//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Macchabhandasutta [AN VI.1.2.8]  (Read 3000 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Macchabhandasutta [AN VI.1.2.8]
« on: 26 April 2013, 05:01:06 PM »
Cuplikan:

‘‘Taṃ kiṃ maññatha, bhikkhave, api nu tumhehi diṭṭhaṃ vā sutaṃ vā – ‘macchiko macchabandho macche vadhitvā vadhitvā vikkiṇamāno tena kammena tena ājīvena hatthiyāyī vā assayāyī vā rathayāyī vā yānayāyī vā bhogabhogī vā mahantaṃ vā bhogakkhandhaṃ ajjhāvasanto’’’ti?
‘‘No hetaṃ, bhante’’ .


"Pernahkah, para bhikkhu, kalian melihat atau mendengar - 'nelayan yang membunuh dan menjual ikan, dengan melakukan hal itu, berpenghidupan begitu, mengendarai gajah, mengendarai kuda, mengendarai kereta, mengendarai kendaraan, kaya, terkenal, karena kekayaan yang dikumpulkannya'?"
"Tidak, bhante".


‘‘Sādhu, bhikkhave! Mayāpi kho etaṃ, bhikkhave, neva diṭṭhaṃ na sutaṃ – ‘macchiko macchabandho macche vadhitvā vadhitvā vikkiṇamāno tena kammena tena ājīvena hatthiyāyī vā assayāyī vā rathayāyī vā yānayāyī vā bhogabhogī vā mahantaṃ vā bhogakkhandhaṃ ajjhāvasanto’ti. Taṃ kissa hetu? Te hi so, bhikkhave, macche vajjhe vadhāyupanīte pāpakena manasānupekkhati, tasmā so neva hatthiyāyī hoti na assayāyī na rathayāyī na yānayāyī na bhogabhogī, na mahantaṃ bhogakkhandhaṃ ajjhāvasati.

"Demikianlah para bhikkhu. Aku pun, para bhikkhu, tidak melihat ataupun mendengar - ''nelayan yang membunuh dan menjual ikan, dengan melakukan hal itu, berpenghidupan begitu, mengendarai gajah, mengendarai kuda, mengendarai kereta, mengendarai kendaraan, kaya, terkenal, karena kekayaan yang dikumpulkannya'. Apakah sebabnya? Di sini, para bhikkhu, ia membunuh ikan, menghancurkan kehidupan, melakukan perbuatan buruk dengan niat, karenanya ia tidak mengendarai gajah, mengendarai kuda, mengendarai kereta, mengendarai kendaraan, kaya, terkenal, karena kekayaan yang dikumpulkannya."




Terjemahan seadanya, rentan kesalahan (= disclaimer), tapi intinya di sini dikatakan yang menjadi nelayan (dan dalam sutta dilanjutkan dengan penjagal ternak, penjagal domba, penjagal babi, penjebak burung, pemburu hewan liar) tidak ada yang jadi kaya. Sedangkan pada kenyataannya, sekarang ini banyak sekali orang-orang yang berpenghidupan demikian tapi menjadi kaya raya.

Bagaimana pendapat rekan-rekan DC tentang sutta yang tidak sesuai dengan kenyataan sekarang ini?


Offline Chandra Rasmi

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.466
  • Reputasi: 85
Re: Macchabhandasutta [AN VI.1.2.8]
« Reply #1 on: 26 April 2013, 05:13:19 PM »

Terjemahan seadanya, rentan kesalahan (= disclaimer), tapi intinya di sini dikatakan yang menjadi nelayan (dan dalam sutta dilanjutkan dengan penjagal ternak, penjagal domba, penjagal babi, penjebak burung, pemburu hewan liar) tidak ada yang jadi kaya. Sedangkan pada kenyataannya, sekarang ini banyak sekali orang-orang yang berpenghidupan demikian tapi menjadi kaya raya.

Bagaimana pendapat rekan-rekan DC tentang sutta yang tidak sesuai dengan kenyataan sekarang ini?




saya juga jarang mendengar orang yang jualan B2 kaya disini...huahhahaha....
apa mgkn mksd boss, terkenal akan itu seperti terkenalnya steve jobs gitu...
kan mmg jarang ada masuk on the spot org terkenal dan kaya karena penghidupan itu ?  ;D

Offline ardb

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 259
  • Reputasi: 11
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Macchabhandasutta [AN VI.1.2.8]
« Reply #2 on: 26 April 2013, 05:28:55 PM »
hmm dalam banget. aku ga pandai menjawab. tp ada penjual daging sapi yg kayaraya ditempatku sih. apa karena karma baiknya sedang berbuah,jd dpt menikmati???
ada = tidak ada

frenky awi dorje tsering

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Macchabhandasutta [AN VI.1.2.8]
« Reply #3 on: 26 April 2013, 06:27:37 PM »

saya juga jarang mendengar orang yang jualan B2 kaya disini...huahhahaha....
apa mgkn mksd boss, terkenal akan itu seperti terkenalnya steve jobs gitu...
kan mmg jarang ada masuk on the spot org terkenal dan kaya karena penghidupan itu ?  ;D

Terlepas dari definisinya, tetep aja banyak kok sekarang ini orang yang jadi terkenal ato masyhur karena punya perusahaan yang berhubungan dengan pengolahan ikan, daging, dll. Teman saya cerita kalau di Jepang nelayan juga berpenghasilan di atas rata-rata karena memang laut sana berbahaya, risiko tinggi. Jadi intinya tidak sesuai dengan sutta.
-------

hmm dalam banget. aku ga pandai menjawab. tp ada penjual daging sapi yg kayaraya ditempatku sih. apa karena karma baiknya sedang berbuah,jd dpt menikmati???
Kalau secara prinsip kamma, memang karena buah kamma baik. Tapi justru itu anehnya di dalam sutta ini ditanyakan kepada bhikkhu, dan dijawab tidak ada orang yang kaya karena pekerjaan itu, dan dikonfirmasi oleh Buddha bahwa berpenghidupan demikian tidak akan jadi kaya karena melakukan perbuatan buruk.

Tapi balik lagi, sekarang ini kenyataan yang kita lihat tidak demikian.

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Macchabhandasutta [AN VI.1.2.8]
« Reply #4 on: 26 April 2013, 06:44:05 PM »
Cuplikan:

‘‘Taṃ kiṃ maññatha, bhikkhave, api nu tumhehi diṭṭhaṃ vā sutaṃ vā – ‘macchiko macchabandho macche vadhitvā vadhitvā vikkiṇamāno tena kammena tena ājīvena hatthiyāyī vā assayāyī vā rathayāyī vā yānayāyī vā bhogabhogī vā mahantaṃ vā bhogakkhandhaṃ ajjhāvasanto’’’ti?
‘‘No hetaṃ, bhante’’ .


"Pernahkah, para bhikkhu, kalian melihat atau mendengar - 'nelayan yang membunuh dan menjual ikan, dengan melakukan hal itu, berpenghidupan begitu, mengendarai gajah, mengendarai kuda, mengendarai kereta, mengendarai kendaraan, kaya, terkenal, karena kekayaan yang dikumpulkannya'?"
"Tidak, bhante".


‘‘Sādhu, bhikkhave! Mayāpi kho etaṃ, bhikkhave, neva diṭṭhaṃ na sutaṃ – ‘macchiko macchabandho macche vadhitvā vadhitvā vikkiṇamāno tena kammena tena ājīvena hatthiyāyī vā assayāyī vā rathayāyī vā yānayāyī vā bhogabhogī vā mahantaṃ vā bhogakkhandhaṃ ajjhāvasanto’ti. Taṃ kissa hetu? Te hi so, bhikkhave, macche vajjhe vadhāyupanīte pāpakena manasānupekkhati, tasmā so neva hatthiyāyī hoti na assayāyī na rathayāyī na yānayāyī na bhogabhogī, na mahantaṃ bhogakkhandhaṃ ajjhāvasati.

"Demikianlah para bhikkhu. Aku pun, para bhikkhu, tidak melihat ataupun mendengar - ''nelayan yang membunuh dan menjual ikan, dengan melakukan hal itu, berpenghidupan begitu, mengendarai gajah, mengendarai kuda, mengendarai kereta, mengendarai kendaraan, kaya, terkenal, karena kekayaan yang dikumpulkannya'. Apakah sebabnya? Di sini, para bhikkhu, ia membunuh ikan, menghancurkan kehidupan, melakukan perbuatan buruk dengan niat, karenanya ia tidak mengendarai gajah, mengendarai kuda, mengendarai kereta, mengendarai kendaraan, kaya, terkenal, karena kekayaan yang dikumpulkannya."




Terjemahan seadanya, rentan kesalahan (= disclaimer), tapi intinya di sini dikatakan yang menjadi nelayan (dan dalam sutta dilanjutkan dengan penjagal ternak, penjagal domba, penjagal babi, penjebak burung, pemburu hewan liar) tidak ada yang jadi kaya. Sedangkan pada kenyataannya, sekarang ini banyak sekali orang-orang yang berpenghidupan demikian tapi menjadi kaya raya.

Bagaimana pendapat rekan-rekan DC tentang sutta yang tidak sesuai dengan kenyataan sekarang ini?



Mungkin ini dikaitkan dengan status sosial (kasta) para penjagal ini pada masa India kuno saat itu tidak pernah dipandang tinggi, mungkin termasuk golongan menengah ke bawah (kasta waisya/vessa atau malah sudra/sudda?). Tapi ini pendapat pribadi saja, tidak ada data pendukung tentang hal ini (harus menyelidiki dulu struktur sosial masyarakat pada masa Sang Buddha mengajarkan sutta ini) ;D
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline Chandra Rasmi

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.466
  • Reputasi: 85
Re: Macchabhandasutta [AN VI.1.2.8]
« Reply #5 on: 26 April 2013, 06:48:17 PM »
Terlepas dari definisinya, tetep aja banyak kok sekarang ini orang yang jadi terkenal ato masyhur karena punya perusahaan yang berhubungan dengan pengolahan ikan, daging, dll. Teman saya cerita kalau di Jepang nelayan juga berpenghasilan di atas rata-rata karena memang laut sana berbahaya, risiko tinggi. Jadi intinya tidak sesuai dengan sutta.
-------
Kalau secara prinsip kamma, memang karena buah kamma baik. Tapi justru itu anehnya di dalam sutta ini ditanyakan kepada bhikkhu, dan dijawab tidak ada orang yang kaya karena pekerjaan itu, dan dikonfirmasi oleh Buddha bahwa berpenghidupan demikian tidak akan jadi kaya karena melakukan perbuatan buruk.

Tapi balik lagi, sekarang ini kenyataan yang kita lihat tidak demikian.

Sy jd ingat, sy pernah membaca sebuah buku, sy lupa judulnya apa. Ktny itu adalah kisah nyata. Klo tdk salah judulny kisah pak tua tiow. Dlm buku itu dikisahkan org tua itu adalah seorg penjagal babi. Anakny tdk setuju dgn pekerjaan ayahny dan sudah memintany berhenti. Bahkan anakny menjadi bhikkhu agar bs membantu ayahny terlepas dr kamma buruk. Dan org tua itu mmg sgt kaya. Suatu hari dia dirampok dan terluka.(sy lupa persis bgmn critany) tp yg pasti org tua itu sgt menderita. Suara2 babi yg dijagalny mengganggu dan lain sbagainy. Rupany beliau hanya mati suri. Stlh sembuh, bliau tdk menjagal babi lg. ( nanti sy sempat, sy cr bukuny sbg ref ya  ;D)

Jd mgkn dlm hidupny skrg, dia kaya raya. Tp tdk bertahan lama.


Jikalau mata pencaharian spt ini tdk sesuai dgn yg bb sampaikan, kenapa tdk menerima usulan devadatta soal para bhikkhu vegetarian?

Offline Chandra Rasmi

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.466
  • Reputasi: 85
Re: Macchabhandasutta [AN VI.1.2.8]
« Reply #6 on: 26 April 2013, 06:50:03 PM »
Kalau prusahaan pengolahan ikan, mgkn pemilikny lbh kecil kammany? Yg membunuh lgsg kan bkn mrk. Hahahaha

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Macchabhandasutta [AN VI.1.2.8]
« Reply #7 on: 27 April 2013, 05:49:35 AM »
IMO, maksudnya kekayaan, mengumpulkan uang/materi utk kehidupan,
terlepas materi kekayaan yang dikumpulkan bisa membuat dia kaya (standard berlimpah) atau tidak, tidak disoalkan.
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.