//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: KARMA BURUKKAH?  (Read 8379 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Sostradanie

  • Sebelumnya: sriyeklina
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.375
  • Reputasi: 42
KARMA BURUKKAH?
« on: 14 January 2010, 03:53:08 AM »
Ada 1 hal yang sering membuat saya jadi bingung.Menolong orang itu sebenarnya baikkan?
Saya suka bisa membantu orang lain jika saya sanggup.Dan sering terjadi dimana kita telah membantu,kita malah ditusuk dari belakang.Bahkan terkadang orang itu malah menjadikan kita lawannya.Atau membuat kita tambah rumit.

Contoh:dulu pernah ada teman yang saya pinjami duit.Padahal ketika itu saya lagi butuh.Tapi karena saya segan,karena dia pernah menolong saya.Bahkan saya diajarin dagang mulanya dari dia.Kami udah berteman cukup lama.Tahunan lah.
Bukannya kembaliin tapi malah kabur tanpa kabar.

Dan ada juga contoh yang lain.Saya memperkenalkan orang itu pada teman saya.Dipinjami modal.Awalnya bagus dan berjalan lancar.Setelah itu ga bayar-bayar lagi.Akhirnya saya terpaksa yang bayar.

Kalau contoh yang lain,dia udah dibantuin tapi bukan duit.berupa barang..dan saya buat sedemikian rupa caranya biar saya ga kena lagi seperti yang sudah-sudah.Hasilnya lumayan orang itu bisa berhasil.Tapi setelah berhasil,malah saya yang mau dihancurkan.Dia menghasut antar pekerja saya,juga antara saya dan pekerja.Biar saya gagal.

Kadang kalau ingat semua kejadian itu jadi malas aja untuk peduli dengan orang lain.Saya ga berpikir itu karma masa lalu saya.Karena saya bisa aja memilih untuk tidak memberi.Tapi terkadang kasihan kalau melihat orang itu punya peluang tapi ga tau caranya.Tapi ga semua sih seperti itu.Kebanyakan seperti itu.

Yang saya mau tanya,apakah saya membantu orang untuk membuat karma buruk dengan cara begitu?Terkadang ada yang saya juga tau bahwa ini saya pasti kena.Tapi tetap saya tempuh karena berbagai pertimbangan.Untuk membuktikan bahwa orang itu pasti gagal dengan caranya.

Ada yang bisa kasih saran harus bagaimana?makasih sebelumnya....

PEMUSNAHAN BAIK ADANYA (2019)

Offline Elin

  • DhammaCitta Press
  • KalyanaMitta
  • *
  • Posts: 4.377
  • Reputasi: 222
  • Gender: Female
Re: KARMA BURUKKAH?
« Reply #1 on: 14 January 2010, 09:30:59 AM »
lbh tegas kalo mau kasih pinjam materi ke org tsb..
tegas maksudnya dalam pemenuhan kewajiban dia, misalnya dia beri barang jaminan..
kalo dia gak bisa menuhin ya gak usah pusing, tinggalin aja..
kan uda komitmen yg dibuat sebelumnya..

masih banyak org lain yg jauh lebih tau diri yg butuh bantuan kita kok..

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: KARMA BURUKKAH?
« Reply #2 on: 14 January 2010, 09:42:53 AM »
mungkin terdengar teoritis ya..
namun kata orang2.. menolong orang itu harus ikhlas..
kata ikhlas di sini artinya tidak pamrih..
tidak pamrih bukan hanya berarti tidak meminta balasan berupa materi.. namun juga tidak meminta balasan dalam wujud apa pun apakah itu balasan agar lebih dihormati / dihargai..

kadang kala memang sering terjadi kasus.. di mana kita menolong.. namun kita ditusuk dari belakang..
sadari dan terima saja.. walau sulit.. kalau kata "orang Buddhist", oh vipaka buruk saya berbuah..  
jadi let it flow.. jika dipikirin juga makin sakit..

dulu saya sering berpikir.. wah kenapa ya dia begitu ya.. kenapa dia begini ya.. yang terjadi adalah kita hanya berpikir yang buruk2 mengenai dia.. kebencian pun mulai terbersit di hati.. dengki.. dendam.. marah.. mulai bermunculan.. tidak puas kalau orang yang bikin saya susah itu tidak bertekuk lutut meminta maaf.. ** perfeksionis..

namun setelah dipikir2.. kalau orang tersebut tidak mau meminta maaf, orang tersebut tetap jahat dengan kita, orang tersebut tidak mau mengembalikan uang kita.. kitanya bisa apa ? di sini besar peranan pikiran kita agar ikhlas.. dan merelakan saja..

merelakannya pada saat awal sangatlah sulit.. namun seiring waktu hal ini juga akan segera berlalu..
saya selalu menekankan pada diri saya.. agar berlatih ikuti cara berpikir miliader.. yang tidak membuang2 waktu untuk hal2 yang kurang berguna.

Seorang miliader jika kehilangan uang, saya rasa tidak akan duduk diam menangisi uangnya yang hilang, namun berusaha bangkit dan mencari kembali uang..

Jadi dari sini, cobalah kita berpikir lebih jernih.. manakah yang lebih menguntungkan..
mendendam dan mempersoalkan uang yang hilang di dalam pikiran kita ? atau berusaha belajar dari kesalahan kita agar tidak tertipu, tidak sembarang memilih teman.. dan mencari uang yang telah hilang ?

Mendendam dan mempersoalkan uang yang hilang di otak => Rp. 0
Giat bekerja dan mencari uang.. => minimal ada Rp.
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline kusalaputto

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.288
  • Reputasi: 30
  • Gender: Male
  • appamadena sampadetha
Re: KARMA BURUKKAH?
« Reply #3 on: 14 January 2010, 10:50:52 AM »
klo soal duit gada yang bisa d percaya d so mesti hati2 trus klo ma pinjemin orang mst liat dulu orangnya kira2 bisa balikin ga? n lebih baik kita ngasih yg bisa kita kasih n anggep berdana buat bantuin dia. trus klo d tanya karma buruk berbuah apa ndak ya pasti ad karma yang menghubungkan tapi kita sendiri jangan membuat kondisi untuk memungkinkan utk di tipu orng n selalu per banyak berbuat bae. smoga bermanfaat n g ga jaka sembung ;D ;D ;D
semoga kamma baik saya melindungi saya, semoga kamma baik saya mengkondisikan saya menemukan seseorang yang baik pada saya dan anak saya, semoga kamma baik saya mengkondisikan tujuan yang ingin saya capai, semoga saya bisa meditasi lebih lama.

Offline JH sugathadasa

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 293
  • Reputasi: 9
  • Gender: Male
Re: KARMA BURUKKAH?
« Reply #4 on: 14 January 2010, 01:09:46 PM »
Coba sriyeklina mikirnya seperti ini deh :

Karma baik yg baru diperbuat mungkin saja membuat benih karma buruk yg telah ada sebelumnya menjadi cepet matang. Dengan demikian, cadangan karma buruknya semakin berkurang. Kita berbuat karma baik saja masih mendapat musibah, apalagi kita tdk berbuat karma baik ??  :P


Offline Juice_alpukat

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 734
  • Reputasi: 11
  • Gender: Male
Re: KARMA BURUKKAH?
« Reply #5 on: 14 January 2010, 01:17:52 PM »
SaBa aJe.

Offline Sostradanie

  • Sebelumnya: sriyeklina
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.375
  • Reputasi: 42
Re: KARMA BURUKKAH?
« Reply #6 on: 14 January 2010, 01:59:16 PM »
terima kasih atas masukannya.........
PEMUSNAHAN BAIK ADANYA (2019)

Offline Sostradanie

  • Sebelumnya: sriyeklina
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.375
  • Reputasi: 42
Re: KARMA BURUKKAH?
« Reply #7 on: 14 January 2010, 02:10:16 PM »
berarti semua kejadian itu,jangan menghalangi atau membuat kita kapok buat menolong.kalau kita udah bantu,terserah mereka mau jalani dengan benar atau tidak.yang saya ingin tau itu,apakah saya membantu orang untuk membuat karma buruk?????????karena setelah berapa kali terjadi,saya mulai berpikir begitu.Kalau saya dulu tidak penuhi permintaan mereka,hubungan ini masih baik.lihat sekarang,pasti mereka berusaha mengelak setiap lihat kita.saya malah membuka peluang bagi mereka untuk melakukan hal yang ga baik.mohon masukannya yah.inti yang ingin saya tanyakan diatas adalah ini.maaf,kalau kurang pandai mengungkapkan dengan tepat.
PEMUSNAHAN BAIK ADANYA (2019)

Offline Juice_alpukat

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 734
  • Reputasi: 11
  • Gender: Male
Re: KARMA BURUKKAH?
« Reply #8 on: 14 January 2010, 02:51:07 PM »
Apa yg sdri bantu sdah mrupakan karma baik, tapi trnyata dia memblas keburukan sama anda.
Itu namanya air cucu diblas air tuba,kebaikan anda diblas dngan kburukan.
Tapi apa yg anda lakukan itu tetap karma baik ,akan tetap berbuah kebaikan, disamping itu anda jg melatih kesabaran.
Apa yg dia lakukan pada anda brupa keburukan dpat anda pandang sbgai hutang piutang karma pada masa lampau.

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: KARMA BURUKKAH?
« Reply #9 on: 14 January 2010, 02:51:18 PM »
berarti semua kejadian itu,jangan menghalangi atau membuat kita kapok buat menolong.kalau kita udah bantu,terserah mereka mau jalani dengan benar atau tidak.yang saya ingin tau itu,apakah saya membantu orang untuk membuat karma buruk?????????karena setelah berapa kali terjadi,saya mulai berpikir begitu.Kalau saya dulu tidak penuhi permintaan mereka,hubungan ini masih baik.lihat sekarang,pasti mereka berusaha mengelak setiap lihat kita.saya malah membuka peluang bagi mereka untuk melakukan hal yang ga baik.mohon masukannya yah.inti yang ingin saya tanyakan diatas adalah ini.maaf,kalau kurang pandai mengungkapkan dengan tepat.
inti dari post gw seh gini bro/sis..
kalau bro sering baca post2 gw sebelumnya.. gw pernah bilang.. mustahil untuk mencintai orang lain sebelum mencintai diri sendiri dulu.. (ini post gw sebagai manusia normal ya :P )

terlalu mencintai diri dan melupakan orang lain = EGOIS
terlalu mencintai orang lain dan melupakan diri = BODOH
jadi antara mencintai diri sendiri dan mencintai orang lain harus ada balance

so, jawaban untuk pertanyaan sis/bro : jika ingin menolong orang.. lihat2 apakah "sudah balance" ?

itu point pertama yang ingin saya sampaikan

point kedua yang ingin saya sampaikan adalah post saya yang di atas, yaitu ketika suatu perbuatan itu sudah dilakukan..
bro/sis sudah menolong.. dan mereka ternyata maaf kata tidak tahu berterima kasih (kasarnya begitulah)
apakah kalau sis / bro marah2.. terus mengurung diri di dalam kamar berhari2 akan membuat mereka berterima kasih ?
apakah akan membuat mereka menjadi lebih baik terhadap sis / bro ?
tentu jawabannya sikap mereka tidak akan berubah bukan ? jadi INTINYA, percuma bro/sis menyesali apa yang telah terjadi.

jadi ada 2 point yang ingin disampaikan.. :
1. kita harus menjadi BALANCE ketika perbuatan akan dilakukan
2. kita harus menjadi IKHLAS ketika perbuatan sudah dilakukan



Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline Sostradanie

  • Sebelumnya: sriyeklina
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.375
  • Reputasi: 42
Re: KARMA BURUKKAH?
« Reply #10 on: 14 January 2010, 03:30:12 PM »
berarti semua kejadian itu,jangan menghalangi atau membuat kita kapok buat menolong.kalau kita udah bantu,terserah mereka mau jalani dengan benar atau tidak.yang saya ingin tau itu,apakah saya membantu orang untuk membuat karma buruk?????????karena setelah berapa kali terjadi,saya mulai berpikir begitu.Kalau saya dulu tidak penuhi permintaan mereka,hubungan ini masih baik.lihat sekarang,pasti mereka berusaha mengelak setiap lihat kita.saya malah membuka peluang bagi mereka untuk melakukan hal yang ga baik.mohon masukannya yah.inti yang ingin saya tanyakan diatas adalah ini.maaf,kalau kurang pandai mengungkapkan dengan tepat.
inti dari post gw seh gini bro/sis..
kalau bro sering baca post2 gw sebelumnya.. gw pernah bilang.. mustahil untuk mencintai orang lain sebelum mencintai diri sendiri dulu.. (ini post gw sebagai manusia normal ya :P )

terlalu mencintai diri dan melupakan orang lain = EGOIS
terlalu mencintai orang lain dan melupakan diri = BODOH
jadi antara mencintai diri sendiri dan mencintai orang lain harus ada balance

so, jawaban untuk pertanyaan sis/bro : jika ingin menolong orang.. lihat2 apakah "sudah balance" ?

itu point pertama yang ingin saya sampaikan

point kedua yang ingin saya sampaikan adalah post saya yang di atas, yaitu ketika suatu perbuatan itu sudah dilakukan..
bro/sis sudah menolong.. dan mereka ternyata maaf kata tidak tahu berterima kasih (kasarnya begitulah)
apakah kalau sis / bro marah2.. terus mengurung diri di dalam kamar berhari2 akan membuat mereka berterima kasih ?
apakah akan membuat mereka menjadi lebih baik terhadap sis / bro ?
tentu jawabannya sikap mereka tidak akan berubah bukan ? jadi INTINYA, percuma bro/sis menyesali apa yang telah terjadi.

jadi ada 2 point yang ingin disampaikan.. :
1. kita harus menjadi BALANCE ketika perbuatan akan dilakukan
2. kita harus menjadi IKHLAS ketika perbuatan sudah dilakukan





iya..saya memahami maksud saudara forte.saya tidak berharap buat orang itu terima kasih atau saya mengurung diri.dulu mungkin saya seperti itu.sampai 1bln mengurung diri.pernah 3 hr ga tidur.stres..karena memikirkan hal yang saya sebut diatas.dan hati saya perang antara ego dan iba.awalnya saya pikir persetan besok ini.mau air mata darah pun keluar minta tolong saya ga peduli.saya ga akan tolong.kenyataaannya?saya tetap melakukan itu dan tetap aja berulang kok.tapi hal seperti itu udah lama berlalu.kehilangan yang sedikit membuka lebih banyak.itu yang saya perhatikan.hari ini saya habis-habisan..tau nya dalam 1bln itu bisa kembali.saya ketemu orang jahat besok ketemu orang baik.saya memahami itu semua.ada yang buat saya jatuh saat ini.besok ada yang ulurkan tangan bantu saya berdiri.

yang saya tanya tadi itu lho yang saya butuh jawaban.apakah saya membuat atau memberi kesempatan pada orang lain untuk dia membuat karma buruk???atau gimana yah pertanyaan yang tepat...
gini aja deh.apakah saya mendorong orang untuk berbuat dosa dengan memberi kesempatan?

berdasarkan pengalaman saya,diantara 10 yang kita bantu.mungkin cuma 2 yang benar.dan saya sadari itu.dan saya udah lebih siap dari pada dulu dengan meminimalisir semua kemungkinan.
PEMUSNAHAN BAIK ADANYA (2019)

Offline Sostradanie

  • Sebelumnya: sriyeklina
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.375
  • Reputasi: 42
Re: KARMA BURUKKAH?
« Reply #11 on: 14 January 2010, 03:46:53 PM »
padahal sekarang saya udah pilih-pilih orang juga.pada umumnya orang itu gagal.bukan karena nasib.tapi karena diri sendiri.contoh:sebelumnya mereka cuma dapat 30rb/hr cukup.dapat 50rb/hr kurang.makin besar mereka dapat,pasti makin kurang.karena gaya hidup meningkat.boros dan tidak mau berhemat.lupa dengan tujuan semula.kalau ditanya pasti jawabnya kebutuhan.saya udah menjadikan kebiasaan pada diri saya untuk memperhatikan kebiasaan orang lain.apalagi yang sehari-hari dekat saya.jadi jika mulai keliatan gejala bahwa orang ini menuju jurang.saya ajak ngobrol dan ingatkan.tapi hasil dari itupun jarang didengar.dan saya udah  ga terkejut lagi seperti dulu kok.dan udah sampai seperti itu,maka saya berhenti melangkah untuk orang itu.
PEMUSNAHAN BAIK ADANYA (2019)

Offline JH sugathadasa

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 293
  • Reputasi: 9
  • Gender: Male
Re: KARMA BURUKKAH?
« Reply #12 on: 15 January 2010, 11:33:21 AM »
1. kita harus menjadi BALANCE ketika perbuatan akan dilakukan
Setuju sekali, diperlukan kebijaksanaan sebelum mengambil sikap

apakah saya membuat atau memberi kesempatan pada orang lain untuk dia membuat karma buruk???
Semua itu tergantung niat anda sewaktu membantu orang tersebut.
Apabila niatnya baik walaupun hasilnya buruk, anda tetap menanam karma baik
Apabila hasil buruknya balik lagi ke anda, ternyata karma baik anda (mgkn) mengkondisikan karma buruk anda berbuah pada saat itu.

As simple as that :)
Jadi ga perlu pikir jauh2, udah ini aja puter2 pasti anda akan lebih bs memahami apa yg terjadi.

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: KARMA BURUKKAH?
« Reply #13 on: 15 January 2010, 12:13:14 PM »

inti dari post gw seh gini bro/sis..
kalau bro sering baca post2 gw sebelumnya.. gw pernah bilang.. mustahil untuk mencintai orang lain sebelum mencintai diri sendiri dulu.. (ini post gw sebagai manusia normal ya :P )

terlalu mencintai diri dan melupakan orang lain = EGOIS
terlalu mencintai orang lain dan melupakan diri = BODOH
jadi antara mencintai diri sendiri dan mencintai orang lain harus ada balance


jadi ada 2 point yang ingin disampaikan.. :
1. kita harus menjadi BALANCE ketika perbuatan akan dilakukan
2. kita harus menjadi IKHLAS ketika perbuatan sudah dilakukan



setuju Bro...

untuk IKHLAS tidaklah gampang, namun harus tetap kita latih terus menerus... :bow:

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline Sostradanie

  • Sebelumnya: sriyeklina
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.375
  • Reputasi: 42
Re: KARMA BURUKKAH?
« Reply #14 on: 15 January 2010, 05:26:09 PM »
ok....saya tetap lakukan yang menurut saya baik.ga pedulilah ini mau karma buruk saya atau orang itu membuat karma buruk.tiap orang jadi arsitek pada dirinya.makasih semuanya
PEMUSNAHAN BAIK ADANYA (2019)

Offline exam

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 533
  • Reputasi: 9
Re: KARMA BURUKKAH?
« Reply #15 on: 17 January 2010, 09:57:48 PM »
seperti menanam benih
ada yang sudah di sirami tapi tidak tumbuh
ada yg tumbuh tapi tidak maximal
ada yg tumbuh dan berbuah


Offline Sostradanie

  • Sebelumnya: sriyeklina
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.375
  • Reputasi: 42
Re: KARMA BURUKKAH?
« Reply #16 on: 18 January 2010, 12:04:20 AM »
seperti menanam benih
ada yang sudah di sirami tapi tidak tumbuh
ada yg tumbuh tapi tidak maximal
ada yg tumbuh dan berbuah

tumben yang namam exam bisa bijaksana seperti ini kata-katanya.

PEMUSNAHAN BAIK ADANYA (2019)

Offline exam

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 533
  • Reputasi: 9
Re: KARMA BURUKKAH?
« Reply #17 on: 18 January 2010, 01:46:14 PM »
seperti menanam benih
ada yang sudah di sirami tapi tidak tumbuh
ada yg tumbuh tapi tidak maximal
ada yg tumbuh dan berbuah

tumben yang namam exam bisa bijaksana seperti ini kata-katanya.

i'm no body

maksudnya biarpun benihnya gak semua tumbuh dan berbuah
kita tetap hrs pergi menanam benih

kayak orang buka toko
meskipun hari ini belum tentu ada yang mampir tetep buka toko
meskipun akhirnya ada yg mampir tapi gak beli cuma liat2,tetep buka toko
masak gara-gara sehari gak ada yg beli, terus besok ngambek
kalo gitu nanti kita sendiri yang rugi
toko2 yang lain aja buka terus
hehehe
« Last Edit: 18 January 2010, 01:48:03 PM by exam »

Offline stephen chow

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.055
  • Reputasi: 37
  • Gender: Male
Re: KARMA BURUKKAH?
« Reply #18 on: 22 January 2010, 09:21:01 AM »
Menurut aku kamu tdk melakukan karma buruk klo tujuan kamu dari awalny smp akhir itu mau baik trhdp dia.. Itu adlh kesemptan baik yg kamu beri padanya, slnjutny dia lah yg mengarahkan diriny mau baik/buruk dialah yg tntukan.. Aku jg prnh tolong org dan mlh di blz dgn keburukan wlpn tdk separah kisah kamu, aku sih tdk ambl pusg, laen x kmu lbh hati2 az tolong org lbh bijaksanalah dgn pnglaman kamu yg buruk itu, klo kmu dkat bgt dgn tmn kmu itu, kmu hrs tahu donk sifatny itu sprt apa, apakah akn mengarah baik ato buruk nantinya trhdpmu..
"Ada seorang manusia yg mengalami sakit yg parah sekali, seorang dokter yg baik coba menolongnya dgn semampuny tp akhrny org itu tdk trtolong dan mati"
Apkh dokter itu melakukan karma buruk?
Menjadi Baik adalah moralitas sejati..
Berbuat Baik adalah mungkin sekadar jalan menuju tujuan..
Y.M. Dr. H. Saddhatissa..

Offline stephen chow

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.055
  • Reputasi: 37
  • Gender: Male
Re: KARMA BURUKKAH?
« Reply #19 on: 22 January 2010, 09:28:17 AM »
Satu lagi.. Klo kmu laen x ada mau bntu tmn kmu dan msi bngung mst bgmn.. Kmu crta saja di DC, mngkn tmn2 DC bs bnt ksi saran yg baik bwt kmu.. Trsrh kamu mau crta ato ngk sih..
Menjadi Baik adalah moralitas sejati..
Berbuat Baik adalah mungkin sekadar jalan menuju tujuan..
Y.M. Dr. H. Saddhatissa..

Offline CHANGE

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 598
  • Reputasi: 63
Re: KARMA BURUKKAH?
« Reply #20 on: 22 January 2010, 10:30:39 AM »
 [at]  sri

Saya coba menjawab dan menambahkan dari sudut lain, karena apa yang telah dijawab oleh Bro Forte sudah sangat baik.

Didalam hidup, kita setiap hari menghadapi problema kehidupan yang pasang surut. Jika kita selalu selalu waspada terhadap PERUBAHAN ini, sebenarnya tanpa kita sadari bahwa kita telah mengalami suatu kemajuan yakni pengalaman- pengalaman yang men DEWASA kan mentalitas ( pola pikir ). Hal-hal apa saja yang dapat men DEWASA kan kita dalam menghadapi pasang surut kehidupan :

1. Belajarlah dari buku yang bermanfaat dan para ahli yang pintar dan bijaksana, dan banyak terdapat di forum DC ini ( bukan memuji tetapi memang demikian adanya ) misalnya Kainyn, Upasaka, Indra, Fabian, Forte, Bond dan lain-lain yang tidak mungkin disebutkan satu per satu.
2. Belajarlah dari kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh orang lain, sehingga kita tidak melakukan kesalahan yang sama dan merugikan diri sendiri dan orang lain.
3. Belajarlah dari kesalahan diri sendiri, sehingga setiap pikiran, ucapan dan perbuatan yang telah terjadi, dilakukan evaluasi.

Tiga point diatas  ini dianalogikan sebagai IBU, dan kita yang sedang belajar dianalogikan sebagai ANAK  untuk artikel dibawah ini.

Satu kutipan yang sangat saya sukai :

Setiap orang pasti menjadi tua.
Itu tidak membutuhkan suatu keahlian atau bakat.
Tumbuhlah dewasa dengan selalu mencari kesempatan dalam PERUBAHAN.
Ingatlah, MENJADI TUA adalah KEHARUSAN, tetapi menjadi DEWASA adalah PILIHAN.


MENUNTUN DIRIMU HINGGA BERANGSUR DEWASA

Saya bukan ahli dalam memelihara bunga dan tanaman, selain itu juga tidak memiliki waktu banyak untuk merawat. Oleh sebab itu saya hanya membeli satu, dua vas bunga yang mudah dirawat seperti Lidah Buaya dan Rumput Wangi sebagai penghias rumah agar nampak lebih hidup. Selain itu saya juga ingin membiarkan anak saya terlibat dan belajar memahami tanaman. Kedua tanaman yang saya beli itu tidak boleh disiram terlalu banyak air, maka bila terkadang lalai, juga tidak akan menjadi masalah.


Setelah anak saya masuk SD, tugas menyiram tanaman saya serahkan padanya. Dia belajar dengan cepat, karena tidak lama kemudian, dia sudah bisa mengamati keadaan tanah pada tanaman  apakah sudah mengering, sehingga harus disiram lagi ataukah masih basah tanahnya? Ia tidak perlu lagi menanyakan pada sa-ya kapan harus menyi-ramnya. Suatu hari  di luar dugaan, tanpa mena-nyakan ke saya, anak saya telah berinisiatif memakai sisa air minumannya yang di-ngin untuk menyirami tanam-an-tanaman itu. Tak pelak, saaat saya mengetahui daun rumput wangi telah jadi me-nguning. Saya lalu menunjukkan hal ini pada anak saya dan menjelaskan ini sebagai akibat dari air siraman yang ia pakai. Saya juga menambahkan bahwa tanaman tidak sama seperti manusia yang harus minum air yang sudah direbus. Bila kita menyiram tanaman dengan air matang, maka tanaman itu malah akan mati karena kekurangan gizi. Sebab setelah air dididihkan, bukan saja semua bakteri jadi mati, mineral dan gizi yang diperlukan tanaman itu juga akan hilang.


”Oh, ternyata air yang berbeda punya efek berbeda pada tanaman!,” anak saya sangat heran.

“Tentu saja”, saya menjawabnya sambil memegang kepalanya,


“Air hujan adalah pupuk alami yang paling baik, dan air ledeng tanpa disinari matahari bisa melukai bunga, itulah mengapa ibu menaruh bejana itu agar terkena sinar matahari dan dapat kamu pergunakan. Masih ada banyak hal  yang tidak kamu ketahui, jadi jangan merasa idemu itu bagus lantas tidak perlu me-nanyakan kepada orang tua.


Dia mengangguk-anggukkan kepala. Suatu hari, saat melewati sebuah kios bunga, pemilik kios sedang giat menawarkan “kacang 7 warna” kepada orang yang lalu lalang di sana. Daunnya berbentuk seperti cabai. Dan diantara daunnya yang berwarna hijau, rata tersebar buah-buah kecil sebesar kacang tanah yang berwarna-warni : hijau, kuning, merah, ungu dan lainnya.


Satu buah, mulai dari tumbuh hingga layu, warnanya akan mengalami berbagai macam perubahan, sangat menarik sekali! Saya pikir anak saya tentu akan senang memilikinya, maka saya membeli satu vas. Si penjual masih menghadiahkan lagi satu vas kecil.


Sesampainya di rumah, saya katakana pada anak saya, “Kamu sudah tahu bagaimana menyiram, maka mulai saat ini kamu adalah tuan kecil bagi dua batang “kacang 7 warna” ini, nyawa mereka berada di tanganmu. Jangan mengira mereka tidak bisa bicara lalu tidak merawatnya dengan baik. Mereka sepenuhnya mengerti perlakuan dan perhatian kita. Bila kamu memperhatikan , dan memuji mereka, maka mereka akan tumbuh dengan baik.”


Sejak awal anak saya sudah tahu bahwa tanaman dapat mengerti musik, dia juga percaya tanaman itu mengerti kata-katanya. Dengan jenaka ia berkata, “Jangan kawatir Bu! Saya pasti bisa menjaga mereka dengan baik.”


Anak saya menyiramnya dengan teliti, seringkali melapor dengan gembira, “Tumbuh lagi satu buah1” atau “Lihat, dia berubah menjadi merah.” Atau “Lihat, betapa bagusnya saya menjaga mereka”


Dalam sekejab, musim panas pun berlalu, musim gugur mulai mendatang. “Kacang 7 warna” terlihat mulai kehilangan cahaya remajanya yang indah. Daun hijau tua kasar berguguran, buah kecilnya pun tidak banyak tersisa, terutama pada “Kacang 7 warna” yang kecil. Disela-sela ranting dan daunnya seperti terselubung oleh debu.


Tadinya saya mengira ini semua memang gelagat tanaman itu saat memasuki musim gugur, jadi saya biarkan saja. Kemudian anak saya menemukan banyak ulat-ulat kecil pada tanaman “Kacang 7 warna” yang kecil. Saat saya semprot dengan air, dau menjadi lebih segar, tetapi tidak lama kemudian ulat-ulat itu datang lagi. Sungguh tak berdaya, mak tidak saya urus lagi. Tak lama kemudian “Kacang 7 warna” kecil itu pun layu dan mati. Melihat saya membuang tanaman yang mati itu ke tong sampah, anak saya dengan sedih menyalahkan dirinya, �Belakangan ini, saya tidak merawatmu seperti dulu, masih mengatakan bahwa kamu tidak sebagus tanaman yang satunya. Saya juga merasa malu atas keteledoran ini, hanya bisa menghibur anak saya untuk merawat lebih baik tanaman yang satunya lagi.


Tak disangka, “Kacang 7 warna” yang besar juga mulai dijangkiti ulat kecil, daun-daun yang banyak ulatnya mulai layu. Sampai di sini saya baru merasa pasti bahwa ulat-ulat itulah pembunuhnya. Maka saya pergi ke pasar bunga untuk mencari informasi. Dengan mudah akhirnya saya dapatkan obat yang khusus menghilangkan ulat jenis laba laba merah ini. Setelah kembali ke rumah, saya aduk menurut perbandingan takaran yang ada. Obat lalu saya semprotkan ke tanaman itu selama beberapa hari, akhirnya penyakit ulat pada tanaman bisa teratasi. Di akhir musim dingin, walau dahan dan daunnya sempat menjadi layu, tetapi tanaman itu tetap bisa melewati musim dingin.


Saat musim semi datang, tanaman itu menampakkan kembali cahaya kehidupan. Bunga-bunga putih kecil, sekuntum demi sekuntum tumbuh diantara daun yang hijau. Satu demi satu buah-buah kecil tumbuh susul menyususl, lalu berangsur tumbuh menjadi besar dan warnanya selalu silih berganti. Di samping itu, di akarnya telah tumbuh tunas yang baru. Anak saya dapat merasakan perubahan dari �Kacang 7 warna�, ia telah mempelajari perubahan kehidupan pada setiap musim; dengan wajar telah memupuk ketelitian hatinya dalam mengamati dan merawat.


Dengan bangga ia sering berkata, “kacang 7 warna” milikku” Dan saya sering berkata kepadanya, �Kamu adalah “Kacang 7 warna”. Ibu adalah kacang kecil yang lucu!. Mendengar ini, dia sangat gembira, raut wajahnya berseri-seri, dari dalam matanya terpancar rasa terima kasih yang sangat dalam.


Suatu hari, dia berkata bahwa bunga di dalam kelasnya juga terjangkit ulat jenis laba laba merah hingga bunga itu menjadi layu. Tiada seorang pun yang tahu apa yang harus diperbuat. Ketika guru menanyakan orang tua murid siapa yang bisa menyembuhkan bunga itu, dengan suka rela anak saya lalu menyatakan kesediaannya. Dia bertanya pada saya, apakah di rumah masih ada obat yang bisa menyembuhkan penyakit laba-laba merah. Saya katakan bahwa sudah habis terpakai. Melihat wajahnya yang penuh kekecewaan, saya tersenyum dan berkata, Ibu akan pergi membeli dan kamu nanti bisa membawakannya untuk gurumu. Mendengar kata-kataku ini, matanya segera bersinar, dalam posisi duduk sekujur tubuhnya juga menampakkan reaksi kegembiraan , merasa yakin dan bangga akan usahanya. Akhirnya obat yang dia bawa itu benar-benar telah menyembuhkan bunga yang ada di kelasnya itu.


Orang-orang sering mengatakan . Anak adalah sekuntum bunga. Maka biarkanlah ia juga bisa menjadi seorang tukang kebun untuk sementara waktu. Bimbinglah ia agar bisa menjadi tukang kebun yang berhasil. Seiring dengan ketekunanya, ia bukan saja akan menjadi tukang kebun yang handal, tetapi yang lebih penting lagi hal ini akan menambah pengetahuan dan wawasannya, terutama tentang hakekat kehidupan, bahwa setiap kehidupan pasti akan mengalami perputaran hidup, mulai dari lahir, tua, sakit dan mati. Hal ini akan menumbuhkan rasa kasihnya terhadap setiap makhluk; juga dapat membuatnya memahami pentingnya melakukan kewajiban dan tanggung jawab serta mempunyai rasa syukur dan terima kasih. Bukan hanya itu, Sakyamuni yang bijak pernah berkata,�Sekuntum bunga, sehelai daun, semuanya adalah dunia.� Untuk itu, mungkin saja ia juga akan mendapatkan berkah dan kearifan yang berlimpah dalam hidupnya!

Semoga Bermanfaat.

Yakinlah pada diri anda !!! Yakinlah pada setiap kemungkinan meskipun banyak orang meragukannya. Yakinlah pada diri anda !!! karena dengan keyakinan kita melangkah, dengan keyakinan kita dapat meraih keberhasilan, dengan keyakinan kita dapat meraih segalanya. Yakinlah pada diri Anda !!!


Langkah pertama mencapai keberhasilan adalah melakukan suatu perkerjaan kecil dengan sebaik-baiknya dan dengan cara yang benar, hingga keberhasilan dapat tercapai. Setelah itu lakukanlah pada hal-hal yang  lebih besar.

ORANG YANG BIJAKSANA SELALU MENCURAHKAN PERHATIANNYA UNTUK MENGERJAKAN HAL-HAL YANG DISEBUT DASAR YANG HIDUP DAN KEHIDUPAN. JIKA HAL ITU DILAKUKAN MAKA JALAN AKAN DIPAHAMI SECARA ALAMIAH.


 _/\_

Offline exam

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 533
  • Reputasi: 9
Re: KARMA BURUKKAH?
« Reply #21 on: 28 January 2010, 11:33:30 PM »
[at]  sri

Saya coba menjawab dan menambahkan dari sudut lain, karena apa yang telah dijawab oleh Bro Forte sudah sangat baik.

Didalam hidup, kita setiap hari menghadapi problema kehidupan yang pasang surut. Jika kita selalu selalu waspada terhadap PERUBAHAN ini, sebenarnya tanpa kita sadari bahwa kita telah mengalami suatu kemajuan yakni pengalaman- pengalaman yang men DEWASA kan mentalitas ( pola pikir ). Hal-hal apa saja yang dapat men DEWASA kan kita dalam menghadapi pasang surut kehidupan :

1. Belajarlah dari buku yang bermanfaat dan para ahli yang pintar dan bijaksana, dan banyak terdapat di forum DC ini ( bukan memuji tetapi memang demikian adanya ) misalnya Kainyn, Upasaka, Indra, Fabian, Forte, Bond dan lain-lain yang tidak mungkin disebutkan satu per satu.
2. Belajarlah dari kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh orang lain, sehingga kita tidak melakukan kesalahan yang sama dan merugikan diri sendiri dan orang lain.
3. Belajarlah dari kesalahan diri sendiri, sehingga setiap pikiran, ucapan dan perbuatan yang telah terjadi, dilakukan evaluasi.

Tiga point diatas  ini dianalogikan sebagai IBU, dan kita yang sedang belajar dianalogikan sebagai ANAK  untuk artikel dibawah ini.

Satu kutipan yang sangat saya sukai :

Setiap orang pasti menjadi tua.
Itu tidak membutuhkan suatu keahlian atau bakat.
Tumbuhlah dewasa dengan selalu mencari kesempatan dalam PERUBAHAN.
Ingatlah, MENJADI TUA adalah KEHARUSAN, tetapi menjadi DEWASA adalah PILIHAN.


MENUNTUN DIRIMU HINGGA BERANGSUR DEWASA

Saya bukan ahli dalam memelihara bunga dan tanaman, selain itu juga tidak memiliki waktu banyak untuk merawat. Oleh sebab itu saya hanya membeli satu, dua vas bunga yang mudah dirawat seperti Lidah Buaya dan Rumput Wangi sebagai penghias rumah agar nampak lebih hidup. Selain itu saya juga ingin membiarkan anak saya terlibat dan belajar memahami tanaman. Kedua tanaman yang saya beli itu tidak boleh disiram terlalu banyak air, maka bila terkadang lalai, juga tidak akan menjadi masalah.


Setelah anak saya masuk SD, tugas menyiram tanaman saya serahkan padanya. Dia belajar dengan cepat, karena tidak lama kemudian, dia sudah bisa mengamati keadaan tanah pada tanaman  apakah sudah mengering, sehingga harus disiram lagi ataukah masih basah tanahnya? Ia tidak perlu lagi menanyakan pada sa-ya kapan harus menyi-ramnya. Suatu hari  di luar dugaan, tanpa mena-nyakan ke saya, anak saya telah berinisiatif memakai sisa air minumannya yang di-ngin untuk menyirami tanam-an-tanaman itu. Tak pelak, saaat saya mengetahui daun rumput wangi telah jadi me-nguning. Saya lalu menunjukkan hal ini pada anak saya dan menjelaskan ini sebagai akibat dari air siraman yang ia pakai. Saya juga menambahkan bahwa tanaman tidak sama seperti manusia yang harus minum air yang sudah direbus. Bila kita menyiram tanaman dengan air matang, maka tanaman itu malah akan mati karena kekurangan gizi. Sebab setelah air dididihkan, bukan saja semua bakteri jadi mati, mineral dan gizi yang diperlukan tanaman itu juga akan hilang.


”Oh, ternyata air yang berbeda punya efek berbeda pada tanaman!,” anak saya sangat heran.

“Tentu saja”, saya menjawabnya sambil memegang kepalanya,


“Air hujan adalah pupuk alami yang paling baik, dan air ledeng tanpa disinari matahari bisa melukai bunga, itulah mengapa ibu menaruh bejana itu agar terkena sinar matahari dan dapat kamu pergunakan. Masih ada banyak hal  yang tidak kamu ketahui, jadi jangan merasa idemu itu bagus lantas tidak perlu me-nanyakan kepada orang tua.


Dia mengangguk-anggukkan kepala. Suatu hari, saat melewati sebuah kios bunga, pemilik kios sedang giat menawarkan “kacang 7 warna” kepada orang yang lalu lalang di sana. Daunnya berbentuk seperti cabai. Dan diantara daunnya yang berwarna hijau, rata tersebar buah-buah kecil sebesar kacang tanah yang berwarna-warni : hijau, kuning, merah, ungu dan lainnya.


Satu buah, mulai dari tumbuh hingga layu, warnanya akan mengalami berbagai macam perubahan, sangat menarik sekali! Saya pikir anak saya tentu akan senang memilikinya, maka saya membeli satu vas. Si penjual masih menghadiahkan lagi satu vas kecil.


Sesampainya di rumah, saya katakana pada anak saya, “Kamu sudah tahu bagaimana menyiram, maka mulai saat ini kamu adalah tuan kecil bagi dua batang “kacang 7 warna” ini, nyawa mereka berada di tanganmu. Jangan mengira mereka tidak bisa bicara lalu tidak merawatnya dengan baik. Mereka sepenuhnya mengerti perlakuan dan perhatian kita. Bila kamu memperhatikan , dan memuji mereka, maka mereka akan tumbuh dengan baik.”


Sejak awal anak saya sudah tahu bahwa tanaman dapat mengerti musik, dia juga percaya tanaman itu mengerti kata-katanya. Dengan jenaka ia berkata, “Jangan kawatir Bu! Saya pasti bisa menjaga mereka dengan baik.”


Anak saya menyiramnya dengan teliti, seringkali melapor dengan gembira, “Tumbuh lagi satu buah1” atau “Lihat, dia berubah menjadi merah.” Atau “Lihat, betapa bagusnya saya menjaga mereka”


Dalam sekejab, musim panas pun berlalu, musim gugur mulai mendatang. “Kacang 7 warna” terlihat mulai kehilangan cahaya remajanya yang indah. Daun hijau tua kasar berguguran, buah kecilnya pun tidak banyak tersisa, terutama pada “Kacang 7 warna” yang kecil. Disela-sela ranting dan daunnya seperti terselubung oleh debu.


Tadinya saya mengira ini semua memang gelagat tanaman itu saat memasuki musim gugur, jadi saya biarkan saja. Kemudian anak saya menemukan banyak ulat-ulat kecil pada tanaman “Kacang 7 warna” yang kecil. Saat saya semprot dengan air, dau menjadi lebih segar, tetapi tidak lama kemudian ulat-ulat itu datang lagi. Sungguh tak berdaya, mak tidak saya urus lagi. Tak lama kemudian “Kacang 7 warna” kecil itu pun layu dan mati. Melihat saya membuang tanaman yang mati itu ke tong sampah, anak saya dengan sedih menyalahkan dirinya, �Belakangan ini, saya tidak merawatmu seperti dulu, masih mengatakan bahwa kamu tidak sebagus tanaman yang satunya. Saya juga merasa malu atas keteledoran ini, hanya bisa menghibur anak saya untuk merawat lebih baik tanaman yang satunya lagi.


Tak disangka, “Kacang 7 warna” yang besar juga mulai dijangkiti ulat kecil, daun-daun yang banyak ulatnya mulai layu. Sampai di sini saya baru merasa pasti bahwa ulat-ulat itulah pembunuhnya. Maka saya pergi ke pasar bunga untuk mencari informasi. Dengan mudah akhirnya saya dapatkan obat yang khusus menghilangkan ulat jenis laba laba merah ini. Setelah kembali ke rumah, saya aduk menurut perbandingan takaran yang ada. Obat lalu saya semprotkan ke tanaman itu selama beberapa hari, akhirnya penyakit ulat pada tanaman bisa teratasi. Di akhir musim dingin, walau dahan dan daunnya sempat menjadi layu, tetapi tanaman itu tetap bisa melewati musim dingin.


Saat musim semi datang, tanaman itu menampakkan kembali cahaya kehidupan. Bunga-bunga putih kecil, sekuntum demi sekuntum tumbuh diantara daun yang hijau. Satu demi satu buah-buah kecil tumbuh susul menyususl, lalu berangsur tumbuh menjadi besar dan warnanya selalu silih berganti. Di samping itu, di akarnya telah tumbuh tunas yang baru. Anak saya dapat merasakan perubahan dari �Kacang 7 warna�, ia telah mempelajari perubahan kehidupan pada setiap musim; dengan wajar telah memupuk ketelitian hatinya dalam mengamati dan merawat.


Dengan bangga ia sering berkata, “kacang 7 warna” milikku” Dan saya sering berkata kepadanya, �Kamu adalah “Kacang 7 warna”. Ibu adalah kacang kecil yang lucu!. Mendengar ini, dia sangat gembira, raut wajahnya berseri-seri, dari dalam matanya terpancar rasa terima kasih yang sangat dalam.


Suatu hari, dia berkata bahwa bunga di dalam kelasnya juga terjangkit ulat jenis laba laba merah hingga bunga itu menjadi layu. Tiada seorang pun yang tahu apa yang harus diperbuat. Ketika guru menanyakan orang tua murid siapa yang bisa menyembuhkan bunga itu, dengan suka rela anak saya lalu menyatakan kesediaannya. Dia bertanya pada saya, apakah di rumah masih ada obat yang bisa menyembuhkan penyakit laba-laba merah. Saya katakan bahwa sudah habis terpakai. Melihat wajahnya yang penuh kekecewaan, saya tersenyum dan berkata, Ibu akan pergi membeli dan kamu nanti bisa membawakannya untuk gurumu. Mendengar kata-kataku ini, matanya segera bersinar, dalam posisi duduk sekujur tubuhnya juga menampakkan reaksi kegembiraan , merasa yakin dan bangga akan usahanya. Akhirnya obat yang dia bawa itu benar-benar telah menyembuhkan bunga yang ada di kelasnya itu.


Orang-orang sering mengatakan . Anak adalah sekuntum bunga. Maka biarkanlah ia juga bisa menjadi seorang tukang kebun untuk sementara waktu. Bimbinglah ia agar bisa menjadi tukang kebun yang berhasil. Seiring dengan ketekunanya, ia bukan saja akan menjadi tukang kebun yang handal, tetapi yang lebih penting lagi hal ini akan menambah pengetahuan dan wawasannya, terutama tentang hakekat kehidupan, bahwa setiap kehidupan pasti akan mengalami perputaran hidup, mulai dari lahir, tua, sakit dan mati. Hal ini akan menumbuhkan rasa kasihnya terhadap setiap makhluk; juga dapat membuatnya memahami pentingnya melakukan kewajiban dan tanggung jawab serta mempunyai rasa syukur dan terima kasih. Bukan hanya itu, Sakyamuni yang bijak pernah berkata,�Sekuntum bunga, sehelai daun, semuanya adalah dunia.� Untuk itu, mungkin saja ia juga akan mendapatkan berkah dan kearifan yang berlimpah dalam hidupnya!

Semoga Bermanfaat.

Yakinlah pada diri anda !!! Yakinlah pada setiap kemungkinan meskipun banyak orang meragukannya. Yakinlah pada diri anda !!! karena dengan keyakinan kita melangkah, dengan keyakinan kita dapat meraih keberhasilan, dengan keyakinan kita dapat meraih segalanya. Yakinlah pada diri Anda !!!


Langkah pertama mencapai keberhasilan adalah melakukan suatu perkerjaan kecil dengan sebaik-baiknya dan dengan cara yang benar, hingga keberhasilan dapat tercapai. Setelah itu lakukanlah pada hal-hal yang  lebih besar.

ORANG YANG BIJAKSANA SELALU MENCURAHKAN PERHATIANNYA UNTUK MENGERJAKAN HAL-HAL YANG DISEBUT DASAR YANG HIDUP DAN KEHIDUPAN. JIKA HAL ITU DILAKUKAN MAKA JALAN AKAN DIPAHAMI SECARA ALAMIAH.


 _/\_

bagus yah  articlenya  :)

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: KARMA BURUKKAH?
« Reply #22 on: 29 January 2010, 10:43:50 AM »
Ada 1 hal yang sering membuat saya jadi bingung.Menolong orang itu sebenarnya baikkan?
Saya suka bisa membantu orang lain jika saya sanggup.Dan sering terjadi dimana kita telah membantu,kita malah ditusuk dari belakang.Bahkan terkadang orang itu malah menjadikan kita lawannya.Atau membuat kita tambah rumit.

Contoh:dulu pernah ada teman yang saya pinjami duit.Padahal ketika itu saya lagi butuh.Tapi karena saya segan,karena dia pernah menolong saya.Bahkan saya diajarin dagang mulanya dari dia.Kami udah berteman cukup lama.Tahunan lah.
Bukannya kembaliin tapi malah kabur tanpa kabar.

Dan ada juga contoh yang lain.Saya memperkenalkan orang itu pada teman saya.Dipinjami modal.Awalnya bagus dan berjalan lancar.Setelah itu ga bayar-bayar lagi.Akhirnya saya terpaksa yang bayar.

Kalau contoh yang lain,dia udah dibantuin tapi bukan duit.berupa barang..dan saya buat sedemikian rupa caranya biar saya ga kena lagi seperti yang sudah-sudah.Hasilnya lumayan orang itu bisa berhasil.Tapi setelah berhasil,malah saya yang mau dihancurkan.Dia menghasut antar pekerja saya,juga antara saya dan pekerja.Biar saya gagal.

Kadang kalau ingat semua kejadian itu jadi malas aja untuk peduli dengan orang lain.Saya ga berpikir itu karma masa lalu saya.Karena saya bisa aja memilih untuk tidak memberi.Tapi terkadang kasihan kalau melihat orang itu punya peluang tapi ga tau caranya.Tapi ga semua sih seperti itu.Kebanyakan seperti itu.

Yang saya mau tanya,apakah saya membantu orang untuk membuat karma buruk dengan cara begitu?Terkadang ada yang saya juga tau bahwa ini saya pasti kena.Tapi tetap saya tempuh karena berbagai pertimbangan.Untuk membuktikan bahwa orang itu pasti gagal dengan caranya.

Ada yang bisa kasih saran harus bagaimana?makasih sebelumnya....



kondisi sama sering terjadi saat kita berhadapan dengan pengemis, pengamen, atau org lain (bahkan mahluk lain) yg mungkin butuh bantuan

jika memang kita ingin membantu, lakukanlah segera tanpa mikir apa duitnya nti dipake bener ato ga... tanpa mikir nti dipake buat beli minuman keras, dsbnya

jika kita memang tidak ingin membantu, jgn pula membuat pikiran2 akusala misal "ah, dia masih sehat, pasti itu org males", atau "nyanyinya aja ga enak, ngapain dikasih duit?", dsbnya

singkatnya, kalo mo bantu, lakukan segera : itu perbuatan kusala, jgn dicemari dengan pikiran2 akusala
tapi kalo emg ga niat utk bantu, pun jgn ditambahin dengan akusala lainnya

diatas itu kalo kita belum tahu objeknya apakah benar menderita atau tidak

tapi misal kita sudah tahu objek itu tidak benar menggunakan duit yg diterima, misal utk minum, merokok, dsbnya..... udah jelas kita tidak usah memberi karena walau dana adalah perbuatan yg baik namun ditaruh di ladang yg buruk

kira2 seperti itu lah dituntut kebijaksanaan/panna kita, sis

semoga bermanfaat

Offline Sostradanie

  • Sebelumnya: sriyeklina
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.375
  • Reputasi: 42
Re: KARMA BURUKKAH?
« Reply #23 on: 29 January 2010, 12:44:22 PM »
[at] bro markos
 makasih masukannya yang singkat,padat, dan jelas.
PEMUSNAHAN BAIK ADANYA (2019)

 

anything