bagi Sangha atau menjalankan Uposatha- menerima manfaatnya pada kehidupan sekarang ini juga?"
"Ada, O baginda, enam kasus seperti itu.
Si budak, Punnaka, dengan memberikan dana makanan kepada Sariputta, pada hari yang sama diangkat menjadi bendahara.
Kemudian ada juga ibu kandung Gopala, yang menjual rambutnya agar dapat memberikan makanan kepada Maha Kaccayana, dan sebagai hasilnya menjadi permaisuri Raja Udena.
Si wanita saleh Suppiya, yang memotong daging di pahanya untuk memberi makan seorang bhikkhu yang sakit dan keesokan harinya luka di pahanya sembuh.
Mallika -ketika masih menjadi seorang budak wanita memberikan makanannya sendiri kepada Sang Buddha dan pada hari itu juga menjadi permaisuri di Kosala.
Sumana, tukang bunga, yang memberikan delapan ikat bunga melati kepada Sang Buddha, memperoleh kemakmuran yang melimpah.
Ekasataka si Brahmana yang memberikan satu-satunya pakaian luarnya kepada Sang Buddha, dan pada hari itu juga menerima pemberian 'Serba Delapan'."
"Jadi Nagasena, dari semua penyelidikan Anda, hanya enam kasuskah yang ditemukan?"
"Demikianlah, O baginda."
"Kalau begitu, ketidakbajikan lebih kuat daripada kebajikan. Karena aku telah melihat banyak orang ditusuk dengan senjata tajam sebagai hukuman atas perbuatan jahat mereka. Dan di dalam peperangan yang dipimpin oleh Jenderal Bhaddasala mewakili keluarga kerajaan Nanda melawan Chandagutta ada delapan puluh Tarian Mayat. Dikatakan bahwa ketika terjadi pembantaian besar-besaran, mayat-mayat tanpa kepala tersebut bangkit kembali dan menari di medan perang. Dan semua orang itu hancur sebagai buah dari perbuatan jahat mereka. Tetapi ketika Raja Pasenadi -raja Kosala- memberikan persembahan dana makanan yang tidak tertandingi, apakah di kehidupan itu juga dia menerima kekayaan atau keagungan atau kebahagiaan?"
"Tidak, O baginda, tidak."
"Kalau begitu, Nagasena, tentu saja ketidakbajikan lebih kuat daripada kebajikan."
"Seperti halnya, O baginda, padi yang jelek akan masak dalam waktu satu atau dua bulan, tetapi padi yang baik akan masak baru setelah lima atau enam bulan; demikian juga perbuatan bajik akan berbuah setelah jangka waktu yang lama. Lebih jauh lagi, O baginda, hasil dari perbuatan bajik maupun perbuatan jahat akan dialami di dalam kehidupan yang akan datang; tetapi karena kejahatan itu tercela, maka ditetapkan bahwa mereka yang berbuat jahat akan dihukum sesuai undang-undang. Sebaliknya, mereka yang berbuat bajik tidak mendapat hadiah. Jika seandainya ditetapkan suatu hukum untuk memberikan hadiah kepada pelaku perbuatan bajik, maka perbuatan-perbuatan bajik juga akan menghasilkan buah di dalam kehidupan ini juga."
"Bagus sekali, Nagasena, hanya oleh orang sebijaksana Anda teka-teki semacam ini dapat diselesaikan. Pertanyaan yang kuajukan dari sudut pandang yang biasa telah Anda jelaskan dengan pengertian yang luar biasa."
(
http://forumm.wgaul.com/showthread.php?p=3885742)