//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: [ASK] Apakah Kewajiban Bhikkhu Terhadap Umat?  (Read 18841 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: [ASK] Apakah Kewajiban Bhikkhu Terhadap Umat?
« Reply #45 on: 29 April 2012, 06:22:02 AM »
sekalian tanya, kalau praktisi dhutanga itu apakah menerima dana makanan dari orang lain lagi?
setahu saya dhutanga itu hanya makan makanan dari hutan(yang jatuh dari pepohonan) :)

pengalaman yang saya tahu utk jaman sekarang ini, para dhutangga juga pindapatta tiap hari, dan biasanya penduduk sekitar mereka yang berdana makanan.
walapun memang butuh beberapa waktu (berjam2an) untuk menuju rumah penduduk.
« Last Edit: 29 April 2012, 06:25:21 AM by adi lim »
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: [ASK] Apakah Kewajiban Bhikkhu Terhadap Umat?
« Reply #46 on: 29 April 2012, 06:28:28 AM »
Ha.ha.ha.. ada sedikit telat ni..... tapi sudahlah memang manusia seperti saya agak bodoh dan "telat". Baiklah indra,saya akan mimpi indah. Kalau km mau,saya bisa berbagi dikit indahnya mimpi kepadamu. Tapi rasanya anda tidak akan mau,karena anda punya mimpi indah sendiri. Saya masuk hutan dulu deh,mau mimpi indah. Saya jadi berpikir apakah saya seekor monyet atau masih manusia yang suka sok. Ya mungkin dua-duanya,monyet yang masih liar dan manusia yang tidak mau mengalah. maaf ya,telah membuat pikiran teman-teman jadi panas dingin karena tulisan saya yang membuat mata dan pikiran jadi liar.

ternyata pemimpi toh !
jangan bermimpi jadi monyet, bahaya ! :))
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: [ASK] Apakah Kewajiban Bhikkhu Terhadap Umat?
« Reply #47 on: 29 April 2012, 09:30:43 AM »
sekalian tanya, kalau praktisi dhutanga itu apakah menerima dana makanan dari orang lain lagi?
setahu saya dhutanga itu hanya makan makanan dari hutan(yang jatuh dari pepohonan) :)

BAB V
16. Kassapasaṃyutta
Khotbah Berkelompok Sehubungan dengan Kassapa

1 Puas

Di Sāvatthī. “Para bhikkhu, Kassapa ini puas dengan segala jenis jubah, dan ia memuji kepuasan terhadap segala jenis jubah, dan ia tidak terlibat dalam mata pencaharian salah, dalam apa yang tidak layak, demi memperoleh jubah. Jika ia tidak memperoleh jubah ia tidak gelisah, dan jika ia memperoleh jubah ia memakainya tanpa menjadi terikat padanya, tidak menggandrunginya, tidak secara membuta terserap di dalamnya, melihat bahaya di dalamnya, memahami jalan pembebasan darinya.

“Para bhikkhu, Kassapa ini puas dengan segala jenis persembahan makanan ... dengan segala jenis tempat tinggal ... dengan segala jenis obat-obatan ... dan jika ia memperolehnya ia menggunakannya tanpa menjadi terikat padanya, tidak menggandrunginya, tidak secara membuta terserap di dalamnya, melihat bahaya di dalamnya, memahami jalan pembebasan darinya.

“Oleh karena itu, para bhikkhu, kalian harus berlatih sebagai berikut: ‘Kami akan puas dengan segala jenis jubah, dan kami akan memuji kepuasan terhadap segala jenis jubah, [195] dan kami tidak akan terlibat dalam mata pencaharian salah, dalam apa yang tidak layak, demi memperoleh jubah. Jika kami tidak memperoleh jubah kami tidak gelisah, dan jika kami memperoleh jubah kami akan memakainya tanpa menjadi terikat padanya, tidak menggandrunginya, tidak secara membuta terserap di dalamnya, melihat bahaya di dalamnya, memahami jalan pembebasan darinya.’

“‘Kami akan puas dengan segala jenis persembahan makanan ... dengan segala jenis tempat tinggal ... dengan segala jenis obat- obatan ... dan jika kami memperolehnya kami akan menggunakannya tanpa menjadi terikat padanya, tidak menggandrunginya, tidak secara membuta terserap di dalamnya, melihat bahaya di dalamnya, memahami jalan pembebasan darinya.’ Demikianlah kalian harus berlatih.

“Para bhikkhu, Aku akan menasihati kalian dengan teladan Kassapa atau seseorang yang menyerupai Kassapa. Setelah dinasihati, kalian harus berlatih seperti demikian.”

Offline thres

  • Teman
  • **
  • Posts: 62
  • Reputasi: 4
Re: [ASK] Apakah Kewajiban Bhikkhu Terhadap Umat?
« Reply #48 on: 03 May 2012, 01:08:01 PM »
Kalau dibilang mengajarkan dhamma, sejak jaman Buddha Gotama pun banyak bhikkhu2 yang hidup di hutan, tidak mengajar, tapi tidak pernah ditegur oleh Buddha sebagai melalaikan kewajiban. Jadi tidak bisa dibilang 'mengajarkan dhamma adalah kewajiban bhikkhu'.

Kemudian untuk membuat argumen, hendaknya jangan sembarangan.
-Buddha pernah menyuruh Ananda (dan beberapa bhikkhu lain) membabarkan dhamma.
-> Berarti membabarkan dhamma adalah kewajiban bhikkhu.

Idealnya, seseorang yang mencurahkan perhatiannya (dengan benar) pada suatu hal tertentu, kemungkinan besar memiliki pengetahuan yang lebih baik di bidang itu, ketimbang orang lain.

Jadi, seorang bhikkhu, dianggap memiliki pengetahuan yang lebih baik tentang Dhamma daripada umat, dan umat mungkin bertanya kepada bhikkhu atau ingin mendengar ceramahnya.

Tapi saya rasa, dalam hal ini, bhikkhu adalah seperti teman baik saja, yang berbagi pemahamannya kepada orang lain (jika ia bersedia). Tidak ada ikatan kewajiban di sini. Misalnya di suatu kelas, murid yang pandai membantu murid yang kurang pandai. Tapi tidak ada suatu keharusan bahwa karena ia adalah seorang murid yang pandai, ia wajib membimbing murid yang kurang pandai.

Selain itu, juga tidak ada kewajiban bahwa seorang bhikkhu harus selalu bisa menjawab pertanyaan umat, karena beliau juga masih belajar. Jawaban seorang bhikkhu pun tidak selalu pasti benar.

Offline thres

  • Teman
  • **
  • Posts: 62
  • Reputasi: 4
Re: [ASK] Apakah Kewajiban Bhikkhu Terhadap Umat?
« Reply #49 on: 03 May 2012, 01:08:27 PM »
Menurut saya, tidak ada kewajiban seorang bhikkhu terhadap umat.

Bagi seorang bhikkhu, mungkin saja muncul perasaan sungkan karena merasa berhutang-budi pada umat yang menyokongnya. Jadi, ia merasa perlu untuk membalas kebaikan umat dengan berceramah, membacakan paritta, menuntun meditasi, dst. Jadi di satu sisi, umat meminta. Di sisi lain, bhikkhu merasa sungkan untuk menolak.

Saya mau cerita sedikit. Ada seorang bhikkhu yang tekun berlatih. Pada suatu hari saat bermeditasi, ia mengingat tugas yang harus diselesaikannya (berhubungan dengan permintaan umat). Saat itu ia sulit berkonsentrasi dan meditasinya terganggu. Menurut saya, ini memprihatinkan.

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: [ASK] Apakah Kewajiban Bhikkhu Terhadap Umat?
« Reply #50 on: 03 May 2012, 02:17:00 PM »
Menurut saya, tidak ada kewajiban seorang bhikkhu terhadap umat.

Bagi seorang bhikkhu, mungkin saja muncul perasaan sungkan karena merasa berhutang-budi pada umat yang menyokongnya. Jadi, ia merasa perlu untuk membalas kebaikan umat dengan berceramah, membacakan paritta, menuntun meditasi, dst. Jadi di satu sisi, umat meminta. Di sisi lain, bhikkhu merasa sungkan untuk menolak.

Saya mau cerita sedikit. Ada seorang bhikkhu yang tekun berlatih. Pada suatu hari saat bermeditasi, ia mengingat tugas yang harus diselesaikannya (berhubungan dengan permintaan umat). Saat itu ia sulit berkonsentrasi dan meditasinya terganggu. Menurut saya, ini memprihatinkan.

:) Jadi ingat kisah bhikkhu Samajjana yang rajin menyapu dan mengkritik Revata sebagai malas, kemudian dinasihati balik bahwa tugas dari bhikkhu bukan terus menerus menyapu, tapi setelah menyapu, pindapata, lalu melakukan perenungan tubuh/khanda, dan mengulang Ajaran. Setelah mengikuti nasihat dengan baik, Samajjana mencapai Arahatta.

Sekarang ini, masihkah para bhikkhu meneladani para thera masa lampau? Karena kalau lihat sekilas, sekarang malah banyak yang 'menyapu pekarangan rumah umat'.

Offline thres

  • Teman
  • **
  • Posts: 62
  • Reputasi: 4
Re: [ASK] Apakah Kewajiban Bhikkhu Terhadap Umat?
« Reply #51 on: 03 May 2012, 02:30:22 PM »
:) Jadi ingat kisah bhikkhu Samajjana yang rajin menyapu dan mengkritik Revata sebagai malas, kemudian dinasihati balik bahwa tugas dari bhikkhu bukan terus menerus menyapu, tapi setelah menyapu, pindapata, lalu melakukan perenungan tubuh/khanda, dan mengulang Ajaran. Setelah mengikuti nasihat dengan baik, Samajjana mencapai Arahatta.

Sekarang ini, masihkah para bhikkhu meneladani para thera masa lampau? Karena kalau lihat sekilas, sekarang malah banyak yang 'menyapu pekarangan rumah umat'.

Masih ada. Di SriLanka ada perkumpulan bhikkhu hutan bernama Yogasrama sanstava yang mempunyai pusat di Nauyana. Para bhikkhu ini mengabdikan diri untuk pemurnian sila dan praktik meditasi.

Memang tinggal di hutan bukanlah suatu kewajiban, tapi jika seseorang mampu (kesehatannya baik) maka dianjurkan untuk berlatih di hutan.

“Moggalana, aku tidak memuji semua persahabatan, tidak juga aku mencela semua persahabatan. Aku tidak memuji persahabatan dengan bhikkhu dan umat awam. Tetapi persahabatan dengan tempat berdiam di mana hanya ada sedikit suara dan sedikit kebisingan, yang dihembus angin sejuk, jauh dari hunian manusia, yang cocok untuk kesendirian – inilah yang kupuji.”

http://www.samaggi-phala.or.id/tipitaka/sattaka/?mobile=1



Ada perumpamaan bahwa kehidupan-tanpa-rumah adalah bagaikan seekor burung yang terbang bebas, ia tidak terbebani apa-apa selain sayapnya.
« Last Edit: 03 May 2012, 02:34:30 PM by thres »

Offline sanjiva

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.091
  • Reputasi: 101
  • Gender: Male
Re: [ASK] Apakah Kewajiban Bhikkhu Terhadap Umat?
« Reply #52 on: 14 June 2012, 10:20:24 AM »
Baca link MN. 142 di atas. Di sutta itu dijelaskan bahwa sangha memang ada beberapa kategori dari Sangha yang masih dipimpin Buddha sampai sangha yang isinya bhikkhu bejad. Tapi menurut sutta itu, sangha isi bhikkhu bejad masih lebih menghasilkan buahnya dibandingkan dengan persembahan pada Buddha secara pribadi. Ini sejujurnya secara bathin, saya belum paham, tapi ya sementara terima dulu sebagai konsep dana dalam Buddhisme.

Kalau gw memandang dana ke sangha >  dana ke Buddha secara rumus matematika saja.
Buddha sendiri
Sangha = kumpulan para bhikkhu (himpunan)
Buddha sendiri adalah pendiri sekaligus anggota di dalam himpunan sangha itu

Rumusnya kalau diformulakan :
Sangha                      > Buddha
(Bhikkhu2 + Buddha) > Buddha

Jadi opini gw sangha lebih besar pahalanya ketimbang Buddha karena :
1. Buddha sendiri ada di dalam sangha itu
2. Buddha = sammasambuddha, bhikkhu arahat = savaka buddha
    Jadi sama2 buddha, jelas jumlah savaka buddha lebih banyak dari sammasambuddha dan yg dihitung adalah kuantitas    buddhanya, makanya lebih besar pahala ke sangha -IMHO.
«   Ignorance is bliss, but the truth will set you free   »

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: [ASK] Apakah Kewajiban Bhikkhu Terhadap Umat?
« Reply #53 on: 30 September 2012, 11:19:41 PM »
Bagaimanakah penjelasan 'kehidupan suci tercapai otomatis membawa kebahagiaan bagi umat'?

kebetulan baru baca ulang MN, dan ketemu jawaban yg sangat pas untuk konteks ini

Quote
22. [Sang Bhagavā berkata:] “Demikianlah, Dīgha, demikianlah! Dan jika suku dari mana ketiga orang itu meninggalkan keduniawian dari kehidupan rumah tangga menuju kehidupan tanpa rumah mengingat mereka dengan penuh keyakinan, maka hal itu akan mengarah pada kesejahteraan dan kebahagiaan suku itu untuk waktu yang lama. Dan jika para pengikut suku dari mana ketiga orang itu meninggalkan keduniawian [211] … desa dari mana mereka meninggalkan keduniawian … pemukiman dari mana mereka meninggalkan keduniawian … kota dari mana mereka meninggalkan keduniawian … negeri dari mana mereka meninggalkan keduniawian dari kehidupan rumah tangga menuju kehidupan tanpa rumah mengingat mereka dengan penuh keyakinan, maka hal itu akan mengarah pada menuju kesejahteraan dan kebahagiaan negeri itu untuk waktu yang lama. Jika semua para mulia mengingat ketiga orang ini dengan penuh keyakinan, maka hal itu akan mengarah pada kesejahteraan dan kebahagiaan para mulia itu untuk waktu yang lama. Jika semua brahmana … semua pedagang … semua pekerja mengingat mereka dengan penuh keyakinan, maka hal itu akan mengarah menuju kesejahteraan dan kebahagiaan para pekerja itu untuk waktu yang lama. Jika dunia ini bersama dengan para dewa, Māra, dan Brahmā dan orang-orangnya, generasi ini dengan para petapa dan brahmana, para pangeran dan rakyatnya, mengingat mereka dengan penuh keyakinan, maka hal itu akan mengarah pada menuju kesejahteraan dan kebahagiaan dunia untuk waktu yang lama. Lihatlah, Dīgha, bagaimana ketiga orang ini berlatih demi kesejahteraan dan kebahagiaan banyak orang, demi belas kasih pada dunia, demi kebaikan, kesejahteraan dan kebahagiaan para dewa dan manusia.”

sumber: MN 31  Cūḷagosinga Sutta

 

anything