Saya sepakat jika kata "sesat" sebaiknya tidak digunakan...
Jika yang dimaksud "sesat" adalah semata-mata tidak sesuai dengan perspektif Buddhis, maka jadinya bias sekali...
Kata "berbeda" saya pikir lebih pantas daripada "sesat", karena cenderung lebih netral dan tidak mengandung klaim "benar" atau "salah".
Terhadap ajaran pihak lain kita mudah sekali menyimpulkan ini atau itu tanpa banyak pertimbangan, tapi ketika membicarakan ajaran guru sendiri kita selalu banyak pembelaan dan pertimbangan.
Meski, saya tetap setuju pembahasan tentang kepercayaan-kepercayaan lain masa kehidupan Sang Buddha, jika dilakukan dengan mendalam dan tidak hanya sepintas-pintas seperti ini
semoga teman-teman dapat memperdalam pemahaman kita