Hari ini saya mendapat sms 2 kali dari teman saya :
- yang pertama dari seorang teman yang berdomisili di medan, dia mengirimkan sms tanggapan Bhante Pannavaro tentang serangan ini, agar berita ini tetap kita tanggapi dengan metta.
- yang satu lagi seorang teman yang pernah tinggal disana, dia berasal dari negara sebelah timurnya India dan 3 tahun terakhir tinggal di India, kemudian sekarang di Jakarta (1 thn ini). Bahwa itu merupakan matangnya kamma buruk para bhikkhu yang mengelola sana terlalu komersil, saya waktu membaca sms nya cukup terkejut, tetapi lantas ingat dengan pesan teman saya yang berkebangsaan myanmar bahwa jika saya bener2 kelak berminat mengunjungi Bodhgaya, sebaiknya menggunakan myanmar monastery, karena selain lokasi berdekatan dg pohon bodhi, juga karena viharanya sangat bersih serta tidak semahal monastery yang ada disekitar sana. Saya bandingkan info tsb dengan sms ini nampaknya tidak terlalu jauh beda, bahwa para bhikkhu mengelola vihara dengan asas komersil, apakah benar ini menjadi kamma buruk yang mendatangkan malapetaka kemarin ini? kita semua tidak ada yang tahu, karena matangnya kamma didukung oleh banyak hal dan kondisi yang saling mendukung, walau kamma buruk akan matang tetapi kondisi pendukung tidak ada maka tidak akan terjadi hal2 yang malang menimpa kita.