//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Messages - The Ronald

Pages: 1 [2] 3 4 5 6 7 8 9 ... 148
16
Meditasi / Re: rajoharanam rajoharanam
« on: 06 November 2014, 10:30:52 PM »
jika kmu baca atthakatha baik2..sejak bertemu Buddha..bukan hanya kata itu yg di ajarkan.., sebelumnya dia adalah perumah tangga, setelah mendegar kotbah Buddha ( bisa di bilang ini saat pertama kali ketemu Buddha.. dan mendapat pengajaran dari buddha), dia n kakaknya memutuskan jd Bhikkhu, selama jdi bhikkhu ada banyak intruksi, kotbah yg dia dgr langsung maupun tidak langsung juga, msalahnya cuma 1 dia ga bisa hapal bahkan lebih dari 3 kata.. sedangkan dlm latihan bertahap ..menghafal adalah satu upaya yg membantu dlm penyelidikan makna ajaran.

dlm Buddhist..meditasi tidak sesederhana yg org2 kira... kesempurnaan moralitas (tentu ga sederhana , seseorg mampu sempurna dlm hal moralitas..itu melalui usaha n perjuagan..di sebut sempurna krn jika bahkan dlm kondisi yg amat tidak menyenangkan dia tetap dpt mempertahankan silanya), kesempurnaan sila ini menjadi salah satu dasar sebelum meditasi... salah 1 ..artinya masih ada yg lain...

17
Meditasi / Re: rajoharanam rajoharanam
« on: 06 November 2014, 09:33:30 AM »
yah..ini contoh baca atthakatha sepengal2... makanya jln ceritanya pun jd aneh...

18
Buddhisme untuk Pemula / Re: Kelahiran Kembali dan Antarabhava/Bardo
« on: 04 November 2014, 10:29:45 AM »
menurut ku perlu di bedakan antara-bhava buddhistme awal... dan yg di anut oleh mahayana sekarang, menurut ku ada perbedaan yg cukup besar...jd idealnya cuma kesamaan nama..tp beda jauh dlm penjelasan maupun konsep, kurang lebih kek definisi dhammakaya dlm sutta, dgn dhammakaya yg di anut oleh aliran dhammakaya yg skrg.. walau mungkin mereka bisa menguatkan statmentnya dgn berkata dhammakaya pun di setujui sejak jaman dulu...

19
Studi Sutta/Sutra / Re: Rahula... mn62 v ea17.1
« on: 04 November 2014, 08:28:16 AM »
Benarkah arhat ketika konsili benar2 penghapal sutta/sutra?

http://suttacentral.net/id/mn62
http://suttacentral.net/en/ea17.1

Jika Ya,
Kenapa nikaya dan agama beda?

ea17.1 berbicara:
- pancakhanda,
- brahmavihara,
- nafas

mn62 berbicara:
- pancakhanda,
- five elements
- brahmavihara,
- nafas

Extra detail mengenai five elements datang dari mana?

berdasarkan teks konsili 1  pengulangan sutta oleh YM Ananda, tp teks2 ini kemudian di tulis jauh pada masa -masa kemudian.

setelah konsili 1.. sutta di hapal oleh bukan hanya para 500 org Arahat tsb...

kemudian..diajarin lg turun temurun...krn memang tidak tertulis acuannya adalah ingatan...

untuk masalah four elements atau five ya?

bisa jd salah 1nya kelupaan... atau salah 1nya kelebihan... hal ini cukup sering terjadi antara nikaya dan agama...

tp untuk mengecek lebih jauh.. antara hub element ini dan perneapasan..harus di cek di Agama sutra..apakah sutra lain menghubungankan teknik pernpasan dgn 4 element atau gak..jika agama sutra konsisten pada sutra2 lain..baru bisa ambil kesimpulan bahwa teknik nya emang berbeda.

jika ingin lebih detail.. cek juga itu ekotara agama versi siapa? dharmagupta? sarvastivada atau mahasamgikha ..(mahayana seh ga punya sutra begini)...atau yg lain..

tp ttg 4 element..ada juga di AN.4.177 yg katanya sepandan dgn http://suttacentral.net/zh/sa465 tp sayangnya mandarin, jika emang iya..maka memang rahula di ajarin juga ttg 4 element... tp apakah bersamaan saat waktu di MN 62..kita ga tau.

20
00 (9) Segumpal Garam

“Para bhikkhu, jika seseorang mengatakan sebagai berikut: ‘Seseorang mengalami kamma dengan cara yang persis sama dengan cara ia melakukannya,’ dalam kasus demikian maka tidak ada menjalani kehidupan spiritual dan tidak ada kesempatan yang terlihat untuk sepenuhnya mengakhiri penderitaan.<546> Tetapi jika seseorang mengatakan sebagai berikut: ‘Ketika seseorang melakukan kamma, maka hal itu akan dialami dalam cara tertentu, ia mengalalami akibatnya dalam cara itu,’ dalam kasus itu maka menjalani kehidupan spiritual adalah mungkin dan suatu kesempatan terlihat untuk sepenuhnya mengakhiri penderitaan.<547>

“Di sini, para bhikkhu, seseorang telah melakukan kamma buruk yang sepele namun hal itu mengarahkannya menuju neraka, sedangkan seorang lainnya di sini melakukan kamma yang sepele yang persis sama namun hal itu dialami dalam kehidupan ini, bahkan tanpa sedikit [sisa] yang terlihat, apalagi banyak [sisa].

“Orang jenis apakah yang melakukan kamma buruk yang sepele yang mengarahkannya menuju neraka? Di sini, seseorang tidak terkembang dalam jasmani, perilaku bermoral, pikiran, dan kebijaksanaan; ia terbatas dan memiliki karakter rendah,<548> dan ia berdiam dalam penderitaan.<549> Ketika orang demikian melakukan kamma buruk yang sepele, maka itu akan mengarahkannya menuju neraka.

“Orang jenis apakah yang melakukan kamma buruk yang sepele yang persis sama namun hal itu dialami dalam kehidupan ini, bahkan tanpa sedikit [sisa] yang terlihat, apalagi banyak [sisa]? Di sini, seseorang terkembang dalam jasmani, perilaku bermoral, pikiran, dan kebijaksanaan. Ia tidak terbatas dan memiliki karakter mulia, dan ia berdiam tanpa batas.<550> Ketika orang demikian melakukan kamma buruk yang sepele yang persis sama, maka hal itu dialami dalam kehidupan ini, bahkan tanpa sedikit [sisa] yang terlihat, apalagi banyak [sisa].<551> [250]

(1) “Misalkan seseorang menjatuhkan segumpal garam ke dalam semangkuk kecil air. Bagaimana menurut kalian, para bhikkhu? Apakah gumpalan garam itu membuat sedikit air dalam mangkuk<552> itu menjadi asin dan tidak dapat diminum?”

“Benar, Bhante. Karena alasan apakah? Karena air di dalam mangkuk itu terbatas, dengan demikian gumpalan garam itu akan membuatnya asin dan tidak dapat diminum.”

“Tetapi misalkan seseorang menjatuhkan segumpal garam ke dalam sungai Gangga. Bagaimana menurut kalian, para bhikkhu? Apakah gumpalan garam itu membuat sungai Gangga itu menjadi asin dan tidak dapat diminum?”

“Tidak, Bhante. Karena alasan apakah? Karena sungai Gangga berisikan banyak air dengan demikian gumpalan garam itu tidak akan membuatnya asin dan tidak dapat diminum.”

“Demikian pula, para bhikkhu, seseorang di sini telah melakukan kamma buruk yang sepele namun hal itu mengarahkannya menuju neraka, sedangkan seorang lainnya di sini melakukan kamma buruk yang sepele yang persis sama namun hal itu dialami dalam kehidupan ini, bahkan tanpa sedikit [sisa] yang terlihat, apalagi banyak [sisa].

“Orang jenis apakah yang melakukan kamma buruk yang sepele yang mengarahkannya menuju neraka? Di sini, seseorang tidak terkembang dalam jasmani, perilaku bermoral, pikiran, dan kebijaksanaan. Ketika orang demikian melakukan kamma buruk yang sepele, maka itu akan mengarahkannya menuju neraka.

“Orang jenis apakah yang melakukan kamma buruk yang sepele yang persis sama namun hal itu dialami dalam kehidupan ini, bahkan tanpa sedikit [sisa] yang terlihat, apalagi banyak [sisa]? Di sini, seseorang terkembang dalam jasmani, perilaku bermoral, pikiran, dan kebijaksanaan. Ketika orang demikian melakukan kamma buruk yang sepele yang persis sama, maka hal itu dialami dalam kehidupan ini, bahkan tanpa sedikit [sisa] yang terlihat, apalagi banyak [sisa].

(2) “Di sini, para bbhikkhu, seseorang dipenjara karena [mencuri] setengah kahāpaṇa, satu kahāpaṇa, [251] atau seratus kahāpaṇa,<553> sedangkan seorang lainnya tidak dipenjara karena [mencuri] sejumlah uang yang sama.

“Orang jenis apakah yang dipenjara karena [mencuri] setengah kahāpaṇa, satu kahāpaṇa, atau seratus kahāpaṇa? Di sini, seseorang yang miskin, dengan sedikit harta dan kekayaan. Orang seperti itu akan dipenjara karena [mencuri] setengah kahāpaṇa, satu kahāpaṇa, atau seratus kahāpaṇa.

“Orang jenis apakah yang tidak dipenjara karena [mencuri] setengah kahāpaṇa, satu kahāpaṇa, atau seratus kahāpaṇa? Di sini, seseorang yang kaya, dengan banyak harta dan kekayaan. Orang seperti itu tidak akan dipenjara karena [mencuri] setengah kahāpaṇa, satu kahāpaṇa, atau seratus kahāpaṇa.

“Demikian pula, para bhikkhu, seseorang di sini telah melakukan kamma buruk yang sepele namun hal itu mengarahkannya menuju neraka, sedangkan seorang lainnya di sini melakukan kamma yang sepele yang persis sama namun hal itu dialami dalam kehidupan ini, bahkan tanpa sedikit [sisa] yang terlihat, apalagi banyak [sisa].

“Orang jenis apakah yang melakukan kamma buruk yang sepele yang mengarahkannya menuju neraka? Di sini, seseorang tidak terkembang dalam jasmani … dan kebijaksanaan. Ketika orang demikian melakukan kamma buruk yang sepele, maka itu akan mengarahkannya menuju neraka.

“Orang jenis apakah yang melakukan kamma buruk yang sepele yang persis sama namun hal itu dialami dalam kehidupan ini, bahkan tanpa sedikit [sisa] yang terlihat, apalagi banyak [sisa]? Di sini, seseorang terkembang dalam jasmani, perilaku bermoral, pikiran, dan kebijaksanaan. Ketika orang demikian melakukan kamma buruk yang sepele yang persis sama, maka hal itu dialami dalam kehidupan ini, bahkan tanpa sedikit [sisa] yang terlihat, apalagi banyak [sisa].

(3) “Para bhikkhu, ambil kasus seorang pedagang domba atau tukang daging, [252] yang dapat mengeksekusi, memenjarakan, mendenda, atau setidaknya menghukum seseorang yang mencuri seekor dombanya tetapi tidak dapat melakukannya kepada orang lain yang mencuri dombanya.

“Orang jenis apakah<554> yang dapat dieksekusi, dipenjara, didenda, atau setidaknya dihukum oleh si pedagang domba atau tukang daging karena mencuri seekor domba? Seorang yang miskin, dengan sedikit harta dan kekayaan. Si pedagang domba atau tukang daging dapat mengeksekusi, memenjarakan, mendenda, atau setidaknya menghukum seorang demikian karena mencuri dombanya.

“Orang jenis apakah yang tidak dapat dieksekusi, dipenjara, didenda, atau setidaknya dihukum oleh si pedagang domba atau tukang daging karena mencuri seekor domba? Seorang yang kaya, dengan banyak uang dan kekayaan, seorang raja atau menteri kerajaan. Si pedagang domba atau tukang daging tidak dapat mengeksekusi, memenjarakan, mendenda, atau setidaknya menghukum seorang demikian karena mencuri dombanya. Ia hanya dapat memohon kepadanya: ‘Tuan, kembalikanlah dombaku atau bayarlah.’

“Demikian pula, para bhikkhu, seseorang di sini telah melakukan kamma buruk yang sepele namun hal itu mengarahkannya menuju neraka, sedangkan seorang lainnya di sini melakukan kamma yang sepele yang persis sama namun hal itu dialami dalam kehidupan ini, bahkan tanpa sedikit [sisa] yang terlihat, apalagi banyak [sisa].

“Orang jenis apakah yang melakukan kamma buruk yang sepele yang mengarahkannya menuju neraka? Di sini, seseorang tidak terkembang dalam jasmani, perilaku bermoral, pikiran, dan kebijaksanaan; ia terbatas dan memiliki karakter rendah, dan ia berdiam dalam penderitaan. Ketika orang demikian  [253] melakukan kamma buruk yang sepele, maka itu akan mengarahkannya menuju neraka.

“Orang jenis apakah yang melakukan kamma buruk yang sepele yang persis sama namun hal itu dialami dalam kehidupan ini, bahkan tanpa sedikit [sisa] yang terlihat, apalagi banyak [sisa]? Di sini, seseorang terkembang dalam jasmani, perilaku bermoral, pikiran, dan kebijaksanaan. Ia tidak terbatas dan memiliki karakter mulia, dan ia berdiam tanpa batas. Ketika orang demikian melakukan kamma buruk yang sepele yang persis sama, maka hal itu dialami dalam kehidupan ini, bahkan tanpa sedikit [sisa] yang terlihat, apalagi banyak [sisa].

“Jika, para bhikkhu, seseorang mengatakan sebagai berikut: ‘Seseorang mengalami kamma dengan cara yang persis sama dengan cara ia melakukannya,’ dalam kasus demikian maka tidak ada menjalani kehidupan spiritual dan tidak ada kesempatan yang terlihat untuk sepenuhnya mengakhiri penderitaan. Tetapi jika seseorang mengatakan sebagai berikut: ‘Ketika seseorang melakukan kamma, maka hal itu akan dialami dalam cara tertentu, ia mengalalami akibatnya dalam cara itu,’ dalam kasus itu maka menjalani kehidupan spiritual adalah mungkin dan suatu kesempatan terlihat untuk sepenuhnya mengakhiri penderitaan.”

21
btw saceng tinggal dimana? bersihin ac mobil ku juga dunk

22
Diskusi Umum / Re: Dari manakah energi berasal ...
« on: 07 October 2014, 09:54:09 PM »
Saya tidak bisa terima
Jika diskusi dibatasi
Dengan referensi sutta.

Esensi 82000 khanda
Adalah pemahaman buddha.
2000 khanda sisanya kebajikan
Dari yang arya sariputra.
Seorang dharmasenapati.

Sisanya ariapuggala4
Bahkan seorang dharmasenapati
Hanya dikatakan mendekati buddha.
Sehingga jika sutta dibuat bahan diskusi
Mestinya mengambil topik
Ya berimbang.
Berimbang dengan kemampuan
Dan pemahaman mereka yg ada di forum ini.






82000 khanda  dan 2000 khanda ini sumbernya darimana ya?
TS memperbolekan sumber lain selain sutta koq..yaitu komentar , sub komentar, dan sub sub komentar

23
Buddhisme untuk Pemula / Re: Pertanyaan aja
« on: 30 September 2014, 08:36:05 PM »
contohny ga tepat dunk...  [-X
klo ada pembunuh yg beragama buddha tinggal di liat buddhis lain dukung sambil treak sadhu2 ato nggak trus di bandingin perbuatany sm sutta
klo ada org nungging2 depan patung boboho ama siwali trus umat lain rame2 berbondong2 ikutan nungging2 dan wiharanya sediain tempat nungging bahkan bikhuny jg diem2 aja ane kan jd galaw..  :??

kk emg uda baca smua sutta?? jgn2 sutta nomer 84001 ada tuh pakem bikin boboho.  #-o
mustiny kk dong yg kasi penjelasan ato sutta ttg patung2an. masa ane yg lugu ini dimintain sutta..   ~X(
 :>-


ga perlu baca semua sutta untuk tau seh...

masalah membunuh.. tidak di anjurkan..
masalah org nunging di dpn patung, atau mengarah ke mekkah, atau di dpn altar, atau di dpn simbol agamanya, di dpn org (org tau, guru, dll) ...itu namanya penghormatan... bagimu mereka menyembah berhala, bagi org lain blm tentu gitu, penjelasannya..jd klo kmu galauw wajar...org lain seh fine2 aja...

untuk sutta tdak ada penomoran 84001.. klo di DC untuk sutta tinggal Khundakka Nikaya.. 4 sutta Utama sudah ada di forum dan e-booknya...bagi yg niat baca ga sampe 1 thn selesai tuh semua

24
Buddhisme untuk Pemula / Re: Pertanyaan aja
« on: 30 September 2014, 08:27:39 PM »
:-? jd tradisi ya? tp klo berdana makanan mengharapkan sesuatu kan jd berhala jg dong?

trus knp melulu siwali?? arahat kan banyak... sama kok nga ada patung yg arahat cewe ye? buddha diskriminasi jender ga?

sebenarnya berhala bukan krn berharap koq.., dari contoh di atas..di sebut berhala biasanya krn objek yg di hormati menurut org  tidak pantas, ga peduli mo berharap atau gak..

bahkan menghormat bendera pun di anggap berhala oleh bbrp..padahal banyak yg hormat bendera..tidak mengharapkan  "buah" dari menghormat bendera.

knp cuma sivali..sepertinya krn sivali punya ciri tersendiri..seperti membawa payung, patung yg lain juga ada, tp kurang terkenal.. dan tidak ada ciri khusus.

knp ga ada patung arahat cewe.ini juga ada seh..tp kurang terkenal..krn tidak memiliki ciri khusus..jd sulit di bilang ini patungnya siapa...



25
Buddhisme untuk Pemula / Re: Pertanyaan aja
« on: 27 September 2014, 09:29:54 AM »
di bukunye ada ini

Penyembahan berhala secara umum berarti mendirikan patung dewa-dewi di beberapa agama theistik dalam berbagai bentuk oleh pemeluknya untuk disembah, mencari berkah dan perlindungan serta untuk berkah kemewahan, kesehatan dan kekayaan para pemohon. Beberapa pemohon bahkan memohon kepada patung untuk memenuhi bermacam kekuasaan pribadi walaupun kekuasaan itu diperolehi dengan cara yang salah. Mereka juga berdoa agar dosa mereka diampuni.

bukannye ada patung yg gendut kaya boboho megang emas ato patung siwali tempat umat buddha minta rizki ya??  ::)

itu secara pengertian umum yg blm lengkap... memang ada patung yg kek boboho dan patung sivali...

sebenarnya semua berasal dari tradisi india.. penghormatan... dan bentuk penghormatan ini bisa di nilai sebagai penyembahan.. jgnkan patung, pohon jika di taruh sesajen, atau org bersujud di dpnnya..dlm konteks umum termasuk menyembah. jd objeknya bukan cuma patung. objeknya bisa apa saja..termasuk org, candi, stupa, bangunan, batu, pohon dll.

cara melakukan penghormatan.. dlm tradisi india macam2..selain bersujud (model bersujud ini mirip kek umat Buddha atau islam) mengarah ke 1 objek tertentu, jaman dulu sebelum ada patung... umat Buddha biasanya mengarahkan sujudnya kearah dimana Buddha berada, pemuja matahari..melakukannya ke arah matahari terbit atau terbenam, klo di muslim ..(setelah ada patung) ke arah di mana mekkah berada.


cara lain berlutut..kek kr****n

cara lain merangkupkan tangan..ini juga di pakai di buddhist dan kr****n..dan sering jd tanda salam

cara lain mengelilingi objek... jaman Buddha dulu caranya dgn bahu kanan menghadap objek (jd mengelilingi dlm arah jarum jam), tp dlm tradisi india ada 2 cara..arah jarum jam, dan berlawan jarum jam...

cara lain..ken jaman dulu pakaiannya modelnya jubah, salah satu model penghormatan dgn membiarkan bahu kanannya terbuka, biasanya para Bhikkhu melakukan ini saat dlm vihara, atau klo di islam..saat mereka menuju mekah pake baju putih2..

ini cara penghormatan dari tradisi india...

kemudian kok jd menyembah berhala? ini logis..cara apaun yg di pake bisa di anggap menyembah berhala...tergantung si penilai

misal si A..berkeyakinan ke sosok X, jika si B..melakukan hal ini ke mahluk lain..misalnya sosok Y, atau tulisan Y atau sesuatu mengenai Y... menurut si A..si B menyembah berhala...

sebaliknya... jika si A melakukan bentuk penghormatan ini kepada sosok X, tulisan X, sesuatu yg berhubnyag dgn X..menurut si B ...si A menyembah berhala

kemudia dtg si C... saat si melakukan penyembahan terhadap sosok X, tulisan X, atau sesatu yg ada hubnya dgn X..menurut si A..si C benar..., tp menurut si B si C menyembah Berhala.

hubnya dgn patung boboho..nah itu sebenarnya bukan patung Buddha..tp krn banyaknya skte di buddhist..jdnya gitu...
klo patung sivali..krn Sivali adalah salah satu Arahat... yah memang bentuk penghormatan...., tp dari jaman dulu biasanya penghormatan..kemudian org berdana makanan..biasanya mengharapkan sesuatu...

walau demikian hal ini ga dilarang di Buddhist untuk umat awamnya...

26
Tolong ! / Re: Solusi/Pendapat masalah yang saya hadapi.
« on: 25 September 2014, 01:29:36 PM »
minta pengurangan bunga atau bahkan bunga nol %...biasanya di bank bisa tuh...

27
Jurnal Pribadi / Re: note
« on: 25 September 2014, 01:02:38 PM »
oma pengalaman jd sekertaris banyak juga ....

28
Tolong ! / Re: Solusi/Pendapat masalah yang saya hadapi.
« on: 25 September 2014, 12:57:36 PM »
ini belum tentu buah karma buruk ..jika dlam buddhist..tp tentu ini adalah ketidakhati2an mu dlm berhutang.. knp mau aja dgn bunga begitu besar? terus jaminan untuk utang itu apa?

29
Meditasi / Re: Buddha.
« on: 23 September 2014, 10:17:02 AM »
tambahan.. harus seorang manusia...
gak epilepsi...

30
Theravada / Re: Sekedar menyandingkan saja (buku dan sutta)
« on: 20 September 2014, 12:50:09 PM »
aduh..napa bukan bahasa indo ..T__T

Pages: 1 [2] 3 4 5 6 7 8 9 ... 148