//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: "Kosong = Isi, Isi = Kosong"  (Read 196493 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline waliagung

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 417
  • Reputasi: 3
  • Gender: Male
  • SEMOGA SEMUA MAHLUK HIDUP BERBAHAGIA
Re: "Kosong = Isi, Isi = Kosong"
« Reply #30 on: 05 December 2012, 09:34:38 AM »
isi = objek terbentuk,terasa,terlihat,terbau,ter sebagainya,,,,,,,,,,,
kosong = tak terbentuk,takterasa,takterbau, dan sebagainya,,,,,,,,,,,,,,,,,,,

setiap ada isi takmungkin tak ada yg kosong
setiap yg kosong belum tentu ada isinya,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,

isi =(ada) kosong =(ruang)               namaste    _/\_

Offline cumi polos

  • Sebelumnya: Teko
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.130
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
  • mohon transparansinya
Re: "Kosong = Isi, Isi = Kosong"
« Reply #31 on: 05 December 2012, 11:36:48 AM »
isi = objek terbentuk,terasa,terlihat,terbau,ter sebagainya,,,,,,,,,,,
kosong = tak terbentuk,takterasa,takterbau, dan sebagainya,,,,,,,,,,,,,,,,,,,

setiap ada isi takmungkin tak ada yg kosong
setiap yg kosong belum tentu ada isinya,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,

isi =(ada) kosong =(ruang)               namaste    _/\_

kalau begitu bagaimana dgn 1/2 isi dan 1/2 kosong ?
apakah realitas 1/2 isi dan 1/2 kosong dpt terjadi ?
merryXmas n happyNewYYYY 2018

Offline cumi polos

  • Sebelumnya: Teko
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.130
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
  • mohon transparansinya
Re: "Kosong = Isi, Isi = Kosong"
« Reply #32 on: 05 December 2012, 11:39:33 AM »
loh kita bukan nya sedang membahas sebuah gelas kosong yang di pahami umum, sebuah gelas tanpa penutup dan tidak di pompa untuk di keluarkan udaranya (lain dengan botol dan lain nya yang memang khusus di buat untuk dapat di keluarkan udaranya sepert ac yang bro maksud).

karena banyak yang menggunakan perumpamaan menggunakan gelas kosong dan gelas 1/2 kosong dll.

Jadi mari kita melihat kenyataan sebuah gelas kosong itu sesungguhnya apa? bukan berdasarkan sejenis persepi sebuah pandangan manusia.

karena gelas kosong tentu nya bisa di lihat secara ilmiah.

repotnya membicarakan sesuatu yg BUKAN MANUSIA dan cara MANUSIA....

anda bilang perumapaan gelas kosong, sedangkan yg dibahaS bukan "GELAS KOSONG" yg diketahui manusia umum...

kah lebih membingungkan lagi...
« Last Edit: 05 December 2012, 11:54:47 AM by cumi polos »
merryXmas n happyNewYYYY 2018

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.153
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Re: "Kosong = Isi, Isi = Kosong"
« Reply #33 on: 05 December 2012, 11:53:17 AM »
repotnya membicarakan sesuatu yg BUKAN MANUSIA dan cara MANUSIA....

anda bilang perumapaan gelas kosong, sedangkan yg dibahan bukan "GELAS KOSONG" yg diketahui manusia umum...

kah lebih membingungkan lagi...

hm wa ada salah kalimat kali yah dari sudut pandang manusia umumnya dan sudut pandang ilmiah

dalam hal ini persepsi atau konsep yang biasa di pakai masyarakat saat ini.

« Last Edit: 05 December 2012, 11:58:37 AM by kullatiro »

Offline cumi polos

  • Sebelumnya: Teko
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.130
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
  • mohon transparansinya
Re: "Kosong = Isi, Isi = Kosong"
« Reply #34 on: 05 December 2012, 12:11:45 PM »


apakah monk ini menjelaskan dgn baik tentang KOSONG ?
merryXmas n happyNewYYYY 2018

Offline will_i_am

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.163
  • Reputasi: 155
  • Gender: Male
Re: "Kosong = Isi, Isi = Kosong"
« Reply #35 on: 05 December 2012, 02:20:22 PM »
Mungkin betul.

Bahkan perkataan di atas pun memverifikasi kebenaran sunyata itu sendiri 'kan? "Bahwa konsep sunyata bagi yang tidak paham pun, tidak lebih dari seonggok (maaf) sampah."

Jadi pengingkaran atas Sunyata itu sendiri, otomatis memverifikasi kebenarannya.

Salam. :)
hayo ngaku siapa aja yang udah paham sunyata disini?
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: "Kosong = Isi, Isi = Kosong"
« Reply #36 on: 05 December 2012, 02:26:39 PM »
hayo ngaku siapa aja yang udah paham sunyata disini?

paham=tidak paham, tidak paham=paham, beruntunglah oarng2 yg tidak paham, dan siallah orang2 yg paham, tapi beruntung=sial, sial=beruntung, so?

Offline will_i_am

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.163
  • Reputasi: 155
  • Gender: Male
Re: "Kosong = Isi, Isi = Kosong"
« Reply #37 on: 05 December 2012, 02:47:44 PM »
paham=tidak paham, tidak paham=paham, beruntunglah oarng2 yg tidak paham, dan siallah orang2 yg paham, tapi beruntung=sial, sial=beruntung, so?
jadi bingung... :hammer:
tapi bingung=tidak bingung, tidak bingung=bingung...

so, sebenarnya saya beruntung atau sial???
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.153
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Re: "Kosong = Isi, Isi = Kosong"
« Reply #38 on: 05 December 2012, 02:56:26 PM »
yah, semuanya sesuai dengan kemajuan pemahaman dhamma nya masing masing, kadang kadang susah untuk menjelaskan kembali meskipun kita telah berusaha (bahkan bahasa nya jadi kacau wakaka beneran deh bisa sampai seperti itu, yah hitung hitung belajar untuk menyampaikan konsep buddhisme dengan pengertian sendiri; harus di akui memang masih kacau balau sih  penyampaian nya)

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: "Kosong = Isi, Isi = Kosong"
« Reply #39 on: 05 December 2012, 05:09:43 PM »
Apakah "mengetahui" harus lewat Tripitaka?

jadi anda 'mengetahui' bukan dari Tripitaka ( Pali, Sankrit )
boleh tahu dari mana ?

Quote
Dalam konteks ini (bahwa segala sesuatu sunya/kosong), cukup dan tidak cukup sangatlah relatif.

yang pasti manusia awam susah cukupnya
ndak tahu kalau anda memang sudah cukup atau cukup sudahlah

Quote
Ada yang belajar agama Buddha dapat menjadi lebih arif dan bijak, ada yang semakin belajar semakin bingung dan terjerat dalam pandangan salah.

betul

Quote
Semua tergantung "sebab" dari setiap makhluk, karena pengumpulan karma positif tiap makhluk untuk belajar dharma adalah berbeda.

sebab apa ?

Quote
Jika ada jaminan buku/kitab apapun yang bisa membawa pada pencerahan, maka teori (sementara ini katakanlah begitu) Sunyata ini sebut saja teori kosong (seperti makna/artinya). Tapi kalau memang Dharma dan Buddha itu pun sunya (tak lepas dari kebenaran mutlak; paramattha sacca) maka kata cukup atau tidak cukup, sebenarnya relatif.

Semoga memberi terang. Salam kebahagiaan.  _/\_

emang tidak ada jaminan buku/kitab bisa memberikan pencerahan.

tapi dikitab ada tertulis sutta, bahwa Buddha Gotama meyakinkan kepada siswa2-inya, bila serius mempraktekkan Dhamma Vinaya bisa membebaskan penderitaan,
ternyata murid2 sang Buddha banyak yang berhasil, bagaimana pula itu !
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline Sunya

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 876
  • Reputasi: -16
  • Nothing, but your perception ONLY
Re: "Kosong = Isi, Isi = Kosong"
« Reply #40 on: 06 December 2012, 05:48:17 AM »
Jadi, bagaimana sunyata (kekosongan) bisa dikatakan bersifat rupa, vedana, sanna, sankhara dan vinnana? Mohon jelaskan secara logika saja krn saya bukan praktisi meditasi apalagi vipassana....

Pertama, defnisi kosong yang sering salah diinterpretasi menjadi: tidak ada. Ini adalah pemahaman yang salah.
Kosong merupakan sebuah fenomena negatif (terselubung) yang didapati/diperoleh setelah mengamati semua fenomena keber-ADA-an (termasuk rupa, segala faktor mental, serta hukum-hukum niyama yang ada, termasuk Kebuddhaan dan Nirwana itu sendiri). Pada dasarnya, segala sesuatu yang 'ada' (dapat diamati oleh batin, bahkan termasuk batin itu sendiri) ada/muncul/tercipta karena ditunjang faktor-faktor (Paticcassamuppada), dan karena semua yang 'ada' ditunjang oleh 'yang lain' (sebab-sebab), berarti 'aku' yang ada pun juga ditunjang oleh 'yang lain' (sebab-sebab). Maka ini menjelaskan (dengan sangat terperinci, akurat, detil sekali) darimana saya berasal. "Saya" dalam hal ini adalah batin tanpa kilesa (LDM), yaitu yang mengamati fenomena (keberadaan).

Jadi anatta berlaku relevan untuk 2 hal:
1. Bahwa semua skhanda yang kita kira/anggap diri (sejati), pada hakikatnya kosong (hanya gabungan/akibat karma sebelumnya).
2. Batin yang menjalani keterbebasan (pencerahan), yang mana sering diperdebatkan apakah ada yang mencapai nirwana, atau tiada (nihil/musnah), kini dapat disimpulkan 'ada', namun keberadaannya ditunjang faktor-faktor (penyebab).

Dan karena itu dikatakan 'kosong', yakni semua saling berkaitan. Jika tidak ada ini, tidak ada itu, jika tidak ada itu, tidak ada yang lain.

Seperti itu. Semoga menjawab. :)

Offline Sunya

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 876
  • Reputasi: -16
  • Nothing, but your perception ONLY
Re: "Kosong = Isi, Isi = Kosong"
« Reply #41 on: 06 December 2012, 06:35:44 AM »
loh kita bukan nya sedang membahas sebuah gelas kosong yang di pahami umum, sebuah gelas tanpa penutup dan tidak di pompa untuk di keluarkan udaranya (lain dengan botol dan lain nya yang memang khusus di buat untuk dapat di keluarkan udaranya sepert ac yang bro maksud).

karena banyak yang menggunakan perumpamaan menggunakan gelas kosong dan gelas 1/2 kosong dll.

Jadi mari kita melihat kenyataan sebuah gelas kosong itu sesungguhnya apa? bukan berdasarkan sejenis persepi sebuah pandangan manusia.

karena gelas kosong tentu nya bisa di lihat secara ilmiah.

Secara saintifik mungkin dapat diumpamakan seperti sifat partikel sub atomik yang relatif kosong, sifat ketidakpastian partikel (Heisenberg) yang prinsipnya pengamat (subyek) mempengaruhi partikel (obyek) observasi, serta sifat infiniti dari alam semesta (dimana ruang ada karena materi yang dapat kita indera dengan skala maupun kondisi kita saat ini).

Offline Sunya

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 876
  • Reputasi: -16
  • Nothing, but your perception ONLY
Re: "Kosong = Isi, Isi = Kosong"
« Reply #42 on: 06 December 2012, 06:42:01 AM »
paham=tidak paham, tidak paham=paham, beruntunglah oarng2 yg tidak paham, dan siallah orang2 yg paham, tapi beruntung=sial, sial=beruntung, so?

jadi bingung... :hammer:
tapi bingung=tidak bingung, tidak bingung=bingung...

so, sebenarnya saya beruntung atau sial???

Membandingkan dua kutub ekstrim sebagai suatu yang identik/sama adalah misinterpretasi dalam pemahaman "Kosong = Isi, Isi = Kosong".

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: "Kosong = Isi, Isi = Kosong"
« Reply #43 on: 06 December 2012, 06:48:12 AM »
Membandingkan dua kutub ekstrim sebagai suatu yang identik/sama adalah misinterpretasi dalam pemahaman "Kosong = Isi, Isi = Kosong".

anda benar2 berisi

Offline Sunya

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 876
  • Reputasi: -16
  • Nothing, but your perception ONLY
Re: "Kosong = Isi, Isi = Kosong"
« Reply #44 on: 06 December 2012, 06:50:22 AM »
yah, semuanya sesuai dengan kemajuan pemahaman dhamma nya masing masing, kadang kadang susah untuk menjelaskan kembali meskipun kita telah berusaha (bahkan bahasa nya jadi kacau wakaka beneran deh bisa sampai seperti itu, yah hitung hitung belajar untuk menyampaikan konsep buddhisme dengan pengertian sendiri; harus di akui memang masih kacau balau sih  penyampaian nya)

Bahasa punya keterbatasan. Dalam hal ini, sebutan "kosong" saja sudah secara otomatis membuat rata-rata orang berpikir bahwa kosong berarti tiada (apa-apa), nihil, melompong, dsb, padahal bukan itu yang dimaksudkan dalam sutra sebagai kosong. Paling baik memang mengamati dan menjalani secara langsung, karena bahasa sering menjadi sandungan dalam mendalami spiritualisme.

 

anything