//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Cara Yang Sesuai Untuk Penyebaran Dhamma  (Read 96925 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Tekkss Katsuo

  • Sebelumnya wangsapala
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.611
  • Reputasi: 34
  • Gender: Male
Re: Cara Yang Sesuai Untuk Penyebaran Dhamma
« Reply #30 on: 24 February 2010, 03:52:52 PM »
LOL kok bisa Quota Quota gt. gw kok nga bisa ya... gmana cranya neh

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: Cara Yang Sesuai Untuk Penyebaran Dhamma
« Reply #31 on: 24 February 2010, 03:53:19 PM »
Dhamma talk yang diiringi oleh humor adalah Relatif ( dan tidak setiap pembabar dhamma mempunyai kualitas tersebut ). Karena humor ( terutama kenyataan mengenai kehidupan ) adalah sesuatu yang dapat diterima secara luas, umum dan logika. Dan biasanya cara ini membuat pendengat lebih konsentrasi ke pembicara ( berbeda lapangan dan kondisi berbeda cara penyampaian ). Mungkin dalam membabarkan dhamma plus humor untuk pendengar yang berbeda latar belakang keinginan lebih bisa diterima secara meluas. Karena untuk membuat seseorang dengan pikiran terbuka menerima dhamma tentu tidak mudah. Dan cara ini menimbulkan “ keinginan “ untuk mengetahui lebih jauh mengenai dhamma.
betul2..benar sekali ..pendengar dari yang main handphone,bicara2 jadi lebih konsentrasi ke "pembicaranya" bukan ke "isi" yang dibicarakan..itu lah yang jadi masalah...
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: Cara Yang Sesuai Untuk Penyebaran Dhamma
« Reply #32 on: 24 February 2010, 03:53:38 PM »
LOL kok bisa Quota Quota gt. gw kok nga bisa ya... gmana cranya neh

bukan "a" tapi "e"
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline Tekkss Katsuo

  • Sebelumnya wangsapala
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.611
  • Reputasi: 34
  • Gender: Male
Re: Cara Yang Sesuai Untuk Penyebaran Dhamma
« Reply #33 on: 24 February 2010, 03:55:23 PM »
crnya gmana? wkwkwkwkkw

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: Cara Yang Sesuai Untuk Penyebaran Dhamma
« Reply #34 on: 24 February 2010, 03:58:40 PM »
crnya gmana? wkwkwkwkkw

caranya ketik quote dan /quote dengan keduanya pake penutup []
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Cara Yang Sesuai Untuk Penyebaran Dhamma
« Reply #35 on: 24 February 2010, 03:59:10 PM »
Dhamma talk yang diiringi oleh humor adalah Relatif ( dan tidak setiap pembabar dhamma mempunyai kualitas tersebut ). Karena humor ( terutama kenyataan mengenai kehidupan ) adalah sesuatu yang dapat diterima secara luas, umum dan logika. Dan biasanya cara ini membuat pendengat lebih konsentrasi ke pembicara ( berbeda lapangan dan kondisi berbeda cara penyampaian ). Mungkin dalam membabarkan dhamma plus humor untuk pendengar yang berbeda latar belakang keinginan lebih bisa diterima secara meluas. Karena untuk membuat seseorang dengan pikiran terbuka menerima dhamma tentu tidak mudah. Dan cara ini menimbulkan “ keinginan “ untuk mengetahui lebih jauh mengenai dhamma.
Ya, betul. Itu adalah relatif bagi pembabar dan pendengar. Saya baca sutta juga bisa senyum-senyum sendiri.
Tetapi fokus pendengar yang dibangun adalah berdasarkan kefasihan si pembabar dhamma dalam membawakannya, bukan selalu dari humor.


Quote
Dhammadesana yang terlalu serius, akan menyebabkan pendengar tidak konsentrasi alias ngantuk ( khusus yang baru belajar atau pendengar biasa/ bukan pencari spiritual ).
Dan karena relativitasnya, serius bagi sebagian orang tidak cocok, terlalu santai bagi sebagian orang lain tidak cocok.

Quote
Jadi semua tergantung kepada tempat, kondisi dan latar belakang dari pendengar, dan kemampuan pembabar dhamma dalam berinteraksi dengan pendengar

Beberapa rekaman VCD dan DVD, yang saya sebarkan ke teman dan keluarga memberikan efek yang positif dan berkelanjutan, dalam arti,  awalnya tidak tertarik menjadi tertarik untuk mempelajari dan mendalami dhamma lebih jauh. Ini adalah efek domino yang positif, dan menurut pendapat saya, di Indonesia kekurangan pembabar dhamma yang demikian. Karena ini adalah salah satu dari sekian metode untuk membuat Buddha Dhamma lebih berkembang.
Ini saya juga setuju.

Jadi menurut Bro CHANGE, sejauh mana seorang pembabar dhamma boleh "berimprovisasi"?

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: Cara Yang Sesuai Untuk Penyebaran Dhamma
« Reply #36 on: 24 February 2010, 04:03:23 PM »
mau nanya..pembabaran Dhamma itu untuk apa?untuk memberitahukan tentang "kebenaran",untuk membuat orang "tertawa",untuk membuat orang "senang",untuk membuat orang "bosan",untuk membuat orang "datang",untuk membuat orang "tertarik" atau?
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Cara Yang Sesuai Untuk Penyebaran Dhamma
« Reply #37 on: 24 February 2010, 04:06:36 PM »
bukannya emang gak pernah ada yg namanya larangan secara umum,

yg ada kan larangan dalam kelompok (sangha).

tapi kan ajarannya menyeluruh secara umum :)
Buddha memang tidak mengeluarkan aturan (dan sanksi) bagi perumahtangga penganut Buddhisme, namun apakah "Ramani ngebor" itu sesuai dengan Ajaran Buddha, walaupun tidak ada larangannya?


yg dicari adalah "Yang sesuai" atau "Yang pantas"

jadi bagi saya, bagaimana kedok pengajaran/penyebaran suatu ajaran adalah pantas/sesuai jika tidak bertentangan dengan apa yg diajarkan.

mengenai ngebor/hip hop yah tinggal dilihat lagi apakah bertentangan dengan ajaran Agama Buddha?

karena di board Theravada yah dilihat dari kacamata Theravada ;D
i'm just a mammal with troubled soul



Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Cara Yang Sesuai Untuk Penyebaran Dhamma
« Reply #38 on: 24 February 2010, 04:07:51 PM »
mau nanya..pembabaran Dhamma itu untuk apa?untuk memberitahukan tentang "kebenaran",untuk membuat orang "tertawa",untuk membuat orang "senang",untuk membuat orang "bosan",untuk membuat orang "datang",untuk membuat orang "tertarik" atau?

Alasan dari membuat "hiburan" itu adalah agar orang tertarik mendengar dhamma. Maka pertanyaannya kembali lagi, betulkah orang jadi tertarik dengan dhamma?

Offline CHANGE

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 598
  • Reputasi: 63
Re: Cara Yang Sesuai Untuk Penyebaran Dhamma
« Reply #39 on: 24 February 2010, 04:08:59 PM »
Dhamma talk yang diiringi oleh humor adalah Relatif ( dan tidak setiap pembabar dhamma mempunyai kualitas tersebut ). Karena humor ( terutama kenyataan mengenai kehidupan ) adalah sesuatu yang dapat diterima secara luas, umum dan logika. Dan biasanya cara ini membuat pendengat lebih konsentrasi ke pembicara ( berbeda lapangan dan kondisi berbeda cara penyampaian ). Mungkin dalam membabarkan dhamma plus humor untuk pendengar yang berbeda latar belakang keinginan lebih bisa diterima secara meluas. Karena untuk membuat seseorang dengan pikiran terbuka menerima dhamma tentu tidak mudah. Dan cara ini menimbulkan “ keinginan “ untuk mengetahui lebih jauh mengenai dhamma.
betul2..benar sekali ..pendengar dari yang main handphone,bicara2 jadi lebih konsentrasi ke "pembicaranya" bukan ke "isi" yang dibicarakan..itu lah yang jadi masalah...


Semuanya kembali kepada pendengarnya, apa yang menjadi motivasi dalam mendengarkan dhamma talk, dan tidak bisa di pukul rata bahwa semua orang tidak mendapat manfaat dari dhamma talk plus humor. Karena kenyataan banyak yang masih ingat dhamma yang telah disampaikan dan mendapatkan manfaatnya.

IMO, seseorang dapat termotivasi untuk melanjutkan pencarian berikutnya, yakni pada saat awal "mendapat " sesuatu yang menarik dan membuat bathinnya terbuka seketika ( apapun bentuknya) . Inilah yang membuat seseorang melanjutkan pencarian dan pendalaman yang lebih jauh atas kehendak sendiri.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Cara Yang Sesuai Untuk Penyebaran Dhamma
« Reply #40 on: 24 February 2010, 04:11:00 PM »
 [at]  Change, sepertinya subyek yang kita diskusikan adalah dari sisi pembabar bukan dari sisi pendengar

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Cara Yang Sesuai Untuk Penyebaran Dhamma
« Reply #41 on: 24 February 2010, 04:13:09 PM »
yg dicari adalah "Yang sesuai" atau "Yang pantas"

jadi bagi saya, bagaimana kedok pengajaran/penyebaran suatu ajaran adalah pantas/sesuai jika tidak bertentangan dengan apa yg diajarkan.

mengenai ngebor/hip hop yah tinggal dilihat lagi apakah bertentangan dengan ajaran Agama Buddha?

karena di board Theravada yah dilihat dari kacamata Theravada ;D
Ya memang itulah yang sedang kita coba bahas di sini. Apa sajakah batasannya yang disebut pantas dari sudut pandang Tradisi Theravada, dan mengapa demikian. Jika ngebor/hip hop tidak boleh, dijelaskan kenapa tidak boleh, sementara tidak ada larangannya.

Offline Tekkss Katsuo

  • Sebelumnya wangsapala
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.611
  • Reputasi: 34
  • Gender: Male
Re: Cara Yang Sesuai Untuk Penyebaran Dhamma
« Reply #42 on: 24 February 2010, 04:15:38 PM »
 Disesuaikan bagaimana? Apakah maksudnya seperti jika di kalangan orang-orang yang omongannya "hardcore", ucapan benar dalam JMB 8 dijadikan "abu-abu"? [/quote]

jika norma norma tersebut dimana mengharuskan org ngomongnya dgn kasar, dan selama ini kyknya nga ada norma kyk gt neh. =)) , tp kita bisa melakukan ngomong dengan halus asal tdk bertentangan dgn Norma yg ada,,, gt loh.  :))

[/quote]
"Ramani ngebor" itu ga menentang sila lho.  [/quote]

tdk bisa satu satu dilihat, semua harus memenuhi kiteria yg saya sampaikan, jgn ambil cuma satu point aja, mah kagak lengkap =)) . semua point yg saya sampaikan adalah satu kesatuan dan memiliki hubungan satu sama lainnya, kalo dipisah pisahkan ya pasti batasannya jg akan menjadi tdk jelas... tp apakah ini sesuai dengan Dhamma yg disampaikan? ngebor gt loh? :))
« Last Edit: 24 February 2010, 04:18:39 PM by Tekkss Katsuo »

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: Cara Yang Sesuai Untuk Penyebaran Dhamma
« Reply #43 on: 24 February 2010, 04:16:46 PM »
Dhamma talk yang diiringi oleh humor adalah Relatif ( dan tidak setiap pembabar dhamma mempunyai kualitas tersebut ). Karena humor ( terutama kenyataan mengenai kehidupan ) adalah sesuatu yang dapat diterima secara luas, umum dan logika. Dan biasanya cara ini membuat pendengat lebih konsentrasi ke pembicara ( berbeda lapangan dan kondisi berbeda cara penyampaian ). Mungkin dalam membabarkan dhamma plus humor untuk pendengar yang berbeda latar belakang keinginan lebih bisa diterima secara meluas. Karena untuk membuat seseorang dengan pikiran terbuka menerima dhamma tentu tidak mudah. Dan cara ini menimbulkan “ keinginan “ untuk mengetahui lebih jauh mengenai dhamma.
betul2..benar sekali ..pendengar dari yang main handphone,bicara2 jadi lebih konsentrasi ke "pembicaranya" bukan ke "isi" yang dibicarakan..itu lah yang jadi masalah...


Semuanya kembali kepada pendengarnya, apa yang menjadi motivasi dalam mendengarkan dhamma talk, dan tidak bisa di pukul rata bahwa semua orang tidak mendapat manfaat dari dhamma talk plus humor. Karena kenyataan banyak yang masih ingat dhamma yang telah disampaikan dan mendapatkan manfaatnya.

IMO, seseorang dapat termotivasi untuk melanjutkan pencarian berikutnya, yakni pada saat awal "mendapat " sesuatu yang menarik dan membuat bathinnya terbuka seketika ( apapun bentuknya) . Inilah yang membuat seseorang melanjutkan pencarian dan pendalaman yang lebih jauh atas kehendak sendiri.

Kalau Ujung2nya semua tergantung si pendengar,jadi intinya tidak perlu deh DhammaIntertaiment,promosi berlebihan,lelucon2 yang berlebihan..toh "intinya" adalah kembali pada si pendengar bukan?

beda antara "menarik" dan "tertarik" ,kadang hal yang "menarik" membuat orang terus mencari tahu karena itu "menarik" "menantang" bagi dirinya..kalau orangnya "tertarik" karena "lelucon" maka dia hanya "tertarik" disaat panggung sandiwara itu diputar,atau lawak itu dimainkan,kalau "lawaknya" sudah "berhenti" maka dia juga "berhenti" karena tidak ada "lelucon" lagi yang membuatnya "tertarik" untuk mendengar...

kayak acara tukul Bukan 4 Mata,orang kan nenggoknya hanya ngakak lihat tingkah laku si tukul[kadang saya aja males nonton,padahal kadang ada isinya yang bagus,dan bisa jadi pengetahuan,tapi si tukul menurut saya tak pantas jadi pembawa acara,bagusan jadi tukang ngelawak aja..karena hal yang sudah serius,malah dia lecehkan dengan "sindiran2" dan tawa2 yang tidak penting itu..jadi ISInya MENJADI KABUR,di buat sama dia..],orang itu nonton acara Bukan 4 Mata,bukan karena "isi" pengetahuan yang dibabarkan di acara tersebut,tapi tingkah laku si pembawa acara yang jail,dan lelucon..

jadi jelaskah itu?

Anumodana _/\_
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline Tekkss Katsuo

  • Sebelumnya wangsapala
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.611
  • Reputasi: 34
  • Gender: Male
Re: Cara Yang Sesuai Untuk Penyebaran Dhamma
« Reply #44 on: 24 February 2010, 04:20:12 PM »
kok pake [/quote] masih nga bisa