//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Apakah ajaran Buddhist Mahayana mengenal kata ATMAN ?  (Read 34999 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: Apakah ajaran Buddhist Mahayana mengenal kata ATMAN ?
« Reply #15 on: 07 October 2010, 03:18:41 PM »
atta (pali) = atman (sanskrit)
anatta (pali) = anatman (sanskrit)


Having  realized  that  all mental  afflictions  and suffering without exception
arise from the belief in Self(15)

trus kalau begitu buat apa belajar anatta lagi ? anatta kan di ajarkan oleh Buddha Gautama.
siapakah itu Chandrakirti ? bukankah Buddha mengajarkan kita jangan sembarang PERCAYA ?


and  having  realized  the  object  of this belief to be a Self
the yogi undertakes a refutation of [the existence of] a Self.
(Chandrakirti)
 ;D ;D




kalau atman = atta ya pakai aja deh atta........biar gak bingung!  :)) :))
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline padmakumara

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.317
  • Reputasi: 0
  • Gender: Female
  • mara devaputra
Re: Apakah ajaran Buddhist Mahayana mengenal kata ATMAN ?
« Reply #16 on: 07 October 2010, 06:44:22 PM »
mohon sharingnya de

padpad cuma 1% ngerti soal ginian

apakah anatta = tidak ada aku yg kekal ?

bener gk ?

trus mohon dijelaskan de maksudnya gk kekal tu gimana ya ?

haahaha
"Godaan sex merupakan bahaya terbesar dan merupakan penyebab banyak bencana.
Banyak hati yang hancur karena nafsu birahi."

Offline xenocross

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.189
  • Reputasi: 61
  • Gender: Male
Re: Apakah ajaran Buddhist Mahayana mengenal kata ATMAN ?
« Reply #17 on: 07 October 2010, 07:11:11 PM »
Chandrakirti itu murid Nagarjuna yang bikin karya "Introduction to Middle Way"

Mengapa karya ini penting? Karena pada waktu itu, muncul beberapa aliran Buddhisme yang mempercayai keberadaan "atta". Dimana mereka menganggap ada sesuatu yang benar-benar eksis. Misalnya Vijnanavada yang mempercayai bahwa pikiran itu eksis.

Semua aliran Buddhisme waktu itu dikritik dan disanggah pandangannya tentang sesuatu yang eksis oleh Nagarjuna dan murid-muridnya kemudian. Pandangan ini kemudian dikenal sebagai Madhyamika Prasangika, yang mempercayai tidak ada sesuatu apapun yang eksis secara inheren (dari dirinya sendiri tanpa bergantung pada faktor lain)

Karena tidak ada fenomena apapun yang dapat eksis tanpa bergantung pada fenomena lain, maka tidak mungkin kita bisa mencari Atta/ Diri sejati.

Aliran ini disebut Madhyamika (Jalan tengah), karena juga menolak nihilisme (paham yang mengatakan tidak ada apapun). Madhyamika mengatakan bahwa fenomena eksis, bukan tidak eksis, namun harus dimengerti dalam ketergantungan dengan fenomena lainnya.
Satu saat dari pikiran yang dikuasai amarah membakar kebaikan yang telah dikumpulkan selama berkalpa-kalpa.
~ Mahavairocana Sutra

Offline Triyana2009

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 756
  • Reputasi: 4
  • Gender: Male
Re: Apakah ajaran Buddhist Mahayana mengenal kata ATMAN ?
« Reply #18 on: 07 October 2010, 07:11:43 PM »
Namo Buddhaya,

Quote
3. Dalam Mahayana dikenal dua Ajaran Suci, Ajaran Yogacara dari Mahatma Yang Arya Vasubandhu dan Mahatma Yang Arya Asanga dan Ajaran Madhyamaka dari Mahatma Yang Arya Nagarjuna.

1. bisa coba postkan sample nya kedua Arya tsb** ? dan bandingkan dgn master Hui Neng!
2. siapakah gurunya kedua Arya tsb ? kakek gurunya ? kakek kakek punya kakek guru ?  :o
3. apakah tulisan atman dalam bahasa mandarin ?

**
Arya Vasubandhu
Arya Nagarjuna

sementara itu dulu.... (mohon kutipan pendek aja)....


2. Apakah kalimat yg ditulis oleh Hui Neng menunjukan adanya DIRI (atta) ? mohon sharingnya.

bagaimana menurut bro triyana2009 tentang no.2 ini  ?

Bagaimana saya harus meneruskan diskusi ini kalo Yth. saudara Johan3000 tidak mengetahui Ajaran Mahdyamaka dan Ajaran Yogacara, saya merasa saudara tidak memiliki kompetensi untuk membahas topik ini.

 _/\_


Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Apakah ajaran Buddhist Mahayana mengenal kata ATMAN ?
« Reply #19 on: 07 October 2010, 07:15:46 PM »
Namo Buddhaya,

Quote
3. Dalam Mahayana dikenal dua Ajaran Suci, Ajaran Yogacara dari Mahatma Yang Arya Vasubandhu dan Mahatma Yang Arya Asanga dan Ajaran Madhyamaka dari Mahatma Yang Arya Nagarjuna.

1. bisa coba postkan sample nya kedua Arya tsb** ? dan bandingkan dgn master Hui Neng!
2. siapakah gurunya kedua Arya tsb ? kakek gurunya ? kakek kakek punya kakek guru ?  :o
3. apakah tulisan atman dalam bahasa mandarin ?

**
Arya Vasubandhu
Arya Nagarjuna

sementara itu dulu.... (mohon kutipan pendek aja)....


2. Apakah kalimat yg ditulis oleh Hui Neng menunjukan adanya DIRI (atta) ? mohon sharingnya.

bagaimana menurut bro triyana2009 tentang no.2 ini  ?

Bagaimana saya harus meneruskan diskusi ini kalo Yth. saudara Johan3000 tidak mengetahui Ajaran Mahdyamaka dan Ajaran Yogacara, saya merasa saudara tidak memiliki kompetensi untuk membahas topik ini.

 _/\_



kualifikasi apakah yg harus dimiliki seseorang agar boleh berpartisipasi dalam suatu diskusi?

Offline No Pain No Gain

  • Sebelumnya: Doggie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.796
  • Reputasi: 73
  • Gender: Male
  • ..............????
Re: Apakah ajaran Buddhist Mahayana mengenal kata ATMAN ?
« Reply #20 on: 07 October 2010, 07:20:35 PM »
Namo Buddhaya,

Quote
3. Dalam Mahayana dikenal dua Ajaran Suci, Ajaran Yogacara dari Mahatma Yang Arya Vasubandhu dan Mahatma Yang Arya Asanga dan Ajaran Madhyamaka dari Mahatma Yang Arya Nagarjuna.

1. bisa coba postkan sample nya kedua Arya tsb** ? dan bandingkan dgn master Hui Neng!
2. siapakah gurunya kedua Arya tsb ? kakek gurunya ? kakek kakek punya kakek guru ?  :o
3. apakah tulisan atman dalam bahasa mandarin ?

**
Arya Vasubandhu
Arya Nagarjuna

sementara itu dulu.... (mohon kutipan pendek aja)....


2. Apakah kalimat yg ditulis oleh Hui Neng menunjukan adanya DIRI (atta) ? mohon sharingnya.

bagaimana menurut bro triyana2009 tentang no.2 ini  ?

Bagaimana saya harus meneruskan diskusi ini kalo Yth. saudara Johan3000 tidak mengetahui Ajaran Mahdyamaka dan Ajaran Yogacara, saya merasa saudara tidak memiliki kompetensi untuk membahas topik ini.

 _/\_



kualifikasi apakah yg harus dimiliki seseorang agar boleh berpartisipasi dalam suatu diskusi?

tentunya memahami topik thread yang dimaksudkan.. pisss ;D
No matter how dirty my past is,my future is still spotless

Offline Triyana2009

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 756
  • Reputasi: 4
  • Gender: Male
Re: Apakah ajaran Buddhist Mahayana mengenal kata ATMAN ?
« Reply #21 on: 07 October 2010, 07:21:48 PM »
Namo Buddhaya,

Jika pertanyaannya adalah mengenal kata “atman” jelas Mahayanis menggunakannya. Digunakan sebagai apa? Digunakan sebagai istilah positif terhadap Nirvana. Apa manfaatnya? Manfaatnya adalah untuk menarik para ignorant/orang bodoh yang takut mengenai ajaran anatman karena masih melekat pada konsep adanya “Aku” , agar mau mendengar ajaran Buddha. Silahkan baca Lankavatara, Sutra BabVI dimana Sang Buddha sendiri menjelaskan mengapa menggunakan istilah “Tathagatagarbha”, “Aku Sejati/True Self”. Jadi bukan saya yang menafsirkannya, dan saya juga tidak menafsirkan kata-kata orang suci (di luar Buddha).

Jadi semua sutra yang menggunakan istilah “atman”, “true self”, “Buddha nature”, adalah untuk menarik para ignorant/orang bodoh yang menganut konsep atman agar mau mempelajari ajaran Buddha. Apakah kita berada di antara para ignorant/orang bodoh yang ketakutan yang dimaksud Sang Buddha dalam Lankavatara Sutra? Ya,  jika kita masih memegang konsep atman.

Demikian Sdr. Johan3000. Selebihnya sudah disampaikan dengan baik oleh Sdr. Xenocross di topik “Adakah Atman dalam Agama Buddha ?”  Jadi selanjutnya saya tidak perlu menanggapi komentar apapun untuk topik ini.


Bukankah posting saudara Kelana yang "bersemangat" di Diskusi Umum tentang Atman dalam Agama Buddha sudah saya tanggapi dengan baik dan terbukti anda keliru  _/\_

Jika pertanyaannya adalah mengenal kata “atman” jelas Mahayanis menggunakannya. Digunakan sebagai apa? Digunakan sebagai istilah positif terhadap Nirvana. Apa manfaatnya? Manfaatnya adalah untuk menarik para ignorant/orang bodoh yang takut mengenai ajaran anatman karena masih melekat pada konsep adanya “Aku” , agar mau mendengar ajaran Buddha. Silahkan baca Lankavatara, Sutra BabVI dimana Sang Buddha sendiri menjelaskan mengapa menggunakan istilah “Tathagatagarbha”, “Aku Sejati/True Self”. Jadi bukan saya yang menafsirkannya, dan saya juga tidak menafsirkan kata-kata orang suci (di luar Buddha) = Sudah saya katakan berkali-kali anda tidak boleh menafsirkan Sutra Suci menurut pemahaman anda sendiri yang terbatas, ada studi dan tafsiran dari Zen Master Dr. Suzuki tetapi anda bersikeras mencuplik sedikit-sedikit tanpa memahami arti keseluruhan.

Jadi semua sutra yang menggunakan istilah “atman”, “true self”, “Buddha nature”, adalah untuk menarik para ignorant/orang bodoh yang menganut konsep atman agar mau mempelajari ajaran Buddha. Apakah kita berada di antara para ignorant/orang bodoh yang ketakutan yang dimaksud Sang Buddha dalam Lankavatara Sutra? Ya,  jika kita masih memegang konsep atman = Silahkan buktikan dengan bukti-bukti yang kuat ! Saya tunggu.

 _/\_

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Apakah ajaran Buddhist Mahayana mengenal kata ATMAN ?
« Reply #22 on: 07 October 2010, 07:31:05 PM »
Namo Buddhaya,

Quote
3. Dalam Mahayana dikenal dua Ajaran Suci, Ajaran Yogacara dari Mahatma Yang Arya Vasubandhu dan Mahatma Yang Arya Asanga dan Ajaran Madhyamaka dari Mahatma Yang Arya Nagarjuna.

1. bisa coba postkan sample nya kedua Arya tsb** ? dan bandingkan dgn master Hui Neng!
2. siapakah gurunya kedua Arya tsb ? kakek gurunya ? kakek kakek punya kakek guru ?  :o
3. apakah tulisan atman dalam bahasa mandarin ?

**
Arya Vasubandhu
Arya Nagarjuna

sementara itu dulu.... (mohon kutipan pendek aja)....


2. Apakah kalimat yg ditulis oleh Hui Neng menunjukan adanya DIRI (atta) ? mohon sharingnya.

bagaimana menurut bro triyana2009 tentang no.2 ini  ?

Bagaimana saya harus meneruskan diskusi ini kalo Yth. saudara Johan3000 tidak mengetahui Ajaran Mahdyamaka dan Ajaran Yogacara, saya merasa saudara tidak memiliki kompetensi untuk membahas topik ini.

 _/\_



kualifikasi apakah yg harus dimiliki seseorang agar boleh berpartisipasi dalam suatu diskusi?

tentunya memahami topik thread yang dimaksudkan.. pisss ;D

bukankah tujuan untuk mengikuti suatu diskusi adalah agar dapat memahami dari yg tadinya tidak paham?

Offline The Ronald

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.231
  • Reputasi: 89
  • Gender: Male
Re: Apakah ajaran Buddhist Mahayana mengenal kata ATMAN ?
« Reply #23 on: 07 October 2010, 07:38:58 PM »
Jika pertanyaannya adalah mengenal kata “atman” jelas Mahayanis menggunakannya. Digunakan sebagai apa? Digunakan sebagai istilah positif terhadap Nirvana. Apa manfaatnya? Manfaatnya adalah untuk menarik para ignorant/orang bodoh yang takut mengenai ajaran anatman karena masih melekat pada konsep adanya “Aku” , agar mau mendengar ajaran Buddha. Silahkan baca Lankavatara, Sutra BabVI dimana Sang Buddha sendiri menjelaskan mengapa menggunakan istilah “Tathagatagarbha”, “Aku Sejati/True Self”. Jadi bukan saya yang menafsirkannya, dan saya juga tidak menafsirkan kata-kata orang suci (di luar Buddha).



(220) At that time again, Mahāmati the Bodhisattva-Mahāsattva made a request of the Blessed One, saying: Blessed One, tell me; Sugata, tell me about the rising and disappearing of the Skandhas, Dhātus, and Āyatanas. In case there is no ego-soul, what is it that comes to exist and to disappear? The ignorant who are attached to the notion of rising and disappearing, fail to understand the extinction of pain, and thus they know not what Nirvana is.
Said the Blessed One: Then, Mahāmati, listen well and reflect well within yourself; I will tell you.
Mahāmati the Bodhisattva-Mahāsattva said: Certainly, Blessed One; and gave ear to the Blessed One.
The Blessed One said this to him: Mahāmati, the Tathāgata-garbha holds within it the cause for both good and evil, and by it all the forms of existence are produced. Like an actor it takes on a variety of forms, and [in itself] is devoid of an ego-soul and what belongs to it. As this is not understood, there is the functioning together of the triple combination from which effects take place. But the philosophers not knowing this are tenaciously attached to the idea of a cause [or a creating agency]. Because of the influence of habit-energy that has been accumulating variously by false reasoning since beginningless time, what here goes under the name of Ālayavijñāna is accompanied by the seven Vijñānas which give birth to a state known as the abode of ignorance. It is like a great ocean in which the waves roll on permanently but the [deeps remain unmoved; that is, the Alaya-] body itself subsists uninterruptedly, quite free from fault of impermanence, unconcerned with the doctrine of ego-substance, and (221) thoroughly pure in its essential nature.
As to the other seven Vijñānas beginning with the Manas and Manovijñāna, they have their rise and complete ending from moment to moment; they are born with false discrimination as cause, and with forms and appearances and objectivity as conditions which are intimately linked together; adhering to names and forms, they do not realise that objective individual forms are no1 more than what is seen of the Mind itself; they do not give exact information regarding pleasure and pain; they are not the cause of emancipation; by setting up names and forms which originate from greed, greed is begotten in turn, thus mutually conditioned and conditioning. When the sense-organs which seize [upon the objective world] are destroyed and annihilated, the other things immediately cease to function, and there is no recognition of pleasure and pain which are the self-discrimination of knowledge; thus there is the attainment of perfect tranquillisation in which thoughts and sensations are quieted, or there is the realisation of the four Dhyānas, in which truths of emancipation are well understood; whereupon the Yogins are led to cherish herein the notion of [true] emancipation, because of the not-rising [of the Vijñānas].


hmm... keknya betul juga ya... maklum inggris ku ga terlalu baik... tp keknya yg di bilang kelana betul
...

Offline Triyana2009

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 756
  • Reputasi: 4
  • Gender: Male
Re: Apakah ajaran Buddhist Mahayana mengenal kata ATMAN ?
« Reply #24 on: 07 October 2010, 08:00:29 PM »
Namo Buddhaya,

Chandrakirti itu murid Nagarjuna yang bikin karya "Introduction to Middle Way"

Mengapa karya ini penting? Karena pada waktu itu, muncul beberapa aliran Buddhisme yang mempercayai keberadaan "atta". Dimana mereka menganggap ada sesuatu yang benar-benar eksis. Misalnya Vijnanavada yang mempercayai bahwa pikiran itu eksis.

Semua aliran Buddhisme waktu itu dikritik dan disanggah pandangannya tentang sesuatu yang eksis oleh Nagarjuna dan murid-muridnya kemudian. Pandangan ini kemudian dikenal sebagai Madhyamika Prasangika, yang mempercayai tidak ada sesuatu apapun yang eksis secara inheren (dari dirinya sendiri tanpa bergantung pada faktor lain)

Karena tidak ada fenomena apapun yang dapat eksis tanpa bergantung pada fenomena lain, maka tidak mungkin kita bisa mencari Atta/ Diri sejati.

Aliran ini disebut Madhyamika (Jalan tengah), karena juga menolak nihilisme (paham yang mengatakan tidak ada apapun). Madhyamika mengatakan bahwa fenomena eksis, bukan tidak eksis, namun harus dimengerti dalam ketergantungan dengan fenomena lainnya.

Maaf tapi tampaknya anda keliru.

Mengapa karya ini penting? Karena pada waktu itu, muncul beberapa aliran Buddhisme yang mempercayai keberadaan "atta". Dimana mereka menganggap ada sesuatu yang benar-benar eksis. Misalnya Vijnanavada yang mempercayai bahwa pikiran itu eksis = Ajaran  Madhyamaka muncul lebih dahulu daripada Ajaran Yogacara jadi tidak mungkin Y.A Chandrakirti menyanggah Ajaran Yogacara yang memang belum muncul pada saat itu  ^-^

Misalnya Vijnanavada yang mempercayai bahwa pikiran itu eksis = Ajaran Yogacara disebut juga Ajaran Vijnanavada, mohon dipahami.

Semua aliran Buddhisme waktu itu dikritik dan disanggah pandangannya tentang sesuatu yang eksis oleh Nagarjuna dan murid-muridnya kemudian = Aliran manakah yang mengkritik tersebut, mohon penjelasan dari saudara Xenocross?

Penjelasan tentang Ultimate Reality menurut Mahdyamaka Prasangika :

Madhyamaka’s viewpoint of going beyond or transcending all conceptual thoughts is, extremely relevant during the course of practicing Vajarayana. This practice comprised of generating stage and completion stage. Although generating stage is said to be meditated based on Chittamatra viewpoint, during the course of generating stage of the fruition of completion stage, one has to meditate on the experiential experience of the emptiness manifested into mandala and the deities. Therefore, such an experiential knowledge of the emptiness is indispensable.

In the Vajrayana practice, the clear light has two aspects - both subjective and objective. The objective clear light is in the nature beginingless primordial consciousness which is also the nature of emptiness. There is this inferential knowledge of the emptiness and the experiential experience of the emptiness. The first one is identified with that exemplar clear light, the second one identified with the objective clear light. One, who has experienced the later one, is destined to attain enlightenment. The Seeds of Buddhahood or the primordial consciousness is extremely important both to the Sutrayana and Vajrayana practice, because it is only by this means and practicing this one is able to lead his path to enlightenment.

Abbot Khen Rinpoche Acharya Geshe Lobsang Palden, Sera Jey Monastery.

Sebenarnya mau saya terjemahkan tetapi akan mengurangi arti, jadi saya biarkan sesuai apa yang ditulis Venerable Khen Rinpoche.

 _/\_



Offline Triyana2009

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 756
  • Reputasi: 4
  • Gender: Male
Re: Apakah ajaran Buddhist Mahayana mengenal kata ATMAN ?
« Reply #25 on: 07 October 2010, 08:09:48 PM »
Namo Buddhaya,

Jika pertanyaannya adalah mengenal kata “atman” jelas Mahayanis menggunakannya. Digunakan sebagai apa? Digunakan sebagai istilah positif terhadap Nirvana. Apa manfaatnya? Manfaatnya adalah untuk menarik para ignorant/orang bodoh yang takut mengenai ajaran anatman karena masih melekat pada konsep adanya “Aku” , agar mau mendengar ajaran Buddha. Silahkan baca Lankavatara, Sutra BabVI dimana Sang Buddha sendiri menjelaskan mengapa menggunakan istilah “Tathagatagarbha”, “Aku Sejati/True Self”. Jadi bukan saya yang menafsirkannya, dan saya juga tidak menafsirkan kata-kata orang suci (di luar Buddha).



(220) At that time again, Mahāmati the Bodhisattva-Mahāsattva made a request of the Blessed One, saying: Blessed One, tell me; Sugata, tell me about the rising and disappearing of the Skandhas, Dhātus, and Āyatanas. In case there is no ego-soul, what is it that comes to exist and to disappear? The ignorant who are attached to the notion of rising and disappearing, fail to understand the extinction of pain, and thus they know not what Nirvana is.
Said the Blessed One: Then, Mahāmati, listen well and reflect well within yourself; I will tell you.
Mahāmati the Bodhisattva-Mahāsattva said: Certainly, Blessed One; and gave ear to the Blessed One.
The Blessed One said this to him: Mahāmati, the Tathāgata-garbha holds within it the cause for both good and evil, and by it all the forms of existence are produced. Like an actor it takes on a variety of forms, and [in itself] is devoid of an ego-soul and what belongs to it. As this is not understood, there is the functioning together of the triple combination from which effects take place. But the philosophers not knowing this are tenaciously attached to the idea of a cause [or a creating agency]. Because of the influence of habit-energy that has been accumulating variously by false reasoning since beginningless time, what here goes under the name of Ālayavijñāna is accompanied by the seven Vijñānas which give birth to a state known as the abode of ignorance. It is like a great ocean in which the waves roll on permanently but the [deeps remain unmoved; that is, the Alaya-] body itself subsists uninterruptedly, quite free from fault of impermanence, unconcerned with the doctrine of ego-substance, and (221) thoroughly pure in its essential nature.
As to the other seven Vijñānas beginning with the Manas and Manovijñāna, they have their rise and complete ending from moment to moment; they are born with false discrimination as cause, and with forms and appearances and objectivity as conditions which are intimately linked together; adhering to names and forms, they do not realise that objective individual forms are no1 more than what is seen of the Mind itself; they do not give exact information regarding pleasure and pain; they are not the cause of emancipation; by setting up names and forms which originate from greed, greed is begotten in turn, thus mutually conditioned and conditioning. When the sense-organs which seize [upon the objective world] are destroyed and annihilated, the other things immediately cease to function, and there is no recognition of pleasure and pain which are the self-discrimination of knowledge; thus there is the attainment of perfect tranquillisation in which thoughts and sensations are quieted, or there is the realisation of the four Dhyānas, in which truths of emancipation are well understood; whereupon the Yogins are led to cherish herein the notion of [true] emancipation, because of the not-rising [of the Vijñānas].


hmm... keknya betul juga ya... maklum inggris ku ga terlalu baik... tp keknya yg di bilang kelana betul

hmm... keknya betul juga ya... maklum inggris ku ga terlalu baik... tp keknya yg di bilang kelana betul = Yang betul yang mana ?

 _/\_

Offline The Ronald

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.231
  • Reputasi: 89
  • Gender: Male
Re: Apakah ajaran Buddhist Mahayana mengenal kata ATMAN ?
« Reply #26 on: 07 October 2010, 09:31:57 PM »
coba di artikan semua bro triyana , ntar mungkin anda bisa tau
...

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: Apakah ajaran Buddhist Mahayana mengenal kata ATMAN ?
« Reply #27 on: 07 October 2010, 11:41:58 PM »
Quote
coba di artikan semua bro triyana , ntar mungkin anda bisa tau

maklum inggris ku ga terlalu baik...

janganlah menyiksa dia....ENglish gak bagus... gak layaklah berdiskusi disini....

hahaha hahahah hahahaha.....

Sorry ya sedikit jokes!.............................mata gw lagi sepet, besok ya gw tanggapin....

hahhahahaaaaaaaaaaaa (jokes kedua lagi)....

Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: Apakah ajaran Buddhist Mahayana mengenal kata ATMAN ?
« Reply #28 on: 07 October 2010, 11:47:25 PM »
Chandrakirti itu murid Nagarjuna yang bikin karya "Introduction to Middle Way"

Mengapa karya ini penting? Karena pada waktu itu, muncul beberapa aliran Buddhisme yang mempercayai keberadaan "atta". Dimana mereka menganggap ada sesuatu yang benar-benar eksis. Misalnya Vijnanavada yang mempercayai bahwa pikiran itu eksis.

Semua aliran Buddhisme waktu itu dikritik dan disanggah pandangannya tentang sesuatu yang eksis oleh Nagarjuna dan murid-muridnya kemudian. Pandangan ini kemudian dikenal sebagai Madhyamika Prasangika, yang mempercayai tidak ada sesuatu apapun yang eksis secara inheren (dari dirinya sendiri tanpa bergantung pada faktor lain)

Karena tidak ada fenomena apapun yang dapat eksis tanpa bergantung pada fenomena lain, maka tidak mungkin kita bisa mencari Atta/ Diri sejati.

Aliran ini disebut Madhyamika (Jalan tengah), karena juga menolak nihilisme (paham yang mengatakan tidak ada apapun). Madhyamika mengatakan bahwa fenomena eksis, bukan tidak eksis, namun harus dimengerti dalam ketergantungan dengan fenomena lainnya.

Nahhh inilah posting yg bagus...........dari bro xenocross,

tetapi bisa lebih bagus lagi lho................


Quote
Chandrakirti itu murid Nagarjuna yang bikin karya "Introduction to Middle Way"
Buddha Gautama sendiri mengajarkan jalan tengah juga (dari siksaan yg dilakukan petapa).....
jadi siapa yg lebih tengah ?

Bisakah dijelasin lagi lebih rinci apa yg diajarkan Buddha Gautama tentang anatta tsb dibandingkan dgn Chandrakirti ? mana kekurangan dan kelebihan dari kedua ajaran tsb ? bisakan beri contoh kejadian sehari-hari ?

silahkan bro triyana2009 kalau elu memiliki daya pikir yg tinggi !
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: Apakah ajaran Buddhist Mahayana mengenal kata ATMAN ?
« Reply #29 on: 07 October 2010, 11:53:27 PM »
kenapa ajaran ATTA dalam Mahayana yg diajarkan oleh Chandakirti berguna untuk mencapai pencerahan dalam kehidupan seseorang ?

setelah membaca beberapa posting, gw rasa judulnya lebih berguna kalau spt yg diatas! bagaimana menurut member DC ?
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya