ketika Buddha Gautama bermeditasi dengan cara extrem apa sudah mencapi Arahat?
di MAHASACCAKA SUTTA ada perbincangan dewa2 sebagai berikut
Ketika para dewa melihat diriku, mereka berkata: "Samara Gotama telah mati". Dewa-dewa lain berkata: "Samara Gotama tidak mati, ia hampir mati". Para dewa yang lain berkata: "Samara Gotama itu tidak mati dan bukan dalam keadaan mau mati; ia seorang Arahat. Inilah cara para Arahat."
apa kalau Arahat cuma mencapai "penerangan"
Aku berpikir: "Apabila seorang petapa atau brahmana merasakan rasa sakit, bergetar, menusuk dikarenakan keinginan kerasnya, rasa itu dapat menyamai keadaanku ini tetapi tidak dapat melampauinya. Kapanpun seorang petapa atau brahmana pada waktu yang akan datang akan merasakan sakit, bergetar dan perasaan menusuk yang amat tajam disebabkan keinginan-keinginan kerasnya. Keadaan itu dapat menyamai perasaanku itu tapi bukan melebihinya. Kapanpun seorang petapa atau brahmana pada waktu sekarang merasakan sakit, bergetar atau perasaan yang menusuk disebabkan karena keinginan kerasnya, keadaan sakit itu bisa menyamai perasaanku itu namun tidak melebihinya. Tetapi dengan melaksanakan hal yang amat menyakitkan ini saya mencapai tingkat yang tidak beda dengan keadaan manusia biasa yang belum mencapai pengetahuan dan pandangan ariya. Apakah masih ada jalan lain untuk pencapaian penerangan sempurna?
penerangan sempurna? sammasambuddha