//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Serangan teroris di Bodhgaya  (Read 11280 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline bluppy

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.163
  • Reputasi: 65
  • Gender: Female
Serangan teroris di Bodhgaya
« on: 07 July 2013, 04:01:37 PM »
Hari ada ada 9 ledakan bom di kota Bodhgaya, ada beberapa bom yang meledak di dalam kompleks Mahabodhi Vihara, tempat Sang Buddha mencapai penerangan sempurna di bawah Pohon Bodhi. Dua bhikkhu terluka, tetapi tidak ada korban jiwa.

http://indiatoday.intoday.in/story/serial-blasts-bodhgaya-in-bihar-mahabodhi-temple/1/287300.html

Dhammapada 3.(223)    
Kalahkan kemarahan dengan cinta kasih
dan kalahkan kejahatan dengan kebajikan.
Kalahkan kekikiran dengan kemurahan hati,
dan kalahkan kebohongan dengan kejujuran.

Cerita terjadinya syair ini...
Spoiler: ShowHide

Kisah Uttara Seorang Umat Awam

Uttara adalah putri dari Punna, seorang buruh tani yang bekerja pada pria kaya bernama Sumana di Rajagaha. Suatu hari, Punna dan istrinya berdana makanan kepada Sariputta Thera di saat beliau baru saja mencapai keadaan pencerapan mental yang dalam (nirodha sampatti). Sebagai akibat dari perbuatan baik itu, mereka mendadak menjadi kaya. Punna menemukan emas di tanah yang ia bajak, dan secara resmi raja menyatakan Punna sebagai seorang bankir yang besar.

Pada suatu kesempatan, Punna sekeluarga berdana makanan kepada Sang Buddha dan para bhikkhu selama tujuh hari, dan pada hari ketujuh, setelah mendengarkan khotbah Sang Buddha, mereka sekeluarga mencapai tingkat kesucian sotapatti.

Kemudian Uttara, putri Punna menikah dengan anak Sumana. Keluarga Sumana bukan keluarga Buddhis, sehingga Uttara tidak merasa bahagia di rumah suaminya. Iapun bercerita kepada ayahnya, Punna, “Ayah, mengapa ayah mengurung saya di kandang ini ? Di sini saya tidak melihat para bhikkhu dan saya tidak memiliki kesempatan berdana kepada para bhikkhu.”

Punna menjadi menyesal dan ia segera memberi uang sebesar 15.000 kepada Uttara. Setelah mendapat ijin dari suaminya, Uttara menggunakan uangnya untuk menyewa seorang wanita untuk menggantikan dirinya memenuhi kebutuhan suaminya. Akhirnya ditetapkan bahwa Sirima, seorang pelacur yang sangat cantik dan terkenal, menggantikannya sebagai seorang istri selama 15 hari.

Selama waktu itu, Uttara memberikan dana makanan kepada Sang Buddha dan para bhikkhu. Pada hari ke lima belas, saat ia sibuk menyiapkan makanan di dapur, suaminya melihat dari balik jendela kamar dan tersenyum seraya bergumam pada dirinya sendiri, “Betapa bodohnya ia. Dia tak tahu cara bersenang-senang. Dia selalu menyibukkan diri dengan upacara pemberian dana.”

Sirima melihat suami Uttara tersenyum pada Uttara, ia menjadi sangat cemburu pada Uttara, ia lupa bahwa dirinya hanya sebagai istri pengganti yang dibayar. Menjadi tak terkendali, segera Sirima pergi ke dapur dan mengambil sesendok besar mentega panas dengan maksud mengguyurkannya di kepala Uttara. Uttara melihatnya datang, namun ia tidak memiliki maksud buruk pada Sirima. Ia menyadari, berkat Sirimalah ia dapat mendengarkan Dhamma, berdana makanan, dan berbuat kebaikan lainnya, sehingga ia merasa berterima kasih pada Sirima.

Tiba-tiba ia menyadari bahwa Sirima datang mendekat dan hendak menuangkan mentega panas ke arahnya, iapun berseru, “Bila aku memiliki maksud buruk terhadap Sirima, biarlah mentega panas ini melukaiku, tapi bila aku tidak memiliki maksud buruk padanya, mentega panas ini tak akan melukaiku.”

Karena Uttara tidak memiliki maksud buruk terhadap Sirima, mentega panas yang dituang di kepalanya hanya terasa bagai air dingin. Sirima berpikir pasti mentega itu telah menjadi dingin saat dituangkan, maka ia bermaksud mengambil mentega panas yang lain. Saat hendak menuangkan mentega panas tersebut, pelayan-pelayan Uttara menyerang dan memukulnya keras-keras. Uttara menghentikan para pelayannya dan menyuruh mereka mengobati luka Sirima dengan balsam.

Akhirnya Sirima teringat akan kedudukannya yang sebenarnya, dan ia menyesal bahwa ia telah melakukan kesalahan terhadap Uttara, dan meminta Uttara mengampuninya. Uttarapun menjawab, “Aku memiliki seorang ayah. Aku harus bertanya kepadanya apakah aku harus menerima permintaan maafmu.” Sirima berkata bahwa ia siap pergi memohon pengampunan pada Punna, ayah Uttara.

Uttara menjelaskan padanya, “Sirima, saat aku mengatakan ‘ayahku’, maksud saya bukan ayahku yang sebenarnya, yang membawaku pada rantai kelahiran kembali ini. Yang kumaksud ‘ayahku’ adalah Sang Buddha, yang telah menolongku memotong rantai kelahiran kembali, yang telah mengajariku Dhamma, kebenaran sejati.”

Sirima pun memohon untuk bertemu dengan Sang Buddha. Sehingga pada hari berikutnya direncanakan Sirima akan menyerahkan dana makanan kepada Sang Buddha dan para bhikkhu.

Setelah bersantap, Sang Buddha diberitahu perihal Sirima dan Uttara. Kemudian Sirima mengakui bahwa ia telah berbuat kesalahan terhadap Uttara dan memohon Sang Buddha apakah ia dapat dimaafkan, karena jika tidak, Uttara tidak akan memaafkannya. Kemudian Sang Buddha bertanya kepada Uttara bagaimana perasaannya saat Sirima menyiramkan mentega panas ke arahnya.

Uttara pun menjawab, “Bhante, karena saya telah berhutang budi pada Sirima, saya tetap tidak naik darah, tidak memiliki maksud buruk padanya. Saya selalu memancarkan cinta saya kepadanya.”

Lalu Sang Buddha berkata “Bagus, bagus, Uttara! Dengan tidak memiliki maksud jahat, kau telah mengatasi mereka yang berbuat kesalahan padamu. Dengan tidak melukai, kau dapat mengatasi mereka yang melukaimu. Dengan bermurah hati kau dapat mengatasi orang kikir, dengan berbicara benar kau dapat mengatasi mereka yang berbohong.”

Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 223 berikut :

Kalahkan kemarahan dengan cinta kasih
dan kalahkan kejahatan dengan kebajikan.
Kalahkan kekikiran dengan kemurahan hati,
dan kalahkan kebohongan dengan kejujuran.

Sirima dan lima ratus wanita mencapai tingkat kesucian sotapatti setelah khotbah Dhamma itu berakhir.
« Last Edit: 07 July 2013, 04:03:48 PM by bluppy »

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Serangan teroris di Bodhgaya
« Reply #1 on: 07 July 2013, 04:10:12 PM »
wah jatahnya si belut provokateur diambil sama sis bluppy

Offline Shasika

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.152
  • Reputasi: 101
  • Gender: Female
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Serangan teroris di Bodhgaya
« Reply #2 on: 07 July 2013, 04:37:24 PM »
Hari ada ada 9 ledakan bom di kota Bodhgaya, ada beberapa bom yang meledak di dalam kompleks Mahabodhi Vihara, tempat Sang Buddha mencapai penerangan sempurna di bawah Pohon Bodhi. Dua bhikkhu terluka, tetapi tidak ada korban jiwa.

http://indiatoday.intoday.in/story/serial-blasts-bodhgaya-in-bihar-mahabodhi-temple/1/287300.html

Dhammapada 3.(223)   
Kalahkan kemarahan dengan cinta kasih
dan kalahkan kejahatan dengan kebajikan.
Kalahkan kekikiran dengan kemurahan hati,
dan kalahkan kebohongan dengan kejujuran.

Cerita terjadinya syair ini...
Spoiler: ShowHide

Kisah Uttara Seorang Umat Awam

Uttara adalah putri dari Punna, seorang buruh tani yang bekerja pada pria kaya bernama Sumana di Rajagaha. Suatu hari, Punna dan istrinya berdana makanan kepada Sariputta Thera di saat beliau baru saja mencapai keadaan pencerapan mental yang dalam (nirodha sampatti). Sebagai akibat dari perbuatan baik itu, mereka mendadak menjadi kaya. Punna menemukan emas di tanah yang ia bajak, dan secara resmi raja menyatakan Punna sebagai seorang bankir yang besar.

Pada suatu kesempatan, Punna sekeluarga berdana makanan kepada Sang Buddha dan para bhikkhu selama tujuh hari, dan pada hari ketujuh, setelah mendengarkan khotbah Sang Buddha, mereka sekeluarga mencapai tingkat kesucian sotapatti.

Kemudian Uttara, putri Punna menikah dengan anak Sumana. Keluarga Sumana bukan keluarga Buddhis, sehingga Uttara tidak merasa bahagia di rumah suaminya. Iapun bercerita kepada ayahnya, Punna, “Ayah, mengapa ayah mengurung saya di kandang ini ? Di sini saya tidak melihat para bhikkhu dan saya tidak memiliki kesempatan berdana kepada para bhikkhu.”

Punna menjadi menyesal dan ia segera memberi uang sebesar 15.000 kepada Uttara. Setelah mendapat ijin dari suaminya, Uttara menggunakan uangnya untuk menyewa seorang wanita untuk menggantikan dirinya memenuhi kebutuhan suaminya. Akhirnya ditetapkan bahwa Sirima, seorang pelacur yang sangat cantik dan terkenal, menggantikannya sebagai seorang istri selama 15 hari.

Selama waktu itu, Uttara memberikan dana makanan kepada Sang Buddha dan para bhikkhu. Pada hari ke lima belas, saat ia sibuk menyiapkan makanan di dapur, suaminya melihat dari balik jendela kamar dan tersenyum seraya bergumam pada dirinya sendiri, “Betapa bodohnya ia. Dia tak tahu cara bersenang-senang. Dia selalu menyibukkan diri dengan upacara pemberian dana.”

Sirima melihat suami Uttara tersenyum pada Uttara, ia menjadi sangat cemburu pada Uttara, ia lupa bahwa dirinya hanya sebagai istri pengganti yang dibayar. Menjadi tak terkendali, segera Sirima pergi ke dapur dan mengambil sesendok besar mentega panas dengan maksud mengguyurkannya di kepala Uttara. Uttara melihatnya datang, namun ia tidak memiliki maksud buruk pada Sirima. Ia menyadari, berkat Sirimalah ia dapat mendengarkan Dhamma, berdana makanan, dan berbuat kebaikan lainnya, sehingga ia merasa berterima kasih pada Sirima.

Tiba-tiba ia menyadari bahwa Sirima datang mendekat dan hendak menuangkan mentega panas ke arahnya, iapun berseru, “Bila aku memiliki maksud buruk terhadap Sirima, biarlah mentega panas ini melukaiku, tapi bila aku tidak memiliki maksud buruk padanya, mentega panas ini tak akan melukaiku.”

Karena Uttara tidak memiliki maksud buruk terhadap Sirima, mentega panas yang dituang di kepalanya hanya terasa bagai air dingin. Sirima berpikir pasti mentega itu telah menjadi dingin saat dituangkan, maka ia bermaksud mengambil mentega panas yang lain. Saat hendak menuangkan mentega panas tersebut, pelayan-pelayan Uttara menyerang dan memukulnya keras-keras. Uttara menghentikan para pelayannya dan menyuruh mereka mengobati luka Sirima dengan balsam.

Akhirnya Sirima teringat akan kedudukannya yang sebenarnya, dan ia menyesal bahwa ia telah melakukan kesalahan terhadap Uttara, dan meminta Uttara mengampuninya. Uttarapun menjawab, “Aku memiliki seorang ayah. Aku harus bertanya kepadanya apakah aku harus menerima permintaan maafmu.” Sirima berkata bahwa ia siap pergi memohon pengampunan pada Punna, ayah Uttara.

Uttara menjelaskan padanya, “Sirima, saat aku mengatakan ‘ayahku’, maksud saya bukan ayahku yang sebenarnya, yang membawaku pada rantai kelahiran kembali ini. Yang kumaksud ‘ayahku’ adalah Sang Buddha, yang telah menolongku memotong rantai kelahiran kembali, yang telah mengajariku Dhamma, kebenaran sejati.”

Sirima pun memohon untuk bertemu dengan Sang Buddha. Sehingga pada hari berikutnya direncanakan Sirima akan menyerahkan dana makanan kepada Sang Buddha dan para bhikkhu.

Setelah bersantap, Sang Buddha diberitahu perihal Sirima dan Uttara. Kemudian Sirima mengakui bahwa ia telah berbuat kesalahan terhadap Uttara dan memohon Sang Buddha apakah ia dapat dimaafkan, karena jika tidak, Uttara tidak akan memaafkannya. Kemudian Sang Buddha bertanya kepada Uttara bagaimana perasaannya saat Sirima menyiramkan mentega panas ke arahnya.

Uttara pun menjawab, “Bhante, karena saya telah berhutang budi pada Sirima, saya tetap tidak naik darah, tidak memiliki maksud buruk padanya. Saya selalu memancarkan cinta saya kepadanya.”

Lalu Sang Buddha berkata “Bagus, bagus, Uttara! Dengan tidak memiliki maksud jahat, kau telah mengatasi mereka yang berbuat kesalahan padamu. Dengan tidak melukai, kau dapat mengatasi mereka yang melukaimu. Dengan bermurah hati kau dapat mengatasi orang kikir, dengan berbicara benar kau dapat mengatasi mereka yang berbohong.”

Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 223 berikut :

Kalahkan kemarahan dengan cinta kasih
dan kalahkan kejahatan dengan kebajikan.
Kalahkan kekikiran dengan kemurahan hati,
dan kalahkan kebohongan dengan kejujuran.

Sirima dan lima ratus wanita mencapai tingkat kesucian sotapatti setelah khotbah Dhamma itu berakhir.


Semoga hal ini tidak merembet kemana2 sehingga tidak perlu lagi ada korban.
I'm an ordinary human only

Offline Sunya

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 876
  • Reputasi: -16
  • Nothing, but your perception ONLY
Re: Serangan teroris di Bodhgaya
« Reply #3 on: 07 July 2013, 05:40:50 PM »
wah jatahnya si belut provokateur diambil sama sis bluppy

Mungkin Anda yang provokator, karena selalu menghubungkan konflik sosial dan kriminalitas dengan agama. Komentar provokatif Anda dibawa dari satu topik ke topik lainnya, didukung oleh rekan setaraf pemahaman Anda tentang peristiwa sosial.

tumben ... bukan soal politik Islam vs Buddhist

ini kan cuma pengecoh aja, tuh di sebelah udah dibuat lagi thread Islam vs Buddhis... :))

Usia tidak berbanding lurus dengan kebijaksanaan.
Demikian status senior di sebuah forum tidak menjamin kedewasaan berpikir dan berkomentar.

Sadhu, sadhu, sadhu... semoga semua makhluk tercerahkan dan berbahagia.  _/\_

Offline Shasika

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.152
  • Reputasi: 101
  • Gender: Female
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Serangan teroris di Bodhgaya
« Reply #4 on: 07 July 2013, 05:53:45 PM »
wah jatahnya si belut provokateur diambil sama sis bluppy
 
Mungkin Anda yang provokator, karena selalu menghubungkan konflik sosial dan kriminalitas dengan agama. Komentar provokatif Anda dibawa dari satu topik ke topik lainnya, didukung oleh rekan setaraf pemahaman Anda tentang peristiwa sosial.
 
tumben ... bukan soal politik Islam vs Buddhist
 
ini kan cuma pengecoh aja, tuh di sebelah udah dibuat lagi thread Islam vs Buddhis...
 
Usia tidak berbanding lurus dengan kebijaksanaan.
 Demikian status senior di sebuah forum tidak menjamin kedewasaan berpikir dan berkomentar.
 
 Sadhu, sadhu, sadhu... semoga semua makhluk tercerahkan dan berbahagia.
 

Saya tidak mengerti, adakah disini bro Indra menyebut nama anda ?
I'm an ordinary human only

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Serangan teroris di Bodhgaya
« Reply #5 on: 07 July 2013, 06:23:48 PM »
Mungkin Anda yang provokator, karena selalu menghubungkan konflik sosial dan kriminalitas dengan agama. Komentar provokatif Anda dibawa dari satu topik ke topik lainnya, didukung oleh rekan setaraf pemahaman Anda tentang peristiwa sosial.


buktikan bahwa saya pernah menghubungkan konflik sosial dan kriminalitas dengan agama. ayo, tunjukkkan bahwa anda adalah seorang manusia terhormat dan bukan belut melalui pertanggungjawaban atas tuduhan anda itu.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Serangan teroris di Bodhgaya
« Reply #6 on: 07 July 2013, 06:24:52 PM »
Usia tidak berbanding lurus dengan kebijaksanaan.
 Demikian status senior di sebuah forum tidak menjamin kedewasaan berpikir dan berkomentar.
 
 Sadhu, sadhu, sadhu... semoga semua makhluk tercerahkan dan berbahagia.
 


Saya tidak mengerti, adakah disini bro Indra menyebut nama anda ?

Sis, itu artinya ybs mengakui kebelutannya

Offline The Ronald

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.231
  • Reputasi: 89
  • Gender: Male
Re: Serangan teroris di Bodhgaya
« Reply #7 on: 07 July 2013, 06:27:12 PM »
biasa...permainan presepsi bahwa itu "aku"

btw..kata mungkin anda yg provokator..adalah masih kira2... kok kesimpulannya jd ketegasan.
...

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Serangan teroris di Bodhgaya
« Reply #8 on: 07 July 2013, 07:11:39 PM »
biasa...permainan presepsi bahwa itu "aku"

btw..kata mungkin anda yg provokator..adalah masih kira2... kok kesimpulannya jd ketegasan.

kata "provokator"nya memang mungkin, tapi alasannya tidak. Dan bukan provokatornya yg gue permasalahkan, melainkan tuduhan yg terkandung dalam alasannya itu.
« Last Edit: 07 July 2013, 07:22:10 PM by Indra »

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Serangan teroris di Bodhgaya
« Reply #9 on: 07 July 2013, 08:02:30 PM »
wah jatahnya si belut provokateur diambil sama sis bluppy

mungkin keduluan sis bluppy
harusnya memang 'jatah' si belut =))
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline will_i_am

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.163
  • Reputasi: 155
  • Gender: Male
Re: Serangan teroris di Bodhgaya
« Reply #10 on: 07 July 2013, 09:18:09 PM »
Usia tidak berbanding lurus dengan kebijaksanaan.
Demikian status senior di sebuah forum tidak menjamin kedewasaan berpikir dan berkomentar.

Sadhu, sadhu, sadhu... semoga semua makhluk tercerahkan dan berbahagia.  _/\_
syukurlah reputasi anda berbanding lurus dengan kebijaksanaan anda... ^:)^ ^:)^ ^:)^
« Last Edit: 07 July 2013, 09:20:40 PM by will_i_am »
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

Offline CintaViolet

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 536
  • Reputasi: 21
  • Gender: Female
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Serangan teroris di Bodhgaya
« Reply #11 on: 07 July 2013, 09:23:19 PM »
kok komennya gak nyambung semua yaa ama topiknya??  :whistle:


duuhh serem deh liat gambar2 di link nya..
yang masih kecil2nya kasian...
untung gak pada luka...
*liat gambarnya doank, pusing baca bhasa inggris berita*  ;D

Offline Sunyata

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.082
  • Reputasi: 52
Re: Serangan teroris di Bodhgaya
« Reply #12 on: 08 July 2013, 01:04:46 AM »
sumber

Quote
GAYA: Terror struck the temple  town of Bodh Gaya in Bihar, as  nine serial explosions rocked the  Mahabodhi Temple complex on  Sunday morning.
Two tourists, including a monk  from Myanmar, have been  injured in the blasts. The injured  are being treated at the Anugrah Narain Magadh Medical College  hospital.

Union home secretary Anil  Goswami confirmed that the  Bodh Gaya blasts were a terror  attack.

Bihar Police suspect the  involvement of Indian  Mujahideen in the temple blasts.

Bihar chief minister Nitish Kumar strongly condemned the serial  blasts in and around the temple  and demanded deployment of  the Central Industrial Security  Force (CISF) to protect the world famous Buddhist shrine.

"The serial blasts deserve  strongest condemnation in  strongest possible words as the  perpetrators targeted the place  of religious faith of crores of  people with an aim to create  fear among them," he told  reporters after inspecting the  blast sites at the Mahabodhi  temple and surrounding areas in Gaya district with senior civil and  police officials.

The chief minister said that the  NIA and local police will probe  the incident and expose the  conspiracy and designs of those  behind the attack.

Kumar, however, dismissed  suggestions that there was any  security lapse and said adequate  precautionary measures were  taken to beef up security  measures at the Mahabodhi  temple and surrounding areas in the wake of intelligence inputs.

Nitish arrived at Bodh Gaya by a  helicopter from Patna with chief  secretary AK Sinha and director  general of police (DGP)  Abhayanand.

He visited the Mahabodhi temple and took a first-hand stock of  situation at the blast sites.

BJP activists led by former  minister Prem Kumar greeted  Nitish Kumar with 'go back'  slogans outside the temple main  gate.

JD(U) workers present there  raised pro-Nitish slogans and  countered the protesting BJP  workers.
According to Gaya Police, the  blasts took place in quick  succession between 5.30am and  6am in the temple complex and  near the Mahabodhi tree.

One of the blasts took place just  under the enlightenment tree  causing partial damage to the  Buddha footprints in the shrine  premises.

Four blasts took place inside the  shrine premises, while another  three blasts took place in the  Tregar monastery premises. The  Tregar monastery belongs to the Karmapa, the second most  important spiritual leader.

One blast each took place at the great Buddha statue and a bus  parked on the Sujata bypass.

Arvind Singh, a member of  Mahabodhi Temple Management Commitee said two other bombs, one near the 80 feet statue and  one at bus stand have been  defused.

Cops have sealed the entry  routes to the shrine. A NIA team  is expected to arrive shortly for  the probe.

"A team of NIA officers is coming to Bodh Gaya from Kolkata,"  DIG special branch Parasnath  said.

The DIG said, "The sanctum  sanctorum of the Mahabodhi  Temple is intact. The temple  premises have been sanitised."

The secretary of the Bodh Gaya  committee Dorji said, "There  were four blasts inside the  temple premises. Fortunately,  there was no damage to the  Bodhi Tree or the main temple  structure."

"In the first blast which took  place near the Bodhi tree, a  table was blown up because of  which two persons were injured.  The second blast, I think, was  inside the enclosure where  books were kept. The furniture  was damaged but there was no  damage to the monuments or  statues," he said.

Asked about the nature of  explosives used, S K Bharadwaj,  ADG (Law and Order) said they  were low intensity time bombs.

He said, "We got information  about six-seven months back  that there may be a terror attack on the Mahabodhi temple. After  that we had beefed up secuirty  and deployed extra forces".

Bodh Gaya Buddhist temple,  around 10 km from Gaya and  100 km from capital Patna, is  world famous. Lord Buddha had  attained enlightenment here  under the Mahabodhi tree in the temple premises.

Tibetan spiritual leader the Dalai  Lama makes frequent trips to  Bodh Gaya and Sri Lankan  President Mahinda Rajapaksa had visited it six months back. A total  of 52 countries have established  their monasteries here.

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Serangan teroris di Bodhgaya
« Reply #13 on: 08 July 2013, 05:42:03 AM »
syukurlah reputasi anda berbanding lurus dengan kebijaksanaan anda... ^:)^ ^:)^ ^:)^

kata si 'belut' tidak permasalahkan reputasinya di DC, tapi sering mengeluh jika tulisannya menggerus reputasinya  ^-^
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline Sunya

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 876
  • Reputasi: -16
  • Nothing, but your perception ONLY
Re: Serangan teroris di Bodhgaya
« Reply #14 on: 08 July 2013, 09:03:46 AM »
Saya tidak mengerti, adakah disini bro Indra menyebut nama anda ?

Pernahkah saya menyatakan bahwa beliau menyebut nama saya?  ???

Offline Sunya

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 876
  • Reputasi: -16
  • Nothing, but your perception ONLY
Re: Serangan teroris di Bodhgaya
« Reply #15 on: 08 July 2013, 09:06:05 AM »
buktikan bahwa saya pernah menghubungkan konflik sosial dan kriminalitas dengan agama. ayo, tunjukkkan bahwa anda adalah seorang manusia terhormat dan bukan belut melalui pertanggungjawaban atas tuduhan anda itu.

Apa tulisan Anda di atas belum jelas, menyebutkan Islam vs Buddhist? Itu sudah fakta, bukan lagi tuduhan.

Semoga berbahagia.  _/\_

Offline Sunya

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 876
  • Reputasi: -16
  • Nothing, but your perception ONLY
Re: Serangan teroris di Bodhgaya
« Reply #16 on: 08 July 2013, 09:08:43 AM »
 _/\_

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: Serangan teroris di Bodhgaya
« Reply #17 on: 08 July 2013, 09:22:38 AM »
Apa tulisan Anda di atas belum jelas, menyebutkan Islam vs Buddhist? Itu sudah fakta, bukan lagi tuduhan.

Semoga berbahagia.  _/\_

tulisan dewata indra
1. buktikan bahwa saya pernah menghubungkan konflik sosial dan kriminalitas dengan agama.

2. ayo, tunjukkkan bahwa anda adalah seorang manusia terhormat dan bukan belut melalui pertanggungjawaban atas tuduhan anda itu.

pertanyaan
1. bagian mana dari 2 item tulian dewata indra yg mengulas "menyebutkan Islam vs Buddhist?"

2. dimana letak fakta atas tuduhan anda ?

makin lama, sy makin bingung dgn pola pikir anda yg (maaf) agak dangkal... ini pendapat pribadi sy loh ya...

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: Serangan teroris di Bodhgaya
« Reply #18 on: 08 July 2013, 09:24:28 AM »
Hari ada ada 9 ledakan bom di kota Bodhgaya, ada beberapa bom yang meledak di dalam kompleks Mahabodhi Vihara, tempat Sang Buddha mencapai penerangan sempurna di bawah Pohon Bodhi. Dua bhikkhu terluka, tetapi tidak ada korban jiwa.

http://indiatoday.intoday.in/story/serial-blasts-bodhgaya-in-bihar-mahabodhi-temple/1/287300.html

Dhammapada 3.(223)    
Kalahkan kemarahan dengan cinta kasih
dan kalahkan kejahatan dengan kebajikan.
Kalahkan kekikiran dengan kemurahan hati,
dan kalahkan kebohongan dengan kejujuran.

Cerita terjadinya syair ini...
Spoiler: ShowHide

Kisah Uttara Seorang Umat Awam

Uttara adalah putri dari Punna, seorang buruh tani yang bekerja pada pria kaya bernama Sumana di Rajagaha. Suatu hari, Punna dan istrinya berdana makanan kepada Sariputta Thera di saat beliau baru saja mencapai keadaan pencerapan mental yang dalam (nirodha sampatti). Sebagai akibat dari perbuatan baik itu, mereka mendadak menjadi kaya. Punna menemukan emas di tanah yang ia bajak, dan secara resmi raja menyatakan Punna sebagai seorang bankir yang besar.

Pada suatu kesempatan, Punna sekeluarga berdana makanan kepada Sang Buddha dan para bhikkhu selama tujuh hari, dan pada hari ketujuh, setelah mendengarkan khotbah Sang Buddha, mereka sekeluarga mencapai tingkat kesucian sotapatti.

Kemudian Uttara, putri Punna menikah dengan anak Sumana. Keluarga Sumana bukan keluarga Buddhis, sehingga Uttara tidak merasa bahagia di rumah suaminya. Iapun bercerita kepada ayahnya, Punna, “Ayah, mengapa ayah mengurung saya di kandang ini ? Di sini saya tidak melihat para bhikkhu dan saya tidak memiliki kesempatan berdana kepada para bhikkhu.”

Punna menjadi menyesal dan ia segera memberi uang sebesar 15.000 kepada Uttara. Setelah mendapat ijin dari suaminya, Uttara menggunakan uangnya untuk menyewa seorang wanita untuk menggantikan dirinya memenuhi kebutuhan suaminya. Akhirnya ditetapkan bahwa Sirima, seorang pelacur yang sangat cantik dan terkenal, menggantikannya sebagai seorang istri selama 15 hari.

Selama waktu itu, Uttara memberikan dana makanan kepada Sang Buddha dan para bhikkhu. Pada hari ke lima belas, saat ia sibuk menyiapkan makanan di dapur, suaminya melihat dari balik jendela kamar dan tersenyum seraya bergumam pada dirinya sendiri, “Betapa bodohnya ia. Dia tak tahu cara bersenang-senang. Dia selalu menyibukkan diri dengan upacara pemberian dana.”

Sirima melihat suami Uttara tersenyum pada Uttara, ia menjadi sangat cemburu pada Uttara, ia lupa bahwa dirinya hanya sebagai istri pengganti yang dibayar. Menjadi tak terkendali, segera Sirima pergi ke dapur dan mengambil sesendok besar mentega panas dengan maksud mengguyurkannya di kepala Uttara. Uttara melihatnya datang, namun ia tidak memiliki maksud buruk pada Sirima. Ia menyadari, berkat Sirimalah ia dapat mendengarkan Dhamma, berdana makanan, dan berbuat kebaikan lainnya, sehingga ia merasa berterima kasih pada Sirima.

Tiba-tiba ia menyadari bahwa Sirima datang mendekat dan hendak menuangkan mentega panas ke arahnya, iapun berseru, “Bila aku memiliki maksud buruk terhadap Sirima, biarlah mentega panas ini melukaiku, tapi bila aku tidak memiliki maksud buruk padanya, mentega panas ini tak akan melukaiku.”

Karena Uttara tidak memiliki maksud buruk terhadap Sirima, mentega panas yang dituang di kepalanya hanya terasa bagai air dingin. Sirima berpikir pasti mentega itu telah menjadi dingin saat dituangkan, maka ia bermaksud mengambil mentega panas yang lain. Saat hendak menuangkan mentega panas tersebut, pelayan-pelayan Uttara menyerang dan memukulnya keras-keras. Uttara menghentikan para pelayannya dan menyuruh mereka mengobati luka Sirima dengan balsam.

Akhirnya Sirima teringat akan kedudukannya yang sebenarnya, dan ia menyesal bahwa ia telah melakukan kesalahan terhadap Uttara, dan meminta Uttara mengampuninya. Uttarapun menjawab, “Aku memiliki seorang ayah. Aku harus bertanya kepadanya apakah aku harus menerima permintaan maafmu.” Sirima berkata bahwa ia siap pergi memohon pengampunan pada Punna, ayah Uttara.

Uttara menjelaskan padanya, “Sirima, saat aku mengatakan ‘ayahku’, maksud saya bukan ayahku yang sebenarnya, yang membawaku pada rantai kelahiran kembali ini. Yang kumaksud ‘ayahku’ adalah Sang Buddha, yang telah menolongku memotong rantai kelahiran kembali, yang telah mengajariku Dhamma, kebenaran sejati.”

Sirima pun memohon untuk bertemu dengan Sang Buddha. Sehingga pada hari berikutnya direncanakan Sirima akan menyerahkan dana makanan kepada Sang Buddha dan para bhikkhu.

Setelah bersantap, Sang Buddha diberitahu perihal Sirima dan Uttara. Kemudian Sirima mengakui bahwa ia telah berbuat kesalahan terhadap Uttara dan memohon Sang Buddha apakah ia dapat dimaafkan, karena jika tidak, Uttara tidak akan memaafkannya. Kemudian Sang Buddha bertanya kepada Uttara bagaimana perasaannya saat Sirima menyiramkan mentega panas ke arahnya.

Uttara pun menjawab, “Bhante, karena saya telah berhutang budi pada Sirima, saya tetap tidak naik darah, tidak memiliki maksud buruk padanya. Saya selalu memancarkan cinta saya kepadanya.”

Lalu Sang Buddha berkata “Bagus, bagus, Uttara! Dengan tidak memiliki maksud jahat, kau telah mengatasi mereka yang berbuat kesalahan padamu. Dengan tidak melukai, kau dapat mengatasi mereka yang melukaimu. Dengan bermurah hati kau dapat mengatasi orang kikir, dengan berbicara benar kau dapat mengatasi mereka yang berbohong.”

Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 223 berikut :

Kalahkan kemarahan dengan cinta kasih
dan kalahkan kejahatan dengan kebajikan.
Kalahkan kekikiran dengan kemurahan hati,
dan kalahkan kebohongan dengan kejujuran.

Sirima dan lima ratus wanita mencapai tingkat kesucian sotapatti setelah khotbah Dhamma itu berakhir.


sis bluppy hanya menulis teroris tanpa menyebut suatu agama... hmmm... klo sarang teroris di habisi, pasti dah para pengikut reseq demo di jln jd provokator...

Offline Sunya

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 876
  • Reputasi: -16
  • Nothing, but your perception ONLY
Re: Serangan teroris di Bodhgaya
« Reply #19 on: 08 July 2013, 09:56:33 AM »
tulisan dewata indra
1. buktikan bahwa saya pernah menghubungkan konflik sosial dan kriminalitas dengan agama.

2. ayo, tunjukkkan bahwa anda adalah seorang manusia terhormat dan bukan belut melalui pertanggungjawaban atas tuduhan anda itu.

pertanyaan
1. bagian mana dari 2 item tulian dewata indra yg mengulas "menyebutkan Islam vs Buddhist?"

2. dimana letak fakta atas tuduhan anda ?

makin lama, sy makin bingung dgn pola pikir anda yg (maaf) agak dangkal... ini pendapat pribadi sy loh ya...

Saya tidak menulis bahwa yang Anda sebut dewa itu mengulas Islam vs Buddhist, justru Islam vs Buddhist adalah jawaban saya atas permintaan pembuktiannya bahwa ia menghubungkan konflik sosial dan kriminalitas dengan agama. Fakta ia pernah menulis Islam vs Buddhist, itu tidak dapat disanggah. Saya tidak menyatakan ada fakta atas tuduhan, karena saya tidak pernah menuduh, hanya menyajikan fakta. Demikian semoga jelas.

Salam.  _/\_

Offline Sunya

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 876
  • Reputasi: -16
  • Nothing, but your perception ONLY
Re: Serangan teroris di Bodhgaya
« Reply #20 on: 08 July 2013, 09:59:52 AM »
makin lama, sy makin bingung dgn pola pikir anda yg (maaf) agak dangkal... ini pendapat pribadi sy loh ya...

Saya tidak perlu menggunakan komentar bersifat personal, untuk menguatkan argumen saya. Bagi saya semua anggota forum sederajat, tidak ada istilah dewa, belut, ataupun orang berpola pikir dangkal. Kecuali bila berforum sudah kehilangan etika, maka silakan teruskan pola berdiskusi seperti ini, saya (maaf) kurang bisa mengikuti.

Semoga dimengerti.

Salam.  _/\_

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: Serangan teroris di Bodhgaya
« Reply #21 on: 08 July 2013, 10:27:41 AM »
sebenarnya hal simple tp di perumit oleh anda, jk anda tidak berlagak paling hebat/benar/bijak dan paling religius dibanding lain serta tidak bs menerima pendapat orang lain tp minta pendapat anda harus diterima mentah2, maka sy yakin tidak ada asumsi buruk terhadap anda.

belut itu hanya julukan untuk orang yg suka berkelit dalam diskusi atau simple nya sering lari dari topik yg di bahas atau klo ngomong ngalur ngidul... bukan berarti anda belut sungguhan, tp jk anda merasa demikian, ya tidak tau lagi.

dangkal itu menunjukan begitu sempit nya pola pikir, sedikit2 curiga terhadap orang lain, merasa orang lain selalu menyalahkan/menyudutkan, sebutan dewa/belut dianggap sebagai julukan yg wajar/pantas ini adalah tanda anda tidak memiliki sense of humor sama sekali...

semoga anda tidak termasuk dalam kategori yg sy katakan...
« Last Edit: 08 July 2013, 10:29:34 AM by dato' tono »

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Serangan teroris di Bodhgaya
« Reply #22 on: 08 July 2013, 11:19:12 AM »
Apa tulisan Anda di atas belum jelas, menyebutkan Islam vs Buddhist? Itu sudah fakta, bukan lagi tuduhan.

Semoga berbahagia.  _/\_

"islam vs buddhist" adalah kebiasaan postingan anda, dan adalah fakta, tapi saya belum melihat bukti adanya postingan saya yg menghubungkan  konflik sosial dan kriminalitas dengan agama.

"islam vs buddhist" dibaca "islam" versus "buddhis", ini adalah suatu kalimat perbandingan antara islam dan buddhis, dan bukan bukti bahwa ada hubungan konflik sosial dan kriminalitas dengan agama dalam frasa itu. Coba lagi, WAHAI BELUT TOLOL BERSEL TUNGGAL. setidaknya buktikanlah bahwa BELUT JUGA PUNYA OTAK

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Serangan teroris di Bodhgaya
« Reply #23 on: 08 July 2013, 11:21:39 AM »
Apa tulisan Anda di atas belum jelas, menyebutkan Islam vs Buddhist? Itu sudah fakta, bukan lagi tuduhan.

Semoga berbahagia.  _/\_

TOLONG DIJAWAB YA WAHAI BELUT TOLOL TAK BEROTAK, BAGAIMANA ANDA MENGINTERPRETASIKAN "ISLAM VS BUDDHIST" MENJADI "HUBUNGAN  KONFLIK SOSIAL DAN KRIMINALITAS DENGAN AGAMA".

Offline cumi polos

  • Sebelumnya: Teko
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.130
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
  • mohon transparansinya
Re: Serangan teroris di Bodhgaya
« Reply #24 on: 08 July 2013, 01:22:05 PM »
Saya tidak perlu menggunakan komentar bersifat personal, untuk menguatkan argumen saya. Bagi saya semua anggota forum sederajat, tidak ada istilah dewa, belut, ataupun orang berpola pikir dangkal. Kecuali bila berforum sudah kehilangan etika, maka silakan teruskan pola berdiskusi seperti ini, saya (maaf) kurang bisa mengikuti.

Semoga dimengerti.

Salam.  _/\_

moderator termasuk anggota apa kagak ya ? bagaimana juga ada yg disebut suhu, tuhan... adakah penyebab sebuah forum kelihangan etika ? mohon transparansinya ya....

belut ?....ohh yg itu... :P :P
merryXmas n happyNewYYYY 2018

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: Serangan teroris di Bodhgaya
« Reply #25 on: 08 July 2013, 07:19:09 PM »
Back to Topik deh, ga penting bahas belut kelewat sempurna satu itu...


Ledakan Terjadi di Tempat Suci Budha India, 2 Orang Luka


Serangan bom di tempat suci Budha, Bodhgaya, tempat Sang Budha menerima pencerahan.

Pemerintah India meningkatkan keamanan di seputar tempat suci Budha di seluruh negara setelah terjadi serangkaian bom.

Paling tidak dua orang terluka akibat sembilan ledakan di kompleks kuil Mahobodi, tempat Sang Budha dipercaya menerima pencerahan di bawah pohon bodhi di negara bagian Bihar.

Belum ada yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.

Namun sejumlah laporan mengutip media India yang melaporkan kelompok militan Islamis pernah mengancam akan meyerang tempat suci itu.

Para pemuka Budha, termasuk Dalai Lama, mengecam ledakan itu.


Serangan teror


Polisi menggambarkan bom yang digunakan adalah peledak dengan pengatur waktu.

Jendela dan satu pintu di kompleks tempat suci itu rusak.

Pemerintah India menggambarkan ledakan sebagai serangan teror.

Polisi mengatakan tidak ada kerusakan atas pohon bodhi, tempat Sidharta Gautama melakukan pencerahan pada abad ke-5 atau ke-6 SM.

Saat ini terdapat sekitar 376 juta pemeluk Budha di seluruh dunia.

Sumber: detik.com

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: Serangan teroris di Bodhgaya
« Reply #26 on: 08 July 2013, 07:44:12 PM »
   Kuil Mahabodhi diserang ledakan bom

Sembilan bom berdaya ledak rendah kemarin menghantam Kuil Mahabodhi di Bodh Gaya, di Negara Bagian Bihar, sebelah utara India. Serangan yang baru pertama kali terjadi di tempat di mana Siddharta Gautama mencapai pencerahan dan menjadi Buddha itu telah melukai seorang warga Tibet dan seorang warga Myanmar yang sedang bermeditasi.

Surat kabar the Indian Express melaporkan, Senin (8/7), struktur kuil dikabarkan tidak rusak dalam insiden serangan itu. Sementara tiga bom masih aktif kemudian berhasil dijinakkan yang berada di dekat kuil.

Empat bom yang meledak di dalam kompleks Kuil Mahabodhi diletakkan di kedua sisi bangunan. Ledakan pertama terjadi di dekat Pohon Bodhi, tempat di mana Buddha Gautama bersemedi dan memperoleh pencerahan, pada pukul 05.25 waktu setempat sesuai rekaman kamera CCTV.

Namun, dua menit kemudian, tiga bom kembali meledak, di Candi Maa Tara yang terletak di depan pintu masuk kuil, di dekat pohon pipal yang menuju ke arah utara kuil, serta di dalam ambulans yang diparkir di dekat Rumah Lampu Mentega.

Sementara bom lainnya meledak di dekat kompleks kuil, antara pukul 05.40 dan 07.45 waktu setempat.

GGA Vilasa (26 tahun), seorang peneliti yang juga sarjana dari Akademi Pusat Buddha Myanmar yang berbasis di Bodh Gaya, dan Tenzing Dorjee (60), seorang pegawai Candi Nigma, terluka dalam serangan ledakan pertama. Mereka menderita luka-luka akibat serpihan yang diakibatkan dari ledakan bom. Namun, keduanya dalam kondisi baik.

Semua bom memiliki perangkat jam, dengan petunjuk untuk menempatkan bom-bom itu yang ditulis dalam bahasa Urdu buat para pelaku.

Sedangkan bom kelima ditargetkan di patung Buddha setinggi 24,3 menter, yang terletak satu kilometer dari Kuil Mahabodi.

Sebagian besar ledakan disebabkan oleh bom silinder.Semua bom dikemas dalam kantong plastik. Masing-masing berat bom sekitar 1 kilogram.

Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan ini, meskipun para pejabat intelijen India menduga serangan ini didalangi kelompok Mujahidin India. Sebelumnya, beberapa anggotaMujahidin Indiatelah ditangkap saat berencana meledakkan serangan ke Kuil Mahabodhi. Sketsa wajah dari dua tersangka kemarin malam kemudian diluncurkan pihak kepolisian.

Sumber. merdeka.com

Offline suli

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 715
  • Reputasi: 32
  • Gender: Female
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitattha
Re: Serangan teroris di Bodhgaya
« Reply #27 on: 08 July 2013, 07:58:43 PM »
Turut prihatin.....
Mengapa sulit skali untuk hidup damai di muka bumi ini ya......
Padahal smuanya tidak ada yg kekal, kenapa msh saling menyakiti & menghancurkan.......
Tempat suci agama pun tidak dipandang lg, yah ego manusia bs sangat mengerikan.......
(maaf sebelumnya, ini hanya umat awam yg ga ngerti politik ya sekadar ikut berpendapat saja  _/\_ ).
🙏

Offline Mokau Kaucu

  • Sebelumnya: dtgvajra
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.293
  • Reputasi: 81
Re: Serangan teroris di Bodhgaya
« Reply #28 on: 08 July 2013, 08:20:37 PM »
Topiknya : Serangan teroris di Bodhgaya.


Kok sudah 2 halaman isinya urusan belut dan cekcok melulu.


 ~X(


Kalian semua Anapanasati atau Metta Bhavana dulu ya.


 ;D
~Life is suffering, why should we make it more?~

Offline hemayanti

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.477
  • Reputasi: 186
  • Gender: Female
  • Appamadena Sampadetha
Re: Serangan teroris di Bodhgaya
« Reply #29 on: 09 July 2013, 12:01:46 PM »
moderator termasuk anggota apa kagak ya ? bagaimana juga ada yg disebut suhu, tuhan... adakah penyebab sebuah forum kelihangan etika ? mohon transparansinya ya....

belut ?....ohh yg itu... :P :P
sudahlah om, damai aja..
jangan malah makin ngomporin.
semua itu cuma "persepsi" semata kok. :>-
"Sekarang, para bhikkhu, Aku mengatakan ini sebagai nasihat terakhir-Ku: kehancuran adalah sifat dari segala sesuatu yang terbentuk. Oleh karena itu, berjuanglah dengan penuh kesadaran."

Offline Janindra d' Sihamuni

  • Sebelumnya: phrajonathan
  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 567
  • Reputasi: 13
  • Gender: Male
  • Buddho,Dhammo,Sangho Pathithito Mayham
Re: Serangan teroris di Bodhgaya
« Reply #30 on: 09 July 2013, 01:46:53 PM »
Yang paling sy sayangkan,itu lho,pohon bodhi kok ditaruh bom gitu.Saran saya sih,mending area bodhi mandala,dijadiin sanctum sanctorum
bocah gitar!!! ;D ;D ;D 

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Serangan teroris di Bodhgaya
« Reply #31 on: 09 July 2013, 02:28:46 PM »
^^ sanctum scrotum artinya apa?

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.153
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Re: Serangan teroris di Bodhgaya
« Reply #32 on: 09 July 2013, 02:53:59 PM »
^^ sanctum scrotum artinya apa?

Maksudnya mungkin (mungkin) menjadi area terbatas yang tidak sembarangan orang bisa masuk kesana atau hanya orang tertentu saja yang bisa mengunjungi tempat tersebut yang lain nya bisa cukup memandangi tempat tersebut dari jarak cukup jauh.

Offline Shasika

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.152
  • Reputasi: 101
  • Gender: Female
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Serangan teroris di Bodhgaya
« Reply #33 on: 09 July 2013, 03:03:52 PM »
Hari ini saya mendapat sms 2 kali dari teman saya :
- yang pertama dari seorang teman yang berdomisili di medan, dia mengirimkan sms tanggapan Bhante Pannavaro tentang serangan ini, agar berita ini tetap kita tanggapi dengan metta.
- yang satu lagi seorang teman yang pernah tinggal disana, dia berasal dari negara sebelah timurnya India dan 3 tahun terakhir tinggal di India, kemudian sekarang di Jakarta (1 thn ini). Bahwa itu merupakan matangnya kamma buruk para bhikkhu yang mengelola sana terlalu komersil, saya waktu membaca sms nya cukup terkejut, tetapi lantas ingat dengan pesan teman saya yang berkebangsaan myanmar bahwa jika saya bener2 kelak berminat mengunjungi Bodhgaya, sebaiknya menggunakan myanmar monastery, karena selain lokasi berdekatan dg pohon bodhi, juga karena viharanya sangat bersih serta tidak semahal monastery yang ada disekitar sana. Saya bandingkan info tsb dengan sms ini nampaknya tidak terlalu jauh beda, bahwa para bhikkhu mengelola vihara dengan asas komersil, apakah benar ini menjadi kamma buruk yang mendatangkan malapetaka kemarin ini? kita semua tidak ada yang tahu, karena matangnya kamma didukung oleh banyak hal dan kondisi yang saling mendukung, walau kamma buruk akan matang tetapi kondisi pendukung tidak ada maka tidak akan terjadi hal2 yang malang menimpa kita.
I'm an ordinary human only

Offline Predator

  • Sebelumnya: Radi_muliawan
  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 585
  • Reputasi: 34
  • Gender: Male
  • Idealis tapi realistis dan realistis walau idealis
Re: Serangan teroris di Bodhgaya
« Reply #34 on: 10 July 2013, 09:41:59 AM »
baru bisa rakit bom kerjaannya ngebom mulu, gimana kalo bersekutu dan bisa bikin bom nuklir (-.-!)

Back to Topik deh, ga penting bahas belut kelewat sempurna satu itu...


Ledakan Terjadi di Tempat Suci Budha India, 2 Orang Luka


Serangan bom di tempat suci Budha, Bodhgaya, tempat Sang Budha menerima pencerahan.

Pemerintah India meningkatkan keamanan di seputar tempat suci Budha di seluruh negara setelah terjadi serangkaian bom.

Paling tidak dua orang terluka akibat sembilan ledakan di kompleks kuil Mahobodi, tempat Sang Budha dipercaya menerima pencerahan di bawah pohon bodhi di negara bagian Bihar.

Belum ada yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.

Namun sejumlah laporan mengutip media India yang melaporkan kelompok militan Islamis pernah mengancam akan meyerang tempat suci itu.

Para pemuka Budha, termasuk Dalai Lama, mengecam ledakan itu.


Serangan teror


Polisi menggambarkan bom yang digunakan adalah peledak dengan pengatur waktu.

Jendela dan satu pintu di kompleks tempat suci itu rusak.

Pemerintah India menggambarkan ledakan sebagai serangan teror.

Polisi mengatakan tidak ada kerusakan atas pohon bodhi, tempat Sidharta Gautama melakukan pencerahan pada abad ke-5 atau ke-6 SM.

Saat ini terdapat sekitar 376 juta pemeluk Budha di seluruh dunia.

Sumber: detik.com
susah dan senang, sakit dan sehat selalu silih berganti

Offline bluppy

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.163
  • Reputasi: 65
  • Gender: Female
Re: Serangan teroris di Bodhgaya
« Reply #35 on: 10 July 2013, 04:33:22 PM »
Quote
On 7TH July 2013
8th GLOBAL CONFERENCE ON BUDDHISM PASSES RESOLUTIONS AGAINST VIOLENCE IN
BUDDHIST COUNTRIES, AND BOMBING IN INDIA
Delegates from Singapore and overseas attended the two-day 8th Global Conference on
Buddhism, held in Singapore on 6 and 7 July 2013. Drawing on the presence of 1,200
delegates from the various Buddhist traditions, the Conference culminated in the passing of
two resolutions concerning the on-going violence against Muslims in Buddhist countries,
and the bombing of the MahaBodhi Temple in Bodhgaya, India on 7 July 2013.

The resolutions were a response from the Buddhist community towards these international
incidents, and passed with an overwhelming majority of more than 95% voting in favour.

Resolution on the violence against Muslims in Buddhist countries
“We hereby wish to inform our Muslim brothers and sisters that as Buddhists, we are
deeply concerned by the violent treatment of Muslims at the hands of people claiming
to be Buddhists.
Islam is a religion of peace and Buddhism a religion of non-violence. These are ideals
for all mankind, regardless of differences in beliefs and customs. We call upon the
leaders of the Buddhist and Muslim communities to condemn all acts of violence and
to use their influence to encourage all to be gentle and act with compassion. We also
call on governments to take firm measures against murder, assault, arson, rape and
other acts of violence and incitement to violence, and take the appropriate action
against offenders, whatever their social status.”

Resolution on the bombing in India
“We are deeply saddened but we forgive those responsible for bombing the
Mahabodhi Temple in Bodhgaya.
You may damage the most important temple in Buddhism but you will not destroy our
faith in forgiveness and compassion. “

Offline Shasika

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.152
  • Reputasi: 101
  • Gender: Female
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Serangan teroris di Bodhgaya
« Reply #36 on: 10 July 2013, 06:19:32 PM »
Quote
Resolution on the bombing in India
“We are deeply saddened but we forgive those responsible for bombing the
Mahabodhi Temple in Bodhgaya.
You may damage the most important temple in Buddhism but you will not destroy our
faith in forgiveness and compassion. “


BUDDHISM......!  :jempol:
I'm an ordinary human only

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Serangan teroris di Bodhgaya
« Reply #37 on: 10 July 2013, 06:30:29 PM »
Ketika Bhikkhu Punnamantaniputta ditanya Sang Buddha apa yang harus engkau perbuat jika orang-orang Sunaparanta memukul atau melukainya, beliau menjawab 'Sungguh orang-orang Sunaparanta sangat baik karena mereka tidak membunuhku'. Sekarang berkaitan dengan orang-orang yang berusaha mengebom Mahabodhi di India, bisakah kita berpikir, 'Sungguh orang-orang ini baik, karena tidak menggunakan bom yang besar yang mampu menghancurkan Mahabodhi atau membunuh banyak orang'? Jika bisa, kemarahan pun tidak ada.

Spoiler: ShowHide
Status FB Sam. Peacemind
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline Shasika

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.152
  • Reputasi: 101
  • Gender: Female
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Serangan teroris di Bodhgaya
« Reply #38 on: 10 July 2013, 06:34:25 PM »
Ketika Bhikkhu Punnamantaniputta ditanya Sang Buddha apa yang harus engkau perbuat jika orang-orang Sunaparanta memukul atau melukainya, beliau menjawab 'Sungguh orang-orang Sunaparanta sangat baik karena mereka tidak membunuhku'. Sekarang berkaitan dengan orang-orang yang berusaha mengebom Mahabodhi di India, bisakah kita berpikir, 'Sungguh orang-orang ini baik, karena tidak menggunakan bom yang besar yang mampu menghancurkan Mahabodhi atau membunuh banyak orang'? Jika bisa, kemarahan pun tidak ada.

Spoiler: ShowHide
Status FB Sam. Peacemind



Memang Ven.Peacemind  :jempol:
Berarti bro bisa donk ajak beliau kembali kemari....ayolahh... ^:)^
I'm an ordinary human only

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: Serangan teroris di Bodhgaya
« Reply #39 on: 10 July 2013, 09:05:24 PM »
Quote
Resolution on the bombing in India
“We are deeply saddened but we forgive those responsible for bombing the
Mahabodhi Temple in Bodhgaya.
You may damage the most important temple in Buddhism but you will not destroy our
faith in forgiveness and compassion. “

Saya khawatir jika forgiveness and compassion disalahartikan sebagai diam saja tidak berbuat apa-apa.

IMO, compassion dalam kasus ini adalah mencegah, meminimalkan kesempatan yang memungkinkan orang untuk berbuat jahat sehingga dapat mencegah orang berbuat jahat. Dalam kasus ini salah satunya dengan meningkatkan sistem keamanan. 

Saya tidak tahu bagaimana persisnya situasi di Bodh Gaya, mungkin ada yang pernah ke sana. Tapi dari informasi yang saya dapatkan, sistem keamanannya sangat memprihatinkan.  Saya pikir sudah saatnya umat Buddha dari negara-negara mayoritas Buddhis lebih memperhatikan keadaan Vihara Mahabodhi itu sendiri, jangan hanya bisa membangun vihara-vihara miliknya sendiri yang bertebaran di sekitar Bodh Gaya atau mendirikan patung-patung besar tapi melupakan tempat yang justru penting.
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -