Karna sy gatau apa2, bgaimana sy bc yg pernikahan atau pembangunan rumah kan tdk tepat sy bc dirumah hr2 biasa , tdk ad pernikahan sy bc pernikahan, tdk ad pembangunan bangunan sy bc utk pembangunan bangunan .
Di daftar isi paritta (tertentu
1) memang ada pembagian, misalnya:
1. Paritta dalam Upacara:
a. Tujuh Bulan Kandungan
b. Menjelang Kelahiran
c. Pemberkatan Kelahiran
d. Pernikahan
e. Menempati Rumah Baru, Pembukaan Toko, dll
f. Tanam di Sawah
g. dan seterusnya...
2. Tuntunan Kebaktian
3. Paritta untuk Upacara Mangala
4. Paritta untuk Upacara Avamangala (Upacara dalam Duka)
5. Paritta Khusus
____________________
Pertama-tama, saya ambil contoh yang ekstrim. Saya ambil contoh paritta yang digolongkan untuk upacara duka (alias paritta yang
katanya cocok dibacakan kalau ada yang meninggal).
Pabbatopama Gatha
Bagaikan batu karang yang besar
Puncaknya menjulang ke angkasa
Berubah dan hancur
Karena pengikisan dari empat arah.
Demikian pula kelapukan dan kematian
Menguasai semua makhluk, apakah dia:
Kesatria, brahmana, pedagang,
Pekerja, kasta buangan maupun pembersih jalan.
Tidak seorang pun yang akan terbebas
Semuanya pasti menemui kematian
Dalam hal ini tidak ada tempat bagi gajah-gajah
Pasukan maupun prajurit;
Tiada sesuatu pun yang dengan mantra perang
Atau kekayaan dapat mengatasi kematian.
Sebab itulah para bijaksana
Setelah melihat manfaat kebajikan bagi dirinya sendiri
Maka mereka memperkuat keyakinannya kepada:
Buddha, Dhamma dan Sangha.
Siapa saja yang melaksanakan Dhamma dengan baik
Dengan pikiran, ucapan dan perbuatan
Orang itu sangat terpuji
Dan setelah meninggal ia berbahagia di Surga.
Pertanyaannya, apakah saya boleh membacanya di rumah, padahal di rumah tidak ada orang yang baru meninggal?
why not? Ini dalah perenungan tentang ketidakkekalan. Kita bisa merenungkannya kapanpun, suka-suka kita. Apakah aneh jika saya membacanya padahal tidak ada orang yang baru saja meninggal? Saya sih tidak merasa aneh.. Tapi kembali ke diri kamu sendiri. Jika kamu merasa aneh, ya tidak perlu dibaca. Kamu bebas menentukan apa yang menurut kamu lebih baik/cocok.
Silakan menjelajahi paritta lainnya dalam
Golongan Paritta Untuk Upacara Kematian. Bagi saya, mereka semua boleh dibaca di rumah, kapanpun kita mau.
_______________________
Lanjut ke paritta dalam upacara pernikahan. Apakah saya boleh membacanya di rumah padahal tidak ada yang sedang menikah? Yuk mari, kita ambil salah satu "paritta saat upacara pernikahan":
Sumangala Gatha I
Semoga segala berkah menjadi kenyataan
Semoga para dewa melindungi anda
Berkat kekuaan semua Buddha
Semoga anda selalu sejahtera
Semoga segala berkah menjadi kenyataan
Semoga para dewa melindungi anda
Berkat kekuaan semua Dhamma
Semoga anda selalu sejahtera
Semoga segala berkah menjadi kenyataan
Semoga para dewa melindungi anda
Berkat kekuaan semua Sangha
Semoga anda selalu sejahtera.
Ini juga tidak aneh. Bahkan menurut saya, kata "anda" boleh kamu ganti menjadi "saya", "mama", atau nama lain, atau apapun. Tidak ada yang aneh, walaupun tidak ada yang sedang menikah.
___________________
Lanjut mengenai paritta yang digolongkan dalam upacara "Tanam di Sawah". Ini juga boleh saja kamu baca kalau menurutmu tidak aneh. Kecuali kalau bunyi parittanya "semoga padi di hadapan saya tumbuh subur." Tentu akan terasa aneh karena jelas di depan saya sedang tidak ada padi.
___________________
Sebagian
2 dari paritta, di ambil dari sutta (tipitaka). Di sutta sendiri tidak ada pembagian, yang ini bacanya kapan cocoknya. Yang itu cocoknya, kapan.
Namun kemudian ada yang mengutip bagian-bagian sutta itu, dan menggolongkannya (yang mana yang dirasa cocok untuk upacara atau keadaan tertentu). Lalu dengan ditambahkan kalimat yang dirasanya cocok untuk format "upacara", maka terciptalah yang namanya
Paritta. Kamu boleh mengikuti standar ini, boleh juga tidak.
________________
Catatan kaki:
1tertentu: saya katakan tertentu karena saya tidak tau apakah semua paritta memiliki isi yang sama. Kebetulan paritta di rumah saya, formatnya begitu.
2sebagian: Dikatakan "sebagian", karena ada sebagian lagi yang saya tidak tau sumbernya darimana.