//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Abhidhamma & vipassana  (Read 199783 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: Abhidhamma & vipassana
« Reply #555 on: 23 August 2008, 08:09:49 AM »
oh, jadi bahasa standardnya itu adalah "berhentinya 5 rintangan bathin"...
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Abhidhamma & vipassana
« Reply #556 on: 23 August 2008, 09:48:20 AM »
wahhh

panjang bener

Ga terlalu panjang. Seharusnya dari dulu Pak Hudoyo menjelaskan detail begini, sehingga jelas perbedaan definisi2nya.  ;D



Usaha (dalam pengertian psikologis) itu menyiratkan waktu : ada proses dari sini menuju kesana; ada tujuan yang ingin dicapai. Untuk mencapainya adalah dengan bertolak dari yang ini untuk mencapai yang itu.
Setiap usaha selalu menyiratkan adanya pusat / subyek yaitu si "aku" sebagai si penggerak.
Proximate causenya adalah : ketidakpuasan.

Ya, jadi usaha adalah yang dilakukan untuk "mencapai suatu tujuan di masa depan (apakah itu 1 jam kemudian ataupun 1 detik kemudian)".
Inilah maksud dari "usaha" yang dihindari dalam vipassana "tanpa usaha". Merujuk pada ajaran "hidup saat ini", jadi tidak terpengaruh pada yang sudah berlalu (ia sedang di tingkatan/nyana berapa) dan yang akan datang (ia sedang menuju ke tingkatan/nyana berapa) dan mengabaikan "usaha" yang mengkonsepkan "ini awal" dan "ini tujuan".

« Last Edit: 23 August 2008, 09:49:56 AM by Kainyn_Kutho »

Offline inJulia

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 256
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: Abhidhamma & vipassana
« Reply #557 on: 23 August 2008, 02:38:33 PM »
Maaf, OOT.
font huruf Pali nya jadi kacau.

Ada yang bisa bantu dimana bisa donlot? :)

 _/\_

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Abhidhamma & vipassana
« Reply #558 on: 23 August 2008, 02:52:18 PM »
« Last Edit: 23 August 2008, 02:57:59 PM by hudoyo »

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Abhidhamma & vipassana
« Reply #559 on: 23 August 2008, 02:56:56 PM »
Usaha (dalam pengertian psikologis) itu menyiratkan waktu : ada proses dari sini menuju kesana; ada tujuan yang ingin dicapai. Untuk mencapainya adalah dengan bertolak dari yang ini untuk mencapai yang itu.
Setiap usaha selalu menyiratkan adanya pusat / subyek yaitu si "aku" sebagai si penggerak.
Proximate causenya adalah : ketidakpuasan.
Ya, jadi usaha adalah yang dilakukan untuk "mencapai suatu tujuan di masa depan (apakah itu 1 jam kemudian ataupun 1 detik kemudian)".
Inilah maksud dari "usaha" yang dihindari dalam vipassana "tanpa usaha". Merujuk pada ajaran "hidup saat ini", jadi tidak terpengaruh pada yang sudah berlalu (ia sedang di tingkatan/nyana berapa) dan yang akan datang (ia sedang menuju ke tingkatan/nyana berapa) dan mengabaikan "usaha" yang mengkonsepkan "ini awal" dan "ini tujuan".

Betul.  _/\_

Offline inJulia

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 256
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: Vipassana versi Mahasi Sayadaw versus vipassana versi MMD
« Reply #560 on: 23 August 2008, 04:00:34 PM »
Jawaban Anda terhadap statement saya itu tampak berputar-putar, terkesan menghindar; mungkin karena Anda tidak rela mengakui bahwa vipassana metode Mahasi Sayadaw yang Anda anut tidak cocok/tidak efektif untuk SEMUA orang. Seperti juga halnya dengan MMD, yang harus saya akui memang begitu, tidak cocok/tidak efektif untuk SEMUA orang.

Pendekar berdialog, kami yang awam sangat berterima kasih sekali.

Cuma,
Mohon maaf sedalam-dalamnya, himbauan saya,
Alangkah indahnya dialog ini bila tidak dibumbui dengan pembahasan pribadi teman dialognya.

Untung Bro Fabian tak terseret membalas. Seandainya dibalas, yah dialog ini pasti akan dihentikan ditengah jalan. :)
Tentu sangat disayangkan. Dialog yang sangat berharga ini macet, berhenti gara-gara saling balas soal pribadi.

So, mohon semua pihak berusaha tidak membahas atau menulis dugaan tentang PRIBADI siapapun.

Stick on topic, please  :D
 _/\_
(duduk menonton dan merenungkan tulisan kedua pihak)

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Abhidhamma & vipassana
« Reply #561 on: 23 August 2008, 04:25:36 PM »
OK, sorry, kelepasan dikit. Sebetulnya pembaca bisa menarik kesimpulan itu sendiri tanpa saya perlu mengemukakannya.

Salam,
hudoyo

Offline inJulia

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 256
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: Abhidhamma & vipassana
« Reply #562 on: 23 August 2008, 04:30:57 PM »
OK, sorry, kelepasan dikit. Sebetulnya pembaca bisa menarik kesimpulan itu sendiri tanpa saya perlu mengemukakannya.

Salam,
hudoyo

terima kasih banyak atas pengertian Pak Hudoyo.

***

Soal TANPA USAHA.

Duduk diam, menahan sakit di kaki. pemula, nich :D

atau sekedar (jadi belum MMD/Vipassana, mengamati menyadari objek):

Duduk diam tidak bergerak-gerak. Tidak mengubah-ngubah posisi duduk


Itu butuh usaha atau tidak? he he he

menurut saya.
untuk Diam saja, butuh usahalah.

 _/\_

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Definisi 'khanika-samadhi' menurut FABIAN, HUDOYO & MAHASI SAYADAW
« Reply #563 on: 23 August 2008, 04:41:45 PM »
Teman-teman bisa membandingkan definisi 'khanika-samadhi' yang ditampilkan oleh Rekan Fabian, saya dan Mahasi Sayadaw sendiri:

FABIAN: "Kanika samadhi yang sesungguhnya memiliki dua kondisi: yang pertama yaitu, hanya mengamati satu objek terus-menerus (samadhi); dan yang kedua yaitu, objek yang diamati terus-menerus tersebut selalu muncul dan lenyap kembali (moment to moment/anicca/khanika)."

HUDOYO: "Dalam khanika-samadhi orang tidak berkonsentrasi terus-menerus pada satu obyek; sebaliknya, orang menyadari segala sesuatu yang muncul pada badan & batinnya dari saat ke saat, timbul-lenyap, melalui keenam indranya, tanpa bereaksi sedikit pun, tanpa menanggapi dengan pikiran sedikit pun. Dengan kata lain, obyek yang muncul dalam kesadaran (bukan obyek yang diperhatikan) dalam khanika-samadhi selalu berubah-ubah dari saat ke saat. Yang membedakan khanika samadhi dari dari meditasi konsentrasi adalah tidak adanya satu obyek yang diperhatikan terus-menerus; dan yang membedakan khanika-samadhi dari kesadaran sehari-hari adalah tidak adanya kelima rintangan batin yang muncul, dan tidak adanya reaksi batin sebagai pikiran yang muncul menanggapi setiap rangsangan yang masuk melalui keenam indra."

MAHASI SAYADAW: "Ketenangan yang terjadi ketika orang mengamati berbagai fenomena disebut 'khanika-samadhi', samadhi yang berlangsung sesaat dalam pengamatan. Tidak mungkin muncul pencerahan vipassana tanpa khanika-samadhi ini. Yogi yang tidak memiliki dasar pengalaman jhana dan bergantung pada pengamatan vipassana semata-mata mengembangkan pencerahan vipassana melalui khanika-samadhi dan mencapai jalan suci (Ariya). Samadhi vipassana ini tidak terbatas pada satu obyek saja. Yogi yang memraktikkannya mengamati seluruh nama-rupa yang muncul. Tetapi pada saat mengamati, batinnya menetap pada obyek dan bebas dari gangguan. Ini jelas bagi yogi yang mempraktikkannya secara efektif." (Sallekha-sutta)

***

Dengan menyandingkan uraian "khanika-samadhi' dari ketiga orang tersebut, terlihat jelas bahwa pengalaman/pemahaman saya tentang khanika-samadhi persis sama dengan uraian YM Mahasi Sayadaw, dan bertolak belakang dengan pemahaman Rekan Fabian.

Nah, kembali kepada Rekan Fabian, kalau landasan teori vipassana Anda sudah begitu rapuh, sesungguhnya apakah 'khanika-samadhi' yang Anda alami itu? ... Saya rasa, itu tidak lain adalah 'upacara-samadhi' dari samatha-bhavana, mengingat Anda berkonsentrasi pada SATU obyek terus-menerus.

Salam,
hudoyo

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Abhidhamma & vipassana
« Reply #564 on: 23 August 2008, 04:52:23 PM »
Soal TANPA USAHA.
Duduk diam, menahan sakit di kaki. pemula, nich :D
atau sekedar (jadi belum MMD/Vipassana, mengamati menyadari objek):
Duduk diam tidak bergerak-gerak. Tidak mengubah-ngubah posisi duduk
Itu butuh usaha atau tidak? he he he
menurut saya.
untuk Diam saja, butuh usahalah.

Ini sudah berkali-kali dipersoalkan oleh beberapa rekan lain sebelum Anda. ... Ketika Anda berada di level pikiran/intelek, dan Anda berusaha untuk datang ke tempat retret ... lalu Anda berusaha untuk duduk diam tanpa bergerak sebagaimana diinstruksikan ... dsb, jelas itu masih usaha ... usaha si pikiran, usaha si aku yang ingin 'bermeditasi'. ... Tetapi begitu Anda mulai sadar akan badan & batin ini, dari saat ke saat ... di situ tidak ada usaha apa pun.  ...

Dan kalau Anda bisa mempertahankan kesadaran ini terus-menerus, sehingga Anda masuk ke dalam khanika-samadhi, maka Anda bisa berada dalam kesadaran tanpa-usaha apa pun untuk waktu yang lama ... bahkan ketika tubuh Anda bergerak melakukan kegiatan sehari-hari yang tidak memerlukan pikiran, tubuh Anda akan bergerak dengan sendirinya, tanpa pikiran Anda berusaha ... Saya tidak tahu, apakah Anda paham ini atau tidak ... Anda harus mengalaminya sendiri untuk dapat memahaminya. ...

Itulah praktik vipassana versi MMD ... yang jauh berbeda dengan vipassana tradisional yang menekankan USAHA untuk berkonsentrasi pada SATU obyek utama.

Di sini berlaku ucapan Krishnamurti: "Langkah pertama adalah langkah terakhir."

Salam,
hudoyo
« Last Edit: 23 August 2008, 05:12:26 PM by hudoyo »

Offline inJulia

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 256
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: Abhidhamma & vipassana
« Reply #565 on: 23 August 2008, 05:18:30 PM »

Salam,
hudoyo
Terima kasih banyak atas penjelasan Pak Hud.

Cukup jelas.

Saya akan coba, praktekkan sendiri.
Semoga Pak Hudoyo berkenan membimbing saya.

Salam hormat sedalam-dalamnya,
 _/\_
Injulia

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Abhidhamma & vipassana
« Reply #566 on: 23 August 2008, 05:25:32 PM »
Untuk komentar dan pendapat, biarkan semua dengan pilihan masing2. Jangan "diusik" dengan yang mana yang "lebih tua" ataupun "lebih asli". Tidak akan ketemu juga pembahasannya.

Perlu dikaji khronologi sumber-sumber yang digunakan, karena tidak semua sumber mempunyai bobot keotentikan yang sama. Para pakar Tipitaka sudah menemukan lapisan-lapisan yang berbeda usianya dalam Tipitaka Pali; Kanon Pali berbeda lebih dari lima ratus tahun dengan kitab-kitab Komentar; buku Maha Buddhavamsa malah baru dikarang pada abad ke-20. Perbedaan khronologi ini tidak boleh ditutup-tutupi.

Salam,
hudoyo

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Abhidhamma & vipassana
« Reply #567 on: 23 August 2008, 05:27:03 PM »
Terima kasih banyak atas penjelasan Pak Hud.
Cukup jelas.
Saya akan coba, praktekkan sendiri.
Semoga Pak Hudoyo berkenan membimbing saya.
Salam hormat sedalam-dalamnya,
 _/\_
Injulia

 _/\_

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Abhidhamma & vipassana
« Reply #568 on: 23 August 2008, 06:13:03 PM »
Mahabuddhavamsa disusun dengan bersumber dari Tipitaka, tentunya Tipitaka diakui oleh Buddhist sebagai catatan sejarah yang dapat diandalkan, penulisnya mengurutkan isi dari Tipitaka secara kronologis agar lebih mudah dipahami oleh pembaca. dan pada setiap kisah yang terdapat dalam buku itu juga dicantumkan rujukan Sutta, jadi sama sekali bukan rekayasa dari sang penulis.

Ini jalan pikiran yang sangat simplistik. Di bawah ini saya tampilkan bahwa cerita Bahiya-sutta dalam buku Maha Buddhavamsa karangan Mingun Sayadaw sangat berbeda dengan Bahiya-sutta aslinya dalam Udana 1.10.

Maha-Buddhavamsa: "Bàhiya, jika engkau mampu tetap menyadari dalam melihat, mendengar, mengalami, dan mengenali (empat kelompok) objek-indria, engkau akan menjadi seorang yang tidak berhubungan dengan keserakahan, kebencian, dan kebodohan sehubungan dengan objek-objek terlihat, suara yang terdengar, objek-objek yang dialami, atau objek pikiran yang dikenali. Dengan kata lain, engkau akan menjadi seorang yang tidak serakah, tidak membenci, dan tidak bodoh.

Udana 1.10: "Bahiya, jika engkau bisa lakukan itu (hanya melihat, hanya mendengar, hanya mencerap, hanya mengingat) ... maka kamu tidak ada ... dan itulah akhir dukkha."

Jelas sekali bahwa YM Mingun Sayadaw--betapa pun beliau hafal isi seluruh Tipitaka--telah meleset memahami anjuran Sang Buddha kepada Bahiya. ... Sang Buddha berkata: "Kamu tidak ada lagi" ... YM Sayadaw memahami: "Kamu akan menjadi seorang yang bla-bla-bla ..." ... YM Sayadaw tidak memahami kenyataan 'anatta' yang ditekankan oleh Sang Buddha dalam Bahiya-sutta; alih-alih YM Sayadaw bicara tentang "menjadi seorang". ... Dalam Bahiya-sutta, Sang Buddha sama sekali tidak bicara tentang lobha, dosa, moha, melainkan tentang anatta.

Salam,
hudoyo
« Last Edit: 23 August 2008, 06:15:00 PM by hudoyo »

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: Abhidhamma & vipassana
« Reply #569 on: 23 August 2008, 06:29:02 PM »
Soal TANPA USAHA.
Duduk diam, menahan sakit di kaki. pemula, nich :D
atau sekedar (jadi belum MMD/Vipassana, mengamati menyadari objek):
Duduk diam tidak bergerak-gerak. Tidak mengubah-ngubah posisi duduk
Itu butuh usaha atau tidak? he he he
menurut saya.
untuk Diam saja, butuh usahalah.

Ini sudah berkali-kali dipersoalkan oleh beberapa rekan lain sebelum Anda. ... Ketika Anda berada di level pikiran/intelek, dan Anda berusaha untuk datang ke tempat retret ... lalu Anda berusaha untuk duduk diam tanpa bergerak sebagaimana diinstruksikan ... dsb, jelas itu masih usaha ... usaha si pikiran, usaha si aku yang ingin 'bermeditasi'. ... Tetapi begitu Anda mulai sadar akan badan & batin ini, dari saat ke saat ... di situ tidak ada usaha apa pun.  ...

Dan kalau Anda bisa mempertahankan kesadaran ini terus-menerus, sehingga Anda masuk ke dalam khanika-samadhi, maka Anda bisa berada dalam kesadaran tanpa-usaha apa pun untuk waktu yang lama ... bahkan ketika tubuh Anda bergerak melakukan kegiatan sehari-hari yang tidak memerlukan pikiran, tubuh Anda akan bergerak dengan sendirinya, tanpa pikiran Anda berusaha ... Saya tidak tahu, apakah Anda paham ini atau tidak ... Anda harus mengalaminya sendiri untuk dapat memahaminya. ...

Itulah praktik vipassana versi MMD ... yang jauh berbeda dengan vipassana tradisional yang menekankan USAHA untuk berkonsentrasi pada SATU obyek utama.

Di sini berlaku ucapan Krishnamurti: "Langkah pertama adalah langkah terakhir."

Salam,
hudoyo

Yang saya bold orange, baru jelas permasalahnnya pak. Kenapa tidak dari kemarin2 dijelaskan bahwa diawal tetaplah memang ada usaha si aku dan lain2 setelah point tertentu maka tanpa usaha itu terjadi yg artinya telah terjadi kesimbangan secara alami dimana tidak ada lagi usaha seperti  kalimat pak Hud "mempertahankan kesadaran ini terus menerus sehingga Anda masuk ke khanika-samadhi,maka Anda masuk dalam kesadaran tanpa usaha......".Mempertahankan kesadaran =usaha

Artinya diawal ada usaha(tanpa memaksakan untuk mencapai untuk ini dan itu) lalu baru menjadi tanpa usaha yg synonimnya "otomatis"terjadi dengan sendirinya" seperti pesawat mo take off pengendalian pesawat masih manual setelah ketinggian tertentu menggunakan kemudi otomatis. Jadi kelihatannya label yg dipakai langsung pada taraf ditengah.

Jadi sebenarnya yg saya maksud dari dulu yg kalimat saya bold hitam. Mudah2an benar pengertiannya dan tidak menjadi berputar-putar lagi.



Kalau di point ini sudah mencapai titik temu permasalahan, mungkin saya akan bertanya di hal lain menyangkut konsentrasi supaya satu persatu mendapat titik temu.

 _/\_







« Last Edit: 23 August 2008, 06:46:15 PM by bond »
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada