//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Korupsi dan menyuap karma burukkah?  (Read 32709 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline marcedes

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.528
  • Reputasi: 70
  • Gender: Male
  • May All Being Happinesssssssss
Re: Korupsi dan menyuap karma burukkah?
« Reply #90 on: 26 December 2009, 04:10:25 PM »
seperti nya anda juga punya penyakit sama tidak mau membaca baik-baik apa yg saya tulis..

sy kan sudah bilang, kalau sudah merasa "terancam" status nya sudah bukan uang damai, tapi uang tebusan. apa tulisan saya ini terlalu sulit di mengerti?

sy tidak memukul rata "memberi duit" langsung di cap salah. dan tdk tahu perspesi dari mana anda dapatkan sy mengatakan demikian...
Bukannya sebelumnya anda bilang bagaimana pun juga polisi dan preman tidak bisa disamakan? Kok sekarang jadi ada "uang tebusan" ketika berhadapan dengan polisi?

Bagi yang baca thread ini dengan baik dari depan akan mengerti kalau anda di awal bilang "uang damai" apa pun alasannya hanyalah sebuah pembenaran. Saya enggan "quote" dari awal, jadi biarlah anda yang menilai tulisan anda sendiri. Bagi saya diskusi kita sudah selesai.




Quote
---------------------------------------------------------
anda pernah tinggal di papua?

teman saya disitu saja tanpa penerangan jalanan, seseorang pengendara masih bisa melihat dengan jarak radius +-3-4 meter....kesamping paling +-2 meter.....apalagi orang disitu memang gelap seperti ninja...
teman saya di marauke...

apa di jakarta gelap gulita seperti marauke? yang masuk akal donk.
:) Sekali-kali, cobalah "keliling" Jakarta tengah malam, tetapi jangan melewati arteri dan jalan protokol saja karena tidak akan anda temukan "Ninja" di tempat seperti Thamrin atau Soedirman.
Semoga nanti anda mengerti maksud saya.
ada baiknya kalau anda quote dan memperhatikan baik-baik....apa yg saya tulis uang damai atau uang tebusan..
dan tolong di perhatikan bagian yg saya tulis "uang atau nyawa"

Quote
Sekali-kali, cobalah "keliling" Jakarta tengah malam, tetapi jangan melewati arteri dan jalan protokol saja karena tidak akan anda temukan "Ninja" di tempat seperti Thamrin atau Soedirman.
Semoga nanti anda mengerti maksud saya.
saya bkn warga jakarta dan belum pernah bermasalah dengan polantas sana, tapi pernah ke jakarta dan jalan-jalan +- jam 1 malam...
saya mungkin tidak berjodoh dengan para ninja.
Ada penderitaan,tetapi tidak ada yang menderita
Ada jalan tetapi tidak ada yang menempuhnya
Ada Nibbana tetapi tidak ada yang mencapainya.

TALK LESS DO MOREEEEEE !!!

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: Korupsi dan menyuap karma burukkah?
« Reply #91 on: 27 December 2009, 09:17:04 PM »
jadi inget cerita robin hood....

secara hukum, dia adalah perampok yg harus ditangkap dan digantung (walau penguasanya adalah koruptor)

secara rakyat, dia adalah pahlawan yg harus dibela krn menguntungkan rakyat miskin

buddhism ga ngajarin utk menilai objek diluaran namun bagaimana kita melihat ke diri kita sendiri saat kita menjadi "robin hood"
saat kita jadi robin hood, tentunya jelas ada kamma baik, pun sekaligus kamma buruk yg diperbuat
kamma baik karena dana ke org2 miskin, tapi kamma buruk karena mengambil barang yg tidak diberikan... walau itu adl milik penguasa yg korup

jadi gimana kalo urusan ama polisi, preman, uang damai, korup? kembali pada diri anda sendiri aja deh.... apakah yg anda lakukan bermanfaat atau tidak?
kalo emg kepepet misal mo buru2 karena istri mo melahirkan, ada keluarga yg meninggal, dsbnya... ya silahkan aja damai
kalo emg ga buru2, dan bisa urus, ya silahkan juga urus ke pengadilan....

tapi hendaknya kita sadar bhw apapun yg diperbuat, ada konsekuensinya dan jgn krn didasarkan pada malas (thina), lamban (middha)

peace to you all

Offline marcedes

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.528
  • Reputasi: 70
  • Gender: Male
  • May All Being Happinesssssssss
Re: Korupsi dan menyuap karma burukkah?
« Reply #92 on: 27 December 2009, 10:02:48 PM »
jadi inget cerita robin hood....

secara hukum, dia adalah perampok yg harus ditangkap dan digantung (walau penguasanya adalah koruptor)

secara rakyat, dia adalah pahlawan yg harus dibela krn menguntungkan rakyat miskin

buddhism ga ngajarin utk menilai objek diluaran namun bagaimana kita melihat ke diri kita sendiri saat kita menjadi "robin hood"
saat kita jadi robin hood, tentunya jelas ada kamma baik, pun sekaligus kamma buruk yg diperbuat
kamma baik karena dana ke org2 miskin, tapi kamma buruk karena mengambil barang yg tidak diberikan... walau itu adl milik penguasa yg korup

jadi gimana kalo urusan ama polisi, preman, uang damai, korup? kembali pada diri anda sendiri aja deh.... apakah yg anda lakukan bermanfaat atau tidak?
kalo emg kepepet misal mo buru2 karena istri mo melahirkan, ada keluarga yg meninggal, dsbnya... ya silahkan aja damai
kalo emg ga buru2, dan bisa urus, ya silahkan juga urus ke pengadilan....

tapi hendaknya kita sadar bhw apapun yg diperbuat, ada konsekuensinya dan jgn krn didasarkan pada malas (thina), lamban (middha)

peace to you all
sederhana singkat dan jelas....!!! grp dah.
Ada penderitaan,tetapi tidak ada yang menderita
Ada jalan tetapi tidak ada yang menempuhnya
Ada Nibbana tetapi tidak ada yang mencapainya.

TALK LESS DO MOREEEEEE !!!

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Korupsi dan menyuap karma burukkah?
« Reply #93 on: 28 December 2009, 09:54:42 AM »
jadi inget cerita robin hood....

secara hukum, dia adalah perampok yg harus ditangkap dan digantung (walau penguasanya adalah koruptor)

secara rakyat, dia adalah pahlawan yg harus dibela krn menguntungkan rakyat miskin

buddhism ga ngajarin utk menilai objek diluaran namun bagaimana kita melihat ke diri kita sendiri saat kita menjadi "robin hood"
saat kita jadi robin hood, tentunya jelas ada kamma baik, pun sekaligus kamma buruk yg diperbuat
kamma baik karena dana ke org2 miskin, tapi kamma buruk karena mengambil barang yg tidak diberikan... walau itu adl milik penguasa yg korup

jadi gimana kalo urusan ama polisi, preman, uang damai, korup? kembali pada diri anda sendiri aja deh.... apakah yg anda lakukan bermanfaat atau tidak?
kalo emg kepepet misal mo buru2 karena istri mo melahirkan, ada keluarga yg meninggal, dsbnya... ya silahkan aja damai
kalo emg ga buru2, dan bisa urus, ya silahkan juga urus ke pengadilan....


tapi hendaknya kita sadar bhw apapun yg diperbuat, ada konsekuensinya dan jgn krn didasarkan pada malas (thina), lamban (middha)

peace to you all
Masalahnya ada yang bilang damai itu pasti salah, Bro. Ada wejangannya nih:

Quote
untuk terakhir kali....yang anda katakan "uang damai" di tempat bisa juga dikatakan tidak salah, menurut saya itu hanya alasan untuk mencari pembenaran diri dengan alasan :
1.tidak mau repot.
2.cepat waktu.
3.tidak bersalah.

Jadi kalau kita tidak bersalah, diberhentikan polisi, dan kita damai karena mau "cepat waktu" mengantarkan istri yang hampir melahirkan, itu hanya pembenaran saja.

Ada lagi wejangan tambahan:
Quote
POLISI JAHAT, tidak mesti anda JAHAT...
Mungkin lengkapnya: Istri hamil, tidak mesti anda JAHAT.


Kalau kasus Robin Hood saya setuju dengan Bro Markos, di situ pasti ada kamma baik dan kamma buruk.


Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: Korupsi dan menyuap karma burukkah?
« Reply #94 on: 28 December 2009, 03:40:07 PM »
 [at] Kai : gini loh..... saya rasa yg masih belum jelas disini antara anda dengan marcy hanya masalah sudut pandang...... sudut pandang mana yg mau digunakan, sudut pandang sesuai paramattha, ataukah pannati dhamma?

kalau sesuai paramattha, saya setuju dengan bro marcy..... uang damai mo gimana alasannya, jika kita lihat ke batin, pasti ada suatu perasaan yg tidak menyenangkan, perasaan terpaksa..... dan utk perasaan seperti itu, mau ga mau harus diakui itu adalah akusala
kalau kusala, ga mungkin perasaannya tidak menyenangkan... he3

kalau secara pannati, bisa dilihat dari berbagai sudut misal sudut org yg terpaksa bayar, itu adalah benar... ada 1 urusan mendesak, yg lebih penting utk diselesaikaan ketimbang ngeributin tilang ama polisi
dari sudut polisi, dia juga merasa benar karena dia kudu bayar juga ke atasannya berdasar pembagian tempat wkt apel pagi
berdasar hukum negara, polisi yg seharusnya menilang tapi menilep uang tilang, termasuk tindak korupsi

nah macem2 khan kalo dari pannati......  ;D


jadi lebih baik kita set dulu, mo pake sudut pandang yg mana? saya yakin kalau sudut pandang udah sama, tentunya rekan2 disini ga akan jadi panjang kok  ;D

ayo rekan2, mari kita samakan dulu sudut pandang/aturan maennya, baru kita diskusi lagi, gimana?  _/\_
« Last Edit: 28 December 2009, 03:42:05 PM by markosprawira »

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: Korupsi dan menyuap karma burukkah?
« Reply #95 on: 28 December 2009, 03:44:53 PM »
jadi inget cerita robin hood....

secara hukum, dia adalah perampok yg harus ditangkap dan digantung (walau penguasanya adalah koruptor)

secara rakyat, dia adalah pahlawan yg harus dibela krn menguntungkan rakyat miskin

buddhism ga ngajarin utk menilai objek diluaran namun bagaimana kita melihat ke diri kita sendiri saat kita menjadi "robin hood"
saat kita jadi robin hood, tentunya jelas ada kamma baik, pun sekaligus kamma buruk yg diperbuat
kamma baik karena dana ke org2 miskin, tapi kamma buruk karena mengambil barang yg tidak diberikan... walau itu adl milik penguasa yg korup

jadi gimana kalo urusan ama polisi, preman, uang damai, korup? kembali pada diri anda sendiri aja deh.... apakah yg anda lakukan bermanfaat atau tidak?
kalo emg kepepet misal mo buru2 karena istri mo melahirkan, ada keluarga yg meninggal, dsbnya... ya silahkan aja damai
kalo emg ga buru2, dan bisa urus, ya silahkan juga urus ke pengadilan....

tapi hendaknya kita sadar bhw apapun yg diperbuat, ada konsekuensinya dan jgn krn didasarkan pada malas (thina), lamban (middha)

peace to you all
sederhana singkat dan jelas....!!! grp dah.

tergantung mo bahas dari mana bro...... secara hakekat/paramattha, atau secara pannati/konseptual

mirip ky yg dulu kita diskusikan mengennai bhikkhu  menolak... he3

singkatnya sih set sudut pandang dulu...........

Offline The Ronald

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.231
  • Reputasi: 89
  • Gender: Male
Re: Korupsi dan menyuap karma burukkah?
« Reply #96 on: 28 December 2009, 06:49:43 PM »
... ok sudut pandang di set arah 27 derajat arah utara ke timur.. silakan di cocokan.. klo udah cocok..baru diskusi lagi...
...

Offline marcedes

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.528
  • Reputasi: 70
  • Gender: Male
  • May All Being Happinesssssssss
Re: Korupsi dan menyuap karma burukkah?
« Reply #97 on: 29 December 2009, 01:08:22 AM »
jadi inget cerita robin hood....

secara hukum, dia adalah perampok yg harus ditangkap dan digantung (walau penguasanya adalah koruptor)

secara rakyat, dia adalah pahlawan yg harus dibela krn menguntungkan rakyat miskin

buddhism ga ngajarin utk menilai objek diluaran namun bagaimana kita melihat ke diri kita sendiri saat kita menjadi "robin hood"
saat kita jadi robin hood, tentunya jelas ada kamma baik, pun sekaligus kamma buruk yg diperbuat
kamma baik karena dana ke org2 miskin, tapi kamma buruk karena mengambil barang yg tidak diberikan... walau itu adl milik penguasa yg korup

jadi gimana kalo urusan ama polisi, preman, uang damai, korup? kembali pada diri anda sendiri aja deh.... apakah yg anda lakukan bermanfaat atau tidak?
kalo emg kepepet misal mo buru2 karena istri mo melahirkan, ada keluarga yg meninggal, dsbnya... ya silahkan aja damai
kalo emg ga buru2, dan bisa urus, ya silahkan juga urus ke pengadilan....


tapi hendaknya kita sadar bhw apapun yg diperbuat, ada konsekuensinya dan jgn krn didasarkan pada malas (thina), lamban (middha)

peace to you all
Masalahnya ada yang bilang damai itu pasti salah, Bro. Ada wejangannya nih:

Quote
untuk terakhir kali....yang anda katakan "uang damai" di tempat bisa juga dikatakan tidak salah, menurut saya itu hanya alasan untuk mencari pembenaran diri dengan alasan :
1.tidak mau repot.
2.cepat waktu.
3.tidak bersalah.

Jadi kalau kita tidak bersalah, diberhentikan polisi, dan kita damai karena mau "cepat waktu" mengantarkan istri yang hampir melahirkan, itu hanya pembenaran saja.

Ada lagi wejangan tambahan:
Quote
POLISI JAHAT, tidak mesti anda JAHAT...
Mungkin lengkapnya: Istri hamil, tidak mesti anda JAHAT.


Kalau kasus Robin Hood saya setuju dengan Bro Markos, di situ pasti ada kamma baik dan kamma buruk.

Quote
Jadi maksudnya walaupun kita tidak salah, kita tidak boleh memberi uang ke oknum polisi yang korup.
Bukankah itu berarti sama saja ketika kita ditodong (yang dalam hal ini kita tidak bersalah), maka kita tidak boleh memberikan uang/barang kepada penodong karena hal itu menjadikan kita ikut2an salah?
loh kasus todong lain cerita-nya...karena nyawa adalah terpenting..
pernah lihat tim polisi nego dengan seorang penjahat dan hostage?

jadi jgn disamakan "uang damai" dengan "uang tebusan nyawa"

apa perlu saya perbesar waktu di page 4 dulu? anda kan moderator jadi saya rasa tidak sulit untuk memperbesar dan membaca nya jelas-jelas...

atau yg di page 3 saja...di perbesar.....
Definisi dari 'menyuap' sendiri kadang bersifat relatif. Misalnya oknum polisi yang mencari-cari kesalahan dan menilang walaupun pengendara tidak bersalah, pilihan "berdamai" kira-kira sama dengan ketika kita ditodong atau dirampok. Apakah lalu "berdamai" itu salah? Kalau dibilang salah, berarti memberi uang waktu ditodong/dirampok juga salah.

adoh, masa bisa di samakan sih....

pada waktu kita di tilang, apabila damai ditempat tetap merupakan pelanggaran pada peraturan UUD dimana kita dan polisi tersebut di untungkan tetapi merugikan negara, dan melanggar peraturan negara.

kalau dirampok/ditodong mana ada peraturan negara yang mengatakan bersalah apabila berdamai di tempat?...ataupun membela diri....

mohon tidak disamakan....karena memang jelas berbeda.

jadi ntar kalau saya tulis butuh bold + cetakan gede...oke lah masukan untuk saya.
dan sepertinya perlu saya tulis lengkap selengkap lengkap nya apabila duit 20-50rb itu tidak sebanding dgn nyawa....karena mungkin bagi sebagian member disini kurang bisa memahami penting manakah antara 20-50rb atau nyawa...

atau perlu saya tulis lengkap perbandingan duit 20-50rb dengan keluarga kita yg kecelakaan dan kritis di rumah sakit, atau sanak familiy yg meninggal....
cape de.  ;D

... ok sudut pandang di set arah 27 derajat arah utara ke timur.. silakan di cocokan.. klo udah cocok..baru diskusi lagi...
maaf saya tidak menulis secara lengkap yg mana berharga antara 20rb-50rb atau nyawa....mungkin cuma 1 derajat saja perbedaan-nya...
mohon di mengerti.

karena saya pikir member disini sudah mungkin tahu antara
20-50rb versus nyawa,istri mo melahirkan, ada keluarga yg meninggal, penting mana.....tapi ternyata sy keliru.
mohon maaf de  ^:)^ ^:)^ ^:)^
« Last Edit: 29 December 2009, 01:16:30 AM by marcedes »
Ada penderitaan,tetapi tidak ada yang menderita
Ada jalan tetapi tidak ada yang menempuhnya
Ada Nibbana tetapi tidak ada yang mencapainya.

TALK LESS DO MOREEEEEE !!!

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: Korupsi dan menyuap karma burukkah?
« Reply #98 on: 29 December 2009, 04:17:08 PM »
Ok, berarti sudut pandangnya udah jelas khan? cocok ama yg disebut bro ronald :

Quote
arah 27 derajat arah utara ke timur
   ;D


senang bisa berdiskusi dengan baik disini, sama2 mau menerima dan memberi  _/\_

ayo... lanjut ke topik laen

Offline Sostradanie

  • Sebelumnya: sriyeklina
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.375
  • Reputasi: 42
Re: Korupsi dan menyuap karma burukkah?
« Reply #99 on: 10 January 2010, 08:49:35 AM »
Apakah ada yang tahu bahwa polisi lantas punya target buku tilang yang dibebankan kepada mereka dari negara?dan itu harus dipenuhi.dan damai di tempat bukan berarti kita suap.damai=bayar ditempat.polisi tersebut yang menggantikan kita mengurus tilang.mungkin saja dia ga menyetor semuanya.tapi itu karma yg harus ditanggung dia sendiri.dan mungkin mereka juga begitu karena untuk jadi seorang polisi butuh biaya yang sangat besar.kalau sekarang mungkin habis 50jt.dan tahukah anda bahwa lantas untuk mengurus orang tabrakan dll.itu ga ada uang minyak dari negara?mereka hanya disediakan mobil tapi minyak operasional dan perbaikan kendaraan.itu harus mereka tanggung sendiri.dan kenapa negara ga bisa bayar.contoh aja uang masuk dari masyarakat yang banyak ga bayar pajak dan menipu pajak.kalau ini dibahas ga akan ada ujung akhirnya.

Dan parah manakah karmanya jika orang korupsi bahan bangunan,jembatan dll?yang karena kepentingan bisnis sampai bangunannya tidak kuat dan ratusan orang mati didalamnya karena gempa?mungkin kita akan salahkan pemborongnya.tapi pemborongnya ternyata hanya bekerja berdasarkan permintaan yang angkanya terlalu rendah.jadi kita ga bisa mevonis begitu saja sebelum tau jelasnya.
PEMUSNAHAN BAIK ADANYA (2019)

Offline marcedes

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.528
  • Reputasi: 70
  • Gender: Male
  • May All Being Happinesssssssss
Re: Korupsi dan menyuap karma burukkah?
« Reply #100 on: 10 January 2010, 01:43:58 PM »
Apakah ada yang tahu bahwa polisi lantas punya target buku tilang yang dibebankan kepada mereka dari negara?dan itu harus dipenuhi.dan damai di tempat bukan berarti kita suap.damai=bayar ditempat.polisi tersebut yang menggantikan kita mengurus tilang.mungkin saja dia ga menyetor semuanya.tapi itu karma yg harus ditanggung dia sendiri.dan mungkin mereka juga begitu karena untuk jadi seorang polisi butuh biaya yang sangat besar.kalau sekarang mungkin habis 50jt.dan tahukah anda bahwa lantas untuk mengurus orang tabrakan dll.itu ga ada uang minyak dari negara?mereka hanya disediakan mobil tapi minyak operasional dan perbaikan kendaraan.itu harus mereka tanggung sendiri.dan kenapa negara ga bisa bayar.contoh aja uang masuk dari masyarakat yang banyak ga bayar pajak dan menipu pajak.kalau ini dibahas ga akan ada ujung akhirnya.

Dan parah manakah karmanya jika orang korupsi bahan bangunan,jembatan dll?yang karena kepentingan bisnis sampai bangunannya tidak kuat dan ratusan orang mati didalamnya karena gempa?mungkin kita akan salahkan pemborongnya.tapi pemborongnya ternyata hanya bekerja berdasarkan permintaan yang angkanya terlalu rendah.jadi kita ga bisa mevonis begitu saja sebelum tau jelasnya.

kalau kita membayar lantas,polisi tersebut menggantikan kita urusan tilang dan menyetor atau tidak ke kantornya memang urusan dia...yg jelas "kita" disini tidak memiliki mental "malas/ga mau repot/dsb-nya"

berbeda kalau ada masalah penting misalkan "nyawa" dsb-nya....sy rasa kita bisa langsung membicarakan hal ini kepada polisi dari hati ke hati...( wow )
misalkan "maaf pak saya kurang sopan, tapi keluarga saya ada sedang kritis di rumah sakit saya harus ke situ secepatnya"

tapi jujur saja, kebanyakan orang yg mau damai di tempat itu rata-rata "pemalas/ga mau repot"
Ada penderitaan,tetapi tidak ada yang menderita
Ada jalan tetapi tidak ada yang menempuhnya
Ada Nibbana tetapi tidak ada yang mencapainya.

TALK LESS DO MOREEEEEE !!!

Offline Sostradanie

  • Sebelumnya: sriyeklina
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.375
  • Reputasi: 42
Re: Korupsi dan menyuap karma burukkah?
« Reply #101 on: 10 January 2010, 04:45:31 PM »
Apakah ada yang tahu bahwa polisi lantas punya target buku tilang yang dibebankan kepada mereka dari negara?dan itu harus dipenuhi.dan damai di tempat bukan berarti kita suap.damai=bayar ditempat.polisi tersebut yang menggantikan kita mengurus tilang.mungkin saja dia ga menyetor semuanya.tapi itu karma yg harus ditanggung dia sendiri.dan mungkin mereka juga begitu karena untuk jadi seorang polisi butuh biaya yang sangat besar.kalau sekarang mungkin habis 50jt.dan tahukah anda bahwa lantas untuk mengurus orang tabrakan dll.itu ga ada uang minyak dari negara?mereka hanya disediakan mobil tapi minyak operasional dan perbaikan kendaraan.itu harus mereka tanggung sendiri.dan kenapa negara ga bisa bayar.contoh aja uang masuk dari masyarakat yang banyak ga bayar pajak dan menipu pajak.kalau ini dibahas ga akan ada ujung akhirnya.

Dan parah manakah karmanya jika orang korupsi bahan bangunan,jembatan dll?yang karena kepentingan bisnis sampai bangunannya tidak kuat dan ratusan orang mati didalamnya karena gempa?mungkin kita akan salahkan pemborongnya.tapi pemborongnya ternyata hanya bekerja berdasarkan permintaan yang angkanya terlalu rendah.jadi kita ga bisa mevonis begitu saja sebelum tau jelasnya.

kalau kita membayar lantas,polisi tersebut menggantikan kita urusan tilang dan menyetor atau tidak ke kantornya memang urusan dia...yg jelas "kita" disini tidak memiliki mental "malas/ga mau repot/dsb-nya"

berbeda kalau ada masalah penting misalkan "nyawa" dsb-nya....sy rasa kita bisa langsung membicarakan hal ini kepada polisi dari hati ke hati...( wow )
misalkan "maaf pak saya kurang sopan, tapi keluarga saya ada sedang kritis di rumah sakit saya harus ke situ secepatnya"

tapi jujur saja, kebanyakan orang yg mau damai di tempat itu rata-rata "pemalas/ga mau repot"

saya suka jawaban anda.jujur,simple dan tepat.semuanya balik ke diri kita.koreksi diri kita...
PEMUSNAHAN BAIK ADANYA (2019)

 

anything