//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Tertarikkah anda untuk mencapai nibb?na?  (Read 106520 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline g.citra

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.372
  • Reputasi: 31
  • Gender: Male
  • Hidup adalah Belajar, Belajar adalah Hidup
Re: Tertarikkah anda untuk mencapai nibb?na?
« Reply #90 on: 07 November 2009, 12:36:06 AM »
Takutnya nanti khandha-khandha juga dianggap sebagai "diri". Khan sama aja.  :)  :)

Lebih lanjut bro ... :) ...
Lalu, yang disebut "diri" itu apa ?
Lalu, saya, kamu itu apa ?
Lalu, khanda-khanda itu apa ?
Lalu, yang berdiskusi disini juga apa ?

Offline g.citra

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.372
  • Reputasi: 31
  • Gender: Male
  • Hidup adalah Belajar, Belajar adalah Hidup
Re: Tertarikkah anda untuk mencapai nibb?na?
« Reply #91 on: 07 November 2009, 12:40:18 AM »
Melihat nibbana bagi seorang sotapanna tidak berarti merealisasi nibbana. Ibarat orang yang melihat puncak gunung, dia masih perlu mendakinya untuk berada di atas puncak. Makanya mengapa sotapanna masih disebut sebagai sekha-->masih perlu berlatih. Orang yang merealisasi nibbana (tujuan akhir) tentu sudah disebut asekha, dan dalam hal ini hanya disematkan pada para Arahat.

Bro Peacemind ... :)
Oh iya ... mau bertanya juga tentang tak ada DIRI ...
kalau memang tak ada DIRI, lalu apa yang berlatih dan perlu dilatih ?

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: Tertarikkah anda untuk mencapai nibb?na?
« Reply #92 on: 07 November 2009, 12:48:49 AM »
saya tertarik membebaskan diri dari kondisi penyebab dukha ini. saya tdk bisa mengatakan tertarik mencapai Nibbana karena saya tdk mengetahui Nibbana itu seperti apa

 _/\_

Jika seseorang tertarik untuk membebaskan diri dari kondisi penyebab dukkha, di sana pasti ada kecenderungan batin untuk terbebas dari dukkha.  Sekarang, Nibbāna atau lenyapnya penderitaan sendiri juga sering diartikan sebagai lenyapnya penyebab dukkha.  Katamo  ca,  bhikkhave, dukkhanirodho? Yo tassāyeva taṇhaya asesavirāganirodho cāgo  paṭinissaggo  mutti  anālayo, ayaṃ  vuccati,  bhikkhave,  dukkhanirodho- O, para bhikkhu, apa lenyapnya penderitaan? Detasemen dan pelenyapan nafsu keinginan ini tanpa sisa, pelepasan, pembuangan, terbebasnya dan tanpa adanya kemelekatan adalah apa yang disebut sebagai lenyapnya penderitaan.

Jadi menurut hemat saya, ingin membebaskan diri dari sebab penderitaan tidak berbeda dari ketertarikan untuk mencapai nibbāna. Hanya yang menjadi salah kaprah bagi banyak orang adalah bahwa nibbāna sering dianggap sebagai 'sesuatu' yang berada di luar manusia. Padahal secara sederhana, seperti yang kita lihat dalam sutta-sutta, nibbāna adalah lenyapnya penderitaan dan sebab2nya. Kalau kita berpikir nibbāna adalah 'sesuatu' yang berada di luar manusia, memang akan terasa ganjil mengapa kita tertarik untuk mencapai 'sesuatu' yang belum pernah kita alami. Namun jika kita mengetahui bahwa nibbāna tidak lain adalh lenyapnya penderitaan dan sebab2nya, kita tidak akan terlalu jauh berimaginasi karena setidaknya kita tahu bahwa sekarang kita menderita dan juga tahu bahwa ada penyebab2 kenapa kita menderita.

Be happy.
_/\_ Sdr Peacemind
Sedikit koreksi dr KBBI. Detasemen = satuan tentara atau polisi yg berada di suatu tempat untuk menjalankan tugas yg bersifat sementara.

Detachment yg Anda maksud pelepasan kali yah.. :)

Salah kaprah dan distorsi yg terjadi sudah biasa.. Karena berimajinasi Nibbana adalah dimensi di luar diri, makanya bisa timbul konsep Nibbana sbg alam sejenis surga, hanya saja lebih "wah". :D
Mari survey pada kebanyakan umat Buddha.. Pasti Nibbana dikonsepkan sbg dimensi atau alam lain.. ;D

Mettacittena,
appamadena sampadetha

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: Tertarikkah anda untuk mencapai nibb?na?
« Reply #93 on: 07 November 2009, 12:57:04 AM »
sejak ada peace keknya jadi tertarik ke ajaran buddha nih aye, pindah.... jangan.... pindah.... jangan.... ;D
lho.. pindahnya ke theravada dong? bkn mahayana lagi? =))
appamadena sampadetha

Offline g.citra

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.372
  • Reputasi: 31
  • Gender: Male
  • Hidup adalah Belajar, Belajar adalah Hidup
Re: Tertarikkah anda untuk mencapai nibb?na?
« Reply #94 on: 07 November 2009, 01:00:34 AM »
sejak ada peace keknya jadi tertarik ke ajaran buddha nih aye, pindah.... jangan.... pindah.... jangan.... ;D
lho.. pindahnya ke theravada dong? bkn mahayana lagi? =))

Mending bikin aliran baru aja bro ... :))

Offline Peacemind

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 970
  • Reputasi: 74
Re: Tertarikkah anda untuk mencapai nibb?na?
« Reply #95 on: 07 November 2009, 01:13:37 AM »

Sedikit koreksi dr KBBI. Detasemen = satuan tentara atau polisi yg berada di suatu tempat untuk menjalankan tugas yg bersifat sementara.

Detachment yg Anda maksud pelepasan kali yah.. :)


Terimakasih untuk koreksinya. Tadi saya liat di kamus, detachment bisa diterjemahkan sebagai detasemen, makanya saya tulis itu. Thanks again for the correction.

Be happy.

Offline chingik

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 924
  • Reputasi: 44
Re: Tertarikkah anda untuk mencapai nibb?na?
« Reply #96 on: 07 November 2009, 01:16:11 AM »
Melihat nibbana bagi seorang sotapanna tidak berarti merealisasi nibbana. Ibarat orang yang melihat puncak gunung, dia masih perlu mendakinya untuk berada di atas puncak. Makanya mengapa sotapanna masih disebut sebagai sekha-->masih perlu berlatih. Orang yang merealisasi nibbana (tujuan akhir) tentu sudah disebut asekha, dan dalam hal ini hanya disematkan pada para Arahat.

Bro Peacemind ... :)
Oh iya ... mau bertanya juga tentang tak ada DIRI ...
kalau memang tak ada DIRI, lalu apa yang berlatih dan perlu dilatih ?

Tidak ada DIRI itu dilihat dari sudut pandang kebenaran absolut (paramattha sacca),
Entitas yang melakukan tindakan berlatih itu dilihat dari aspek kebenaran umum (sammuti sacca)

Offline g.citra

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.372
  • Reputasi: 31
  • Gender: Male
  • Hidup adalah Belajar, Belajar adalah Hidup
Re: Tertarikkah anda untuk mencapai nibb?na?
« Reply #97 on: 07 November 2009, 01:32:20 AM »
Tidak ada DIRI itu dilihat dari sudut pandang kebenaran absolut (paramattha sacca),
Entitas yang melakukan tindakan berlatih itu dilihat dari aspek kebenaran umum (sammuti sacca)

Bro Chingik ...
aspek/sudut pandang ada, berdasarkan apakah ?
Lalu dengan demikian, 'apa' yang menilai (secara umum dan mutlak) dan 'apa' yang menghadapi kenyataan saat ini ?

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: Tertarikkah anda untuk mencapai nibb?na?
« Reply #98 on: 07 November 2009, 01:58:32 AM »
IMO sih tidak ada namanya mencicipi nibbana *mencicipi padam tanha? patahnya 10 belenggu sementara? hilangnya lobha,dosa,moh sementara? ignorance/ketidaktahuan hilang sementara? *. Dari sepenerawangan sotapatti magga dan phala itu hanya berhubungan dengan pandangan.
_/\_

Itu dia bedanya.. Kalo Suhu (saya ikutan) melihatnya dari dasar Nikaya.. Yg pihak lainnya Sdr Peacemind, bro Gachapin, bro Chingik dkk dari penjelasan komentar, visuddhimagga dlsb yg mengatakan "Nibbana telah dicicipi sotapanna". Anyway, yg penting mengerti maksud pihak lawan bicara saya rasa it's ok.. Beda kamus ga masalah. Meski penggunaan terminologi yg salah berpotensi utk menimbulkan kesalahan pengertian dan distorsi makna Dhamma, so I stick to Suhu's opinion. Ataukah.. Mungkin ada penjelasan dari Nikaya Pali atau Agama Sanskrit oleh Sang Buddha bahwa Nibbana telah dicicipi seorang sotapanna? Mungkin menambah perbendaharaan Dhamma.. :)

Hal ini juga telah dibahas oleh seorang guru meditasi di Sri Lanka bernama Katukurunde Ñānananda dalam bukunya "The Magic of the Mind"...
The Magic of Mind kalo ga salah inget termasuk 1 dari sekian buku yg direkomen oleh Sdr Dhammasiri?

So.. :backtotopic:

1. Tertarik. Tapi kalau ditanya "benar-benar" tertarik? Jawabnya mungkin tidak. Karena saya belum meninggalkan keduniawian sbg bukti kesungguhan. Ini menjadi dilema tersendiri. Karena skrg saya berada dalam jalur duniawi, sepantasnya kapasitas saya berpikir dan bertindak sesuai proporsi seorang perumah-tangga (meski belom berumah tangga :P). Hal yg berbeda lagi jika saya telah terjun ke lapangan non-duniawi, tentu semestinya menjalani peranan secara totalitas. Mencoba berpikir dan berbuat tidak sesuai proporsi hanya akan menambah semakin banyak friksi antara realitas dengan idealisme kita.

2. Penyebab ketertarikan?
Penyebab ketertarikan? Yg pertama jelas, kejenuhan.. Masa depan tidak pernah pasti, hanya kematian yg pasti. Kapan ia menjelang, tak pernah diketahui.. Bagaimana lg sosok mendatang saya, apakah utuh? Apakah masih manusia? Apakah masih berbahagia? Bagaimana bila ternyata bukan manusia, terlahir sbg seekor anjing jalanan? Bagaimana bila manusia tetapi tidak dng kondisi bahagia? Tdk dg kondisi fisik yg sempurna? Seen too many of those plot as I went to few places these years.. The more I see n the further I go, it becomes clearer to me suffering are all around us. But we often joyfully welcome it, buying it when it's wrapped by such a colorful cover.
Selain itu penyebab ketertarikan yg lain berasal dr pengalaman yg temporari, dari keadaan meditasi dan hidup sesuai praktek dhamma: dana, sila, bhavana. Bahkan yg begini remeh-temeh saja sudah sedemikian terasa nyaman. Timbul pikiran, bagaimana bila "lebih" lagi? Hanya saja sementara harus berpuas dg cengkeraman tanha agar masih dapat terus enjoy dan bersenang dg keadaan yg fluktuatif begini.. Really envy those can enjoy living without many desires, without much money, with plenty of times watching monkeys swinging in the forest. Eh.. drpd irsia mending mudita-citta deh ;D

_/\_
appamadena sampadetha

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: Tertarikkah anda untuk mencapai nibb?na?
« Reply #99 on: 07 November 2009, 02:01:17 AM »
Nevermind, you're welcome.. _/\_
appamadena sampadetha

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Tertarikkah anda untuk mencapai nibb?na?
« Reply #100 on: 07 November 2009, 05:35:20 AM »
Tertarik !!!!!! dan pengin untuk merealisasi nya.
masalah nya itu LDM yang susah di kikis, harus berlatih terus !
 _/\_

1. Apakah anda benar-benar tertarik untuk mencapai nibbāna?
2. Jika tertarik, apa yang menjadi penyebabnya?

Ikutan ... :))

1. Tertarik ... Sangat tertarik ...
2. Karena ada AKU masih berpikir untuk ini, itu ... Coba kalau nggak, mungkin gak thread ini ada ?

Saya lebih tertarik untuk melenyapkan dukkha daripada mencapai nibbana (hal yang sama tapi sudut pandang yang berbeda).

Dukkha timbul karena apa bro ?


Bila tertarik ini adalah langkah awalnya... hayo daftar...daftar....  ;D

http://dhammacitta.org/forum/index.php/board,69.0.html

Bro Fabian, tunggu waktunya
Anumodana !
 _/\_
« Last Edit: 07 November 2009, 05:37:39 AM by adi lim »
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline char101

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 237
  • Reputasi: 13
Re: Tertarikkah anda untuk mencapai nibb?na?
« Reply #101 on: 07 November 2009, 06:14:57 AM »
Lalu kalau tak ada "atta" apa yang berpandangan salah bro ? Dan juga mengapa pandangan jadi ada dan dikatakan benar/salah ?

Pandangan salah tidak dilakukan oleh sesuatu. Pandangan salah muncul dikondisikan oleh avijja. Salah karena tidak sesuai dengan kenyataan.

Quote
Ah yang bener nih ... bukannya keberadaan itu ada karena 5 khanda itu ada, sedangkan 5 khanda itu umumnya diringkas jadi manusia (supaya bisa dimengerti) ... Nah bahasa gampang buat manusia berbicara itu kan saya, kamu, aku, dia, mereka dll, jadi apa dengan begini aku (makhluk) = khanda-khanda penyusunnya = tidak ada ?

Ada tapi tidak punya entitas (atta). Nama-rupa ada tapi gabungannya (sankhara) tidak membentuk sesuatu yang baru dari nama-rupa itu sendiri. Sedangkan nama-rupa juga bukan atta karena nama-rupa tidak bisa muncul sendiri-sendiri tapi harus muncul bersama nama-rupa lainnya. Yang bisa muncul sendiri tanpa berkolaborasi dengan hal lainnya hanya nibbana.

Offline Peacemind

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 970
  • Reputasi: 74
Re: Tertarikkah anda untuk mencapai nibb?na?
« Reply #102 on: 07 November 2009, 08:40:18 AM »
For Jerry:
 
Saya tertarik dengan penyebab mengapa anda ingin terbebas dari penderitaan... I hope that interest will always gain its way in your mind, strongly develop and be your strong tendency til you attain the eternal freedom from this bloody samsaric suffering.

Be happy.

Offline Brado

  • Sebelumnya: Lokkhitacaro
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.645
  • Reputasi: 67
Re: Tertarikkah anda untuk mencapai nibb?na?
« Reply #103 on: 07 November 2009, 08:58:23 AM »
     
1. Apakah anda benar-benar tertarik untuk mencapai nibbāna?
2. Jika tertarik, apa yang menjadi penyebabnya?

1. Tertarik.. namun setelah saya membaca konteks2 ajaran Buddha, merealisasi Nibanna itu tidaklah semudah membalikkan telapak tangan, sebab saya sadar.. kamma baik saya untuk mematahkan belenggu masih sangat2 teramat belum cukup, karena masih banyak yang saya belum tahu tentang perkembangan batin saya ini sudah sampai taraf mana.. sedang saya sadar LDM saya masih teramat2 tebal.. dan ini yang membuat tujuan ke depan saya menjadi terhambat
Selain itu bagi saya pribadi mencerap kata Nibanna itu saja sungguh sulit, tak semudah menceritakan kepada anak2 tentang indahnya alam surga yang banyak gambaran keindahan plus imajinasi fiktif (karena saya sudah lupa apa pernah merasakan alam surga dalam kehidupan saya terdahulunya yang sudah tidak terhitung)

2. Yang menjadi sebab ketertarikan saya, bahwa kehidupan sangatlah penuh dengan ketidakpuasan (Dukkha), apalagi ketika meilhat hewan2 yang di potong, saya suka bersedih, kenapa harus ada makhluk yang terlahir hanya untuk dipotong nantinya.. itu yang membuat saya sedih seakan2 saya merasa jika kita semua berada dalam posisi makhluk tersebut, juga saat menonton acara tentang kehidupan hewan yang liar, saling memakan, saling serang satu sama lain (termasuk kriminalitas dalam dunia manusia, berita peperangan, bencana alam dan berbagai macam kisah sedih lainnya)

Offline chingik

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 924
  • Reputasi: 44
Re: Tertarikkah anda untuk mencapai nibb?na?
« Reply #104 on: 07 November 2009, 10:04:12 AM »
Tidak ada DIRI itu dilihat dari sudut pandang kebenaran absolut (paramattha sacca),
Entitas yang melakukan tindakan berlatih itu dilihat dari aspek kebenaran umum (sammuti sacca)

Bro Chingik ...
aspek/sudut pandang ada, berdasarkan apakah ?
Lalu dengan demikian, 'apa' yang menilai (secara umum dan mutlak) dan 'apa' yang menghadapi kenyataan saat ini ?


Dengan kilesa, makhluk awam menilai dan menghadapi "kenyataan" ini. Jadi yang mereka lihat adalah diri, aku
Dengan panna, makhluk suci menilai dan menghadapi kenyataan ini. Jadi yang mereka lihat adalah tanpa diri, tanpa aku 

 

anything