Ucapan kasar menghina
Jika seseorang yang telah sepenuhnya ditahbiskan, ingin mencela, ingin menghina, ingin mempermalukan orang lain yang sepenuhnya ditahbiskan, mengatakan apa yang rendah kepada seorang yang rendah—unta, kambing, sapi, keledai, binatang, seorang yang mengarah ke neraka—dengan mengatakan, "Engkau adalah unta," "Engkau adalah kambing," "Engkau adalah sapi," "Engkau adalah keledai," "Engkau adalah binatang," "Engkau mengarah menuju neraka," "Engkau tidak akan pergi menuju alam tujuan yang baik," "Engkau hanya dapat menantikan alam tujuan yang buruk." maka untuk setiap kalimat itu, ia melakukan pelanggaran yang mengharuskan penebusan.
Jika seseorang yang telah sepenuhnya ditahbiskan, ingin mencela, ingin menghina, ingin mempermalukan orang lain yang sepenuhnya ditahbiskan, mengatakan apa yang rendah kepada seorang yang tinggi—seorang yang bijaksana, seorang yang kompeten, seorang yang cerdas, seorang yang terpelajar, seorang yang adalah pembabar Ajaran—dengan mengatakan, "Engkau adalah unta," "Engkau adalah kambing," "Engkau adalah sapi," "Engkau adalah keledai," "Engkau adalah binatang," "Engkau mengarah menuju neraka," "Engkau tidak akan pergi menuju alam tujuan yang baik," "Engkau hanya dapat menantikan alam tujuan yang buruk," maka untuk setiap kalimat itu, ia melakukan pelanggaran yang mengharuskan penebusan.
Jika seseorang yang telah sepenuhnya ditahbiskan, ingin mencela, ingin menghina, ingin mempermalukan orang lain yang sepenuhnya ditahbiskan, mengatakan apa yang tinggi kepada seorang yang rendah— unta, kambing, sapi, keledai, binatang, seorang yang mengarah ke neraka—dengan mengatakan, "Engkau bijaksana," 'Engkau kompeten," "Engkau cerdas," "Engkau terpelajar," "Engkau adalah seorang pembabar Ajaran," "Engkau tidak akan pergi ke alam tujuan yang buruk," "Engkau hanya dapat menantikan alam tujuan yang baik," maka untuk setiap kalimat itu, ia melakukan pelanggaran yang mengharuskan penebusan.
Jika seseorang yang telah sepenuhnya ditahbiskan, ingin mencela, ingin menghina, ingin mempermalukan orang lain yang sepenuhnya ditahbiskan, mengatakan apa yang tinggi kepada seorang yang tinggi—seorang yang bijaksana, seorang yang kompeten, seorang yang cerdas, seorang yang terpelajar, seorang yang adalah pembabar Ajaran—dengan mengatakan, "Engkau bijaksana," "Engkau kompeten," "Engkau cerdas," "Engkau terpelajar," "Engkau adalah seorang pembabar Ajaran," "Engkau tidak akan pergi ke alam tujuan yang buruk," "Engkau hanya dapat menantikan alam tujuan yang baik," maka untuk setiap kalimat itu, ia melakukan pelanggaran yang mengharuskan penebusan.
Ucapan kasar tidak langsung
Jika seseorang yang telah sepenuhnya ditahbiskan, ingin mencela, ingin menghina, ingin mempermalukan orang lain yang sepenuhnya ditahbiskan, mengatakan ini, "Ada kasta buangan di sini, "Ada pengrajin bambu di sini," "Ada pemburu di sini," "Ada pembuat kereta di sini," "Ada pembuang sampah di sini," maka untuk setiap kalimat itu, ia melakukan pelanggaran perbuatan salah.
Jika seseorang yang telah sepenuhnya ditahbiskan, ingin mencela, ingin menghina, ingin mempermalukan orang lain yang sepenuhnya ditahbiskan, mengatakan ini, "Ada bangsawan di sini," "Ada brahmana di sini," maka untuk setiap kalimat itu, ia melakukan pelanggaran perbuatan salah
Jika seseorang yang telah sepenuhnya ditahbiskan, ingin mencela, ingin menghina, ingin mempermalukan orang lain yang sepenuhnya ditahbiskan, mengatakan ini, "Ada Avakaṇṇaka di sini," "Ada Javakaṇṇaka di sini," "Ada Dhaniṭṭhanaka di sini," "Ada Saviṭṭhaka di sini," "Ada Kulavaḍḍhaka di sini" ... ... mengatakan, "Ada Buddharakkhita di sini," "Ada Dhammarakkhita di sini," "Ada Sangharakkhita di sini" ... ... mengatakan, "Ada Kosiya di sini," "Ada Bhāradvāja di sini," ... ... mengatakan, "Ada Gotama di sini," "Ada Moggallāna di sini," "Ada Kaccāna di sini," "Ada Vāsiṭṭha di sini" ... ... mengatakan, "Ada tukang kayu di sini," "ada pembuang sampah di sini," ... ... mengatakan," Ada petani di sini," "Ada pedagang di sini," "Ada peternak di sini" ... ... mengatakan, "Ada pengrajin buluh di sini," "Ada pengrajin tembikar di sini," "Ada penenun di sini," "Ada pengrajin kulit di sini," "Ada tukang cukur di sini" ... ... mengatakan, "Ada juru hitung di sini," "Ada akuntan di sini," "Ada juru tulis di sini" ... ... mengatakan, "Ada penderita kusta di sini," "Ada penderita abses di sini," "Ada penderita kusta ringan di sini," "Ada penderita TBC di sini," "Ada penderita epilepsi di sini" ... ... mengatakan, "Ada penderita diabetes di sini," ... ... mengatakan, "ada orang yang terlalu tinggi di sini," "Ada orang yang terlalu pendek di sini," "Ada orang yang terlalu gelap di sini," "Ada orang yang terlalu cerah di sini" ... ... mengatakan, "ada orang yang tidak terlalu tinggi di sini," "Ada orang tidak yang terlalu pendek di sini," "Ada orang yang tidak terlalu gelap di sini," "Ada orang yang tidak terlalu cerah di sini" ... ... mengatakan, "Ada orang yang dipenuhi keinginan indria di sini," "Ada orang yang dipenuhi kebencian di sini," "Ada orang yang dipenuhi kebodohan di sini" ... ... mengatakan, "Ada orang yang tanpa keinginan indria di sini," "Ada orang yang tanpa kebencian di sini," "Ada orang yang tanpa kebodohan di sini" ... ... mengatakan, "Ada orang yang telah melakukan pelanggaran yang mengharuskan pengusiran di sini ... dan seterusnya ... Ada orang yang telah melakukan pelanggaran ucapan salah di sini" ... ... mengatakan, "Ada pemasuk-arus di sini" ... ... mengatakan, "Ada unta di sini," "Ada kambing di sini," "Ada sapi di sini," "Ada keledai si sini," "Ada binatang di sini," 'Ada orang yang mengarah menuju neraka di sini," "Ada orang yang tidak akan pergi menuju alam tujuan yang baik di sini," "Ada orang yang hanya dapat menantikan alam tujuan yang buruk di sini," maka untuk setiap kalimat itu, ia melakukan pelanggaran perbuatan salah.
Jika seseorang yang telah sepenuhnya ditahbiskan, ingin mencela, ingin menghina, ingin mempermalukan orang lain yang sepenuhnya ditahbiskan, mengatakan ini, "Ada orang bijaksana di sini," Ada orang kompeten di sini," "Ada orang cerdas di sini," "Ada orang terpelajar di sini," "Ada pembabar Ajaran di sini," "Ada orang yang tidak akan pergi menuju alam tujuan yang buruk di sini," "Ada orang yang hanya dapat menantikan alam tujuan yang baik di sini," maka untuk setiap kalimat itu, ia melakukan pelanggaran perbuatan salah.
Jika seseorang yang telah sepenuhnya ditahbiskan, ingin mencela, ingin menghina, ingin mempermalukan orang lain yang sepenuhnya ditahbiskan, mengatakan ini, "Mungkin orang ini adalah kasta buangan," "Mungkin orang ini adalah pengrajin bambu," "Mungkin orang ini adalah pemburu," "Mungkin orang ini adalah pembuat kereta," "Mungkin orang ini adalah pembuang sampah," maka untuk setiap kalimat itu, ia melakukan pelanggaran perbuatan salah. ...
Jika seseorang yang telah sepenuhnya ditahbiskan, ingin mencela, ingin menghina, ingin mempermalukan orang lain yang sepenuhnya ditahbiskan, mengatakan ini, "Mungkin orang ini adalah seorang bijaksana," "Mungkin orang ini adalah seorang yang kompeten," "Mungkin orang ini adalah seorang cerdas," "Mungkin orang ini adalah seorang terpelajar," "Mungkin orang ini adalah pembabar Ajaran," maka untuk setiap kalimat itu, ia melakukan pelanggaran perbuatan salah.
Jika seseorang yang telah sepenuhnya ditahbiskan, ingin mencela, ingin menghina, ingin mempermalukan orang lain yang sepenuhnya ditahbiskan, mengatakan ini, "Kami bukan kasta buangan," "Kami bukan pengrajin bambu," "Kami bukan pemburu," "Kami bukan pembuat kereta," "Kami bukan pembuang sampah" ... "Kami bukan orang bijaksana," "Kami bukan orang kompeten," "Kami bukan orang cerdas," "Kami bukan orang terpelajar," "Kami bukan pembabar Ajaran," "Kami tidak pergi menuju alam tujuan yang buruk," "Kami hanya dapat menantikan alam tujuan yang baik," maka untuk setiap kalimat itu, ia melakukan pelanggaran perbuatan salah.
Ucapan kasar kepada seorang yang tidak sepenuhnya ditahbiskan
Jika seseorang yang telah sepenuhnya ditahbiskan, ingin mencela, ingin menghina, ingin mempermalukan orang lain yang tidak sepenuhnya ditahbiskan, mengatakan apa yang rendah kepada seorang yang rendah ... mengatakan apa yang rendah kepada seorang yang tinggi ... mengatakan apa yang tinggi kepada seorang yang rendah ... mengatakan apa yang tinggi kepada seorang yang tinggi—seorang yang bijaksana, seorang yang kompeten, seorang yang cerdas, seorang yang terpelajar, seorang yang adalah pembabar Ajaran—dengan mengatakan, "Engkau bijaksana," "Engkau kompeten," "Engkau cerdas," "Engkau terpelajar," "Engkau adalah seorang pembabar Ajaran," "Engkau tidak akan pergi ke alam tujuan yang buruk," "Engkau hanya dapat menantikan alam tujuan yang baik," maka untuk setiap kalimat itu, ia melakukan pelanggaran perbuatan salah.
Jika seseorang yang telah sepenuhnya ditahbiskan, ingin mencela, ingin menghina, ingin mempermalukan orang lain yang tidak sepenuhnya ditahbiskan, dengan mengatakan, "Ada kasta buangan di sini," "Ada pengrajin bambu di sini," "Ada pemburu di sini," "Ada pembuat kereta di sini," "Ada pembuang sampah di sini," "Ada orang bijaksana di sini," "Ada orang kompeten di sini," "Ada orang cerdas di sini," "Ada orang terpelajar di sini," "Ada pembabar Ajaran di sini," "Ada orang yang tidak akan pergi menuju alam tujuan yang buruk di sini," Ada orang yang hanya dapat menantikan alam tujuan yang baik di sini," maka untuk setiap kalimat itu, ia melakukan pelanggaran perbuatan salah.
Jika seseorang yang telah sepenuhnya ditahbiskan, ingin mencela, ingin menghina, ingin mempermalukan orang lain yang tidak sepenuhnya ditahbiskan, dengan mengatakan, "Mungkin orang ini adalah kasta buangan," "Mungkin orang ini adalah pengrajin bambu," "Mungkin orang ini adalah pemburu," "Mungkin orang ini adalah pembuat kereta," Mungkin orang ini adalah pembuang sampah," ... ... "Mungkin orang ini adalah seorang bijaksana," "Mungkin orang ini adalah seorang yang kompeten," "Mungkin orang ini adalah seorang cerdas," "Mungkin orang ini adalah seorang terpelajar," "Mungkin orang ini adalah pembabar Ajaran," maka untuk setiap kalimat itu, ia melakukan pelanggaran perbuatan salah.
Jika seseorang yang telah sepenuhnya ditahbiskan, ingin mencela, ingin menghina, ingin mempermalukan orang lain yang tidak sepenuhnya ditahbiskan, dengan mengatakan, "Kami bukan kasta buangan," "Kami bukan pengrajin bambu," "Kami bukan pemburu," "Kami bukan pembuat kereta," "Kami bukan pembuang sampah" ... ... "Kami bukan orang bijaksana," "Kami bukan orang kompeten," "Kami bukan orang cerdas," "Kami bukan orang terpelajar," "Kami bukan pembabar Ajaran," "Kami tidak pergi menuju alam tujuan yang buruk," "Kami hanya dapat menantikan alam tujuan yang baik," maka untuk setiap kalimat itu, ia melakukan pelanggaran perbuatan salah.
Tidak berniat mengucapkan kata-kata kasar, ucapan langsung
Jika seseorang yang telah sepenuhnya ditahbiskan, tidak ingin mencela, tidak ingin menghina, tidak ingin mempermalukan orang lain yang sepenuhnya ditahbiskan, tetapi hanya bercanda, mengatakan apa yang rendah kepada seorang yang rendah—seorang kasta buangan, seorang pengrajin bambu, seorang pemburu, seorang pembuat kereta, seorang pembuang sampah—dengan mengatakan, "Engkau adalah seorang kasta buangan," "Engkau adalah seorang pengrajin bambu," "Engkau adalah seorang pemburu," "Engkau adalah seorang pembuat kereta," "Engkau adalah seorang pembuang sampah," maka untuk setiap kalimat itu, ia melakukan pelanggaran ucapan salah.
Jika seseorang yang telah sepenuhnya ditahbiskan, tidak ingin mencela, tidak ingin menghina, tidak ingin mempermalukan orang lain yang sepenuhnya ditahbiskan, tetapi hanya bercanda, mengatakan apa yang rendah kepada seorang yang tinggi—seorang bangsawan, seorang brahmana—dengan mengatakan, "Engkau adalah seorang kasta buangan," "Engkau adalah seorang pengrajin bambu," "Engkau adalah seorang pemburu," "Engkau adalah seorang pembuat kereta," "Engkau adalah seorang pembuang sampah," maka untuk setiap kalimat itu, ia melakukan pelanggaran ucapan salah.
Jika seseorang yang telah sepenuhnya ditahbiskan, tidak ingin mencela, tidak ingin menghina, tidak ingin mempermalukan orang lain yang sepenuhnya ditahbiskan, tetapi hanya bercanda, mengatakan apa yang tinggi kepada seorang yang rendah—seorang kasta buangan, seorang pengrajin bambu, seorang pemburu, seorang pembuat kereta, seorang pembuang sampah—dengan mengatakan, "Engkau adalah seorang bangsawan," "Engkau adalah seorang brahmana," maka untuk setiap kalimat itu, ia melakukan pelanggaran ucapan salah.
Jika seseorang yang telah sepenuhnya ditahbiskan, tidak ingin mencela, tidak ingin menghina, tidak ingin mempermalukan orang lain yang sepenuhnya ditahbiskan, tetapi hanya bercanda, mengatakan apa yang tinggi kepada seorang yang tinggi—seorang bangsawan, seorang brahmana—dengan mengatakan, "Engkau adalah seorang bangsawan," "Engkau adalah seorang brahmana," maka untuk setiap kalimat itu, ia melakukan pelanggaran ucapan salah.
Jika seseorang yang telah sepenuhnya ditahbiskan, tidak ingin mencela, tidak ingin menghina, tidak ingin mempermalukan orang lain yang sepenuhnya ditahbiskan, tetapi hanya bercanda, mengatakan apa yang rendah kepada seorang yang rendah ... mengatakan apa yang rendah kepada seorang yang tinggi ... mengatakan apa yang tinggi kepada seorang yang rendah ... mengatakan apa yang tinggi kepada seorang yang tinggi—seorang yang bijaksana, seorang yang kompeten, seorang yang cerdas, seorang yang terpelajar, seorang pembabar Ajaran—dengan mengatakan, "Engkau bijaksana," "Engkau kompeten," "Engkau cerdas," "Engkau terpelajar," "Engkau adalah seorang pembabar Ajaran," "Engkau tidak akan pergi ke alam tujuan yang buruk," "Engkau hanya dapat menantikan alam tujuan yang baik," maka untuk setiap kalimat itu, ia melakukan pelanggaran ucapan salah.
Tidak berniat mengucapkan kata-kata kasar, ucapan tidak langsung
Jika seseorang yang telah sepenuhnya ditahbiskan, tidak ingin mencela, tidak ingin menghina, tidak ingin mempermalukan orang lain yang sepenuhnya ditahbiskan, tetapi hanya bercanda, mengatakan ini, "Ada kasta buangan di sini, "Ada pengrajin bambu di sini," "Ada pemburu di sini," "Ada pembuat kereta di sini," "Ada pembuang sampah di sini," ... ... "Ada orang bijaksana di sini," "Ada orang kompeten di sini," "Ada orang cerdas di sini," "Ada orang terpelajar di sini," "Ada pembabar Ajaran di sini," "Ada orang yang tidak akan pergi menuju alam tujuan yang buruk di sini," "Ada orang yang hanya dapat menantikan alam tujuan yang baik di sini," maka untuk setiap kalimat itu, ia melakukan pelanggaran ucapan salah.
Jika seseorang yang telah sepenuhnya ditahbiskan, tidak ingin mencela, tidak ingin menghina, tidak ingin mempermalukan orang lain yang sepenuhnya ditahbiskan, tetapi hanya bercanda, mengatakan ini, "Mungkin orang ini adalah kasta buangan," "Mungkin orang ini adalah pengrajin bambu," "Mungkin orang ini adalah pemburu," "Mungkin orang ini adalah pembuat kereta," Mungkin orang ini adalah pembuang sampah," ... ... "Mungkin orang ini adalah seorang bijaksana," "Mungkin orang ini adalah seorang yang kompeten," "Mungkin orang ini adalah seorang cerdas," "Mungkin orang ini adalah seorang terpelajar," "Mungkin orang ini adalah pembabar Ajaran," maka untuk setiap kalimat itu, ia melakukan pelanggaran ucapan salah.
Jika seseorang yang telah sepenuhnya ditahbiskan, tidak ingin mencela, tidak ingin menghina, tidak ingin mempermalukan orang lain yang sepenuhnya ditahbiskan, tetapi hanya bercanda, mengatakan ini, "Kami bukan kasta buangan," "Kami bukan pengrajin bambu," "Kami bukan pemburu," "Kami bukan pembuat kereta," "Kami bukan pembuang sampah" ... ... "Kami bukan orang bijaksana," "Kami bukan orang kompeten," "Kami bukan orang cerdas," "Kami bukan orang terpelajar," "Kami bukan pembabar Ajaran," "Kami tidak pergi menuju alam tujuan yang buruk," "Kami hanya dapat menantikan alam tujuan yang baik," maka untuk setiap kalimat itu, ia melakukan pelanggaran ucapan salah.
Tidak berniat mengucapkan kata-kata kasar kepada seorang yang tidak sepenuhnya ditahbiskan
Jika seseorang yang telah sepenuhnya ditahbiskan, tidak ingin mencela, tidak ingin menghina, tidak ingin mempermalukan orang lain yang tidak sepenuhnya ditahbiskan, tetapi hanya bercanda, mengatakan apa yang rendah kepada seorang yang rendah ... mengatakan apa yang rendah kepada seorang yang tinggi ... mengatakan apa yang tinggi kepada seorang yang rendah ... mengatakan apa yang tinggi kepada seorang yang tinggi—seorang yang bijaksana, seorang yang kompeten, seorang yang cerdas, seorang yang terpelajar, seorang pembabar Ajaran—dengan mengatakan "Engkau bijaksana," "Engkau kompeten," "Engkau cerdas," "Engkau terpelajar," "Engkau adalah seorang pembabar Ajaran," "Engkau tidak akan pergi ke alam tujuan yang buruk," "Engkau hanya dapat menantikan alam tujuan yang baik," maka untuk setiap kalimat itu, ia melakukan pelanggaran ucapan salah.
Jika seseorang yang telah sepenuhnya ditahbiskan, tidak ingin mencela, tidak ingin menghina, tidak ingin mempermalukan orang lain yang tidak sepenuhnya ditahbiskan, tetapi hanya bercanda, mengatakan ini, "Ada kasta buangan di sini, "Ada pengrajin bambu di sini," "Ada pemburu di sini," "Ada pembuat kereta di sini," "Ada pembuang sampah di sini," ... ... "Ada orang bijaksana di sini," "Ada orang kompeten di sini," "Ada orang cerdas di sini," "Ada orang terpelajar di sini," "Ada pembabar Ajaran di sini," "Ada orang yang tidak akan pergi menuju alam tujuan yang buruk di sini," "Ada orang yang hanya dapat menantikan alam tujuan yang baik di sini," maka untuk setiap kalimat itu, ia melakukan pelanggaran ucapan salah.
Jika seseorang yang telah sepenuhnya ditahbiskan, tidak ingin mencela, tidak ingin menghina, tidak ingin mempermalukan orang lain yang tidak sepenuhnya ditahbiskan, tetapi hanya bercanda, mengatakan ini, "Mungkin orang ini adalah kasta buangan," "Mungkin orang ini adalah pengrajin bambu," "Mungkin orang ini adalah pemburu," "Mungkin orang ini adalah pembuat kereta," Mungkin orang ini adalah pembuang sampah," ... ... "Mungkin orang ini adalah seorang bijaksana," "Mungkin orang ini adalah seorang yang kompeten," "Mungkin orang ini adalah seorang cerdas," "Mungkin orang ini adalah seorang terpelajar," "Mungkin orang ini adalah pembabar Ajaran," maka untuk setiap kalimat itu, ia melakukan pelanggaran ucapan salah.
Jika seseorang yang telah sepenuhnya ditahbiskan, tidak ingin mencela, tidak ingin menghina, tidak ingin mempermalukan orang lain yang tidak sepenuhnya ditahbiskan, tetapi hanya bercanda, mengatakan ini, "Kami bukan kasta buangan," "Kami bukan pengrajin bambu," "Kami bukan pemburu," "Kami bukan pembuat kereta," "Kami bukan pembuang sampah" ... ... "Kami bukan orang bijaksana," "Kami bukan orang kompeten," "Kami bukan orang cerdas," "Kami bukan orang terpelajar," "Kami bukan pembabar Ajaran," "Kami tidak pergi menuju alam tujuan yang buruk," "Kami hanya dapat menantikan alam tujuan yang baik," maka untuk setiap kalimat itu, ia melakukan pelanggaran ucapan salah.
[b[Tidak ada pelanggaran[/b]
Tidak ada pelanggaran: Jika ia bertujuan pada sesuatu yang bermanfaat; Jika ia bertujuan untuk menyampaikan suatu ajaran; jika ia bertujuan untuk memberikan instruksi; jika ia gila; jika ia kehilangan akal sehat; jika ia dikuasai kesakitan; jika ia adalah pelaku pertama.
Aturan latihan tentang ucapan kasar, yang kedua, selesai