//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Abhidhamma & vipassana  (Read 200521 times)

0 Members and 2 Guests are viewing this topic.

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: Abhidhamma & vipassana
« Reply #255 on: 02 August 2008, 02:12:23 PM »
OK, kalau begitu, tidak ada lagi yang perlu didiskusikan dengan Anda. Sampai di sini saja.
Salam,
hudoyo

Anumodana Pak Hud,


_/\_

Salam,
willi

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline Suchamda

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 556
  • Reputasi: 14
Re: Abhidhamma & vipassana
« Reply #256 on: 02 August 2008, 02:20:18 PM »
Quote
Untuk klarifikasi supaya tidak terjadi kesimpangsiuran dan fitnah, ijinkan saya bertanya , mohon dijawab dengan jujur, tegas dan tidak bertele-tele :
1. Riky, apakah kamu memang merasa sudah mencapai realisasi anatta / "tanpa aku" eg. sotapanna,dll? Kalau memang merasa iya, katakan aja juga gak apa.
Selama saya bermeditasi selama mungkin 2bln ini atas arahan bimbingan pak hudoyo sampai saat ini dan detik ini ketika saya mengetik jawaban yang ditanyakan saudara suchamda saya katakan dengan jelas dan tegas bahwa selama saya bermeditasi saya tidak peduli akan apa yang saya peroleh apakah itu SOTAPANNA,SAKADAGAMI,ANAGAMI BAHKAN ARAHAT SEKALIPUN karena saya "sadar" bahwa semua itu hanyalah "konsep dan label" dari si AKU...
Dan juga selama saya bermeditasi saya tidak pernah merasa sekalipun bahwa saya sudah mencapai realisasi anatta / "tanpa aku" eg. sotapanna,dll?
Apakah ini sudah cukup jelas bagi saudara suchamda dan rekan2 yang lainnya?:)

Quote
2. Apakah kamu memang pernah menyatakan diri bahwa kamu sudah "tanpa aku" di forum ini?
Saya rasa TIDAK PERNAH,kecuali mereka sendiri yang "menjudge" saya dengan "aha2nya" mereka... :)

Salam,
Riky

Terimakasih.


Saya rasa cukup jelas klarifikasinya.

Oleh karena itu saya mohon untuk selanjutnya kepada semuanya agar:
1. Tidak perlu lagi mempersoalkan penilaian2/tebak2an/ prasangka subyektif tentang pencapaian spiritual seseorang.
2. Tidak perlu menyindir-nyindir lagi seseorang mengatakan itu sebagai "tanpa aku" atau "dengan aku", karena hal ini tidak bermanfaat. Tidak perlu melihat siapa yang berbicara, tapi lihatlah kebenaran isinya.
3. Kalau tidak mempunyai argumen yang kuat untuk merespon seseorang, sebaiknya tidak perlu menggunakan taktik-taktik penyerangan pribadi (ad hominem) untuk menutupi kekurangan kita.

Pembaca forum ini bukan hanya kita2 yg berdiskusi disini saja, tetapi dibaca oleh banyak orang.
Dan banyak orang yang jeli dan pintar diluaran untuk menilai komentar2 yang kita tuliskan di milis ini.
Oleh karena itu, postinglah sesuatu yang bisa dipertanggungjawabkan.
"We don't use the Pali Canon as a basis for orthodoxy, we use the Pali Canon to investigate our experience." -- Ajahn Sumedho

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Abhidhamma & vipassana
« Reply #257 on: 02 August 2008, 02:32:07 PM »
Dalam vipassana, yang diamati bathin sendiri, bukan orang lain. Tidak bisa mengatakan ada yang sadar, ada yang tidak, kecuali kita sendiri sudah sadar dan memiliki abhinna cetopariyanana.

Pernyataan umum "Ada yang sadar, ada yang tidak," bisa dan boleh-boleh saja dibuat tanpa perlu cetopariyanyana. Yang memerlukan abhinnya itu kalau kita ingin bilang "Si A sadar", "Si B tidak sadar".

Salam,
hudoyo

Ya, kalau secara umum bisa. Kalau untuk menunjuk siapa dengan pasti (dari forum ini) yang sadar/tidak, baru rasanya tidak mungkin jika tanpa abhinna.

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: Abhidhamma & vipassana
« Reply #258 on: 02 August 2008, 02:33:00 PM »
Quote
Betul, itu hanya "alat yang netral". Pengendalinya adalah orang2 itu sendiri, seperti misalnya anda bilang yang dipelajari orang adalah "kotoran", maka pikiran anda yang membuat itu tidak netral.
Wah.....Amazing....
Jadi ketika Ajahn Chah berkata wanita itu hanya memunggut kotoran maka pikiran ajahn Chah yang membuat hal tersebut tidak netral?^-^
Saudara Suchamda maaf ya minta izin quote ya kalimat berikut ini:
Quote
Menyadari betapa si penanya terjebak dalam konsep intelektual daripada mendapatkan manfaat dari praktek di hatinya sendiri, Ajahn Chah menjawab dia dengan gamblang, "Anda, bu, seperti orang yang memelihara ayam betina di halaman rumah," jelasnya, "dan berkeliling halaman memunguti kotoran ayam ketimbang telornya."

Quote
"Telur" nibbana tidak terletak di manapun, bahkan tidak pula dalam "khotbah" anda yang penuh "inspirasi".
Benar...Nibbana tidak terletak dimanapun,tapi kenapa banyak penteori Abhidhamma mencari NIBBANA didalam Kitab2 besar tersebut dan mencocok2annya?^-^

Quote
Saya tidak menggunakan Abhidhamma sebagai "pegangan", tetapi saya melihat "telur" dan "kotoran" dalam Abhidhamma.
Untuk orang yang pikirannya dipenuhi ide tentang "Abhidhamma adalah kotoran", tidak akan mampu melihat "Abhidhamma sebagai telur", juga sebaliknya.
Bagus,jika anda tidak menggunakan Abhidhamma sebagai pegangan,lantas apa yang anda lakukan sekarang?:)
Anda melihat Abhidhamma itu sebagai "telur" dan "kotoran",lantas saya ingin bertanya,"Siapa yang melihat Abhidhamma itu sebagai "telur" dan "kotoran?" "
Bukankah pikiran anda yang membuat itu tidak netral?^-^

Quote
Hebat sekali analisa anda. Ini sudah ditembus oleh bathin anda dalam meditasi, atau hanya tebak2an alias teori?
Maaf,"analisis" itu apa?
Saya dapatkan dari pengalaman pribadi saya melalui meditasi...:)

Quote
Kalau hanya dibaca, tentu saja tidak bisa sama sekali.
Lantas bukankah setelah dibaca,anda menghapalnya,menerkanya bukan?Atau tidak?:)

Quote
Menurutmu, aplikasi teori (Abhidhamma) adalah demikian? Berarti anda memang tidak tahu apa-apa.
Coba belajar tentang Abhidhamma. Tapi sebelumnya, kosongkan "cangkir" anda yang penuh "kotoran" sebelum belajar.
Saya memang tidak tahu apa2 dan saya juga tidak ingin tahu apa2...:)
Bagi saya kosong adalah Kebahagian...Isi adalah Dukkha....:)
Saat ini adalah Saat ini,masalah saat ini selesaikan tepat pada saat ini juga...

Salam,
Riky


Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Abhidhamma & vipassana
« Reply #259 on: 02 August 2008, 02:33:13 PM »
Rekan Suchamda,

Dalam bervipassana, menurut ajaran guru-guru meditasi seperti YM Mahasi Sayadaw, bahwa seorang yogI diinstruksikan untuk mengamati nama dan rupa, nama dan rupa ini jelas adalah abhidhamma, mungkin dalam tingkat yang sangat mendasar.
Saya tidak mengatakan bahwa praktik vipasana anda keliru, tapi mereka yang menyelaraskan vipassana dengan abhidhamma juga tidak bisa disalahkan, ini adalah cara berlatih masing-masing individu. Dan menurut saya apapun cara yang ditempuh, itu adalah hal sangat pribadi dan tidak untuk diperdebatkan.

Salah. Nama-rupa berasal dari Sutta-pitaka. Abhidhamma bicara tentang rupa, citta, cetasika, nibbana.
Bahkan dalam vipassana versi Mahasi Sayadaw, setidak-tidaknya pada instruksi awalnya, tidak dibahas Abhidhamma.


Quote
Pernahkah anda membaca mengenai kisah Sang Buddha membabarkan Abhidhamma di tavatimsa? di sela-sela kunjungan Sang Buddha ke tavatimsa, Beliau masih menyempatkan diri untuk turun ke alam manusia dan menyampaikan apa yang Beliau ajarkan kepada YM Sariputta, kemudian oleh YM Sariputta diteruskan kepada para siswanya. jadi menurut saya, anda terlalu sembrono kalau menimpulkan bahwa Abhidhamma bukan berasal dari Sang Buddha. pada masa itu memang mungkin saja istilahnya bukan abhidhamma, tapi esensi ajarannya adalah Abhidhamma, dan sebenarnya abhidhamma ini juga sudah termasuk dalam sutta pitaka juga.

Menurut hemat saya, cerita Abhidhamma di Tavatimsa itu cuma dongeng untuk memberikan justifikasi kepada Abhidhamma. Persis sama seperti dongeng bahwa sutra-sutra Mahayana tersimpan di dalam gua dijaga seekor naga selama ratusan tahun, sebelum muncul ke permukaan bumi.

Pada dewasa ini sudah dipahami bahwa sistematika Abhidhamma berbeda dengan ajaran yang terkandung dalam Sutta-Pitaka, sekalipun orang bisa saja mencari-cari kaitannya. Sama seperti orang mencari kaitan antara ajaran dalam sutra-sutra Mahayana dengan Tipitaka Pali.

Menurut hemat saya, abhidhamma vs sutta, mahayana vs theravada, tidak lebih dari dua paradigma (kerangka berpikir) yang berbeda. Tidak perlu dipertentangkan, dan tidak perlu disama-samakan.


Quote
kalau kita melihat dari sudut pandang paramattha/pannati maka jelas abhidhamma jelas adalah paramattha. hanya saja mungkin anda tidak mengartikan dengan benar makna dari paramattha itu.

Dalam vipassana, dikotomi paramattha/sammuti (absolut/konvensional) itu tidak relevan. Kedua-duanya pikiran, perlu disadari sampai berhenti.


Quote
Saya melihat bahwa anda menolak abhidhamma tenpa mengetahui apa abhidhamma itu. silahkan anda mempelajari abhidhamma dulu bukan untuk menambah kemelekatan anda, tapi seperti ada pepatah mengatakan "Kenalilah musuh anda"

hehe ... abhidhamma bukan "musuh" kok, karena tidak ada yang memusuhi dan yang dimusuhi.
Bagi seorang pemeditasi vipassana, abhidhamma sekadar tidak relevan. Itu saja.

Salam,
hudoyo

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: Abhidhamma & vipassana
« Reply #260 on: 02 August 2008, 02:42:55 PM »
Dan saya berharap bahwa "teori2" tersebut tidak digunakan sebagai suatu "pembenaran" atas sebuah "ketidaktahuan/kebodohan" yang sering kali ditunjukan dari berbagai netter disini...:)
Dan terakhir saya ingin berkata bahwa,"Jika kita belum menembus "teori" yang sering kita tuliskan dan bicarakan alangkah baiknya kita sendiri membuktikannya terlebih dahulu daripada bercuap2 kepada orang lain,padahal kita sendiri tidak tahu apa2...."
Saya setuju sekali dengan anda, Riky_dave. Tapi saya penasaran, sebetulnya anda sendiri setuju atau tidak dengan pernyataan itu?
Mungkin anda berpikir bahwa pernyataan saya yang dibold diatas menyiratkan bahwa teori dulu baru praktek kemudian terbukti barusan dituliskan...
Tapi saya katakan dengan jelas dahulu bahwa itu tidak relevan lagi bagi para pemeditasi MMD...
Hal itu saya tunjukan semata2 untuk orang2 yang suka/ngotot belajar tentang Abhidhamma...
Jadi saya setuju,daripada "dia" hanya melekat pada "abhidhamma dan kata2 yang indah didalamnya" tanpa "tahu" makna dan arti sebenarnya yang "terkandung" didalamnya...
Seperti seorang yang menderita sakit parah pergi ke dokter terhebat diseluruh dunia,sang dokter membuat analisis,penyebab dia sakit,bagaimana cara menlenyapkan penyakitnya kemudian sang dokter memberikan dia resepnya...
Sang pasien hanya memandangi resepnya dan terkagum2 akan kebijaksanaan sang dokter...
Sang pasien setiap hari 3 x sehari hanya memandang kagum tulisan2 resep sang dokter...
Lantas apakah dengan begitu sang pasien bisa sembuh dr penyakitnya?^-^

Salam,
Riky
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline Suchamda

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 556
  • Reputasi: 14
Re: Abhidhamma & vipassana
« Reply #261 on: 02 August 2008, 02:43:41 PM »
Quote from: Hudoyo
hehe ... abhidhamma bukan "musuh" kok, karena tidak ada yang memusuhi dan yang dimusuhi.
Bagi seorang pemeditasi vipassana, abhidhamma sekadar tidak relevan. Itu saja.

Maaf, sekedar numpang untuk klarifikasi supaya tidak terjadi tuduhan yang bukan2.

Saya rasa, apa yang Pak Hudoyo maksudkan adalah:
Mau belajar Abhidhamma juga boleh. Tidak dilarang. Silakan-silakan saja.
Tapi ketika menginjak vipassana, maka teori Abhidhamma itu harus dilepaskan.
Supaya kita bisa melihat batin kita tanpa filter konseptual apapun.


-------------------------------

Demikian juga instruksi vipassana untuk sekedar mengamati ego, tidak menolak dan tidak menerima,
termasuk juga instruksi untuk tidak terlibat dalam penilaian yang baik maupun yg buruk,
adalah BUKAN berarti kita mengiyakan untuk melakukan segala hal yang buruk2. Juga bukan berarti mengabaikan moralitas.
Kalau anda merasa seperti dapat SIM untuk pembenaran melakukan perbuatan buruk, maka anda berarti salah memahami petunjuk.

Bukankah begitu pak Hudoyo?

Semoga kesalahpahaman yg dikarenakan kurang teliti menyimak ini dapat dihindari menjadi sebuah fitnah.
"We don't use the Pali Canon as a basis for orthodoxy, we use the Pali Canon to investigate our experience." -- Ajahn Sumedho

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Abhidhamma & vipassana
« Reply #262 on: 02 August 2008, 02:48:51 PM »
Tapi saya juga berbeda pendapat dengan Pak Hudoyo bahwa Abhidhamma tidak kompatibel dengan Vipassana. Vipassana menyadari gerak pikiran, dan pikiran itu bisa juga berupa ajaran Abhidhamma, ajaran agama lain, ilmu pengetahuan dan bahkan kegiatan sehari-hari. Vipassana yang berada di luar tataran konsep, tidak bisa dikatakan "kompatibel" ataupun "tidak kompatibel" dengan suatu konsep.

'Compatible' menurut kamus Oxford artinya: "able to be used together at the same time". Jadi maksud saya, vipassana dan abhidhamma tidak bisa digunakan bersama-sama pada waktu yang sama.
 

Quote
Singkatnya, berangkat dari gerak pikiran (ajaran/konsep/teori) apapun, ketika dia menyadarinya dan "berhenti" (meminjam istilah dari MMD), maka di situlah "ditemukan" vipassana. Jadi di dalam ajaran/konsep/teori apapun, seseorang bisa "menemukan" vipassana;

Kalimat yang dibold merah di atas perlu dilengkapi: "Di dalam ajaran/konsep/teori apapun, seseorang bisa "menemukan" vipassana KETIKA ajaran/konsep/teori itu diatasi/dilampaui/ditransendensikan."

Ini berbeda dengan anggapan sementara siswa Abhidhamma, bahwa abhidhamma bisa dipakai dalam vipassana untuk mengenali citta-citta yang muncul dsb dsb. Kalau orang masih membanding-bandingkan dengan suatu teori untuk 'mengenali', ia jelas tidak sedang bervipassana.


Quote
... tetapi di dalam vipassana, tidak akan ada ajaran/konsep/teori apapun, bahkan sudah tidak ada istilah vipassana itu sendiri.
(contohnya: Bahiya "menemukan" Vipassana dalam Bahiya Sutta, tetapi dalam vipassananya Bahiya, saya percaya sudah tidak ada ajaran Buddha)

Setuju.

Salam,
hudoyo

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Abhidhamma & vipassana
« Reply #263 on: 02 August 2008, 02:55:57 PM »
NANYA :
Tolong dibuatkan kesimpulan Thread Abhidhamma & Vipassana ini Akhir nya apa?

Binun nich :))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Abhidhamma & vipassana
« Reply #264 on: 02 August 2008, 02:57:38 PM »
Apa ada kemungkinan bahwa kita mempelajari buddhisme dengan cara yang salah?

Misalkan (klo tidak salah baca) ada pernyataan dalam buddhisme yang mengatakan:
-Sungguh beruntung terlahir sebagai seorang manusia, karena sulit sekali terlahir sebagai manusia, karenanya hargailah kehidupan
-Tubuh ini sebenarnya menjijikkan, keluar cairan, bau, hanyalah kantong sampah
-Kita sebenarnya hanya terdiri dari 2 hal nama dan rupa: tubuh fisik dan batin.

Ketiga pernyataan tersebut diucapkan dalam konteks yang berbeda-beda:
- yang pertama merupakan dorongan agar orang tidak berlalai-lalai untuk "mencari" pembebasan;
- yang kedua dimaksudkan agar orang tidak melekat pada tubuh ini, sebagaimana kebanyakan orang melekat;
- yang ketiga adalah pernyataan faktual yang bersifat netral.

Jadi di antara ketiga pernyataan itu tidak saling berkontradiksi satu sama lain, asal saja kita bisa membedakan konteksnya.

Dalam vipassana, ketiga-tiganya disadari sebagai pikiran (dan mungkin sikap batin), sehingga tidak dilekati lagi.

Salam,
hudoyo

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Abhidhamma & vipassana
« Reply #265 on: 02 August 2008, 02:58:17 PM »
NANYA :
Tolong dibuatkan kesimpulan Thread Abhidhamma & Vipassana ini Akhir nya apa?

Binun nich :))

It's a never-ending story. :)

salam,
hudoyo

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Abhidhamma & vipassana
« Reply #266 on: 02 August 2008, 03:01:32 PM »
Sekarang jelas kenapa diskusi ini kesannya gak nyambung, ternyata ada kesalahpahaman yang fatal di sini.

sebagian besar member mendiskusikan Vipassana dan Abhidhamma, tetapi rekan Suchamda ternyata mendiskusikan Vipassana versi "MMD" dengan Abhidhamma.

Saya dan mungkin sebagian member di sini juga mempraktikkan Vipassana hanya kebetulan bukan MMD. jadi jelas gak nyambung

Maaf nih, jadi OOT.

Di dunia ini ada banyak versi vipassana: versi Goenka, Versi Mahasi Sayadaw, versi Pa-Auk dll itu mengacu pada Mahasatipatthana-sutta.

Vipassana versi MMD mengacu pada ajaran Sang Buddha dalam Bahiya-sutta & Malunkyaputta-sutta.

Salam,
hudoyo

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Abhidhamma & vipassana
« Reply #267 on: 02 August 2008, 03:06:51 PM »
Quote
Kata "netral" yang saya tuliskan, maksudnya adalah Abhidhammanya bisa jadi "telur" bagi satu orang, bisa jadi "kotoran" bagi orang lain. Bisa keduanya dan juga bukan keduanya bagi orang lain lagi.
...

Riky,

Kalau meng-quote orang lain, tolong link-nya jangan dilepas. Gunanya agar pembaca bisa kembali kepada posting yang ditanggapi untuk melihat konteksnya. Dalam postingmu di atas ayah sukar melihat konteksnya.

Ayah,
hudoyo

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: Abhidhamma & vipassana
« Reply #268 on: 02 August 2008, 03:21:48 PM »
Yang Bro Riky paparkan diatas itu adalah 'perkiraan' Bro Riky, bukanlah 'pengalaman' Bro Riky langsung. Kalau hanya sekedar dipikir2 dan diduga2 memang bisa di buat skenario apa saja.
Darimana saudara willi tahu bahwa itu bukan pengalaman pribadi saya secara langsung dan hanya terkaan dan perkiraan saya saja?:)
Soal "marah" itu saya sudah "sering" meresponnya sendiri didalam kehidupan saya...Saya bukan type yang asal nyalak saja...:)

Quote
Apakah Bro Riky sudah mencoba menerapkan Abhidhamma kedalam kehidupan sehari-hari? Jika belum, tidak mungkin Bro bisa mengatakannya 'tidak layak mengikis LDM'.
Apa yang mesti diterapkan jika pikiran selalu berubah2 dengan sangat cepat mungkin melebihi kecepatan cahaya yang dikenal manusia dewasa ini?
Apakah mungkin manusia membendung "tsunami" yang datang "menerpa"nya secara tiba2?:)

Quote
Rekan2 lain disini juga tidak ada yg komplain dgn Jalan yg Bro Riky ambil.
Tidak ada yg mengatakan 'pemahaman' Bro Riky tidak bisa mengikis LDM.
Apakah saya sibuk melarang orang lain atas jalannya sendiri?
Justru yang saya katakan disini bahwa,"Jangan menggunakan Tipitaka dll sebagai tameng atas "kebodohan/ketidaktahuan" diri sendiri"...
Ingat bahwa yang membaca disini bukan hanya kita tapi banyak khalayak...

Quote
Pertama-tama perlu dipahami esensi Abhidhamma, tidak perlu secara lengkap dan tanpa perlu menghapalkan istilah2 rumit nya.
Pemahaman yg perlu, misalnya:
~ Jenis2 citta yg bermanfaat dan tidak bermanfaat
~ Mengapa citta2 yg bermanfaat perlu dikembangkan, bagaimana mengembangkannya
~ Mengapa citta yg tidak bermanfaat perlu dikikis, bagaimana mengikisnya
~ dsbnya
Apakah dari 1 sampai 4 yang anda tuliskan itu tidak perlu dihapalkan?^-^
Jenis2,mau dikenali pasti anda hapal dahulu bukan,nanti muncul A oh ya di Abhidhamma ini disebut A dan seterusnya....
Mengapa harus dipilah2 antara yang baik dan buruk?

Quote
Pada beberapa postingan Bro Riky sebelum ini, sy simpulkan bahwa Bro Riky tidak menganggap 'moral yg baik' sebagai sesuatu yg penting, malah Bro berpendapat bahwa 'moral yg baik' adalah 'kepalsuan' semata. Sebaliknya, bagi praktisi Abhidhamma, 'moral yg baik' sangat diperlukan bagi perkembangan batin, sekaligus sebagai barometer pengikisan LDM kita.
Saya tidak menganggap antara Baik dan Buruk...
Semuanya SAMA dari AKU...
Lantas kenapa saya harus memilah2nya?
Menolak yang buruk,senang akan yang Baik?
Bukankah saya seperti sedang menipu diri saya sendiri?:)
Jika para praktisi menganggap begitu itu bukan urusan saya,saya hanya mencoba menegaskan akan kelakuan2 para netter disini yang sering kali mengutip kata2 dari sutta tertentu untuk menyerang orang tertentu,padahal mungkin dia sendiri tidak memahami arti/makna yang terkadung didalamnya...

Quote
Sang Buddha juga mengatakan pentingnya menjaga moral yg baik (sila), yg berguna untuk samadhi dan panna.
Silakan anda memberikan saya referensi perkataan SB tersebut...
Dan saya rasa sila bukan hanya diartikan sebagai moral yang baik...:)
Sila itu luas,begitu juga dengan dana dll...

Salam,
Riky
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: Abhidhamma & vipassana
« Reply #269 on: 02 August 2008, 03:22:46 PM »
Riky,

Kalau meng-quote orang lain, tolong link-nya jangan dilepas. Gunanya agar pembaca bisa kembali kepada posting yang ditanggapi untuk melihat konteksnya. Dalam postingmu di atas ayah sukar melihat konteksnya.

Ayah,
hudoyo

Oke yah,sudah dilaksanakan...:)

Anakmu,
Riky
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

 

anything